BAB I-V
-
Upload
sylvester-s-turnip -
Category
Documents
-
view
34 -
download
6
description
Transcript of BAB I-V
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan (rute) merupakan hal vital dalam kegiatan penambangan
batubara. Hal vital tersebut terkait dengan mobilisasi alat transportasi yang
membawa batubara dari area penambangan menuju stock pile, waste dump
area, ataupun untuk akses ke wilayah yang terkait lainnya. Rute yang
begitu vital tersebut membutuhkan suatu desain yang baik sesuai
spesifikasi standar agar diperoleh mobilisasi yang efektif dan efesien.
Desain rute yang begitu vital tentu saja membutuhkan beberapa
data dan parameter yang mendukung dalam desain yang baik. Data yang
dibutuhkan berupa data kontur topografi, alat transportasi terbesar yang
melintas, letak penambangan, dan lainnya. arameter yang diperlukan
adalah berupa ke!epatan yang akan diterapkan, jumlah lengkungan yang
mengikuti keadaan topografi, desain lengkung horisontal, lengkung
vertikal, superelevasi, desain berm, bench, ramp, dan lebar koridor jalan.
"elain data dan parameter tersebut juga diperlukan perhitungan yang
dijadikan sebagai a!uan apakah kegiatan penambangan tersebut bernilai
ekonomis atau tidak. erhitungan tersebut dapat berupa jarak area dengan
akses utama yang tersedia, luasan area, dan volume dari overburden dan
Interburden terhadap !adangan ( stripping ratio).
#erdasarkan latar belakang diatas penyusun tertarik mengambil
judul $%nalisa Jalan &ambang ada embongkaran Overburden Di &.
1
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 2/26
'an Riang Desa Jebak e!amatan uara &embesi abupaten #atanghari
rovinsi Jambi*.1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
%dapun maksud dari tugas akhir ini ini adalah sebagai
pemenuhan studi akhir pada kurikulum pembelajaran program "+
Jurusan &eknik ertambangan, -akultas &eknik, niversitas
alangka Raya.
1.2.2 Tujuan
. engetahui parameter+parameter pembuatan jalan tambang./. enganalisa parameter+parameter pembuatan jalan tambang.
0. emberi pendekatan teknis dalam permasalahan yang terjadi
pada jalan tambang.
1. enganalisa perbedaan antara ren!ana pembuatan jalan
tambang dengan aktual dilapangan.
1.3 Manfaat
anfaat dari tugas akhir ini yaitu mengetui memberikan alternatif
dalam melakukan desain jalur (route design) tambang dan penyajian jalur
sesuai spesifikasi kendaraan yang akan melintas.
1.4 u!usan Masala"
. %pa saja parameter+parameter jalan tambang 2
/. #agaimana menganalisa parameter+parameter pembuatan jalan
tambang 2
0. #agaimana pendekatan teknis yang dilakukan dalam permasalahan
yang terjadi pada jalan tambang 2
1. #agaimana perbedaan antara ren!ana pembuatan jalan tambang dengan
aktual dilapangan 2
1.# Batasan Masala"
Dalam tugas akhir ini peniliti membatasi masalah sebagai berikut 3
. enilitian tidak menghitung produktivitas alat gali muat angkut.
2
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 3/26
/. eniliti hanya menganalisa parameter+parameter pada pembuatan jalan
tambang.0. eniliti hanya menganalisa permasalahan pada jalan tambang terhadap
pengaruhnya proses pengangkutan material overburden.
BAB II
$A%IAN PU&TA$A
2.1 %alan
Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah
kendaraan, orang dan barang. Jalan angkut yang baik akan memperhatikan
berbagai hal dasar yaitu berupa kondisi geometrik topografi. eadaan
topografi yang landai dan tidak banyak halangan akan menjadikan jalur
lurus sedangkan keadaan gradian yang besar dan adanya halangan akan
menjadikan jalur berbelok atau melengkung untuk mengurangi gaya berat
yang diterima.
