BAB I Transport
-
Upload
agusnita-curudh-rahayu -
Category
Documents
-
view
155 -
download
0
Transcript of BAB I Transport
MAKALAH
Sistem Peredaran Darah
Tugas Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan
Dosen pengampu : Meti Indrowati S.Si, M.Si
Kelompok I
Abdi Prasetyo (K43090
Aditya Hadi I (K43090
Annisa Yossa P.E.P (K43090
Aprilia Dita (K43090
Erni K (K43090
Tri Batari (K43090
Yunita Rahmawati (K4309092)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
Kata Pengantar
Syukur alhamdullilah puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmad dan hidayahnya, sehingga tugas makalah Fisiologi Hewan yang berjudul “ Sistem
Peredaran Darah “ dapat terselselaikan dengan baik.
Penyusunan makalah Fisiologi Tumbuhan yang berjudul “ Sistem Peredaran Darah “ sebagai
salah satu syarat mengikuti atau menempuh mata kuliah Fisiologi Hewan program studi
Pendidikan Biologi jurusan P.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Makalah Fisiologi Tumbuhan yang berjudul “ Sistem Peredaran Darah “ ini terdiri
dari pendahuluan, Isi , penutup, dan yang terakhir adalah Daftar Pustaka.
Akhirnya penyusun berharap semoga makalah Fisiologi hewan yang berjudul “ Sistem
Peredaran Darah “ ini bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Surakarta, Juni 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................................i
Kata Pengantar ....................................................................................................................ii
Daftar isi.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah ............................................................................................................4
C.Tujuan ..............................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHSAN / ISI
A. Sistem transportasi pada hewan invertebrata...........................................................5
B. Sistem transportasi pada hewan vertebrata...............................................................5
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan.....................................................................................................................13
Daftar Pustaka....................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh
dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar
dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan
yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung
dan pembuluh darah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sistem transportasi pada hewan invertebrata?
2. Bagaimanakah sistem transportasi pada hewan vertebrata?
C. TUJUAN
1. Mengetahui sistem transportasi pada hewan invertebrata?
2. Mengetahui sistem transportasi pada hewan invertebrata?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem peredaran Darah pada Invertebrata
Berikut ini adalah berbagai macam sistem peredaran pada mikroorganisme dan
invertebrata.
I. Protozoa (protista mirip hewan)
Tubuh protozoa hanya terdiri atas satu sel. Oleh sebab itu, seluruh proses hidupnya
termasuk transportasi dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Oksigen yang diperlukan diserap
melalui seluruh permukaan tubuhnya, selanjutnya akan menyebar ke seluruh tubuh dengan
cara difusi di dalam sitoplasma. Zat makanan dicerna dan diedarkan oleh vakuola
makanan. Proses peredaran zat seperti ini misalnya pada Paramaecium dan Amoeba.
Gambar 1: Paramecium caudatum dan Amoeba proteus
II. Coelenterata
Pada invertebrata yang belum memiliki sistem peredaran khusus, misalnya Hydra,
transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yakni saluran pencernaan yang
berfungsi sekaligus sebagai alat peredaran. Saluran pencernaan pada Hydra bercabang-
cabang dan bercabang-cabang lagi ke semua bagian tubuh. Percabangan ini menyebabkan
permukaan dalam saluran pencemaan semakin luas, sehingga saluran ini akan lebih
efisien dalam melakukan penyerapan zat sekaligus mengantarkan zat yang diserapnya ke
seluruh jaringan tubuh. Dengan demikian, walaupun pada hewan ini tidak terdapat sistem
peredaran khusus, zat yang diserap oleh saluran pencernaan akan dapat mencapai seluruh
jaringan tubuh.
Gambar 2: Hydra viridis, skesta penampang tubuh Hydra
III. Serangga
Alat peredaran darah serangga, misalnya belalang, terdiri atas jantung pembuluh dan
pembuluh darah. Bila jantung pembuluh berdenyut, darah akan terpompa ke arah depan
melalui aorta. Selanjutnya darah akan beredar bebas ke seluruh tubuh tanpa melalui
pembuluh pembuluh darah. Itulah sebabnya sistem peredaran darah pada serangga disebut
sistem peredaran darah terbuka.
Gambar 3: Pembagian tubuh belalang, jantung pembuluhnya (heart).
Gamabr 4: Struktur jantung pembuluh pada belalang. Darah yang dipompa jantung keluar
dari dalam pembuluh darah (peredaran terbuka). Darah yang beredar langsung diluar
pembuluh ini sering disebut hemolimfe.
Selama dalam peredarannya, darah mensuplai zat makanan ke jaringan-jaringan dan
mengambil zat-zat sisa metabolisme. Selanjutnya darah dari jaringan akan kembali ke
jantung pembuluh melalui lubang-lubang halus (ostium) yang terdapat diantara gelembung
jantung.
Darah serangga tidak mengandung hemoglobin maka tidak berwarna merah. Darah
serangga hanya berperan mengedarkan nutrisi dan tidak berperan dalam pengangkutan
oksigen, karena oksigen telah diedarkan oleh sistem trakea yang bercabang-cabang
menuju ke berbagai jaringan.
IV. Cacing
Peredaran darah cacing merupakan peredaran tertutup. Selama dalam peredarannya
darah tetap berada di dalam pembuluh. Alat peredaran darah cacing tanah terdiri atas
pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah perut (ventral) dan lima pasang
lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Karena itu jantung cacing sering disebut
jantung aorta.
Gambar 5 : jantung aorta pada cacing (bagian berwarna merah).
Gambar 6: Jantung aorta pada cacing tanah, terbagi menjadi pembuluh darah dorsal dan
ventral
Bila pembuluh punggung dan jantung berdenyut, darah mengalir menuju ke
pembuluh darah perut, lalu mengalir menuju ke bagian belakang (posterior) tubuh dan
selanjutnya kembali ke jantung aorta melalui poembuluh darah punggung. Darah yang
beredar mengangkut nutrisi dan oksigen, serta mengambil sisa metabolisme untuk
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen dari udara bebas
berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit. Dari sini oksigen
diangkut oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang mengangkut zat
makanan dari usus menuju ke pembuluh darah punggung. Selanjutnya darah tersebut
dipompakan keseluruh jaringan tubuh.
Berbeda dengan darah vertebrata yang hemoglobinnya terikat dalam sel darah
merah, hemoglobin darah cacing larut dalam plasma darah.
B. Sistem transportasi pada Invertebrata
I. Ikan (Pisces)
Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, yaitu sebuah serambi atau atrium dan sebuah
bilik atau ventrikel. Untuk menjaga agar aliran darah tetap searah, antara serambi dan bilik
terdapat katup jantung.
Gambar 7: Sistem sirkulasi pada ikan: peredaran darah tunggal.
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah-
bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam
rongga pericardium , yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak dianterior (muka).
selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang
menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Darah ikan tampak pucat dan relative sedikit bila dibanding dengan vertebrata
darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien
(limpa) sebagai bigian dari sistem peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi
dengan pembuluh-pembuluh limpa.
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2
kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke
serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang
melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada
arteri aferen brakialis,
Oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri eferen brakialis dan melalui
aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh, darah mengikat CO2
Dengan adanya sistem vena, darah dikemballikan dari bagian kepala dan badan menuju
jantung. Vena yang penting misalnya: vena cardinalisposterior dan vena cardinalis
posterior (membawa darah dari kepala dan badan), vena porta hepatika (membawa
darah dari tubuh melewati hati),vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati
ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya
satu kali melewati jantung.
Bila bilik jantung berkontraksi, darah akan terpompa ke luar menuju ke insang. Di
dalam kapiler insang CO2 dibebaskan ke dalam air, sedangkan oksigen dari air berdifusi ke
dalam darah insang, sehingga darah yang meninggalkan insang banyak mengandung
oksigen. Dari insang darah mengalir melalui vena sambil mengedarkan oksigen dan sari
makanan ke seluruh tubuh dan selanjutnya menuju ke atrium jantung, lalu mengalir ke
bilik.
Peredarah darah ikan hanya sekali melewati jantung. Peredaran darah yang demikian
disebut peredaran darah tunggal.
