BAB I PENDAHULUAN -...

17
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jogja Bay Adventure Pirates Waterpark merupakan lokasi pariwisata seluas 11 Hektar yang berlokasi di Jalan Stadion Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas Jogja Bay Waterpark terdiri dari 7 Ha Area bermain berupa wahana air dan pertunjukan serta 2.7 Ha area parkir kendaraan pengunjung (mobil, motor dan bus) serta taman (www.jogjaBay.com). Jogja Bay Waterpark dianggap sebagai salah satu lokasi wisata air yang unik dan berbeda dibandingkan dengan lokasi wisata serupa. Hal tersebut karena Jogja Bay Waterpark merupakan lokasi pariwisata thematic story telling yang memadukan antara tradisi Jogja dengan para bajak laut Eropa. Konsep tersebut diterapkan dalam On-site Live Show, karakter tokoh, berbagai macam wahana air hingga merchandise yang ditawarkan. Gambar 1 1 Lokasi Pariwisata Jogja Bay Waterpark Jogja Bay Waterpark diresmikan oleh gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono pada tanggal 20 Desember 2015. Lokasi pariwisata tersebut

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jogja Bay Adventure Pirates Waterpark merupakan lokasi pariwisata seluas

11 Hektar yang berlokasi di Jalan Stadion Maguwoharjo, Kecamatan Depok,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas Jogja Bay Waterpark terdiri

dari 7 Ha Area bermain berupa wahana air dan pertunjukan serta 2.7 Ha area parkir

kendaraan pengunjung (mobil, motor dan bus) serta taman (www.jogjaBay.com). Jogja

Bay Waterpark dianggap sebagai salah satu lokasi wisata air yang unik dan berbeda

dibandingkan dengan lokasi wisata serupa. Hal tersebut karena Jogja Bay Waterpark

merupakan lokasi pariwisata thematic story telling yang memadukan antara tradisi

Jogja dengan para bajak laut Eropa. Konsep tersebut diterapkan dalam On-site Live

Show, karakter tokoh, berbagai macam wahana air hingga merchandise yang

ditawarkan.

Gambar 1 1 Lokasi Pariwisata Jogja Bay Waterpark

Jogja Bay Waterpark diresmikan oleh gubernur DIY Sri Sultan

Hamengkubuwono pada tanggal 20 Desember 2015. Lokasi pariwisata tersebut

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

2

dibangun diatas tanah kas Desa Maguwoharjo tepatnya di sebelah utara Stadion Sepak

Bola Maguwoharjo. Lokasi pariwisata yang dioperasikan oleh PT. Taman Wisata Jogja

tersebut selalu dipadati oleh pengunjung terutama pada akhir pekan atau hari libur

nasional.

Wardiyanta (2009) menyatakan bahwa perkembangan suatu pariwisata dapat

mendatangkan berbagai manfaat pada masyarakat yang ada di sekitarnya baik secara

ekonomis, sosial maupun budaya. Namun, apabila perkembangan dari pariwisata tidak

dipersiapkan dan tidak dikelola dengan baik maka dapat menimbulkan berbagai

permasalahan yang menyulitkan atau bahkan merugikan masyarakat.

Aktivitas pariwisata dari Jogja Bay Waterpark dapat memberikan dampak

sosial dan ekonomi terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Aktivitas ekonomi

yang pada awalnya sudah cukup tinggi, akibat pengaruh aktivitas di Stadion

Maguwoharo menjadi semakin meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin

ramainya pedagang kaki lima di sekitar lokasi pariwisata Jogja Bay Waterpark.

Banyaknya peluang usaha di sekitar Jogja Bay Waterpark menarik pedagang kaki lima

untuk menggelar dagangannya. Barang dagangan yang marak dijajakan terutama

adalah peralatan berenang serta makanan dan minuman yang ditujukan untuk

pengunjung Jogja Bay Waterpark. Selain pedagang kaki lima, peluang usaha juga

didapati oleh penduduk masyarakat Desa Wedomartani. Hal tersebut dikarenakan

pembangunan Jogja Bay Waterpark membuka peluang usaha bagi masyarakat yang ada

di sekitarnya.

Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh suatu pembangunan adalah kondisi

sosial terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Aktivitas sosial yang timbul akibat

dibangunnya lokasi pariwisata Jogja Bay Waterpark adalah kegiatan berupa olahraga

pagi seperti jogging ataupun senam yang diadakan di depan pintu masuk Jogja Bay

Waterpark.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

3

Perkembangan aktivitas sosial dan ekonomi akibat pembangunan Jogja Bay

Waterpark di satu sisi dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui peluang

usaha yang semakin meningkat serta berbagai fasilitas pelayanan yang ikut

berkembang, namun di sisi lain tersedianya fasilitas yang lengkap itu dapat

dimanfaatkan oleh sebagian penduduk, terutama para remaja untuk melakukan

aktivitas yang dapat meresahkan orang lain. Selain perubahan kondisi ekonomi,

aktivitas lalu lintas di sepanjang jalan Stadion Maguwoharjo juga mengalami

peningkatan kepadatan. Akses lalu lintas menjadi semakin padat terutama pada akhir

pekan dan hari libur nasional.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam penelitian ini, pokok masalah yang menjadi fokus utama adalah

bagaimana proses dalam pembangunan Jogja Bay Waterpark dan perubahan sosial

ekonomi yang ditimbulkan oleh pembangunan lokasi pariwisata tersebut kepada

masyarakat yang ada di sekitarnya, terutama pada masyarakat di Desa Wedomartani.

Luas area yang mengalami perubahan akibat pembangunan Jogja Bay Waterpark dan

proses pembangunan Jogja Bay Waterpark juga menjadi kajian dalam penelitian ini.

Perubahan yang dapat terjadi akibat pembangunan Jogja Bay Waterpark antara lain

adalah perubahan pendapatan dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat.

Perubahan lain yang dapat muncul akibat pembangunan Jogja Bay Waterpark adalah

dampak negatif berupa perubahan perilaku sosial masyarakat, meningkatnya kepadatan

jalan, kebisingan dan tindakan kriminal.

Pokok permasalahan tersebut menjadi suatu fenomena yang menarik untuk

diteliti. Berdasarkan beberapa pokok masalah yang diuraikan di atas maka dapat

disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembangunan lokasi pariwisata Jogja Bay Waterpark

2. Bagaimana pengaruh pembangunan lokasi pariwisata Jogja Bay

Waterpark terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

4

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui proses pembangunan lokasi pariwisata Jogja Bay

Waterpark

2. Mengetahui perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat akibat

pembangunan Jogja Bay Waterpark

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

pengembangan ilmu pengetahuan maupun membantu dalam hal pembangunan.

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini merupakan sarana untuk mengetahui dampak sosial dan

ekonomi yang disebabkan oleh pembangunan paariwisata. Selain itu, hasil

penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk pengembangan

teori dampak perkembangan pariwisata.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian adalah diharapkan dapat menjadi rujukan

bagi pemerintah daerah maupun bagi pengelola pariwisata dalam

menetapkan regulasi dan kebijakan dalam menanggulangi dampak

pembangunan.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

5

1.5 TINJAUAN PUSTAKA

1.5.1 Geografi Pariwisata

R Bintarto dalam Sumadi (2003) menyatakan bahwa geografi adalah ilmu

yang memperlajari hubungan kasual antara gejala muka bumi dan peristiwa yang

terjadi di muka bumi baik fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta

pemersalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi dan kewilayahan.

Istilah “pariwisata” secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang

terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar,

dan “wisata” yang berarti perjalanan atau bepergian. Kata pariwisata disimpulkan

menjadi suatu perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari

suatu tempat ke tempat yang lain. Menurut definisi yang luas, dapat dinyatakan bahwa

istilah pariwisata merupakan perjalanan dari suatu tempat ketempat lain yang bersifat

sementara serta dilakukan secara perorangan atau kelompok (Spillane, 1987).

Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan manusia. Ilmu

geografi selalu berhubungan dengan lokasi suatu fenomena, hubungan antara

fenomena dan distribusi keruangan. Pariwisata berkaitan erat dengan pemanfaatan

ruang, lokasi-lokasi daerah tujuan wisata, lokasi dimana wisatawan bergerak dari satu

daerah ke daerah lain. Dengan demikian geografi mempunyai peranan yang sangat

penting dalam menyediakan ruang sebagai daerah tujuan wisata yang sesuai dengan

permintaan wisatawan dan memberikan kepuasan wisatawan yang berbeda

karakternya.

Geografi pariwisata merupakan studi terapan dari berbagai konsep, teori dan

pendekatan geografi terhadap aspek-aspek pariwisata pada wilayah permukaan bumi

(Pramono, 2012). Menurut Sujali (1989), geografi pariwisata sesuai dengan bidang

atau lingkupnya, merupakan objek wisata. Pembahasannya ditekankan pada masalah

bentuk, jenis, persebaran dan termasuk juga wisatawan sebagai konsumen dari objek

wisata.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

6

1.5.2 Penggunaan Lahan dan Alih fungsi lahan

Pengertian Lahan Menurut FAO (1975) dalam Arsyad (1989) adalah suatu

lingkungan fisik yang terdiri atas tanah, iklim, relief, hidrologi, vegetasi, dan benda-

benda yang ada di atasnya dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi penggunaan

lahan. Faktor lain yang mempengaruhi lahan dan penggunaannya adalah kegiatan

manusia, baik masa lampau maupun sekarang. Menurut Sitorus (2004) definisi lahan

adalah bagian dari bentang alam (landscape) yang mencakup pengertian lingkungan

fisik termasuk iklim, topografi atau relief, hidrologi termasuk keadaan vegetasi alami

yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Lahan

menurut Hardjowigeno dan Widiatmaka (2001) adalah suatu wilayah di permukaan

bumi, mencakup semua komponen biosfer, termasuk atmosfer serta segala akibat yang

ditimbulkan oleh manusia di masa lalu dan sekarang.

Penggunaan lahan menurut Lillesand dan Kiefer (1997) merupakan hubungan

antara kegiatan manusia pada suatu bidang lahan. Penggunaan lahan dikelompokkan

dalam dua golongan yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan non-

pertanian. Penggunaan lahan merupakan perpaduan dari berbagai faktor fisik, sosial

dan budaya. Hal tersebut dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang sangat

berperan dalam melakukan aktivitas di muka bumi. Tingkah laku manusia dalam

menggunakan lahan mampu merubah tatanan kondisi fisik yang ada sehingga berubah

arah kearah yang baik maupun ke arah yang buruk (http://a-research.upi.edu)

Alih fungsi lahan merupakan perubahan fungsi dari sebagian atau seluruh

kawasan lahan dari fungsinya semula menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif

(masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri (Utomo dkk, 1992).

Menurut Witjaksono (1996) ada lima faktor sosial yang dapat mempengaruhi

terjadinya alih fungsi lahan, yaitu: perubahan perilaku, hubungan pemilik dengan

lahan, pemecahan lahan, pengambilan keputusan, dan apresiasi pemerintah terhadap

aspirasi masyarakat.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

7

1.5.3 Pembangunan Lokasi Pariwisata

Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup

berbagai perubahan dasar atas struktur sosial, sikap masyarakat, dan institusi nasional,

pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan

kemiskinan (Todaro, 2006:22). Pembangunan dapat mempengaruhi kondisi sosial dan

kondisi ekonomi daerah yang berada di sekitar pembangunan tersebut.

Myrdal (1957) menyatakan bahwa setiap daerah mempunyai pusat

pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi masyarakat. Pusat pertumbuhan tersebut

juga mempunyai daya tarik terhadap tenaga terampil, modal, dan barang-barang

dagangan yang menunjang pertumbuhan suatu lokasi. Hal tersebut mengakibatkan

pertumbuhan yang makin lama makin pesat atau akan terjadi polarisasi pertumbuhan

ekonomi (polarization of economic growth).

