BAB I PENDAHULUAN -...

16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan Sejarah berdirinya Chevron Corporation berawal dari dibentuknya Pacific Coast Oil Co., berdasarkan penemuan ladang minyak di Pico Canyon, sebelah utara Los Angeles pada tahun 1879, yang kemudian berubah menjadi Standard Oil Co. of California. Perusahaan ini selanjutnya menjadi Chevron. Pada tahun 2005, Chevron melakukan merger dengan Texaco Inc. dan menjadi ChevronTexaco. Selanjutnya untuk merepresentasikan kehadirannya sebagai pemain global, nama ChevronTexaco diubah menjadi Chevron Corporation. Akuisisi Unocal Corporation di tahun 2005 menjadikan Chevron sebagai salah satu perusahaan energi global yang memiliki aset di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Saat ini, Chevron Corporation adalah perusahaan energi terintegrasi terbesar kedua di Amerika Serikat dan salah satu yang terbesar dunia, berdasarkan kapitalisasi pasar per 31 Desember 2006. Berkantor pusat di San Ramon, California, Chevron mengendalikan bisnisnya di 180 negara dengan lebih dari 59,000 karyawan di seluruh dunia. Secara perspektif financial, Chevron memiliki anggaran belanja modal dan eksplorasi sebesar US $ 16,6 miliar di tahun 2006. Penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk-produknya adalah sebesar US $ 205 miliar dengan laba bersih US $ 17.1 miliar di tahun yang sama. Penghasilan ini menempatkan Chevron Corporation sebagai perusahaan keenam terbesar dunia menurut pemeringkatan majalah Fortune (Fortune 500’s List).

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Perusahaan

Sejarah berdirinya Chevron Corporation berawal dari dibentuknya

Pacific Coast Oil Co., berdasarkan penemuan ladang minyak di Pico Canyon,

sebelah utara Los Angeles pada tahun 1879, yang kemudian berubah menjadi

Standard Oil Co. of California. Perusahaan ini selanjutnya menjadi Chevron.

Pada tahun 2005, Chevron melakukan merger dengan Texaco Inc. dan

menjadi ChevronTexaco. Selanjutnya untuk merepresentasikan

kehadirannya sebagai pemain global, nama ChevronTexaco diubah menjadi

Chevron Corporation. Akuisisi Unocal Corporation di tahun 2005

menjadikan Chevron sebagai salah satu perusahaan energi global yang

memiliki aset di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Saat ini, Chevron Corporation adalah perusahaan energi terintegrasi

terbesar kedua di Amerika Serikat dan salah satu yang terbesar dunia,

berdasarkan kapitalisasi pasar per 31 Desember 2006. Berkantor pusat di San

Ramon, California, Chevron mengendalikan bisnisnya di 180 negara dengan

lebih dari 59,000 karyawan di seluruh dunia.

Secara perspektif financial, Chevron memiliki anggaran belanja modal

dan eksplorasi sebesar US $ 16,6 miliar di tahun 2006. Penghasilan yang

diperoleh dari penjualan produk-produknya adalah sebesar US $ 205 miliar

dengan laba bersih US $ 17.1 miliar di tahun yang sama. Penghasilan ini

menempatkan Chevron Corporation sebagai perusahaan keenam terbesar

dunia menurut pemeringkatan majalah Fortune (Fortune 500’s List).

2

Chevron Corporation melakukan operasi eksplorasi dan produksi minyak

dan gas di seluruh dunia melalui salah satu divisinya, yaitu Chevron Upstream &

Gas yang dipimpin oleh seorang Executive Vice President. Daerah operasi eksplorasi

dan produksi divisi Upstream & Gas meliputi 30 negara.

Gambar 1.1. Daerah Operasi Chevron Upstream & Gas

Dengan besarnya luas wilayah operasi, Chevron mengelola aktivitas

dan pengembangan bisnisnya dalam bentuk operating company (opco). Opco

saat ini bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengejar (pursuing) dan

menangkap (capturing) peluang-peluang baru, serta bekerjasama dengan tim

Corporate Business Development.

Bertepatan dengan awal tahun baru 2008, Chevron Global Upstream

(GU) memiliki tim manajemen dan struktur organisasi yang baru.

Sebelumnya GU memiliki 2 operating company (opco) yakni Chevron North

America Exploration and Production (CNAEP) untuk area Amerika dan

Chevron International Exploration and Production (CIEP) untuk area di luar

Amerika.

3

Mulai tanggal 1 Januari 2008, GU beroperasi dengan 4 opco yakni:

• Chevron Africa and Latin America Exploration and Production

• Chevron Asia Pacific Exploration and Production (CAPEP)

• Chevron Europe, Eurasia and the Middle East Exploration and

Production

• Chevron North America Exploration and Production (CNAEP)

Dengan model baru ini dapat terlihat dengan jelas siapa yang

bertanggung jawab atas pengelolaan dan eksekusi peluang-peluang baru di

dalam batas-batas geografis.

Melalui Chevron Asia Pacific Exploration and Production (CAPEP),

yang aktif beroperasi di sembilan negara, operasi Chevron di Indonesia

berada di bawah kendali IndoAsia Business Unit (IBU), mencakup wilayah

operasi Indonesia dan Philipina.

Selain IndoAsia, CAPEP memiliki dua Strategic Business Unit lainnya,

yaitu Australasia untuk wilayah Australia dan Asia South meliputi

Banglades, Kamboja, Cina, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.

1.1.1 Tentang IndoAsia Business Unit

Chevron memulai eksplorasinya di Asia sejak 1924, ketika Standard

Oil Company of California (Socal) mengirimkan ekspedisi geologinya ke

Pulau Sumatera. Pada tahun 1936, perusahaan yang belum produktif tersebut

menjadi bagian dari Caltex, perusahaan minyak dunia yang merupakan

gabungan dari Texaco dan Socal.

4

Pada tahun 1963, Caltex mendirikan anak perusahaannya di Indonesia

dengan nama PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI). Mengikuti merger antara

Chevron dan Texaco, kemudian CPI berganti nama menjadi PT. Chevron

Pacific Indonesia.

Gambar 1.2. Daerah Operasi Chevron IndoAsia Business Unit

Kegiatan usaha Chevron di Indonesia didukung oleh 7.239 karyawan,

dimana 96% diantaranya adalah warga negara Indonesia. Kegiatan operasi

IBU juga ditunjang oleh 17.810 karyawan dari business partner, yang sebagian

besar bekerja di utara Sumatera dan Kalimantan Timur. Sementara di

Philipina, Chevron IBU mempekerjakan sekitar 413 orang.

1.1.2 Visi, Misi, dan Strategi Keberhasilan

Visi Chevron adalah menjadi perusahaan energi dunia yang paling

dikagumi karena karyawan, kemitraan, dan kinerjanya.

5

Kegiatan operasi Chevron di Indonesia berlandaskan pada The

Chevron Way, yang mengandung nilai-nilai universal dan menuntut tingkat

integritas dan kemampuan tertinggi dari karyawannya dalam bekerja

bersama mitra kerja, masyarakat, pelanggan, dan rekan sekerja. Chevron

menjunjung tinggi dan menaati peraturan yang berlaku, mendukung hak

asasi manusia, melindungi lingkungan dan memberikan manfaat bagi

masyarakat di tempat perusahaan beroperasi. Nilai-nilai yang dianut

Chevron adalah Integritas, Kepercayaan, Keanekaragaman, Terobosan,

Kemitraan, Melindungi Manusia dan Lingkungan, dan Kinerja Tinggi.

Strategi Keberhasilan yang diterapkan di semua bidang kegiatan

perusahaan adalah:

1. Berinvestasi pada Sumber Daya Manusia untuk mencapai tujuan

strategis.

2. Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi untuk mencapai kinerja yang

unggul dan pertumbuhan yang tinggi.

3. Meningkatkan Kemampuan Organisasi (“4+1”) untuk menghasilkan

kinerja kelas dunia dalam bidang keunggulan operasi, pengurangan

biaya, pengelolaan aset/kapital, dan peningkatan keuntungan.

Gambar 1.3. Chevron Strategic Intents

6

Hal-hal pokok yang melandasi dan selaras dengan bisnis utama dan

strategi keberhasilan Chevron adalah rencana-rencana yang lebih rinci,

taktik, dan ukuran keberhasilan yang membimbing Chevron mencapai

sukses dalam setiap kegiatan bisnis yang Chevron jalankan. Rencana-rencana

rinci tersebut secara rutin terus diuji terhadap pesaing lain dan diperbarui

agar selalu bisa mencapai kinerja kompetitif yang berkelanjutan.

1.1.3 IBU Governance Model

IndoAsia Business Unit (IBU) Management Team telah merumuskan

sebuah model Governance yang akan diterapkan di IBU. Tujuan dari model ini

adalah untuk memberikan standar nama-nama yang selama ini mengacu

kepada berbagai organisasi di bawah IBU serta membantu

mengklarifikasikan peran & tanggungjawabnya. Model Governance ini dibagi

menjadi 3 (tiga) grup utama, yakni:

1. Operating Groups (OPG)

OPG meliputi Sumatra Operations (SMO), Kalimantan Operations (KLO),

dan Geothermal & Power Operations (GPO–Indonesia & Philipina).

2. Opportunity Development Groups (ODG)

ODG terdiri dari Commercial (CMC), Exploration/ Non-Operated Joint

Ventures/New Ventures (NOJV), dan Indonesia Deepwater Development

(IDD).

3. Support Service Groups (SSG)

SSG mencakup Supply Chain Management, Finance, Planning, Legal,

Government & Public Affairs , Information Technology, Human

Resources, dan lain-lain.

7

Gambar 1.4. IBU Governance Model

1.2. Lingkup Bidang Usaha

Chevron Corporation bergerak dalam setiap aspek industri minyak

dan gas, termasuk eksplorasi, produksi, penyulingan, pemasaran dan

transportasi, manufaktur bahan kimia, serta pembangkit tenaga.

IBU menjalankan kegiatan usaha upstream bidang minyak dan gas

serta power operations melalui anak perusahaan: PT. Chevron Pacific Indonesia

(CPI) dan Chevron Indonesia Company (CICo, sebelumnya Unocal Indonesia

Company) di bidang ekplorasi dan produksi minyak dan gas, serta Chevron

Geothermal Indonesia, Ltd., Chevron Geothermal Salak Ltd., serta Chevron

Geothermal Philippines Holding Inc. (CGPHI) untuk energi panas bumi

(geotermal) & pembangkit tenaga.

8

Gambar 1.5. Daerah Operasi Chevron di Indonesia

1.2.1 PT. Chevron Pacific Indonesia

Di daratan, IBU menjalankan tambang minyak melalui PT. Chevron

Pacific Indonesia (CPI). CPI membawahi empat production sharing contracts

(PSC) di area konsesi seluas kurang lebih 12.000 km² di Riau dan Sumatera

Utara yang meliputi Duri, Minas, dan Bekasap. Di Duri, CPI mengoperasikan

teknologi oil recovery steam-flood terbesar di dunia, dan juga ekstensif water-

flood di lapangan Minas dan Bekasap.

Dari lapangan-lapangan minyak yang produktif di Sumatra, CPI

mampu memproduksi hampir 50% dari kapasitas produksi minyak mentah

Indonesia dan menjadikan Chevron sebagai operator eksplorasi dan produksi

terbesar di Indonesia.

9

1.2.2 Chevron Indonesia Company

Di lapangan lepas pantai, IBU mengoperasikan 13 lapangan di

Kalimantan Timur di area seluas kurang lebih 27.000 km2 melalui Chevron

Indonesia Company (CICo). IBU juga memiliki kontrak sebagai salah satu

pemasok ke LNG Plant Bontang.

Kegiatan operasi Chevron Indonesia Company dibelah oleh delta

Makaham sebagai batas imajiner, menjadi dua daerah utama: Utara dan

Selatan; dan West Seno, serta proyek laut dalam di Selat Makasar. Di daerah

operasi Utara, Chevron Indonesia Company mengoperasikan lapangan-

lapangan Attaka, Melahin, Kerindingan, Serang dan West Seno, serta

Terminal Santan. Sedangkan di daerah operasi Selatan, CICo mengelola

lapangan-lapangan Sepinggan dan Yakin , Terminal Lawe-Lawe dan Kantor

Pasir Ridge, Balikpapan.

IBU juga terus melakukan eksplorasi untuk menemukan lokasi-lokasi

tambang baru, baik di darat maupun lepas pantai di beberapa tempat

potensial seperti laut Natuna, Ambalat, Bukat, Muara Bakau dan Donggala.

Di samping itu, Chevron terus mengembangkan proyek laut dalam di area

Kalimantan Timur untuk mencari sumber-sumber minyak baru dan

menambah pasokan gasnya ke Bontang.

1.2.3 Geothermal & Power Operation

IBU telah memelopori pengembangan energi geothermal di Indonesia

dan Philipina. IBU mengoperasikan 377 Megawatt steam-field dan 197

Megawatt pembangkit tenaga di Gunung Salak, serta 145 Megawatt aset

geothermal dan pembangkit tenaga di Darajat, keduanya di Jawa Barat.

10

1.3. Unit Analisis

Dalam menjalankan kegiatan bisnis utama dan operasinya, IndoAsia

Business Unit (IBU) didukung oleh Support Service Group (SSG), yaitu:

• Business Services, meliputi Human Resources, Operational

Excellence/Health & Environmental Safety (OE/HES), Goverment &

Public Affairs, Security, serta Supply Chain Management

• Finance

• Law Department

• Planning, Reserves, and Technology Support meliputi Exploration

Production Technology & Operational Support (EPT&OS), Capital

Stewardship Organization Capability Committee, Strategic & Business

Planning, serta Information Technology Support

Gambar 1.6. Struktur Lama Organisasi Chevron IBU

11

Salah satu department di dalam SSG adalah Human Resources (HR).

Visi HR IndoAsia Business Unit adalah menjadi organisasi di dalam IBU

yang dihormati karyawan dan customer dalam mendukung pencapaian

tujuan bisnis IBU dengan memberikan layanan produk dan servisnya yang

berkualitas dan dapat diandalkan.

Dalam mewujudkan visinya dan memberikan fasilitas bagi masuknya

resources hasil akuisisi Unocal, IBU menata ulang organisasi HR-nya untuk

menjamin keselarasan dan integrasi dari sistem yang lama. Model organisasi

HR yang baru akan berdasarkan “Centralized Expertise with Region-based

delivery” dimana fungsi-fungsi HR didasarkan pada keahlian dan basis area

operasi Chevron IBU.

Gambar 1.7. Struktur Baru Organisasi HR IBU

12

HR IBU dipimpin oleh seorang Vice President yang bertanggungjawab

pada Senior VP Business Service, dan terdiri dari 4 manajer HR berbasis area

meliputi Jakarta, Sumatra, Kalimantan, dan GPO Salak-Darajat, serta 5

manajer HR berbasis expertise yang terdiri dari Health & Medical Services, HR

Strategy, Planning & Communication, Learning Development & Recruitment,

Total Remuneration, dan Industrial Relations & Policy.

Gambar 1.8 Struktur Baru Organisasi HR Jakarta

HR Jakarta bertugas memberikan layanan kepada seluruh karyawan

IBU yang berada di area Jakarta dan Jawa untuk beberapa layanan. Tim HR

Jakarta dipimpin oleh seorang manajer HR dan membawahi 4 fungsi, yaitu

Training Services & Administration, HR Admin & Services, Expatriate &

Formalities Services, dan Advisory Support untuk customer SSG dan OPG.

Total karyawan HR Jakarta berjumlah 26 orang karyawan tetap dan kontrak,

terdiri dari Team Leader, Group Leader, Specialist, Senior Analyst, Analyst,

Assistant Analyst, Junior Assistant, dan Office Assistant.

13

Diperlukan usaha lebih lanjut untuk merealisasikan potensi organisasi

HR dan menjamin delivery dari high value services kepada HR customer di

lingkup IBU. Organisasi HR yang baru diharapkan juga responsif terhadap

umpan balik customer agar dapat meningkatkan kualitas layanannya dan

mendukung tujuan bisnis IBU.

Dalam tugas akhir ini penulis mencoba untuk mengangkat masalah

yang dihadapi oleh Human Resources Jakarta Area (HR Jakarta) untuk

membuat rencana jangka pendek dalam mengimplementasikan strategi HR

yang baru, serta menetapkan visi, tujuan, strategi pencapaian, dan rencana

jangka panjang HR Jakarta sebagai misinya untuk mencapai visi HR IBU

yang sudah ditetapkan.

1.4. Isu Bisnis

Perubahan organisasi IBU sebenarnya telah dilakukan secara bertahap

sejak masuknya Unocal Indonesia Company (UIC) dalam organisasi IBU

sejak tahun 2005. Konsolidasi organisasi HR sendiri baru mulai dilaksanakan

dalam kerangka project mulai bulan November 2006. Seiring dengan

perjalanannya, proyek ini mendapatkan banyak tantangan karena semakin

luasnya cakupan proyek dan terbatasnya sumber daya.

Dengan adanya input-input dari HR customers, IBU executives, dan HR

experts sendiri, mulai bulan November 2007, konsolidasi organisasi ini

dilakukan dalam sebuah kerangka project dengan nama Human Resources

Organization Consolidation (HROC). HROC ditetapkan sebagai pegangan

utama dalam reorganisasi dan konsolidasi HR IBU.

14

Proyek ini didesain untuk “Deliver a consolidated, effective and

efficient HR organization that is able to consistently deliver processes,

products and services that are well-accepted by customer”.

IBU juga telah menetapkan visi organisasi HR yang baru yaitu: “IBU

HR is respected and admired by customers and employees for supporting IBU

achieve its business objectives by delivering high value & reliable HR

products and services”. Hal ini merupakan tantangan tersendiri karena peran

HR akan berubah dan tidak hanya mengurusi rekrutmen karyawan dan

mengembangkan kompetensinya, tetapi harus dapat menjadi rekanan

strategis bagi IBU dalam mencapai tujuan bisnisnya.

Dengan visi ini, memberikan arti bahwa HR IBU akan:

• Membangun kemampuan organisasi HR yang kuat dengan beragam

karyawan yang kompeten di bidangnya.

• Memberikan layanan produk dan servis yang dapat diandalkan serta

patuh pada hukum dan peraturan yang berlaku.

• Menciptakan lingkungan kerja untuk karyawan yang dapat

meningkatkan potensinya.

• Akuntabel untuk memberikan hasil yang sesuai, bahkan melebihi

harapan customer dan tujuan bisnis IBU.

• Terus berinovasi dengan terobosan dan komitmen.

• Bertindak etis, dengan integritas dan sense of urgency tinggi sesuai dengan

The Chevron Way.

15

Dengan adanya visi baru tersebut, tahapan konsolidasi organisasi ini

merupakan masa-masa kritis bagi organisasi HR IBU, termasuk HR Jakarta,

yang berpengaruh secara langsung terhadap keseluruhan kinerja IBU.

Di samping itu, pergeseran posisi dan karyawan juga menyebabkan

sedikit gejolak di sana-sini, berkurangnya batas-batas, peran dan tanggung

jawab internal organisasi HR IBU, sehingga perlu adanya transisi yang

sehalus mungkin bagi HR Jakarta agar tidak mengganggu operasional harian

dan kelancaran bisnis IBU.

Oleh karena itu perlu perencanaan matang dan menyeluruh untuk HR

Jakarta bagaimana mengimplementasikan rencana-rencana strategis yang

telah ditetapkan HR IBU, beserta penetapan tujuan organisasi HR Jakarta dan

rencana jangka panjangnya.

Sebagai hasilnya, diharapkan HR Jakarta nantinya akan dapat:

• Memposisikan organisasi HR Jakarta sebagai bagian integral HR IBU dan

merupakan nilai tambah bagi Chevron IndoAsia Business Unit dalam

mencapai tujuan bisnisnya

• Meningkatkan kemampuan karyawan dan organisasi yang sudah ada

dan menyediakan peluang-peluang untuk pengembangan lebih lanjut

• Menghilangan kerancuan peran dalam organisasi

• Meningkatkan keefektifan, efisiensi, dan kualitas HR service delivery

16