BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang...

14
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya, serta didukung oleh sumber daya alam yang ada. Indonesia memiliki sejarah yang panjang dengan keanekaragaman tersebut, tetapi memiliki satu tujuan yaitu persatuan Indonesia dengan berlandaskan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan slogan “Bhineka Tunggal Ika”. Landasan tersebut menciptakan budaya Indonesia yang terkenal dengan toleransi, menerima dan memahami adanya perbedaan. Namun saat ini, fenomena intoleransi mulai bermunculan terutama dalam masalah agama. Di Indonesia, masalah agama sudah dianggap sensitif bagi masyarakat. Salah satu kasus fenomenal di Indonesia adalah kasus dugaan penistaan agama terhadap ayat suci Al- Qur’an yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Indonesia mememiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa. Dalam perspektif komunikasi, menurut (Effendy, 1993) semakin besar suatu masyarakat yang berarti semakin banyak manusia yang dicakup, cenderung akan semakin banyak masalah yang timbul, akibat perbedaan-perbedaan di antara manusia yang banyak itu dalam pikirannya, perasaannya, kebutuhannya, keinginannya, sifatnya, tabiatnya, pandangan hidupnya, kepercayaannya, aspirasinya, dan lain sebagainya yang sungguh terlalu banyak untuk disebut satu demi satu. Berdasarkan teori di atas, dikaitkan dengan kasus Ahok dengan pembahasan tersebut menimbulkan berbagai macam persepsi serta pendapat masyarakat, bahkan sampai perdebatan menggunakan kata-kata kasar dan bersifat menyerang. Semakin hari pembahasan mengenai Agama di Indonesia semakin sensitif tanpa mengetahui pemikiran yang mendalam, bahwa berkomentar yang benar harus diikuti dengan etika dan aturan yang berlaku.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang

dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras,

bahasa, budaya, serta didukung oleh sumber daya alam yang ada. Indonesia memiliki

sejarah yang panjang dengan keanekaragaman tersebut, tetapi memiliki satu tujuan

yaitu persatuan Indonesia dengan berlandaskan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan

slogan “Bhineka Tunggal Ika”. Landasan tersebut menciptakan budaya Indonesia

yang terkenal dengan toleransi, menerima dan memahami adanya perbedaan. Namun

saat ini, fenomena intoleransi mulai bermunculan terutama dalam masalah agama. Di

Indonesia, masalah agama sudah dianggap sensitif bagi masyarakat. Salah satu kasus

fenomenal di Indonesia adalah kasus dugaan penistaan agama terhadap ayat suci Al-

Qur’an yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Indonesia mememiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa. Dalam perspektif

komunikasi, menurut (Effendy, 1993) semakin besar suatu masyarakat yang berarti

semakin banyak manusia yang dicakup, cenderung akan semakin banyak masalah

yang timbul, akibat perbedaan-perbedaan di antara manusia yang banyak itu dalam

pikirannya, perasaannya, kebutuhannya, keinginannya, sifatnya, tabiatnya,

pandangan hidupnya, kepercayaannya, aspirasinya, dan lain sebagainya yang

sungguh terlalu banyak untuk disebut satu demi satu.

Berdasarkan teori di atas, dikaitkan dengan kasus Ahok dengan pembahasan

tersebut menimbulkan berbagai macam persepsi serta pendapat masyarakat, bahkan

sampai perdebatan menggunakan kata-kata kasar dan bersifat menyerang. Semakin

hari pembahasan mengenai Agama di Indonesia semakin sensitif tanpa mengetahui

pemikiran yang mendalam, bahwa berkomentar yang benar harus diikuti dengan

etika dan aturan yang berlaku.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

15

Gambar 1.1: Perdebatan Menggunakan Kata Kasar di Media YouTube

(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=MNdJv3ZAqQE)

Salah satu tantangan terbesar bangsa ini yaitu menciptakan masyarakat yang

harmonis dengan segala keberagaman budaya, suku, agama. Keberagaman tersebut

menjadi bagian bangsa Indonesia, di sisi lain masyarakat Indonesia yang hidup dalam

keberagaman tersebut cenderung memicu terjadinya konflik (Usman:2017). Agama

menjadi salah satu hal yang sering diperdebatkan di Indonesia mengingat

keberagaman suku, ras, budaya, dan agama. Keberagaman tersebut justru menjadi

tantangan dalam menciptakan sebuah keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara.

