BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

28
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan atau lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita 1 . Batasan tentang lingkungan berdasarkan isinya untuk kepentingan praktis atau kebutuhan analisis kita perlu dibatasi hingga lingkungan dalam arti biosphere saja, yaitu permukaan bumi, air, dan atmosfer tempat terdapat jasad-jasad hidup. Batasan lingkungan hidup dalam hal ini adalah semua benda, daya, dan kehidupan termasuk didalamnya manusia dan tingkah lakunya yang terdapat dalam suatu ruangan, yang mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta jasad-jasad hidup lainnya 2 . Berkaitan alam dan lingkungan hidup ini, Tuhan telah menciptakan alam semesta dengan segala isinya dalam susunan yang seimbang dan teratur. Allah telah berfirman: 1 Otto Soemarwoto, Indonsia Dalam Kancah Isu Lungkungan Global,Gramedia Pustaka Utama, 1972, hlm. 1-2 2 Daud Silalahi, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Alumni, Bandung, 1992, hlm.8

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Lingkungan atau lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua

benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang

mempengaruhi kehidupan kita1. Batasan tentang lingkungan berdasarkan

isinya untuk kepentingan praktis atau kebutuhan analisis kita perlu

dibatasi hingga lingkungan dalam arti biosphere saja, yaitu permukaan

bumi, air, dan atmosfer tempat terdapat jasad-jasad hidup. Batasan

lingkungan hidup dalam hal ini adalah semua benda, daya, dan

kehidupan termasuk didalamnya manusia dan tingkah lakunya yang

terdapat dalam suatu ruangan, yang mempengaruhi kelangsungan dan

kesejahteraan manusia serta jasad-jasad hidup lainnya2.

Berkaitan alam dan lingkungan hidup ini, Tuhan telah menciptakan

alam semesta dengan segala isinya dalam susunan yang seimbang dan

teratur. Allah telah berfirman:

1 Otto Soemarwoto, Indonsia Dalam Kancah Isu Lungkungan Global,Gramedia Pustaka Utama, 1972, hlm. 1-2

2 Daud Silalahi, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Alumni, Bandung, 1992, hlm.8

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

2

Artinya “Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”. ( Q.S Al- Hijr : 19)3

Alam semesta yang terhampar luas ini mempunyai artistik yang

sangat tinggi yang secara garis besar dikelompokkan kedalam alam

macrocosmos dan microcosmos. Macrocosmos termasuk didalamnya

segala makhluk dalam skala besar, seperti matahari dengan segenap

tata suryanya. Microcosmos mencakup benda-benda baik yang mati

maupun yang hidup dalam skala kecil. Yang termasuk di dalam alam

microcosmos antara lain jasad repik dan juga struktur yang tak bisa

diamati dengan mata kepala.4 Teknologi yang canggih sangat mendorong

penelitian untuk memahami segala perilaku baik microcosmos maupun

macrocosmos.

Tata alam yang seimbang dalam hal ini, apabila ada

ketidakseimbangan salah satu komponen dari tata cosmos maka akan

menyebabkan ketidakseimbangan fungsi komponen alam yang lain.5

Berkaitan dengan hal ini, Allah berfirman:

Artinya “Dan Allah telah meninggikan langit dan dia meletakkan neraca

(keadilan). Supaya kamu jangan melampaui tentang neraca itu dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah mengurangi neraca itu”. ( Q.S Ar-Rahman: 7-8)6

3 Departemen Agama R.I, Al-Qur’an Dan Terjemahnya,,Surat al Hijr, ayat 19, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Jakarta, 1982, hl;m.392

4 Sahrul Amin, Sains Teknologi Dan Islam, Dinamika, Yogyakarta, 1996, hlm. 134

5 Sudarto P Hadi, Aspek Sosial Amdal Sejarah Teori Dan Metode, Gajah Mada University Prees, Yogyakarta, 1995, hlm. 23

6 Departemen Agama R.I, Surat Ar Rahman, ayat 7-8, op.cit, hlm. 885

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

3

Stabilitas lingkungan itu sebenarnya adalah suatu bentuk

keseimbangan dinamis, yang penuh dengan proses-proses irrevable (tak

terbalikan) atau keadaan mantap.7 Berangkat dari hal ini, kreatifitas

manusia sangat hebat berkat ketekunan mereka dalam belajar dan

menemukan pengetahuan-pengetahuan baru yang diaplikasikan melalui

teknologi. Manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki

inilah mulai mendapatkan ide-ide untuk memelihara, memanfaatkan, dan

menjaga alam semesta ini. Sebaliknya, dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi, manusia mulai mengekploitasi isi alam dan membuat

kerusakan-kerusakan demi kepentingan individu.

Akibat balik yang timbul dari kecerobohan manusia terhadap alam

sekitarnya adalah manusia itu sendiri yang akan merasakannya. Allah

berfirman:

Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan

karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka dari akibat perbuatannya mereka. Agar mereka kembali kejalan yang benar”8 ( Q.S Ar Ruum : 41)

Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang telah

mengadakan kerusakan baik di laut dan di bumi maka akan diperingatkan

langsung oleh Allah, dunia dengan banjir, kekeringan, kekurangan

pangan, kebakaran hutan. Agar manusia mau kembali kejalan yang

benar dan bertaubat tetapi kalau setelah Allah memberikan peringatan di

7 Sahrul Amin. Op.cit., hlm. 134

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

4

dunia manusia tidak menghiraukannya, maka Allah memperingatkan

kepada mereka menunggu hari pembalasan.9 Hal Ini penting untuk

diperhatikan oleh manusia karena kerusakan alam akan menimpa pula

kepada makhluk-makhluk lain yang ada di alam, serta akan mengganggu

kelangsungan hidupnya.

Pemeliharaan, pelestarian, dan pemanfaatan alam hasil dari

lingkungan hidup yang tersedia ini dan berbagai kasus yang terjadi setiap

tahun ada saja perusakan lingkungan hidup, pencemaran, pembakaran

hutan, penebangan hutan secara liar dan hampir separoh hutan telah

gundul akibat keserakahan manusia yang rakus yang mengakibatkan

hilangnya keseimbangan pada alam.10

Persoalan kelestarian alam dalam dunia modern sekarang ini di

anggap sebagai suatu masalah yang sangat komplek yang dihadapi oleh

setiap manusia, karena telah timbul berbagai gangguan pencemaran

yang akan menggoncangkan dan membahayakan kelestariannya, seperti

peledakan penduduk yang menuntut berbagai fasilitas dan kebutuhan,

kemajuan teknologi yang berkelanjutan dengan percobaan-percobaan

senjata nuklir, mesin-mesin industri yang menimbulkan polusi dan

sebagainya. Hal tersebut telah menimbulkan akses perusakan

lingkungan, seperti kerusakan hutan, tanah longsor, penebangan hutan

tanpa perhitungan, polusi udara, polusi air, polusi tanah dan lain-lain.11

8 Departemen Agama R.I, Surat Ar Ruum, ayat 41, op.cit, hlm.674

9 Ahmad Mustofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Terjemahan Bahrun Abu Bakar, Toha Putra, Semarang, 1985, hlm. 102

10 Yusuf Al Qaradhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, Terjemahan Abdullah Hakam Shah, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 2001, hlm. 1

11 Oom Mukarromah, Konsepsi Islam Tentang Kelestarian Alam, Proyek Pembinaan Kemahasiswaan Departemen Agama, Jakarta, 1987, hlm. 1

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

5

Penebangan hutan merupakan penyebab utama dari punahnya

species tumbuhan dan hewan besar-besaran saat ini. Keserakahan

manusia untuk menebang hutan secara liar, menyebabkan satu juta

species hewan dan tumbuhan dapat menjadi punah diakhir abad ini.12

Penggunaan zat florida dan karbon menghabiskan lapisan ozon yang

sangat penting sekali dan mengancam kesehatan manusia.

Suatu hadits Nabi disebutkan:

من قَطَع ِسدرةً صوب اهللاُ رأْسه ِفى الناِر

Artinya: “Barang siapa yang menebang pepohonan, maka Allah akan mencelupkan kepalanya kedalam neraka”.13

Dijelaskan oleh Abu Dawud setelah meriwayatkan hadits diatas,

maksudnya yaitu orang yang memotong pepohonan secara sia-sia di

sepanjang jalan, tempat para musafir dan hewan berteduh. Maka Allah

akan mencelupkan kepalanya kedalam api neraka.

Makna ancaman keras tersebut. Secara eksplisit merupakan

ikhtiar untuk menjaga kelestarian pepohonan dan hutan karena

keberadaan pepohonan tersebut banyak memberikan manfaat bagi

lingkungan sekitarnya, maka dilarang menebang pohon maupun hutan

secara liar kecuali penebang pohon dengan perhitungan dan menanam

kembali sebagai penggantinya.

Penyebaran limbah industri pencemaran sungai kepulauan asap

kendaraan dan pabrik sampah dan limbah rumah tangga yang kian hari

bertambah menumpuk sehingga mengganggu eksistensi didalamnya,

12 Norman L. Geitser, Etika Kristen; pilihan dan isu, Departemen Literatur Saat, Malang,

2001, hlm. 374 13 H.R. Abu Dawud, Kitab Al Adab (5239) dari Abdullah bin Habsyi dan disebutkan pula

dalam sahih Al Jami’ Ash-Shoqhir (6467)

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

6

pemburuan hewan secara liar dan lain sebagainya. Dampak dari semua

ini sangat fatal sekali, muncul polusi, bau busuk sampah yang

menumpuk, hutan gundul dan lingkungan hidup yang rusak parah, yang

pada dasarnya mengganggu kesehatan, ketenangan, dan kesejahteraan

hidup manusia dan makhluk lain yang sekarang ini atau masa depan.14

Dunia saat ini digemparkan dengan penyakit sindrom pernapasan

(SARS), hal ini ada indikasi kecerobohan manusia dalam memelihara

ekosistem didalamnya serta keteledoran manusia dalam pemeliharaan

lingkungan hidup.

Tindakan manusia yang sangat ceroboh dan tidak bisa merawat

lingkungan hidup, merusak alam pada hakikatnya merupakan tindakan

yang merugikan diri sendiri, karena rusaknya alam berarti sumber

kehidupan manusia hancur pula. Al Qur’an menjelaskan sebagai berikut:

Artinya “Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan kehidupan, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi riski kepadanya”. ( Q.S Al Hijr: 20)15

Alam yang dirusak manusia akhirnya akan mendatangkan

bencana bagi kehidupannya seperti banjir, kekurangan pangan, panas

bumi yang makin meninggi, udara yang makin kotor yaang menyebabkan

14 William Chang, OFM Cap, Moral Lingkungan Hidup, Kanisius, Yogyakarta, 2001, hlm. 7

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

7

penyakit, menyebabkan hidup tidak nyaman lagi, dan juga timbulnya

berbagai jenis penyakit.16 Masih banyak lagi kecerobohan-kecerobohan

manusia dalam mengelola alam.

Jika dilihat dari tanggungjawab manusia adalah makhluk yang

ditugaskan untuk memakmurkan bumi, mengelola alam dan

melestarikannya.17 Al Qur’an memberikan isyarat tentang perilaku

manusia terhadap alam yaitu ketika Allah berdialog dengan malaikat,

pada saat Adam diciptakan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah

dimuka bumi, Mereka berkata : mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan akan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman, sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak Engkau ketahui” (QS Al Baqarah :30).18

Ajaran Kristen dalam kepengurusan lingkungan hidup yang baik

(ekologi) adalah mengurusi dan menjaga ekologi tersebut. Allah telah

mempercayakan bumi dan sumber-sumber alamnya untuk dipelihara, dan

15 Departemen Agama R.I, Al-Qur’an dan Terjemahnya,Surat al Hijr ayat 20, Yayasan Penyelenggara dan Penterjemah Al-Qur’an, Jakarta, 1989, hlm. 392

16 Musa Asy’ari, Manusia Membentuk Kebudayaan Dalam Al-Qur’an, Lembaga Studi Filsafat Islam (LESFI), Yogyakarta, 1992, hlm. 143

17 Drs. K.H Muslim Nurdin. DKK, Moral dan Kognisi Islam, CV Alvabeta, Bandung, 1995, hlm. 269,

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

8

sebagai umat Allah harus bertindak dengan penuh tanggung jawab

terhadap sumber-sumber alam itu.19

Kitab Injil menerangkan bahwa :

“Yang akhirnya dituntut dari pelayanan-pelayanan yang demikian adalah bahwa mereka dapat di percaya” ( 1 Korintus 4:2).20

Bukan merupakan kepengurusan yang baik apabila manusia

menghabiskan dengan sia-sia sumber-sumber yang bernilai. Bumi adalah

taman Allah dan manusia adalah penjaganya. Allah berfirman kepada

Ayub :

“Apa yang ada dikolong langit adalah kepunyaanku” (Ayub 41:20).21

Manusia tidak boleh merubah taman Allah menjadi gurun pasir, demikian

pula hutannya tidak boleh menjadi gundul.

Suka merusak adalah salah satu sifat manusia yang di dorong

oleh nafsu dan melahirkan sifat rakus dan tamak. Jika berhadapan

dengan alam, sifat ini sangat membahayakan, karena akan menjadi

makhluk perusak yang akan mengekploitasi alam tanpa memperhatikan

kelestariannya.22 Sifat merusak alam adalah buruk dan dicela Allah.

Firman Allah yang artinya:

18 Departenen Agama R.I, Al-Qur’an dan Terjemahnya,Surat al Baqarah, ayat 30, Jakarta,

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, hlm. 13

19 Norman L. Geitser, Op.cit., hlm. 391

20 Al-Kitab;Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Lembaga Al-Kitab Indonesia, Bogor, 1982, hlm. 211

21 Ibid., hlm. 594 22 Drs. K.H. Muslim Nurdin, op.cit., hlm. 270

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

9

Artinya“Mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-oranng yang akan membuat kerusakan”(Q.S Al Maidah:64).23

Langkah untuk menghindarinya, manusia dituntut untuk

menempati secara benar kedudukannya sebagai khalifah Allah yang

mampu menyikapi alam, sebagai amanat Allah untuk digunakan secara

bertanggungjawab. Mengelola alam merupakan bentuk syukur kepada

Allah, karena itu merupakan kewajiban setiap manusia dan ini patut

direalisasikan pada sikap dan tindakan dalam memanfaatkan alam

secara bertanggung jawab.

Hal ini ditegaskan pula di dalam ajaran Kristen bahwa umat

manusia adalah penjaga lingkungan. Allah adalah pencipta dan pemilik

bumi, tetapi manusia adalah penjaganya.24 Pada waktu Allah

menciptakan manusia dalam gambarannya, Allah memerintahkan mereka

“Beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilautan dan burung-burung di udara, dan atas segala binatang yang merayap di bumi” ( Kejadian 1:28 ).25

Juga firman Allah

”Mengambil manusia itu menempatkannya dalam taman eden untuk menugaskannya dan memelihara taman itu ( Kejadian 2:15)

Manusia dengan kekhalifahannya itu ditugaskan untuk

menebarkan kasih sayang, bukan hanya kepada manusia saja tetapi

pada segenap isi alam, baik benda hidup maupun benda mati seperti

tanah, air, pohon dan sebagainya.26

23 Departemen Agama RI., Surat al Maidah, ayat 64, op.cit., hlm. 119

24 Etika Kristen, op.cit., hlm. 388

25 Al-Kitab, op.cit., hlm. 11

26 Drs. K.H. Muslim Nurdin, op.cit., hlm. 270

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

10

Allah mencerca kepada kaum perusak yang hanya tahu

memanfaatkan dan mengekploitasi tanpa menghiraukan kelestariannya.

Baik Islam maupun Kristen yang merupakan agama wahyu, senantiasa

mengajarkan kepada umatnya untuk memperhatikan dan mempedulikan

lingkungan alam, mencintai kebersihan, dan keindahan.

Islam mengajarkan sikap-sikap dan perlakuan yang bijaksana

dalam pengelolaan alam sebagai aktualisasi dan tugas manusia sebagai

khalifah, yakni pengelola yang akan ditentukan kwalitasnya pada sikap

dan perilakunya terhadap anugerah alam ini. Manusia dapat

memanfaatkan sekehendak hatinya untuk semata-mata memuaskan

hidupnya, tetapi prilaku itu menempatkan dirinya pada kwalitas yang

rendah, yang tidak ada bedanya dengan binatang. Langkah untuk

mencapai kwalitas kemanusiaan yang tinggi dan mulia, manusia di tuntut

untuk menyikapi alam dengan pedoman pada aturan pada sang maha

pemberi, yaitu bertindak sebagai subyek yang memberi rahmat kepada

alam dan memberi manfaat pada interaksinya dengan alam tersebut,

tidak lepas dari tanggungjawabnya sebagai khalifah yang akan dimintai

pertanggungjawabannya dihadapan sang maha kuasa.27

Agama Kristen juga berpegang bahwa Allah adalah pencipta dan

manusia adalah penjaga, pemelihara bumi yang bagus sekali dan mulia

ini, dimana tugas manusia ialah untuk menjaga dan bukan untuk merusak

untuk memelihara dan bukan untuk mengotori.

Mengingat berbagai kasus berkaitan dengan Ekologi yang terlihat

nyata ini, bagaimanakah tanggungjawab etis orang Islam dan Kristen

terhadap lingkungan fisik dimana kita hidup ini ? Apakah implikasi-

implikasi moral dari polusi yang menghancurkan flora dan fauna ?

