BAB I PENDAHULUAN · Dalam penulisan ilmiah ini, metode yang digunakan adalah : 1. Observasi Yaitu...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN · Dalam penulisan ilmiah ini, metode yang digunakan adalah : 1. Observasi Yaitu...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Pada era globalisasi ini banyak berdiri perusahaan yang bergerak dalam berbagai
bidang. Mereka memproduksi berbagai jenis produk yang mereka buat sesuai dengan keinginan
pasar saat ini. Dimana produk-produk inilah yang nantinya akan mereka tawarkan kepasaran
dan akan bersaing dengan produk-produk lain. Semuanya itu mereka kelola dengan sebaik-
baiknya agar tidak mudah jatuh dalam persaingan pasar nasional maupun internasional, dengan
harapan dapat menghasilkan sesuatu yang maksimum sehingga dapat menghasilkan devisa bagi
Negara.
Dalam kehidupan persaingan perekonomian yang semakin ketat ini perlu adanya
komunikasi dan informasi, dimana komunikasi itu perlu kita lakukan dengan berbagai pihak
baik pihak dalam ataupun dengan pihak luar. Tanpa komunikasi dan informasi yang cukup kita
tidak dapat mengetahuiperkembangan perekonomian yang ada. Begitu juga dalam suatu
perusahaan, komunikasi sangat amat diperlukan untuk menambah kemajuan bagi perusahaan
dan dapat menghasilkan suatu pemikiran yang berguna bagi kemajuan perusahaan itu sendiri.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang sangat pesat
seiring dengan pentingnya informasi dan pengolahan data dari berbagai aspek bidang kegiatan.
Dan berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, memberikan banyak
kemudahan dan kelancaran akses kerja pada setiap instansi-instansi maupun perusahaan. Salah
satu dari hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan amat sangat
1
penting dan dapat dikatakan sebagai sarana yang paling utama bagi kemajuan dunia usaha yaitu
sebuah teknologi komputer.
Dalam bidang pembelian suatu sistem yang digunakan membutuhkan suatu
penanganan yang cermat dan baik sehingga dapat menghindari kesalahan pencatatan transaksi
pembelian yang terjadi. Untuk itu maka diperlukan suatu system pembelian dalam rangka
penyediaan informasi transaksi pembelian yang tepat, cepat dan akurat, serta dapat mengukur
keuntungan yang diperoleh dari hasil proses pembelian barang.
KOMPUTERISASI SISTEM PEMBELIAN BARANG BANGUNAN PADA TOKO
KEMENANGAN JAYA JAKARTA.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan Kuliah Kerja Praktek ini adalah :
a Untuk mendapat gambaran mengenai penyusunan Kuliah Kerja Praktek
b Mendidik penulis agar dapat bertanggung jawab terhadap tulisan dan hasil penelitian
c Memadukan pengetahuan teori yang didapat selama mengikuti kegiatan perkuliahan dengan
pelaksanaan sistem berjalan yang dilakukan pada Kemenangan Jaya.
d Menerangkan secara jelas prosedur-prosedur sistem berjalan di Kemenangan Jaya.
e Adapun tujuan dari penulisan Kuliah Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi mata kuliah
KKP pada program Diploma III Jurusan Komputerisasi Akuntansi pada Akademi
Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI).
1
1.3. Metode Penelitian
Dalam penulisan ilmiah ini, metode yang digunakan adalah :
1. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat objek penelitian secara langsung ke lapangan
berdasarkan data yang penulis peroleh sewaktu mengadakan wawancara. Sehingga hasilnya
dapat digunakan sebagai dasar penelitian yang spesifik.
2. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab terhadap pimpinan dan
karyawan yang berhubungan dan mengenai masalah yang sedang diteliti.
3. Studi Pustaka
Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengambilan data-data dengan membaca
buku atau literature yang sesuai dengan pembahasan materi serta pengetahuan lain yang
penulis lakukan.
1.4. Ruang Lingkup
Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas
atau menyimpang pada penulisan kuliah kerja praktek ini, penulis membatasi pada sistem pengadaan
barang pada Kemenangan Jaya. yang meliputi proses pengolahan data pengadaan barang yang terdiri
dari proses penerimaan barang, pembelian , penjualan dan laporan barang..
1.5. Sistematis Penulisan
1
Sistematis penulisan kuliah kerja praktek ini agar tersusun dengan baik maka penulisan
membagi dalam beberapa bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab yang menguraikan tentang masalah umum, maksud dan tujuan, ruang
lingkup, metode-metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini membahas konsep dasar sistem yang meliputi pengertian sistem,
karakteristik sistem dan peralatan pendukungnya (tool sistem) yaitu mengenai
pengertian Data Flow Diagram, pengertian normalisasi, serta prosedur penerimaan
pasien.
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
Pada bab ini penulis membahas masalah umum, tinjauan perusahaan, sejarah
perusahaan, struktur organisasi dan fungsinya, prosedur sistem akuntansi berjalan,
diagram alir data (DAD) sistem akuntansi berjalan, kamus data sistem berjalan,
spesifikasi sistem akuntansi berjalan, spesifikasi bentuk dokumen masukan, spesifikasi
bentuk dokumen keluaran, struktur kode, permasalahan pokok dan alternatif
pemecahan masalah yang ada.
BAB IV PENUTUP
1
Merupakan bab terakhir yang menguraikan kesimpulan dan saran dari penulis
mengenai pembahasan penulis Kuliah Kerja Praktek.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Konsep Dasar Sistem
Istilah “SISTEM” sekarang ini banyak dipakai dan mempunyai banyak pengertian. Dengan
adanya pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami persoalan-persoalan yang
ada. Mempersoalkan sistem sebenarnya bukan membahas hal yang baru, karena itu penulis akan
mengemukakan tentang definisi sistem, karakteristik dan klasifikasi sistem.
3. Definisi Sistem
Definisi sistem berdasarkan pendapat para pakar sistem adalah sebagai berikut:
Menurut Raymond Mc Leod
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Menurut Gordon B. Davis dalam Sutabri ( 1984 : 67)
Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat konsep dan prosedur yang
dihimpun untuk maksud dan tujuan bersama. Sistem dapat abstrak atau fisik, sistem abstrak yaitu
sistem susunan gagasan atau konsepsi dari dasar yang saling tergabung.
