BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka....

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejumlah besar organisasi telah mengakui pentingnya pengendalian intern oleh manajemen, auditor independen, dan pihak eksternal lainnya seperti pembuat peraturan.Standar pekerjaan lapangan kedua mensyaratkan agar auditor memperoleh pemahaman yang cukup mengenai pengendalian intern suatu entitas untuk merencanakan audit.Hal ini termasuk pemahaman mengenai rancangan pengendalian intern dan apakah pengendalian tersebut telah ditempatkan dalam operasi, tetapi tidak termasuk menentukan efektifitasnya. Auditor menggunakan pemahaman untuk mengidentifikasikan jenis salah saji material yang dapat mempengaruhi asersi laporan keuangan manajemen, untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko salah saji semacam itu, dan untuk merancang pengujian substantif untuk menyediakan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi salah saji. Sebagian besar entitas yang memerlukan audit menggunakan teknologi informasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang dihubungkan dengan sistem akuntansi yang terkomputerisasi. Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan system teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesindan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka....

Page 1: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejumlah besar organisasi telah mengakui pentingnya

pengendalian intern oleh manajemen, auditor independen, dan pihak

eksternal lainnya seperti pembuat peraturan.Standar pekerjaan lapangan

kedua mensyaratkan agar auditor memperoleh pemahaman yang cukup

mengenai pengendalian intern suatu entitas untuk merencanakan audit.Hal

ini termasuk pemahaman mengenai rancangan pengendalian intern dan

apakah pengendalian tersebut telah ditempatkan dalam operasi, tetapi tidak

termasuk menentukan efektifitasnya. Auditor menggunakan pemahaman

untuk mengidentifikasikan jenis salah saji material yang dapat

mempengaruhi asersi laporan keuangan manajemen, untuk

mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko salah

saji semacam itu, dan untuk merancang pengujian substantif untuk

menyediakan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi salah saji.

Sebagian besar entitas yang memerlukan audit menggunakan teknologi

informasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review

beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

dihubungkan dengan sistem akuntansi yang terkomputerisasi.

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau

kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh

sumber daya manusia dan system teknologi informasi, yang dirancang

untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.

Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,

mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan

penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan

melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesindan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

2

lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan

intelektual seperti merek dagang).

Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan

perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan

manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai

laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan

keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen

untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci

lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan

untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan

keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum

dan peraturan,hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain

bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang

digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi

keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan

yang berlaku.

Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian intern berkaitan

dengan keandalanlaporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu

terhadap pencapaian tujuan- tujuan operasional dan strategis, serta

kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada tingkatan transaksi spesifik,

pengendalian intern merujuk pada aksi yang dilakukan untuk mencapai

suatu tujuan tertentu (misalnya; memastikan pembayaran terhadap pihak

ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar dilakukan).

Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada

gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian

intern merupakan unsure kunci pada Foreign Corrupt Practices Act (FCPA)

tahun 1977 dan Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan

peningkatan pengendalian intern pada perusahaan-perusahaan publik

Amerika Serikat.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

3

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini :

1. Pengertian Pengendalian Intern adalah ?

2. Apa saja Konsep Pengendalian Intern ?

3. Ada berapa Komponen Pengendalian Intern ?

4. Apa saja Resiko dalam Pengendalian Intern ?

C. Tujuan

Seperti telah disebutkan diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah :

1. Dapat memahami pengertian dari pengendalian intern

2. Memahami Konsep pengendalian intern

3. Mengerti beberapa komponen pengendalian intern

4. Memahami Resiko pengendalian intern

Page 4: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Intern

Sukrisno Agoes (2008:79), pengendalian internal adalah suatu proses yang

dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang

didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga

golongan tujuan, seperti keandalan laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi

operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”

Menurut Siti Kurnia Rahayu dalam bukunya “Auditing” definisi

pengendalian intern adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan

komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang

dirancang untuk memberikan keyakinan memadai guna mencapai tujuan.

SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian internal dalam audit

laporan keuangan paragraph 6 mendefinisikan Pengendalian Intern

sebagaisuatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan

personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang

pencapaian tiga golongan tujuan.

Berdasarkan ketiga definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem

pengendalian internal adalah sistem, struktur atau prosedur yang saling

berhubungan memiliki beberapa tujuan pokok yaitu menjaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi yang

dikoordinasikan sedemikian rupa, dan mendorong dipatuhinya kebijakan

hukum dan peraturan yang berlaku untuk melaksanakan fungsi utama

perusahaan.

B. Konsep Pengendalian Intern

Dalam pengendalian intern ada beberapa konsep yang dijelaskan dalam

makalah ini, meliputi :

Page 5: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

5

Pengendalian intern merupakan suatu proses, untuk mencapai tujuan

tertentu.

Pengendalian intern dilaksanakan oleh manusia (dewan komisaris,

manajemen dan personil lain)

Pengendalian intern dapat diharapkan untuk menyediakan keyakinan

yang memadai, bukan keyakinan absolut. Keterbatasan yang melekat

dalam semua system pengendalian internal dan pertimbangan manfaat

serta pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan

pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan yang absolut.

Pengendalian intern diarahkan pada pencapaian tujuan yang saling

berkaitan, dalam kategori yang saling tumpang tindih dari pelaporan

keuangan, kepatuhan, dan operasi.

C. Komponen Pengendalian Intern

Pengendalian internal yang baik harus memenuhi beberapa kriteria atau unsur-

unsur. Menurut Sukrisno Agoes (2008:80), pengendalian internal terdiri dari lima

komponen yang saling berkaitan. Lima komponen pengendalian internal tersebut

adalah :

Pemahaman atas lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian

merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan

disiplin dan struktur. Informasi tentang lingkungan pengendalian umumnya

dikumpulkan oleh auditor dengan cara ; permintaan keterangan dari

manajer yang bertanggung jawab atas unsur pengendalian intern, inspeksi

dokumen dan catatan, dan pengamatan atas kegiatan perusahaan.

Lingkungan pengendalian mencakup hal-hal berikut ini :

Integritas dan nilai etika

Komitmen terhadap kompetensi

Partisipasi dewan komisaris atau komite audit

Struktur organisasi

Page 6: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

6

Pemberian wewenang dan tanggung jawab

Kebijakan dan praktik sumber daya manusia

Pemahaman atas Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis

terhadap resiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup

peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara

negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah,

meringkas dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi

maajemen dalam laporan keuangan untuk mencapai tujuannya, membentuk

suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. Disamping

itu auditor juga harus mengumpulkan informasi tentang respon manajemen

terhadap perubahan keadaan, baik intern maupun ekstern, dan pengaruhnya

pada resiko pengendalian.

Resiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut ini :

Perubahan dalam lingkungan operasi

Personil baru

Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki

Teknologi baru

Lini produk, produk, atau aktivitas baru

Restrukturisasi korporasi

Operasi luar negeri

Standar akuntansi baru

Pemahaman atas Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur

yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan

untuk menanggulangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas, sudah

dilaksanakan. Informasi tentang aktivitas pengendalian umumnya diperoleh

auditor bersamaan dengan pengumpulan informasi mengenai lingkungan

pengendalian dan aktivitas pengendalian.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

7

Aktivitas pengendalian mempunyai berbagai tujuan dan diterapkan

diberbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian

yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan

dan prosedur yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini :

Review terhadap kinerja

Pengolahan informasi

Pengendalian fisik

Pemisahan tugas

Pemahaman atas Informasi dan Komunikasi adalah pengidentifikasian,

penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang

memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan yang

meliputi sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan yang dibangun

untuk mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi entitas

(baik peristiwa maupun kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagi

aktiva, utang, dan ekuitas yang bersangkutan.Kualitas informasi yang

dihasilkan dari sistem tersebut berdampak terhadap kemampuan manajemen

untuk membuat keputusan semestinya dalam mengendalikan aktivitas

entitas dan menyiapkan laporan keuangan yang handal.

Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan

tanggung jawab individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadap

pelaporan keuangan.

Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi

yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami :

Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan

keuangan

Bagaimana transaksi tersebut dimulai

Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam

laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan

transaksi

Page 8: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

8

Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai

dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan.

Pemahaman atas Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas

kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup

penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan

tindakan koreksi, Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang

berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan

berbagai kombinasi dari keduanya.

AICPA Professional Standards, seperti yang dikutip oleh Konrath

(2001;205,206) mengidentifikasikan lima komponen internal control, yaitu :

control environment, risk assessment, information and comunication,

control activities and monitoring. Komponen pertama control environment

merupakan pondasi dari keempat komponen lainnya.

Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern berjalan

aktif, maka scope pemeriksaan pada waktu melakukan substantive test bisa

dipersempit.

D. Resiko Pengendalian Intern

Dampak Pekerjaan Auditor Intern Atas Audit Yang Dilaksanakan Oleh Auditor

Independen

Pekerjaan auditor intern dapat berdampakterhadapsifat, saat, danlingkup audit

yang dilaksanakanoleh auditor independen, yang mencakup :

1. Prosedur yang dilakukan oleh auditor pada saat berusaha memahami

pengendalian intern entitas

2. Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor pada saat menaksir risiko

3. Prosedur substantive yang dilaksanakan oleh auditor

Dalam perencanaan audit, auditor hatus memperoleh pemahaman yang memadai

untuk merencanakan audit dengan prosedur yang relevan, meliputi :

Page 9: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

9

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Berkenaan dengan tindakan-tindakan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-

prosedur yang merefleksikan keseluruhan sikap manajemen, dewwan

komisaris, pemilik, dan pihak-pihak lainnya terhadap pengendalian intern

bagi entitas.

Faktor-faktor yang membentuk lingkungan pengendalian antara lain :

a. Integritas dan nilai Etika

Efektivitas pengendalian tidak dapat meningkat melampaui integritas

dan nilai etika orang yang menciptakan, mengurus, dan

memantaunya.Integritas dan perilaku etika merupakan produk dari

standar etika dan perilaku entitas, bagaimana hal itu dikomunikasikan,

dan ditegakkan dalam praktik. Standar tersebut mencakup tindakan

manajemen untuk menghilangkan atau mengurangi dorongan dan godaan

yang mungkin menyebabkan pegawai melakukan tindakan tidak jujur,

melanggar hukum , atau melanggar etika.

b. Komitmen terhadap kompetensi

Kompetensi adalah pengetahuan , keahlian serta keterampilan yang

diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada individu.

Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen

atas tingkat kompetensi untuk pekerjaan tertentu dan bagaimana tingkat

tersebut diterjemahkan ke dalam persyaratan keterampilan dan

pengetahuan.

c. Partisipasi dewan komisaris dan komite audit

Kesadaran pengendalian entitas sangat dipengaruhi oleh dewan

komisaris dan komite audit. Atribut yang berkaitan dengan ini mencakup

independensi dewan komisaris yang efeketif adalah yang independen dari

manajemen, pengalaman dan tingginya pengetahuan anggotanya, luasnya

keterlibatan dan kegiatan pengawasan, memadainya tindakan, tingkat

sulitnya pertanyaan yang diajukan oleh komite tersebut kepada

manajemen, dan interaksi dewan atau komite tersebut dengan auditor

Page 10: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

10

intern dan ekstern. Komite audit biasanya dibebani tanggung jawab

mengawasi proses pelaporan keuangan, mencakup struktur pengendalian

intern, masalah keuangan dan pembelanjaan, sistem informasi

manajemen ketaatan kepada uandang-undang dan peraturan

d. Falsafah manajemen dan gaya operasinya

Banyak karakteristik yang dapat membentuk dari filosofi dan gaya

operasi manajemen, meliputi: pendekatan manajemen dalam mengambil

dan memonitor risiko bisnis ; mengandalkan pada pertemuan informal

secara langsung dengan manajer kunci; konservatisme dalam

mengembangkan estimasi akuntansi ; pengolah informasi, fungsi

akuntansi personalia ; pencapaian target laba, dan pencapaian anggaran ;

kepentingan pada penyajian laporan keuangan.

e. Struktur Organisasi

Struktur organisasi berkontribusi terhadap kemampuan suatu entitas

untuk memenuhi tujuan dengan menyediakan kerangka kerja menyeluruh

atas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemantauan aktivitas

suatu entitas.Dengan auditor memahami struktur organisasi klien, maka

dapat mempelajari manajemen dan elemen fungsional usaha dan

menaksir bagaimana kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan

pengendalian dilaksanakan.

f. Penetapan wewenang dan tanggung jawab

Penetapan wewenang dan tanggung jawab merupakan

perpanjangan dari pengembangan suatu struktur organisasi. Wewenang

dan tanggung jawab mencakup deskripsi pekerjaan setiap lini organisasi

dan kebijakan terkait.

Metode penetapan wewenang dan tanggung jawab meliputi pertimbangan

atas :

Kebijakan entitas mengenai masalah seperti praktik usaha yang dapat

diterima,

Page 11: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

11

Penetapan tanggung jawab dan delegasi wewenang untuk menangani

masalah seperti maksud dan tujuan organisasi,

Uraian tugas pegawai yang menegaskan tugas-tugas spesifik,

hubungan pelaporan, dan kendala

Dokumentasi sistem komputer yang menunjukkan prosedur untuk

persetujuan transaksi dan pengesahan perubahan sistem

g. Kebijakan Praktik di bidang SDM

Pegawai yang berkompeten, dan dapat dipercaya akan memberikan

hasil laporan keuangan yang andal. Pegawai jujur dan efisien akan

dapat bekerja pada tingkat yang tinggi bahkan dengan sedikit

pengendalian yang mendukung mereka. Metode perekrutan,

pengevaluasian, dsan penggajian merupakan bagian penting dari

struktur meskipun sudah memiliki pegawai yang kompeten dan dapat

dipercaya.

2. Penentuan Risiko Manajemen (Risk Assesment Management)

Mencakup identifikasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan

dengan penyiapan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Risiko relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan

keadaan intern dan ekstern yang mungkin terjadi dan secara negatif

berdampak terhadap kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah,

meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi

manajemen dalam laporan keuangan.Sekali risiko diidentifikasi,

manajemen mempertimbangkan signifikan atau tidaknya, kemungkinan

terjadinya, dan bagaimana hal itu dikelola.

Risiko bisnis klien dapat berubah disebabkan karena: perubahan

dalam lingkungan operasi; pergantian karyawan ; sistem informasi yang

baru ; pertumbuhan organisasi yang cepat ; teknologi baru ; pengenalan

divisi usaha atau produk baru ; restrukturisasi perusahaan ; operasi di luar

negeri ; penerapan prinsip akuntansi yang baru.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

12

Risk Assessment vs. Inherent Risk

Keduanya berkenaan penentuan resiko atas asersi-asersi laporan

keuangan yang timbul dari aktivitas-aktivitas pencatatan, proses, dan

pelaporan data keuangan

Risk assessment dilakukan oleh manajaemen untuk menentukan untuk

menentukan bagaimana memanage resiko tersebut. (Merancang

pengendalian yang mampu mempengaruhi errors and fraud)

Inherent risk ditentukan oleh auditor untuk menilai kemungkinan

adanya salah saji material dan menentukan bukti yang diperlukan

dalam audit.

Bila manajaemen secara efektif mengidentifikasi dan merespon resiko,

auditor akan menentukan tingkat inherent risk yang lebih rendah

(bukti lebih sedikit)

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa

perintah manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian yang

mencakup ;

a. Pemisah tugas bertujuan untuk mengurangi peluang terjadinya error

& fraud. Empat hal yang menjadi perhatian auditor adalah : pemisah

pemegang aktiva (custody of assets) dari akuntansi ; pemisahan

otorisasi transaksi dari custody of assets ; pemisahan tanggungjawab

operasi dari tanggungjawab pembukuan (record keeping) ; pembagian

tugas di dalam bagian IT (EDP) dan bagian users.

b. Pengendalian Pengolah Informasi berkaitan erat dengan proses

otorisasi, kelengkapan, dan keakuratan data keuangan. Mencakup tiga

kelompok pengendalian pokok :

Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas

Dokumen dan catatn yang memadai

Pengecekan Independen

Page 13: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

13

c. Dokumen dan Catatan yang Memadai fungsinya cukup penting karena

keberadaannya sebagai pengantar informasi keseluruh bagian dalam

dalam perusahaan. Prinsip-prinsip rancangan untuk penggunaan

dokumen meliputi : dokumen bernomor urut (prenumbered) ;

sederhana (simple) ; dan multiguna

d. Pengecekan Independen adalah prosedur pengendalian yang menelaah

secara hati-hati dan berkesinambungan atas ketiga prosedur

pengendalian pokok diatas.

Dua pengelompokkan luas aktivitas pengendalian sistem informasi

adalah :

Pengendalian umum (Genenar Control)

Pengendalian Aplikasi (Application Control)

4. Sistem Informasi dan Komunikasi (Information system and

communication)

Sistem informasi dan komunikasi yang relevan dengan tujuan

pelapoarn keuangan yang memasukkan sistem akuntansi, terdiri dari

metode-metode dan catatan-catatan yang diciptakan untuk

mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, mengkalsifikasi,

mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi entitas (dan juga kejadian

serta kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas dari aktiva dan

kewajiban yang berhubungan. Komunikasi melibatkan penyediaan suatu

pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab individu

berkenaan dengan pengendalian intern atas pelaporan keuangan.

5. Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan adalah suatu proses yang menilai kualitas kinerja

pengendalian intern sepanjang waktu. Tujuan monitoring adalah untuk

menentukan apakah pengendalian masih berjalan sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai atau perlu adanya perbaikan. Pemantauan dilaksanakan

melalui kegiatan yang berlangsung terus menerus (on going monitoring

activities) dan evaluasi secara terpisah (separate evaluations)

Page 14: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

14

E. Pemahaman atas Pengendalian Intern dan Penentuan Control Risk

Page 15: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

15

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau control intern

didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia

dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk mem- bantu organisasi

mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu

cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.

Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan

melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan)

maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti

merek dagang).

Pengendalian intern merupakan suatu proses, untuk mencapai tujuan tertentu,

dilaksanakan oleh manusia (dewan komisaris, manajemen dan personil lain),

dapat diharapkan untuk menyediakan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan

absolute, dan diarahkan pada pencapaian tujuan yang saling berkaitan, dalam

kategori yang saling tumpang tindih dari pelaporan keuangan, kepatuhan, dan

operasi.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah · PDF fileinformasi dalam sistem akuntansi mereka. Makalah ini me-review beberapa metode pemrosesan data yang umum digunakan dan risiko yang

16

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2011. Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan

Publik edisi 4 buku I. Jakarta: Salemba Empat

Boynton, W.C., R.N. Johnson, dan W. G Kell. 2002. Modern Auditing. Jakarta:

Salemba Empat.

Rahayu, Siti Kurnia dan Suhayati, Ely. 2010. AUDITING Konsep Dasar dan

Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik Edisi I. Yogyakarta: Graha Ilmu

Muljadi. 2002. Auditing Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat