BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

55
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN PERINDUSTRIAN KOTA PADANG Berpedoman Peraturan Walikota Padang No. 73 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang. Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Padang pasal 2 Bagian Kedudukan dan Susunan Organisasi Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan perindustrian. Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Adapun tujuan dibentuknya Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian adalahuntuk Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dengan indikator meningkatnya pendapatan perkapita, Berkembangnya usaha perdagangan dan industri dengan indikator persentase kontribusi sektor perdagangan dan perindustrian, Meningkatnya penyediaan lapangan kerja dan usaha dengan indikator menurunnya angka pengangguran terbuka, I.2 ASPEK STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA DAN PERINDUSTRIAN KOTA PADANG Dikaitkan dengan RPJMD Kota Padang 2014 – 2019 untuk mewujudkan visi Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya” tentunya harus didukung oleh berbagai sektor, beberapa diantaranya adalah sektor tenaga kerja dan perindustrian. Oleh sebab itu Dinas Tenaga Kerja dan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

Page 1: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN

PERINDUSTRIAN KOTA PADANG

Berpedoman Peraturan Walikota Padang No. 73 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Tata

Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang.

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota

Padang pasal 2 Bagian Kedudukan dan Susunan Organisasi Dinas

merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang tenaga

kerja dan perindustrian. Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian

Kota Padang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di

bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris

Daerah. Adapun tujuan dibentuknya Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian adalahuntuk Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat dengan indikator meningkatnya pendapatan

perkapita, Berkembangnya usaha perdagangan dan industri

dengan indikator persentase kontribusi sektor perdagangan dan

perindustrian, Meningkatnya penyediaan lapangan kerja dan

usaha dengan indikator menurunnya angka pengangguran

terbuka,

I.2 ASPEK STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA DAN

PERINDUSTRIAN KOTA PADANG

Dikaitkan dengan RPJMD Kota Padang 2014 – 2019 untuk

mewujudkan visi Kota Padang sebagai Kota Pendidikan,

Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan

Berbudaya” tentunya harus didukung oleh berbagai sektor,

beberapa diantaranya adalah sektor tenaga kerja dan

perindustrian. Oleh sebab itu Dinas Tenaga Kerja dan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

2

Perindustrian Kota Padang untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan, memiliki

beban berat mencapai program unggulan Walikota dan Wakil

Walikota Padang yang ke-8 yaitu harus turut mendorong

pertumbuhan ekonomi, mencetak 10.000 wirausahawan baru dan

pengembangan ekonomi kreatif, UMKM serta pemberdayaan

masyarakat petani dan nelayan.

Untuk mencapai program unggulan ke-8 ada beberapa hal

yang harus menjadi perhatian penuh Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian Kota Padang diantaranya:

1. Pembinaan terhadap pencari kerja harus dapat mendorong

tumbuhnya wirausaha baru yang handal dan mumpuni.

2. Pemberdayaan terhadap masyarakat petani dan nelayan

(tenaga kerja setengah pengangguran) agar penghasilan yang

mereka dapatkan bertambah.

3. Mengembangkan industri kreatif serta meningkatkan potensi

UMKM melalui pembinaan berkelanjutan, fasilitasi kemitraan,

fasilitasi peningkatan mutu produk dan promosi untuk

mendukung Kota Padang sebagai kota perdagangan dan

pariwisata.

4. Memfasiltasi kemitraan usaha antara industri besar,

menengah dan kecil melalui program CSR dan program

lainnya.

I.3 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Walikota Padang Nomor 73 Tahun

2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan

Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian tugas pokok dan

fungsi dinas antara lain :

Page 3: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

3

Tugas Pokok Dinas:

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang

mempunyai tugas Membantu Walikota melaksanakan urusan

pemerintahan bidang tenaga kerja dan bidang perindustrian dan

tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah

Fungsi Dinas:

Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian Kota Padang mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan bidang tenaga kerja dan bidang

perindustrian;

2. Pelaksanaan kebijakan bidang tenaga kerja dan bidang

perindustrian;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang tenaga kerja dan

bidang perindustrian;

4. Pelaksanaan administrasi dinas bidang tenaga kerja dan bidang

perindustrian; dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait

dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian Kota Padang tersebut dijabarkan melalui tugas pokok

dan fungsi Kepala Dinas, Sekretariat dan bidang-bidang yang ada.

Susunan Organisasi Dinas, terdiri atas:

a. Kepala dinas

b. Sekretariat, terdiri dari :

1. Sub bagian umum

2. Sub bagian keuangan

c. Bidang penempatan, pelatihan dan produktivitas, terdiri dari :

1. Seksi penempatan dan perluasan kesempatan kerja

2. Seksi pelatihan dan produktivitas kerja

3. Seksi informasi pasar kerja

Page 4: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

4

d. Bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja,

terdiri dari :

1. Seksi persyaratan kerja dan jaminan sosial tenaga kerja

2. Seksi penyelesaian perselisihan hubungan industrial

3. Seksi kelembagaan dan kerjasama hubungan industrial

e. Bidang perindustrian, terdiri dari :

1. Seksi bina usaha industri

2. Seksi sarana dan prasarana industri

3. Seksi kerjasama dan pengembangan industri

f. Unit pelaksana teknis dinas ; dan

g. Kelompok jabatan fungsional

Page 5: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

5

I.4 PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

A. ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan perindustrian

perdagangan pertambangan dan energi Kota Padang serta hasil

telaahan Kementrian Lembaga, Dinas Perindag Propinsi Sumatera

Barat dan Dinas ESDM Propinsi Sumatera Barat dapat ditentukan

beberapa isu strategis terkait dengan tugas pokok dan fungsi dari

Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota

Padang antara lain:

Isu Startegis Terkait Sektor Tenaga Kerja:

1. Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja

Isu strategis pada perusahaan Outs Ourching perusahaan penyedia

Jasa pekerja buruh dan perusahaan pemborongan pekerjaan :

a. Hak-hak normatif pekerja yang tidak dibayar sesuai dengan

aturan perundangan yang berlaku.

b. Tidak adanya kepastian hukum terhadap jaminan perlindungan

terhadap tenaga kerja.

c. Tuntutan pekerja karena adanya pemotongan gaji terhadap

pekerja.

d. Tidak adanya perlindungan terhadap tenaga kerja apabila masa

berlanjut.

2. Bidang Penempatan pelatihan dan Produktifitas Tenaga

Kerja

a. Penempatan Tenaga Kerja.

b. Pengangguran terbuka.

c. Bonus Demografi.

d. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

e. Tenaga Kerja Asing (TKA ).

3. Isu Strategis Terkait Sektor Perindustrian

Page 6: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

6

Belum terwujudnya daya saing industri kecil menengah di Kota

Padang.

Belum terwujudnya daya saing produk industri Kota Padang

dapat dilihat dari belum banyaknya produk industri yang

menembus pasar luar negeri baik itu ASEAN maupun

Internasional. Malahan untuk produk dalam negeri pun, produk

kita masih belum memiliki daya saing. Hal tersebut dikarenakan

produk yang kita hasilkan masih belum mampu menghasilkan

produk yang berkualitas baik dan berdaya saing tinggi terutama

produk pangan, kerajinan rotan, kerajinan kulit dan tas, sulaman

dan border dan lainnya.

Jika kita lihat berdasarkan skala industri, Kota Padang

didominasi oleh industri kecil dan rumah tangga, sehingga belum

mampu memenuhi permintaan dalam jumlah banyak.Disamping

itu belum berkembangnya diversifikasi produk dan desain produk

industri kerajinan mengakibatkan produk yang dibuat terkesan itu

ke itu saja dan hal tersebut turut melemahkan daya saing produk

industri.

Disisi lain industri menengah dan besar banyak yang belum

mampu memenuhi ketentuan tentang pelaksanaan industri yang

berawawasan lingkungan (industri hijau) yang meliputi pemilihan

bahan baku , bahan penolong dan energi, proses produksi,

manajemen pengusahaan dan pengelolaan limbah yang

berawawasan lingkungan. Padahal setiap industri wajib

melaksanakan kegiatan produksi yang ramah terhadap lingkungan.

4. Tantangan dan peluang globalisasi perdagangan (MEA 2015

dan Pasar bebas 2020)

Belum siapnya pelaku usaha dalam menghadapi perjanjian –

perjanjian ekonomi regional dan internasional seperti MEA 2015,

Pasar Bebas 2020 yang akan segera diberlakukan dikarenakan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

7

masih minimnya informasi tentang potensi pasar serta tata cara

pemasaran produk keluar negeri. Disisi lain slogan Gerakan Cinta

Produk Indonesia harus terus digerakkan untuk membendung

tantangan yang akan dihadapi.