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi A dalam Sutabri (1984 : 10)
1
Sistem adalah suatu yang terdiri dari obyek, unsur-unsur atau komponen yang berkaitan dan
berhubungan satu sama lain, sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan proses.
Menurut Drs. Komaruddin
Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya serta
prosedur-prosedur yang berkaitan untuk melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan
dari suatu organisasi.
Menurut C.West Churchman (1968)
Sistem dinilai sebagai proses yang diselenggarakan oleh sekumpulan unsur yang masing-masing
unsur itu dipadukan secara fungsional dan operasional guna mencapai suatu tujuan.
Menurut Wahyudi, Kumoroto
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur-unsur komponen atau variabel-variabel
yang terorganisasi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
Norman L.Enger dalam Sutabri (1984 : 10)
Sistem dapat terdiri atas kegiatan – kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan- tujuan
perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.
4. Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik sistem atau sifat-sifat tertentu, sehingga dapat dikatakan
sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud menurut Jogiyanto (2005 : 3) sebagai berikut:
a Komponen Sistem (Components)
1
Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi membentuk suatu
kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa subsistem atau
bagian-bagian dari sistem dan mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan fungsi tertentu
yang mempengaruhi proses sistem keseluruhan.
b Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau
dengan lingkungan luarnya.
c Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada di ruang linggkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem
tersebut, disebut dengan lingkungan luar sistem.
d Penghubung sistem (Interface)
Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem yang lainnya.
e Masukan sistem (Input)
Masukan dapat berupa masukan perawatan, yaitu supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan
masukan sinyal energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
f Keluaran sistem (Output)
Hasil energi yang dikeluarkan sehingga dapat berguna, dan sisa pembuangan keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem.
g Pengolahan sistem (Process)
Pengolahan sistem adalah suatu proses mengolah atau mengubah bentuk masukan menjadi
keluaran.
h Sasaran dan tujuan sistem (Objectives and Goal)
1
Sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak
memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika
mengenai sasaran dan tujuannya.
5. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sudut pandang,
diantaranya adalah sebagai berikut:
4. Sistem Abstrak (Abstrack System) dan Sistem Fisik (Phisycal System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
5. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan
sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
6. Sistem Tertentu (Deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas.
7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan mendapat pengaruh dari
lingkungan luarnya.
1
Siklus hidup sistem (system life cycle) menurut Tata Sutabri (1998) adalah proses evalusioner
yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Beberapa fase
atau tahapan dari daur hidup sistem, yaitu:
a Mengerti adanya kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau masalah yang harus dapat dikenali
sebagaimana adanya.
b Pembangunan sistem
Proses atau prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan
membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
c Pemasangan sistem
Tahapan ini dilakukan setelah tahap pembangunan sistem selesai, yaitu dimana peralihan dari
tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya, yang
merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
d Pengoperasian sistem
Tahap dimana sistem yang baru itu diterapkan dan dipelihara.
e Sistem menjadi usang
Sistem dimana sistem yang ada sudah tidak layak lagi di operasikan dan sistem yang baru
dibangun untuk menggantikannya.
6. Peralatan Pendukung (Tool System)
Dalam penulisan karya ilmiah ini serta untuk merancang suatu sistem diperlukan peralatan
pendukung (tool system). Adapun peralatan pendukung yang penulis gunakan adalah:
7. Diagram Alir Data (DAD)
1
Diagram alir data adalah suatu jaringan (network) yang menggambarkan sebuah sistem, baik
secara komputerisasi, manual atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam
bentuk kumpulan kompnen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.
Simbol-simbol atau lambang-lambang yang digunakan dalam membuat DAD adalah:
2 Lingkungan Luar (External Entity)
Digambarkan dalam simbol bujur sangkar yang digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir
data, external entity dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang akan memberikan
input atau menerima output dari sistem atau keduanya.
3 Proses (Process)
Digambarkan dengan simbol lingkaran yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang
dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu alir data yang masuk ke dalam proses
untuk dihasilkan alir data yang keluar dari proses.
4 Arus Data (Data Flow)
Digambarkan dengan anak panah yang digunakan untuk arah dari proses sistem. Data flow ini
digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian
lainnya. Data flow ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan
luar (external entity). Selain menunjukkan arah alir data, data flow ini perlu diberikan nama sesuai
dengan data atau informasi yang dimaksud.
5 Simpanan Data (Data Store)
Digambarkan dengan simbol sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu
ujungnya, yang menunjukkan suatu tempat penyimpanan data yang berupa suatu file di sistem
komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data pada meja, tabel acuan manual dan agenda.
1
Dalam menggunakan diagram alir data ada beberapa aturan main yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Didalam diagram alir data tidak boleh menghubungkan antara external entity dengan external
entity secara langsung.
2. Didalam diagram alir data tidak boleh menghubungkan antara data store dengan data store secara
langsung
3. Didalam diagram alir data tidak boleh menghubungkan antara data store dengan external entity
secara langsung (atau sebaliknya).
4. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan data flow yang keluar.
Tahapan atau langkah-langkah didalam membuat diagram alir data dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:
f Diagram Konteks
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses dari
keseluruhan sistem yang ada.
g Diagram Nol
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks yang
dijabarkan secara rinci.
h Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih detail lagi dari tahapan proses
yang ada pada diagram nol.
8. Kamus Data (Data Dictionary)
1
Kamus data adalah katalog fakta tentang informasi dengan mengindentifikasikan data yang
mengalir pada sistem secara lengkap. Fungsi kamus data adalah sebagai katalog yang menjelaskan
lebih detail tentang DAD (Diagram Alir Data) yang mencakup proses, data flow, dan data store.
Selain itu juga untuk menghindari penggunaan kata-kata yang sama, karena kamus data disusun
secara abjad.
Adapun kegunaan dari kamus data adalah:
1. Memvalidasi diagram alir data dalam hal kelengkapan dan keakuratan,
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan.
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file.
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses DAD (Diagram Alir Data).
Isi kamus data harus mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatat, maka
kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Nama Arus Data
Nama arus data harus dicatat di kamus data karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang
mengalir di DAD (Diagram Alir Data), sehingga apabila DAD dibaca dan memerlukan penjelasan
lebih lanjut tentang arus data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan mudah pada
kamus data.
2. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila ada. Alias perlu ditulis karena terkadang
terdapat data yang sama tetapi mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen yang
satu dengan lainnya.
3. Bentuk Data
1
Data yang mengalir dari hasil suatu proses ke proses lainnya biasanya dibentuk dalam bentuk
laporan serta dokumen hasil cetakan komputer. Dengan demikian bentuk dasar dari data yang
mengalir berupa dokumen dasar atau formulir laporan tercetak, tampilan layar monitor, variabel,
parameter, dan field-field. Bentuk-bentuk seperti inilah yang dicatat dalam kamus data.
4. Arus Data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus
data ini perlu dicatat di kamus data agar mempermudah mencari arus data di diagram alir data.
5. Penjelasan
Untuk memperjelas makna dari arus data yang dibuat di kamus data, maka pada bagian penjelasan
dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data yang dibuat.
6. Periode
Periode menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat dalam kamus data
karena periode digunakan untuk mengidebtifikasi kapan input data harus dimasukkan ke dalam
sistem, kapan proses program harus dilakukan serta kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
7. Volume
Volume perlu dicatat dalam kamus data karena pada volume berisi tentang volume rata-rata yang
menunjukkan banyaknya arus data yang mengalir dari suatu periode tertentu. Sedangkan volume
puncak menunjukkan volume yang terbanyak.
8. Struktur Data
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau
elemen-elemen data.
1
Selain hal-hal diatas, kamus data juga mempunyai bentuk mempersingkat arti atau makna dari
sistem yang dijelaskan yang disebut notasi. Dimana notasi kamus data lebih mudah menjelaskan data
dibandingkan dengan narasi. Notasi atau simbol yang digunakan dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
a Notasi Tipe Data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu data.
Notasi yang umum digunkan antara lain adalah:
Tabel II.1. Notasi Tipe Data
NOTASI KETERANGAN
X Untuk karakter
9 Untuk angka
A Untuk alphabet
Z Untuk angka nol sebagai spasi kosong
. Untuk pemisah ribuan
, Untuk pemisah pecahan
- Untuk penghubung
/ Untuk tanda bagi
b. Notasi Struktur Data
Notasi yang digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Dimana notasi yang
umum digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel II.2. Notasi Struktur Data
1
9. Normalisasi
Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data ke dalam bentuk tabel-tabel yang
menyatakan entitas dan relasinya. Normalisasi adalah proses pengelompokan attribute-attribute dari
suatu relasi sehingga membentuk WELL STRUKTURE RELATION, yaitu sebuah relasi yang jumlah
kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount of Redundancy), serta memberikan kemungkinan
bagi user untuk melakukan insert, delete dan modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebut,
yang tidak berakibat terjadinya error atau inkonsestensi data, yang disebabkan oleh operasi-operasi
tersebut.
Adapun beberapa hal yang terkait dengan normalisasi adalah:
1. Kunci Calon (Candidate Key)
Kunci calon adalah satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian
spesifik dari entity.
1
NOTASI KETERANGAN= Terdiri dari
+ And (dan)( ) Pilihan (Ya atau Tidak){ } Iterasi / Pengulangan proses[ ] Pilih salah satu pilihanI Pemisah pilihan didalam tanda [ ]* Keterangan atau catatan@ Petunjuk (key field)
2. Kunci Primer (Primary Key)
Kunci primer adalah satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian
spesifik dan dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
3. Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key.
4. Kunci Tamu (Foreign Key)
Kunci tamu dalah satu attribute yang melengkapi satu relationship yang menunjukkan ke
induknya.
5. Kunci Super (Super Key)
Kunci super adalah himpunan dari satu atau lebih entitas yang digunakan untuk
mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam entitas set.
Langkah-langkah pembentukan normalisasi:
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalize Form)
Merupakan kumpulan data yang direkam dengan tidak memperhatikan format tertentu. Dapat saja
data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
2. Bentuk Normal Ke Satu (1NF / First Normal Form)
Setiap data pada bentuk ini memiliki ciri setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam
satu record demi satu record nilai dari filed-field berupa “atomic value”, mempunyai
ketergantungan secara partial, tidak ada set attribute / field yang berulang atau bernilai ganda, dan
tiap field / attribute hanya memiliki satu pengertian.
1
3. Bentuk Normal Ke Dua (2NF / Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria benuk normal
kesatu. Attribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key.
Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci
field haruslah unik dan dapat mewakili attribute lain yang menjadi anggotanya. Bentuk normal
kedua mempunyai hubungan transitif yaitu menjadi attribute biasa pada suatu relasi tetapi menjadi
kunci pada relasi lain.
4. Bentuk Normal Ke Tiga (3NF / Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan senua
attribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap attribute
bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.
5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
BCNF mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF,
relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap attribute harus bergantung pada attribute
superkey.
6. Bentuk Normal Ke Empat (4NF / Fourth Normal Form)
Relasi R adalah bentuk 4NF jika dan hanya jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua
ketergantungan multivalue adalah juga ketergantungan fungsional.
7. Bentuk Normal Ke Lima (5NF / Fifth Normal Form)
Disebut juga PJNF (Projection Join Normal Form) dari 4NF dilakukan dengan menghilangkan
ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.
10. Pengkodean
1
Kode digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer, dan
mengambil bermacam-macam informasi, kode harus dapat berupa angka, huruf dan karakter khusus.
A. Petunjuk Pembuatan Kode
Dalam merancang suatu kode ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a Mudah diingat
Agar kode dapat dengan mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan menghubungan kode
dengan objek yang diwakili oleh kode.
b Harus unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak ada kode yang
kembar.
c Harus fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item
baru dapat tetap diwakili oleh kode.
d Harus efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien jika direkam disimpan
komputer.
e Kode harus konsisten
Bilamana mungkin kode harus konsisten kode yang harus dipergunakan
f Harus distandarisasikan
Kode haris distandarisasikan untuk seluruh tingkatan dari departemen dalam organisasi.
g Spasi harus dihindari
1
Spasi di dalam kode sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kesalahan di dalam
menggunakannya.
h Panjang kode harus sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
B. Tipe Dari Kode
Ada beberapa tipe dari kode yang dapat digunakan di dalam sisitem informasi, diantaranya
adalah:
a Kode Mnemonik
Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode mnemonic di buat
dengan dasar singkat atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan
kode ini.
b Kode Urut (Sequential Code)
Kode urut disebut juga dengan kode serial, merupakan kode yang nilainya urut antara satu
dengan kode berikunya.