3
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 4/26
Jalan pada area penambangan sebenarnya belum ada
klasifikasinya, namun se!ara umum dapat dibagi menjadi 3 jalan hauling
(akses ke inpit menuju port atau stockpile) dan jalan tambang (jalan di
sekitar area penambangan). edua jalan tersebut memiliki konstruksi
yang hampir sama dengan jalan raya pada umumnya tetapi yang
membedakannya hanya pada permukaan jalannya (road surface) yang
jarang dilapisi aspal atau beton.
Hal tersebut dikarenakan jalan tambang sering dilalui oleh alat
mekanis berat. #eberapa pertimbangan dalam desain jalan tambang dan
jalan hauling yaitu letak jalan masuk dan keluar, lebar jalan cross slope,
dan superelevasi.
2.1.1 Letak Jalan Masuk dan Keluar
"uatu tambang yang baru, penting diperhitungkan dimana letak
jalan+jalan masuk dan keluar dari tambang untuk akses yang baik ke lokasi
pembuangan tanah penutup (waste dump) dan permukaan bijih crusher .
ondisi permukaan bumi merupakan faktor penting dalam penentuan
berapa jalur (tinggi dan lebar) pada tiap level jalur (rute).
2.1.2 Lebar Jalan
4ebar jalan angkut biasanya 1 kali lebar truk. 4ebar jalan seperti
di atas memungkinkan lalu lintas dua arah, ruangan untuk truk yang akan
menyusul, juga !ukup untuk selokan penyaliran dan tanggul pengaman
seperti pada ilustrasi pada gambar /..
4
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 5/26
a. Le'ar %alan Lurus
5ambar /.. menunjukkan alasan kenapa lebar pada jalan lurus
yaitu 1 kali karena untuk kepentingan keamanan saat / kendaraan
terbesar melintas dari dua arah. enentuan lebar jalan angkut
ditentukan dengan rumus (/.).
L ( n.)t * +n * 1,.+-#.)t,
Keterangan :
L : lebar jalan angkut minimum (meter)
n : jumlah jalur
Wt : lebar alat angkut (meter)
'ilai 6,7 pada rumus di atas menunjukkan bahwa ukuran
aman kedua kendaraan berpapasan merupakan sebesar 6,7 8t, yaitu
setengah lebar terbesar dari alat angkut yang bersimpangan. kuran
6,7 8t juga digunakan untuk jarak dari tepi kanan atau kiri jalan kealat
angkut yang melintasi se!ara berlawanan. %pabila tidak sesuai dengan
ketentuan menurut perhitungan, maka harus dilakukan perubahan
karena selain dapat menghambat dalam kegiatan pengangkutan juga
berbahaya bagi keselamatan operator dan kendaraan yang beroperasi
("uwandi, /661).
5
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 6/26
("umber 3 "uwandi ,"!, 9r, %wang, /661, eren!anaan Jalan &ambang.)
1 5ambar /.. 4ebar jalan lurus berdasarkan lebar angkutan
2 ("uwandi, /661)
'. Le'ar %alan Pada T/kungan
4ebar jalan pada tikungan diberi nilai lebih lebar sesuai pada
gambar /./ dikarenakan adanya gaya sentrifugal yang melawan pusat
lengkungan. #erikut diuraikan rumus penentuan lebar jalan pada
tikungan.
Lt ( n.+U*0a*0'*,*
( ( +U*0a*0',
eterangan 3
4t 3 lebar jalan angkut pada tikungan (meter)
3 jarak jejak roda (meter)
Fa : lebar juntai depan (meter)
Fb : lebar juntai belakang (meter)
C : jarak antara alat angkut saat bersimpangan (meter)
("umber 3 "uwandi ,"!, 9r, %wang, /661, eren!anaan Jalan &ambang )
5ambar /./. 4ebar jalan pada tikungan lebar angkutan ("uwandi, /661)
2.1.3 Cross slope dar/ %ala! Masuk Per!ukaan $erja
6
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 7/26
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 8/26
sewaktu kendaraan melintasi tikungan, dan menambah ke!epatan.
enguraian besarnya resultan gaya yang bekerja pada kendaraan di
lintasan miring dapat dilihat pada gambar /.1.
