BAB I PENDAHULUAN - library.palcomtech.comlibrary.palcomtech.com/pdf/5603.pdfLatar Belakang Tanah...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN - library.palcomtech.comlibrary.palcomtech.com/pdf/5603.pdfLatar Belakang Tanah...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. BAB I
1.1. Latar Belakang
Tanah yang subur dan iklim tropis yang dimiliki oleh negara kita
Indonesia mendatangkan banyak keuntungan bagi bangsa ini, salah satunya adalah
tumbuh suburnya berbagai jenis tanaman yang bermanfaat untuk mendatangkan
keuntungan bagi negara ini. Tanaman-tanaman yang berperan penting dalam
mendatangkan keuntungan bagi negara salah satunya adalah tanaman Kelapa
Sawit. Kelapa Sawit menjadi tanaman yang memiliki kwalitas ekspor artinya
tanaman yang banyak diperjual belikan dipasaran dunia internasional. Kelapa
Sawit akan terus dibutuhkan oleh masyarakat dunia seiring dengan bertumbuhnya
jumlah penduduk dunia.
Kemampuan tanaman untuk berproduksi sangat ditentukan oleh kualitas
bibit sehingga perhatian dan tindakan dalam masa pembibitan, terutama pada
tahap prenursery memegang peranan penting dalam upaya mendapatkan bibit
tanamanyang baik. Selain kualitas bibit media tumbuh juga merupakan faktor
yang sangat penting pada proses pertumbuhan tanaman yang berfungsi untuk
tempat tegaknya tanaman juga untuk menyediakan zat makanan yang dibutuhkan
oleh tanaman.
Pertumbuhan penduduk dunia memicu munculnya banyak industri Kelapa
Sawit yang memiliki rantai bisnis yang cukup panjang. Kelapa Sawit tidak hanya
digunakankan sebagai minyak Kelapa Sawit tetapi juga digunakan pada banyak
2
industri bisnis misalnya adalah industri kosmetik, kecantikan dan tahun 2010
melalui kebijakan Pemerintah mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) sebagai
alternatif bahan bakar minyak (BBM). Melihat dari fenomena tersebut sektor ini
akan semakin strategis karena berpeluang besar untuk lebih berperan menjadi
motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap tenaga kerja.
Melihat hal tersebut maka banyak pengusaha mengembangkan usaha pada sektor
bisnis industri Kelapa Sawit, salah satu perusahaan yang bergerak pada sektor
bisnis ini adalah PT Mitra Ogan.
PT Mitra Ogan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
perkebunan khususnya perkebunan Kelapa Sawit. Perusahaan ini melakukan
pengelolaan Kelapa Sawit mulai dari penanaman hingga melakukan pengelolaan
terhadap Kelapa Sawit tersebut. Penanaman Kelapa Sawit yang dilakukan oleh PT
Mitra Ogan akan dimulai dari pembelian bibit pada beberapa perusahaan
pengembang bibit Kelapa Sawit. Pemilihan bibit adalah tahapan yang menentukan
suatu kwalitas dari tanaman yang akan dihasilkan. Hasil tanaman yang baik
berasal dari proses pemilihan bibit dan proses perawatan dari tanaman tersebut,
oleh sebab itu PT Mitra Ogan sangat memperhatikan kwalitas dari bibit dan
perawatan yang dilakukan terhadap tanaman Kelapa Sawit. Evaluasi pembibitan
adalah salah satu cara yang dilakukan oleh PT Mitra Ogan karena hasil yang baik
berawal dari pembibitan dan perawatan yang baik serta sesuai dengan standar
operasional perusahaan. Pencatatan data hasil perkembangan penaman dan
perawatan Kelapa Sawit saat ini masih tercatat secara sederhana dengan
memanfaatkan Microsoft Excel 2003, belum menggunakan database pencatatan
3
data sehingga pencatatan data yang sama dilakukan secara berulang-ulang dan
belum bisa menghasilkan laporan secara otomatis.
PT Mitra Ogan melakukan pencatatan perkembangan penaman dan
perawatan terhadap perkembangan bibit yang ditanam yang bertujuan untuk
menjamin mutu dan kwalitas dari hasil Kelapa Sawit sehingga produk olahan
yang akan dihasilkan oleh perusahaan tidak terjadi penurunan kwalitas. Untuk
menjamin hal tersebut PT Mitra Ogan melakukan pencatatan perkembangan
penaman dan perawatan Kelapa Sawit dimulai dari pemilihan bibit yang akan
dilakukan penanaman, perawatan yang berkala sesuai dengan standar acuan
perusahaan, melakukan pemupukan sesuai dengan kebutuhan dari Kelapa Sawit
yang ditanam.
Oleh sebab itu PT Mitra Ogan membutuhkan sebuah teknologi sistem
informasi yang menghimpun seluruh kegiatan yang dimulai dengan pemilihan
bibit, perawatan tanaman, pemupukan tanaman, panen dan pengangkutan hasil
panen Kelapa Sawit. Metode WSDM (Website Design Method) akan digunakan
dalam proses analisis kebutuhan dalam website yang akan menghimpun data
evaluasi pembibitan dan hasil panen Kelapa Sawit pada PT Mitra Ogan.
Teknologi sistem informasi diharapkan dapat melakukan pencatatan secara
detail setiap perkembangan tanaman Kelapa Sawit sesuai dengan standar kerja
perusahaan. PT Mitra Ogan tidak memiliki kendala dan masalah dengan website
sebelumnya teknologi berbasis web dipilih karena sebelumnya PT Mitra Ogan
sudah menerapkan sistem informasi berbasis web pada beberapa bentuk sistem
informasi manajemen pengolahan data perusahaan. Pada kesempatan kali ini
4
penulis akan membahas “Aplikasi Pengolahan Data Perkembangan
Penanaman Kelapa Sawit Berbasis Web pada PT Mitra Ogan Palembang
dengan Menggunakan Website Design Method (WSDM)”.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan penelitian ini adalah
Bagaimana membangun sebuah website yang akan digunakan untuk keperluan
monitoring dan evaluasi perkembangan pembibitan Kelapa Sawit pada PT Mitra
Ogan Palembang.
1.3. Batasan Masalah
Ruang lingkup yang akan dibahas Penulis pada penelitian ini adalah :
1. Pencatatan perkembangan penanaman dan perawatan Kelapa Sawit meliputi
pengolahan data bibit, penanaman bibit, data lokasi penanman, data
perawatan, data pengairan dan data pemupukan.
2. Pembuatan aplikasi berbasis web dengan menggunakan PHP & MySQL.
3. Metode permodelan yang digunakan adalah dengan menggunakan permodelan
web terstruktur.
4. Metode analisis kebutuhan website dengan menggunakan metode Website
Design Method (WSDM).
5
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan Penulis terhadap penelitian ini adalah :
1. Merancang sebuah aplikasi berbasis web untuk kebutuhan pengolahan data
perkembangan penanaman Kelapa Sawit meliputi pengolahan data bibit,
penanaman bibit, data lokasi penanman, data perawatan, data pengairan dan
data pemupukan.
2. Melakukan implementasi metode WSDM (Website Design Method) dalam
melakukan analisis kebutugan pada website yang akan dirancang.
3. Menghasilkan aplikasi berbasis web yang mampu menghasilkan pengolahan
data statistik dan laporan yang meliputi meliputi pengolahan data bibit,
penanaman bibit, data lokasi penanman, data perawatan, data pengairan dan
data pemupukan.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Untuk Penulis
Manfaat penelitian untuk penulis adalah :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.
2. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang di dapat
selama menjalani studi perkuliahan.
1.5.2. Untuk Perusahaan
Manfaat penelitian untuk PT Mitra Ogan Palembang adalah :
1. Dengan dibuatnya aplikasi berbasis web diharapkan PT Mitra Ogan dapat
dengan mudah melakukan pencatatan dan pengolahan yang meliputi
6
pengolahan data bibit, penanaman bibit, data lokasi penanman, data
perawatan, data pengairan dan data pemupukan.
2. Dengan dibuatnya aplikasi berbasis web diharapkan PT Mitra Ogan mampu
memberikan laporan meliputi pengolahan data bibit, penanaman bibit, data
lokasi penanman, data perawatan, data pengairan dan data pemupukan.
3. Dengan dibuatnya website diharapkan PT Mitra Ogan mampu
menggambarkan petumbuhan pembibitan hingga hasil panen yang dihasilkan.
1.5.3. Untuk Akademik
Sebagai Referensi penulis dikemudian hari agar melakukan penelitian untuk
membuat aplikasi menjadi lebih baik, serta sebagai masukkan dalam penulisan
ilmiah yang lebih baik dimasa yang akan datang.
1.6. Sistematika Penulisan
Demi terwujudnya suatu hasil yang baik dalam penyusunan skripsi ini,
penulis menggunakan sistematika penulisan yang sesuain dengan ketentuan yang
diberikan, sistematika penulisan tersebut antara lain meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
7
Bab ini penulis akan membahas tentang sejarah singkat, visi, misi
dan tujuan organisasi, struktur organisasi, pembagian tugas dan
wewenang dan aktivitas organisasi.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas tentang landasan teori dan penelitian
sebelumnya.
BAB IV METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang metode penelitian, teknik
pengembangan sistem, alat pengembangan sistem, teknik
pengujian yang akan digunakan, dan teknik pengumpulan data.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini penulis akan membahas tentang analisa sistem, analisis
hasil penelitian, desain sistem yang diusulkan, serta hasil dan
pembahasan.
BAB VI PENUTUP
Bab terakhir ini penulis menarik simpulan dari pembahasan
masalah dan memberikan saran yang bermanfaat bagi PT Mitra
Ogan Palembang dan penelitian selanjutnya.
8
8
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2. D
2.1. Profile Perusahaan
2.1.1. Sejarah Perusahaan
PT.Perkebunan Mitra Ogan yang disingkat PTP.MO bergerak pada bidang
usaha agro industri. PTP.MO didirikan berdasarkan Akte Notaris Imas Fatimah,
SH No.170 tanggal 19 Desember 1988. Mendapatkan pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-
5475.HT.01.01.TH.89 tanggal 21 Juni 1989 dan diumumkan dalam berita Negara
Republik Indonesia N0. 78 tanggal 29 Desember 1989 Tambahan No. 2134/1989
dan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akte No 42 dari B.R.Ay.Mahyastoeti
Notonagoro, SH tanggal 04 Oktober 2005 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-07035.HT.01.04.TH.2006
tanggal 10 Maret 2006 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.36 tanggal 5 Mei 2006 Tambahan No. 4728/2006. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar berdasarkan Akte No. 31 dari B.R.Ay.Mahyastoeti Notonagoro,
SH tanggal 13 Agustus 2008 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-75920.AH.01.02 tahun 2008
tanggal 20 Oktober 2008.
PT. Perkebunan Mitra Ogan adalah Badan Usaha Milik Negara dan yang
didirikan pada tanggal 29 Desember 1988 anak Perusahaan PTP III dengan PT.
RNI dan bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet,
9
berkedudukan di Sumatera Selatan dengan lokasi kebun di Kecamatan Peninjauan
Kabupaten OKU, Kecamatan Rambang Lubai, Kecamatan Muara Enim dan
Batanghari Leko Musi Banyuasin, Semidang Aji Kabupaten OKU.
Awal pembukaan PTP. Mitra Ogan membangun kebun kelapa sawit pola
kemitraan PIR-Trans-Inti sejak tahun 1989 dan dilanjutkan dengan pembangunan
karet serta kelapa sawit pola kemitraan inti KKPA yang saat ini luasnya telah
mencapai 25.164,01 ha terdiri dari 3 kebun yaitu inti seluas 7.901,66 ha, kebun
Inti Plasma seluas 1.333,71 ha, kebun Pir-Trans seluas 5.992,76 ha, kebun
Rambang Lubai yang mengelola sawit seluas 8.535,58 ha, sedangkan kebun karet
seluas 982,86 ha.
Saat ini telah ada pengembangan kebun kelapa sawit pola kemitraan Inti
KKPA di kebun Batanghari Leko Muba yang luasnya telah mencapai 6.000 ha
juga kebun Semidang Aji OKU rencana perluasan 9.000 ha` yang sedang dalam
proses pembukaan lahan.
2.1.2. Visi PT Mitra Ogan Palembang
Perusahaan PT. Perkebunan Mitra Ogan menjadi perusahaan dalam bidang
agro industri yang handal bertumpu pada produktivitas, kualitas produk dan
pelayanan yang prima dengan kemampuan sendiri.
2.1.3. Misi PT Mitra Ogan Palembang
Menjadi badan usaha dengan kinerja terbaik dalam bidang agribisnis, yang
dikelola secara profesional dan inovatif dengan orientasi menjaga mutu hasil
produksi Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK) dan karet kering, agar mampu
10
tumbuh dan berkembang untuk bersaing secara global, sehingga memenuhi
harapan dan dapat memuaskan pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders).
2.1.4. Struktur Organisasi
Sumber : PT Mitra Ogan Palembang
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Mitra Ogan Palembang
2.1.5. Tugas Wewenang
1. Bagian Tanaman
Fungsi Bagian Tanaman :
Bagian Tanaman adalah salah satu Bagian di Kantor Direksi yang berfungsi
membantu Direksi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan,
11
pelaksanaan, administrasi, dan pengawasan dalam Bidang Pengelolaan Areal,
Tanaman dan Produksi.
Tugas Bagian Tanaman :
a. Menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang dalam Bidang Areal,
Tanaman dan Produksi.
b. Menyusun norma-norma, pemeliharaan tanaman, panen serta rencana
penggunaan alat-alat dan bahan.
c. Merumuskan kebijakan kultur teknis tanaman dan panen yang lebih baik guna
meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
d. Mengevaluasi pelaksanaan/hasil-hasil kerja bidang tanaman (Tanaman Belum
Menghasilkan dan Tanaman Menghasilkan).
e. Merencanakan dan melaksanakan pengelolaan bidang tanaman, yang
mencakup pengolahan tanah, pembibitan, pola tanam, pemeliharaan tanaman,
pemupukan dan hal-hal yang berkaitan dengan investasi dan eksploitasi
tanaman.
f. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan areal kebun sendiri/inti dan
pengembangan.
g. Membina kerja sama yang baik dengan Bagian terkait sehingga tugas-tugas
dan kebijaksanaan yang digariskan Direksi dapat terlaksana dengan baik.
h. Mengkoordinir penyusunan RKAP Bagian Tanaman
i. Melaksanakan monitoring/evaluasi Laporan Manajemen dibidang tanaman
dan memberikan saran/masukan kepada Direksi sebagai bahan pertimbangan
pengambilan keputusan.
12
j. Membuat Laporan Manajemen dibidang Tanaman
k. Membuat RKO dan memonitor pelaksanaannya dan melaporkan kepada
Direksi.
l. Melaksanakan screening permintaan DPBB dan PPAB yang diajukan oleh
unit/kebun sebelum disetujui Direksi.
m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Wewenang Bagian Tanaman :
a. Berwenang mengambil keputusan yang sifatnya rutin sejauh tidak melanggar
kebijakan Direksi.
b. Berwenang menandatangani Surat-Surat/Memorandum yang ditujukan kepada
Bagian/Kebun/Unit yang bersifat rutin dan tidak menyimpang dari
kebijaksanaan Direksi.
Tanggung Jawab :
Kepala Bagian Tanaman dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Direktur Produksi.
2. Kepala Urusan Investasi
Tugas :
a. Mempersiapkan rencana jangka pendek & jangka panjang bidang investasi
tanaman.
b. Survey lokasi dan merencanakan Tanaman Baru untuk jangka pendek dan
jangka panjang.
13
c. Merencanakan dan menetapkan sistem penyiapan lahan (Land Clearing),
pengolahan tanah, pembangunan penutup tanah, jarak tanam dan
infrastruktur serta keperluan alat-alat/bahan untuk penyiapan lahan.
d. Melaksanakan pengukuran/pemetaan areal tanaman.
e. Merencanakan penanaman dan menetapkan jenis/klon/varitas bahan
tanaman Kelapa Sawit dan Karet.
f. Merencanakan pemeliharaan tanaman dan pengawetan tanah, pemupukan
dan pengendalian hama penyakit.
g. Memonitor pelaksanaan kegiatan penyediaan/penyaluran bibit dan
pemeliharaan TBM.
h. Menyusun konsep rencana produksi jangka pendek & jangka panjang.
i. Membuat/menyusun rencana/sistem dan teknik investasi tanaman.
j. Menyusun pedoman investasi budidaya kelapa sawit dan karet.
k. Melaksanakan analisa data investasi dan kompilasi data investasi tanaman
serta menerbitkan laporan Harian, Mingguan dan Bulanan.
l. Pengawasan RKAP dan monitoring serta evaluasi biaya.
m. Menyusun dan menyempurnakan SI/SE di bidang tanaman.
n. Mengadakan kontrol ke kebun mengenai pelaksanaan ketaatan terhadap
policy perusahaan.
o. Membuat perencanaan pemupukan dan penanggulangan hama penyakit.
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Tanaman.
14
Wewenang :
Berwenang mengambil keputusan dibidang pengelolaan tanaman sejauh tidak
melampaui wewenang Kepala Bagian Tanaman dan Policy Perusahaan.
Tanggung Jawab :
Kepala Urusan Investasi didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Tanaman.
3. Kepala Urusan Eksploitasi
Tugas :
a. Mempersiapkan rencana jangka pendek & jangka panjang bidang eksploitasi
tanaman.
b. Menyusun konsep rencana produksi jangka pendek & jangka panjang.
c. Membuat/menyusun rencana/sistem dan teknik panen.
d. Menyusun pedoman taksasi produksi dan menerbitkan kumpulan taksasi
produksi setiap tahun.
e. Melaksanakan pemeriksaan ke kebun mengenai pelaksanaan SE/SI dibidang
tanaman seperti pemeliharaan, pemupukan, panen dan lain-lain.
f. Mengevaluasi kebutuhan pupuk dan bahan kimia untuk tanaman
menghasilkan sekaligus memonitoring pelaksanaannya.
g. Melaksanakan pengujian mutu terhadap pupuk dan bahan kimia sebelum
diaplikasikan dilapangan.
h. Pengawasan RKAP dan monitoring evaluasi biaya.
i. Membuat SE/SI rekomendasi pemupukan sesuai hasil penelitian.
15
j. Mengkoordinir pelaksanaan analisa daun dan tanah dalam rangka rekomendasi
pemupukan.
k. Mengevaluasi produksi dibandingkan taksasi dan norma yang ada.
l. Melaksanakan analisa data produksi, kompilasi data produksi serta
menerbitkan laporan Harian, Mingguan dan Bulanan.
m. Pengawasan RKAP dan monitoring serta evaluasi biaya.
n. Menyusun dan menyempurnakan SI/SE di bidang tanaman.
o. Mengadakan kontrol ke kebun terhadap pelaksanaan policy perusahaan
dibidang eksploitasi tanaman.
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Tanaman.
Wewenang :
Berwenang mengambil keputusan dibidang eksploitasi sejauh tidak melampaui
wewenang Kepala Bagian Tanaman dan Policy Perusahaan.
Tanggung Jawab :
Kepala Urusan Eksploitasi didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Tanaman.
4. Staf Urusan
Tugas :
Membantu sepenuhnya tugas – tugas yang diberikan oleh Kepala Urusan.
Tanggung Jawab :
Staf urusan didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala
Urusan.
16
5. Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan
Tugas :
a. Membantu Direksi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan Teknik dan Pengolahan
yang berhubungan dengan Instalasi Pabrik Kelapa Sawit, Sipil/Traksi di
Unit/Kebun, Pengolahan dan Pengawasan Mutu Kelapa Sawit untuk
mendukung perencanaan produksi Kelapa Sawit sesuai permintaan pangsa.
b. Mengawasi dan memantau mutu produksi pengolahan Kelapa Sawit mulai
dari bahan baku, goods product dan dampak lingkungan pabrik sesuai
Norma/Standar yang ditentukan, serta mencari dan mengembangkan
Teknik/Manajemen pengolahan secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu
yang lebih produktif dan efisien.
c. Menyusun Norma/Standar dan rencana pemeliharaan Mesin/Instalasi Kelapa
Sawit, Sipil, Traksi, pemeliharaan perbengkelan/transportasi dan pemeliharaan
bangunan, jalan dan jembatan di Unit/Kebun serta melaksanakan evaluasi
untuk mencapai kapasitas pabrik terpasang dan sarana pendukung kelancaran
produksi lapangan.
d. Menentukan Norma/Standar kalkulasi fisik/biaya dan mutu terhadap suku
cadang mesin dan instalasi Kelapa Sawit, bahan kimia dan bahan pendukung
pengolahan lainnya di Pabrik Kelapa Sawit, serta Sipil/Bangunan di
Unit/Kebun.
e. Melaksanakan inventarisasi fisik dan melakukan tinjauan performance
terhadap hasil pekerjaan bidang teknik dan pengolahan terutama untuk kondisi
17
Mesin dan Instalasi, Sipil, Traksi hingga mampu dioperasikan dalam satu
rangkaian proses pengolahan pada masing-masing Kebun dan Pabrik Kelapa
Sawit.
f. Melakukan perencanaan, pembinaan dan bimbingan dalam kaitan pelaksanaan
pengawasan teknis bidang teknik dan pengolahan di unit-unit operasional.
g. Menyusun pedoman Rencana Anggaran kerja Perusahaan (RKAP) dan
Rencana Kerja Operasional (RKO), melakukan evaluasi dan koreksi terhadap
pengajuan RKAP/RKO oleh unit-unit operasional serta melakukan
pengawasan dalam pelaksanaan di bidang Teknik Sipil, Traksi dan
Pengolahan Kelapa Sawit.
h. Melaksanakan screening, penyesuaian dan penyempurnaan terhadap DPBB,
PPAB evaluasi tender, bestek, kontrak kerja pihak ketiga dan program kerja
bidang Teknik Sipil, Traksi dan Pengolahan Kelapa Sawit yang diajukan oleh
unit-unit operasional.
i. Memonitor dan mengevaluasi laporan harian, mingguan, bulanan dari unit-
unit operasional terhadap angka kerja pengolahan, biaya pengolahan,
pemakaian energi listrik dan air untuk dikomunikasikan dalam bentuk
rangking angka perbandingan sebagai alat kendali untuk meningkatkan kinerja
di bidang teknik dan pengolahan Kelapa Sawit.
j. Merencanakan bersama Bagian terkait untuk pembangunan pabrik-pabrik baru
dan renovasi/perluasan Pabrik Kelapa Sawit sesuai rencana jangka
pendek/jangka panjang perusahaan dengan memperhatikan temuan teknologi
baru yang lebih efektif dan efisien.
18
k. Mempersiapkan rencana pemikiran dan menyampaikan pandangan, saran dan
pertimbangan-pertimbangan kepada Direksi yang menyangkut dalam usaha
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan di bidang teknik dan
pengolahan Kelapa Sawit.
l. Membina kerja sama yang baik dengan bagian terkait sehingga tugas-tugas
dan kebijaksanaan yang digariskan Direksi dapat terlaksana dengan baik.
m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direksi.
Wewenang :
a. Berwenang mengambil keputusan-keputusan yang bersifat tidak Prinsipil dan
rutin sejauh tidak menyimpang dari kebijaksanaan Direksi/Direktur Produksi.
b. Berwenang menandatangani surat-surat/memorandum yang ditujukan kepada
Bagian/Kebun/Unit yang bersifat rutin dan tidak menyimpang dari
kebijaksanaan Direksi/Direktur Produksi.
Tanggung Jawab :
a. Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Direktur Produksi.
b. Menjamin bahwa Kebijakan Mutu dan Kebijakan Lingkungan yang telah
ditetapkan dan didokumentasikan, dimengerti, diterapkan dan dipelihara oleh
semua personil di Bagian Teknik dan Pengolahan.
19
6. Kepala Urusan Teknik dan Perawatan
Tugas :
a. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek mengenai program
kerja dan standarisasi terhadap mesin dan instalasi Pabrik Kelapa Sawit serta
bidang Sipil dan Traksi sejalan dengan perkembangan perusahaan.
b. Memonitor dan mengevaluasi seluruh pekerjaan pemeliharaan mesin dan
instalasi Pabrik Kelapa Sawit mengacu kepada Norma/Satandar yang telah
direncanakan guna pencapaian sasaran mutu yang lebih produktif dan efisien.
c. Memberikan petunjuk, bimbingan-bimbingan terhadap pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan mesin dan instalasi di unit-unit operasional Pabrik Kelapa Sawit,
serta terhadap pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan Sipil dan Traksi di
Kebun/Unit.
d. Memonitor dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan Sipil dan Traksi
mengacu pada standar/norma yang telah ditetapkan guna pencapaian sasaran
mutu yang lebih produktif dan efisien.
e. Memonitor dan mengevaluasi laporan bulanan dari unit-unit operasional
terhadap angka kerja alat transportasi, biaya pemeliharaan sipil dan traksi
untuk dikomunikasikan sebagai alat kendali dalam meningkatkan kinerja.
f. Menyusun pedoman RKAP/RKO dan Investasi serta melaksanakan
pengawasan terhadap penggunaan biaya pemeliharaan mesin dan instalasi
Pabrik Kelapa Sawit, Sipil dan Traksi dengan membandingkan realisasi secara
rutin dan berkelanjutan.
20
g. Melaksanakan screnning penyesuaian dan penyempurnaan terhadap DPBB,
PPAB, evaluasi tender, bestek,kontrak kerja pihak ketiga dan program kerja
bidang instalasi Pabrik Kelapa Sawit, Sipil dan Traksi yang diajukan oleh
unit-unit operasional.
h. Memonitor dan mengevaluasi laporan harian, mingguan, bulanan dari unit-
unit operasional terhadap biaya pemeliharaan mesin dan instalasi, pemakaian
energi listrik dan air untuk dikomunikasikan dalam bentuk rangking angka
perbandingan sebagai alat kendali untuk meningkatkan kinerja di bidang
teknik.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Teknik dan
Pengolahan.
Wewenang :
a. Berwenang mengambil keputusan-keputusan yang bersifat tidak prinsipil dan
rutin jika Kepala Bagian berhalangan.
b. Bekerja sama dalam memberikan informasi timbal balik dengan Urusan dan
Bagian lainnya.
Tanggung Jawab :
Kepala Urusan Teknik dan Perawatan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan.
21
7. Kepala Urusan Pengolahan
Tugas :
a. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek mengenai program
kerja dan standarisasi terhadap pengolahan dan pengawasan mutu kelapa sawit
sejalan dengan perkembangan perusahaan.
b. Mengawasi dan memantau mutu produksi pengolahan kelapa sawit dari mulai
bahan baku, product in-process, goods product dan dampak lingkungan pabrik
sesuai Norma/Standar yang ditentukan, serta mencari dan mengembangkan
Teknik/Manajemen pengolahan secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu
yang lebih produktif dan efisien.
c. Bersama Kepala Urusan Teknik dan Perawatan memonitor dan mengevaluasi
seluruh kondisi mesin dan instalasi Pabrik Kelapa Sawit mengacu kepada
Norma/Standar yang telah direncanakan guna pencapaian sasaran mutu yang
lebih produktif dan efisien.
d. Memberikan petunjuk, bimbingan-bimbingan terhadap tahapan pengolahan
dan langkah pengawasan mutu di unit-unit operasional Pabrik Kelapa Sawit.
e. Menyusun pedoman RKAP/RKO dan melaksanakan pengawasan terhadap
pencapaian produksi, penggunaan biaya pengolahan serta biaya pengawasan
mutu Kelapa Sawit dengan membandingkan realisasi secara rutin dan
berkelanjutan.
f. Melaksanakan screnning penyesuaian dan penyempurnaan terhadap DPBB,
PPAB, evaluasi tender, bestek,kontrak kerja pihak ketiga dan program kerja
22
bidang pengolahan dan pengawasan mutu kelapa sawit yang diajukan oleh
unit-unit operasional.
g. Memonitor dan mengevaluasi laporan harian, mingguan, bulanan dari unit-
unit operasional terhadap angka kerja pengolahan, biaya pengolahan,
pemakaian bahan kimia pengolahan untuk dikomunikasikan dalam bentuk
rangking angka perbandingan sebagai alat kendali untuk meningkatkan kinerja
di bidang pengolahan dan pengawasan mutu kelapa sawit.
h. Membantu Kepala Bagian dalam melaksanakan seluruh kegiatan di bidang
pengolahan dan pengawasan mutu kelapa sawit dalam menunjang pencapaian
sasaran dan standar yang dikehendaki.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Teknik dan
Pengolahan.
Wewenang :
a. Berwenang mengambil keputusan-keputusan yang bersifat tidak prinsipil dan
rutin jika Kepala Bagian berhalangan.
b. Bekerja sama dalam memberikan informasi timbal balik dengan urusan dan
bagian lainnya.
Tanggung Jawab :
Kepala Urusan Pengolahan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan.
23
8. Kepala Bagian Keuangan :
Tugas :
a. Melaksanakan pengelolaan keuangan meliputi seluruh fungsi-fungsi
perencanaan, pencairan sumber-sumber penerimaan,
penyimpanan/penempatan pada portofolio terbaik, pengalokasian penggunaan
dan pengawasannya.
b. Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan perpajakan dan asuransi asset
perusahaan.
c. Memberi pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) Bagian/Kebun/Unit serta Rencana Kerja Operasional (RKO) dan
mengupayakan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
d. Melakukan pengkajian atas peraturan-peraturan pemerintah di bidang
keuangan, perpajakan, asuransi, perencanaan dan membuat laporan-laporan
serta analisisnya mengenai perkembangan pelaksanaan tugas Bagian
Keuangan dalam rangka mengamankan kepentingan perusahaan.
e. Melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan berdasarkan ketentuan dan
peraturan yang berlaku serta mengacu kepada kebijakan yang telah ditetapkan
Direksi.
f. Melakukan pengendalian terhadap penjualan komoditi/produk yang
dihasilkan.
g. Menyusun program dan menetapkan strategi pemasaran didasarkan atas
informasi dan kajian pasar.
24
h. Mengelola proses transaksi dan pengiriman barang dan penerimaan hasil
penjualan.
i. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait yang menyangkut kebijakan
produksi, penjualan, penyelesaian klaim dan lain-lain.
j. Menyiapkan laporan penjualan secara periodik.
k. Membina kerja sama yang baik dengan Bagian terkait sehingga tugas-tugas
dan kebijaksanaan yang digariskan Direksi dapat terlaksana dengan baik.
l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direksi.
Wewenang :
a. Berwenang mengambil keputusan-keputusan yang sifatnya tidak prinsipil dan
tidak menyimpang dari kebijaksanaan Direksi/Direktur Keuangan.
b. Berwenang menandatangani surat-surat/Memorandum yang ditujukan kepada
Bagian/Kebun/Unit yang sifatnya rutin dan tidak menyimpang dari
kebijaksanaan Direksi/Direktur Keuangan.
Tanggung Jawab :
Kepala Bagian Keuangan didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Direktur Keuangan.
9. Kepala Urusan Keuangan
Tugas :
a. Mengkoordinir penyusunan Laporan harian Posisi Kas dan Bank, Arus Kas
dan Bank bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
b. Mengkoordinir penyusunan rencana pembayaran hutang pokok dan bunga atas
penarikan kredit investasi yang akan, sedang dan telah diproses penarikannya.
25
c. Mengkordinir penyusunan rencana pembayaran kepada pihak ketiga secara
mingguan, dua mingguan dan bulanan.
d. Mengkoordinir pelaksanaan pembayaran tunai maupun giral setiap harinya
terhadap transaksi-transaksi yang timbul.
e. Mengkoordinir pelaksanaan droping kebutuhan dana kerja ke Kebun/Unit
setiap gajian (gajian besar dan gajian kecil).
f. Mengkoordinir pelaksanaan administrasi Kas dan Bank, administrasi kredit
berdasarkan pada ketentuan yang telah ditetapkan.
g. Mengkoordinir pelaksanaan rekonsiliasi terhadap saldo rekening Bank setiap
akhir bulan buku.
h. Memonitor lalu lintas penerimaan tagihan-tagihan dari pihak ketiga dan
sekaligus mendaftarkan secara up to date setiap hari.
i. Mengevaluasi dan meningkatkan pengelolaan keuangan untuk dapat
mendukung posisi likuiditas dan menentukan pengeluaran berdasarkan skala
prioritas.
j. Mengawasi pelaksanaan pencairan kredit dari Bank pemberi kredit dan
sekaligus memonitor rekening koran atas penerimaan dan pengeluaran dana.
k. Mengkoordinir pelaksanaan pembayaran Asuransi, Pajak-pajak dan kewajiban
kepada Negara dan lainnya yang telah jatuh tempo.
l. Mengkoordinir/meneliti kebenaran perhitungan pajak (PPN, PPh karyawan,
pemborong/rekanan).
m. Mengkoordinir/meneliti kebenaran perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) dan menyampaikan SPDB PBB perusahaan ke KP. PBB setempat.
26
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Keuangan.
o. Mengkoordinir serta mengawasi pelaksanaan rekonsiliasi posisi Hutang
Jangka Panjang.
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Keuangan.
Wewenang :
a. Menjalankan program kerja dalam rangka kewenangan organisasi dilingkup
urusan keuangan.
b. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan pelaksanaan tugas-tugas yang
diberikan Kepala Bagian Keuangan.
Tanggung Jawab :
Kepala Urusan Keuangan didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Keuangan.
10. Kepala Urusan Penjualan
Tugas :
a. Membantu Kepala Bagian dalam melakukan fungsi-fungsi pemasaran kelapa
sawit dan karet yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan sesuai kebijakan yang ditetapkan Direksi.
b. melaksanakan proses penjualan komoditi kelapa sawit dan karet baik ekspor
maupun lokal.
c. Menyusun konsep rencana penjualan CPO, Inti Sawit dan Karet dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
d. Memonitor kontrak, invoice/faktur penjualan CPO, Inti Sawit dan Karet serta
meneliti/memeriksa dokumen yang ada.
27
e. Mengupayakan/memikirkan gagasan-gagasan baru dalam pelaksanaan
penjualan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
f. Menyusun rencana penjualan secara mingguan maupun bulanan.
g. Memonitor kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan CPO, Inti Sawit dan
Karet serta melaporkannya kepada Kepala Bagian.
h. Mengevaluasi/memonitor perkembangan harga-harga dipasar sebagai bahan
pertimbangan dalam melaksanakan strategi penjualan.
i. Membuat laporan penjualan dan mengevaluasi terhadap anggaran penjualan
yang telah ditetapkan.
j. Membuat faktur penjualan, faktur pajak, DO dan administrasi lainnya yang
diperlukan dalam penjualan.
k. Memonitor pengambilan CPO, Inti Sawit dan Karet secara harian dan
membuat laporannya.
l. Mengevaluasi Klaim yang diajukan oleh para pembeli dan mencari serta
memberi solusi penyelesaiannya kepada Direksi melalui Kepala Bagian
Keuangan.
m. Membuat laporan bulanan penjualan dibandingkan dengan anggaran secara
rutin.
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Keuangan.
Wewenang :
a. Menjalankan program kerja dalam rangka kewenangan organisasi dilingkup
urusan penjualan.
28
b. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan Kepala
Bagian Keuangan.
Tanggung Jawab :
Kepala Urusan penjualan didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Keuangan.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3. S
3.1. Teori Pendukung
3.1.1. Website
Menurut Rianto (2007:2), web adalah fasilitas hypertext yang mampu
menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan multimedia lainnya,
dimana dian tara data-data tersebut saling terkait dan berhubungan satu dengan
yang lainnya. Untuk memudahkan dalam membaca data tersebut dibutuhkan
sebuah browser seperti internet eksplorer, netscape, opera ataupun mozila firefox.