Kebaikan dari kode urut adalah kode ini sangat sederhana, mudah diterapkan, kode dapat
pendek tapi unik, mudah dicari jika kode sudah diketahui, cocok untuk menggunakan file yang
menggunkan nomor record relatif, sehingga nomor record dapat sama dengan kodenya,
demikian file tidak perlu di indeks, baik untuk pengendalian karena kode yang hilang dapat
mudah diketahui.
1
Sedangkan kelemahan dari kode urut adalah penambahan kode hanya bisa ditambah pada akhir
urutan dan tidak dapat disisipkan, tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item yang
diwakili kecuali berdasarkan urutan-urutannya saja, tidak fleksibel bila terjadi perubahan kode.
c Kode Blok
Kode blok mengklasifikasi item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu
klarifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diterapkan.
Kebaikan dari kode blok adalah nilai dari kode mempunyai arti yaitu masuk ke dalam blok
yang sudah tertentu, mudah diperluas, kode dapat ditambah atau dibuang sebagian, proses
pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah karena tiap-tiap kelompok
rekening diketahui dari blok kodenya.
Sedangkan kelemahan dari kode blok adalah panjang kode tergantung dari jumlah bloknya,
akibatnya kode menjadi cukup panjang, kurang mudah diingat.
d Kode Group
Kode group merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap field kode mempunyai arti.
Kebaikan dari kode group adalah mudah diperluas, dapat ditambah atau dibuang sebagian.
Sedangkan kelemahan dari kode group adalah kode menjadi panjang.
e Kode Desimal
Kode desimal mengklasifikasikan kode atas dasar sepuluh unit angka decimal mulai dari angka
0 sampai dengan 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok.
1
1
BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
9. Umum
Toko Kemenangan Jaya merupakan salah satu jenis perusahaan yange menangani kegiatan
perdagangan dalam membeli dan menjual barang bangunan yang prosedur penjualannya sudah
terkomputerisasi dengan baik namun prosedur pembeliannya masih dilakukan secara manual.
Perusahaan ini dikategorikan sebagai perusahaan kecil, karena tergolong baru maka perusahaan ini
masih dalam tahap perkembangan usaha.
Untuk melakukan pengembangan usaha peranan komputer sangat berpengaruh bagi
perusahaan ini, tanpa adanya komputer kegiatan transaksi pembelian belum dapat berjalan secara
optimal. Karena sering kali terjadi kesalahan disebabkan oleh manusia, peranan manusia sangat
dibutuhkan untuk membantu mengoperasikan komputer pada perusahaan yang masih belum
terkomputerisasi atau manual.
Proses perhitungan pembelian yang masih manual banyak sekali terdapat kekurangan atau
kendala-kendala yang akan dihadapi oleh perusahaan, misalnya pada proses tersebut dibutuhkan
ketelitian, ketepatan dan keakuratan didalam memasukkan angka-angka sehingga pada proses
perhitungan tidak mengalami kesulitan.
Dalam melakukan transaksi pembelian fungsi komputer sangatlah bermanfaat karena dengan
menggunakan komputer proses sehingga proses perhitungan akan lebih cepat dilakukan, sehingga
dapat menghemat waktu, selain itu komputer juga dipakai untuk membantu seluruh kegiatan yang ada
didalam suatu perusahaan.
1
10. Tinjauan Perusahaan
Dalam suatu perusahaan atau organisasi tentunya memiliki bagan atau struktur organisasi yang
jelas. Tujuannya adalah skema atau program kerja dan bidang-bidang dalam perusahaan atau
organisasi tersebut harus dengan sangat jelas diketahui dan diterapkan agar proses kegiatan dalam
perusahaan atau organisasi dapat lancar guna mencapai tujuan yang diharapkan.
11. Sejarah Perusahaan
Kemenangan Jaya, Toko Bahan Bangunan didirikan pada tahun 2008, berlokasi di Jl.
Percetakan Negara Raya No. C 261-263 Jakarta Pusat. Kemenangan Jaya merupakan toko yang
menyediakan pelayanan di bidang penjualan dan distribusi bahan bangunan.
Pada awalnya Kemenangan Jaya merintis ritel keramik dan aksesorisnya, yang kemudian
berkembang menjadi keramik dan usaha distribusi semen (inducement). Kemudian para pendiri grup
Kemenangan Jaya membangun pabrik keramik PT. Perkasa Primarindo (1991). PT. Indo Penta Sakti
Teguh (1992) dan PT. Arwana Citra Mulia (1993). Pada tahun 1994 Grup Kemenangan Jaya
mendirikan PT. Industri Keramik Kemenangan Jaya (IKKJ) yang merupakan pabrik pertama yang
100% dimiliki oleh grup Kemenangan Jaya.
Produk keramik biasa dipakai untuk lantai dan dinding rumah, baik di dalam maupun di luar
ruangan. Grup Kemenangan Jaya menawarkan produk yang secara spesifik menarik bagi para pemilik
dan pengembang perumahan, dengan beragam merk yang diproduksi dan pilihan ukuran serta desain
emboss, marmer maupun dekoratif.
Dengan memiliki jaringan distribusi yang sangat luas, dan tetap berfokus terhadap pasar
komersial ritel, serta besarnya keinginan dari sebuah keluarga di Indonesia utuk memiliki dan
merenovasi rumah sendiri memberikan dampak langsung yang positif akan kebutuhan konstruksi dan
dekorasi interior yang memakai produk keramik. Hal tersebut merupakan factor utama yang
menjadikan bisnis Grup Kemenangan Jaya dapat tetap terus bertahan dan berkembang.
1
Berbekal pengalaman bisnis bahan bangunan lebih dari 38 tahun ini, manajemen
mengembangkan konsep “one stop shoping” bahan bangunan, Kemenangan Jaya menyediakan segala
kebutuhan bangunan mulai dari pondasi awal hingga atap bangunan.