("umber 3 "uwandi ,"!, 9r, %wang, /661, eren!anaan Jalan &ambang )
45ambar /.1. "uperelevasi tikungan jalan angkut ("uwandi, /661)
#erdasarkan teori anti+;os D.9.;. pada kondisi jalan kering nilai
superelevasi merupakan harga maksimum yaitu <6 mm=m sedangkan pada
kondisi jalan penuh lumpur atau li!in nilai superelevasi terbesar >6 mm=m.
"e!ara matematis kemiringan tikungan jalan angkut merupakan
perbandingan antara tinggi jalan dengan lebar jalan. #esarnya kemiringan
tikungan jalan dihitung berdasarkan ke!epatan rata+rata kendaraan dengan
koefisien friksinya (e). ersamaan yang digunakan untuk menghitung
superelevasi yaitu 3
Tan 6 ( e ( 728+.9,
eterangan 3
8
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 9/26
? 3 ke!epatan kendaraan saat melewati tikungan (m=s)
R 3 radius tikungan
5 3 gravitasi bumi @ >,A m=s/
emiringan jalan angkut (grade) merupakan salah satu faktor
penting yang harus diamati se!ara detil dalam kegiatan kajian terhadap
kondisi jalan tambang. Hal ini dikarenakan kemiringan jalan angkut
berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut, baik dalam
pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. emiringan jalan angkut
biasanya dinyatakan dalam persen (B) yang dapat dihitung dengan
mempergunakan rumus sebagai berikut3
eterangan 3
Ch 3 beda tinggi antara dua titik yang diukur
C: 3 jarak antara dua titik yang diukur verti!al
2.2 Lengkungan +Curve,
4engkungan pada kegiatan transportasi adalah suatu busur yang
terbentuk akibat dari titik belok yang membentuk sudut sebagai
konsekwensi tidak terjadi pengurangan ke!epatan se!ara signifikan
(eyer, >A6).
2.2.1 Lengkung &eder"ana
4engkung sederhana terdiri dari dua busur lingkaran di mana
tangent (menyinggung) pada dua bagian yang lurus dari lintas jalur
9
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 10/26
(eyer, >A6). engetahuan se!ara menyeluruh mengenai lengkungan
sederhana yaitu geometri dasar, perhitungan, dan !ara pematokan
diperlukan untuk dapat memahami masalah+masalah lengkungan yang
lebih kompleks. ada gambar /.7 dijelaskan bagian+bagian dari
lengkungan sederhana. ? dinamakan pun!ak (vertex) atau titik
perpotongan tangen+tangen ( point of intersection), 9 merupakan sudut
defleksi diantara tangen+tangenya yang sama dengan sudut pusat (central
angle) dari lengkungan.
("umber 3 eyer, . R >A6E 5eneri! bifur!ations in Hamiltonian systems, "pringer 4e!ture 'otes
in athemati!s, volume 1<A. "pringer F?erlag 3 'ew Gork, Heidelberg, #erlin)
5ambar /.7. &ata letak lengkungan sederhana (eyer, >A6)
ada gambar /.7 arah dalam survai tangent sampai ke .9.
dinamakan tangen permulaan (initial tangent ) atau tangen belakang
(back tangent ), sedangkan tangen sesudah .9. dinamakan tangen muka
( forward tangent ). ermulaan dari busur lingkaran di % dikenal dengan
&.; (tangent to curve), ujung akhir di #, merupakan ;.&. (curve to
tangent ).
ada lengkungan sederhana &.;. dan ;.&. sama jauh dari .9. jarak
10
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 11/26
dari .9. ke &.;. atau ;.&. dinamakan jarak tangen (&), jarak dari titik
tengah dari lengkungan dinamakan jarak luar (), radius dari busur
lingkaran dinyatakan dengan R, 4.;. merupakan panjang tali busur yaitu
jarak &.; dengan ;.&..
merupakan ordinat tengah yaitu jarak dari titik tengah ; dari
tali busur panjang ke titik tengah dari lengkungan. Rumus+rumus dasar
dapat diturunkan melalui gambar /.7 dalam segitiga siku+siku ?%I, jadi
3
T ( tan I
Dalam segitiga siku+siku ?%I !os 9 @ R=(R K), jadi R !os 9 K !os
9@ R. maka 3
Dalam segitiga siku+siku %;I sin 9 @=/ 4.; 3 R, jadi
4.; @ / R sin 9
Dalam segitiga siku+siku %;I, !os 9 @(R F )=R, jadi
@ R ( F !os 9)
elengkungan dari busur lingkaran ditentukan oleh radiusnya.
