BAB I PENDAHULUAN - eprints.binadarma.ac.ideprints.binadarma.ac.id/361/1/Evaluasi Penggunaan... ·...

59
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi diharapkan dapat menjadi media yang paling efektif untuk mencari dan menyebarkan informasi. Salah satunya adalah komputer yang saat ini sudah bukan barang baru dan kini tidak hanya digunakan untuk kepentingan perkantoran tetapi juga dapat digunakan untuk kepentingan bisnis. Oleh sebab itu, komputer telah menjadi kebutuhan manusia dan memberikan manfaat yang luar biasa, bukan saja digunakan oleh ribuan pakar untuk mengakses komputer, berbagi file, dan mengirim e-mail (surat elektronik), tetapi lebih dari itu komputer telah menciptakan suatu sistem informasi global yang menjadikan dunia ini semakin kecil. Hal ini dapat dipahami karena dengan adanya komputer dan internet, suatu informasi yang dahulu sangat sulit diperoleh, kini semuanya bisa diperoleh hanya dalam waktu hitungan menit. Dinas pertambangan, energi dan lingkungan hidup merupakan salah satu dinas di Kota Prabumulih yang mempunyai tugas mendata pertambangan, energi dan lingkungan hidup di kota Prabumulih. Alamat situs web Dinas pertambangan, energi dan lingkungan hidup merupakan salah satu dinas di Kota Prabumulih yaitu http://distamben.kotaprabumulih.go.id . Situs web adalah alamat atau lokasi di dalam internet suatu halaman web, umumnya membuat dokumen HTML dan dapat berisi sejumlah foto atau gambar 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - eprints.binadarma.ac.ideprints.binadarma.ac.id/361/1/Evaluasi Penggunaan... ·...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan berkembangnya teknologi informasi diharapkan dapat menjadi

media yang paling efektif untuk mencari dan menyebarkan informasi. Salah

satunya adalah komputer yang saat ini sudah bukan barang baru dan kini tidak

hanya digunakan untuk kepentingan perkantoran tetapi juga dapat digunakan

untuk kepentingan bisnis. Oleh sebab itu, komputer telah menjadi kebutuhan

manusia dan memberikan manfaat yang luar biasa, bukan saja digunakan oleh

ribuan pakar untuk mengakses komputer, berbagi file, dan mengirim e-mail (surat

elektronik), tetapi lebih dari itu komputer telah menciptakan suatu sistem

informasi global yang menjadikan dunia ini semakin kecil. Hal ini dapat dipahami

karena dengan adanya komputer dan internet, suatu informasi yang dahulu sangat

sulit diperoleh, kini semuanya bisa diperoleh hanya dalam waktu hitungan menit.

Dinas pertambangan, energi dan lingkungan hidup merupakan salah satu

dinas di Kota Prabumulih yang mempunyai tugas mendata pertambangan, energi

dan lingkungan hidup di kota Prabumulih. Alamat situs web Dinas pertambangan,

energi dan lingkungan hidup merupakan salah satu dinas di Kota Prabumulih

yaitu http://distamben.kotaprabumulih.go.id.

Situs web adalah alamat atau lokasi di dalam internet suatu halaman web,

umumnya membuat dokumen HTML dan dapat berisi sejumlah foto atau gambar

1

grafis, musik, teks bahkan gambar yang bergerak. Dengan menggunakan

teknologi tersebut, informasi dapat diakses selama 24 jam dimanapun dan

kapanpun. Struktur dari situs web Dinas pertambangan, energi dan lingkungan

hidup terdiri dari header yang bergambar tentang pertambangan, energi dan

lingkungan hidup di Kota Prabumulih. Menu atas terdapat link home, profil,

sumber daya alam, pertambangan, eis, informasi dan fasilitas pencarian.

Sedangkan isi content terdiri dari berita, artikel, polling, agenda dan fasilitas

login. Footer terdapat link home, link agenda, link berita, link artikel, link tentang

kami dan link kontak kami.

Dari data awal diatas situs web Dinas pertambangan, energi dan lingkungan

hidup kota Prabumulih perlu di evaluasi secara detail dari kemudahan penggunaan

bagi user atau pemakai dari segi kemudahan dipelajari, kemudahan digunakan,

kepuasan dan efisiensi dengan menggunakan kuisioner, guna kelangsungan dan

pengembangan situs website kedepan. Alat evaluasi pengukuran ini bisa

menggunakan usability testing atau uji ketergunaan, cara pengukuran website

menggunakan metode usability testing dengan menggunakan kuisioner yang akan

diisi oleh 3 (tiga) responden yaitu responden pengguna aktif, responden pengguna

terampil dan responden pengguna awam menggunakan media komputer, internet

dan webcame.

Alasan menggunakan metode usability testing adalah, untuk mengetahui

sejauh mana kemudahan dipelajari, kemudahan digunakan, kepuasan dan efisiensi

dari situs web Dinas pertambangan, energi dan lingkungan hidup. Hasil dari

penilaian metode usability testing ini akan memberikan masukan untuk

pengembangan situs web Dinas pertambangan, energi dan lingkungan hidup kota

Prabumulih kedepan agar lebih baik lagi.

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka penulis bermaksud untuk

mengangkat permasalahan tersebut sebagai bahan penelitian untuk skripsi.

Adapun judul yang dipilih yaitu ”Evaluasi Penggunaan Situs Web dengan

Metode Usability Testing pada Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih”.

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian permasalahan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah

yang ada untuk dijadikan titik tolak pada pembahasan dalam penulisan penelitian

ini. Adapun permasalahan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana Penerapan Usability Testing Untuk Mengukur Penggunaan

Situs Web Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota

Prabumulih? “.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini mengambil objek yaitu Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih. Untuk mengukur usability testing yaitu

learnability, efficiency dan satisfaction dengan 30 responden untuk menjawab

kuisioner yang terdiri dari 10 responden awam, 10 responden aktif dan 10

responden terampil.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan situs

web Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih

menggunakan usability testing atau uji ketergunaan.

1.4.2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Dinas

Representasi dari hasil data kuisioner penelitian ini membantu pihak pegawai

khususnya bagian teknologi informasi dalam mengevaluasi penggunaan situs

web Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih,

sehingga dapat melakukan perbaikan dan untuk pengembangan web kedepan.

b. Bagi Penulis

Manfaat yang bisa didapat oleh penulis adalah dapat meningkatkan

pemahaman serta dapat menambah wawasan dalam penulisan dan dapat

meningkatkan pengetahuan dibidang ilmu komputer yang dapat diterapkan

dan digunakan dalam kegiatan masyarakat nantinya.

c. Bagi Pembaca

Dengan adanya penulisan ini diharapkan bisa bermanfaat sebagai acuan

untuk penelitian selanjutnya serta untuk menambah wawasan dalam

mengevaluasi situs web Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup

Kota Prabumulih.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian yang penulis lakukan mulai dari Maret 2013 sampai

dengan Agustus 2013 di Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup

Kota Prabumulih.

1.5.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei evaluasi.

Menurut Fathoni (2006:101), motode survei evaluasi adalah survei untuk

mengevaluasi pelaksanaan suatu program.

1.5.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data untuk penelitian usability testing penggunaan

situs web Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih,

digunakan beberapa cara, yaitu:

1. Metode Observasi

Observasi dilakukan pada pegawai Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih dengan mengamati pengelolan data-data

yang dikelolah Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota

Prabumulih.

2. Metode Wawancara

Dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pegawai Dinas

Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.

3. Metode Kuisioner

Pada metode ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat beberapa

pertanyaan untuk melakukan uji ketergunaan (usability testing) agar

mengetahui tingkat penerapan layanan dan tingkat kemudahan penggunaan

situs web Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota

Prabumulih.

4. Metode Studi Pustaka

Studi Pustaka, mempelajari, mencari dan mengumpulkan data yang

berhubungan dengan penelitian seperti buku dan internet yang berkaitan

tentang evaluasi situs web Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih.

1.5.4 Metode Usabality Testing

Dalam Suparmo (2007, hal.49-50) dituliskan bahwa Buur dan Sung (1999)

mengemukakan langkah-langkah dalam melakukan uji ketergunaan yaitu :

1. Planning a usability test

Perencanaan uji tergunaan merupakan faktor yang penting karena faktor ini

akan menentukan keberhasilan uji ketergantungan. Di dalam perencanaan ini

perlu mencakup tujuan, permasalahan profil responden, daftar soal, peralatan

yang akan digunakan, data yang harus dikumpulkan.

2. Selecting a representative sample and recruting participants

Penetapan responden merupakan element penting. Responden yang dipilih

seharusnya disesuaikan dengan ciri dan kondisi responden yang akan

menggunakan situs atau pun sistem.

3. Condocting the usability test

Yakin terhadap pelaksanaan uji tergantungan

4. Debriefing the participant

Debriefing dimaksudkan untuk menanyakan kepada responden tentang

semua yang telah dilakukan selama pengujian.

