BAB I PENDAHULUAN · pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN . Pada...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN · pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN . Pada...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
narkoba istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh kementerian kesehatan
republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif. Salah satu jenis narkoba yang mudah ditemukan dan
digunakan adalah ganja atau marijuana atau cannabis sativia, tanaman yang
mengandung zat (THC) tetrahdrocannabiol dan senyawa lain yang terkait. Jenis
narkotika ganja ini cenderung lebih mudah digunakan Negara melalui lembaga-
lembaga pemerintah seperti BNN dan kepolisian menjadi alat negara untuk
mengkontrol segala aktivitas yang berhubungan dengan peredaran narkoba
termasuk ganja agar masyarakat tidak terpengaruh dan tidak menggunakan segala
jenis narkoba.
Narkoba jenis ganja sendiri termasuk narkoba jenis 1 di Indonesia, hasil
survey oleh BNN pada tahun 2014 memperlihatkan bahwa ganja dengan
konsumen tertinggi yaitu, sebanyak 956.002 orang, pelajar sebanyak 565.598
orang dan rumah tangga sebanyak 460.039. Sumber : (Hallosehat.com)
Pada tahun 2010 muncul organisasi yang mendukung legalisasi ganja
pertama di Indonesia, alasan yang utama bahwa Lingkar Ganja Nusantara
meyakini bahwa narkoba jenis ganja bukanlah narkoba mematikan bagi
masyarakat, sebaliknya ganja mempunyai nilai ekonomis paling tinggi dan
1
2
dipercaya bisa di gunakan untuk kepentingan medis dan rekreasi. Melihat manfaat
dari ganja, Lingkar Ganja Nusantra mempunyai ambisi untuk memperjuangkan
hak untuk diwujudkan.
Legalisasi ganja di Indonesia hanya akan menimmbulkan pro dan kontra
ditengah masyarakat karena sejak dulu ganja identik dengan narkoba yang
mematikan, melanggar hukum negara. Oleh karna itu LGN dalam mewujudkan
ide tentang legalisasi ganja dengan cara, mengedukasi dan merubah sudut
pandang masyarakat tentang manfaat atau kelebihan ganja itu sendiri, legalisasi
ganja memiliki beberapa dampak positif dan negatif yang harus di pertimbangkan
oleh LGN dalam menjalankan peran organisasi atau ide legalisasi ganja.
Berdasarkan permasalahan diatas tugas public relation berperan penting
dalam menginformasikan kebenaran dan bukti yang ada, LGN telah merancang
sebuah strategi dimana sebuah pemahaman atau pengetahuan mendalam tentang
ganja menjadi luas. Yakni mengedukasi, mempengaruhi, mengkampanyekan
program dalam pemahaman manfaat ganja.
Berdasarkan penjelasan tersebut yang menjadi alasan untuk meneliti
keberadaan Lingkar Ganja Nusantara sangat membantu dalam menginformasikan
ganja atas pandangan yang buruk menjadi bermanfaat oleh masyarakat, LGN
hadir dalam menyuarakan tentang legalisasi ganja di Indonesia.
Dalam latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di Lingkar Ganja Nusantara dengan judul “STRATEGI HUMAS
LINGKAR GANJA NUSANTARA DALAM MENGEDUKASI MANFAAT
GANJA”
3
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Untuk memahami, menganalisa sebuah perencanaan strategi Lingkar Ganja
Nusantara dalam mengedukasi manfaat ganja, tidak hanya itu metode riset ini
bermaksud untuk mempelajari peran dan kinerja humas Lingkar Ganja Nusantara
dalam menginformasikan atau mengedukasikan manfaat ganja.
1.2.2. Tujuan
Sebagai syarat untuk kelulusan program diploma III akademi komunikasi
jurusan Publik Relations Bina Sarana Informatika.
1.3. Metode Riset
1.3.1. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono, (2013:224) “Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data.”
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini metode penelitian yang
digunakan penulis yaitu dengan cara mengumpulkan data mengenai keadaan
secara langsung dari tempat yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan
data secara relevan. Dalam mecari dan mengumpulkan data serta mengolah
informasi yang diperlukan penulis menggunakan empat teknik pengumpulan data
antara lain :
4
1. Observasi
Pengamatan observasi adalah metode pengumpulan data melalui
pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan
atau lokasi penelitian. Peneliti mengamati berjalannya strategi yang digunakan
untuk menulis laporan tugas akhir, peneliti mengumpulkan data yang
diperlukan untuk dilakukan pengamatan terhadap strategi yang akan
dikembangkan.
Menurut Johnson dalam Hasyim Hasanah, (2016:23), “Setiap orang dapat
melakukan observasi, dari bentuk sederhana sampai pada tingkatan observasi
paling kompleks.”
Dari segi proses pelaksanaannya, observasi dapat dibedakan menjadi 2
yaitu observasi berperan serta (participant observation) dan observasi non
partisipan (non participant observation).
a. Obsevarsi partisipatif suatu proses pengamatan yang akan dilakukan oleh
observer dengan ikut mengambil bagian atau kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian.
b. Observasi non partisipan observer yang tidak ikut di dalam kehidupan
orang yang akan di observasi, secara terpisah dan selaku sebagai pengamat
seperti pemain sepak bola dengan penonton.
Pada penulisan tugas akhir ini, sebagai penulis tidak ikut serta dalam observasi
langsung, tetapi penulis melakukan observasi tidak langsung pada strategi humas
yang dilakukan oleh Lingkar Ganja Nusantara.
5
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam
segala kebutuhan informasi yang bertujuan pemeriksaan, penjelasan, dan
informasi yang jelas. Secara umum wawancara memilki karakteristik yang
hampir sama dengan interaksi sosial, percakapan diskusi ataupun persentasi.
Pengambilan data melalui wawancara secara lisan langsung dengan
sumbernya, baik melalui tatap muka langsung atau melalui telepon, jawaban
direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti untuk menjadi bahan tugas akhir
ini mahasiswa.
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) menyebutkan bahwa Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Ada bebrapa macam kegiatan wawancara yang dikelompokan berdasarkan cara pelaksanaannya, yakni wawancara tertutup, terbuka, konferensi, kelompok, individual, terpimpin, bebas, berikut ini penjelasan wawancara tersebut.
Ada bebrapa macam kegiatan wawancara yang dikelompokan berdasarkann
cara pelaksanaannya, yakni wawancara tertutup, terbuka, konferensi, kelompok,
individual, terpimpin, bebas, berikut ini penjelasan wawancara tersebut.
6
a) Wawancara tertutup
Wawancara tertutup ialah suatu kegiatan yang di lakukan dengan cara
tertutup, bahkan wawancara ini tidak diketahui semua orang atas isi
wawancara tersebut, pewawancara harus menjaga atau merahasiakan nama
maupun sebuah informasi mengenai narasumbernya dengan cara
memalsukan identitas nama atau memberi inisial nama kepada khalayak.
b) Wawancara terbuka
Wawancara terbuka yang dilakukan dengan tidak merahasiakan isi dari
wawancara tersebut kepada khalayak mengenai narasumbernya dan juga
mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang tidak terbatas.
c) Wawancara konferensi
Wawancara konferensi sebuah wawancara yang dilakukan oleh seorang
pewawancara dengan narasumber atau sebaliknya, biasanya wawancara
konferensi ini sering kita lihat di acara-acara televis, seperti talk show,
biasanya wawancara ini di acara formal atau diskusi publik.
d) Wawancara kelompok
Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah pewawancara kepada suatu
narasumber dan biasanya dilakukan di waktu bersamaan, hal ini hampir
sama dengan wawancara konferensi namun yang berbeda pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara berbeda-beda, contoh
wawancara artis, group band, dan pejabat.
7
e) Wawancara individual
Wawancara yang dilakukan oleh seorang wawancara dengan narasumber,
biasanya wawancara ini dilakukan perorangan, seperti dilakukan wartawan
untuk mencari berita.
f) Wawancara terpimpin
Wawancara ini disebut juga degan wawancara terstruktur, wawancara jenis
ini biasanya mengguankan beberapan pertanyaan yang sudah disiapkan
oleh pewawancara, contoh wawancara bertemakan khusus kepada
narasumber, seperti gubernur, dokter, polisi.
g) Wawancara bebas
Wawancara yang pertnyaannya tidak disiapkan terlebih dahulu, dalam kata
lain wawncara ini terjadi spontan, bergantung dengan suasana atau topik
yang sedang ramai di bicarakan.
Wawancara suatu kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh seorang
pewawancara dengan narasumber sebagai orang atau target yang akan dijawab
oleh narasumber untuk mendapatkan informasi seputar permasalahan yang akan
menjadi tema pada saat proses wawancara dimulai.
Menurut Esterberg dalam Sugiyono, (2013:231) wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
8
Jenis wawancara yang di pakai adalah wawancara terbuka, untuk meneliti
strategi Lingkar Ganja Nusantara dengan bapak Dhira Narayana sebagai Key
informan yang merupakan ketua organisasi LGN. Dimana wawancara tersebut
untuk membahas bagaimana LGN dalam menginformasikan ke masyarakat
tentang manfaat ganja dan strategi apa yang akan dipakai.
3. Kepustakaan
Menurut Sarwono dalam Mirzaqon & Purwoko, (2018:4), “ Studi
kepustakaan juga dapat mempelajari berbagai buku refrensi serta hasil penelitian
sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori
mengenai masalah yang akan diteliti.”
Menurut Nazir dalam Mirzaqon & Purwoko, (2018:4), “ Studi kepustakaan
juga berarti teknik pengumpulan data dengan melakukan penelahaan terhadap
buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah
yang ingin dipecahkan.”
Sedangkan menurut Sugiyono dalam Mirzaqon & Purwoko, (2018:4), “
Studi kepustakaan merupakan kajian teoritis, refrensi serta literature ilmiah
lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada
situasi sosial yang diteliti.”
4. Dokumentasi
Menurut Sugiyono, (2013:240), Dokumen merupakan catatan pristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen
9
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitin kualitatif.
Sedangkan menurut Bungin dalam Natalina, (2014:178) “metode
dokumenter adalah salah satu metodepengumpulan datayang digunakan dalam
metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data historis’
Pada penulisa laporan tugas akhir ini, penulis mendapatkan dokumentasi
berupa data hasil wawancara dan foto-foto saat wawancara.
1.3.2. Metode analisa data
1. Penelitian kualitatif
Menurut Sugiyono dalam Nuraini, Ade, dkk (2013:3) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperiment) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci
2. Metode analisa deskriptif
Menurut Sugiyono, (2013:53), metode deskriptif adalah Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen, karena kalau variabel independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen).
1.3.3. Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan penelitian selama 1
bulan, dimulai tanggal 27 April 2018 – 27 May 2018, yang beralamat Pulau Situ
Gintung 3, Jl. Kertamukti Pisangan Raya No.121 Ciputat, Tanggerang Selatan
15419. Dengan mengambil judul “STRATEGI HUMAS LINGKAR GANJA
NUSANTARA DALAM MENGEDUKASI MANFAAT GANJA”
10
1.4. Ruang Lingkup
Dalam melakukan penulisan atau penelitian penulis membatasi pada pokok
pembahasan tentang strategi humas Lingkar Ganja Nusantara dalam mengedukasi
manfaat ganja. Strategi yang digunakan untuk membahas penelititan, fungsi
Public relation dalam menjalankan atau menstrategikan program-program Lingkar
Ganja Nusantara. Peran public relations, strategi komunikasi, definisi publikasi,
tujuan publikasi, program, rencana,
1.5. Permasalahan pokok
Lingkar Ganja Nusantara adalah sebuah organisasi pertama di Indonesia
yang mendukung legalisasi ganja atas keperluan medis, industri, dan ekonomi.
Organisasi ini sangat berguna dimana kita ketahui pemahaman ganja secara
keseluruhan mulai dari budaya-budaya lokal, organisasi ini tidak mainstream
diantara organisasi-organisasi lain, yakni atas dukungan untuk melegalkan ganja
yang dimana masyarakat ketahui bahwa ganja adalah narkotika golongan 1,
namun kehadiran Lingkar Ganja Nusantara justru mendukung legalisasi dan
membebaskan ganja dari golongan jenis 1.
Disini penulis ingin meneliti program, strategi, kendala kesulitan, tujuan
Lingkar Ganja Nusantara dalam mengedukasi manfaat ganja. Maka dengan ini
penulis berkeinginan untuk memahami proses atau kinerja dan peran humas yang
dirangkum menjadi sebuah tema atau judul yaitu,
11
“STRATEGI HUMAS LINGKAR GANJA NUSANTARA DALAM
MENGEDUKASI MANFAAT GANJA”.
1.6. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini terdiri dari empat (IV) bab, dimana setiap
bab terdiri atas sub bab, adapun sistematika yang digunakan oleh penulis dalam
pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memaparkan latar belakang dalam pemilihan
judul, menjelaskan maksud dan tujuan yang berisi tentang apa yang
diinginkan penulis dan tujuan apa dibuatnya tugas akhir ini.
Memaparkan metode penelitian, dan waktu metode riset meliputi :
teknik pengumpulan data, metode analisa penelitian dan waktu
penelitian. Berikutnya adalah ruang lingkup, merumuskan
permasalahan pokok dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini memaparkan pengertian umum dan khusus mengenai
Public Relation dan ruang lingkup Public Relations, serta dasar-
dasar pemikiran dari teori-teori yang telah ada sebagai bahan acuan
untuk melaksanakan penelitian secara harfiah dan dapat
dipertanggung jawabkan oleh sumber kutipan.
12
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan hasil penelitian yang mencangkup gambaran
umum mengenai sejarah, visi dan misi perusahaan, juga hasil
pengumpulan data yang memberikan detail peristiwa serta peran
humas dan penyampaian informasi, kendala dan solusi masalah
yang penulis angkat.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari pemabahasan
yang sudah dilakukan.