BAB I PENDAHULUAN -...
-
Upload
hoangduong -
Category
Documents
-
view
218 -
download
3
Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan
produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan
persepsi mereka terhadap merek-merek tertentu yang menjadi favorit
mereka.
Merek mampu menjembatin harapan konsumen pada saat perusahaan
menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui
adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan
penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji
emosional yang sama.
Brand loyalty merupakan inti dari brand equity. Dapat dikatakan
bahwa loyalitas merek (brand loyalty) merupakan elemen terpenting dalam
brand equity, terlebih dalam kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang
mulai melemah seperti sekarang ini dan tingkat persaingan yang sangat
tinggi. Suatu merek produk dapat bertahan dalam persaingan dan keluar
sebagai pemenang dibutuhkan konsumen yang memiliki brand loyalty yang
tinggi.
Memiliki konsumen yang loyal pada merek menjadi impian tiap
produsen dan sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup.
Dalam upaya mempertahankan konsumen yang loyal terhadap merek sering
menjadi strategi yang lebih efektif dari pada upaya untuk menarik pelanggan
baru. Bahkan demi merebut loyalitas konsumen, produsen bersedia berjuang
2
mati-matian atau berani mengeluarkan biaya yang besar demi mengejar
konsumen yang loyal teradap merek produk tersebut. Penelitian
menunjukkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelanggan
baru 6 kali lebih besar dari biaya untuk mempertahankan pelanggan.
Oleh karena itu alternatif yang lebih baik adalah melakukan berbagai
upaya untuk mempertahankan pasar yang sudah ada, salah satunya adalah
melalui usaha meningkatkan kesetiaan pelanggan. Usaha ini akan
mendatangkan sukses besar dalam jangka panjang. (Dick dan Basu 1994:99)
menyatakan bahwa kunci keunggulan bersaing dalam situasi yang penuh
persaingan adalah kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kesetiaan
pelanggan. Kesetiaan pelanggan akan menjadi kunci sukses, tidak hanya
dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal
ini, karena kesetiaan pelanggan memiliki nilai strategik bagi perusahaan.
Kenyataan menunjukkan bahwa suksesnya IBM, Coca Cola, Singapore
Airlines, Xerox dan sejumlah produk merek lain tidak terlepas dari ikatan
yang kuat dari pelanggannya, yaitu kesetiaan. Begitu bernilainya kesetiaan
terhadap merek ini, (Aaker 1996:21) menyatakan bahwa kesetiaan
pelanggan terhadap merek ini merupakan salah satu dari aset merek. Ini
tentunya amat mahal nilainya karena untuk membangunnya banyak
tantangan yang harus dihadapi serta membutuhkan waktu yang sangat lama.
Diabad 20 ilmu kedokteran mencatat perkembangan yang penting
dengan ditemukannya antibiotik. Tetapi ternyata abad ini juga ditandai
dengan masalah-masalah penyakit kanker, jantung dan diabetes. Dengan
kata lain bahwa penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup
3
tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan tetapi lebih melalui perbaikan
gaya hidup. Hal ini menjadikan abad 21 sebuah abad dimana pengobatan
preventif menjadi fokus perhatian. Salah satu pengobatan preventif yaitu
dengan menkonsumsi minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara
memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat
hidup Lactobacillus. Dan hal ini lebih dikenal dengan probiotik yang berasal
dari kata probios yang dalam ilmu biologi berarti untuk kehidupan.
Probiotik adalah pangan yang mengandung mikroorganisme hidup yang
secara aktif meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki
keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam
jumlah yang memadai (Fuller, 1989). Oleh karena itu untuk dapat disebut
probiotik, bakteri harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: terbukti
aman bagi manusia, dapat mencapai usus dalam keadaan hidup, terbukti
bermanfaat.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat
akan makanan dan minuman yang menyehatkan, susu fermentasi dewasa ini
berkembang pesat baik kualitas maupun kuantitasnya. Upaya menarik minat
konsumen terhadap jenis bahan pangan ini juga terus dilakukan oleh
produsen dengan mendidik masyarakat melalui iklan akan manfaatnya bagi
kesehatan sekaligus menawarkan berbagai varian produknya. Jenis susu
fermentasi bentuk cair yang telah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia
adalah Yakult, Selain Yakult, terdapat jenis susu fermentasi yang belum
cukup populer namun berpotensi untuk dikembangkan yaitu Vitacharm,
Yogurt, Calpico, dan kefir.
