BAB I PENDAHULUAN -...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...
1 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan pembangunan Kota Cilegon sampai dengan saat ini telah
dirasakan peningkatan hasil dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring dengan
dinamika pembangunan, kebutuhan masyarakat dan tantangan pada masa mendatang
diperlukan keterpaduan dan keberlanjutan pembangunan sehingga tujuan dan harapan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon dapat tercapai.
Keseluruhan hasil-hasil pembangunan tersebut, tentunya tidak lepas dari
konsep perencanaan pembangunan sebagaimana tertuang dalam dokumen rencana
daerah, baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Terkait dengan upaya untuk
mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan maka Pemerintah Kota Cilegon telah
menetapkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Cilegon Tahun 2005 - 2025 dan Peraturan
Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Cilegon Tahun 2010 – 2030.
Dokumen perencanaan daerah tersebut menjadi pedoman dan landasan bagi
penyusunan berbagai dokumen perencanaan pembangunan daerah. Dalam periode
perencanaan jangka menengah, pembangunan Kota Cilegon memasuki tahap III,
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon
Tahun 2016 – 2021. Dokumen ini merupakan kelanjutan dari perencanaan jangka
menengah Tahap III yang tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021 yang menjadi pedoman bagi penyusunan
dokumen perencanaan tahunan baik pada lingkup Pemerintah Kota Cilegon maupun
SKPD Kota Cilegon.
2 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sebagai
dokumen perencanaan dibuat sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan dalam
upaya menciptakan Good Governance melalui prinsip-prinsip akuntabilitas,
transparansi, keterbukaan, aturan hukum, keadilan dan partisipasi.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD ini merupakan bagian dari
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang mengacu pada
Penyusunan RPJMD Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 dilandasi oleh peraturan
perundangan sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999, tentang Pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Cilegon dan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Negara Nomor 3828);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
3 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Stándar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
150 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor
19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4817);
4 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
16. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5107);
17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Sistem
Informasi Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Banten 2010-2030 (Lembaran Daerah Provinsi Banten
Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor
32);
23. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun
2012-2017 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 42);
24. Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017
(Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2013 Nomor 12);
5 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
25. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 19 Tahun 2006 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Cilegon;
26. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pencabutan
Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 11 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Perangkat Daerah Kota Cilegon Jo. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2006
tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 11 Tahun 2003
tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Cilegon;
27. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Cilegon Tahun 2005-2025;
28. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010-2030;
29. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah.
1.3. Maksud Dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Cilegon Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan untuk merumuskan isu strategis,
permasalahan dan tantangan serta prioritas program pembangunan sektor pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan dan ketahanan pangan yang disusun berdasarkan
metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk memperoleh gambaran pengetahuan
secara sistematis terkait perencanaan pembangunan berdasarkan bukti fisik, data dan
informasi yang akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan yang dapat digunakan
sebagai materi masukan dalam proses penyusunan Renstra SKPD Tahun 2016 – 2021.
Tujuan dari Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembangunan yang komprehensif, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
mengakomodir dan mengimplementasikan solusi pembangunan terutama sektor
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan ketahanan pangan sebagai upaya
untuk menyelesaikan dan menjawab berbagai isu, permasalahan dan tantangan
pembangunan pada periode Tahun 2016 – 2021.
6 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
1.4. Sistematika Penulisan
Penyusunan Renstra SKPD disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Gambaran Pelayanan PD
Bab III : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Bab VI : Indikator Kinerja PD Yang Mengacu Pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Bab VII : Penutup
7 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi PD
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian merupakan bagian perangkat daerah
untuk menangani urusan ketahanan pangan, pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui
Sekretaris Daerah. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mempunyai tugas pokok
membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan di bidang ketahanan pangan, pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan pertanian serta
perikanan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan pertanian serta
perikanan;
c. Koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan,cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
d. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang ketersediaan pangan,
kerawanan pangan, distribusi pangan,cadangan pangan, penganekaragaman
konsumsi dan keamanan pangan;
e. Penyusunan program penyuluhan pertanian;
f. Penataan prasarana pertanian;
g. Pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman, benih/bibit ternak dan hijauan
pakan ternak;
h. Pengawasan peredaran sarana pertanian;
8 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
i. Pembinaan produksi di bidang pertanian;
j. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman dan penyakit hewan;
k. Pengendalian dan penanggulangan bencana alam;
l. Pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
m. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian;
n. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis pertanian;
o. Pembinaan nelayan dan pembudidaya ikan serta pelaku usaha perikanan;
p. Pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang
ketahanan pangan dan pertanian serta perikanan;
q. Pelaksanaan administrasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta ; dan
r. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Susunan Organisasi Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian, terdiri atas :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, terdiri atas :
1) Subbag Program dan Evaluasi;
2) Subbag Umum dan Kepegawaian; dan
3) Subbag Keuangan
c. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, terdiri atas :
1) Seksi Konsumsi Pangan;
2) Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan; dan
3) Seksi Keamanan Pangan
d. Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan, terdiri atas:
1) Seksi Ketersediaan Pangan;
2) Seksi Distribusi Pangan; dan
3) Seksi Kerawanan Pangan
e. Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, terdiri atas:
1) Seksi Pembenihan dan Perlindungan;
2) Seksi Produksi; dan
3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran
9 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
f. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas:
1) Seksi Pembibitan dan Produksi;
2) Seksi Kesehatan Hewan; dan
3) Seksi Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran
g. Kelompok Jabatan Fungsional
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas
11 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
SEKRETARIAT DINAS
Sekretariat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melaksanakan tugas pokok
melakukan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, sekretariat mempunyai fungsi
a. Koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran di bidang ketahanan
pangan dan pertanian;
b. Koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran di bidang produksi tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan serta
penyuluhan pertanian;
c. Pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, kerumah tanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan
dokumentasi;
d. Penataan organisasi dan tata laksana;
e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan;
f. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Sekretariat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terdiri atas :
a. Sub Bagian Keuangan;
b. Sub Bagian Program dan Evaluasi; dan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Masing – masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugas pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris.
Sub Bagian Keuangan melaksanakan tugas pokok pengelolaan anggaran dan
administrasi keuangan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub Bagian
Keuangan memiliki fungsi :
a. Penyusunan kegiatan rutin;
b. Pelaksanaan urusan akutansi, verifikasi keuangan;
12 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
c. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengelolaan penerimaan negara bukan
pajak, pengujian dan penerbitan surat perintah membayar;
d. Pelaksanaan urusan gaji pegawai;
e. Pelaksanaan administrasi keuangan;
f. Penyiapan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen keuangan;
g. Penyusunan laporan keuangan;
h. Penyiapan bahan pemantauan tidak lanjut laporan hasil pengawasan dan
penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi;
i. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Subbagian Keuangan; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugasnya.
Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pertanian. Dalam melakukan tugas pokok
tersebut, Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi memiliki fungsi yang terdiri atas:
a. Penyusunan rencana dan anggaran Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;
b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program di bidang
pertanian;
c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran di bidang pertanian;
d. Penyiapan bahan penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kegiatan tahunan di
bidang pertanian;
e. Penyiapan bahan penyusunan satuan biaya, daftar isian pelaksanaan anggaran,
petunjuk operasional kegiatan, dan revisi anggaran;
f. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan statistik di bidang pertanian;
g. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
pertanian;
h. Penyusunan pelaporan kinerja di bidang pertanian;
i. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Subbagian Perencanaan
dan Evaluasi; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugasnya.
13 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Sub Bagian Umum memiliki tugas pokok melakukan urusan kepegawaian, tata usaha,
rumah tangga, kerja sama, kehumasan dan protokol serta ketatalaksanaan. Dalam
melakukan tugas pokok tersebut, Sub Bagian Umum memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana dan anggaran Subbagian Umum;
b. Pelaksanaan urusan rencana kebutuhan, pengembangan pegawai;
c. Pelaksanaan urusan mutasi, tanda jasa, kenaikan pangkat, pemberhentian dan
pensiun pegawai;
d. Pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian, disiplin pegawai dan evaluasi
kinerja pegawai;
e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kearsipan;
f. Pelaksanaan urusan rumah tangga, keamanan dan kebersihan;
g. Pelaksanaan urusan kerja sama, hubungan masyarakat dan protokol;
h. Pelaksanaan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan.
i. Pelaksanaan telahan dan penyiapan penyusunan peraturan perundang-
Undangan;
j. Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana
Pemeliharaan Barang Unit (RPBU);
k. Penyiapan bahan penatausahaan dan inventarisasi barang;
l. Penyiapan bahan administrasi pengadaan, penyaluran, penghapusan dan
pemindah tanganan barang milik Negara;
m. Penyiapan penyusunan laporan dan administrasi penggunaan peralatan dan
perlengkapan kantor;
n. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Subbagian Umum; dan
o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugasnya.
14 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
BIDANG KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok meliputi :
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi di bidang konsumsi dan keamanan pangan. Dalam
melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang konsumsi pangan,
penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
b. Penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang konsumsi
pangan, penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang konsumsi pangan,
penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang konsumsi pangan,
penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
e. Penyiapan pemantapan program di bidang konsumsi pangan,
penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang konsumsi
pangan, penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
g. Penyiapan pelaksananaan komunikasi, informasi dan edukasi
penganekaragaman konsumsi pangan;
h. Penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian
dan evaluasi di bidang konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan,
dan keamanan pangan; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan terdiri dari :
a. Seksi Konsumsi Pangan;
b. Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan; dan
c. Seksi Keamanan Pangan
Masing – masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas
pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
15 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok meliputi : melakukan penyiapan
bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,
serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang konsumsi
pangan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut, Seksi Konsumsi Pangan memiliki
fungsi terdiri atas:
a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Konsumsi Pangan;
b. Penyiapan bahan koordinasi di bidang konsumsi pangan;
c. Penyiapan bahan analisis dan kajian di bidang konsumsi pangan;
d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
konsumsi pangan;
e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang konsumsi pangan;
f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
konsumsi pangan;
g. Penyiapan penghitungan angka konsumsi pangan per komoditas per kapita per
tahun;
h. Penyiapan penghitungan tingkat konsumsi energi dan protein masyarakat per
kapita per tahun;
i. Penyiapan penghitungan pola pangan harapan (PPH) tingkat konsumsi;
j. Penyiapan bahan penyusunan peta pola konsumsi pangan;
k. Penyusunan laporan dan pendokumentasian Seksi Konsumsi Pangan; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.
Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas pkok meliputi:
melakukan penyiapan bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, pemantapan, serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi
di bidang penganekaragaman konsumsi pangan. Dalam melakukan tugas pokok
tersebut, Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan memiliki fungsi terdiri atas:
a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan;
b. Penyiapan bahan koordinasi dalam rangka promosi penganekaragaman
konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;
16 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
c. Penyiapan bahan analisis dan kajian dalam rangka promosi penganekaragaman
konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;
d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka
promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan
lokal;
e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi dalam rangka promosi
penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;
f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dalam rangka
promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan
lokal;
g. Penyiapan bahan promosi konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang
dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal;
h. Penyiapan bahan pelaksanaan gerakan konsumsi pangan non beras dan non
terigu;
i. Penyiapan bahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan
keluarga;
j. Penyiapan bahan kerja sama antarlembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat
dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya
lokal;
k. Penyiapan bahan pengembangan Pangan Pokok Lokal;
l. Penyusunan laporan dan pendokumentasian Seksi Penganekaragaman Konsumsi
Pangan; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya
Seksi Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan penyiapan
bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,
serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang keamanan
pangan. Dalam melakukan tugas pokok, tersebut Seksi Keamanan Pangan memiliki
fungsi terdiri atas:
17 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Keamanan Pangan;
b. Penyiapan bahan koordinasi di bidang kelembagaan keamanan pangan,
pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan
pangan;
c. Penyiapan bahan analisis dan kajian di bidang kelembagaan keamanan pangan,
pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan
pangan;
d. Penyiapan bahan penyusunan rumusandan pelaksanaan kebijakan di bidang
kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama
dan informasi keamanan pangan;
e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama dan
informasi keamanan pangan;
f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama
dan informasi keamanan pangan;
g. Penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan pangan segar yang beredar;
h. Penyiapan bahan untuk sertifikasi jaminan keamanan pangan segar;
i. Melakukan penyiapan bahan jejaring keamanan pangan daerah (JKPD);
j. Melakukan penyiapan bahan komunikasi, informasi dan edukasi keamanan
pangan;
k. Melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian Seksi Keamanan
Pangan; dan
l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.
BIDANG KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai tugas pokok meliputi :
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi di bidang ketersediaan dan distribusi pangan. Fungsi:
a. Penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi
pangan dan kerawanan pangan;
18 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
b. Penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan
pangan, distribusi pangan dan kerawanan pangan;
c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan pangan, distribusi
pangan dan kerawanan pangan;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang ketersediaan pangan,
distribusi pangan dan kerawanan pangan;
e. Penyiapan pemantapan program di bidang ketersediaan pangan, distribusi
pangan dan kerawanan pangan;
f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
ketersediaan pangan, distribusi pangan dan kerawanan pangan;
g. Penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian
dan evaluasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan dan kerawanan
pangan;
h. Penyiapan koordinasi penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan
lainnya dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;
i. Penyiapan pengelolaan cadangan pangan pemerintah provinsi dan menjaga
keseimbangan cadangan pangan pemerintah provinsi;
j. Penyiapan bahan rumusan kebijakan harga minimum pangan lokal yang tidak
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
k. Penyediaan data informasi pasokan dan harga pangan serta pengembangan
jaringan pasar;
l. Penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian
dan evaluasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan dan kerawanan
pangan; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Pangan terdiri dari :
a. Seksi Ketersediaan Pangan;
b. Seksi Distribusi Pangan; dan
c. Seksi Kerawanan Pangan
Masing – masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas
pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
19 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas pokok meliputi: melakukan penyiapan
bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,
serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang ketersediaan
pangan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut, Seksi Ketersediaan Pangan memiliki
uraian tugas pekerjaan terdiri atas:
a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Ketersediaan Pangan;
b. Penyiapan bahan koordinasi di bidang ketersediaan pangan, penyediaan
infrastruktur pangan, dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
c. Penyiapan bahan pengkajian di bidang ketersediaan pangan, penyediaan
infrastruktur pangan, dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya
ketahanan pangan lainnya;
e. Penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang ketersediaan pangan, penyediaan
infrastruktur pangan, dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, supervisi dan pelaporan kegiatan di
bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya
ketahanan pangan lainnya;
g. Penyiapan bahan analisis dan kajian ketersediaan pangan daerah;
h. melakukan penyiapan bahan pengkajian penyediaan infrastruktur pangan;
i. Penyiapan data dan informasi untuk penyusunan Neraca Bahan Makanan
(NBM);
j. Penyiapan data dan informasi untuk penghitungan Pola Pangan Harapan (PPH)
ketersediaan pangan;
k. Penyiapan bahan pengembangan jaringan informasi ketersediaan pangan;
l. Penyiapan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi
Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN);
m. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Ketersediaan
Pangan; dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.
20 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas pokok meliputi : melakukan penyiapan
bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,
serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang distribusi
Pangan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut, Seksi Distribusi Pangan memiliki
fungsi terdiri atas:
a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Sumberdaya Pangan;
b. Penyiapan bahan koordinasi di bidang distribusi, harga dan cadangan pangan;
c. Penyiapan bahan analisis dan kajian dibidang distribusi, harga dan cadangan
pangan;
d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
distribusi, harga dan cadangan pangan;
e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang distribusi, harga dan
cadangan pangan;
f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
distribusi, harga dan cadangan pangan;
g. Penyiapan data dan informasi rantai pasok dan jaringan distribusi pangan;
h. Penyiapan pengembangan kelembagaan distribusi pangan untuk meningkatkan
akses masyarakat terhadap pangan;
i. Penyiapan bahan penyusunan prognosa neraca pangan;
j. Penyiapan pengumpulan data harga pangan di tingkat produsen dan konsumen
untuk panel harga;
k. Penyiapan penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan pemerintah provinsi
(pangan pokok dan pangan pokok lokal);
l. Penyiapan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah provinsi;
m. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Distribusi Pangan;
dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.
21 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan penyiapan
bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,
serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang kerawanan
pangan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut, Seksi Kerawanan Pangan memiliki
fungsi terdiri atas:
a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kerawanan Pangan;
b. Penyiapan bahan koordinasi cadangan pangan dan penanganan kerawanan
pangan;
c. Penyiapan bahan analisis dan kajian cadangan pangan dan penanganan
kerawanan pangan;
d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;
e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang cadangan pangan
dan penanganan kerawanan pangan;
f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;
g. Penyiapan bahan intervensi daerah rawan pangan;
h. Penyiapan bahan penyusunan dan analisis sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
i. Penyiapan data dan informasi kerentanan dan ketahanan pangan Provinsi;
j. Penyiapan penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan pemerintah provinsi
(pangan pokok dan pangan pokok lokal);
k. Penyiapan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah provinsi;
l. Penyusunan laporan dan pendokumentasian Seksi Kerawanan Pangan; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.
BIDANG TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis,
serta pemantauan dan evaluasi di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan mempunyai fungsi:
22 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
a. Penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan
pemasaran hasil serta sarana dan prasarana di bidang tanaman pangan
Hortikultura dan Perkebunan;
b. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang tanaman pangan
Hortikultura dan Perkebunan;
c. Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang tanaman
pangan Hortikultura dan Perkebunan;
d. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana
alam, dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman pangan Hortikultura dan
Perkebunan;
e. Pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
tanaman pangan Hortikultura dan Perkebunan;
f. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman pangan
Hortikultura dan Perkebunan;
g. Pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan Hortikultura dan
Perkebunan; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terdiri dari :
a. Seksi Pembenihan dan Perlindungan;
b. Seksi Produksi; dan
c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
Masing – masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas
pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Seksi Perbenihan dan Perlindungan mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis
dan pemantauan serta evaluasi perbenihan dan perlindungan di bidang tanaman
pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,
maka Seksi Perbenihan Dan Perlindungan memiliki fungsi terdiri atas:
23 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Perbenihan Dan
Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan perbenihan dan perlindungan di bidang
tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
c. Penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih;
d. Penyiapan bahan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan
(OPT);
e. Penyiapan bahan pengamatan OPT;
f. Penyiapan bahan pengedalian dan pemantauan OPT, bimbingan operasional
pengamatan dan peramalan OPT;
g. Pengelolaan data OPT;
h. Penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT;
i. Penyiapan sekolah lapang pengendalian hama terpadu;
j. Penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim;
k. Penyiapan bahan penanggulangan bencana alam;
l. Penyiapan bahan bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan di bidang
tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
m. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Perbenihan Dan
Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan; dan
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.
Seksi Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan mempunyai tugas
pokok meliputi : Tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi produksi di
bidang tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas
pokok tersebut maka Seksi Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
memiliki fungsi terdiri atas:
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Produksi Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan, peningkatan produksi di bidang
tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
24 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
c. Penyiapan bahan kebijakan produksi di bidang tanaman pangan , Hortikultura
dan Perkebunan;
d. Penyiapan bahan rencana tanam dan produksi di bidang tanaman pangan,
Hortikultura dan Perkebunan;
e. Bimbingan peningkatan mutu dan produksi di bidang tanaman pangan,
Hortikultura dan Perkebunan;
f. Bimbingan penerapan teknologi budidaya di bidang tanaman pangan,
Hortikultura dan Perkebunan;
g. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Produksi
Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan
h. Pengembagan potensi dan pengelolaan lahan irigasi pertanian;
i. Penyediaan dan pengawasan peredaran pupuk, pestisida serta alat mesin
pertania;
j. Pemantauan dan evaluasi dibidang prasarana dan sarana pertanian;
k. Pemberian bimbingan pembiayaan pertanian;
l. Pemberian fasilitasi dan inventarisasi pertanian; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.
Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas pokok meliputi: melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan
teknis serta pemantauan dan evaluasi pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
tanaman pangan Hortikultura dan Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, maka Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan memiliki Fungsi terdiri atas:
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengolahan hasil di bidang tanaman
pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
c. Penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil di bidang
tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
d. Penyiapan kebutuhan alat pengolahan hasil di bidang tanaman pangan,
Hortikultura dan Perkebunan;
25 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
e. Penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) di
bidang tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
f. Pelayanan dan pengembangan informasi pasar;
g. Fasilitasi promosi produk di bidang tanaman pangan, Hortikultura dan
Perkebunan;
h. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil
di bidang tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
i. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil
di bidang tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
j. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.
BIDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok : melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta
pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan. Untuk
melakukan tugas pokok tersebut, Bidang peternakan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan hewan
perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perternakan;
b. Pengelolaan sumber daya genetik hewan;
c. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih/bibit ternak, pakan ternak, dan
benih/bibit hijauan pakan ternak;
d. Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak;
e. Pengendalian penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
f. Pengawasan peredaran dan pengunaan serta sertifikasi benih/bibit ternak,
pakan, hijauan pakan ternak, dan obat hewan;
g. Pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan;
h. Pelaksanaan sertifikasi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan
kesejahteraan hewan;
26 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
i. Pemberian izin/rekomendasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
j. Pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
peternakan;
k. Pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari :
a. Seksi Perbibitan dan Produksi;
b. Seksi Kesehatan Hewan; dan
c. Seksi Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran.
