polpp.kulonprogokab.go.id POLPP... · Web viewRencana Strategis Satuan Kerja Perangkat daerah (...

47
RENSTRA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2012 - 2016

Transcript of polpp.kulonprogokab.go.id POLPP... · Web viewRencana Strategis Satuan Kerja Perangkat daerah (...

RENSTRA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN 2012 - 2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan berlakunya Undang-Undang No. 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan daerah, terjadi perubhan yang mendasar Perencanaan Pembanguan baik di tingkat

Nasional, Regional dan Darah. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat daerah ( Renstra- SKPD )

yang berfungsi sebagai dokumen perencana teknis operasional yang memuat visi, misi, tujuan strategi,

kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan

Kerja Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran RPJM Daerah untuk jangka waktu lima tahunan

dan disusun oleh setiap SKPD dibawah koordinasi Bappeda.

Perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional dan daerah m,engharuskan birokrasi

(Pemerintah Pusat / daerah) untuk senatiasa responsifterhadap perubahan dan tuntutan dengan mengkaji

ulang pendekatan dan system perencanaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembanguan

yang terarah demi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih.

Dalam rangka mengelola dan mengembangkan potensi dan sumber daya daerah untuk

menghadapi berbagai tantangan permasalahan setiap SKPD harus mampu menjabarkan RPJM sebagi

perwujudan dari misi dan visi kepala daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk

mewujudkan masyarakat Kulon Progo yang sejahtera. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi setiap

SKPD serta Peraturan daaerah No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kabupaten Kulon progo, badan, Dinas, bagian, Kecamatan, Kantor menyusun rencana Strategis dengan

memaksimalkan potensi dan keunggulan kompetitif dengan mengacu dan memperhatikan peraturan per

Undang Undangan yang berlaku.

1.2. Landasan Hukum

Dalam penyusunan Renstra SKPD ini, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai rujukan yaitu :

1. Landasan Idiil Pancasila

2. Landasan Konstitusional Undang-Undang dasar 1945;

3. Landasan Operasional

a. Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara ;

b. Undang-Undang No.15 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara ;

c. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ;

d. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 Pemerintah Daerah ;

e. Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(2005-2025) ;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ;

g. Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal ;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan dan

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;

i. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional tahun 2010 – 2014 ;

j. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 tahun 2009 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2009-2013 ;

k. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 14 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah ;

l. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah tahun 2005 – 2025 .

m. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon Progo tahun 2005 – 2025 .

1.3. Maksud dan Tujuan

Renstra SKPD disusun dengan maksud menyediakan acuan bagi Dinas, badan, bagian, kecamatan

dan masyarakat sebagai penjabaran RPJM Daerah untuk jangka waktu lima tahun.

Adapun tujuan penyusunan Renstra SKPD adalah :

2 memenuhi ketentuan peraturan tentang perencanaan

3 menyediakan dokuman dan acuan resmi bagi seluruh aparat pemerinyah daerah dan DPRD serta

masyarakat dalam rangka menentukan prioritas, program dan kegiatan setiap SKPD pada setiap

tahun yang akan di biayai oleh APBD II dan APBD I dan sumber pembiayaan APBN maupun

masyarakat.

4 menjabarkan tentang gambaran umum daerah sekarang dan yang ingin dicapai pada lima tahun

kedepan sekaligus tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan tercapainya visi dan misi

Kepala Daerah

5 memudahkan seluruhn jajaran aparatur Pemda dan DPRD untuk memhami dan menilai arah

kebijakan, program dan kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun.

1.4. Sistematikan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi SKPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka menengah SKPD

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Fungsi :

Sesuai Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, maka dibentuknya

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi untuk membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan

ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan penegakan peraturan daerah.

Tugas :

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai

tugas :

a. Menyelenggarakan pengendalian operasional;

b. Menyelenggarakan pengembangan kapasitas personil;

c. Menyelenggarakan penyidikan dan penindakan; dan

d. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan.

Uraian Tugas :

1. Sub Bagian Tata Usaha :

a) Menyusun program kerja Sub Bagian

b) Menyusun dan mengendalikan program kerja

c) Menyiapkan bahan penyusunan rencana stratejik Satuan

d) Menyelenggarakan urusan rumah tangga Satuan yang meliputi : mempersiapkan rapat,

menerima tamu, pelayanan telepon, kebersihan, ketertiban dan keamanan serta kegiatan lain

yang berkaitan dengan urusan rumah tangga;

e) Melaksanakan koordinasi pengelolaan perlengkaapan dan peralatan yang meliputi :

1) inventarisasi, mengatur pengguanaan, pemeliharaan dan pengurusan barang inventaris;

2) melaksanakan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan usul penghapusan sarana dan

prasarana Satuan; dan

3) penyusunan laporan pengelolaan barang.

f) Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan yang meliputi :

1) kegiatan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, penyajian data dan informasiserta

dokumentasi; dan

2) melaksanakan administrasi dan menyiapkan sarana perjalanan dinas

g) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian yang meliputi :

1) melaksanakan pengelolaan presensi pegawai

2) melaksanakan pembinaan / pengelolaan tata usaha kepegawaian yang meliputi pembuatan

Daftar Normatif Pegawai, Kartu Istri (Karis), Kartu Suami (Karsu), Kartu Pegawai

(Karpeg), file kepegawaian, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3), Daftar Urut

Kepangkatan (DUK), buku-buku penjagaan seperti : Kenaikan pangkat, Kenaikan Gaji

berkala, Pensiun, Kartu Hukuman Disiplin dan lain-lain;

3) menyiapkan usulan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai

Negeri Sipil (PNS), kenaikan pangkat, penempatan dalam jabatan, mutasi, cuti, bebas

tugas/pension, perubahan gaji, hukuman disiplin tingkat ringan;

4) memproses cuti tahunan bagi PNS di Satuan;

5) menyiapkan bahan pembinaan disiplin Pegawa Negeri Sipil di Satuan;

6) mengusulkan kenaikan Gaji berkala Kepela;

7) memproses penerbitan keputusan kenaikan gaji berkala PNS di Satuan;

8) menyiapkan bahan penjatuhan hukuman disiplin PNS di Satuan;

9) menyiapkan bahan pengusulan kesejahteraan pegawai yang meliputi pemberian tanda

jasa, tabungan asuransi pensiun (TASPEN), asuransi kesehatan (ASKES), tabungan

asuransi perumahan (TAPERUM), permintaan Kartu Pegawai (KARPEG), Kartu

Istri/Kartu Suami serta hal-hal lain yang berhubungan denga kesejahteraan pegawai.

10) mengusulkan kursus-kursus, tugas belajar, pendidikan dan pelatihan dan lain-lain yang

berhubungan dengan peningkatan profesionalisme pegawai;

11) mengusulkan rencana kebutuhan pegawai;

12) menyiapkan bahan pembinaan pegawai;

13) menyiapkan Surat Perintah Dinas;

14) menyiapkan bahan penilaian angka kredit jabatan fungsional tertentu;

15) menyelenggarakan penilaian angka kredit jabatan fungsional tertentu;

16) memproses penetapan angka kredit; dan

17) mengusulkan penetapan angka kredit jabatan fungsional tertentu.

h) Mengkoordinasikan Satuan Pemegang Kas dalam mengelola administrasi keuangan yang

meliputi :

1) penyusunan Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) serta

2) memproses Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat perintah Membayar Uang

(SPMU);

3) menyelenggarakan pengelolaan kas;

4) melaksanakan pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai;

5) melaksanakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran gaji pegawai;

6) membuat laporan pertanggungjawaban keuangan; dan

7) pelaksanaan perhitungan realisasi anggaran;

i) menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

j) menyusun laporan keuangan Satuan;

k) menyusun laporan tugas Sub Bagian; dan

l) menyusun laporan pelaksanaan tugas Satuan.

2. Seksi Pengendalian Operasional

a) Menyusun program kerja seksi;

b) Menyusun pedoman dan kebijakan teknis ketentraman dan ketertiban umum;

c) Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan ketentraman dan ketertiban umum;

d) Melaksanakan pengendalian pelanggaran Peraturan Daerah;

e) Melaksanakan kerja sama ketentraman dan ketertiban umum dengan daerah lain;

f) Memfasilitasi penyelesaian perselisihan warga masyarakat yanh dapat mengganggu

ketentraman dan ketertiban umum;

g) Melaksanakan tugas operasional meliputi :

1) melaksanakan pembinaan teknis operasional petugas pengaaman;

2) melaksanakan operasi terpadu, wilayah dan perbatasan;

3) melaksanakan operasi penertiban pelajar pada jam sekolah di tempat umum;

4) melaksanakan operasi penertiban spanduk dan baliho;

5) melaksanakan operasi penertiban lingkungan luar pasar dan pedagang kaki lima;

6) melaksanakan operasi penertiban pelanggar perijinan;

7) melaksanakan pengamanan fasilitas umum;

8) melaksanakan operasi judi dan miras;

9) melaksanakan operasi wanita tuna susila (WTS), mucikari dan rumah bordil;

10) melaksanakan operasi penertiban gelandangan , pengemis dan orang terlantar;

11) melaksanakan operasi penertiban orang gila;

12) melaksanakan operasi penertiban kenakalan remaja;

13) melaksanakan tugas pengawalan dan pengaman kegiatan Pemerintah daerah;

14) melaksanakan penertiban penggunaan fasilitas umum;

15) melaksanakan pemantauan ketentraman dan ketertiban umum; dan

16) melaksanakan operasi penanggulangan bencana;

h) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Seksi.

3. Seksi Pengembangan Kapasitas

a. Menyusun program kerja seksi

b. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana Kepolisi Pamong Prajaan;

c. Melaksanakan pelatihan ketrampilan, kesigapan, ketangkasan dan kesamaptaan Polisi Pamong

Praja;

d. Menyusun kebutuhan pendidikan dan pelatihan Kepolisi Pamong Prajaan;

e. Melaksanakan penegakan kode etik Polisi Pamong Praja.

f. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepolisi pamong prajaan;

g. Menyelenggarakan pendidikan dan Pelatihan PPNS;

h. Melaksanakan coacing clinic PPNS;

i. Menyelenggarakan pelatihan penggunaan senjata api dan menembak bagi anggota Polisi

Pamong Praja;

j. Melaksanakan pelatihan operasional penanggulangan bencana bagi personil Polisi Pamong

Praja;

k. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ketertiban umum; dan

l. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Seksi.

4. Seksi Penyidikan dan Penindakan

a. Menyusun program kerja seksi;

b. Menyusun pedoman dan kebijakan teknis penyidikan dan penindaakan;

c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan daerah

d. Menyelenggarakan pembinaan administrasi anggota PPNS;

e. Menyelenggarakan penyelidikan tindak pidana pelanggaran Peraturan Daerah;

f. Melaksanakan koordinasi hasil penyidikan tindak pidana pelanggran Peraturan Daerah;

g. Melaksanakan koordinasi dengan penyidik Polisi Republik Indonesia dalam hal upaya paksa

yang meliputi : pemanggilan, penggeledahan, penyitaan, penangkapan dan penahanan;

h. Menyelenggarakan operasi Yustisi terhadap tindak pidana pelanggaran Peraturan Daerah;

i. Melaksanakan koordinasi eksekusi terhadap putusan pengadilan; dan

j. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Seksi.

Struktur Organisasi

Secara organisatoris keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo diatur

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah. Dalam bagian kesembilan pasal 38 Peraturan

Daerah ini disebutkan bahwa susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari :

a. Kepala

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Pengendalian Operasional

d. Seksi Penyidikan Penindakan

e. Seksi Pengembangan Kapasitas

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun Bagian Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo adalah

sebagai berikut :

2.2. Sumber Daya SKPD

Sumber Daya Manusia

Kondisi saat ini Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo memiliki sumber daya

manusia sebanyak 55 (lima puluh lima) orang PNS dan 10 (sepuluh) orang tenaga kontrak dengan

kualitas dan kuantitas sebagai berikut :

Tabel 1

Keadaan Personil menurut Pangkat / Golongan Ruang

No. Pangkat/Golongan Ruang Jumlah

1.

2.

3.

4.

Golongan IV

Golongan III

Golongan II

Golongan I

1

24

29

2

JUMLAH 56

KEPALA

SEKSI PENGENDALIAN OPERASIOANAL

SEKSI PENGEMBANGAN

KAPASITAS

SEKSI PENYIDIKAN

DAN PENINDAKAN

SUB BAG TATA USAHA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

Tabel 2

Keadaan Personil menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

SLTP

SLTA

D III / Sarjana Muda

S1

S2

2

41

1

11

1

JUMLAH 56

Tabel 3

Keadaan Personil menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah

1.

2.

Laki-laki

Perempuan

54

2

JUMLAH 56

Tabel 4

Keadaan Personil yang telah mengikuti Diklat Struktural dan Fungsional

No. Jenis Diklat Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

DIKLATPIM II

DIKLATPIM III

DIKLATPIM IV

ARSIPARIS

BENDAHARAWAN

-

1

5

0

0

Tabel 5

Keadaan Personil yang telah mengikuti Diklat Dasar

Khusus Bidang POL. PP, PPNS dan lainnya.

No. Jenis Diklat Jumlah

1.

2.

3.

4.

Diksar POL.PP

Pengadaan barang dan jasa

Diklat PPNS

Perpajakan

16

5

4

1

Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Kulon Progo perlu adanya sarana dan prasarana kantor , adapun keadaan barang yang dimiliki pada

saat ini sebagai berikut :

Tabel 6

Daftar Inventaris/Barang yang dimiliki Satuan Pol. PP

No Barang JumlahKeadaan

Baik Rusak

1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

Meja Kerja

Kursi kayu

Mesin Ketik

Meja mesin ketik

Almari kayu

Sofa

Almari besi

Kipas angin

Jam dinding

Filling kabinet

Pigura

Papan pengumuman

Shoot gun

Peluru

Sten gun

Senjata laras panjang

Pesawat RIX

Kijang open cap

Sepeda motor

Minibus Hi Line

Meja rapat

Kursi Lipat

Computer

Brankas

TV colour 14”

Kamera handycam

Pentungan karet

HT

26 buah

18 buah

3 buah

2 buah

8 buah

1 set

1 buah

5buah

3 buah

3 buah

2 buah

2 buah

27 buah

379 buah

1 buah

1 buah

3 buah

1 buah

4 buah

1 buah

11 buah

24 buah

4 buah

3 buah

1 buah

1 buah

20 buah

3 buah

V

V

-

V

-

V

V

-

-

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

-

-

V

-

V

-

-

V

V

-

-

-

-

-

-

-

-

-

V

-

-

-

-

-

-

-

-

-

29 Tanda Operasi PPNS 2 buah V -

1 2 3 4 5

30

31

32

33

34

35

36

37

Lemari Sorok

Kursi Besi

Kursi rapat

Mega Phone

Borgol

Mobil Avansa

Laptop

Alat korsik

1 buah

7 buah

8 buah

2 buah

10 buah

1 buah

1 buah

1 unit

V

V

V

V

V

V

V

V

-

-

-

-

-

-

-

-

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Satuan Polisi Pamong Praja adalah aparatur pemerintah daerah yang melaksanakan tugas sesuai

dengan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah pasal 148 ayat (1) yaitu

“Untuk membantu tugas kepala daerah dalm penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat serta penegakan peraturan daerah maka dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja.

Satuan Polisi Pamong Praja dapat berbentuk dinas daerah atau lembaga teknis daerah dengan

jumlah anggotanya dihitung dari jumlah aparatur pada satuan polisi pamong praja yang ditetapkan

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Berapa jumlah ideal anggota satuan polisi pamong praja dalam satu daerah? Sesuai dengan rasio

per 10.000 penduduk, maka anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo adalah 1,101

untuk tahun 2009 dan 1,167 untuk tahun 2010, dengan tabel sebagai berikut :

Tabel Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2009 – 2010

No Uraian 2009 2010

1 Jumlah Polisi Pamong Praja 51 55

2 Jumlah Penduduk 463.268 471.242

3 Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk 1,101 1,167

Rasio jumlah polisi pamong praja menggambarkan kapasitas Pemerintah Kabupaten dalam

memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan peraturan daerah

dan keputusan bupati. Semakin besar rasio jumlah satuan polisi pamong praja maka akan semakin besar

ketersediaan sumber daya manusia yang membantu tugas kepala daerah dalam penyelenggaraan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta penegakan peraturan daerah dan keputusan bupati.

Secara lugas bahwa semakin banyak anggota Satuan Polisi Pamong Praja maka akan semakin optimal

pelaksanaan penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

Kondisi saat ini di Kabupaten Kulon Progo, bahwa Satuan Polisi Pamong Praja yang hanya

terdiri 55 (lima puluh lima) personil masih jauh dari maksimal dalam melaksanakan Pengendalian

keamanan lingkungan dengan patroli wilayah sampai keseluruh wilayah Kulon Progo.

Secara harian pembagian tugas sesuai kekuatan yang tersedia adalah sebagai berikut :

1. 10 (sepuluh) personil jaga di 5 (lima) pos secara rutin

Rumah dinas Bupati, rumah dinas Wakil Bupati, Kantor Pemkab, Gedung DPRD dan

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

2. 10 (sepuluh) personil turun jaga setelah piket sebelumnya

3. 6 (enam) atau 14 (empat belas) personil akan melaksanakan kegiatan Seksi Penyidikan dan

Penindakan untuk pengawasan, operasi non justisia atau operasi pro justisia

4. 10 (sepuluh) personil melaksanakan tugas Seksi Pengendali Operasional dalam penertiban,

patroli keamanan lingkungan atau pembinaan kemasyarakat.

5. 7 (tujuh) personil melaksanakan tugas administrasi di Subbag Tata Usaha

6. 4 (empat) personil melaksanakan tugas pengamanan dan pengawalan pejabat daerah dalam

melaksanakan kegiatan.

7. Apabila poin 3 dilaksanakan kegiatan non Justisia maka 8 (delapan) personil akan standby di

kantor.

Dengan rasio saat ini maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo masih sangat

jauh dari kondisi ideal dalam penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan

penegakan peraturan daerah dan keputusan bupati. Kondisi ideal yang optimal dalam melaksanakan

tugas dimaksud apabila Satuan Polisi Pamong Praja dapat melaksanakan tugas pengendalian keamanan

lingkungan secara rutin, kontinu dan berkesinambungan dalam 24 jam sehari tanpa melanggar waktu

maksimal bekerja sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan.

Selain Satuan Polisi Pamong Praja, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka peranan

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang melekat dalam SKPD Satuan Polisi Pamong Praja harus

menjadi perhatian. PPNS adalah PNS yang oleh peraturan perundang-undangan diberikan kewenangan

tindakan sampai pada tahap pro justisia, sedangkan Satuan Polisi Pamong Praja sampai saat ini belum

ada dasar hukum yang memberikan kewenangan yang mengarah pada tindakan pro justisia.

Penegakan peraturan daerah dan keputusan bupati dalam rangka menciptakan kesadaran

masyarakat untuk mentaati peraturan perundang-undangan serta memberikan perlindungan terhadap

masyarakat. Kegiatan penegakan perda dan perbup ini dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan

tugas fungsi dan kewenangan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tahapan tersebut

meliputi upaya Pre Emtif, Preventif, Non Jusitisia, Represif Non Justisia dan Pro Justisia.

Optimalisasi penegakan perda dan perbup seharusnya mendapat dukungan dari berbagai unsur

mulai dari pemerintah kabupaten sampai dengan masyarakat, dikarenakan tujuan dari kegiatan ini

adalah untuk menciptakan kondisi yang aman, tertib dan sadar hukum di masyarakat sehingga hal ini

akan mendukung pelaksanaan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Upaya penegakan peraturan daerah secara pro justisia telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan

yang menjadi dasar hukum pelaksanaan tugas, sehingga keputusan hakim yang bersifat tetap (incraght)

adalah putusan terakhir terhadap tersangka. Upaya ini diharapkan dapat menekan tindakan pelanggaran

diwaktu berikutnya.

Penegakan Perda yang sudah dilaksanakan PPNS di Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebagai

berikut :

Tabel

Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Tahun 2009 -2012

No Kegiatan dan TemuanJumlah (kali)

2009 2010 2011 2012

1 Pelaksanaan Operasi Non Justisia 94 30

2. Pelaksanaan Operasi Pro Justisia 20 30 45 30

2. Pelanggar

3. Ditindak Non Justisia

4. Ditindak Pro Justisia

Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak hanya dari

capaian real yang ada di SKPD nya, akan tetapi juga dilihat secara lebih luas dengan peningkatan

kesadaran hukum masyarakat dan ketertiban umum dengan berkurangnya tingkat pelanggaran yang

ada. Capaian kinerja SKPD lain akan dipengaruhi oleh capaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja

dikarenakan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat dan penegak peraturan daerah dan peraturan bupati yang secara langsung akan berkaitan

dengan tugas dan fungsi SKPD lain.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Kondisi perubahan wilayah yang selalu berkembang kearah peningkatan perekonomian dan

kesejahteraan masyarakat, berbanding lurus dengan peningkatan beban dan tantangan ketugasan Satuan

Polisi Pamong Praja. Semakin tinggi tingkat perkembangan suatu wilayah maka semakin tinggi juga

kemungkinan tidak tertibnya pelaksanaan peraturan di masyarakat.

Tantangan profesionalisme Satuan Polisi Pamong Praja dalam menghadapi perubahan dan

perkembangan wilayah akan semakin berat, ketika SKPD ini tidak dipersiapkan secara cermat dan tepat

dalam mengantisipasi kemungkinan dari imbas perkembangan. Apalagi Kabupaten Kulon Progo saat

ini sedang dalam proses perubahan yang signifikan dengan adanya program-program mega proyek

disisi sebelah selatan. Perencanaan wilayah dengan pembagian daerah untuk kawasan industri, kawasan

ekonomi khusus, kawasan pemukiman dan kawasan pertambangan akan menjadi tantangan dalam

penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan penegakan peraturan daerah dan

keputusan bupati.

Perubahan wilayah tersebut sudah selayaknya juga diimbangi dengan penyiapan Satuan Polisi

Pamong Praja yang memiliki kompetensi dari sisi integritas dan profesionalisme. Tanpa kedua hal

tersebut maka akan semakin berat tugas Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan fungsinya.