27 Muslim Nurdin, op.cit., hlm. 272

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

11

Adakah kewajiban etis untuk menjaga air dan udara serta alam di sekitar

kita supaya tetap murni dan terjaga?

Menjawab permasalahan diatas, maka penulis merasa perlu untuk

menuangkan serta menuliskan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pemeliharaan Lingkungan Hidup ( Suatu Studi Komparasi

Pandangan Islam Dan Kristen)”

B. Penegasan Istilah 1. Lingkungan adalah segala sesuatu di sekeliling makhluk hidup yang

berpengaruh dan mendukung pada eksistensi dan keberlanjutan

kehidupannya. Faktor-faktor lingkungan yang di maksud dalam

ekologi, yakni ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup

dengan alam sekitarnya. Lingkungan ini terbagi menjadi dua yaitu

lingkungan abiotik (statis), segala apa yang berupa benda mati

seperti tanah dengan senyawa-senyawa yang ada didalamnya, air,

udara, intensitas sinar matahari. Lingkungan biotik (dinamis) segala

apa yang ada berupa organisme yang ada di sekitar makhluk hidup.

Penelitian ini yang menjadi porosnya adalah makhluk hidup manusia

dalam memelihara alam disekitarnya.28

2. Studi komparasi adalah berusaha membandingkan teori-teori yang

ada guna memperoleh pertimbangan yang baik untuk

menggabungkannya. Studi komparasi ini menggunakan logika

pembanding dari fakta-fakta dapat dibuat konsep atau abstraksi

teoritisnya, sehingga ditemukannya keragaman dan selanjutnya

28 Yusuf Al Qaradhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, Pustaka Al Kautsar, Jakarta,

2002, hlm. 5

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

12

bukan mustahil akan menghasilkan titik dari temu ajaran agama

tersebut ( modifikasi teori ).29

C. Pokok Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka untuk

mempermudah pembahasan skripsi ini penulis merumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep pemeliharan lingkungan hidup dalam pandangan

Islam dan Kristen?

2. Bagaiman persamaan dan perbedaan ajaran pemeliharaan lingkungan

hidup dalam pandangan Islam dan Kristen?

3. Bagaimana relevansi ajaran Islam dan Kristen untuk memanfaatkan

dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka kerukunan hidup

umat beragama?

D. Tujuan Penulisan Skripsi

1. Mengetahui bagaimana konsep pemeliharaan lingkungan hidup dalam

ajaran Islam dan Kristen ?

2. Mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan ajaran

pemeliharaan lingkungan hidup dalam ajaran Islam dan Kristen ?

3. Mengetahui relevansi dari ajaran agama Islam dan Kristen dari segi

kemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup dalam rangka

kerukunan hidup umat beragama.

E. Telaah Pustaka Tinjauan tentang lingkungan dan ekologi adalah merupakan sendi

kehidupan yang dapat dipisahkan. Lingkungan adalah apa yang ada

29 Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 85

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

13

disekitar makhluk hidup berada dan sekaligus mempengaruhi eksistensi

dan kelangsungan hidupnya.

Berkaitan dengan eksistensi lingkungan hidup yang didiami oleh

makhluk hidup ini, selama berabad-abad manusia telah memanfaatkan

sumber alam yang ada untuk mencukupi kebutuhan hidup. Sampai saat

ini sangat terasa sekali dan telah disadari banyak orang bahwa bumi

tidak lagi nyaman akibat kerusakan ekologi yang dibuat maanusia.

Industrialisasi dan peperangan serta kerusuhan-kerusuhan yang

berdampak negatif seperti peledakan bom yang dilakukan oleh teroris

baru-baru ini, peperangan yang menggunakan senjata modern dengan

bahan kimianya yang berbahaya bagi komunitas lingkungan hidup

seperti yang telah terjadi saat ini di Irak yang mengakibatkan kerusakan,

telah membuat bumi babak belur dan mengalami banyak ì¥Á� 7

� � � �ø ¿� � � � � � � � � � � � � � � ¼…� �

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

14

� � �bjbjU U � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � ,À� � 7|� � 7|� � gt� �

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

15

� � 1� � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � �ÿÿ � � � � � � � � � �ÿÿ � � � �

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

16

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

17

� � � � �ˆ � � �ˆ � � è� � � �p � � � � � „� � � � � � � „� � � � � � � „� �

� � � � � � � � � � � � � ˜� � � � � � � �t � � � � � � �t � � � � � � �t � � 8� � � ¬

� � � <� ì¥Á� 7 � � � �ø ¿� � � � � � � � � � � � � � � ¼…� �

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

18

� � �bjbjU U � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � ,À� � 7|� � 7|� � gt� �

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

19

� � 1� � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � �ÿÿ � � � � � � � � � �ÿÿ � � � �

� � � � � �ÿÿ � � � � � � � � � � � � � � � � � l� � � � � �ˆ � � � � � � �ˆ � � �ˆ �

� è� � � �p � � � � � „� � � � � � � „� � � � � � � „� � � � � � � � � � � � � � � ˜

� � � � � � � �t � � � � � � �t � � � � � � �t � � 8� � � �¬ � � <� akibatnya

negara yang terjajah menjadi miskin, tenaga manusia murah bahkan

tanpa upah (romusa). Hal ini sangat mengganggu lingkungan alam

maupun lingkungan manusia hidup.

Agama sebagai realitas dan lembaga tidak lepas dari ekonomi dan

ekologi. Bahkan kadang-kadang agama dijadikan untuk mendukung atau

menjadi sarana untuk mensahkan penumpukan kekayaan dan

kekuasaan dengan dalih perkembangan masyarakat dan negara. Agama

dalam hal ini, tidak menjalankan fungsi profetis terhadap situasi hidup

nyata. Sebaliknya, agama telah menjadi legitimasi keserakahan dan

penghisapan.

Sehubungan dengan masalah-masalah ini, perlu digali makna

kehidupan beragama yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

kontek kehidupan sekarang ini. Gambaran umum tentang kajian tersebut

dapat di telaah melalui beberapa buku yang memiliki otoritas tentang

kajian tersebut.

1. Mujiono Abdilah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al Qur’an,

Paramadina, Jakarta, 2001. buku ini pada hakikatnya menguak

tentang penerapan ayat-ayat Al Qur’an yang menyangkut tentang

pemeliharaan lingkungan hidup. dalam buku ini menyebut bahwa

ekologi yang berkembang hingga sekarang adalah bersifat

antroposentris, sekularistis dan ateis yang ditengarai menjadi pemicu

kerusakan lingkungan hidup. maka penawaran tentang

pengembangan ilmu agama yang telah terdapat dalam ayat-ayat Al

Qur’an akan bisa di kembangkan ekologi alternatif yang bernuansa

rasional dan spiritual religius. Selanjutnya buku ini juga menguak

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

20

tentang perilaku ekologi masyarakat yang perlu dikembangkan

kearifan yang tinggi, sistem pengembangan ekoteologi Islam yang

berbasis pada teologi lingkungan, pilar-pilar penyangga keberimanan

hasil pengembangan dari teologi lingkungan Islam yang merupakan

hasil cipta Ilahi Robbi. Selanjutnya buku ini menguak tentang

hubungan Tuhan dengan lingkungan dilanjutkan hubungan manusia

dengan lingkungan yang terdapat dua hubungan yaitu hubungan

struktural dan hubungan fungsional.

2. Yusuf Al-Qaradhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, yang

diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2001. Buku ini pada

hakikatnya mengungkap masalah lingkungan hidup dan

permasalahannya. Pertama secara umum mengungkap, bagaimana

perspektif agama terhadap permasalahan lingkungan ini. Kedua,

pandangan Islam secara khusus. Masalah perlindungan terhadap

lingkungan (himayatu al-bi’ah) dan kemudian berkembang

perlindungan dengan pengasuhan anak-anak (riyatum ath- thufuallah),

pengasuhan rakyat ( riyatu al- umumah), atau pengasuhan keluarga

(riyatu al-usrah).

3. M. Dawam Rahardja, ekonomi dan ekologi Dalam Lintas Islam,

Kanisius, Yogyakarta, 1996. Buku ini mengungkapkan persoalan

ekologi manusia, menjelaskan pula tentang berbagai gejala yang

timbul, khususnya berkaitan dengan urbanisasi seperti kemacetan

(congestion), pencemaran udara, sampah yang tak terurus, tingkat

kriminalitas yang tinggi, perumahan yang kumuh, tindakan

kekerasan,atau keruntuhan rumah tangga. Berkaitan dengan masalah

ini Dawam Rahardja menegaskan pendekatan yang dipakai yaitu

dengan pendekatan tasawuf atau mistik. Disamping itu pendekatan

Fiqh, pendektan kalam (theologi).

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

21

4. M. Amin Abdullah, Ekonomi Dan Ekologi Perspsektif Islam Di

Indonesia, Kanisius, Yogyakarta, 1996. Amin Abdullah

mengungkapkan, setidaknya ada satu bentuk tekanan yang kuat yang

dirasakan menghimpit masyarakat dunia yang sedang berkembang.

Pertama bersifat eksternal, yaitu faktor dari negara-negara yang

dominan, Kedua, adalah internal, yaitu yang datang dari dalam negeri

sendiri. Berkaitan dengan hal ini, umat Islam hendaklah bersikap dan

pandangan hidup keberagamaannya profetis-transformatif, harus

mengambil tindakan praktis dalam wujud pengendalian dan pengontrol

perjalanan dan liku-liku hukum alam dan hukum ekonomi itu sendiri.

5. Pdt. Arliyanus Larosa, Misi Sosial Gereja, Yayasan Kalam Hidup,

Bandung,1993. Buku ini mengungkapkan masalah misi gereja yaitu

usaha yang dilakukan gereja secara sadar dalam mencegah dan

mengatasi masalah-masalah yang muncul ditengah-tengah

masyarakat. Masalah-masalah yang beraneka itu antara lain berupa

kemiskinan, penindasan politik, ketidak adilan, pemerasan ekonomi,

krisis lingkungan dan lain-lain. Selain itu diungkap masalah tanggung

jawab manusia terhadap lingkungan.

6. Wesley Granberg Michaelson, Redeeming the Rio Eart Summit, yang

diterjemahkan oleh Martin Lukito Sinaga, Menembus Ciptaan

Konferensi Tingkat Bumi di Rio, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta,1994.

Buku ini diungkapkan tentang misi gereja untuk semakin peka dan

mengambil langkah yang lebih efektif untuk penyelamatan alam ini,

yang dimulai dari tempat dimana makhluk hidup berada,. Suatu sikap

iman yang baru perlu diperkembangan bahwa manusia diabad ke-21

tak akan ada artinya jika ternyata soal lingkungan hidup yang meliputi

tanah, air, dan udara serta yang lain tidak diperhatikan.

7. Eka Darmaputra, Ekonomi Dan Ekologi Perspektif Seorang Kristen

Indonesia, Kanisius, Yogyakarta, 1996. Tulisan ini mengungkap

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

22

masalah kebijakan yang berorientasi pada ekologi tidak merugikan

secara ekonomi. Merawat ekologi, masyarakat akan menikmati

manfaat yang jauh melebihi ekonomi kwalitas kehidupan yang lebih

baik.

8. Daud Silalahi dalam bukunya yang berjudul “Hukum Lingkungan

Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia”, dijelaskan

tentang masalah lingkungan secara umum yang akan memberikan

pengertian dan pengetahuan dasar bagi konsep pengetahuan

hukumnya dalan perspektif luas. Karya ini ditekankan pada aspek-

aspek dan masalah yang sudah menjadi perhatian secara umum

masalah lingkungan. Selain di atas secara garis besar buku ini

membahas tuntas tentang undang-undang lingkungan hidup 1982 dan

implikasinya pada sistem hukum lingkungan Indonesia, pengaturan

hukum konservasi dan pengelolaan sumber daya alam hayati,

patokan-patokan pengendalian pencemaran dan masih luas lagi.

Selanjutnya dalam bentuk skripsi, studi komparasi tentang

lingkungan hidup dalam pandangan Islam dan Kristen dalam bentuk

skripsi di fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo, khususnya pada jurusan

Perbandingan Agama belum pernah penulis jumpai, sehingga penulis

merasa perlu dan tertarik untuk mencoba mengkajinya kedalam bentuk

penulisan skripsi yang berjudul Pemeliharaan Lingkungan Hidup

(Suatu Studi komparasi pandangan Islam dan Kristen)

F. Metode Penelitian Sehubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian di

atas, maka agar penulisan skripsi lebih terarah dan tidak keluar dari

permasalahan yang ada, maka dalam penulisan skripsi ini

menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut.