5. Dominasi skala usaha kecil dalam ekonomi kerakyatan

Masih banyaknya usaha-usaha ekonomi baik dari sektor

industri maupun perdagangan yang bersifat padat karya yang

membutuhkan banyak orang dalam proses produksinya sehingga

untuk produk-produk tertentu mengurangi daya saing produk yang

dihasilkan. Disisi lain dominasi skala usaha kecil dalam ekonomi

kerakyatan ini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Oleh sebab

itu perlu adanya ide yang brilian untuk menjadikan dominasi ini

menjadi kekuatan bagi Kota Padang tentunya dengan

meningkatkan kegiatan usaha industri maupun perdagangan yang

berbasiskan sumber daya lokal yang kreatif dan inovatif sehingga

kita dapat bertahan dengan ekonomi kerakyatan ini.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

8

B. PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Adapun permasalahan yang dihadapi berdasarkan tugas

pokok dan fungsi pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian

Kota Padang pada sektor Tenaga Kerja dan Perindustrianantara

lain:

- Sektor Tenaga Kerja yaitu:

1. Belum adanya koordinasi yang integratif antara SKPD/lembaga

dan swasta yang melaksanakan pelatihan dengan Dinas Tenaga

Kerja.

2. Lapangan pekerjaan/kesempatan kerja yang terbatas.

3. Tingginya jumlah pengangguran.

4. Akses Informasi lapangan kerja sulit.

5. Rendahnya kualitas angkatan kerja/ rendahnya ketrampilan/

skill tenaga kerja.

6. Masih banyaknya angkatan kerja yang belum memandang

pelatihan ketrampilan kerja sebagai kebutuhan.

7. Masih terbatasnya kesempatan kerja berdasarkan gender.

8. Masih terbatasnya kesempatan kerja bagi kaum penyandang

disabilitas, pemuda dan lansia.

9. Masih rendahnya gaji yang dibayarkan oleh perusahaan kepada

pekerja.

10. Lapangan kerja yang tersedia tidak sesuai pendidikan dan

kompetensi yang dimiliki oleh pencari kerja.

11. Penganggur atau pencari kerja kurang memiliki kreativitas dan

inovasi-inovasi.

12. Belum memiliki gedung atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan

instruktur pelatihan yang memiliki kompetensi khusus.

13. Banyaknya kesempatan kerja di dalam dan di luar negeri yang

tidak bisa diisi oleh Tenaga Kerja Indonesia akibat

ketidaksesuaian kompetensi dan masih rendahnya kesempatan

dan perluasan kerja yang disiapkan bagi pencari kerja.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

9

14. Rendahnya motivasi Tenaga Kerja kota Padang untuk bekerja

diluar propinsi Sumatera Barat.

15. Faktor eksternal dan internal lainnya yang turut memberikan

kontribusi terhadap permasalahan ketenagakerjaan : kurangnya

arus masuk modal asing yang sifatnya padat karya, lemahnya

iklim investasi dalam menghadapi global, berbagai prilaku

birokrasi dan regulasi yang tidak kondusif bagipengembangan

usaha sehingga tidak mendukung penciptaan lapangan kerja

baru, rendahnya pendidikan dan produktivitas tenaga kerja,

tekanan kenaikan upah bagi beberapa perusahaan yang belum

stabil.

16. Belum adanya Dokumen Perencanaan Tenaga Kerja untuk

Penyediaan Tenaga Kerja sebagai pelaksana dan pengelola

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI), serta persiapan diberlakukannya Asean Free

Trade Area (AFTA)/ Asean Economic Community (AEC) tahun

2015.

17. Besarnya pengganggur terbuka dan setengah pengangguran.

18. Kurangnya ketrampilan, pemogokan, kecelakaan kerja,

kesejerahteraan dan permasalahan ketenagakerjaan lainnya.

19. Optimalisasi koordinasi antara institusi perencana dengan

pemegang otoritas penganggaran, untuk menjaga konsistensi

antara perencanaan dan penganggaran, sehingga program dan

kegiatan yang telah direncanakan tidak tereduksi di dalam

proses penganggaran.

20. Masih kurangnya SDM yang memiliki skill dan kompetensi

sesuai dengan tugas dan kewajiban utamanya.

21. Belum terkelolanya sumber data dan informasi yang mendukung

proses pembinaan dan pelayanan sehingga sumber data masih

minim.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

10

22. Belum tersusunnya standar kinerja yang terukur bagi setiap

jabatan struktural maupun fungsional serta pelaksana di

lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang

23. Belum optimalnya alokasi anggaran untuk pengembangan SDM

dan Pelaksanaan program kegiatan sesuai TUPOKSI.

24. Pemahaman pelaku usaha khususnya pemberi kerja tentang

kewajiban melaporkan lowongan kerja masih rendah.

25. Kurangnya investasi yang menggerakan perekonomian untuk

membuka lapangan usaha dan lapangan kerja baru.

26. Sistem yang dikembangkan oleh pemerintah pusat mengenai

pendataan pencari kerja masih belum sempurna.

27. Keterbatasan dana pendukung dalam pelaksanaan program dan

kegiatandari tahun ketahun tidak dapat diatasi karena

banyaknya pengangguran ,sulitnya lapangan pekerjaan, dan

tidak sesuai dengan angka tenaga kerja yang bertambah.

28. Belum memadainya anggaran pelatihan keterampilan kerja pada

Dinas Nakerin Kota Padang.

29. Masih banyaknya perusahaan yang tidak mau membayarkan

Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2019 yaitu Rp.

2.289.228,00 (dua juta dua ratus delapan puluh sembilan

ribudua ratus dua puluh delapan rupiah ).

Sektor Perindustrian yaitu:

1. Terbatasnya kesempatan aparatur untuk mengikuti pendidikan

teknis industri

2. Perindustrian masih bergantung pada bahan baku, bahan

penolong, barang setengah jadi dan komponen dari luar daerah.

3. Struktur industri masih didominasi industri skala kecil yang

mengolah produk berbasiskan bahan baku lokal dan

menggunakan teknologi sederhana.

4. Masih lemahnya peranan Industri Kecil dan Menengah (IKM)

dalam sektor perekonomian.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

11

5. Masih rendahnya kualitas dan daya saing produk IKM yang

dihasilkan.

6. Masih terbatasnya akses industri kecil pada sumber bahan baku,

permodalan, teknologi dan pasar.

7. Belum optimalnya pembinaan, pengawasan dan monitoring

secara berkelanjutan terhadap pelaku usaha industri

dikarenakan kurangnya personil di bidang industri.

I.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika Penulisan Lakip Terdiri atas :

Bab I Pendahuluan

Gambaran Umum organisasi

Aspek Stratejik organisasi

Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi

Permasalahan Utama (Strategic Issued)

Bab II Perencanaan Kinerja

Pernyataan Visi dan Misi

Tujuan/Sasaran Stratejik

Strategi Pencapaian Tujuan/Sasaran Stratejik

Rencana Stratejik 2019

Rencana Kinerja 2019

Bab III Akuntabilitas Kinerja 2019

- Capaian Kinerja tahun 2019

- Realisasi Anggaran Tahun 2019

Bab IV Penutup

Lampiran

Page 12: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

12

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 KINERJA PELAYANAN

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian merupakan

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru bentukan tahun 2017,

merupakan Pemecahan dari Dinas Perindustrian Perdagangan

Pertambangan dan Energi (Perindagtamben) dan Dinas Sosial

dan Tenaga Kerja.Dimana salah satu Bidang di Perindagtamben

yaitu Bidang Perindustrian bergabung dengan Bidang Hubungan

Industrial dan Bidang Penempatan, Pelatihan dan Peningkatan

Produktivitas menjadi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian.

Untuk dapat terlaksananya sasaran, program dan kegitana pada

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang, maka

dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Tenaga Kerja

dan Perindustrian Kota Padang, sebagai berikut :

No.

Sasaran Stategis

Indikator Kinerja

Target

(1) (2) (3) (4)

1. Menurunkan Angka Pengangguran Terbuka

Persentase Angka Pengangguran Terbuka

11.2 %

2. Terwujudnya Hubungan

Industrial yang Harmonis

Persentase Penurunan

Pengaduan Perselisihan 29 %

3. Meningkatnya Kualitas Produk

IKM

Jumlah Produk IKM yang

berkualitas 35%

2.2 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Rencana Strategis (Strategic Plan) adalah rencana langkah demi

langkah yang setelah lengkap pada akhirnya akan membawa institusi

mencapai tujuan akhir sesuai dengantujuan yang tersirat dalam

pernyataan Visi dan Misi. Sehingga untuk mencapai tujuan akhir

tersebut Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang harus

menganalisa empat faktor yaitu kekuatan (Stengths), peluang

Page 13: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

13

(Opportunities), kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) yang

dihadapi melalui sektor Tenaga Kerja dan industri. Untuk menganalisa

keempat faktor tersebut dibutuhkan Analisa SWOT.

Analisis SWOT adalah indikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi organisasi.Analisis ini didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Stengths) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Dan Analisa SWOT

dibutuhkan untuk menentukan strategi maupun kebijakan yang akan

dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang.

Hal tersebut harus disesuaikan dengan kondisi sektor tenaga kerja dan

industri Kota Padang sendiri.

2.2.1 Analisa SWOT Sektor Tenaga Kerja

Analisa kekuatan (Stengths), peluang (Opportunities), kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threats) Sektor Tenaga Kerja Kota Padang

antara lain:

- Kekuatan (Stengths)

1. Potensi Pemanfaatan Teknologi tepat guna bagi kelompok

dampingan dengan adanya dana dari kementrian tenaga kerja

untuk pengentasan kemisikinan melalui proyek padat karya,

teknologi tepat guna.

