BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri...

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan penyelenggara pelayanan kesehatan di suatu bangsa maupun di seluruh negara diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Semakin tinggi jumlah kematian ibu dan bayi di sebuah negara maka menunjukan bahwa pelayanan kesehatan di Negara tersebut kurang baik serta kurang tanggap akan pelayanan yang semestinya di berikan bahkan mungkin sama sekali tidak melakukan pelayanan yang seharusnya. Tetapi sebaliknya, jika semakin rendah angka kematian di suatu Negara, maka itu menunjukan bahwa Negara tersebut sangat tanggap dan menjunjung tinggi standar pelayanan kesehatan sehingga berhasil menekan dan mengurangi angka kematian dengan baik. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di seluruh dunia berhasil mengalnan. Untuk Angka Kematian Ibu (AKI) yang pada awalnya mencapai 307/100.000 kelahiran hidup di tahun 2006 maka saat ini turun menjadi 216/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal turun menjadi 47% antara tahun 1990 sampai dengan tahun 2015, yaitu dari 36/1000 kelahiran hidup menjadi 19/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (World Health Organization, 2015). Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI di Negara Indonesia sendiri menunjukkan penurunan yang pada tahun 2012 1 Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan penyelenggara pelayanan kesehatan di suatu bangsa

maupun di seluruh negara diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka

kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Semakin tinggi jumlah

kematian ibu dan bayi di sebuah negara maka menunjukan bahwa pelayanan

kesehatan di Negara tersebut kurang baik serta kurang tanggap akan pelayanan

yang semestinya di berikan bahkan mungkin sama sekali tidak melakukan

pelayanan yang seharusnya. Tetapi sebaliknya, jika semakin rendah angka

kematian di suatu Negara, maka itu menunjukan bahwa Negara tersebut sangat

tanggap dan menjunjung tinggi standar pelayanan kesehatan sehingga berhasil

menekan dan mengurangi angka kematian dengan baik. Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di seluruh dunia berhasil mengalnan.

Untuk Angka Kematian Ibu (AKI) yang pada awalnya mencapai 307/100.000

kelahiran hidup di tahun 2006 maka saat ini turun menjadi 216/100.000

kelahiran hidup dan angka kematian neonatal turun menjadi 47% antara tahun

1990 sampai dengan tahun 2015, yaitu dari 36/1000 kelahiran hidup menjadi

19/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (World Health Organization, 2015).

Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI

di Negara Indonesia sendiri menunjukkan penurunan yang pada tahun 2012

1 Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

mencapai 359/100.000 kelahiran hidup kini mengalami penurunan menjadi

305/100.000 kelahiran hidup. Begitu pula dengan Angka Kematian Bayi

(AKB) di Indonesia juga menunjukkan penurunan menjadi 22,23/1.000

kelahiran hidup. Selanjutnya, jumlah kasus kematian ibu di provinsi Jawa

Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus, dan ini mengalami penurunan

yang signifikan di bandingkan jumlah kasus kematian ibu di tahun 2014 yang

mencapai 711 kasus. Di lanjutkan kembali dengan angka kematian bayi di

Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 10/100.000 kelahiran hidup, dan ini

merupakan penurunan yang tidak signifikan di bandingkan AKB tahun 2014,

yaitu 10,8/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di Kabupaten Banyumas

sendiri, jumlah AKI pada tahun 2015 sebesar 10/100.000 kelahiran hidup, hal

ini mengalami penurunan bila di banding pada tahun 2014 sebesar

114,73/100.000 kelahiran hidup. Untuk AKB di Kabupaten Banyumas di

tahun 2015 sebesar 4/100.000 kelahiran hidup, dan ini kembali mengalami

penurunan di bandingkan tahun 2014, yaitu sebesar 9,04/kelahiran hidup.

(Kemenkes RI, 2015)

Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu

hamil Kunjungan 1 (K1) dan Kunjungan lengkap (K4) pada tahun 2015 telah

memenuhi target Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan sebesar

72%. Dimana jumlah capaian K1 95,75% dan K4 87,48% . Begitu juga

dengan presentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menunjukkan

kecenderungan peningkatan. Terdapat 79,72% ibu hamil yang menjalani

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

persalinan dengan ditolong oleh tenagakesehatan dan dilakukan di fasilitas

pelayanan kesehatan. Secara nasional, indikatortersebut telah memenuhi target

Rencana Strategis 75%. Kunjungan masa nifas 3 (KF3) di Indonesia secara

umum mengalami peningkatan 17,90% menjadi 87,06% (Kemenkes RI,

2015).Persentase peserta Keluarga Berencana (KB) baru terhadap Pasangan

Usia Subur (PUS) di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 13,46%. Dimana

peserta KB suntik sebanyak 49,93%, pil 26,36%, implan 9,63%, Intra

UterinDevice (IUD) 6,81%, kondom 5,47%, Metode Operasi Wanita (MOW)