Masing – masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas
pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Seksi Perbibitan dan Produksi mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan
teknis serta pemantauan dan evaluasi benih/bibit, pakan, dan produksi di bidang
peternakan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Perbibitan dan Produksi
memiliki fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Benih/Bibit dan
Produksi;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan benih/bibit, pakan, dan produksi di
bidang peternakan;
c. Penyiapan bahan penyediaan dan peredaran pakan, benih/bibit ternak, dan
hijauan pakan ternak;
d. Penyiapan bahan pengendalian penyediaan dan peredaran hijauan pakan ternak
(HPT);
e. Penyiapan bahan pengawasan produksi, mutu, pakan, benih/bibit HPT;
f. Penyiapan bahan pengujian binih/bibit HPT;
g. Penyiapan bahan pengelolaan sumber daya genetik hewan melalui jaminan
kemurnian dan kelestarian;
27 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
h. Pemberian bimbingan peningkatan produksi ternak;
i. Penyiapan bahan pemberdayaan kelompok peternak;
j. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Benih/Bibit,
Pakan, Dan Produksi Di Bidang Peternakan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugasnya.
Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta
pemantauan dan evaluasi di bidang kesehatan hewan. Dalam melakukan tugas pokok
tersebut di atas Seksi Kesehatan Hewan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kesehatan Hewan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang kesehatan hewan;
c. Penyiapan bahan pengawasan dan mutu obat hewan tingkat distributor;
d. Penyiapan bahan pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;
e. Penyiapan bahan penetapan persyaratan teknis kesehatan hewan dan penerbitan
keterangan kesehatan hewan;
f. Pelaksanaan fasilitasi unit pelayanan kesehatan hewan;
g. Penyiapan bahan penanggulangan, penutupan dan pembukaan daerah wabah
penyakit hewan menular;
h. Penyiapan bahan pengawasan peredaran dan penerapan mutu obat hewan;
i. Penyiapan bahan penerbitan izin/ rekomendasi usaha distributor obat hewan;
j. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Kesehatan
Hewan; dan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugasnya.
Seksi Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas pokok melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan
teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang kesehatan masyarakat veteriner,
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut
di atas Seksi Kesmavet memiliki fungsi yang terdiri atas:
28 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kesehatan
Masyarakat Veteriner, Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Peternakan;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan kesehatan masyarakat veteriner,
pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;
c. Penyiapan bahan penilaian penerapan penanganan limbah dampak, hygiene dan
sanitasi usaha produk hewan;
d. Pemberian fasilitas sertifikasi unit usaha produk hewan skala kecil;
e. Penyiapan bahan rekomendasi teknis hasil penilaian dokumen aplikasi
pengeluaran dan/atau pemasukan produk hewan;
f. Melakukan analisis resiko pengeluaran dan pemasukan produk hewan;
g. Melakukan penyiapan sertifikasi veteriner pengeluaran produk hewan;
h. Pelaksanaan penyiapan bahan pencegahan penularan zoonosis;
i. penyiapan bahan bimbingan rumah potong dan pemotongan hewan qurban;
j. melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan
hasil di bidang peternakan dan kesehatan hewan;
k. Penyiapan bahan penyusunan kebutuhan alat pengolahan hasil di bidang
peternakan dan kesehatan hewan;
l. Penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB)
dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) di bidang
peternakan dan kesehatan hewan;
m. Pelayanan dan pengembangan informasi pasar di bidang peternakan dan
kesehatan hewan;
n. Melakukan fasilitasi promosi produk di bidang peternakan dan kesehatan
hewan;
o. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis kesehatan hewan,
pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;
p. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kesehatan hewan,
pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;
q. Melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi
Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Peternakan;
r. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugasnya.
29 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Dalam pelaksanaan tugasnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dibantu oleh
Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan, Pusat Kesehatan Hewan dan
Pemasaran Hewan;
Unit Pelaksana Teknis Kawasan Pertanian Terpadu dan Penyuluhan; dan
Unit Pelaksana Teknis Perikanan.
Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Dalam pelaksanaan tugasnya Kepala
UPT dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT.
2.2 Sumber Daya PD
Jumlah Pegawai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berjumlah 69 orang
dengan perincian sebagai berikut : Pegawai Negeri Sipil (PNS) 50 orang, Tenaga
Kerja Kontrak (TKK) 3 orang, Tenaga Harian Lepas (THL) 16 orang.
a. Keadaan pegawai berdasarkan pendidikan formal
JUMLAH
PEGAWAI
PENDIDIKAN FORMAL
SD SMP SMA SM/D1 SM/D2 SM/D3 SM/D4 S1 S2
PNS
50
10
3
1
29
7
TKK
3
1
2
THL
16
4
2
6
4
30 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
b. Keadaan pegawai berdasarkan golongan
JML
PNS
GOLONGAN GOLONGAN GOLONGAN
II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d
50
1
3
-
-
13
11
9
7
2
3
1
c. Keadaan pegawai berdasarkan pendidikan penjenjangan
PENDIDIKAN PENJENJANGAN
SEPALA SEPADA ADUM DIKLATPIM IV SPAMA SPAMEN
- 25 4 1
31 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Sarana dan Prasarana Kerja
Dalam upaya menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pada Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon didukung oleh sarana dan prasarana
kerja sebagai berikut :
No Sarana dan Prasarana Jumlah Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Bangunan gedung
Kendaraan roda 4 (mobil)
Kendaraan roda 2
Komputer
Komputer note book/laptop
Printer
Mesin tik manual
Mesin tik elektrik
Infokus
Camera digital
Handycam
Kursi Kerja
AC
7 buah
8 buah
10 buah
9 buah
12 buah
9 buah
3 buah
12 buah
2 buah
2 buah
1 buah
64 unit
7 unit
32 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
2.3 Kinerja Pelayanan PD
Dalam rangka pelaksanaan program Ketahanan Pangan sebagaimana diatur
dalam Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, bahwa pangan
merupakan kebutuhan dasar manusia yang sepenuhnya menjadi hak asasi setiap
rakyat dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, mandiri dan
sejahtera untuk melaksanakan pembangunan, maka perlu mendapatkan prioritas dan
perhatian yang serius dari pemerintah serta steakhoders lainnya. Pelayanan PD salah
satunya adalah melalui kegiatan Cadangan Pangan Pemerintah dalam upaya
mengantisipasi kerawanan pangan masyarakat melalul penyediaan stok cadangan
pangan di masing-masing Kelurahan. Selain itu pelayanan PD adalah kegiatan
Penyuluhan Ketahanan Pangan dan Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan.
Pelayanan PD dilaksanakan melaui skala prioritas yakni untuk mencapaian
indikator sasaran yang telah ditetapkan rnelalui Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Ketahanan Pangan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor:
86/Perrnentan/01.140/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (5PM) Bidang
Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten Kota yang meliputi:
1. Ketersediaan Energi Perkapita;
2. Ketersediaan Protein Perkapita;
3. Penguatan Cadangan Pangan;
4. Ketetersedian informasi Pasokan,harga dan Akses Pangan di Daerah;
5. Stabliltas Harga Pangan;
6. Skor Pola Pangan Harapan (PPH);
7. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan;
8. Penanganan Daerah Rawan Pangan
33 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Sebagai gambaran kinerja pelayanan PD bidang ketahanan pangan maka berikut di
bawah ini tabel Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2012 :
Tabel Capaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2012
Indikator Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja
Ketersediaan energi
per kapita
% 75,4 68,54 90,90
Ketersedian protein
per kapita
% 82 86,10 104,88
Penguatan cadangan
pangan
% 86 66,00 76,74
Ketersedian
informasi, pasokan,
harga dan akses
pangan di daerah
% 0 62,50 62,50
Stabilitas harga
pangan
% 0 10,00 10,00
Skor pola pangan
harapan (PPH)
% 79,20 80,90 102,15
Pengawasan dan
pembinaan
keamanan pangan
% 20 0 0
Penanganan daerah
rawan pangan
% 24 24 100
34 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD
Potensi Pengembangan Agrikultur
Dalam konteks pengembangan perkotaan, keberadaan aktivitas agrikultur
memiliki peran ganda yaitu sebagai penunjang ekonomi masyarakat peri-urban dan
berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Kegiatan agrikultur yang berkembang di Kota
Cilegon antara lain meliputi pertanian lahan kering seperti padi sawah, sayuran
(jagung), ketela (pohon dan rambat), kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau),
dan beberapa jenis buah-buahan (mangga, durian, pepaya, dsb) yang secara spasial
tersebar di beberapa lokasi terutama pada bagian utara dan selatan Kota Cilegon di
sekitar kawasan lindung (Kecamatan Pulomerak, bagian selatan Kecamatan Citangkil,
Kecamatan Cilegon, dan Kecamatan Cibeber); dan pertanian lahan basah berupa
sawah irigasi yang terdapat di Kecamatan Cibeber (Kelurahan Kedaleman) dan
Kecamatan Jombang (Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Panggungrawi).
Mengacu pada data luasan pemanfaatan ruang Kota Cilegon dapat diketahui
bahwa untuk pertanian lahan kering yang meliputi kebun/ladang dan sawah tadah
hujan mencapai 2.131,63 ha sedangkan untuk pertanian lahan basah (sawah irigasi)
sekitar 4.794,04 ha. Berkaitan dengan beberapa luasan lahan pertanian yang terdapat
di sepanjang jalan utama kota dikarenakan lokasinya yang strategis dan memiliki nilai
ekonomi tinggi, maka dapat dipertimbangkan adanya alih fungsi pemanfaatan ruang
secara bertahap ke arah kegiatan non-pertanian terutama pada lahan-lahan di bagian
timur Kota Cilegon dan sebagian di sekitar Jalan Lingkar Selatan. Untuk lahan
pertanian yang belum beralih fungsi, aktivitas agrikultur dapat terus dikembangkan
melalui pendekatan intensitifikasi pertanian. Sedangkan konversi lahan agraris perlu
mempertimbangkan hasil analisis HBU (Highest and Best Use) yang dilakukan oleh
instansi terkait.
Untuk sawah tadah hujan pengelolaannya diarahkan pada sistem pengelolaan
yang memperhatikan aspek lingkungan dan secara bertahap dikembangkan sebagai
kawasan budidaya non-pertanian. Mengingat Kota Cilegon memiliki potensi kegiatan
35 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
industri dan permukiman yang cukup tinggi, maka perkembangan kawasan industri
dan permukiman yang cenderung memanfaatkan lahan pertanian produktif perlu
diarahkan ke lokasi/lahan pertanian yang tidak/kurang produktif. Sedangkan Untuk
kawasan pertanian lahan kering yang berada dalam kawasan lindung adalah dengan
mempertahankan luas yang ada dan meningkatkan perlakuan konservasi sehingga
akan mampu mendukung fungsi kawasan lindung sebagai daerah resapan air, selain
untuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Jenis tanaman yang dikembangkan
adalah yang bernilai ekonomi tinggi dan berfungsi konservasi.
36 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Kondisi Pembangunan Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan
Kota Cilegon dengan luas wilayah 17.550 Ha dan jumlah penduduk lebih
dari 400.000 jiwa berada di sebelah barat wilayah Propinsi Banten dan pintu gerbang
jalur transportasi ujung barat Pulau Jawa sebagai jalur lintasan pergerakan lalu lintas
regional menunjukkan suatu posisi yang sangat strategis dilihat dari aspek geografis
maupun ekonomis.
Pembangunan yang dilaksanakan di wilayah Kota Cilegon memilki ciri khas
tersendiri dengan pembagian kawasan pembangunan yang terdiri atas kawasan
industri terletak di sebelah utara dan barat, kawasan pemukiman di pusat Kota
Cilegon serta kawasan pertanian di sebelah Timur dan Selatan. Kebijakan
pembangunan di Kota Cilegon menitikberatkan pada pembangunan di sektor industri
dan jasa yang pertumbuhannya cukup pesat dengan kebutuhan ruang/lahan yang
cukup tinggi. Konsekuensi pemenuhan kebutuhan lahan tersebut menggeser fungsi
lain yaitu, di darat lahan pertanian dan di laut adalah perairan penangkapan ikan.
Perubahan fungsi lahan akan berlanjut terus dan untuk itu perlu pengaturan
untuk melindungi semakin sempitnya ruang gerak kegiatan usaha pertanian dan
penangkapan ikan. Dilain pihak kebijakan di sektor pertanian dan kelautan harus
tetap ditingkatkan dan dikembangkan mengingat secara sosial, budaya maupun
ekonomi sebagian besar masyarakat kegiatan usahanya berbasis atau mengakar di
sektor pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan.
Sektor pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan merupakan sektor
primer dalam struktur perekonomian Kota Cilegon, karena kegiatannya masih
mengekstraksi langsung sumber daya alam, hanya sebagian kecil yang terlibat di
37 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
industri pengolahan dan jasa. Masyarakat Kota Cilegon yang bermata pencaharian di
sektor ini terdiri atas 6.021 KK sebagai petani dan 729 KK sebagai nelayan dan
pembudidaya ikan dengan memanfaatkan lahan sawah seluas 2.154 Ha,
tegalan/kebun 4.912 Ha dan panjang pantai sekitar 25 Km serta jumlah pulau 4 pulau
terdiri atas pulau Merak Besar, Merak Kecil, Pulorida dan Ular.
Kondisi dan Potensi Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan
Luas lahan Kota Cilegon 17.550 Ha dengan potensi untuk lahan pertanian
adalah sebagai berikut :
A. Potensi Pertanian
Lahan Sawah : 1.627 Ha
o Sawah Teririgasi : 0 Ha
o Tadah Hujan : 1.627 Ha
Lahan Pertanian bukan Sawah : 8.804 Ha
o Tegal / kebun : 5.082 Ha
o Ladang / Huma : 101 Ha
o Tambak : Ha
o Kolam/tebat/ empang : Ha
o Padang Penggembalaan : Ha
o Sementara tidak diusahakan : 1.231 Ha
o Lainnya (pekarangan dll) : Ha
Lahan Bukan Pertanian : 6.613 Ha
o Rumah, bangunan dan
halaman sekitarnya : 4.207 Ha
o Rawa- rawa tidak ditanami : 6 Ha
o Hutan Negara : 751 Ha
o Lainnya (jalan, sungai dll) : 1.649 Ha
Alat dan Mesin Pertanian
o Traktor Roda dua : 44 unit
o Hand Srayer : 447 unit
o Knapsack Power sprayer : 43 unit
o Pompa Air : 137 unit
o Irigasi tetes : 1 unit
Kelembagaan/Instansi dan sumber daya manusia
o Petugas UPTD Pertanian : 17 orang
o Tenaga Penyuluh Pertanian : 14 orang
o Petani : 109 kelompok tani
o Jumlah anggta kelompok tani : 4.401 orang
38 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
B. Potensi Kelautan dan Perikanan
a. Kondisi Geografis Kota Cilegon
Luas wilayah : 17.550 Ha
Panjang garis pantai : 25 km
b. Jumlah Kelurahan pantai : 13 Kelurahan
c. Jumlah Nelayan Tahun 2016 : 729 KK
Rumah Tangga Perikanan (RTP) : 641 KK
Rumah Tangga Buruh Perikanan (RTPB) : 88 KK
d. Kelembagaan Nelayan
Kelompok Nelayan penangkap ikan : 12 kelompok
Kelompok nelayan pengolah ikan : 3 kelompok
KUD Mina : 1 KUD
KOP LEPPM3 : 1 Koperasi
e. Armada Perikanan Tangkap Tahun 2016
Perahu tanpa motor : 75 unit
Motor Tempel : 412 unit
Kapal motor : 21 unit
f. Alat Penangkapan Ikan Tahun 2016
Jaring Insang hanyut : 40 unit
Jaring Insang Tetap : 8 unit
Bagan perahu /kambang : 8 unit
Bagan tancap : 25 unit
Bubu : 10 unit
Pancing : 322 unit
Serok : 130 unit
g. Prasarana :
Tempat Pelelangan Ikan : belum ada
Pasar Ikan : belum ada
Pasar Ikan Umum : 3 unit
h. Perikanan budidaya
Budidaya lele : luas kolam 25.454 m2
Pembenihan lele : luas Kolam 7.136 m2
Budidaya lobster air tawar : luas Kolam 400 m2
39 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
C. Potensi Peternakan
a. Populasi Ternak Besar dan Kecil
Sapi perah : -
Sapi potong : 116 ekor
Kerbau : 184 ekor
Kuda : 5 ekor
Kambing : 7.092 ekor
b. Populasi Ternak Unggas
Ayam buras : 127.712 ekor
Ayam ras petelur : 25.000 ekor
Ayam ras pedaging : 136.151 ekor
Itik : 5.214 ekor
c. Sarana dan Prasarana Peternakan
Rumah Potong Hewan (RPH) : 1 unit
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) : 1 unit
40 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Kondisi Umum Sektor Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan
Kondisi Umum Sektor Pertanian
Data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman padi
tahun 2005 – 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas kacang tanah tahun 2005 –
2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kacang Tanah
Tahun 2005 – 2015
Tahun Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ku/Ha)
2005 - 3.771 5.267 14,00
2006 - 3.253 5.199 16,00
2007 - 3.257 7.694 23,60
2008 - 3.141 7.205 22,90
2009 - 3.025 6.876 22,70
2010 3.660 3.694 6.724 18,20
2011 2.735 3.120 6.494 20,81
2012 2.498 2.595 4.490 17,30
2013 2.384 2.588 5.030 19,44
2014 2.482 2.388 6.687 28,00
2015 1.209 2.198 6.259 28,48
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
41 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Berdasarkan tabel di atas produksi dari tahun 2005 sampai 2007 mengalami
kenaikan namun mulai tahun 2008 sampai 2012 terus mengalami penurunan. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor :
- Penggunaan benih unggul bermutu masih rendah.
- Budidaya yang masih konvensional.
- Ketersediaan sumber air yang terbatas akibat Elnino.
Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung
Tahun 2005 – 2015
Tahun Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ku/Ha)
2005 - 78 187 24,00
2006 - 136 349 25,70
2007 - 65 156 24,00
2008 - 141 348 24,70
2009 - 71 177 24,90
2010 36 45 78 17,33
2011 32 26 54 20,77
2012 36 30 63 21,00
2013 24 41 80 19,51
2014 32 9 14 15,56
2015 26 26 47 26,11
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Berdasarkan tabel di atas produksi jagung di kota Cilegon trennya terus
mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
- Penggunaan benih unggul bermutu masih rendah.
- Budidaya yang masih konvensional.
- Ketersediaan sumber air yang terbatas akibat Elnino.
42 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Padi
Tahun 2005 – 2015
No Tahun Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas (Ku/Ha)
1 2005 - 2.794 14.141 50,60
2 2006 - 2.589 14.117 54,50
3 2007 - 2.721 13.183 48,40
4 2008 - 2.574 13.759 53,50
5 2009 - 2.426 12.798 52,80
6 2010 3.577 2.928 15.593 52,60
7 2011 2.106 2.840 14.904 51,50
8 2012 2.093 2.028 11.363 55,53
9 2013 2.151 2.099 11.054 52,66
10 2014 2.644 2.264 13.805 60,98
11 2015 2.340 2.311 14.810 94,85
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Dari data di atas pada tahun 2009 terjadi penurunan dibandingkan tahun 2008
karena terjadinya Elnino dan musim kering yang berkepanjangan, terbatasnya sumber
air permukaan maupun air tanah serta serangan hama sundep sehingga terjadi
kegagalan panen sedangkan produksi padi tahun 2012 realisasinya juga berada di
bawah target/sasaran. Hal ini disebabkan khususnya karena adanya alih fungsi lahan
pertanian dari lahan sawah ke lahan non sawah serta adanya bencana banjir di Kota
Cilegon sehingga terjadi penurunan produksi padi yakni dengan realisasi produksi
hanya mencapai 74,75% dari target yang telah ditetapkan.
Secara umum terjadinya penurunan produksi padi dari tahun 2005 sampai
tahun 2014 disebabkan karena beberapa kendala seperti :
1. Masih rendahnya SDM petani dimana sistem penanaman belum mengikuti
metode tandur jajar atau legowo;
43 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
2. Adanya alih fungsi lahan pertanian dari lahan sawah ke lahan non sawah sebesar
67 Ha;
3. Adanya bencana banjir yang mengakibatkan puso sebesar 9 Ha dan terancam
puso sebesar 17 Ha;
4. Masih adanya keterbatasan sarana produksi terutama sumber pengairan dan
irigasi;
5. Masih adanya penggunaan pupuk yang belum berimbang.
Berkaitan dengan hasil pencapaian kinerja di atas maka sebagai upaya untuk
memperbaiki hasil capaian kinerja pada tahun-tahun berikutnya maka akan dilakukan
beberapa upaya dan kegiatan antara lain :
1. Pemberian bantuan benih padi unggul;
2. Pembangunan dan pemeliharaan saluran irigasi dan sumur-sumur dangkal;
3. Pemberian bantuan sarana produksi pertanian;
4. Penyelenggaraan SLPTT padi.
Data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman melon
tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Melon Tahun 2010 – 2015
Tahun Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Kuintal)
Produktivitas
(Ku/Ha)
2010 16 13,96 2.073 148,50
2011 14,49 11,89 2.111,44 177,58
2012 20,62 19,84 1.632,43 82,28
2013 22,85 18,45 1.189,48 64,47
2014 19,75 21,3 3.052,95 143,33
2015 15,8 15,8 1249,8 87,69
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
44 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman cabe tahun
2010 – 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Cabe
Tahun 2010 – 2015
Tahun Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Kuintal)
Produktivitas
(Ku/Ha)
2010 8 10 376,00 37,6
2011 14 15 748,70 49,9
2012 10,6 15,5 349,33 22,9
2013 8,3 6,8 248,78 36,6
2014 6 7 156,21 22,3
2015 12,4 - 603,8 -
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Kondisi Umum Sektor Peternakan
Kondisi umum sektor peternakan menggambarkan data populasi ternak kecil
(domba/kambing) serta populasi ternak besar (sapi/kerbau) yang ada di kota Cilegon.