2. Adanya jabatan fungsional untuk pengawasan dan pengantar kerja.

3. Mendapatkan penghargaan sistim manajemen mutu dalam

pelayanan kartu pencari kerja dengan sertifikat ISO 9001/2015.

4. Peralatan yang dimiliki dapat menunjang pelaksanaan kegiatan dan

pencapaian tujuan.

5. Dalam pelayanan untuk pencari kerja telah mempergunakan bursa

kerja online / BKOL.

6. Pelayanan kartu pencari kerja sudah dilengkapi dengan saran dan

prasarana seperti komputer, AC, Nomor Antrian dan lain-lain yang

memenuhi standar pelayanan nasional.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

14

Kelemahan (Weaknesses)

1. Kurangnya kemampuan SDM dalam mengoptimalkan penggunaan

sarana dan prasarana khususnya yang berhubungan dengan

teknologi.

2. Pemahaman pelaku usaha khususnya pemberi kerja tentang

kewajiban melaporkan lowongan kerja masih rendah.

3. Kurangnya investasi yang menggerakan perekonomian untuk

membuka lapangan usaha dan lapangan kerja baru.

4. Sistem yang dikembangkan oleh pemerintah pusat mengenai

pendataan pencari kerja masih belum sempurna.

5. Belum meningkatnya profesionalisme aparatur dan masih

rendahnya produktivitas dan peran serta masyarakat dalam

pembangunan.

6. Penyebaran penduduk dan pembangunan infrastruktur yang

kurang merata.

7. Pelaku usaha khususnya pemberi kerja tentang kewajiban

melaporkan lowongan kerja masih rendah.

8. Kurangnya investasi yang menggerakan perekonomian untuk

membuka lapangan usaha dan lapangan kerja baru

9. Sistem yang dikembangkan oleh pemerintah pusat mengenai

pendataan pencari kerja masih belum sempurna.

10. Melemahnya nilai-nilai kesetiakawanan sosial, karakter bangsa dan

jati diri bangsa.

Peluang (Opportunities)

1. Tumbuh kembangnya industri kecil sebagai alternative lapangan

pekerjaan.

2. Terbukanya Akses Jaringan Internet untuk media penyebarluasan

informasi lapangan kerja.

3. Terbukanya peluang kerja sama dalam penempatan tenaga kerja

keluar daerah dan luar negeri.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

15

4. Mengikut sertakan serta staf yang masih muda yang memiliki

kompetensi dibidang pemanfaatan teknologi dan bidang teknis

ketenagakerjaan.

5. Tekad dan semangat seluruh komponen masyarakat untuk

membangun Kota Padang.

6. Sumber daya alam yang cukup besar dan belum dimanfaatkan

secara optimal.

Ancaman (Threats)

1. Akses untuk mendapatkan Modal bagi peserta yang telah dilatih

dari lembaga keuangan sulit didapat karena IKM tidak memiliki

kelengkapan persyaratan.

2. SDM belum optimal dalam penempatan sesuai dengan latar

belakang ilmu pengetahuannya.

3. Persaingan yang ketat dalam mendapatkan program dari dan

Kementerian Tenaga Kerja.

4. Lansia bekerja masih cukup besar terutama di desa/kelurahan

bekerja di sektor informal dan tidak punya jaminan kesehatan, hari

tua dan pensiun.

5. Alokasi pendanaan dan cakupan bagi layanan sosial lansia sangat

terbatas.

6. Belum ada standar pelayanan yang baku tentang sarana dan

prasarana serta fasilitas pelayanan lansia.

7. Potensi koordinasi peranan pusat, daerah, swasta belum optimal.

8. Sesuai UU dan konvensi internasional, paradigma penanganan

disabilitas harus bergeser dari pendekatan berdasarkan karikatis

kepada pendekatan yang mengedepankan pemenuhan hak

penyandang disabilitas, namun belum semua sektor memahami.

2.2.2 Analisa SWOT Sektor Industri

Analisa kekuatan (Stengths), peluang (Opportunities), kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threats) Sektor Industri Kota Padang

antara lain:

Page 16: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

16

Kekuatan(Stengths)

1. Besarnya potensi industri skala rumah tangga dan kecil.

2. Telah terbentuknya asosiasi organisasi usaha IKM berdasarkan

komoditi.

3. Terbentuknya struktur organisasi dinas sebagai Pembina Industri.

4. Adanya event-event promosi dan temu usaha bagi IKM dari Dinas

Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang.

5. Tersedianya database industri Kota Padang.

6. Pemerintah Kota Padang konsisten mengembangkan UMKM Kota

Padang tentunya termasuk UMKM yang berasal dari sektor industri.

Kelemahan(Weaknesses)

1. Rendahnya jiwa kewirausahaan pelaku usaha, penguasaan

teknologi produksi, orientasi pada mutu serta daya inovasi serta

kegiatan usaha industri yang berbasis sumber daya lokal.

2. Masih belum adanya kawasan industri yang benar-benar mumpuni

di Kota Padang.

3. Masih terbatasnya kemampuan mengakses pasar serta institusi

pemasaran di Kota Padang.

4. Belum terwujudnya komitmen, konsistensi kebijakan dan

keterpaduan berbagai pihak dalam pengembangan IKM.

5. Kurangnya jumlah tenaga ahli dibidang industri karena terbatasnya

kesempatan untuk mendapatkan pendidikan teknis fungsional

6. Struktur industri belum tertata secara baik.

Peluang(Opportunities)

1. Adanya visi, misi dan program unggulan Walikota Kota Padang yang

mendukung pengembangan UMKM.

2. Terbukanya peluang kerjasama dengan Perguruan Tinggi, Lembaga

Desain, Konsultan, Badan Riset dan Balai Pengujian.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

17

3. Adanya kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi yang konsisten

mendukung perkembangan industri didaerah termasuk Kota

Padang.

4. Sumatera Barat sebagai daerah tujuan wisata.

5. Pemberlakuan SNI secara wajib dan sukarela.

6. Kota Padang berada pada posisi strategis di Pesisir Barat Sumatera.

7. Tersedianya potensi produk pertanian, peternakan, perkebunan dan

kehutanan disekitar Kota Padang yang dapat mendukung

perkembangan industri Kota Padang.

8. Kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean 2015 dan Pasar Global

2020.

Ancaman (Threats)

1. Sebagian industri Kota Padang masih memiliki

ketergantungan yang besar terhadap bahan baku, bahan

penolong, barang setengah jadi dan komponen dari luar daerah.

2. Tingginya biaya faktor produksi produk IKM mengakibatkan

kurangnya daya saing produk IKM.

3. Masih adanya kecendrungan masyarakat menyukai produk luar

negeri.

Berikut Penekanan rencana strategi yang terkait langsung dengan

tupoksi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang.

A. Sektor Ketenagakerjaan

Program Pembangunan Ketenagakerjaan

Pembangunan ketenagakerjaan tahun 2014-2019 diarahkan untuk:

1. Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang baik (decent

work), yaitu lapangan kerja produktif serta adanya

perlindungan dan jaminan sosial yang memadai;

2. Mendorong terciptanya kesempatan kerja seluas-luasnya dan

merata dalam sektor-sektor pembangunan;

Page 18: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

18

3. Meningkatkan kondisi dan mekanisme Hubungan Industrial

untuk mendorong kesempatan kerja;

4. Menyempurnakan peraturan-peraturan ketenagakerjaan dan

melaksanakan peraturan ketenagakerjaan pokok (utama),

sesuai hukum internasional;

5. Mengembangkan jaminan sosial dan pemberdayaan pekerja;

6. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas;

7. Menciptakan kesempatan kerja melalui program-program

pemerintah;

8. Menyempurnakan kebijakan migrasi dan pembangunan;

9. Mengembangkan kebijakan pendukung pasar kerja melalui

informasi pasar kerja.

Memasuki pembangunan tahun 2015-2019, pembangunan di

bidang ketenagakerjaan diperkirakan masih diwarnai

permasalahan, antara lain:

1. Tingginya tingkat pengangguran;

2. Rendahnya perluasan kesempatan kerja;

3. Rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;

4. Belum kondusifnya kondisi hubungan industrial.

Untuk melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia

Kementerian Tenaga Kerja telah menyusun rencana strategi Tahun

2014 – 2019 dengan program dan kegiatan. Telaahan mengenai;

1. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan

Produktivitas, melalui kegiatan:

a. Pelatihan Kewirausahaan;

b. Pengembangan Standardisasi Kompetensi Kerja danProgram

Pelatihan;

c. Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga Kepelatihan;

d. Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas;

Page 19: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

19

e. Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar

Negeri;

f. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Sarana dan

Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan dan Produktivitas;

g. Pengembangan Sistem dan Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi

Profesi;

h. Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Instruktur dan

Tenaga Kerja;

i. Pelaksanaan dan Peningkatan Produktivitas;

j. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Pengembangan

Program Pelatihan Bidang Industri;

k. Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Instruktur dan

Tenaga Kerja;

l. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Bidang Industri;

m. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas;

n. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan

Nasional Sertifikasi Profesi.

Program kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan

kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, untuk mencetak tenaga

kerja dan wirausaha baru yang berdaya saing. Untuk mendukung

program ini Dinas Tenaga Kerja dan PerindustrianKota Padang

dalam RENCANA STRATEGI 2014-2019 telah menyusun Program

Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja beserta

kegiatannya.

Indikator kinerja dari program ini adalah meningkatnya daya saing

dan produktivitas tenaga kerja, yang diukur melalui:

a. Jumlah standar kompetensi dan program pelatihan yang

disusun;

b. Jumlah lembaga pelatihan dan produktivitas yang

dikembangkan;

Page 20: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

20

c. Jumlah peserta pemagangan dalam dan luar negeri;

d. Jumlah instruktur dan tenaga kepelatihan yang ditingkatkan

kompetensinya;

e. Jumlah tenaga kerja dan transmigran yang dilatih;

f. Jumlah lembaga/organisasi dan masyarakat yang ditingkatkan

produktivitasnya.

2.Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan

kegiatan meliputi:

a. Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri;

b. Pembinaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia Luar Negeri;

c. Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja;

d. Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja;

e. Peningkatan Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing;

f. Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja;

g. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja.

Program kegiatan ini bertujuan untuk perluasan

penciptaan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja baik di

dalam maupun di luar negeri. Untuk mendukung program ini

Bidang PentalatasDinasTenaga Kerja dan Perindustrian Kota

Padang dalam rencana strategi 2014-2019 telah menyusun

Program Peningkatan Kesempatan Kerja beserta kegiatannya.

Indikator kinerja dari program ini adalah meningkatnya

penempatan dan perluasan kesempatan kerja melalui fasilitasi

pelayanan penempatan tenaga kerja, yang diukur melalui:

a. Jumlah penempatan tenaga kerja;

b. Jumlah lembaga pelayanan penempatan tenaga kerja yang

sesuai dengan standar pelayanan minimum.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

21

3. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan

Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Dengan kegiatan meliputi :

a. Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan;

b. Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan

Industrial;

c. Konsolidasi Pelaksanaan Peningkatan Intensitas Pencegahan

PHK dan Penyelesaian Hubungan Industrial;

d. Konsolidasi Peningkatan Pelaksanaan Pengupahan dan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja Yang Lebih Baik;

e. Konsolidasi Pembinaan Syarat-Syarat Kerja Non Diskriminasi;

f. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Indikator kinerja Program Pengembangan Hubungan Industrial dan

Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah meningkatnya

pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja

melalui persyaratan kerja, kesejahteraan dan analisis diskriminasi,

pengupahan, penyelesaian perselisihan hubungan industrial, yang

diukur dari:

a. Jumlah tenaga kerja yang menjadi anggota Jamsostek;

b. Persentase kasus perselisihan hubungan industrial yang dapat

diselesaikan melalui mediator;

c. Jumlah Lembaga Kerjasama Bipartit yang terbentuk;

d. Jumlah Lembaga Kerjasama Tripartit yang dibentuk;

e. Jumlah Peraturan Perusahaan yang disahkan;

f. Jumlah Perjanjian Kerja Bersama yang didaftarkan.

Untuk mendukung program ini Bidang Ketenagakerjaan Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang dalam RENCANA

Page 22: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

22

STRATEGI2014-2019 telah menyusun Program Perlindungan dan

Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan beserta kegiatannya.

B. Sektor Perindustrian

Penekanan Sasaran Jangka Menengah Rencana strategi Kementrian

Perindustrian Republik Indonesia tahun 2014 – 2019yang terkait

dengan Kota Padang antara lain:

1. Meningkatnya investasi dan kegiatan pengolahan SDA di daerah

sehingga produk SDA tidak dijual dalam kondisi bahan mentah.

2. Semakin lengkap dan dalamnya pohon industri.

3. Meningkatnya penguatan pasar dalam negeri.

4. Kokohnya faktor – faktor penunjang pengembangan industri.

Penekanan Sasaran Jangka menengah Rencana strategiDinas

Perindag Propinsi Sumatera Barat yang terkait dengan Kota Padang

antara lain:

1. Meningkatnya konstribusi sektor industri dalam PDRB

2. Meningkatkan rantai nilai industri.

Berdasarkan telaahan dari Kementrian Perindustrian RI dan

Dinas Perindag Propinsi Sumatera Barat maka terdapat beberapa

faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Tenaga Kerja

dan Perindustrian Kota Padang antara lain:

Faktor Penghambat Sektor Perindustrian:

1. Terbatasnya kesempatan aparatur untuk mengikuti pendidikan

teknis industri.

2. Sulitnya mengubah kebiasaan pelaku usaha terutama industri

kecil rumah tangga.

3. Kurangnya koordinasi antar SKPD terkait dalam rangka

penyusunan dan pemetaaan sektor industri.

4. Masih ditemukan peredaran produk-produk impor illegal

dipasaran.

5. Masih lamanya waktu proses perizinan industri di Kota Padang.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

23

Faktor pendorong sektor perindustrian:

1. Pelaku usaha industri didominasi usaha kecil yang memiliki

kemauan yang tinggi untuk dikembangkan.

2. Komitmen pemerintah Kota untuk memajukan UMKM.

3. Kota Padang memiliki potensi pelaku usaha dan tenaga ahli

yang mampu memproduksi produk hilir seperti CPO menjadi

minyak goreng, kakao menjadi olahan coklat, karet menjadi

crumb rubber dan produk tradisional lainnya.

4. Kota Padang merupakan pusat pendidikan yang mampu

melahirkan tenaga siap pakai disektor industri dan

perdagangan.

5. Kota Padang memiliki potensi industri pangan yang cukup besar

yang tersebar di seluruh kelurahan dan kecamatan.

6. Kota Padang memiliki potensi industri unggulan yang

merupakan warisan budaya lokal seperti sulaman, bordir dan

kerajinan rotan.

7. Kota Padang memiliki Pelabuhan Teluk Bayur dan dekat dengan

Bandara Internasional Minangkabau.

8. Kota Padang sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pusat

perdagangan Sumatera Barat.

9. Telah tersedianya RTRW Kota Padang.

10. Karakter masyarakat sebagai pedagang.

11. Dengan dijadikannya Sumatera Barat sebagai daerah tujuan

wisata maka hal ini dapat menjadi peluang bagi berkembangnya

pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Padang sehingga secara

pasti akan meningkatkan perindustrian Kota Padang.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

24

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran Kinerjadigunakan sebagai dasar untuk menilai

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran

dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan

misi instansi pemerintah.

Pengukuran dimaksud merupakan suatu penilaian (asessment)

yang sistematika dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja

kegiatan yang berupa indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan

dampak.

Rencana kerja dituangkan dalam DPA,berupa program dan

kegiatan yang diharapkan dapat tercapai sesuai rencana dengan

assumsi tidak ada kendala/hambatan dilapangan nantinya.

Untuk lebih jelasnya perbandingan antara target dengan realisasi

pencapain akan dituangkan dalam tabel berikut ini :

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI TAHUN 2019

CAPAIAN KINERJA ORGANISASI BERDASARKAN PERJANJIAN

KINERJA TAHUN 2019

SASARAN 1 : MENURUNKAN ANGKA PENGANGGURAN TERBUKA

INDIKATOR : PERSENTASE ANGKA PENGANGGURAN TERBUKA

Tabel 3.1 Kinerja Sasaran Pertangungjawaban

No Indikator

Kinerja

Tahun 2018 Tahun 2019

Target

%

Realisasi

%

%

Capaian

Target

%

Realisas

i %

%

capaian

1 Angka

Penganggu

ran

Terbuka

11.8 9.40

125.5% 11.2 8.76 127.27%

Page 25: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

25

Persentase Angka Pengangguran Terbuka = Jumlah

Pengangguran : Jumlah Penduduk Usia Kerja X 100%

Kota Padang menghadapi persoalan pengangguran yang cukup

pelik, berdasarkan data Satkernas Agustus 2018, tingkat

pengangguran terbuka pada tahun 2018 sebesar 39.844 orang atau

9.18 % (Hasil Proyeksi) dan pada Satkernas Agustus 2019 turun

menjadi 8.76% kemudian SLTA di Kota Padang yang telah

menghasilkan lulusan lebih dari10.000 orang setiap tahunnya

menjadi permasalahan yang baru bagi dunia ketenagakerjaan

khususnya penyiapan kompetensi calon tenaga kerja untuk

kebutuhan pasar kerja. Namun karena jumlah peluang kerja di

dunia industri sangat terbatassementara jumlah pencari kerja terus

bertambah setiap tahunnya sehingga menimbulkan stagnasi untuk

penyerapan tenaga kerja, maka Pemerintah Kota Padang dalam

rangka Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja ini

melakukan kegiatan yang terkait dengan peningkatan kualitas dan

kompetensi tenaga kerja, guna mengantisipasi hal tersebut maka

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang memberikan

pelatihan kewirausahaan yang menambah keterampilan peserta

untuk berusaha.

Berdasarkan data pada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian,

Jumlah Pencari Kerja terdaftar Kota Padang pada Tahun 2018

sebanyak13.506 Orang sebagian besar adalah tamatan SLTA dan

Sarjana yaitu laki – laki 6.094 orang perempuan 7.412 orang sementara

yang bisa disalurkan hanya 1.172 orang yaitu laki – laki 498 orang dan

perempuan 674 orang.

Kota Padang juga menghadapi persoalan pengangguran yang

cukup pelik, berdasarkan data Satkernas Agustus 2017, tingkat

pengangguran terbuka pada tahun 2017 sebesar 39.844 orang atau

9.22 % (Hasil Proyeksi)

Page 26: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

26

Capaian Kinerja pada Tabel diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. INDIKATOR KE-1 ANGKA PENGANGGURAN TERBUKA

Tabel 3.1.1 Kondisi indikator ke 1 Presentase Angka Pengangguran

Terbuka menurut Satkernas

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

9,22 9,18 8.76

Analisis kondisi tabel diatas :

Tingginya tingkat pengangguran tidak hanya disebabkan ketidak

keseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja,

tingginya tingkat pengangguran di Kota Padang juga disebabkan oleh

persoalan – persoalan lain antara lain :

Ketidak sesuaian antara keahlian yang dimiliki oleh Pencari

Kerja dengan kebutuhan pasar.

Sistem Pendidikan belum mampu menghasilkan tenaga kerja

yang ahli dan terampil sesuai dengan kebutuhan pasar.

Pencari Kerja memilih milih pekerjaan yang diinginkan seperti

hanya ingin jadi PNS

Rendahnya keterampilan atau kemampuan pengembangan

diri untuk berwirausaha

Dampak krisis globalisasi

Guna menjawab permasalahan diatas, mendorong Dinas Tenaga

Kerja dan Perindustrian Kota Padang, untuk menyusun suatu langkah,

program dan kegiatan yang antara lain :

1. Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Lembaga Pelatihan

Kerja (LPK) untuk meningkatkan Kompetensi Siswa dilatih

melalui Bimbingan Teknis untuk Pengelola LPK baik Pimpinan

maupun instruktur.

Program kegiatannya dilakukan dengan melakukan bimbingan teknis

kepada pengelola Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang ada di Kota

Padang.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

27

2. Memberikan bimbingan / penyuluhan tentang bagaimana

memperoleh kesempatan kerja.

3. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja melalui

pelatihan kompetensi.

Pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kompetensi desain grafis

Page 28: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

28

Pelatihan peningkatan kompetensi untuk Penata Rias

Page 29: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

29

Oleh sebab itu Program kegiatan yang dilakukan di Dinas Tenaga

Kerja danPerindustrian ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi

dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja sehingga dapat segera

diserap oleh pasar kerja di Kota Padang.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi sektor perdagangan,

komunikasi dan transportasi berpengaruh signifikan terhadap

penyerapan tenaga kerja

Kebaikannya:

Peningkatan sector perdagangan, transportasi, komunikasi dan

perdagangan mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam jangka

pendek

Kelemahannya:

Dalam jangka Panjang peningkatan ekonomi sector perdagangan,

komunikasi dan transportasi akan mengalami stagnasi karena tidak

dibarengi oleh peningkatan daya beli masyarakat.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

30

Ada beberapa penyebab tingginya angka pengangguran yaitu :

1. Terbatasnya informasi peluang kerja yang disebabkan oleh

Kurangnya informasi kerja dari pelaku usaha

pencari kerja belum optimal memanfaatkan teknologi informasi

namun hal ini dapat diatasai dengan memberlakukan wajib

lapor lowongan kepada perusahaan dan melakukan pendataan

keperusahaan

2. Pencari kerja memilih-milih pekerjaan dan lokasi kerja, hal ini

disebabkan oleh :

Hambatan keluarga

Kurangnya minat pencari kerja untuk kerja ke luar daerah

dan luar negeri

Hal ini dapat diatasi dengan melakukan sosialisai kepada

masyarakat perkecamatan dan sekolah tentang bekerja di luar

negeri

3. Kurangnya kompetensi/skill

Kurangnya minat dan bakat terhadap pelatihan berkompetensi

Belum tersedianya jenis-jenis pelatihan bersertifikasi sesuai

kondisi kekinian

Hal ini dapat datasi dengan melakukan survei potensi pelatihan

beroriensi kebutuhan tenaga kerja dimas depan dan melakukan

identifikasi dan tabulasi minat dan bakat pencari kerja.

4. Lapangan pekerjaan kuarang hal ini disebabkan oleh :

Ekonomi makro perusahaan tutup

Investasi titak tumbuh secara signifikan

Pengaruh perkembangan teknologi

5. Kompetensi yang dimiliki oleh pencari kerja tidak sesuai dengan

kebutuhan dunia usaha.

Program dan Kegiatan yang mendukung penurunan Angka

Pengangguran Terbuka dapat dilihat pada table dibawah ini :

Page 31: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

31

Program/Kegiatan Indikator Anggaran Rp. Realisasi Rp. Target Realisasi

I.Program

Peningkatan

Kualitas dan

Produktivitas

1.529.449.646 1.524.013.300

1.Bimbingan

tehnik Untuk

Pengelola Bursa

Kerja Khusus

77.622.146 77.322.000 20 SMK,5 PT 20 SMK,5

PT

2.Bimbingan

Tehnis Untuk

Pengelola

Lembaga

Pelatihan Kerja

76.827.500 76.816.400 20 LPK 20 LPK

3.Penyiapan

Tenaga Kerja

Berbasis

Kompetensi

650.000.000 647.893.500 90 orang 90 orang

4.Pengembangan

Kelembagaan

Produktivitas dan

pelatihan

Kewirausahaan

725.000.000 721.981.400 96 orang 96 orang

II.Program

Peningkatan

Kesempatan

Kerja

339.251.250 337.268.880

1.Penyebarluasan

Informasi Bursa

Tenaga Kerja

99.278.750 99.268.900 600 tenaga

kerja

600 tenaga

kerja

2.Job Canvassing

(Pendataan

Lowongan Kerja)

72.296.250 71.396.250 200 pencari

kerja

200 pencari

kerja

3.Monitoring

Penempatan

Tenaga Kerja

Lokal

47.676.250 47.276.250 1.200 orang 1.200 orang

4.Penyusunan

Perencanaan

Tenaga Kerja

Daerah

120.000.000 119.327.480

1 dokumen

perencanaan

tenaga kerja

daerah

1 dokumen

perencanaa

n tenaga

kerja

daerah

Page 32: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

32

III.Program

Perlindungan

Pengembangan

Lembaga

Ketenagakerjaan

617.779.200 615.453.090

1.Penyelesaian

Masalah

Hubungan

Industrial dan

Pemutusan

Hubungan Kerja

175.000.000 174.999.890 83 kasus 83 kasus

2.Bimbingan

Tehnis dan

Penyuluhan

Hubungan

Industrial

134.277.500 134.277.500 80

perusahaan

80

perusahaan

3.Pengembangan

Penyelesaian

Perselisihan

Hubungan

Industrial

98.926.250 97.126.250 50

perusahaan

50

perusahaan

4.Survei dan

Pembinaan

Pengupahan

48.047.500 48.047.500 25

perusahaan

25

perusahaan

5.Verifikasi

Serikat

Pekerja/Serikat

Buruh di Kota

Padang

44.625.200 44.619.200 60 SP/SB 60 SP/SB

6.Aktualisasi

Lembaga

Kerjasama (LKS)

Tripartit

68.890.250 68.890.250 4 kali 4 kali

7.Bimbingan

Teknis Jaminan

Sosial Tenaga

Kerja

48.012.500 47.492.500

15

perusahaan

(30 orang)

dan 40

perusahaan

pembinaan

lapangan

15

perusahaan

(30 orang)

dan 40

perusahaan

pembinaan

lapangan

IV.Program

Pengembangan

Lembaga

Ekonomi

Pedesaan

64.916.250 63.884.250

Page 33: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

33

1.Sosialisasi TTG

dan

Gelar/Pameran

TTG Kota Tingkat

Nasional

64.916.250 63.884.250 2 kegiatan

pameran

2 kegiatan

pameran

V.Program

Optimalisasi

Tehnologi

Informasi dan

Komunikasi

54.901.950 54.840.950

1.Operasional

Database dan

Website

Disnakerin Kota

Padang

54.901.950 54.840.950

400

informasi, 1

pekerjaan

400

informasi, 1

pekerjaan

Page 34: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

34

Untuk dapat terlaksananya Sasaran 1:MENURUNKAN ANGKA

PENGANGGURAN TERBUKA, maka Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian Kota Padang telah melaksanakan Program dan Kegiatan

untuk menunjangnya, dalam pelaksanaan di lapangan ditemui

beberapa factor pendorong dan factor penghambat

Faktor Pendukung dalam mencapai sasaran menurunkan angka

pengangguran terbuka yaitu :

1. Jumlah pencari kerja banyak pada usia produktif, dalam

pelaksanaan pelatihan kewirausahaan salah satu syaratnya

berusia produktif (19 tahun – 45 tahun).

2. Meningkatnya jumlah LPKS yang meningkatkan kualitas dan

produktivitas yaitu mengajukan akreditasi dan sudah

terakreditasi.