&etapi, bila radiusnya panjang, seperti pada alinemen jalan raya modern
dan jalan baja, pusat lengkungan tidak dapat di!apai atau jauh sekali.
Dalam hal ini radius tak berguna untuk pelaksanaan survai, meskipun
masih diperlukan bahan hitungan+hitungan tertentu, ia harus diganti oleh
karakteristik lain dari kelengkungan yang langsung berguna di lapangan.
11
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 12/26
arakteristik yang biasa digunakan merupakan derajat dari
lengkungan (degree of curve). eskipun ada beberapa definisi+definisi
dari derajat lengkungan, semuanya didasarkan bahwa lingkaran
merupakan lengkungan dengan perubahan sudut yang konstan dalam arah
pada tiap satuan jarak (eyer, >A6).
Definisi tali busur (chord definition) dari D semula banyak
digunakan untuk jalan baja dan agak kurang untuk jalan raya, tetapi
definisi busur digunakan dalam praktek modern. ntuk definisi busur (arc
definition), derajat lengkungan merupakan sudut pusat dengan busur 66.
Dinyatakan dengan DL seperti diperlihatkan pada gambar /.<. "esuai
dengan proporsinya, DL 3 66 @ 0<6M 3 /NR didapat 3
("umber 3 eyer, . R, and D. ". "!hmidt >A<E &he "tability of the 4agrange &riangular oint
and a &heorem of %rnold. J. Diff. O., </, ///+/0<.)
5ambar /.<. Definisi busur dari derajat lengkungan (eyer, >A6)
2.2.2 Lengkung H:r/s:ntal
4engkung horisontal (trase) adalah garis proyeksi sumbu jalan
12
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 13/26
tegak lurus pada bidang peta, yang biasa disebut tikungan atau belokan.
4engkungan horisontal merupakan akibat dari kondisi daerah atau detil
yang menghalangi untuk dibuatnya jalur lurus. -aktor utama yang
menentukan lebar dari lengkungan merupakan lebar kendaraan maksimum
yang melintas dan ke!epatan yang diperbolehkan melintas pada jalur
serta jarak pandang yang dapat dilihat pengendara. #entuk geometrik
dari lengkung horisontal sama seperti lengkung sederhana yang tidak
mempertimbangkan adanya elevasi pada topografi.
2.2.3 Lengkung 7ert/kal
4engkung vertikal adalah garis potong yang dibentuk oleh bidang
vertikal melalui sumbu jalan dengan bidang permukaan pengerasan
jalan, yang biasa disebut pun!ak tanjakan dan lembah turunan (jalan
turun). 4engkung vertikal sama halnya pada lengkung horisontal, hal
yang membedakannya adalah adanya faktor ketinggian dalam proses
peran!angannya. etinggian akan mempengaruhi gaya berat yang akan
bekerja pada kendaraan saat melintas sehingga diperlukan adanya
lengkungan vertikal yang memperhatikan tidak hanya ke!epatan, jarak
pandang, dan lebar kendaraan tetapi juga harus mempertimbangkan
berat dari kendaraan yang akan melintas.
5aya berat yang bekerja di lintasan dapat diatasi dengan
pembuatan lengkungan dengan jari+jari yang lebih besar untuk
memberikan kelandaian pada lintasan dan mengurangi kemungkinan
back slipped . 4engkung vertikal dapat dilakukan kombinasi dengan
13
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 14/26
lengkungan horisontal di daerah yang berbukit, hal ini diterapkan untuk
memberikan kemungkinan pada kendaraan berat yang susah apabila
melintas pada kemiringan yang tajam. egiatan kombinasi dari kedua
lengkungan inijuga diterapkan pada fly over, yang dinilai dapat mengurai
kema!etan di daerah perkotaan.
("umber 3 eyer, . R, and D. ". "!hmidt >A<E &he "tability of the 4agrange &riangular oint
and a &heorem of %rnold. J. Diff. O., </, ///+/0<.)
5ambar /.P. 4engkung parabola verti!al (eyer, >A6)
ada gambar /.P lengkung vertikal direferensikan pada salib
sumbu koordinat, sumbu Q dan G. usat salib sumbu pada titik % (;).
Jarak pada sumbu Q dinyatakan dalam stasiun sedang tingginya (offset )
dinyatakan dalam feet atau meter. g dan g/ dalam persen (B) kemiringan
dari tangen %? dan #?, tanda plus (K) untuk kemiringan naik, dan tanda
minus (F) untuk kemiringan menurun.
eterangan 3
% @ g/ F g@ perbedaan se!ara aljabar dalam B kemiringan dari tangen.
4 @ total jarak dari lengkungan, dalam stasiun
e @ vertikal offset (ft=m) dari vertek ? atau 9 ke tengah lengkungan.
14
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 15/26
"e!ara matematis dinamakan 3 kemiringan di akhir % dan # dari
parabola direpresentasikan atau dinyatakan masing+masing dengan gdan
g/. arena nilai perubahan kemiringan dari semua titik pada parabola
dinyatakan konstan, maka dari rumus 3
; ( k<2
kita dapatkan :d2Y
dX @ r konstan (r = k)
di integralkan 3dY
dX @ r.QK;
apabila Q @ 6 makad2Y
dX @ g bila Q @ 4dY
dX @ g/
dan g @ 6 K !, g/ @ r4 K ! atau r @g2 – g1
L
Dengan demikiandY
dX @ (g2 – g1
L ). X K g
Di integralkan lagi, G @ (g2 – g1
L ) X
2
2 K gQ K ;ʹ
&etapi ; @ 6, karena G @ 6 apabila Q @ 6.ʹ
Dari kesamaan segitiga, (GKy)=Q @g=. "ubtitusi harga ini
terhadap G pada persamaan (d), dan kemudian menurunkannya, kita
dapatkan 3
15
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 16/26
arena y diasumsikan ke bawah (dari S) dari pada keatas seperti G,
tanda di atas akan berubah dari minus ke plus. Juga, : akan menjadi Q.
emudian 3
Ileh karenanya, offset vertikal dari tangen ke lengkung vertikal
bervariasi sesuai dengan kuadrat jaraknya dari ;.
ada ?, y @ e dan : @1
2 4, kemudian e @ (g2 – g1
8 ).4 @
1
8 . %.4
2.3 Luas
4uas atau area adalah besaran yang menyatakan ukuran dua
dimensi suatu bagian permukaan yang dibatasi. erhitungan luas area
penambangan batubara sangat diperlukan dalam kaitannya proses
periTinan pada instansi terkait. 4uas yang dimaksud dalam hal ini adalah
luas yang dihitung dalam peta, yang merupakan gambaran permukaan
bumi dengan proyeksi ortogonal, sehingga selisih tinggi dari batas+batas
yang diukur diabaikan (#asuki, /66<).
"alah satu metode perhitungan yang sering digunakan adalah
penentuan luas dengan koordinat. ada gambar /.A suatu bidang yang
dibatasi oleh titik F titik %, #, ;, D yang diketahui koordinatnya 3 % (Q,
G),# (Q/, G/),; (Q0, G0), dan D (Q1, G1).
16
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 17/26
("umber 3 #asuki, /66< &ata ;ara eren!anaan Geometrik Jalan %ntar ota)
5ambar /.A. 5eometri bidang segi empat (#asuki, /66<)
4uas segi empat %#;D @ luas trapesium %%## K luas trapesium
##;; F luas trapesium DD;; F luas
trapesium %%DD.
@ 6,7 (Q/ F Q) (G/ K G) K 6,7 (Q0 F Q/)
G0 K G/) F 6,7 (Q1 F Q0) (G1 K G0) F 6,7
(Q F Q1) (G K G1).