5. Analyzing the data of the usability tes

Analisis data dimaksudkan sebagai pengelompokan data sesuai dengan

kategori data yang telah terkumpul.

6. Reporting the results anda making recommendations to improve the design

and effectivenes of the produst.

Pembuatan laporan uji ketergunaan hendaknya memuat masalah dan usulan

untuk memperbaikinya.

1.5.5 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Rusidi(2011:3), dalam evaluasi yang dilakukan terhadap evaluasi

penggunaan situs web dengan metode usability testing pada Dinas Pertambangan,

Energi Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih menggunakan usability testing,

diperlukan sampel dari sebuah populasi. Menurut Rahayu (2005) mendefinisikan

bahwa:

“Secara umum populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan data yang

mengidentifikasi suatu fenomena”.

Sampel yang diambil dari pupulasi adalah pengguna yang nantinya akan

dijadikan responden dalam usability testing. Pengguna yang akan dijadikan

sampel harus mewakili dari seluruh populasi (pengguna). Didalam usability

testing terhadap situs website milik Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih ini akan diambil sampel yang mewakili tiga tingkatan

pengguna yaitu:

1. Pengguna Aktif:

Pengguna yang terampil internet dan aktif dalam mengakses situs website

2. Pengguna Terampil

Pengguna yang terampil internet

3. Pengguna Awam

Pengguna yang baru tahu internet.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Usability Testing (Uji Ketergunaan)

Badre (2002:229) memberikan definisi usability testing atau uji

ketergunaan sebagai berikut, “Usability testing has traditionally meant testing for

efficiency, ease of learning, and the ability to remember how to perform

interactive tasks without difficulty or errors.” Dengan perkataan lain, uji

ketergunaan adalah mengukur efisiensi, kemudahan dipelajari, dan kemampuan

untuk mengingat bagaimana berinteraksi tanpa kesulitan atau kesalahan.

Sedangkan menurut Badre (2002:2) dalam Suparmo (2007:52),

menyatakan bahwa prinsip-prinsip uji ketergunaan yang dikemukakan diatas

masih bersifat tradisional. Sejak mulai dikembangkanya internet para pakar di

bidang uji ketergantungan menekankan uji ketergantungan dengan dua hal pokok

yaitu :

1. Ease of learning

Mengukur ketergantungan dengan membandingkan waktu yang diperlukan

pemakai dalam mempelajari sistem komputer yang sama sekali belum

dikenalnya untuk melakukan sesuatu, dengan waktu yang diperlukan untuk

melakukan hal yang sama dengan cara lain.

2. Ease of use

Mengukur jumlah tindakan yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan. Sebagai contoh membandingkan jumlah-jumlah klik mouse pada

dua desain.

Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan usability sangat penting

untuk keberlangsungan sebuah website. Jika sebuah website sulit untuk digunakan

maka pengguna akan pergi bahkan tidak akan menggunjungi website tersebut. Jika

sebuah homepage gagal memberikan penjelasan atau informasi sulit di mengerti

maka penawaran tidak dapat dilakukan melalui situs, orang-orang tidak akan

mengunjungi website tersebut. Website harus dirancang seergonomis mungkin

dengan prinsip human centred design, sehingga memudahkan manusia untuk

menggunakan website tersebut. Ujian ketergantungan situs web merupakan

kombinasi dari lim aspek yaitu :

1. Ease of learning (mudah dipelajari)

2. Effiency of use (efisien dalam penggunaan)

3. Memorability (mudah diingat)

4. Error frequency and severity (frekuensi kesalahan dan kesederhanaan)

5. Subjective satisfaction (kepuasan subyektif bagi pemakai)

2.2 Komponen Usability Testing

Sastramihardja (2006:143) mengemukakan komponen usability testing terdiri

dari :

a. Learnability, ditandai dengan tingkat keberhasilan penyelesaian task untuk

setiap jenis partisipan dan rasio halaman yang dikungjungi rata-rata hasil

yang didapat 90%.

b. Efficiency, kelompok pengguna dalam mengerjakan task cukup beragam,

terlihat dari deviasi standar setiap jenis partisipan. Secara keseluruhan

proses navigasi lancar (mayoritas pengguna tidak pernah melakukan

penekanan tombol back).

c. Satisfaction, pengguna ditunjukan dengan komentar yang positif, misalnya

menyarankan peningkatan estetika rancangan.

2.3 Pemilihan Responden Usability Testing

Krug (2006:138) mengatakan bahwa:

“In most cases, I tend to think the ideal number of users for each round of testing

is three, or at most four”. Atau bisa diartikan dalam “kebanyakan kasus, saya

cenderung berpikir jumlah pengguna yang ideal untuk setiap putaran pengujian

tiga, atau empat paling banyak”.

Rusidi (2011:2), pemilihan responden yang akan memberikan isian terhadap

kuisioner sejumlah 3 (tiga) orang dengan pemisahan yaitu satu orang pengguna

aktif (terampil menggunakan internet dan sering mengakses kedua situs website

tersebut), satu orang pengguna terampil (terampil menggunakan internet) dan satu

orang pengguna awam.

2.4 Pengukuran Usability

Menurut Rusidi (2011:3), pengukuran usability dilakukan untuk menilai

apakah interaksi antara pengguna dengan aplikasi dapat berjalan dengan baik.

Pengukuran dilakukan mengikuti konsep user testing, dengan penekanan pada

pengukuran dan bukan pengujian, sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pertanyaan.

2. Memilih paradigma dan teknik pengukuran

3. Merancang task yang akan menjadi sarana pengukuran.

4. Memilih partisipan yang akan menjadi pengguna untuk mencoba aplikasi.

5. Mempersiapkan kondisi pengukuran.

6. Merencanakan jalannya pengukuran.

7. Melakukan evaluasi, analisis dan penyajian data.

2.5 Tujuan Pengukuran Usability

Menurut Rusidi (2011:4), pengukuran dilakukan dalam rangka

mengidentifikasi permasalahan usability yang dapat mempengarhui interaksi

sistem (perangkat lunak) dengan pengguna pada hasil perancangan aplikasi.

Pengukuran dengan menguji cobakan perangkat lunak aplikasi kepada sejumlah

partisipan (bertindak sebagai responden pengguna aplikasi) sambil melakukan

obsrvasi. Selanjutnya partisipan dimana mengisi kuesioner untuk memperoleh

gambaran tingkat kepuasan dalam pengoperasian aplikasi. Masukan dari

partisipan digunakan sebagai umpan balik dalam melengkapi prasyarat fungsional

maupun kebutuhan interaksi pengguna.

2.6 Teknik Pengukuran Usability

Menurut Rusidi (2011:4), sesuai dengan tujuan pengukuran, maka paradigma

pengukuran yang dipilih adalah usability testing dengan fokus pada mengukur

performansi pengguna melalui pelaksanaan sejumlah task atau pertanyaan untuk

kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam paradigama ini,

pengukuran dilakukan pengguna. Teknik pengukuran yang dipilih adalah user

testing.

Sastramihardja (2006:143) mengemukakan komponen pengukuran

usability testing terdiri dari learnability, efficiency dan satisfaction.

Sistem pengukuran untuk usability testing web dalam thesis Rusidi

dilakukan pengguna melalui pelaksanaan sejumlah task atau pertanyaan

berdasarkan komponen learnability, efficiency, satisfaction. Teknik pengukuran

yang dipilih adalah user testing dan proses pengujian tersebut di dokumentasikan

menggunakan webcame.

Sistem penilaian dalam thesis Rusidi dilakukan dengan merubah kedalam

bentuk angka dari setiap jawaban dengan aturan angka 1 (satu) apabila jawaban

“bisa ditemukan” atau tanda centang (√) dan angka 0 (nol) diberikan kepada

jawaban “tidak bisa ditemukan” atau pada tanda silang (X). Dari setiap point Task

dihitung jumlah persentasenya berdasarkan jumlah responden dibagi 100 %. Dari

setiap point task pada setiap subbagian dihitung subtotal prosentasenya dan yang

terakhir adalah menghitung total prosentase dari keseluruhan jawaban yang

diberikan responden baik dari jawaban yang bisa dijawab dan jawaban yang tidak

bisa dijawab.

2.7 Pengukuran Kinerja Situs Web

Menurut Peterson (2005:3), mengatakan bahwa pengukuran kinerja web (web

measurement) adalah seni untuk mengumpulkan data dan menganalisa data agar

dapat digunakan dan mudah dibaca oleh manusia. Salah satu teknik mengukur dan

menguji suatu kinerja web adalah dengan mengukur pengalaman seseorang atau

user experience pengunjung situs yang berinteraksi dengan halaman-halaman web

yang berada di internet.