Jumlah produksi daging unggas kota Cilegon dari tahun 2005 – 2012 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Jumlah populasi ternak kecil (domba/kambing) kota Cilegon Tahun 2005 –
2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
45 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Tabel Populasi Ternak Kecil (Domba/Kambing) Kota Cilegon Tahun 2005 – 2015
TAHUN Populasi (ekor)
REALISASI
2005 *) 12.661
2006 *) 12.875
2007 *) 13.028
2008 *) 13.344
2009 *) 13.857
2010 8.000
2011 7.499
2012 7.282
2013 6.730
2014 7.235
2015 7.950
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Populasi ternak kecil di Kota Cilegon terdiri dari kambing dan domba.
Ternak kambing memiliki peranan terbesar dalam produksi daging di Kota Cilegon
selain daging ternak sapi dan domba.
Data tahun 2005 sampai tahun 2009 diberi tanda bintang karena memiliki
metoda pengambilan sampel yang berbeda, sehingga memiliki selisih yang jauh
dengan data tahun 2010 sampai 2012. Data tahun 2010 sampai tahun 2012 lebih
spesifik dengan mensinkronkan dengan data BPS kota Cilegon. Laju populasi ternak
kecil kota Cilegon memiliki tren menurun sebagai akibat dari semakin sempitnya
lahan pertanian (sumber rumput/pakan ternak).
Jumlah populasi ternak besar (sapi/kerbau) kota Cilegon tahun 2011 – 2015
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
46 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Tabel Populasi Ternak Besar (Sapi/Kerbau) Kota Cilegon Tahun 2011 – 2015
TAHUN Populasi (ekor)
REALISASI
2011 1.139
2012 1.641
2013 1.923
2014 1.936
2015 1.967
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Populasi ternak besar (sapi/kerbau) merupakan indikator baru Revisi
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021
dimana pada Renstra sebelumnya belum / tidak dicantumkan. Hal ini merupakan
dukungan terhadap program pemerintah pusat / Kementerian Pertanian dalam rangka
swasembada daging, sehingga pada revisi renstra ini indikator target pencapaian
populasi ternak besar ditetapkan sebagai indikator baru.
Tabel Cakupan Pelayanan Kesehatan Hewan (%)
Tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan
Hewan (%)
2010 40
2011 43
2012 45
2013 47
2014 49
2015 50
47 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Kondisi Umum Sektor Kelautan dan Perikanan
Kondisi umum sektor kelautan dan perikanan menggambarkan data produksi
perikanan serta tingkat konsumsi ikan di kota Cilegon. Jumlah produksi perikanan
kota Cilegon dari tahun 2005 – 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel Produksi Perikanan Tangkap Kota Cilegon Tahun 2005 – 2015
TAHUN
REALISASI (TON)
2011 260,5
2012 298,9
2013 323,8
2014 290,6
2015 348,77
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Tabel Produksi Perikanan Budidaya
TAHUN
REALISASI (TON)
2011 220,3
2012 250,5
2013 273,3
2014 262,5
2015 275
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa prosentase pencapaian produksi
terjadi tren kenaikan khususnya mulai tahun 2008 sampai tahun 2015. Hal ini
dipengaruhi karena adanya beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan produksi
perikanan tangkap dan perikanan budidaya diantaranya adanya bantuan sarana dan
prasarana perikanan tangkap, adanya kegiatan pelatihan nelayan, adanya kegiatan
48 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
pendataan produksi perikanan yang lebih terarah dan akurat dan semakin intensifnya
budidaya ikan air tawar.
Faktor – faktor lain yang mempengaruhi kenaikan tingkat produksi tersebut
antara lain :
- Adanya pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia kepada
pembudidaya dan nelayan secara intensif.
- Adanya bantuan sarana dan prasarana dari Pemerintah baik dari Kota Cilegon,
Propinsi Banten maupun Pusat.
- Pangsa pasar perikanan yang besar sehingga mendorong baik pembudidaya dan
nelayan untuk meningkatkan produksi perikanan sehingga permintaan pasar
terpenuhi.
Untuk mempertahankan agar tetap terjadi peningkatan produksi perikanan
minimal akan dilakukan kegiatan-kegiatan dan upaya seperti :
1. Kegiatan pelatihan bagi nelayan dan pembudidaya ikan;
2. Peningkatan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan perikanan budidaya;
3. Membantu akses permodalan;
4. Mengusulkan penambahan jumlah petugas penyuluh perikanan;
Tingkat konsumsi ikan kota Cilegon dari tahun 2005 – 2015 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
49 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Tabel Tingkat Konsumsi Ikan Kota Cilegon Tahun 2005 – 2015
TAHUN REALISASI (KG/KAPITA/TH)
2010 20,91
2011 21,40
2012 22,20
2013 22,4
2014 24,2
2015 24,6
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Berdasarkan tabel di atas di kota Cilegon terjadi peningkatan tingkat
konsumsi ikan khususnya mulai tahun 2008 sampai tahun 2012. Indikator tingkat
konsumsi ikan pada tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 22,2 Kg/kapita/tahun.
Peningkatan konsumsi ikan terutama dipengaruhi oleh kemampuan daya beli
masyarakat dan juga semakin membaiknya perekonomian di Kota Cilegon selain itu
juga dengan terlaksananya kegiatan promosi Gemar Makan Ikan (Fish Viesta) turut
andil dalam meningkatkan tingkat konsumsi ikan.
Meskipun terjadi tren peningkatan tingkat konsumsi ikan per tahun namun
jika dibandingkan dengan target tingkat konsumsi ikan di Propinsi Banten maupun
Nasional masih rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan
untuk memenuhi kebutuhan gizi.
- Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya mengkonsumsi ikan untuk pemenuhan
kebutuhan gizi.
- Mitos masyarakat yang beranggapan bahwa dengan mengkonsumsi ikan akan
berdampak hal – hal yang kurang baik terhadap kesehatan.
50 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Kodisi Umum Ketahanan Pangan
Undang – undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan mengamanatkan
bahwa pembangunan ketahanan pangan merupakan tugas pemerintah bersama-sama
masyarakat. Dalam Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 dan RPJM Nasional tahun
2010 – 2014, pembangunan ketahanan pangan menjadi salah satu program prioritas
sehingga perlu dijabarkan dalam rumusan kebijakan dan langkah strategis.
Sebagai implementasi lahirnya Undang – undang Nomor 7 Tahun 1996
tersebut maka pemerintah berkewajiban untuk melaksanakan kebijakan bidang
pangan yang meliputi aspek ketersedian, distribusi, konsumsi, mutu dan gizi serta
keamanan pangan. Untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan diharapkan lima
tahun kedepan dapat terbentuk sentra pangan (lumbung pangan) yang memadai di
seluruh kecamatan (8 kecamatan). Selain itu dalam rangka mewujudkan kemandirian
pangan yaitu kemampuan untuk menjamin seluruh masyarakat memperoleh pangan
yang cukup, mutu yang layak aman dan halal yang didasarkan pada optimalisasi
pemanfaatan dan berbasis sumberdaya lokal maka diharapkan lima tahun kedepan
dapat terbentuk Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LPMD) diseluruh
Kecamatan.
Untuk efektifitas upaya peningkatan ketahanan pangan terkait dengan
kondisi permasalahan kemiskinan, maka singkronisasi dan gerak langkah dalam
kerangka program kerja Dewan Ketahanan Pangan Kota Cilegon dipandang perlu
untuk dioptimalisasikan melalui pelaksanaan agenda program ketahanan pangan
secara berkesinambungan.
Terkait dengan aspek diversivikasi pangan, upaya untuk mengurangi
konsumsi beras perlu dilakukan dengan mengembangkan sumber daya pangan lokal
seperti singkong, ubi jalar, sukun dan lainnya. Untuk itu kedepan perlu adanya
program revitalisasi lahan pekarangan rumah yang dapat mendorong masyarakat agar
mau memanfaatkan pekarangan rumahnya dijadikan lahan untuk ditanami tanaman
pangan lokal.
51 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Peningkatan diversivikasi konsumsi pangan dan gizi seimbang meliputi
pengetahuan dan kesadaran pangan dan gizi, ketrampilan mengelola pangan dan
konsumsi pangan dengan gizi seimbang, sanitasi dan hygiene di bidang pangan perlu
dilakukan melalui sosialisasi dan promosi melalui berbagai pendekatan, baik itu
langsung kepada masyarakat ataupun melalui berbagai media cetak dan elektronik.
Sedangkan untuk menjamin kesehatan dan keamanan pangan jajanan anak sekolah
diharpkan disetiap sekolah memiliki kantin tersendiri yang dikelola oleh sekolah,
sehingga kesehatan dan keamanan pangan dapat dijaga dan terpantau dengan baik.
Hal penting lainnya yaitu dalam upaya untuk pemantapan program ketahanan
pangan, dalam pengembangannya tidak luput dari peran berbagai pihak termasuk
masyarakat itu sendiri. Saat ini kelembagaan ketahanan pangan dengan berbagai
perangkat dan kelembagaannya yang ada belum mampu mengatisipasi, mencegah dan
menangani terkait persoalan pangan yang dialami oleh masyarakat. Oleh karenanya
diharapkan kedepan perlu dibentuk kader-kader ketahanan pangan diseluruh
kelurahan yang dapat dijadikan mitra pemerintah dalam rangka mensosialisaikan
program – program ketahanan pangan langsung kepada masyarakat.
52 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Analisis Lingkungan Strategis
Lingkungan Internal
Kekuatan (Strength)
1) Kondisi geografis kota Cilegon sebagai lalu lintas Jawa – Sumatera.
2) Kota Cilegon sebagai kota industri, perdagangan dan jasa merupakan pangsa
pasar yang strategis.
3) Sektor pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan kota Cilegon merupakan
salah satu solusi untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
4) Masih banyaknya potensi pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan yang
dapat dikembangkan di wilayah kota Cilegon sebagai sumber bahan pangan yang
sangat dibutuhkan masyarakat.
5) Masih tersedianya lahan untuk pengembangan budidaya pertanian, peternakan,
kelautan dan perikanan.
6) Banyaknya komoditas budidaya pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan dapat dibudidayakan di wilayah
kota Cilegon seperti melon, kacang tanah, kambing peranakan etawah (PE), ikan
lele, bawal, nila, dan bandeng.
7) Komitmen pemerintah kota Cilegon bagi pengembangan pertanian, peternakan,
kelautan dan perikanan.
Kelemahan (weakness)
1) Keterbatasan teknologi dan metode dalam pengembangan sektor pertanian,
peternakan, kelautan dan perikanan.
Produk teknologi dan metode budidaya sangat pesat dan beragam
perkembangannya dan di pasar banyak ditawarkan, tinggal petani memilah dan
memilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Adapun konsekuensi
penerapannya menyangkut pada tambahan kebutuhan modal yang cukup besar
untuk diinvestasikan. Walaupun secara nyata dapat meningkatan produksi,
produktivitas serta kualitas hasil usaha. Kondisi saat ini petani dan nelayan masih
terbatas dalam menerapkan teknologi dan metode yang ada dikarenakan antara
lain:
53 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
a. Petani dan nelayan tidak memiliki modal/uang yang cukup.
b. Pemilik lahan/tanah atau perahu/kapal (> 2 GT) hanya sebatas menyewakan
aset atau modal usahanya kepada petani dan nelayan seadanya tanpa
berkeinginan untuk menambah investasi dalam upaya meningkatkan
produksi dan produktivitas.
c. Aset yang dimiliki oleh nelayan pada umumnya berupa perahu kecil/jukung
dengan dengan tonase 0.5 - 1.5 GT dengan daya jangkau antara 8 – 12 mil.
Kebutuhan mesin atau sarana produksi lain sangat mengandalkan bantuan
pemerintah.
Dengan demikian perkembangan kondisi petani dan nelayan dari waktu ke waktu
belum ada perubahan yang nyata. Teknologi dan metode hanya dimiliki oleh
sebagian kecil petani atau nelayan yang mempunyai modal.
2) Iklim dan Curah Hujan.
Kota Cilegon termasuk pada type iklim D dengan curah hujan rata-rata 127 mm
per tahun dengan lama bulan basah 4 bulan dan bulan kering 8 bulan. Kondisi
iklim seperti ini sangat membatasi bagi kegiatan usaha tani konvensional yang
sangat tergantung pada kondisi alam (musim), karena air sebagai faktor produksi
utama didapat dari air permukaan pada saat musim penghujan dan efektifnya
kegiatan usaha tani dalam satu tahun adalah dua kali musim tanam dan tidak ada
kegiatan usaha tani di musim kemarau. Selain itu kondisi iklim saat ini sangat
sulit diprediksi, karena dipengaruhi oleh perubahan kondisi iklim global,
sehingga mengganggu rencana tanam petani dan menimbulkan keterlambatan
musim tanam/tebar benih/bibit.
3) Sumber Daya Alam.
Ketersediaan sumber daya alam sebagai faktor produksi yang dikelola oleh petani
dan nelayan sangat terbatas dengan gambaran umum sebagai berikut :
a. Luas lahan pertanian semakin sempit karena terjadinya perubahan fungsi
lahan sebagai konsekuensi pembangunan di sektor lain. Status petani
terhadap lahan usahanya adalah pemilik-penggarap sekitar 30 persen dan
54 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
penggarap sekitar 70 persen dengan luas lahan yang dikelola/digarap rata-
rata 0,2 Ha.
b. Ketersediaan air permukaan sangat terbatas, karena hanya mengandalkan air
permukaan pada musim penghujan dan air buangan rumah tangga pada
musim kemarau (debit terbatas) yang mengalir di kali dan selokan. Adapun
jaringan irigasi teknis yang ada (bersumber dari Bendung Pamarayan) tidak
berfungsi sebagaimana mestinya (aliran air tidak sampai ke wilayah Kota
Cilegon) disebabkan debit air dari saluran primer (Bendung Pamarayan)
tidak mencukupi/kurang.
c. Panjang pantai sekitar 25 km yang penggunaan lahannya saat ini di dominasi
bangunan pabrik dengan kimia, baja, pembangkit tenaga listrik, jasa
transportasi penyebrangan yang masing-masing dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan atau dermaga. Lainnya berupa bangunan hotel, tempat wisata,
kantor pemerintah dan lain-lain. Dengan demikian alur pelayaran di perairan
laut sangat luas dan padat yang tentunya ruang gerak bagi kegiatan usaha
nelayan maupun pembudidaya di kelautan dan perikanan sangat
terbatas/sempit.
d. Kondisi eksisting 4 pulau (Pulorida, Merak Besar, Merak Kecil, Ular) belum
tersentuh dalam rencana pemanfaatannya sebagai potensi alam yang dapat
dibudidayakan selain mempunyai fungsi lindung. Potensi kelautan lain, yaitu
adanya fishing ground di perairan sekitar Tanjung Pujut yang belum di
sentuh/dieksploitasi atau masih dalam kondisi alami.
4) Keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan.
Dalam menghadapi situasi dan kondisi pasar, kemampuan individu petani dan
nelayan serta petugas penyuluh lapangan sangat menentukan berhasil atau
tidaknya pengembangan di sektor pertanian dan kelautan. Selanjutnya petani dan
nelayan sebagai produsen/pelaku usaha mikro harus bergabung dalam kelompok
untuk dapat kekuatan pasar. Adapun kapasitas petani dan nelayan serta petugas
penyuluh lapangan pada saat ini adalah sebagai berikut :
a. Tingkat pendidikan formal umumnya petani dan nelayan adalah lulusan
sekolah dasar dan hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan di
sekolah menengah. Rendahnya tingkat pendidikan merupakan salah satu hal
55 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
yang berpengaruh terhadap rendahnya penyerapan dan penerapan informasi
dan teknologi.
b. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani dan nelayan. Hal ini terjadi
karena rendahnya respon terhadap informasi dan teknologi.
c. Sebagian petani belum tergabung dalam kelompok dan kelompok yang
adapun belum berjalan efektif.
d. Petugas penyuluh lapangan yang ada belum bekerja efektif, karena
keterbatasan wawasan dan pengalaman dalam mendampingi kegiatan usaha
tani dan nelayan.
e. Koordinasi petugas penyuluh lapangan masih tercecer dalam menyusun
program kerja maupun pembekalan teknis di lapangan, dikarenakan di tingkat
kota belum terbentuk lembaga yang membidangi penyuluhan.
Kegiatan usaha tani dan nelayan berjalan seperti biasanya dengan segala
keterbatasannya. Dalam mengawali usahanya tetap berbasis pada kemampuannya
yang dimilikinya (berinteraksi alam) dan sudah membudaya di lingkungan
masyarakat, yaitu kegiatan budidaya tanaman padi sebagai cadangan pangan
keluarga (tanaman pokok) atau nelayan dengan menangkap ikannya di laut.
Kagiatan usaha itu dimulai/dilakukan bilamana kondisi alam/musim saat itu
memungkinkan untuk dilakukan. Selanjutnya untuk tambahan pendapatan
keluarga mereka bekerja di bidang lain sebagai buruh pada lingkup sektor
pertanian dan perikanan, berdagang atau di sektor lain seperti jasa transportasi
sebagai tukang ojeg/angkot atau jasa konstruksi sebagai buruh bangunan.
5) Permodalan
Pendapatan petani dan nelayan sangat tergantung pada besaran modal usaha yang
diinvestasikan dalam pengelolaan usahanya. Adapun gambaran kondisi ekonomi
dan modal usaha yang dikelola oleh petani dan nelayan umumnya adalah sebagai
berikut :
a. Lahan yang dikelola petani rata-rata kurang dari 0,2 Ha dengan status tanah
milik orang lain dan petani statusnya sebagai penggarap. Keberlanjutan
kegiatan usaha sangat tergantung pada perjanjian yang disepakati antara petani
56 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
dengan pemilik dengan bagi hasil maro (hasil dibagi dua) atau mertelu
(sepertiga hasil untuk petani).
b. Tanaman yang diusahakan umumnya adalah padi sebagai komoditas sosial
yang sudah membudaya (cadangan pangan keluarga). Dilihat aspek usaha,
mengelola kegiatan usaha tani dengan komoditas padi pada luas lahan hanya
0,2 Ha. Sangat tidak logis untuk dijadikan sebagai sumber mata pencaharian
utama.
d. Umumnya petani dan nelayan hanya mengandalkan tenaga dan
pengetahuan/keterampilan yang terbatas, diturunkan dari orang tuanya. Sarana
produksi yang dikelola merupakan pinjaman dari pemilik tanah atau kapal
yang harus dikembalikan berikut biaya sewa tanah atau kapal/perahu.
e. Dalam mengatasi kondisi darurat atau kebutuhan biaya yang lebih besar dari
biasanya (sehari-hari), seperti anggota keluarga yang sakit, biaya sekolah anak
atau kebutuhan social lain, setiap petani dan nelayan menjual ternak
peliharaannya (unggas atau ternak kecil) dan atau dapat pinjaman uang dari
orang lain.
f. Secara individu petani dan nelayan sangat tidak berdaya untuk menyiapkan
modal usahanya dalam meningkatkan kegiatan usahanya, fasilitas kredit yang
disiapkan oleh lembaga keuangan berupa kredit usaha tidak dapat diakses,
karena pengembaliannya harus di cicil per bulan, sedangkan kemampuan
petani untuk mengembalikan pinjaman dapat dilakukan setelah panen.
Dengan kondisi seperti itu, maka petani atau nelayan untuk bertahan hidup selain
dari hasil panen/tangkapan ikan juga dapat pinjaman uang dari orang lain, selain
itu bila ada kesempatan bekerja di bidang lain seperti buruh tani, jasa
angkutan/ojeg, berdagang dan buruh konstruksi. Namun dalam mengawali
usahanya tetap berbasis pada kemampuannya yang dimilikinya dalam
memanfaatkan sumber daya alam yang sudah membudaya di lingkungan
masyarakat sekitarnya, yaitu dalam budidaya tanaman padi sebagai tanaman
pokok atau nelayan dengan menangkap ikannya di laut.
57 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
6) Pasar.
