BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan...

25
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh perempuan. Perempuan mempunyai andil besar dalam membentuk sebuah keluarga yang bermartabat. Lebih dari itu, perempuan juga mempunyai andil besar dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dan kelompok. Salah satu buktinya, bahwa perempuan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan melakukan kegiatan usaha produktif rumah tangga. Dalam kehidupan keluarga, suami istri umumnya memegang peranan dalam pembinaan kesejahteraan bersama, baik secara fisik, materi maupun spiritual, juga dalam meningkatkan kedudukan keluarga dalam masyarakat. Untuk meningkatkan kedudukan keluarga dalam masyarakat juga mencakup (a) menyelenggarakan hubungan baik dengan keluarga-keluarga lain, baik dalam lingkungan keluarga sendiri dari pihak istri maupun suami, rukun tetangga atau lingkungan pekerjaan; (b) ikut serta dalam organisasi masyarakat, baik organisasi fungsional seperti Korpri, Dharma Wanita, partai politik dan pekerjaan sosial, kegiatan keagamaan dan lain sebagainya; (c) mengatur anggota-anggota serumah tangga sehingga masing-masing ikut serta dalam menyelenggarakan kehidupan bersama yang serasi 1 . 1 Tapi Omas Ihromi, Para Ibu yang Berperan Tunggal dan Berperan Ganda: Laporan Penelitian / Kelompok Studi Wanita FSIP-UI, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Univeritas Indonesia, 1990), hal 01. Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit: www.foxitsoftware.com/shopping

Transcript of BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh perempuan.

Perempuan mempunyai andil besar dalam membentuk sebuah keluarga yang

bermartabat. Lebih dari itu, perempuan juga mempunyai andil besar dalam

kegiatan penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dan

kelompok. Salah satu buktinya, bahwa perempuan mampu meningkatkan

kesejahteraan keluarganya dengan melakukan kegiatan usaha produktif rumah

tangga.

Dalam kehidupan keluarga, suami istri umumnya memegang peranan dalam

pembinaan kesejahteraan bersama, baik secara fisik, materi maupun spiritual, juga

dalam meningkatkan kedudukan keluarga dalam masyarakat.

Untuk meningkatkan kedudukan keluarga dalam masyarakat juga mencakup

(a) menyelenggarakan hubungan baik dengan keluarga-keluarga lain, baik dalam

lingkungan keluarga sendiri dari pihak istri maupun suami, rukun tetangga atau

lingkungan pekerjaan; (b) ikut serta dalam organisasi masyarakat, baik organisasi

fungsional seperti Korpri, Dharma Wanita, partai politik dan pekerjaan sosial,

kegiatan keagamaan dan lain sebagainya; (c) mengatur anggota-anggota serumah

tangga sehingga masing-masing ikut serta dalam menyelenggarakan kehidupan

bersama yang serasi1.

1 Tapi Omas Ihromi, Para Ibu yang Berperan Tunggal dan Berperan Ganda: Laporan Penelitian /

Kelompok Studi Wanita FSIP-UI, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Univeritas Indonesia, 1990), hal 01.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 2: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

2

Kemajuan jaman sering diiringi dengan berkembangnya informasi dan

tingkat kemampuan intelektual manusia. Bersama itu peran perempuan dalam

kehidupan pun terus berubah untuk menjawab tantangan jaman. Biasanya, tulang

punggung kehidupan keluarga adalah pria atau suami. Tapi kini para perempuan

banyak yang berperan aktif untuk mendukung ekonomi keluarga. Perempuan

tidak sekedar menjadi konco wingking, tetapi juga banyak mempunyai peran

dalam keluarga. Menurut konsep ibuisme, kemandirian perempuan tidak dapat

dilepaskan dari perannya sebagai ibu dan istri, perempuan dianggap sebagai

makhluk sosial dan budaya yang utuh apabila telah memainkan kedua peran

tersebut dengan baik. Mies menyebutkan bahwa fenomena ini house wifization

karena peran utama perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga yang harus

memberikan tenaga dan perhatiannya demi kepentingan keluarga tanpa boleh

mengharapkan imbalan, prestise serta kekuasaan. Bahkan tak jarang perempuan

mempunyai tingkat penghasilan yang lebih memadai untuk mencukupi kebutuhan

keluarga dibanding suaminya. Dengan pendapatan yang diperoleh, dapat

dikatakan bahwa perempuan ikut berusaha untuk keluar dari kemiskinan meski

semua kebutuhan keluarga tidak terpenuhi2.