Masyarakat harus memahami agama, kultur, dan budaya masing-masing untuk

menghindari kesalahpahaman satu sama lain. Untuk membangun masyarakat yang

harmonis dan lebih hati-hati terutama dalam agama, Indonesia memiliki aturan

tersendiri yaitu Pasal 156 KUHP. Ketentuan pasal tersebut dikutip sebagai berikut:

“Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan

sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:

a. Yang pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap

suatu agama yang dianut di Indonesia;

b. Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang

bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, bahwa segala hal yang

bersifat penyalahgunaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, tidak boleh

ditampilkan di depan umum. Hal tersebut untuk menjaga keharmonisan masyarakat

Indonesia. Kasus yang belum terselesaikan terkait permasalahan diatas adalah

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

16

Ilustrasi karya Roger Law dan Karl Ferris yang terdapat pada sampul album The Jimi

Hendrix Experience – Axis: Bold as Love seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 1.2: Sampul Depan Album Axis: Bold as Love Bentuk CD/DVD

(Sumber: https://www.amazon.com/Axis-Bold-As-Love-DVD/dp/B00328G4Y8)

Gambar 1.3: Sampul Belakang Album Axis: Bold as Love Bentuk CD/DVD

(Sumber: https://www.amazon.com/Axis-Bold-As-Love-DVD/dp/B00328G4Y8)

The Jimi Hendrix Experience adalah grup band yang dibentuk pada tahun 1966

dengan personil James Marshall Hendrix atau lebih dikenal sebagai Jimi Hendrix

(Gitaris/Vokal), Mitch Mitchell (Drumer), dan Noel Redding (Bassis). Band ini

sangat berpengaruh bagi perkembangan music hardrock dan psychedelic rock di

seluruh dunia. Jimi Hendrix memberikan dampak yang sangat besar terhadap band

ini. Permainan gitarnya sangat dominan serta ikonik, bahkan nama Jimi Hendrix

sering internet sampai majalah sebagai salah satu gitaris terbaik dan paling

berpengaruh di dunia.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

17

Pada awalnya , sampul album tersebut lahir di era hippies dengan aliran

psychedelic. Penulis yakin bahwa seniman pembuat album Axis: Bold As Love

hanya menganggap karya tersebut adalah aliran psychedelic tanpa melihat adanya

unsur agama. Psychedelic berasal dari bahasa Yunani yaitu psycho yang artinya

pikiran, jiwa dan mental serta delein yang artinya mewujudkan atau merealisasikan.

Aliran seni psychedelic muncul dan berkembang di Amerika pada tahun 1960-1970

dan menyebar ke negara-negara di seluruh dunia. Seni psychedelic mencakup

berbagai macam seni, seperti seni murni, musik, hingga grafis. Halusinasi yaitu

ketika seseorang merasakan sensasi yang tidak ada berupa suara, penglihatan,

pengecapan, dan perabaan (Damaiyanti:2012). Pemikiran psychedelic seperti

kesadarn terfokus, variasi pola pikir, suasana, dan perubahan pikiran lainnya

dipengaruhi oleh perubahan persepsi yang sebelumnya tidak pernah secara sadar

dirasakan oleh seseorang. Membuat karya seni psychedelic pada kenyataannya tidak

harus dalam pengaruh obat-obatan dan zat psikotropika, tetapi kita dapat

menggunakan kreativitas dengan memanfaatkan presepsi pikiran untuk mengolah

visual imajinatif. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan eksplorasi visual

dan pengetahuan mengenai seni psychedelic dalam bentuk ilustrasi, sehingga

masyarakat dapat menerima pesan yang disampaikan dalam karya tersebut.

