BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab....

53
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggung jawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap Pemerintah Daerah diminta untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good goverrnance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Bertitik tolak dari Rencana Strategis Tahun 20162021, Rencana Kerja Kecamatan Pameungpeuk dan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, penyusunan LKIP Tahun 2015 berdasarkan pada indikator (input, Output, Outcomes dan Benefits), juga diatur mengenai metode, mekanisme dan tata cara pelaporannya. Oleh karena itu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Pameungpeuk yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Camat kepada Bupati ini telah

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab....

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggung jawaban yang

dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah

merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan.

Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia

Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap Pemerintah

Daerah diminta untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) kepada

Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam

mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban

secara periodik setiap akhir anggaran.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) dibuat dalam rangka perwujudan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan

pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan

suatu sistem akuntabilitas yang memadai.

LKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong

terwujudnya good goverrnance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi

sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan

peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.

Bertitik tolak dari Rencana Strategis Tahun 2016–2021, Rencana Kerja Kecamatan

Pameungpeuk dan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, penyusunan LKIP Tahun 2015 berdasarkan pada indikator (input, Output,

Outcomes dan Benefits), juga diatur mengenai metode, mekanisme dan tata cara

pelaporannya.

Oleh karena itu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Pameungpeuk yang

menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Camat kepada Bupati ini telah

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 2

disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam

LKIP ini merupakan hasil kegiatan Tahun 2016.

A.1. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk

Kabupaten Bandung ini dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

pemerintahan Tahun Anggaran 2016.

Adapun tujuannya adalah :

1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi

kinerja Kecamatan Pameungpeuk selama Tahun Anggaran 2016;

2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja program dan kegiatan yang telah

dilaksanakan ;

3. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Kecamatan Pameungpeuk pada Tahun 2016,

untuk kemudian diharapkan dapat diperoleh masukan dalam rangka memperbaiki kinerja

kecamatan di masa yang akan datang;

4. Sebagai media dalam upaya menyelenggarakan clean government menuju good

governance, dan untuk memenuhi tiga pilar utama yaitu akuntabilitas, tranparansi, dan

partisipasi melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP).

A.2. Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk

Tahun 2016 dilandasi dasar hukum sebagai berikut :

1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/l998

Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme;

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

7. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

8. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 3

9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/1X/6/Y/99 tentang

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 tentang

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah;

11. Surat Edaran Menteri PAN Nomor SE-31/M.PAN/XII/2004 tentang Penetapan Kinerja;

12. KepMenPAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas

Kinerja;

13. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi

Pemerintah;

14. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

Tahun 2010.

B. Gambaran Umum Organisasi

B.1 Struktur Organisasi Kecamatan Pameungpeuk

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Wilayah Kabupaten Bandung,

Struktur Organisasi Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung terdiri atas :

1. Camat;

2. Sekretariat Kecamatan, membawahkan :

a. Sub Bagian Program;

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Sub Bagian Keuangan.

3. Seksi Pemerintahan;

4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;

5. Seksi Sosial Budaya;

6. Seksi Pemberdayaan Masyarakat;

7. Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum;

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 4

Adapun bagan Susunan Organisasi Kecamatan Pameungpeuk sebagai berikut:

Gambar 1.1

Bagan Susunan Organisasi Kecamatan Pameungpeuk

Pada akhir tahun 2016 ini Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung mengeluarkan Peraturan

Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, hal ini

mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda

tersebut maka terjadi pula perubahan di lingkungan kecamatan dengan dikeluarkannya Peraturan

Bupati Nomor …. tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan di yang mengakibatkan

adanya perubahan pada struktur organisasi tingkat Kecamatan, adapun Bagan Struktur Organisasi

Kecamatan menurut Perbup Nomor Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Adapun bagan Susunan Organisasi Kecamatan Pameungpeuk berdasarkan Peraturan Bupati

Nomor Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

SEKRETARIS

KECAMATAN SEKRETARIS

KECAMATAN

KASUBAG

PROGRAM

KASUBAG

KEUANGAN

KASUBAG UMUM

KEPEGAWAIAN

KASI

PEMERINTAHAN

KASI

TRANTIBUM

KASI

SOSIAL BUDAYA

KASI

PEMBERDAYAAN

MASYARAKATA

KASI

PEMELIHARAAN

PRASARANA

UMUM

CAMAT

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 5

Gambar 1.2

Bagan Susunan Organisasi Kecamatan Pameungpeuk

Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan

dan Susunan Organisasi Kecamatan dilingkungan Kabupaten Bandung, Struktur Organisasi

Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung terdiri atas :

1. Camat;

2. Sekretariat Kecamatan, membawahkan :

a. Sub Bagian Program dan Keuangan;

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

3. Seksi Pemerintahan;

4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;

5. Seksi Sosial Budaya;

6. Seksi Pemberdayaan Masyarakat;

7. Seksi Pembangunan;

8. Jabatan Fungsional.

CAMAT

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN

PROGRAM DAN

KEUANGAN

SUB BAGIAN

UMUM

DAN

KEPEGAWAIAN

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI

PEMERINTAHAN

SEKSI

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

SEKSI

PEMBANGUNAN

SEKSI

SOSIAL

BUDAYA

SEKSI

KETENTRAMAN

DAN

KETERTIBAN

UMUM

LURAH

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 6

B.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Wilayah Kabupaten Bandung dan

Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata

Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Wilayah Kabupaten Bandung, Camat mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati untuk menangani

sebagian urusan otonomi daerah.

Camat juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :

a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas sarana umum;

e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan;

f. membina penyelenggaraan pemerintahan Desa dan / atau Kelurahan;

g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau

yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa atau Kelurahan.

Sekretariat Kecamatan

Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam memimpin, merencanakan,

melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dan administrasi umum, kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, informasi kehumasan dan ketatausahaan serta

melaksanakan tugas – tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;

Sekretaris Kecamatan menyelenggarakan fungsi :

a. penyelenggaraan kegiatan administrasi umum dan ketatausahaan;

b. penyelenggaraan persiapan penyusunan anggaran Kecamatan;

c. penetapan penyusunan rencana kegiatan dan pengendalian Kecamatan;

d. penetapan pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, kearsipan,

kerumahtanggaan, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kepegawaian

Kecamatan;

e. penyelenggaraan pembinaan organisasi dan tatalaksana di lingkungan Kecamatan;

f. penyelenggaraan informasi dan kehumasan;

g. pembinaan tertib administrasi, organisasi dan hukum di lingkungan Kecamatan;

h. pengkoordinasian administrasi pelayanan publik di bidang penyelenggaraan pemerintahan

daerah di wilayah Kecamatan;

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 7

i. fasilitasi penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian Perangkat

Daerah lainnya di wilayah Kecamatan;

j. pelaksanaan koordinasi dengan Perangkat Daerah, DPRD, Pemerintah, Pemerintah

Provinsi dan instansi terkait di bidang pengelolaan kesekretariatan Kecamatan.

Kepala Sub Bagian Program

Mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan

program kerja Kecamatan;

Kepala Sub Bagian Program menyelenggarakan fungsi :

a penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan

pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Kecamatan;

b penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program kerja Kecamatan;

c pengkoordinasian rencana dan program kegiatan Perangkat Daerah lainnya di wilayah

Kecamatan;

d pelaksanaan fasilitasi penyusunan rencana penyelenggaraan pemerintahan melalui proses

musyawarah perencanaan pembangunan;

e pelaksanaan penyusunan rencana strategis Kecamatan;

f pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan penunjang pelaksanaan tugas;

g pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas;

h fasilitasi pembinaan dan pengendalian kegiatan dan program yang dilaksanakan perangkat

daerah di Kecamatan;

i pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

j pelaksanaan koordinasi penyusunan program dengan sub unit kerja lain di lingkungan

Kecamatan.

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum, informasi kehumasan dan

kepegawaian di lingkungan Kecamatan;

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum,

informasi kehumasan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan ketatausahaan Kecamatan;

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 8

a. pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat – surat, naskah dinas dan

pengelolaan dokumentasi dan kearsipan Kecamatan;

b. pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas;

c. pelaksanaan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan

kepada sub unit kerja di lingkungan Kecamatan;

d. penyusunan dan penyiapan pengelolaan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas,

pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas;

e. pelaksanaan informasi dan pelayanan hubungan masyarakat, pengurusan

kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor;

f. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan kantor, gedung

kantor, kendaraan dinas dan aset Kecamatan lainnya;

g. penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan Kantor;

h. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi perlengkapan

Kantor;

i. penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas

Kecamatan;

j. pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang –

undangan;

k. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan data serta

dokumentasi kepegawaian;

l. penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai;

m. penyusunan dan penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan

pangkat, gaji berkala, pensiun dan pemberian penghargaan serta peningkatan

kesejahteraan pegawai;

n. penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan struktural,

teknis dan fungsional serta ujian dinas;

o. fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai;

p. penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi pensiun dan cuti pegawai;

q. pengkoordinasian penyusunan administrasi DP-3, DUK, sumpah / janji pegawai;

r. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

s. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

t. pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum dan kepegawaian dengan sub unit

kerja lain di lingkungan Kecamatan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 9

Kepala Sub Bagian Keuangan

Mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan

keuangan Kecamatan;

Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kecamatan;

b. pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran Kecamatan;

c. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan, belanja dan

pembiayaan Kecamatan;

d. pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta tunjangan

daerah;

e. perencanaan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program adminstrasi

pengelolaan keuangan;

f. pelaksanaan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan

Kecamatan;

g. pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan bahan pembinaan administrasi akuntansi

anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Kecamatan;

h. pelaksanaan penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pendapatan,

belanja dan pembiayaan Kecamatan;

i. pelaksanaan penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kecamatan;

j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

k. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

l. pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan dengan sub unit kerja lain di lingkungan

Kecamatan.