Namun seiring dengan perkembangan jaman, tingkat modernisasi dan

globalisasi informasi serta keberhasilan gerakan emansipasi perempuan dan

feminisme, perempuan semakin terlibat dalam berbagai kegiatan. Peran ganda

perempuan bukan lagi sebagai hal yang asing. Karena peran perempuan sekarang

2 Departemen Pendidikan Nasional, “Peran Ganda Perempuan dalam Keluarga Nelayan

(Studi Kasus di Desa Sendang Sikucing Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal)” http://mbaawoeland.blogspot.com/2011/12/peran-ganda-perempuan.html (diakses 14 Maret 2013).

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 3: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

3

ini tidak lagi hanya menjaga, merawat anggota keluarga dan rumah tangga, akan

tetapi juga mencari nafkah untuk membantu suami demi mencukupi semua

kebutuhan hidup sehari-hari dan membantu meningkatkan keluarganya dengan

menjadi ibu rumah tangga dan juga menjadi perempuan pencari nafkah. Ketidak

adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana

masyarakat memandang perempuan mempunyai sifat yang lembut, emosional,

keibuan yang secara kodrat perempuan dapat melahirkan sehingga mereka

mempunyai kewajiban untuk mengasuh anak-anak mereka3.

Strategi ekonomi rumah tangga miskin di pedesaan dalam menghadapi

kondisi kemiskinan mencakup upaya-upaya alokasi sumber daya, khususnya

tenaga kerja di sektor produksi. Di sektor produksi, rumah tangga pedesaan di

Indonesia menerapkan pola nafkah ganda sebagai bagian dari strategi ekonomi.

Dalam pola itu sejumlah anggota rumah tangga usia kerja terlibat mencari nafkah

di berbagai sumber, baik di sektor pertanian maupun luar pertanian, dalam

kegiatan usaha sendiri maupun sebagai buruh. Bagi rumah tangga miskin, arti

pola nafkah ganda itu adalah strategi bertahan hidup, dimana sektor luar pertanian

merupakan sumber nafkah penting untuk menutupi kekurangan dari sektor

pertanian.

Para ibu dari keluarga-keluarga yang berpenghasilan rendah, umumnya

melakukan peran ganda karena tuntutan kebutuhan hidup bagi keluarga. Meskipun

suami berkewajiban sebagai pencari nafkah yang utama dalam keluarga, hal ini

3 Julia Cleves Mosse, Gender dan Pembangunan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hal 38.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 4: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

4

tidak menutup kemungkinan bagi istri untuk bekerja sebagai penambah

pengahasilan keluarga.

Pengertian peran ganda disini merujuk pada konsep “Triple Roles” yang

dikembangkan Caroline Moser ketika menganalisis beban kerja perempuan di

dunia ke tiga. Perempuan dalam kehidupan kesehariannya mengerjakan kegiatan

reproduktif, produktif dan pengelolaan komunitas secara bersamaan . Kegiatan

Reproduktif atau biasa dikenal dengan tugas domestik antara lain menyangkut

pemeliharaan dan perawatan rumah tangga, seperti memelihara dan membesarkan

anak, menyediakan makanan, menyediakan air dan bahan bakar, berbelanja,

pemeliharaan rumah dan pelayanan kesehatan keluarga. Kegiatan produktif

dimaknai sebagai kegiatan yang untuk memproduksi barang atau jasa untuk

diperdagangkan. Seperti pertanian, nelayan dan wiraswasta. Sedangkan

pengelolaan komunitas dimaksudkan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan

kejadian-kejadian dan pelayanan sosial yang ada di dalam komunitas, seperti

acara peringatan, selametan, kerja bakti, partisipasi dalam kegiatan kelompok

masyarakat dan kegiatan politik lokal4.

Dalam upaya mencapai hidup sejahtera, perempuan keluarga nelayan setiap

hari berusaha agar segenap perannya baik sebagai ibu rumah tangga, pencari

nafkah baik pedagang, ataupun sebagai pekerja di sektor informal. Untuk itu

mereka mengatur waktu sedemikian rupa sehingga semua peran yang

disandangnya dapat dilaksanakan dengan seimbang. Kendati demikian pasti ada

kendala yang akan dialami dalam melaksanakan peran gandanya tersebut, salah

4 Ratih Dewayanti dan Erna Ermawati Chotim, Marjinalisasi dan Eksploitasi Perempuan Usaha

Mikro di Perdesaan Jawa, (Bandung: Yayasan AKATIGA, 2004), hal 25.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 5: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

5

satu masalah penting jika perempuan memasuki sektor publik atau bekerja diluar

rumah tangga adalah pembinaan keluarga akan terbengkalai dan terabaikan.

Karena itu, meskipun perempuan diperbolehkan untuk bekerja di sektor publik,

dia tidak boleh menelantarkan sektor domestik dan pengasuhan anak-anaknya.