4uas %#;D disederhanakan menjadi 3
luas %#;D @ (Qn F Q n+) ( Gn K Gn+)E
%pabila gambar diproyeksikan terhadap sumbu G maka akan menjadi 3
luas @ ( GnK Gn+) (Qn F Qn+)E
edua rumus di atas dapat disederhanakan menjadi 3
luas @ Qn (Gn+ F GnK)E @ Gn (QnK F Qn+)
2.4 7:lu!e
?olume merupakan salah satu besaran yang menyatakan seberapa
17
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 18/26
banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu obyek. erhitungan
volume merupakan hal yang sangat laTim khususnya dalam poses
kegiatan penambangan. egiatan menggali, menimbun, dan mengangkut
membutuhkan biaya yang besar. egiatan penambangan yang baik harus
memperhatikan nilai ekonomis dari setiap kegiatan khususnya yang
terkait dengan volume, sehingga diperlukan kalkulasi yang benar terhadap
volume tanah maupun !adangan yang akan ditambang terkait "R
( stripping ratio) yang ditentukan (eyer, >A6) erhitungan volume
batubara di dunia pertambangan kebanyakan menggunakan metode cut
and fill dari dua surface (%urelius, /60). rinsip perhitungan metode cut
and fill serupa dengan metode trapeoidal . &erdapat dua !ara yang dapat
digunakan untuk menghitung volume dengan metode trapeoidal
(trapesium), yaitu rectangular dan triangular prism (pfilipsen, /66<).
18
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 19/26
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 20/26
0. &ahap enyusunan 4aporan
Hasil dari data yang diperoleh dilapangan kemudian dilakuakan
perhitungan dengan menggunakan rumus+rumus yang diperoleh dari
buku+buku literatur.
20
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 21/26
3.2 Bagan Al/r
21
ulai
. %pa saja parameter+parameter jalan tambang 2/. #agaimana menganalisa parameter+parameter pembuatan
jalan tambang 20. #agaimana pendekatan teknis yang dilakukan dalam
permasalahan yang terjadi pada jalan tambang 2
1. #agaimana perbedaan antara ren!ana pembuatan jalantambang dengan aktual dilapangan 2
engambilan Data
"tudi 4iteratur
Data "ekunder 3
. Data !urah hujan/. eta kesampaian daerah penilian0. Data geologi daerah penilitian
1. eta topografi,7. "pesifikasi alat angkut,
6. Desain jalan tambang
Data rimer 3
. "egmen Jalan/. geometri aktual jalan tambang0. kemiringan jalan1. lebar jalan7. cross slope
6. jari+jari tikungan jalan tambang
engolahan Data 3
. erhitungan geometri jalan tambang/. erhitungan kemiringan jalan
0. erhitungan lebar jalan1. erhitungan !ross slope7. erhitungan tikungan jalan tambang
Hasil dan embahasan
esimpulan dan "aran
"elesai
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 22/26
3.3 %ad>al Pen/l/t/anenelitian &ugas %khir dilaksanakan selama kurang lebih / bulan
dan dimulai tanggal / 'ovember /67. 4ama dan waktu pelaksanaan
penelitian ini dapat diubah sesuai dengan kebijakan perusahaan.
'o.R%9%'
59%&%'
#ulan ke+
9 99 999 9?
Irientasi 4apangan/ engambilan Data
0 engolahan Data
0 embuatan 4aporan
1 onsultasi 4aporan
7 resentasi
22
'o. R%9%' #ulan ke+
9 99 999 9?
Irientasi 4apangan
/ engambilan Data
0 engolahan Data
0 embuatan 4aporan
1 onsultasi 4aporan
7 resentasi
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 23/26
BAB I7
&I&TEMATI$A PENULI&AN
"istematika penulisan laporan akhir ini memuat uraian se!ara garis besar
dari tiap+tiap bab dalam laporan tugas akhir, dijabarkan sebagai berikut.
. #%# 9 'D%H4%'
engemukakan mengenai latar belakang dilaksanakan penelitian
disertai identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah
mengenai analisa jalan pada pembongkaran overburden yang dihasilkan pada
kegiatan pertambangan. #ab ini juga mengemukakan tujuan dan manfaat
penelitian ini yaitu untuk memberikan suatu hasil penelitian yang berguna
bagi perusahan pada umumnya dan penulis pada khususnya.