Permasalahan pasar semakin sulit dihadapi, karena persaingan semakin ketat dan
pada masa globalisasi sekarang ini kekuatan pemodal besar yang memiliki akses
pada lembaga keuangan, teknologi dan informasi semakin menghimpit terhadap
pelaku-pelaku usaha kecil. Dilain pihak petani dan nelayan kondisinya
memprihatinkan karena masih bergerak di kegiatan usaha yang hanya untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri/sosial dan itupun tidak dapat dipenuhi. Adapun
pemasaran hasil produksi petani dan nelayan saat ini dilakukan melalui
mekanisme pasar sebagai berikut:
a. Pasar tradisional adalah tempat pemasaran untuk komoditas yang umum
dibutuhkan masyarakat dengan jaringan pemasaran mulai dari
produsen/petani/nelayan ke pengumpul kecil, pengumpul besar lalu ke
pedagang eceran kecil dan selanjutnya ke konsumen. Produk/barang yang
dibeli disortir berdasarkan bobot dan kesegaran dari mulai tingkat pengumpul
kecil sampai pedagang ececran dan dibeli dengan cara borongan. Nilai
barang dihargai merujuk pada harga yang berlaku pada saat itu di pasar induk
dan harganya sangat fluktuatif tergantung jumlah pasokan barang yang
datang dari daerah. Pada umumnya petani dan nelayan sudah buat perjanjian
langsung dengan pedagang pengumpul/pemilik kapal dengan harga kadang
ditentukan sepihak oleh pedagang pengumpul/pemilik kapal, hal ini terjadi
dikarenakan petani sebelumnya mendapat bantuan pinjaman uang untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun modal usaha atau kebutuhan
sosial lain.
b. Pasar Modern adalah tempat pemasaran untuk komoditas yang umum
maupun spesifik dengan jaringan pemasaran mulai dari pengumpul kecil,
pengumpul besar, pedagang eceran besar/swalayan/restauran dan selanjutnya
ke konsumen. Pembelian barang/produk berdasarkan perjanjian petani dan
penampung dengan kesepakatan harga mengacu pada persyaratan kuantitas
dan kualitas melalui cara grading bobot, kesegaran, manis, warna dan cacat
serta menjaga jumlah dan jadwal pasokan. Bilamana terjadi perubahan isi
dari perjanjian di negosiasikan lagi untuk mendapatkan kesepakatan yang
baru.
58 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Petani dan nelayan yang sudah terlibat di mekanisme pasar modern hanya
sebagian kecil dan umumnya masih berkutat di pasar tradisional. Kondisi seperti
ini menunjukkan bahwa petani dan nelayan belum mampu menjaga produksi,
produktivitas dan kualitas untuk memasok secara berlanjut/kontinyu ke pasar.
7) Adanya penghapusan Bidang Kelautan dan Perikanan sebagai akibat
pembentukan OPD baru sehingga hanya berbentuk suatu UPT
mengakibatkan semakin terbatasnya pelayanan yang bisa diberikan kepada
nelayan dan pembudi daya ikan.
8) Tata Ruang Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan.
Kebijakan tata ruang khusus untuk pengembangan pertanian, peternakan dan
perikanan belum sepenuhnya teralokasi secara eksplisit, baik pengembangan
budidaya di daratan maupun penangkapan ikan di laut. Oleh karena itu alokasi
ruang untuk pengembangan pertanian, peternakan dan perikanan perlu
diakomodasikan dalam RTRW Propinsi Banten, yang selanjutnya diterjemahkan
ke dalam RTRW Kota Cilegon.
59 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Lingkungan Eksternal
Faktor-faktor penentu utama yang berasal dari lingkungan eksternal yang
dapat mempengaruhi pengembangan pertanian, peternakan dan perikanan kota
Cilegon, terdiri dari:
Peluang (opportunities)
1) Memiliki Potensi Pasar
Kebutuhan wilayah kota Cilegon atas komoditas tani/ternak/ikan tawar sebagian
besar masih dipasok dari luar kota Cilegon, karena jumlah produksi yang
dihasilkan petani belum dapat memenuhi kebutuhan untuk kotanya sendiri. Hal
ini merupakan peluang pasar bagi budidaya tani/ternak/ikan air tawar di wilayah
kota Cilegon.
2) Kebijakan
Kebijakan nasional dalam sektor pertanian, peternakan dan perikanan merupakan
salah satu peluang untuk mendukung berkembangnya sektor pertanian,
peternakan, kelautan dan perikanan. Kebijakan tersebut meliputi daya dorong
dengan berkembangnya fasilitas dan kemudahan usaha, juga pengendalian
hama/penyakit tanaman/ternak, pencurian ikan dan pembatasan izin bagi kapal
asing.
Peluang bisnis sektor pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan setidaknya
dapat dilihat dari dua faktor, yakni (1) faktor internal berupa potensi sumberdaya
pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, potensi sumberdaya manusia,
teknologi, sarana dan prasarana serta pemasaran; dan (2) faktor eksternal yang
berkaitan dengan aspek permintaan produk pertanian, peternakan, perikanan, dan
syarat-syarat yang menyertai permintaan tersebut dalam persaingan dengan
daerah atau negara lain.
3) Lokasi wilayah Cilegon yang strategis.
Kota Cilegon mempunyai wilayah yang strategis dibandingkan kabupaten/kota
lainnya di Provinsi Banten, Kota Cilegon merupakan wilayah yang dapat
60 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
dijadikan sebagai tempat transit atau penghubung antar kota maupun antar pulau
sehingga berpotensi pengembangan usaha pertanian, peternakan dan perikanan.
4) Pertumbuhan ekonomi kota Cilegon yang akan memberikan dampak
ekonomi yang positif bagi sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
Kota Cilegon merupakan kota Industri yang memiliki perkembangan ekonomi
yang pesat, perkembangan sektor industri, pariwisata dan perhotelan dapat
memberikan peluang bagi sektor lainnya, terutama pada sektor pertanian,
peternakan dan perikanan.
5) Keselarasan dengan Program Nasional dalam Pembangunan Pertanian,
Peternakan dan Perikanan.
6) Iklim Investasi
Arah pengembangan pertanian, peternakan, dan perikanan di wilayah kota
Cilegon adalah pengembangan budidaya komoditas yang bernilai ekonomis
tinggi seperti budidaya hortikultura (melon), kambing peranakan etawah dan
budidaya ikan air tawar. Untuk itu investasi pertanian, peternakan dan perikanan
air tawar difokuskan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Pengembangan SDM mencakup pemagangan, pelatihan dan pendidikan para
pembudidaya tani/ternak/ikan dalam upaya pemberian pengalaman dan
peningkatan ketrampilan yang memadai untuk melakukan usaha budidaya dalam
skala menengah dan besar.
Investasi pertanian difokuskan pada komoditas berdaya saing tinggi seperti melon
dan kacang tanah, sedangkan untuk aspek ketahanan pangan diarahkan pada
komoditas padi.
Investasi peternakan difokuskan pada pengembangan kambing peranakan etawah,
disebabkan komoditas ini memiliki dwifungsi produksi yakni selain
menghasilkan anak kambing (daging) juga dapat menghasilkan susu konsumsi.
Sedangkan investasi perikanan budidaya di wilayah kota Cilegon dapat diarahkan
pada pengembangan komoditas lele, nila, ikan patin, dan udang galah baik di
perairan umum maupun kolam. Untuk perairan umum, saat ini memang belum
dibuat tata pengelolaannya.
61 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Ancaman (threats)
1) Adanya pergeseran penggunaan lahan pertanian/perikanan
Pertumbuhan ekonomi wilayah kota Cilegon yang mengandalkan sektor industri,
perdagangan dan jasa akan menimbulkan dampak pergeseran penggunaan lahan
pertanian dan perikanan menjadi lahan non pertanian dan perikanan. Berdirinya
kawasan industri merubah wilayah Cilegon yang semula lahan pertanian menjadi
kawasan industri. Sedangkan wilayah bagian tengah kota Cilegon menjadi
kawasan permukiman perkotaan dan kawasan perdagangan dan jasa. Adanya
pergeseran penggunaan lahan pertanian/perikanan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel Luas lahan menurut penggunaan di kota Cilegon
No Jenis Penggunaan Lahan
Tahun (Ha)
Ket
2012 2009 2005
1. Sawah 1.805 2.154 2.231
2. Tegal/kebun 3.987 4.912 6.644
3. Ladang/huma 434 2.062 475
4. Rawa-rawa tidak ditanami 6 6 6
5. Tambak 9 13 1
6. Kolam empang 16 16 5
7. Lahan Kering yang sementara
tidak ditanami
1.923 1.375 1.915
8. Pekarangan/lahan buat
bangunan dan halaman sekitar
4.980 4.614 4.106
9. Hutan Negara 751 751 751
10. Lain-lain 3.639 1.647 1.411
Sumber : Cilegon Dalam Angka 2012, 2009 dan 2005
Berdasarkan tabel di atas luas lahan menurut penggunaan di kota Cilegon sawah
mengalami penurunan dari 2.231 Ha pada tahun 2005 menjadi 2.154 Ha pada
tahun 2009 hingga turun menjadi 1.805 Ha pada tahun 2012. Tegal/kebun
mengalami pengurangan dari 6.644 Ha tahun 2005 menjadi 4.912 Ha pada tahun
62 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
2009 hingga turun menjadi 3.987 Ha pada tahun 2012. Sementara yang
mengalami kenaikan adalah lahan pekarang/lahan buat bangunan dan halaman
sekitar dari 4.106 Ha tahun 2005 menjadi 4.980 Ha pada tahun 2012 serta lahan
lain-lain dari sebesar 1.411 Ha pada tahun 2005 meningkat menjadi 3.639 Ha
pada tahun 2012.
2) Perubahan sosio-kultur atau pola/gaya hidup masyarakat yang cenderung
meninggalkan sektor pertanian.
Pendapatan petani masih rendah baik secara nominal maupun secara relatif
dibandingkan dengan sektor lain yang disertai pula oleh pertumbuhan kota
Cilegon menjadi kawasan industri akan mengakibatkan bergesernya pola hidup
masyarakat sehingga tidak lagi mengandalkan usaha pada sektor
pertanian/peternakan/ perikanan menjadi andalan bagi mata pencahariannya.
3) Dukungan permodalan yang lemah.
Saat ini dana pemerintah banyak menganggur di bank, termasuk kredit untuk
perekonomian rakyat banyak yang tidak terserap oleh karena administrasi dan
persyaratannya tidak memadai. Oleh karena itu sumber pembiayaan kegiatan
usaha pertanian, peternakan dan perikanan lebih banyak barasal dari non bank,
misalnya pinjaman dari rentenir, teman dan dana sendiri. Oleh karena itu skim
permodalan khusus yang disertai dengan jaminan pasar dan bahan baku yang
jelas melalui kemitraan merupakan salah satu pendekatan penyelesaian masalah
yang prospektif dalam pengembangan usaha pertanian, peternakan dan perikanan.
Kondisi yang diharapkan
Kebijakan yang diharapkan tentunya adalah mengoptimalkan potensi yang
ada dan faktor pembatas dijadikan tantangan dan peluang dalam peningkatan dan
pengembangan di sektor pertanian dan kelautan. Upaya-upaya yang harus dilakukan
adalah melalui 2 pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Sosial, adalah optimalisasi kegiatan usaha tani dan nelayan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangganya melalui kegiatan usaha sbb :
63 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
a. Budidaya terpadu dengan diversifikasi komoditas yang dibudidayakan pada
areal lahan miliik petani atau nelayan dengan jenis komoditas yang dapat
dipanen per satuan waktu harian, musiman dan tahunan. Komoditas yang
dibudidayakan pada lahan tersebut adalah kombinasi tanaman dan ternak
atau tanaman dan ikan atau ternak dan ikan dengan kondisi :
- Jenis tanaman yang dibudidayakan tidak sulit seperti jenis tanaman padi,
kacang tanah, melon, cabe rawit, sawi, kacang hijau, pisang, pepaya atau
mangga.
- Jenis ternak yang dibudidayakan adalah jenis ternak yang mudah dan
umum dipelihara oleh masyarakat seperti kambing peranakan etawah
dan bebek kosta, yang diarahkan pada budidaya dwifungsi: pembibitan
dan penggemukan (lamanya budidaya lebih singkat).
- Sedangkan untuk perikanan adalah jenis ikan lele yang dapat
hidup/tumbuh dengan air buangan rumah tangga, di arahkan pada
budidaya pembesaran (lamanya budidaya lebih singkat).
b. Budidaya monokultur dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan lahan usaha
dengan cara merubah pola tanam atau meningkatkan indek pertanaman dari
hanya 150 menjadi 200 atau lebih dengan dukungan modal usaha yang
memadai untuk ketersediaan air (sumur bor dan pompa) dan menerapkan
metode budidaya serta penggunaan pupuk yang sesuai dengan anjuran.
2. Pendekatan Pasar, adalah kegiatan usaha tani dan nelayan untuk memenuhi
kebutuhan pasar modern/pabrik makanan/restauran dan pasar tradisional melalui
kegiatan usaha sbb. :
a. Pasar Tradisional mempunyai karakteristik, seperti kualitas komoditas yang
dibeli oleh penampung/pedagang tidak menjadi syarat utama (dibeli
borongan) dan harga yang diterima produsen (petani/nelayan) sangat
fluktuatif, hal ini tergantung pada besarnya pasokan komoditas yang sama
dari luar daerah. Oleh karena itu perlu diperhitungkan oleh petani dan
nelayan menyiasatinya untuk mendapatkan nilai jual produk yang bagus antara
lain :
- Informasi pasar harus di dapat dari kontak person/pedagang di beberapa
Pasar Induk untuk patokan harga jual produk.
64 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
- Kebiasaan petani lain per musim tanam membudidayakan jenis tanaman
apa (Cilegon dan luar daerah), karena akan berpengaruh terhadap jumlah
pasokan ke pasar dan tentunya berpengaruh terhadap nilai jual produk.
- Bilamana informasi pasar sudah didapat per kurun waktu tertentu (5 atau
10 tahun), maka petani dapat memutuskan jenis tanaman apa yang harus
diusahakan dalam jangka waktu tertentu.
- Resiko pasar untuk tanaman sayuran dapat dikurangi bilamana waktu
penanaman/budidaya dilakukan pada musim penghujan, dikarenakan para
petani pada umumnya saat itu menanam jenis tanaman padi.
b. Pasar modern/pabrik makanan/restauran mempunyai karakteristik, seperti
adanya perjanjian/kesepatan antara pihak penampung atau perusahaan dengan
pihak produsen/petani yang mengikat dalam hal kuantitas dan kualitas per
satuan waktu dan harga. Tinggal petaninya secara individu atau kelompok
untuk sama-sama mengatur jadwal penanaman dan berupaya terus untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk.
Semuanya akan berjalan dengan baik bilamana pra kondisi dapat dipenuhi
meliputi antara lain :
1. Dukungan permodalan dari lembaga keuangan, koperasi atau lembaga keuangan
mikro berupa pinjaman lunak kredit usaha yang tersedia pada saat musim
tanam/tebar benih dan pengembalian pada saat panen.
2. Terbentuknya kelompok usaha (tani, ternak atau nelayan) yang mandiri sebagai
sarana untuk mencapai maksud dan tujuan bersama.
3. Tersedianya sarana produksi di kios/toko pengecer pada saat musim tanam/tebar
benih untuk kesinambungan produksi/usaha.
4. Insentif benih unggul, kapur pertanian dan pupuk kompos untuk menjaga
kesuburan tanah dan peningkatan produktivitas
5. Insentif sumur bor dan mesin pompa untuk ketersediaan air yang cukup terutama
di musim kemarau untuk kesinambungan usaha memenuhi target IP 200 atau
lebih.
65 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
6. Adanya kesinambungan pasokan benih/bibit tanaman, benih ikan lele, bibit
kambing dan produk unggulan lainnya.
7. Adanya pendampingan dan fasilitasi dari pihak pemerintah (petugas penyuluh)
maupun lembaga pengkajian dalam membantu konsultasi teknis budidaya, cara
mengakses permodalan dan informasi pasar.
Prospek Pembangunan Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan.
Produk Domestik Regional Bruto.
Perkembangan nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan ( PDRB ADHK) Sektor Pertanian mengalami peningkatan yaitu dari Rp
140,579 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp 155,635 milyar pada tahun 2015. Namun
demikian, secara persentase terhadap PDRB ADHK Total Sektor maka sektor
pertanian terus mengalami penurunan yakni dari 0,31 % pada tahun 2010 menjadi
sebesar 0,26 % pada tahun 2015. Nilai PDRB ADHK sektor pertanian dan PDRB
ADHK Total Sektor dalam kota Cilegon tahun 2010 – 2015 seperti terlihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel Perkembangan Nilai PDRB ADHK Sektor Pertanian di Bandingkan PDRB ADHK
Total Tahun 2010 – 2015(Rp Juta)
No Tahun PDRB ADHK
SEKTOR PERTANIAN (A)
PDRB ADHK
TOTAL SEKTOR (B)
% A
Thd B
1. 2010 140.579 44.676.529 0,31
2. 2011 140.293 47.633.318 0,29
3. 2012 144.134 51.300.206 0,28
4. 2013 142.109 54.796.098 0,26
5. 2014 145.342 57.711.045 0,25
6. 2015 155.635 60.204.038 0,26
Sumber : Cilegon dalam angka
66 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Target Pencapaian Sasaran Bidang Pertanian, Peternakan, Kelautan dan
Perikanan
Target Pencapaian Sasaran Bidang Pertanian
Target pencapaian sasaran pada bidang pertanian adalah sebagai berikut:
Tabel Target Pencapaian Sasaran Tanaman Padi Tahun 2016 – 2021
No Tahun Produksi (Ton) Produktivitas (Ku/Ha)
1 2016 12.740 58,71
2 2017 12.995 59,00
3 2018 13.255 59,30
4 2019 13.520 59,59
5 2020 13.790 59,89
6 2021 14.066 60,19
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Tabel Target Pencapaian Sasaran Tanaman Kacang Tanah Tahun 2016 - 2021
No Tahun Produksi (Ton) Produktivitas (Ku/Ha)
1 2016 5.804 26,14
2 2017 5.920 26,27
3 2018 6.039 26,41
4 2019 6.160 26,54
5 2020 6.283 26,67
6 2021 6.409 26,80
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
67 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Dari data target pencapaian sasaran komoditas tanaman pangan padi dan
kacang tanah tahun 2016 – 2021 di atas, ada beberapa hal yang menjadi penekanan
adalah :
1. Luas area tanam akan mengalami penurunan sebesar ± 2 % per tahun yang
disebabkan karena adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan non
pertanian.
2. Meski demikian sasaran produksi dan produktivitas tanaman pangan yakni padi
dan kacang tanah ditargetkan mengalami kenaikan yakni untuk padi mencapai
14.066 ton dan kacang tanah mencapai 6.409 ton pada tahun 2021. Hal ini bisa
dicapai dengan cara :
a. Penggunaan benih unggul yang bermutu.
b. Pengolahan tanah yang intensif.
c. Penggunaan pupuk yang berimbang.
d. Pengendalian organisme pengganggu tanaman secara intensif.
e. Pengairan yang intensif dengan diadakannya sumur dalam di area pertanian.
f. Budidaya pertanian yang lebih intensif.
Tabel Target Pencapaian Sasaran Jagung Tahun 2016 - 2021
No Tahun Produksi (Ton) Produktivitas (Ku/Ha)
1 2016 81 28,42
2 2017 83 28,56
3 2018 84 28,71
4 2019 86 28,85
5 2020 88 28,99
6 2021 89 29,14
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
68 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Target pencapaian sasaran tanaman hortikultura Tahun 2016 – 2021
Tabel Target Pencapaian Sasaran Tanaman Melon Tahun 2016 - 2021
No Tahun Produksi (Kuintal)
1 2016 1.249,6
2 2017 1.700
3 2018 1.850
4 2019 2.000
5 2020 2.150
6 2021 2.300
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Target pencapaian sasaran tanaman cabe Tahun 2016 – 2021
Tabel target pencapaian sasaran tanaman cabe Tahun 2016 – 2021
No Tahun Produksi (Kuintal)
1 2016 600
2 2017 650
3 2018 700
4 2019 750
5 2020 800
6 2021 850
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
69 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Dari data target pencapaian sasaran komoditas tanaman hortikultura tahun
2016 – 2021 di atas, ada beberapa hal yang menjadi penekanan, yakni :
1. Luas area tanam akan mengalami penurunan yang disebabkan karena adanya alih
fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan non pertanian.
2. Meski demikian sasaran produksi dan produktivitas tanaman hortikultura
ditargetkan mengalami kenaikan pada tahun 2021 yakni produksi melon sebesar
2.300 kuintal, tanaman cabe sebesar 850 kuintal. Hal tesebut bisa dicapai dengan
cara :
a. Penggunaan benih unggul yang bermutu.
b. Pengolahan tanah yang intensif.
c. Penggunaan pupuk yang berimbang.
d. Pengendalian organisme pengganggu tanaman secara intensif.
e. Pengairan yang intensif dengan diadakannya sumur dalam di area pertanian.
f. Budidaya pertanian yang lebih intensif.
70 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Target Pencapaian Sasaran Bidang Peternakan
Target pencapaian sasaran bidang peternakan adalah sebagai berikut:
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon
Peningkatan populasi ternak ruminansi diharapkan mengalami kenaikan tiap
tahun sehingga mencapai 9.316 ekor pada tahun 2021.
Cakupan pelayanan kesehatan hewan meningkat tiap tahun hingga mencapai
16 % pada tahun 2021.
Cakupan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner meningkat tiap tahun
sehingga mencapai 8 % pada tahun 2021.
