BAB I PENDAHULUAN - polpp-banjarkab.info fileKabupaten Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu disebelah...

17
~ 1 ~ BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada hakekatnya adalah prasyarat mutlak yang dibutuhkan untuk terselenggaranya kegiatan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan agar dapat berjalan dengan baik dan mantap sesuai yang diharapkan bersama. Demi menjaga kelangsungan kegiatan tersebut, maka urusan kegiatan ini oleh Pemerintah ditetapkan menjadi urusan wajib, sebagaimana tersebut dalam Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pada pasal 255 ayat (1) disebutkan yaitu ”Satpol PP dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman, serta menyelenggarakan perlindungan masyarakat“, yang dalam penjelasan pasal dimaksud termasuk menyelenggarakan perlindungan masyarakat karena urgennya urusan ini maka bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah merupakan salah satu kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana tertuang dalam pasal 255 ayat (2) huruf b Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yaitu menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Dalam pasal 255 dan pasal 256 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dinyatakan bahwa Satpol PP bertugas membantu Kepala Daerah dalam Menegakkan Peraturan Daerah dan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Ketentuan ini mempunyai ruang lingkup yang luas.Dengan harapan pembuat undang-undang ini Satpol PP kedepan merupakan organisasi yang besar dan mandiri. Peran Satuan Polsi Pamong Praja dalam rangka memelihara Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah merupakan salah satu unsur komponen penegak bangsa dan perekat NKRI yang sangat penting sesuai dengan tugas dan fungsi Satpol PP. Tugas Kepamong Prajaan Indonesia mulai berkiprah sejak tahun 1950 yang sekaligus ditetapkan sebagai tahun kelahiran Satpol PP yang secara nasional diperingati setiap tahunnya. Untuk melaksanakan tugas – tugas kepamong prajaan dibidang Kamtramtibmas dan Penegakan Perdaserta penyesuaian dengan struktur organisasi yang baru maka untuk memaksimalkan kinerja dan tupoksinya dengan baik dan optimal, Pemerintah Kabupaten Banjar menetapkan PeraturanDaerahKabupaten Banjar Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pembentukan, Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar. Pada ayat (1) pasal 27Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pembentukan, Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar dijelaskan bahwaSatpol PP adalah bagian perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar dalam penegakan peraturan daerah, penyelenggara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.SedangkanTugas pokok yang diamanatkan dalam Peraturan Bupati Banjar Nomor

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - polpp-banjarkab.info fileKabupaten Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu disebelah...

~ 1 ~

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada hakekatnya adalah prasyarat

mutlak yang dibutuhkan untuk terselenggaranya kegiatan Pemerintahan, Pembangunan dan

Kemasyarakatan agar dapat berjalan dengan baik dan mantap sesuai yang diharapkan

bersama. Demi menjaga kelangsungan kegiatan tersebut, maka urusan kegiatan ini oleh

Pemerintah ditetapkan menjadi urusan wajib, sebagaimana tersebut dalam Undang – Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pada pasal 255 ayat (1) disebutkan yaitu

”Satpol PP dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada, menyelenggarakan ketertiban

umum dan ketentraman, serta menyelenggarakan perlindungan masyarakat“, yang dalam

penjelasan pasal dimaksud termasuk menyelenggarakan perlindungan masyarakat karena

urgennya urusan ini maka bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah merupakan salah

satu kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana tertuang dalam pasal

255 ayat (2) huruf b Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yaitu

menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat.

Dalam pasal 255 dan pasal 256 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dinyatakan

bahwa Satpol PP bertugas membantu Kepala Daerah dalam Menegakkan Peraturan Daerah

dan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Ketentuan ini

mempunyai ruang lingkup yang luas.Dengan harapan pembuat undang-undang ini Satpol PP

kedepan merupakan organisasi yang besar dan mandiri. Peran Satuan Polsi Pamong Praja

dalam rangka memelihara Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta menegakkan

Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah merupakan salah satu unsur komponen

penegak bangsa dan perekat NKRI yang sangat penting sesuai dengan tugas dan fungsi

Satpol PP.

Tugas Kepamong Prajaan Indonesia mulai berkiprah sejak tahun 1950 yang sekaligus

ditetapkan sebagai tahun kelahiran Satpol PP yang secara nasional diperingati setiap

tahunnya. Untuk melaksanakan tugas – tugas kepamong prajaan dibidang Kamtramtibmas

dan Penegakan Perdaserta penyesuaian dengan struktur organisasi yang baru maka untuk

memaksimalkan kinerja dan tupoksinya dengan baik dan optimal, Pemerintah Kabupaten

Banjar menetapkan PeraturanDaerahKabupaten Banjar Nomor 16 Tahun 2012 Tentang

Pembentukan, Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dan Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Banjar.

Pada ayat (1) pasal 27Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 16 Tahun 2012

Tentang Pembentukan, Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dan Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Banjar dijelaskan bahwaSatpol PP adalah bagian perangkat

Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar dalam penegakan peraturan daerah, penyelenggara

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan

masyarakat.SedangkanTugas pokok yang diamanatkan dalam Peraturan Bupati Banjar Nomor

~ 2 ~

54 tahun 2012 dimaksud pada pasal 1 bahwa Satpol PP mempunyai tugas menegakkan

peraturan daerah dan peraturan pelaksanaannya, menyelenggarakan Ketertiban Umum dan

Ketentraman serta pengawasaPerlindungan Masyarakat.

Sebagai bagian dari komitmen Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar untuk

membangun akuntabilitas kinerja ini adalah bagian kunci untuk mendorong pelembagaan

pengendalian, evaluasi yang transparan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan

publik.Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas

dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas

penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja

adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai

hasil analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan

pijakan Permendagri Nomor 54 tahun 2010.

1.2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satpol PP Kabupaten Banjar Tahun

2016, adalah merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan

fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu 1 tahun dalam mencapai tujuan/sasaran

strategis instansi. Penyusunan LKjIP juga menjadi alat kendali untuk mendorong

peningkatan kinerja setiap unit organisasi. Selain itu, LKjIP menjadi salah satu alat untuk

mendapatkan masukanstakeholders demi perbaikan kinerja Satpol PP Kabupaten Banjar.

Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKjIP, menjadi

sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang

akan datang.

b. Tujuan

LKjIP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang

berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan

pelayanan publik.

1.3. Kondisi Giografis Daerah

1.3.1. Batas Administrasi

Secara Administratif Kabupaten Banjar berbatasan dengan :

Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan di sebelah utara

Kabupaten Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu disebelah timur

Kabupaten Tanah laut dan Kota Banjarbaru disebelah selatan, dan

Kabupaten Barito Kuala dan Kota Banjarmasin di sebelah barat

~ 3 ~

Gambar

Peta Administrasi Kabupaten Banjar

Berdasarkan data Kabupaten Banjar dalam angka tahun 2015, Kabupaten Banjar

terbagi dalam 20 wilayah Kecamatan, 277 desa, 13 Kelurahan. Kecamatan yang

terluas adalah Aranio yaitu 1.166,35 Km² (24,98) dan yang memiliki luas wilayah paling

kecil adalah Kecamatan Martapura Timur, yaitu 29,99 Km² (0,64%)

1.3.2. Luas Daerah

Kabupaten Banjar terletak dibagian selatan Provinsi Kalimantan Selatan.Berada pada

114⁰30”20” dan 115⁰35”37” Bujur Timur serta 3⁰43”38” Lintang Selatan. Luas wilayahnya

4.668.50 Km² atau sekitar 12,20% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

1.3.3. Demografi

Berdasarkan data yang tercatat pada Badan Statiktik Kabupaten Banjar jumlah rumah

tangga pada pertengahan tahun 2015 mencapai 140.290 Rumah Tangga, dengan

jumlah penduduk 536.328 orang yang terdiri dari 272 laki-laki dan 264.025 perempuan

dengan sex ratio 103. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Martapura

dengan kepadatan 2.557 penduduk per kilometer persegi.Kecamatan Aranio hanya 7

penduduk per kilometer persegi dan merupakan daerah tingkat kepadatan terendah.

Hal ini menunjukkan sebaran atau distribusi penduduk yang tidak merata

1.4. Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan fungsi

Isu Strategis yang dihadapi Satpol PP Kabupaten Banjar berdasarkan tugas dan fungsinya

yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun 2016 adalah melakukan

prioritas pada :

a. Peningkatan aktifitas pembangunan daerah

Tingkat keberhasilan pembangunan juga akan menjadi daya tarik bagi masyarakat luar

daerah untuk datang (berusaha-bermukim maupun berusaha-tidak bermukim) yang pada

gilirannya akan menyebabkan ketidaktertiban prasarana sarana dan utilitas umum,

~ 4 ~

ketidaktertiban sosial, seperti lokasi berjualan di trotoar, bahu jalan, kemunculan gepeng,

ketidaktertiban parkir yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas, pendirian bangunan

pada sempadan sungai dan lainnya.