Karakteristik visual psychedelic menurut Saraswati (2015:67) diantaranya yaitu:

1. Penggunaan warna yang kontras, bergoyang, mencolok, ramai, dan saling

bertabrakan.

2. Komposisi atau teknik penyusunan elemen yang saling bertabrakan tidak

teratur dan tidak masuk akal serta tarikan garis lengkung yang mirip riak

air atau aliran asap.

3. Keterbacaan huruf relatif rendah dan tidak jelas. Bentuk tipografi yang

inofatif dan hand-lettering, termasuk bentuk yang meliuk-liuk, rumit dan

transposisi dari ruang positif dan negative

4. Sering ditemui adannya ilusi-ilusi optikal seperti sesuatu yang hanya

angan-angan tinggi atau bisa disebut Phosphenes (phosphene adalah

fenomena yang ditandai dengan pengalaman melihat cahaya tanpa cahaya

benar-benar masuk ke mata).

5. Menggunakan tekstur- tekstur yang rumit.

6. Fantastis (bersifat fantasi atau tidak nyata).

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

18

7. Metafisik (berhubungan dengan hal-hal yang non-fisik atau tidak terlihat).

8. Surealistik subyek (mementingkan aspek bawah sadar manusia;

nonrasional dalam visualisasinya; di atas atau di luar realitas/kenyataan).

9. Warna-warna cerah dan / atau sangat kontras.

10. Pengulangan motif.

11. Kaleidoscopic, fractal dan motif paisley.

12. Sangat detail dan penuh. Atau biasa disebut gaya Horror Vacui (berasal

dari bahasa Latin, yang artinya ketakutan terhadap ruang kosong).

13. Objek dan tema yang tidak berbentuk (abstrak), terkadang berupa kolase

gambar.

14. Banyak menggunakan bentuk spiral, lingkaran yang berpusat (diffraction

patterns) and motif entoptic (ilusi dan halusinasi).

The Jimi Hendrix Experience memproduksi tiga album dalam dua tahun yaitu

Are You Experienced (1967), Axis: Bold as Love (1967), dan Electric Ladyland

(1968). Di antara tiga album tersebut, Axis: Bold as Love adalah album dari The Jimi

Hendrix Experience yang penulis anggap menunjukan karakteristik dari visual

psychedelic. Namun, setelah 47 tahun album tersebut rilis, album tersebut dicekal

oleh negara Malaysia dan masuk dalam media surat kabar online terkemuka seperti

Malay Mail dan Malaysia Today. Malaysia menerapkan pelarangan di seluruh negeri

pada ilustrasi Axis: Bold As Love, termasuk sampul CD, poster, dan bahan cetak

lainnya seperti gambar berikut:

Gambar 1.4: Berita Axis: Bold as Love di Media Malaysia Today

(Sumber: https://www.malaysia-today.net/2014/06/05/home-ministry-bans-jimi-

hendrixs-1967-album-with-hindu-god-cover-art/)

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

19

Gambar 1.5: Berita Axis: Bold as Love di Media MalayMail

(Sumber: https://www.malaymail.com/news/malaysia/2014/06/04/hindu-group-

fumes-over-jimi-hendrix-posters-with-religious-imagery/681675)

Pada tanggal 27 September 2017 melalui media The Western Gazette, poster Axis:

Bold as Love dihapus dalam acara penjualan poster tahunan Imaginus yang diadakan

di Western University, Kanada. Poster tersebut dianggap tidak menghormati

kebutuhan atau kepercayaan siswa tertentu. Dalam pemberitaan tersebut, gambar

dengan wajah tiga anggota band The Jimi Hendrix Experience ditumpangkan di atas

dewa-dewa Hindu.

Gambar 1.6: Berita Axis: Bold as Love di Media The Gazette

Sumber: https://westerngazette.ca/news/poster-removed-from-sale-after-students-

raise-cultural-appropriation-concerns/article_fa5b0f52-a3ca-11e7-91f9-

6b78491de9ea.html

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

20

Berdasarkan data yang telah disebutkan, penulis menyadari bahwa ilustrasi yang

terdapat pada album Axis: Bold As Love mengandung unsur kontroversial karena

bersangkutan dengan agama. Pada sampul bagian depan album Axis: Bold As Love

dalam bentuk CD, ilustrasi tersebut belum lengkap dan hanya menampilkan setengah

bagian atasnya saja sehingga seperti dipotong. Ilustrasi lengkapnya dapat dilihat pada

sampul album dalam bentuk piringan hitam (vinyl) dan poster.