Tabel Target Pencapaian Sasaran Bidang Peternakan Tahun 2016 – 2021
NO URAIAN
TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Peningkatan Populasi Ternak
Ruminansia (%)
- 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Populasi Ternak Ruminansia (ekor) 9.087 9.132 9.178 9.224 9.270 9.316
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Hewan
(%)
- 12 13 14 15 16
Jumlah pelayanan (ekor) 35.379 38.328 41.276 44.224 47.172
3. Cakupan Pengawasan Kesehatan
Masyarakat Veteriner (%)
- 5 5 6 7 8
Jumlah pelaku usaha 18 18 22 26 29
71 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Target Pencapaian Sasaran Perikanan
Tabel Target Pencapaian Sasaran Sektor Perikanan Tahun 2016 – 2021
No Uraian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Produksi Perikanan
Tangkap (Ton)
357,1 363,90 371,18 378,60 386,18 393,90
2 Produksi Perikanan
Budidaya (Ton)
270 275,15 280,65 286,27 291,99 297,83
3 Konsumsi Ikan
(gram/kapita/tahun)
25,3 25,8 26,3 26,8 27,3 27,8
Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon
Tingkat produksi perikanan diharapkan terus mengalami peningkatan tiap
tahun hingga mencapai 393,9 ton perikanan tangkap dan sebesar 297,83 ton
perikanan budidaya pada tahun 2021. Sementara kondisi perairan kota Cilegon yang
sudah tidak produktif lagi sebagai wilayah penangkapan ikan akibat dampak
lingkungan aktifitas industri di kota Cilegon yang mempengaruhi produktifitas
perairan merupakan faktor penghambat produksi perikanan tangkap. Untuk mengatasi
masalah tersebut maka cara yang ditempuh adalah meningkatkan SDM nelayan dan
memperluas wilayah pengangkapan dengan cara merubah sistem operasional
penangkapan ikan menggunakan teknologi yang lebih maju agar dapat melaut lebih
jauh. Upaya lain adalah melalui peningkatan produksi perikanan budidaya air tawar
terutama ikan lele. Peningkatan ini diarahkan kepada pembudidaya pemula dan
intensifikasi dari pembudidaya dengan cara peningkatan kualitas SDM pembudidaya.
Sementara tingkat konsumsi ikan diharapkan mengalami kenaikan menjadi
sebesar 27,8 gram/kapita/tahun pada tahun 2021 yang diupayakan melalui kegiatan
promosi gemar makan ikan (GEMARIKAN) yang diadakan setiap tahun.
72 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Berpijak pada kondisi saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi
sampai dengan Tahun 2021 serta mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat
Kota Cilegon maka visi pembangunan Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 adalah
sebagai berikut:
“ TERWUJUDNYA KOTA CILEGON YANG UNGGUL DAN SEJAHTERA
BERBASIS INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA “
Berdasarkan VISI tersebut, diperlukan sejumlah MISI yang mengarahkan
pencapaian visi secara sistematis, yaitu :
1. MEMANTAPKAN KEMANDIRIAN PEREKONOMIAN DAERAH
Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mengembangkan dan
memperkuat perekonomiannya agar memiliki daya saing secara nasional maupun
global dengan dengan menggunakan seluruh potensi yang ada yang berorientasi
kepada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis pada industri,
perdagangan dan jasa.
2. MEMANTAPKAN LINGKUNGAN KOTA YANG ASRI DAN LESTARI
Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mengelola sumber daya
alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga daya dukung dan fungsi
lingkungan, serta menjaga rasio keseimbangan ruang yang serasi antara kawasan
lindung dan kawasan budidaya.
73 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
3. MEMANTAPKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu membangun sumberdaya
manusia yang cerdas, sehat dari segi jasmani dan rohani, berkualitas dan produktif
serta memiliki kompetensi yang tinggi sehingga memiliki daya saing baik lokal
ataupun global, menjunjung nilai-nilai luhur agama dan kearifan budaya, serta
memiliki akses terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan dan pelayanan masyarakat
yang berkualitas, terpadu, adil dan merata pada seluruh lapisan masyarakat.
4. MEMANTAPKAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KOTA
Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mewujudkan pelayanan
sarana dan prasarana kota yang merata dan berkualitas yang berorientasi terhadap
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga dapat menunjang akselerasi
pertumbuhan dan pembangunan kota.
5. MEMANTAPKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN
Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu membangun pemerintahan
yang akuntabel, bertanggung jawab, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta
sadar akan hak dan kewajiban, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan, meningkatkan efisiensi dari briokrasi, membangun kemitraan yang
serasi antara eksekutif dan legislatif, dan penciptaan kondisi politik yang stabil dan
konsisten dalam penegakan hukum.
Guna mengarahkan rumusan kebijakan tahunan selama periode 2016 – 2021 dalam
rangka pencapaian visi dan misi tersebut, dituangkan lebih lanjut dalam 5 (lima)
Agenda Pembangunan, meliputi :
Pertama, Agenda Cilegon Mandiri
Dalam Agenda ini, diharapkan, Kota Cilegon mampu mengembangkan dan
memperkuat kemandirian perekonomian daerah sehingga mampu bertahan di
perekonomian nasional maupun global dengan dengan menggunakan seluruh potensi
yang ada yang berorientasi kepada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
berbasis pada industri, perdagangan dan jasa. Kemandirian perekonomian daerah juga
mensyaratkan ketahanan ekonomi masyarakatnya melalui kebijakan investasi padat
74 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
karya, meningkatkan kompetensi tenaga kerja local, peningkatan peran industry
mikro, kecil, menengah dan koperasi, peningkatan produktifitas pertanian, serta
pembangunan pelabuhan daerah dan optimalisasi wilayah pesisir.
Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah kegiatan strategis, diantaranya :
1. Meningkatkan kemitraan IMKM dengan industry besar melalui penerapan link
and match industry hulu ke hilir
2. Menumbuh kembangkan industry padat karya
3. Penerapan Konsep ONE VILLAGE ONE PRODUCT dalam pengembangan
UMKM;
4. Pembangunan pasar tradisional yang sehat dan bersih
5. Pembangunan Pelabuhan Daerah
6. Pertanian berbasis teknologi
7. Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan kerja
8. Pengembangan kawasan industri kecil
9. Penguatan pemberdayaan ekonomi lokal
Kedua, Agenda Cilegon Bersih dan Asri
Dalam Agenda ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mengelola sumber daya daerah
dan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga daya dukung dan fungsi
lingkungan, serta menjaga rasio keseimbangan ruang yang serasi antara kawasan
lindung dan kawasan budidaya. Agenda ini juga mensyaratkan kondisi penataan
perkotaan yang berkualitas, terjaganya ketertiban dan keindahan kota, terciptanya
kondisi kebersihan kota yang memadai, serta terpenuhinya ruang public bagi seluruh
warga masyarakat. Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah Program/Kegiatan
Strategis, diantaranya :
1. Penataan Estetika Kota antara lain pembangunan ruang publik, taman-taman
kota, taman tematik, penataan jalan-jalan protokol, gerbang selamat datang,
penataan dan pengendalian bangunan dan reklame.
2. Penataan sektor informal
3. Penataan dan pengendalian bangunan dan reklame
4. Pemantauan Kualitas Lingkungan
5. Penyiapan sarana dan prasarana pemantau lingkungan melalui pengadaan alat
dan pembangunan laboratorium lingkungan.
75 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
6. Penataan Kawasan Budidaya dan Lindung
7. Peningkatan luas areal kawasan RTH
8. Pengembangan Wilayah pada Bagian Utara dan Selatan Kota Cilegon
9. Pengelolaan Mitigasi Bencana
Ketiga, Agenda Cilegon Sehat dan Cerdas,
Dalam agenda ini diharapkan, Kota Cilegon mampu membangun sumberdaya
manusia yang cerdas, sehat dari segi jasmani dan rohani, berkualitas dan produktif
serta memiliki kompetensi yang tinggi sehingga memiliki daya saing baik lokal
ataupun global, menjunjung nilai-nilai luhur agama dan kearifan budaya, serta
memiliki akses terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan dan pelayanan masyarakat
yang berkualitas, terpadu, adil dan merata pada seluruh lapisan masyarakat.
Dengan diberlakukannya undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 yang mengatur
kewenangan strata Pendidikan SMA/SMK menjadi kewenangan Provinsi, maka
berbagai kebijakan terkait sekolah gratis yang selama ini diterapkan di Kota Cilegon
menjadi fokus pembahasan tersendiri dengan pihak Provinsi, agar masyrakat yang
selama ini bersekolah gratis di Kota Cilegon tetap mendaptkan sekolah gratis hingga
jenjang SMA/SMK.
Oleh karenanya substitusi anggaran akan digunakan untuk pendidikan dasar dan
sekolah menengah pertama secara maksimal, termasuk meningkatkan kesejahteraan
guru negeri dan swasta. Selain itu pengembangan fisik sekolah akan menjadi prioritas
dengan konsep vertikal building mengingat kondisi lahan yang tidak memungkinkan
adanya penambahan luasan.
Pada bidang kesehatan, infrastruktur kesehatan masih perlu terus dikembangkan untuk
menunjang pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan terjangkau. Oleh karena itu,
penyediaan sarana kesehatan yang mampu menjangkau seluruh masyarakat serta
mudah diakses secara cepat adalah suatu keharusan. Selain itu, undang-undang
kesehatan yang mengamanatkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah mengalokasikan
anggaran pembangunan bidang kesehatan dengan prosentase sebesar 10% dari total
belanja langsung, menjadikan rujukan utama prioritas perencanaan dan penanggaran
dalam penyusunan APBD setiap tahunnya.
Agenda ini diarahkan pada peningkatan kecerdasan, kesehatan masyarakat, serta
kualitas dan ketrampilan SDM, dalam koridor pembangunan berkelanjutan.
76 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah Program/Kegiatan strategis, diantaranya :
1. Penggalian dan pengembangan kesenian tradisional
2. Dukungan pelaku seni untuk mengaktualisasi apresiasi seni dan pembinaan seni
3. Peningkatan cakupan jaminan kesehatan masyarakat
4. Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan dasar di setiap kelurahan sebagai
pusat promosi dan edukasi ksehatan berkelanjutan
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan
6. Peningkatan sarpras pendidikan dasar yang memenuhi standar pelayanan
minimal Jaminan kesejahteraan social bagi masyarakat miskin
7. Penerapan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender
8. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas dan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar
dan pendidikan keagamaan
9. Mengupayakan Standarisasi Pengembangan Luas Lahan Pendidikan Dasar
10. Menerapkan Penguasaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Pendidikan Dasar
11. Menjamin ketersediaan layanan pendidikan nonformal yang berkualitas
Keempat, Agenda Cilegon Nyaman
Dalam Agenda ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mewujudkan pelayanan sarana
dan prasarana kota yang merata dan berkualitas yang berorientasi terhadap
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga dapat menunjang akselerasi
pertumbuhan dan pembangunan kota. Pembangunan infrastruktur adalah kebutuhan
pokok. Semakin maju ekonomi suatu daerah maka kebutuhan infrastruktur fisiknya
akan semakin berkembang. Begitu juga sebaliknya, apabila pembangunan
infrastruktur fisik tertahan, maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami
hambatan yang serius. Atas dasar ini, pemerintah kota ke depan harus mempercepat
program pembangunan infrastruktur kota.
Agenda Cilegon Maju dan Mandiri, dicerminkan dengan kondisi infrastruktur kota
yang memadai serta mampu memenuhi kebutuhan aktifitas ekonomi segenap warga
masyarakatnya.
77 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah Program/Kegiatan strategis, diantaranya :
1. Manajemen Rekayasa Lalu Lintas dan Manajemen Parkir
2. Meningkatkan akses transportasi public yang nyaman, aman dan terjangkau
3. Pembangunan Jalan Lingkar Utara termasuk dengan utilitas yang terintegrasi
4. Melaksanakan peningkatan struktur dan kapasitas jalan jalan – jalan kota
5. Pembangunan Kolam Retensi dan normalisasi saluran drainase
6. Pembangunan Rumah Susun, Penataan Lingkungan dan Revitalisasi kawasan
kumuh
7. Pengelolaan sampah terpadu (Integrated solid waste manajement) dengan
membangun transfer depo di setiap kecamatan dan TPS 3R tersebar di seluruh
wilayah.
8. Pembangunan IPLT
9. Pengembangan alternatif air baku
10. Kerjasama antar daerah dalam pemenuhan air baku
11. Percepatan Pembangunan Sanitasi Kota
12. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
13. Penyedian sarana dan prasarana gedung pemerintahan
14. Pembangunan Pelabuhan Warnasari
Kelima, Agenda Cilegon Berwibawa
Dalam Agenda ini diharapkan, Kota Cilegon mampu membangun pemerintahan yang
akuntabel, bertanggung jawab, serta sadar akan hak dan kewajiban, meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan efisiensi dari birokrasi,
membangun kemitraan yang serasi antara eksekutif dan legislatif, dan penciptaan
kondisi politik yang stabil dan konsisten dalam penegakan hukum
Reformasi birokrasi yang sekarang berjalan, perlu ditingkatkan akselerasinya, untuk
memenuhi harapan masyarakat terhadap birokrasi yang tangkas, tanggap, dan cepat.
Oleh karena itu, sudah sangat mendesak untuk melakukan reformasi birokrasi secara
menyeluruh. Restrukturisasi organisasi pemerintahan harus dilakukan dengan
memperkuat front office pelayanan publik.
Di samping itu, reward dan punishment di dalam birokrasi harus ditata ulang agar
lebih adil dan proporsional. Gebrakan-gebrakan dalam reformasi birokrasi ini adalah
suatu keharusan untuk menyesuaikan dengan dinamika demokratisasi dan
78 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
pertumbuhan ekonomi. Agenda ini diarahkan pada peningkatan tatakelola
pemerintahan dalam koridor pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance).
Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah Program/Kegiatan strategis, diantaranya :
1. Membangun PUSAT PEMERINTAHAN yang menggabungkan seluruh instansi
pemerintah dalam satu area
2. Mewujudkan Sistem Pemerintahan yang Transparan dan Akuntabel berbasis E-
GOVERNMENT, khususnya pada Bidang Perencanaan, Penganggaran dan
layanan publik
3. Melaksanakan Renumerasi Pegawai
4. Optimalisasi Pelayanan Publik pada seluruh strata pemerintahan (Kota,
Kecamatan dan Kelurahan)
5. Membangun INTEGRATED CITY CONTROL dengan memanfaatkan Wireless
Sensor Network yang mampu memantau seluruh wilayah Kota Cilegon,
termasuk di dalamnya mengakomodir implementasi electronic government
dalam hubungannya dengan Government to Government, Government to
Business, dan Government to Citizen.
79 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Sebagai bahan masukan dalam penyusunan Renstra SKPD Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian maka dilakukan telaahan atas Renstra Kementerian Pertanian
Tahun 2015 – 2019, sebagai berikut :
81 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Misi Kementerian Pertanian
Dalam rangka mewujudkan visi ini maka misi Kementerian Pertanian adalah :
1. Mewujudkan kedaulatan pangan.
2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan.
3. Mewujudkan kesejahteraan petani.
4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi.
Tujuan
Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Pertanian, maka tujuan
pembangunan pertanian periode 2015-2019 yang ingin dicapai yaitu:
1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan
pangan.
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian.
3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
5. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang
amanah dan profesional.
Sasaran Strategis Kementerian Pertanian
Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai dalam dalam
periode 2015-2019 adalah :
1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan
gula
2. Peningkatan diversifikasi pangan
3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar
ekspor dan substitusi impor
4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi
5. Peningkatan pendapatan keluarga petani
6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik
82 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Kementerian Pertanian
tahun 2015 – 2019 digambarkan sebagai berikut :
83 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Peta Administrasi Kota Cilegon
84 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Luas lahan Kota Cilegon 17.550 Ha dengan potensi untuk lahan pertanian adalah
sebagai berikut :
No. Penggunaan Lahan Tahun 2014 (Ha)
1 LAHAN PERTANIAN
1,1 Lahan Sawah
Sawah Tadah Hujan 1.818
Jumlah Lahan Sawah 1.818
1,2 Lahan Bukan Sawah
a. Lahan Kering -
1. Pekarangan -
2. Tegal/Kebun 3.405
3. Ladang/Huma 2.029
4. Penggembalaan/Padang rumput -
5. Sementara tidak diusahakan 1.273
6. Ditanami pohon/Hutan rakyat -
7. Hutan Negara -
8. Perkebunan 101
9. Lain-lain (pekarangan yg
ditanami Tan.Pertanian) -
b. Lahan Lainnya
(Tambak,Kolam,Empang,Hutan
Negara dll) 859
Jumlah Lahan Bukan Sawah 7.667
2 LAHAN BUKAN PERTANIAN
Rumah,bangunan&lahan
sekitarnya
(Jalan,Rawa,Tambak,Kolam,Danau
dll) 8.065
Jumlah Lahan Bukan Pertanian 8.065
Jumlah 17.550
Panjang Garis Pantai
Kota Cilegon mempunyai panjang garis pantai sepanjang 25 KM (UU No.19
Th.1999)
Tahun 2014 setelah dilakukan pengukuran Zonasi = 51,58 KM
Pulau
Jumlah Pulau Kota Cilegon : 5 Pulau
Luas Pulau Merak Besar = 51,35 Ha ; Merak Kecil=1,04Ha ;Tempurung=3,94 Ha
;Ular=2,43Ha Pulorida=2,25 Ha)
Luas Perairan Laut = 197,17 KM2 (19,717 Ha)
Luas Pesisir = 118,03 KM
85 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
3.5 Penentuan Isu – isu Strategis
Ketahanan pangan merupakan issue nasional, yang mana tingkat import pangan
Indonesia cenderung meningkat, padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki
sumber daya alam yang melimpah.
Potret ketahanan pangan Kota Cilegon menunjukan bahwa :
1. Ketersediaan pangan, sudah melebihi standar, dengan porsi terbesar supply dari
daerah lain, dan dari sisi produksi masih merah;
2. Konsumsi masih rendah, factor penyebab antara lain tingkat daya beli ataupun
juga kekurangfahaman masyarakat akan tingkat/variasi gizi, terutama konsumsi
sayur dan buah.
3. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan belum optimal
Potret diatas menunjukan bahwa ketersediaan bahan pangan sudah teratasi di kota
Cilegon, hal ini diperkuat dengan persentase konsumsi non pangan di kota Cilegon
yang berada di atas 50% dari total pendapatan perkapita. Namun hal ini harus juga di
barengi dengan diversifikasi pola pangan dengan memperhatikan optimalisasi asupan
gizi. Meskipun ketersediaan pangan sudah teratasi jalur distribusi harus tetap
dioptimalkan karena Cilegon bukan merupakan basis produksi pangan.
ISU DI BIDANG PERTANIAN
Peningkatan hasil pertanian tentu membutuhkan ketersediaan lahan. Data menunjukan
bahwa lahan pertanian khususnya sawah semakin berkurang. Tercatat luas sawah di
tahun 2011 adalah seluas 1.805 hektar dan di tahun 2015 menjadi seluas 1.627
hekatar. Terkait hal tersebut, diperlukan regulasi untuk mempertahankan lahan
pertanian pangan berkelanjutan. Di samping itu, dengan terbatasnya lahan pertanian
yang dimiliki Cilegon, maka strategi peningkatan hasil pertanian harus dilakukan
dengan meningkatkan produktivitas pertanian. Metode yang perlu dilakukan adalah
dengan penerapan pertanian berbasis teknologi.
86 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
ISU STRATEGIS
Berpijak pada kondisi dan tantangan pembangunan sebagaimana diuraikan
sebelumnya, maka isu strategis dan permasalahan pokok yang menjadi agenda dan
prioritas pembangunan Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut:
Kualitas dan daya saing perekonomian
Struktur perekonomian daerah Kota Cilegon yang didominasi oleh sektor industri,
pada satu sisi memberikan dampak positif terhadap tingginya laju pertumbuhan
ekonomi daerah, namun di sisi lain dampak negatif yang ditimbulkan yaitu kerawanan
sosial serta pencemaran lingkungan. Hal tersebut dikarenakan sektor industri yang
berkembang di Kota Cilegon bukan merupakan industri yang berbasis sumberdaya
lokal, namun merupakan industri yang padat modal serta membutuhkan tenaga kerja
dengan skill atau keahlian khusus.
Disamping itu, perekonomian yang didominasi oleh industri, strukturnya relatif lemah
dan sangat rawan terhadap adanya gejolak perekonomian. Oleh karena itu, kegiatan-
kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis sumberdaya lokal berupa UMKM dan
Koperasi harus lebih ditingkatkan kinerjanya agar dapat berperan lebih signifikan
dalam pekerkomian daerah, serta mampu mendukung kinerja sektor industri daerah
Permasalahan pokok yang terkait dengan kualitas dan daya saing perekonomian
adalah:
1. Penataan dan pengembangan sentra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
serta industri kecil dan menengah (IKM)
2. Keterbatasan akses tenaga kerja lokal terhadap kesempatan kerja
3. Peningkatan Kapasitas Balai Latihan Kerja
4. Pengembangan dan Insentif perijinan usaha bagi pelaku usaha ekonomi padat
karya Ketersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi yang
berkualitas
5. Pengembangan pertanian berbasis IPTEK
6. Penumbuhan dan penguatan ekonomi kreatif
7. Peningkatan sarana dan prasarana pasar tradisional yang bersih dan sehat
8. Penumbuhan Destinasi pariwisata
9. Stabilitas dan pertumbuhan ekonomi didukung investasi;
10. Produktivitas, kualitas dan daya saing perekonomian;
11. Pengangguran dan produktivitas tenaga kerja;
87 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
12. Kerjasama antar daerah dalam penyediaan pangan.
13. Penurunan jumlah penduduk miskin
14. Perluasan lapangan pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran
15. Penataan ruang, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
Sebagaimana umumnya kawasan perkotaan yang memiliki lahan yang sangat terbatas,
Kota Cilegon dihadapkan dengan semakin menurunnya luas lahan terbuka akibat
semakin intensifnya penggunaan lahan khususnya untuk permukiman. Dengan
kecenderungan demikian, maka konsistensi terhadap implementasi perda penataan
ruang harus diupayakan guna mencegah terjadinya konversi lahan yang masif
sehingga akan berakibat pada menurunnya daya dukung lahan. Lebih jauh lagi,
aktivitas di kawasan perkotaan yang sangat tinggi tanpa diimbangi oleh upaya
pengendalian lingkungan, pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya degradasi
lingkungan yang akan sangat merugikan bagi kelangsungan pembangunan.
88 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi PD
Kota Cilegon dengan luas wilayah 17.550 Ha dan jumlah penduduk lebih
dari 400.000 jiwa berada di sebelah barat wilayah Propinsi Banten dan pintu gerbang
jalur transportasi ujung barat Pulau Jawa sebagai jalur lintasan pergerakan lalu lintas
regional menunjukkan suatu posisi yang sangat strategis dilihat dari aspek geografis
maupun ekonomis. Pembangunan yang dilaksanakan di wilayah Kota Cilegon
memilki ciri khas tersendiri dengan pembagian kawasan pembangunan yang terdiri
atas kawasan industri terletak di sebelah utara dan barat, kawasan pemukiman di
pusat Kota Cilegon serta kawasan pertanian di sebelah timur dan selatan.
Kebijakan pembangunan di Kota Cilegon menitikberatkan pada
pembangunan di sektor industri dan jasa yang pertumbuhannya cukup pesat dengan
kebutuhan ruang/lahan yang cukup tinggi. Konsekuensi pemenuhan kebutuhan lahan
tersebut menggeser fungsi lain yaitu, di darat lahan pertanian dan di laut adalah
perairan penangkapan ikan.
Perubahan fungsi lahan akan berlanjut terus dan untuk itu perlu pengaturan
untuk melindungi semakin sempitnya ruang gerak kegiatan usaha pertanian dan
penangkapan ikan. Di lain pihak kebijakan di sektor pertanian dan kelautan harus
tetap ditingkatkan dan dikembangkan mengingat secara sosial, budaya maupun
ekonomi sebagian besar masyarakat kegiatan usahanya berbasis atau mengakar di
sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan.
89 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Perkembangan sektor industri, perdagangan dan jasa telah meningkatkan
dinamika masyarakat Kota Cilegon ke arah perubahan pola sikap dan pola fikir yang
lebih maju dan modern. Di samping itu peningkatan jumlah penduduk yang diikuti
dengan tumbuhnya pusat kegiatan perdagangan, pelayananan umum dan jasa serta
berkembangnya daerah – daerah pemukiman merupakan prospek pasar yang
potensial. Oleh karena itu, pengembangan usaha di tingkat masyarakat perlu terus
ditingkatkan sehingga peluang tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh
masyarakat Kota Cilegon secara luas, dan pada gilirannya diharapkan ketergantungan
pada sektor industri dapat diatasi.
Kesadaran dan motivasi dalam melaksanakan kegiatan yang memiliki nilai
tambah secara ekonomis mendorong terbentuknya keunggulan bisnis yang menjadi
salah satu faktor penting dalam mewujudkan visi Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021
yakni Terwujudnya Kota Cilegon Yang Unggul dan Sejahtera Berbasis Industri,
Perdagangan dan Jasa. Sehubungan dengan visi tersebut, seluruh komponen
masyarakat Kota Cilegon dituntut untuk bergerak secara terpadu dan sinergi dengan
berpijak pada suatu kepentingan untuk mewujudkan Kota Cilegon sebagai pusat
kegiatan industri, perdagangan dan jasa.
Keberadaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui program
pembangunan bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan, Kelautan dan
Perikanan harus mampu memberdayakan ekonomi rakyat melalui keterpaduan
program dari semua komponen masyarakat, pemerintah dan dunia usaha, sehingga
pelaksanaan program bisa dilakukan secara sinergis, terkoordinasi dan berkelanjutan.
Berdasarkan pada visi Kota Cilegon maka visi pembangunan Dinas
Ketahanan Pertanian dan Kelautan adalah :
“ Mengembangkan dan memperkuat kemandirian sektor pertanian,
peternakan, dan perikanan dalam perekonomian daerah dan memantapkan
ketahanan pangan kota Cilegon “
90 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah terwujudnya kemampuan
individu (pegawai) yang profesional, handal dan peka terhadap kondisi lingkungan
masyarakat. Kondisi tersebut menjadi suatu kekuatan bagi organisasi yang
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, berlanjut dan konsisten dalam
memenuhi kepentingan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan di sektor
pertanian dan kelautan menuju pada kemandirian usaha dan kehidupan yang lebih
baik.
Berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi maka Misi Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian sebagai berikut :
Misi 1 : Mengoptimalkan pertanian berbasis teknologi untuk meningkatkan
komoditas unggulan daerah kota Cilegon;
Misi 2 : Memantapkan daya dukung stabilitas pangan melalui penguatan aspek
ketersediaan, konsumsi dan distribusi pangan yang berkelanjutan;
Misi 3 : Meningkatkan pengelolaan ketahanan pangan, pertanian, peternakan,
kelautan dan perikanan dengan mengoptimalkan pelayanan terhadap
masyarakat.
91 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD
Tujuan dan Sasaran dari Misi 1 adalah sebagai berikut :
Tujuan :
Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan daerah melalui
optimalisasi pertanian berbasis teknologi
Sasaran :
Tercapainya tingkat produksi komoditas unggulan daerah melalui optimalisasi
pertanian berbasis teknologi.
Tujuan dan Sasaran dari Misi 2 adalah sebagai berikut :
Tujuan :
Penguatan aspek ketersediaan, konsumsi, dan distribusi pangan melalui peningkatan
partisipasi masyarakat dalam peningkatan konsumsi pangan, penganekaragaman
pangan serta peningkatan koordinasi antara pemerintah, dunia swasta serta
masyarakat.
Sasaran :
Tercapainya skor SPM Ketahanan Pangan meliputi : Tingkat konsumsi energi;
Tingkat konsumsi protein; Tingkat minimal cadangan panagn pemerintah; Tingkat
pengawasana pangan segar asal tumbuhan; Tingkat ketersediaan energi; Tingkat
ketersediaan protein; dan Stabilitas harga pangan (beras).
92 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Tujuan dan Sasaran dari Misi 3 adalah sebagai berikut :
No Tujuan Sasaran Ket
1.
2.
Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme aparatur Dinas Pertanian dan Kelautan dan pelaku usaha. Meningkatkan kemampuan perencanaan, evaluasi, pelaporan, serta ketersediaan sarana dan prasarana bagi aparatur Dinas Pertanian dan Kelautan untuk kelancaran dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
a. Terlatihnya SDM aparatur
dan bertambahnya wawasan dan pengetahuan aparatur Dinas Pertanian dan Kelautan dan pelaku usaha.
a. Tersedianya sarana dan
prasarana untuk kepentingan administrasi dan teknis di lapangan.
b. Tersedianya dokumen perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang baik dalam upaya pelayanan prima pada masyarakat.
93 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
4.3 Strategi dan Kebijakan
Dalam penyusunan strategi dan kebijakan Dinas Pertanian dan Kelautan
harus mengacu kepada Agenda Pemerintah Kota Cilegon Tahun 2010-2015 ada 5
agenda pembangunan yaitu :
Pertama, Agenda Cilegon Mandiri
Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah kegiatan strategis, diantaranya
1. Meningkatkan kemitraan IMKM dengan industry besar melalui penerapan link
and match industry hulu ke hilir
2. Menumbuh kembangkan industry padat karya
3. Penerapan Konsep ONE VILLAGE ONE PRODUCT dalam pengembangan
UMKM;
4. Pembangunan pasar tradisional yang sehat dan bersih
5. Pembangunan Pelabuhan Daerah
6. Pertanian berbasis teknologi
7. Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan kerja
8. Pengembangan kawasan industri kecil
9. Penguatan pemberdayaan ekonomi lokal
Kedua, Agenda Cilegon Bersih dan Asri
Ketiga, Agenda Cilegon Sehat dan Cerdas,
Keempat, Agenda Cilegon Nyaman
Kelima, Agenda Cilegon Berwibawa
Dari 5 Agenda pembangunan daerah tersebut, yang terkait dengan Dinas
Pertanian dan Kelautan yang utamanya adalah Agenda ke-1 yakni Agenda Cilegon
Mandiri.
94 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Pencapaian tujuan dan sasaran dari Agenda Cilegon Mandiri dilaksanakan
oleh 5 (lima) program utama dinas ketahanan pangan dan pertanian yaitu program
pengembangan pertanian, program pengembangan peternakan, program
pengembangan perikanan, program konsumsi dan keamanan pangan dan program
ketersediaan, distribusi dan kerawanan pangan.
Dalam rangka menunjang tujuan dan sasaran agenda pembangunan daerah
tersebut, dan tujuan dan sasaran diterapkan strategi :
1. Mengoptimalkan pembinaan terhadap petani, peternak dan nelayan dalam upaya
pemahaman manfaat berkelompok untuk mencapai tujuan bersama.
2. Meningkatkan pembinaan terhadap petani, peternak dan nelayan dalam upaya
memenuhi kualifikasi kreditor melalui fasilitasi dengan lembaga keuangan.
3. Meningkatkan pembinaan petani, peternak dan nelayan dalam memenuhi
sarana produksi pertanian melalui fasilitasi dengan penyedia sarana produksi
serta adanya insentif dari pemerintah.
4. Mengkoordinasikan kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan kegiatan
produksi dan pemasaran hasil.
5. Mendorong terbentuknya lembaga keuangan mikro atau koperasi di pedesaan
bekerjasama dengan Dinas terkait.
6. Meningkatkan pembinaan terhadap produsen dalam upaya menjaga kontinuitas
produk unggulan melalui kemitraan antara produsen dengan penyedia saprodi dan
pasar.
7. Menyelenggarakan temu usaha, sosialisasi antar produsen, penyedia saprodi serta
pemasok pasar dalam upaya mendapatkan informasi aktual melalui dukungan
sarana dan prasarana yang memadai.
95 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Dalam melaksanakan rencana pembangunan untuk tercapainya tujuan dan
sasaran di bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan maka arah
kebijakan yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas tanaman pangan, peternakan dan kelautan dengan
penangkapan/budidaya terpadu dalam peningkatan pendapatan dan pemenuhan
pangan keluarga.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang peningkatan produksi
pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan.
3. Meningkatkan kemampuan petani, peternak dan pembudidaya ikan untuk
mengembangkan komoditas yang berdaya saing tinggi.
4. Mengembangkan jaringan informasi antara pemasok sarana produksi, produsen
dan pasar.
5. Mengembangkan komoditas yang mempunyai prospek pasar yang baik serta
hasil olahannya.
6. Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
7. Meningkatkan etika, disiplin dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah.
8. Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan pembangunan yang partisipatif.
96 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program
Sesuai dengan pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (RPP),
setiap eselon III dalam Struktur Organisasi SKPD mempunyai satu program dan nama
program mencerminkan nama eselon III, sehingga di lingkup Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kota Cilegon ditetapkan 5 (lima) program utama dan 1 (satu)
program generik.
Program yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Cilegon untuk periode Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :
1. Program Pengembangan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
2. Program Pengembangan Peternakan dan Kesehatan Hewan;.
3. Program Pengembangan Perikanan;
4. Program Konsumsi dan Keamanan Pangan;
5. Program Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan;
6. Program Dukungan Pelayanan Pemerintahan Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian (program generik).
97 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Indikasi Kegiatan
Berkenaan dengan adanya penyesuaian OPD Baru sementara DPA TA. 2017
sudah ditetapkan maka untuk indikasi kegiatan TA 2017 ada yang mengalami
perbedaan. Sehingga indikasi kegiatan Tahun 2017 masih ada yang mengikuti Renstra
Tahun 2010 – 2015.
Sementara uraian indikasi kegiatan dari masing-masing program untuk
Tahun 2018 – 2021 mengacu sebagai berikut:
Program Pengembangan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:
1. Kegiatan Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultra dan
Perkebunan;
2. Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
3. Kegiatan Pengembangan, Pengolahan dan Pemasaran Tanaman pangan,
Hortikultura dan Perkebunan.
Program Pengembangan Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:
1. Kegiatan Pengendalian Penyakit Hewan Zoonosis;
2. Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Produksi Peternakan;
3. Kegiatan Peningkatan Keamanan pangan Asal Ternak dan Pengolahan Hasil
Ternak;
Program Pengembangan Perikanan
Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:
1. Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil (KP3K);
2. Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya dan Pembinaan
Kelembagaan.
98 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Program Konsumsi dan Keamanan Pangan
Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:
1. Kegiatan Peningkatan Konsumsi Pangan;
2. Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan;
3. Peningkatan keamanan Pangan.
Program Ketersediaan, Distribusi dam Kerawanan Pangan
Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:
1. Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan;
2. Kegiatan Peningkatan Distribusi Pangan;
3. Kegiatan Pengendalian Kerawanan Pangan.
Program Dukungan Pelayanan Pemerintahan Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian (program generik).
Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program generik tersebut adalah:
1. Perencanaan, pengendalian, evaluasi program dan kegiatan Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian;
2. Penatausahaan umum dan kepegawaian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian;
3. Penatausahaan keuangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian;
4. Penatausahaan umum UPT Perikanan;
5. Penatausahaan umum UPT Penyuluhan dan Kawasan Pertanian Terpadu;
6. Penatausahaan umum UPT Rumah Potong Hewan dan Pemasaran Hewan.
99 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
MATRIKS RENCANA KERJA
MATRIKS REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS
PERTANIAN DAN KELAUTAN KOTA CILEGON TAHUN 2010 - 2015
Matriks Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 dapat dilihat di lampiran.
100 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
BAB VI
INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan
Capaian Kinerja
Kondisi Awal (2016)
Kondisi Akhir (2021)
Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan daerah melalui optimalisasi pertanian berbasis teknologi
Tercapainya tingkat produksi komoditas unggulan daerah melalui optimalisasi pertanian berbasis teknologi
Proporsi peningkatan provitas kacang tanah per tahun
% 0,5 0,5
Proporsi peningkatan produksi melon per tahun
% 10 10
Peningkatan populasi ternak ruminansia
% 10 10
Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar
Ton 275,2 291.99
101 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan
Capaian Kinerja
Kondisi Awal
(2016)
Kondisi Akhir (2021)
Penguatan aspek ketersediaan, konsumsi dan distribusi pangan melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan konsumsi pangan, penganekaragaman pangan serta peningkatan koordinasi antara pemerintah, dunia swasta, serta masyarakat
Tercapainya skor SPM Ketahanan Pangan meliputi : tingkat konsumsi energi; tingkat konsumsi protein; tingkat minimal cadangan pangan pemerintah; tingkat pengawasan pangan segar asal tumbuhan; tingkat ketersediaan energi; tingkat ketersediaan protein; dan stabilitas harga pangan (beras)
Tingkat konsumsi energi
% 86,50 95,30
Tingkat konsumsi protein
% 100,00 100,00
Tingkat minimal cadangan pangan pemerintah
% 100,00 100,00
Tingkat pengawasan pangan segar asal tumbuhan
% > 80 > 80
Tingkat ketersediaan energi
% 90,00 90,00
Tingkat ketersediaan protein
% 90,00 90,00
Stabilitas harga pangan (beras)
% CV < 10% CV < 10%
102 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Program dan Kegiatan
Indikator Program Satuan
Target
2017 2018 2019 2020 2021
PROGRAM
PENGEMBANGAN
TANAMAN
PANGAN,
HORTIKULTURA
DAN PERKEBUNAN
21.927.960.000
8.345.594.954
23.943.520.700
7.702.751.669
9.232.413.380
Proporsi peningkatan luasan penangkaran kacang tanah per tahun
% 20 20 20 20 20
Proporsi peningkatan provitas jagung per tahun
% 1 1 1 1 1
Proporsi peningkatan provitas kacang tanah per tahun
% 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Proporsi peningkatan produksi melon per tahun
% 10 10 10 10 10
Proporsi peningkatan produksi cabe per tahun
% 10 10 10 10 10
Cakupan pembinaan pengolah hasil pertanian
% 20 20 20 20 20
PROGRAM
PENGEMBANGAN
PETERNAKAN DAN
KESEHATAN
HEWAN
1.619.370.000 1.708.519.533 1.790.830.907 1.867.876.563 2.238.811.442
Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia
% 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Cakupan Pelayanan Kesehatan Hewan
% 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00
Cakupan Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner
% 5,00 5,00 6,00 7,00 8,00
PROGRAM
PENGEMBANGAN
PERIKANAN
2.488.780.000
2.746.369.649
2.878.681.545
3.002.529.032
3.598.790.458
Jumlah Produksi Perikanan Tangkap
Ton 363,9 371,2 378,6 386,1 393,9
Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar
Ton 275,2 280,7 286,3 291.99 297,8
103 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
Program dan Kegiatan
Indikator Program Satuan
Target
2017 2018 2019 2020 2021
PROGRAM
KONSUMSI,
DIVERSIFIKASI
DAN KEAMANAN
PANGAN
1.148.205.000 1.211.415.965 1.269.778.372 1.324.407.151 1.587.416.397
Tingkat konsumsi energi % 86,50 88,30 90,70 93,00 95,30
Tingkat konsumsi protein % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tingkat minimal cadangan pangan pemerintah
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tingkat pengawasan pangan segar asal tumbuhan
% > 80 > 80 > 80 > 80 > 80
PROGRAM
KETERSEDIAAN,
DISTRIBUSI DAN
KERAWANAN
PANGAN
525.000.000 553.902.292 580.587.652 605.565.865 725.823.009
Pencapaian tingkat ketersedian energi
% 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00
Pencapaian tingkat ketersedian protein
% 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00
Pencapaian stabilitas harga pangan (beras)
% CV < 10% CV < 10% CV < 10% CV < 10% CV < 10%
104 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021
BAB VII
PENUTUP
1. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian ini merupakan pedoman bagi seluruh aparat
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon dalam pelaksanaan Tugas
Pokok dan Fungsinya, sekaligus berfungsi sebagai alat pengukuran kinerja Dinas
dan Aparat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Oleh sebab itu dituntut
seluruh aparat untuk memahami tujuan yang ingin dicapai serta sasaran yang akan
diwujudkan dan berupaya mewujudkannya melalui kebijakan, program dan
kegiatan yang telah disusun.
2. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan
RPJMD Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021. Berpijak pada maksud tersebut, maka
penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 ditujukan untuk menjadi pedoman bagi Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian dan memberikan arahan operasional sasaran
program dan kegiatan yang akan diselenggarakan pada setiap tahun anggaran
sampai tahun 2021.
3. Subtansi dan muatan Renstra SKPD Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
dibatasi pada program dan kegiatan yang dibiayai dari APBD Kota Cilegon saja
karena Renstra SKPD merupakan rujukan dalam penyusunan RPJMD dan
RAPBD, hal ini sejalan dengan penetapan Renstra SKPD sebagai tolok ukur
penilaian pertanggungjawaban kepala daerah kepada DPRD.
4. Keberhasilan Perencanaan Strategis ini bukan hanya ditentukan dalam proses
penyusunannya, akan tetapi lebih banyak ditentukan dan dipengaruhi oleh
implementasinya oleh sebab itu dalam perjalanannya Perencanaan Strategis ini
memerlukan evaluasi dan penyempurnaan sesuai perkembangan dan kebutuhan.