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang dapat meningkatkan

pendapatan riil perkapita penduduk dalam jangka waktu yang panjang. Pembangunan

ekonomi juga menyebabkan perbaikan dari berbagai sistem kelembagaan (Arsyad,

1999).

Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 2009, pariwisata adalah berbagai

macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai macam fasilitas serta layanan

yang disediakan oleh masyarakat, pengusa, pemerintah dan pemerintah daerah.

Menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990, pariwisata merupakan segala sesuatu

yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek hingga daya tarik dari

wisata serta usaha-usaha yang terkait dengan bidang pariwisata tersebut.

Wahab (1985) menyatakan bahwa pariwisata merupakan salah satu jenis

industri baru yang dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi secara cepat dalam

menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan penghasilan, standar hidup serta

memberikan stimulasi pada sektor produktivitas lainya. Sektor pariwisata merupakan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

8

sektor kompleks yang meliputi berbagai industri, seperti kerajinan tangan, cindera

mata, penginapan, serta transportasi.

Sujali (1989) menyatakan terdapat tiga jenis obyek wisata yaitu:

1. Obyek wisata alam (Natural Resources): Bentuk atau wujud dari obyek

pariwisata ini adalah pemandangan alam seperti lingkungan pegunungan,

pantai atau perairan, lingkungan hidup berupa flora dan fauna atau bentuk-

bentuk yang lain

2. Obyek wisata budaya atau manusia (Human Resources): merupakan

obyek wisata budaya lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan atau

kehidupan manusia. Contoh obyek wisata budaya adalah museum, candi,

tarian/kesenian, upacara keagamaan, upacara adat, upacara pemakaman

dan lain sebagainya

3. Obyek wisata buatan manusia (Man Made Resources): obyek pariwisata

yang bersifat man made atau sangat dipengaruhi oleh kreativitas manusia.

Obyek wisata buatan manusia contohnya adalah museum, tempat ibadah,

atau kawasan wisata yang dibangun.

Menurut Robert W. Mc Intosch dan Charles R.Goeldner dalam Wardiyanta

(2009), penelitian pariwisata adalah kegiatan investigasi yang dilakukan secara

sistematis, menyeruluh dan terkontrol mengenai fenomena kehidupan manusia dalam

kaitannya dengan kegiatan pariwisata yang dilaksanakan. Hasil investigasi tersebut

digunakan menjadi salah satu dasar untuk menyusun keputusan dalam upaya

pengembangan pariwisata daerah maupun industri pariwisata untuk memecahkan

berbagai permasalahan yang muncul sebagai dampak kegiatan pariwisata.

Pembangunan suatu lokasi pariwisata atau obyek pariwisata memberikan

berbagai dampak terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Dampak secara

sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia dampak diartikan sebagai pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

9

negatif maupun positif. Pariwisata dan perkembangannya dapat menimbulkan berbagai

dampak terhadap masyarakat maupun individu pada berbagai aspek kehidupan,

diantaranya adalah aspek sosial dan ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dapat bersifat

positif maupun negatif tergantung pada jenis, sifat dan kualitas hubungan atau

interaksinya (Khikmatul, 2003)

1.5.4 Dampak Sosial dan Ekonomi Pembangunan Lokasi Pariwisata

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial diartikan sebagai segala

sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sementara istilah ekonomi berarti ilmu

yang berkaitan dengan asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang

serta kekayaan seperti keuangan, perindustrian dan perdagangan (KBBI, 1996)

Aktivitas Ekonomi di suatu negara/wilayah sangat mempengaruhi

perkembangan pariwisatanya, dimana perkembangan pariwisata tersebut

mempengaruhi kondisi politik, sosial, ekonomi dan lingkungan (Beery, 2012). Gee

(1989) menyatakan dalam bukunya yang berjudul “The Travel Industry” bahwa “as

tourism grows and travelers increases, so does the potential for both positive and

negative impacts”. Menurut Gee, pertumbuhan pariwisata dan kunjungan wisatawan

dapat memberikan dampak baik dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu

dampak positif dari pembangunan adalah dapat meningkatkan aktivitas ekonomi

masyarakat yang ada di sekitarnya. Mill (2000) dalam bukunya yang berjudul “The

Tourism, International Business” mengungkapkan bahwa pembangunan lokasi

pariwisata dapat memberikan keuntungan bagi wisatawan maupun masyarakat asli dan

dapat menaikkan taraf hidup melalui keuntungan secara ekonomi yang timbul di

kawasan tersebut.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

10

Dampak positif lain yang timbul akibat pengadaan atau pembangunan dari

kegiatan pariwisata adalah menciptakan lapangan kerja, memacu pertumbuhan

ekonomi dan menyebarkan pembangunan (Abdurrachmat dan E. Maryani, 1998).

Pillay and Rogerson (2013) mengemukakan bahwa dalam studi kasus di Afrika Selatan

terdapat manfaat dalam pembangunan pariwisata untuk mempromosikan daerah

pedesaan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan lokasi pariwisata

juga memberikan manfaat sebagai sumber devisa negara serta meningkatkan

pendapatan masyarakat yang ada di sekitarnya. Pembangunan pariwisata juga dapat

menimbulkan dampak negatif yaitu yaitu meningkatnya kriminalitas, masuknya

budaya asing yang tidak sesuai norma serta menurunnya apresiasi masyarakat dalam

menjaga dan melestarikan adat-istiadat (Yesser, 2011).

Pembangunan pariwisata dalam bidang ekonomi salah satunya adalah

meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Peningkatan pembangunan

pariwata dapat membuka lapangan pekerjaan dan lapangan usaha baik secara langsung

maupun tidak langsung. Pembangunan pariwisata juga dapat membuka peluang usaha

baik pada waktu sebelum maupun sesudah berlangsungnya kegiatan kepariwisataan

tersebut (Suwantoro, 2009)

Irianto (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Pariwisata

Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Gili Trawangan Kecamatan

Pemenang Kabupaten Lombok Utara” menyatakan bahwa pembangunan pariwisata

memberikan dampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang ada di

sekitarnya. Dampak sosial yang timbul akibat pembangunan pariwisata adalah

terjadinya akulturasi budaya lokal dengan budaya asing serta merosotnya nilai-nilai

yang ada dalam masyarakat. Sementara itu dampak ekonomi yang disebabkan oleh

pembangunan pariwisata adalah meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan

masyarakat.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

11

1.5.5 Persepsi Masyarakat

Robbins (2006) mengungkapkan bahwa persepsi merupakan proses yang

digunakan oleh individu dalam mengelola dan menafsirkan kesan indera untuk

memberikan makna kepada lingkungan. Meskipun begitu, persepsi dari seseorang

dapat berbeda dari kenyataan yang obyektif. Sedangkan menurut Sunaryo (2004),

persepsi adalah proses akhir dari pengamatan yang diawali dari proses pengindraan.

Pengindraan sendiri merupakan proses diterimanya stimulus oleh alat indra yang

kemudian diteruskan ke otak sehingga individu menyadari tentang sesuatu yang

hendak dipersepsikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai

berikut:

1. Faktor –faktor personal

Faktor personal adalah karakteristik atau sifat seseorang yang

mempresepsikan suatu obyek. Faktor personal mencakup motif, sikap,

nilai, preferensi, keyakinan, tujuan, kapabilitas, kegunaan, gaya

komunikasi, pengalaman dan kebiasaan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi stimuli

Faktor faktor yang mempengaruhi misalnya adalah karakter fisik (ukuran,

warna, intensitas, dsb) dari stimuli, pengorganisasian pesan, novelty

(kebaruan, keluarbiasaan), Mode (penglihatan, pendengaran, penciuman,

perabaan, pengecapan) dan asal muasal informasi

3. Pengaruh media dan lingkungan

Media dapat mempengaruhi penerimaan dan pengolahan informasi.

Misalnya, berita mengenai kesehatan yang berasal dari tv akan

dipersepsikan berbeda jika disampaikan melalui jurnal kesehatan. situasu

komunikasi setting atayu konteks yang mendasari suatu komunikasi dapat

mempengaruhi persepi seseorang akan sesuatu (Mutmainnah, 1997)

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

12

Ralph Linton dalam Harsojo (1997) menyatakan bahwa masyarakat

merupakan setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama sehingga mereka

itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai kesatuan

sosial dengan batas-batas tertentu. Persepsi masyarakat merupakan pengalaman

mengenai objek atau peristiwa yang dialami oleh sekelompok individu pada suatu

daerah, pada suatu waktu tertentu (Deviana, 2014)

1.5.6 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

pembangunan obyek pariwisata terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang

ada di sekitarnya telah banyak dilaksanakan. Penelitian umumnya dilakukan dengan

metode deskriptif, kualitatif, kuantitatif serta observasi untuk mengetahui besarnya

perubahan konsidi sosial ekonomi yang terjadi setelah pembangunan obyek pariwisata.

Data penelitian diperoleh dari observasi langsung dengan wawancara maupun

pengamatan di lapangan.

Irianto pada tahun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak

Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Gili Trawangan

Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara” bertujuan untuk Mengetahui

dampak kegiatan pariwisata di Gili Terawangan terhadap kehidupan sosial dan

ekonomi masyarakat sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif

Kualitatif dengan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian yang diperoleh

Irianto (2011) menunjukan bahwa kegiatan pariwisata di Gili Trawangan memberikan

pengaruh terhadap lingkungan sekitar baik secara positif maupun pengaruh negatif.

Pengaruh positif dilihat dari segi ekonomi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

setempat sedangkan pengaruh negatifnya adalah lunturnya nilai-nilai budaya

masyarakat setempat karena terpengaruh perilaku wisatawan asing. Sedangkan

Kurniawan Wawan (2016) menyusun penelitian dengan tema serupa yang berjudul

“Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Pariwisata Umbul Sidomukti Kecamatan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

13

Bandungan Kabupaten Semarang”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui

besar peluang usaha masyarakat sekitar Obyek Wisata Umbul Sidomukti Kabupaten

Semarang, peningkatan pendapatan yang didapat oleh pedagang kawasan Obyek

Wisata Umbul Sidomukti Kabupaten Semarang dan penyerapan tenaga kerja di daerah

kawasan Obyek Wisata Umbul Sidomukti Kabupaten Semarang. Metode yang

digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian Kurniawan menunjukan bahwa

peluang usaha di sekitar Objek Pariwisata Umbul Sidomukti termasuk dalam kategori

tinggi. Warga sekitar memanfaatkan momen ini untuk berdagang, jasa tourleader

hingga menjadi karyawan pada berbagai obyek wisata.

Penelitian Fitri Rahayu pada tahun 2006 berjudul “Analisis Pengaruh Sektor

Pariwisata Terhadap Perekonomian Kota Bogor”. Penelitian tersebut bertujuan untuk

Menganalisis peran sektor pariwisata dalam pembentukan output, nilai tambah bruto,

permintaan antara dan permintaan akhir Kota Bogor (1). Menganalisis keterkaitan

antara sektor pariwisata dengan sektor-sektor lainnya di Kota Bogor, baik keterkaitan

dari sisi input maupun sisi output (2). Menganalisis dampak penyebaran sektor

pariwisata di Kota Bogor dan bagaimana pengaruhnya terhadap sektor-sektor

perekonomian lainnya (3). Menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh

sektor pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan penyerapan tenaga

kerja dilihat berdasarkan efek multiplier terhadap output, pendapatan dan tenaga kerja

(4). Penelitian tersebut dilakukan dengan Metode Input-output serta analisis data

sekunder. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa Sektor pariwisata memiliki peran

cukup penting terhadap pembentukan struktur permintaan antara dan permintaan akhir.

Tingginya permintaan akhir dibanding dengan permintaan antara menunjukkan bahwa

output sektor pariwisata sebagian besar digunakan untuk dikonsumsi langsung

dibandingkan sebagai input langsung oleh sektor perekonomian lain. Dilihat dari hasil

analisis keterkaitan sub sektor pariwisata maka dapat dilihat bahwa keterkaitan output

langsung ke depan yang memiliki nilai terbesar adalah sektor restoran.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

14

Sihana (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Perubahan Penghidupan

Sosial Ekonomi Penduduk Desa Wedomartani Akibat Pembangunan Kawasan Stadion

Maguwoharjo” bertujuan untuk mengkaji persepsi penduduk Desa Wedomartani

terhadap perubahan penghidupan sosial ekonomi akibat pembangunan kawasan

Stadion Maguwoharjo, mengkaji pengaruh pembangunan kawasan Stadion

Maguwoharjo terhadap perubahan penggunaan lahan di Desa Wedomartani; dan

mengkaji perubahan penghidupan sosial ekonomi penduduk Desa Wedomartani

setelah pembangunan kawasan Stadion Maguwoharjo. Penelitian tersebut dilaksanakan

menggunakan metode Survei, wawancara dan observasi. Hasil yang diperoleh dalam

penelitian Sihana (2015) adalah Keberadaan kawasan Stadion Maguwoharjo dapat

mendorong terjadinya perubahan penghidupan sosial ekonomi ke arah yang lebih baik.

Pembangunan kawasan Stadion Maguwoharjo mempengaruhi terjadinya perubahan

penggunaan lahan, terutama lahan di sekitar kawasan Stadion Maguwoharjo dan lahan

di sepanjang jalan menuju kawasan Stadion Maguwoharjo dengan pola menyebar.

Yessser priono (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Studi Dampak

Pariwisata Bukit Batu Kabupaten Kasongan Ditinjau Dari Aspek Ekonomi, Sosial Dan

Budaya” bertujuan untuk mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan dari objek

wisata Bukit Batu dan melakukan upaya penanggulangan terhadap dampak negative

yang ditimbulkan dari objek wisata Bukit Batu. Penelitian tersebut dilakukan dengan

observasi dan pengamatan. Hasil yang diperoleh adalah obyek wisata bukit Batu

memberikan berbagai manfaat positif bagi masyarakat sekitarnya seperti meningkatkan

pendapatan, membuka peluang pekerjaan, pembangunan daerah, peningkatan sarana

prasarana, meningkatkan akses tunjangan dari pemerintah serta berbagai manfaat di

bidang sosial budaya. Namun wisata tersebut juga mememberikan berbagai dampak

negatif yaitu meningkatnya kriminalitas, masuknya budaya asing yang tidak sesuai

norma serta Menurunnya apresiasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan adat-

istiadat

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

15

Penelitian Irianto pada tahun 2011 memiliki tema yang serupa dengan

penelitian ini, namun tujuannya hanya terbatas pada dampak sosial dan ekonominya

saja sementara metode yang digunakan juga berbeda. Irianto dalam penelitiannya

menggunakan metode in-depth interview dan observasi menyeluruh. Begitupun dengan

metode penelitian dari Yesser Priono pada tahun 2011. Sampel penelitian yang

diperoleh pada penelitian Yesser Priono diperoleh dengan metode acak, sedangkan

penelitian ini mengambil sampel dengan metode transek.