Kemenangan Jaya bukan hanya menyediakan kelengkapan kebutuhan bahan bangunan, tetapi
juga memberikan kenyamanan berbelanja bagi para pegunjung dengan fasilitas bangunan yang
dilengkapi dengan rak display, AC dan lapangan parkir yang luas serta didukung dengan pelayanan
para staf yang berpengalaman.
Usaha lainnya yang saat ini sedang dijalankan grup Kemenangan Jaya adalah usahaa
transportasi, property dan industri bahan.
Adapun visi dan misi Kemenangan Jaya adalah :
f Visi
Kemenangan adalah group usaha global yang sehat dan terpandang dalam industri dan
distribusi bahan bangunan dan integrasinya.
g Misi
Melaksanakan usaha produksi dan distribusi keramik yang sehat dan menguntungkan melalui:
6 SDM yang inovatif, loyal, sinergi dan harmoni.
1
7 Rencana kerja yang efektif dan didukung oleh komitmen penuh dari seluruh manajemen untuk
melaksanakannya.
8 Memberikan kepuasan bagi pelanggan, dengan membentuk pelanggan yang loyal bagi produk dan
persepsi perseroan.
9 Memberikan keuntungan dan manfaat bagi seluruh stakeholders,termasuk pemegang saham,
kreditor, karyawan, pembeli dan masyarakat luas.
12. Struktur Organisasi dan Fungsinya
Struktur organisasi adalah susunan sub-sub sistem dengan hubungan wewenang dan tanggung
jawab. Dalam organisasi terdapat struktur yang menerapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa
melapor ke siapa dan mekanisme koordinasi yang formal serta pula yang akan diikuti.
5. Struktur Organisasi
Adapun struktur pembelian pada Kemenangan Jaya dapat dilihat pada Gambar III.1
6. Tugas dan Fungsi Organisasi
Pada bagian ini penulis menjelaskan fungsi dan organisasi, wewenang dan tanggung jawab serta
tugas pada bagian pembelian di Kemenangan Jaya.
B. Manager
3. Memimpin rapat-rapat perusahaan dimana perlu menetapkan keputusan akhir dalam rapat
tersebut.
1
4. Memberikan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perusahaan baik dalam
bentuk laporan tahunan maupun laporan berkala lainnya menurut cara dan waktu yang
telah ditentukan.
5. Memberikan sebuah keputusan-keputusan yang penting untuk kelancaran pembelian
Kemenangan Jaya.
F. Marketing
b Melayani konsumen yang datang
c Membuat nota penjualan
d Membuat pemesanan barang kebagian purchasing
G. Purchasing
8. Mengatur pembelian yang dibutuhkan
9. Melakukan penawaran harga negosiasi untuk persediaan barang di
Kemenangan Jaya
J. Supplier
11. Sebagai rekan kerja external yang menjual barang-barang bangunan kepada Kemenangan
Jaya
L. Bagian Gudang
13. Memeriksa barang yang masuk untuk mengetahui apakah barang
tersebut tidak cacat.
14. Membuat laporan penerimaan barang setelah menerima barang
datang dari supplier.
1
O. Bagian Accounting
16. Membuat laporan penerimaan barang
17. Membuat penerimaan retur
STRUKTUR ORGANISASI
PEMBELIAN KEMENANGAN JAYA
1
Bagian Pemasaran
Manager
Gambar III.1 Stuktur Organisasi Toko Kemenagan Jaya
13. Prosedur Sistem Akuntansi Berjalan
Sesuai dengan ruang lingkup dalam penyusunaan Kuliah Kerja Praktek ini, penulis
menguraikan secara umum prosedur sistem berjalan yang meliputi :
1. Proses Pembuatan MR (Marginal Request)
Bagian pemasaran membuat Marginal Request (permohonan pembelian barang), lalu daftar
pemesanan barang diserahkan ke supervisor untuk dimintai persetujuan. MR yang telah di acc
Supervisor diserahkan ke bagian pembelian.
5. Proses Pembuatan PO
1
Bagian Gudang Accounting SupplierBagian Pembelian
MR yang telah diserahkan ke bagian pembelian, pembelian didokumentasikan oleh bagian
pembelian. Lalu bagian pembelian membuat PO (pemesanan barang) berdasarkan
permohonan pembelian barang. PO yang telah dibuat diserahkan ke supplier melalui fax.
7. Penerimaan Barang
Setelah Supplier menerima PO yang difax, Supplier datang membawa barang pesanan dan
bukti pembayaran (invoice) ke bagian gudang.
4. Pembuatan Laporan
Setelah barang bukti pembayaran diterima bagian gudang membuat LPB (Laporan Pembelian
Barang) yang diserahkan ke bagian accounting untuk diarsip.