3. Bertambahnya LPKS yang sudah menjadi LPKS Pengirim atau

Sending Officer (SO) dari 3 (tiga) menjadi 5 (lima).

4. Dibentuknya Pusat Pengembangan Keahlian (Skill Development

Center /SDC) berupa tempat-tempat pelatihan (Workplaces)

seperti di SMK, LPKS, Kampus dan tempat pelatihan lainnya di

Kota Padang.

5. Memberikan layanan informasi ketenagakerjaan pada pelajar

dan alumni yang akan memasuki dunia kerja

6. Adanya pembinaan hubungan dengan alumni yang telah

bekerja dan berhasil dalam bidang usaha untuk membantu

memberikan peluang menyalurkan, menempatkan alumni baru

dari almamaternya yang memerlukan pekerjaan.

Faktor Penghambat dalam mencapai sasaran menurunkan angka

pengangguran terbuka adalah :

1. LPKS Mengemudi/stir mobil agak sulit melakukan pembinaan

karena ada anggapan bahwa lembaga sejenis banyak yang

tidak mempunyai izin namun masih bisa beroperasional,

untuk itu harus dilakukan sosialisasi yang lebih intensif lagi

Page 35: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

35

agar LPK ini penya kesadaran akan pentingnya legalitas

lembaga dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan.

2. Masih kurangnya kesadaran dari LPK akan pentingnya

melaksanakan kewajiban sebagai lembaga sebagaimana

Permenaker No. 17 Tahun 2016 tentang tata cara perizinan

LPK.

3. Banyaknya pencari kerja yang mendaftar untuk ikut pelatihan

namun tidak terdaftar pada data Basis Data Terpadu (BDT).

4. Kurangnya kesadaran peserta pelatihan untuk melaporkan

kegiatannya kepada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian

apakah yang bersangkutan sudahbekerja/berwirausahan dan

database peserta pelatihan masih bersifat manual sehingga

sulit diakses secara online.

5. Kurang terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja dengan

kualifikasi tamatan SLTA dan SMK. Hal ini dikarenakan

kurangnya informasi kepada pencari kerja bahwa lowongan

tidak saja ditujukan bagi pencari kerja tamatan sarjana dan

akademi tetapi juga banyak dibutuhkan tenaga kerja tamatan

SLTA dan SMK.

Untuk mengatasi factor penghambat yang ditemui di lapangan,

dilaksankan solusi sebagai berikut :

1. Terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap LPK yang

belum menyadari pentingnya sosialisasi terhadap LPK agar lebih

berkualitas dan produktif.

2. Perlunya penambahan petugas pendamping wirausaha bagi

peserta pelatihan serta sarana bagi petugas berupa kendaraan

operasional khususnya petugas pelaksana untuk melakukan

monitoring dan evaluasi ke lapangan, dilokasi usaha dan tempat

kerja maupun tempat magang peserta pelatihan pada 11

kecamatan dan 104 kelurahan di Kota Padang.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

36

3. Membentuk kelompok usaha bersama bagi peserta yang telah

dilatih dan memberikan pelatihan lanjutan tentang pengetahuan

dan motivasi kewirausahaan dan memberikan bantuan hibah

sarana usaha agar peserta bisa memulai atau mengembangkan

usahanya sebagai stimulan agar mereka lebih maju dan

berkembang.

4. Membentuk Pusat Pengembangan Keahlian (Skill Development

Center /SDC) berupa tempat-tempat pelatihan (Workplaces)

seperti di SMK, LPKS, Kampus dan tempat pelatihan lainnya di

Kota Padang.

5. Tersedianya aplikasi database tentang peserta pelatihan yang

mudah diakses, baik oleh Dinas maupun oleh OPD lain, sebagai

bahan tindak lanjut.

6. Untuk mendukung kelancaran pemasaran tenaga kerja (job

canvasing) dibutuhkan akses-akses/kerja sama yang baik dengan

pengguna tenaga kerja. Hal dilakukan melalui kegiatan

Sosialisasi peraturan-peraturan ketenagakerjaan, sosialisasi

jabatan fungsional pengantar kerja kepada perusahaan dan

leading sektor yang terkait.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

37

Dokumentasi

Kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang

Pelatihan Teknisi Komputer

Page 38: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

38

Pelatihan Mekanik Sepeda Motor

Page 39: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

39

Selama tahun 2019 lowongan kerja yang terdaftar sebanyak

577 lowongan kerja dari 65 perusahaan. Lowongan kerja yang

terbanyak pada jabatan marketing pada perusahaan Bhineka Life

Indonesia, karena cukup banyaknya lowongan kerja tersedia

diharapkan dengan kegiatan job canvasing DinasTenaga Kerja dan

Perindustrian Kota Padang Sedikit banyaknya dapat membantu

pencari kerja mengisi lowongan kerja yang tersedia.

Jumlah Data Pencari Kerja Dan Penempatan Yang Terdaftar

Menurut Klasifikasi Pendidikan Sampai Dengan Bulan Desember

Tahun 2019

NO JENIS

PENDIDIKAN Laki-laki Perempuan Jumlah

1

2

3

4 5

6

7 8

9

10 11

12

SD

SLTP

SLTA

D I D II

D III

D IV S-I

S-II

S-III Spesialis

Profesi

10

45

1.526

1 2

315

23 890

12

0 1

5

14

84

1.601

4 9

623

25 1.811

25

0 0

24

24

129

3.127

5 11

938

48 2.701

36

0 1

29

JUMLAH 2.830 4.220 7.050

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa jumlah pencari kerja di

Kota Padang didominasi oleh SLTA dan lulusan S-I.Data diatas juga

memperlihatkan bahwa jumlah pencari kerja perempuan secara umum

pada semua tingkat pendidikan lebih banyak daripada jumlah pencari

kerja laki-laki. Adapun pencari kerja pada tingkat pendidikan SD

maupun SLTP termasuk sedikit yaitu pada tingkat SD berjumlah 24

orang dan pada tingkat SLTP berjum;ah 129 orang. Adapun untuk

tingkat pendidikan pasca sarjana, spesialis dan profesi juga terdapat

pencari kerja yaitu S-II sebanyak 36 orang, spesialias 1 orang dan

profesi sebanyak 29 orang.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

40

SASARAN 2 :

TERWUJUDNYA HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG HARMONIS

INDIKATOR :

PERSENTASE PENURUNAN PENGADUAN PERSELISIHAN

Tabel 3.1 Kinerja Sasaran Pertangungjawaban

No Indikator

Kinerja

Tahun 2018 Tahun 2019

Target

%

Realisasi

%

%

Capaian

Target

%

Realisasi

%

%

capaian

1 Persentase

Penurunan

Pengaduan

Perselisihan

29 29 100% 29 29 100%

Indikator Persentase Penurunan Pengaduan Perselisihan = Jumlah

Perselisihan Hubungan Industrial yang Diselesaikan :Jumlah

Perselisihan Hubungan Industrial yang Dilaporkan X 100 %

Untuk mendukung Persentase Penurunan Pengaduan Perselisihan

tahun 2019, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang

melakukan danmelaksanakan program dan kegiatan seperti table

dibawah ini :

Program/Kegiatan Indikator Anggaran Realisasi Target Realisasi

III.Program

Perlindungan

Pengembangan

Lembaga

Ketenagakerjaan

617.779.200 615.453.090

1.Penyelesaian

Masalah

Hubungan

Industrial dan

Pemutusan

Hubungan Kerja

175.000.000 174.999.890 83 kasus 83 kasus

Page 41: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

41

2.Bimbingan

Tehnis dan

Penyuluhan

Hubungan

Industrial

134.277.500 134.277.500 80

perusahaan

80

perusahaan

3.Pengembangan

Penyelesaian

Perselisihan

Hubungan

Industrial

98.926.250 97.126.250 50

perusahaan

50

perusahaan

4.Survei dan

Pembinaan

Pengupahan

48.047.500 48.047.500 25

perusahaan

25

perusahaan

5.Verifikasi

Serikat

Pekerja/Serikat

Buruh di Kota

Padang

44.625.200 44.619.200 60 SP/SB 60 SP/SB

6.Aktualisasi

Lembaga

Kerjasama (LKS)

Tripartit

68.890.250 68.890.250 4 kali 4 kali

7.Bimbingan

Teknis Jaminan

Sosial Tenaga

Kerja

48.012.500 47.492.500

15

perusahaan

(30 orang)

dan 40

perusahaan

pembinaan

lapangan

15

perusahaan

(30 orang)

dan 40

perusahaan

pembinaan

lapangan

Page 42: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

42

Dalam melaksanakan program dan kegiatan di lapangan ditemui

beberapa factor pendukung dan fator penghambat untuk mencapai

SASARAN 2 : TERWUJUDNYA HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG

HARMONIS, dapat diuraikan sebagai berikut :

Dalam melaksanakan program dan kegiatan ini didukung oeh

beberapa faktor sebagai berikut :

1. Tingginya komitmen dan motivasi yang diberikan oleh pimpinan

dalam pelaksanaan kegiatan.

2. Dukungan dari Instansi diluar Pemerintah Kota Padang dalam

melakukan koordinasi, konsultasi dan komunikasi yakni BPJS

Ketenagakerjaan, Serikat Pekerja/Serikat Buruh, Pengadilan

Hubungan Industrial yang secara bersama-sama dengan

Pemerintah Kota Padang dalam penyelesaian masalah perselisihan

hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja ini.

3. Adanyasebuahaturan yang jelastentanghak-

hakdankewajibanmasing-masingpihak (pekerjadanpengusaha),

berkaitandenganhubungankerjadansyarat-syaratkerjalainnya

sesuai dengan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan

4. Tersedianya data yang valid baik mengenai jumlah serikat

pekerja/serikat buruh yang telah mendaftarkan ke Dinas Tenaga

Kerja dan Perindustrian Kota Padang, maupun jumlah anggota

Serikat Pekerja/Serikat Buruh secara lengkap dan akurat.

5. Dilihat dari kepedulian dari unsur tripartit, terutama dari pihak

serikat pekerja, DPC FSPTI Kota padang dan pengusaha/ DPD

Apindo Sumatra Barat, sangat mendukung dan respect dengan

kegitan LKS tripartit ini.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan ditemui faktor

penghambat sebagai berikut :

Page 43: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

43

1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Kendala yang ada adalah keterbatasan Sumber Daya Manusia

yaitu tenaga fungsional Mediator yang dimiliki oleh Dinas Tenaga

Kerja dan Perindustrian Kota Padang yang belum sebanding

dengan Perusahaan yang ada di Wilayah Kota Padang.

2. Kurang Kondusifnya Ruangan Konsultasi dan Mediasi

Untuk melakukan konsultasi dan Mediasi dalam penyelesaian

masalah perselisihan hubungan industrial dan pemutusan

hubungan kerja ini sangat diperlukan ruangan yang cukup luas,

nyaman, tenang dan sejuk sehingga setiap permasalahan yang

dikemukakan oleh kedua belah pihak dapat diselesaikan dengan

baik kondusif sesuai dengan atuan yang berlaku

3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Kendala yang ada adalah keterbatasan Sumber Daya Manusia

yaitu tenaga fungsional Mediator yang dimiliki oleh Dinas Tenaga

Kerja dan Perindustrian Kota Padang yang belum sebanding

dengan Perusahaan yang ada di Wilayah Kota Padang.Kurang

Kondusifnya Ruangan Konsultasi dan Mediasi.Untuk melakukan

konsultasi dan Mediasi dalam penyelesaian masalah perselisihan

hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja ini sangat

diperlukan ruangan yang cukup luas, nyaman,

4. Para pekerja dan Pengusaha rendahnya partisipasi untuk

mengikuti bimbingan teknis dan penyuluhan serta pembinaan

yang memadai dalam permasalahan dibidang ketenagakerjaan

khususnya Perselisihan Hubungan Industrial ( PHI ) dan

pentingnya Bipartit di perusahaan.

5. Terbatasnya Jumlah Pegawai dan Anggaran, masih banyak

perusahaan yang harus di lakukan pembinaan mengenai sarana

Hubungan Industrial di perusahaan, yaitu bagaimana tata cara

Page 44: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

44

pembentukan serikat pekerja serikat buruh, keterwakilan serikat

pekerja dalam perundingan PKB, dan pembentukan LKS Bipartit

di perusahaan.Solusi :

Untuk mengatasi faktror penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

dilapangan, solusinya dilakukan sebagai berikut :

1. Secara kontinyu dan berkala akan dilakukan pemantauan terhadap

Perusahaan-Perusahaan yang pernah mengalami permasalahan

Hubungan Industrial dan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) di

Perusahaan tersebutbaik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Mengoptimalkan kerja pegawai teknis dengan mengikutsertakan

pada kegiatan BIMTEK atau TOT baik yang di laksanakan oleh

Provinsi Sumatera Barat maupun oleh Pemerintah Kota Padang serta

mengusulkan staf non-teknis kepada Kementerian Ketenagakerjaan

untuk mengikuti pelatihan menjadi pegawai yang dapat lebih

berkualitas dalam memberikan pengarahan ataupun bimbingan

dalam hal pembentukan sarana Hubungan Industrial di perusahaan.

3. Secara kontinyu dan berkala dilakukan pemantauan terhadap

kegiatan Sosialisasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Menurut

UU no 24 Tahun 2011 tersebut, baik secara langsung maupun tidak

langsung

Dalam pelaksanaan layanan urusan wajib non dasar bidang urusan

tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang untuk

tahun 2018 dan tahun 2019 realisasinya dapat dilihat pada table

dibawah ini dengan indicator sebagai berikut :

No. Indikator 2018 2019 Keterangan

1 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun

49,59 % 33,96 %

2 Besaran kasus yang

diselesaikan dengan Perjanjian Bersama

77,33 % 52,78 %

3 Besaran pencari kerja yang

terdaftar yang ditempatkan

11,12 10,80

4 Jumlah pekerja/buruh yang 92.902 93.652

Page 45: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

45

mejadi peserta programJamsostek

orang orang

5 Perselisihan buruh dan

pengusaha terhadap

kebijakan Pemerintah Daerah

0 1

6 Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan

berbasis kompetensi

88,13 74,60

7 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan

berbasis masyarakat

66,67 70,00

8 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan

kewirausahaan

96 93,84

9 Tingkat partisipasi angkatan

kerja

62,25 62,20

10 Tingkat pengangguran

terbuka

9,40 8,76

11 Rasio penduduk yang bekerja 90,82 91,23

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa dengan adanya

pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan tenaga kerja tahun

2018 dan 2019, terdapat penurunan dan kenaikan sebagai berikut :

a. Angka sengketa pengusaha-pekerja pertahun mengalami

penurunan dari tahun 2018 ke 2019.

b. Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama

mengalami penurunan dari tahun 2018 ke 2019.

c. Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

mengalami penurunan dari tahun 2018 ke 2019.

d. Jumlah pekerja/buruh yang mejadi peserta program Jamsostek

mengalami kenaikan dari tahun 2018 ke 2019.

e. Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan

Pemerintah Daerah mengalami kenaikan dari tahun 2018 ke

2019.

f. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis

kompetensi secara persentase mengalami penurunan disebabkan

dana yang dialokasikan untuk tahun2019 relatif lebih kecil

dibandingkan dengan tahun 2018.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

46

g. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan

kewirausahaan secara persentase mengalami penurunan

disebabkan dana yang dialokasikan untuk tahun2019 relatif

lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2018.

h. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan dari

tahun 2018 ke 2019.

i. Tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari tahun

2018 ke 2019.

j. Rasio penduduk yang bekerja mengalami kenaikan dari tahun

2018 ke 2019

Page 47: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

47

SASARAN 3: MENINGKATNYA KUALITAS PRODUK IKM

INDIKATOR : JUMLAH PRODUK IKM YANG BERKUALITAS

No Indikator

Kinerja

Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisa

si

%

capaian

Target Realisas

i

%

capaian

1 Jumlah

Produk IKM

yang

berkualitas

32% 30% 93,75 % 35% 35% 100%

Indikator Jumlah Produk IKM yang Berkualitas = jumlah IKM

yang difasilitasi : jumlah IKM yang dibina x 100%

Untuk dapat terlaksananya Sasaran 3

MENINGKATNYAKUALITAS PRODUK IKM , Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian Kota Padang melaksanakan program dan kegiatan

seperti table dibawah ini :

Program/Kegiatan Indikat

or Kinerja

Anggaran Realisasi Target Realisasi

VI.Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

2.671.465.275 2.536.111.475

1.Pembinaan dalam Rangka Penumbuhan dan Pengembangan IKM

490.744.000 488.214.455 150 orang 150 orang

2.Pengembangan IKM Kota Padang Melalui Fasilitas Sertifikat Hala, Terdaftar HKI, Bantuan Desain Label dan Bantuan kemasan

211.301.500 209.686.500 96 IKM 96 IKM

Page 48: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

48

4.Pembinaan Kelembagaan dan Penguatan Sarana Prasarana Sentra IKM

477.237.050 472.208.550 5 KUBE 5 KUBE

5.Pembinaan Teknis Usaha Industri

336.667.625 331.929.550 123 IKM 123 IKM

6.Forum Konsultasi dan Kerjasama Kelembagaan Industri Serta Temu Usaha di Kota Padang

64.617.750 62.051.750 100 IKM 100 IKM

7.Pembinaan,Pengawasan dan Evaluasi IKM Kota Padang

35.788.600 35.652.600 60 IKM 60 IKM

8.Dukungan Kerjasama Lembaga Pemerhati dan Pecinta Industri Kerajinan (Dekranasda)

365.426.550 363.940.550

Pameran Inacraft, Pameran

HUT Dekranas, Pameran Sumbar

Ekspo,Pameran

Minangkabau Heritage

dan Pameran Lokal di dalam

propinsi dan local Kota Padang

Pameran Inacraft, Pameran

HUT Dekranas, Pameran Sumbar

Ekspo,Pameran

Minangkabau Heritage

dan Pameran Lokal di dalam

propinsi dan local

Kota Padang

9.Penyusunan DED Gedung Sarana Promosi Dekranasda

689.682.200 572.427.520

1 dokumen DED, 1

dokumen lingkungan da 1 unit

plang sentra

1 dokumen DED, 1

dokumen lingkungan da 1 unit

plang sentra

10.Program Penataan Struktur Industri

56.681.800 56.121.800

1.Peningkatan Kualitas Penyajian Data Statistik Industri Kota Padang

56.681.800 56.121.800 1 kegiatan 1 kegiatan

Page 49: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

49

Pencapaian target terhadap indikator Presentase Peningkatan

Produk IKM yang memenuhi standar pada tahun 2019 terlaksana

dengan baik karena pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan

kualitas produk IKM dilaksanakan sesuai dengan output yang

ditetapkan dan dukungan anggaran yang optimal.

Sasaran 3, MENINGKATNYA KUALITAS PRODUKINDUSTRI KECIL

DAN MENENGAH (IKM), terdapat factor pendukung dan penghambat

dalam pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan dilapangan ditemui

beberapa faktor pendukung sebagai berikut :

1. Tersedianya Pelaku Industri yang akan dilatih sesuai kriteria

yang ditetapkan.

2. Tersedianya Narasumber dan sarana - prasarana pelatihan

yang menunjang pelaksanaan pelatihan berjalan secara

maksimal.

3. Adanya dukungan dari pihak kelurahan , dan kecamatan.

4. adanya dukungan dari pihak kelurahan , dan kecamatan.

5. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkelanjutan

sehingga pembinaan tersedianya calon penerima bantuan

berdasarkan proposal permohonan bantuan hibah barang

yang masuk.

6. Tersedianya lahan untuk pembangunan Sentra Rendang di

Kecamatan Koto Tangah yang disiapkan oleh Pemerintah

Kota Padang

7. Adanya Lembaga atau Stakeholder yang memiliki program

pembinaan bagi IKM terutama Perguruan Tinggi.

8. Tersedianya program Dekranasda yang mendukung

pembinaan pemasaran produk IKM.

9. Data industry yang ada sudah digunakan sebagai data untuk

pengambilan keputusan dalam melakukan program dan

kegiatan tahun berikutnya.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

50

Faktor penghambat dalam pelaksanaan program dan kegiatan adalah :

1. Kesulitan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh

pihak kelurahan sehingga masih ada yang peserta pelatihan

yang belum mempunyai kegiatan industri.

2. Jiwa kewirausahaan dari peserta pelatihan masih rendah

sehingga motivasi berusaha juga rendah.

3. Belum ada dukungan yang optimal dari kelurahan untuk

menumbuhkan sentra - sentra industri bagi pelaku industri

yang telah dilatih.

4. Kriteria umur dan pendidikan IKM berusia produktif yang

berminat mengikuti pelatihan AMT sering tidak terpenuhi

karena yang paling berminat adalah yang berusia di atas 40

tahun.

5. Skala IKM Pangan Kota Padang masih skala rumah tangga

dan kecil dan masih melakukan kegiatan produksi yang

bersifat pesanan serta tidak kontiniu sehinggakeinginan

untuk merubah perilaku dalam melakukan kegiatan usaha

masih rendah.

6. Kemampuan daya tahan IKM masih rendah sehingga untuk

bisa mempertahankan kegiatan usaha tidak ada dan masih

terkendala modal usaha.

7. Pengelolaan manajemen usaha tidak diterapkansehingga

KUBE masih kesulitan mengelola usaha kelompok.

8. Kemampuan IKM menerapkan hasil binaan tentang GMP

masih rendah karena budaya kerja yang sulit berubah.

9. Kondisi tempat usaha IKM masih bergabung dengan tempat

tinggal.

10. Program pembinaan dari stakeholder masih terbatas.

11. Administrasi penyelesaian status lahan pendirian Sentral

Rendang masih terkendala dan masih dalam proses

peruntukan lahan.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

51

12. Kreatifitas produk kerajinan IKM Kota Padang tidak

berkembang sesuai tuntutan pasar sehingga sulit bersaing

dengan produk dari luar Kota Padang.

13. Ketersediaan sumber daya manusia untuk mengetrikan

data masih terbatas sehingga jumlah data yang bisa diolah

juga terbatas

Dengan telah terlaksananya program dan kegiatan tahun anggaran

2019 ditemui beberapa kendala di lapangan, maka Dinas Tenaga Kerja

dan Perindustrian mengatasinya dengan beberapa solusi sebagai

berikut :

1. Melakukan monitoring dan pendampingan untuk mendampingi

IKM untuk mampu melakukan kegiatan produksi secara kontinu.

2. Mengikutsertakan dalam pelatihan lanjutan terkait peningkatan

kualitas dan manajemen pemasaran

3. Pengseleksian peserta tetap dilakukan secara optimal untuk

mendapatkan peserta pelatihan yang sesuai

4. Melakukan pelatihan dan pembinaan dalam pengembangan

disain dan kualitas produk kerajinan.

5. Melakukan koordinasi dengan pihak Kelurahan dan Kecamatan

untuk mempermudah dalam pendataan serta memanfaatkan

aplikasi pendataan berbasis android.

6. Melakukan sosialisasi kepada IKM bahwa perlu dilakukan

pemisahan tempat tinggal dengan tempat usaha, sehingga syarat

GMP terpenuhi yang merupakan salah satu penilaian terhadap

standarisasi produk.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

52

Untuk kegiatan di Bidang Industri berikut ini rincian Anggaran dan

Realisasinya tahun anggaran 2019 sebagai berikut :

PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % CAPAIAN

V Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

54.901.950 54.840.950 99,89

1 Operasional Database dan Website Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang

54.901.950 54.840.950 99,89

VI Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

2.671.465.275

2.536.111.475 94.93

1 Pembinaan Dalam Rangka Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

490.744.000 488.214.455 99.48

4 Pengembangan IKM Kota Padang Melalui Fasilitasi Sertifikat Halal Terdaftar HKI Bantuan Desain Label dan Bantuan

211.301.500 209.686.500 99.23

5 Pembinaan Kelembagaan dan Penguatan Sarana Prasarana Sentra IKM

477.237.050 472.208.550 98.94

6 Pembinaan Teknis Usaha Industri

336.667.625 331.929.550 98.53

7 Forum Konsultasi dan Kerjasama Kelembagaan Industri Kecil dan Menengah di Kota Padang

64.617.750 62.051.750 96.02

9 Pembinaan Pengawasan dan Evaluasi IKM Kota Padang

35.788.600 35.652.600 99.61

10 Dukungan Kerjasama Lembaga Pemerhati dan Pecinta Industri Kerajinan (DEKRANASDA)

365.426.550 363.940.550 99.59

Penyusunan DED Gedung Sarana promosi Dekranasda

689.682.200 572.427.520 83.00

VI Program Penataan Struktur Industri

56.681.800 56.121.800 100

1 Peningkatan Kualitas Penyajian Data Statistik Industri Kota Padang

56.681.800 56.121.800 100

Page 53: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

53

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

4.1 Indikator Kinerja

Untuk mengukur Indikator Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian Kota Padang tahun 2019 digunakan Indikator, sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kinerja Sasaran Pertangungjawaban

No Indikator

Kinerja

Tahun 2018 Tahun 2019

Targe

t %

Realisas

i %

%

Capaian

Targe

t %

Realisas

i %

%

capaian

1

Angka

Pengangguran

Terbuka

11.8 9.40 125.5% 11.2 8.76 127.27%

2

Terwujudnya

Hubungan

Industrial yang

Harmonis

29% 29% 100% 29% 29% 100%

3

Meningkatnya

Kualitas

Produk IKM

35% 35% 100% 35% 35% 100%

Berdasarkan hasil perhitungan capaian indikator kinerja Angka

Pengangguran Terbuka tahun 2019adalah 127,27% secara skala capaian

kinerja lebih dari 100% dengan kategori sangat baik sekali. Target fisik dapat

dilaksanakan sesuai dengan waktu, volume dan jadwal yang sudah ditetapkan.

Secara umum pelaksanaan Program dan kegiatan di Dinas Tenaga Kerja dan

Perindustrian tahun 2019berjalan sesuai dengan target kinerja yang

ditetapkan. Dari total anggaran yang disediakan sebesar Rp.

13.038.416.085,- dapat direalisasikan sebesar Rp. 12.072.150.753,- atau

Page 54: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …

54

92.59 %. Dengan rincian Belanja Langsung Anggaran sebesar Rp

7.376.636.371 dengan Realisasi Rp.7.191.097.639 atau sebesar 97.48%

4.2 Langkah-Langkah Perbaikan Indikator Kinerja Sasaran

1. Dalam menetepkan dan menghitungindicator capaia kinerjadiperlukan data

yang akurat. Dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota

Padang akan melengkapi data yang dibutuhkan baik data tenaga kerja

maupun data industri.

2. Untuk kegiatan yang capaian Kinerjanya dibawah 90% akan dilakukan

evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan datang.

Padang, Januari 2020

KEPALA DINAS TENAGA KERJA

DAN PERINDUSTRIAN KOTA

PADANG

YUNISMAN, SE, MM

NIP.19610203 198101 1 002

Page 55: BAB I PENDAHULUAN I.1 GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA …