BAB I PENDAHULUAN -...

147
1 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pembangunan Kota Cilegon sampai dengan saat ini telah dirasakan peningkatan hasil dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring dengan dinamika pembangunan, kebutuhan masyarakat dan tantangan pada masa mendatang diperlukan keterpaduan dan keberlanjutan pembangunan sehingga tujuan dan harapan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon dapat tercapai. Keseluruhan hasil-hasil pembangunan tersebut, tentunya tidak lepas dari konsep perencanaan pembangunan sebagaimana tertuang dalam dokumen rencana daerah, baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Terkait dengan upaya untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan maka Pemerintah Kota Cilegon telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Cilegon Tahun 2005 - 2025 dan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010 – 2030. Dokumen perencanaan daerah tersebut menjadi pedoman dan landasan bagi penyusunan berbagai dokumen perencanaan pembangunan daerah. Dalam periode perencanaan jangka menengah, pembangunan Kota Cilegon memasuki tahap III, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021. Dokumen ini merupakan kelanjutan dari perencanaan jangka menengah Tahap III yang tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021 yang menjadi pedoman bagi penyusunan dokumen perencanaan tahunan baik pada lingkup Pemerintah Kota Cilegon maupun SKPD Kota Cilegon.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

1 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan pembangunan Kota Cilegon sampai dengan saat ini telah

dirasakan peningkatan hasil dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring dengan

dinamika pembangunan, kebutuhan masyarakat dan tantangan pada masa mendatang

diperlukan keterpaduan dan keberlanjutan pembangunan sehingga tujuan dan harapan

untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon dapat tercapai.

Keseluruhan hasil-hasil pembangunan tersebut, tentunya tidak lepas dari

konsep perencanaan pembangunan sebagaimana tertuang dalam dokumen rencana

daerah, baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Terkait dengan upaya untuk

mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sistematis, terarah, terpadu,

menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan maka Pemerintah Kota Cilegon telah

menetapkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Cilegon Tahun 2005 - 2025 dan Peraturan

Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Cilegon Tahun 2010 – 2030.

Dokumen perencanaan daerah tersebut menjadi pedoman dan landasan bagi

penyusunan berbagai dokumen perencanaan pembangunan daerah. Dalam periode

perencanaan jangka menengah, pembangunan Kota Cilegon memasuki tahap III,

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon

Tahun 2016 – 2021. Dokumen ini merupakan kelanjutan dari perencanaan jangka

menengah Tahap III yang tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021 yang menjadi pedoman bagi penyusunan

dokumen perencanaan tahunan baik pada lingkup Pemerintah Kota Cilegon maupun

SKPD Kota Cilegon.

2 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sebagai

dokumen perencanaan dibuat sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan dalam

upaya menciptakan Good Governance melalui prinsip-prinsip akuntabilitas,

transparansi, keterbukaan, aturan hukum, keadilan dan partisipasi.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD ini merupakan bagian dari

penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang mengacu pada

Penyusunan RPJMD Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 dilandasi oleh peraturan

perundangan sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999, tentang Pembentukan Kotamadya

Daerah Tingkat II Cilegon dan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran

Negara Republik Negara Nomor 3828);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004

Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Tahun 2007 Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);

3 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5234);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Stándar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor

150 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor

19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4817);

4 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

16. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil

Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5107);

17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 3);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Sistem

Informasi Pembangunan Daerah;

22. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Banten 2010-2030 (Lembaran Daerah Provinsi Banten

Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor

32);

23. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun

2012-2017 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor 4,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 42);

24. Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017

(Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2013 Nomor 12);

5 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

25. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 19 Tahun 2006 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Cilegon;

26. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pencabutan

Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 11 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Perangkat Daerah Kota Cilegon Jo. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2006

tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 11 Tahun 2003

tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Cilegon;

27. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Cilegon Tahun 2005-2025;

28. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010-2030;

29. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah.

1.3. Maksud Dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Cilegon Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan untuk merumuskan isu strategis,

permasalahan dan tantangan serta prioritas program pembangunan sektor pertanian,

perkebunan, peternakan, perikanan dan ketahanan pangan yang disusun berdasarkan

metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk memperoleh gambaran pengetahuan

secara sistematis terkait perencanaan pembangunan berdasarkan bukti fisik, data dan

informasi yang akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan yang dapat digunakan

sebagai materi masukan dalam proses penyusunan Renstra SKPD Tahun 2016 – 2021.

Tujuan dari Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 sebagai acuan dalam pelaksanaan

pembangunan yang komprehensif, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan dalam

mengakomodir dan mengimplementasikan solusi pembangunan terutama sektor

pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan ketahanan pangan sebagai upaya

untuk menyelesaikan dan menjawab berbagai isu, permasalahan dan tantangan

pembangunan pada periode Tahun 2016 – 2021.

6 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

1.4. Sistematika Penulisan

Penyusunan Renstra SKPD disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Gambaran Pelayanan PD

Bab III : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Bab VI : Indikator Kinerja PD Yang Mengacu Pada Tujuan dan

Sasaran RPJMD

Bab VII : Penutup

7 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi PD

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian merupakan bagian perangkat daerah

untuk menangani urusan ketahanan pangan, pertanian, perkebunan, peternakan dan

perikanan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala

Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui

Sekretaris Daerah. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mempunyai tugas pokok

membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah dan tugas pembantuan di bidang ketahanan pangan, pertanian, perkebunan,

peternakan dan perikanan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan pertanian serta

perikanan;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan pertanian serta

perikanan;

c. Koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di bidang ketersediaan

pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan,cadangan pangan,

penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

d. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang ketersediaan pangan,

kerawanan pangan, distribusi pangan,cadangan pangan, penganekaragaman

konsumsi dan keamanan pangan;

e. Penyusunan program penyuluhan pertanian;

f. Penataan prasarana pertanian;

g. Pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman, benih/bibit ternak dan hijauan

pakan ternak;

h. Pengawasan peredaran sarana pertanian;

8 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

i. Pembinaan produksi di bidang pertanian;

j. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman dan penyakit hewan;

k. Pengendalian dan penanggulangan bencana alam;

l. Pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

m. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian;

n. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis pertanian;

o. Pembinaan nelayan dan pembudidaya ikan serta pelaku usaha perikanan;

p. Pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang

ketahanan pangan dan pertanian serta perikanan;

q. Pelaksanaan administrasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta ; dan

r. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian, terdiri atas :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, terdiri atas :

1) Subbag Program dan Evaluasi;

2) Subbag Umum dan Kepegawaian; dan

3) Subbag Keuangan

c. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, terdiri atas :

1) Seksi Konsumsi Pangan;

2) Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan; dan

3) Seksi Keamanan Pangan

d. Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan, terdiri atas:

1) Seksi Ketersediaan Pangan;

2) Seksi Distribusi Pangan; dan

3) Seksi Kerawanan Pangan

e. Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, terdiri atas:

1) Seksi Pembenihan dan Perlindungan;

2) Seksi Produksi; dan

3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran

9 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

f. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas:

1) Seksi Pembibitan dan Produksi;

2) Seksi Kesehatan Hewan; dan

3) Seksi Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran

g. Kelompok Jabatan Fungsional

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas

10 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

11 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

SEKRETARIAT DINAS

Sekretariat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melaksanakan tugas pokok

melakukan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di

lingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut, sekretariat mempunyai fungsi

a. Koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran di bidang ketahanan

pangan dan pertanian;

b. Koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran di bidang produksi tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan serta

penyuluhan pertanian;

c. Pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,

keuangan, kerumah tanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan

dokumentasi;

d. Penataan organisasi dan tata laksana;

e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan;

f. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Sekretariat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terdiri atas :

a. Sub Bagian Keuangan;

b. Sub Bagian Program dan Evaluasi; dan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Masing – masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam

melaksanakan tugas pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Sekretaris.

Sub Bagian Keuangan melaksanakan tugas pokok pengelolaan anggaran dan

administrasi keuangan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub Bagian

Keuangan memiliki fungsi :

a. Penyusunan kegiatan rutin;

b. Pelaksanaan urusan akutansi, verifikasi keuangan;

12 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

c. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengelolaan penerimaan negara bukan

pajak, pengujian dan penerbitan surat perintah membayar;

d. Pelaksanaan urusan gaji pegawai;

e. Pelaksanaan administrasi keuangan;

f. Penyiapan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen keuangan;

g. Penyusunan laporan keuangan;

h. Penyiapan bahan pemantauan tidak lanjut laporan hasil pengawasan dan

penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi;

i. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Subbagian Keuangan; dan

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugasnya.

Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan

bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta pemantauan, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pertanian. Dalam melakukan tugas pokok

tersebut, Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi memiliki fungsi yang terdiri atas:

a. Penyusunan rencana dan anggaran Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;

b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program di bidang

pertanian;

c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran di bidang pertanian;

d. Penyiapan bahan penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kegiatan tahunan di

bidang pertanian;

e. Penyiapan bahan penyusunan satuan biaya, daftar isian pelaksanaan anggaran,

petunjuk operasional kegiatan, dan revisi anggaran;

f. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan statistik di bidang pertanian;

g. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang

pertanian;

h. Penyusunan pelaporan kinerja di bidang pertanian;

i. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Subbagian Perencanaan

dan Evaluasi; dan

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugasnya.

13 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Sub Bagian Umum memiliki tugas pokok melakukan urusan kepegawaian, tata usaha,

rumah tangga, kerja sama, kehumasan dan protokol serta ketatalaksanaan. Dalam

melakukan tugas pokok tersebut, Sub Bagian Umum memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana dan anggaran Subbagian Umum;

b. Pelaksanaan urusan rencana kebutuhan, pengembangan pegawai;

c. Pelaksanaan urusan mutasi, tanda jasa, kenaikan pangkat, pemberhentian dan

pensiun pegawai;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian, disiplin pegawai dan evaluasi

kinerja pegawai;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kearsipan;

f. Pelaksanaan urusan rumah tangga, keamanan dan kebersihan;

g. Pelaksanaan urusan kerja sama, hubungan masyarakat dan protokol;

h. Pelaksanaan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan.

i. Pelaksanaan telahan dan penyiapan penyusunan peraturan perundang-

Undangan;

j. Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana

Pemeliharaan Barang Unit (RPBU);

k. Penyiapan bahan penatausahaan dan inventarisasi barang;

l. Penyiapan bahan administrasi pengadaan, penyaluran, penghapusan dan

pemindah tanganan barang milik Negara;

m. Penyiapan penyusunan laporan dan administrasi penggunaan peralatan dan

perlengkapan kantor;

n. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Subbagian Umum; dan

o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugasnya.

14 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

BIDANG KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN

Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok meliputi :

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis

serta pemantauan dan evaluasi di bidang konsumsi dan keamanan pangan. Dalam

melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang konsumsi pangan,

penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;

b. Penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang konsumsi

pangan, penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;

c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang konsumsi pangan,

penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang konsumsi pangan,

penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;

e. Penyiapan pemantapan program di bidang konsumsi pangan,

penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;

f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang konsumsi

pangan, penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;

g. Penyiapan pelaksananaan komunikasi, informasi dan edukasi

penganekaragaman konsumsi pangan;

h. Penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian

dan evaluasi di bidang konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan,

dan keamanan pangan; dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan terdiri dari :

a. Seksi Konsumsi Pangan;

b. Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan; dan

c. Seksi Keamanan Pangan

Masing – masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas

pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

15 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok meliputi : melakukan penyiapan

bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,

serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang konsumsi

pangan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut, Seksi Konsumsi Pangan memiliki

fungsi terdiri atas:

a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Konsumsi Pangan;

b. Penyiapan bahan koordinasi di bidang konsumsi pangan;

c. Penyiapan bahan analisis dan kajian di bidang konsumsi pangan;

d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

konsumsi pangan;

e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang konsumsi pangan;

f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

konsumsi pangan;

g. Penyiapan penghitungan angka konsumsi pangan per komoditas per kapita per

tahun;

h. Penyiapan penghitungan tingkat konsumsi energi dan protein masyarakat per

kapita per tahun;

i. Penyiapan penghitungan pola pangan harapan (PPH) tingkat konsumsi;

j. Penyiapan bahan penyusunan peta pola konsumsi pangan;

k. Penyusunan laporan dan pendokumentasian Seksi Konsumsi Pangan; dan

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya.

Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas pkok meliputi:

melakukan penyiapan bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan, pemantapan, serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi

di bidang penganekaragaman konsumsi pangan. Dalam melakukan tugas pokok

tersebut, Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan memiliki fungsi terdiri atas:

a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan;

b. Penyiapan bahan koordinasi dalam rangka promosi penganekaragaman

konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;

16 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

c. Penyiapan bahan analisis dan kajian dalam rangka promosi penganekaragaman

konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;

d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka

promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan

lokal;

e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi dalam rangka promosi

penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;

f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dalam rangka

promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan

lokal;

g. Penyiapan bahan promosi konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang

dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal;

h. Penyiapan bahan pelaksanaan gerakan konsumsi pangan non beras dan non

terigu;

i. Penyiapan bahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan

keluarga;

j. Penyiapan bahan kerja sama antarlembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat

dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya

lokal;

k. Penyiapan bahan pengembangan Pangan Pokok Lokal;

l. Penyusunan laporan dan pendokumentasian Seksi Penganekaragaman Konsumsi

Pangan; dan

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya

Seksi Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan penyiapan

bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,

serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang keamanan

pangan. Dalam melakukan tugas pokok, tersebut Seksi Keamanan Pangan memiliki

fungsi terdiri atas:

17 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Keamanan Pangan;

b. Penyiapan bahan koordinasi di bidang kelembagaan keamanan pangan,

pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan

pangan;

c. Penyiapan bahan analisis dan kajian di bidang kelembagaan keamanan pangan,

pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan

pangan;

d. Penyiapan bahan penyusunan rumusandan pelaksanaan kebijakan di bidang

kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama

dan informasi keamanan pangan;

e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kelembagaan

keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama dan

informasi keamanan pangan;

f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama

dan informasi keamanan pangan;

g. Penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan pangan segar yang beredar;

h. Penyiapan bahan untuk sertifikasi jaminan keamanan pangan segar;

i. Melakukan penyiapan bahan jejaring keamanan pangan daerah (JKPD);

j. Melakukan penyiapan bahan komunikasi, informasi dan edukasi keamanan

pangan;

k. Melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian Seksi Keamanan

Pangan; dan

l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya.

BIDANG KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN

Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai tugas pokok meliputi :

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis

serta pemantauan dan evaluasi di bidang ketersediaan dan distribusi pangan. Fungsi:

a. Penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi

pangan dan kerawanan pangan;

18 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

b. Penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan

pangan, distribusi pangan dan kerawanan pangan;

c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan pangan, distribusi

pangan dan kerawanan pangan;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang ketersediaan pangan,

distribusi pangan dan kerawanan pangan;

e. Penyiapan pemantapan program di bidang ketersediaan pangan, distribusi

pangan dan kerawanan pangan;

f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

ketersediaan pangan, distribusi pangan dan kerawanan pangan;

g. Penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian

dan evaluasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan dan kerawanan

pangan;

h. Penyiapan koordinasi penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan

lainnya dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;

i. Penyiapan pengelolaan cadangan pangan pemerintah provinsi dan menjaga

keseimbangan cadangan pangan pemerintah provinsi;

j. Penyiapan bahan rumusan kebijakan harga minimum pangan lokal yang tidak

ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;

k. Penyediaan data informasi pasokan dan harga pangan serta pengembangan

jaringan pasar;

l. Penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian

dan evaluasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan dan kerawanan

pangan; dan

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Pangan terdiri dari :

a. Seksi Ketersediaan Pangan;

b. Seksi Distribusi Pangan; dan

c. Seksi Kerawanan Pangan

Masing – masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas

pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

19 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas pokok meliputi: melakukan penyiapan

bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,

serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang ketersediaan

pangan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut, Seksi Ketersediaan Pangan memiliki

uraian tugas pekerjaan terdiri atas:

a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Ketersediaan Pangan;

b. Penyiapan bahan koordinasi di bidang ketersediaan pangan, penyediaan

infrastruktur pangan, dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;

c. Penyiapan bahan pengkajian di bidang ketersediaan pangan, penyediaan

infrastruktur pangan, dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;

d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya

ketahanan pangan lainnya;

e. Penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang ketersediaan pangan, penyediaan

infrastruktur pangan, dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;

f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, supervisi dan pelaporan kegiatan di

bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya

ketahanan pangan lainnya;

g. Penyiapan bahan analisis dan kajian ketersediaan pangan daerah;

h. melakukan penyiapan bahan pengkajian penyediaan infrastruktur pangan;

i. Penyiapan data dan informasi untuk penyusunan Neraca Bahan Makanan

(NBM);

j. Penyiapan data dan informasi untuk penghitungan Pola Pangan Harapan (PPH)

ketersediaan pangan;

k. Penyiapan bahan pengembangan jaringan informasi ketersediaan pangan;

l. Penyiapan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi

Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN);

m. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Ketersediaan

Pangan; dan

n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya.

20 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas pokok meliputi : melakukan penyiapan

bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,

serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang distribusi

Pangan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut, Seksi Distribusi Pangan memiliki

fungsi terdiri atas:

a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Sumberdaya Pangan;

b. Penyiapan bahan koordinasi di bidang distribusi, harga dan cadangan pangan;

c. Penyiapan bahan analisis dan kajian dibidang distribusi, harga dan cadangan

pangan;

d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

distribusi, harga dan cadangan pangan;

e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang distribusi, harga dan

cadangan pangan;

f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

distribusi, harga dan cadangan pangan;

g. Penyiapan data dan informasi rantai pasok dan jaringan distribusi pangan;

h. Penyiapan pengembangan kelembagaan distribusi pangan untuk meningkatkan

akses masyarakat terhadap pangan;

i. Penyiapan bahan penyusunan prognosa neraca pangan;

j. Penyiapan pengumpulan data harga pangan di tingkat produsen dan konsumen

untuk panel harga;

k. Penyiapan penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan pemerintah provinsi

(pangan pokok dan pangan pokok lokal);

l. Penyiapan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah provinsi;

m. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Distribusi Pangan;

dan

n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya.

21 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan penyiapan

bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan,

serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi di bidang kerawanan

pangan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut, Seksi Kerawanan Pangan memiliki

fungsi terdiri atas:

a. Penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kerawanan Pangan;

b. Penyiapan bahan koordinasi cadangan pangan dan penanganan kerawanan

pangan;

c. Penyiapan bahan analisis dan kajian cadangan pangan dan penanganan

kerawanan pangan;

d. Penyiapan bahan penyusunan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;

e. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang cadangan pangan

dan penanganan kerawanan pangan;

f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;

g. Penyiapan bahan intervensi daerah rawan pangan;

h. Penyiapan bahan penyusunan dan analisis sistem kewaspadaan pangan dan gizi;

i. Penyiapan data dan informasi kerentanan dan ketahanan pangan Provinsi;

j. Penyiapan penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan pemerintah provinsi

(pangan pokok dan pangan pokok lokal);

k. Penyiapan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah provinsi;

l. Penyusunan laporan dan pendokumentasian Seksi Kerawanan Pangan; dan

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya.

BIDANG TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN

Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis,

serta pemantauan dan evaluasi di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan mempunyai fungsi:

22 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

a. Penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan

pemasaran hasil serta sarana dan prasarana di bidang tanaman pangan

Hortikultura dan Perkebunan;

b. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang tanaman pangan

Hortikultura dan Perkebunan;

c. Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang tanaman

pangan Hortikultura dan Perkebunan;

d. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana

alam, dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman pangan Hortikultura dan

Perkebunan;

e. Pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang

tanaman pangan Hortikultura dan Perkebunan;

f. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman pangan

Hortikultura dan Perkebunan;

g. Pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan Hortikultura dan

Perkebunan; dan

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terdiri dari :

a. Seksi Pembenihan dan Perlindungan;

b. Seksi Produksi; dan

c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.

Masing – masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas

pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Seksi Perbenihan dan Perlindungan mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan

penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis

dan pemantauan serta evaluasi perbenihan dan perlindungan di bidang tanaman

pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,

maka Seksi Perbenihan Dan Perlindungan memiliki fungsi terdiri atas:

23 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Perbenihan Dan

Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan perbenihan dan perlindungan di bidang

tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

c. Penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih;

d. Penyiapan bahan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan

(OPT);

e. Penyiapan bahan pengamatan OPT;

f. Penyiapan bahan pengedalian dan pemantauan OPT, bimbingan operasional

pengamatan dan peramalan OPT;

g. Pengelolaan data OPT;

h. Penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT;

i. Penyiapan sekolah lapang pengendalian hama terpadu;

j. Penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim;

k. Penyiapan bahan penanggulangan bencana alam;

l. Penyiapan bahan bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan di bidang

tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

m. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Perbenihan Dan

Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan; dan

n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya.

Seksi Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan mempunyai tugas

pokok meliputi : Tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi produksi di

bidang tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas

pokok tersebut maka Seksi Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

memiliki fungsi terdiri atas:

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Produksi Tanaman

Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan, peningkatan produksi di bidang

tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

24 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

c. Penyiapan bahan kebijakan produksi di bidang tanaman pangan , Hortikultura

dan Perkebunan;

d. Penyiapan bahan rencana tanam dan produksi di bidang tanaman pangan,

Hortikultura dan Perkebunan;

e. Bimbingan peningkatan mutu dan produksi di bidang tanaman pangan,

Hortikultura dan Perkebunan;

f. Bimbingan penerapan teknologi budidaya di bidang tanaman pangan,

Hortikultura dan Perkebunan;

g. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Produksi

Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan

h. Pengembagan potensi dan pengelolaan lahan irigasi pertanian;

i. Penyediaan dan pengawasan peredaran pupuk, pestisida serta alat mesin

pertania;

j. Pemantauan dan evaluasi dibidang prasarana dan sarana pertanian;

k. Pemberian bimbingan pembiayaan pertanian;

l. Pemberian fasilitasi dan inventarisasi pertanian; dan

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya.

Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas pokok meliputi: melakukan

penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan

teknis serta pemantauan dan evaluasi pengolahan dan pemasaran hasil di bidang

tanaman pangan Hortikultura dan Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut, maka Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura

dan Perkebunan memiliki Fungsi terdiri atas:

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengolahan hasil di bidang tanaman

pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

c. Penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil di bidang

tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

d. Penyiapan kebutuhan alat pengolahan hasil di bidang tanaman pangan,

Hortikultura dan Perkebunan;

25 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

e. Penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) di

bidang tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

f. Pelayanan dan pengembangan informasi pasar;

g. Fasilitasi promosi produk di bidang tanaman pangan, Hortikultura dan

Perkebunan;

h. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil

di bidang tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

i. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil

di bidang tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

j. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya.

BIDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok : melaksanakan

penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta

pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan. Untuk

melakukan tugas pokok tersebut, Bidang peternakan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan hewan

perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perternakan;

b. Pengelolaan sumber daya genetik hewan;

c. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih/bibit ternak, pakan ternak, dan

benih/bibit hijauan pakan ternak;

d. Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak;

e. Pengendalian penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

f. Pengawasan peredaran dan pengunaan serta sertifikasi benih/bibit ternak,

pakan, hijauan pakan ternak, dan obat hewan;

g. Pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan;

h. Pelaksanaan sertifikasi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan

kesejahteraan hewan;

26 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

i. Pemberian izin/rekomendasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner;

j. Pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang

peternakan;

k. Pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari :

a. Seksi Perbibitan dan Produksi;

b. Seksi Kesehatan Hewan; dan

c. Seksi Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran.

Masing – masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas

pokoknya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Seksi Perbibitan dan Produksi mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan

penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan

teknis serta pemantauan dan evaluasi benih/bibit, pakan, dan produksi di bidang

peternakan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Perbibitan dan Produksi

memiliki fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Benih/Bibit dan

Produksi;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan benih/bibit, pakan, dan produksi di

bidang peternakan;

c. Penyiapan bahan penyediaan dan peredaran pakan, benih/bibit ternak, dan

hijauan pakan ternak;

d. Penyiapan bahan pengendalian penyediaan dan peredaran hijauan pakan ternak

(HPT);

e. Penyiapan bahan pengawasan produksi, mutu, pakan, benih/bibit HPT;

f. Penyiapan bahan pengujian binih/bibit HPT;

g. Penyiapan bahan pengelolaan sumber daya genetik hewan melalui jaminan

kemurnian dan kelestarian;

27 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

h. Pemberian bimbingan peningkatan produksi ternak;

i. Penyiapan bahan pemberdayaan kelompok peternak;

j. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Benih/Bibit,

Pakan, Dan Produksi Di Bidang Peternakan; dan

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugasnya.

Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok meliputi: Melakukan penyiapan

bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta

pemantauan dan evaluasi di bidang kesehatan hewan. Dalam melakukan tugas pokok

tersebut di atas Seksi Kesehatan Hewan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kesehatan Hewan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang kesehatan hewan;

c. Penyiapan bahan pengawasan dan mutu obat hewan tingkat distributor;

d. Penyiapan bahan pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;

e. Penyiapan bahan penetapan persyaratan teknis kesehatan hewan dan penerbitan

keterangan kesehatan hewan;

f. Pelaksanaan fasilitasi unit pelayanan kesehatan hewan;

g. Penyiapan bahan penanggulangan, penutupan dan pembukaan daerah wabah

penyakit hewan menular;

h. Penyiapan bahan pengawasan peredaran dan penerapan mutu obat hewan;

i. Penyiapan bahan penerbitan izin/ rekomendasi usaha distributor obat hewan;

j. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Kesehatan

Hewan; dan

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugasnya.

Seksi Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas pokok melakukan

penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan

teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang kesehatan masyarakat veteriner,

pengolahan dan pemasaran hasil peternakan. Dalam melakukan tugas pokok tersebut

di atas Seksi Kesmavet memiliki fungsi yang terdiri atas:

28 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kesehatan

Masyarakat Veteriner, Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Peternakan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan kesehatan masyarakat veteriner,

pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

c. Penyiapan bahan penilaian penerapan penanganan limbah dampak, hygiene dan

sanitasi usaha produk hewan;

d. Pemberian fasilitas sertifikasi unit usaha produk hewan skala kecil;

e. Penyiapan bahan rekomendasi teknis hasil penilaian dokumen aplikasi

pengeluaran dan/atau pemasukan produk hewan;

f. Melakukan analisis resiko pengeluaran dan pemasukan produk hewan;

g. Melakukan penyiapan sertifikasi veteriner pengeluaran produk hewan;

h. Pelaksanaan penyiapan bahan pencegahan penularan zoonosis;

i. penyiapan bahan bimbingan rumah potong dan pemotongan hewan qurban;

j. melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan

hasil di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

k. Penyiapan bahan penyusunan kebutuhan alat pengolahan hasil di bidang

peternakan dan kesehatan hewan;

l. Penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB)

dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) di bidang

peternakan dan kesehatan hewan;

m. Pelayanan dan pengembangan informasi pasar di bidang peternakan dan

kesehatan hewan;

n. Melakukan fasilitasi promosi produk di bidang peternakan dan kesehatan

hewan;

o. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis kesehatan hewan,

pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

p. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kesehatan hewan,

pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

q. Melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi

Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Peternakan;

r. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugasnya.

29 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

Dalam pelaksanaan tugasnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dibantu oleh

Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan, Pusat Kesehatan Hewan dan

Pemasaran Hewan;

Unit Pelaksana Teknis Kawasan Pertanian Terpadu dan Penyuluhan; dan

Unit Pelaksana Teknis Perikanan.

Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Dalam pelaksanaan tugasnya Kepala

UPT dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT.

2.2 Sumber Daya PD

Jumlah Pegawai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berjumlah 69 orang

dengan perincian sebagai berikut : Pegawai Negeri Sipil (PNS) 50 orang, Tenaga

Kerja Kontrak (TKK) 3 orang, Tenaga Harian Lepas (THL) 16 orang.

a. Keadaan pegawai berdasarkan pendidikan formal

JUMLAH

PEGAWAI

PENDIDIKAN FORMAL

SD SMP SMA SM/D1 SM/D2 SM/D3 SM/D4 S1 S2

PNS

50

10

3

1

29

7

TKK

3

1

2

THL

16

4

2

6

4

30 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

b. Keadaan pegawai berdasarkan golongan

JML

PNS

GOLONGAN GOLONGAN GOLONGAN

II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d

50

1

3

-

-

13

11

9

7

2

3

1

c. Keadaan pegawai berdasarkan pendidikan penjenjangan

PENDIDIKAN PENJENJANGAN

SEPALA SEPADA ADUM DIKLATPIM IV SPAMA SPAMEN

- 25 4 1

31 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Sarana dan Prasarana Kerja

Dalam upaya menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pada Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon didukung oleh sarana dan prasarana

kerja sebagai berikut :

No Sarana dan Prasarana Jumlah Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Bangunan gedung

Kendaraan roda 4 (mobil)

Kendaraan roda 2

Komputer

Komputer note book/laptop

Printer

Mesin tik manual

Mesin tik elektrik

Infokus

Camera digital

Handycam

Kursi Kerja

AC

7 buah

8 buah

10 buah

9 buah

12 buah

9 buah

3 buah

12 buah

2 buah

2 buah

1 buah

64 unit

7 unit

32 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

2.3 Kinerja Pelayanan PD

Dalam rangka pelaksanaan program Ketahanan Pangan sebagaimana diatur

dalam Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, bahwa pangan

merupakan kebutuhan dasar manusia yang sepenuhnya menjadi hak asasi setiap

rakyat dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, mandiri dan

sejahtera untuk melaksanakan pembangunan, maka perlu mendapatkan prioritas dan

perhatian yang serius dari pemerintah serta steakhoders lainnya. Pelayanan PD salah

satunya adalah melalui kegiatan Cadangan Pangan Pemerintah dalam upaya

mengantisipasi kerawanan pangan masyarakat melalul penyediaan stok cadangan

pangan di masing-masing Kelurahan. Selain itu pelayanan PD adalah kegiatan

Penyuluhan Ketahanan Pangan dan Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan.

Pelayanan PD dilaksanakan melaui skala prioritas yakni untuk mencapaian

indikator sasaran yang telah ditetapkan rnelalui Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Ketahanan Pangan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor:

86/Perrnentan/01.140/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (5PM) Bidang

Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten Kota yang meliputi:

1. Ketersediaan Energi Perkapita;

2. Ketersediaan Protein Perkapita;

3. Penguatan Cadangan Pangan;

4. Ketetersedian informasi Pasokan,harga dan Akses Pangan di Daerah;

5. Stabliltas Harga Pangan;

6. Skor Pola Pangan Harapan (PPH);

7. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan;

8. Penanganan Daerah Rawan Pangan

33 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Sebagai gambaran kinerja pelayanan PD bidang ketahanan pangan maka berikut di

bawah ini tabel Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2012 :

Tabel Capaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2012

Indikator Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja

Ketersediaan energi

per kapita

% 75,4 68,54 90,90

Ketersedian protein

per kapita

% 82 86,10 104,88

Penguatan cadangan

pangan

% 86 66,00 76,74

Ketersedian

informasi, pasokan,

harga dan akses

pangan di daerah

% 0 62,50 62,50

Stabilitas harga

pangan

% 0 10,00 10,00

Skor pola pangan

harapan (PPH)

% 79,20 80,90 102,15

Pengawasan dan

pembinaan

keamanan pangan

% 20 0 0

Penanganan daerah

rawan pangan

% 24 24 100

34 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD

Potensi Pengembangan Agrikultur

Dalam konteks pengembangan perkotaan, keberadaan aktivitas agrikultur

memiliki peran ganda yaitu sebagai penunjang ekonomi masyarakat peri-urban dan

berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Kegiatan agrikultur yang berkembang di Kota

Cilegon antara lain meliputi pertanian lahan kering seperti padi sawah, sayuran

(jagung), ketela (pohon dan rambat), kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau),

dan beberapa jenis buah-buahan (mangga, durian, pepaya, dsb) yang secara spasial

tersebar di beberapa lokasi terutama pada bagian utara dan selatan Kota Cilegon di

sekitar kawasan lindung (Kecamatan Pulomerak, bagian selatan Kecamatan Citangkil,

Kecamatan Cilegon, dan Kecamatan Cibeber); dan pertanian lahan basah berupa

sawah irigasi yang terdapat di Kecamatan Cibeber (Kelurahan Kedaleman) dan

Kecamatan Jombang (Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Panggungrawi).

Mengacu pada data luasan pemanfaatan ruang Kota Cilegon dapat diketahui

bahwa untuk pertanian lahan kering yang meliputi kebun/ladang dan sawah tadah

hujan mencapai 2.131,63 ha sedangkan untuk pertanian lahan basah (sawah irigasi)

sekitar 4.794,04 ha. Berkaitan dengan beberapa luasan lahan pertanian yang terdapat

di sepanjang jalan utama kota dikarenakan lokasinya yang strategis dan memiliki nilai

ekonomi tinggi, maka dapat dipertimbangkan adanya alih fungsi pemanfaatan ruang

secara bertahap ke arah kegiatan non-pertanian terutama pada lahan-lahan di bagian

timur Kota Cilegon dan sebagian di sekitar Jalan Lingkar Selatan. Untuk lahan

pertanian yang belum beralih fungsi, aktivitas agrikultur dapat terus dikembangkan

melalui pendekatan intensitifikasi pertanian. Sedangkan konversi lahan agraris perlu

mempertimbangkan hasil analisis HBU (Highest and Best Use) yang dilakukan oleh

instansi terkait.

Untuk sawah tadah hujan pengelolaannya diarahkan pada sistem pengelolaan

yang memperhatikan aspek lingkungan dan secara bertahap dikembangkan sebagai

kawasan budidaya non-pertanian. Mengingat Kota Cilegon memiliki potensi kegiatan

35 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

industri dan permukiman yang cukup tinggi, maka perkembangan kawasan industri

dan permukiman yang cenderung memanfaatkan lahan pertanian produktif perlu

diarahkan ke lokasi/lahan pertanian yang tidak/kurang produktif. Sedangkan Untuk

kawasan pertanian lahan kering yang berada dalam kawasan lindung adalah dengan

mempertahankan luas yang ada dan meningkatkan perlakuan konservasi sehingga

akan mampu mendukung fungsi kawasan lindung sebagai daerah resapan air, selain

untuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Jenis tanaman yang dikembangkan

adalah yang bernilai ekonomi tinggi dan berfungsi konservasi.

36 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

BAB III

ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Kondisi Pembangunan Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan

Kota Cilegon dengan luas wilayah 17.550 Ha dan jumlah penduduk lebih

dari 400.000 jiwa berada di sebelah barat wilayah Propinsi Banten dan pintu gerbang

jalur transportasi ujung barat Pulau Jawa sebagai jalur lintasan pergerakan lalu lintas

regional menunjukkan suatu posisi yang sangat strategis dilihat dari aspek geografis

maupun ekonomis.

Pembangunan yang dilaksanakan di wilayah Kota Cilegon memilki ciri khas

tersendiri dengan pembagian kawasan pembangunan yang terdiri atas kawasan

industri terletak di sebelah utara dan barat, kawasan pemukiman di pusat Kota

Cilegon serta kawasan pertanian di sebelah Timur dan Selatan. Kebijakan

pembangunan di Kota Cilegon menitikberatkan pada pembangunan di sektor industri

dan jasa yang pertumbuhannya cukup pesat dengan kebutuhan ruang/lahan yang

cukup tinggi. Konsekuensi pemenuhan kebutuhan lahan tersebut menggeser fungsi

lain yaitu, di darat lahan pertanian dan di laut adalah perairan penangkapan ikan.

Perubahan fungsi lahan akan berlanjut terus dan untuk itu perlu pengaturan

untuk melindungi semakin sempitnya ruang gerak kegiatan usaha pertanian dan

penangkapan ikan. Dilain pihak kebijakan di sektor pertanian dan kelautan harus

tetap ditingkatkan dan dikembangkan mengingat secara sosial, budaya maupun

ekonomi sebagian besar masyarakat kegiatan usahanya berbasis atau mengakar di

sektor pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan.

Sektor pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan merupakan sektor

primer dalam struktur perekonomian Kota Cilegon, karena kegiatannya masih

mengekstraksi langsung sumber daya alam, hanya sebagian kecil yang terlibat di

37 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

industri pengolahan dan jasa. Masyarakat Kota Cilegon yang bermata pencaharian di

sektor ini terdiri atas 6.021 KK sebagai petani dan 729 KK sebagai nelayan dan

pembudidaya ikan dengan memanfaatkan lahan sawah seluas 2.154 Ha,

tegalan/kebun 4.912 Ha dan panjang pantai sekitar 25 Km serta jumlah pulau 4 pulau

terdiri atas pulau Merak Besar, Merak Kecil, Pulorida dan Ular.

Kondisi dan Potensi Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan

Luas lahan Kota Cilegon 17.550 Ha dengan potensi untuk lahan pertanian

adalah sebagai berikut :

A. Potensi Pertanian

Lahan Sawah : 1.627 Ha

o Sawah Teririgasi : 0 Ha

o Tadah Hujan : 1.627 Ha

Lahan Pertanian bukan Sawah : 8.804 Ha

o Tegal / kebun : 5.082 Ha

o Ladang / Huma : 101 Ha

o Tambak : Ha

o Kolam/tebat/ empang : Ha

o Padang Penggembalaan : Ha

o Sementara tidak diusahakan : 1.231 Ha

o Lainnya (pekarangan dll) : Ha

Lahan Bukan Pertanian : 6.613 Ha

o Rumah, bangunan dan

halaman sekitarnya : 4.207 Ha

o Rawa- rawa tidak ditanami : 6 Ha

o Hutan Negara : 751 Ha

o Lainnya (jalan, sungai dll) : 1.649 Ha

Alat dan Mesin Pertanian

o Traktor Roda dua : 44 unit

o Hand Srayer : 447 unit

o Knapsack Power sprayer : 43 unit

o Pompa Air : 137 unit

o Irigasi tetes : 1 unit

Kelembagaan/Instansi dan sumber daya manusia

o Petugas UPTD Pertanian : 17 orang

o Tenaga Penyuluh Pertanian : 14 orang

o Petani : 109 kelompok tani

o Jumlah anggta kelompok tani : 4.401 orang

38 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

B. Potensi Kelautan dan Perikanan

a. Kondisi Geografis Kota Cilegon

Luas wilayah : 17.550 Ha

Panjang garis pantai : 25 km

b. Jumlah Kelurahan pantai : 13 Kelurahan

c. Jumlah Nelayan Tahun 2016 : 729 KK

Rumah Tangga Perikanan (RTP) : 641 KK

Rumah Tangga Buruh Perikanan (RTPB) : 88 KK

d. Kelembagaan Nelayan

Kelompok Nelayan penangkap ikan : 12 kelompok

Kelompok nelayan pengolah ikan : 3 kelompok

KUD Mina : 1 KUD

KOP LEPPM3 : 1 Koperasi

e. Armada Perikanan Tangkap Tahun 2016

Perahu tanpa motor : 75 unit

Motor Tempel : 412 unit

Kapal motor : 21 unit

f. Alat Penangkapan Ikan Tahun 2016

Jaring Insang hanyut : 40 unit

Jaring Insang Tetap : 8 unit

Bagan perahu /kambang : 8 unit

Bagan tancap : 25 unit

Bubu : 10 unit

Pancing : 322 unit

Serok : 130 unit

g. Prasarana :

Tempat Pelelangan Ikan : belum ada

Pasar Ikan : belum ada

Pasar Ikan Umum : 3 unit

h. Perikanan budidaya

Budidaya lele : luas kolam 25.454 m2

Pembenihan lele : luas Kolam 7.136 m2

Budidaya lobster air tawar : luas Kolam 400 m2

39 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

C. Potensi Peternakan

a. Populasi Ternak Besar dan Kecil

Sapi perah : -

Sapi potong : 116 ekor

Kerbau : 184 ekor

Kuda : 5 ekor

Kambing : 7.092 ekor

b. Populasi Ternak Unggas

Ayam buras : 127.712 ekor

Ayam ras petelur : 25.000 ekor

Ayam ras pedaging : 136.151 ekor

Itik : 5.214 ekor

c. Sarana dan Prasarana Peternakan

Rumah Potong Hewan (RPH) : 1 unit

Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) : 1 unit

40 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Kondisi Umum Sektor Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan

Kondisi Umum Sektor Pertanian

Data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman padi

tahun 2005 – 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas kacang tanah tahun 2005 –

2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kacang Tanah

Tahun 2005 – 2015

Tahun Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Produksi

(Ton)

Produktivitas

(Ku/Ha)

2005 - 3.771 5.267 14,00

2006 - 3.253 5.199 16,00

2007 - 3.257 7.694 23,60

2008 - 3.141 7.205 22,90

2009 - 3.025 6.876 22,70

2010 3.660 3.694 6.724 18,20

2011 2.735 3.120 6.494 20,81

2012 2.498 2.595 4.490 17,30

2013 2.384 2.588 5.030 19,44

2014 2.482 2.388 6.687 28,00

2015 1.209 2.198 6.259 28,48

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

41 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Berdasarkan tabel di atas produksi dari tahun 2005 sampai 2007 mengalami

kenaikan namun mulai tahun 2008 sampai 2012 terus mengalami penurunan. Hal ini

dipengaruhi oleh faktor :

- Penggunaan benih unggul bermutu masih rendah.

- Budidaya yang masih konvensional.

- Ketersediaan sumber air yang terbatas akibat Elnino.

Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung

Tahun 2005 – 2015

Tahun Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Produksi

(Ton)

Produktivitas

(Ku/Ha)

2005 - 78 187 24,00

2006 - 136 349 25,70

2007 - 65 156 24,00

2008 - 141 348 24,70

2009 - 71 177 24,90

2010 36 45 78 17,33

2011 32 26 54 20,77

2012 36 30 63 21,00

2013 24 41 80 19,51

2014 32 9 14 15,56

2015 26 26 47 26,11

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Berdasarkan tabel di atas produksi jagung di kota Cilegon trennya terus

mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

- Penggunaan benih unggul bermutu masih rendah.

- Budidaya yang masih konvensional.

- Ketersediaan sumber air yang terbatas akibat Elnino.

42 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Padi

Tahun 2005 – 2015

No Tahun Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Produksi

(Ton)

Produktivitas (Ku/Ha)

1 2005 - 2.794 14.141 50,60

2 2006 - 2.589 14.117 54,50

3 2007 - 2.721 13.183 48,40

4 2008 - 2.574 13.759 53,50

5 2009 - 2.426 12.798 52,80

6 2010 3.577 2.928 15.593 52,60

7 2011 2.106 2.840 14.904 51,50

8 2012 2.093 2.028 11.363 55,53

9 2013 2.151 2.099 11.054 52,66

10 2014 2.644 2.264 13.805 60,98

11 2015 2.340 2.311 14.810 94,85

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Dari data di atas pada tahun 2009 terjadi penurunan dibandingkan tahun 2008

karena terjadinya Elnino dan musim kering yang berkepanjangan, terbatasnya sumber

air permukaan maupun air tanah serta serangan hama sundep sehingga terjadi

kegagalan panen sedangkan produksi padi tahun 2012 realisasinya juga berada di

bawah target/sasaran. Hal ini disebabkan khususnya karena adanya alih fungsi lahan

pertanian dari lahan sawah ke lahan non sawah serta adanya bencana banjir di Kota

Cilegon sehingga terjadi penurunan produksi padi yakni dengan realisasi produksi

hanya mencapai 74,75% dari target yang telah ditetapkan.

Secara umum terjadinya penurunan produksi padi dari tahun 2005 sampai

tahun 2014 disebabkan karena beberapa kendala seperti :

1. Masih rendahnya SDM petani dimana sistem penanaman belum mengikuti

metode tandur jajar atau legowo;

43 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

2. Adanya alih fungsi lahan pertanian dari lahan sawah ke lahan non sawah sebesar

67 Ha;

3. Adanya bencana banjir yang mengakibatkan puso sebesar 9 Ha dan terancam

puso sebesar 17 Ha;

4. Masih adanya keterbatasan sarana produksi terutama sumber pengairan dan

irigasi;

5. Masih adanya penggunaan pupuk yang belum berimbang.

Berkaitan dengan hasil pencapaian kinerja di atas maka sebagai upaya untuk

memperbaiki hasil capaian kinerja pada tahun-tahun berikutnya maka akan dilakukan

beberapa upaya dan kegiatan antara lain :

1. Pemberian bantuan benih padi unggul;

2. Pembangunan dan pemeliharaan saluran irigasi dan sumur-sumur dangkal;

3. Pemberian bantuan sarana produksi pertanian;

4. Penyelenggaraan SLPTT padi.

Data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman melon

tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Melon Tahun 2010 – 2015

Tahun Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Produksi

(Kuintal)

Produktivitas

(Ku/Ha)

2010 16 13,96 2.073 148,50

2011 14,49 11,89 2.111,44 177,58

2012 20,62 19,84 1.632,43 82,28

2013 22,85 18,45 1.189,48 64,47

2014 19,75 21,3 3.052,95 143,33

2015 15,8 15,8 1249,8 87,69

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

44 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas tanaman cabe tahun

2010 – 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Cabe

Tahun 2010 – 2015

Tahun Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Produksi

(Kuintal)

Produktivitas

(Ku/Ha)

2010 8 10 376,00 37,6

2011 14 15 748,70 49,9

2012 10,6 15,5 349,33 22,9

2013 8,3 6,8 248,78 36,6

2014 6 7 156,21 22,3

2015 12,4 - 603,8 -

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Kondisi Umum Sektor Peternakan

Kondisi umum sektor peternakan menggambarkan data populasi ternak kecil

(domba/kambing) serta populasi ternak besar (sapi/kerbau) yang ada di kota Cilegon.

Jumlah produksi daging unggas kota Cilegon dari tahun 2005 – 2012 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Jumlah populasi ternak kecil (domba/kambing) kota Cilegon Tahun 2005 –

2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

45 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Tabel Populasi Ternak Kecil (Domba/Kambing) Kota Cilegon Tahun 2005 – 2015

TAHUN Populasi (ekor)

REALISASI

2005 *) 12.661

2006 *) 12.875

2007 *) 13.028

2008 *) 13.344

2009 *) 13.857

2010 8.000

2011 7.499

2012 7.282

2013 6.730

2014 7.235

2015 7.950

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Populasi ternak kecil di Kota Cilegon terdiri dari kambing dan domba.

Ternak kambing memiliki peranan terbesar dalam produksi daging di Kota Cilegon

selain daging ternak sapi dan domba.

Data tahun 2005 sampai tahun 2009 diberi tanda bintang karena memiliki

metoda pengambilan sampel yang berbeda, sehingga memiliki selisih yang jauh

dengan data tahun 2010 sampai 2012. Data tahun 2010 sampai tahun 2012 lebih

spesifik dengan mensinkronkan dengan data BPS kota Cilegon. Laju populasi ternak

kecil kota Cilegon memiliki tren menurun sebagai akibat dari semakin sempitnya

lahan pertanian (sumber rumput/pakan ternak).

Jumlah populasi ternak besar (sapi/kerbau) kota Cilegon tahun 2011 – 2015

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

46 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Tabel Populasi Ternak Besar (Sapi/Kerbau) Kota Cilegon Tahun 2011 – 2015

TAHUN Populasi (ekor)

REALISASI

2011 1.139

2012 1.641

2013 1.923

2014 1.936

2015 1.967

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Populasi ternak besar (sapi/kerbau) merupakan indikator baru Revisi

Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021

dimana pada Renstra sebelumnya belum / tidak dicantumkan. Hal ini merupakan

dukungan terhadap program pemerintah pusat / Kementerian Pertanian dalam rangka

swasembada daging, sehingga pada revisi renstra ini indikator target pencapaian

populasi ternak besar ditetapkan sebagai indikator baru.

Tabel Cakupan Pelayanan Kesehatan Hewan (%)

Tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan

Hewan (%)

2010 40

2011 43

2012 45

2013 47

2014 49

2015 50

47 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Kondisi Umum Sektor Kelautan dan Perikanan

Kondisi umum sektor kelautan dan perikanan menggambarkan data produksi

perikanan serta tingkat konsumsi ikan di kota Cilegon. Jumlah produksi perikanan

kota Cilegon dari tahun 2005 – 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel Produksi Perikanan Tangkap Kota Cilegon Tahun 2005 – 2015

TAHUN

REALISASI (TON)

2011 260,5

2012 298,9

2013 323,8

2014 290,6

2015 348,77

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Tabel Produksi Perikanan Budidaya

TAHUN

REALISASI (TON)

2011 220,3

2012 250,5

2013 273,3

2014 262,5

2015 275

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa prosentase pencapaian produksi

terjadi tren kenaikan khususnya mulai tahun 2008 sampai tahun 2015. Hal ini

dipengaruhi karena adanya beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan produksi

perikanan tangkap dan perikanan budidaya diantaranya adanya bantuan sarana dan

prasarana perikanan tangkap, adanya kegiatan pelatihan nelayan, adanya kegiatan

48 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

pendataan produksi perikanan yang lebih terarah dan akurat dan semakin intensifnya

budidaya ikan air tawar.

Faktor – faktor lain yang mempengaruhi kenaikan tingkat produksi tersebut

antara lain :

- Adanya pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia kepada

pembudidaya dan nelayan secara intensif.

- Adanya bantuan sarana dan prasarana dari Pemerintah baik dari Kota Cilegon,

Propinsi Banten maupun Pusat.

- Pangsa pasar perikanan yang besar sehingga mendorong baik pembudidaya dan

nelayan untuk meningkatkan produksi perikanan sehingga permintaan pasar

terpenuhi.

Untuk mempertahankan agar tetap terjadi peningkatan produksi perikanan

minimal akan dilakukan kegiatan-kegiatan dan upaya seperti :

1. Kegiatan pelatihan bagi nelayan dan pembudidaya ikan;

2. Peningkatan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan perikanan budidaya;

3. Membantu akses permodalan;

4. Mengusulkan penambahan jumlah petugas penyuluh perikanan;

Tingkat konsumsi ikan kota Cilegon dari tahun 2005 – 2015 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

49 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Tabel Tingkat Konsumsi Ikan Kota Cilegon Tahun 2005 – 2015

TAHUN REALISASI (KG/KAPITA/TH)

2010 20,91

2011 21,40

2012 22,20

2013 22,4

2014 24,2

2015 24,6

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Berdasarkan tabel di atas di kota Cilegon terjadi peningkatan tingkat

konsumsi ikan khususnya mulai tahun 2008 sampai tahun 2012. Indikator tingkat

konsumsi ikan pada tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 22,2 Kg/kapita/tahun.

Peningkatan konsumsi ikan terutama dipengaruhi oleh kemampuan daya beli

masyarakat dan juga semakin membaiknya perekonomian di Kota Cilegon selain itu

juga dengan terlaksananya kegiatan promosi Gemar Makan Ikan (Fish Viesta) turut

andil dalam meningkatkan tingkat konsumsi ikan.

Meskipun terjadi tren peningkatan tingkat konsumsi ikan per tahun namun

jika dibandingkan dengan target tingkat konsumsi ikan di Propinsi Banten maupun

Nasional masih rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan

untuk memenuhi kebutuhan gizi.

- Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya mengkonsumsi ikan untuk pemenuhan

kebutuhan gizi.

- Mitos masyarakat yang beranggapan bahwa dengan mengkonsumsi ikan akan

berdampak hal – hal yang kurang baik terhadap kesehatan.

50 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Kodisi Umum Ketahanan Pangan

Undang – undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan mengamanatkan

bahwa pembangunan ketahanan pangan merupakan tugas pemerintah bersama-sama

masyarakat. Dalam Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 dan RPJM Nasional tahun

2010 – 2014, pembangunan ketahanan pangan menjadi salah satu program prioritas

sehingga perlu dijabarkan dalam rumusan kebijakan dan langkah strategis.

Sebagai implementasi lahirnya Undang – undang Nomor 7 Tahun 1996

tersebut maka pemerintah berkewajiban untuk melaksanakan kebijakan bidang

pangan yang meliputi aspek ketersedian, distribusi, konsumsi, mutu dan gizi serta

keamanan pangan. Untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan diharapkan lima

tahun kedepan dapat terbentuk sentra pangan (lumbung pangan) yang memadai di

seluruh kecamatan (8 kecamatan). Selain itu dalam rangka mewujudkan kemandirian

pangan yaitu kemampuan untuk menjamin seluruh masyarakat memperoleh pangan

yang cukup, mutu yang layak aman dan halal yang didasarkan pada optimalisasi

pemanfaatan dan berbasis sumberdaya lokal maka diharapkan lima tahun kedepan

dapat terbentuk Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LPMD) diseluruh

Kecamatan.

Untuk efektifitas upaya peningkatan ketahanan pangan terkait dengan

kondisi permasalahan kemiskinan, maka singkronisasi dan gerak langkah dalam

kerangka program kerja Dewan Ketahanan Pangan Kota Cilegon dipandang perlu

untuk dioptimalisasikan melalui pelaksanaan agenda program ketahanan pangan

secara berkesinambungan.

Terkait dengan aspek diversivikasi pangan, upaya untuk mengurangi

konsumsi beras perlu dilakukan dengan mengembangkan sumber daya pangan lokal

seperti singkong, ubi jalar, sukun dan lainnya. Untuk itu kedepan perlu adanya

program revitalisasi lahan pekarangan rumah yang dapat mendorong masyarakat agar

mau memanfaatkan pekarangan rumahnya dijadikan lahan untuk ditanami tanaman

pangan lokal.

51 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Peningkatan diversivikasi konsumsi pangan dan gizi seimbang meliputi

pengetahuan dan kesadaran pangan dan gizi, ketrampilan mengelola pangan dan

konsumsi pangan dengan gizi seimbang, sanitasi dan hygiene di bidang pangan perlu

dilakukan melalui sosialisasi dan promosi melalui berbagai pendekatan, baik itu

langsung kepada masyarakat ataupun melalui berbagai media cetak dan elektronik.

Sedangkan untuk menjamin kesehatan dan keamanan pangan jajanan anak sekolah

diharpkan disetiap sekolah memiliki kantin tersendiri yang dikelola oleh sekolah,

sehingga kesehatan dan keamanan pangan dapat dijaga dan terpantau dengan baik.

Hal penting lainnya yaitu dalam upaya untuk pemantapan program ketahanan

pangan, dalam pengembangannya tidak luput dari peran berbagai pihak termasuk

masyarakat itu sendiri. Saat ini kelembagaan ketahanan pangan dengan berbagai

perangkat dan kelembagaannya yang ada belum mampu mengatisipasi, mencegah dan

menangani terkait persoalan pangan yang dialami oleh masyarakat. Oleh karenanya

diharapkan kedepan perlu dibentuk kader-kader ketahanan pangan diseluruh

kelurahan yang dapat dijadikan mitra pemerintah dalam rangka mensosialisaikan

program – program ketahanan pangan langsung kepada masyarakat.

52 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Analisis Lingkungan Strategis

Lingkungan Internal

Kekuatan (Strength)

1) Kondisi geografis kota Cilegon sebagai lalu lintas Jawa – Sumatera.

2) Kota Cilegon sebagai kota industri, perdagangan dan jasa merupakan pangsa

pasar yang strategis.

3) Sektor pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan kota Cilegon merupakan

salah satu solusi untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

4) Masih banyaknya potensi pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan yang

dapat dikembangkan di wilayah kota Cilegon sebagai sumber bahan pangan yang

sangat dibutuhkan masyarakat.

5) Masih tersedianya lahan untuk pengembangan budidaya pertanian, peternakan,

kelautan dan perikanan.

6) Banyaknya komoditas budidaya pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan

yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan dapat dibudidayakan di wilayah

kota Cilegon seperti melon, kacang tanah, kambing peranakan etawah (PE), ikan

lele, bawal, nila, dan bandeng.

7) Komitmen pemerintah kota Cilegon bagi pengembangan pertanian, peternakan,

kelautan dan perikanan.

Kelemahan (weakness)

1) Keterbatasan teknologi dan metode dalam pengembangan sektor pertanian,

peternakan, kelautan dan perikanan.

Produk teknologi dan metode budidaya sangat pesat dan beragam

perkembangannya dan di pasar banyak ditawarkan, tinggal petani memilah dan

memilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Adapun konsekuensi

penerapannya menyangkut pada tambahan kebutuhan modal yang cukup besar

untuk diinvestasikan. Walaupun secara nyata dapat meningkatan produksi,

produktivitas serta kualitas hasil usaha. Kondisi saat ini petani dan nelayan masih

terbatas dalam menerapkan teknologi dan metode yang ada dikarenakan antara

lain:

53 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

a. Petani dan nelayan tidak memiliki modal/uang yang cukup.

b. Pemilik lahan/tanah atau perahu/kapal (> 2 GT) hanya sebatas menyewakan

aset atau modal usahanya kepada petani dan nelayan seadanya tanpa

berkeinginan untuk menambah investasi dalam upaya meningkatkan

produksi dan produktivitas.

c. Aset yang dimiliki oleh nelayan pada umumnya berupa perahu kecil/jukung

dengan dengan tonase 0.5 - 1.5 GT dengan daya jangkau antara 8 – 12 mil.

Kebutuhan mesin atau sarana produksi lain sangat mengandalkan bantuan

pemerintah.

Dengan demikian perkembangan kondisi petani dan nelayan dari waktu ke waktu

belum ada perubahan yang nyata. Teknologi dan metode hanya dimiliki oleh

sebagian kecil petani atau nelayan yang mempunyai modal.

2) Iklim dan Curah Hujan.

Kota Cilegon termasuk pada type iklim D dengan curah hujan rata-rata 127 mm

per tahun dengan lama bulan basah 4 bulan dan bulan kering 8 bulan. Kondisi

iklim seperti ini sangat membatasi bagi kegiatan usaha tani konvensional yang

sangat tergantung pada kondisi alam (musim), karena air sebagai faktor produksi

utama didapat dari air permukaan pada saat musim penghujan dan efektifnya

kegiatan usaha tani dalam satu tahun adalah dua kali musim tanam dan tidak ada

kegiatan usaha tani di musim kemarau. Selain itu kondisi iklim saat ini sangat

sulit diprediksi, karena dipengaruhi oleh perubahan kondisi iklim global,

sehingga mengganggu rencana tanam petani dan menimbulkan keterlambatan

musim tanam/tebar benih/bibit.

3) Sumber Daya Alam.

Ketersediaan sumber daya alam sebagai faktor produksi yang dikelola oleh petani

dan nelayan sangat terbatas dengan gambaran umum sebagai berikut :

a. Luas lahan pertanian semakin sempit karena terjadinya perubahan fungsi

lahan sebagai konsekuensi pembangunan di sektor lain. Status petani

terhadap lahan usahanya adalah pemilik-penggarap sekitar 30 persen dan

54 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

penggarap sekitar 70 persen dengan luas lahan yang dikelola/digarap rata-

rata 0,2 Ha.

b. Ketersediaan air permukaan sangat terbatas, karena hanya mengandalkan air

permukaan pada musim penghujan dan air buangan rumah tangga pada

musim kemarau (debit terbatas) yang mengalir di kali dan selokan. Adapun

jaringan irigasi teknis yang ada (bersumber dari Bendung Pamarayan) tidak

berfungsi sebagaimana mestinya (aliran air tidak sampai ke wilayah Kota

Cilegon) disebabkan debit air dari saluran primer (Bendung Pamarayan)

tidak mencukupi/kurang.

c. Panjang pantai sekitar 25 km yang penggunaan lahannya saat ini di dominasi

bangunan pabrik dengan kimia, baja, pembangkit tenaga listrik, jasa

transportasi penyebrangan yang masing-masing dilengkapi dengan fasilitas

pelabuhan atau dermaga. Lainnya berupa bangunan hotel, tempat wisata,

kantor pemerintah dan lain-lain. Dengan demikian alur pelayaran di perairan

laut sangat luas dan padat yang tentunya ruang gerak bagi kegiatan usaha

nelayan maupun pembudidaya di kelautan dan perikanan sangat

terbatas/sempit.

d. Kondisi eksisting 4 pulau (Pulorida, Merak Besar, Merak Kecil, Ular) belum

tersentuh dalam rencana pemanfaatannya sebagai potensi alam yang dapat

dibudidayakan selain mempunyai fungsi lindung. Potensi kelautan lain, yaitu

adanya fishing ground di perairan sekitar Tanjung Pujut yang belum di

sentuh/dieksploitasi atau masih dalam kondisi alami.

4) Keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan.

Dalam menghadapi situasi dan kondisi pasar, kemampuan individu petani dan

nelayan serta petugas penyuluh lapangan sangat menentukan berhasil atau

tidaknya pengembangan di sektor pertanian dan kelautan. Selanjutnya petani dan

nelayan sebagai produsen/pelaku usaha mikro harus bergabung dalam kelompok

untuk dapat kekuatan pasar. Adapun kapasitas petani dan nelayan serta petugas

penyuluh lapangan pada saat ini adalah sebagai berikut :

a. Tingkat pendidikan formal umumnya petani dan nelayan adalah lulusan

sekolah dasar dan hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan di

sekolah menengah. Rendahnya tingkat pendidikan merupakan salah satu hal

55 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

yang berpengaruh terhadap rendahnya penyerapan dan penerapan informasi

dan teknologi.

b. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani dan nelayan. Hal ini terjadi

karena rendahnya respon terhadap informasi dan teknologi.

c. Sebagian petani belum tergabung dalam kelompok dan kelompok yang

adapun belum berjalan efektif.

d. Petugas penyuluh lapangan yang ada belum bekerja efektif, karena

keterbatasan wawasan dan pengalaman dalam mendampingi kegiatan usaha

tani dan nelayan.

e. Koordinasi petugas penyuluh lapangan masih tercecer dalam menyusun

program kerja maupun pembekalan teknis di lapangan, dikarenakan di tingkat

kota belum terbentuk lembaga yang membidangi penyuluhan.

Kegiatan usaha tani dan nelayan berjalan seperti biasanya dengan segala

keterbatasannya. Dalam mengawali usahanya tetap berbasis pada kemampuannya

yang dimilikinya (berinteraksi alam) dan sudah membudaya di lingkungan

masyarakat, yaitu kegiatan budidaya tanaman padi sebagai cadangan pangan

keluarga (tanaman pokok) atau nelayan dengan menangkap ikannya di laut.

Kagiatan usaha itu dimulai/dilakukan bilamana kondisi alam/musim saat itu

memungkinkan untuk dilakukan. Selanjutnya untuk tambahan pendapatan

keluarga mereka bekerja di bidang lain sebagai buruh pada lingkup sektor

pertanian dan perikanan, berdagang atau di sektor lain seperti jasa transportasi

sebagai tukang ojeg/angkot atau jasa konstruksi sebagai buruh bangunan.

5) Permodalan

Pendapatan petani dan nelayan sangat tergantung pada besaran modal usaha yang

diinvestasikan dalam pengelolaan usahanya. Adapun gambaran kondisi ekonomi

dan modal usaha yang dikelola oleh petani dan nelayan umumnya adalah sebagai

berikut :

a. Lahan yang dikelola petani rata-rata kurang dari 0,2 Ha dengan status tanah

milik orang lain dan petani statusnya sebagai penggarap. Keberlanjutan

kegiatan usaha sangat tergantung pada perjanjian yang disepakati antara petani

56 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

dengan pemilik dengan bagi hasil maro (hasil dibagi dua) atau mertelu

(sepertiga hasil untuk petani).

b. Tanaman yang diusahakan umumnya adalah padi sebagai komoditas sosial

yang sudah membudaya (cadangan pangan keluarga). Dilihat aspek usaha,

mengelola kegiatan usaha tani dengan komoditas padi pada luas lahan hanya

0,2 Ha. Sangat tidak logis untuk dijadikan sebagai sumber mata pencaharian

utama.

d. Umumnya petani dan nelayan hanya mengandalkan tenaga dan

pengetahuan/keterampilan yang terbatas, diturunkan dari orang tuanya. Sarana

produksi yang dikelola merupakan pinjaman dari pemilik tanah atau kapal

yang harus dikembalikan berikut biaya sewa tanah atau kapal/perahu.

e. Dalam mengatasi kondisi darurat atau kebutuhan biaya yang lebih besar dari

biasanya (sehari-hari), seperti anggota keluarga yang sakit, biaya sekolah anak

atau kebutuhan social lain, setiap petani dan nelayan menjual ternak

peliharaannya (unggas atau ternak kecil) dan atau dapat pinjaman uang dari

orang lain.

f. Secara individu petani dan nelayan sangat tidak berdaya untuk menyiapkan

modal usahanya dalam meningkatkan kegiatan usahanya, fasilitas kredit yang

disiapkan oleh lembaga keuangan berupa kredit usaha tidak dapat diakses,

karena pengembaliannya harus di cicil per bulan, sedangkan kemampuan

petani untuk mengembalikan pinjaman dapat dilakukan setelah panen.

Dengan kondisi seperti itu, maka petani atau nelayan untuk bertahan hidup selain

dari hasil panen/tangkapan ikan juga dapat pinjaman uang dari orang lain, selain

itu bila ada kesempatan bekerja di bidang lain seperti buruh tani, jasa

angkutan/ojeg, berdagang dan buruh konstruksi. Namun dalam mengawali

usahanya tetap berbasis pada kemampuannya yang dimilikinya dalam

memanfaatkan sumber daya alam yang sudah membudaya di lingkungan

masyarakat sekitarnya, yaitu dalam budidaya tanaman padi sebagai tanaman

pokok atau nelayan dengan menangkap ikannya di laut.

57 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

6) Pasar.

Permasalahan pasar semakin sulit dihadapi, karena persaingan semakin ketat dan

pada masa globalisasi sekarang ini kekuatan pemodal besar yang memiliki akses

pada lembaga keuangan, teknologi dan informasi semakin menghimpit terhadap

pelaku-pelaku usaha kecil. Dilain pihak petani dan nelayan kondisinya

memprihatinkan karena masih bergerak di kegiatan usaha yang hanya untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri/sosial dan itupun tidak dapat dipenuhi. Adapun

pemasaran hasil produksi petani dan nelayan saat ini dilakukan melalui

mekanisme pasar sebagai berikut:

a. Pasar tradisional adalah tempat pemasaran untuk komoditas yang umum

dibutuhkan masyarakat dengan jaringan pemasaran mulai dari

produsen/petani/nelayan ke pengumpul kecil, pengumpul besar lalu ke

pedagang eceran kecil dan selanjutnya ke konsumen. Produk/barang yang

dibeli disortir berdasarkan bobot dan kesegaran dari mulai tingkat pengumpul

kecil sampai pedagang ececran dan dibeli dengan cara borongan. Nilai

barang dihargai merujuk pada harga yang berlaku pada saat itu di pasar induk

dan harganya sangat fluktuatif tergantung jumlah pasokan barang yang

datang dari daerah. Pada umumnya petani dan nelayan sudah buat perjanjian

langsung dengan pedagang pengumpul/pemilik kapal dengan harga kadang

ditentukan sepihak oleh pedagang pengumpul/pemilik kapal, hal ini terjadi

dikarenakan petani sebelumnya mendapat bantuan pinjaman uang untuk

memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun modal usaha atau kebutuhan

sosial lain.

b. Pasar Modern adalah tempat pemasaran untuk komoditas yang umum

maupun spesifik dengan jaringan pemasaran mulai dari pengumpul kecil,

pengumpul besar, pedagang eceran besar/swalayan/restauran dan selanjutnya

ke konsumen. Pembelian barang/produk berdasarkan perjanjian petani dan

penampung dengan kesepakatan harga mengacu pada persyaratan kuantitas

dan kualitas melalui cara grading bobot, kesegaran, manis, warna dan cacat

serta menjaga jumlah dan jadwal pasokan. Bilamana terjadi perubahan isi

dari perjanjian di negosiasikan lagi untuk mendapatkan kesepakatan yang

baru.

58 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Petani dan nelayan yang sudah terlibat di mekanisme pasar modern hanya

sebagian kecil dan umumnya masih berkutat di pasar tradisional. Kondisi seperti

ini menunjukkan bahwa petani dan nelayan belum mampu menjaga produksi,

produktivitas dan kualitas untuk memasok secara berlanjut/kontinyu ke pasar.

7) Adanya penghapusan Bidang Kelautan dan Perikanan sebagai akibat

pembentukan OPD baru sehingga hanya berbentuk suatu UPT

mengakibatkan semakin terbatasnya pelayanan yang bisa diberikan kepada

nelayan dan pembudi daya ikan.

8) Tata Ruang Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan.

Kebijakan tata ruang khusus untuk pengembangan pertanian, peternakan dan

perikanan belum sepenuhnya teralokasi secara eksplisit, baik pengembangan

budidaya di daratan maupun penangkapan ikan di laut. Oleh karena itu alokasi

ruang untuk pengembangan pertanian, peternakan dan perikanan perlu

diakomodasikan dalam RTRW Propinsi Banten, yang selanjutnya diterjemahkan

ke dalam RTRW Kota Cilegon.

59 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Lingkungan Eksternal

Faktor-faktor penentu utama yang berasal dari lingkungan eksternal yang

dapat mempengaruhi pengembangan pertanian, peternakan dan perikanan kota

Cilegon, terdiri dari:

Peluang (opportunities)

1) Memiliki Potensi Pasar

Kebutuhan wilayah kota Cilegon atas komoditas tani/ternak/ikan tawar sebagian

besar masih dipasok dari luar kota Cilegon, karena jumlah produksi yang

dihasilkan petani belum dapat memenuhi kebutuhan untuk kotanya sendiri. Hal

ini merupakan peluang pasar bagi budidaya tani/ternak/ikan air tawar di wilayah

kota Cilegon.

2) Kebijakan

Kebijakan nasional dalam sektor pertanian, peternakan dan perikanan merupakan

salah satu peluang untuk mendukung berkembangnya sektor pertanian,

peternakan, kelautan dan perikanan. Kebijakan tersebut meliputi daya dorong

dengan berkembangnya fasilitas dan kemudahan usaha, juga pengendalian

hama/penyakit tanaman/ternak, pencurian ikan dan pembatasan izin bagi kapal

asing.

Peluang bisnis sektor pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan setidaknya

dapat dilihat dari dua faktor, yakni (1) faktor internal berupa potensi sumberdaya

pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, potensi sumberdaya manusia,

teknologi, sarana dan prasarana serta pemasaran; dan (2) faktor eksternal yang

berkaitan dengan aspek permintaan produk pertanian, peternakan, perikanan, dan

syarat-syarat yang menyertai permintaan tersebut dalam persaingan dengan

daerah atau negara lain.

3) Lokasi wilayah Cilegon yang strategis.

Kota Cilegon mempunyai wilayah yang strategis dibandingkan kabupaten/kota

lainnya di Provinsi Banten, Kota Cilegon merupakan wilayah yang dapat

60 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

dijadikan sebagai tempat transit atau penghubung antar kota maupun antar pulau

sehingga berpotensi pengembangan usaha pertanian, peternakan dan perikanan.

4) Pertumbuhan ekonomi kota Cilegon yang akan memberikan dampak

ekonomi yang positif bagi sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

Kota Cilegon merupakan kota Industri yang memiliki perkembangan ekonomi

yang pesat, perkembangan sektor industri, pariwisata dan perhotelan dapat

memberikan peluang bagi sektor lainnya, terutama pada sektor pertanian,

peternakan dan perikanan.

5) Keselarasan dengan Program Nasional dalam Pembangunan Pertanian,

Peternakan dan Perikanan.

6) Iklim Investasi

Arah pengembangan pertanian, peternakan, dan perikanan di wilayah kota

Cilegon adalah pengembangan budidaya komoditas yang bernilai ekonomis

tinggi seperti budidaya hortikultura (melon), kambing peranakan etawah dan

budidaya ikan air tawar. Untuk itu investasi pertanian, peternakan dan perikanan

air tawar difokuskan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Pengembangan SDM mencakup pemagangan, pelatihan dan pendidikan para

pembudidaya tani/ternak/ikan dalam upaya pemberian pengalaman dan

peningkatan ketrampilan yang memadai untuk melakukan usaha budidaya dalam

skala menengah dan besar.

Investasi pertanian difokuskan pada komoditas berdaya saing tinggi seperti melon

dan kacang tanah, sedangkan untuk aspek ketahanan pangan diarahkan pada

komoditas padi.

Investasi peternakan difokuskan pada pengembangan kambing peranakan etawah,

disebabkan komoditas ini memiliki dwifungsi produksi yakni selain

menghasilkan anak kambing (daging) juga dapat menghasilkan susu konsumsi.

Sedangkan investasi perikanan budidaya di wilayah kota Cilegon dapat diarahkan

pada pengembangan komoditas lele, nila, ikan patin, dan udang galah baik di

perairan umum maupun kolam. Untuk perairan umum, saat ini memang belum

dibuat tata pengelolaannya.

61 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Ancaman (threats)

1) Adanya pergeseran penggunaan lahan pertanian/perikanan

Pertumbuhan ekonomi wilayah kota Cilegon yang mengandalkan sektor industri,

perdagangan dan jasa akan menimbulkan dampak pergeseran penggunaan lahan

pertanian dan perikanan menjadi lahan non pertanian dan perikanan. Berdirinya

kawasan industri merubah wilayah Cilegon yang semula lahan pertanian menjadi

kawasan industri. Sedangkan wilayah bagian tengah kota Cilegon menjadi

kawasan permukiman perkotaan dan kawasan perdagangan dan jasa. Adanya

pergeseran penggunaan lahan pertanian/perikanan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel Luas lahan menurut penggunaan di kota Cilegon

No Jenis Penggunaan Lahan

Tahun (Ha)

Ket

2012 2009 2005

1. Sawah 1.805 2.154 2.231

2. Tegal/kebun 3.987 4.912 6.644

3. Ladang/huma 434 2.062 475

4. Rawa-rawa tidak ditanami 6 6 6

5. Tambak 9 13 1

6. Kolam empang 16 16 5

7. Lahan Kering yang sementara

tidak ditanami

1.923 1.375 1.915

8. Pekarangan/lahan buat

bangunan dan halaman sekitar

4.980 4.614 4.106

9. Hutan Negara 751 751 751

10. Lain-lain 3.639 1.647 1.411

Sumber : Cilegon Dalam Angka 2012, 2009 dan 2005

Berdasarkan tabel di atas luas lahan menurut penggunaan di kota Cilegon sawah

mengalami penurunan dari 2.231 Ha pada tahun 2005 menjadi 2.154 Ha pada

tahun 2009 hingga turun menjadi 1.805 Ha pada tahun 2012. Tegal/kebun

mengalami pengurangan dari 6.644 Ha tahun 2005 menjadi 4.912 Ha pada tahun

62 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

2009 hingga turun menjadi 3.987 Ha pada tahun 2012. Sementara yang

mengalami kenaikan adalah lahan pekarang/lahan buat bangunan dan halaman

sekitar dari 4.106 Ha tahun 2005 menjadi 4.980 Ha pada tahun 2012 serta lahan

lain-lain dari sebesar 1.411 Ha pada tahun 2005 meningkat menjadi 3.639 Ha

pada tahun 2012.

2) Perubahan sosio-kultur atau pola/gaya hidup masyarakat yang cenderung

meninggalkan sektor pertanian.

Pendapatan petani masih rendah baik secara nominal maupun secara relatif

dibandingkan dengan sektor lain yang disertai pula oleh pertumbuhan kota

Cilegon menjadi kawasan industri akan mengakibatkan bergesernya pola hidup

masyarakat sehingga tidak lagi mengandalkan usaha pada sektor

pertanian/peternakan/ perikanan menjadi andalan bagi mata pencahariannya.

3) Dukungan permodalan yang lemah.

Saat ini dana pemerintah banyak menganggur di bank, termasuk kredit untuk

perekonomian rakyat banyak yang tidak terserap oleh karena administrasi dan

persyaratannya tidak memadai. Oleh karena itu sumber pembiayaan kegiatan

usaha pertanian, peternakan dan perikanan lebih banyak barasal dari non bank,

misalnya pinjaman dari rentenir, teman dan dana sendiri. Oleh karena itu skim

permodalan khusus yang disertai dengan jaminan pasar dan bahan baku yang

jelas melalui kemitraan merupakan salah satu pendekatan penyelesaian masalah

yang prospektif dalam pengembangan usaha pertanian, peternakan dan perikanan.

Kondisi yang diharapkan

Kebijakan yang diharapkan tentunya adalah mengoptimalkan potensi yang

ada dan faktor pembatas dijadikan tantangan dan peluang dalam peningkatan dan

pengembangan di sektor pertanian dan kelautan. Upaya-upaya yang harus dilakukan

adalah melalui 2 pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan Sosial, adalah optimalisasi kegiatan usaha tani dan nelayan untuk

memenuhi kebutuhan rumah tangganya melalui kegiatan usaha sbb :

63 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

a. Budidaya terpadu dengan diversifikasi komoditas yang dibudidayakan pada

areal lahan miliik petani atau nelayan dengan jenis komoditas yang dapat

dipanen per satuan waktu harian, musiman dan tahunan. Komoditas yang

dibudidayakan pada lahan tersebut adalah kombinasi tanaman dan ternak

atau tanaman dan ikan atau ternak dan ikan dengan kondisi :

- Jenis tanaman yang dibudidayakan tidak sulit seperti jenis tanaman padi,

kacang tanah, melon, cabe rawit, sawi, kacang hijau, pisang, pepaya atau

mangga.

- Jenis ternak yang dibudidayakan adalah jenis ternak yang mudah dan

umum dipelihara oleh masyarakat seperti kambing peranakan etawah

dan bebek kosta, yang diarahkan pada budidaya dwifungsi: pembibitan

dan penggemukan (lamanya budidaya lebih singkat).

- Sedangkan untuk perikanan adalah jenis ikan lele yang dapat

hidup/tumbuh dengan air buangan rumah tangga, di arahkan pada

budidaya pembesaran (lamanya budidaya lebih singkat).

b. Budidaya monokultur dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan lahan usaha

dengan cara merubah pola tanam atau meningkatkan indek pertanaman dari

hanya 150 menjadi 200 atau lebih dengan dukungan modal usaha yang

memadai untuk ketersediaan air (sumur bor dan pompa) dan menerapkan

metode budidaya serta penggunaan pupuk yang sesuai dengan anjuran.

2. Pendekatan Pasar, adalah kegiatan usaha tani dan nelayan untuk memenuhi

kebutuhan pasar modern/pabrik makanan/restauran dan pasar tradisional melalui

kegiatan usaha sbb. :

a. Pasar Tradisional mempunyai karakteristik, seperti kualitas komoditas yang

dibeli oleh penampung/pedagang tidak menjadi syarat utama (dibeli

borongan) dan harga yang diterima produsen (petani/nelayan) sangat

fluktuatif, hal ini tergantung pada besarnya pasokan komoditas yang sama

dari luar daerah. Oleh karena itu perlu diperhitungkan oleh petani dan

nelayan menyiasatinya untuk mendapatkan nilai jual produk yang bagus antara

lain :

- Informasi pasar harus di dapat dari kontak person/pedagang di beberapa

Pasar Induk untuk patokan harga jual produk.

64 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

- Kebiasaan petani lain per musim tanam membudidayakan jenis tanaman

apa (Cilegon dan luar daerah), karena akan berpengaruh terhadap jumlah

pasokan ke pasar dan tentunya berpengaruh terhadap nilai jual produk.

- Bilamana informasi pasar sudah didapat per kurun waktu tertentu (5 atau

10 tahun), maka petani dapat memutuskan jenis tanaman apa yang harus

diusahakan dalam jangka waktu tertentu.

- Resiko pasar untuk tanaman sayuran dapat dikurangi bilamana waktu

penanaman/budidaya dilakukan pada musim penghujan, dikarenakan para

petani pada umumnya saat itu menanam jenis tanaman padi.

b. Pasar modern/pabrik makanan/restauran mempunyai karakteristik, seperti

adanya perjanjian/kesepatan antara pihak penampung atau perusahaan dengan

pihak produsen/petani yang mengikat dalam hal kuantitas dan kualitas per

satuan waktu dan harga. Tinggal petaninya secara individu atau kelompok

untuk sama-sama mengatur jadwal penanaman dan berupaya terus untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas produk.

Semuanya akan berjalan dengan baik bilamana pra kondisi dapat dipenuhi

meliputi antara lain :

1. Dukungan permodalan dari lembaga keuangan, koperasi atau lembaga keuangan

mikro berupa pinjaman lunak kredit usaha yang tersedia pada saat musim

tanam/tebar benih dan pengembalian pada saat panen.

2. Terbentuknya kelompok usaha (tani, ternak atau nelayan) yang mandiri sebagai

sarana untuk mencapai maksud dan tujuan bersama.

3. Tersedianya sarana produksi di kios/toko pengecer pada saat musim tanam/tebar

benih untuk kesinambungan produksi/usaha.

4. Insentif benih unggul, kapur pertanian dan pupuk kompos untuk menjaga

kesuburan tanah dan peningkatan produktivitas

5. Insentif sumur bor dan mesin pompa untuk ketersediaan air yang cukup terutama

di musim kemarau untuk kesinambungan usaha memenuhi target IP 200 atau

lebih.

65 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

6. Adanya kesinambungan pasokan benih/bibit tanaman, benih ikan lele, bibit

kambing dan produk unggulan lainnya.

7. Adanya pendampingan dan fasilitasi dari pihak pemerintah (petugas penyuluh)

maupun lembaga pengkajian dalam membantu konsultasi teknis budidaya, cara

mengakses permodalan dan informasi pasar.

Prospek Pembangunan Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan.

Produk Domestik Regional Bruto.

Perkembangan nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan ( PDRB ADHK) Sektor Pertanian mengalami peningkatan yaitu dari Rp

140,579 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp 155,635 milyar pada tahun 2015. Namun

demikian, secara persentase terhadap PDRB ADHK Total Sektor maka sektor

pertanian terus mengalami penurunan yakni dari 0,31 % pada tahun 2010 menjadi

sebesar 0,26 % pada tahun 2015. Nilai PDRB ADHK sektor pertanian dan PDRB

ADHK Total Sektor dalam kota Cilegon tahun 2010 – 2015 seperti terlihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel Perkembangan Nilai PDRB ADHK Sektor Pertanian di Bandingkan PDRB ADHK

Total Tahun 2010 – 2015(Rp Juta)

No Tahun PDRB ADHK

SEKTOR PERTANIAN (A)

PDRB ADHK

TOTAL SEKTOR (B)

% A

Thd B

1. 2010 140.579 44.676.529 0,31

2. 2011 140.293 47.633.318 0,29

3. 2012 144.134 51.300.206 0,28

4. 2013 142.109 54.796.098 0,26

5. 2014 145.342 57.711.045 0,25

6. 2015 155.635 60.204.038 0,26

Sumber : Cilegon dalam angka

66 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Target Pencapaian Sasaran Bidang Pertanian, Peternakan, Kelautan dan

Perikanan

Target Pencapaian Sasaran Bidang Pertanian

Target pencapaian sasaran pada bidang pertanian adalah sebagai berikut:

Tabel Target Pencapaian Sasaran Tanaman Padi Tahun 2016 – 2021

No Tahun Produksi (Ton) Produktivitas (Ku/Ha)

1 2016 12.740 58,71

2 2017 12.995 59,00

3 2018 13.255 59,30

4 2019 13.520 59,59

5 2020 13.790 59,89

6 2021 14.066 60,19

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Tabel Target Pencapaian Sasaran Tanaman Kacang Tanah Tahun 2016 - 2021

No Tahun Produksi (Ton) Produktivitas (Ku/Ha)

1 2016 5.804 26,14

2 2017 5.920 26,27

3 2018 6.039 26,41

4 2019 6.160 26,54

5 2020 6.283 26,67

6 2021 6.409 26,80

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

67 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Dari data target pencapaian sasaran komoditas tanaman pangan padi dan

kacang tanah tahun 2016 – 2021 di atas, ada beberapa hal yang menjadi penekanan

adalah :

1. Luas area tanam akan mengalami penurunan sebesar ± 2 % per tahun yang

disebabkan karena adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan non

pertanian.

2. Meski demikian sasaran produksi dan produktivitas tanaman pangan yakni padi

dan kacang tanah ditargetkan mengalami kenaikan yakni untuk padi mencapai

14.066 ton dan kacang tanah mencapai 6.409 ton pada tahun 2021. Hal ini bisa

dicapai dengan cara :

a. Penggunaan benih unggul yang bermutu.

b. Pengolahan tanah yang intensif.

c. Penggunaan pupuk yang berimbang.

d. Pengendalian organisme pengganggu tanaman secara intensif.

e. Pengairan yang intensif dengan diadakannya sumur dalam di area pertanian.

f. Budidaya pertanian yang lebih intensif.

Tabel Target Pencapaian Sasaran Jagung Tahun 2016 - 2021

No Tahun Produksi (Ton) Produktivitas (Ku/Ha)

1 2016 81 28,42

2 2017 83 28,56

3 2018 84 28,71

4 2019 86 28,85

5 2020 88 28,99

6 2021 89 29,14

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

68 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Target pencapaian sasaran tanaman hortikultura Tahun 2016 – 2021

Tabel Target Pencapaian Sasaran Tanaman Melon Tahun 2016 - 2021

No Tahun Produksi (Kuintal)

1 2016 1.249,6

2 2017 1.700

3 2018 1.850

4 2019 2.000

5 2020 2.150

6 2021 2.300

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Target pencapaian sasaran tanaman cabe Tahun 2016 – 2021

Tabel target pencapaian sasaran tanaman cabe Tahun 2016 – 2021

No Tahun Produksi (Kuintal)

1 2016 600

2 2017 650

3 2018 700

4 2019 750

5 2020 800

6 2021 850

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

69 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Dari data target pencapaian sasaran komoditas tanaman hortikultura tahun

2016 – 2021 di atas, ada beberapa hal yang menjadi penekanan, yakni :

1. Luas area tanam akan mengalami penurunan yang disebabkan karena adanya alih

fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan non pertanian.

2. Meski demikian sasaran produksi dan produktivitas tanaman hortikultura

ditargetkan mengalami kenaikan pada tahun 2021 yakni produksi melon sebesar

2.300 kuintal, tanaman cabe sebesar 850 kuintal. Hal tesebut bisa dicapai dengan

cara :

a. Penggunaan benih unggul yang bermutu.

b. Pengolahan tanah yang intensif.

c. Penggunaan pupuk yang berimbang.

d. Pengendalian organisme pengganggu tanaman secara intensif.

e. Pengairan yang intensif dengan diadakannya sumur dalam di area pertanian.

f. Budidaya pertanian yang lebih intensif.

70 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Target Pencapaian Sasaran Bidang Peternakan

Target pencapaian sasaran bidang peternakan adalah sebagai berikut:

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon

Peningkatan populasi ternak ruminansi diharapkan mengalami kenaikan tiap

tahun sehingga mencapai 9.316 ekor pada tahun 2021.

Cakupan pelayanan kesehatan hewan meningkat tiap tahun hingga mencapai

16 % pada tahun 2021.

Cakupan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner meningkat tiap tahun

sehingga mencapai 8 % pada tahun 2021.

Tabel Target Pencapaian Sasaran Bidang Peternakan Tahun 2016 – 2021

NO URAIAN

TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. Peningkatan Populasi Ternak

Ruminansia (%)

- 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Populasi Ternak Ruminansia (ekor) 9.087 9.132 9.178 9.224 9.270 9.316

2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Hewan

(%)

- 12 13 14 15 16

Jumlah pelayanan (ekor) 35.379 38.328 41.276 44.224 47.172

3. Cakupan Pengawasan Kesehatan

Masyarakat Veteriner (%)

- 5 5 6 7 8

Jumlah pelaku usaha 18 18 22 26 29

71 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Target Pencapaian Sasaran Perikanan

Tabel Target Pencapaian Sasaran Sektor Perikanan Tahun 2016 – 2021

No Uraian Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. Produksi Perikanan

Tangkap (Ton)

357,1 363,90 371,18 378,60 386,18 393,90

2 Produksi Perikanan

Budidaya (Ton)

270 275,15 280,65 286,27 291,99 297,83

3 Konsumsi Ikan

(gram/kapita/tahun)

25,3 25,8 26,3 26,8 27,3 27,8

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon

Tingkat produksi perikanan diharapkan terus mengalami peningkatan tiap

tahun hingga mencapai 393,9 ton perikanan tangkap dan sebesar 297,83 ton

perikanan budidaya pada tahun 2021. Sementara kondisi perairan kota Cilegon yang

sudah tidak produktif lagi sebagai wilayah penangkapan ikan akibat dampak

lingkungan aktifitas industri di kota Cilegon yang mempengaruhi produktifitas

perairan merupakan faktor penghambat produksi perikanan tangkap. Untuk mengatasi

masalah tersebut maka cara yang ditempuh adalah meningkatkan SDM nelayan dan

memperluas wilayah pengangkapan dengan cara merubah sistem operasional

penangkapan ikan menggunakan teknologi yang lebih maju agar dapat melaut lebih

jauh. Upaya lain adalah melalui peningkatan produksi perikanan budidaya air tawar

terutama ikan lele. Peningkatan ini diarahkan kepada pembudidaya pemula dan

intensifikasi dari pembudidaya dengan cara peningkatan kualitas SDM pembudidaya.

Sementara tingkat konsumsi ikan diharapkan mengalami kenaikan menjadi

sebesar 27,8 gram/kapita/tahun pada tahun 2021 yang diupayakan melalui kegiatan

promosi gemar makan ikan (GEMARIKAN) yang diadakan setiap tahun.

72 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Berpijak pada kondisi saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi

sampai dengan Tahun 2021 serta mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat

Kota Cilegon maka visi pembangunan Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 adalah

sebagai berikut:

“ TERWUJUDNYA KOTA CILEGON YANG UNGGUL DAN SEJAHTERA

BERBASIS INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA “

Berdasarkan VISI tersebut, diperlukan sejumlah MISI yang mengarahkan

pencapaian visi secara sistematis, yaitu :

1. MEMANTAPKAN KEMANDIRIAN PEREKONOMIAN DAERAH

Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mengembangkan dan

memperkuat perekonomiannya agar memiliki daya saing secara nasional maupun

global dengan dengan menggunakan seluruh potensi yang ada yang berorientasi

kepada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis pada industri,

perdagangan dan jasa.

2. MEMANTAPKAN LINGKUNGAN KOTA YANG ASRI DAN LESTARI

Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mengelola sumber daya

alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga daya dukung dan fungsi

lingkungan, serta menjaga rasio keseimbangan ruang yang serasi antara kawasan

lindung dan kawasan budidaya.

73 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

3. MEMANTAPKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu membangun sumberdaya

manusia yang cerdas, sehat dari segi jasmani dan rohani, berkualitas dan produktif

serta memiliki kompetensi yang tinggi sehingga memiliki daya saing baik lokal

ataupun global, menjunjung nilai-nilai luhur agama dan kearifan budaya, serta

memiliki akses terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan dan pelayanan masyarakat

yang berkualitas, terpadu, adil dan merata pada seluruh lapisan masyarakat.

4. MEMANTAPKAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KOTA

Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mewujudkan pelayanan

sarana dan prasarana kota yang merata dan berkualitas yang berorientasi terhadap

pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga dapat menunjang akselerasi

pertumbuhan dan pembangunan kota.

5. MEMANTAPKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN

Melalui misi ini diharapkan, Kota Cilegon mampu membangun pemerintahan

yang akuntabel, bertanggung jawab, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta

sadar akan hak dan kewajiban, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan, meningkatkan efisiensi dari briokrasi, membangun kemitraan yang

serasi antara eksekutif dan legislatif, dan penciptaan kondisi politik yang stabil dan

konsisten dalam penegakan hukum.

Guna mengarahkan rumusan kebijakan tahunan selama periode 2016 – 2021 dalam

rangka pencapaian visi dan misi tersebut, dituangkan lebih lanjut dalam 5 (lima)

Agenda Pembangunan, meliputi :

Pertama, Agenda Cilegon Mandiri

Dalam Agenda ini, diharapkan, Kota Cilegon mampu mengembangkan dan

memperkuat kemandirian perekonomian daerah sehingga mampu bertahan di

perekonomian nasional maupun global dengan dengan menggunakan seluruh potensi

yang ada yang berorientasi kepada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif

berbasis pada industri, perdagangan dan jasa. Kemandirian perekonomian daerah juga

mensyaratkan ketahanan ekonomi masyarakatnya melalui kebijakan investasi padat

74 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

karya, meningkatkan kompetensi tenaga kerja local, peningkatan peran industry

mikro, kecil, menengah dan koperasi, peningkatan produktifitas pertanian, serta

pembangunan pelabuhan daerah dan optimalisasi wilayah pesisir.

Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah kegiatan strategis, diantaranya :

1. Meningkatkan kemitraan IMKM dengan industry besar melalui penerapan link

and match industry hulu ke hilir

2. Menumbuh kembangkan industry padat karya

3. Penerapan Konsep ONE VILLAGE ONE PRODUCT dalam pengembangan

UMKM;

4. Pembangunan pasar tradisional yang sehat dan bersih

5. Pembangunan Pelabuhan Daerah

6. Pertanian berbasis teknologi

7. Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan kerja

8. Pengembangan kawasan industri kecil

9. Penguatan pemberdayaan ekonomi lokal

Kedua, Agenda Cilegon Bersih dan Asri

Dalam Agenda ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mengelola sumber daya daerah

dan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga daya dukung dan fungsi

lingkungan, serta menjaga rasio keseimbangan ruang yang serasi antara kawasan

lindung dan kawasan budidaya. Agenda ini juga mensyaratkan kondisi penataan

perkotaan yang berkualitas, terjaganya ketertiban dan keindahan kota, terciptanya

kondisi kebersihan kota yang memadai, serta terpenuhinya ruang public bagi seluruh

warga masyarakat. Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah Program/Kegiatan

Strategis, diantaranya :

1. Penataan Estetika Kota antara lain pembangunan ruang publik, taman-taman

kota, taman tematik, penataan jalan-jalan protokol, gerbang selamat datang,

penataan dan pengendalian bangunan dan reklame.

2. Penataan sektor informal

3. Penataan dan pengendalian bangunan dan reklame

4. Pemantauan Kualitas Lingkungan

5. Penyiapan sarana dan prasarana pemantau lingkungan melalui pengadaan alat

dan pembangunan laboratorium lingkungan.

75 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

6. Penataan Kawasan Budidaya dan Lindung

7. Peningkatan luas areal kawasan RTH

8. Pengembangan Wilayah pada Bagian Utara dan Selatan Kota Cilegon

9. Pengelolaan Mitigasi Bencana

Ketiga, Agenda Cilegon Sehat dan Cerdas,

Dalam agenda ini diharapkan, Kota Cilegon mampu membangun sumberdaya

manusia yang cerdas, sehat dari segi jasmani dan rohani, berkualitas dan produktif

serta memiliki kompetensi yang tinggi sehingga memiliki daya saing baik lokal

ataupun global, menjunjung nilai-nilai luhur agama dan kearifan budaya, serta

memiliki akses terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan dan pelayanan masyarakat

yang berkualitas, terpadu, adil dan merata pada seluruh lapisan masyarakat.

Dengan diberlakukannya undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 yang mengatur

kewenangan strata Pendidikan SMA/SMK menjadi kewenangan Provinsi, maka

berbagai kebijakan terkait sekolah gratis yang selama ini diterapkan di Kota Cilegon

menjadi fokus pembahasan tersendiri dengan pihak Provinsi, agar masyrakat yang

selama ini bersekolah gratis di Kota Cilegon tetap mendaptkan sekolah gratis hingga

jenjang SMA/SMK.

Oleh karenanya substitusi anggaran akan digunakan untuk pendidikan dasar dan

sekolah menengah pertama secara maksimal, termasuk meningkatkan kesejahteraan

guru negeri dan swasta. Selain itu pengembangan fisik sekolah akan menjadi prioritas

dengan konsep vertikal building mengingat kondisi lahan yang tidak memungkinkan

adanya penambahan luasan.

Pada bidang kesehatan, infrastruktur kesehatan masih perlu terus dikembangkan untuk

menunjang pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan terjangkau. Oleh karena itu,

penyediaan sarana kesehatan yang mampu menjangkau seluruh masyarakat serta

mudah diakses secara cepat adalah suatu keharusan. Selain itu, undang-undang

kesehatan yang mengamanatkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah mengalokasikan

anggaran pembangunan bidang kesehatan dengan prosentase sebesar 10% dari total

belanja langsung, menjadikan rujukan utama prioritas perencanaan dan penanggaran

dalam penyusunan APBD setiap tahunnya.

Agenda ini diarahkan pada peningkatan kecerdasan, kesehatan masyarakat, serta

kualitas dan ketrampilan SDM, dalam koridor pembangunan berkelanjutan.

76 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah Program/Kegiatan strategis, diantaranya :

1. Penggalian dan pengembangan kesenian tradisional

2. Dukungan pelaku seni untuk mengaktualisasi apresiasi seni dan pembinaan seni

3. Peningkatan cakupan jaminan kesehatan masyarakat

4. Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan dasar di setiap kelurahan sebagai

pusat promosi dan edukasi ksehatan berkelanjutan

5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan

6. Peningkatan sarpras pendidikan dasar yang memenuhi standar pelayanan

minimal Jaminan kesejahteraan social bagi masyarakat miskin

7. Penerapan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender

8. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas dan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar

dan pendidikan keagamaan

9. Mengupayakan Standarisasi Pengembangan Luas Lahan Pendidikan Dasar

10. Menerapkan Penguasaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi di Pendidikan Dasar

11. Menjamin ketersediaan layanan pendidikan nonformal yang berkualitas

Keempat, Agenda Cilegon Nyaman

Dalam Agenda ini diharapkan, Kota Cilegon mampu mewujudkan pelayanan sarana

dan prasarana kota yang merata dan berkualitas yang berorientasi terhadap

pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga dapat menunjang akselerasi

pertumbuhan dan pembangunan kota. Pembangunan infrastruktur adalah kebutuhan

pokok. Semakin maju ekonomi suatu daerah maka kebutuhan infrastruktur fisiknya

akan semakin berkembang. Begitu juga sebaliknya, apabila pembangunan

infrastruktur fisik tertahan, maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami

hambatan yang serius. Atas dasar ini, pemerintah kota ke depan harus mempercepat

program pembangunan infrastruktur kota.

Agenda Cilegon Maju dan Mandiri, dicerminkan dengan kondisi infrastruktur kota

yang memadai serta mampu memenuhi kebutuhan aktifitas ekonomi segenap warga

masyarakatnya.

77 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah Program/Kegiatan strategis, diantaranya :

1. Manajemen Rekayasa Lalu Lintas dan Manajemen Parkir

2. Meningkatkan akses transportasi public yang nyaman, aman dan terjangkau

3. Pembangunan Jalan Lingkar Utara termasuk dengan utilitas yang terintegrasi

4. Melaksanakan peningkatan struktur dan kapasitas jalan jalan – jalan kota

5. Pembangunan Kolam Retensi dan normalisasi saluran drainase

6. Pembangunan Rumah Susun, Penataan Lingkungan dan Revitalisasi kawasan

kumuh

7. Pengelolaan sampah terpadu (Integrated solid waste manajement) dengan

membangun transfer depo di setiap kecamatan dan TPS 3R tersebar di seluruh

wilayah.

8. Pembangunan IPLT

9. Pengembangan alternatif air baku

10. Kerjasama antar daerah dalam pemenuhan air baku

11. Percepatan Pembangunan Sanitasi Kota

12. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

13. Penyedian sarana dan prasarana gedung pemerintahan

14. Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Kelima, Agenda Cilegon Berwibawa

Dalam Agenda ini diharapkan, Kota Cilegon mampu membangun pemerintahan yang

akuntabel, bertanggung jawab, serta sadar akan hak dan kewajiban, meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan efisiensi dari birokrasi,

membangun kemitraan yang serasi antara eksekutif dan legislatif, dan penciptaan

kondisi politik yang stabil dan konsisten dalam penegakan hukum

Reformasi birokrasi yang sekarang berjalan, perlu ditingkatkan akselerasinya, untuk

memenuhi harapan masyarakat terhadap birokrasi yang tangkas, tanggap, dan cepat.

Oleh karena itu, sudah sangat mendesak untuk melakukan reformasi birokrasi secara

menyeluruh. Restrukturisasi organisasi pemerintahan harus dilakukan dengan

memperkuat front office pelayanan publik.

Di samping itu, reward dan punishment di dalam birokrasi harus ditata ulang agar

lebih adil dan proporsional. Gebrakan-gebrakan dalam reformasi birokrasi ini adalah

suatu keharusan untuk menyesuaikan dengan dinamika demokratisasi dan

78 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

pertumbuhan ekonomi. Agenda ini diarahkan pada peningkatan tatakelola

pemerintahan dalam koridor pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean

governance).

Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah Program/Kegiatan strategis, diantaranya :

1. Membangun PUSAT PEMERINTAHAN yang menggabungkan seluruh instansi

pemerintah dalam satu area

2. Mewujudkan Sistem Pemerintahan yang Transparan dan Akuntabel berbasis E-

GOVERNMENT, khususnya pada Bidang Perencanaan, Penganggaran dan

layanan publik

3. Melaksanakan Renumerasi Pegawai

4. Optimalisasi Pelayanan Publik pada seluruh strata pemerintahan (Kota,

Kecamatan dan Kelurahan)

5. Membangun INTEGRATED CITY CONTROL dengan memanfaatkan Wireless

Sensor Network yang mampu memantau seluruh wilayah Kota Cilegon,

termasuk di dalamnya mengakomodir implementasi electronic government

dalam hubungannya dengan Government to Government, Government to

Business, dan Government to Citizen.

79 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Sebagai bahan masukan dalam penyusunan Renstra SKPD Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian maka dilakukan telaahan atas Renstra Kementerian Pertanian

Tahun 2015 – 2019, sebagai berikut :

80 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

81 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Misi Kementerian Pertanian

Dalam rangka mewujudkan visi ini maka misi Kementerian Pertanian adalah :

1. Mewujudkan kedaulatan pangan.

2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan.

3. Mewujudkan kesejahteraan petani.

4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi.

Tujuan

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Pertanian, maka tujuan

pembangunan pertanian periode 2015-2019 yang ingin dicapai yaitu:

1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan

pangan.

2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian.

3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.

4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

5. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang

amanah dan profesional.

Sasaran Strategis Kementerian Pertanian

Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai dalam dalam

periode 2015-2019 adalah :

1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan

gula

2. Peningkatan diversifikasi pangan

3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar

ekspor dan substitusi impor

4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi

5. Peningkatan pendapatan keluarga petani

6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik

82 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Kementerian Pertanian

tahun 2015 – 2019 digambarkan sebagai berikut :

83 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Peta Administrasi Kota Cilegon

84 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Luas lahan Kota Cilegon 17.550 Ha dengan potensi untuk lahan pertanian adalah

sebagai berikut :

No. Penggunaan Lahan Tahun 2014 (Ha)

1 LAHAN PERTANIAN

1,1 Lahan Sawah

Sawah Tadah Hujan 1.818

Jumlah Lahan Sawah 1.818

1,2 Lahan Bukan Sawah

a. Lahan Kering -

1. Pekarangan -

2. Tegal/Kebun 3.405

3. Ladang/Huma 2.029

4. Penggembalaan/Padang rumput -

5. Sementara tidak diusahakan 1.273

6. Ditanami pohon/Hutan rakyat -

7. Hutan Negara -

8. Perkebunan 101

9. Lain-lain (pekarangan yg

ditanami Tan.Pertanian) -

b. Lahan Lainnya

(Tambak,Kolam,Empang,Hutan

Negara dll) 859

Jumlah Lahan Bukan Sawah 7.667

2 LAHAN BUKAN PERTANIAN

Rumah,bangunan&lahan

sekitarnya

(Jalan,Rawa,Tambak,Kolam,Danau

dll) 8.065

Jumlah Lahan Bukan Pertanian 8.065

Jumlah 17.550

Panjang Garis Pantai

Kota Cilegon mempunyai panjang garis pantai sepanjang 25 KM (UU No.19

Th.1999)

Tahun 2014 setelah dilakukan pengukuran Zonasi = 51,58 KM

Pulau

Jumlah Pulau Kota Cilegon : 5 Pulau

Luas Pulau Merak Besar = 51,35 Ha ; Merak Kecil=1,04Ha ;Tempurung=3,94 Ha

;Ular=2,43Ha Pulorida=2,25 Ha)

Luas Perairan Laut = 197,17 KM2 (19,717 Ha)

Luas Pesisir = 118,03 KM

85 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

3.5 Penentuan Isu – isu Strategis

Ketahanan pangan merupakan issue nasional, yang mana tingkat import pangan

Indonesia cenderung meningkat, padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki

sumber daya alam yang melimpah.

Potret ketahanan pangan Kota Cilegon menunjukan bahwa :

1. Ketersediaan pangan, sudah melebihi standar, dengan porsi terbesar supply dari

daerah lain, dan dari sisi produksi masih merah;

2. Konsumsi masih rendah, factor penyebab antara lain tingkat daya beli ataupun

juga kekurangfahaman masyarakat akan tingkat/variasi gizi, terutama konsumsi

sayur dan buah.

3. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan belum optimal

Potret diatas menunjukan bahwa ketersediaan bahan pangan sudah teratasi di kota

Cilegon, hal ini diperkuat dengan persentase konsumsi non pangan di kota Cilegon

yang berada di atas 50% dari total pendapatan perkapita. Namun hal ini harus juga di

barengi dengan diversifikasi pola pangan dengan memperhatikan optimalisasi asupan

gizi. Meskipun ketersediaan pangan sudah teratasi jalur distribusi harus tetap

dioptimalkan karena Cilegon bukan merupakan basis produksi pangan.

ISU DI BIDANG PERTANIAN

Peningkatan hasil pertanian tentu membutuhkan ketersediaan lahan. Data menunjukan

bahwa lahan pertanian khususnya sawah semakin berkurang. Tercatat luas sawah di

tahun 2011 adalah seluas 1.805 hektar dan di tahun 2015 menjadi seluas 1.627

hekatar. Terkait hal tersebut, diperlukan regulasi untuk mempertahankan lahan

pertanian pangan berkelanjutan. Di samping itu, dengan terbatasnya lahan pertanian

yang dimiliki Cilegon, maka strategi peningkatan hasil pertanian harus dilakukan

dengan meningkatkan produktivitas pertanian. Metode yang perlu dilakukan adalah

dengan penerapan pertanian berbasis teknologi.

86 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

ISU STRATEGIS

Berpijak pada kondisi dan tantangan pembangunan sebagaimana diuraikan

sebelumnya, maka isu strategis dan permasalahan pokok yang menjadi agenda dan

prioritas pembangunan Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut:

Kualitas dan daya saing perekonomian

Struktur perekonomian daerah Kota Cilegon yang didominasi oleh sektor industri,

pada satu sisi memberikan dampak positif terhadap tingginya laju pertumbuhan

ekonomi daerah, namun di sisi lain dampak negatif yang ditimbulkan yaitu kerawanan

sosial serta pencemaran lingkungan. Hal tersebut dikarenakan sektor industri yang

berkembang di Kota Cilegon bukan merupakan industri yang berbasis sumberdaya

lokal, namun merupakan industri yang padat modal serta membutuhkan tenaga kerja

dengan skill atau keahlian khusus.

Disamping itu, perekonomian yang didominasi oleh industri, strukturnya relatif lemah

dan sangat rawan terhadap adanya gejolak perekonomian. Oleh karena itu, kegiatan-

kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis sumberdaya lokal berupa UMKM dan

Koperasi harus lebih ditingkatkan kinerjanya agar dapat berperan lebih signifikan

dalam pekerkomian daerah, serta mampu mendukung kinerja sektor industri daerah

Permasalahan pokok yang terkait dengan kualitas dan daya saing perekonomian

adalah:

1. Penataan dan pengembangan sentra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

serta industri kecil dan menengah (IKM)

2. Keterbatasan akses tenaga kerja lokal terhadap kesempatan kerja

3. Peningkatan Kapasitas Balai Latihan Kerja

4. Pengembangan dan Insentif perijinan usaha bagi pelaku usaha ekonomi padat

karya Ketersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi yang

berkualitas

5. Pengembangan pertanian berbasis IPTEK

6. Penumbuhan dan penguatan ekonomi kreatif

7. Peningkatan sarana dan prasarana pasar tradisional yang bersih dan sehat

8. Penumbuhan Destinasi pariwisata

9. Stabilitas dan pertumbuhan ekonomi didukung investasi;

10. Produktivitas, kualitas dan daya saing perekonomian;

11. Pengangguran dan produktivitas tenaga kerja;

87 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

12. Kerjasama antar daerah dalam penyediaan pangan.

13. Penurunan jumlah penduduk miskin

14. Perluasan lapangan pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran

15. Penataan ruang, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup

Sebagaimana umumnya kawasan perkotaan yang memiliki lahan yang sangat terbatas,

Kota Cilegon dihadapkan dengan semakin menurunnya luas lahan terbuka akibat

semakin intensifnya penggunaan lahan khususnya untuk permukiman. Dengan

kecenderungan demikian, maka konsistensi terhadap implementasi perda penataan

ruang harus diupayakan guna mencegah terjadinya konversi lahan yang masif

sehingga akan berakibat pada menurunnya daya dukung lahan. Lebih jauh lagi,

aktivitas di kawasan perkotaan yang sangat tinggi tanpa diimbangi oleh upaya

pengendalian lingkungan, pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya degradasi

lingkungan yang akan sangat merugikan bagi kelangsungan pembangunan.

88 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi PD

Kota Cilegon dengan luas wilayah 17.550 Ha dan jumlah penduduk lebih

dari 400.000 jiwa berada di sebelah barat wilayah Propinsi Banten dan pintu gerbang

jalur transportasi ujung barat Pulau Jawa sebagai jalur lintasan pergerakan lalu lintas

regional menunjukkan suatu posisi yang sangat strategis dilihat dari aspek geografis

maupun ekonomis. Pembangunan yang dilaksanakan di wilayah Kota Cilegon

memilki ciri khas tersendiri dengan pembagian kawasan pembangunan yang terdiri

atas kawasan industri terletak di sebelah utara dan barat, kawasan pemukiman di

pusat Kota Cilegon serta kawasan pertanian di sebelah timur dan selatan.

Kebijakan pembangunan di Kota Cilegon menitikberatkan pada

pembangunan di sektor industri dan jasa yang pertumbuhannya cukup pesat dengan

kebutuhan ruang/lahan yang cukup tinggi. Konsekuensi pemenuhan kebutuhan lahan

tersebut menggeser fungsi lain yaitu, di darat lahan pertanian dan di laut adalah

perairan penangkapan ikan.

Perubahan fungsi lahan akan berlanjut terus dan untuk itu perlu pengaturan

untuk melindungi semakin sempitnya ruang gerak kegiatan usaha pertanian dan

penangkapan ikan. Di lain pihak kebijakan di sektor pertanian dan kelautan harus

tetap ditingkatkan dan dikembangkan mengingat secara sosial, budaya maupun

ekonomi sebagian besar masyarakat kegiatan usahanya berbasis atau mengakar di

sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan.

89 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Perkembangan sektor industri, perdagangan dan jasa telah meningkatkan

dinamika masyarakat Kota Cilegon ke arah perubahan pola sikap dan pola fikir yang

lebih maju dan modern. Di samping itu peningkatan jumlah penduduk yang diikuti

dengan tumbuhnya pusat kegiatan perdagangan, pelayananan umum dan jasa serta

berkembangnya daerah – daerah pemukiman merupakan prospek pasar yang

potensial. Oleh karena itu, pengembangan usaha di tingkat masyarakat perlu terus

ditingkatkan sehingga peluang tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh

masyarakat Kota Cilegon secara luas, dan pada gilirannya diharapkan ketergantungan

pada sektor industri dapat diatasi.

Kesadaran dan motivasi dalam melaksanakan kegiatan yang memiliki nilai

tambah secara ekonomis mendorong terbentuknya keunggulan bisnis yang menjadi

salah satu faktor penting dalam mewujudkan visi Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021

yakni Terwujudnya Kota Cilegon Yang Unggul dan Sejahtera Berbasis Industri,

Perdagangan dan Jasa. Sehubungan dengan visi tersebut, seluruh komponen

masyarakat Kota Cilegon dituntut untuk bergerak secara terpadu dan sinergi dengan

berpijak pada suatu kepentingan untuk mewujudkan Kota Cilegon sebagai pusat

kegiatan industri, perdagangan dan jasa.

Keberadaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui program

pembangunan bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan, Kelautan dan

Perikanan harus mampu memberdayakan ekonomi rakyat melalui keterpaduan

program dari semua komponen masyarakat, pemerintah dan dunia usaha, sehingga

pelaksanaan program bisa dilakukan secara sinergis, terkoordinasi dan berkelanjutan.

Berdasarkan pada visi Kota Cilegon maka visi pembangunan Dinas

Ketahanan Pertanian dan Kelautan adalah :

“ Mengembangkan dan memperkuat kemandirian sektor pertanian,

peternakan, dan perikanan dalam perekonomian daerah dan memantapkan

ketahanan pangan kota Cilegon “

90 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah terwujudnya kemampuan

individu (pegawai) yang profesional, handal dan peka terhadap kondisi lingkungan

masyarakat. Kondisi tersebut menjadi suatu kekuatan bagi organisasi yang

dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, berlanjut dan konsisten dalam

memenuhi kepentingan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan di sektor

pertanian dan kelautan menuju pada kemandirian usaha dan kehidupan yang lebih

baik.

Berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi maka Misi Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian sebagai berikut :

Misi 1 : Mengoptimalkan pertanian berbasis teknologi untuk meningkatkan

komoditas unggulan daerah kota Cilegon;

Misi 2 : Memantapkan daya dukung stabilitas pangan melalui penguatan aspek

ketersediaan, konsumsi dan distribusi pangan yang berkelanjutan;

Misi 3 : Meningkatkan pengelolaan ketahanan pangan, pertanian, peternakan,

kelautan dan perikanan dengan mengoptimalkan pelayanan terhadap

masyarakat.

91 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD

Tujuan dan Sasaran dari Misi 1 adalah sebagai berikut :

Tujuan :

Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan daerah melalui

optimalisasi pertanian berbasis teknologi

Sasaran :

Tercapainya tingkat produksi komoditas unggulan daerah melalui optimalisasi

pertanian berbasis teknologi.

Tujuan dan Sasaran dari Misi 2 adalah sebagai berikut :

Tujuan :

Penguatan aspek ketersediaan, konsumsi, dan distribusi pangan melalui peningkatan

partisipasi masyarakat dalam peningkatan konsumsi pangan, penganekaragaman

pangan serta peningkatan koordinasi antara pemerintah, dunia swasta serta

masyarakat.

Sasaran :

Tercapainya skor SPM Ketahanan Pangan meliputi : Tingkat konsumsi energi;

Tingkat konsumsi protein; Tingkat minimal cadangan panagn pemerintah; Tingkat

pengawasana pangan segar asal tumbuhan; Tingkat ketersediaan energi; Tingkat

ketersediaan protein; dan Stabilitas harga pangan (beras).

92 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Tujuan dan Sasaran dari Misi 3 adalah sebagai berikut :

No Tujuan Sasaran Ket

1.

2.

Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme aparatur Dinas Pertanian dan Kelautan dan pelaku usaha. Meningkatkan kemampuan perencanaan, evaluasi, pelaporan, serta ketersediaan sarana dan prasarana bagi aparatur Dinas Pertanian dan Kelautan untuk kelancaran dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

a. Terlatihnya SDM aparatur

dan bertambahnya wawasan dan pengetahuan aparatur Dinas Pertanian dan Kelautan dan pelaku usaha.

a. Tersedianya sarana dan

prasarana untuk kepentingan administrasi dan teknis di lapangan.

b. Tersedianya dokumen perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang baik dalam upaya pelayanan prima pada masyarakat.

93 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

4.3 Strategi dan Kebijakan

Dalam penyusunan strategi dan kebijakan Dinas Pertanian dan Kelautan

harus mengacu kepada Agenda Pemerintah Kota Cilegon Tahun 2010-2015 ada 5

agenda pembangunan yaitu :

Pertama, Agenda Cilegon Mandiri

Agenda ini ditindaklanjuti dengan sejumlah kegiatan strategis, diantaranya

1. Meningkatkan kemitraan IMKM dengan industry besar melalui penerapan link

and match industry hulu ke hilir

2. Menumbuh kembangkan industry padat karya

3. Penerapan Konsep ONE VILLAGE ONE PRODUCT dalam pengembangan

UMKM;

4. Pembangunan pasar tradisional yang sehat dan bersih

5. Pembangunan Pelabuhan Daerah

6. Pertanian berbasis teknologi

7. Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan kerja

8. Pengembangan kawasan industri kecil

9. Penguatan pemberdayaan ekonomi lokal

Kedua, Agenda Cilegon Bersih dan Asri

Ketiga, Agenda Cilegon Sehat dan Cerdas,

Keempat, Agenda Cilegon Nyaman

Kelima, Agenda Cilegon Berwibawa

Dari 5 Agenda pembangunan daerah tersebut, yang terkait dengan Dinas

Pertanian dan Kelautan yang utamanya adalah Agenda ke-1 yakni Agenda Cilegon

Mandiri.

94 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Pencapaian tujuan dan sasaran dari Agenda Cilegon Mandiri dilaksanakan

oleh 5 (lima) program utama dinas ketahanan pangan dan pertanian yaitu program

pengembangan pertanian, program pengembangan peternakan, program

pengembangan perikanan, program konsumsi dan keamanan pangan dan program

ketersediaan, distribusi dan kerawanan pangan.

Dalam rangka menunjang tujuan dan sasaran agenda pembangunan daerah

tersebut, dan tujuan dan sasaran diterapkan strategi :

1. Mengoptimalkan pembinaan terhadap petani, peternak dan nelayan dalam upaya

pemahaman manfaat berkelompok untuk mencapai tujuan bersama.

2. Meningkatkan pembinaan terhadap petani, peternak dan nelayan dalam upaya

memenuhi kualifikasi kreditor melalui fasilitasi dengan lembaga keuangan.

3. Meningkatkan pembinaan petani, peternak dan nelayan dalam memenuhi

sarana produksi pertanian melalui fasilitasi dengan penyedia sarana produksi

serta adanya insentif dari pemerintah.

4. Mengkoordinasikan kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan kegiatan

produksi dan pemasaran hasil.

5. Mendorong terbentuknya lembaga keuangan mikro atau koperasi di pedesaan

bekerjasama dengan Dinas terkait.

6. Meningkatkan pembinaan terhadap produsen dalam upaya menjaga kontinuitas

produk unggulan melalui kemitraan antara produsen dengan penyedia saprodi dan

pasar.

7. Menyelenggarakan temu usaha, sosialisasi antar produsen, penyedia saprodi serta

pemasok pasar dalam upaya mendapatkan informasi aktual melalui dukungan

sarana dan prasarana yang memadai.

95 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Dalam melaksanakan rencana pembangunan untuk tercapainya tujuan dan

sasaran di bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan maka arah

kebijakan yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas tanaman pangan, peternakan dan kelautan dengan

penangkapan/budidaya terpadu dalam peningkatan pendapatan dan pemenuhan

pangan keluarga.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang peningkatan produksi

pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan.

3. Meningkatkan kemampuan petani, peternak dan pembudidaya ikan untuk

mengembangkan komoditas yang berdaya saing tinggi.

4. Mengembangkan jaringan informasi antara pemasok sarana produksi, produsen

dan pasar.

5. Mengembangkan komoditas yang mempunyai prospek pasar yang baik serta

hasil olahannya.

6. Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik.

7. Meningkatkan etika, disiplin dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah.

8. Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan pembangunan yang partisipatif.

96 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN

DAN PENDANAAN INDIKATIF

Program

Sesuai dengan pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (RPP),

setiap eselon III dalam Struktur Organisasi SKPD mempunyai satu program dan nama

program mencerminkan nama eselon III, sehingga di lingkup Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kota Cilegon ditetapkan 5 (lima) program utama dan 1 (satu)

program generik.

Program yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota

Cilegon untuk periode Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

2. Program Pengembangan Peternakan dan Kesehatan Hewan;.

3. Program Pengembangan Perikanan;

4. Program Konsumsi dan Keamanan Pangan;

5. Program Ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan;

6. Program Dukungan Pelayanan Pemerintahan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian (program generik).

97 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Indikasi Kegiatan

Berkenaan dengan adanya penyesuaian OPD Baru sementara DPA TA. 2017

sudah ditetapkan maka untuk indikasi kegiatan TA 2017 ada yang mengalami

perbedaan. Sehingga indikasi kegiatan Tahun 2017 masih ada yang mengikuti Renstra

Tahun 2010 – 2015.

Sementara uraian indikasi kegiatan dari masing-masing program untuk

Tahun 2018 – 2021 mengacu sebagai berikut:

Program Pengembangan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:

1. Kegiatan Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultra dan

Perkebunan;

2. Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;

3. Kegiatan Pengembangan, Pengolahan dan Pemasaran Tanaman pangan,

Hortikultura dan Perkebunan.

Program Pengembangan Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:

1. Kegiatan Pengendalian Penyakit Hewan Zoonosis;

2. Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Produksi Peternakan;

3. Kegiatan Peningkatan Keamanan pangan Asal Ternak dan Pengolahan Hasil

Ternak;

Program Pengembangan Perikanan

Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:

1. Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil (KP3K);

2. Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya dan Pembinaan

Kelembagaan.

98 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Program Konsumsi dan Keamanan Pangan

Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:

1. Kegiatan Peningkatan Konsumsi Pangan;

2. Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan;

3. Peningkatan keamanan Pangan.

Program Ketersediaan, Distribusi dam Kerawanan Pangan

Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut adalah:

1. Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan;

2. Kegiatan Peningkatan Distribusi Pangan;

3. Kegiatan Pengendalian Kerawanan Pangan.

Program Dukungan Pelayanan Pemerintahan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian (program generik).

Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program generik tersebut adalah:

1. Perencanaan, pengendalian, evaluasi program dan kegiatan Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian;

2. Penatausahaan umum dan kepegawaian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian;

3. Penatausahaan keuangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian;

4. Penatausahaan umum UPT Perikanan;

5. Penatausahaan umum UPT Penyuluhan dan Kawasan Pertanian Terpadu;

6. Penatausahaan umum UPT Rumah Potong Hewan dan Pemasaran Hewan.

99 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

MATRIKS RENCANA KERJA

MATRIKS REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS

PERTANIAN DAN KELAUTAN KOTA CILEGON TAHUN 2010 - 2015

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 dapat dilihat di lampiran.

100 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

BAB VI

INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Satuan

Capaian Kinerja

Kondisi Awal (2016)

Kondisi Akhir (2021)

Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan daerah melalui optimalisasi pertanian berbasis teknologi

Tercapainya tingkat produksi komoditas unggulan daerah melalui optimalisasi pertanian berbasis teknologi

Proporsi peningkatan provitas kacang tanah per tahun

% 0,5 0,5

Proporsi peningkatan produksi melon per tahun

% 10 10

Peningkatan populasi ternak ruminansia

% 10 10

Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar

Ton 275,2 291.99

101 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Satuan

Capaian Kinerja

Kondisi Awal

(2016)

Kondisi Akhir (2021)

Penguatan aspek ketersediaan, konsumsi dan distribusi pangan melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan konsumsi pangan, penganekaragaman pangan serta peningkatan koordinasi antara pemerintah, dunia swasta, serta masyarakat

Tercapainya skor SPM Ketahanan Pangan meliputi : tingkat konsumsi energi; tingkat konsumsi protein; tingkat minimal cadangan pangan pemerintah; tingkat pengawasan pangan segar asal tumbuhan; tingkat ketersediaan energi; tingkat ketersediaan protein; dan stabilitas harga pangan (beras)

Tingkat konsumsi energi

% 86,50 95,30

Tingkat konsumsi protein

% 100,00 100,00

Tingkat minimal cadangan pangan pemerintah

% 100,00 100,00

Tingkat pengawasan pangan segar asal tumbuhan

% > 80 > 80

Tingkat ketersediaan energi

% 90,00 90,00

Tingkat ketersediaan protein

% 90,00 90,00

Stabilitas harga pangan (beras)

% CV < 10% CV < 10%

102 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Program dan Kegiatan

Indikator Program Satuan

Target

2017 2018 2019 2020 2021

PROGRAM

PENGEMBANGAN

TANAMAN

PANGAN,

HORTIKULTURA

DAN PERKEBUNAN

21.927.960.000

8.345.594.954

23.943.520.700

7.702.751.669

9.232.413.380

Proporsi peningkatan luasan penangkaran kacang tanah per tahun

% 20 20 20 20 20

Proporsi peningkatan provitas jagung per tahun

% 1 1 1 1 1

Proporsi peningkatan provitas kacang tanah per tahun

% 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Proporsi peningkatan produksi melon per tahun

% 10 10 10 10 10

Proporsi peningkatan produksi cabe per tahun

% 10 10 10 10 10

Cakupan pembinaan pengolah hasil pertanian

% 20 20 20 20 20

PROGRAM

PENGEMBANGAN

PETERNAKAN DAN

KESEHATAN

HEWAN

1.619.370.000 1.708.519.533 1.790.830.907 1.867.876.563 2.238.811.442

Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia

% 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

Cakupan Pelayanan Kesehatan Hewan

% 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00

Cakupan Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner

% 5,00 5,00 6,00 7,00 8,00

PROGRAM

PENGEMBANGAN

PERIKANAN

2.488.780.000

2.746.369.649

2.878.681.545

3.002.529.032

3.598.790.458

Jumlah Produksi Perikanan Tangkap

Ton 363,9 371,2 378,6 386,1 393,9

Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar

Ton 275,2 280,7 286,3 291.99 297,8

103 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

Program dan Kegiatan

Indikator Program Satuan

Target

2017 2018 2019 2020 2021

PROGRAM

KONSUMSI,

DIVERSIFIKASI

DAN KEAMANAN

PANGAN

1.148.205.000 1.211.415.965 1.269.778.372 1.324.407.151 1.587.416.397

Tingkat konsumsi energi % 86,50 88,30 90,70 93,00 95,30

Tingkat konsumsi protein % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Tingkat minimal cadangan pangan pemerintah

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Tingkat pengawasan pangan segar asal tumbuhan

% > 80 > 80 > 80 > 80 > 80

PROGRAM

KETERSEDIAAN,

DISTRIBUSI DAN

KERAWANAN

PANGAN

525.000.000 553.902.292 580.587.652 605.565.865 725.823.009

Pencapaian tingkat ketersedian energi

% 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00

Pencapaian tingkat ketersedian protein

% 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00

Pencapaian stabilitas harga pangan (beras)

% CV < 10% CV < 10% CV < 10% CV < 10% CV < 10%

104 Renstra DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN Tahun 2016 – 2021

BAB VII

PENUTUP

1. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian ini merupakan pedoman bagi seluruh aparat

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon dalam pelaksanaan Tugas

Pokok dan Fungsinya, sekaligus berfungsi sebagai alat pengukuran kinerja Dinas

dan Aparat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Oleh sebab itu dituntut

seluruh aparat untuk memahami tujuan yang ingin dicapai serta sasaran yang akan

diwujudkan dan berupaya mewujudkannya melalui kebijakan, program dan

kegiatan yang telah disusun.

2. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan

RPJMD Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021. Berpijak pada maksud tersebut, maka

penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kota Cilegon Tahun 2016 – 2021 ditujukan untuk menjadi pedoman bagi Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian dan memberikan arahan operasional sasaran

program dan kegiatan yang akan diselenggarakan pada setiap tahun anggaran

sampai tahun 2021.

3. Subtansi dan muatan Renstra SKPD Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

dibatasi pada program dan kegiatan yang dibiayai dari APBD Kota Cilegon saja

karena Renstra SKPD merupakan rujukan dalam penyusunan RPJMD dan

RAPBD, hal ini sejalan dengan penetapan Renstra SKPD sebagai tolok ukur

penilaian pertanggungjawaban kepala daerah kepada DPRD.

4. Keberhasilan Perencanaan Strategis ini bukan hanya ditentukan dalam proses

penyusunannya, akan tetapi lebih banyak ditentukan dan dipengaruhi oleh

implementasinya oleh sebab itu dalam perjalanannya Perencanaan Strategis ini

memerlukan evaluasi dan penyempurnaan sesuai perkembangan dan kebutuhan.

VISI

MISI 3

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Peningkatan

kompetensi dan

profesionalisme

SDM aparatur,

sarana dan

prasarana, serta

peningkatan tata

kelola manajemen

perencanaan,

evaluasi,

pelaporan dan

keuangan

Tercapainya

dukungan

pelayanan

pemerintahan

Dinas Ketahanan

Pangan dan

Pertanian'

Lokasi

: Meningkatkan pengelolaan pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan dengan mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat

MATRIK KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENSTRA SKPD DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN 2016 - 2021

: Mengembangkan dan memperkuat kemandirian sektor pertanian, peternakan dan perikanan dalam perekonomian daerah dan memantapkan ketahanan pangan kota Cilegon

Tujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

PROGRAM DUKUNGAN

PELAYANAN PEMERINTAHAN

Nilai capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan

Dinas Pertanian dan Kelautan

Point 100 100 100 100 100

Kegiatan Perencanaan,

Pengendalian, Evaluasi Program

dan Kegiatan Dinas

Penyusunan LAKIP Tersusunnya LAKIP Dokumen 1 1 1 1 1

Penyusunan Renja Tersusunnya Renja Dokumen 1 1 1 1 1

Penyusunan Renstra Tersusunnya Renstra Dokumen 0 0 0 0 0

Penyusunan SOP Dinas Tersusunnya SOP Dinas Dokumen 0 1 1 1 1

Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Meningkatnya kapasitas SDM aparatur Orang 0 100 100 100 100

Penyusunan buku profil Dinas Tersusunnya buku profil Dinas Paket 0 1 1 1 1

Partisipasi dalam pameran Terfasilitasinya partisipasi dalam pameran Paket 0 1 1 1 1

Kegiatan Penatausahaan Umum

dan Kepegawaiaan Dinas

Penyediaan jasa surat menyurat Terlaksananya jasa surat menyurat Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan

listrik

Terlaksananya jasa komunikasi, sumber daya air dan

listrik

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa jaminan / pemeliharaan kesehatan Terlaksananya jasa jaminan / pemeliharaan

kesehatan

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa kebersihan dan keamanan kantor Terlaksananya jasa kebersihan dan keamanan kantor Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa pegawai non PNS Terlaksananya jasa pegawai non PNS Bulan 12 12 12 12 12

Page 1

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

Penyediaan jasa promosi dan propaganda Terlaksananya jasa promosi dan propaganda Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor

Tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan rumah tangga Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan

Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman Bulan 12 12 12 12 12

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan

luar daerah

Terlaksananya Rapat - rapat koordinasi dan

konsultasi dalam dan luar daerah

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa transaksi keuangan Tersedianya jasa transaksi keuangan Bulan 12 12 12 12 12

Pengadaan kendaraan dinas/operasional Tersedianya kendaraan roda 4 Unit 0 1 1 1 1

Tersedianya kendaraan roda 2 Unit 0 3 3 3 3

Pengadaan komputer Tersedianya komputer Paket 1 1 1 1 1

Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor Paket 1 1 1 1 1

Pengadaan meubelair Tersedianya meubelair Paket 1 1 1 1 1

Pengadaan alat studio Tersedianya alat studio Paket 1 1 1 1 1

Pengadaan sewa gedung / rumah Tersedianya sewa gedung / rumah Paket 0 1 1 1 1

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor

Bulan 12 12 12 12 12

Pemeliharaan dan perijinan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

Terlaksananya pemeliharaan dan perijinan

rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Bulan 12 12 12 12 12

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan

perlengkapan kantor

Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan

dan perlengkapan kantor

Bulan 12 12 12 12 12

Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat studio Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala alat-alat

studio

Bulan 12 12 12 12 12

Pemeliharaan rutin/berkala komputer Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala komputer Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan pakaian khusus hari-hari tertentu Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu Paket 1 1 1 1 1

Pameran Hari Jadi Terfasilitasinya Pameran Hari Jadi Paket 1 1 1 1 1

Kegiatan Penatausahaan Keuangan

Dinas

Penatausahaan keuangan Disperla Tersedianya honorarium penatausahaan keuangan

Disperla

Bulan 12 12 12 12 12

Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Tersusunnya laporan keuangan semesteran tepat

waktu

Dokumen 1 1 1 1 1

Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Tersusunnya laporan keuangan tahunan tepat waktu Dokumen 1 1 1 1 1

Kegiatan Penatausahaan Umum

UPT Perikanan

Penyediaan jasa surat menyurat Terlaksananya jasa surat menyurat Bulan 12 12 12 12 12

Page 2

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan

listrik

Terlaksananya jasa komunikasi, sumber daya air dan

listrik

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa promosi dan propaganda Terlaksananya jasa promosi dan propaganda Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor

Tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan rumah tangga Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman Bulan 12 12 12 12 12

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan

luar daerah

Terlaksananya Rapat - rapat koordinasi dan

konsultasi dalam dan luar daerah

Bulan 12 12 12 12 12

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor

Bulan 12 12 12 12 12

Kegiatan Penatausahaan Umum

UPT Penyuluhan dan KPT

Penyediaan jasa surat menyurat Terlaksananya jasa surat menyurat Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan

listrik

Terlaksananya jasa komunikasi, sumber daya air dan

listrik

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa promosi dan propaganda Terlaksananya jasa promosi dan propaganda Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor

Tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan rumah tangga Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman Bulan 12 12 12 12 12

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan

luar daerah

Terlaksananya Rapat - rapat koordinasi dan

konsultasi dalam dan luar daerah

Bulan 12 12 12 12 12

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor

Bulan 12 12 12 12 12

Kegiatan Penatausahaan Umum

UPT Rumah Potong Hewan

Penyediaan jasa surat menyurat Terlaksananya jasa surat menyurat Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan

listrik

Terlaksananya jasa komunikasi, sumber daya air dan

listrik

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan jasa promosi dan propaganda Terlaksananya jasa promosi dan propaganda Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor

Tersedianya komponen instalasi listrik / penerangan

bangunan kantor

Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan rumah tangga Bulan 12 12 12 12 12

Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman Bulan 12 12 12 12 12

Page 3

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan

luar daerah

Terlaksananya Rapat - rapat koordinasi dan

konsultasi dalam dan luar daerah

Bulan 12 12 12 12 12

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor

Bulan 12 12 12 12 12

Cilegon, Desember 2016Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan

Kota Cilegon

H. ANDI AFFANDI, S.SosNIP. 19681006 198803 1 001

Page 4

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

Page 5

Page 6

Page 7

Page 8

Page 9

Page 10

VISI

MISI 2

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Penguatan

aspek

ketersediaan,

konsumsi dan

distribusi pangan

melalui

peningkatan

partisipasi

masyarakat

dalam

peningkatan

konsumsi

pangan,

penganekaraga

man pangan

serta

Tercapainya skor

SPM Ketahanan

Pangan meliputi :

tingkat konsumsi

energi; tingkat

konsumsi

protein; tingkat

minimal

cadangan

pangan

pemerintah;

tingkat

pengawasan

pangan segar

asal tumbuhan;

tingkat

Lokasi

MATRIK KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENSTRA SKPD DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN 2016 - 2021

: Mengembangkan dan memperkuat kemandirian sektor pertanian, peternakan dan perikanan dalam perekonomian daerah dan memantapkan ketahanan pangan kota Cilegon

: Memantapkan daya dukung stabilitas pangan melalui penguatan aspek ketersediaan, konsumsi dan distribusi pangan yang berkelanjutan

Tujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

peningkatan

koordinasi antara

pemerintah,

dunia swasta,

serta

masyarakat

ketersediaan

energi; tingkat

ketersediaan

protein; dan

stabilitas harga

pangan (beras)

Tingkat konsumsi

energi

%

Tingkat konsumsi

protein

%

Tingkat minimal

cadangan pangan

pemerintah

%

Tingkat pengawasan

pangan segar asal

tumbuhan

%

Tingkat ketersediaan

energi

%

Tingkat ketersediaan

protein

%

Stabilitas harga

pangan (beras)

%

PROGRAM KONSUMSI DAN

KEAMANAN PANGAN

Peningkatan pencapaian tingkat konsumsi energi % 86,50 88,30 90,70 93,00 95,30

Peningkatan pencapaian tingkat konsumsi protein % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Prosentase tingkat minimal cadangan pangan

pemerintah

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Page 11

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

Tingkat pengawasan pangan segar asal tumbuhan % > 80 > 80 > 80 > 80 > 80

Analisa Pola Pangan Harapan (PPH) Terselenggaranya analisa Pola Pangan Harapan

(PPH)

Kegiatan 1 0 0 0 0

Analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) Terselenggaranya analisa Neraca Bahan Makanan

(NBM)

Kegiatan 1 0 0 0 0

Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal

Tumbuhan (PSAT)

Terlaksananya pengawasan keamanan pangan segar

asal tumbuhan (PSAT)

Kegiatan 1 0 0 0 0

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Terlaksananya pembinaan kelompok wanita Kegiatan 1 0 0 0 0

Terlaksananya workshop ketersediaan pangan

beragam

Kegiatan 1 0 0 0 0

Terlaksananya pemberdayaan pekarangan sumber

pangan

Kegiatan 1 0 0 0 0

Terlaksananya Gelar Pangan Nusantara, HPS Tk

Propinsi dan Nasional

Kegiatan 1 0 0 0 0

Penyuluhan Ketahanan Pangan Terlaksananya penyuluhan ketahanan pangan Kegiatan 1 0 0 0 0

Pengembangan dan Pembinaan B2SA berbasis

Pangan Lokal

Terlaksananya pengembangan dan pembinaan B2SA

berbasis pangan lokal

Kegiatan 1 0 0 0 0

Kegiatan Peningkatan Konsumsi

Pangan

Pola Pangan Harapan Terlaksananya Pola Pangan Harapan Kegiatan 0 1 1 1 1Pola Pangan Harapan Terlaksananya Pola Pangan Harapan Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyuluhan Ketahanan Pangan Terlaksananya penyuluhan Ketahanan Pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan

Perencanaan

Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1

Statistika Konsumsi Pangan Tersusunnya statistika konsumsi pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1

Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1

Peningkatan penganekaragaman

konsumsi Pangan

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Terlaksananya percepatan penganekaragaman

konsumsi pangan

Kegiatan 0 1 1 1 1

Pengembangan dan Pembinaan B2SA berbasis

Pangan Lokal

Terlaksananya pengembangan dan pembinaan B2SA

berbasis Pangan Lokal

Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan

Perencanaan

Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1

Statistika Penganekaragaman Konsumsi Pangan Tersusunnya statistika penganekaragaman konsumsi

pangan

Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1

Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1

Peningkatan Keamanan Pangan

Workshop PSAT Terselenggaranya Workshop PSAT Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan

Perencanaan

Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1

Statistika Keamanan Pangan Tersusunnya statistika keamanan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Page 12

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1

Uji Laboratorium Keamanan Pangan Terlaksananya uji laboratorium keamanan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1

PROGRAM KETERSEDIAAN,

DISTRIBUSI DAN KERAWANAN

PANGAN

Pencapaian tingkat ketersedian energi % 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00

Pencapaian tingkat ketersedian protein % 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00

Pencapaian stabilitas harga pangan (beras) % CV < 10% CV < 10% CV < 10% CV < 10% CV < 10%

Kelurahan Mandiri Pangan Terlaksananya Kelurahan Mandiri Pangan Kegiatan 1 0 0 0 0

Pendataan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

(SKPG)

Terlaksananya Pendataan Sistem Kewaspadaan

Pangan dan Gizi (SKPG)

Kegiatan 1 0 0 0 0

Analisa Harga dan Pasokan Pangan Terlaksananya Analisa Harga dan Pasokan Pangan Kegiatan 1 0 0 0 0

Dewan Ketahanan Pangan Terlaksananya Dewan Ketahanan Pangan Kegiatan 1 0 0 0 0Dewan Ketahanan Pangan Terlaksananya Dewan Ketahanan Pangan Kegiatan 1 0 0 0 0

Kegiatan Peningkatan Ketersediaan

Pangan

Analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) Terselenggaranya analisa Neraca Bahan Makanan

(NBM)

Kegiatan 0 1 1 1 1

Kelurahan Mandiri Pangan Terselenggaranya Kelurahan Mandiri Pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan Terfasilitasinya Dewan Ketahanan Pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan

Perencanaan

Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1

Statistika Ketersediaan Pangan Tersusunnya statistika ketersediaan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1

Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1

Kegiatan Peningkatan Distribusi

Pangan

Analisa Harga dan Pasokan Pangan Terselenggaranya analisa harga dan pasokan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan

Perencanaan

Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1

Statistika Distribusi Pangan Tersusunnya statistika distribusi pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1

Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1

Kegiatan Pengendalian Kerawanan

Pangan

Pendataan sistem kewaspadaan pangan dan gizi

(SKPG)

Terlaksananya pendataan sistem kewaspadaan

pangan dan gizi (SKPG)

Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyusunan Juklak / Juknis dan Perencanaan Terlaksananya penyusunan Juklak / Juknis dan

Perencanaan

Kegiatan 0 1 1 1 1

Page 13

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

Penyelenggaraan Rapat / Bintek / Pelatihan Terselenggaranya Rapat / Bintek / Pelatihan Kegiatan 0 1 1 1 1

Statistika Kerawanan Pangan Tersusunnya statistika kerawanan pangan Kegiatan 0 1 1 1 1

Penyelenggaraan Study Banding / Pameran Terselenggaranya study banding / pameran Kegiatan 0 1 1 1 1

Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan Kegiatan 0 1 1 1 1

Cilegon, Desember 2016Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan

Kota Cilegon

H. ANDI AFFANDI, S.SosNIP. 19681006 198803 1 001

Page 14

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Program dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Data

Capaian

Pada

Tahun

2015

Target

Page 15

VISI

MISI 1

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Meningkatkan

produksi dan

produktivitas

komoditas

unggulan

daerah melalui

optimalisasi

pertanian

berbasis

teknologi

Tercapainya

tingkat produksi

komoditas

unggulan daerah

melalui

optimalisasi

pertanian

berbasis

teknologi

Jumlah produksi

kacang tanah

Ton

MATRIK KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENSTRA SKPD DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN 2016 - 2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

: Mengembangkan dan memperkuat kemandirian sektor pertanian, peternakan dan perikanan dalam perekonomian daerah dan memantapkan ketahanan pangan Kota Cilegon

: Mengoptimalkan pertanian berbasis teknologi untuk meningkatkan komoditas unggulan daerah kota Cilegon

Jumlah produksi melon Ton

Jumlah produksi ternak

ruminansia

Ekor

Jumlah produksi lele Ton

PROGRAM PENGEMBANGAN

TANAMAN PANGAN,

HORTIKULTURA DAN

PERKEBUNAN

21.827.960.000 8.206.858.000 23.810.690.900 7.614.810.945 7.995.551.492

Proporsi peningkatan luasan penangkaran kacang

tanah per tahun

% 20 20 20 20 20 20

Proporsi peningkatan provitas jagung per tahun % 1 1 1 1 1 20

Proporsi peningkatan provitas kacang tanah per

tahun

% 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 10

Proporsi peningkatan produksi melon per tahun % 10 10 10 10 10 10

Proporsi peningkatan produksi cabe per tahun % 10 10 10 10 10 10

Cakupan pembinaan pengolah hasil pertanian % 20 20 20 20 20 10

Pembangunan Kawasan Pertanian

Terpadu Berbasis Teknologi (KPT) 15.250.000.000 1.300.000.000 16.558.490.000

PERENCANAAN

a. Studi kelayakan (FS) Tersedianya dokumen studi kelayakan (FS) Dokumen 1 - - - -

b. Masterplan dan DED Tersedianya dokumen Masterplan dan DED Dokumen 1 - - - -

c. Amdal Tersedianaya dokumen Amdal Dokumen - 1 - - -

Page 16

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

PENGADAAN LAHAN

a. Persiapan pengadaan lahan Terlaksananya kegiatan pengadaan lahan Kegiatan 1 - - - -

b. Pelaksanaan Pengadaan Lahan Tersedianya lahan Hektar 10 - - - -

KONSTRUKSI KAWASAN

a. Pematangan Lahan Terlaksananya pematangan lahan Hektar - 10 - - -

b. Pemagaran Tersedianya bangunan pemagaran m - 2.500 - - -

c. Pembangunan Jalan Lingkungan Kawasan

(paving)

Tersedianya pembangunan jalan lingkungan

kawasan (paving)

m2 - - - 3.000 -

d. Jalan usaha tani KPT Tersedianya jalan usaha tani KPT m2 - - 750 -

e. Gedung perkantoran Terbangunnya gedung perkantoran unit/m2 - 1/200 -

f. Saung tani Terbangunnya saung tani unit/m2 - 1/100

g. Workshop Terbangunnya ruang workshop unit/m2 1/100 -

h. Gudang :

- Gudang Peternakan dan Penampungan Air Terbangunnya bangunan gudang peternakan dan unit/m2 1/40- Gudang Peternakan dan Penampungan Air Terbangunnya bangunan gudang peternakan dan

penampungan air

unit/m2 1/40

- Gudang Pertanian Terbangunnya bangunan gudang pertanian unit / m2 1/16

- Gudang Perikanan Terbangunnya bangunan gudang perikanan unit / m2 1/40

- Gudang instalasi listrik Terbangunnya bangunan gudang instalasi listrik unit / m2 1/16

i. Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Terbangunnya Unit Pengolahan Pupuk Organik

(UPPO)

1/100

j. Rumah Dinas Jaga Terbangunnya 2 unit rumah dinas jaga unit /m2 2/21

k. Garasi Terbangunnya garasi unit /m2 1/80

l. Unit Instalasi Biogas Terbangunnya unit instalasi biogas unit 1

m. Pembuatan irigasi pertanian Terlaksananya pembuatan irigasi pertanian paket 1 -

n. Genset dan instalasi listrik Tersediannya genset dan instalasi listrik paket 1 -

DUKUNGAN PERTANIAN DI KPT

1. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

KACANG TANAH (4 Ha)

Terealisasinya penanaman kacang tanah 1 ha/tahun

- Benih unggul Tersedianya benih unggul Kg 0 150,0 150,0 150,0 150,0

- Pupuk Tersedianya pupuk Kg 0 2.350,0 2.350,0 2.350,0 2.350,0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 0 2,0 2,0 2,0 2,0

2. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

JAGUNG (4 Ha)

Terealisasinya penanaman jagung 1 ha/tahun

- Benih unggul Tersedianya benih unggul Kg 0 10,0 10,0 10,0 10,0

- Pupuk Tersedianya pupuk Kg 0 2.350,0 2.350,0 2.350,0 2.350,0

Page 17

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

3. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI MELON

(2 Ha)

Terealisasinya penanaman melon 0,5 Ha/ tahun

- Benih unggul Tersedianya benih unggul Pak 0 20,0 20,0 20,0 20,0

- Pupuk Tersedianya pupuk Kg 0 2.700,0 2.700,0 2.700,0 2.700,0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 0 3,0 3,0 3,0 3,0

4. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI CABE

(2 Ha)

Terealisasinya penanaman cabe 0,5 ha/tahun

- Benih unggul Tersedianya benih unggul Pak 0 20,0 20,0 20,0 20,0

- Pupuk Tersedianya pupuk Kg 0 2.200,0 2.200,0 2.200,0 2.200,0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 0 3,0 3,0 3,0 3,0

5. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI BUAH

NAGA (PERINTISAN)

Terealisasinya penanaman buah naga 100

batang/tahun

- Bibit Tersedianya bibit Batang 0 100,0 100,0 100,0 100,0

- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

6. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI BUAH

TAHUNAN (PERINTISAN)

- Bibit Tersedianya bibit Batang 0 200,0 100,0 0,0 0,0

- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 0 1,0 1,0 1,0 1,0

7. DUKUNGAN SARANA TANAMAN PERTANIAN

LAINNYA

- Pembibitan tanaman buah tahunan Tersedianya bibit buah tahunan Batang 0 0,0 1.000,0 1.000,0 1.000,0

- Pembibitan tanaman hias Tersedianya pembibitan tanaman hias Paket 0 0,0 1,0 1,0 1,0

- Pembenihan tanaman sayuran Tersedianya pembenihan sayuran Paket 0 0,0 1,0 1,0 1,0

- Penangkaran benih kacang tanah Tersedianya penangkaran kacang tanah Paket 0 0,0 1,0 1,0 1,0

8. PENGADAAN ALSINTAN

Page 18

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

- Alsintan KPT - Tersedianya alsintan KPT Paket 0 1 1 1 1

DUKUNGAN PETERNAKAN DI KPT

Kandang Kambing Terbangunnya Kandang Kambing kandang/m2 0 0 1 / 200 0 0

Kandang Unggas Terbangunnya Kandang Unggas kandang/m2 0 0 1 / 1000 0 0

Kandang Sapi Terbangunnya Kandang sapi kandang/m2 0 0 1 / 300 0 0

Kandang Karantina Terbangunnya 'Kandang Karantina kandang/m2 0 0 1 / 24 0 0

Incenerator Terbangunnya Incenerator unit 0 0 0 0 0

Dukungan sarana dan prasarana peternakan Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

peternakan

paket 0 0 1 1 1

BIBIT TERNAK

- Ternak kecil Tersedianya bibit ternak kecil Ekor 0 0 0 100 0

- Termak besar Tersedianya bibit ternak besar Ekor 0 0 0 20 0

- Unggas Tersedianya bibit unggas Ekor 0 0 0 10.000 0- Unggas Tersedianya bibit unggas Ekor 0 0 0 10.000 0

SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

- Pakan ternak kecil Tersedianya pakan ternak kecil Paket 0 0 0 1 0

- Pakan ternak besar Tersedianya pakan ternak besar Paket 0 0 0 1 0

- Pakan unggas Tersedianya pakan unggas Paket 0 0 0 1 0

- Obat-obatan Tersedianya obat-obatan Paket 0 0 0 1 1

- Peralatan peternakan Tersedianya peralatan peternakan ternak kecil paket 0 0 0 1 1

DUKUNGAN PERIKANAN DI KPT

Kolam Indukan Terbangunnya Kolam Indukan unit 0 6 0 0 0

Kolam Pemijahan Terbangunnya Kolam Pemijahan unit 0 3 0 0 0

Kolam Pendederan Terbangunnya Kolam Pendederan unit 0 0 36 0 0

Kolam Pembesaran Terbangunnya Kolam Pembesaran unit 0 9 0 0 0

Kolam Umum Terbangunnya Kolam Umum unit 0 0 1 0 0

Kolam Penampungan Air Terbangunnya Kolam Penampungan Air unit 0 4 0 0 0

Kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktifitas Dan Mutu Produk

Tanaman Pangan Dan Hortikultura

1.PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

PRODUKSI KACANG TANAH

(Ha) 200,00 0 0 0 0

- Benih unggul Tersedianya benih unggul Ton 17,00 0 0 0 0

- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0

Page 19

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0

- Penangkaran Terlaksananya penangkaran Ha 30,00 0 0 0 0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 1,00 0 0 0 0

2.PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

PRODUKSI JAGUNG

(Ha) 50,00 0 0 0 0

- Benih unggul Tersedianya benih unggul Ton 2,5 0 0 0 0

- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 1,00 0 0 0 0

3. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

PRODUKSI MELON

(Ha) 4,00 0 0 0 0

- Benih unggul Tersedianya benih unggul Pak 160,00 0 0 0 0

- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 2,00 0 0 0 0

4. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

PRODUKSI CABE

(Ha) 2,00 0 0 0 0

- Benih unggul Tersedianya benih unggul Pak 80,00 0 0 0 0

- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 2,00 0 0 0 0

5. PERINTISAN SARANA DAN PRASARANA

PRODUKSI BUAH NAGA

- Bibit Tersedianya bibit Batang 320,00 0 0 0 0

- Pupuk Tersedianya pupuk Paket 1,00 0 0 0 0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0

- PPC dan ZPT Tersedianya PPC dan ZPT Paket 1,00 0 0 0 0

- Dukungan sarana dan prasarana lainnya Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

lainnya

Paket 1,00 0 0 0 0

6. DUKUNGAN SARANA TANAMAN PERTANIAN

LAINNYA

- Bibit buah tahunan Tersedianya bibit buah tahunan Batang 2.000,00 0 0 0 0

- Benih Tersedianya benih Ton 8,00 0 0 0 0

- Pestisida Tersedianya pestisida Paket 1,00 0 0 0 0

Page 20

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Kegiatan Peningkatan Kualitas

Sumber Daya Manusia dan

Kelembagaan Petani serta Alat dan

Mesin Pertanian

1. KUALITAS SDM

- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 4 0 0 0 0

- Magang Terlaksananya magang Kegiatan 1 0 0 0 0

- Sekolah Lapang Terlaksananya sekolah lapang Kegiatan 2 0 0 0 0

- Study pertanian Terlaksananya study pertanian Kegiatan 2 0 0 0 0

2. PENGUATAN KELEMBAGAAN

- Temu Usaha Terlaksananya temu usaha Kegiatan 2 0 0 0 0

- PENAS / PEDA KTNA Terkirimnya kontingen PENAS /PEDA KTNA Kegiatan 1 0 0 0 0

- Pemutakhiran data pertanian Terlaksananya pemutakhiran data pertanian Kegiatan - 0 0 0 0

- Penyuluhan Terlaksananya penyuluhan Paket 7 0 0 0 0

- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya promosi dan sosialisasi Kegiatan 2 0 0 0 0

3. PENGADAAN ALSINTAN

- Alsintan kacang tanah - Tersedianya alsintan kacang tanah Paket 2 0 0 0 0

- Alsintan jagung - Tersedianya alsintan jagung Paket 2 0 0 0 0

- Alsintan melon - Tersedianya alsintan melon Paket 1 0 0 0 0

- Alsintan cabe - Tersedianya alsintan cabe Paket 1 0 0 0 0

- Alsintan buah naga - Tersedianya alsintan buah naga Paket 1 0 0 0 0

4. PENGADAAN PRASARANA LAINNYA

- Pembuatan irigasi pertanian Terlaksananya pembuatan irigasi pertanian Paket 3 0 0 0 0

- Fasilitas penanganan produksi Terlaksananya fasilitas penanganan produksi Paket 2 0 0 0 0

5. DUKUNGAN PROGRAM PERTANIAN

- Tanaman media non tanah Terlaksananya tanaman media non tanah Kegiatan 1 0 0 0 0

- Tanaman dalam pot Terlaksananya tanaman dalam pot Kegiatan 1 0 0 0 0

- P2WKSS Terlaksananya dukungan P2WKSS Kegiatan 1 0 0 0 0

- LM3 Terlaksananya dukungan LM3 Kegiatan 1 0 0 0 0

- UKS Terlaksananya dukungan UKS Kegiatan 1 0 0 0 0

- KRPL Terlaksananya dukungan KRPL Kegiatan 1 0 0 0 0

Kegiatan Perbenihan dan

Perlindungan Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

1. Penyusunan Juklak / Juknis Tersusunnya Juklak / Juknis Dokumen 0 1 1 1 1

Page 21

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

2. Panitia Kegiatan Terfasilitasinya panitia kegiatan OH 0 4 4 4 4

3. Penyusunan CPCL Tersusunnya CPCL Kegiatan 0 1 1 1 1

4. Pengadaan Sarana Produksi Tersedianya sarana produksi Paket 0 2 2 2 2

5. Pengadaan ALSINTAN Tersedianya ALSINTAN Paket 0 3 3 3 3

6. Peningkatan Sumber Daya Manusia Meningkatnya sumber daya manusia Kelompok 0 5 6 8 10

7. Bintek / Rapat / Pertemuan Terselenggaranya bintek / rapat / pertemuan Kegiatan 0 11 12 14 16

8. Prasarana Pertanian Tersedianya prasarana pertanian Paket 0 2 2 2 2

9. Kaji Terap

- Melon Terlaksananya kaji terap melon Varietas 0 4 4 4 4

- Padi Terlaksananya kaji terap padi Varietas 0 1 1 1 1

- Kacang Tanah Terlaksananya kaji terap kacang tanah Varietas 0 1 1 1 1

10. Pelaporan Terlaksananya pelaporan Dokumen 0 2 2 2 2

Kegiatan Peningkatan Produksi

Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan

1. Penyusunan Juklak / Juknis Tersusunnya Juklak / Juknis Dokumen 0 1 1 1 1

2. Penyusunan Sasaran Indikatif Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

Tersusunnya sasaran indikatif tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan

Dokumen 0 1 1 1 1

3. Panitia Kegiatan Terfasilitasinya panitia kegiatan OH 0 20 20 20 20

4. Penyusunan CPCL Tersusunnya CPCL Kegiatan 0 5 5 5 5

5. Pengadaan Sarana Produksi Tersedianya sarana produksi Paket 0 5 5 5 5

6. Pengadaan ALSINTAN Tersedianya ALSINTAN Paket 0 3 3 3 3

7. Peningkatan Sumber Daya Manusia Meningkatnya sumber daya manusia Kelompok 0 50 50 50 50

8. Penyelenggaraan Bintek / Rapat / Pertemuan Terselenggaranya bintek / rapat / pertemuan Kegiatan 0 10 10 10 10

9. Pengadaan Prasarana Pertanian Tersedianya prasarana pertanian Paket 0 4 4 4 4

10. Pelaporan Terlaksananya pelaporan Dokumen 0 2 2 2 2

Kegiatan Pengembangan

Pengolahan dan Pemasaran

Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan

1. Penyusunan Juklak / Juknis Tersusunnya Juklak / Juknis Dokumen 0 1 1 1 1

2. Panitia Kegiatan Terfasilitasinya panitia kegiatan OH 0 4 4 4 4

3. Penyusunan CPCL Tersusunnya CPCL Kegiatan 0 1 1 1 1

4. Pengadaan ALSINTAN Tersedianya ALSINTAN Paket 0 1 2 2 2

Page 22

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

5. Peningkatan Sumber Daya Manusia Meningkatnya sumber daya manusia Kelompok 0 6 8 10 12

6. Penyelenggaraan Rapat / Pertemuan Terselenggaranya rapat / pertemuan Kegiatan 0 6 8 10 12

7. Penyelenggaraan Bintek / Temu Usaha / Pameran

/ Study Banding

Terselenggaranya bintek / temu usaha / pameran /

study banding

Kegiatan 0 4 4 4 4

8. Pelaporan Terlaksananya pelaporan Dokumen 0 1 1 1 1

PROGRAM PETERNAKAN DAN

KESEHATAN HEWAN

1.469.370.000,00 1.542.838.500,00 1.619.980.425,00 1.700.979.446,25 1.786.028.418,56

Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia % 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

Cakupan Pelayanan Kesehatan Hewan % 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00

Cakupan Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Veteriner

% 5,00 5,00 6,00 7,00 8,00

Kegiatan Pengembangan dan

Pengelolaan Bina Usaha

Peternakan

BIBIT TERNAK RUMINANSIA Tersedianya bibit ternak ruminansia Ekor 11 0 0 0 0

SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

- Pakan Tersedianya pakan Paket 1 0 0 0 0

- Obat-obatan Tersedianya obat-obatan Paket 1 0 0 0 0

- Peralatan peternakan ternak Tersedianya peralatan peternakan ternak Unit 2 0 0 0 0

- Kandang Tersedianya kandang Unit 0 0 0 0 0

REPRODUKSI TERNAK

- Sinkronisasi birahi Terlaksananya sinkronisasi birahi Kegiatan 1 0 0 0 0

- Inseminasi buatan Terlaksananya inseminasi buatan Kegiatan 1 0 0 0 0

- Pemeriksaan kebuntingan Terlaksananya pemeriksaan kebuntingan Kegiatan 1 0 0 0 0

- Dukungan pakan ternak Tersedianya dukungan pakan ternak Paket 1 0 0 0 0

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN KUALITAS

SDM PETERNAKAN

- Pemutakhiran data peternakan Terlaksananya pemutakhiran data ternak Kegiatan 1 0 0 0 0

- Bintek Terlaksananya pemutakhiran data ternak Kegiatan 1 0 0 0 0

- Penguatan kelembagaan peternakan Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan

peternakan

Kegiatan 0 0 0 0 0

- Study peternakan Terlaksananya study peternakan Kegiatan 1 0 0 0 0

- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 0 0 0 0 0

- Dukungan P2WKSS Terlaksananya dukungan P2WKSS Paket 2 0 0 0 0

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

- Pengawasan Mutu dan peredaran pakan ternak terlaksananya pengawasan mutu dan peredaran

pakan

kegiatan 1 0 0 0 0

- pengawasan bibit ternak terlaksananya pengawasan bibit pakan kegiatan 1 0 0 0 0

Page 23

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Kegiatan Pengendalian Penyakit

Hewan Zoonosis

SURVAILLANCE PENYAKIT TERNAK

- Survaillance penyakit ternak besar Terlaksananya kegiatan survaillance penyakit ternak

besar

Kegiatan 1 1 1 1 1

- Survaillance penyakit unggas Terlaksananya kegiatan survaillance penyakit unggas Kegiatan 1 1 1 1 1

PEMERIKSAAN KESEHATAN HEWAN

- Kesehatan ternak besar Terlaksananya kegiatan pemeriksaan kesehatan

ternak besar

Kegiatan 1 1 1 1 1

- Dukungan sarana dan prasarana pusat kesehatan

hewan

Terlaksananya dukungan sarana dan prasarana

pusat kesehatan hewan

Paket 1 1 1 1 1

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

ZOONOSIS

- Vaksinasi Rabies Terlaksananya kegiatan vaksinasi rabies Kegiatan 300 300 300 300 300

- Vaksinasi ND Terlaksananya kegiatan vaksinasi ND Kegiatan 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000

- Pemberian obat cacing Terlaksananya kegiatan pemberian obat cacing Kegiatan 1 1 1 1 1

- Pengadaan Obat-obatan hewan lainnya Terlaksananya kegiatan pengadaan Obat-obatan

hewan lainnya

Paket 1 1 1 1 1

hewan lainnya

- Pengadaan alat kesehatan hewan lainnya Terlaksananya kegiatan pengadaan alat kesehatan

hewan lainnya

Paket 1 1 1 1 1

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

- Pengawasan Mutu dan peredaran obat hewan terlaksananya pengawasan mutu dan peredaran obat

hewan

kegiatan 0 1 1 1 1

- pengawasan pelaku usaha Keswan terlaksananya pelaku usaha Keswan kegiatan 0 1 1 1 1

PENGUATAN KELEMBAGAAN KESWAN

- Pemutakhiran data keswan Terlaksananya pemutakhiran data keswan 0 1 1 1 1

- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 1 1 1 1 1

- Penguatan kelembagaan keswan Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan

keswan

Kegiatan 1 1 1 1 1

- Study keswan Terlaksananya study keswan Kegiatan 1 1 1 1 1

- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 1 1 1 1 1

Peningkatan pengendalian penyakit hewan Jumlah sampel uji survaillance penyakit hewan Paket 2 2 2 2 2

Peningkatan Kapasitas dan Kulitas SDM Keswan Jumlah SDM yang terlatih dan kompeten Orang 0 10 10 10 10

Sosialisasi kesehatan hewan Terselenggaranya kegiatan sosialisasi keswan Kegiatan 1 2 2 2 2

Peningkatan sarana dan prasarana Puskeswan Jumlah sarana dan prasarana Puskeswan Kegiatan 1 1 1 1 1

Peningkatan sarana dan prasarana Rumah

Potong Hewan

Jumlah sarana dan prasarana Rumah Potong Hewan Kegiatan 0 1 1 1 1

Kegiatan Peningkatan Keamanan

Pangan Asal Ternak

PENGAMANAN PANGAN ASAL TERNAK

- Pemantauan Terlaksananya kegiatan pemantauan Kegiatan 1 0 0 0 0

- Pengambilan dan pengujian sampel Terlaksananya kegiatan pengambilan dan pengujian

sampel

Kegiatan 1 0 0 0 0

Page 24

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

PENGUATAN KELEMBAGAAN KESMAVET

- Pemutakhiran data kesmavet Terlaksananya pemutakhiran data kesmavet Kegiatan 1 0 0 0 0

- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 1 0 0 0 0

- Penguatan kelembagaan kesmavet Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan

kesmavet

Kegiatan 1 0 0 0 0

- Study kesmavet Terlaksananya study kesmavet Kegiatan 1 0 0 0 0

- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 1 0 0 0 0

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

- pengawasan pelaku usaha produk peternakan terlaksananya pengawasan pelaku usaha produk

peternakan

kegiatan 1 0 0 0 0

- Pengawasan Produk peternakan terlaksananya pengawasan Produk Peternakan kegiatan 1 0 0 0 0

Meningkatnya Kapasitas dan Kulitas SDM Kesmavet Jumlah SDM yang terlatih dan kompeten Orang 1 0 0 0 0

Tersosialisasinya kesmavet Terselenggaranya kegiatan sosialisasi kesmavet Kegiatan 1 0 0 0 0

Kegiatan Peningkatan Kualitas Kegiatan Peningkatan Kualitas

Pelayanan Rumah Potong Hewan

Penyediaan sarana dan prasarana RPH Tersedianya sarana dan prasarana RPH Paket 1 0 0 0 0

Kegiatan Pengembangan dan

Pengelolaan Produksi Peternakan

BIBIT TERNAK RUMINANSIA Tersedianya bibit ternak ruminansia Ekor 0 16 11 11 11

SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

- Pakan Tersedianya pakan Paket 0 1 1 1 1

- Obat-obatan Tersedianya obat-obatan Paket 0 1 1 1 1

- Peralatan peternakan ternak Tersedianya peralatan peternakan ternak Unit 0 2 2 2 2

- Kandang Tersedianya kandang Unit 0 1 1 1 1

REPRODUKSI TERNAK Ekor

- Sinkronisasi birahi Terlaksananya sinkronisasi birahi Kegiatan 0 1 1 1 1

- Inseminasi buatan Terlaksananya inseminasi buatan Kegiatan 0 1 1 1 1

- Pemeriksaan kebuntingan Terlaksananya pemeriksaan kebuntingan Kegiatan 0 1 1 1 1

- Dukungan pakan ternak Tersedianya dukungan pakan ternak Paket 0 1 1 1 1

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN KUALITAS

SDM PETERNAKAN

- Pemutakhiran data peternakan Terlaksananya pemutakhiran data ternak Kegiatan 0 1 1 1 1

- Bintek Terlaksananya pemutakhiran data ternak Kegiatan 0 1 1 1 1

- Penguatan kelembagaan peternakan Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan

peternakan

Kegiatan 0 1 1 1 1

Page 25

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

- Study peternakan Terlaksananya study peternakan Kegiatan 0 1 1 1 1

- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 0 1 1 1 1

- Dukungan P2WKSS Terlaksananya dukungan P2WKSS Paket 0 2 2 2 2

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

- Pengawasan Mutu dan peredaran pakan ternak terlaksananya pengawasan mutu dan peredaran

pakan

kegiatan 0 1 1 1 1

- pengawasan bibit ternak terlaksananya pengawasan bibit pakan kegiatan 0 1 1 1 1

Kegiatan Peningkatan Keamanan

Pangan Asal Ternak dan

Pengolahan Hasil Ternak

PENGAMANAN PANGAN ASAL TERNAK

- Pemantauan Terlaksananya kegiatan pemantauan Kegiatan 0 1 1 1 1

- Pengambilan dan pengujian sampel Terlaksananya kegiatan pengambilan dan pengujian

sampel

Kegiatan 0 1 1 1 1

sampel

PENGUATAN KELEMBAGAAN KESMAVET

- Pemutakhiran data kesmavet Terlaksananya pemutakhiran data kesmavet Kegiatan 0 1 1 1 1

- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 0 1 1 1 1

- Penguatan kelembagaan kesmavet Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan

kesmavet

Kegiatan 0 1 1 1 1

- Study kesmavet Terlaksananya study kesmavet Kegiatan 0 1 1 1 1

- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 0 1 1 1 1

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

- pengawasan pelaku usaha produk peternakan terlaksananya pengawasan pelaku usaha produk

peternakan

kegiatan 0 1 1 1 1

- Pengawasan Produk peternakan terlaksananya pengawasan Produk Peternakan kegiatan 0 1 1 1 1

Meningkatnya Kapasitas dan Kulitas SDM Kesmavet Jumlah SDM yang terlatih dan kompeten Orang 0 10 10 10 10

Tersosialisasinya kesmavet Terselenggaranya kegiatan sosialisasi kesmavet Kegiatan 0 2 2 2 2

PROGRAM PENGEMBANGAN

PERIKANAN

2.488.780.000 2.613.219.000 2.743.879.950 2.881.073.948 3.025.127.645

Jumlah produksi perikanan tangkap Ton 363,9 371,2 378,6 386,1 393,9

Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar Ton 275,2 280,7 286,3 291.99 297,8

Kegiatan Pengembangan dan

Pengelolaan Sumber Daya

Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau

Kecil (KP3K)

PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA

PERIKANAN TANGKAP

- Dukungan sarana dan prasarana perikanan tangkap Tersedianya dukungan sarana dan prasarana

perikanan tangkap

Paket 1 1 1 1 1

- Dukungan fasilitasi penanganan hasil penangkapan

ikan

Tersedianya dukungan fasilitasi penanganan hasil

penangkapan ikan

Paket 0 0 1 1 0

Page 26

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

PENINGKATAN KUALITAS SDM

- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 1 1 1 1 1

- Temu teknis Terlaksananya temu teknis Kegiatan 1 1 1 1 1

- Study perikanan tangkap Terlaksananya study perikanan tangkap Kegiatan 1 1 1 1 1

- Penanganan dan Pengolahan ikan Terlaksananya kegiatan pengolahan hasil ikan Kegiatan 0 0 1 1 1

PENGUATAN KELEMBAGAAN

- Pemutakhiran data perikanan tangkap Terlaksananya pemutakhiran data perikanan tangkap Kegiatan 1 1 1 1 1

- Pengamanan sumber perikanan tangkap Terlaksananya pengamanan sumber perikanan

tangkap

Paket 1 1 1 1 1

- Promosi dan Sosialisasi Terlaksananya promosi dan sosialisasi Kegiatan 1 1 1 1 1

Kegiatan Pengembangan dan

Pengelolaan Perikanan Budidaya

dan Pembinaan Kelembagaan

REPRODUKSI IKAN

- Indukan ikan nila Tersedianya indukan ikan nila Paket 1 1 1 1 1

- Indukan ikan lele Tersedianya indukan ikan lele Paket 10 10 10 10 10

- Benih ikan nila Tersedianya benih ikan nila Ekor 45.000 60.000 60.000 75.000 75.000

- Benih ikan lele Tersedianya benih ikan lele Ekor 30.000 40.000 40.000 50.000 50.000

SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

- Pakan Tersedianya pakan Kilo Gram 8.400 10.900 10.900 13.400 13.400

- Obat-obatan Tersedianya obat-obatan Paket 4 4 4 4 4

- Dukungan peralatan dan mesin perikanan budidaya Tersedianya dukungan peralatan dan mesin

perikanan budidaya

Paket 6 6 8 8 8

Tersedianya dukungan peralatan dan mesin

pengolahan perikanan budidaya

Paket 5 5 5 5 5

- Dukungan ketersediaan air Tersedianya dukungan ketersediaan air Paket 2 2 3 3 3

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN KUALITAS

SDM PERIKANAN

- Pemutakhiran data perikanan budidaya Terlaksananya pemutakhiran data perikanan

budidaya

Kegiatan 2 3 2 2 3

- Bintek Terlaksananya bintek Kegiatan 2 3 3 3 3

- Penguatan kelembagaan POKDAKAN Terlaksananya kegiatan penguatan kelembagaan

POKDAKAN

Kegiatan 20 25 25 30 30

- Study perikanan budidaya Terlaksananya study perikanan budidaya Kegiatan 2 2 3 3 3

- Promosi dan sosialisasi Terlaksananya Promosi dan sosialisasi Kegiatan 5 5 5 5 5

- Dukungan P2WKSS Terlaksananya dukungan P2WKSS Paket 2 2 2 2 2

- Temu teknis Terlaksananya temu teknis Kegiatan 4 4 4 4 4

- Pengolahan hasil ikan Terlaksananya kegiatan pengolahan hasil ikan Kegiatan 1 1 1 1 1

PENGAMANAN PANGAN ASAL IKAN

Page 27

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

- Pemantauan Terlaksananya kegiatan pemantauan Kegiatan 4 4 4 4 4

- Pengambilan dan pengujian sampel Terlaksananya kegiatan pengambilan dan pengujian

sampel

Kegiatan 8 8 8 8 8

Cilegon, Desember 2016Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan

Kota Cilegon

H. ANDI AFFANDI, S.SosNIP. 19681006 198803 1 001

Page 28

Kondisi

Awal

(2016)

Kondisi

Akhir

(2021)

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi

Kinerja

Tahun

2021

Target

LokasiTujuan SasaranIndikator

Sasaran

Capaian KinerjaData

Capaian

Pada

Tahun

2015

Satu

anProgram dan Kegiatan Indikator Program Satuan

Page 29

Page 30

Page 31

Page 32

Page 33

Page 34

Page 35

Page 36

Page 37

Page 38

Page 39

Page 40

Page 41

20.000

30.000

25.000

30.000

30.000

30.000

30.000 30.000

20.000

24.000

239.000

Page 42

Page 43