Gambar 1.7: Sampul Depan Album Axis: Bold as Love Bentuk Vinyl

Sumber: https://www.amazon.com/Axis-Bold-as-Love-Vinyl/dp/B00004WN62

Gambar 1.8: Sampul Belakang Album Axis: Bold as Love Bentuk Vinyl

(Sumber: https://www.amazon.com/Axis-Bold-as-Love-Vinyl/dp/B00004WN62)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

21

Gambar 1.9: Poster Axis: Bold as Love

(Sumber: https://www.amazon.com/Pyramid-America-Hendrix-Poster-

Print/dp/B000NSKKMC)

Sebelum berita-berita di atas diangkat kepada publik terutama pada tahun 2014, tidak

ada pemberitaan secara resmi terkait kontroversialnya ilustrasi tersebut. Sebagian

masyarakat cenderung pasif serta tidak adanya protes dari kalangan tertentu.

Berdasarkan berita yang disebutkan bahwa ilustrasi tersebut berkaitan dengan Agama

Hindu. Pmasa kejayaan Jimi Hendrix, populasi umat Hindu masih sedikit

dibandingkan saat tahun 2000 keatas. Christianity in View membuat statistik dan

prakiraan populasi agama di dunia berdasarkan data Status Global Mansion, yang

dikeluarkan oleh Gordon-Conwell Theological Seminary dalam tabel berikut:

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

22

Tabel 1.1: Statistik dan Prakira Agama di Dunia (Total in Millions)

(Sumber: http://christianityinview.com/religion-statistics.html)

Jumlah penganut agama Hindu pada tahun 1970 hanya mencapai 463juta jiwa,

Sedangkan pada tahun 2013 keatas, umat Hindu telah mencapai lebih dari 1500juta

jiwa. Faktor lainnya yaitu, pada saat album Axis: Bold As Love rulus, teknologi masih

bersifat analog sehingga penyebaran informasi tidak terlalu cepat dan menyeluruh.

Faktor berikutnya adalah tidak semua umat Hindu mengetahui musik rock seperti The

Jimi Hendrix Experience, hal tersebut memungkinkan belum adanya protes terkait

ilustrasi pada album Axis: Bold As Love yang dikaitkan dengan Agama Hindu. Penulis

menyimpulkan bahwa kurangnya informasi yang berkaitan dengan umat Hindu

menjadi faktor keterlambatan naiknya berita di atas. Ironisnya, sampul album tersebut

masuk dalam beberapa nominasi seperti The 25 Greatest Psychedelic Albums dari

Undiscovermusic.com, serta The Trippiest Album Covers, From Pink Floyd to Outkast

dari Billboard.com. Dari keseluruhan album termasuk musiknya, album Axis: Bold As

Love meraih penghargaan Grammy Hall of Fame pada tahun 2006. Roger Law dan

Karl Ferris sebagai pembuat karya tersebut tidak mengungkapkan secara terbuka

berkaitan dengan apa makna ilustrasi pada sampul album Axis: Bold As Love,

sehingga banyak persepsi yang bermacam-macam dari masyarakat. Melihat fenomena

ini, penelitian ini penting untuk diteliti sehingga dapat menginterpretasikan makna

yang terdapat pada album Axis: Bold As Love dari band The Jimi Hendrix Experience.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

23

Untuk menafsirkan makna dari album ini, penulis menggunakan analisis Multimodal

yang berhubungan dengan teks verbal dan visual.

Multimodal adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada cara orang

berkomunikasi menggunakan dua atau lebih modes yang berbeda pada saat bersamaan

(Kress dan Leeuwen, 1996:122). Mode adalah sumber semiotik yang dibentuk secara

sosial dan diberikan secara budaya untuk membuat makna. Gambar, tulisan, tata letak,

musik, gerakan, ucapan, gambar bergerak, soundtrack, dan objek 3D adalah contoh

mode yang digunakan dalam representasi dan komunikasi (Kress dan Leeuwen,

1996:79). Mode dalam penelitian ini berupa verbal dan visual yang dibentuk

berdasarkan sosial dan budaya. Menurut (Kress dan Leeuwen, 1996:79) singkatnya:

secara sosial, apa yang dianggap sebagai mode adalah masalah bagi sebuah komunitas

dan kebutuhan representasi sosialnya. Apa komunitas memutuskan untuk menganggap

dan menggunakan sebagai mode adalah mode. Pada dasarnya, pembentukan mode

tergantung kepada apa fenomena yang akan diidentifikasi berdasarkan kesepakatan

dari kelompok sosial. Latar belakang sosial dan budaya menjadi landasan utama dalam

pembentukan makna pada fenomena semiotik.

Pendekatan multimodal ke representasi menawarkan pilihan mode.

Bergantung pada persyaratan retorika dan media yang terlibat, ada kemungkinan yang

berbeda: apakah anda ingin mewujudkan makna terutama sebagai tulisan atau terutama

sebagai gambar, sebagai gambar bergerak atau sebagai ucapan? Keberadaan pilihan

semacam itu mengungkapkan bahwa 'makna' tidak ada selain ketika telah terwujud,

diwujudkan sebagai mode atau sebagai ansambel multimodal (Kress dan Leeuwen,

1996:93). Berdasarkan kutipan diatas, bahwa setiap mode memiliki potensi yang

berbeda dalam mengungkapkan makna dalam fenomena semiotik. Mode merupakan

kebutuhan utama apabila ingin mengungkapkan makna, dengan mengumpulkan

sumber yang dibentuk secara sosial dan budaya. Maka secara tidak langsung

pendekatan multimodal ini merupakan salah satu dari Semiotika Sosial. Menurut Kress

& Van Leeuwen (1996:54) menyatakan bahwa teori semiotik sosial tertarik pada

makna, dalam semua bentuknya. Makna muncul di lingkungan sosial dan dalam

interaksi sosial. Untuk mendapatkan makna dalam beberapa mode, (Kress & Van

Leeuwen, 2006), dan (Machin & Myer, 2012) bahwa pesan yang disampaikan dengan

semiotic mode berbeda secara bersamaan (verbal dan image) dalam sebuah teks tidak

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

24

dapat dianalisa hanya dengan alat analisa linguistik saja, tetapi mengharusan dua alat

analisa yang berbeda yaitu linguistics, dan image analysis tool seperti reading image

yang saling mendukung menuju pemahaman makna yang lebih menyeluruh.

Berdasarkan kutipan tersebut, analisis multimodal memiliki kemampuan untuk

memahami makna secara menyeluruh dengan menggunakan alat analisis sesuai

dengan mode yang ada.

Dalam menganalisis teks verbal, penulis menggunakan teori metafungsi verbal

dari Halliday. Menurut Halliday dalam (Kress & Van Leeuwen, 1996:228) dalam teori

semiotik metafungsi, sistem komunikasi secara simultan memenuhi tiga fungsi: fungsi

ideasional, fungsi mengkonstruksi representasi dunia; fungsi interpersonal, fungsi

memberlakukan (atau membantu memberlakukan) interaksi yang ditandai oleh tujuan

sosial tertentu dan hubungan sosial tertentu; dan fungsi tekstual, fungsi menyusun

tindakan komunikatif menjadi keutuhan yang lebih besar, ke dalam peristiwa atau

konteks komunikatif yang mewujudkan praktik sosial tertentu.

Sedangkan untuk menganalisis teks visual, penulis menggunakan teori

Metafungsi Visual dari Kress & Van Leeuwen. Langkah pertama dalam melakukan

analisis visual menurut Kress dan Leeuwen dalam (Kusmayadi:2015), yaitu

memperlakukan gambar seperti bahasa, dimana bahasa verbal dapat merealisasikan

metafungsi representasional. Metafungsi kedua yang direalisasikan oleh gambar

adalah makna interaktif dalam menganalisis gambar, bagaimana hubungan yang

tercipta dan dimiliki antara pembuat, yang melihat, dan objek yang ada dalam gambar.

Metafungsi ketiga yang direalisasikan gambar adalah komposisional. Artinya, peneliti

akan melihat bagaimana gambar disusun dan disajikan.

Dengan analisis multimodal melalui metafungsi verbal dan visual, kita dapat

mengetahui makna sebenarnya yang terdapat pada sebuah ilustrasi sampul album

Axis: Bold As Love yang dipublikasikan terhadap masyarakat. Setelah menemukan

makna tersebut, penelitian ini diharapkan mampu menjawab apakah ilustrasi pada

sampul album Axis: Bold As Love melanggar peraturan di Indonesia, karena hampir

tidak ada pemberitaan terkait ilustrasi yang melanggar peraturan di Indonesia.

Penelitian ini diharapkan dapat mengubah masyarakat menjadi lebih berhati-hati

dalam menyebarluaskan sebuah karya apabila ingin dipublikasikan kepada khalayak

berdasarkan peraturan yang berlaku. Berdasarkan fenomena diatas, penulis akan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

25

melakukan penelitian yang berjudul “MAKNA SAMPUL ALBUM AXIS: BOLD

AS LOVE (Analisis Multimodal Pada Ilustrasi Sampul Album Band The Jimi

Hendrix Experience)”.

1.2 Identifikasi Malasah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka masalah penelitian dapat

dirumuskan sebaga berikut:

1. Bagaimana penerapan metafungsi verbal dan visual untuk menganalisis

ilustrasi sampul album Axis: Bold As Love?

2. Apa makna yang terdapat pada ilustrasi sampul album Axis: Bold As Love?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metafungsi verbal dan visual untuk

menganalisis ilustrasi sampul album Axis: Bold As Love.

2. Untuk mengetahui makna yang terdapat pada ilustrasi sampul album Axis:

Bold As Love.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

dalam bidang analisis multimodal media ilustrasi sampul album khususnya

bagaimana penerapan metafungsi verbal dan visual dalam menganalisis teks.

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi utuk penelitian selanjutnya.

1.4.2 Aspek Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam

melakukan penelitian mengenai studi multimodal dalam media sampul album

musik, terutama bagaimana analisis multimodal ini mengungkapkan makna dan

bagaimana teks verbal memperkuat makna teks visual.

1.5 Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian ini berlokasi di kota Bandung.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

26

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Februari 2019 hingga bulan 2019

dengan alokasi sebagai berikut:

Tabel 1.2: Waktu dan Periode Penelitian

Kegiatan

Tahun 2019 - 2020

Bulan

September Oktober November Desember Januari

Menentukan topik dan

objek penelitian

Penyusunan Proposal

Pelaksanaan

penelitian dan

pengumpulan data

Penyusunan hasil

penelitian

Pembuatan

Kesimpulan dan saran

dari hasil penelitian

(Sumber: data diolah oleh penulis 2020)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang

penelitian yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tetang uraian mengenai latar belakng, rumusan dan pembetasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tahapan dan waktu penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Page 14: BAB I PENDAHULUAN · Indonesia adalah negeri yang kaya raya dari segala sumber daya yang dimilikinya, bahkan sebelum negara ini merdeka. Keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa, budaya,

27

Bab ini berisi tentang tunjauan penelitian terdahulu, teori-teori yang menjadi

landasan pokok permasalahan pada penyusunan skripsi dan kerangka pemikiran.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini berisikan mengenai paradigma penelitian, metode penelitian, jenis

penelitian, obyek penelitian, sampel, teknik pengumpulan data, sumber data, teknik

nalisis data dan uji kredibilitas data.

Bab IV Hasil Penelitian

Bab ini berisikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan tentang

penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan mengenai simpulan dan saran hasil penelitian.

Daftar Pustaka

Lampiran