Menurut Setiawan ( 2004:15) merupakan suatu ruang yang dapat
menampung informasi dalam jaringan internet pada sebuah web browser, dengan
menggunakan kemampuan untuk mengolah kode-kode tertentu secara umum yang
dinamakan tag-tag (delimeter) dan kemampuan untuk meloncat (link) dari
halaman satu ke halaman yang lainnya. Kemudian kemampuan dari browser
tersebut ditingkatkan sampai dengan pengelolan sebuah gambar, suara, animasi,
bahkan kemampuan dalam pengelolaan sebuah database dari sebuah aplikasi
berbasis web dengan bahasa pemrograman atau scrip yang dapat dijalankan oleh
Internet, seperti ASP, PHP, dan Jscript.
Menurut Wahana Komputer (2010:2), berdasarkan pengoperasiannya
secara mendasar website dibagi menjadi :
30
1. Website Static
Website Static adalah website yang memiliki halaman front end, yaitu
halaman yang dapat dilihat oleh pengunjung website. Karena fasilitas yang sangat
terbatas, isi dari halaman website static bersifat tetap atau tidak berubah. Untuk
mengganti isi halaman website static maka harus dilakukan secara manual dengan
cara mengganti semua kode-kode HTML.
Website static biasanya digunakan untuk membuat company profile (profil
perusahaan), yaitu jenis website pengumuman berupa brosur online yang sangat
sederhana dan tidak bisa diubah atau dimodifikasi
2. Website Dynamic
Website dynamic adalah website yang dapat diubah atau dilakukan update.
Dalam website dynamic biasanya terdapat dua halaman fornt end dan halaman
back end. Halaman fornt end adalah halaman yang dapat diaksen oleh pengunjung
website sedangkan halaman back end adalah halaman yang hanya bisa diakses
oleh admin website tersebut.
3.1.2. Informasi
Menurut Fatta (2007:9), informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang. Dengan demikian informasi berarti data yang
telah diproses, atau data yang memiliki arti.
Menurut Jogiyanto (2005:36), informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang berguna bagi pemakainya.
31
Menurut Kadir (2008:3) informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia. Informasi dapat juga diartikan
menjadi data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakannya. Dapat disimpulkan bahwa :
1. Informasi bermuara pada data
2. Memberikan suatu nilai tambah atau pengetahuan bagi yang menggunakan.
3. Dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
3.1.3. Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:36), sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
Menurut Kadir (2008:7), sistem informasi adalah kombinasi antara
prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi selalu menggambarkan, merancang,
menginflementasikan dengan menggunakan proses perkembangan sistematis, dan
merancang sistem informasi berdasarkan analisa kebutuhan. Jadi, bagian utama
dari proses ini adalah mengetahui rancangan dan analisis sistem. Seluruh aktivitas
utama dilibatkan dalam siklus perkembangan yang lengkap. Siklus perkembangan
sistem iinformasi memiliki tahapan antara lain :
1. Pemeriksaan
32
2. Analisis
3. Rancangan
4. Menginflementasikan
5. Pemeliharaan
3.1.4. Pembibitan Kelapa Sawit
Kelapa Sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak,
minyak industri, maupun bahan bakar (biodisel) dan berbagai jenis turunan seperti
minyak alkohol, margarin, lilin, sabun, industri kosmetik, industri baja, kawat,
radio, kulit, dan industri farmasi. Sisa pengolahannya dapat dimanfaatkan menjadi
kompos dan campuran pakan ternak. (http://wikipedia.org/, 2014).
Keberhasilan pertumbuhan tanaman Kelapa Sawit dilapangan sangat
ditentukan oleh kondisi bibit yang ditanam. Untuk mendapatkan bibit yang baik
dipersemaian utama adalah dua faktor utama yang mempengaruhi, yaitu media
pembibitan dan kualitas bibit.
3.1.5. Varietas Kelapa Sawit
Varietas Kelapa Sawit di Indonesia dikenal banyak jenis varietas Kelapa
Sawit. Varietas-varietas tersebut dapat dibedakan berdasarkan morfologinya.
Namun, diantara varietas tersebut terdapat varietas unggul yang mempunyai
beberapa keistimewaan dibandigkan dengan varietas lainya, diantaranya tahan
terhadaphama dan penyakit, produksi tinggi, serta kandungan minyak yang
dihasilkan tinggi. Berikut ini beberapa jenis varietas yang banyak digunakan para
petani dan perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia.
33
Tabel 2.1 Varietas Kelapa Sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging
buah
No Varietas Ciri- Ciri
1 Dura Tempurung tebal (2-8mm)
Tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar tempurung.
Daging buah relatif tipis, yaitu 35-50% terhadap buah.
Kernel (daging biji) bersar dengan kandungan minyak yang
rendah.
Dalam persilangan, dipakai sebagai pohon induk betina.
2 Psifer Ketebalan tempurung sangat tipis bahkan ha,pir tidak ada.
Daging buah tebal, lebih tebal dari daging buah Dura.
Daging biji sangat tipis.
Inti hanya dilapisi lapisan serabut.
Minyak inti sawit yang dihasilkan sangat rendah.
Tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis lain
dan dipakai sebagai pohon induk jantan.
3 Psifera Hasil dari persilangan antara Dura dam Psifera
Tempurung tipis (0,5-4mma)
Terdapat lingkaran serabut disekeliling tempurung.
Daging buag sangat tepal, lebih tebal dari buah dab Tenera,
yaitu 69-90% dari buah.
Tandan buah lebih banyak . tetapi ukurannta rekatuf kbih kedil.
Berat tandan adalah 22-24
3.1.6. Metode Permodelan Analisis Terstruktur
1. Flowchart
Menurut Dewobroto (2005:13) Flowchart atau bagan alir dalam
pemrograman komputer diibaratkan cetak biru atau rencana bangunan yang akan
dikerjakan. Hal yang sama juga berlaku, pemrograman yang baik sebaiknya
menggambarkan flowchart terlebih dahulu sebelum menulisnya pada program
komputer. Simbol-simbol flowchat dapat dilihatpada tabel 3.2.
34
Tabel 3.2 Simbol-Simbol Flowchart
No. Simbol Nama Keterangan
1.
Dokumen
Dokumen atau laporan: dokumen
tersebut dapat dipersiapkan dengan
tulisan tangan, atau dicetak dengan
komputer.
2.
Beberapa
tembusan dari
satu dokumen
Digambarkan dengan cara
menumpuk.simbol dokumen dengan
mencetak nomor dokumen di bagian
depan sudut kanan atas.
3.
Input/Output;
Jumlah/Buku
besar
Fungsi input atau output apa pun di
dalam bagan alir program.Juga
dipergunakan untuk mewakili jurnal dan
buku besar dalam bagan alir dokumen.
4.
Tampilan
Informasi yang ditampilkan oleh
peralatan output on-line, seperti terminal,
monitor, atau layar.
5.
Pengetikan
on-line (on-
line keying)
Masukkan (entry) data melalui peralatan
on-line seperti terminal atau personal
komputer.
6.
Terminal atau
personal
komputer.
Simbol tampilan dan pengetikan on-line
dipergunakan bersama untuk mewakili
terminal dan personal komuter.
7.
Pita transmisi
Secara manual mempersiapkan nilai total
untuk pengendalian; dipergunakan untuk
tujuan pengendalian dalam
memperbandingkan dengan nilai total
yang dihasilkan oleh komputer.
1
3 2
35
No. Simbol Nama Keterangan
8.
Pemrosesan
dengan
komputer
Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan
dengan komputer, biasanya
menghasilkan perubahan atas data atau
informasi.
9.
Proses manual
Pelaksanaan pemrosesan yang
dilaksanakan secara manual.
10. Proses
pendukung
Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan
oleh peralatan selain komputer.
11.
Proses
pengetikan
Proses yang menggunakan peralatan
pengetikan (contoh:key to disk, cash
register).
12.
Disk magnetis
Data disimpan secara permanen di dalam
disk magnetis; dipergunakan untuk file
utama dan database.
13.
Pita magnetis
Data disimpan di dalampita magnetis.
14. Disket Data di simpan didalam disket.
Sumber : Dewobroto (2005: 14)
2. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Fatta (2007:119), DFD (Data Flow Diagram) merupakan
diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada
sistem yang akan dikembangkan. Dengan model ini, data-data yang terlibat pada
36
masing-masing proses dapat diidentifikasi. Ada empat elemen elemen yang
menyusun suatu DFD dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Simbol-Simbol DFD (Data Flow Diagram)
No Nama Elemen
Simbol De Marco
dan Jourdan
Keterangan
1 External Entity
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan asal atau
tujuan data
2 Data Flow
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan aliran data
yang berjalan
3 Proses
Simbol ini digunakan untuk
proses pengelolahan atau
transformasi data
4
Data Store
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan data flow
yang sudah disimpan atau
diarsipkan
Sumber : Fatta (2007 : 119)
3. Entity Relationaship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram ( ERD ) Menurut Fatta (2007:121), ERD
adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan
digunakan dalam sistem bisnis. Berikut simbol-simbol yang digunakan dalam
ERD yang dapat dilihat pada tabel 3.4
37
Tabel 3.4 Simbol-Simbol ERD (Entity Relationalship Diagram)
No Nama Elemen Simbol Menurut
Chen Keterangan
1
Entitas
Entitas merupakan individu
yang mewakili sesuatu yang
nyata (eksistensinya) dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang
lain.
2
Attribute
Properti dari entitas harus
digunakan oleh minimal satu
proses bisnis dipecah dalam
detail
3
Link
Link (garis) penghubung antara
himpunan relasi dengan
himpunan entitas dan himpunan
entitas dengan atributenya
4
Relationship
Relation menunjukkan adanya
hubungan diantara sejumlah
entitas yang berasal dari
himpunan entitas yang berbeda.
Sumber : Fatta (2007 : 124)
4. Kamus Data
Menurut Gaol (2008:344) Kamus Data adalah suatu ensiklopedik dari
informasi yang berkaitan dengan data perusahaan atau dapar juga dikatakan
bahwa kamus data adalah katalog atau directory yang berbasis komputer
(computer-based catalog or directory) yang berisi data perubahan (metadata).
Yang berkenaan dengan tahapan penjelasan data.
Menurut Zulkifli (2005:382) Kamus Data adalah suatu file terpisah yang
menyimpan informasi seperti :
1. Nama setiap item atau jenis kolom data.
38
2. Struktur data untuk tiap item
3. Program yang menggunakan tiap item
4. Tingkat keamanan untuk setiap item.
Kamus data juga berguna khusus bagi perlindungan timbulnya kelebihan
data. Tanpa kamus data, pemakai dari lain bagian mungkin menyimpan versi
identik dari item data yang sama pada berbagai lokasi dimana masing-masing item
memiliki nama yang berbeda.
3.1.7. Website Design Method (WSDM)
Menurut Simarmata (2009:217) Web Site Design Method (WSDM) adalah
pendekatan yang terpusat pada pengguna untuk pengembangan situs web, yaitu
model-model aplikasi yang berdasarkan pada kebutuhan informasi dari kelompok
pengguna.
WSDM memecahkan masalah situs Web yang terutama disebabkan oleh
fakta bahwa situs tidak memiliki desain yang mendasari sama sekali, atau bahwa
desain sebagian besar data-driven.
Proses pengembangan pada metode WSDM dibagi ke dalam empat fase
sebagain berikut: pemodelan pengguna, Desain Konseptual, Desain Implementasi
dan Implementasi yang sebenarnya. Tahap Pemodelan Pengguna terdiri dari dua
sub-fase: Pengguna Klasifikasi dan Deskripsi Pengguna Kelas. Tahap Desain
Konseptual juga terdiri dari dua sub-tahap: Modeling Obyek dan Desain
Navigational. Proses pengembangan ini dibagi ke dalam empat fase, yaitu :
39
1. Permodelan Pengguna Sistem
Dalam fase ini, pengguna diklasifikasikan dan dikelompokan dalam
pembelajaran kebutuhan sistem sesuai dengan masing-masing kelompok
pengguna.
2. Desain Konseptual
Dalam fase ini, diagram kelas didesain untuk mewakili model statis sistem dan
model navigasional untuk mewakili kemungkinan dari navigasi.