Tantangan lain yang seringkali salah persepsi adalah bahwa dengan peningkatan kinerja Satua

Polisi Pamong Praja maka akan semakin sedikit temuan pelanggaran dilapangan. Padahal seharusnya

semakin profesional dalam pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja maka temuan pelanggaran

yang didapatkan juga akan meningkat. Hal ini bukan karena semakin banyaknya pelanggaran yang

terjadi, melainkan karena semakin cermatnya petugas dalam mengantisipasi pelanggaran terhadap

peraturan yang berlaku. Selain itu setiap tahun selalu ada penyusunan peraturan daerah yang baru

sesuai dengan situasi perkembangan yang terjadi diwilayah. Kegiatan masyarakat yang sebelumnya

bukan pelanggaran, maka setelah diundangkan suatu peraturan yang baru bisa jadi merupakan

pelanggaran peraturan daerah.

Tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja yang menjadi urusan wajib bagi pemerintah daerah

akan memiliki posisi strategis dalam peningkatan perekonomian, kesejahteraan, pembangunan wilayah

dan kesadaran hukum bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan salah satu fungsi Satuan Polisi Pamong

Praja adalah menciptakan suasana aman, tertib dan taat hukum yang memungkinkan pemerintah

bersama masyarakat untuk melaksanakan kegiatannya secara berkesinambungan dalam peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan Satuan Polisi Pamong Praja dilaksanakan sesuai dengan ketugasan yang menjadi

kewenangan. Saat ini beban tugas Satuan Polisi Pamong Praja tidak sebanding dengan jumlah Sumber

Daya Manusia dan Sarana Prasarana yang tersedia. Sesuai dengan beban tugas Satuan Polisi Pamong

Praja, maka pengembangan untuk peningkatan capaian kerjanya adalah dengan :

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang sesuai dengan persyaratan

menjadi Polisi Pamong Praja dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

2. Penambahan sarana operasional untuk pelaksanaan tugas patroli wilayah, pengendalian

keamanan lingkungan, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

3. Pemenuhan sarana penegakan peraturan daerah baik secara non justisia atau pro justisia.

4. Peningkatan anggaran peningkatan kapasitas sumber daya manusia, operasional pengawasan,

patroli wilayah, patroli pengendalian keamanan lingkungan, operasi non justisia dan operasi

pro justisia.

Pengembangan Satuan Polisi Pamong Praja tersebut diarahkan agar dapat melaksanakan tugas

dan fungsinya membantu Bupati dalam penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat

dan penegakan peraturan daerah dan keputusan bupati secara kontinu dalam 24 jam sehari, 7 hari

seminggu dikarenakan gangguan terhadap ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta

pelanggaran peraturan perundang-undangan itu tidak mengenal waktu dan tempat, dimana wilayah

Kabupaten Kulon Progo yang luas.

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja seperti yang diamanatkan dalam

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, yang tercantum dalam pasal 148

ayat (1) yaitu : untuk membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat serta penegakan peraturan daerah dibentuklah Satuan Polisi Pamong Praja.

Pembentukan Satuan Polisi Pamong Praja ini kemudian diatur dalam petunjuk teknis Peraturan

Pemerintah Nomor 6 tahun 2010

Permasalahan internal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja sehingga

belum bisa optimal, yaitu :

1. Kualitas sumber daya manusia masih banyak yang belum memenuhi persyaratan

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 bahwa persyaratan menjadi

Polisi Pamong Praja adalah sebagai berikut :

a. PNS

b. Berijasah sekurang-kurangnya SLTA dan atau serendah-rendahnya berpangkat Pengatur

Muda ( Iia);

c. Tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm untuk laki-laki dan 155 cm untuk perempuan

d. Umur sekurang-kurangnya 21 tahun

e. Sehat jasmani dan rohani

f. Lulus pelatihan dasar Satuan Polisi Pamong Praja

Dari 56 (lima puluh lima) personil baru 16 (enam belas) personil yang sudah melaksanakan

Pendidikan dan Latihan Dasar Polisi Pamong Praja. Selain itu juga dari postur tubuh yang

tidak memenuhi persyaratan.

2. Kuantitas sumber daya manusia belum sesuai dengan kebutuhan

Jumlah kebutuhan personil Satuan Polisi Pamong Praja dan PPNS masih sangat minim

apabila dibandingkan dengan tugas dan tanggungjawabnya. 56 (lima puluh lima) personil

Satuan Polisi Pamong Praja dengan pembagian di masing-masing seksi dan tugasnya sebagai

berikut :

a. Sub Bagian Tata Usaha

Jumlah personil 8 (delapan) orang bertugas melaksanakan ke tata usahaan dan mendukung

kegiatan seksi lain

b. Seksi Pengendalian Operasional

Jumlah personil 37 (tiga puluh tujuh) orang, dengan pembagian tugas secara rutin dan

insidentil sebagai berikut :

10 (sepuluh) orang bertugas di Rumah Dinas Bupati (2 orang), Rumah Dinas Wakil

Bupati (2 orang) Kantor Sekretariat Daerah (2 orang), Gedung DPRD (2 orang) dan

Kantor Polisi Pamong Praja (2 orang)

4 (empat) orang dipersiapkan untuk pengamanan dan pengawalan kegiatan Bupati atau

Wakil Bupati

8 (delapan) orang melaksanakan patroli wilayah dan pengendalian keamanan

lingkungan atau mendukung kegiatan Pro justisia Seksi Penyidikan dan Penindakan

5 (lima) orang orang melaksanakan patroli wilayah dan pengendalian keamanan

lingkungan atau mendukung kegiatan Non Justisia Seksi Penyidikan dan Penindakan

10 (sepuluh) orang turun jaga.

c. Seksi Penyidikan dan Penindakan

Jumlah personil 6 (enam) orang, dengan pembagian tugas secara rutin dan insidentil

sebagai berikut :

1 (satu) orang mempersiapkan administrasi kegiatan

1 (satu) orang mempersiapkan kelengkapan pelaksanaan tugas (perlengkapan dan

berkas)

4 (empat) orang PPNS mempersiapkan rencana, menentukan target, waktu dan

pelaksanaan operasi Non Justisia dan pro Justisia

Pelaksanaan Operasi oleh semua personil 6 (enam) orang dengan dukungan dari

personil Seksi Pengendalian Operasi, Seksi Pengembangan Kapasitas dan Sub Bagian

Tata Usaha dan SKPD terkait.

d. Seksi Pengembangan Kapasitas

Jumlah personil 4 (empat) orang dengan tugas menyiapkan pelaksanaan pembinaan

kesemaptaan, pelaksanaan upacara dan mendukung kegiatan seksi lain

Pelaksanaan menjadi belum optimal karena tidak bisa mengcover kegiatan ke semua wilayah

secara rutin dan kontinu. Selain itu jumlah PPNS yang hanya 4 (empat) orang yang tidak

sebanding dengan 19 (sembilan belas) Peraturan Daerah yang memiliki sanksi pidana dengan

wilayah yang luas sebagai tanggungjawabnya. Ditambah dalam setiap tahun ada penyusunan

Rancangan Perda yang baru, menjadikan beban kian bertambah tetapi pelaksana tugasnya

stabil.

3. Sarana dan prasarana untuk melaksanakan tugas masih terbatas

Belum tersedianya kendaraan untuk operasional khusus PPNS, Truk, kendaraan bak terbuka,

gudang penyimpanan dan perlengkapan operasional seperti HT, Tangga lipat, stick lipat, jas

hujan, parang, tang, alat las, gergaji dan piranti lain pendukung kegiatan penertiban

4. Belum tersedianya Anggaran Peningkatan kualitas SDM

5. Masih belum sebanding antara anggaran operasional dengan beban tugas

Penegakan Peraturan Daerah yang bersanksi pidana sejumlah 19 (sembilan belas) perda dan

masih ada kemungkinan bertambah dengan adanya penyusunan rancangan perda yang baru,

namun hanya tersedia anggaran operasional sebanyak 20 (dua puluh) kali tahun 2009, 30 (tiga

puluh) kali tahun 2010, 45 (empat puluh lima) kali tahun 2011 dan 30 (tiga puluh) kali tahun

2012. Kemudian untuk operasi non justisia dengan dasar Undang Undang dan Keputusan

Bupati sebanyak 90 (sembilan puluh) kali tahun 2009, 45 (empat puluh lima) kali tahun 2010,

94 (sembilan puluh empat) kali tahun 2011 dan 30 (tiga puluh) kali tahun 2012.

Padahal dalam pelaksanaan realnya dilaksanakan melebihi ketersediaan anggaran dikarenakan

pelanggaran yang terjadi selain temuan yang dilakuakn pada saat operasi juga tindak lanjut

dari laporan masyarakat dan masukan SKPD terkait.

6. Belum ada regulasi dan regenerasi SDM penegakan perda (PPNS)

Sesuai peraturan bahwa secara pro justisia PPNS yang ada di Satuan Polisi Pamong Praja

hanya berwenang melakukan penegakan peraturan daerah yang bersifat mandiri sedangkan

untuk pelanggaran undang-undang dimiliki oleh PPNS yang ada di SKPD pengawal undang.

Sampai saat ini belum ada regulasi apabila ditemukan pelangara undang-undang pada saat

operasi sehingga kami limpahkan ke Penyidik Polri.

Kendala lain yang menjadi permasalahan Satuan Polisi Pamong Praja adalah belum satunya

persepsi akan ketugasan Satuan Polisi Pamong Praja dimana tugas dan fungsinya adalah membantu

kepala daerah dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta penegakan

peraturan daerah. Hal ini dapat dilihat dari pembahasan perencanaan peraturan daerah yang memuat

sanksi pidana dan keputusan bupati yang dalam pelaksanaan operasionalnya melibatkan Satuan Polisi

Pamong Praja. Selain penyusunan aturan yang menjadi dasar pelaksanaan tugas juga implementasi

dilapangan, dimana beberapa SKPD belum melaksanakan tugas pengawasan secara formal terhadap

pelanggaran-pelanggaran dan secara prosedur hukum untuk ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan

yang ada.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Satuan Polisi Pamong Praja dalam memfokuskan aktifitasnya harus mengacu pada visi

Kabupaten Kulon Progo, yaitu “Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang sehat, mandiri,

berprestasi, adil, aman dan sejahtera berdasarkan iman dan taqwa”.

Visi Satuan Polisi Pamong Praja adalah “Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang aman,

tentram, tertib dan teratur berdasarkan iman dan taqwa”

Dari visi tersebut Satuan Polisi Pamong Praja senantiasa harus selalu melakukan peningkatan

pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya. Peningkatan itu dapat dilakukan dengan memaksimalkan

potensi yang ada di Satuan Polisi Pamong Praja untuk membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta penegakan peraturan daerah. Pelaksanaan kegiatan

secara efektif dan efisien menjadi alternatif yang bisa dilaksanakan mengingat situasi dan kondisi baik

secara SDM maupun sarana prasarana yang tersedia. Koordinasi dan sharing dengan SKPD lain juga

dilaksanakan untuk mengoptimalkan pelayanan SKPD dalam mewujudkan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat.

Semua peningkatan pelayanan SKPD dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan Visi dari

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

Sedangkan misi yang diemban Satuan Polisi Pamong Praja untuk mendukung Program Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih adalah :

1. Meningkatkan profesionalisme dan sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja;

2. Meningkatkan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat secara persuasif dan

manusiawi;

3. Meningkatkan penegakan supremasi hukum secara profesional dan prosedural

4. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan dengan aparat hukum lainya dalam penegakan

Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati

Faktor penghambat dalam pelaksanaan visi dan misi dalam mendukung program kepala daerah

dan wakil kepala daerah terpilih yaitu :

1. Kualitas SDM yang belum memenuhi persyaratan

2. Kuantias SDM yang belum seimbang dengan beban tugas

3. Belum ada kegiatan peningkatan kualias SDM

4. Terbatasnya Sarana penunjang kegiatan

5. Terbatasnya anggaran operasional

Sedangkan faktor pendorongnya adalah :

1. Peran aktif masyarakat dalam peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

2. Peningkatan pemenuhan persyaratan bagi anggota Satuan Polisi Pamong Praja

3. Peningkatan anggaran operasional dalam pelaksanaan tugas

4. Penambahan sarana dan prasarana operasional

5. Peningkatan kualitas SDM

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Faktor penghambat yang mempengaruhi permasalahan pelayanan ditinjau dari sasaran jangka

menengah adalah :

a. Kualitas SDM yang belum memenuhi persyaratan

b. Kuantias SDM yang belum seimbang dengan beban tugas

c. Belum ada kegiatan peningkatan kualias SDM

d. Terbatasnya Sarana penunjang kegiatan

e. Terbatasnya anggaran operasional

Sedangkan faktor pendorongnya adalah :

a. Peran aktif masyarakat dalam peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

b. Peningkatan pemenuhan persyaratan bagi anggota Satuan Polisi Pamong Praja

c. Peningkatan anggaran operasional dalam pelaksanaan tugas

d. Penambahan sarana dan prasarana operasional

e. Peningkatan kualitas SDM

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Permasalahan yang dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo di tinjau

dari implikasi RT RW adalah :

a. Keberadaan mega proyek akan diikuti dengan peningkatan perekonomian yang akan menarik

pihak luar untuk ikut terlibat atau masuk dalam lingkup mega proyek. Peningkatan

perekonomian ini akan diimbangi dengan peningkatan aktifitas masyarakat. Aktifitas ini yang

akan mempengaruhi tingkat ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sehingga Satuan

Polisi Pamong Praja harus lebih optimal dalam membantu kepala daerah untuk penyelenggaraan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

b. Peningkatan ekonomi sebagai efek mega proyek akan diikuti dengan pendirian bangunan-

bangunan baik perusahaan, pabrik, industri, perdagangan atau tempat hunian. Hal ini menjadi

beban tugas dari Satuan Polisi Pamong Praja ketika aktifitas tersebut tidak sesuai dengan

peraturan-peraturan yang ada di Kabupaten Kulon Progo.

c. Aktifitas dalam memanfaatkan fasilitas umum juga akan meningkat sebagai efek dari

perkembangan ekonomi sehingga penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat juga akan semakin berat.

d. Peningkatan perekonomian akan menjadi magnet bagi pendatang untuk bisa ikut merasakan

sehingga pendatang akan banyak yang masuk ke Kabupaten Kulon Progo, dan hal ini akan

secara langsung mempengaruhi tingkat kenyamanan, kemananan dan ketertiban masyarakat.

e. Efek lain adalah ketika masyarakat yang tidak merasakan imbas secara positif sehingga akan

tersisih dan akan mengarah pada aktifitas yang dapat mengganggu ketertiban umum seperti

gelandangan dan pengemis, anak jalanan dan pendirian bangunan-bangunan dilingkungan

kumuh

f. Penegakan Peraturan Daerah yang sudah ada dan perda-perda baru seiring dengan

perkembangan mega proyek.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Isu-isu strategis yang menjadi tantangan Satuan Polisi Pamong Praja kedepan akan semakin

berat, mengingat saat ini Kabupaten Kulon Progo sedang mempersiapkan Mega Proyek untuk Pabrik

Pengolahan Biji Besi, Pembangunan Pelabuhan dan Bandara Internasional. Efek domino yang akan

terjadi dari mega proyek tersebut sudah pasti akan mempengaruhi tugas dan fungsi Satuan Polisi

Pamong Praja.

Efek yang akan menjadi tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja untuk membantu kepala

daerah dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dan penegakan peraturan

daerah adalah sebagai berikut :

1. Keberadaan mega proyek akan diikuti dengan peningkatan perekonomian yang akan menarik

pihak luar untuk ikut terlibat atau masuk dalam lingkup mega proyek. Peningkatan

perekonomian ini akan diimbangi dengan peningkatan aktifitas masyarakat. Aktifitas ini yang

akan mempengaruhi tingkat ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sehingga Satuan

Polisi Pamong Praja harus lebih optimal dalam membantu kepala daerah untuk

penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

2. Peningkatan ekonomi sebagai efek mega proyek akan diikuti dengan pendirian bangunan-

bangunan baik perusahaan, pabrik, industri, perdagangan atau tempat hunian. Hal ini menjadi

beban tugas dari Satuan Polisi Pamong Praja ketika aktifitas tersebut tidak sesuai dengan

peraturan-peraturan yang ada di Kabupaten Kulon Progo.

3. Aktifitas dalam memanfaatkan fasilitas umum juga akan meningkat sebagai efek dari

perkembangan ekonomi sehingga penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat juga akan semakin berat.

4. Peningkatan perekonomian akan menjadi magnet bagi pendatang untuk bisa ikut merasakan

sehingga pendatang akan banyak yang masuk ke Kabupaten Kulon Progo, dan hal ini akan

secara langsung mempengaruhi tingkat kenyamanan, kemananan dan ketertiban masyarakat.

5. Efek lain adalah ketika masyarakat yang tidak merasakan imbas secara positif sehingga akan

tersisih dan akan mengarah pada aktifitas yang dapat mengganggu ketertiban umum seperti

gelandangan dan pengemis, anak jalanan dan pendirian bangunan-bangunan dilingkungan

kumuh

6. Penegakan Peraturan Daerah yang sudah ada dan perda-perda baru seiring dengan

perkembangan mega proyek.

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi SKPD

Satuan Polisi Pamong Praja dalam memfokuskan aktifitasnya harus mengacu pada visi

Kabupaten Kulon Progo, yaitu “Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang sehat, mandiri,

berprestasi, adil, aman dan sejahtera berdasarkan iman dan taqwa”.

Visi Satuan Polisi Pamong Praja adalah “Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang aman,

tentram, tertib dan teratur berdasarkan iman dan taqwa”

Dari visi tersebut Satuan Polisi Pamong Praja senantiasa harus selalu melakukan peningkatan

pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya. Peningkatan itu dapat dilakukan dengan memaksimalkan

potensi yang ada di Satuan Polisi Pamong Praja untuk membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta penegakan peraturan daerah. Pelaksanaan kegiatan

secara efektif dan efisien menjadi alternatif yang bisa dilaksanakan mengingat situasi dan kondisi baik

secara SDM maupun sarana prasarana yang tersedia. Koordinasi dan sharing dengan SKPD lain juga

dilaksanakan untuk mengoptimalkan pelayanan SKPD dalam mewujudkan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat.

Semua peningkatan pelayanan SKPD dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan Visi dari

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

Sedangkan misi yang diemban Satuan Polisi Pamong Praja untuk mendukung Program Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih adalah :

1. Meningkatkan profesionalisme dan sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja;

2. Meningkatkan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat secara persuasif dan

manusiawi;

3. Meningkatkan penegakan supremasi hukum secara profesional dan prosedural

4. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan dengan aparat hukum lainya dalam penegakan

Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Pada bagian ini dibagian ini dikemukakan rumusan tujuan dan sasaran jangka menengah Satuan

Polisi Pamong Praja sebagaimana dalam tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1Tujuan dan sasaran jangka menengah Satuan Polisi Pamong Praja

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARANTARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

1 2 3 4 51 Menciptakan kondisi

masyarakat yang tentram dan tertib melalui kepastian perlindungan dan penegakan hukum

Terwujudnya masyarakaat yang tenteram dan tertib berdasarkan kesadaran hukum

Terdidiknya anggota satpol pp dalam:BeladiriKorsikKesamaptaanPembinaan korps

48 kali12 kali2 kali1 kali

48 kali12 kali2 kali1 kali

48 kali12 kali2 kali1 kali

48 kali12 kali2 kali1 kali

48 kali12 kali2 kali1 kali

Terlatihnya satpol pp dalam pengendalian keamanan

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Terlaksananya patroli wilayah dan sambang desa di 12 kec selama 12 bulan

240 kali

240 kali

240 kali

240 kali

240 kali

Terlaksananya operasi penanganan keamanan dan ketertiban sebanyak 12 bulan

350 kali

350 kali

350 kali

350 kali

350 kali

Terlaksananya pengamanan dan pemantauan rangkaian kegiatan pemilu 2014

2 kali

Terlaksananya pengamanan dan pemantauan rangkaian kegiatan pemilukada 2016

1kali

Terlaksananya penyuluhan bahaya penyalahgunaan miras dan narkoba

300 orang

300 orang

300 orang

300 orang

300 orang

Terlaksananya penyuluhan pencegahan/opeasi penertiban penyakit masyarakat

6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali

Terlaksananya pemberian bantuan penguburan mayat tak dikenal

12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali

Terlaksananya forum komunikasi satpolpp

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Terlaksananya operasi yustisi dan non yustisi

140 kali

140 kali

140 kali

140 kali

140 kali

Terkoordinasinya PPNS dalam dalam penegakan Perda

4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali

Tersosialisasinya peraturan perundang-undangan

6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali

Terpenuhinya jasa surat menyurat selama 12 bulan

175 meterai

175 meterai

175 meterai

175 meterai

175 meterai

Tersedianya jasa perijinan kendaraan dinas

7 unit 7 unit 7 unit 7 unit 7 unit

Terbayarnya honor pengelola administrasi keuangan

8 orang 8 orang 8 orang 8 orang 8 orang

Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

12 bualan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

Tersedianya biaya langganan surat kabar/majalah

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

Tersedianya biaya pengisian tabung pemadam kebakaran

2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit

Tersedianya biaya makan minum harian dan rapat

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

Tersedianya biaya perjalanan dinas keluar daerah

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

Tersedianya biaya perjalanan dinas dalam daerah

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

Tersedianya biaya tenaga pegawai tidak tetap

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

Tersedianya jasa sewa kendaraan 2 unit

Tersedianya jasa pelayanan kantor

2 orang

Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor

2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit

Tersedianya biaya operasional pemeliharaan kendaraan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

Tersedianya biaya pemeliharaan peralatan gedung kantor

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

Terpenuhinya kebutuhan pakaian dinas lapangan

60 stel 70 stel 70 stel 75 stel 75 stel

Terlaksananya pendidikan dan pelatihan non formal

7 orang 7 orang 7 orang 7 orang 7 orang

Tersusunnya laporan capaiaan kinerja dan ikhtisar SKPD

5 buku 5 buku 5 buku 5 buku 5 buku

Tersusunnya laporan keuangan SKPD

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

Tersusunya dokumen Renja SKPD

5 buku 5 buku 5 buku 5 buku 5 buku

Monitoring evaluasi pengendalian dan pelaksanaan program kegiatan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Strategi merupakan upaya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dari misi yang telah

ditetapkan. Strategi untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban melalui kepastian, perlindungan

dan penegakan hukum adalah melalui pengembangan siatem keamanan dan ketertiban berbasis

masyarakat. Sedangkan arah kebijakannya adalah :

a. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban lingkungan

b. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengembangkan hukum adalah melalui

pengembangan sistem keamanan dan ketertiban berbasis masyarakat. Sedangkan sistem

keamanan dan ketertiban

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN

DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja

Program kerja yang akan dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo

sesuai dengan kewenangan dan uraian tugas dalam rangka pencapaian tujuan adalah sebagai

berikut :

1. Program :

Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

a. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

b. Penyediaan surat menyurat

c. Penyediaan jasa tenaga pegawai tidak tetap

d. Penyediaan koordinasi dan konsultasi dalam daerah

e. Penyediaan koordiansi dan konsultasi keluar daerah

f. Penyediaan bahan logistik kantor

g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

h. Penyediaan komponen instalasi listrik

i. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

j. Penyediaan alat tulis kantor

k. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

l. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional

m. Penyediaan jasa sewa kendaraan

n. Penyediaan jasa pelayanan kantor

o. Penyediaan jasa administrasi keuangan

p. Penyediaan makanan dan minuman

2. Program :

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Kegiatan :

a. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan berkala gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional

c. Pengadaan peralatan gedung kantor

d. Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor

3. Program :

Program peningkatan disiplin aparatur

Kegiatan :

Pengadaan pakaian dinas lapangan

4. Program :

Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Kegiatan :

Pendidikan dan pelatihan formal

5. Program :

Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja keuangan

Kegiatan :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

b. Penyusunan pelaporan keuangan SKPD

6. Program :

Penyusunan dokumen perencanaan SKPD

Kegiatan :

a. Penyusunan Renstra SKPD

a. Penyusunan rencana kerja SKPD

7. Program :

Pengawasan dan Pengendalian Program

Kegiatan :

Monitoring, pengendalian dan pelaksanaan program dan kegiatan

8. Program :

Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Kegiatan :

a. Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan

b. Pengendalian keamanan lingkungan

c. Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan

9. Program :

Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

Kegiatan :

a. Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

b. Pengamanan dan monitoring Pemilu 2014

c. Pengamanan dan monitoring Pilkada 2016

10. Program :

Pengembangan wawasan kebangsaan

Kegiatan :

Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat

11. Program :

Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat

Kegiatan :

a. Penyuluhan pencegahan peredaran / penggunaan minuman keras dan Narkoba

b. Penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek prostitusi dan penyakit masyarakat lainnya

12. Program :

Peningkatan pemahaman, kesadaran dan penegakan terhadap Perda dan Perbup

Kegiatan :

a. Penyelenggaraan koordinasi penegakan Perda dan Perbup

a. Sosialisasi Peraturan Perundang - undangan

b. Penegakan Perda dan Perbup

5.2 Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran

dan pendanaan indikatif . Adapun penyajiannya dalam tabel 5.1berikut :

Tabel 5.1Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan

Indikatif Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo(dalam ribuan rupiah)

Tujuan SasaranIndikator sasaran Kode Program dan

kegiatanIndikator kinerja

Data capaian

pada tahun awal p

erencanaan

Target kinerja program dankerangka pendanaan Kondisi kinerja pada akhir periode

tahun-1 tahun-2 tahun-3 tahun-4 tahun-5

target rp target rp targe

t rp target rp targe

t rp

Tujuan

menci

ptakan

kondis

i

masyr

akat

tentra

m dan

tertib

melalu

i

kepasti

an

perlind

ungan

dan

penega

kan

hukum

Terwujud

nya

masyarak

at yang

tentram

dan tertib

berdasark

an

kasadara

n hukum

Terdidiknya anggota satpol pp dalam:BeladiriKorsikKesamaptaanPembinaan korps

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Kegiatan :Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan

Peningkatan kegiatan pengamanan lingkungan yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat

Beladiri 48Korsik12Kesamaptaan 2, pembinaan korps 3 kali

48 kali, 12 kali, 2 kali, 3 kal

25.000 48 kali, 12 kali, 2 kali, 3 kal

27.000 48 kali, 12 kali, 2 kali, 3 kal

29.000 48 kali, 12 kali, 2 kali, 3 kal

31.000 48 kali, 12 kali, 2 kali, 3 kal

33.000 240 kali, 60 kali, 10 kali, 15kali

145.000

Terlatihnya satpol pp dalam pengendalian keamanan

Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan

0 1kali 10.000 1kali 11.000 1kali 12.000 1kali 13.000 1kali 14.000 5 kali 54.000

Terlaksananya patroli wilayah dan sambang desa di 12 kec selama 12 bulan

Pengendalian keamanan lingkungan

Patroli 200 kali

240 kali

30.000 240 kali

32.000 240 kali

34.000 240 kali

36.000 240 kali

38.000 1200 kali 170.000

Terlaksananya

Program pemeliharaan kantramtibmas dan pencegahan tindak kriminal

Kegiatan:Pencegahan dan

Terpeliharanya ketentraman masyarakat dan menurunya 250 kali 350 30.000 350 35.000 350 25.000 350 45.000 350 30.000 1750 kali 165.000

operasi penanganan keamanan dan ketertiban sebanyak 12 bulan

penanganan tindak kriminal

tindak kriminal

pengamanan dan pengawalan

kali kali kali kali kali

Terlaksananya pengamanan dan pemantauan rangkaian kegiatan pemilu 2014

Pengamanan dan monitoring pemilu 2014

2 kali

85.000 2 kali 85.000

Terlaksananya pengamanan dan pemantauan rangkaian kegiatan pemilukada 2016

Pengamanan dan monitoring pemilukada 2016

2 kali

90.000 2 kali 90.000

Terlaksananya penyuluhan bahaya penyalahgunaan miras dan narkoba

Program Peningkatan pemberantasan penyaakit masyarakat

Kegiatan :Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan miras/narkoba

Menurunya kasus penyakit masyarakat

20 orang 300 orang

40.000 300 orang

43.000 300 orang

46.000 300 orang

49.000 300 orang

52.000 1500 org 230.000

Terlaksananya penyuluhan pencegahan/opeasi penertiban penyakit masyarakat

Penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek prostitusi

5 kali 6 kali 10.000 6 kali

12.000 6 kali

15.000 6 kali

17.000 6 kali

19.000 30 kali 73.000

Terlaksananya pemberian bantuan penguburan mayat tak dikenal

Program pengembangan wawasan Kebangsaan Kegiatan :Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial masyarakat

Meningkatnya rasa sosial dimasyarakat

Bantuan sosial 8 kali

HUT Pol PP

12 kali

1 kali

6.000

10.000

12 kali

1 kali

6.000

1.000

12 kali

1 kali

7.400

20.000

12 kali

1 kali

8.500

10.000

12 kali

1 kali

9.700

10.000

60 kali

5 kali

37.600

60.000

Terlaksananya forum komunikasi

Fasilitasi forum komunikasi Satpol PP

satpolppTerlaksananya operasi yustisi dan non yustisi

Program peningkatan pemahaman kesadaran dan penegakan terhadap perda dan perbup

Kegiatan :Penegakan Perda dan Perbup

Menurunya pelanggaran Perda dan Perbup

139 kali 150 kali

100.000

150 kali

103.000

150 kali

111.000

150 kali

119.000

150 kali

122.000

750 kali 555.000

Terkoordinasinya PPNS dalam dalam penegakan Perda

Penyelenggaraan koordinasi penegakan perda dan perbup

0 4 kali 8.000 4 kali

9.000 4 kali

10.000 4 kali

11.000 4 kali

12.000 4 kali 50.000

Tersosialisasinya peraturan perundang-undangan

Sosialisasi peraturan perundang-undangan

6 kali 12.000 6 kali

13.000 6 kali

14.000 6 kali

15.000 6 kali

16.000 30 kali 70.000

Program Pelayanan Adm. Perkantoran

Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran

Terpenuhinya jasa surat menyurat selama 12 bulan

Penyediaan jasa surat menyurat

175 meterai

600 175 meterai

600 175 meterai

600 175 meterai

600 175 meterai

600 875 buah 3.000

Tersedianya jasa perijinan kendaraan dinas

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

7 unit 3.500 7 unit

3.500 7 unit

3.500 7 unit

3.500 7 unit

3.500 35 unit 17.500

Terbayarnya honor pengelola administrasi keuangan

Penyediaan jasa Administarsi keuangan

12 bulan

12.900 12 bulan

12.900 12 bulan

12.900 12 bulan

12.900 12 bulan

12.900 60 bulan 64.500

Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor

Penyediaan Alat tulis kantor

12 bulan

3.500 12 bulan

4.500 12 bulan

5.000 12 bulan

5.500 12 bulan

6.000 60 bulan 24.500

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

12 bulan

4.500 12 bulan

5.000 12 bulan

5.500 12 bulan

6.000 12 bulan

6.500 60 bulan 27.500

Terlaksananya perbaikan peralatan kerja

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

12 bulan

2.250 12 bulan

2.500 12 bulan

2.750 12 bulan

3.000 12 bulan

3.250 60 bulan 13.750

Tersedianya biaya langganan surat kabar/majalah

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang2an

12 bulan

780 12 bulan

780 12 bulan

780 12 bulan

780 12 bulan

780 60 bulan 3.900

Tersedianya biaya pengisian tabung pemadam kebakaran

Penyediaan bahan logistik kantor

2 kali 300 2 kali

300 2 kali

400 2 kali

400 2 kali

500 10 kali 2.500

Tersedianya biaya makan minum harian dan rapat

Penyediaan makanan dan minuman

12 bulan

161.910

12 bulan

161.910

12 bulan

161.910

12 bulan

161.910

12 bulan

161.910

60 bulan 809.550

Tersedianya biaya perjalanan dinas keluar daerah

Rapat-rapat koordinasi dankonsultasi keluar daerah

12 bulan

12.560 12 bulan

12.560 12 bulan

12.560 12 bulan

12.560 12 bulan

12.560

Tersedianya biaya perjalanan dinas dalam daerah

Penyediaan koordinasi dan konsultasi dalam daerah

12 bulan

5.500 12 bulan

6.000 12 bulan

7.000 12 bulan

8.000 12 bulan

9.000 60 bulan 35.500

Tersedianya biaya tenaga pegawai tidak tetap

Penyediaan Pegawai tidak tetap

12 bulan

116.045

12 bulan

120.000

12 bulan

125.000

12 bulan

130.000

12 bulan

135.000

60 bulan 626.045

tersedianya jasa sewa kendaraan

Penyediaan jasa sewa kendaraan

2 unit

10.000 2 unit 10.000

Tersedianya jasa pelayanan kantor

Penyediaan jasa pelayanan kantor

2 orang

24.000 2 orang 24.000

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya sarana dan prasaran aparatur

Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor

Penyediaan perlengkapan dan peralatan kantor

2 unit 10.000 2 unit

10.000 2 unit

12.000 2 unit

14.000 2 unit

15.000 10 unit 71.000

Tersedianya biaya operasional pemeliharaan kendaraan

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

12 bulan

40.000 12 bulan

45.000 12 bulan

50.000 12 bulan

55.000 12 bulan

60.000 60 bulan 250.000

Tersedianya biaya pemeliharaan peralatan gedung kantor

Pemeliharaan rutin berkala peralatan gedung kantor

2 kali 540 2 kali

600 2 kali

1000 2 kali

1000 2 kali

1.200 10 kali 4.340

Program peningkatan

Meningkatnya

disiplin aparatur disiplin aparatur

Terpenuhinya kebutuhan pakaian dinas lapangan

Pengadaan pakaian dinas lapangan

70 stel

25.000 70 stel

30.000 70 stel

35.000 70 stel

40.000 70 stel

45.000 350 stel 175.000

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Meningkatnya sumber daya aparatur

Terlaksananya pendidikan dan pelatihan non formal

Pendidikan dan pelatihan non formal

7 orang

52.000 7 orang

55.000 7 orang

58.000 7 orang

60.000 7 orang

60.000 35 orang 235.000

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Meningkatnya sistem pelaporan SKPD

Tersusunnya laporan capaiaan kinerja dan ikhtisar SKPD

Penyusunan laporan capaian kinerja SKPD

5 buku

1.500 5 buku

1.500 5 buku

1.750 5 buku

1.750 5 buku

1.800 25 buku 8.300

Tersusunnya laporan keuangan SKPD

Penyusunan pelaporan keuangan

12 bulan

2.000 12 bulan

2.500 12 bulan

3.000 12 bulan

3.500 12 bulan

4.000 60 bulan 15.000

Program penyusunan dokumen perencanaan SKPD

Meningkatnya dokumen perencanaan

Tersusunnya dokumen Renja SKPD

Penyusunan rencana kerja SKPD

5 buku

1.000 5 buku

1.250 5 buku

1.500 5 buku

1.750 5 buku

2.000 25 buku 7.500

Program pengawasan dan pengendalian program

Meningkatnya pelaksanaan program kegiatan

Monitoring evaluasi pengendalian dan pelaksanaan program kegiatan

Monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaksanaan program dan kegiatan

12 bulan

5.500 12 bulan

6.000 12 bulan

6.500 12 bulan

7.000 12 bulan

7.500 60 bulan 32.500

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini di kemukakan indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang

akan dicapai Satuan Polisi Pamong Praja dalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD

Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran ditampilkan dalam tabel 6.1

Tabel 6.1

Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

No IndikatorKondisi kinerja

pada awal periode RPJMD

Target Capaian setiap Tahun

Kondisi kinerja pada akhir periode

RPJMDTahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Terlaksananya Patroli

wilayah, kesamaptaan, korsik, beladiri dan pembinaan korps

Patroli wilayah 200 kaliPembinaan korps 65 kali

240 kali

65 kali

240 kali

65 kali

240 kali

65 kali

240 kali

65 kali

240 kali

65 kali

1200 kali

325 kali

2 Terpeliharanya kantramtibmas dan menurunya tindak kriminal

Pengamanan dan pengawalan 250 kali 350 kali 350 kali 350 kali 350 kali 350 kali 1750 kali

Pengamanan dan monitorin Pemilu

2 kali 2 kali 4 kali

3 Menurunnya penyakit masyarakat

Penyuluhan Narkoba 20 orang

300 orang 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang 1500 orang

Operasi dan penyuluhan prostitusi 5 kali

6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 30 kali

4 Menurunya pelanggaran perda dan perbup

Penegakan perda dan perbup 139 kali

150 kali 150 kali 150 kali 150 kali 150 kali 750 kali

5 Meningkatnya rasa solidaritas dimasyarakat

Bantuan penguburan mayat tak dikenal 8 kali

12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 60 kali