b. Peningkatan aktifitas ekonomi masyarakat

Pembangunan di Kabupaten Banjar yang semakin meningkat akan dibarengi dengan

peningkatan aktifitas ekonomi masyarakat (skala: besar, menengah, maupun kecil) yang

pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat secara keseluruhan. Kasus yang seringkali muncul adalah pelanggaran :

bangunan, reklame dan pedagang kaki lima.

c. Perubahan dan Penyesuaian berbagai peraturan daerah dan turunannya

Kecepatan perubahan internal dan eksternal daerah yang menyebabkan perubahan

berbagai peraturan daerah dan turunannya akan semakin meningkatkan tuntutan

optimalisasi kinerja Satpol PP atas ketidaktertiban dan penurunan daya saing.

d. Migrasi penduduk yang semakin meningkat

e. Pemanfaatan tata ruang yang semakin ketat

f. Ketidaktertiban di berbagai bidang pembangunan daerah

g. Aktifitas nyata Satuan Polisi Pamong Praja di lapangan

h. Peran serta masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum dan siskamling

Dengan berkembangnya pembangunan fisik di Kabupaten Banjar, yang diimbangi

dengan jumlah penduduk maka diperlukan peran serta masyarakat itu sendiri dalam

pemeliharaan lingkungan (self defend) melalui siskamling dan Perlindungan Masyarakat

1.5. Sumber Daya Organisasi

Pondasi pembentukan dan tupoksi Satpol Polisi Pamong Praja dapat dijelaskan di Undang–

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 255 dan 256 antara

lain “Satpol Polisi Pamong Praja dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada,

menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman, serta menyelenggarakan

perlindungan masyarakat”.

1.5.1. Sumber Daya Aparatur

Dalamrangkamelaksanakantugas pokokorganisasi, Satpol PP didukung olehsumber daya

manusia yang relative kurang secara kuantitasnya.Secarakeseluruhan per tanggal31

Desember 2016 jumlah pegawaiyang mendukung organisasi SatpolPPini mencapai 179

orangpegawai.Komposisipegawaimenurutstatusnyadapatdilihatpada tabel dibawahini.

Tabel 1.1

Komposisi Pegawai Berdasarkan Status

No StatusKepegawaian Komposisi

Orang %

1 PNS 85 42

2 CPNS 9 5

3 PTT 94 53

Jumlah 179 100

~ 5 ~

Jikadilihatdarijumlahtersebut diatas 47 % merupakanpegawaidenganstatussebagaiPNS/CPNS,

sedangkan sisanya 53 % adalahtenagaPTT. Secara rinci, komposisi pegawai menurut

golongan kepangkatannya per tanggal 31 Desember 2015 dapat dilihat pada table berikut

ini :

Tabel 1.2

Komposisi PegawaiBerdasarkanGolongan

No Pangkat Golongan Jumlah %

1 2 3 4 5

1. Pembina Utama Muda IV/c 1 1.2%

2. Pembina IV/a 6 7.1%

3. Penata Tk.I III/d 10 11.8%

4. Penata III/c 1 1.2%

5. Penata Muda Tk.I III/b 8 9.4%

6. Penata Muda III/a 7 8.2%

7. Pengatur Tk.I II/d 2 2.4%

8. Pengatur II/c 5 5.9%

9. Pengatur Muda Tk.I II/b 22 25.9%

10. Pengatur Muda II/a 22 25.9%

11. Juru I/c 1 1.2%

TOTAL

85 100%

Dilihat dari golongannya, komposisi pegawai yang berada dilingkungan kerja organisasi

Satpol PP cenderung didominasi oleh kelompok pegawaigolongan II.

1.5.2. Struktur Organisasi

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar dibentuk berdasarkan Peraturan

DaerahKabupaten Banjar Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pembentukan, Organisasi Dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar.

Kedudukan Satuan Polisi Pamong Praja, untuk selanjutnya disingkat Satpol PP merupakan

Lembaga Teknis Daerah sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh

seorang Kepala dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten

Banjar.

Tugas pokok dan fungsi Satpol PP sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2012

adalah Satpol PP mempunyai tugas menegakkan Perda dan menyelenggarakan ketertiban

umum dan ketenteraman masyarakat sertaperlindunganmasyarakat.

Fungsi Satpol PP Kabupaten BanjarsesuaidenganPeraturanBupati Banjar Nomor 16 tahun 2012

antaralainadalahsebagaiberikut :

a) Penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Perda dan Peraturan

KepalaDaerah,penyelenggaraan ketertibanumumdan ketenteraman masyarakat serta

perlindunganmasyarakat;

b) Pelaksanaan kebijakan penegakkan Perda dan Peraturan Kepala Daerah;

c) Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman

masyarakatdidaerah;

d) Pelaksanaan kebijakanperlindungan masyarakat;

e) PelaksanaankoordinasipenegakanPerdadanPeraturanKepalaDaerah

~ 6 ~

sertapenyelenggaraanketertiban umumdanketenteramanmasyarakat dengan Kepolisian

NegaraRepublikIndonesia,Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah,dan/atauaparatur

lainnya;

f) Pengawasanterhadapmasyarakat,aparatur,ataubadan hokum agar mematuhi

danmentaati penegakkanPerdadanPeraturanKepala Daerah;dan

g) Pelaksanaan tugaslainnya.

Pelaksanaantugaslainnyasebagaimanadimaksudmeliputi :

1. Mengikuti proses penyusunan peraturan perundang-undangan serta kegiatan pembinaan

danpenyebarluasan produk hukum daerah;

2. MembantupengamanandanpengawalantamuVIPtermasukpejabat negara dantamu

Negara

3. Pelaksanaan pengamanan dan penertiban asset yang belum teradministrasi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang - undangan;

4. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan pemilihan umum dan

pemilihanumum kepala daerah;

5. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan keramaian daerah dan/atau

kegiatan yang berskala massal; dan

6. Pelaksanaan tugaspemerintahan umum lainnya yang diberikan oleh kepaladaerah sesuai

denganprosedurdanketentuanperaturan perundang-undangan.

Susunan Organisasi Satpol PP Kabupaten Banjardijelaskan di pasal 1 Peraturan Bupati

Banjar Nomor 54 tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satpol PP Kabupaten

Banjar terdiri dari :

a. Kepala Satuan;

b. Sekretariat, terdiri atas :

1) Subbagian Program;

2) Subbagian Keuangan; dan

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah, terdiri atas :

1) Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; dan

2) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan.

d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman masyarakat, terdiri atas :

1) Seksi Operasi dan Pengendalian; dan

2) Seksi Kerjasama.

e. Bidang Sumber Daya Aparatur, terdiri atas :

1) Seksi Pelatihan Dasar; dan

2) Seksi Teknis Fungsional.

f. Bidang Perlindungan Masyarakat, terdiri atas :

1) Seksi Satuan Linmas; dan

2) Seksi Bina Potensi Masyarakat.

~ 7 ~

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

Sedangkan Tugas Pokok Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar adalah

sebagai berikut :

1. Kepala Satpol PP

Mempunyai tugas :

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang penegakan Peraturan

Daerah dan Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat serta perlindungan masyarakat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan

oleh Bupati;

b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi, dan

mengendalikan serta mengordinasikan pelakasanaan kegiatan bidang penegakan

perundang-undangan daerah;

c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi, dan

mengendalikan serta mengordinasikan pelakasanaan kegiatan bidang ketertban

umum dan ketentraman masyarakat;

d. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi, dan

mengendalikan serta mengordinasikan pelakasanaan kegiatan bidang sumber daya

aparatur;

e. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi, dan

mengendalikan serta mengordinasikan pelakasanaan kegiatan bidang perlindungan

masyarakat;

f. Mengelola kegiatan kesekretariatan;

g. Membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan unit pelaksana Satpol PP;

h. Membina kelompok jabatan fungsional;dan

i. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

2. Sekretariat

Mempunyai tugas :

a. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan

penyajian data;

b. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan

serta laporan;

c. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana anggaran;

d. Menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi pengelolaan

adminitrasi keuangan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan;

e. Menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

ketatausahaan;

f. Menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi pengelolaan

urusan rumah tangga dan perlengkapan;

~ 8 ~

g. Menyusun program, membina, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi efektivitas

organisasi dan tatalaksanaan serta pengelolaan adminitrasi kepegawaian;dan

h. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tangggungjawabnya.

3. Sub Bagian Program

Mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan penyusunan program dan

rencana kegiatan Satuan Polisi Pomong Praja;

b. Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan program dan rencana

kegiatan;

c. Menghimpun, menganalisis dan menyajikan data penyelenggaraan ketentraman,

ketertiban umum dan penegakkan Perda;

d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama penyusunan rencana strategis;

e. Menyiapkan bahan penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi;

f. Melaksanakan kerjasama penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi;

g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi program dan rencana kegiatan;

h. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja; dan

i. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

4. Sub Bagian Keuangan

Mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan dan menyusun petujuk teknis penyusunan anggaran dan

pengelolaan adminitrasi keuangan;

b. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran belanja tidak langsung,

anggaran belanja langsung, rencana penerimaan dan pendapatan Satuan Polisi

Pamong Praja;

c. Melaksanakan kerjasama penyusunan rencana anggaran dna rencana pendapatan

dan penerimaan;

d. Menyiapkan bahan pengesahan dokumen anggaran;

e. Menyiapkan bahan dan mengelola adminitrasi keuangan;

f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi realisasi anggaran;

g. Menyiapkan bahan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan;

h. Menyiapkan bahan dan mengusulkan pejabat pengelola pembendaharaan; dan

i. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

5. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas :

a. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan yang meliputi surat menyurat, pengetikan,

penggandaan dan pengelolaan kearsipan sesuai petunjuk teknis adminitrasi

perkantoran

b. Memberikan pelayanan penyediaan alat tulis kantor dan perlengkapan lainnya

terhadap keperluan satuan unit kerja, urusan keprotokolan dan pelayanan tamu

dilingkungan Satuan Polisi Pomong Praja;

~ 9 ~

c. Memelihara dan merawat gedung serta barang inventaris kantor serta membuat

daftar dan laporan barang inventaris kantor;

d. Memelihara kebersihan, kenyamanan dan kerapian ruang kantor serta kebersihan

halaman dan lingkungan kantor;

e. Melakasanakan adminitrasi perjalanan dinas kepala satuan/atau pegawai yang

diserahi tugas kedinasan guna menunjang kelancaran tugas;

f. Menyiapkan ruang rapat, upacara dan pertemuan pertemuan sesuai petunjuk

pimpinan;

g. Mengumpulkan, mengolah dan mensistematisasikan informasi data kepegawaian;

h. Melaksanakan urusan kepegawaian yang meliputi usul kepangkatan, pemberhentian

/ pension, mutasi, promosi, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, cuti, pembuatan

Karis/Karsu, Karpeg, Taspen, asuransi, daftar kepangkatan (DUK), nominatif, daftar

struktur pegawai (DSP) dan penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3)

i. Menyusun usulan pendidikan dan latihan (Diklat) pegawai;

j. Menyusun rekapitulasi absensi pegawai serta memonitor disiplin pegawai;

k. Menyusun laporan kepegawaian berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku; dan

l. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

6. Bidang Penegakkan Perundangan Undangan Daerah

Mempunyai tugas :

a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi kegiatan pembinaan, pengawasan dan

penyuluhan dalam rangka penegakan perundang-undangan daerah;

b. Merencanakan, mengatur dan mengawasi kegiatan penyidikkan dan penindakan

dalam rangka penegakan perundang-undangan daerah; dan

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

7. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan

Mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan dan menghimpun Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati sebagai

bahan pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan;

b. Menyiapkan bahan pembinaan terhadap masyarakat dan badan hukum dalam rangka

meningkatkan kesadaran dan ketaatan terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan

Bupati;

c. Memantau secara rutin pelaksanaan dan implementasi Peraturan Daerah dan

Peraturan Bupati sebagai upaya penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

d. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat dan badan hukum terkait dalam rangka

pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

e. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi dan

peran serta masyarakat dalam pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah

dan Peraturan Bupati;

f. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan TNI, POLRI dan aparatur lainnya

dalam pelaksanaan penindakan berupa penyegelan, pembongkaran, penyitaan

~ 10 ~

maupun tindakan eksekusi lainya yang melanggar Peraturan Daerah dan Peraturan

Bupati; dan

g. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

8. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan

Mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan dan mempelajari produk perundang-undangan daerah sebagai bahan

penyelidikan dan penyidikan;

b. Menerima laporan pengaduan masyarakat maupun instansi lainnya terkait adanya

gangguan/pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

c. Mengumpulkan dan mengolah bahan/laporan pengaduan masyarakat maupun

instansi lainnya terkait adanya gangguan/pelanggaran Peraturan Daerah dan

Peraturan Bupati;

d. Mengaji dan menelaah pengaduan masyarakat maupun instansi lainnya terkait adanya

gangguan/pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

e. Melakukan klarifikasi, pemeriksaan dan peninjauan terhadap kebenaran pengaduan

masyarakat maupun instansi lainnya terkait adanya gangguan/pelanggaran Peraturan

Daerah dan Peraturan Bupati;

f. Memproses pengaduan masyarakat maupun instansi lainnya terkait adanya

gangguan/pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati kepada aparat

penegak hukum;

g. Melakukan pemeriksaan, pengusutan terhadap seseorang/badan hukum yang

dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan

Bupati;

h. Melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan mencari, menerima, mengumpulkan

dan meneliti keterangan bahan bukti/dokumen dari orang pribadi dan badan hukum

sehubungan dengan tindak pidana serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti;

i. Menyiapkan dan menyusun berita acara hasil penyelidikan dan penyidikan atas

pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

j. Menyampaikan bahan dan berita acara hasil penyelidikan dan penyidikan kepada

Badan Peradilan dalam rangka proses penyelesaian perkara;

k. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data kasus pelanggaran Peraturan Daerah

dan Peraturan Bupati;

l. Melakukan kerjasama dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi/aparat

penegak hukum lainnya dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap

pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

m. Menyiapkan bahan perumusan pemberian sanksi/tindakan hukum terhadap orang dan

badan hukum yang melakukan pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

n. Menyiapkan bahan penuntutan terhadap orang dan badan hukum yang melakukan

pelanggaran terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

o. Melakukan pemanggilan terhadap orang dan badan hukum yang melakukan

pelanggaran terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati apabila diperlukan; dan

p. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

~ 11 ~

9. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Mempunyai tugas :

a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi kegiatan operasi dan pengendalian dalam

rangka pembinaan dan penyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

b. Merencanakan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerjasama dalam rangka

penyelenggaraanketertiban umum dan kententraman masyarakat; dan

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

10. Seksi Operasi dan Pengendalian

Mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan Reancangan Peraturan daerah dan Peraturan Bupati

yang berkaitan dengan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan operasional berdasarkan pada kebijakan

umum nasional dan kebijakan teknis provinsi bidang ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

c. Menyiapkan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

d. Menyiapkan bahan penindakan terhadap warga masyarakat, aparatur atau badan

hukum yang mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

e. Melaksanakan kegiatan teknnis operasional dan pengendalian dalam rangka

penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

f. Menyiapkan rencana dan lokasi penertiban pada tempat-tempat tertentu yang

dianggap melanggar ketentuan yang berlaku;

g. Menyiapkan jadwal kegiatan operasi penertiban dalam rangka penyenggaraan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

h. Menyiapkan jadwal dan personil keamanan dan ketertiban kantor Bupati, DPRD dan

rumah dinas bupati/wakil bupati dan rumah dinas pejabat daerah lainnya;

i. Melakukan klarifikasi dan peninjauan lapangan terhadap laporan masyarakat, badan

hukum dan instansi lain terhadap kegiatan atau tempat-tempat yang dianggap

melanggar/mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

j. Menyiapkan bahan pemberian tindakkan/sanksi hukum terhadap orang/badan hukum

yang dianggap melanggar/mengganggu ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

k. Melaksanakan operasi/patroli harian dalam rangka menjaga ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat; dan

l. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

~ 12 ~

11. Seksi Kerjasama

Mempunyai tugas :

a. Menyiapkan penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan kerjasama dengan

partai politik, Ormas, Organisasi kepemudaan,LSM dan \atau aparat lainnya dalam

rangka penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

b. Menyiapkan bahan kordinasi dan melakukan kerjasama dengan aparat lainnya dalam

rangka penyelenggaraan umum dan ketentraman masyarakat;

c. Menyiapkan bahan koordinasi dan melakukan kerjasama dengan POLRI,PPNS dan

aparat lainnya dalam pemberian sanksi/tindakan hukum terhadap orng/badan hukum

yang melanggar/mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

d. Melakukan kerjasama dengan Badan peradilan dalam rangka tindak lanjut proses

tindakan pidana terhadap orang/ badan hukum yang melanggar/mengganggu

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

e. Menyiapkan bahan evaluasi hasil kerjasama dengan POLRI,TNI,dan/atau aparat lainnya

dalam rangka penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;dan

f. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

12. Bidang Sumber Daya Aparatur

Mempunyai tugas :

a. Merencanakan,mengatur dan mengawasi penyenlenggaraan pelatihan dasar dalam

rangka peningkatan kemampuan dan keterampilan sumber daya aparatur;

b. Merencanakan, mengatur dan mengawasi penyelenggarakan pelatihan teknis

fungsional dalam rangka peningkatan kemampuan dan ketertiban sumber daya

aparatur;dan

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

13. Seksi Pelatihan Dasar

Mempunyai tugas:

a. Merencanakan bahan penyusunan pedoman teknis pengembangan kapasitas sumber

daya aparatur satuan polisi pamong praja dan penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

melalui pelatihan dasar;

b. Menyusun rencana kebutuhan pelatihan dasar kepolisianpamongpraja dan penyidik

Pegawai Negeri Sipil(PPNS)

c. Menyiapkan bahan pembinaan kepolisipamongpraja dan penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS);

d. Melaksanakan pengembangan kapasitas sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong

Praja Dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

e. Melaksankan prlatihan dasar Kepolisianpamongprajaan dan Penyidik Pegawai Negeri

Sipil;

f. Menyiapkan bahan kerjasama dengan kepolisian Reoublik Indonesia dan TNI dalam

rangka peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja dan

penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

~ 13 ~

g. Menginventasikan jenis pendidikan dan pelatihan dasar kepolisi pamong prajaan dan

penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

h. Menyusun jadwal dan personil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar

kepolisipamongprajaan dan penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

i. Menyiapkan bahan evaluasi hasil pelaksanaan pelatihan dasar kepilipamongprajaan

dan penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS); dan

j. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

14. Seksi Teknis Fungsional

Mempunyai tugas:

a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis pengembangan kapasitas sumber

daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja dan penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

melalui pendidikan dan pelatihan teknis fungsional;

b. Menyusun rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan teknis fungsional

Kepolisipamongprajaan dan penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

c. Menyiapkan bahan pembinaan teknis fungsional Kepolisipamongprajaan dan penyidik

Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

d. Melaksakan pendidikan dan pelatihan teknis fungsional kepolisi pamongprajaan dan

penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

e. Menginventarisir jenis pendidikan dan pelatihan teknis fungsional

Kepolisipamongprajaan dan penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

f. Penyusunan jadwal dan personil pelaksana pendidikan dan pelatihan teknis fungsional

Kepolisipamongprajaan dan penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

g. Menyiapkan bahan evaluasi hasil pendidikan dan pelatihan teknis fungsional

Kepolisipamongprajaan dan penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);dan

h. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

15. Bidang Perlindungan Masyarakat

Mempunyai tugas :

a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan satuan

perlindungan masyarakat;

b. Merencanakan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pembinaan potensi

masyarakat dalam rangka upaya perlindungan masyarakat;dan

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

16. Seksi Satuan Linmas

Mempunyai tugas :

a. Menyiapkan penyusunan rencana kebijakan penyelenggaraan perlindungan

masyarakat;

b. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan

perlindungan masyarakat;

c. Menyiapkan bahan fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan

perlindungan masyarakat;

~ 14 ~

d. Melaksanakan pembinaan teknis satuan perlindungan masyarakat;

e. Melaksanakan pengaturan pemantauan satuan perlindungan masyarakat dalam

penanganan ketentraman, ketertiban, dan keamanan pelaksanaan tahap

penyelenggara Pilpres, Pemilu Legislatif, Pilkada dan Pilkades serta pananganan

bencana;

f. Menyiapkan pembinaan kesiapan satuan perlindungan masyarakat agar cepat

tanggap dan responsive dalam penanganan perlindungan masyarakat terhadap

gangguan, ancaman bahaya, penyrkamatan pertama dalam penanganan bencana;

g. Menyiapkan bahan pembentukan satuan linmas skala kabupaten, kecamatan dan

desa/kelurahan;

h. Memberdaya satuan linmas skala kabupaten,kecamatan dan desa/kelurahan;

i. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan satuan linmas dalam rangka peningkatan

kapasitas dan kemampuan satuan linmas;dan

j. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

17. Seksi Bina Potensi Masyarakat

Mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data potensi masyarakat dalam

menyelenggaraan perlindungan masyarakat;

b. Melaksanakan penyuluhan terhadap masyarakat dalam rangka menumbuh

kembangkan potensi dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan

masyarakat;

c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam

penyelenggaraan perlindungan masyarakat;

d. Memfasilitasi pemberian bimbingan teknis kepala masyarakat dalam penyelenggaraan

perlindungan masyarakat;

e. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan

masyarakat dalam rangka cepat tanggap dan darurat penanganan dari ancaman

bahaya, gangguam dan bencana;

f. Menyiapkan bahan pembinaan kelompok swadaya masyarakat yang mempunyai

potensi dalam penyelenggaraan perlindungan masyarakat; dan

g. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

~ 15 ~

BerikutmerupakangambaranstrukturorganisasiSatpolKabupaten Banjarberdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Banjar :

STRUKTURORGANISASISATUANPOLISIPAMONGPRAJA

1.6. Dasar Hukum

1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5094);

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. PeraturanMenteri DalamNegeriNomor40Tahun2011tentang Pedoman

OrganisasidanTataKerjaSatuanPolisi PamongPraja;

6. PeraturanMenteriDalamNegeriNomor54Tahun2011tentang Standar Operasional Prosedur

(SOP) Satuan Polisi Pamong Praja;

7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang petunjuk Pelaksanaan

Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. PeraturanMenteriDalamNegeriNomor69Tahun2012tentang Perubahan atas Permendagri

Nomor 62 Tahun 2008 tentang SPM BidangPemerintahanDalamNegeridiKabupaten/Kota;

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIS

KEPALA SUBBAG KEUANGAN

KEPALA SUBBAG PROGRAM

KEPALA SEKSI

PEMBINAAN,

PENGAWASAN DAN

PENYULUHAN

KEPALA BIDANG SUMBER DAYA

APARATUR

KEPALA SUBBAG

UMPEG

KEPALA BIDANG PENEGAKKAN PERUNDANG-

UNDANGAN DAERAH

KEPALA BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN

MASYARAKAT

KEPALA BIDANG

PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

KEPALA SEKSI

PELATIHAN DASAR

KEPALA SEKSI

TEKNIS FUNGSIONAL

KEPALA SEKSI

PENYELIDIKAN &

PENYIDIKAN

KEPALA SEKSI

OPERASI &

PENGENDALIAN

KEPALA SEKSI

KERJASAMA

KEPALA SEKSI

PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

KEPALA SEKSI

BINA POTENSI

MASYARAKAT

~ 16 ~

9. PeraturanMenteriDalamNegeriNomor19Tahun2013tentang pedomanpakaian dinas,

perlengkapandanperalatanoperasional;

10. Keputusan Menteri PAN dan RB Nomor KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum

Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

11. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-

2025 (Lembaran Daerah Kalimantan Selatan Tahun 2009 Nomor 17, Tambahan Lembaran

Daerah Tahun 2009 Nomor 16);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan Wajib dan

Urusan Pilihan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Banjar ( Lembaran

Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2008 Nomor 04, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Banjar Nomor 04);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 16 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Satpol PP;

15. PeraturanDaerahKabupaten Banjar Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pembentukan,

Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Banjar;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah

Kabupaten Banjar Tahun 2013 Nomor 4)

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar 08 Tahun 2015 tentang Perubahan Kelima Atas

Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja, (Lembaran

Daerah Kabupaten Banjar Nomor 8);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 18 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021, Lembar

Daerah Nomor 5 Tahun 2016, Nomor Registrasi 121 Tahun 2016;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 12 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kabupaten Banjar Tahun Anggaran 2016Peraturan Daerah Kabupaten

Banjar Nomor 5 Tahun 2013 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Banjar 2013;

20. Peraturan Bupati Banjar Nomor 54 Tahun 2012 Tentang Uraian Tugas Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Banjar.

21. Peraturan Bupati Banjar Nomor 60 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kabupaten Banjar TA. 2016;

~ 17 ~

1.7. Sistimatika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

1.2.2 Tujuan

1.3. Kondisi Giografis Daerah

1.4. Isu Strategis

1.5. Sumber Daya Organisasi

1.5.1. Sumber Daya Aparatur Organisasi

1.5.2. Struktur Organisasi

1.6. Dasar Hukum

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis

2.1.1. Visi dan Misi Kepala Daerah

2.1.2. Tujuan

2.1.3. Sasaran

2.1.4. Strategi, Arah Kebijakan Daerah, Program dan Indikator Kinerja Dalam

RPJMD 2016 - 2021

2.1.5. Strategi

2.1.6. Arah Kebijakan

2.1.7. Program dan Kegiatan Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2016

2.2 Perjanjiaan Kinerja/Penetapan Kinerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja : Capaian IKU evaluasi dan analisis capaian Kinerja

akuntabilitas

3.2. Keuangan : Realisasi anggaran

BAB IV PENUTUP

Lampiran – Lampiran (perjanjaian Kinerja)