3. Desain Implementasi
Dalam fase ini, model-model dari desain konseptual diterjemahkan ke dalam
suatu bahasa abstrak yang lebih mudah untuk dimengerti oleh komputer.
4. Implementasi
Dalam fase ini, hasil desain implementasi ditulis dalam bahasa komputer
khusus.
3.1.8. Pengujian Sistem
Menurut Fatta (2007:169) Pengujian sistem perangkat lunak (software
testing) adalah bagian dari siklus hidup yang melibatkan verifikasi apakah setiap
unit yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan sistem yang didefinisikan
pada tahap sebelumnya.
Metode unit testing pengujian perangkat lunak (software testing) ada
bebarapa cara antara lain :
1. Black Box Testing
Teknik pengujian black box testing cara pengujiah hanya dilakukan
dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati
40
apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Jika ada
yang tidak sesuai outputnya maka akan dilakukan pengujian kedua yaitu dengan
menggunakan teknik white box testing.
2. White Box Testing
White box testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam modul
untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada
kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang salah dan
tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program,
variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu
dan diperbaik, kemudian akan dilakukan compile ulang.
3.2. Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagi pedoman dasar, acuan,
pertimbangan maupun perbandingan bagi penelitian terbaru yang sejenis, adapun
penelitian terdahulu yang penulis gunakan seperti pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Penelitian Terdahulu
No Judul Penulis / Tahun Hasil
1 Pertumbuhan Bibit Kelapa
Sawit dengan Menggunakan
Media Sekam Padi dan
Frekuensi Penyiraman di
Main Nursery
Hermanto,
Ferry Ezra T Sitepu,
Jonatan Ginting
(2014)
Pertumbuhan
pembibitan Kelapa
Sawit dengan media
sekam berdasarkan
perbandingan frekuensi
penyirmanan.
2 Implementasi Metode
Tsukamoto dalam
Menentukan Jumlah
Siti Soraya (2014) Penentuan jumlah bibit
sawit berdasarkan
jumlah permintaan
41
No Judul Penulis / Tahun Hasil
Pembibitan Kelapa Sawit
Berdasarkan Data Persediaan
dan Jumlah Permintaan.
dengan menggunakan
logika fuzzy.
3 Implementasi ITIL V3
Framework pada Perancangan
Aplikasi Service Desk
Management Berorientasi
User
Budiyono
Eko Nugroho
Wing Wahyu Winarno
(2012)
Menghasilkan sebuah
aplikasi yang
dikembangkan dengan
menggunakan metode
WSDM yang bertujuan
memberikan kepada
pengguna. Hasil
penelitian ini diuji
berdasarkan tiga aspek
pengujian antara lain
navigasi, pengujian
test-case dan pengujian
pengguna melalui
survei.
3.3. Kerangka Pemikiran
Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran
42
Gambar 3.2 adalah gambar kerangka pemikiran dalam penelitian yang
dilakukan, pokok masalah yang akan dibahas adalah evaluasi perkembangan
pembibitan dan hasil panen dari PT Mitra Ogan Palembang. Kondisi saat ini yang
menjadi sorotan adalah pencatatan pendataan evaluasi dengan menggunakan
ms.word, ms excel dan buku besar. Selain itu proses pembuatan laporan belum
bisa dilakukan otomatis secara periodik yang diinginkan karena harus melihat
kembali dalam buku besar.
Penelitian ini akan menggunakan teori pendukung dalam penyelesaian
masalah yang ada teori pendukung yang digunakan adalah website dengan pokok
bahasan kelapa sawit, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode pengembangan website yaitu website design method (WSDM).
Diharapkan penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada yaitu dapat melakukan pengolahan data evaluasi
pendataan pembibitan hingga pembuatan laporan evaluasi pendataan pembibitan.
43
BAB IV
METODE PENELITIAN
4. S
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.1.1. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di PT Mitra Ogan Palembang yang
beralamat di Jalan Kolonel Haji Burlian KM.9, Indonesia nomor telpon 0711-
415381.
4.1.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih 1bulan yang dimulai pada
tanggal 01 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 2 Februari 2015.
4.2. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai jenis data dalam
pengumpulan informasi pendukung, jenis data yang digunakan antara lain :
4.2.1. Data Primer
Menurut Sugiarto (2006:16), data primer merupakan data yang didapat
dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data ini tidak tersedia dalam bentuk
file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber.
44
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini penulis peroleh dari hasil
wawancara yaitu berupa data penjelasan proses pemesanan bibit dan proses
penanaman bibit.
4.2.2. Data Sekunder
Menurut Sugiarto (2006:17), data sekunder merupakan data primer yang
diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan
disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Data sekunder disini adalah data yang
diperoleh dari PT Mitra Ogan Palembang. Data tersebut berupa sejarah singkat,
struktur organisasi, visi dan misi, tugas pokok dan wewenang.
Data penunjang lainnya yang dapat membantu penelitian ini adalah berkas
pengiriman barang, berkas pembelian bibit Kelapa Sawit.
4.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan beberapa teknik
dalam mengumpulkan data yang dilakukan yaitu:
4.3.1. Pengamatan (Observasi)
Menurut Raco (2010:112) Observasi adalah bagian dalam pengumpulan
data. Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Observasi
juga berarti peneliti berada bersama partisipan. Jadi peneliti bukan hanya sekedar
numpang lewat. Berada bersama akan membantu peneliti memperoleh banyak
informasi yang tersembunyi dan mungkin tidak terungkap selama wawancara.
Selama penelitian berlangsung peneliti mengamati berkas-berkas yang
dibutuhkan untuk penanaman dan pembelian bibit.
45
4.3.2. Wawancara (Interview)
Menurut Fatta (2007:69) Wawancara adalah teknik pengumpulan
kebutuhan yang paling umum digunakan, jika sistem yang dianalisis tidak terlalu
besar. Selama penelitian berlangsung, Penulis melakukan wawancara dengan
pihak pada bagian tanaman. Penulis banyak menanyakan hal-hal yang harus
diperhatikan dalam penanaman kelapa sawit.
4.3.3. Dokumentasi
Menurut Laksana (2013:42), Dokumentasi adalah cara pengumpulan data
berupa buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto,
film dokumenter, dan data yang relevan dengan penelitian.
4.4. Alat Pengembangan Sistem
Alat pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan terstruktur, model pendekatan terstruktur ini memiliki
dua pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Berorientasi Proses
Pendekatan berorientasi proses yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan flowchart untuk menggambarkan atau mengilustrasikan
aktivitas-aktivitas yang dilakukan.
2. Pendekatan Berorientasi Data
Pendekatan berorientasi data yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan ERD (Entity Relationalship Diagram) sebagai model data.
46
Alat yang digunakan dalam pendekatan terstruktur ini adalah dengan
nenggunakan Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data dan Stade Digram (STD).
4.5. Teknik Pengembangan Sistem
Sistem yang akan dibuat adalah aplikasi yang berbasis web. Dalam
pembuatan website, penulis menggunakan Website Design Method (WSDM)
sebagai metode pengembangan sistem. Adapun tahapan pengembangan sistem
yang akan dilakukan dalam metode WSDM (Website Design Methodi) adalah
sebagai berikut :
1. Permodelan Pengguna Sistem
Pengguna biasanya mengunjungi situs web dengan pertanyaan-
pertanyaan yang mengganjal dalam pikirannya situs web harus mengantisipasi
pertanyaan-pertanyaan pengguna dan menjawabnya. Oleh karena itu,
dibuatlah analisis kebutuhan sistem sesuai dengan penggunanya yang di
gambarkan dengan flowchat. yang akan menggunakan aplikasi berbasis web
yang akan langsung terlibat dengan sistem adalah :
47
Gambar 4.3 Flowchart Sistem Berjalan
48
a. Admin
Admin bertugas untuk mengatur semua akses yang akan dilakukan,
jadi bagian admin yang berfungsi untuk menambahkan user dan memberikan
hak akses tertentu sesuai dengan jabatan.
b. Bagian Tanaman
Bagian tanaman berfungsi untuk melakukan pengecekan terhadap bibit
yang ditanam, melakukan pengamatan terhadap bibit yang ditanam dan
membuat laporan terhadap hasil evaluasi penanaman bibit.
c. Bagian Pembelian Bibit
Bagian pembelian bibit bertugas memilih rekanan yang akan berkerja
sama menjadi tempat pembelian bibit, bagian pembelian juga bertugas
menentukan bibit apa yang akan ditanam dan jumlah bibit yang akan dibeli
untuk ditanam.
d. Bagian Pengiriman Bibit
Bagian pengiriman bibit berfungsi memastikan bibit sampai pada
lokasi-lokasi bibit tersebut akan ditanam. Bagian pengiriman juga bertugas
untuk melakukan proses pengangkutan tanaman.
e. Manajer Tanaman
Manajer tanaman bertugas memonitoring seluruh kegiatan pengiriman
bibit, penanaman, perkembangan bibit dan memastikan semua prosedur
standar perusahaan dilakukan dengan baik sesuai dengan bibit yang ditanam.
49
2. Desain Konseptual
Desain konseptual sistem penanaman bibit hanya terdiri dari halaman
administrator dan tidak memiliki halaman utama website karena perusahaan sudah
memiliki website. Halaman administrator terdiri dari form login untuk masing-
masing pengguna. Halaman administrator masing-masing pengguna akan
memiliki menu masing-masing sesuai dengan jabatan dan tugas masing-masing
user. Desain konseptual digambarkan pada gambar 4.4
Aplikasi Monitoring Evaluasi Penanam Kelapa Sawit di PT Mitra Ogan Palembang
Login
Admin Manajer Tanaman Staf Tanaman Pembelian Bibit Pengiriman Bibit
Managemen User Data Periode Tanam
Data Lahan
Monitoring
Monitoring Pengairan
Monitoring
Pemupukan
Data Bibit
Input Pemesanan
Input Penanaman
Managemen
Penanaman
Monitor Pengairan
Data Bibit
Data Supplier Input Pengiriman
Data Bibit
Monitor Pemupukan
Monitor Pembersihan
Monitoring
Pembersihan
Data Pupuk
Input Penerimaan
Gambar 4.4 Desain Konseptual Sistem
3. Desain Implementasi
Implementasi yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah form input
yang berfungsi untuk melakukan penyimpanan data, laporan yang berbentuk tabel
secara periodik yang diinginkan dan grafik dari laporan periodik.
50
Fase desain implementasi akan melakukan perancangan yang lebih mudah
untuk dimengerti. Dalam penelitian ini, penulis membuat desain input, output, dan
desain menu untuk masing-masing proses yang akan dilakukan.
Desain input meliputi halaman desain input data kebun, desain input
rekanan atau suplier bibit, desain input data bibit, desain input pemesanan bibit,
desain input pupuk, desain input penerimaan bibit, desain input monitoring
pengairan, desaini input monitoring pemupukan, desain input monitoring
pembersihan lahan, dan desain input staf perkebunan.
Desain output meliputi halaman desain output data kebun, desain output
rekanan atau suplier bibit, desain output data bibit, desain output pemesanan bibit,
desain output pupuk, desain output penerimaan bibit, desain output monitoring
pengairan, desaini output monitoring pemupukan, desain output monitoring
pembersihan lahan, dan desain output staf perkebunan.
Desain menu terdiri dari 4 tingkatan hak akases, yang terdiri dari : admin,
bagian tanaman, bagian pembelian bibit, bagian pengiriman bibit dan manager
tanaman. Hak akses masing-masing bagian akan berbeda satu dengan lainnya.
Admin bertidak sebagain pemegang hak akses utama memiliki semua akses dalam
aplikasi dan melakukan setting hak akses masing-masing bagian termasuk
pengelolaan manajemen user. Bagian tanaman memiliki hak untuk melakukan
pengecekan monitoring penanaman bibit, pemupukan, pengairan, pembersihan
lahan dan membuat semua laporan monitoring. Bagian pembelian bibit bertugas
untuk melakukan input data bibit dan jumlah pembelian bibit. Bagian pengiriman
bibit bertugas melakukan input pengiriman bibit dan membuat laporan
51
pengiriman. Sedangkan manajer tanaman akan melihat semua data penanaman
bibit.
