Bab i Pendahuluan laporan KP

download Bab i Pendahuluan laporan KP

of 4

description

laporan KP

Transcript of Bab i Pendahuluan laporan KP

Friction Losses Analysis Of Water Tower Tank Products Flow

Friction Losses Analysis Of Water Tower Tank Products Flow 2015

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKebutuhan minyak nabati terus meningkat seiring dengan pertumbuhan dan peningkatan jumlah penduduk dunia. Pada saat ini tingkat konsumsi minyak kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara juga masih jauh di bawah rata-rata penggunaan minyak nabati dan lemak per kapita per tahun penduduk dunia [Pahan, 2010].Minyak kelapa sawit (MKS) merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis karena merupakan bahan baku utama pembuatan minyak makan. Sementara minyak makan merupakan salah satu dari 9 kebutuhan pokok bangsa Indonesia. Permintaan akan minyak makan di dalam dan luar negeri yang kuat merupakan indikasi pentingnya peranan komoditas kelapa sawit dalam perekonomian bangsa. PT. Perkebunan Nusantara V merupakan salah satu industri yang ikut dalam memproduksi minyak kelapa sawit di Indonesia. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merupakan sebuah perusahaan persero yang bergerak di bidang management bahan-bahan perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, teh, cokelat dan minyak masak, Perusahaan yang telah berdiri sejak tanggal 3 Oktober 1988 ini merupakan produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia yang telah memenuhi berbagai segmen pasar, baik di dalam dan luar negeri.PT Astra Agro Lestari Tbk dapat ditelusuri kembali ke sekitar 30 tahun yang lalu saat PT Astra International, perusahaan induk perusahaan, mendirikan sebuah unit usaha pertanian untuk mengembangkan perkebunan ubi kayu seluas 2.000 hektar. Kemudian, perusahaan itu berubah menjadi perkebunan karet.Melihat prospek yang bagus bisnis kelapa sawit, ia memutuskan untuk menjelajah ke bisnis tahun 1984 dengan mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yang memiliki total luas 15.000 hektar perkebunan kelapa sawit di propinsi Riau.Pada tanggal 3 Oktober 1988, PT Astra International membuat kelapa sawit unit bisnis sebagai entitas baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala. Pada tahun 1989, nama anak perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Niaga. Kemudian pada tahun 1997, PT Astra Agro Niaga merger dengan PT Suryaraya Bahtera dan berubah nama menjadi PT Astra Agro Lestari.Pada tanggal 9 Desember 1997, PT Astra Agro Lestari menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, yang kemudian merger dan bernama Bursa Efek Indonesia. Pada penawaran umum perdana (IPO), Perusahaan menawarkan 125.800.000 saham kepada masyarakat dengan harga Rp 1.550 per saham. Pada akhir perdagangan terakhir di BEI tahun terakhir, harga saham Perseroan tercatat sebesar Rp 26.200 per saham.Sebagai salah satu produsen utama minyak kelapa sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk saat ini mengelola area perkebunan sebesar 263.281 hektar, termasuk kedua (petani) inti dan perkebunan plasma di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan usia rata-rata adalah 14 tahun. Para karyawan tetap total Perseroan per akhir tahun 2010 adalah 24.081 orang.Perseroan berhasil mengubah perusahaan kelapa sawit menjadi kesempatan emas untuk mengembangkan bisnis kelapa sawit sebagai bisnis minyak sawit sejak itu telah terus bertambah.PT Astra Agro Lestari Tbk adalah perusahaan minyak Indonesia yang berbasis di perusahaan perkebunan kelapa sawit. 4059-hektar perkebunan kelapa sawit minyaknya terletak di Kalimantan Selatan dan pabrik minyak goreng berlokasi di Sumatera Utara, Indonesia. Pabrik pengolahan Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kapasitas produksi 940 ton tandan buah per jam dan 600 ton kernel per hari dan 300 ton minyak sawit mentah (CPO) per hari. Perkebunan anak perusahaan dan pabrik berlokasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Anak perusahaan meliputi PT Sari Lembah Subur, PT Eka Dura Indonesia, PT Tunggal Perkasa Plantations, PT Sawit Asahan Indah, PT Kimia Tirta Utama, PT Perkebunan Lembah Bhakti, PT Karya Tanah Subur, PT Sari Aditya Loka, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari, PT Pasangkayu, PT Mamuang, PT Bhadra Sukses, PT Lestari Tani Teladan dan PT Bhadra Cemerlang.1.2 Tujuan kerja praktekTujuan pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut :1. Mempelajari secara langsung proses pengolahan TBS menjadi CPO dan kernel sawit.2. Memahami proses yang terjadi sepanjang alur produksi dan prinsip kerja alat yang digunakan.3. Memahami penerapan teori-teori yang diperoleh dibangku kuliah secara langsung di lapangan.4. Menjalin hubungan baik antara Universitas Riau dengan PT. Kimia Tirta Utama5. Memenuhi persyaratan kurikulum Teknik Kimia yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa.1.3 Ruang lingkup kerja paktekRuang lingkup kerja praktek yang dilakukan meliputi pengumpulan informasi melalui studi literatur, peninjauan langsung kelapangan dan diskusi langsung. Informasi yang menjadi fokus adalah berhubungan dengan proses pengolahan mulai dari bahan baku yaitu TBS sampai menjadi produk yaitu CPO dan kernel. Tugas khusus yang dipelajari adalah analisa friction losses pada aliran dari water tower tank.

1