Ujungpangkah merupakan sebuah kecamatan yang terletak di daerah

pinggiran kota Gresik. Yang mana penduduknya mayoritas sangat bergantung

pada potensi laut atau dengan kata lain berprofesi sebagai nelayan, sehingga

penghasilan yang mereka dapat tidak tentu setiap harinya. Oleh karena itu, untuk

menunjang dan menopang perekonomian keluarga, para perempuan hususnya

yang sudah berumah tangga mempunyai alternatif untuk berkecimpung dalam

dunia usaha mikro.

Usaha mikro digambarkan sebagai usaha-usaha marjinal dan subsisten yang

diantaranya ditandai dengan (1) jenis transaksi jual beli dalam jumlah kecil, (2)

sebagian transaksi dilakukan dengan orang-orang yang dikenal, (3) kesepakatan

yang dibangun bersifat langsung (face to face) diantara dua orang atau lebih

dengan orang-orang yang dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan dan

berdasarkan kepercayaan dan referensi pribadi, (4) memiliki aturan sosial

tersendiri, serta (5) menggabungkan berbagai jenis pekerjaan yang sumber

dayanya dimiliki dan dikendalikan sendiri oleh mereka untuk kebutuhan-

kebutuhan yang sifatnya subsisten5. Usaha mikro yang mereka jalankan adalah

seperti perdagangan, pengolahan makanan, industri berteknologi rendah, konveksi

dan jasa.

5 Ratih Dewayanti dan Erna Ermawati Chotim, Marjinalisasi dan Eksploitasi Perempuan Usaha

Mikro di Perdesaan Jawa, (Bandung: Yayasan AKATIGA, 2004), hal 10.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 6: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

6

Seperti halnya di Desa Pangkah Kulon, laki-laki sebagai suami bekerja

mecari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun dalam praktiknya,

beberapa istri dari suami nelayan di Desa Pangkah Kulon seringkali mengatakan

bahwa suami-suami mereka belum menjalankan perannya secara maksimal

sehingga tidak mampu memenuhi segala kebutuhan hidup keluarganya, hal

tersebut misalnya dikarenakan oleh latar pendidikan suami yang rendah sehingga

dunia kerja yang digeluti adalah pekerjaan yang tidak membutukan pendidikan

yang tinggi seperti nelayan. Sebagai nelayan yang penghasilannya tidak menentu

setiap harinya mengakibatkan kebutuhan keluarga tidak sepenuhnya tercukupi.

Oleh karena itu, sekarang ini banyak ibu rumah tangga yang membuka dan

mendirikan usaha mikro, seperti membuka toko-toko kecil, pengolahan makanan,

membuka warung kopi, atau yang lainnya sebagai alternatif untuk menambah

penghasilan keluarga. Usaha-usaha tersebut banyak dijalankan perempuan baik

secara mandiri maupun sebagai bagian dari sistem produksi keluarga. Fenomena

perempuan bekerja dan berusaha bukanlah sesuatu hal yang baru dalam kehidupan

masyarakat.

Kegiatan para ibu rumah tangga yang ikut serta dalam pemenuhan

kebutuhan ekonomi keluarga dan juga pengurus rumah tangga, dapat dikatakan

bahwa perempuan-perempuan nelayan tersebut mempunyai peran ganda di dalam

keluarga. Dan ini menunjukkan bahwa perempuan-perempuan di desa khususnya

Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik hidupnya tidak

selalu bergantung pada penghasilan suami mereka. Namun mereka adalah

perempuan-perempuan yang aktif dalam melakukan usaha apapun demi

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 7: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

7

kesejahteraan keluarga, yakni demi menopang perekonomian keluarga agar bisa

memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarganya yang dimulai dari biaya pendidikan

untuk anak-anaknya, keperluan sandang, papan dan sebagainya. Oleh karena itu,

penulis mengadakan penelitian mengenai "PEREMPUAN DALAM

KEHIDUPAN DESA (Studi tentang Kegiatan Perempuan di Desa Pangkah Kulon

Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik)" karena menarik untuk dikaji dan

dideskripsikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas, peneliti hanya ingin memfokuskan

penelitian ini pada hal-hal sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk kegiatan perempuan dalam kehidupan di Desa Pangkah

Kulon Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik?

2. Apa yang melatarbelakangi perempuan dalam menjalankan bentuk kegiatan

dalam kehidupan di Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah

Kabupaten Gresik?

C. Tujuan Penelitian

Berpijak pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bentuk kegiatan perempuan dalam kehidupan di Desa

Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 8: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

8

2. Untuk mengetahui latar belakang perempuan dalam menjalankan bentuk

kegiatan dalam kehidupan di Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah

Kabupaten Gresik.

D. Manfaat Penelitian

Sebagai aktivitas akademis, penelitian ini jelas bermanfaat baik bagi

peneliti maupun bagi masyarakat, peneliti mempunyai cita-cita dan keinginan

yang besar, agar penelitian ini bermanfaat yaitu:

1. Manfaat bagi Program Studi Sosiologi

Sebagai kontribusi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu

sosiologi mengenai bentuk kegiatan perempuan dalam kehidupan desa.

2. Manfaat bagi Peneliti Lain

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi penulisan dan

perbendaharaan perpustakaan untuk kepentingan ilmiah selanjutnya. Dengan

ini, peneliti dapat memberikan informasi atau gambaran bagi peneliti lainnya

mengenai bentuk kegiatan perempuan dalam kehidupan desa.

3. Manfaat bagi Masyarakat

Dengan adanya penulisan ini diharapkan masyarakat lebih bisa menyadari

bahwa perempuan-perempuan khususnya di Desa Pangkah Kulon Kecamatan

Ujungpangkah Kabupaten Gresik tidak hanya menggantungkan hidupnya pada

suami mereka, sehingga hal ini menunjukkan bahwa perempuan-perempuan

tersebut telah mampu bergerak dan berjuang secara mandiri dengan mendirikan

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 9: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

9

usaha kecil. Dan dari perjuangan perempuan-perempuan tersebutlah dapat

membantu dan memperbaiki perekonomian keluarganya.

4. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsih

ilmu pengetahuan terhadap lembaga-lembaga sosial dalam melakukan

pemberdayaan masyarakat khususnya bagi perempuan di desa.

E. Definisi Konsep

Pada dasarnya konsep merupakan unsur pokok dari penelitian. Suatu

konsep, sebenarnya adalah sebuah definisi singkat dari sejumlah fakta atau gejala

yang ada6. Dengan demikian konsep dalam penelitian harus ditentukan batasan

permasalahannya dan ruang lingkupnya dengan tujuan tidak terjadi

kesimpangsiuran dalam pemahaman permasalahan tersebut, dan maksud lain dari

ditentukannya definisi konsep adalah untuk memahami konsep-konsep yang

diaujukan dalam penelitian.

Untuk menghindari adanya salah pengertian dalam memahami judul, maka

perlu dijelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini, yaitu :

Perempuan merupakan seseorang yang sudah menginjak masa dewasa.

Dimana perempuan mempunyai peran dalam kehidupan keluarga untuk mengatur

segala urusan rumah tangga mereka.

Sedangkan perempuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

perempuan yang berstatus telah menikah dan melaksanakan tiga peran, yakni

6 Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1990), hal 21.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 10: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

10

perempuan yang dalam kesehariannya menjalankan kegiatan produktif,

reproduktif, dan pengolaan komunitas secara bersamaan.

Pengertian Desa dapat dijabarkan dari berbagai aspek, antara lain7:

Dari aspek morfologi, desa ialah pemanfaatan lahan atau tanah oleh

penduduk atau masyarakat yang bersifat agraris, serta bangunan rumah tinggal

yang terpancar (jarang).

Dari aspek jumlah penduduk, maka desa didiami oleh sejumlah kecil

penduduk dengan kepadatan yang rendah.

Dari aspek ekonomi, desa ialah wilayah yang penduduk atau masyarakatnya

bermatapencaharian pokok di bidang pertanian, bercocok tanam atau agrarian,

atau nelayan.

Sedangkan jika dilihat dari segi sosial-budaya, desa itu tampak dari

hubungan sosial antar penduduknya yang bersifat khas, yakni hubungan

kekeluargaan, bersifat pribadi, tidak banyak pilihan dan kurang tampak adanya

pengkotaan, atau dengan kata lain bersifat homogen, serta bergotong royong.

Sedangkan Desa yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Desa

Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.

Pengertian Usaha mikro digambarkan sebagai usaha-usaha marjinal dan

subsisten yang diantaranya ditandai dengan (1) jenis transaksi jual beli dalam

jumlah kecil, (2) sebagian transaksi dilakukan dengan orang-orang yang dikenal,

(3) kesepakatan yang dibangun bersifat langsung (face to face) diantara dua orang

atau lebih dengan orang-orang yang dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan

7 Sapari Imam Asy'ari, Sosiologi Kota dan Desa, (Surabaya, Usaha Nasional, 1993), hal 93-94.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 11: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

11

dan berdasarkan kepercayaan dan referensi pribadi, (4) memiliki aturan sosial

tersendiri, serta (5) menggabungkan berbagai jenis pekerjaan yang sumber

dayanya dimiliki dan dikendalikan sendiri oleh mereka untuk kebutuhan-

kebutuhan yang sifatnya subsisten8. Sedangkan usaha mikro yang dipilih dalam

penelitian ini adalah Usaha Mikro makanan opak-gapit tradisional.

Pengertian peran ganda disini merujuk pada konsep “Triple Roles” yang

dikembangkan Caroline Moser ketika menganalisis beban kerja perempuan di

dunia ke tiga. Perempuan dalam kehidupan kesehariannya mengerjakan kegiatan

reproduktif, produktif dan pengelolaan komunitas secara bersamaan . Kegiatan

Reproduktif atau biasa dikenal dengan tugas domestik antara lain menyangkut

pemeliharaan dan perawatan rumah tangga, seperti memelihara dan membesarkan

anak, menyediakan makanan, menyediakan air dan bahan bakar, berbelanja,

pemeliharaan rumah dan pelayanan kesehatan keluarga. Kegiatan Produktif

dimaknai sebagai kegiatan yang untuk memproduksi barang atau jasa untuk

diperdagangkan. Seperti pertanian, nelayan dan wiraswasta. Sedangkan

Pengelolaan Komunitas dimaksudkan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan

kejadian-kejadian dan pelayanan sosial yang ada di dalam komunitas, seperti

acara peringatan, selametan, kerja bakti, partisipasi dalam kegiatan kelompok

masyarakat dan kegiatan politik lokal9.

Jadi, yang dimaksud dalam judul penelitian ini "PEREMPUAN DALAM

KEHIDUPAN DESA (Studi tentang Kegiatan Perempuan di Desa Pangkah Kulon

8 Ratih Dewayanti dan Erna Ermawati Chotim, Marjinalisasi dan Eksploitasi Perempuan Usaha Mikro di Perdesaan Jawa, (Bandung: Yayasan AKATIGA, 2004), hal 10.

9 Ratih Dewayanti dan Erna Ermawati Chotim, Marjinalisasi dan Eksploitasi Perempuan Usaha Mikro di Perdesaan Jawa, (Bandung: Yayasan AKATIGA, 2004), hal 25.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 12: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

12

Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik)" menjelaskan tentang bentuk-

bentuk kegiatan perempuan (kegiatan produktif, reproduktif, dan pengolaan

komunitas) dalam kehidupan di Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah

Kabupaten Gresik. Yang mana kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara

bersamaan.

F. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara atau prosedur untuk mengetahui sesuatu, yang

mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi,

Metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-

peraturan yang terdapat dalam penelitian.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Untuk memperoleh suatu gambaran tentang bentuk-bentuk kegiatan

perempuan dalam kehidupan di Desa Pangkah Kulon Kecamatanm

Ujungpangkah Kabupaten Gresik, maka jenis penelitian yang digunakan oleh

peneliti adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan

individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 13: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

13

mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi

perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan10.

Dalam penelitian Kualitatif terdapat beberapa pendekatan, antara lain:

Pendekatan Fenomenologis, Interaksi simbolis, Kebudayaan dan

Etnometodologi. Dari beberapa pendekatan tersebut, peneliti memilih

pendekatan Fenomenologis karena dalam pandangan Fenomenologis berusaha

memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa

dalam situasi tertentu. Atau dengan kata lain, Fenomenologi merupakan

pandangan berpikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman-

pengalaman subjektif manusia dan interpretasi dunia11.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih oleh peneliti yaitu Desa Pangkah Kulon, yang terletak

di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Peneliti memilih Lokasi

tersebut dikarenakan beberapa alasan: Pertama, Lokasi tersebut merupakan

tempat tinggal peneliti, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan

penelitian ini. Dan kedua, saat ini perempuan di Desa Pangkah Kulon

Ujungpangkah Gresik banyak yang menjalankan kegiatannya sebagai ibu

rumah tangga, pencari nafkah sekaligus pengolaan komunitas secara

bersamaan.

Sedangkan waktu penelitian dimulai tanggal 22 April s/d 07 juni 2013.

10 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hal

04. 11Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hal

15.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 14: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

14

3. Pemilihan Subjek Penelitian

Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian lapangan, seorang peneliti akan menghadapi objek

penelitian. Mengenai hal ini, Dr. Irwan Soehartono mengatakan bahwa jumlah

keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang diteliti disebut populasi12.

Sedangkan Bailey menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu, sampel harus dilihat sebagai suatu

pendugaan terhadap populasi itu sendiri.

Berdasarkan judul “PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN DESA (Studi

tentang Kegiatan Perempuan di Desa Pangkah Kulon Kecamatan

Ujungpangkah Kabupaten Gresik)”, maka populasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah seluruh warga Desa Pangkah Kulon yang berjenis kelamin

perempuan yang telah menikah. Dan untuk mempersempit populasi maka

diambil sampel penelitian, yaitu hanya para perempuan yang sudah berumah

tangga yang menjalankan tiga kegiatan (Produktif, Reproduktif dan Pengolaan

komunitas) secara bersama, atau dengan kata lain perempuan yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini adalah perempuan yang posisinya sebagai ibu

rumah tangga, pencari nafkah dan aktif di dalam organisasi masyarakat.

4. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian ini terdiri atas tahap penelitian secara umum dan

tahap penelitian secara siklikal . Namun peneliti menggunakan tahap penelitian

secara umum yang terdiri atas :

12 Irwan Soehatono, Metodologi Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998), hal

57

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 15: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

15

a. Tahap Pra Lapangan

Tahap ini merupakan suatu langkah awal sebelum memasuki lapangan

yang lebih menyeluruh ini disebutkan sebagai berikut:

1) Menyusun usulan atau mendesain penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu membuat suatu

bahan dan mendesain apa yang dilakukan pada saat penelitian.

2) Survei Lapangan

Dalam survei lapangan, peneliti membuat keadaan penduduk dalam yang

akan diteliti, apakah daerah atau desa ini layak atau cocok untuk diteliti.

3) Proposal Penelitian

Setelah mendesain dan dan mengadakan survei lapangan, maka peneliti

membuat suatu proposal penelitian untuk diajukan kepada program

studi atau jurusan.

4) Mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian langsung di

lapangan

Tahap ini disebut dengan tahapan observasi untuk memperoleh gambaran

umum dengan pengetahuan dasar peneliti tentang situasi lapangan

berdasarkan yang dipelajari dari berbagai sumber. Pada tahap ini peneliti

mengadakan pendekatan secara terbuka kepada subyek (informan) untuk

memperoleh informasi yang diperoleh dari tahap berikutnya. Tahapan ini

dilakukan beberapa hal sebelum proses penelitian.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 16: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

16

b. Tahap Pekerjaaan Lapangan

Pada tahap ini peneliti mencermati dan memahami terlebih dahulu dari

hasil tahap pra lapangan. Pengamatan yang dilakukan di sini adalah

pengamatan terbuka yang terdapat pada masyarakat. Tahapan ini merupakan

tahapan ekspolasi fokus-fokus penelitian. Peneliti menyusun petunjuk untuk

memperoleh data seperti petunujuk wawancara dan pengamatan. Peneliti

berusaha memahami dan membatasi latar penelitian dengan cara memberi

fokus permasalahan. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan

informan yang terkait dengan rumusan masalah.

Setelah itu, peneliti harus mengambil langkah selanjutnya dengan

membaca literatur yang bersumber dari buku bacaan, buletin, koran, jurnal,

dan sebagainya. Sekaligus mencari informasi tentang fokus permasalahan.

5. Jenis dan Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland menyatakan sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen, dll.

a. Jenis Data

1) Data Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari subjek yang menjadi

responden dalam penelitian ini. Data primer dalam penelitian ini adalah

hasil dari wawancara dengan perempuan-perempuan yang berstatus

telah menikah dan menjalankan tiga peran.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 17: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

17

Berikut nama-nama informan:

Tabel 1.1

Nama informan

No. Nama Keterangan

1. Salmi Rodli Pemilik usaha

2. Mahsunah Karyawan ibu Salmi

3. Anisah Karyawan ibu Salmi

4. Tatik Pemilik usaha

5. Muniroh Karyawan ibu Tatik

6. Hanim Pemilik usaha

7. Abdullah Suami ibu Salmi

8. Fuad Suami ibu Mahsunah

9. Thohiron Suami ibu Anisah

10. Arif Suami ibu Tatik

11. Syafi’’i Suami ibu Muniroh

12. Hakim Suami ibu Hanim

2) Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak lain yang

mengetahui, kemudian peneliti mengumpulkan serta mengolahnya yang

bersumber dari:

a) Dokumentasi : beberapa data tertulis mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan lingkungan penelitian.

3) Sumber Data

a) Library Research

Penelusuran data dengan menggunakan bantuan buku-buku yang

ada di Perpustakaan. Digunakan untuk mencari landasan-landasan

teori tentang unsur-unsur pada penelitian ini.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 18: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

18

b) Field Research

Hasil wawancara secara tertulis atau secara lisan yang direkam

oleh alat perekam mengenai informasi atau keterangan tentang segala

sesuatu yang terkait dalam penelitian ini.

6. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu proses dalam suatu penelitian.

Tujuan dari pengumpulan data adalah untuk menjaring data-data yang

diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan metode-metode

sebagai berikut:

a. Metode Observasi atau pengamatan

Adalah merupakan proses yang komplek, yang tersusun dari proses

biologis dan psikologis atau merupakan cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lainnya. Dalam

menggunakan teknik observasi yang penting ialah mengandalkan

pengamatan dan ingatan si peneliti13.

Dengan teknik ini akan mendapat data yang valid serta terperinci

sehingga data tidak dapat dipalsu, informan atau data tersebut dapat dijamin

kebenarannya, dan ini juga dapat digunakan untuk menentukan kroscek

terhadap data yang diperoleh dari teknik yang lain terutama wawancara.

Teknik observasi digunakan agar peneliti dapat mengamati bentuk kegiatan

perempuan dalam kehidupan di Desa pangkah Kulon Kecamatan

Ujungpangkah Kabupaten Gresik.

13 Suharsini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1996), hal 54.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 19: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

19

b. Metode Interview atau wawancara

Metode Interview adalah suatu teknik pengumpulan data yang

dipergunakan untuk memperoleh keterangan pendirian responden melalui

percakapan langsung atau berhadapan muka.

Menurut Sutrisno Hadi dalam Bukunya “Metodologi Research”

menjelaskan bahwa interview dapat dipandang sebagai metode

pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan

dengan sistematis dan berlandaskan pada suatu penyelidikan. Melalui

metode ini, peneliti bermaksud dapat mengungkapkan data yang bersifat

informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam

penelitian yang berjudul “PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN DESA

(Studi tentang Kegiatan Perempuan di Desa Pangkah Kulon Kecamatan

Ujungpangkah Kabupaten Gresik)”.

c. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel-variabel yang merupakan catatan, buku, transkip, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen, legenda, rapat legger dsb . Dalam penelitian ini,

metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang

monografi Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten

Gresik yang mencakup keadaan fisik, geografi, kependudukan, peribadatan,

dan data tentang perekonomian serta catatan atau arsip yang berkenaan

dengan penelitian ini.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 20: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

20

7. Teknik Analisis Data

Analisis dalam penelitian merupakan bagian yang terpenting. Karena

dengan analisis inilah data yang ada akan tampak manfaatnya terutama dalam

memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.

Adapun teknik analisa data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik

analisa deskriptif, sebagaimana yang sering dilakukan dalam penelitian

kualitatif. Deskriptif merupakan menuturkan dan menafsirkan data yang ada,

misalnya tentang situasi yang dialami sehubungan dengan kegiatan, pandangan

sikap yang nampak atau proses belajar, kelainan yang sedang muncul,

kecenderungan yang nampak bertentangan, yang meruncing dsb .

Karena dalam penelitian ini tidak merupakan data berupa angka, maka

teknik yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif kualitatif . Sedangkan

menurut Suharsimi Arikunto, pada umumnya penelitian deskriptif merupakan

penelitian non-hipotesis, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu

merumuskan hipotesa.

Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya data

tersebut diolah dan disajikan dengan menggunakan teknik analisa deskriptif,

dengan melalui tahapan tertentu. Yakni identifikasi, klasifikasi dan

kategorisasi. Selanjutnya diinterpretasikan melalui penjelasan-penjelasan

deskriptif, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

8. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep

kesahihan (Validitas) dan keandalan (Reliabilitas). Untuk menetapkan

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 21: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

21

keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data. Pelaksanaan teknik

pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada 4 kriteria yang

digunakan yaitu, derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),

kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmabilty), sehingga

dengan memenuhi 4 kriteria tersebut akan diperoleh laporan yang dapat

dipertanggugjawabkan keabsahan datanya.

Teknik keabsahan data merupakan faktor yang menentukan dalam

penelitian kualitatif untuk mendapatkan keabsahan data dibutuhkan

pengecekan keabsahan data, mengadakan pemeriksaan data agar data dapat

dipertanggungjawabkan. Maka kredibilitas atau berdasarkan kriteria dasar

kepercayaan yaitu: (a) Perpanjangan keikutsertaan, (b) ketekunan pengamatan,

(c) triangulasi14.

a. Perpanjangan keikutsertaan

Disini peneliti harus ikut serta mencari data kepada informan sampai

mengalami kejenuhan data, agar data yang diperoleh teruji kebenarannya.

Perpanjangan keikutsertaan ini bertujuan menguji ketidakbenaran

informasi baik yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari informan

dan membangun kepercayaan subyek, selain itu agar peneliti dapat

berorientasi dengan situasi lapangan penelitian.

Perpanjangan keikutsertaan ini menuntut peneliti agar terjun ke dalam

lokasi penelitian dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi

kebenaran data yang diperoleh.

14 Nung Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Pake Saramin, 1993), hal 175

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 22: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

22

b. Ketekunan Pengamatan

Dalam ketekunan ini diharapkan sebagai upaya untuk memahami pola

situasi dan proses tertentu sebagai pokok penelitian. Hasil tersebut berarti

peneliti secara mendalam serta tekun dalam mengamati berbagai fakta dan

aktivitas tertentu. Ini mempermudah menguraikan permasalahan dengan

ditunjang data valid dan sesuai. Dengan serta bertujuan menentukan ciri-ciri

dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan pada hal-hal tersebut secara rinci.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap ini adalah:

a. Peneliti ikut serta terjun langsung dalam kegiatan perempuan di Desa

Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.

b. Membicarakan dan mendiskusikan kepada informan yang menjadi tokoh

masyarakat setempat dengan tujuan supaya data-data itu benar bisa diuji

keabsahannya.

c. Triangulasi

Adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai perbandingan terhadap data itu.

Dalam teknik Triangulasi yang paling banyak digunakan adalah

pemeriksaan melalui sumber lainnya. Selain teknik dan pemeriksaan

melalui sumber lainnya, memanfaatkan metode penyidikan dan teori.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 23: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

23

G. Sistematika Pembahasan

Agar penelitian ini tersusun secara sistematis dan mudah untuk di baca,

maka sistematika pembahasan sebagai berikut:

1. BAB I: PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan, peneliti memberikan diskripsi umum tentang latar

belakang masalah yang akan diteliti, menentukan rumusan masalah, tujuan

penelitian dan manfaatnya, baik bagi diri peneliti, program studi atau institut,

masyarakat bahkan untuk khazanah kajian keilmuan. Dalam bab ini, peneliti

juga akan memberikan diskripsi tentang berbagai hal antara lain pendekatan

dan jenis penelitian. Lokasi dan waktu penelitian, sumber data, tahap-tahap

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik keabsahan

data.

2. BAB II: KAJIAN TEORI

Pada kajian teori ini peneliti memberikan gambaran tentang definisi konsep

yang berkaitan dengan tema penelitian, beserta teori yang akan digunakan

untuk membedah analisis masalah. Definisi konsep harus digambarkan dengan

jelas. Selain itu harus diperhatikan juga relevansi teori yang akan digunakan.

3. BAB III: PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN DESA

Dalam Bab III ini terdiri dari beberapa sub-bab yaitu:

A. Pangkah Kulon: Sebuah Desa Pesisir

Dalam sub bab ini akan dikemukakan gambaran umum obyek

penelitian secara sederhana agar diketahui hal ikhwal obyek penelitian

tersebut. Deskripsi tersebut bisa meliputi: letak geografis wilayah penelitian,

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 24: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

24

potret sebuah organisasi, program dan suasana sehari-hari dan lainnya yang

dirasa peneliti dapat mendukung gambaran penelitian (setting) dan lain

sebagainya.

B. Kegiatan Perempuan dalam Kehidupan Desa

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai data dan fakta objek

penelitian, terutama yang terkait dengan rumusan masalah yang pertama

yaitu mengenai kegiatan-kegiatan perempuan dalam kehidupan sehari-hari

mereka. Dengan kata lain, pada bagian ini berisi tentang jawaban atas

berbagai masalah yang diajukan oleh peneliti, yang didasarkan atas hasil

pengamatan dan wawancara serta informasi lainnya seperti foto atau

dokumen lainnya. Oleh karena itu, dalam deskripsi hasil penelitian ini akan

ditampilkan secara utuh tentang semua hal dan semua faktor yang

melingkupi.

Dalam sub-bab ini juga akan dibahas tentang analisis data, yang mana

peneliti memberikan deskripsi tentang data-data yang dikemas dalam bentuk

analisis deskriptif-kualitatif. Dari deskripsi hasil wawancara tersebut

selanjutnya akan dianalisa dengan teori yang relevan.

C. Menghadapi Tantangan Hidup

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai data dan fakta objek

penelitian, terutama yang terkait dengan rumusan masalah yang kedua.

Dengan kata lain, pada bagian ini berisi tentang jawaban atas berbagai

masalah yang diajukan oleh peneliti, yang didasarkan atas hasil pengamatan

dan wawancara serta informasi lainnya seperti foto atau dokumen lainnya.

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping

Page 25: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalahdigilib.uinsby.ac.id/11029/4/Bab1.pdf · Ketidak adilan dalam masyarakat menempatkan perempuan pada sektor domestik, dimana masyarakat memandang

25

Oleh karena itu, dalam deskripsi hasil penelitian ini akan ditampilkan secara

utuh tentang semua hal dan semua faktor yang melingkupi.

Dalam sub-bab ini juga akan dibahas tentang analisis data, yang mana

peneliti memberikan deskripsi tentang data-data yang dikemas dalam bentuk

analisis deskriptif-kualitatif. Dari deskripsi hasil wawancara tersebut

selanjutnya akan dianalisa dengan teori yang relevan.

4. BAB IV: PENUTUP

Bab IV ini merupakan bab terakhir dalam penulisan laporan penelitian ini.

Peneliti akan menuliskan kesimpulan dari permasalahan penelitian berikut

dengan saran. Selain itu, peneliti akan memberikan rekomendasi kepada para

pembaca laporan ini (bila diperlukan).

Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor

To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping