BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8382/2/Pysa Nugraharia Sucahyo Putri...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan penyelenggara pelayanan kesehatan di suatu bangsa
maupun di seluruh negara diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Semakin tinggi jumlah
kematian ibu dan bayi di sebuah negara maka menunjukan bahwa pelayanan
kesehatan di Negara tersebut kurang baik serta kurang tanggap akan pelayanan
yang semestinya di berikan bahkan mungkin sama sekali tidak melakukan
pelayanan yang seharusnya. Tetapi sebaliknya, jika semakin rendah angka
kematian di suatu Negara, maka itu menunjukan bahwa Negara tersebut sangat
tanggap dan menjunjung tinggi standar pelayanan kesehatan sehingga berhasil
menekan dan mengurangi angka kematian dengan baik. Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di seluruh dunia berhasil mengalnan.
Untuk Angka Kematian Ibu (AKI) yang pada awalnya mencapai 307/100.000
kelahiran hidup di tahun 2006 maka saat ini turun menjadi 216/100.000
kelahiran hidup dan angka kematian neonatal turun menjadi 47% antara tahun
1990 sampai dengan tahun 2015, yaitu dari 36/1000 kelahiran hidup menjadi
19/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (World Health Organization, 2015).
Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI
di Negara Indonesia sendiri menunjukkan penurunan yang pada tahun 2012
1 Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
mencapai 359/100.000 kelahiran hidup kini mengalami penurunan menjadi
305/100.000 kelahiran hidup. Begitu pula dengan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia juga menunjukkan penurunan menjadi 22,23/1.000
kelahiran hidup. Selanjutnya, jumlah kasus kematian ibu di provinsi Jawa
Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus, dan ini mengalami penurunan
yang signifikan di bandingkan jumlah kasus kematian ibu di tahun 2014 yang
mencapai 711 kasus. Di lanjutkan kembali dengan angka kematian bayi di
Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 10/100.000 kelahiran hidup, dan ini
merupakan penurunan yang tidak signifikan di bandingkan AKB tahun 2014,
yaitu 10,8/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di Kabupaten Banyumas
sendiri, jumlah AKI pada tahun 2015 sebesar 10/100.000 kelahiran hidup, hal
ini mengalami penurunan bila di banding pada tahun 2014 sebesar
114,73/100.000 kelahiran hidup. Untuk AKB di Kabupaten Banyumas di
tahun 2015 sebesar 4/100.000 kelahiran hidup, dan ini kembali mengalami
penurunan di bandingkan tahun 2014, yaitu sebesar 9,04/kelahiran hidup.
(Kemenkes RI, 2015)
Dari hasil data yang di dapatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu
hamil Kunjungan 1 (K1) dan Kunjungan lengkap (K4) pada tahun 2015 telah
memenuhi target Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan sebesar
72%. Dimana jumlah capaian K1 95,75% dan K4 87,48% . Begitu juga
dengan presentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menunjukkan
kecenderungan peningkatan. Terdapat 79,72% ibu hamil yang menjalani
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
persalinan dengan ditolong oleh tenagakesehatan dan dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Secara nasional, indikatortersebut telah memenuhi target
Rencana Strategis 75%. Kunjungan masa nifas 3 (KF3) di Indonesia secara
umum mengalami peningkatan 17,90% menjadi 87,06% (Kemenkes RI,
2015).Persentase peserta Keluarga Berencana (KB) baru terhadap Pasangan
Usia Subur (PUS) di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 13,46%. Dimana
peserta KB suntik sebanyak 49,93%, pil 26,36%, implan 9,63%, Intra
UterinDevice (IUD) 6,81%, kondom 5,47%, Metode Operasi Wanita (MOW)
1,64% dan Metode Operasi Pria (MOP) 0,16%. Total angka unmet needtahun
2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 sebesar 14,87%
(Kemenkes RI, 2015). Melalui data yang telah di dapatkan tersebut maka
dapat di simpulkan bahwa upaya peningkatan pelayanan di bidang kesehatan
telah berhasil mengalami peningkatan, dan memenuhi target perencanaan yang
di lakukan oleh pemerintah terkait dengan upaya meningkatkan kesejahteraan
ibu dan bayi, serta meningkatkan pengguna KB pada pasangan usia subur
(Kemenkes RI, 2015)
Pada saat ini program Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi
kelanjutan dari global goals Melenium Development Goals (MDGs) yang
berakhir tahun 2015. Menurut kemenkes RI dalam program SDGs bahwa
target sistem kesehatan nasional yaitu pada goals ke 3 menerangkan bahwa
pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000
kelahiran hidup,mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah,
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal
setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita
25 per 1.000 kelahiran hidup, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat
penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong
kesehatan dan kesejahteraan mental, Pada 2030 menjamin akses semesta
kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga
berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi
ke dalam strategi dan program nasional (Kemenkes RI, 2015).
Adapun usaha lain yang dapat dilakukan untuk menurunkan kematian
ibu dan kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan
(SpOG), dokter umum, dan bidan, dan pemberian pertolongan ini di utamakan
di lakukan pada fasilitas kesehatan. (Kemenkes RI, 2015).
Sehingga untuk menekankan angka kematian ibu bidan dapat
melakukan asuhan kebidanan secaraberkelanjutan atau Continuity of Care.
Continuity of Care adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan
yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Continuity of care dalam
bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai perawatan yang
berkesinambungan. Berdasarkan latar belakang yang sudah di jelaskan maka
diambil judul ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA
KEHAMILAN, PERSALINAN, BBL DAN NEONATUS, NIFAS DAN
MENYUSUI, SERTA PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB)
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
PADA NY.S USIA 31 TAHUN DI PUSKESMAS II KEMBARAN. Dengan
di buatnya perencanaan inidi harapkan agar penulis mampu melakukan asuhan
secara berkelanjutan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan masa
antara untuk lebih dini mengetahui permasalahan atau komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan masa antara.
B. Tujuan Penyusunan KTI
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprehensif dan berkelanjutan pada ibu dalam masa kehamilan trimester
II, Persalinan, Nifas dan Menyusui, masa Antara (KB) dan bayi baru lahir
serta masa neonatus dengan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan meliputi
pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau
masalah kebidanan, melakukan penatalaksanaan, pada Ny.S usia 31
tahun hamil trimester III dengan benar
b. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan meliputi
pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau
masalah kebidanan, melakukan perencanaan, melaksanakan
implementasi dan evaluasi pada ibu bersalin kala I,II,III dan IV dengan
benar
c. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan meliputi
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau
masalah kebidanan, melakukan perencanaan, melaksanakan
implementasi dan evaluasi pada ibu Nifas dan Menyusui dengan benar
d. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan meliputi
pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau
masalah kebidanan, melakukan perencanaan, melaksanakan
implementasi dan evaluasi pada ibu dalam masa antara (KB) dengan
benar
e. Mahasiswa mampu melaksanakan suhan kebidanan meliputi
pengkajian data subjektif dan objektif, merumuskan diagnosa dan atau
masalah kebidanan, melakukan perencanaan, melaksanakan
implementasi dan evaluasi pada bayi baru lahir dan masa Neonatus
dengan benar
f. Mahasiswa mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan
kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui serta
pada bbl dan neonatus dengan benar
g. Mahasiswa mampu melaksanakan pendokumentasian kesenjangan
pada teori dan kasus dalam asuhan kebidanan pada masa kehamilan,
persalinan, nifas dan menyusui serta pada bbl dan neonatus dengan
benar
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
C. Pembatasan Kasus
1. Sasaran
Ny.S usia 31 tahun pada kehamilan trimester III yang diikuti asuhannya
sampai persalinan, nifas dan menyusui, perencanaan kb,bbl, dan neonatus.
2. Tempat
Asuhan kebidanan di lakukan di kediaman rumah Ny.S yaitu Desa
Bojongsari Rt 03/02.
3. Waktu
Waktu yang digunakan untuk pembuatan proposal KTI dimulai sejak
bulan Desember, hingga Januari 2018, lalu di lanjutkan untuk pembuatan
KTI yang dimulai sejak bulan Januaari hingga bulan April 2018.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk
mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian . Ada 2 metode
untuk memperoleh data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari obyek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi. Data primer dalam
penelitian ini meliputi :
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengetahui keadaan fisik
pasien secara sistematis dengan cara :
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
b. Inspeksi
Merupakan proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik
dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman
sebagai alat untuk mengumpulkan data.
c. Palpasi
Merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan indra peraba,
tangan dan jari adalah instrumen yang paling sensitif dan dapat
digunakan untuk mengumpulkan data tentang suhu, turgor, bentuk,
kelembapan, vibrasi, dan ukuran .
d. Perkusi
Merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetuk-ngetukan jari
perawat (sebagai alat untuk menghasilkan suara) ke bagian tubuh klien
yang akan dikaji untuk membandingkan bagian yang kiri dengan yang
kanan, bertujuan ubntuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk, dan
konsistensi jaringan.
e. Auskultasi
Merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop,
dandopleruntuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh pada
ibu hamil.
f. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
informasi secara lisan dari seorang sasaran penelitian, atau bercakap-
cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face).
Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan bidan dan keluarga
pasien di PKD Bojongsari.
g. Observasi
Observasi adalah suatu prosedur yang berencana meliputi melihat,
mendengar, dan mencatat sejumlah situasi tertentu yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti. Pada kasus luka post
episiotomi, observasi dilakukan dengan mengobservasi keadaan umum,
tanda- tanda vital (nadi, respirasi, suhu), intakedan outputcairan dengan
cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Observasi pada studi
kasus ini direncanakan dilakukan secara teratur setiap hari dari pasien
masuk hingga pulang dan melakukan kunjungan rumah (Nur, 2017).
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersil
maupun non komersial. Data sekunder diperoleh dengan cara:
a. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang disiapkan
karena adanya permintaan seorang penyidik.Pada laporan kasus ini
penulis mendokumentasikan setiap tahapan asuhan kebidanan secara
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
komprehensif pada Ny.S dengan sistem SOAP . Pengambilan studi
kasus ini menggunakan catatan informasi dan catatan medik yang
ada di lembar kohort yang ada di PKD Bidan setempat dan di
tambahkan dengat data dari buku KIA yang di dalamnya terdapat
identitas lengkap Ny.S, riwayat persalinan yang lalu pada Ny.S, dan
dokumentasi setiap kunjungan Ny.S .
b. Studi kepustakaan
Bahan pustaka merupakan hal yang penting dalam
menunjang latar belakang teoritis dari suatu kasus. Studi kasus ini
diambil dari buku- buku referensi tentang ibu hamil, bersalin, nifas,
bbl, dan KB (Nur, 2017).
E. Sistematika Penulisan
1. BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode memperoleh data dan sistematika
penulisan.
2. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
a. Tinjuan Teori
Pada bab ini menguraikan teori mengenai kehamilan, persalinan, BBL,
nifas dan KB.
b. Tinjauan asuhan kebidanan
Pada bagian ini membahas tentang asuhan kebidanan secara
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
komprehensif pada Ny.S mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan
KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah
varney dan pendokumentasian kebidanan dengan metode SOAP (data
subyek, obyektif, analisa, dan penatalaksanaan).
c. Aspek Hukum
Pada bab ini membahas mengenai hak dan kewajiban bidan, wewenang
serta 24 standar dalam praktik asuhan kebidanan yang dijadikan
landasan bidan dalam melakukan tugas dan wewenangnya untuk
menjalankan prakteknya.
3. BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang tinjauan kasus dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif di
mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan Keluarga
Berencana dengan pendekatan pola pikir 7 langkah Varney dan
pendokumentasian menggunakan metode SOAP.
4. BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang masalah dan penatalaksanaan asuhan di lapangan dengan
kesenjangan teori.
5. BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan kasus dan saran, kesimpulan merupakan
jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus Asuhan
Komprehensif Pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan
Keluarga Berencana.
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018
6. DAFTAR PUSTAKA
7. LAMPIRAN
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., PYSA NUGRAHARIA SUCAHYO PUTRI, Fakultas Ilmu Kesehatan Purwokerto, 2018