BAB I PTS
description
Transcript of BAB I PTS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang bermutu merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi
manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normative. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat
serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan system pendidikan yang baik
diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu
menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun
sampai saat ini mutu pendidikan kita masih kurang, bahkan mengalami kemrosotan.
Merosotnya mutu pendidikan di tanah air ditandai oleh banyak hal, seperti
rendahnya tingkat kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN), turunnya peringkat Indonesia di
tingkat Negara-negara berkembang, bahkan di tingkat Negara-negara Asia Tenggara
dalam berbagai kemampuan, dan kemudian oleh ketertinggalan kita dari negara yang
pernah belajar di Indonesia. Mutu pendidikan ditentukan oleh berbagai
faktor,diantaranya adalah guru PAUD sebagai pendidik pertama bagi anak di lingkungan
pendidikan formal, meskipun faktor-faktor lain ikut mempunyai andil dalam merosotnya
mutu pendidikan. Guru PAUD sebagai faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan
dapat dikatakan merupakan faktor penentu, karena guru PAUD-lah yang secara
terprogram berinteraksi dengan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan
global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu
mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang
berkembang. Melalui reformasi pendidikan, profesi guru PAUD harus dijabat dan
dijalankan oleh orang-orang yang profesional, yang memerlukan suatu keahlian dan
kecakapan dalam bekerja.
Upaya untuk menjadikan jabatan guru PAUD sebagai jabatan profesional telah
dilakukan sejak tahun 1977. Namun, baru sekitar 28 tahun kemudian mulai tampak ada
tanda-tanda akan terwujudnya profesionalisasi jabatan guru PAUD tersebut, mula-mula
dengan terbitnya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No.
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan kemudian yang paling utama,
diberlakukannya UU No. 14/2005 tentang Guru PAUD dan Dosen.
Standarisasi kompetensi guru PAUD adalah suatu ukuran yang ditetapkan bagi
seorang guru PAUD dalam menguasai seperangkat kemampuan agar berkelayakan
menduduki salah satu jabatan fungsional guru PAUD, sesuai bidang tugas dan jenjang
pendidikannya. Persyaratan dimaksud adalah penguasaan proses belajar mengajar dan
penguasaan pengetahuan. Jabatan fungsional guru PAUD adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang guru PAUD yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu
serta bersifat mandiri.
Pada dasarnya tingkat kompetensi professional guru PAUD dipengaruhi oleh
faktor dari dalam guru PAUD itu sendiri yaitu bagaimana guru PAUD bersikap terhadap
pekerjaan yang diemban. Faktor lainnya yang mempengaruhi kompetensi guru PAUD
adalah faktor luar, yang diprediksi berpengaruh terhadap kompetensi profesional
seorang guru PAUD yaitu kepemimpinan kepala sekolah, karena kepala sekolah
merupakan pemimpin guru PAUD disekolah serta lingkungannya kerja.
Sikap guru PAUD terhadap pekerjaan merupakan keyakinan seorang guru PAUD
mengenai pekerjaan yang diembannya, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan
memberikan dasar kepada guru PAUD tersebut untuk membuat respons atau
berperilaku dalam cara tertentu sesuai pilihannya.
Sikap guru PAUD terhadap pekerjaan mempengaruhi tindakan guru PAUD
tersebut dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Bilamana seorang guru PAUD memiliki
sikap positif terhadap pekerjaanya, maka sudah barang tentu guru PAUD akan
menjalankan fungsi dan kedudukannya sebagai tenaga pengajar dan pendidik disekolah
dengan penuh rasa tanggung jawab. Demikian pula sebaliknya seorang guru PAUD yang
memiliki sikap negatife terhadap pekerjaanya, pastilah dia hanya menjalankan fungsi
dan kedudukannya sebatas rutinitas belaka. Untuk itu amatlah perlu kiranya ditanamkan
sikap positif guru PAUD terhadap pekerjaan, mengingat peran guru PAUD dalam
lingkungan pendidikan dalam hal ini sekolah amatlah sentral. Sikap guru PAUD terhadap
pekerjaan dapat dilihat dalam bentuk persepsi dan kepuasannya terhadap pekerjaan
maupun dalam bentuk motivasi kerja yang ditampilkan. Guru PAUD yang memiliki sikap
positif terhadap pekerjaan, sudah barang tentu akan menampilkan persepsi dan
kepuasan yang baik terhadap pekerjaanya maupun motivasi kerjayang tinggi, yang pada
akhirnya akan mencerminkan seorang guru PAUD yang mampu bekerja secara
profesional dan memiliki kompetensi profesional yang tinggi.
Upaya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar yang
lebih baik bagi siswa, di setiap jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan agar
diperoleh kualitas sumberdaya manusia yang dapat menunjang pembangunan nasional.
Perencanaan tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab semua tenaga
kependidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil
belajar yang lebih baik adalah penggunaan media pengajaran kedalam kegiatan belajar
mengajar. Upaya ini merupakan salah satu sarana belajar yang diatur oleh guru PAUD
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Kompetensi guru PAUD sebagai tenaga pengajar erat hubunganya dengan
prestasi belajar yang dicapai siswa. James E. Weigand (dalam Sudjana, 2004: 70)
mengemukakan ada tiga faktor diluar kemampuan siswa yang mempengaruhi prestasi
belajar, yakni (a) kondisi yang diperlukan untuk belajar, (b) kompetensi tenaga pengajar,
dan (c) interaksi personal antara tenaga pengajar-guru PAUD dalam proses belajar
mengajar. Kemampuan (kompetensi) guru PAUD sebagai salah satu alat untuk
mendorong meningkatkan prestasi belajar siswa, selain itu juga berfungsi memotivasi
secara ekstrinsik. Bila guru PAUD telah berhasil mengaktifkan dan menggairahkan siswa
untuk belajar, maka guru PAUD telah berhasil memotivasi siswa. Guru PAUD yang telah
berhasil memotivasi siswa diperlukan kemampuan (kompetensi) yang harus dimiliki.
Siswa yang mempunyai motivasi yang konsisten dan persisten akan berusaha dan
mempertahankan prestasi belajarnya yang tinggi.
Kompetensi guru PAUD diperlukan dalam proses belajar mengajar karena inti
dari pendidikan adalah terletak pada kegiatan pembelajaran.Keberhasilan siswa dalam
belajar ditunjukan oleh prestasi belajar. Sebagai profesi kemampuan guru PAUD ini erat
kaitannya dengan keberhasilan guru PAUD sebagai seorang pendidik, dimana guru PAUD
yang berkompeten maka guru PAUD tersebut berpeluang menjadi pendidik yang
profesional.
B. Rumusan Masalah……………C. Tujuan PenelitianD. Manfaat Penelitian…………………
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pemahaman1. Pengertian Pemahaman
Kemukakan pendapat yang diambil dari down load ke 1Kemukakan pendapat yang diambil dari down load ke 2Kemukakan pendapat yang diambil dari down load ke 3
2. Fungsi Pemahaman…………………………….…………………………. …………………………
3. Tahapan PemahamanB. Energi
1. Pengertian Energi2. Fungsi Energi3. Jenis-jenis Energi
C. Student Teams Achiemen Divisions1. Pengertian Student Teams Achiemen Divisions
……………………………………………………………………………….…………………………
2. Fungsi Student Teams Achiemen Divisions3. Langkah-langkah Student Teams Achiemen Divisions
1. ………………….2. ………………