4. Implementasi
Sistem yang akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman berbasis web
yaitu PHP dengan database MySQL, untuk memudahkan dalam pengujian maka
sistem ini akan langsung dilakukan hosting tetapi tidak langsung digabungkan
dengan sistem ini perusahaan yang sebelumnya sudah memiliki website sendiri.
Rancangan implementasi database yang akan dirancang pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Rancangan Implementasi
No Nama Tabel Fungsi
1 Tabel Kebun Menyimpan data kebun yang dimilki
2 Tabel Supplier Menyimpan data supplier atau rekanan
3 Tabel bibit Menyimpan data jenis bibit
4 Tabel pemesanan Menyimpan data pemesanan bibit
5 Tabel pupuk Menyimpan data jenis pupuk
6 Tabel penerimaan Menyimpan data penerimaan bibit
7 Tabel pengairan Menyimpan data periode pengairan
8 Tabel pemupukan Menyimpan data periode pemupukan
9 Tabel pembersihan Menyimpan data periode pembersihan lahan
10 Tabel user Menyimpan data staf atau user yang terlibat dalam aplikasi
11 Tabel periode tanam Menyimpan data periode penanaman bibit
4.6. Teknik Pengujian Sistem
Teknik pengujian sistem yang akan dilakukan pada sistem evaluasi ini
adalah dengan menggunakan sistem pengujian dengan metode blackbox testing.
Masing-masing halaman akan dilakukan pengujian sistem error berdasarkan
fungsi dari halaman masing-masing. Sistem pengujian dengan metode ini akan
dilakukan berulang dengan menggunakan berbagai validasi.
52
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5. D
5.1. Hasil
PT Mitra Ogan Palembang adalah sebuah perusahaan swasta yang
bergerak dibidang perkebunan Kelapa Sawit. PT Mitra Ogan Palembang memiliki
beberapa kendala dalam pengolahan data monitoring penanaman bibit Kelapa
Sawit.
5.1.1. Analisis
1. Identifikasi Masalah
Adapun masalah, penyebab masalah dan titik keputusan pada PT Mitra
Ogan Palembang adalah sebagai berikut :
Tabel 5.7 Identifikasi Masalah
Masalah Penyebab Maslah
Informasi pembelian bibit Pencatatan pembelian bibit masih
dilakukan secara manual.
Informasi monitoring penanaman bibit Pencatatan hasil monitoring penananaman
bibit masih dilakukan secara manual.
Penyebab Masalah Titik Keputusan Lokasi
Pencatatan pembelian bibit
masih dilakukan secara
manual..
Pencatatan
dilakukan secara
komputerisasi
Pembelian bibit
Pencatatan hasil monitoring
penananaman bibit masih
dilakukan secara manual.
Pencatatan
dilakukan secara
komputerisasi
Penanaman bibit
53
2. Alur Sistem Berjalan
Gambar 5.5 Flowchart Berjalan
54
Gambar 5.5 adalah flowchart yang berjalan untuk proses pemesanan bibit
sampai dengan penanaman bibit. Proses penanaman bibit dilakukan oleh bagian
Manajer Tanaman, yang diawali dengan proses menentukan periode penanaman.
Data periode penanaman diberikan kepada bagian tanaman lalu menentukan
proses penetapan lahan dan jenis bibit yang akan dipesan.
Bagian Tanaman selanjutnya membuat proposal pembelian bibit dan
mendata bibit yang akan dibeli. Data pembelian bibit selanjutnya diajukan kepada
Manager Tanaman. Manajer Tanaman melakukan tindak lanjut terhadap data jenis
bibit yang akan dibeli. Selanjutnya data bibit yang disetujui kembali diserahkan
kepada bagian pembelian bibit.
Bagian pembelian selanjutnya memilih supplier bibit dan mengirim data
bibit yang akan dibeli, berkas penerimaan pembelian bibit selanjutnya diberikan
kepada bagian tanaman.
3. Deskripsi Dokumen
a. Dokumen Order Pembelian
Fungsi Digunakan sebagai dokumen untuk pembelian barang.
Syarat Transaksi pembelian
Sumber Bagian Pembelian Bibit
Frekuensi Setiap terjadi transaksi pembelian barang
Rangkap 3 (tiga) rangkap
Distribusi 1. Bagian Pembelian Bibit
2. Bagian Tanaman
3. Manager Tanaman
Elemen Data
No Nama Data Jenis Keterangan
1 Nomor String Nomor order pembelian
2 Tujuan String Tempat pembelian
3 Uraian String Uraian pembelian
4 Qty Numeric Jumlah pembelian
5 Sat String Satuan pembelian
6 Total Harga (Rp) Numeric Harga barang
7 Nomor Permintaan String Nomor permintaan
55
b. Dokumen Permintaan Penawaran
Fungsi Digunakan sebagai dokumen untuk melakukan penawaran
pembelian barang
Syarat Transaksi penawaran harga
Sumber Bagian Tanaman
Frekuensi Setiap terjadi transaksi penawaran untuk pembelian barang.
Rangkap 3 (tiga) rangkap
Distribusi 1. Bagian Pembelian Bibit
2. Bagian Tanaman
3. Manager Tanaman
Elemen Data
No Nama Data Jenis Keterangan
1 Nomor String Nomor penawaran
2 Tanggal Date Tanggal surat penawaran
3 Tujuan String Tujuan penawaran
4 Uraian String Uraian penawaran pembelian barang
5 Sat String Satuan pembelian
6 Total Harga (Rp) Numeric Harga barang
c. Dokumen Surat Jalan
Fungsi Digunakan sebagai dokumen dalam pengangkutan barang.
Syarat Transaksi pengangkutan barang
Sumber Bagian Pengiriman Bibit
Frekuensi Setiap terjadi transaksi pengangkutan bibit
Rangkap 3 (tiga) rangkap
Distribusi 1. Bagian Pembelian Bibit
2. Bagian Tanaman
3. Manager Tanaman
Elemen Data
No Nama Data Jenis Keterangan
1 Nomor String Nomor surat jalan
2 Dari String Tempat awal pengangkutan
3 Tujuan String Tujuan pengangkutan
4 Jumlah Number Jumlah bibit
5 Nama supir String Nama supir
6 Tanggal berangkat Date Tanggal berangkat
7 Keterangan String Keterangan
4. Deskripsi Kebutuhan Pemakai
Identifikasi Kebutuhan Pemakai Sistem adalah sebagai berikut :
a. Sistem yang dibuat harus dapat membantu Manager Tanaman dalam
mendata periode penanaman bibit kelapa sawit.
56
b. Sistem yang dibuat harus dapat membantu bagian tanaman untuk
mengelolah data pembelian bibit dan laporan pembelian bibit.
c. Sistem yang dibuat harus dapat membantu bagian pembelian bibit untuk
melakukan pembelian bibit dan pengolah data pembelian bibit.
d. Sistem yang dibuat haru dapat membantu bagian penerimaan bibit dalam
melakukan pendataan pembelian bibit sesuai dengan pemesanan bibit.
5. Analisis Informasi Kebutuhan Sistem
No Kebutuhan Tujuan Frekuensi Bentuk
1 Laporan pembelian Manajer
tanaman
Setiap terjadi
transaksi
Tabel,
grafik
2 Laporan penerimaan bibit Manajer
tanaman
Setiap terjadi
transaksi
Tabel,
grafik
3 Monitoring penanaman bibit Bagian tanaman Setiap terjadi
penanaman
bibit
Tabel,
grafik
5.1.2. Permodelan Pengguna Sistem
Permodelan pengguna sistem dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir
kebutuhan. Diagram yang digunakan dalam permodelan pengguna sistem adalah :
1. Data Flow Diagram (DFD)
a. Diagram Konteks
Diagram konteks dari Aplikasi Perkembangan Penanaman Kelapa Sawit
Berbasis Web pada PT Mitra Ogan Palembang. Aplikasi ini terdiri dari 5(lima)
terminator antara lain Manager Tanamaan, Bagian Tanaman, Bagian Pembelian,
Bagian Penerimaan dan Supplier.
57
Manager Tanaman akan memberikan data periode tanam dan monitoring
bibit. Data yang akan diterima oleh Manager Tanaman adalah data pemesanan,
data jumlah pemupukan, data pengairan dan data pembersihan lahan.
Bagaian Tanaman akan memberikan data jenis bibit, data pemesanan, data
lahan, data pemupukan, data pengairan dan data pembersihan lahan. Data yang
akan diterima oleh Bagian Tanaman adalah data periode tanam. Diagram kontek
dapat dilihat pada Gambar 5.6
Aplikasi Monitoring
Penanaman Bibit Kelapa
SawitManager Tanaman Bagian Tanaman
Supplier Bibit
Bagian Pembelian Bagian Penerimaan
- Data periode tanam
- Monitoring bibit - Info periode tanam
- Data jenis bibit
- Data pemesanan
- Data lahan
- Data jumlah pemupukan
- Data jumlah pengairan
- Data jumlah pembersihan lahan
- Lap pemesanan bibit
- Lap jumlah pemupukan
- Lap jumlah pengairan
- Lap jumlah pembersihan lahan
- Info pemesanan bibit
- Lap pembelian bibit
- Data pengiriman bibit
- Infp pengiriman bibit
- Data pembelian bibit
Gambar 5.6 Diagram Konteks
58
b. Diagram Level 0
Gambar 5.7 Diagram Level 0
59
2. Entity Relationalship Diagram (ERD)
Gambar 5.8 ERD (Entity Relationalship Diagram)
3. Flowchart yang Diusulkan
Flowchart diusulkan menggambarkan alur sistem yang berjalan khusus
pada bagian administrator setelah melakukan login. Berikut flowchart yang
diusulkan untuk proses pelaksanaan evaluasi dan monitoring penanaman bibit
dapat dilihat pada Gambar 5.9 dan Gambar 5.10
60
Gambar 5.9 Flowchart yang Diusulkan
61
Gambar 5.10 Flowchart yang Diusulkan
62
5.1.3. Desain Konseptual
Desain konseptual sistem evaluasi penanaman bibit hanya terdiri dari halaman
administrator dan tidak memiliki halaman utama website karena perusahaan sudah
memiliki website. Desain konseptual digambarkan dalam bentuk rancangan hak
akses yang akan digunakan oleh masing-masing pengguna. Berikut beberapa
rancangan desain konseptual.
1. Desain Halaman Menu Admin
Desain menu halaman admin adalah halaman yang akan digunakan oleh
admin untuk melakukan tugasnya dalam melakukan proses penambahan user
yang akan menggunakan website.
Gambar 5.11 Desain Halaman Menu Admin
2. Desain Halaman Menu Manajer Tanaman
Desain menu halaman manajer tanaman adalah halaman yang akan digunakan
oleh manajer tanaman untuk melakukan tugasnya dalam proses penambahan
periode tanaman, pengaktifan lahan dan melakukan monitoring penanaman.
Gambar 5.12 Desain Halaman Menu Manajer Tanaman
63
3. Desain Halaman Menu Staff Tanaman
Desain menu halaman staff tanaman adalah halaman yang akan digunakan
oleh staff tanaman untuk melakukan tugasnya dalam proses penambahan
bibit, pemesanan bibit, penambahan pupuk dan mengatur manajemen
tanaman.
Gambar 5.13 Desain Halaman Menu Staff Tanaman
4. Desain Halaman Menu Staff Pembelian Bibit
Desain menu halaman staff pembelian adalah halaman yang akan digunakan
oleh staff pembelian untuk melakukan tugasnya dalam proses pembelian bibit
berdasarkan pemesanan dan penambahan data supplier tempat pembelian bibit
64
Gambar 5.15 Desain Halaman Menu Staff Pembelian Bibit
5.1.4. Desain Implementasi Database
1. Tabel Periode Tanam
Tabel periode tanam digunakan untuk menyimpan data periode tanam yang
sedang aktif.
Nama Table : tbl_periode
Primary Key : id_periode
Foreign Key : -
Table 5.7 Periode Tanam
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_periode* Number 5 Id periode penanaman
2. Tanggal Date - Tanggal periode
3. Keterangan String 200 Keterangan
2. Tabel Lahan
Tabel lahan tanam digunakan untuk menyimpan data lahan yang akan
digunakan pada periode tanam yang sedang aktif.
Nama Table : tbl_lahan
Primary Key : id_lahan
Foreign Key : -
65
Table 5.8 Lahan Tanam
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_lahan* Number 5 Id lahan yang dimiliki perkebunan
2. Luas String 20 Luas lahan
3. Lokasi String 30 Lokasi lahan
4 Koordinator String 30 Penanggung jawab lahan
3. Tabel Jenis Bibit
Tabel jenis bibit digunakan untuk menyimpan data sejumlah jenis bibit kelapa
sawit yang dipernah ditanam oleh PT Mitra Ogan Palembang.
Nama Table : tbl_jenisbibit
Primary Key : id_jnsbibit
Foreign Key : -
Table 5.9 Jenis Bibit
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_jsnbibit* Number 5 Id jenis bibit
2. Nama_bibit String 30 Nama bibit
3. Masa tanam Number 5 Lamanya penanaman
4. Keterangan String 200 Keterangan bibit
4. Tabel Pemesanan Bibit
Tabel pemesanan bibit digunakan untuk menyimpan data pemesanan bibit
yang akan dibeli dari supplier atau rekanan.
Nama Table : tbl_pemesanan
Primary Key : id_pemesanan
Foreign Key : id_jnsbibit, id_periode
66
Table 5.10 Pemesanan Bibit
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_pemesanan* Number 5 Id pemesanan bibit
2. Tanggal Date - Tanggal pemesanan
3. Id_jnsbibit Number 5 Id jenis bibit yang akan dipesan
4. Id_periode Number 5 Id periode penanaman
5. Koordinator String 30 Penanggung jawab pemesanan
6 Keterangan String 200 Keterangan pemesanan
5. Tabel Pembelian
Tabel pembelian bibit digunakan untuk menyimpan data pembelian bibit
berdasarkan pemesanan yang sudah disetujui.
Nama Table : tbl_pembelian
Primary Key : id_permbelian
Foreign Key : id_pemesanan
Table 5.11 Pembelian Bibit
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_pembelian* Number 5 Id pembelian bibit
2. Id_pemesanan Numbet 5 Id pemesanan bibit
3. Tanggal Date - Tanggal dilakukan pembelian
4. Jumlah Number 10 Jumlah pembelian bibit
5. Koordinator String 30 Penanggung jawab pembelian bibit
6. Keterangan String 200 Keterangan pembelian bibit
7. Id_supplier Number 5 Id supplier
6. Tabel Supplier
Tabel supplier atau rekanan digunakan untuk menyimpan data rekanan tempat
pembelian bibit
Nama Table : tbl_supplier
Primary Key : id_supplier
Foreign Key : -
67
Table 5.12 Supplier
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_supplier* Number 5 Id supplier bibit
2. Nama String 30 Nama supplier
3. Telp Number 20 Nomor telp
4. Alamat String 30 Alamat supplier
7. Tabel Penerimaan Bibit
Tabel penerimaan digunakan untuk menyimpan data penerimaan bibit
berdasarkan proses pembelian bibit yang dilakukan.
Nama Table : tbl_penerimaan
Primary Key : id_penerimaan
Foreign Key : id_pembelian
Table 5.13 Penerimaan Bibit
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_penerimaan* Number 5 Id penerimaan bibit
2. Id_pembelian Number 5 Id pembelian
3. Tanggal Date - Tanggal penerimaan
4. Jumlah_terima Number 10 Jumlah penerimaan
5. Selisih Number 10 Jumlah perbedaan perimaan dengan
pembelian
6. Koordinator String 30 Penanggung jawab penerimaan bibit
7. Keterangan String 200 Keterangan penerimaan bibit.
8. Tabel Penanaman Bibit
Tabel penanaman bibit tanam digunakan untuk menyimpan data penanaman
bibit yang sedang aktif.
Nama Table : tbl_penananman
Primary Key : id_penanaman
Foreign Key : id_lahan, id_pemesanan
68
Table 5.14 Penanaman Bibit
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_penanaman* Number 5 Id penanaman bibit
2. Id_lahan Number 5 Lokasi tempat bibit ditanam
3. Id_pemesanan Number 5 Jenis bibit yang akan ditanam
berdasarkan pemesanan
4. Tanggal Date - Tanggal penanaman
5. Koordinator String 30 Penanggung jawab penanaman
6. Keterangan String 200 Keterangan penanaman
9. Tabel Jenis Pupuk
Tabel jenis pupuk digunakan untuk menyimpan data jenis pupuk yang akan
digunakan pada tanaman.
Nama Table : tbl_jnspupuk
Primary Key : id_jnspupuk
Foreign Key : -
Table 5.15 Jenis Pupuk
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_jnspupuk* Number 5 Id jenis pupuk
2. Nama String 30 Nama pupul
3. Keterangan String 200 Keterangan
10. Tabel Jumlah Pemupukan
Tabel jumlah pemupukan digunakan untuk menyimpan data jumlah
pemupukan yang akan dilakukan pada setiap periode tanam berdasarkan jenis
bibit yang digunakan.
Nama Table : tbl_pemupukan
Primary Key : id_pemupukan
Foreign Key : id_jnspupuk, id_penanaman
69
Table 5.16 Jumlah Pemupukan
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_pemupukan* Number 5 Id pemupukan
2. Id_jnspupuk Number 5 Id jenis pupuk
3. Id_penanaman Number 5 Id penanaman
4. Durasi Number 3 Jumlah pemupukan
5. Koordinator String 30 Penanggung jawab
6. Tanggal Date - Tanggal pemupukan
11. Tabel Jumlah Pengairan
Tabel jumlah pengairan digunakan untuk menyimpan data jumlah pengairan
yang akan dilakukan pada setiap periode tanam berdasarkan jenis bibit yang
digunakan.
Nama Table : tbl_pengairan
Primary Key : id_pengairan
Foreign Key : id_jnsbibit, id_penanaman
Table 5.17 Jumlah Pengairan
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_pengairan* Number 5 Id pengairan
2. Id_penanaman Number 5 Id penanaman
3. Id_jsnbibit Number 5 Id jenis bibit
4. Durasi Number 3 Jumlah pengairan
5. Koordinator String 30 Penanggung jawab
6. Tanggal Date - Tanggal pengairan
12. Tabel Jumlah Pembersihan Lahan
Tabel jumlah pembersihan lahan digunakan untuk menyimpan data jumlah
pembersihan lahan yang akan dilakukan pada setiap periode tanam.
Nama Table : tbl_pembersihan
Primary Key : id_pembersihan
70
Foreign Key : id_penanaman
Table 5.18 Jumlah Pembersihan Lahan
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_pembersihan* Number 5 Id pembersihan
2. Id_penanaman Number 5 Id penanaman
3. Durasi Number 3 Jumlah pembersihan
4. Koordinator String 30 Penanggung jawab
5. Tanggal Date - Tanggal pembersihan
13. Tabel Monitoring
Tabel monitoring digunakan untuk menyimpan data monitoring kecocokan
pemupukan, pengairan dan pembersihan lahan yang dilakukan.
Nama Table : tbl_monitoring
Primary Key : id_monitoring
Foreign Key :id_pemupukan,id_pengairan, id_pembersihan
Table 5.19 Monitoring
No Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Id_monitoring* Number 5 Id monitoring
2. id_pemupukan Number 5 Id pemupukan
3. id_pengairan Number 5 Id pengairan
4. Id_pembersihan Number 5 Id pembersihan lahan
5. Tanggal Date - Tanggal monitoring
5.1.5. Desain Interface Halaman Input
Desain input adalah sebuah desain inputan yang digunakan untuk proses
penyimpanan data. Desain inputan atau form yang akan digunakan pada aplikasi
evaluasi dan monitoring penaman bibit terdiri dari beberapa desain inputan antara
lain :
1. Desain Input Halaman Data User
71
Desain input halaman data user adalah sebuah halaman yang akan digunakan
untuk menambahkan data user sesui dengan hak akses masing-masing.
Gambar 5.15 Desain Input Halaman Data User
2. Desain Input Halaman Periode Tanam
Desain input halaman periode tanam adalah sebuah halaman yang akan
digunakan untuk menambahkan data periode tanam.
Gambar 5.16 Desain Input Halaman Periode Tanam
72
3. Desain Input Halaman Data Lahan
Desain input halaman data lahan adalah sebuah halaman yang akan digunakan
untuk menambahkan data lahan yang akan digunakan.
Gambar 5.17 Desain Input Halaman Data Lahan
4. Desain Input Halaman Data Jenis Bibit
Desain input halaman data jenis bibit adalah sebuah halaman yang akan
digunakan untuk menambahkan data jenis bibit yang akan digunakan.
Gambar 5.18 Desain Input Halaman Data Jenis Bibit
5. Desain Input Halaman Data Pemesanan Bibit
Desain input halaman data pemesanan bibit adalah sebuah halaman yang akan
digunakan untuk menambahkan data pemesanan bibit yang akan dipesan.
73
Gambar 5.19 Desain Input Halaman Pemesanan Bibit
6. Desain Input Halaman Supplier
Desain input halaman data supplier adalah sebuah halaman yang akan
digunakan untuk menambahkan data supplier tempat pembelian bibit.
Gambar 5.20 Desain Input Halaman Supplier
7. Desain Input Halaman Penerimaan Bibit
Desain input halaman data penerimaan bibit adalah sebuah halaman yang akan
digunakan untuk menambahkan data penerimaan bibit.
74
Gambar 5.21 Desain Input Halaman Penerimaan Bibit
8. Desain Input Halaman Data Target
Desain input halaman data target adalah sebuah halaman yang akan digunakan
untuk menambahkan data target pemeliharaan bibit.
Gambar 5.22 Desain Input Halaman Data Target
5.1.6. Desain Interface Halaman Output
Desain output adalah sebuah desain hasil sebuah proses inputan yang
digunakan untuk proses menampilkan data. Desain output yang akan digunakan
pada evaluasi dan monitoring penanaman bibit menggunakan web terdiri dari
beberapa desain halaman output antara lain :
75
1. Desain Halaman Output Periode Tanam
Desain output halaman periode tanam adalah desain halaman yang akan
menampilkan data periode tanam yang berhasil ditambahkan.
Gambar 5.23 Desain Halaman Output Periode Tanam
2. Desain Halaman Output Data Lahan
Desain output halaman data lahan adalah desain halaman yang akan
menampilkan data lahan yang berhasil ditambahkan.
Gambar 5.24 Desain Halaman Output Data Lahan
3. Desain Halaman Output Jenis Bibit
Desain output halaman jenis bibit adalah desain halaman yang akan
menampilkan data jenis bibit yang berhasil ditambahkan.
Gambar 5.25 Desain Halaman Output Jenis Bibit
4. Desain Halaman Output Pemesanan Bibit
Desain output halaman pemesanan bibit adalah desain halaman yang akan
menampilkan data pemesanan bibit yang berhasil ditambahkan.
76
Gambar 5.26 Desain Halaman Output Pemesanan Bibit
5. Desain Halaman Output Pembelian Bibit
Desain output halaman pembelian bibit adalah desain halaman yang akan
menampilkan data pembelian bibit yang berhasil ditambahkan berdasarkan
pemesanan bibit.
Gambar 5.27 Desain Halaman Output Pembelian Bibit
6. Desain Halaman Output Pengiriman Bibit
Desain output halaman pengiriman bibit adalah desain halaman yang akan
menampilkan data pengiriman bibit yang berhasil ditambahkan berdasarkan
pembelian bibit.
Gambar 5.28 Desain Halaman Output Pengiriman Bibit
7. Desain Halaman Output Penerimaan Bibit
Desain output halaman penerimaan bibit adalah desain halaman yang akan
menampilkan data penerimaan bibit yang berhasil ditambahkan berdasarkan
pembelian bibit.
77
Gambar 5.29 Desain Halaman Output Penerimaan Bibit
8. Desain Halaman Output Jenis Pupuk
Desain output halaman jenis pupuk adalah desain halaman yang akan
menampilkan data jenis pupuk yang berhasil ditambahkan.