1,64% dan Metode Operasi Pria (MOP) 0,16%. Total angka unmet needtahun

2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 sebesar 14,87%

(Kemenkes RI, 2015). Melalui data yang telah di dapatkan tersebut maka

dapat di simpulkan bahwa upaya peningkatan pelayanan di bidang kesehatan

telah berhasil mengalami peningkatan, dan memenuhi target perencanaan yang

di lakukan oleh pemerintah terkait dengan upaya meningkatkan kesejahteraan

ibu dan bayi, serta meningkatkan pengguna KB pada pasangan usia subur

(Kemenkes RI, 2015)

Pada saat ini program Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi

kelanjutan dari global goals Melenium Development Goals (MDGs) yang

berakhir tahun 2015. Menurut kemenkes RI dalam program SDGs bahwa

target sistem kesehatan nasional yaitu pada goals ke 3 menerangkan bahwa

pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000

kelahiran hidup,mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah,

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal

setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita

25 per 1.000 kelahiran hidup, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat

penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong

kesehatan dan kesejahteraan mental, Pada 2030 menjamin akses semesta

kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga

berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi

ke dalam strategi dan program nasional (Kemenkes RI, 2015).

Adapun usaha lain yang dapat dilakukan untuk menurunkan kematian

ibu dan kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong

oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan

(SpOG), dokter umum, dan bidan, dan pemberian pertolongan ini di utamakan

di lakukan pada fasilitas kesehatan. (Kemenkes RI, 2015).

Sehingga untuk menekankan angka kematian ibu bidan dapat

melakukan asuhan kebidanan secaraberkelanjutan atau Continuity of Care.

Continuity of Care adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan

yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Continuity of care dalam

bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai perawatan yang

berkesinambungan. Berdasarkan latar belakang yang sudah di jelaskan maka

diambil judul ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA

KEHAMILAN, PERSALINAN, BBL DAN NEONATUS, NIFAS DAN

MENYUSUI, SERTA PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB)

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

PADA NY.S USIA 31 TAHUN DI PUSKESMAS II KEMBARAN. Dengan

di buatnya perencanaan inidi harapkan agar penulis mampu melakukan asuhan

secara berkelanjutan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan masa

antara untuk lebih dini mengetahui permasalahan atau komplikasi yang

mungkin terjadi pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan masa antara.

B. Tujuan Penyusunan KTI

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara

komprehensif dan berkelanjutan pada ibu dalam masa kehamilan trimester

II, Persalinan, Nifas dan Menyusui, masa Antara (KB) dan bayi baru lahir

serta masa neonatus dengan pendekatan manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan meliputi

pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau

masalah kebidanan, melakukan penatalaksanaan, pada Ny.S usia 31

tahun hamil trimester III dengan benar

b. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan meliputi

pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau

masalah kebidanan, melakukan perencanaan, melaksanakan

implementasi dan evaluasi pada ibu bersalin kala I,II,III dan IV dengan

benar

c. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan meliputi

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau

masalah kebidanan, melakukan perencanaan, melaksanakan

implementasi dan evaluasi pada ibu Nifas dan Menyusui dengan benar

d. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan meliputi

pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau

masalah kebidanan, melakukan perencanaan, melaksanakan

implementasi dan evaluasi pada ibu dalam masa antara (KB) dengan

benar

e. Mahasiswa mampu melaksanakan suhan kebidanan meliputi

pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau

masalah kebidanan, melakukan perencanaan, melaksanakan

implementasi dan evaluasi pada bayi baru lahir dan masa Neonatus

dengan benar

f. Mahasiswa mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan

kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui serta

pada bbl dan neonatus dengan benar

g. Mahasiswa mampu melaksanakan pendokumentasian kesenjangan

pada teori dan kasus dalam asuhan kebidanan pada masa kehamilan,

persalinan, nifas dan menyusui serta pada bbl dan neonatus dengan

benar

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

C. Pembatasan Kasus

1. Sasaran

Ny.S usia 31 tahun pada kehamilan trimester III yang diikuti asuhannya

sampai persalinan, nifas dan menyusui, perencanaan kb,bbl, dan neonatus.