Kinerja suatu web atau web performance sangat dipengaruhi oleh beberapa

komponen-komponen dasar yang dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu (1)

dilihat dari gambaran transaksi web atau perspective transaction dan (2) gambaran

komponen aplikasi atau application component perspective . Transaksi web atau

web transaction lebih menitikberatkan pada sisi pengalaman pengguna atau user

experience sedangkan komponen aplikasi lebih menitikberatkan pada komponen

jaringan komputer atau computer network. Pengalaman pengguna (user

experience) memiliki beberapa komponen diantaranya adalah:

a. Time to opening page, maksudnya adalah mengukur, dari sisi pengguna,

waktu yang dibutuhkan pada saat pertama kali membuka halaman web. Waktu

dimulai dari aksi pertama setelah internet agent memutuskan untuk berpindah

ke halaman berikutnya. Waktu berakhir ketika pesan opening page

ditampilkan di web browser status bar.

b. Page download, maksudnya adalah waktu yang dibutuhkan antara ketika web

browser membuat sinyal opening page dan ketika web browser akan

menampilkan pesan di status bar.

Komponen jaringan (network component) adalah salah satu hal yang

mempengaruhi kinerja web. Beberapa komponen jaringan tersebut diantaranya

adalah :

a. DNS time komponen ini berfungsi untuk menghitung waktu yang dibutuhkan

untuk menterjemahkan host name (contoh, www.keynote.com) menjadi IP

address (contoh, 206.79.179.108).

b. Initial connection komponen ini mengukur waktu pulang pergi atau round-trip

time (ukuran waktu yang dibutuhkan jaringan untuk melakukan perjalanan

dari host sumber menuju host tujuan dan kembali lagi ke host sumber) koneksi

jaringan antara browser dan server.

c. Request time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh web browser untuk

mengirim permintaan (request) ke internet.

d. Client time adalah jumlah waktu untuk mengunduh elemen halaman web

selama data dihantarkan.

e. Total measurement time adalah jumlah waktu untuk mengunduh halaman web

dilihat dari sudut pandang jaringan.

f. Terdapat banyak alat pengukur kinerja web. Pada tahun 2008, konferensi

pertama Oreilly Velocity yang terletak di kota San Fransisco dihadiri banyak

perusahaan-perusahaan.

2.7 Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya oleh Suparmo, tahun 2007. Judul penelitian ”Uji

Kelayakan Ketergantungan Situs Web Jaringan Perpustakaan Asosiasi Perguruan

Tinggi Katolik di Indonesia (APTIK) Bagi Mahasiswa Yang Sedang Menulis

Skripsi Pada Tahun 2006/2007 di Universitas Sanata Darma Yogyakarta”. Pada

penelitian ini mengevaluasi situs web JP APTIK yang telah dibangun sejak tahun

2001, evaluasi melibatkan mahasiswa pengguna situs web agar situs web JP

APTIK menjadi situs semakin bermanfaat. Hasil penelitian ini, penelitian uji

ketergantungan situs web JP APTIK ini untuk mengetahui tingkat ketergunaan

situs web JP APTIK, mengidentifikasi masalah yang ditemui pengguna sewaktu

mengakses situs web JP APTIK.

Selain itu penelitian yang menggunakan metode usability testing juga

pernah diterapkan oleh Sastramihardja, tahun 2008. Judul Penelitian ”Pengukuran

Usability Dengan Sarana Task Model Dalam User Center Software Devlopement

”. Saat ini fungsionalitas sebuah perangkat lunak perlu dilengkapi dengan

akseptabilitas pengguna. Usability merupakan deminsi kognitif dari

aksepstabilitas pengguna. User Design Center menenankan pentingnya

pengukuran usability. Dalam siklus hidup produk, konsep usability perlu menjadi

konsiderasi dalam fase pre-design.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam Suparmo (2007:49-50) dituliskan bahwa Buur dan Sung (1999)

mengemukakan langkah-langkah dalam melakukan uji ketergunaan. Langkah-

langkah yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

Planning A Usability Test, Selecting a representative sample and recruiting

partipipants, Preparing the test materials and actual test environtment,

Conduction the usability test, Debriefing the Participant, Analyzing the data of

the usability test, Reporting the result and making recommendations to improve

the design and effectivess of the product.

Desain penelitian dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Memilih Objek, langkah ini adalah proses penentuan objek yang akan diteliti

yaitu, website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota

Prabumulih.

2. Memilih responden untuk pengisian kuisioner berdasarkan tingkatan

pengguna aktif, terampil dan awam.

3. Mempresentasikan tugas kepada responden, langkah ini adalah memberikan

penjelasan kepada responden bahwa yang diuji bukan responden tetapi objek

penelitian dan memberikan penjelasan bagaimana proses mengisikan

kuisioner.

4. Memberikan tugas kepada responden, yaitu memberikan tugas-tugas dalam

kuisioner untuk dijawab oleh responden

5. Pengisian kuisioner dari responden, responden memberikan jawaban untuk

kuisioner yang diberikan sesuai dengan yang dialami oleh responden.

6. Analisa jawaban dari responden terhadap website dari segi jawaban responden

7. Dari evaluasi yang dilakukan akan mendapatkan informasi yang lengkap

mengenai kelebihan dan kekurangan website yang sekarang ini ada

mengunakan teknik usability testing.

8. Membuat laporan dari evaluasi dan memberikan rekomendasi.

3.2 Populasi, Sampel Dan Alat Analisa Serta Cara Pengambilan

Dan Perlakuan Sampel

3.2.1 Populasi dan Sampel

Dalam evaluasi yang dilakukan terhadap situs website Dinas

Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih menggunakan

usability testing, diperlukan sampel dari sebuah populasi.

Menurut Rahayu (2005:60) mendefinisikan bahwa:

“Secara umum populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan data yang

mengidentifikasi suatu fenomena”.

Sampel yang diambil dari pupulasi adalah pengguna yang nantinya akan

dijadikan responden dalam usability testing. Pengguna yang akan dijadikan

sampel harus mewakili dari seluruh populasi (pengguna). Didalam usability

Testing terhadap website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup

Kota Prabumulih ini akan diambil sampel yang mewakili tiga tingkatan pengguna

yaitu:

1. Pengguna aktif: pengguna yang terampil internet dan aktif dalam

mengakses website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup

Kota Prabumulih.

2. Pengguna terampil: pengguna yang terampil internet.

3. Pengguna awam: pengguna yang baru tahu internet.

Dalam buku Don’t Make Me Think! A Common Sense Approach to Web

Usability. Krug (2006:138) mengatakan bahwa:

“In most cases, I tend to think the ideal number of users for each round of

testing is three, or at most four”. Atau bisa diartikan dalam “kebanyakan

kasus, saya cenderung berpikir jumlah pengguna yang ideal untuk setiap

putaran pengujian tiga, atau empat paling banyak”.

Dalam penelitian ini diambil 3 (tiga) responden yang akan mewakili

populasi (pengguna) dan juga mewakili tiga tingkatan pengguna, yaitu satu orang

mewakili pengguna aktif, satu orang mewakili pengguna terampil, dan satu orang

mewakili pengguna awam.

3.2.2 Alat Analisa Data

Pelaratan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Komputer dengan spesifikasi cukup untuk menjalankan perangkat lunak:

Web Browser : Mozila Firefox, Internet Explorer, Opera; Penulisan

laporan: Microsoft Office XP dan bisa berjalan diatas sistem operasi

Windows XP.

2. Modem

3. Koneksi internet

4. Kertas dan Alat tulis

Untuk menganalisa permasalahan yang ada, digunakan metode usability

testing untuk mengevaluasi dari segi kemudahan digunakan, kemudahan

dipelajari, efisiensi dan kepuasan.

3.2.3 Cara Pengambilan dan Perlakuan Sampel

Menurut Busrowi dan Sukidin (2002) dalam Suparmo (2007:61)

dinyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak mengenal istilah sampel acak,

ukuran sampel, luas sampel dan metode sampel. Dalam penelitian kualitatif lebih

dikenal dengan Snowballing Sampling. Hal ini juga dikemukakan oleh Moleong

(2005) dalam Suparmo (2007:61) bahwa penelitian kualitatif tidak ada sampel

acak tetapi sampel bertujuan (purposive sampling).

Marzuki (2002:51) mengatakan bahwa:

“Purposive Sampling: sampling dimana pengambilan elemen-elemen yang

dimasukkan dalam sampel dilakukan dengan sengaja, dengan catatan

bahwa sampel tersebut representatif atau mewakili populasi”.

Sampel yang akan mewaili pengguna (populasi) diambil dengan pemilihan

sampel bertujuan dengan syarat mewakili dari tiga level pengguna, yaitu

pengguna aktif, pengguna terampil dan pengguna awam. Ketiga responden yang

diambil sebagi sampel ini sudah menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Mengetahui dengan jelas tujuan dan prosedur pengumpulan data untuk

penelitian Usability Testing website Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.

2. Mengetahui dan menyetujui untuk direkam baik video maupun audio pada

saat kegiatan ini berlangsung.

3. Menyetujui data yang dikumpulkan akan digunakan semata-mata untuk

keperluan penelitian dengan tema diatas dan bahan evaluasi

pengembangan http://distamben.kotaprabumulih.go.id.

Pemilihan responden ini didasarkan pada isian “wawancara pemilihan peserta”

(lampiran) dan identitas responden yang mewakili pengguna dirahasiakan

identitasnya.

Secara rinci ketiga level pengguna tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengguna Aktif, yaitu pengguna yang terampil menggunakan internet dan

sering mengakses website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih, yang memiliki ciri-ciri:

a. Dapat menggunakan komputer

b. Dapat mengakses internet

c. Memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi

d. Mengakses internet lebih dari 3 jam dalam sehari

e. Sering mengakses website Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.

f. Lebih dari satu tahun mengenal website Dinas Pertambangan, Energi

Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.

2. Pengguna terampil, yaitu pengguna yang terampil menggunakan internet

dan jarang website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup

Kota Prabumulih, yang memiliki ciri-ciri:

a. Dapat menggunakan komputer

b. Dapat mengakses internet

c. Memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi

d. Mengakses internet lebih dari 2 jam dalam sehari

e. Pernah mengakses website Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.

f. Satu tahun mengenal website Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.

3. Pengguna Awam, pengguna yang baru tahu internet, yang memiliki ciri-

ciri:

a. Dapat menggunakan komputer

b. Dapat mengakses internet

c. Tidak memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi

d. Mengakses internet lebih dari 2 jam dalam sehari

e. Belum atau pernah mengakses website Dinas Pertambangan, Energi

Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.

f. Kurang dari 3 bulan mengenal website Dinas Pertambangan, Energi

Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.

3.3 Pengukuran Dan Cara Pengamatan Variabel Dan/Atau

Konsep Yang Diukur

Pengukuran dan cara pengamatan yang digunakan secara langsung, sesuai

dengan yang dikemukakan Moleong (2005) dalam Suparmo (2007:60) yang

mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan

wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, dan

perilaku individu atau sekelompok orang.

Responden yang diambil dari populasi sebanyak 3 (tiga) responden ini

diberikan tugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan (Task) yang sudah

disiapkan dalam scrip (skenario kuisioner). Task yang diberikan dibagi menjadi 3

(tiga) bagian (lampiran) yaitu:

1. Wawancara Pemilihan Peserta.

Bagian ini digunakan untuk menentukan tingkatan responden.

2. Formulir Uji Ketergunaan website Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih

Bagian ini responden diminta untuk mengerjakan tugas untuk mendapatkan

informasi yang ada didalam situs website.

3. Wawancara Secara detail.

Bagian yang terakhir ini responden diminta pendapatnya tentang pertanyaan

(Task) yang diberikan.

3.4 Langkah-Langkah Dalam Pengumpulan Dan Manajemen

Penelitian Di Lapangan

1. Evaluasi Berdasar Usability Testing

Langkah-langkah pengumpulan data dilakukan berdasarkan scrip yang

sudah disiapkan sebelumnya, dan dalam setiap bagian akan dilakukan

pencatatan apabila ditemukan pertanyaan–pertanyaan dari responden. Selain

pencatatan pertanyaan setiap responden, juga dilakukan pencatatan respon dari

setiap kegiatan responden dalam menjawab Task yang diberikan.

Untuk mempermudah dalam proses pendokumentasian dan

mempermudah dalam proses pencatatan. Sesuai dengan penelitian-penelitian

yang dilakukan sebelumnya, maka untuk dapat memperoleh sumber data

utama penelitian ini akan menggunakan 3 cara yaitu:

a. Memberikan soal-soal, yang dalam uji ketergunaan dikenal dengan user

task based, yang harus dijawab oleh peserta yang berkaitan dengan menu-

menu dalam website.

b. Melakukan wawancara mendalam kepada para peserta.

c. Mengamati dan mencatat perilaku tertentu dari para peserta selama

melakukan uji ketergunaan bisa menjawab atau tidak.

Dari proses yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan rekapitulasi

seluruh jawaban responden. Hasil dari rekapitulasi tersebut kemudian

dilakukan coding, yaitu melakukan pembobotan terhadap jawaban responden.

Soal yang dengan jawaban ya dan tidak diberikan pembobotan, yaitu untuk

jawaban Ya dikodekan dengan angka 1 (satu) dan untuk jawaban tidak

dikodekan dengan angka 0 (nol). Bagian yang terakhir adalah menentukan

prosentasi setiap jawaban dari reponden.

Selain dilakukan rekapitulasi dari jawaban responden dan dihitung

prosentasenya, setiap responden juga dicatat waktu yang digunakan untuk

menjawab setiap soal yang diberikan. Dari pencatan waktu tersebut akan dapat

dilihat berapa lama setiap responden menjawab pertanyaan, sehingga akan

dapat dibandingkan dengan teori yang ada bahwa waktu yang dibutuhkan

kurang lebih sekitar 1 jam.

Pengamatan langsung ini dilakukan dengan mengakses secara langsung

website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota

Prabumulih, dari pengamatan tersebut akan dianalisis bagian bagian yang

diisayaratkan oleh standard pemerintah. Dari analisis tersebut, akan dilakukan

pencatatan terhadap seluruh bagian didalam aplikasi.

Sama seperti halnya pada evalusi menggunakan usability testing, dari

proses yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan rekapitulasi. Hasil dari

rekapitulasi tersebut kemudian dilakukan coding. Penilaian diberikan dengan

aturan, untuk bagian yang dengan ada dan tidak diberikan penilaian yaitu

untuk ada dikodekan dengan angka 1 (satu) dan untuk tidak dikodekan dengan

angka 0 (nol). Bagian yang terakhir adalah menentukan prosentasi setiap

jawaban dari reponden.

3.5 Metode Usability Testing

Metode usability testing pada Penerapan Usability Testing Untuk

Mengukur Penggunaan Situs Web Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih yaitu :

a. Learnability merupakan website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih mudah dipelajari, sehingga user dapat dengan mudah

mencari menu-menu atau menggunakan fasilitas yang ada di website.

b. Efficiency merupakan website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih hendaknya efisen penggunannya sehingga user yang

telah mempelajari website dapat mencapai tingkat produktivitas yang tinggi

terhadap website.

c. Satisfaction merupakan website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih nyaman untuk digunakan sehingga memuaskan

pemakainya yang ditunjukan dengan komentar yang positif dan akan kembali

lagi untuk menggunakan website.

3.6 Sejarah

3.6.1 Sejarah Prabumulih

Pada awalnya Kota Administratif Prabumulih yang merupakan bagian dari

Kabupaten Muara Enim, terdiri dari 2 kecamatan, yaitu Prabumulih Barat

(6 kelurhan dan 1 desa) dan Kecamatan Prabumulih Timur (6 kelurahan dan 1

desa). Berasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 2 Tahun 2001

tanggal 27 april 2001 Tentang Pembentukan 2 Kecamatan Baru yang masuk

dalam wilayah Kota Administratif Prabumulih yaitu kecamatan Cambai (7 desa)

dan kecamatan Rambang Kapak Tengah (5 desa). Sehingga Kota Prabumulih

Terdiri dari 4 kecamatan, 12 kelurahan dan 14 Desa berdasarkan Undang-Undang

No 6 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 tentang Pembentukan Kota Prabumulih,

maka statusnya telah ditingkatkan menjadi Pemerintah Kota Prabumulih.

Berdasarkan aspirasi masyarakat pada tahun 2002 yang lalu, telah dibentuk 5

(lima) Desa Baru di Kecamatan Rambang Kapak Tengah yang merupakan

pemekaran dari Desa Karang Bindu dan Desa Rambang Senuling, Sehingga Kota

Prabumulih meliputi 4 Kecamatan, ada 12 Kelurahan dan 19 Desa. Selanjutnya

pada tanggal 13 Mei 2003 telah dilantik Drs. H. Rachman Djalili, MM sebagai

Walikota Prabumulih dan Yuri Gagarin, SH, MBA sebagai wakil walikota

Prabumulih hasil pemilihan yang pertama kali dilaksankan di Kota Prabumulih.

3.6.2 Sejarah Dinas Pertambangan

Sejarah pertambangan dan energi di Indonesia dimulai dengan kegiatan

pertambangan yang dilakukan secara tradisional oleh penduduk dengan seizin

penguasa setempat. seperti, Raja, ataupun Sultan. Pada tahun 1602 Pemerintah

Belanda membentuk VOC , mereka selain menjual rempah-rempah juga mulai

melakukan perdagangan hasil pertambangan, pada tahun 1652 mulailah dilakukan

penyelidikan berbagai aspek ilmu kealaman oleh para ilmuwan dari Eropa. Pada

tahun 1850 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Dienst van het

Mijnwezen(Mijnwezenn-Dinas Pertambangan) yang berkedudukan di Batavia

untuk lebih mengoptimalkanpenyelidikan geologi dan pertambangan menjadi

lebih terarah. Menjelang tahun 1920, sesuai dengan rencana Pemerintah Hindia

Belanda menjadikanBandung sebagai ibukota Hindia Belanda, maka dilakukan

persiapan untuk memindahkan kantor Mijnwezen ke Bandung. Departement

Burgerlijke Openbare Werken (DepartemenPekerjaan Umum) yang membawahi

Mijnwezen dan menempati Gedung Sate. Pada tahun 1922, lembaga Mijnwezen

ini berganti nama menjadi Dienst van den Mijnbouw.

Pada Tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda mulai membangun

gedung Geolog ischLaboratorium yang terletak di jalan Wilhelmina Boulevard

untuk kantor Dienst van den Mijnbouw dan diresmikan pada tanggal 16 Mei

1929. selanjutnya gedung ini dipergunakan untuk penyelenggaraan sebagian dari

acaraPacific Science Congress ke IV. Gedung ini sekarang bernama Museum

Geologi, yang berlamat di jalan Diponegoro No.57 Bandung. Selama Perang

Dunia ke II, kerap dipergunakan sebagai tempat pendidikan AssistentGeologen

Cursus (Kursus Asisten Geologi), dengan peserta hanya beberapa orang saja

diantaranya, Raden Soenoe Soemosoesastro dan Arie Frederik Lasut. Dua orang

peserta pribumi itulah yang kemudian menjadi pegawai menengah pertama di

kantor Mijnbouw sejak tahun 1941 yang dikemudian hari menjadi tokoh

perjuangan dalam membangun kelembagaaan tambang dan geologi nasional.

Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), Mijnbouw dengan segala

sarana dan dokunennya diambil alih oleh Jepang dan namanya diganti menjadi

Chisitsu Chosasho. Kantor Chisitsu Chosasho tidak dapat berbuat banyak karena

ketiadaan tenaga ahli dan anggaran. Tenaga aWl Belanda pada awalnya masih

dipertahankan tetapi kemudian diinternir, kecuali mereka yang diperlukan oleh

Jepang.

Proklamasi Kernerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agurus 1945 mengantarkan

perubahan yang sangat besar di segala bidang, termasuk bidang pertambangan.

Setelah disiarkan melalui radio. berita tentang proklamasi dapat diterima secara

luas oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Pegawai pribumi di kantor Chisitsu

Chosasho yang sebagian besar masih muda menerima berita itu dan mereka

langsung mempersiapkan diri untuk mengambil Iangkah yang diperlukan. Pada

tanggal 25 September 1945 keluarlah pengumuman dan Pemerintah Pusat yang

menyatakan bahwa semua pegawai negeri adalah pegawai Republik. Indonesia

dan wajib menjalankan perintah dari Pemerlntah Republik Indonesia. Dengan

mengacu kepada perintah Pemerintah Pusat itu Komite Nasional Indonesia Kota

Bandung yang baru terbentuk, pada tanggal 27 September 1945 malam

mengumumkan lewat radio agar keesokan harinya semua kantor dan perusahaan

yang ada di Bandung diambil alih dari kekuasaan Jepang.

Pada hari Jumat pukuI 11.00 tanggal 28 September 1945, sekelompok pegawai

muda di kantor Chisitsu Chosasho pun bertindak, mereka dipe1opori oleh Raden

Ali Tirtosoewirjo. A.F. Lasut. R. Soenoe Soemosoesastro dan Sjamsoe M.

Bahroem yang mengambil alih dengan paksa kantor Chisitsu Chosasho dari pihak

Jepang, dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Poesat Djawatan Tambang

dan Geologi. Keesokan harinya dibentuk Dewan Pimpinan Kantor yang terdiri

dari tujuh orang, dan Raden Ali Tirtosoewirjo ditunjuk sebagai pimpinannya.

Selang beberapa hari terjadi pergantian pimpinan, R. Soenoe Soemosoesastro

yang semula menjabat sebagai wakil pimpinan. diangkat menjadi pimpinan dan A.

F. Lasut sebagai wakilnya. Beberapa minggu kemudian, terjadi lagi pergantian

pimpinan A. F. Lasut diangkat sebagai Kepala Poesat Djawatan dan R.

SoenoeSoemosoesastro sebagai Kepala Bagian Geologi. Sebagai pimpinan. A.F.

Lasut pada tanggal 20 Oktober 1945 mengeluarkan pengumuman yang pertama

bahwa semua perusahaanpertambangan ditempatkan di bawah pengawasan Poesat

Djawatan Tambang dan Geologi.

Tiga bulan kemudian, pada tanggal 12 Desember 1945. sebagian kantor Poesat

Djawatan Tambang dan Geologi, dipindahkan ke gedung Onderling Belang, di J1.

Braga No.3 dan No. 8. Bandung. karena terdesak oleh datangnya pasukan Belanda

bersama pasukan Sekutu. Kantor Poesat Djiawatan Tambang dan Geologi pun

diduduki oleh pasukan Belanda. Akibat serangan pasukan Belanda yang semakin

gencar, pada tanggal 23 Maret 1946 kegiatan Poesat Djawatan Tarnbang dan

Geologi pindah dari Bandung ke Tasikmalaya, kemudian ke Mage1ang, dan

Tirtomoyo. Sedangkan yang masih tinggal di Tasikmalaya, pada tanggal 6

Desember 1946 menyusul mereka yang lebih dahulu mengungsi ke Jawa Tengah.

Keterbatasan dalam sarana kerja, memaksa Pimpinan Djawatan untuk

memencarkan para pegawai ke berbagai tempat. Sebagian ditempatkan di

Borobudur, Muntilan, Dukun, dan Srumbung di kaki Gunung Merapi. Untuk

memudahkan hubungan dan menghimpun kembali para pegawai itu. maka

terbitlah Surat Kepumsan Menteri Muda Kemakmuran NO.902/T.O/J.O tanggal

20 Nopember 1947, yang memerintahkan agar Kantor Poesat Djawatan Tambang

dan Geologi dan bagian-bagiannya pindah ke beberapa tempat di Yogyakarta.

Selama perang kemerdekaan. Desember 1945 - Desember 1949, kantor Poesat

Djawatan Tambang dan Geologi dalam pengungsian dan berpindah-pindah. Untuk

mengembangkan Poesat Djawatan Tambang dan Geologi, A.F. Lasut bersama

dengan R. Soenoe Soemosoesastro membuka Sekolah Pertambangan-Geologi

Tinggi (SPGT), Sekolah Pertambangan-Geologi Menengah (SPGM), dan Sekolah

Pertambangan-Geologi Pertama (SPGP).

A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak bekerjasama dengan

Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan Belanda itulah AF. Lasut

pada pagi han tanggal 7 Mei 1949 diculik oleh pasukan Belanda dari Tijger

Brigade dari kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah Kaliurang, dan

kemudian dibunuh di daerah Sekip. yang sekarang masuk lingkungan Kampus

Universitas Gadjah Mada. Dan atas jasa-jasanya, A.F. Lasut kemudian

dianugerahi ge1ar Pah1awan Kemerdekaan Nasional dengan Keputusan Presiden

Republik Indonesia No_ 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20 Mei 1969. Dengan

ditetapkannya A.F.Lasut sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, maka

memperkuat landasan bahwa pengambilalihan kantor Chisitsu Chosasho pada

tanggal 28 September 1945 merupakan peristiwa heroik yang penting bagi sektor

pertambangan dan energi. Pada tanggal 28 September 1945. juga terjadi

pengambilalihan kantor Jawa Denki Koza (Perusahaan Listrik Jawa) secara paksa

oleh para pemuda.

Dalam menetapkan Hari Jadi Penambangan dan Energi, Menteri ESDM

menerbitkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1319

K/73/MEM/2006 tentang Tim Penyusunan Buku Sejarah Pertambangan dan

Energi kemudian diperbaharui dengan Keputusan No. 0147 K/73/MEM/200R

tanggal 14 Februari 2008. Setelah tim melakukan kajian di sektor Pertambangan

dan Energi ditemukan beberapa hal

penting, yaitu: pertama. 28 September 1945, kedua, 7 Mei 1949, ketiga, 22

Februari 1952, keempat, 14 Oktrober 1960, kelima, 2 Desember 1967, keenam, 27

Oktober 1945, ketujuh, 3 Oktober 1953, kedelapan, 5 Oktober 1945, kesembilan,

26 Oktober 1960 (peristiwa pada semua tanggal tersebut termuat dalam Buku

Sejarah Pertambangan dan Energi).

Penetapan Hari Jadi Pertambangan dan Energi diputuskan dalam Rapat Pimpinan

(Rapim) DESDM yang berlangsung pada tanggal 1 Nopember 2007 di Badan

Geologi Bandung. Diikuti oleh para Pejabat Eselon I dan II DESDM dipimpin

oleh Menteri Energi dan Surnber Daya Mineral. Berdasarkan hasil penetapan

tersebut. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyampaikan surat kepada

Presiden No. 1349/04/ME~LS/2008 tanggal 26 Pebruari 2008 mengusulkan Hari

Jadi Pertambangan dan Energi untuk ditetapkan dalam Keputusan Presiden.

Selanjutnya dengan Keputusan Presiden Repub1ik Indonesia Nomor 22 tahun

2008 tanggal 27 September 2008 ditetapkan Hari Jadi Pertambangan dan Energi

adalah tanggal 28 September.

Dinas Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup merupakan unsur

pelaksana Pemerintah Kota dibidang Pertambangan, Energi dan Lingkungan

Hidup. Yang mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyelenggarakan

tugas Pemerintah dibidang Pertambangan dan Energi yang menjadi tanggung

jawabnya meliputi analisa pertambangan umum, pengelolaan sumber daya

mineral dan energi non migas serta air bawah tanah.

3.6.3 Visi dan Misi

Sehubungan dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 Tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, Dinas Pertambangan, Energi dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi : “Terwujudnya usaha pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup sebagai

penggerak pembangunan Kota Prabumulih yang berwawasan lingkungan"

Misi , Untuk melaksanakan visi tersebut, maka misinya adalah :

1. Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

2. Meningkatkan Kualitas SDM dalam Pengelolaan Pertambangan, Energi dan

Lingkungan Hidup

3. Meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab masyarakat serta dunia usaha

dalam pengelolaan Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup

4. Meningkatkan Koordinasi dan mengintegrasikan Pengelolaan Pertambangan,

Energi dan Lingkungan Hidup

5. Menyusun perangkat peraturan sektor Pertambangan, Energi dan Lingkungan

Hidup dalam rangka pelestarian Sumber Daya Alam

6. Mendukung Penegakan Supermasi Hukum dibidang Pertambangan, Energi

dan Lingkungan Hidup

7. Melakukan pengembangan Sumber Daya Energi dan Listrik untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat

8. Meningkatkan data potensi Lingkungan Hidup, Sumber Daya Mineral dan

Energi

3.6.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi didefinisikan sebagai suatu proses tersusun yang

orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Melaksanakan kegiatan

dengan baik merupakan tujuan semua perusahaan, untuk itu sebuah organisasi

perlu menyusun struktur organisasi yang menggambarkan secara menyeluruh

hubungan fungsi-fungsi dalam organisasi beserta pembagian kekuasaan dan

tanggung jawab dari setiap tingkatan fungsi yang ada

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

PROVINSI SUMATERA SELATAN

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.6.5 Tugas dan Tanggung Jawab

1. Kepala Dinas

Mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas

dekonsentrasi di bidang pertambangan dan energi, sedangkan fungsinya

sebagai berikut adalah :

a. Penyusunan Rencana dan Program pengembangan pertambangan dan

energi atas dasar keterpaduan kebijaksanaan Pemerintah Provinsi,

Kabupaten/Kota dan Departemen Pertambangan.

b. Pelaksanaan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan pertambangan

dan energi serta perizinan.

c. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan dinas/instansi

serta organisasi/asosiasi, dunia usaha di wilayah Provinsi.

d. Pengawasan dan pengendalian mutu serta pemantauan standar sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

e. Pemberian bimbingan dalam usaha perbaikan dan peningkatan mutu

barang dan jasa dalam rangka pemasaran dalam negeri dan ekspor.

f. Pengawasan dan pengendalian teknis terhadap kebijaksanaan dan

pengembangan pertambangan dan energi.

g. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, umum, hukum dan

perpustakaan.

h. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas.

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

2. Sekretariat

Mempunyai tugas melaksanakan urusan rencana dan program, penyusunan

dan evaluasi, ketatausahaan, umum, perlengkapan, hukum, organisasi dan tata

laksana, hubungan masyarakat, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan serta

keuangan, sedangkan fungsinya :

a. Pengkoordinasian urusan rencana dan program.

b. Pelaksanaan urusan umum, rumah tangga, perlengkapan, organisasi dan

tata laksana, hubungan masyarakat, pelaksanaan urusan kepegawaian,

pendidikan dan pelatihan.

c. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi.

d. Pelaksanaan urusan tata usaha keuangan.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

3. Subbag Perencanaan dan Pelaporan

a. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkungan perencanaan dinas

b. Pelaksanaan perencanaan/ pelaporan program jangka pendek maupun

jangka panjang / inventarisasi permasalahan serta perumusan langkah-

langkah perencanaanya.

c. Menghimpun dan mengumpulkan data-data analisa dan penelitian serta

evaluasi dan monitoring terhadap program-program.

3. Subbag Keuangan

a. Mengurusi gaji dan uang lembur

b. Mengurusi rencana anggaran rutin maupun pembangunan dan

pengolahannya, melaksanakan keuangan dinas dan mengusun pertanggung

jalaban keuangan

3. Subbag Umum dan Kepegawaian

a. Menerima dan mencatatan seruat masuk dan keluar serta menyampaikan

lepada yang berkepentingan.

b. Mengelolah kesektetariatan dan kepegawaian

c. Menimpan dan memelihara arsip yang sudah selesai penyurusan dalam

bidang geologi dan pertambangan umum

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari usability testing untuk mengukur penggunaan website Dinas

Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih. Penelitian ini

hanya membahas untuk evaluasi website Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih, penelitian ini hanya membahas manfaat

yang di dapat dari sistem yang diterapkan dalam website Dinas Pertambangan,

Energi Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih. Tampilan dari website Dinas

Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih seperti dibawah

ini.

1. Halaman Beranda

Gambar 4.1 Halaman Beranda

2. Halaman Lambang Kota Prabumulih

Pada halaman lambang Kota Prabumulih ini merupakan halaman yang

menampilkan halaman tentang lambang dari Kota Prabumulih, tampilannya

seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.2 Halaman Lambang Kota Prabumulih

3. Halaman Sejarah Kota Prabumulih

Pada sejarah Kota Prabumulih ini merupakan halaman yang menampilkan

halaman sejarah dari Kota Prabumulih, tampilannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.3 Halaman Sejarah Kota Prabumulih

4. Halaman Kondisi Kota Prabumulih

Pada halaman kondisi Kota Prabumulih ini merupakan halaman yang

menampilkan halaman kondisi dari Kota Prabumulih, tampilannya seperti gambar

dibawah ini.

Gambar 4.4 Halaman Kondisi Kota Prabumulih

5. Halaman Batas Wilayah

Pada batas wilayah ini merupakan halaman yang menampilkan halaman

tentang batas wilayah, tampilannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.5 Halaman Batas Wilayah

6. Halaman Kependudukan dan Wilayah

Pada halaman kependudukan dan wilayah ini merupakan halaman yang

menampilkan tentang kependudukan dan wilayah dari Kota Prabumulih,

tampilannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.6 Halaman Kependudukan dan Wilayah

7. Halaman Geologi Regional

Pada geologi regional ini merupakan halaman yang menampilkan halaman

tentang geologi regional, tampilannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.7 Halaman Geologi Regional

8. Halaman Minyak dan Gas Bumi

Pada halaman minyak dan gas bumi ini merupakan halaman yang

menampilkan tentang minyak dan gas bumi dari Kota Prabumulih, tampilannya

seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.8 Halaman Minyak dan Gas Bumi

9. Halaman Geologi Regional

Pada geologi regional ini merupakan halaman yang menampilkan halaman

tentang geologi regional, tampilannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.9 Halaman Geologi Regional

10. Halaman Tentang Kami

Pada halaman tentang kami ini merupakan halaman yang menampilkan

tentang kami, tampilannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.10 Halaman Tentang Kami

11. Halaman Kontak Kami

Pada kontak kami ini merupakan halaman yang menampilkan halaman

tentang kontak kami, tampilannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.11 Halaman Kontak Kami

12. Halaman Agenda

Pada halaman agenda ini merupakan halaman yang menampilkan tentang

agenda, tampilannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.12 Halaman Agenda

4.1.1 Pertanyaan Responden

a. Learnability

1. Dapatkah anda menemukan tulisan pada website Dinas Pertambangan,

Energi dan Lingkungan jelas dengan cepat ?

2. Dapatkah anda memahami gambar depan di website Dinas Pertambangan,

Energi dan Lingkungan dengan cepat ?

3. Dapatkah anda menemukan link menu home atau beranda dengan cepat ?

4. Dapatkah anda menemukan link profil dengan cepat ?

5. Dapatkah anda menemukan fasilitas polling dengan cepat ?

6. Dapatkah anda menemukan link pencarian dengan cepat ?

7. Dapatkah anda menemukan berita dengan cepat ?

8. Dapatkah anda menemukan link sumber daya alam dengan cepat ?

9. Dapatkah anda menemukan link agenda dengan cepat ?

10. Dapatkah anda menemukan link kontak kami dengan cepat ?

11. Dapatkah anda menemukan logo kabupaten dengan cepat ?

12. Dapatkah anda menemukan link sejarah dengan cepat ?

13. Dapatkah anda menemukan link pertambangan dengan cepat ?

14. Dapatkah anda menemukan galeri foto dengan cepat ?

15. Dapatkah anda menemukan link forum dengan cepat ?

16. Dapatkah anda menemukan link buku tamu dengan cepat ?

17. Dapatkah anda menemukan link daftar dengan cepat ?

18. Dapatkah anda menemukan link data perjanjian dengan cepat ?

19. Dapatkah anda menemukan syarat perijinan dengan cepat ?

20. Dapatkah anda menemukan foto gedung pemkot dengan cepat ?

b. Efficiency

1. Dapatkah anda membaca tulisan pada website Dinas Pertambangan, Energi

dan Lingkungan jelas untuk dibaca ?

2. Dapatkah anda memahami menu di website Dinas Pertambangan, Energi

dan Lingkungan ?

3. Dapatkah anda menemukan link menu home atau beranda ?

4. Dapatkah anda menemukan link profil ?

5. Dapatkah anda menemukan fasilitas polling ?

6. Dapatkah anda menemukan link pencarian?

7. Dapatkah anda menemukan berita ?

8. Dapatkah anda menemukan link sumber daya alam ?

9. Dapatkah anda menemukan link agenda ?

10. Dapatkah anda menemukan link kontak kami?

11. Dapatkah anda menemukan logo kabupaten ?

12. Dapatkah anda menemukan link sejarah ?

13. Dapatkah anda menemukan link pertambangan ?

14. Dapatkah anda menemukan galeri foto ?

15. Dapatkah anda menemukan link forum ?

16. Dapatkah anda menemukan link buku tamu ?

17. Dapatkah anda menemukan link daftar ?

18. Dapatkah anda menemukan link data perjanjian ?

19. Dapatkah anda menemukan syarat perijinan ?

20. Dapatkah anda menemukan foto gedung pemkot ?

c. Satisfaction

1. Apakah anda ingin mengunjungi website ini kembali ?

2. Apakah anda ingin mengunjungi profil pada home kembali ?

3. Apakah anda ingin melihat artikel kembali ?

4. Apakah anda ingin melihat tentang profil kembali ?

5. Apakah anda ingin menggunakan login kembali ?

6. Apakah anda ingin melihat kontak kami kembali ?

7. Apakah anda ingin melihat berita kembali ?

8. Apakah anda ingin melihat fasilitas pencarian kembali ?

9. Apakah anda ingin melihat home atau beranda kembali ?

10. Apakah anda ingin menggunakan polling kembali ?

11. Apakah anda ingin melihat logo kabupaten kembali ?

12. Apakah anda ingin melihat sejarah kembali ?

13. Apakah anda ingin melihat pertambangan kembali ?

14. Apakah anda ingin melihat galeri foto kembali ?

15. Apakah anda ingin menggunakan forum kembali ?

16. Apakah anda ingin menggunakan buku tamu kembali ?

17. Apakah anda ingin menggunakan daftar kembali ?

18. Apakah anda ingin melihat data perjanjian kembali ?

19. Apakah anda ingin melihat syarat perijinan kembali ?

20. Apakah anda ingin melihat foto gedung pemkot kembali ?

4.1.2 Rekapitulasi Jawaban Responden

Rekapitulasi jawaban responden untuk evaluasi penggunaan situs web

dengan metode usability testing pada Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.

1. Responden 1 (Responden Aktif)

Waktu Pengujian

Waktu Pengujian : 12:35 WIB

Tanggal Pengujian : 25 Juni 2013

Tempat : Di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Lingkungan

Kota Prabumulih

Biodata Responden

Nama : Pithan Chandra, S.Si

Pekerjaan : PNS (Staf Lingkungan)

Umur : 29 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

2. Responden 2 (Responden Terampil)

Waktu Pengujian

Waktu Pengujian : 11:49 WIB

Tanggal Pengujian : 25 Juni 2013

Tempat : Di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Lingkungan

Kota Prabumulih

Biodata Responden

Nama : Kokon Tryanko, ST

Pekerjaan : PNS (Pengembangan Pengusaha Pertambangan)

Umur : 42 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Responden 3 (Responden Awam)

Waktu Pengujian

Waktu Pengujian : 13:50 WIB

Tanggal Pengujian : 25 Juni 2013

Tempat : Di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Lingkungan

Kota Prabumulih

Biodata Responden

Nama : Juwita Mandasari

Pekerjaan : Tenaga Honorer

Umur : 25 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

1. Usability Learnability

Learnability secara sederhana dapat dikatan bahwa sistem harus mudah dipelajari sehingga pemakai dapat secepatnya mulai

menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan sistem.

Tabel 3.1 Usability Learnability Pertan

yaan

Jawaban Total

Jawaban

Persentase

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1

5

1

6

17 18 1

9

2

0

2

1 2

2

2

3

2

4

2

5 2

6

2

7 2

8

2

9 3

0

Ya Tidak Ya Tidak

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 20 10 66,6 % 33,3 %

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X √ X X X X 20 10 66,6 % 33,3 %

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69,93 % 29,97 %

4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69,93 % 29,97 %

5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X √ X X X X 20 10 66,6 % 33,3 %

6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69,93 % 29,97 %

7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69,93 % 29,97 %

8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69,93 % 29,97 %

9 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69,93 % 29,97 %

10 √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 19 11 63,27 % 36,63 %

11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69,93 % 29,97 %

12 X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ X X X X X √ X √ X X X X 15 15 49,95 % 49,95%

13 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 20 10 66,6 % 33,3 %

14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 20 10 66,6 % 33,3 %

15 X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X √ X X X X X √ X √ X X X X 14 16 46,62 % 53,28 %

16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69,93 % 29,97 %

17 X √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ X X X X X √ X √ X X X X 16 14 53,28 % 46,62 %

18 X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X √ X X X X X √ X X X X X X 13 17 43,29 % 56,61 %

19 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69,93 % 29,97 %

20 √ √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X X X X √ X √ X X X X 18 12 59,94 % 39,96 %

Subtotal persentase learnability 1278,72 % 719,28 %

Sub rata-rata 63,936 % 35,964 %

2. Usability Efficiency 100% : 30 Responen = 3,33 % 21 laki-laki x 3,33 % = 69,93 % 9 Perempuan x 3,33 % : 29,97 %

Responden yang bisa menjawab 285 jawaban Ya -- 135 jawaban tidak Responden yang bisa menjawab 89 jawaban Ya -- 91 jawaban tidak

Sub Total 285 x 3,33 % = 949,05 % Sub Total 285 x 3,33 % = 949,05 % Sub Total 89 x 3,33 % = 296,37 % SubTotal 91x3,33= 303,03

Sub Rata-Rata 949,05 : 21 = 45,19 % Sub Rata-Rata 949,05 : 21 = 45,19 % Sub Rata-rata 296,37 : 9= 32,93 % SubRata-rata 303,03:9=33,67%

Efficiency merupakan sistem hendaknya efisen penggunannya sehingga pemakai yang telah mempelajari sistem dapat

mencapai tingkat produktivitas yang tinggi.

Tabel 3.2 Usability Efficiency Pertan

yaan

Jawaban Total Jawaban Persentase

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

Ya Tidak Ya Tidak

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

5 √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 18 12 59.94 39.96

6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

9 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

10 √ √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ X X X X X √ X √ X X X X 18 12 59.94 39.96

11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

12 X √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ X X X X X √ X √ X X X X 16 14 53.28 46.62

13 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

15 X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X X √ X X X X X √ X √ X X X X 13 17 43.29 56.61

16 X √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ X X X X X √ X √ X X X X 16 14 53.28 46.62

17 X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X X √ √ X X X X X X √ X X X X 13 17 43.29 56.61

18 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X X X X X X 20 10 66.6 33.3

19 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

Subtotal persentase eficiency

6

1288.71 709.29

Sub rata-rata 64.43% 35.46

3. Usability Satisfaction 100% : 30 Responen = 3,33 % 21 laki-laki x 3,33 % = 69,93 % 9 Perempuan x 3,33 % : 29,97 %

Responden yang bisa menjawab 267 jawaban Ya -- 153 jawaban tidak Responden yang bisa menjawab 90 jawaban Ya -- 90 jawaban tidak

Sub Total 267 x 3,33 % = 889,11 % Sub Total 153 x 3,33 % = 509,49 % Sub Total 90 x 3,33 % = 299,7 % SubTotal 90x3,33= 299,7

Sub Rata-Rata 889,11% : 21 = 42.33% Sub Rata-Rata 509,49 : 21 = 24.26 % Sub Rata-rata 299,7 : 9= 33,3 % SubRata-rata 299.7:9=33,3%

Satisfaction merupakan sistem nyaman untuk digunakan sehingga memuaskan pemakainya

Tabel 3.3 Usability Satisfaction

Perta

nyaan

Jawaban Total Jawaban Persentase

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 2

6

2

7 2

8

2

9

3

0

Ya Tidak YA Tidak

1 X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 20 10 66.6 33.3

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X X X X X X 20 10 66.6 33.3

3 √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ √ √ X X X √ X X √ X X X X 18 12 59.94 39.96

4 X √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ X X X X X √ X √ X X X X 16 14 53.28 46.62

5 X √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ X X X X X X X √ X X X X 15 15 49.95 49.95

6 √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ √ √ X X X X √ X X X X X X 17 13 56.61 43.29

7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.33 29.97

8 √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ X X X X X X √ X X X X 17 13 56.61 43.29

9 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

10 X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ √ √ X X X X X X √ X X X X 16 14 53.28 46.62

11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X √ X X X X 20 10 66.6 33.3

12 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

13 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X √ X X X X 20 10 66.6 33.3

15 √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 19 11 63.27 36.63

16 X X X √ √ √ √ √ √ X √ √ X √ X √ X √ X X X X X √ X √ X X X X 13 17 43.29 56.61

17 X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 16 14 53.28 46.62

18 √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ √ √ X X X X X X X X X X X 16 14 53.28 46.62

19 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 21 9 69.93 29.97

20 X X √ √ √ √ √ √ √ X √ √ X √ X √ √ √ √ X X X X √ X √ X X X X 16 14 53.28 46.62

Subtotal persentase satisfaction 1211.52 785,88

Subtotal rata-rata 60,57% 39.294%

100% : 30 Responen = 3,33 % 21 laki-laki x 3,33 % = 69,93 % 9 Perempuan x 3,33 % : 29,97 %

Responden yang bisa menjawab 273jawaban Ya -- 157 jawaban tidak Responden yang bisa menjawab 89 jawaban Ya -- 91 jawaban tidak

Sub Total 273 x 3,33 % = 909,09 % Sub Total 157 x 3,33 % = 522,81 % Sub Total 89 x 3,33 % = 296,37 % SubTotal 91x3,33= 303,03

Sub Rata-Rata 909,09 : 21 = 43,29 % Sub Rata-Rata 522.81 : 21 = 24.89 % Sub Rata-rata 296,37 : 9= 32,93 % SubRata-rata 303,03:9=33,67%

4. Rekapitulasi Komponen Usability

Rekapitulasi komponen usability testing merupakan penggabungan hasil

dari tabel 3.1, tabel 3.2 dan tabel 3.3. Hasilnya sebagai berikut :

Tabel 3.4 Rekapitulasi Komponen Usability

No. Komponen

Persentase

Ya Tidak

1. Learnability 63,93 % 35,96 %

2. Efficiency 64.43% 35.46 %

3. Satisfaction 60,57% 39.29%

Total 188,93 110,71

Rata-Rata 62,97 % 36,90 %

5. Rekapitulasi Garfik Komponen Usability

Rekapitulasi grafik komponen usability testing merupakan penggabungan

hasil dari tabel 3.1, tabel 3.2 dan tabel 3.3. Hasilnya sebagai berikut :

f

Gambar 4.14 Rekapitulasi Garfik Komponen Usability

6. Rekapitulasi Garfik Komponen Usability Per Jenis Kelamin

Rekapitulasi grafik komponen usability testing merupakan penggabungan

hasil dari tabel 3.1, tabel 3.2 dan tabel 3.3 per jenis kelamin. Hasilnya sebagai

berikut

No. Komponen

Laki-laki Perempuan

Ya Tidak Ya Tidak

1. Learnability 45.19 % 45.19 % 32.93 % 33.67 %

2. Efficiency 42.33 % 33.3 % 33.3 % 33.3 %

3. Satisfaction 43,29% 24.89 % 32.93 % 32.93 %

Total 130.81 % 103.37 %

99.16 % 99.9 %

Rata-Rata 43.60 % 34.45%

33.05 % 33.3 %

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Ya Tidak Ya Tidak

Laki-Laki Perempuan

Learnability

Efficiency

Satisfaction

Gambar 4.14 Rekapitulasi Garfik Komponen Usability Per Jenis Kelamin

Dari grafik diatas tentang responden berdasarkan jenis kelamin yaitu 19

responden laki-laki Totalnya rata-ratanya dari 3 komponen 43,60 % untuk

jawaban ya dan 34,45 % untuk jawaban tidak dan 11 responden perempuan 33,33

% .dan 11 Perempuan 33,05 % untuk jawaban ya dan 33,3% untuk jawaban tidak.

7. Rekapitulasi Garfik Hasil

Rekapitulasi grafik hasil merupakan penggabungan dari tabel 3.1, tabel 3.2

dan tabel 3.3. Hasilnya sebagai berikut :

Gambar 4.15 Rekapitulasi Garfik Hasil

Dari rekapitulasi hasil grafik diatas, maka situs web di Dinas

pertambangan, energi dan lingkungan hidup dengan alamat

http://distamben.kotaprabumulih.go.id, yaitu 62,97 % pertanyaan mampu dijawab

responden (ketemu jawabanya), 62,97 % pertanyaan tidak mampu dijawab

responden (tidak ketemu jawabannya)

4.2 Pembahasan

Pembahasan pada evaluasi penggunaan situs web dengan metode usability

testing pada Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup Kota

Prabumulih tentang tentang hitungan dari hasil kuesioner dari tiga komponen

yang dilakukan kepada responden yaitu :

Komponen usability testing terdiri dari tiga komponen terdiri dari

learnability, efficiency dan satisfaction.

1. Learnability

Learnability dapat dikatakan bahwa website Dinas Pertambangan, Energi Dan

Lingkungan Hidup Kota Prabumulih harus mudah dipelajari sehingga

responden dapat secepatnya mulai menyelesaikan pertanyaan yang telah

disediakan sebanyak 20 soal, untuk nilai satu soal 3,33, nilai ini berasal dari

100% / 30 responden. Pada Tabel 3.1 usability learnability, total persentase

jawaban ya yaitu : 63,93 %, sedangkan total persentase jawaban tidak yatu :

35,96 %.

2. Efficiency

Efficiency merupakan website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih hendaknya efisien dalam penggunaanya sehingga

responden dapat dengam mudah menyelesaikan pertanyaan yang telah

disediakan sebanyak 20 soal, untuk nilai satu soal 3,33, nilai ini berasal dari

100% / 30 responden. Pada Tabel 3.2 usability efficiency, total persentase

jawaban ya yaitu : 64,43 % sedangkan total persentase jawaban tidak yatu :

35,46 %.

3. Satisfaction

Satisfaction merupakan website Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan

Hidup Kota Prabumulih hendaknya nyaman dalam penggunaanya sehingga

responden akan kembali melakukan kegiatan tersebut dengan mudah

menjawab pertanyaan yang telah disediakan sebanyak 20 soal, untuk nilai satu

soal 3,33, nilai ini berasal dari 100% / 30 responden. Pada Tabel 3.3 usability

satisfaction, total persentase jawaban ya yaitu : 60,57 % sedangkan total

persentase jawaban tidak yatu : 39,29 %.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian yang dilakukan ini diperoleh hasil yaitu presentase

pengguna dalam mendapatkan informasi didalam di website Dinas pertambangan,

energi dan lingkungan hidup Kota Palembang dengan alamat

http://distamben.kotaprabumulih.go.id, yaitu Learnability (secara sederhana dapat

dikatan bahwa sistem harus mudah dipelajari sehingga pemakai dapat secepatnya

mulai menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan sistem) 63,93 % pertanyaan

mampu dijawab responden, 35,96 % pertanyaan tidak mampu dijawab responden.

Efficiency ( sistem hendaknya efisen penggunannya sehingga pemakai yang telah

mempelajari sistem dapat mencapai tingkat produktivitas yang tinggi ). 64,43 %

pertanyaan mampu dijawab responden, 35,46% pertanyaan tidak mampu dijawab

responden. Satisfaction (sistem nyaman untuk digunakan sehingga memuaskan

pemakainya) 60,57 % pertanyaan mampu dijawab responden, 39,29 %

pertanyaan tidak mampu dijawab responden. Dan responden berdasarkan jenis

kelamin yaitu 19 responden laki-laki Totalnya rata-ratanya dari 3 komponen

43,60 % untuk jawaban ya dan 34,45 % untuk jawaban tidak dan 11 responden

perempuan 33,33 % .dan 11 Perempuan 33,05 % untuk jawaban ya dan 33,3%

untuk jawaban tidak

5.2 Saran

Beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian usability testing pada

website Dinas pertambangan, energi dan lingkungan hidup sebagai berikut:

1. Pelaksanaan usability testing secara kontinyu dan terprogram, sehingga akan

memudahkan pengguna dalam mengakses website Dinas pertambangan,

energi dan lingkungan hidup.

2. Dibentuk tim pengelola aplikasi, agar pengelolaan aplikasi lebih baik dan

informasi yang diberikan lebih up to date.