Gambar 5.30 Desain Halaman Output Jenis Pupuk
9. Desain Halaman Output Penanaman Bibit
Desain output halaman penanaman bibit adalah desain halaman yang akan
menampilkan data penanaman bibit yang berhasil ditambahkan berdasarkan
periode tanam.
Gambar 5.31 Desain Halaman Output Penanaman Bibit
10. Desain Halaman Output Data Supplier
Desain output halaman data supplier adalah desain halaman yang akan
menampilkan data supplier bibit yang berhasil ditambahkan.
78
Gambar 5.32 Desain Halaman Output Data Supplier
11. Desain Halaman Output Data Target
Desain output halaman data target adalah desain halaman yang akan
menampilkan data target penanaman yang berhasil ditambahkan.
Gambar 5.33 Desain Halaman Output Data Target
5.1.7. Desain Implementasi
1. Implementasi Database
Perangkat lunak yang akan dibuat membutuhkan database sebagai tempat
penyimpanan data. Berikut ini tabel-tabel yang akan digunakan sebagai tempat
penyimpanan data.
Tabel 5.20 Implementasi Database
No Nama Tabel Kegunaan
1. Tabel Admin Digunakan untuk menyimpan data user yang akan
menggunakan website
2. Tabel Jenis Bibit Digunakan untuk menyimpan data jenis bibit
3. Tabel Jenis Pupuk Digunakan untuk menyimpan data jenis pupuk.
4. Tabel Lahan Digunakan untuk menyimpan data lahan.
5. Tabel Pembelian
Bibit
Digunakan untuk menyimpan data pembelian bibit.
6. Tabel pembersihan
lahan
Digunakan untuk menyimpan data pembersihan lahan.
7. Tabel pemesanan
bibit
Digunakan untuk menyimpan data pemesanan bibit.
8. Tabel pemupukan
bibit
Digunakan untuk menyimpan data jumlah pemupukan
yang dilakukan.
9. Tabel penanaman
bibit
Digunakan untuk menyimpan data penanaman yang
dilakukan.
10. Tabel penerimaan
bibit
Digunakan untuk menyimpan data penerimaan bibit.
11. Tabel pengairan Digunakan untuk menyimpan data pengairan.
12. Tabel pengiriman Digunakan untuk menyimpan data pengiriman bibit.
79
bibit
13. Tabel periode
tanam
Digunakan untuk menyimpan data periode tanam.
14. Tabel supplier Digunakan untuk menyimpan data supplier
15. Tabel target Digunakan untuk menyimpan data target.
2. Implementasi Interface
Implementasi interface adalah desain halaman yang akan ditampilkan pada
website. Implementasi interface terdiri dari beberapa bagian antara lain bagian
interface menu, interface halaman input dan interface halaman output. Detail
halaman dapat dilihat pada tabel 5.21.
Tabel 5.21 Implementasi Interface
No Nama Halaman Kegunaan
1. Form Login Sebagai halaman yang digunakan untuk masuk kedalam
sistem
2. Form Periode
Tanam
Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
periode tanam.
3. Form Lahan Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
lahan.
4. Form Bibit Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
bibit.
5. Form Pemesanan Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
pemesanan.
6. Form Pembelian Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
pembelian
7. Form Pengiriman Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
pembelian bibit.
8. Form Penerimaan Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
penerimaan.
9 Form Pupuk Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
pupuk.
10. Form Penanaman Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
penanaman.
11. Form Pengairan Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
pengairan.
12. Form Pemupukan Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
pemupukan.
13. Form Pembersihan Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
pembersihan lahan.
14. Form Supplier Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
supplier.
80
15. Form User Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
user.
16. Form Target Sebagai halaman yang digunakan untuk menambahkan data
target.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Hasil Interface Database
Database yang digunakan dalam aplikasi evaluasi dan monitoring ini adalah
database MySQL yang memiliki beberapa tabel antara lain :
1. Tabel Admin
Tabel admin digunakan untuk menyimpan data user yang akan digunakan
dalam aplikasi sesuai dengan hak akses masing-masing.
Gambar 5.34 Tabel Admin
2. Tabel Jenis Bibit
Tabel jenis bibit digunakan untuk menyimpan data jenis bibit yang berhasil
ditambahkan.
Gambar 5.35 Tabel Jenis Bibit
81
3. Tabel Jenis Pupuk
Tabel jenis pupuk digunakan untuk menyimpan data jenis pupuk yang berhasil
ditambahkan.
Gambar 5.36 Tabel Jenis Pupuk
4. Tabel Lahan
Tabel lahan digunakan untuk menyimpan data lahan yang berhasil
ditambahkan.
Gambar 5.37 Tabel Lahan
5. Tabel Periode Tanam
Tabel periode tanam digunakan untuk menyimpan data periode tanam yang
berhasil ditambahkan.
Gambar 5.38 Tabel Periode Tanam
82
6. Tabel Pemesanan Bibit
Tabel pemesanan bibit digunakan untuk menyimpan data pemesanan bibit
yang berhasil ditambahkan.
Gambar 5.39 Tabel Pemesanan Bibit
7. Tabel Pembelian Bibit
Tabel pembelian bibit digunakan untuk menyimpan data pembelian bibit yang
berhasil ditambahkan sesuai dengan pemesanan bibit.
Gambar 5.40 Tabel Pembelian Bibit
8. Tabel Pengiriman Bibit
Tabel pengiriman bibit digunakan untuk menyimpan data pengiriman bibit
yang berhasil ditambahkan berdasarkan pembelian yang dilakukan.
Gambar 5.41 Tabel Pengiriman Bibit
83
9. Tabel Penerimaan Bibit
Tabel penerimaan bibit digunakan untuk menyimpan data penerimaan bibit
yang berhasil ditambahkan berdasarkan pengiriman bibit.
Gambar 5.42 Tabel Penerimaan Bibit
10. Tabel Penanaman Bibit
Tabel penanaman bibit digunakan untuk menyimpan data penanaman bibit
yang berhasil ditambahkan.
Gambar 5.43 Tabel Penanaman Bibit
11. Tabel Pengairan Bibit
Tabel pengairan bibit digunakan untuk menyimpan data pengairan bibit yang
berhasil ditambahkan.
84
Gambar 5.44 Tabel Pengairan Bibit
12. Tabel Pemupukan Bibit
Tabel pemupukan bibit digunakan untuk menyimpan data pemupukan bibit
yang berhasil ditambahkan.
Gambar 5.45 Tabel Pemupukan Bibit
13. Tabel Pembersihan Lahan
Tabel pembersihan lahan digunakan untuk menyimpan data pembersihan
lahan yang berhasil ditambahkan.
Gambar 5.46 Tabel Pembersihan Lahan
85
14. Tabel Supplier
Tabel supplier digunakan untuk menyimpan data supplier yang berhasil
ditambahkan.
Gambar 5.47 Tabel Supplier
15. Tabel Target
Tabel target digunakan untuk menyimpan data target yang berhasil
ditambahkan.
Gambar 5.48 Tabel Target
5.2.2. Hasil Interface Halaman Menu
1. Hasil Interface Menu Super Admin
Halaman interface menu super admin adalah halaman yang digunakan untuk
melihat keseluruhan aplikasi yang berjalan.
86
Gambar 5.49 Hasil Interface Menu Super Admin
2. Hasil Interface Menu Manajer Tanaman
Halaman interface menu manajer tanaman digunakan oleh manajer tanaman
untuk menambahkan data periode tanam, data lahan dan melakukan
monitoring penanaman.
Gambar 5.50 Hasil Interface Menu Manajer Tanaman
3. Hasil Interface Menu Staff Pembelian Bibit
Hasil interface menu staff pembelian bibit digunakan untuk menambahkan
data bibit dan data supplier.
87
Gambar 5.51Hasil Interface Menu Staff Pembelian Bibit
4. Hasil Interface Menu Staff Pengiriman Bibit
Hasil interface menu staff pengiriman bibit digunakan untuk menambahkan
data pengiriman bibit dan data penerimaan bibit.
Gambar 5.52 Hasil Interface Menu Staff Pengiriman Bibit
88
5.2.3. Hasil Interface Halaman Input
1. Hasil Interface Halaman Input Periode Tanam
Gambar 5.53 Hasil Interface Halaman Input Periode Tanam
2. Hasil Interface Halaman Input Lahan
Gambar 5.54 Hasil Interface Halaman Input Lahan
89
3. Hasil Interface Halaman Input Supplier
Gambar 5.55 Hasil Interface Halaman Input Supplier
4. Hasil Interface Halaman Input Jenis Bibit
Gambar 5.56 Hasil Interface Halaman Input Jenis Bibit
5. Hasil Interface Halaman Input Jenis Pupuk
Gambar 5.57 Hasil Interface Halaman Input Jenis Pupuk
90
6. Hasil Interface Halaman Input Pemesanan Bibit
Gambar 5.58 Hasil Interface Halaman Input Pemesanan Bibit
7. Hasil Interface Halaman Input Penerimaan Bibit
Gambar 5.59 Hasil Interface Halaman Input Penerimaan Bibit
91
5.2.4. Desain Interface Halaman Output
1. Hasil Monitoring Pengairan
Gambar 5.60 Hasil Monitoring Pengairan
2. Hasil Monitoring Pemupukan
Gambar 5.61 Hasil Monitoring Pemupukan
92
3. Hasil Monitoring Pembersihan Lahan
Gambar 5.62 Hasil Monitoring Pembersihan Lahan
4. Hasil Monitoring pengairan, pemupukan dan pembersihan
Gambar 5.63 Hasil Monitoring Pembersihan Lahan
93
5. Hasil Monitoring Penanaman Bibit
Gambar 5.64 Hasil Monitoring Penanaman Bibit
94
BAB VI
PENUTUP
6. D
6.1. Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dibuat pada PT Mitra Ogan
Palembang. Perusahaan tersebut membutuhkan sistem berupa desain web
khusus untuk PT Mitra ogan palembang.
Dengan aplikasi pengolahan data perkembangan penanaman kelapa sawit
berbasis web pada PT Mitra Ogan palembang menggunakan metode Website
Design Method (WSDM), maka kendala-kendala yang selama ini ditemukan
dapat terselesaikan dengan baik sehingga dapat membantu PT Mitra Ogan
Palembang dalam melakukan pencatatan perkembangan penanaman dan
perawatan Kelapa Sawit dimulai dari pemilihan bibit yang akan dilakukan
penanaman, melakukan pemupukan sesuai dengan kebutuhan dari Kelapa
Sawit yang ditanam dan membantu dalam merekap hasil pengiriman bibit
yang dibeli.
6.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis untuk penelitian selanjutnya adalah
dengan mengembangkan aplikasi berbasis android sehingga lebih mudah untuk
melakukan perekapan data monitoring.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Andi Offset.
Yogyakarta.
Dewobroto, Wiryanto. 2005. Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan Visual Basic
6.0. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Gaol, Chr. Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan
Aplikasi. Grasindo. Jakarta
Jogiyanto. 2005. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Andi Offset.
Yogyakarta
Kadir, abdul. 2008. Dasar perancangan & implementasi database relasional.
Andi Offset. Yogyakarta.
Rianto, Slamet. 2007. Membangun Website Dengan Adobe Photoshop dan
Macromedia Dreamweaver. Datakom Lintas Batas. Jakarta.
Simarmata, Janner. 2009. Rekayasa Web Analisis dan Desain Sistem, Rekayasa
Informasi, Rekayasa Hypermedia, Interaksi Manusia dan Komputer,
Rekayasa Kebutuhan, Data Mining, Manajemen Proyek. ANDI.
Yogyakarta
Setiawan, Andi. 2004. Mudah Tepat Singkat Pemrograman HTML. Yrama
Media. Bandung.
Sugiarto, Dergibson Siagian. 2006. Metode Statistika Untuk Bisnis dan
Ekonomi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Zulkifli. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Gramedia Pusaka Umum. Jakarta
-- ,,Wahana Komputer, 2010, Membuat Aplikasi Database dengan Java dan
MySQL, ANDI, Yogyakarta.