Kepala Seksi Pemerintahan

Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan

kebijakan dan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang meliputi pengembangan

otonomi daerah, politik dalam negeri dan administrasi publik, kependudukan, hukum dan

perundang-undangan, perimbangan keuangan daerah dan fasilitasi penyelenggaraan

pemerintahan desa/kelurahan serta melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan ketentuan

peraturan yang berlaku;

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 10

Kepala Seksi Pemerintahan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan penyelenggaraan pemerintahan

Kecamatan;

b. pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan;

c. pelaksanaan penetapan penyelenggaraan pembinaan dan , fasilitasi, pemberian

rekomendasi serta koordinasi pelaksanaan pengumpulan data di bidang pengembangan

otonomi daerah, politik dalam negeri dan administrasi publik serta kependudukan;

d. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan

dengan hukum dan perundang-undangan;

e. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan

dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan;

f. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan

dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, organisasi

kemasyarakatan di desa dan / atau kelurahan serta bantuan desa/kelurahan;

g. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya;

h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

i. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dengan instansi terkait

lainnya.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan

kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pelayanan dan pengendalian

ketentraman dan ketertiban umum;

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program penyelenggaraan pengendalian

ketentraman dan ketertiban umum, fasilitasi dan bantuan pelaksanaan operasional

penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati di wilayah kecamatan;

b. pembinaan pengendalian operasional polisi pamong praja dalam pelaksanaan ketentraman

dan ketertiban umum serta bantuan pelaksanaan operasional penegakan Peraturan Daerah

dan Peraturan/Keputusan Bupati;

c. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan satuan perlindungan masyarakat melalui kesiagaan

dan penanggulangan bencana serta peningkatan sumber daya manusia satuan linmas;

d. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi teknis pelaksanaan operasional penyidikan

pelanggaran Peraturan Daerah dengan instansi terkait;

e. pengkoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan PEMILU dengan instansi terkait;

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 11

f. pengkoordinasian dan pembinaan pengendalian ketentraman dan ketertiban umum,

kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat dengan instansi terkait;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang

berlaku;

i. pelaksanaan koordinasi ketentraman dan ketertiban umum dengan sub unit kerja lain di

lingkungan Kecamatan.

Kepala Seksi Sosial Budaya

Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan

kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pelayanan kesejahteraan sosial dan

kebudayaan;

Kepala Seksi Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial

dan kebudayaan;

b. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian;

c. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang pendidikan, budaya dan

pariwisata;

d. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang kesejahteraan sosial;

e. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang pemuda dan olah raga;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

g. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang

berlaku;

h. pelaksanaan koordinasi sosial dan budaya dengan sub unit kerja lain di lingkungan

Kecamatan.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan

kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pemberdayaan masyarakat;

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan pemberdayaan masyarakat;

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 12

b. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,

rekomendasi, pengendalian, pengkoordinasian di bidang pertanian, kehutanan,

perkebunan, peternakan dan perikanan;

c. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,

rekomendasi, pengendalian, pengkoordinasian di bidang pertambangan dan energi;

d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan dan pengkoordinasian di bidang keluarga berencana dan

pembangunan keluarga sejahtera;

e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan dan pengkoordinasian pemberian perijinan di bidang

perindustrian, perdagangan, perkoperasian dan perekonomian masyarakat;

f. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan serta pengkoordinasian pemberian perijinan di

bidang kesehatan;

g. pelaksanaan koordinasi teknis operasional pelaksanaan tugas UPTD dan UPT dalam

pengembangan pemberdayaan masyarakat di wilayah kecamatan;

h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang

berlaku;

j. pelaksanaan koordinasi pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan sub unit kerja

lain di lingkungan Kecamatan.

Kepala Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum

Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan

kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pengelolaan dan pemeliharaan

prasarana umum;

Kepala Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana program dan kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan prasarana

umum;

b. pelaksanaan fasilitasi pembinaan, rekomendasi, pengendalian dan koordinasi

pengumpulan data di bidang penataan ruang dan permukiman;

c. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,

rekomendasi, pengendalian dan koordinasi pengumpulan data bidang jalan, jembatan,

pengairan;

d. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,

pemberian rekomendasi, pengawasan/pengendalian pengumpulan data di bidang

perhubungan serta pos dan telekomunikasi;

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 13

e. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,

pemberian rekomendasi, pengawasan / pengendalian dan koordinasi pengumpulan data di

bidang lingkungan hidup;

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang

berlaku;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

h. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana umum dengan sub unit kerja lain di

lingkungan Kecamatan.

Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 126 ayat (4) Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan hasil penyesuaian kembali

Keputusan Bupati Bandung Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan

Bupati Kepada Camat Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung, maka telah diterbitkan

Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan

Pemerintahan dari Bupati Kepada Camat sebanyak 356 kewenangan meliputi aspek :

a. Perijinan

b. Rekomendasi

c. Koordinasi

d. Pembinaan

e. Fasilitasi

f. Penyelenggaraan

g. Pengawasan

h. Penetapan

i. Pengumpulan data dan informasi

Maksud dilimpahkannya sebagian wewenang Bupati kepada Camat adalah untuk

mempertegas dan memberi kepastian hukum bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Camat

sebagai Perangkat Daerah. Adapun tujuan dilimpahkannya sebagian wewenang Bupati kepada

Camat adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan kinerja

dan akuntabilitas Camat.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 14

B.3. Kepegawaian dan Perlengkapan Kerja

Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Kecamatan Pameungpeuk berjumlah 22 orang, terdiri

dari 9 pejabat struktural, 11 staf pelaksana dan 2 orang sekretaris desa. Selain itu, terdapat

pula 1 orang tenaga kontrak kerja dan 4 orang sukwan. Adapun susunan Pegawai Negeri Sipil

pada kantor Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung tahun 2016, sebagai berikut:

a. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Jabatan :

1. Camat : 1 Orang

2. Sekretaris Kecamatan : 1 Orang

3. Kepala Seksi : 5 Orang

4. Kepala Sub Bagian : 3 Orang

5. Staf Pelaksana : 11 Orang

b. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Pangkat dan Golongan :

1. Golongan IV/a

2. Golongan IV/b

:

:

1

1

Orang

Orang

3. Golongan III/d : 5 Orang

4. Golongan III/c : 3 Orang

5. Golongan III/b : 2 Orang

6. Golongan III/a : 0 Orang

7. Golongan II/d : 0 Orang

8. Golongan II/c : 1 Orang

9. Golongan II/b : 5 Orang

10. Golongan II/a : 4 Orang

11. Golongan I/c : 1 Orang

12. Golongan I/a

13. CPNS

:

:

0

0

Orang

Orang

Kondisi Kepegawaian berdasarkan Tingkat Pendidikan :

1. Sarjana/S-1 : 8 Orang

2. Diploma III : 1 Orang

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 15

3. SMA/SLTA : 10 Orang

4. SMP/SLTP : 1 Orang

5. SD : 1 Orang

Apabila dilihat dari data tersebut di atas, jumlah pegawai pada kantor Kecamatan

pameungpeuk dirasakan masih kurang, baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga

diperlukan penambahan personil maupun peningkatan kualitas pegawai melalui pendidikan

dan pelatihan.

C. Permasalahan Utama (Strategis Isuued).

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Pemerintah Kecamatan Pameungpeuk

dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik

ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu

memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat

sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu

diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan

sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Memperhatikan isu– isu dan permasalahan Pelayanan yang dihadapi diharapkan

kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governancead clean government

sehingga akan berdampak pada kualitas pelayanan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan

masalah pelayanan yang akan dihadapi Kecamatan Pameungpeuk pada tahun 2016 - 2021

tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kabupaten Bandung.

Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain :

1. Pelayanan publik masih belum optimal disebabkan minimnya Sumber Daya Manusia

(SDM) serta sarana dan Prasarana yang belum memadai untuk memberikan pelayanan

yang prima.

2. Jumlah dan kualitas pelimpahan sebagian urusan kewenangan Bupati kepada Camat yang

belum dapat ditangani semuanya karena belum seimbang dengan sumber-sumber

pembiayaan dan personil terlebih dikarenakan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis

yang belum ada;

3. Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk

meningkatkan kemampuannya.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 16

4. Rendahnya kualitas SDM perangkat Desa yang berimplikasi terhadap kinerja Pemerintah

Desa yang belum optimal.

Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui

pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam Renstra Kecamatan yang mencangkup

strategi Kebijakan Program & Kegiatan.

Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pameungpeuk,

sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui penataan ruang pelayanan, perbaikan system

pelayanan dan peningkatan kualitas SDM petugas layanan.

2. Mengadakan pembinaan terhadap SDM perangkat Desa dalam peningkatan kinerja

Pemerintah Desa;

3. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk

mewujudkan akuntabilitas.

4. Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan,pembangunan

dan pelayanan masyarakat.

5. Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai

kebutuhan masyarakat

6. Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan

kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan

kebijakan strategis dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.

7. Melaksanakan langkah-langkah koordinasi untuk keselarasan dan kesepahaman dalam

pengambilan keputusan dengan SKPD.

D. Sistematika Penyusunan

Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun

2016 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan latar belakang yang berisikan gambaran umum, maksud

dan tujuan, tugas pokok dan fungsi,kewenagan, permasalahan pokok.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 17

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini menjelaskan tentang Penjelasan beberapa hal penting dalam

ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2016 dan perencanaan anggaran yang

terdiri dari perencanaan anggaran pendapatan dan belanja.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bab ini menjelaskan tentang pencapaian sasaran-sasaran kinerja organisasi

dengan pengungkapan dan penyajian realisasi anggaran

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan tinjauan umum, permasalahan, dan strategi pemecahan

masalah.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 18

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RINGKASAN/IKHTISAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

A.1. Rencana Strategis

Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang

ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan

memperhitungkan potensi, peluang dan kendala atau hambatan yang ada atau mungkin

timbul.

Rencana Strategis Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung Tahun 2016–

2021 merupakan bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Pemerintah Kabupaten Bandung dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh

aparat pelaksana pada Kecamatan Pameungpeuk dalam melaksanakan tugas-tugas

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat selama

kurun waktu 5 (lima) Tahun.

A.2. Visi

Dengan memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi yang dimiliki serta kondisi dan

proyeksi yang diinginkan ke depan, maka visi Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten

Bandung, adalah :

”TERSELENGGARANYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM

RANGKA MENDUKUNG TERWUJUDNYA KECAMATAN PAMEUNGPEUK YANG

MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING ”

Pernyataan visi di atas dapat dipahami mengandung makna sebagai berikut:

1. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik mengandung makna suatu kondisi

penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Pameungpeuk yang dilakukan secara

terpadu dan bertanggung jawab, dengan menjaga sinergitas interaksi yang bersifat

konstruktif dan partisipatif antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

2. Maju mengandung makna suatu kondisi sumber daya manusia Kecamatan

Pameungpeuk yang memiliki kepribadian baik, berakhlak mulia dan berkualitas.

3. Mandiri mengandung makna suatu kondisi masyarakat Kecamatan Pameungpeuk

yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih maju serta mampu

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 19

mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan kecamatan lain yang telah maju, dengan

mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri.

4. Berdaya Saing mengandung makna suatu kondisi masyarakat Kecamatan Pameungpeuk

yang memiliki kemampuan untuk bersaing dalam meningkatkan pembangunan

Kecamatan Pameungpeuk, baik dalam aspek kesejahteraan masyarakat maupun aspek

pelayanan umum.

A.3. Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi Kecamatan

Pameungpeuk sebagai berikut :

“Menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan sebagian urusan

pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati kepada Camat dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan”

A4. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk

mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu

strategis daerah yang dihadapi. Adapun tujuan yang ingin dicapai Kecamatan

Pameungpeuk adalah :

1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan berkualitas dan partisipasi masyarakat

dalam bidang pendidikan.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar yang tahan bencana serta

mewujudkan keserasian pembangunan dengan tataruang wilayah.

4. Meningkatkan daya saing perekonomian kecamatan Pameungpeuk sebagai upaya

optimalisasi kontribusi sektor ekonomi terhadap pembangunan daerah.

5. Mencipatakan lingkungan yang serasi dan seimbang dengan mempertahankan daya

dukung lingkungan, daya tampung lingkungan serta perubahan iklim.

6. Meningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam membangun wilayah.

7. Meningkatkan kinerja aparatur dan kelembagaan penyelenggaraan publik.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara

terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5

(lima) tahun ke depan.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 20

Sasaran yang ingin dicapai adalah :

1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan berkualitas dan partisipasi masyarakat

dalam bidang pendidikan;

2. Meningkatkan kesadaran penduduk untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

serta penggunaan fasilitas kesehatan;

3. Optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang;

4. Meningkatnya kapasitas, kapabilitas serta produktivitas UKM-IKM dan kualitas produk

unggulan;

5. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan

lingkungan;

6. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa;

7. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa;

8. Meningkatnya efesiensi kinerja dan fungsi kelembagaan;

9. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban

masyarakat.

A.5. Strategi dan Kebijakan

Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi atau cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual,

analistis, realistis, rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan

program oleh SKPD yang bersangkutan.

Guna mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran Kecamatan Pameungpeuk, strategi yang

ditempuh adalah dengan Kebijakan Sasaran Strategis.

Sasaran Strategis Kecamatan Pameungpeuk terdiri dari 9 (Sembilan) sasaran, yaitu:

Table 2.1

Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja

Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA

1 Meningkatkan

ketersediaan layanan

pendidikan berkualitas

dan partisipasi

masyarakat dalam bidang

Meningkatnya ketersediaan

layanan pendidikan berkualitas

dan partisipasi masyarakat

dalam bidang pendidikan

Prosentase angka

partisipasi murni jenjang

pendidikan menengah

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 21

pendidikan

2 Meningkatkan pelayanan

kesehatan serta

meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

Meningkatnya kesadaran

penduduk untuk menerapkan

perilaku hidup bersih

Prosentase perilaku hidup

bersih

3 Meningkatkan

ketersediaan dan kualitas

infrastruktur dasar yang

tahan bencana serta

mewujudkan keserasian

pembangunan dengan

tata ruang wilayah.

- Optimalnya pengendalian

dan pemanfaatan ruang

- Meningkatnya upaya

penanganan masyarakat

yang tergenang banjir

Prosentase luas kawasan

kumuh

Prosentase korban

bencana yang tertangani.

4 Meningkatkan daya saing

perekonomian

Kecamatan

Pameungpeuk sebagai

upaya optimalisasi

kontribusi sector

ekonomi terhadap

pembangunan daerah.

Meningkatnya Kapasitas,

kapabilitas serta produktivitas

UKM, IKM dan kualitas produk

unggulan.

Prosentase Pendapatan

Asli Daerah

5 Menciptakan lingkungan

yang serasi dan seimbang

dengan mempertahankan

daya dukung lingkungan,

daya tamping lingkungan

serta perubahan iklim.

Meningkatnya pengawasan dan

pengendalian terhadap

pencemaran dan kerusakan

lingkungan

Prosentase cakupan

layanan persampahan

6 Meningkatkan partisipasi

masyarakat desa dalam

pembangunan wilayah

- Meningkatnya

pemberdayaan masyarakat

desa

- Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan desa

Prosentase jumlah desa

mandiri

7 Meningkatkan kinerja

aparatur dan

kelembagaan

penyelenggara pelayanan

public

Meningkatnya efisiensi kinerja

dan fungsi kelembagaan

Prosentase indeks

Kepuasan Pelanggan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 22

6.A INDIKATOR KINERJA UTAMA

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di

Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi

Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis

instansi pemerintah. Adapun penetapan kinerja utama kecamatan Pameungpeuk adalah:

Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja Tahun 2017

Kecamatan Pameungpeuk

No. Sasaran Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Formulasi

1 Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Publik

a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

b. Prosentase keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang

ditindaklanjuti.

70 %

100 %

2 Terwujudnya Kecamatan

Pameungpeuk yang Maju

dan Mandiri

a. Tingkat Perkembangan Desa;

b. Jumlah Pelaksanaan Pelimpahan

Sebagian Urusan Pemerintahan dari

Bupati Kepada Camat.

70 %

70 %

3 Meningkatnya Akuntabilitas

Kinerja Kecamatan

a. Nilai AKIP Kecamatan Pameungpeuk

b. Prosentase temuan BPK/Inspektorat

yang sudah ditinndaklanjuti

B

100 %

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 23

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.

Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: (1) meningkatkan akuntabilitas,

transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah

dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi

kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Kecamatan Pameungpeuk telah membuat perjanjian kinerja tahun 2016 secara

berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Perjanijan kinerja ini

merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016. Perjanjian Kinerja

Kecamatan Pameungpeuk tahun 2016 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja

Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Secara ringkas, gambaran keterkaitan tujuan, sasaran,

indikator kinerja dan target Kecamatan Pameungpeuk tahun 2016. Adapun Indikator Kinerja

Utama yang merupakan tolok ukur tercapainya sembilan Sasaran Strategis tersebut, ada

sebanyak 18 Indikator yang diuraikan dalam Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2016.

TABEL 2.3

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1

Meningkatkan ketersediaan

layanan pendidikan

berkualitas dan partisipasi

masyarakat dalam bidang

pendidikan

Rata-rata angka partisipasi murni

jenjang pendidikan menengah

tingkat kecamatan

80%

2

Meningkatkan kesadaran

penduduk untuk menerapkan

perilaku hidup bersih dan

penggunaan fasilitas

kesehatan

Prosentase persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan

yang berkompeten skala kecamatan

90%

3 Optimalnya pengendalian

dan pemanfaatan ruang Prosentase luas lahan kumuh 85%

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 24

4

Meningkatnya kapasitas,

kapabilitas serta

produktivitas UKM, IKM

dan kualitas produk unggulan

Prosentase Pendapatan Asli Daerah 98%

5

Meningkatkan pengawasan

dan pengendalian terhadap

pencemaran serta kerusakan

lingkungan

Persentase cakupan layanan

persampahan 80%

6 Meningkatnya pemberdayaan

masyarakat desa

- Prosentase jumlah kelembagaan

organisasi perempuan tingkat

kecamatan (Lemb./non

Lemb.Organisasi)

90%

- Frekuensi penyuluhan terhadap

pemuda tingkat kecamatan 85%

- Prosentase klub olah raga

menurut cabang oleh raga

tingkat kecamatan yang dibina

90%

- Rata-rata prosentase lembaga

dan organisasi masyarakat yang

terlibat dalam pembangunan.

85%

- Jumlah desa Swakarsa

- Jumlah desa Swasembada 85%

7

Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan desa

Prosentase usulan

program/kegiatan kecamatan yang

ditetapkan dalam RKPD

80%

Rata-rata Prosentase masyarakat

yang sadar tentang wawasan

kebangsaan

90%

8

Meningkatnya efesiensi

kinerja dan fungsi

kelembagaan

Rata-rata prosentase cakupan

masyarakat yang sudah memiliki

KK dan KTP lingkup Kecamatan

80%

Rata-rata prosentase pelimpahan

kewenangan bupati kepada camat

yang dilaksanakan tingkat

kecamatan

85%

9

Meningkatnya peran serta

masyarakat dalam menjaga

keamanan dan ketertiban

masyarakat

Prosentase penegakan Perda 80%

Prosentase tindak kriminal melalui

sosialisasi kewaspadaan

dini/deteksi dini

85%

Rata-rata prosentase

penanggulangan kejadian bencana

alam.

90%

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 25

C. PERENCANAAN ANGGARAN

C.1. Rencana Kinerja Tahun 2016

Dalam rangka pencapaian sasaran strategis berdasarkan Renstra Kecamatan

Pameungpeuk tahun 2016-2021 yang telah disusun, maka Kecamatan Pameungpeuk telah

menyusun target Rencana Kinerja Tahun 2016 yang dituangkan kedalam Perjanjian Kinerja

Tahun 2016.

Rencana Kinerja Unit Kerja sebagai dasar penyusunan rencana APBD sesuai

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 Tanggal 10 Juni 2002, bahwa

berdasarkan Rencana Satuan Kerja yang disampaikan oleh setiap unit kerja, penyusunan

anggaran terlebih dahulu harus mengevaluasi dan menganalisa, diantaranya;

1. Kesesuaian antara rencana unit kerja dengan program dan kegiatan yang direncanakan

unit kerja;

2. Kesesuaian program dan kegiatan berdasarkan tugas pokok dan fungsi unit kerja;

3. Kewajaran antara anggaran dan target kinerja berdasarkan satuan Anggaran Belanja

yang telah diperhitungkan

Rencana Kinerja Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016, terdiri dari kegiatan-kegiatan

yang meliputi :

1. PENDAPATAN

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 tahun 2006

tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016, dapat

kami laporkan bahwa sumber pendapatan Kecamatan Pameungpeuk tahun 2016 diperoleh

dari :

1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB )

2. Retribusi Ijin Gangguan ( HO )

3. Retribusi Pemakaian Alat Berat

Berdasarkan perbandingan perolehan pendapatan tahun 2016 menurut jenisnya dapat

dilihat pada tabel pendapatan.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 26

Tabel 2.4

Rencana Pendapatan dari Retribusi Daerah Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016

No Jenis Pendapatan Target Prosentase (%)

1 IMB Rp. 9.950.010

(1658 M) 100

2 HO Rp. 4.500.000

(18.000 M) 100

3 Stoom Walls

Rp. 5000.000

(50 hari)

100

Beberapa hambatan dalam pelaksanaan penggalian pendapatan sebagai berikut:

1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

Hambatannya pada kewenangan Kecamatan terbatas pada ukuran luas kurang dari 250 m2,

dan biaya masih dirasakan cukup berat bagi sebagian pemilik bangunan.

2. Retribusi Ijin Gangguan (HO)

Hambatannya terletak pada tingkat kesadaran pemilik usaha dan masyarakat di sekitar

perusahaan belum cukup tinggi,

3. Retribusi Alat Berat (Stoom Walls)

Penggunaan stoomwalls masih terbatas kepada pekerjaan yang merupakan fasilitas umum.

2. BELANJA TIDAK LANGSUNG.

Belanja pegawai merupakan belanja konpensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan

serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam undang- undang. Pada tahun

anggaran 2016 Kecamatan Pameungpeuk menganggarkan belanja tidak langsung sebesar

Rp. 2.363.225.807,41 atau 62,10% dari total belanja daerah yang secara rinci dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 27

Tabel.2.5.

Rencana Belanja Tidak Langsung Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016.

No Uraian Pagu Prosentase %

1. Belanja Pegawai 2.363.225.807,41

1.1 - Gaji dan Tunjangan 1.530.058.000 64,7%

1.2 - Tambahan Penghasilan

PNS

829.993.300 35%

1.3 - Insentif pemungutan

retribusi daerah

3.174.507,41 0.13%

3. BELANJA LANGSUNG.

Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara lansung

dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dimana dana tersebut merupakan sebagai salah

satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan. Pada tahun

anggaran 2016 Kecamatan Pameungpeuk menganggarkan belanja langsung sebesar Rp.

1.442.109.250 atau 37,9% dari total belanja daerah yang secara rinci dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 2.6.

Rencana Belanja Langsung Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016.

No/

Kode Program Anggaran Keterangan

1 Administrasi Program Pelayanan

Perkantoran 279.400.000

1.1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 600.000

Tahun

Anggaran

2016

1.2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

Daya Air dan Listrik 42.650.000

Tahun

Anggaran

2016

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 28

1.8 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 33.200.000

Tahun

Anggaran

2016

1.9 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan

Kerja 5.000.000

Tahun

Anggaran

2016

1.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 25.000.000

Tahun

Anggaran

2016

1.11 Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan 15.000.000

Tahun

Anggaran

2016

1.12 Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 5.000.000

Tahun

Anggaran

2016

1.13 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan

Kantor 30.000.000

Tahun

Anggaran

2016

1.14 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 7.000.000

Tahun

Anggaran

2016

1.15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan 5.000.000

Tahun

Anggaran

2016

1.17

Penyediaan

Makanan dan Minuman

26.000.000

Tahun

Anggaran

2016

1.18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke

luar daerah 20.000.000

Tahun

Anggaran

2016

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 29

1.19 Penyediaan Tenaga Pendukung Teknis

dan Administrasi Perkantoran 13.200.000

Tahun

Anggaran

2016

1.20 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi

dalam daerah 46.750.000

Tahun

Anggaran

2016

1.22 Penunjang Perayaan Hari-Hari Bersejarah 5.000.000

Tahun

Anggaran

2016

2 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 292.100.000

2.10 Pengadaan Mebeleur 40.000.000

Tahun

Anggaran

2016

2.22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

2.24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaran

dinas/operasional 35.400.000

Tahun

Anggaran

2016

2.42 Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung

kantor 216.700.000

Tahun

Anggaran

2016

3 Program peningkatan disiplin aparatur 26.179.250

3.2 Pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya 16.179.250

Tahun

Anggaran

2016

3.5 Pengadaan pakaian khusus hari-hari

tertentu 10.000.000

Tahun

Anggaran

2016

5 Program Peningkatan Kapasitas 54.320.000

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 30

Sumberdaya Aparatur

5.1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 10.000.000

Tahun

Anggaran

2016

5.2 Sosialisasi Peraturan Perundang-

Undangan. 19.320.000

Tahun

Anggaran

2016

5.3 Bimbingan Teknis Implementasi

peraturan perundang-undangan 25.000.000

Tahun

Anggaran

2016

6

Program peningkatan pengembangan

sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

48.360.000

6.1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan

ihtisar realisasi kinerja SKPD 35.360.000

Tahun

Anggaran

2016

6.3 Penyusunan Pelaporan Prognosis

Realisasi Anggaran 3.000.000

Tahun

Anggaran

2016

6.4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir

Tahun 10.000.000

Tahun

Anggaran

2016

15 Program Penataan Adiministrasi

Kependudukan 48.220.000

15.8 Peningkatan pelayanan public dalam

bidang kependudukan. 48.220.000

Tahun

Anggaran

2016

15 Program pengembangan kinerja

pengelolaan persampahan 24.390.000

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 31

15.6 Bimbingan Teknis Persampahan 24.390.000

Tahun

Anggaran

2016

15 Program peningkatan keberdayaan

masyarakat pedesaan 29.000.000

15.1 Pemberdayaan lembaga dan organisasi

masyarakat pedesaan 29.000.000

Tahun

Anggaran

2016

16 Program pembangunan saluran

drainase /gorong-gorong -

16.3 Pembangunan saluran drainase /gorong-

gorong -

16 Program pemeliharaan kantrantibnas

dan pencegahan tindak kriminal 68.710.000

16.2

Peningkatan kerjasama dengan aparat

keamanan dalam teknik pencegahan

kejahatan

28.710.000

Tahun

Anggaran

2016

16.4

Peningkatan kapasitas aparat dalam

rangka pelaksaan siskamswakarsa di

daerah

40.000.000

Tahun

Anggaran

2016

16 Program Peningkatan Peran serta

Kepemudaan 19.600.000

Tahun

Anggaran

2016

16.1 Pembinaan organisasi kepemudaan 19.600.000

Tahun

Anggaran

2016

17 Program Pendidikan Menengah 48.310.000

Tahun

Anggaran

2016

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 32

17.67 Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai

informasi pendidikan menengah 48.310.000

Tahun

Anggaran

2016

17 Program pengembangan wawasan

kebangsaan 81.280.000

17.1 Peningkatan toleransi dan kerukunan

dalam kehidupan beragama 36.700.000

Tahun

Anggaran

2016

17.3 Peningkatan kesadaran masyarakat akan

nilai-nilai luhur budaya bangsa 44.580.000

Tahun

Anggaran

2016

17

Program peningkatan dan

pengembangan pengelolaan keuangan

daerah

9.400.000

17.19 Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-

sumber pendapatan daerah 9.400.000

Tahun

Anggaran

2016

18 Program peningkatan kapasitas

aparatur pemerintahan desa 57.780.000

18.3 Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam

bidang manajemen pemeritahan desa 57.780.000

Tahun

Anggaran

2016

18 Program peningkatan peran serta dan

kesetaraan jender dalam pembangunan 47.100.000

18.1 Pembinaan organisasi perempuan 47.100.000

Tahun

Anggaran

2016

19 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran 28.900.000 Tahun

Anggaran

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 33

2016

19.7 Penyuluhan pencegahan bencana

kebakaran 28.900.000

Tahun

Anggaran

2016

20 Program pembinaan dan

pemasyarakatan olahraga 43.850.000

20.4 Pembinaan cabang olahraga prestasi di

tingkat daerah 19.400.000

Tahun

Anggaran

2016

20.14 Pembinaan olahraga yang berkembang

dimasyarakat. 24.450.000

Tahun

Anggaran

2016

20

Program peningkatan sistem

pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

163.640.000

20.3 Pengendalian manajemen pelaksanaan

kebijakan KDH 163.640.000

Tahun

Anggaran

2016

21 Program perencanaan pembangunan

daerah 32.550.000

21.1

Pengembangan partisipasi masyarakat

dalam perumusan program dan kebijakan

layanan publik

32.550.000

Tahun

Anggaran

2016

22 Program pencegahan dini dan

penanggulangan korban bencana alam 10.000.000

22.3

Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi

penduduk dari ancaman/korban bencana

alam

10.000.000

Tahun

Anggaran

2016

32 Program peningkatan keselamatan ibu 29.020.000 Tahun

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 34

melahirkan dan anak Anggaran

2016

32.1 Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan

keluarga kurang mampu 29.020.000

Tahun

Anggaran

2016

JUMLAH 1.442.109.250

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang

tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah

proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

Sebagai tolok ukur dalam menganalisa peningkatan dan pencapaian kinerja organisasi serta

akuntabilitas kinerja pemerintah, setiap Instansi Pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja

Utama (IKU). IKU merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Instansi

Pemerintah. Adapun Indikator Kinerja Utama untuk setiap Kecamatan di wilayah Kabupaten

Bandung adalah sama.

Analisa terhadap Capaian Kinerja Organisasi mengacu kepada Indikator Kinerja Utama.

Adapun Sasaran Strategis dan IKU kecamatan selengkapnya dapat dillihat pada Bab II

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Sebagai tolok ukur dalam menganalisa peningkatandan pencapaian kinerja organisasi

serta akuntabilitas kinerja pemerintah, setiap Instansi Pemerintah perlu menetapkan Indikator

Kinerja Utama (IKU). IKU merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis

Instansi Pemerintah.

Analisa terhadap Capaian Kinerja Organisasi mengacu kepada Indikator Kinerja

Utama.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 35

A.1. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi. Apabila

semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin

rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin jelek, dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Rencana ) x 100 %

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level

sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran

digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator

kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang

ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih

independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang

terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Kemudian nilai capaian kinerjanya

dikelompokan dalam skala pengukuran sebagai berikut :

>85 : Sangat Berhasil

70-85 : Berhasil

55-70 : Cukup Berhasil

<55 : Tidak Berhasil

A.2. Hasil Pengukuran Kinerja

Capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh

mana program dan kegiatan pembangunan telah membawa manfaat bagi masyarakat,

pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja yang ditetapkan secara

mandiri. Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang

diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kecamatan

Pameungpeuk. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang

sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator

masukan, keluaran dan hasil. Sedangkan hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh

indikator kinerja sasaran yang meliputi indikator makro dan indikator mikro penetapan

indikator-indikator ini harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan

tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 36

keberhasilan pencapaiannya dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian

sasaran pada tahun yang bersangkutan. Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup:

1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing kelompok

indikator kegiatan;

2. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing

indikator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana

Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil

pengukuran kinerja kegiatan.

Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capaian suatu

indikator tidak semata-mata merupakan output dari suatu program atau sumber dana, tetapi

merupakan akumulasi, korelasi, dan sinergi antara berbagai program. Dengan demikian,

keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim sebagai hasil dari suatu sumber dana atau oleh

suatu pihak saja.

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

Pencapaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Pameungpeuk Tahun Anggaran

2016 rata-rata menunjukkan terpenuhinya target, walaupun ada sektor yang tidak mencapai

target, namun ada beberapa indikator kinerja utama yang melampaui target.

Adapun rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja utama yang

membandingkan antara target dan realisasi Tahun 2016, dapat diilustrasikan dalam tabel

berikut :

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 37

Tabel 3.1

Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

UTAMA

TAHUN 2016

Target Realisasi

Capaian

%

1.

Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan

berkualitas dan partisipasi masyarakat dalam

bidang pendidikan

Rata-rata partisipasi murni jenjang pendidikan

menengah tingkat kecamatan 80% 75% 93,7%

2.

Meningkatkan kesadaran penduduk untuk

menerapkan perilaku hidup bersih dan

penggunaan fasilitas kesehatan

Prosentase persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan yang berkompeten skala kecamatan

90%

88% 97,7%

3.

Optimalnya pengendalian dan pemanfaatan

ruang Prosentase luas lahan kumuh 85%

50% 71,4%

4. Meningkatkan kapasitas,kapabilitas, serta

produktivitas UKM, IKM dan kualitas produk

unggul. Prosentase Pendapatan Asli Daerah 98% 95% 100%

5.

Meningkatkan pengawasan dan pengendalian

terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan

Prosentase cakupan layanan persampahan

80% 70% 87.5%

6 Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa Prosentase jumlah kelembagaan org. perempuan

tingkat kecamatan (Lemb./Non lembaga organisasi) 90% 85% 94.4%

Prosentase penyuluhan terhadap pemuda tingkat

kecamatan 95% 80% 94.1%

Prosentase klub olah raga menurut cabang olah raga

tingkat kecamatan yang dibina. 90% 80% 88.8%

Rata-rata prosentase lembaga dan organisasi

masyarakat yang terlibat dalam pembangunan. 85% 85% 100%

Jumlah desa swakarya dan

Jumlah desa swasembada 85% 80% 94.1%

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 38

7. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

pembangunan desa Prosentase usulan program/kegiatan kecamatan yang

ditetapkan dalam RKPD 80% 80% 100%

Prosentase masyarakat yang sadar tentang wawasan

kebangsaan 90% 85% 94.4%

8. Meningkatnya efisiensi kinerja dan fungsi

kelembagaan Prosentase cakupan masyarakat yang sudah memiliki

KK dan KTP lingkup kecamatan

80%

85% 94.4%

Prosentase pelimpahan wewenang Bupati kepada

Camat yang dilaksanakan tingkat Kecamatan 85% 85% 100%

9. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam

menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Prosentase penegakan perda 80% 78% 97.5%

Prosentase tindak criminal melalui sosialisasi

kewaspadaan dini/deteksi dini 85% 80% 94.1%

Prosentase penanggulangan kejadian bencana alam 90% 90% 100%

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 39

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja di tahun 2016 serta capaian kinerja yang

melebihi/melampaui target ditunjukan pada indikator capaian (%) , Rata-rata partisipasi murni

jenjang pendidikan menengah dengan capaian kinerja 93,7 %, artinya bahwa jumlah IKM jenjang

pendidikan menengah mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan. Prosentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan capaian kinerjanya adalah

97% artinya masyarakat telah sadar akan pentingnya kesehatan dan pertolongan kesehatan

olehtenaga kesehatan yang kompten. Prosentase luas lahan kumuh masih dibawah target yaitu

71,4% karena masyarakat masih belum menyadari pentingnya kebersihan dan sebagian lahan di

kecamatan Pameungpeuk termasuk daerah banjir sehingga perlu penanganan yang lebih serius

lagi dari pihak yang berwenang. Prosentase Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan

dengan capaian kinerja 100%. Capaian kinerja dari indikator pemberdayaan masyarakat

seluruhnya mengalami kenaikan dibanding dari target sebelumnya, hal ini disebabkan

meningkatnya kegiatan pelatihan dan penyuluhan bagi masyarakat baik dari segi ekonomi

maupun kegiatan olah raga yang berimplikasi pada meningkatnya keberdayaan masyarakat desa.

Capaian target dari indikator partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa semuanya

mengalami kenaikan ini dapat dilihat dari jumlah usulan program/kegiatan pada kegiatan

musrenbang baik tingkat desa maupun tingkat kecamatan. Capaian kinerja indikator Efisiensi

kinerja dan fungsi kelembagaan mengalami kenaikan dibanding target disebabkan karena

masyarakat sudah sadar pentingnya memiliki dokumen seperti KTP, KK, dan dokumen

lainnya.Capaian kinerja pada indikator peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan

ketertiban masyarakat mengalami kenaikan karena ditandai dengan penurunan jumlah tindak

kriminal, dan kerjasama yang baik dengan pihak lain untuk menjaga keamana dan ketertiban

selain itu prosentase penanganan bencana dapat diantisipasi dengan baik.

2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian dengan Tahun Sebelumnya.

Dalam melakukan evaluasi kinerja diperlukan pembanding dengan kinerja tahun-tahun

sebelumnya. Berikut ini perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya.

Tabel 3.2

Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 serta Capaian Tahun Sebelumnya

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

TAHUN 2015 TAHUN 2016

Target Realisasi Capaian

%

Target Realisasi Capaian

%

1.

Meningkatkan

ketersediaan

layanan

pendidikan

berkualitas dan

Rata-rata partisipasi

murni jenjang

pendidikan

menengah tingkat

kecamatan

70% 60% 85% 80% 75% 93,7%

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 40

partisipasi

masyarakat

dalam bidang

pendidikan

2.

Meningkatkan

kesadaran

penduduk untuk

menerapkan

perilaku hidup

bersih dan

penggunaan

fasilitas

kesehatan

Prosentase

persalinan yang

ditolong oleh

tenaga kesehatan

yang berkompeten

skala kecamatan

75% 70% 93% 90%

88% 97,7%

3.

Optimalnya

pengendalian

dan

pemanfaatan

ruang

Prosentase luas

lahan kumuh 75% 50% 66%

85%

50% 71,4%

4. Meningkatkan

kapasitas,kapabi

litas, serta

produktivitas

UKM, IKM dan

kualitas produk

unggul.

Prosentase

Pendapatan Asli

Daerah

80% 75% 93,75% 98% 95% 100%

5. Meningkatkan

pengawasan dan

pengendalian

terhadap

pencemaran dan

kerusakan

lingkungan

Prosentase cakupan

layanan

persampahan

75% 65% 86,6% 80% 70% 87.5%

6

Meningkatnya

pemberdayaan

masyarakat desa

Prosentase jumlah

kelembagaan org.

perempuan tingkat

kecamatan

(Lemb./Non

lembaga organisasi)

75% 70% 93% 90% 85% 94.4%

Prosentase

penyuluhan

terhadap pemuda

tingkat kecamatan

85% 80% 94% 95% 80% 94.1%

Prosentase klub

olah raga menurut

cabang olah raga

tingkat kecamatan

yang dibina.

80% 70% 87% 90% 80% 88.8%

Rata-rata

prosentase lembaga

dan organisasi

masyarakat yang

terlibat dalam

pembangunan.

85% 80% 94% 85% 85% 100%

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 41

Berdasarkan perbandingan diatas dapat diperoleh data bahwa setiap indikator kinerja

utama dengan presentase setiap tahunnya mangalami peningkatan setiap tahunnya.

Perbandingan capaian kinerja ini dapat menggambarkan bagaimana setiap telah banyak upaya

atau kegiatan yang yang dilakukan untuk selalu meningkatkan kinerja setiap tahunnya. Meskipun

terdapat peningkatan setiap tahunnya bukan berarti upaya-upaya yang telah dilakukan berhenti

samapi disitu, tetapi diusahakan untuk lebih ditingkatkan kembali agar lebih optimal.

Jumlah desa

swakarya dan

Jumlah desa

swasembada

75% 60% 80% 85% 80% 94.1%

7. Meningkatnya

partisipasi

masyarakat

dalam

pembangunan

desa

Prosentase usulan

program/kegiatan

kecamatan yang

ditetapkan dalam

RKPD

85% 80% 94% 80% 80% 100%

Prosentase

masyarakat yang

sadar tentang

wawasan

kebangsaan

90% 85% 94% 90% 85% 94.4%

8. Meningkatnya

efisiensi kinerja

dan fungsi

kelembagaan

Prosentase cakupan

masyarakat yang

sudah memiliki KK

dan KTP lingkup

kecamatan

85% 80% 94% 80%

85% 94.4%

Prosentase

pelimpahan

wewenang Bupati

kepada Camat yang

dilaksanakan

tingkat Kecamatan

80% 70% 87% 85% 85% 100%

9. Meningkatnya

peran serta

masyarakat

dalam menjaga

keamanan dan

ketertiban

masyarakat

Prosentase

penegakan perda 75% 70% 93% 80% 78% 97.5%

Prosentase tindak

criminal melalui

sosialisasi

kewaspadaan

dini/deteksi dini

80% 75% 93% 85% 80% 94.1%

Prosentase

penanggulangan

kejadian bencana

alam

85% 80% 94% 90% 90% 100%

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 42

3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah

Pengukuran kinerja tahun 2016 yang telah dicapai dibandingkan dengan target kinerja jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra .

Table 3.3

Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

TAHUN 2016 Target

Jangka

Menengah Target Realisasi Capaian

%

1.

Meningkatkan

ketersediaan layanan

pendidikan

berkualitas dan

partisipasi

masyarakat dalam

bidang pendidikan

Rata-rata partisipasi

murni jenjang

pendidikan

menengah tingkat

kecamatan

80% 75% 93,7%

60%

2.

Meningkatkan

kesadaran penduduk

untuk menerapkan

perilaku hidup bersih

dan penggunaan

fasilitas kesehatan

Prosentase persalinan

yang ditolong oleh

tenaga kesehatan

yang berkompeten

skala kecamatan

90%

88% 97,7%

60%

3.

Optimalnya

pengendalian dan

pemanfaatan ruang Prosentase luas lahan

kumuh

85%

50% 71,4%

60%

4.

Meningkatkan

kapasitas,kapabilitas,

serta produktivitas

UKM, IKM dan

kualitas produk

unggul.

Prosentase

Pendapatan Asli

Daerah

98% 95% 100%

60%

5.

Meningkatkan

pengawasan dan

pengendalian

terhadap pencemaran

dan kerusakan

lingkungan

Prosentase cakupan

layanan persampahan 80% 70% 87.5%

60%

6

Meningkatnya

pemberdayaan

masyarakat desa

Prosentase jumlah

kelembagaan org.

perempuan tingkat

kecamatan

(Lemb./Non lembaga

organisasi)

90% 85% 94.4%

60%

Prosentase

penyuluhan terhadap 95% 80% 94.1%

60%

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 43

Perbandingan target dan realisasi pada tahun 2016 dengan target pada Rencana Jangka

Menengah sebagian besar telah melampaui target kecuali pada indikator prosentase luas lahan kumuh

pemuda tingkat

kecamatan

Prosentase klub olah

raga menurut cabang

olah raga tingkat

kecamatan yang

dibina.

90% 80% 88.8% 60%

Rata-rata prosentase

lembaga dan

organisasi

masyarakat yang

terlibat dalam

pembangunan.

85% 85% 100%

60%

Jumlah desa

swakarya dan

Jumlah desa

swasembada

85% 80% 94.1%

60%

7.

Meningkatnya

partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan desa

Prosentase usulan

program/kegiatan

kecamatan yang

ditetapkan dalam

RKPD

80% 80% 100%

60%

Prosentase

masyarakat yang

sadar tentang

wawasan kebangsaan

90% 85% 94.4%

60%

8.

Meningkatnya

efisiensi kinerja dan

fungsi kelembagaan

Prosentase cakupan

masyarakat yang

sudah memiliki KK

dan KTP lingkup

kecamatan

80%

85% 94.4%

60%

Prosentase

pelimpahan

wewenang Bupati

kepada Camat yang

dilaksanakan tingkat

Kecamatan

85% 85% 100%

60%

9.

Meningkatnya peran

serta masyarakat

dalam menjaga

keamanan dan

ketertiban masyarakat

Prosentase

penegakan perda 80% 78% 97.5%

60%

Prosentase tindak

kriminal melalui

sosialisasi

kewaspadaan

dini/deteksi dini

85% 80% 94.1%

60%

Prosentase

penanggulangan

kejadian bencana

alam

90% 90% 100%

60%

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 44

yang capaiannya baru 50% yang masih dibawah target kinerja jangka menengah yaitu 60%, hal ini

dikarenakan penataan ruang di wilayah kecamatan Pameungpeuk belum optimal dan sebagaian

wilayah di kecamatan Pameungpeuk sering terkena dampak banjir sehingga banyak lahan atau

kawasan yang tidak tertata dengan baik sehingga diperlukan kerjasama antara masyarakat dengan

pihak-pihak terkait dalam menangani atau memperkecil luas lahan kumuh.

4. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta

alternatif solusi yang telah dilakukan.

Analisis penyebab keber hasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja perlu dilakukan

untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dengan cara membandingkan kinerja tahun lalu dengan

tahun sekarang

Tabel 3.4

Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja serta alternative solusi yang dilakukan

NO SASARAN STRATEGIS Target Kinerja 2015 Target Kinerja 2016

1.

Meningkatkan ketersediaan layanan

pendidikan berkualitas dan

partisipasi masyarakat dalam

bidang pendidikan

85% 93,7%

2.

Meningkatkan kesadaran penduduk

untuk menerapkan perilaku hidup

bersih dan penggunaan fasilitas

kesehatan

93% 97,7%

3.

Optimalnya pengendalian dan

pemanfaatan ruang 66% 71,4%

4. Meningkatkan kapasitas,kapabilitas,

serta produktivitas UKM, IKM dan

kualitas produk unggul. 93.75% 100%

5. Meningkatkan pengawasan dan

pengendalian terhadap pencemaran

dan kerusakan lingkungan 75% 87,5%

6 Meningkatnya pemberdayaan

masyarakat desa.

89,6% 94,28%

7. Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam pembangunan

desa 94% 97,2%

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 45

Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari rata-rata capaian target

sasaran strategis mengalami kenaikan selama dua tahun terakhir. Pencapaian target kinerja ini

tercapai disebabkan beberapa faktor penentu diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana

yang lengkap, anggaran yang tersedia dan kualitas Sumber Daya Manusia yang telah memiliki

keterampilan.

5. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Analisis terhadap efisiensi penggunaan Sumber Daya Manusia dimaksudkan untuk mendapat

informasi sejauhmana penggunaan Sumber Daya Manusia dalam mendukung tercapainya Indikator

Kinerja. Penggunaan SDM dan serapan anggaran yang efektif dan efisien dalam setiap kegiatan

yang dilakukan diharapkan mampu meningkatkan prosentase capaian kinerja.

Tabel 3.5

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

8. Meningkatnya efisiensi kinerja dan

fungsi kelembagaan 90,5% 97,2%

9. Meningkatnya peran serta

masyarakat dalam menjaga

keamanan dan ketertiban

masyarakat

93,3% 97,6%

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

Satuan Anggaran

%

Capaian

% SDM

1. Meningkatkan

ketersediaan layanan

pendidikan

berkualitas dan

partisipasi

masyarakat dalam

bidang pendidikan

Rata-rata partisipasi

murni jenjang

pendidikan menengah

tingkat kecamatan

Persentase 95,24 95,24 8

2. Meningkatkan

kesadaran penduduk

untuk menerapkan

perilaku hidup bersih

dan penggunaan

fasilitas kesehatan

Prosentase persalinan

yang ditolong oleh

tenaga kesehatan yang

berkompeten skala

kecamatan

Persentase 100 100 8

3.

Optimalnya

pengendalian dan

peman faatan ruang

Prosentase luas lahan

kumuh

Persentase 100 100 7

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 46

4. Meningkatkan

kapasitas,kapabilitas,

serta produktivitas

UKM, IKM dan

kualitas produk

unggul

Prosentase Pendapatan

Asli Daerah

Persentase 100 100 7

5. Meningkatkan

pengawasan dan

pengendalian

terhadap pencemaran

dan kerusakan

lingkungan

Prosentase cakupan

layanan persampahan

Persentase 100 100 6

6 Meningkatnya

pemberdayaan

masyarakat desa

Prosentase jumlah

kelembagaan org.

perempuan tingkat

kecamatan (Lemb./Non

lembaga organisasi)

Persentase 100 100 6

Prosentase penyuluhan

terhadap pemuda

tingkat kecamatan

100 100 6

Prosentase klub olah

raga menurut cabang

olah raga tingkat

kecamatan yang dibina.

Persentase 100 100 6

Rata-rata prosentase

lembaga dan organisasi

masyarakat yang

terlibat dalam

pembangunan.

Persentase 100 100 6

Jumlah desa swakarya

dan

Jumlah desa

swasembada

Persentase 100 100 6

7. Meningkatnya

partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan desa

Prosentase usulan

program/kegiatan

kecamatan yang

ditetapkan dalam

RKPD

Persentase 100 100 6

Prosentase masyarakat

yang sadar tentang

wawasan kebangsaan

Persentase 100 100 6

8. Meningkatnya

efisiensi kinerja dan

fungsi kelembagaan

Prosentase cakupan

masyarakat yang sudah

memiliki KK dan KTP

lingkup kecamatan

Persentase 100 100 6

Prosentase pelimpahan

wewenang Bupati

kepada Camat yang

dilaksanakan tingkat

Kecamatan

Persentase 100 100 6

9. Meningkatnya peran

serta masyarakat

Prosentase penegakan

perda

Persentase 100 100 8

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 47

Analisis Pencapaian program kegiatan ini dilakukan atas pencapaian sasaran yang

dipengaruhioleh pelaksanaan kegiatan dan penggunaan sumber daya manusia serta jumlah anggaran

yang terserap. Jika sumber daya manusia dan anggaran dapat diminimalisir dengan tidak mengurangi

efektifitas kegiatan maka dikatakan kegiatan ini efektif dan efisien.

6. Analisis Program Kegiatan Yang menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian

Kinerja

Analisis pencapaian program kegiatan yang menujang keberhasilan kinerja dilakukan dengan

membandingkan hasil (realisasi) dengan target kinerja yang direncanakan. Analisis ini dilakukan atas

pencapaian sasaran yang dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan yang diukur dengan tercapainya

realisasi target kegiatan dalam satu tahun dengan jumlah anggaran yang terserap.

Analisis pencapaian program kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja dapat

dilihat dari capaian kinerja yaitu Realisasi dibagi dengan target yang menghasilkan capaian program

dalam satuan persentase. Capaian program kegiatan yang menunjang keberhasilan di Kecamatan

Pameungpeuk pada tahun 2016 menunjukkan tingkat keberhasilan yang meningkat dari target yang

telah ditentukan. Hal ini disebabkan karena program kegiatan yang telah dilaksanakan dengan

anggaran yang tersedia mampu memberikan dampak positif bagi semua pihak baik bagi instasi

kecamatan maupun masyarakat yang terkena damapak kegiatan ini.

B. REALISASI ANGGARAN

Untuk mencapai indikator keberhasilan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian

depan, selain faktor pendukung maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai

indikator keberhasilan dimaksud. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung

pembiayaan yang memadai. Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pada tahun 2016 belanja Kecamatan Pameungpeuk terdiri atas belanja tidak langsung

dan belanja langsung dilaksanakan bedasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13

dalam menjaga

keamanan dan

ketertiban

masyarakat

Prosentase tindak

kriminal melalui

sosialisasi

kewaspadaan

dini/deteksi dini

Persentase 100 100 8

Prosentase

penanggulangan

kejadian bencana alam

Persentase 100 100 8

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 48

tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten

Bandung Nomor 10 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Bandung Tahun 2012 serta Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 54 Tahun 2012 tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, untuk melihat pembiayaan selama tahun 2016

dapat di uraikan sebagai berikut :

B.1.PENDAPATAN

Pada Tahun 2016 Kecamatan Pameungpeuk mempunyai target pendapatan yang berasal

dari retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Ijin Gangguan (HO) dan Sewa Alat Berat sebesar

Rp. 19.450.010,00 terrealisasi Rp. 39.468.868,00. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat

tabel dibawah ini :

Tabel 3.7

Rencana Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kecamatan Tahun 2016

No

Jenis PAD

Target ( Rp )

Realisasi ( Rp )

%

1.

Retribusi IMB

9.950.010,00

29.643.943

297%

2.

Retribusi HO (Ijin Undang-

undang Gangguan)

4.500.000

8.624.925

191%

3. Sewa Alat Berat (Stoom

Walls) 5.000.000,00 1.200.000 24%

J u m l a h 19.450.010 39.468.868 202%

C. BELANJA

Pada tahun anggaran 2016 Kecamatan Pameungpeuk mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 3.805.335.057,41 Anggaran tersebut terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar

Rp. 2.363.225.807,41 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 1.442.109.250 yang dijabarkan

kedalam 21 Program dan 46 Kegiatan . Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada uraian di

bawah ini:

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 49

C.1.Belanja Tidak Langsung

Tabel 3.8

Rencana target dan realisasi belanja tidak langsung tahun 2016

No Uraian Pagu Realisasi %

1. Belanja Pegawai

1.1 - Gaji dan Tunjangan 1.530.058.000 1.258.439.111 82,25

1.2 - Tambahan Penghasilan

PNS

829.993.300 616.434.900 74,27

1.3 - Insentip Pemungutan

Retribusi Daerah

3.174.507,41 3.174.507,41 100

Belanja Langsung

Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara lansung dengan

pelaksanaan program dan kegiatan, dimana dana tersebut merupakan sebagai salah satu unsur

yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan. Pada tahun anggaran 2016

Kecamatan Pameungpeuk menganggarkan belanja langsung sebesar Rp. 1.442.109.250 dengan

realisasi anggaran sebesar Rp. 1.423.689.937 atau 98,72 % yang secara rinci dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Table 3.9

Anggaran Dan Realisasi Belanja Langsung Kecamatan Pameungpeuk

Tahun 2016

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

(Rp) % KET

1 2 3 4 5 6

1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

279.400.000 268.596.012 96,13%

Penyediaan Jasa Surat Menyurat 600.000 600.000 100

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

Daya Air dan Listrik

42.650.000 38.001.882 89,10

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 33.200.000 33.200.000 100

Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan

Kerja

5.000.000 5.000.000 100

Penyediaan Alat Tulis Kantor 25.000.000 25.000.000 100

Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan

15.000.000 14.999.530 99,77

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 50

Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

5.000.000 5.000.000 100

Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan

Kantor

30.000.000 30.000.000 100

Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 7.000.000 7.000.000 100

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

5.000.000 5.000.000 100

Penyediaan Makanan dan Minuman 26.000.000 26.000.000 100

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi

ke luar daerah

20.000.000 13.844.600 69,22

Penyediaan Tenaga Pendukung Teknis

dan Administrasi Perkantoran

13.200.000 13.200.000 100

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi

dalam daerah

46.750.000 46.750.000 100

Penunjang Perayaan Hari-Hari

Bersejarah

5000.000 5000.000 100

2

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor

216.700.000 216.529.700 99,92

Pemeliharaan rutin/berkala kendaran

dinas/operasional

35.400.000 35.100.000 99,15

3 Program peningkatan disiplin

aparatur

Pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya

16.179.280 15.310.000 94,63

Pengadaan pakaian khusus hari-hari

tertentu

10.000.000 9.800.000 98

4 Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Sosialisasi Peraturan Perundang-

Undangan

19.320.000 19.319.250 99,9

Bimbingan Teknis Implementasi

Peraturan Perundang-undangan

25.000.000 25.000.000 100

5 Program peningkatan pengembangan

sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

Penyusunan laporan capaian kinerja dan

ihtisar realisasi kinerja SKPD

35.360.000 35.359.975 99,9

Penyusunan Pelaporan Prognosis

Realisasi Anggaran

3.000.000 3.000.000 100

Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir

Tahun

10.000.000 9.999.675 99,9

BELANJA LANGSUNG URUSAN

PROGRAM

6 Program penataan administrasi

kependudukan

Peningkatan pelayanan publik dalam

bidang kependudukan

48.220.000 48.220.000 100

7 Program pengembangan kinerja

pengelolaan persampahan

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 51

Bimbingan Teknis Persampahan 24.390.000 24.390.000 100

8 Program peningkatan keberdayaan

masyarakat pedesaan

Pemberdayaan lembaga dan organisasi

masyarakat pedesaan

29.000.000 29.000.000 100

9 Program pemeliharaan kantrantibnas

dan pencegahan tindak kriminal

Peningkatan kerjasama dengan aparat

keamanan dalam teknik pencegahan

kejahatan

28.710.000 28.710.000 100

Peningkatan kapasitas aparat dalam

rangka pelaksaan siskamswakarsa di

daerah

40.000.000 40.000.000 100

10 Program pengembangan wawasan

kebangsaan

Peningkatan toleransi dan kerukunan

dalam kehidupan beragama

36.700.000 36.700.000 100

Peningkatan kesadaran masyarakat akan

nilai-nilai luhur budaya bangsa

44.580.000 42.130.000 94,5

11 Program peningkatan dan

pengembangan pengelolaan keuangan

daerah

Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-

sumber pendapatan daerah

9.400.000 9.400.000 100

12 Program peningkatan kapasitas

aparatur pemerintahan desa

Pelatihan aparatur pemerintah desa

dalam bidang manajemen pemeritahan

desa

57.780.000 57.480.000 99,48

13 Program peningkatan peran serta dan

kesetaraan jender dalam

pembangunan

Pembinaan organisasi perempuan 47.100.000 46.574.750 98,88

14 Program pembinaan dan

pemasyarakatan olahraga

Pembinaan cabang olah raga yang

berkembng di masyarakat

24.450.000 24.450.000 100

Pembinaan cabang olahraga prestasi di

tingkat daerah

19.400.000 19.400.000 100

15 Program peningkatan sistem

pengawasan internal dan

pengendalian pelaksanaan kebijakan

KDH

Pengendalian manajemen pelaksanaan

kebijakan KDH

163.640.000 163.622.325 99,99

16 Program perencanaan pembangunan

daerah

Pengembangan partisipasi masyarakat

dalam perumusan program dan

kebijakan layanan publik

32.550.000 32.550.000 100

17 Program pencegahan dini dan

penanggulangan korban bencana

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 52

alam

Pengadaan sarana dan prasarana

evakuasi penduduk dari ancaman/korban

bencana alam

10.000.000 10.000.000 100

18 Program Peningkatan Peran serta

kepemudaan

Pembinaan Organisasi Kepemudaan 19.600.000 19.150.000 97,70

19 Program peningkatan keselamatan

ibu melahirkan dan anak

Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil

dari keluarga kurang mampu

29.020.000 29.020.000 100

20 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran

Penyuluhan pencegahan bahaya

kebakaran

28.900.000 28.898.750 99.99

21 Penyebarluasan dan sosialisasi

berbagai informasi pendidikan

menengah

Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai

informasi pendidikan menengah

48.310.000 46.009.500 95,24

Jumlah 1.442.109.250 1.423.689.937 98,72

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda tersebut maka ... membina penyelenggaraan pemerintahan Desa

LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 53

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016

disusun sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan selama kurun

waktu satu tahun sekaligus sebagai bahan dalam penyusunan LKIP Kabupaten Bandung Tahun

2016.

Dilain pihak bagi Kecamatan Pameungpeuk selain sebagai media pertanggungjawaban,

LKIP ini dapat digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui seberapa jauh prestasi

keberhasilan yang diraih, sehingga dapat membantu stakeholders yang ada dalam pengambilan

keputusan serta untuk keperluan lain dalam peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.

Dengan uraian capaian pada bab sebelumnya maka dibutuhkan upaya yang lebih

maksimal lagi bagi Kecamatan Pameungpeuk untuk mewujudkan visinya yaitu

”Terselenggaranya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dalam Rangka Mendukung

Terwujudnya Kecamatan Pameungpeuk Yang Maju, Mandiri Dan Berdaya Saing ”

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan

Pameungpeuk ini diharapkan dapat menjadikan komitmen bagi seluruh stakeholders yang ada

untuk bersama-sama mewujudkan visi, misi dan tujuan yang diharapkan.

Demikian semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini dapat

bermanfaat untuk lebih meningkatkan kinerja kita dimasa yang akan datang. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan dalam tugas dan pengabdian

kita. Amin.