VISI
MISI 3
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Peningkatan
kompetensi dan
profesionalisme
SDM aparatur,
sarana dan
prasarana, serta
peningkatan tata
kelola manajemen
perencanaan,
evaluasi,
pelaporan dan
keuangan
Tercapainya
dukungan
pelayanan
pemerintahan
Dinas Ketahanan
Pangan dan
Pertanian'
Lokasi
: Meningkatkan pengelolaan pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan dengan mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat
MATRIK KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
RENSTRA SKPD DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN 2016 - 2021
: Mengembangkan dan memperkuat kemandirian sektor pertanian, peternakan dan perikanan dalam perekonomian daerah dan memantapkan ketahanan pangan kota Cilegon
Tujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
PROGRAM DUKUNGAN
PELAYANAN PEMERINTAHAN
Nilai capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan
Dinas Pertanian dan Kelautan
Point 100 100 100 100 100
Kegiatan Perencanaan,
Pengendalian, Evaluasi Program
dan Kegiatan Dinas
Penyusunan LAKIP Tersusunnya LAKIP Dokumen 1 1 1 1 1
Penyusunan Renja Tersusunnya Renja Dokumen 1 1 1 1 1
Penyusunan Renstra Tersusunnya Renstra Dokumen 0 0 0 0 0
Penyusunan SOP Dinas Tersusunnya SOP Dinas Dokumen 0 1 1 1 1
Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Meningkatnya kapasitas SDM aparatur Orang 0 100 100 100 100
Penyusunan buku profil Dinas Tersusunnya buku profil Dinas Paket 0 1 1 1 1
Partisipasi dalam pameran Terfasilitasinya partisipasi dalam pameran Paket 0 1 1 1 1
Kegiatan Penatausahaan Umum
dan Kepegawaiaan Dinas
Penyediaan jasa surat menyurat Terlaksananya jasa surat menyurat Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
Terlaksananya jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa jaminan / pemeliharaan kesehatan Terlaksananya jasa jaminan / pemeliharaan
kesehatan
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa kebersihan dan keamanan kantor Terlaksananya jasa kebersihan dan keamanan kantor Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa pegawai non PNS Terlaksananya jasa pegawai non PNS Bulan 12 12 12 12 12
Page 1
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
Penyediaan jasa promosi dan propaganda Terlaksananya jasa promosi dan propaganda Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan
bangunan kantor
Tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan
bangunan kantor
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan rumah tangga Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan
Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman Bulan 12 12 12 12 12
Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan
luar daerah
Terlaksananya Rapat - rapat koordinasi dan
konsultasi dalam dan luar daerah
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa transaksi keuangan Tersedianya jasa transaksi keuangan Bulan 12 12 12 12 12
Pengadaan kendaraan dinas/operasional Tersedianya kendaraan roda 4 Unit 0 1 1 1 1
Tersedianya kendaraan roda 2 Unit 0 3 3 3 3
Pengadaan komputer Tersedianya komputer Paket 1 1 1 1 1
Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor Paket 1 1 1 1 1
Pengadaan meubelair Tersedianya meubelair Paket 1 1 1 1 1
Pengadaan alat studio Tersedianya alat studio Paket 1 1 1 1 1
Pengadaan sewa gedung / rumah Tersedianya sewa gedung / rumah Paket 0 1 1 1 1
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Bulan 12 12 12 12 12
Pemeliharaan dan perijinan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
Terlaksananya pemeliharaan dan perijinan
rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Bulan 12 12 12 12 12
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan
perlengkapan kantor
Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan
dan perlengkapan kantor
Bulan 12 12 12 12 12
Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat studio Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala alat-alat
studio
Bulan 12 12 12 12 12
Pemeliharaan rutin/berkala komputer Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala komputer Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan pakaian khusus hari-hari tertentu Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu Paket 1 1 1 1 1
Pameran Hari Jadi Terfasilitasinya Pameran Hari Jadi Paket 1 1 1 1 1
Kegiatan Penatausahaan Keuangan
Dinas
Penatausahaan keuangan Disperla Tersedianya honorarium penatausahaan keuangan
Disperla
Bulan 12 12 12 12 12
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Tersusunnya laporan keuangan semesteran tepat
waktu
Dokumen 1 1 1 1 1
Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Tersusunnya laporan keuangan tahunan tepat waktu Dokumen 1 1 1 1 1
Kegiatan Penatausahaan Umum
UPT Perikanan
Penyediaan jasa surat menyurat Terlaksananya jasa surat menyurat Bulan 12 12 12 12 12
Page 2
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
Terlaksananya jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa promosi dan propaganda Terlaksananya jasa promosi dan propaganda Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan
bangunan kantor
Tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan
bangunan kantor
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan rumah tangga Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman Bulan 12 12 12 12 12
Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan
luar daerah
Terlaksananya Rapat - rapat koordinasi dan
konsultasi dalam dan luar daerah
Bulan 12 12 12 12 12
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Bulan 12 12 12 12 12
Kegiatan Penatausahaan Umum
UPT Penyuluhan dan KPT
Penyediaan jasa surat menyurat Terlaksananya jasa surat menyurat Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
Terlaksananya jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa promosi dan propaganda Terlaksananya jasa promosi dan propaganda Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan
bangunan kantor
Tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan
bangunan kantor
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan rumah tangga Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman Bulan 12 12 12 12 12
Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan
luar daerah
Terlaksananya Rapat - rapat koordinasi dan
konsultasi dalam dan luar daerah
Bulan 12 12 12 12 12
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Bulan 12 12 12 12 12
Kegiatan Penatausahaan Umum
UPT Rumah Potong Hewan
Penyediaan jasa surat menyurat Terlaksananya jasa surat menyurat Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
Terlaksananya jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan jasa promosi dan propaganda Terlaksananya jasa promosi dan propaganda Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan
bangunan kantor
Tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan
bangunan kantor
Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan rumah tangga Bulan 12 12 12 12 12
Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman Bulan 12 12 12 12 12
Page 3
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan
luar daerah
Terlaksananya Rapat - rapat koordinasi dan
konsultasi dalam dan luar daerah
Bulan 12 12 12 12 12
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Bulan 12 12 12 12 12
Cilegon, Desember 2016Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan
Kota Cilegon
H. ANDI AFFANDI, S.SosNIP. 19681006 198803 1 001
Page 4
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
Page 5
VISI
MISI 2
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Penguatan
aspek
ketersediaan,
konsumsi dan
distribusi pangan
melalui
peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
peningkatan
konsumsi
pangan,
penganekaraga
man pangan
serta
Tercapainya skor
SPM Ketahanan
Pangan meliputi :
tingkat konsumsi
energi; tingkat
konsumsi
protein; tingkat
minimal
cadangan
pangan
pemerintah;
tingkat
pengawasan
pangan segar
asal tumbuhan;
tingkat
Lokasi
MATRIK KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
RENSTRA SKPD DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN 2016 - 2021
: Mengembangkan dan memperkuat kemandirian sektor pertanian, peternakan dan perikanan dalam perekonomian daerah dan memantapkan ketahanan pangan kota Cilegon
: Memantapkan daya dukung stabilitas pangan melalui penguatan aspek ketersediaan, konsumsi dan distribusi pangan yang berkelanjutan
Tujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
peningkatan
koordinasi antara
pemerintah,
dunia swasta,
serta
masyarakat
ketersediaan
energi; tingkat
ketersediaan
protein; dan
stabilitas harga
pangan (beras)
Tingkat konsumsi
energi
%
Tingkat konsumsi
protein
%
Tingkat minimal
cadangan pangan
pemerintah
%
Tingkat pengawasan
pangan segar asal
tumbuhan
%
Tingkat ketersediaan
energi
%
Tingkat ketersediaan
protein
%
Stabilitas harga
pangan (beras)
%
PROGRAM KONSUMSI DAN
KEAMANAN PANGAN
Peningkatan pencapaian tingkat konsumsi energi % 86,50 88,30 90,70 93,00 95,30
Peningkatan pencapaian tingkat konsumsi protein % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Prosentase tingkat minimal cadangan pangan
pemerintah
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Page 11
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
Tingkat pengawasan pangan segar asal tumbuhan % > 80 > 80 > 80 > 80 > 80
Analisa Pola Pangan Harapan (PPH) Terselenggaranya analisa Pola Pangan Harapan
(PPH)
Kegiatan 1 0 0 0 0
Analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) Terselenggaranya analisa Neraca Bahan Makanan
(NBM)
Kegiatan 1 0 0 0 0
Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal
Tumbuhan (PSAT)
Terlaksananya pengawasan keamanan pangan segar
asal tumbuhan (PSAT)
Kegiatan 1 0 0 0 0
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Terlaksananya pembinaan kelompok wanita Kegiatan 1 0 0 0 0
Terlaksananya workshop ketersediaan pangan
beragam
Kegiatan 1 0 0 0 0
Terlaksananya pemberdayaan pekarangan sumber
pangan
Kegiatan 1 0 0 0 0
Terlaksananya Gelar Pangan Nusantara, HPS Tk
Propinsi dan Nasional
Kegiatan 1 0 0 0 0
Penyuluhan Ketahanan Pangan Terlaksananya penyuluhan ketahanan pangan Kegiatan 1 0 0 0 0
Pengembangan dan Pembinaan B2SA berbasis
Pangan Lokal
Terlaksananya pengembangan dan pembinaan B2SA
berbasis pangan lokal
Kegiatan 1 0 0 0 0
Kegiatan Peningkatan Konsumsi
Pangan
Pola Pangan Harapan Terlaksananya Pola Pangan Harapan Kegiatan 0 1 1 1 1Pola Pangan Harapan Terlaksananya Pola Pangan Harapan Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyuluhan Ketahanan Pangan Terlaksananya penyuluhan Ketahanan Pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan
Perencanaan
Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1
Statistika Konsumsi Pangan Tersusunnya statistika konsumsi pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1
Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1
Peningkatan penganekaragaman
konsumsi Pangan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Terlaksananya percepatan penganekaragaman
konsumsi pangan
Kegiatan 0 1 1 1 1
Pengembangan dan Pembinaan B2SA berbasis
Pangan Lokal
Terlaksananya pengembangan dan pembinaan B2SA
berbasis Pangan Lokal
Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan
Perencanaan
Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1
Statistika Penganekaragaman Konsumsi Pangan Tersusunnya statistika penganekaragaman konsumsi
pangan
Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1
Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1
Peningkatan Keamanan Pangan
Workshop PSAT Terselenggaranya Workshop PSAT Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan
Perencanaan
Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1
Statistika Keamanan Pangan Tersusunnya statistika keamanan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Page 12
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1
Uji Laboratorium Keamanan Pangan Terlaksananya uji laboratorium keamanan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1
PROGRAM KETERSEDIAAN,
DISTRIBUSI DAN KERAWANAN
PANGAN
Pencapaian tingkat ketersedian energi % 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00
Pencapaian tingkat ketersedian protein % 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00
Pencapaian stabilitas harga pangan (beras) % CV < 10% CV < 10% CV < 10% CV < 10% CV < 10%
Kelurahan Mandiri Pangan Terlaksananya Kelurahan Mandiri Pangan Kegiatan 1 0 0 0 0
Pendataan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG)
Terlaksananya Pendataan Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi (SKPG)
Kegiatan 1 0 0 0 0
Analisa Harga dan Pasokan Pangan Terlaksananya Analisa Harga dan Pasokan Pangan Kegiatan 1 0 0 0 0
Dewan Ketahanan Pangan Terlaksananya Dewan Ketahanan Pangan Kegiatan 1 0 0 0 0Dewan Ketahanan Pangan Terlaksananya Dewan Ketahanan Pangan Kegiatan 1 0 0 0 0
Kegiatan Peningkatan Ketersediaan
Pangan
Analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) Terselenggaranya analisa Neraca Bahan Makanan
(NBM)
Kegiatan 0 1 1 1 1
Kelurahan Mandiri Pangan Terselenggaranya Kelurahan Mandiri Pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan Terfasilitasinya Dewan Ketahanan Pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan
Perencanaan
Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1
Statistika Ketersediaan Pangan Tersusunnya statistika ketersediaan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1
Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1
Kegiatan Peningkatan Distribusi
Pangan
Analisa Harga dan Pasokan Pangan Terselenggaranya analisa harga dan pasokan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan
Perencanaan
Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1
Statistika Distribusi Pangan Tersusunnya statistika distribusi pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1
Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1
Kegiatan Pengendalian Kerawanan
Pangan
Pendataan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
(SKPG)
Terlaksananya pendataan sistem kewaspadaan
pangan dan gizi (SKPG)
Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan
Perencanaan
Kegiatan 0 1 1 1 1
Page 13
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1
Statistika Kerawanan Pangan Tersusunnya statistika kerawanan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1
Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1
Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1
Cilegon, Desember 2016Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan
Kota Cilegon
H. ANDI AFFANDI, S.SosNIP. 19681006 198803 1 001
Page 14
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Data
Capaian
Pada
Tahun
2015
Target
Page 15
VISI
MISI 1
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Meningkatkan
produksi dan
produktivitas
komoditas
unggulan
daerah melalui
optimalisasi
pertanian
berbasis
teknologi
Tercapainya
tingkat produksi
komoditas
unggulan daerah
melalui
optimalisasi
pertanian
berbasis
teknologi
Jumlah produksi
kacang tanah
Ton
MATRIK KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
RENSTRA SKPD DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN 2016 - 2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
: Mengembangkan dan memperkuat kemandirian sektor pertanian, peternakan dan perikanan dalam perekonomian daerah dan memantapkan ketahanan pangan Kota Cilegon
: Mengoptimalkan pertanian berbasis teknologi untuk meningkatkan komoditas unggulan daerah kota Cilegon
Jumlah produksi melon Ton
Jumlah produksi ternak
ruminansia
Ekor
Jumlah produksi lele Ton
PROGRAM PENGEMBANGAN
TANAMAN PANGAN,
HORTIKULTURA DAN
PERKEBUNAN
21.827.960.000 8.206.858.000 23.810.690.900 7.614.810.945 7.995.551.492
Proporsi peningkatan luasan penangkaran kacang
tanah per tahun
% 20 20 20 20 20 20
Proporsi peningkatan provitas jagung per tahun % 1 1 1 1 1 20
Proporsi peningkatan provitas kacang tanah per
tahun
% 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 10
Proporsi peningkatan produksi melon per tahun % 10 10 10 10 10 10
Proporsi peningkatan produksi cabe per tahun % 10 10 10 10 10 10
Cakupan pembinaan pengolah hasil pertanian % 20 20 20 20 20 10
Pembangunan Kawasan Pertanian
Terpadu Berbasis Teknologi (KPT) 15.250.000.000 1.300.000.000 16.558.490.000
PERENCANAAN
a. Studi kelayakan (FS) Tersedianya dokumen studi kelayakan (FS) Dokumen 1 - - - -
b. Masterplan dan DED Tersedianya dokumen Masterplan dan DED Dokumen 1 - - - -
c. Amdal Tersedianaya dokumen Amdal Dokumen - 1 - - -
Page 16
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
PENGADAAN LAHAN
a. Persiapan pengadaan lahan Terlaksananya kegiatan pengadaan lahan Kegiatan 1 - - - -
b. Pelaksanaan Pengadaan Lahan Tersedianya lahan Hektar 10 - - - -
KONSTRUKSI KAWASAN
a. Pematangan Lahan Terlaksananya pematangan lahan Hektar - 10 - - -
b. Pemagaran Tersedianya bangunan pemagaran m - 2.500 - - -
c. Pembangunan Jalan Lingkungan Kawasan
(paving)
Tersedianya pembangunan jalan lingkungan
kawasan (paving)
m2 - - - 3.000 -
d. Jalan usaha tani KPT Tersedianya jalan usaha tani KPT m2 - - 750 -
e. Gedung perkantoran Terbangunnya gedung perkantoran unit/m2 - 1/200 -
f. Saung tani Terbangunnya saung tani unit/m2 - 1/100
g. Workshop Terbangunnya ruang workshop unit/m2 1/100 -
h. Gudang :
- Gudang Peternakan dan Penampungan Air Terbangunnya bangunan gudang peternakan dan unit/m2 1/40- Gudang Peternakan dan Penampungan Air Terbangunnya bangunan gudang peternakan dan
penampungan air
unit/m2 1/40
- Gudang Pertanian Terbangunnya bangunan gudang pertanian unit / m2 1/16
- Gudang Perikanan Terbangunnya bangunan gudang perikanan unit / m2 1/40
- Gudang instalasi listrik Terbangunnya bangunan gudang instalasi listrik unit / m2 1/16
i. Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Terbangunnya Unit Pengolahan Pupuk Organik
(UPPO)
1/100
j. Rumah Dinas Jaga Terbangunnya 2 unit rumah dinas jaga unit /m2 2/21
k. Garasi Terbangunnya garasi unit /m2 1/80
l. Unit Instalasi Biogas Terbangunnya unit instalasi biogas unit 1
m. Pembuatan irigasi pertanian Terlaksananya pembuatan irigasi pertanian paket 1 -
n. Genset dan instalasi listrik Tersediannya genset dan instalasi listrik paket 1 -
DUKUNGAN PERTANIAN DI KPT
1. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI
KACANG TANAH (4 Ha)
Terealisasinya penanaman kacang tanah 1 ha/tahun
- Benih unggul Tersedianya benih unggul Kg 0 150,0 150,0 150,0 150,0
- Pupuk Tersedianya pupuk Kg 0 2.350,0 2.350,0 2.350,0 2.350,0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 0 2,0 2,0 2,0 2,0
2. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI
JAGUNG (4 Ha)
Terealisasinya penanaman jagung 1 ha/tahun
- Benih unggul Tersedianya benih unggul Kg 0 10,0 10,0 10,0 10,0
- Pupuk Tersedianya pupuk Kg 0 2.350,0 2.350,0 2.350,0 2.350,0
Page 17
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
3. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI MELON
(2 Ha)
Terealisasinya penanaman melon 0,5 Ha/ tahun
- Benih unggul Tersedianya benih unggul Pak 0 20,0 20,0 20,0 20,0
- Pupuk Tersedianya pupuk Kg 0 2.700,0 2.700,0 2.700,0 2.700,0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 0 3,0 3,0 3,0 3,0
4. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI CABE
(2 Ha)
Terealisasinya penanaman cabe 0,5 ha/tahun
- Benih unggul Tersedianya benih unggul Pak 0 20,0 20,0 20,0 20,0
- Pupuk Tersedianya pupuk Kg 0 2.200,0 2.200,0 2.200,0 2.200,0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 0 3,0 3,0 3,0 3,0
5. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI BUAH
NAGA (PERINTISAN)
Terealisasinya penanaman buah naga 100
batang/tahun
- Bibit Tersedianya bibit Batang 0 100,0 100,0 100,0 100,0
- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
6. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI BUAH
TAHUNAN (PERINTISAN)
- Bibit Tersedianya bibit Batang 0 200,0 100,0 0,0 0,0
- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0
7. DUKUNGAN SARANA TANAMAN PERTANIAN
LAINNYA
- Pembibitan tanaman buah tahunan Tersedianya bibit buah tahunan Batang 0 0,0 1.000,0 1.000,0 1.000,0
- Pembibitan tanaman hias Tersedianya pembibitan tanaman hias Paket 0 0,0 1,0 1,0 1,0
- Pembenihan tanaman sayuran Tersedianya pembenihan sayuran Paket 0 0,0 1,0 1,0 1,0
- Penangkaran benih kacang tanah Tersedianya penangkaran kacang tanah Paket 0 0,0 1,0 1,0 1,0
8. PENGADAAN ALSINTAN
Page 18
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
- Alsintan KPT - Tersedianya alsintan KPT Paket 0 1 1 1 1
DUKUNGAN PETERNAKAN DI KPT
Kandang Kambing Terbangunnya Kandang Kambing kandang/m2 0 0 1 / 200 0 0
Kandang Unggas Terbangunnya Kandang Unggas kandang/m2 0 0 1 / 1000 0 0
Kandang Sapi Terbangunnya Kandang sapi kandang/m2 0 0 1 / 300 0 0
Kandang Karantina Terbangunnya 'Kandang Karantina kandang/m2 0 0 1 / 24 0 0
Incenerator Terbangunnya Incenerator unit 0 0 0 0 0
Dukungan sarana dan prasarana peternakan Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
peternakan
paket 0 0 1 1 1
BIBIT TERNAK
- Ternak kecil Tersedianya bibit ternak kecil Ekor 0 0 0 100 0
- Termak besar Tersedianya bibit ternak besar Ekor 0 0 0 20 0
- Unggas Tersedianya bibit unggas Ekor 0 0 0 10.000 0- Unggas Tersedianya bibit unggas Ekor 0 0 0 10.000 0
SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI
- Pakan ternak kecil Tersedianya pakan ternak kecil Paket 0 0 0 1 0
- Pakan ternak besar Tersedianya pakan ternak besar Paket 0 0 0 1 0
- Pakan unggas Tersedianya pakan unggas Paket 0 0 0 1 0
- Obat-obatan Tersedianya obat-obatan Paket 0 0 0 1 1
- Peralatan peternakan Tersedianya peralatan peternakan ternak kecil paket 0 0 0 1 1
DUKUNGAN PERIKANAN DI KPT
Kolam Indukan Terbangunnya Kolam Indukan unit 0 6 0 0 0
Kolam Pemijahan Terbangunnya Kolam Pemijahan unit 0 3 0 0 0
Kolam Pendederan Terbangunnya Kolam Pendederan unit 0 0 36 0 0
Kolam Pembesaran Terbangunnya Kolam Pembesaran unit 0 9 0 0 0
Kolam Umum Terbangunnya Kolam Umum unit 0 0 1 0 0
Kolam Penampungan Air Terbangunnya Kolam Penampungan Air unit 0 4 0 0 0
Kegiatan Peningkatan Produksi,
Produktifitas Dan Mutu Produk
Tanaman Pangan Dan Hortikultura
1.PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
PRODUKSI KACANG TANAH
(Ha) 200,00 0 0 0 0
- Benih unggul Tersedianya benih unggul Ton 17,00 0 0 0 0
- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0
Page 19
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0
- Penangkaran Terlaksananya penangkaran Ha 30,00 0 0 0 0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 1,00 0 0 0 0
2.PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
PRODUKSI JAGUNG
(Ha) 50,00 0 0 0 0
- Benih unggul Tersedianya benih unggul Ton 2,5 0 0 0 0
- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 1,00 0 0 0 0
3. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
PRODUKSI MELON
(Ha) 4,00 0 0 0 0
- Benih unggul Tersedianya benih unggul Pak 160,00 0 0 0 0
- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 2,00 0 0 0 0
4. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
PRODUKSI CABE
(Ha) 2,00 0 0 0 0
- Benih unggul Tersedianya benih unggul Pak 80,00 0 0 0 0
- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 2,00 0 0 0 0
5. PERINTISAN SARANA DAN PRASARANA
PRODUKSI BUAH NAGA
- Bibit Tersedianya bibit Batang 320,00 0 0 0 0
- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0
- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0
- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
lainnya
Paket 1,00 0 0 0 0
6. DUKUNGAN SARANA TANAMAN PERTANIAN
LAINNYA
- Bibit buah tahunan Tersedianya bibit buah tahunan Batang 2.000,00 0 0 0 0
- Benih Tersedianya benih Ton 8,00 0 0 0 0
- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0
Page 20
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Kegiatan Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia dan
Kelembagaan Petani serta Alat dan
Mesin Pertanian
1. KUALITAS SDM
- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 4 0 0 0 0
- Magang Terlaksananya magang Kegiatan 1 0 0 0 0
- Sekolah Lapang Terlaksananya sekolah lapang Kegiatan 2 0 0 0 0
- Study pertanian Terlaksananya study pertanian Kegiatan 2 0 0 0 0
2. PENGUATAN KELEMBAGAAN
- Temu Usaha Terlaksananya temu usaha Kegiatan 2 0 0 0 0
- PENAS / PEDA KTNA Terkirimnya kontingen PENAS /PEDA KTNA Kegiatan 1 0 0 0 0
- Pemutakhiran data pertanian Terlaksananya pemutakhiran data pertanian Kegiatan - 0 0 0 0
- Penyuluhan Terlaksananya penyuluhan Paket 7 0 0 0 0
- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya promosi dan sosialisasi Kegiatan 2 0 0 0 0
3. PENGADAAN ALSINTAN
- Alsintan kacang tanah - Tersedianya alsintan kacang tanah Paket 2 0 0 0 0
- Alsintan jagung - Tersedianya alsintan jagung Paket 2 0 0 0 0
- Alsintan melon - Tersedianya alsintan melon Paket 1 0 0 0 0
- Alsintan cabe - Tersedianya alsintan cabe Paket 1 0 0 0 0
- Alsintan buah naga - Tersedianya alsintan buah naga Paket 1 0 0 0 0
4. PENGADAAN PRASARANA LAINNYA
- Pembuatan irigasi pertanian Terlaksananya pembuatan irigasi pertanian Paket 3 0 0 0 0
- Fasilitas penanganan produksi Terlaksananya fasilitas penanganan produksi Paket 2 0 0 0 0
5. DUKUNGAN PROGRAM PERTANIAN
- Tanaman media non tanah Terlaksananya tanaman media non tanah Kegiatan 1 0 0 0 0
- Tanaman dalam pot Terlaksananya tanaman dalam pot Kegiatan 1 0 0 0 0
- P2WKSS Terlaksananya dukungan P2WKSS Kegiatan 1 0 0 0 0
- LM3 Terlaksananya dukungan LM3 Kegiatan 1 0 0 0 0
- UKS Terlaksananya dukungan UKS Kegiatan 1 0 0 0 0
- KRPL Terlaksananya dukungan KRPL Kegiatan 1 0 0 0 0
Kegiatan Perbenihan dan
Perlindungan Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
1. Penyusunan Juklak / Juknis Tersusunnya Juklak / Juknis Dokumen 0 1 1 1 1
Page 21
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
2. Panitia Kegiatan Terfasilitasinya panitia kegiatan OH 0 4 4 4 4
3. Penyusunan CPCL Tersusunnya CPCL Kegiatan 0 1 1 1 1
4. Pengadaan Sarana Produksi Tersedianya sarana produksi Paket 0 2 2 2 2
5. Pengadaan ALSINTAN Tersedianya ALSINTAN Paket 0 3 3 3 3
6. Peningkatan Sumber Daya Manusia Meningkatnya sumber daya manusia Kelompok 0 5 6 8 10
7. Bintek / Rapat / Pertemuan Terselenggaranya bintek / rapat / pertemuan Kegiatan 0 11 12 14 16
8. Prasarana Pertanian Tersedianya prasarana pertanian Paket 0 2 2 2 2
9. Kaji Terap
- Melon Terlaksananya kaji terap melon Varietas 0 4 4 4 4
- Padi Terlaksananya kaji terap padi Varietas 0 1 1 1 1
- Kacang Tanah Terlaksananya kaji terap kacang tanah Varietas 0 1 1 1 1
10. Pelaporan Terlaksananya pelaporan Dokumen 0 2 2 2 2
Kegiatan Peningkatan Produksi
Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan
1. Penyusunan Juklak / Juknis Tersusunnya Juklak / Juknis Dokumen 0 1 1 1 1
2. Penyusunan Sasaran Indikatif Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
Tersusunnya sasaran indikatif tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan
Dokumen 0 1 1 1 1
3. Panitia Kegiatan Terfasilitasinya panitia kegiatan OH 0 20 20 20 20
4. Penyusunan CPCL Tersusunnya CPCL Kegiatan 0 5 5 5 5
5. Pengadaan Sarana Produksi Tersedianya sarana produksi Paket 0 5 5 5 5
6. Pengadaan ALSINTAN Tersedianya ALSINTAN Paket 0 3 3 3 3
7. Peningkatan Sumber Daya Manusia Meningkatnya sumber daya manusia Kelompok 0 50 50 50 50
8. Penyelenggaraan Bintek / Rapat / Pertemuan Terselenggaranya bintek / rapat / pertemuan Kegiatan 0 10 10 10 10
9. Pengadaan Prasarana Pertanian Tersedianya prasarana pertanian Paket 0 4 4 4 4
10. Pelaporan Terlaksananya pelaporan Dokumen 0 2 2 2 2
Kegiatan Pengembangan
Pengolahan dan Pemasaran
Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan
1. Penyusunan Juklak / Juknis Tersusunnya Juklak / Juknis Dokumen 0 1 1 1 1
2. Panitia Kegiatan Terfasilitasinya panitia kegiatan OH 0 4 4 4 4
3. Penyusunan CPCL Tersusunnya CPCL Kegiatan 0 1 1 1 1
4. Pengadaan ALSINTAN Tersedianya ALSINTAN Paket 0 1 2 2 2
Page 22
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia Meningkatnya sumber daya manusia Kelompok 0 6 8 10 12
6. Penyelenggaraan Rapat / Pertemuan Terselenggaranya rapat / pertemuan Kegiatan 0 6 8 10 12
7. Penyelenggaraan Bintek / Temu Usaha / Pameran
/ Study Banding
Terselenggaranya bintek / temu usaha / pameran /
study banding
Kegiatan 0 4 4 4 4
8. Pelaporan Terlaksananya pelaporan Dokumen 0 1 1 1 1
PROGRAM PETERNAKAN DAN
KESEHATAN HEWAN
1.469.370.000,00 1.542.838.500,00 1.619.980.425,00 1.700.979.446,25 1.786.028.418,56
Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia % 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Cakupan Pelayanan Kesehatan Hewan % 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00
Cakupan Pengawasan Kesehatan Masyarakat
Veteriner
% 5,00 5,00 6,00 7,00 8,00
Kegiatan Pengembangan dan
Pengelolaan Bina Usaha
Peternakan
BIBIT TERNAK RUMINANSIA Tersedianya bibit ternak ruminansia Ekor 11 0 0 0 0
SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI
- Pakan Tersedianya pakan Paket 1 0 0 0 0
- Obat-obatan Tersedianya obat-obatan Paket 1 0 0 0 0
- Peralatan peternakan ternak Tersedianya peralatan peternakan ternak Unit 2 0 0 0 0
- Kandang Tersedianya kandang Unit 0 0 0 0 0
REPRODUKSI TERNAK
- Sinkronisasi birahi Terlaksananya sinkronisasi birahi Kegiatan 1 0 0 0 0
- Inseminasi buatan Terlaksananya inseminasi buatan Kegiatan 1 0 0 0 0
- Pemeriksaan kebuntingan Terlaksananya pemeriksaan kebuntingan Kegiatan 1 0 0 0 0
- Dukungan pakan ternak Tersedianya dukungan pakan ternak Paket 1 0 0 0 0
PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN KUALITAS
SDM PETERNAKAN
- Pemutakhiran data peternakan Terlaksananya pemutakhiran data ternak Kegiatan 1 0 0 0 0
- Bintek Terlaksananya pemutakhiran data ternak Kegiatan 1 0 0 0 0
- Penguatan kelembagaan peternakan Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan
peternakan
Kegiatan 0 0 0 0 0
- Study peternakan Terlaksananya study peternakan Kegiatan 1 0 0 0 0
- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 0 0 0 0 0
- Dukungan P2WKSS Terlaksananya dukungan P2WKSS Paket 2 0 0 0 0
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
- Pengawasan Mutu dan peredaran pakan ternak terlaksananya pengawasan mutu dan peredaran
pakan
kegiatan 1 0 0 0 0
- pengawasan bibit ternak terlaksananya pengawasan bibit pakan kegiatan 1 0 0 0 0
Page 23
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Kegiatan Pengendalian Penyakit
Hewan Zoonosis
SURVAILLANCE PENYAKIT TERNAK
- Survaillance penyakit ternak besar Terlaksananya kegiatan survaillance penyakit ternak
besar
Kegiatan 1 1 1 1 1
- Survaillance penyakit unggas Terlaksananya kegiatan survaillance penyakit unggas Kegiatan 1 1 1 1 1
PEMERIKSAAN KESEHATAN HEWAN
- Kesehatan ternak besar Terlaksananya kegiatan pemeriksaan kesehatan
ternak besar
Kegiatan 1 1 1 1 1
- Dukungan sarana dan prasarana pusat kesehatan
hewan
Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana
pusat kesehatan hewan
Paket 1 1 1 1 1
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
ZOONOSIS
- Vaksinasi Rabies Terlaksananya kegiatan vaksinasi rabies Kegiatan 300 300 300 300 300
- Vaksinasi ND Terlaksananya kegiatan vaksinasi ND Kegiatan 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
- Pemberian obat cacing Terlaksananya kegiatan pemberian obat cacing Kegiatan 1 1 1 1 1
- Pengadaan Obat-obatan hewan lainnya Terlaksananya kegiatan pengadaan Obat-obatan
hewan lainnya
Paket 1 1 1 1 1
hewan lainnya
- Pengadaan alat kesehatan hewan lainnya Terlaksananya kegiatan pengadaan alat kesehatan
hewan lainnya
Paket 1 1 1 1 1
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
- Pengawasan Mutu dan peredaran obat hewan terlaksananya pengawasan mutu dan peredaran obat
hewan
kegiatan 0 1 1 1 1
- pengawasan pelaku usaha Keswan terlaksananya pelaku usaha Keswan kegiatan 0 1 1 1 1
PENGUATAN KELEMBAGAAN KESWAN
- Pemutakhiran data keswan Terlaksananya pemutakhiran data keswan 0 1 1 1 1
- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 1 1 1 1 1
- Penguatan kelembagaan keswan Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan
keswan
Kegiatan 1 1 1 1 1
- Study keswan Terlaksananya study keswan Kegiatan 1 1 1 1 1
- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 1 1 1 1 1
Peningkatan pengendalian penyakit hewan Jumlah sampel uji survaillance penyakit hewan Paket 2 2 2 2 2
Peningkatan Kapasitas dan Kulitas SDM Keswan Jumlah SDM yang terlatih dan kompeten Orang 0 10 10 10 10
Sosialisasi kesehatan hewan Terselenggaranya kegiatan sosialisasi keswan Kegiatan 1 2 2 2 2
Peningkatan sarana dan prasarana Puskeswan Jumlah sarana dan prasarana Puskeswan Kegiatan 1 1 1 1 1
Peningkatan sarana dan prasarana Rumah
Potong Hewan
Jumlah sarana dan prasarana Rumah Potong Hewan Kegiatan 0 1 1 1 1
Kegiatan Peningkatan Keamanan
Pangan Asal Ternak
PENGAMANAN PANGAN ASAL TERNAK
- Pemantauan Terlaksananya kegiatan pemantauan Kegiatan 1 0 0 0 0
- Pengambilan dan pengujian sampel Terlaksananya kegiatan pengambilan dan pengujian
sampel
Kegiatan 1 0 0 0 0
Page 24
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
PENGUATAN KELEMBAGAAN KESMAVET
- Pemutakhiran data kesmavet Terlaksananya pemutakhiran data kesmavet Kegiatan 1 0 0 0 0
- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 1 0 0 0 0
- Penguatan kelembagaan kesmavet Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan
kesmavet
Kegiatan 1 0 0 0 0
- Study kesmavet Terlaksananya study kesmavet Kegiatan 1 0 0 0 0
- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 1 0 0 0 0
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
- pengawasan pelaku usaha produk peternakan terlaksananya pengawasan pelaku usaha produk
peternakan
kegiatan 1 0 0 0 0
- Pengawasan Produk peternakan terlaksananya pengawasan Produk Peternakan kegiatan 1 0 0 0 0
Meningkatnya Kapasitas dan Kulitas SDM Kesmavet Jumlah SDM yang terlatih dan kompeten Orang 1 0 0 0 0
Tersosialisasinya kesmavet Terselenggaranya kegiatan sosialisasi kesmavet Kegiatan 1 0 0 0 0
Kegiatan Peningkatan Kualitas Kegiatan Peningkatan Kualitas
Pelayanan Rumah Potong Hewan
Penyediaan sarana dan prasarana RPH Tersedianya sarana dan prasarana RPH Paket 1 0 0 0 0
Kegiatan Pengembangan dan
Pengelolaan Produksi Peternakan
BIBIT TERNAK RUMINANSIA Tersedianya bibit ternak ruminansia Ekor 0 16 11 11 11
SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI
- Pakan Tersedianya pakan Paket 0 1 1 1 1
- Obat-obatan Tersedianya obat-obatan Paket 0 1 1 1 1
- Peralatan peternakan ternak Tersedianya peralatan peternakan ternak Unit 0 2 2 2 2
- Kandang Tersedianya kandang Unit 0 1 1 1 1
REPRODUKSI TERNAK Ekor
- Sinkronisasi birahi Terlaksananya sinkronisasi birahi Kegiatan 0 1 1 1 1
- Inseminasi buatan Terlaksananya inseminasi buatan Kegiatan 0 1 1 1 1
- Pemeriksaan kebuntingan Terlaksananya pemeriksaan kebuntingan Kegiatan 0 1 1 1 1
- Dukungan pakan ternak Tersedianya dukungan pakan ternak Paket 0 1 1 1 1
PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN KUALITAS
SDM PETERNAKAN
- Pemutakhiran data peternakan Terlaksananya pemutakhiran data ternak Kegiatan 0 1 1 1 1
- Bintek Terlaksananya pemutakhiran data ternak Kegiatan 0 1 1 1 1
- Penguatan kelembagaan peternakan Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan
peternakan
Kegiatan 0 1 1 1 1
Page 25
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
- Study peternakan Terlaksananya study peternakan Kegiatan 0 1 1 1 1
- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 0 1 1 1 1
- Dukungan P2WKSS Terlaksananya dukungan P2WKSS Paket 0 2 2 2 2
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
- Pengawasan Mutu dan peredaran pakan ternak terlaksananya pengawasan mutu dan peredaran
pakan
kegiatan 0 1 1 1 1
- pengawasan bibit ternak terlaksananya pengawasan bibit pakan kegiatan 0 1 1 1 1
Kegiatan Peningkatan Keamanan
Pangan Asal Ternak dan
Pengolahan Hasil Ternak
PENGAMANAN PANGAN ASAL TERNAK
- Pemantauan Terlaksananya kegiatan pemantauan Kegiatan 0 1 1 1 1
- Pengambilan dan pengujian sampel Terlaksananya kegiatan pengambilan dan pengujian
sampel
Kegiatan 0 1 1 1 1
sampel
PENGUATAN KELEMBAGAAN KESMAVET
- Pemutakhiran data kesmavet Terlaksananya pemutakhiran data kesmavet Kegiatan 0 1 1 1 1
- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 0 1 1 1 1
- Penguatan kelembagaan kesmavet Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan
kesmavet
Kegiatan 0 1 1 1 1
- Study kesmavet Terlaksananya study kesmavet Kegiatan 0 1 1 1 1
- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 0 1 1 1 1
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
- pengawasan pelaku usaha produk peternakan terlaksananya pengawasan pelaku usaha produk
peternakan
kegiatan 0 1 1 1 1
- Pengawasan Produk peternakan terlaksananya pengawasan Produk Peternakan kegiatan 0 1 1 1 1
Meningkatnya Kapasitas dan Kulitas SDM Kesmavet Jumlah SDM yang terlatih dan kompeten Orang 0 10 10 10 10
Tersosialisasinya kesmavet Terselenggaranya kegiatan sosialisasi kesmavet Kegiatan 0 2 2 2 2
PROGRAM PENGEMBANGAN
PERIKANAN
2.488.780.000 2.613.219.000 2.743.879.950 2.881.073.948 3.025.127.645
Jumlah produksi perikanan tangkap Ton 363,9 371,2 378,6 386,1 393,9
Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar Ton 275,2 280,7 286,3 291.99 297,8
Kegiatan Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya
Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil (KP3K)
PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
PERIKANAN TANGKAP
- Dukungan sarana dan prasarana perikanan tangkap Tersedianya dukungan sarana dan prasarana
perikanan tangkap
Paket 1 1 1 1 1
- Dukungan fasilitasi penanganan hasil penangkapan
ikan
Tersedianya dukungan fasilitasi penanganan hasil
penangkapan ikan
Paket 0 0 1 1 0
Page 26
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
PENINGKATAN KUALITAS SDM
- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 1 1 1 1 1
- Temu teknis Terlaksananya temu teknis Kegiatan 1 1 1 1 1
- Study perikanan tangkap Terlaksananya study perikanan tangkap Kegiatan 1 1 1 1 1
- Penanganan dan Pengolahan ikan Terlaksananya kegiatan pengolahan hasil ikan Kegiatan 0 0 1 1 1
PENGUATAN KELEMBAGAAN
- Pemutakhiran data perikanan tangkap Terlaksananya pemutakhiran data perikanan tangkap Kegiatan 1 1 1 1 1
- Pengamanan sumber perikanan tangkap Terlaksananya pengamanan sumber perikanan
tangkap
Paket 1 1 1 1 1
- Promosi dan Sosialisasi Terlaksananya promosi dan sosialisasi Kegiatan 1 1 1 1 1
Kegiatan Pengembangan dan
Pengelolaan Perikanan Budidaya
dan Pembinaan Kelembagaan
REPRODUKSI IKAN
- Indukan ikan nila Tersedianya indukan ikan nila Paket 1 1 1 1 1
- Indukan ikan lele Tersedianya indukan ikan lele Paket 10 10 10 10 10
- Benih ikan nila Tersedianya benih ikan nila Ekor 45.000 60.000 60.000 75.000 75.000
- Benih ikan lele Tersedianya benih ikan lele Ekor 30.000 40.000 40.000 50.000 50.000
SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI
- Pakan Tersedianya pakan Kilo Gram 8.400 10.900 10.900 13.400 13.400
- Obat-obatan Tersedianya obat-obatan Paket 4 4 4 4 4
- Dukungan peralatan dan mesin perikanan budidaya Tersedianya dukungan peralatan dan mesin
perikanan budidaya
Paket 6 6 8 8 8
Tersedianya dukungan peralatan dan mesin
pengolahan perikanan budidaya
Paket 5 5 5 5 5
- Dukungan ketersediaan air Tersedianya dukungan ketersediaan air Paket 2 2 3 3 3
PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN KUALITAS
SDM PERIKANAN
- Pemutakhiran data perikanan budidaya Terlaksananya pemutakhiran data perikanan
budidaya
Kegiatan 2 3 2 2 3
- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 2 3 3 3 3
- Penguatan kelembagaan POKDAKAN Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan
POKDAKAN
Kegiatan 20 25 25 30 30
- Study perikanan budidaya Terlaksananya study perikanan budidaya Kegiatan 2 2 3 3 3
- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 5 5 5 5 5
- Dukungan P2WKSS Terlaksananya dukungan P2WKSS Paket 2 2 2 2 2
- Temu teknis Terlaksananya temu teknis Kegiatan 4 4 4 4 4
- Pengolahan hasil ikan Terlaksananya kegiatan pengolahan hasil ikan Kegiatan 1 1 1 1 1
PENGAMANAN PANGAN ASAL IKAN
Page 27
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
- Pemantauan Terlaksananya kegiatan pemantauan Kegiatan 4 4 4 4 4
- Pengambilan dan pengujian sampel Terlaksananya kegiatan pengambilan dan pengujian
sampel
Kegiatan 8 8 8 8 8
Cilegon, Desember 2016Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan
Kota Cilegon
H. ANDI AFFANDI, S.SosNIP. 19681006 198803 1 001
Page 28
Kondisi
Awal
(2016)
Kondisi
Akhir
(2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi
Kinerja
Tahun
2021
Target
LokasiTujuan SasaranIndikator
Sasaran
Capaian KinerjaData
Capaian
Pada
Tahun
2015
Satu
anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan
Page 29