Penelitian Kurniawan Wawan berfokus pada perubahan kondisi sosial ekonomi

berupa peluang usaha, peningkatan penghasilan dan penyerapan tenaga kerja,

sedangkan penelitian ini mengkaji tidak hanya perubahan ekonomi tapi juga perubahan

sosial yang terjadi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Fitri Rahayu pada tahun

2006 menggunakan data sekunder dalam pengolahan data penelitiannya sedangkan

pada penelitian ini tidak digunakan data sekunder. Penelitian Sihana pada tahun 2015

merupakan penelitian dengan area kajian yang serupa dengan penelitian ini. Penelitian

Sihana mengkaji dampak sosial dan ekonomi oleh pembangunan Stadion

Maguwoharjo. Metode penelitian ini adalah In-depth Interview pada tokoh-tokoh

setempat serta observasi wilayah. Sementara itu pada penelitian ini belum memberikan

informasi spasial yang menunjukan sejauh mana dampak dari pembangunan Stadion

Maguwoharjo.

Perbedaan utama yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian

terdahulu di atas adalah out-put yang dihasilkan. Penelitian di atas belum memiliki

output berupa informasi spasial. Penelitan yang telah dilaksanakan pada umumnya

belum memberikan informasi sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari

pembangunan lokasi pariwisata pada wilayah di sekitarnya. Penelitian-penelitian

tersebut tidak memiliki batas pasti yang menggambarkan titik akhir lokasi yang

terdampak oleh pembangunan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah output berupa peta dampak kondisi sosial dan ekonomi akibat pembangunan

Jogja Bay. Peta dampak disusun dari hasil wawancara dan observasi pada daerah

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

16

sekitar Jogja Bay Waterpark hingga diketahui titik terjauh wilayah yang tidak

terdampak oleh pembangunan lokasi pariwisata. Peta tersebut menggambarkan sejauh

mana dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan lokasi pariwisata Jogja Bay

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya. Jogja Bay

Waterpark merupakan lokasi pariwisata yang baru sehingga belum banyak dijadikan

sebagai obyek peneliti.

1.5.7 Kerangka Teori

Tinjauan pustaka di atas menunjukan bahwa terdapat dampak yang timbul

dari pembangunan lokasi pariwisata terhadap masyarakat disekitarnya. Beberapa

contoh manfaat dari pengadaan atau pembangunan dari kegiatan pariwisata adalah

menciptakan lapangan kerja, memacu pertumbuhan ekonomi dan menyebarkan

pembangunan. Menurut Hutabarat (1992), peranan pariwisata antara lain adalah:

pertama, peranan ekonomi yaitu, sebagai sumber devisa negara; kedua, peranan sosial

yaitu, sebagai penciptaan lapangan pekerjaan; dan yang terakhir adalah peranan

kebudayaan yaitu memperkenalkan kebudayaan dan kesenian. Persepsi masyarakat

terhadap dampak dan perubahan yang ditimbulkan oleh pembangunan lokasi

pariwisata menjadi kajian dalam penelitian ini.

Sujali (1989) membagi pariwisata menjadi tiga, yaitu wisata alam, wisata

budaya dan wisata buatan manusia. Jogja Bay Waterpark merupakan salah satu contoh

dari lokasi wisata buatan manusia. John M. Bryden (1973) dalam Abdurrachmat dan

E. Maryani (1998) menyatakan bahwa penyelenggaraan suatu kegiatan wisata atau

obyek wisata memberikan beberapa dampak positif dan negatif terhadap masyarakat di

sekitarnya. Pembangunan dari lokasi pariwisata Jogja Bay Waterpark mengakibatkan

dampak maupun perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya.

Dampak tersebut meliputi persepsi masyarakat terhadap perubahan jumlah pendapatan,

fasilitas umum, kegiatan sosial, kemanan, kebisingan dan kepadatan jalan. Oleh karena

itu kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132603/potongan/S1-2017-348507... · Geografi merupakan hubangan antara lingkungan alam dan ... Menurut

17

Gambar 1. 2 Kerangka Teori

Pariwisata

Wisata Alam

Wisata Budaya

Jumlah pendapatan

Fasilitas umum

Kegiatan sosial

Keamanan

Kebisingan

Kepadatan jalan

Perubahan Konsisi Sosial

Ekonomi Masyarakat

Desa Wedomartani

Proses pembangunan Lokasi

Pariwisata Jogja Bay Waterpark

Wisata Buatan

Manusia