4
Vitacharm diproduksi oleh Orang Tua (OT) grup dan di distribusikan
oleh P.T. Arta Boga Cemerlang. Vitacharm berusaha menarik minat
konsumen dengan memberikan penawaran produk kepada konsumen dengan
berbagai variasi rasa. Dan Vitacharm memiliki potensi untuk berkembang
dimasa datang dan hal ini perlu diwaspadai oleh para pesaingnya. Dan
sampai saat ini perusahaan-perusahaan tersebut saling bersaing dalam
memasarkan produknya di Indonesia. Hal ini tentunya akan berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan terhadap suatu produk susu fermentasi,
sehingga dapat membuat pelanggan berpindah ke merek lain karena atribut-
atribut yang ditawarkan masing-masing merek yang mempunyai keunggulan
tersendiri.
Berdasarkan uraian di atas, maka Penulis tertarik untuk meneliti
sampai pada tingkat manakah loyalitas masyarakat yang berdomisili di Kota
Yogyakarta terhadap produk minuman susu fermentasi merek Vitacharm,
sehingga Penulis memilih judul “Analisis Brand Loyalty Terhadap Produk
Minuman Susu Fermentasi Merek Vitacharm di Kota Yogyakarta”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas
maka permasalahan yang akan diteliti adalah:
1. Apakah ada perbedaan atribut produk minuman susu fermentasi
merek Vitacharm ditinjau dari profil konsumen?
5
2. Bagaimana tingkat Brand Loyalty masyarakat yang berdomisili di
Kota Yogyakarta terhadap produk minuman susu fermentasi merek
Vitacharm?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan atribut produk minuman
susu fermentasi merek Vitacharm ditinjau dari profil konsumen.
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat Brand Loyalty masyarakat
yang berdomisili di Kota Yogyakarta terhadap produk minuman
susu fermentasi merek Vitacharm.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu sarana untuk mempratekkan
teori-teori yang sudah didapatkan di bangku kuliah dengan
kenyataan yang ada di lapangan dan untuk memperluas pengetahuan
tentang brand loyalitas.
1.4.2. Bagi Pembaca
Temuan-temuan riset ini dapat menjadi masukan bagi pembaca
untuk lebih mengetahui seberapa besar loyalitas dari suatu merek.
1.4.3. Bagi Perusahaan
Sebagai referensi bagi pihak manajemen dalam melaksanakan
pemasarannya, untuk mempertahankan loyalitas pelanggan
produknya.
6
1.5. Batasan Penelitian
Agar penelitian ini lebih jelas bagi Penulis dalam membahas
permasalahan, maka masalah diberi batasan sebagai berikut:
1.5.1. Penelitian dilakukan di Kota Yogyakarta.
1.5.2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September – November
2007.
1.5.3. Respoden yang mewakili adalah konsumen yang sudah pernah
membeli dan mengkonsumsi produk minuman susu fermentasi
Vitacharm.
1.5.4. Profil respoden yang akan diteliti meliputi:
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Usia
a. Dibawah 17 Tahun
b. 17 – 25 Tahun
c. 26 – 35 Tahun
d. 36 – 50 Tahun
e. Diatas 50 Tahun
3. Pekerjaan
a. Pelajar atau Mahasiswa
b. Pegawai Negeri
c. Karyawan Swasta
d. Wiraswasta
7
4. Pendidikan
a. SD, SLTP, SLTA
b. Diploma (D1, D2, D3, dan D4)
c. Perguruan Tinggi (S1, S2, dan S3)
5. Pendapatan per bulan
a. Dibawah Rp. 500.000,-
b. Rp. 500.000 – 1.000.000,-
c. Rp. 1.000.000 – 1.500.000,-
d. Rp. 1.500.000 – 2.000.000,-
e. Diatas 2.000.000,-
1.5.5. Variabel yang diteliti
Variabel yang digunakan sebagai dasar pembentukan atribut produk
Vitacharm mengacu pada variabel dari bauran pemasaran. Variabel bauran
pemasaran yang digunakan berdasarkan pada variabel bauran pemasaran
dari Philip Kotler yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi.
Sedangkan untuk tingkatan pada Brand Loyalty variabelnya meliputi:
1) Switcher (pembeli yang berpindah-pindah)
2) Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)
3) Satisfied Buyer (pembeli yang puas)
4) Liking the Brand (pembeli yang menyukai merek)
5) Comitted Buyer (pembeli yang komitmen)