BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab....
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab....
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggung jawaban yang
dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah
merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan.
Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap Pemerintah
Daerah diminta untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) kepada
Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban
secara periodik setiap akhir anggaran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) dibuat dalam rangka perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan
suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
LKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong
terwujudnya good goverrnance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi
sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan
peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.
Bertitik tolak dari Rencana Strategis Tahun 2016–2021, Rencana Kerja Kecamatan
Pameungpeuk dan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, penyusunan LKIP Tahun 2015 berdasarkan pada indikator (input, Output,
Outcomes dan Benefits), juga diatur mengenai metode, mekanisme dan tata cara
pelaporannya.
Oleh karena itu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Pameungpeuk yang
menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Camat kepada Bupati ini telah
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 2
disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam
LKIP ini merupakan hasil kegiatan Tahun 2016.
A.1. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk
Kabupaten Bandung ini dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
pemerintahan Tahun Anggaran 2016.
Adapun tujuannya adalah :
1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi
kinerja Kecamatan Pameungpeuk selama Tahun Anggaran 2016;
2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan ;
3. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Kecamatan Pameungpeuk pada Tahun 2016,
untuk kemudian diharapkan dapat diperoleh masukan dalam rangka memperbaiki kinerja
kecamatan di masa yang akan datang;
4. Sebagai media dalam upaya menyelenggarakan clean government menuju good
governance, dan untuk memenuhi tiga pilar utama yaitu akuntabilitas, tranparansi, dan
partisipasi melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
A.2. Dasar Hukum
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk
Tahun 2016 dilandasi dasar hukum sebagai berikut :
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/l998
Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
7. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
8. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 3
9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/1X/6/Y/99 tentang
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah;
11. Surat Edaran Menteri PAN Nomor SE-31/M.PAN/XII/2004 tentang Penetapan Kinerja;
12. KepMenPAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja;
13. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2010.
B. Gambaran Umum Organisasi
B.1 Struktur Organisasi Kecamatan Pameungpeuk
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Wilayah Kabupaten Bandung,
Struktur Organisasi Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung terdiri atas :
1. Camat;
2. Sekretariat Kecamatan, membawahkan :
a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Sub Bagian Keuangan.
3. Seksi Pemerintahan;
4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;
5. Seksi Sosial Budaya;
6. Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
7. Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum;
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 4
Adapun bagan Susunan Organisasi Kecamatan Pameungpeuk sebagai berikut:
Gambar 1.1
Bagan Susunan Organisasi Kecamatan Pameungpeuk
Pada akhir tahun 2016 ini Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung mengeluarkan Peraturan
Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, hal ini
mengakibatkan perubahan pada SOTK di Pemerintahan Kab. Bandung. Berdasarkan Perda
tersebut maka terjadi pula perubahan di lingkungan kecamatan dengan dikeluarkannya Peraturan
Bupati Nomor …. tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan di yang mengakibatkan
adanya perubahan pada struktur organisasi tingkat Kecamatan, adapun Bagan Struktur Organisasi
Kecamatan menurut Perbup Nomor Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Adapun bagan Susunan Organisasi Kecamatan Pameungpeuk berdasarkan Peraturan Bupati
Nomor Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
SEKRETARIS
KECAMATAN SEKRETARIS
KECAMATAN
KASUBAG
PROGRAM
KASUBAG
KEUANGAN
KASUBAG UMUM
KEPEGAWAIAN
KASI
PEMERINTAHAN
KASI
TRANTIBUM
KASI
SOSIAL BUDAYA
KASI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKATA
KASI
PEMELIHARAAN
PRASARANA
UMUM
CAMAT
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 5
Gambar 1.2
Bagan Susunan Organisasi Kecamatan Pameungpeuk
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan
dan Susunan Organisasi Kecamatan dilingkungan Kabupaten Bandung, Struktur Organisasi
Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung terdiri atas :
1. Camat;
2. Sekretariat Kecamatan, membawahkan :
a. Sub Bagian Program dan Keuangan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Seksi Pemerintahan;
4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;
5. Seksi Sosial Budaya;
6. Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
7. Seksi Pembangunan;
8. Jabatan Fungsional.
CAMAT
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN
PROGRAM DAN
KEUANGAN
SUB BAGIAN
UMUM
DAN
KEPEGAWAIAN
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI
PEMERINTAHAN
SEKSI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
SEKSI
PEMBANGUNAN
SEKSI
SOSIAL
BUDAYA
SEKSI
KETENTRAMAN
DAN
KETERTIBAN
UMUM
LURAH
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 6
B.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Wilayah Kabupaten Bandung dan
Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata
Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Wilayah Kabupaten Bandung, Camat mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah.
Camat juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :
a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas sarana umum;
e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan;
f. membina penyelenggaraan pemerintahan Desa dan / atau Kelurahan;
g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau
yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa atau Kelurahan.
Sekretariat Kecamatan
Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam memimpin, merencanakan,
melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, informasi kehumasan dan ketatausahaan serta
melaksanakan tugas – tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
Sekretaris Kecamatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan kegiatan administrasi umum dan ketatausahaan;
b. penyelenggaraan persiapan penyusunan anggaran Kecamatan;
c. penetapan penyusunan rencana kegiatan dan pengendalian Kecamatan;
d. penetapan pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, kearsipan,
kerumahtanggaan, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kepegawaian
Kecamatan;
e. penyelenggaraan pembinaan organisasi dan tatalaksana di lingkungan Kecamatan;
f. penyelenggaraan informasi dan kehumasan;
g. pembinaan tertib administrasi, organisasi dan hukum di lingkungan Kecamatan;
h. pengkoordinasian administrasi pelayanan publik di bidang penyelenggaraan pemerintahan
daerah di wilayah Kecamatan;
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 7
i. fasilitasi penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian Perangkat
Daerah lainnya di wilayah Kecamatan;
j. pelaksanaan koordinasi dengan Perangkat Daerah, DPRD, Pemerintah, Pemerintah
Provinsi dan instansi terkait di bidang pengelolaan kesekretariatan Kecamatan.
Kepala Sub Bagian Program
Mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan
program kerja Kecamatan;
Kepala Sub Bagian Program menyelenggarakan fungsi :
a penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan
pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Kecamatan;
b penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program kerja Kecamatan;
c pengkoordinasian rencana dan program kegiatan Perangkat Daerah lainnya di wilayah
Kecamatan;
d pelaksanaan fasilitasi penyusunan rencana penyelenggaraan pemerintahan melalui proses
musyawarah perencanaan pembangunan;
e pelaksanaan penyusunan rencana strategis Kecamatan;
f pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan penunjang pelaksanaan tugas;
g pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas;
h fasilitasi pembinaan dan pengendalian kegiatan dan program yang dilaksanakan perangkat
daerah di Kecamatan;
i pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
j pelaksanaan koordinasi penyusunan program dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Kecamatan.
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum, informasi kehumasan dan
kepegawaian di lingkungan Kecamatan;
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum,
informasi kehumasan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan ketatausahaan Kecamatan;
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 8
a. pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat – surat, naskah dinas dan
pengelolaan dokumentasi dan kearsipan Kecamatan;
b. pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas;
c. pelaksanaan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan
kepada sub unit kerja di lingkungan Kecamatan;
d. penyusunan dan penyiapan pengelolaan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas,
pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas;
e. pelaksanaan informasi dan pelayanan hubungan masyarakat, pengurusan
kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor;
f. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan kantor, gedung
kantor, kendaraan dinas dan aset Kecamatan lainnya;
g. penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan Kantor;
h. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi perlengkapan
Kantor;
i. penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas
Kecamatan;
j. pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang –
undangan;
k. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan data serta
dokumentasi kepegawaian;
l. penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai;
m. penyusunan dan penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan
pangkat, gaji berkala, pensiun dan pemberian penghargaan serta peningkatan
kesejahteraan pegawai;
n. penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan struktural,
teknis dan fungsional serta ujian dinas;
o. fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai;
p. penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi pensiun dan cuti pegawai;
q. pengkoordinasian penyusunan administrasi DP-3, DUK, sumpah / janji pegawai;
r. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
s. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
t. pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum dan kepegawaian dengan sub unit
kerja lain di lingkungan Kecamatan.
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 9
Kepala Sub Bagian Keuangan
Mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan Kecamatan;
Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kecamatan;
b. pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran Kecamatan;
c. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan Kecamatan;
d. pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta tunjangan
daerah;
e. perencanaan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program adminstrasi
pengelolaan keuangan;
f. pelaksanaan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
Kecamatan;
g. pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan bahan pembinaan administrasi akuntansi
anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Kecamatan;
h. pelaksanaan penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pendapatan,
belanja dan pembiayaan Kecamatan;
i. pelaksanaan penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kecamatan;
j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
l. pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Kecamatan.
Kepala Seksi Pemerintahan
Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan
kebijakan dan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang meliputi pengembangan
otonomi daerah, politik dalam negeri dan administrasi publik, kependudukan, hukum dan
perundang-undangan, perimbangan keuangan daerah dan fasilitasi penyelenggaraan
pemerintahan desa/kelurahan serta melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku;
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 10
Kepala Seksi Pemerintahan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan penyelenggaraan pemerintahan
Kecamatan;
b. pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan;
c. pelaksanaan penetapan penyelenggaraan pembinaan dan , fasilitasi, pemberian
rekomendasi serta koordinasi pelaksanaan pengumpulan data di bidang pengembangan
otonomi daerah, politik dalam negeri dan administrasi publik serta kependudukan;
d. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan
dengan hukum dan perundang-undangan;
e. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan
dengan perimbangan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan;
f. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pengkoordinasian pengumpulan data yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, organisasi
kemasyarakatan di desa dan / atau kelurahan serta bantuan desa/kelurahan;
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dengan instansi terkait
lainnya.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan
kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pelayanan dan pengendalian
ketentraman dan ketertiban umum;
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program penyelenggaraan pengendalian
ketentraman dan ketertiban umum, fasilitasi dan bantuan pelaksanaan operasional
penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati di wilayah kecamatan;
b. pembinaan pengendalian operasional polisi pamong praja dalam pelaksanaan ketentraman
dan ketertiban umum serta bantuan pelaksanaan operasional penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan/Keputusan Bupati;
c. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan satuan perlindungan masyarakat melalui kesiagaan
dan penanggulangan bencana serta peningkatan sumber daya manusia satuan linmas;
d. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi teknis pelaksanaan operasional penyidikan
pelanggaran Peraturan Daerah dengan instansi terkait;
e. pengkoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan PEMILU dengan instansi terkait;
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 11
f. pengkoordinasian dan pembinaan pengendalian ketentraman dan ketertiban umum,
kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat dengan instansi terkait;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang
berlaku;
i. pelaksanaan koordinasi ketentraman dan ketertiban umum dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Kecamatan.
Kepala Seksi Sosial Budaya
Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan
kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pelayanan kesejahteraan sosial dan
kebudayaan;
Kepala Seksi Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial
dan kebudayaan;
b. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian;
c. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang pendidikan, budaya dan
pariwisata;
d. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang kesejahteraan sosial;
e. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi di bidang pemuda dan olah raga;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang
berlaku;
h. pelaksanaan koordinasi sosial dan budaya dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Kecamatan.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan
kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pemberdayaan masyarakat;
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan pemberdayaan masyarakat;
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 12
b. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,
rekomendasi, pengendalian, pengkoordinasian di bidang pertanian, kehutanan,
perkebunan, peternakan dan perikanan;
c. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,
rekomendasi, pengendalian, pengkoordinasian di bidang pertambangan dan energi;
d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan dan pengkoordinasian di bidang keluarga berencana dan
pembangunan keluarga sejahtera;
e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan dan pengkoordinasian pemberian perijinan di bidang
perindustrian, perdagangan, perkoperasian dan perekonomian masyarakat;
f. pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan serta pengkoordinasian pemberian perijinan di
bidang kesehatan;
g. pelaksanaan koordinasi teknis operasional pelaksanaan tugas UPTD dan UPT dalam
pengembangan pemberdayaan masyarakat di wilayah kecamatan;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang
berlaku;
j. pelaksanaan koordinasi pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan sub unit kerja
lain di lingkungan Kecamatan.
Kepala Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum
Mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan
kebijakan dan pelaksanaan tugas Camat dalam bidang pengelolaan dan pemeliharaan
prasarana umum;
Kepala Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana program dan kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan prasarana
umum;
b. pelaksanaan fasilitasi pembinaan, rekomendasi, pengendalian dan koordinasi
pengumpulan data di bidang penataan ruang dan permukiman;
c. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,
rekomendasi, pengendalian dan koordinasi pengumpulan data bidang jalan, jembatan,
pengairan;
d. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,
pemberian rekomendasi, pengawasan/pengendalian pengumpulan data di bidang
perhubungan serta pos dan telekomunikasi;
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 13
e. pelaksanaan pemberian perijinan, penetapan / penyelenggaraan, fasilitasi, pembinaan,
pemberian rekomendasi, pengawasan / pengendalian dan koordinasi pengumpulan data di
bidang lingkungan hidup;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan ketentuan yang
berlaku;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana umum dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Kecamatan.
Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 126 ayat (4) Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan hasil penyesuaian kembali
Keputusan Bupati Bandung Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan
Bupati Kepada Camat Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung, maka telah diterbitkan
Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan
Pemerintahan dari Bupati Kepada Camat sebanyak 356 kewenangan meliputi aspek :
a. Perijinan
b. Rekomendasi
c. Koordinasi
d. Pembinaan
e. Fasilitasi
f. Penyelenggaraan
g. Pengawasan
h. Penetapan
i. Pengumpulan data dan informasi
Maksud dilimpahkannya sebagian wewenang Bupati kepada Camat adalah untuk
mempertegas dan memberi kepastian hukum bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Camat
sebagai Perangkat Daerah. Adapun tujuan dilimpahkannya sebagian wewenang Bupati kepada
Camat adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan kinerja
dan akuntabilitas Camat.
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 14
B.3. Kepegawaian dan Perlengkapan Kerja
Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Kecamatan Pameungpeuk berjumlah 22 orang, terdiri
dari 9 pejabat struktural, 11 staf pelaksana dan 2 orang sekretaris desa. Selain itu, terdapat
pula 1 orang tenaga kontrak kerja dan 4 orang sukwan. Adapun susunan Pegawai Negeri Sipil
pada kantor Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung tahun 2016, sebagai berikut:
a. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Jabatan :
1. Camat : 1 Orang
2. Sekretaris Kecamatan : 1 Orang
3. Kepala Seksi : 5 Orang
4. Kepala Sub Bagian : 3 Orang
5. Staf Pelaksana : 11 Orang
b. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Pangkat dan Golongan :
1. Golongan IV/a
2. Golongan IV/b
:
:
1
1
Orang
Orang
3. Golongan III/d : 5 Orang
4. Golongan III/c : 3 Orang
5. Golongan III/b : 2 Orang
6. Golongan III/a : 0 Orang
7. Golongan II/d : 0 Orang
8. Golongan II/c : 1 Orang
9. Golongan II/b : 5 Orang
10. Golongan II/a : 4 Orang
11. Golongan I/c : 1 Orang
12. Golongan I/a
13. CPNS
:
:
0
0
Orang
Orang
Kondisi Kepegawaian berdasarkan Tingkat Pendidikan :
1. Sarjana/S-1 : 8 Orang
2. Diploma III : 1 Orang
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 15
3. SMA/SLTA : 10 Orang
4. SMP/SLTP : 1 Orang
5. SD : 1 Orang
Apabila dilihat dari data tersebut di atas, jumlah pegawai pada kantor Kecamatan
pameungpeuk dirasakan masih kurang, baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga
diperlukan penambahan personil maupun peningkatan kualitas pegawai melalui pendidikan
dan pelatihan.
C. Permasalahan Utama (Strategis Isuued).
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Pemerintah Kecamatan Pameungpeuk
dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik
ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu
memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat
sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu
diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan
sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Memperhatikan isu– isu dan permasalahan Pelayanan yang dihadapi diharapkan
kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governancead clean government
sehingga akan berdampak pada kualitas pelayanan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan
masalah pelayanan yang akan dihadapi Kecamatan Pameungpeuk pada tahun 2016 - 2021
tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kabupaten Bandung.
Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain :
1. Pelayanan publik masih belum optimal disebabkan minimnya Sumber Daya Manusia
(SDM) serta sarana dan Prasarana yang belum memadai untuk memberikan pelayanan
yang prima.
2. Jumlah dan kualitas pelimpahan sebagian urusan kewenangan Bupati kepada Camat yang
belum dapat ditangani semuanya karena belum seimbang dengan sumber-sumber
pembiayaan dan personil terlebih dikarenakan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis
yang belum ada;
3. Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk
meningkatkan kemampuannya.
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 16
4. Rendahnya kualitas SDM perangkat Desa yang berimplikasi terhadap kinerja Pemerintah
Desa yang belum optimal.
Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui
pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam Renstra Kecamatan yang mencangkup
strategi Kebijakan Program & Kegiatan.
Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pameungpeuk,
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui penataan ruang pelayanan, perbaikan system
pelayanan dan peningkatan kualitas SDM petugas layanan.
2. Mengadakan pembinaan terhadap SDM perangkat Desa dalam peningkatan kinerja
Pemerintah Desa;
3. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk
mewujudkan akuntabilitas.
4. Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan,pembangunan
dan pelayanan masyarakat.
5. Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai
kebutuhan masyarakat
6. Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan
kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan
kebijakan strategis dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.
7. Melaksanakan langkah-langkah koordinasi untuk keselarasan dan kesepahaman dalam
pengambilan keputusan dengan SKPD.
D. Sistematika Penyusunan
Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun
2016 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan latar belakang yang berisikan gambaran umum, maksud
dan tujuan, tugas pokok dan fungsi,kewenagan, permasalahan pokok.
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 17
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
Pada bab ini menjelaskan tentang Penjelasan beberapa hal penting dalam
ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2016 dan perencanaan anggaran yang
terdiri dari perencanaan anggaran pendapatan dan belanja.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini menjelaskan tentang pencapaian sasaran-sasaran kinerja organisasi
dengan pengungkapan dan penyajian realisasi anggaran
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tinjauan umum, permasalahan, dan strategi pemecahan
masalah.
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 18
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RINGKASAN/IKHTISAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
A.1. Rencana Strategis
Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala atau hambatan yang ada atau mungkin
timbul.
Rencana Strategis Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung Tahun 2016–
2021 merupakan bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Pemerintah Kabupaten Bandung dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh
aparat pelaksana pada Kecamatan Pameungpeuk dalam melaksanakan tugas-tugas
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat selama
kurun waktu 5 (lima) Tahun.
A.2. Visi
Dengan memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi yang dimiliki serta kondisi dan
proyeksi yang diinginkan ke depan, maka visi Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten
Bandung, adalah :
”TERSELENGGARANYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM
RANGKA MENDUKUNG TERWUJUDNYA KECAMATAN PAMEUNGPEUK YANG
MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING ”
Pernyataan visi di atas dapat dipahami mengandung makna sebagai berikut:
1. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik mengandung makna suatu kondisi
penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Pameungpeuk yang dilakukan secara
terpadu dan bertanggung jawab, dengan menjaga sinergitas interaksi yang bersifat
konstruktif dan partisipatif antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
2. Maju mengandung makna suatu kondisi sumber daya manusia Kecamatan
Pameungpeuk yang memiliki kepribadian baik, berakhlak mulia dan berkualitas.
3. Mandiri mengandung makna suatu kondisi masyarakat Kecamatan Pameungpeuk
yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih maju serta mampu
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 19
mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan kecamatan lain yang telah maju, dengan
mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri.
4. Berdaya Saing mengandung makna suatu kondisi masyarakat Kecamatan Pameungpeuk
yang memiliki kemampuan untuk bersaing dalam meningkatkan pembangunan
Kecamatan Pameungpeuk, baik dalam aspek kesejahteraan masyarakat maupun aspek
pelayanan umum.
A.3. Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi Kecamatan
Pameungpeuk sebagai berikut :
“Menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati kepada Camat dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan”
A4. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu
strategis daerah yang dihadapi. Adapun tujuan yang ingin dicapai Kecamatan
Pameungpeuk adalah :
1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan berkualitas dan partisipasi masyarakat
dalam bidang pendidikan.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar yang tahan bencana serta
mewujudkan keserasian pembangunan dengan tataruang wilayah.
4. Meningkatkan daya saing perekonomian kecamatan Pameungpeuk sebagai upaya
optimalisasi kontribusi sektor ekonomi terhadap pembangunan daerah.
5. Mencipatakan lingkungan yang serasi dan seimbang dengan mempertahankan daya
dukung lingkungan, daya tampung lingkungan serta perubahan iklim.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam membangun wilayah.
7. Meningkatkan kinerja aparatur dan kelembagaan penyelenggaraan publik.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara
terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun ke depan.
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 20
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan berkualitas dan partisipasi masyarakat
dalam bidang pendidikan;
2. Meningkatkan kesadaran penduduk untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta penggunaan fasilitas kesehatan;
3. Optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang;
4. Meningkatnya kapasitas, kapabilitas serta produktivitas UKM-IKM dan kualitas produk
unggulan;
5. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan
lingkungan;
6. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa;
7. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa;
8. Meningkatnya efesiensi kinerja dan fungsi kelembagaan;
9. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat.
A.5. Strategi dan Kebijakan
Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi atau cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual,
analistis, realistis, rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan
program oleh SKPD yang bersangkutan.
Guna mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran Kecamatan Pameungpeuk, strategi yang
ditempuh adalah dengan Kebijakan Sasaran Strategis.
Sasaran Strategis Kecamatan Pameungpeuk terdiri dari 9 (Sembilan) sasaran, yaitu:
Table 2.1
Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja
Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA
1 Meningkatkan
ketersediaan layanan
pendidikan berkualitas
dan partisipasi
masyarakat dalam bidang
Meningkatnya ketersediaan
layanan pendidikan berkualitas
dan partisipasi masyarakat
dalam bidang pendidikan
Prosentase angka
partisipasi murni jenjang
pendidikan menengah
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 21
pendidikan
2 Meningkatkan pelayanan
kesehatan serta
meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Meningkatnya kesadaran
penduduk untuk menerapkan
perilaku hidup bersih
Prosentase perilaku hidup
bersih
3 Meningkatkan
ketersediaan dan kualitas
infrastruktur dasar yang
tahan bencana serta
mewujudkan keserasian
pembangunan dengan
tata ruang wilayah.
- Optimalnya pengendalian
dan pemanfaatan ruang
- Meningkatnya upaya
penanganan masyarakat
yang tergenang banjir
Prosentase luas kawasan
kumuh
Prosentase korban
bencana yang tertangani.
4 Meningkatkan daya saing
perekonomian
Kecamatan
Pameungpeuk sebagai
upaya optimalisasi
kontribusi sector
ekonomi terhadap
pembangunan daerah.
Meningkatnya Kapasitas,
kapabilitas serta produktivitas
UKM, IKM dan kualitas produk
unggulan.
Prosentase Pendapatan
Asli Daerah
5 Menciptakan lingkungan
yang serasi dan seimbang
dengan mempertahankan
daya dukung lingkungan,
daya tamping lingkungan
serta perubahan iklim.
Meningkatnya pengawasan dan
pengendalian terhadap
pencemaran dan kerusakan
lingkungan
Prosentase cakupan
layanan persampahan
6 Meningkatkan partisipasi
masyarakat desa dalam
pembangunan wilayah
- Meningkatnya
pemberdayaan masyarakat
desa
- Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan desa
Prosentase jumlah desa
mandiri
7 Meningkatkan kinerja
aparatur dan
kelembagaan
penyelenggara pelayanan
public
Meningkatnya efisiensi kinerja
dan fungsi kelembagaan
Prosentase indeks
Kepuasan Pelanggan
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 22
6.A INDIKATOR KINERJA UTAMA
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di
Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis
instansi pemerintah. Adapun penetapan kinerja utama kecamatan Pameungpeuk adalah:
Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja Tahun 2017
Kecamatan Pameungpeuk
No. Sasaran Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Formulasi
1 Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Publik
a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
b. Prosentase keluhan/pengaduan
pelayanan administratif yang
ditindaklanjuti.
70 %
100 %
2 Terwujudnya Kecamatan
Pameungpeuk yang Maju
dan Mandiri
a. Tingkat Perkembangan Desa;
b. Jumlah Pelaksanaan Pelimpahan
Sebagian Urusan Pemerintahan dari
Bupati Kepada Camat.
70 %
70 %
3 Meningkatnya Akuntabilitas
Kinerja Kecamatan
a. Nilai AKIP Kecamatan Pameungpeuk
b. Prosentase temuan BPK/Inspektorat
yang sudah ditinndaklanjuti
B
100 %
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 23
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.
Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: (1) meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah
dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi
kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Kecamatan Pameungpeuk telah membuat perjanjian kinerja tahun 2016 secara
berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Perjanijan kinerja ini
merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016. Perjanjian Kinerja
Kecamatan Pameungpeuk tahun 2016 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja
Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Secara ringkas, gambaran keterkaitan tujuan, sasaran,
indikator kinerja dan target Kecamatan Pameungpeuk tahun 2016. Adapun Indikator Kinerja
Utama yang merupakan tolok ukur tercapainya sembilan Sasaran Strategis tersebut, ada
sebanyak 18 Indikator yang diuraikan dalam Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2016.
TABEL 2.3
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1
Meningkatkan ketersediaan
layanan pendidikan
berkualitas dan partisipasi
masyarakat dalam bidang
pendidikan
Rata-rata angka partisipasi murni
jenjang pendidikan menengah
tingkat kecamatan
80%
2
Meningkatkan kesadaran
penduduk untuk menerapkan
perilaku hidup bersih dan
penggunaan fasilitas
kesehatan
Prosentase persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan
yang berkompeten skala kecamatan
90%
3 Optimalnya pengendalian
dan pemanfaatan ruang Prosentase luas lahan kumuh 85%
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 24
4
Meningkatnya kapasitas,
kapabilitas serta
produktivitas UKM, IKM
dan kualitas produk unggulan
Prosentase Pendapatan Asli Daerah 98%
5
Meningkatkan pengawasan
dan pengendalian terhadap
pencemaran serta kerusakan
lingkungan
Persentase cakupan layanan
persampahan 80%
6 Meningkatnya pemberdayaan
masyarakat desa
- Prosentase jumlah kelembagaan
organisasi perempuan tingkat
kecamatan (Lemb./non
Lemb.Organisasi)
90%
- Frekuensi penyuluhan terhadap
pemuda tingkat kecamatan 85%
- Prosentase klub olah raga
menurut cabang oleh raga
tingkat kecamatan yang dibina
90%
- Rata-rata prosentase lembaga
dan organisasi masyarakat yang
terlibat dalam pembangunan.
85%
- Jumlah desa Swakarsa
- Jumlah desa Swasembada 85%
7
Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan desa
Prosentase usulan
program/kegiatan kecamatan yang
ditetapkan dalam RKPD
80%
Rata-rata Prosentase masyarakat
yang sadar tentang wawasan
kebangsaan
90%
8
Meningkatnya efesiensi
kinerja dan fungsi
kelembagaan
Rata-rata prosentase cakupan
masyarakat yang sudah memiliki
KK dan KTP lingkup Kecamatan
80%
Rata-rata prosentase pelimpahan
kewenangan bupati kepada camat
yang dilaksanakan tingkat
kecamatan
85%
9
Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam menjaga
keamanan dan ketertiban
masyarakat
Prosentase penegakan Perda 80%
Prosentase tindak kriminal melalui
sosialisasi kewaspadaan
dini/deteksi dini
85%
Rata-rata prosentase
penanggulangan kejadian bencana
alam.
90%
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 25
C. PERENCANAAN ANGGARAN
C.1. Rencana Kinerja Tahun 2016
Dalam rangka pencapaian sasaran strategis berdasarkan Renstra Kecamatan
Pameungpeuk tahun 2016-2021 yang telah disusun, maka Kecamatan Pameungpeuk telah
menyusun target Rencana Kinerja Tahun 2016 yang dituangkan kedalam Perjanjian Kinerja
Tahun 2016.
Rencana Kinerja Unit Kerja sebagai dasar penyusunan rencana APBD sesuai
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 Tanggal 10 Juni 2002, bahwa
berdasarkan Rencana Satuan Kerja yang disampaikan oleh setiap unit kerja, penyusunan
anggaran terlebih dahulu harus mengevaluasi dan menganalisa, diantaranya;
1. Kesesuaian antara rencana unit kerja dengan program dan kegiatan yang direncanakan
unit kerja;
2. Kesesuaian program dan kegiatan berdasarkan tugas pokok dan fungsi unit kerja;
3. Kewajaran antara anggaran dan target kinerja berdasarkan satuan Anggaran Belanja
yang telah diperhitungkan
Rencana Kinerja Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016, terdiri dari kegiatan-kegiatan
yang meliputi :
1. PENDAPATAN
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 tahun 2006
tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016, dapat
kami laporkan bahwa sumber pendapatan Kecamatan Pameungpeuk tahun 2016 diperoleh
dari :
1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB )
2. Retribusi Ijin Gangguan ( HO )
3. Retribusi Pemakaian Alat Berat
Berdasarkan perbandingan perolehan pendapatan tahun 2016 menurut jenisnya dapat
dilihat pada tabel pendapatan.
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 26
Tabel 2.4
Rencana Pendapatan dari Retribusi Daerah Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016
No Jenis Pendapatan Target Prosentase (%)
1 IMB Rp. 9.950.010
(1658 M) 100
2 HO Rp. 4.500.000
(18.000 M) 100
3 Stoom Walls
Rp. 5000.000
(50 hari)
100
Beberapa hambatan dalam pelaksanaan penggalian pendapatan sebagai berikut:
1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Hambatannya pada kewenangan Kecamatan terbatas pada ukuran luas kurang dari 250 m2,
dan biaya masih dirasakan cukup berat bagi sebagian pemilik bangunan.
2. Retribusi Ijin Gangguan (HO)
Hambatannya terletak pada tingkat kesadaran pemilik usaha dan masyarakat di sekitar
perusahaan belum cukup tinggi,
3. Retribusi Alat Berat (Stoom Walls)
Penggunaan stoomwalls masih terbatas kepada pekerjaan yang merupakan fasilitas umum.
2. BELANJA TIDAK LANGSUNG.
Belanja pegawai merupakan belanja konpensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan
serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam undang- undang. Pada tahun
anggaran 2016 Kecamatan Pameungpeuk menganggarkan belanja tidak langsung sebesar
Rp. 2.363.225.807,41 atau 62,10% dari total belanja daerah yang secara rinci dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 27
Tabel.2.5.
Rencana Belanja Tidak Langsung Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016.
No Uraian Pagu Prosentase %
1. Belanja Pegawai 2.363.225.807,41
1.1 - Gaji dan Tunjangan 1.530.058.000 64,7%
1.2 - Tambahan Penghasilan
PNS
829.993.300 35%
1.3 - Insentif pemungutan
retribusi daerah
3.174.507,41 0.13%
3. BELANJA LANGSUNG.
Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara lansung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dimana dana tersebut merupakan sebagai salah
satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan. Pada tahun
anggaran 2016 Kecamatan Pameungpeuk menganggarkan belanja langsung sebesar Rp.
1.442.109.250 atau 37,9% dari total belanja daerah yang secara rinci dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 2.6.
Rencana Belanja Langsung Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016.
No/
Kode Program Anggaran Keterangan
1 Administrasi Program Pelayanan
Perkantoran 279.400.000
1.1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 600.000
Tahun
Anggaran
2016
1.2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik 42.650.000
Tahun
Anggaran
2016
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 28
1.8 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 33.200.000
Tahun
Anggaran
2016
1.9 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan
Kerja 5.000.000
Tahun
Anggaran
2016
1.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 25.000.000
Tahun
Anggaran
2016
1.11 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 15.000.000
Tahun
Anggaran
2016
1.12 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 5.000.000
Tahun
Anggaran
2016
1.13 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor 30.000.000
Tahun
Anggaran
2016
1.14 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 7.000.000
Tahun
Anggaran
2016
1.15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan 5.000.000
Tahun
Anggaran
2016
1.17
Penyediaan
Makanan dan Minuman
26.000.000
Tahun
Anggaran
2016
1.18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke
luar daerah 20.000.000
Tahun
Anggaran
2016
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 29
1.19 Penyediaan Tenaga Pendukung Teknis
dan Administrasi Perkantoran 13.200.000
Tahun
Anggaran
2016
1.20 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi
dalam daerah 46.750.000
Tahun
Anggaran
2016
1.22 Penunjang Perayaan Hari-Hari Bersejarah 5.000.000
Tahun
Anggaran
2016
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 292.100.000
2.10 Pengadaan Mebeleur 40.000.000
Tahun
Anggaran
2016
2.22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
2.24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaran
dinas/operasional 35.400.000
Tahun
Anggaran
2016
2.42 Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung
kantor 216.700.000
Tahun
Anggaran
2016
3 Program peningkatan disiplin aparatur 26.179.250
3.2 Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya 16.179.250
Tahun
Anggaran
2016
3.5 Pengadaan pakaian khusus hari-hari
tertentu 10.000.000
Tahun
Anggaran
2016
5 Program Peningkatan Kapasitas 54.320.000
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 30
Sumberdaya Aparatur
5.1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 10.000.000
Tahun
Anggaran
2016
5.2 Sosialisasi Peraturan Perundang-
Undangan. 19.320.000
Tahun
Anggaran
2016
5.3 Bimbingan Teknis Implementasi
peraturan perundang-undangan 25.000.000
Tahun
Anggaran
2016
6
Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
48.360.000
6.1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ihtisar realisasi kinerja SKPD 35.360.000
Tahun
Anggaran
2016
6.3 Penyusunan Pelaporan Prognosis
Realisasi Anggaran 3.000.000
Tahun
Anggaran
2016
6.4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun 10.000.000
Tahun
Anggaran
2016
15 Program Penataan Adiministrasi
Kependudukan 48.220.000
15.8 Peningkatan pelayanan public dalam
bidang kependudukan. 48.220.000
Tahun
Anggaran
2016
15 Program pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan 24.390.000
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 31
15.6 Bimbingan Teknis Persampahan 24.390.000
Tahun
Anggaran
2016
15 Program peningkatan keberdayaan
masyarakat pedesaan 29.000.000
15.1 Pemberdayaan lembaga dan organisasi
masyarakat pedesaan 29.000.000
Tahun
Anggaran
2016
16 Program pembangunan saluran
drainase /gorong-gorong -
16.3 Pembangunan saluran drainase /gorong-
gorong -
16 Program pemeliharaan kantrantibnas
dan pencegahan tindak kriminal 68.710.000
16.2
Peningkatan kerjasama dengan aparat
keamanan dalam teknik pencegahan
kejahatan
28.710.000
Tahun
Anggaran
2016
16.4
Peningkatan kapasitas aparat dalam
rangka pelaksaan siskamswakarsa di
daerah
40.000.000
Tahun
Anggaran
2016
16 Program Peningkatan Peran serta
Kepemudaan 19.600.000
Tahun
Anggaran
2016
16.1 Pembinaan organisasi kepemudaan 19.600.000
Tahun
Anggaran
2016
17 Program Pendidikan Menengah 48.310.000
Tahun
Anggaran
2016
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 32
17.67 Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai
informasi pendidikan menengah 48.310.000
Tahun
Anggaran
2016
17 Program pengembangan wawasan
kebangsaan 81.280.000
17.1 Peningkatan toleransi dan kerukunan
dalam kehidupan beragama 36.700.000
Tahun
Anggaran
2016
17.3 Peningkatan kesadaran masyarakat akan
nilai-nilai luhur budaya bangsa 44.580.000
Tahun
Anggaran
2016
17
Program peningkatan dan
pengembangan pengelolaan keuangan
daerah
9.400.000
17.19 Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-
sumber pendapatan daerah 9.400.000
Tahun
Anggaran
2016
18 Program peningkatan kapasitas
aparatur pemerintahan desa 57.780.000
18.3 Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam
bidang manajemen pemeritahan desa 57.780.000
Tahun
Anggaran
2016
18 Program peningkatan peran serta dan
kesetaraan jender dalam pembangunan 47.100.000
18.1 Pembinaan organisasi perempuan 47.100.000
Tahun
Anggaran
2016
19 Program peningkatan kesiagaan dan
pencegahan bahaya kebakaran 28.900.000 Tahun
Anggaran
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 33
2016
19.7 Penyuluhan pencegahan bencana
kebakaran 28.900.000
Tahun
Anggaran
2016
20 Program pembinaan dan
pemasyarakatan olahraga 43.850.000
20.4 Pembinaan cabang olahraga prestasi di
tingkat daerah 19.400.000
Tahun
Anggaran
2016
20.14 Pembinaan olahraga yang berkembang
dimasyarakat. 24.450.000
Tahun
Anggaran
2016
20
Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
163.640.000
20.3 Pengendalian manajemen pelaksanaan
kebijakan KDH 163.640.000
Tahun
Anggaran
2016
21 Program perencanaan pembangunan
daerah 32.550.000
21.1
Pengembangan partisipasi masyarakat
dalam perumusan program dan kebijakan
layanan publik
32.550.000
Tahun
Anggaran
2016
22 Program pencegahan dini dan
penanggulangan korban bencana alam 10.000.000
22.3
Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi
penduduk dari ancaman/korban bencana
alam
10.000.000
Tahun
Anggaran
2016
32 Program peningkatan keselamatan ibu 29.020.000 Tahun
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 34
melahirkan dan anak Anggaran
2016
32.1 Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan
keluarga kurang mampu 29.020.000
Tahun
Anggaran
2016
JUMLAH 1.442.109.250
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah
proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
Sebagai tolok ukur dalam menganalisa peningkatan dan pencapaian kinerja organisasi serta
akuntabilitas kinerja pemerintah, setiap Instansi Pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU). IKU merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Instansi
Pemerintah. Adapun Indikator Kinerja Utama untuk setiap Kecamatan di wilayah Kabupaten
Bandung adalah sama.
Analisa terhadap Capaian Kinerja Organisasi mengacu kepada Indikator Kinerja Utama.
Adapun Sasaran Strategis dan IKU kecamatan selengkapnya dapat dillihat pada Bab II
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Sebagai tolok ukur dalam menganalisa peningkatandan pencapaian kinerja organisasi
serta akuntabilitas kinerja pemerintah, setiap Instansi Pemerintah perlu menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU). IKU merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis
Instansi Pemerintah.
Analisa terhadap Capaian Kinerja Organisasi mengacu kepada Indikator Kinerja
Utama.
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 35
A.1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi. Apabila
semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin
rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin jelek, dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Rencana ) x 100 %
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level
sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran
digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator
kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang
ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih
independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang
terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Kemudian nilai capaian kinerjanya
dikelompokan dalam skala pengukuran sebagai berikut :
>85 : Sangat Berhasil
70-85 : Berhasil
55-70 : Cukup Berhasil
<55 : Tidak Berhasil
A.2. Hasil Pengukuran Kinerja
Capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh
mana program dan kegiatan pembangunan telah membawa manfaat bagi masyarakat,
pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja yang ditetapkan secara
mandiri. Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang
diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kecamatan
Pameungpeuk. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang
sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator
masukan, keluaran dan hasil. Sedangkan hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh
indikator kinerja sasaran yang meliputi indikator makro dan indikator mikro penetapan
indikator-indikator ini harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 36
keberhasilan pencapaiannya dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian
sasaran pada tahun yang bersangkutan. Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup:
1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing kelompok
indikator kegiatan;
2. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing
indikator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana
Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil
pengukuran kinerja kegiatan.
Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capaian suatu
indikator tidak semata-mata merupakan output dari suatu program atau sumber dana, tetapi
merupakan akumulasi, korelasi, dan sinergi antara berbagai program. Dengan demikian,
keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim sebagai hasil dari suatu sumber dana atau oleh
suatu pihak saja.
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016
Pencapaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Pameungpeuk Tahun Anggaran
2016 rata-rata menunjukkan terpenuhinya target, walaupun ada sektor yang tidak mencapai
target, namun ada beberapa indikator kinerja utama yang melampaui target.
Adapun rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja utama yang
membandingkan antara target dan realisasi Tahun 2016, dapat diilustrasikan dalam tabel
berikut :
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 37
Tabel 3.1
Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA
TAHUN 2016
Target Realisasi
Capaian
%
1.
Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan
berkualitas dan partisipasi masyarakat dalam
bidang pendidikan
Rata-rata partisipasi murni jenjang pendidikan
menengah tingkat kecamatan 80% 75% 93,7%
2.
Meningkatkan kesadaran penduduk untuk
menerapkan perilaku hidup bersih dan
penggunaan fasilitas kesehatan
Prosentase persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten skala kecamatan
90%
88% 97,7%
3.
Optimalnya pengendalian dan pemanfaatan
ruang Prosentase luas lahan kumuh 85%
50% 71,4%
4. Meningkatkan kapasitas,kapabilitas, serta
produktivitas UKM, IKM dan kualitas produk
unggul. Prosentase Pendapatan Asli Daerah 98% 95% 100%
5.
Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan
Prosentase cakupan layanan persampahan
80% 70% 87.5%
6 Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa Prosentase jumlah kelembagaan org. perempuan
tingkat kecamatan (Lemb./Non lembaga organisasi) 90% 85% 94.4%
Prosentase penyuluhan terhadap pemuda tingkat
kecamatan 95% 80% 94.1%
Prosentase klub olah raga menurut cabang olah raga
tingkat kecamatan yang dibina. 90% 80% 88.8%
Rata-rata prosentase lembaga dan organisasi
masyarakat yang terlibat dalam pembangunan. 85% 85% 100%
Jumlah desa swakarya dan
Jumlah desa swasembada 85% 80% 94.1%
LKIP Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016 38
7. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa Prosentase usulan program/kegiatan kecamatan yang
ditetapkan dalam RKPD 80% 80% 100%
Prosentase masyarakat yang sadar tentang wawasan
kebangsaan 90% 85% 94.4%
8. Meningkatnya efisiensi kinerja dan fungsi
kelembagaan Prosentase cakupan masyarakat yang sudah memiliki
KK dan KTP lingkup kecamatan
80%
85% 94.4%
Prosentase pelimpahan wewenang Bupati kepada
Camat yang dilaksanakan tingkat Kecamatan 85% 85% 100%
9. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Prosentase penegakan perda 80% 78% 97.5%
Prosentase tindak criminal melalui sosialisasi
kewaspadaan dini/deteksi dini 85% 80% 94.1%
Prosentase penanggulangan kejadian bencana alam 90% 90% 100%
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 39
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja di tahun 2016 serta capaian kinerja yang
melebihi/melampaui target ditunjukan pada indikator capaian (%) , Rata-rata partisipasi murni
jenjang pendidikan menengah dengan capaian kinerja 93,7 %, artinya bahwa jumlah IKM jenjang
pendidikan menengah mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan target yang telah
ditetapkan. Prosentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan capaian kinerjanya adalah
97% artinya masyarakat telah sadar akan pentingnya kesehatan dan pertolongan kesehatan
olehtenaga kesehatan yang kompten. Prosentase luas lahan kumuh masih dibawah target yaitu
71,4% karena masyarakat masih belum menyadari pentingnya kebersihan dan sebagian lahan di
kecamatan Pameungpeuk termasuk daerah banjir sehingga perlu penanganan yang lebih serius
lagi dari pihak yang berwenang. Prosentase Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan
dengan capaian kinerja 100%. Capaian kinerja dari indikator pemberdayaan masyarakat
seluruhnya mengalami kenaikan dibanding dari target sebelumnya, hal ini disebabkan
meningkatnya kegiatan pelatihan dan penyuluhan bagi masyarakat baik dari segi ekonomi
maupun kegiatan olah raga yang berimplikasi pada meningkatnya keberdayaan masyarakat desa.
Capaian target dari indikator partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa semuanya
mengalami kenaikan ini dapat dilihat dari jumlah usulan program/kegiatan pada kegiatan
musrenbang baik tingkat desa maupun tingkat kecamatan. Capaian kinerja indikator Efisiensi
kinerja dan fungsi kelembagaan mengalami kenaikan dibanding target disebabkan karena
masyarakat sudah sadar pentingnya memiliki dokumen seperti KTP, KK, dan dokumen
lainnya.Capaian kinerja pada indikator peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat mengalami kenaikan karena ditandai dengan penurunan jumlah tindak
kriminal, dan kerjasama yang baik dengan pihak lain untuk menjaga keamana dan ketertiban
selain itu prosentase penanganan bencana dapat diantisipasi dengan baik.
2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian dengan Tahun Sebelumnya.
Dalam melakukan evaluasi kinerja diperlukan pembanding dengan kinerja tahun-tahun
sebelumnya. Berikut ini perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya.
Tabel 3.2
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 serta Capaian Tahun Sebelumnya
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
TAHUN 2015 TAHUN 2016
Target Realisasi Capaian
%
Target Realisasi Capaian
%
1.
Meningkatkan
ketersediaan
layanan
pendidikan
berkualitas dan
Rata-rata partisipasi
murni jenjang
pendidikan
menengah tingkat
kecamatan
70% 60% 85% 80% 75% 93,7%
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 40
partisipasi
masyarakat
dalam bidang
pendidikan
2.
Meningkatkan
kesadaran
penduduk untuk
menerapkan
perilaku hidup
bersih dan
penggunaan
fasilitas
kesehatan
Prosentase
persalinan yang
ditolong oleh
tenaga kesehatan
yang berkompeten
skala kecamatan
75% 70% 93% 90%
88% 97,7%
3.
Optimalnya
pengendalian
dan
pemanfaatan
ruang
Prosentase luas
lahan kumuh 75% 50% 66%
85%
50% 71,4%
4. Meningkatkan
kapasitas,kapabi
litas, serta
produktivitas
UKM, IKM dan
kualitas produk
unggul.
Prosentase
Pendapatan Asli
Daerah
80% 75% 93,75% 98% 95% 100%
5. Meningkatkan
pengawasan dan
pengendalian
terhadap
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan
Prosentase cakupan
layanan
persampahan
75% 65% 86,6% 80% 70% 87.5%
6
Meningkatnya
pemberdayaan
masyarakat desa
Prosentase jumlah
kelembagaan org.
perempuan tingkat
kecamatan
(Lemb./Non
lembaga organisasi)
75% 70% 93% 90% 85% 94.4%
Prosentase
penyuluhan
terhadap pemuda
tingkat kecamatan
85% 80% 94% 95% 80% 94.1%
Prosentase klub
olah raga menurut
cabang olah raga
tingkat kecamatan
yang dibina.
80% 70% 87% 90% 80% 88.8%
Rata-rata
prosentase lembaga
dan organisasi
masyarakat yang
terlibat dalam
pembangunan.
85% 80% 94% 85% 85% 100%
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 41
Berdasarkan perbandingan diatas dapat diperoleh data bahwa setiap indikator kinerja
utama dengan presentase setiap tahunnya mangalami peningkatan setiap tahunnya.
Perbandingan capaian kinerja ini dapat menggambarkan bagaimana setiap telah banyak upaya
atau kegiatan yang yang dilakukan untuk selalu meningkatkan kinerja setiap tahunnya. Meskipun
terdapat peningkatan setiap tahunnya bukan berarti upaya-upaya yang telah dilakukan berhenti
samapi disitu, tetapi diusahakan untuk lebih ditingkatkan kembali agar lebih optimal.
Jumlah desa
swakarya dan
Jumlah desa
swasembada
75% 60% 80% 85% 80% 94.1%
7. Meningkatnya
partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan
desa
Prosentase usulan
program/kegiatan
kecamatan yang
ditetapkan dalam
RKPD
85% 80% 94% 80% 80% 100%
Prosentase
masyarakat yang
sadar tentang
wawasan
kebangsaan
90% 85% 94% 90% 85% 94.4%
8. Meningkatnya
efisiensi kinerja
dan fungsi
kelembagaan
Prosentase cakupan
masyarakat yang
sudah memiliki KK
dan KTP lingkup
kecamatan
85% 80% 94% 80%
85% 94.4%
Prosentase
pelimpahan
wewenang Bupati
kepada Camat yang
dilaksanakan
tingkat Kecamatan
80% 70% 87% 85% 85% 100%
9. Meningkatnya
peran serta
masyarakat
dalam menjaga
keamanan dan
ketertiban
masyarakat
Prosentase
penegakan perda 75% 70% 93% 80% 78% 97.5%
Prosentase tindak
criminal melalui
sosialisasi
kewaspadaan
dini/deteksi dini
80% 75% 93% 85% 80% 94.1%
Prosentase
penanggulangan
kejadian bencana
alam
85% 80% 94% 90% 90% 100%
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 42
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah
Pengukuran kinerja tahun 2016 yang telah dicapai dibandingkan dengan target kinerja jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra .
Table 3.3
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
TAHUN 2016 Target
Jangka
Menengah Target Realisasi Capaian
%
1.
Meningkatkan
ketersediaan layanan
pendidikan
berkualitas dan
partisipasi
masyarakat dalam
bidang pendidikan
Rata-rata partisipasi
murni jenjang
pendidikan
menengah tingkat
kecamatan
80% 75% 93,7%
60%
2.
Meningkatkan
kesadaran penduduk
untuk menerapkan
perilaku hidup bersih
dan penggunaan
fasilitas kesehatan
Prosentase persalinan
yang ditolong oleh
tenaga kesehatan
yang berkompeten
skala kecamatan
90%
88% 97,7%
60%
3.
Optimalnya
pengendalian dan
pemanfaatan ruang Prosentase luas lahan
kumuh
85%
50% 71,4%
60%
4.
Meningkatkan
kapasitas,kapabilitas,
serta produktivitas
UKM, IKM dan
kualitas produk
unggul.
Prosentase
Pendapatan Asli
Daerah
98% 95% 100%
60%
5.
Meningkatkan
pengawasan dan
pengendalian
terhadap pencemaran
dan kerusakan
lingkungan
Prosentase cakupan
layanan persampahan 80% 70% 87.5%
60%
6
Meningkatnya
pemberdayaan
masyarakat desa
Prosentase jumlah
kelembagaan org.
perempuan tingkat
kecamatan
(Lemb./Non lembaga
organisasi)
90% 85% 94.4%
60%
Prosentase
penyuluhan terhadap 95% 80% 94.1%
60%
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 43
Perbandingan target dan realisasi pada tahun 2016 dengan target pada Rencana Jangka
Menengah sebagian besar telah melampaui target kecuali pada indikator prosentase luas lahan kumuh
pemuda tingkat
kecamatan
Prosentase klub olah
raga menurut cabang
olah raga tingkat
kecamatan yang
dibina.
90% 80% 88.8% 60%
Rata-rata prosentase
lembaga dan
organisasi
masyarakat yang
terlibat dalam
pembangunan.
85% 85% 100%
60%
Jumlah desa
swakarya dan
Jumlah desa
swasembada
85% 80% 94.1%
60%
7.
Meningkatnya
partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan desa
Prosentase usulan
program/kegiatan
kecamatan yang
ditetapkan dalam
RKPD
80% 80% 100%
60%
Prosentase
masyarakat yang
sadar tentang
wawasan kebangsaan
90% 85% 94.4%
60%
8.
Meningkatnya
efisiensi kinerja dan
fungsi kelembagaan
Prosentase cakupan
masyarakat yang
sudah memiliki KK
dan KTP lingkup
kecamatan
80%
85% 94.4%
60%
Prosentase
pelimpahan
wewenang Bupati
kepada Camat yang
dilaksanakan tingkat
Kecamatan
85% 85% 100%
60%
9.
Meningkatnya peran
serta masyarakat
dalam menjaga
keamanan dan
ketertiban masyarakat
Prosentase
penegakan perda 80% 78% 97.5%
60%
Prosentase tindak
kriminal melalui
sosialisasi
kewaspadaan
dini/deteksi dini
85% 80% 94.1%
60%
Prosentase
penanggulangan
kejadian bencana
alam
90% 90% 100%
60%
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 44
yang capaiannya baru 50% yang masih dibawah target kinerja jangka menengah yaitu 60%, hal ini
dikarenakan penataan ruang di wilayah kecamatan Pameungpeuk belum optimal dan sebagaian
wilayah di kecamatan Pameungpeuk sering terkena dampak banjir sehingga banyak lahan atau
kawasan yang tidak tertata dengan baik sehingga diperlukan kerjasama antara masyarakat dengan
pihak-pihak terkait dalam menangani atau memperkecil luas lahan kumuh.
4. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta
alternatif solusi yang telah dilakukan.
Analisis penyebab keber hasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja perlu dilakukan
untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dengan cara membandingkan kinerja tahun lalu dengan
tahun sekarang
Tabel 3.4
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja serta alternative solusi yang dilakukan
NO SASARAN STRATEGIS Target Kinerja 2015 Target Kinerja 2016
1.
Meningkatkan ketersediaan layanan
pendidikan berkualitas dan
partisipasi masyarakat dalam
bidang pendidikan
85% 93,7%
2.
Meningkatkan kesadaran penduduk
untuk menerapkan perilaku hidup
bersih dan penggunaan fasilitas
kesehatan
93% 97,7%
3.
Optimalnya pengendalian dan
pemanfaatan ruang 66% 71,4%
4. Meningkatkan kapasitas,kapabilitas,
serta produktivitas UKM, IKM dan
kualitas produk unggul. 93.75% 100%
5. Meningkatkan pengawasan dan
pengendalian terhadap pencemaran
dan kerusakan lingkungan 75% 87,5%
6 Meningkatnya pemberdayaan
masyarakat desa.
89,6% 94,28%
7. Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam pembangunan
desa 94% 97,2%
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 45
Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari rata-rata capaian target
sasaran strategis mengalami kenaikan selama dua tahun terakhir. Pencapaian target kinerja ini
tercapai disebabkan beberapa faktor penentu diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana
yang lengkap, anggaran yang tersedia dan kualitas Sumber Daya Manusia yang telah memiliki
keterampilan.
5. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Analisis terhadap efisiensi penggunaan Sumber Daya Manusia dimaksudkan untuk mendapat
informasi sejauhmana penggunaan Sumber Daya Manusia dalam mendukung tercapainya Indikator
Kinerja. Penggunaan SDM dan serapan anggaran yang efektif dan efisien dalam setiap kegiatan
yang dilakukan diharapkan mampu meningkatkan prosentase capaian kinerja.
Tabel 3.5
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
8. Meningkatnya efisiensi kinerja dan
fungsi kelembagaan 90,5% 97,2%
9. Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam menjaga
keamanan dan ketertiban
masyarakat
93,3% 97,6%
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
Satuan Anggaran
%
Capaian
% SDM
1. Meningkatkan
ketersediaan layanan
pendidikan
berkualitas dan
partisipasi
masyarakat dalam
bidang pendidikan
Rata-rata partisipasi
murni jenjang
pendidikan menengah
tingkat kecamatan
Persentase 95,24 95,24 8
2. Meningkatkan
kesadaran penduduk
untuk menerapkan
perilaku hidup bersih
dan penggunaan
fasilitas kesehatan
Prosentase persalinan
yang ditolong oleh
tenaga kesehatan yang
berkompeten skala
kecamatan
Persentase 100 100 8
3.
Optimalnya
pengendalian dan
peman faatan ruang
Prosentase luas lahan
kumuh
Persentase 100 100 7
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 46
4. Meningkatkan
kapasitas,kapabilitas,
serta produktivitas
UKM, IKM dan
kualitas produk
unggul
Prosentase Pendapatan
Asli Daerah
Persentase 100 100 7
5. Meningkatkan
pengawasan dan
pengendalian
terhadap pencemaran
dan kerusakan
lingkungan
Prosentase cakupan
layanan persampahan
Persentase 100 100 6
6 Meningkatnya
pemberdayaan
masyarakat desa
Prosentase jumlah
kelembagaan org.
perempuan tingkat
kecamatan (Lemb./Non
lembaga organisasi)
Persentase 100 100 6
Prosentase penyuluhan
terhadap pemuda
tingkat kecamatan
100 100 6
Prosentase klub olah
raga menurut cabang
olah raga tingkat
kecamatan yang dibina.
Persentase 100 100 6
Rata-rata prosentase
lembaga dan organisasi
masyarakat yang
terlibat dalam
pembangunan.
Persentase 100 100 6
Jumlah desa swakarya
dan
Jumlah desa
swasembada
Persentase 100 100 6
7. Meningkatnya
partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan desa
Prosentase usulan
program/kegiatan
kecamatan yang
ditetapkan dalam
RKPD
Persentase 100 100 6
Prosentase masyarakat
yang sadar tentang
wawasan kebangsaan
Persentase 100 100 6
8. Meningkatnya
efisiensi kinerja dan
fungsi kelembagaan
Prosentase cakupan
masyarakat yang sudah
memiliki KK dan KTP
lingkup kecamatan
Persentase 100 100 6
Prosentase pelimpahan
wewenang Bupati
kepada Camat yang
dilaksanakan tingkat
Kecamatan
Persentase 100 100 6
9. Meningkatnya peran
serta masyarakat
Prosentase penegakan
perda
Persentase 100 100 8
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 47
Analisis Pencapaian program kegiatan ini dilakukan atas pencapaian sasaran yang
dipengaruhioleh pelaksanaan kegiatan dan penggunaan sumber daya manusia serta jumlah anggaran
yang terserap. Jika sumber daya manusia dan anggaran dapat diminimalisir dengan tidak mengurangi
efektifitas kegiatan maka dikatakan kegiatan ini efektif dan efisien.
6. Analisis Program Kegiatan Yang menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian
Kinerja
Analisis pencapaian program kegiatan yang menujang keberhasilan kinerja dilakukan dengan
membandingkan hasil (realisasi) dengan target kinerja yang direncanakan. Analisis ini dilakukan atas
pencapaian sasaran yang dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan yang diukur dengan tercapainya
realisasi target kegiatan dalam satu tahun dengan jumlah anggaran yang terserap.
Analisis pencapaian program kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja dapat
dilihat dari capaian kinerja yaitu Realisasi dibagi dengan target yang menghasilkan capaian program
dalam satuan persentase. Capaian program kegiatan yang menunjang keberhasilan di Kecamatan
Pameungpeuk pada tahun 2016 menunjukkan tingkat keberhasilan yang meningkat dari target yang
telah ditentukan. Hal ini disebabkan karena program kegiatan yang telah dilaksanakan dengan
anggaran yang tersedia mampu memberikan dampak positif bagi semua pihak baik bagi instasi
kecamatan maupun masyarakat yang terkena damapak kegiatan ini.
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk mencapai indikator keberhasilan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian
depan, selain faktor pendukung maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai
indikator keberhasilan dimaksud. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung
pembiayaan yang memadai. Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pada tahun 2016 belanja Kecamatan Pameungpeuk terdiri atas belanja tidak langsung
dan belanja langsung dilaksanakan bedasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13
dalam menjaga
keamanan dan
ketertiban
masyarakat
Prosentase tindak
kriminal melalui
sosialisasi
kewaspadaan
dini/deteksi dini
Persentase 100 100 8
Prosentase
penanggulangan
kejadian bencana alam
Persentase 100 100 8
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 48
tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 10 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2012 serta Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 54 Tahun 2012 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, untuk melihat pembiayaan selama tahun 2016
dapat di uraikan sebagai berikut :
B.1.PENDAPATAN
Pada Tahun 2016 Kecamatan Pameungpeuk mempunyai target pendapatan yang berasal
dari retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Ijin Gangguan (HO) dan Sewa Alat Berat sebesar
Rp. 19.450.010,00 terrealisasi Rp. 39.468.868,00. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat
tabel dibawah ini :
Tabel 3.7
Rencana Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kecamatan Tahun 2016
No
Jenis PAD
Target ( Rp )
Realisasi ( Rp )
%
1.
Retribusi IMB
9.950.010,00
29.643.943
297%
2.
Retribusi HO (Ijin Undang-
undang Gangguan)
4.500.000
8.624.925
191%
3. Sewa Alat Berat (Stoom
Walls) 5.000.000,00 1.200.000 24%
J u m l a h 19.450.010 39.468.868 202%
C. BELANJA
Pada tahun anggaran 2016 Kecamatan Pameungpeuk mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 3.805.335.057,41 Anggaran tersebut terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp. 2.363.225.807,41 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 1.442.109.250 yang dijabarkan
kedalam 21 Program dan 46 Kegiatan . Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada uraian di
bawah ini:
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 49
C.1.Belanja Tidak Langsung
Tabel 3.8
Rencana target dan realisasi belanja tidak langsung tahun 2016
No Uraian Pagu Realisasi %
1. Belanja Pegawai
1.1 - Gaji dan Tunjangan 1.530.058.000 1.258.439.111 82,25
1.2 - Tambahan Penghasilan
PNS
829.993.300 616.434.900 74,27
1.3 - Insentip Pemungutan
Retribusi Daerah
3.174.507,41 3.174.507,41 100
Belanja Langsung
Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara lansung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan, dimana dana tersebut merupakan sebagai salah satu unsur
yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan. Pada tahun anggaran 2016
Kecamatan Pameungpeuk menganggarkan belanja langsung sebesar Rp. 1.442.109.250 dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 1.423.689.937 atau 98,72 % yang secara rinci dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Table 3.9
Anggaran Dan Realisasi Belanja Langsung Kecamatan Pameungpeuk
Tahun 2016
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp) % KET
1 2 3 4 5 6
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
279.400.000 268.596.012 96,13%
Penyediaan Jasa Surat Menyurat 600.000 600.000 100
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
42.650.000 38.001.882 89,10
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 33.200.000 33.200.000 100
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan
Kerja
5.000.000 5.000.000 100
Penyediaan Alat Tulis Kantor 25.000.000 25.000.000 100
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
15.000.000 14.999.530 99,77
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 50
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
5.000.000 5.000.000 100
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
30.000.000 30.000.000 100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 7.000.000 7.000.000 100
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
5.000.000 5.000.000 100
Penyediaan Makanan dan Minuman 26.000.000 26.000.000 100
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi
ke luar daerah
20.000.000 13.844.600 69,22
Penyediaan Tenaga Pendukung Teknis
dan Administrasi Perkantoran
13.200.000 13.200.000 100
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi
dalam daerah
46.750.000 46.750.000 100
Penunjang Perayaan Hari-Hari
Bersejarah
5000.000 5000.000 100
2
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
216.700.000 216.529.700 99,92
Pemeliharaan rutin/berkala kendaran
dinas/operasional
35.400.000 35.100.000 99,15
3 Program peningkatan disiplin
aparatur
Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya
16.179.280 15.310.000 94,63
Pengadaan pakaian khusus hari-hari
tertentu
10.000.000 9.800.000 98
4 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Sosialisasi Peraturan Perundang-
Undangan
19.320.000 19.319.250 99,9
Bimbingan Teknis Implementasi
Peraturan Perundang-undangan
25.000.000 25.000.000 100
5 Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ihtisar realisasi kinerja SKPD
35.360.000 35.359.975 99,9
Penyusunan Pelaporan Prognosis
Realisasi Anggaran
3.000.000 3.000.000 100
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
10.000.000 9.999.675 99,9
BELANJA LANGSUNG URUSAN
PROGRAM
6 Program penataan administrasi
kependudukan
Peningkatan pelayanan publik dalam
bidang kependudukan
48.220.000 48.220.000 100
7 Program pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 51
Bimbingan Teknis Persampahan 24.390.000 24.390.000 100
8 Program peningkatan keberdayaan
masyarakat pedesaan
Pemberdayaan lembaga dan organisasi
masyarakat pedesaan
29.000.000 29.000.000 100
9 Program pemeliharaan kantrantibnas
dan pencegahan tindak kriminal
Peningkatan kerjasama dengan aparat
keamanan dalam teknik pencegahan
kejahatan
28.710.000 28.710.000 100
Peningkatan kapasitas aparat dalam
rangka pelaksaan siskamswakarsa di
daerah
40.000.000 40.000.000 100
10 Program pengembangan wawasan
kebangsaan
Peningkatan toleransi dan kerukunan
dalam kehidupan beragama
36.700.000 36.700.000 100
Peningkatan kesadaran masyarakat akan
nilai-nilai luhur budaya bangsa
44.580.000 42.130.000 94,5
11 Program peningkatan dan
pengembangan pengelolaan keuangan
daerah
Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-
sumber pendapatan daerah
9.400.000 9.400.000 100
12 Program peningkatan kapasitas
aparatur pemerintahan desa
Pelatihan aparatur pemerintah desa
dalam bidang manajemen pemeritahan
desa
57.780.000 57.480.000 99,48
13 Program peningkatan peran serta dan
kesetaraan jender dalam
pembangunan
Pembinaan organisasi perempuan 47.100.000 46.574.750 98,88
14 Program pembinaan dan
pemasyarakatan olahraga
Pembinaan cabang olah raga yang
berkembng di masyarakat
24.450.000 24.450.000 100
Pembinaan cabang olahraga prestasi di
tingkat daerah
19.400.000 19.400.000 100
15 Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan
KDH
Pengendalian manajemen pelaksanaan
kebijakan KDH
163.640.000 163.622.325 99,99
16 Program perencanaan pembangunan
daerah
Pengembangan partisipasi masyarakat
dalam perumusan program dan
kebijakan layanan publik
32.550.000 32.550.000 100
17 Program pencegahan dini dan
penanggulangan korban bencana
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 52
alam
Pengadaan sarana dan prasarana
evakuasi penduduk dari ancaman/korban
bencana alam
10.000.000 10.000.000 100
18 Program Peningkatan Peran serta
kepemudaan
Pembinaan Organisasi Kepemudaan 19.600.000 19.150.000 97,70
19 Program peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak
Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil
dari keluarga kurang mampu
29.020.000 29.020.000 100
20 Program peningkatan kesiagaan dan
pencegahan bahaya kebakaran
Penyuluhan pencegahan bahaya
kebakaran
28.900.000 28.898.750 99.99
21 Penyebarluasan dan sosialisasi
berbagai informasi pendidikan
menengah
Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai
informasi pendidikan menengah
48.310.000 46.009.500 95,24
Jumlah 1.442.109.250 1.423.689.937 98,72
LKIP KecamatanPameungpeuk Tahun 2016 53
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Pameungpeuk Tahun 2016
disusun sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan selama kurun
waktu satu tahun sekaligus sebagai bahan dalam penyusunan LKIP Kabupaten Bandung Tahun
2016.
Dilain pihak bagi Kecamatan Pameungpeuk selain sebagai media pertanggungjawaban,
LKIP ini dapat digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui seberapa jauh prestasi
keberhasilan yang diraih, sehingga dapat membantu stakeholders yang ada dalam pengambilan
keputusan serta untuk keperluan lain dalam peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.
Dengan uraian capaian pada bab sebelumnya maka dibutuhkan upaya yang lebih
maksimal lagi bagi Kecamatan Pameungpeuk untuk mewujudkan visinya yaitu
”Terselenggaranya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dalam Rangka Mendukung
Terwujudnya Kecamatan Pameungpeuk Yang Maju, Mandiri Dan Berdaya Saing ”
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan
Pameungpeuk ini diharapkan dapat menjadikan komitmen bagi seluruh stakeholders yang ada
untuk bersama-sama mewujudkan visi, misi dan tujuan yang diharapkan.
Demikian semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini dapat
bermanfaat untuk lebih meningkatkan kinerja kita dimasa yang akan datang. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan dalam tugas dan pengabdian
kita. Amin.