14. Diagram Alir Data ( DAD ) Sistem Akuntansi Berjalan
Proses Pembelian Barang Kemenangan
Jaya
Bag. Pemasara
n
Gudang
Bag. Pembelian
Supervisor
Supplier
Accounting
Data Stok MRMR. Acc
MR. Acc
MR. Acc
PO
Invoice, Data Barang
Invoice, Data Barang LPB
1
Gambar III.2 Diagram Konteks Sistem Akuntansi Berjalan
Keterangan :
Marginal Request (MR) : Pemesanan BarangPurchasing Order : Order BarangInvoice : Bukti Pembayaran LPB : Laporan Penerimaan Barang
1
1.0Pembuatan
MR
2.0Pembuatan
PO
3.0Penerimaan
Barang
4.0Pembuatan
Laporan
Bag. Pemasara
nSupervisor
Supplier
Gudang
Accounting
MR Acc
Data Barang
Data Stok MR
MR Acc
MR Acc
PO
Invoice, Data Barang
LPB
Data Barang
MR Acc
Bag. Pembelian
Data StokData Stok
MR Acc
Data Barang
Invoice, Data Barang
Gambar III.3. Diagram Nol Sistem Akuntansi Berjalan
Keterangan :
Marginal Request (MR) : Pemesanan BarangPurchasing Order : Order BarangInvoice : Bukti Pembayaran
1
LPB : Laporan Penerimaan Barang
1.1Cek Barang
1.2Membuat MR
1.3Pengesahan
MR
Bag. Pemasara
n
Data Stok
Data Stok
MR
Data Stok, MR
MR Acc
Supervisor
1.4Acc MR
1.5Penyerahan
MR
Data Stok
Bag. Pembelian
MR Acc
MR
MR Acc
Data Stok
1
Gambar III.4. Diagram Detail Proses 1.0 Sistem Akuntansi Berjalan
2.1Diarsipkan
2.2Pembuatan PO
2.3Pemeriksaan
PO
Bag. Pembelian
MR Acc
MR Acc
PO
PO
Supplier
MR Acc
MR Acc
PO Acc
Keterangan :
Marginal Request (MR) : Pemesanan BarangPurchasing Order : Order BarangInvoice : Bukti Pembayaran LPB : Laporan Penerimaan Barang
Gambar III.5. Diagram Detail Proses 2.0 Sistem Akuntansi Berjalan
1
3.1Pemeriksaan
Invoice
3.2Penerimaan
Invoice
3.3Pembuatan
LPB
Supplier Invoice
Invoice Acc
LPB
Invoice Acc
LPB Acc
Gudang
3.4Mengarsipkan
LPB
Invoice Acc
Accounting
LPB Acc
MR
Invoice Acc
LPB
1
Gambar III.6. Diagram Detail Proses 3.0 Sistem Akuntansi Berjalan
15. Kamus Data Dokumen Sistem Akuntansi Berjalan
Kamus data dalam sistem akuntansi berjalan terdiri dari:
i Dokumen Masukan
10. Permohonan Pembelian Barang (MR)
Nama Arus : Permohonan Pembelian Barang
Alias : PPB
Bentuk Data : Cetakan Komputer atau Manual
Arus Data : Bagian Pembelian – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bagian Pemasaran
Penjelasan : Sebagai salah satu persyaratan pemesanan barang
Periode : Setiap memesan barang
Volume : 1 sampai 10
Struktur Data : Header + isi + footer
- Header = Nama Perusahaan
- Isi = Judul + Merk Barang + Kode Barang + Ukuran +
KW + Jumlah yang diminta + Stock Akhir + Jumlah
Yang Dipesan + Keterangan
- Footer = Tanggal + TTD_Marketing Spv + Marketing
Manager + Kadept. F&A + TTD_Spv.Gudang
1
f Print Hasil Foto
Nama Arus : Print Hasil Foto
Alias : PHF
Bentuk Data : Cetakan Komputer
Arus Data : Dokter – Proses 2.0
Proses 2.0 – Petugas Administrasi
Petugas Administrasi – Proses 2.0
Proses 2.0 – Pasien
Proses 2.0 – Arsip PHF
Penjelasan : Merupakan hasil pemeriksaan rontgen
Periode : Setiap setelah dilakukan pemeriksaan
Volume : 50 lembar
Struktur Data : Header + isi + footer
- Header = Logo + Nama_Rumah_Sakit + Nama_Bag_Instansi
+ Alamat_Rumah_Sakit + No_Telp + Nama_Dokter
+ Nama_Pasien + No_RSPJ + Alamat +No_Rontgen
+ Merk_Film + Pemeriksaan + Pendapat_Klinis
Keterangan = Pemeriksaan [ Fluoroskopi Radiografi ]
- Isi = Tgl_Hasil_Foto + Hasil
Keterangan = Hasil * Hasil pemeriksaan rontgen *
- Footer = Nama_Dokter
1
g Bukti Bayar Rawat Jaan
Nama Arus : Bukti Bayar Rawat Jalan
Alias : BBRJ
Bentuk Data : Cetakan Manual
Arus Data : Petugas Administrasi – Proses 2.0
Proses 2.0 - Pasien
Proses 2.0 – Arsip BBRJ (1)
Pasien – Proses 3.0
Proses 3.0 – Kasir
Proses 3.0 – Arsip BBRJ (2)
Penjelasan : Sebagai bukti pemeriksaan dan pembayaran
Periode : Setiap ada pasien
Volume : 50 lembar
Struktur Data : Header + isi + footer
- Header = Logo_Rumah_Sakit + Nama_Rumah_Sakit +
Nama_Dokumen + Nama_Pasien + No_RSPJ + No_
Pekerjaan + Pekerjaan + Alamat&Telp_Rumah +
Alamat&Telp_Kantor
Keterangan = Gol = [ D P U M B ]
- Isi = 1 {No + Jns_Pekerjaan + No_Kode + Biaya + Ket } 8
+ Jumlah
- Footer = Nama_Kota + Tgl_Transaksi + TTD_Bag_Radiologi
1
h Kwitansi
Nama Arus : Kwitansi
Alias : KW
Bentuk Data : Cetakan Komputer
Arus Data : Kasir – Proses 3.0
Proses 3.0 − Pasien
Penjelasan : Sebagai bukti pembayaran
Periode : Setiap ada pasien yang sudah membayar
Volume : 50 lembar
Struktur Data : Header + isi + footer
- Header = Logo + Nama_Rumah_Sakit + Alamat_Rumah_
Sakit + No_Telp_Rumah_Sakit + No_Kwitansi +
Nama_Dokumen
- Isi = Sudah_Terima_Dari + Uang_Sejumlah + Untuk_
Pembayaran + Nama_Pasien + Alamat_Pasien
- Footer = Rp + Tempat
Keterangan = Rp * Jumlah dibayar menggunakan angka *
Tempat = Kota + Tgl + Bulan + Tahun
k Dokumen Keluaran
12. Surat Pengantar
Nama Arus : Surat Pengantar
1
Alias : SP
Bentuk Data : Dokuman Cetakan
Arus Data : Pasien – Proses 1.0
Proses 1.0 – Petugas Administrasi
Penjelasan : Sebagai salah satu persyaratan pemeriksaan pasien
Periode : Setiap pasien akan melakukan pemeriksaan
Volume : 50 lembar
Struktur Data : Header + isi + footer
- Header = Logo + Nama_Rumah_Sakit + Nama_Dokumen +
No_RSPJ + Tgl_Kunjungan + Nama_Pasien +
Tgl_Lahir + CR + Jenis_Kel + Nama_Suami +
No_Peg + Gol + Dit/Div/Pek + Agama + Bangsa +
Alamat_Kator + Telp_Kantor + Alamat_Rumah +
Tahun + Dokter + Specialist + Alamat_No_RO +
Telp + Ket_Klinis + No_Foto_Lama + Tgl
- Isi = Jns_Permintaan + Foto_Polos_Tanpa_Bhn_Kontras
+ Dgn_Bhn_Kontras + Radiography_Intervensional_
Arteriography
Keterangan = Foto_Polos_Tanpa_Bhn_Kontras [ Kepala Sinus
Paranasal Mastoid Mandibula Orbita Basis
Cranii Thorax Abdomen AP Abdomen 3 Posisi
B.N.D Pelvis Cervical Cervico Thoracal
1
Thoracal Thoraco Lumbal Lumbal Lumbo
Sacral Sacrum Clavicula Scapula Gleno
Humerale Humerus Cubiti Antebrachii Wrist
Manus HRP + Coxae Femur Genu Cruris
Ankle Pedis Bone Survey Mamography ]
= Dgn_Bhn_Kontras [ Cor Analysa Oesophagography
Barium Meal + M.D O.M.D Followthrough
Colon Enema Cholecystography E.R.C.P I.V.P
A.P.G + R.P.G + Urethrography Cystography
H.S.G Fislulography Myelography Sialography
Lymphography Phlebography Arthography ]
= Radiography_Intervensional_Arteriography
[ Cerebral Renales Coeliacal Leg + Arm Tae
+ Tai Arcus Ao Thoracal Ao Abdominal Ao
Mesenterica SUP Mesenterica INF ]
- Footer = TTD_Dokter
13. Print Hasil Foto
Nama Arus : Print Hasil Foto
Alias : PHF
Bentuk Data : Cetakan Komputer ( Print Out)
1
Arus Data : Dokter – Proses 2.0
Proses 2.0 – Petugas Administrasi
Petugas Administrasi – Proses 2.0
Proses 2.0 – Pasien
Proses 2.0 – Arsip PHF
Penjelasan : Untuk mengetahui hasil rontgen foto
Periode : Setiap setelah di lakukan pemeriksaan
Volume : 50 lembar
Struktur Data : Header + isi + footer
- Header = Logo + Nm_RS + Nm_bagian instalasi + Alamat_RS
No_Tlp + Nm_dokter + Nm_pasien + No_RSPJ +
Alamat + No_rontgen + Merk_Film + pemeriksaan
Pendapat_klinis
Keterangan : pemeriksaan = [ Fluoroskopi Radiografi ]
- Isi = Tgl_hasilfoto + Hasil
-Keterangan : Hasil * Hasil Pemeriksaan Rontgen *
- Footer = Nm_Dokter
14. Bukti Bayar Rawat Jalan
Nama Arus : Bukti Bayar Rawat Jalan
Alias : BBRJ
Bentuk Data : Cetakan Manual
Arus Data : Petugas Administrasi – Proses 2.0
1
Proses 2.0 - Pasien
Proses 2.0 – Arsip BBRJ (1)
Pasien – Proses 3.0
Proses 3.0 – Kasir
Proses 3.0 – Arsip BBRJ (2)
Penjelasan : Sebagai bukti pemeriksaan dan pembayaran
Periode : setiap pasien datang periksa
Volume : 50 lembar
Struktur Data : Header + isi + footer
- Header = Logo_Rumah_Sakit + Nama_Rumah_Sakit +
Nama_Dokumen + Nama_Pasien + No_RSPJ + No_
Pekerjaan + Pekerjaan + Alamat&Telp_Rumah +
Alamat&Telp_Kantor
Keterangan = Gol = [ D P U M B ]
- Isi = 1 {No + Jns_Pekerjaan + No_Kode + Biaya + Ket } 8
+ Jumlah
- Footer = Nama_Kota + Tgl_Transaksi + TTD_Bag_Radiologi
15. Kwitansi
Nama Arus : Kwitansi
Alias : KW
Bentuk Data : Cetakan Komputer
Arus Data : Kasir – Proses 3.0
1
Proses 3.0 − Pasien
Penjelasan : Sebagai bukti pembayaran
Periode : Setiap ada yang sudah membayar
Volume : 50 lembar
Struktur Data : Header + isi + footer
- Header = Logo + Nama_Rumah_Sakit + Alamat_Rumah_
Sakit + No_Telp_Rumah_Sakit + No_Kwitansi +
Nama_Dokumen
- Isi = Sudah_Terima_Dari + Uang_Sejumlah + Untuk_
Pembayaran + Nama_Pasien + Alamat_Pasien
- Footer = Rp + Tempat
Keterangan = Rp * Jumlah dibayar menggunakan angka *
Tempat = Kota + Tgl + Bulan + Tahun
16. Laporan Kegiatan Radiologi
Nama Arus : Laporan Kegiatan Radiologi
Alias : Laporan
Bentuk Data : Cetakan Komputer atau Manual
Arus Data : Proses 4.0 – TU Medis
Penjelasan : Berisi laporan pemeriksaan Radiologi per bulan
Periode : Per bulan
Volume : 1 lembar / bulan
Struktur Data : Header + isi + footer
1
- Header = Nm_Dokumen
- Isi = 1 {No + Radiodiagnostik + Jumlah + Pertamina +
Purna_karya + Pertamedika + Pihak_ketiga }4 + Total
- Keterangan = Pertamina = K + I + S + A
Purna karya = P + IP
Pertamedika = K + I + S + A
Pihak_Ketiga = AP + KPS / JOB + NPJAM +
NPCASH
- Header + Isi
- Header = MCU
- Isi = 1{ No + Radiodiagnostik + Jumlah + Pertamina +
Purna_Karya + Pertamedika + Pihak_Ketiga }3 +
Total
- Keterangan = Pertamina = K + I + S + A
Purna karya = P + IP
Pertamedika = K + I + S + A
Pihak_Ketiga = AP + KPS / JOB + NPJAM +
NPCASH
- Footer = Tempat + Tanggal + Nm_Pengawas
1
16. Spesifikasi Sistem Berjalan
8. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
Dokumen Masukan merupakan proses awal dari suatu pelayanan pasien. Adapun bentuk
dokumen masukan tersebut adalah sebagai berikut :
8. Surat Pengantar
Nama Dokumen : Surat Pengantar
Fungsi : Untuk mengetahui keterangan tentang pasien
Sumber : Pasien
Tujuan : Petugas Administrasi
Frekuensi : Setiap kunjungan pasien
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : Satu Lembar
Bentuk : Lihat Lampiran A-1
9. Print Hasil Foto
Nama Dokumen : Print Hasil Foto
Fungsi : Untuk mengetahui hasil rontgen pasien
Sumber : Dokter
Tujuan : Pasien
Frekuensi : Setiap ada pasien yang periksa
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : Dua Lembar
1
Bentuk : Lihat Lampiran A-2
10. Bukti Bayar Rawat Jalan
Nama Dokumen : Bukti Bayar Rawat Jalan
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran
Sumber : Petugas Administrasi
Tujuan : Kasir
Frekuensi : Setiap ada transaksi
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : Dua Lembar
Bentuk : Lihat Lampiran A-3
11. Kwitansi
Nama Dokumen : Kwitansi
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran
Sumber : Kasir
Tujuan : Pasien
Frekuensi : Setiap ada pembayaran
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : Satu Lembar
Bentuk : Lihat Lampiran A-4
6. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
1
Dokumen Keluaran merupakan proses akhir dari proses pelayanan pasien. Adapun dokumen
keluaran tersebut adalah sebagai berikut :
Surat Pengantar
Nama Dokumen : Surat Pengantar
Fungsi : Untuk mengetahui keterangan tentang pasien
Sumber : Pasien
Tujuan : Petugas Administrasi
Frekuensi : Setiap kunjungan pasien
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : Satu Lembar
Bentuk : Lihat Lampiran A-1
Print Hasil Foto
Nama Dokumen : Print Hasil Foto
Fungsi : Untuk mengetahui hasil rontgen pasien
Sumber : Dokter
Tujuan : Pasien
Frekuensi : Setiap ada pasien yang periksa
Media : Kertas
Jumlah Rankap : Dua Lembar
Bentuk : Lihat Lampiran A-2
Bukti Bayar Rawat Jalan
Nama Dokumen : Bukti Bayar Rawat Jalan
1
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran
Sumber : Radiologi
Tujuan : Kasir
Frekuensi : Setiap ada transaksi
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : Dua Lembar
Bentuk : Lihat Lampiran A-3
Kwitansi
Nama Dokumen : Kwitansi
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran
Sumber : Kasir
Tujuan : Pasien
Frekuensi : Setiap ada pembayaran
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : Satu Lembar
Bentuk : Lihat Lampiran A-4
Laporan Kegiatan Radiologi
Nama Dokumen : Laporan Kegiatan Radiologi
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pasien
Sumber : Radiologi
Tujuan : Tata Usaha Penunjang Medis
Frekuensi : Setiap akhir bulan
1
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : Satu Lembar
Bentuk : Bentuk Lampiran B-1
9. Permasalahan Pokok
Ada beberapa perasalahan yang terjadi pada Sistem Pelayanan Paisen pada Unit Radiologi
Rumah Sakit Pertamina Jaya. Untuk memperjelas manfaat dari penulisan kuliah kerja praktek ini,
penulis akan mencoba untuk merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
i Pembuatan laporan jumlah pemeriksaan berdasarkan eselon masih manual.
j Bukti pembayaran rawat jalan masih dalam bentuk manual.
10. Alternatif Pemecahan Masalah
Sebagai alternatif pemecahaan dari permasalahan diatas, maka penulis mengajukan
pemecahaannya sebagai berikut :
i Seharusnya setelah pembuatan laporan, laporan juga di disimpan ke dalam komputer, dalam
bentuk file.
j Dibuatnya sistem komputer untuk bukti pembayaran yang sama dengan unit-unit yang
lainnya yang ada di RSPJ.
Dalam hal ini penulis membuat Analisa Sistem Penerimaan Pasien dengan membuat aplikasi
pengolahan data yang menggunakan bahasa pemograman Visual FoxPro 6.0. Dimana nantinya data
1
tersebut akan tersimpan dalam suatu database, sehingga memudahkan dalam proses pembuatan
laporan.
9475336
1
BAB IV
PENUTUP
9.1. Kesimpulan
Sebagai akhir dari penulisan kuliah kerja praktek ini, maka penulis memberi kesimpulan bahwa
sistem penerimaan pasien pada unit radiologi Rumah Sakit Pertamina Jaya sudah mengunakan sistem
komputer tetapi masih ada kendala yang harus dihadapi diantaranya :
k Dalam proses pembayaran.
l Pembuatan laporan mengenai jumlah pemeriksaan berdasarkan eselon.
Dengan adanya komputerisasi sistem akan didapatkan beberapa keuntungan :
12. Alternatif pemecahan masalah dan dapat membantu komputerisasi sebagai pemecahan
permasalahan yang dihadapi pada sistem yang lama.
13. Penyimpanan data dalam harddisk akan lebih menghemat tempat dan juga aman,
selain itu dapat juga digunakan berulang-ulang dan dapat diperbaharui isinya.
14. Dengan menggunakan media komputer dapat diperoleh informasi yang cepat, tepat
waktu dan memungkinkan pemberian layanan yang lebih baik kepada pemakai.
9.2. Saran
1
Sebagai akhir dari penulisan kuliah kerja praktek ini, penulis akan memberikan saran-saran
sebagai berikut :
11. Cara yang tepat dan cepat terhindar dari berbagai kendala tersebut adalah dengan
mengganti sistem manual menjadi sistem komputerisasi.
12. Dengan adanya sistem komputerisasi pemrosesan data akan lebih cepat, data yang
tersimpan lebih rapi dan aman, dan untuk kembali data-data atau informasi tesebut akan
lebih mudah dan cepat.
13. Mengingat pentingnya data yang tersimpan dalam file, maka perlu dibuatkan file
duplikatnya (Back Up).
Untuk lebih berhasilnya sistem yang baru tersebut dengan melaksankan prosedur-prosedur yang
ditetapkan karena tanpa kedisiplinan pelaksanaanya maka tujuan pembaharuan sistem tersebut tidak
akan tercapai.
1