2. Tempat

Asuhan kebidanan di lakukan di kediaman rumah Ny.S yaitu Desa

Bojongsari Rt 03/02.

3. Waktu

Waktu yang digunakan untuk pembuatan proposal KTI dimulai sejak

bulan Desember, hingga Januari 2018, lalu di lanjutkan untuk pembuatan

KTI yang dimulai sejak bulan Januaari hingga bulan April 2018.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian . Ada 2 metode

untuk memperoleh data, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari obyek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi. Data primer dalam

penelitian ini meliputi :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengetahui keadaan fisik

pasien secara sistematis dengan cara :

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

b. Inspeksi

Merupakan proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik

dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman

sebagai alat untuk mengumpulkan data.

c. Palpasi

Merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan indra peraba,

tangan dan jari adalah instrumen yang paling sensitif dan dapat

digunakan untuk mengumpulkan data tentang suhu, turgor, bentuk,

kelembapan, vibrasi, dan ukuran .

d. Perkusi

Merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetuk-ngetukan jari

perawat (sebagai alat untuk menghasilkan suara) ke bagian tubuh klien

yang akan dikaji untuk membandingkan bagian yang kiri dengan yang

kanan, bertujuan ubntuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk, dan

konsistensi jaringan.

e. Auskultasi

Merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop,

dandopleruntuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh pada

ibu hamil.

f. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

informasi secara lisan dari seorang sasaran penelitian, atau bercakap-

cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face).

Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan bidan dan keluarga

pasien di PKD Bojongsari.

g. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang berencana meliputi melihat,

mendengar, dan mencatat sejumlah situasi tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang diteliti. Pada kasus luka post

episiotomi, observasi dilakukan dengan mengobservasi keadaan umum,

tanda- tanda vital (nadi, respirasi, suhu), intakedan outputcairan dengan

cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Observasi pada studi

kasus ini direncanakan dilakukan secara teratur setiap hari dari pasien

masuk hingga pulang dan melakukan kunjungan rumah (Nur, 2017).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang

dikumpulkan pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersil

maupun non komersial. Data sekunder diperoleh dengan cara:

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang disiapkan

karena adanya permintaan seorang penyidik.Pada laporan kasus ini

penulis mendokumentasikan setiap tahapan asuhan kebidanan secara

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

komprehensif pada Ny.S dengan sistem SOAP . Pengambilan studi

kasus ini menggunakan catatan informasi dan catatan medik yang

ada di lembar kohort yang ada di PKD Bidan setempat dan di

tambahkan dengat data dari buku KIA yang di dalamnya terdapat

identitas lengkap Ny.S, riwayat persalinan yang lalu pada Ny.S, dan

dokumentasi setiap kunjungan Ny.S .

b. Studi kepustakaan

Bahan pustaka merupakan hal yang penting dalam

menunjang latar belakang teoritis dari suatu kasus. Studi kasus ini

diambil dari buku- buku referensi tentang ibu hamil, bersalin, nifas,

bbl, dan KB (Nur, 2017).

E. Sistematika Penulisan

1. BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode memperoleh data dan sistematika

penulisan.

2. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

a. Tinjuan Teori

Pada bab ini menguraikan teori mengenai kehamilan, persalinan, BBL,

nifas dan KB.

b. Tinjauan asuhan kebidanan

Pada bagian ini membahas tentang asuhan kebidanan secara

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

komprehensif pada Ny.S mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan

KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah

varney dan pendokumentasian kebidanan dengan metode SOAP (data

subyek, obyektif, analisa, dan penatalaksanaan).

c. Aspek Hukum

Pada bab ini membahas mengenai hak dan kewajiban bidan, wewenang

serta 24 standar dalam praktik asuhan kebidanan yang dijadikan

landasan bidan dalam melakukan tugas dan wewenangnya untuk

menjalankan prakteknya.

3. BAB III : TINJAUAN KASUS

Berisi tentang tinjauan kasus dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif di

mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan Keluarga

Berencana dengan pendekatan pola pikir 7 langkah Varney dan

pendokumentasian menggunakan metode SOAP.

4. BAB IV : PEMBAHASAN

Berisi tentang masalah dan penatalaksanaan asuhan di lapangan dengan

kesenjangan teori.

5. BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan kasus dan saran, kesimpulan merupakan

jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus Asuhan

Komprehensif Pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan

Keluarga Berencana.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri BAB I.pdf · Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

6. DAFTAR PUSTAKA

7. LAMPIRAN

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018