II. Katak (Amphibi)
Sel-sel darah katak terdiri atas sel-sel darah merah (eritrosit) dan sel-sel darah putih
(leukosit). Eritrositnya berinti, berbentuk bulat panjang, pipih dan mengandung
hemoglobin. Leukositnya tidak berwarna, berinti dan dapat bergerak bebas secara
ameboid.
Jantung katak mempunyai tiga ruangan, yakni satu ventrikel atau bilik, dua serambi
atau atrium kiri dan kanan yang berdinding tipis. Di antara serambi dan bilik terdapat
katup jantung. Di samping itu terdapat kantong berdinding tipis tempat bermuaranya vena
yang mengangkut darah yang kaya CO2 dari berbagai organ tubuh selain paru-paru dan
kulit, disebut sinus venosus. Darah yang masuk ke sinus venosus ini kaya akan CO2. Darah
dari sinus venosus akan masuk ke atrium kanan.
Gambar 8: Sistem sirkulasi pada katak( ventrikel hanya satu).
Darah dari ventrikel keluar melalui batang nadi atau trunkus arteriosus. Batang nadi
ini selanjutnya bercabang-cabang menjadi dua. Yang satu mengalirkan darah ke seluruh
tubuh, sedang yang lain mengalirkan darah menuju ke kepala (arteri karotis) serta ke kulit
dan paru-paru (arteri pulmokutanea). Di dalam kapiler paru-paru dan kulit darah akan
membebaskan CO2 dan mengikat oksigen, selanjutnya mengalir melalui vena pulmo
kutanea kembali ke atrium kiri. Darah yang melalui pembuluh vena ini kaya akan oksigen.
Darah yang berasal dari seluruh tubuh membawa sisa metabolisme dan CO2 kembali
ke jantung melalui vena cava yang bermuara pada sinus venosus, dan akhirnya darah
mengalir masuk ke atrium kanan. Darah yang berasal dari atrium kiri dan kanan akan
dipompa masuk ke dalam ventrikel, akibatnya terjadi percampuran antara darah kotor dan
darah bersih.
Pada katak terdapat tiga macam sistem vena, yaitu:
1. sistem vena kava, yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan
kepala,serta vena kava yang berasal dari alattubuh bagian belakang
2. sistem vena pulmo kutanea, yakni vena yang mengangkutdarah dariparu-paru dan
kulit
3. sistem vena porta, yakni vena yang merngalirkan darah dari organ tubuh sebelum
kembali ke jantung mampir terlebih dahulu ke organ lain. Pada katak ada dua macam
vena porta:
vena porta hepatica: vena yang mampir ke hati
vena porta renalis: vena yang mampir ke ginjal
Di samping peredaran darah, pada katak juga terdapat peredaran getah bening atau
peredaran limfe yang merupakan sistem peredaran terbuka. Peredaran ini berperan penting
dalam pengambilan cairan tubuh dari dalam darah.
III. Reptilia
Reptilia mempunyai jantung yang terdiri atas 4 ruangan, yakni dua serambi dan dua
bilik. Antara serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri telah bersekat, tetapi belum
sempurna, sehingga darah yang kaya O2 dalam bilik kiri dan darah yang kaya CO2 dalam
bilik kanan dapat bercampur. Pada buaya, sekat antar bilik mempunyai lubang kecil yang
dikenal sebagai foramen panizzae.
Gambar 9: Jantung Reptile.
Darah bersih dipompa dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh untuk
mengedarkan nutrisi dan oksigen. Dari jaringan tubuh, darah yang mengandung CO2 dan
sisa metabolisme kembali ke serambi kanan dan masuk ke ventrikel kanan untuk
selanjutnya dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru CO2 dibuang
dan oksigen diikat oleh darah. Darah bersih ini kemudian kembali ke serambi kiri melalui
vena pulmonalis, lalu mengalir ke bilik kiri dan siklus yang sama terulang.
IV. Burung (Aves) dan Mamalia
Jantung burung dan mamalia sama. Mempunyai 4 ruangan, yaitu dua serambi kanan
dan kiri, serta dua bilik kanan dan kiri. Antar serambi dan antar bilik telah dipisahkan oleh
sekat yang sempurna.
Gambar 10: Jantung Aves dan Mamalia