/. #%# 99 %J9%' "&%%
engemukakan tentang rujukan teori yang menunjang proses analisis
dan interpretasi yang diambil dari literatur+literatur baik itu melalui data yang
dimiliki oleh perusahaan maupun buku+buku yang berkenaan dengan materi
penelitian penulis.
0. #%# 999 &ID '49&9%'
23
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 24/26
engemukakan tentang metode penelitian yang digunakan dalam
pembuatan laporan. #ab ini berisi ran!angan penelitian, populasi dan sampel
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
1. #%# 9? H%"94 D%' #%H%"%'
engemukakan tentang hasil penelitian dan pembahasan data+data
yang diperoleh di lapangan.
7. #%# ? '&
engemukakan tentang kesimpulan dan saran dari seluruh aktivitas
penelitian tugas akhir berdasarkan analisis data di pembahasan.
24
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 25/26
HALAMAN %UDUL.......................................................................................
HALAMAN PEN?ATAAN.........................................................................
HALAMAN PEN9E&AHAN........................................................................
HALAMAN PE&EMBAHAN.....................................................................$ATA PEN9ANTA......................................................................................
&AI.................................................................................................................
AB&TA$.......................................................................................................
DA0TA I&I....................................................................................................
DA0TATABEL.............................................................................................
DA0TA 9AMBA.......................................................................................
DA0TA LAMPIAN...................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................
. 4atar #elakang...........................................................................
./ Rumusan asalah ......................................................................0 &ujuan dan anfaat enelitian ..................................................
.0. &ujuan enelitian .............................................................
.0./ anfaat enelitian ..........................................................
BAB II. $A%IAN PU&TA$A ......................................................................
BAB III. MET=DE PENELITIAN .............................................................
a. 5ambaran mum erusahaan ...................................................
0.. 4okasi dan esampaian Daerah .......................................
0../ eadaan 9klim dan ;urah Hujan ......................................
0..0 -lora dan -auna ................................................................
0..1 "osial dan ependudukan ................................................
0./ ondisi 5eologi ........................................................................0./. 5eologi Regional ............................................................
0././ 5eologi Daerah enelitian ..............................................
0.0 &ata 4aksana ..............................................................................
0.0. 4angkah erja .................................................................
0.0./ etode enelitian ............................................................
0.0.0 %nalisa Hasil ...................................................................
0.1 Jenis dan "umber Data ..............................................................
0.1. Jenis Data ........................................................................
0.1./ "umber Data ....................................................................
0.7 %lat dan #ahan ..........................................................................
0.< 4okasi enelitian .......................................................................
25
7/21/2019 BAB I-V
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-v-56dc0c82230a1 26/26
0.P 8aktu enelitan .........................................................................
BAB I7. HA&IL DAN PEMBAHA&AN .....................................................1. Hasil ..........................................................................................
1./ embahasan ...............................................................................
BAB 7. PENUTUP ......................................................................................
7. esimpulan ...............................................................................
7./ "aran ..........................................................................................
DA0TA PU&TA$A
DA0TA PU&TA$A
"uwandi ,"!, 9r, %wang, /661, eren!anaan Jalan &ambang
eyer, . R, and D. ". "!hmidt >A<E &he "tability of the 4agrange &riangular
oint and a &heorem of %rnold. J. Diff. O., </, ///+/0<.)
#asuki, /66< &ata ;ara eren!anaan Geometrik Jalan %ntar ota
%non., >>/, Caterpillar !erformance "andbook , ;aterpillar 9n!, eoria, 9llinois.
Hays R. , >A>, #oer, $"urfa!e ining /nd dition*, #.%.ennedy (d),
"o!iety for ining, etallurgy, and :ploration, 9n!., ;olorado, pp.P<F
P/0.
Hays R. ., >A>, $ruck, $"urfa!e ining /nd dition*, #.%.ennedy (d),
"o!iety for ining, etallurgy, and :ploration, 9n!., ;olorado, pp.<P/F
<A<.
"hirley 4.H., /666, !erencanaan $eknik Jalan %aya &!enuntun !raktis',
oliteknik 'egeri #andung+Jurusan &eknik "ipil, #andung, 0PP p.