1. Metode Penelitian

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

23

a. Pengumpulan Data

Sehubungan dengan metode pengumpulan data, untuk

memperoleh dan membahas permasalahan yang ada kaitannya

dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian

pustaka (Library Research): yaitu membaca dan meneliti serta

memahami buku-buku yang ada kaitannya dengan permasalahan

judul yang ada dalam skripsi.30 Hal ini penulis berusaha untuk

menguak secara konseptual buku-buku yang berkaitan, sehingga

dengan data-data tersebut penulis dapat mengkomparasikan kedua

pengertian tersebut menjadi sebuah pengertian baru. Data diambil

dari berbagai sumber tertulis. Adapun sumber yang dimaksud

adalah berupa buku-buku, bahan-bahan, dokumentasi, dan lain

sebagainya.31

b. Sumber Penelitian

Penelitian ini, adalah jenis penelitian pustaka, maka data

diambil dari berbagai sumber tertulis sebagai berikut:

b.1. Sumber data primer, yaitu sumber-sumber yang memberikan

data langsung32 tentang tema pembahasan skripsi ini, adapun

data primer dari skripsi ini adalah ayat-ayat Al-Qur’an dan Al

Hadits yang relevan dengan pembahasan skripsi ini, serta Al-

Kitab Injil dengan ayat-ayat dan pasal yang berkenaan dengan

skripsi ini pula, buku karangan Dr. Mujiono Abdillah, M.A,

30 Sutrisno Hadi, Metode Research., Yogyakarta, Fak. Psicologi, UGM Yogyakarta, 1986, hlm. 49

31 Hadrawi Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada Pers, Yogyakarta, 1991, hlm. 30

32 Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, Rake Sarakih, Yogyakarta, 1992

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

24

Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al Qur’an, Paramadina,

Jakarta, 2001. J.B. Banawiratma, SJ Iman Ekonomi Dan Ekologi

Refleksi Lintas Ilmu Dan Lintas Agama, Kanisius, Yogyakarta,

Oom Mukarromah, Islam Tentang Kelestarian Alam, Depag RI,

1987, Otto Soemarwoto, Indonesia Dalam Kancah Isu

Lingkunngan Global, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

1992, dan buku-buku yang berkaitan langsung dengan masalah

lingkungan hidup dalam ajaran theologi Islam dan Kristen.

b.2.Sumber data sekunder, yaitu sumber yang diperoleh, di buat

dan merupakan perubahan dari sumber pertama, sifat sumber

ini tidak langsung.33 Adapun sumber sekunder ini adalah buku-

buku yang berkaitan dan ada relevansinya dengan pembahasan

skripsi ini seperti; Dr. Yusuf Al Qaradhawi, Islam Agama Ramah

Lingkungan, Terjemahan Abduallah Hakam Shah, dkk, Pustaka

Pelajar, 2001, Parsudi Suparlan, Manusia, Kebudayaan, dan

Lingkungan, PT. Grafindo Persada, 1996, Norman L. Geitser,

Etika Kristen; Pilihan Dan Isu, Departemen Literatur Saat, 2001,

Moh Mahfud Md, Spiritual Dalam Membangun Kearifan Umat,

1997, K.H, Muslim Nurdin, Moral dan Kognisi Islam, 1995, Daud

Silalahi, Hukum Lingkungan Dalam Sistim Penegakan Hukum

Lingkungan di Indonesia, Alumni, Bandung,1992, Pdt.Arliyanus

Larosa, S.Th, Misi Gereja, Yayasan Kalam Hidup,

Bandung,1993, Tresna Sastra Wijaya, Pencemaran

Lingkungan, Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Lingkungan,

dan buku-buku yang berkaitan yang lainnya.

c. Metode Analisis Data

33 Imam Barnadib, Arti dan metode Sejarah Pendidikan, FIP, IkIp, Yogyakarta, 1982, hlm. 55

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

25

Penelitian ini adalah bersifat kwalitatif. Analisis yang

dipakaipun bersifat kwalitatif, yakni suatu analisa yang mengacu

kepada telaah pustaka sehingga dalam menganalisis data-data

yang ada, penulis menggunakan metode:

c.1. Contents Analisis, yaitu analisis isi yang bersifat kwalitatif.

Maksud dari analisis ini adalah berusaha menganalisis

permasalahan secara faktual, obyektif dan sistematis

mengenai masalah lingkungan hidup, baik dalam pandangan

Islam maupun dalam pandangan Kristen baik keterangan

dalam kitab suci maupun hasil karya seseorang.34

c.2. Deduktif , yaitu berangkat dari dasar-dasar pengertian yang

umum, proposisi yang bersifat umum yang berlaku secara

umum dan meneliti persoalan-persoalan menuju kepada

kesimpulan yang khusus dari segi dasar-dasar penelitian yang

umum, sehingga pengertian-pengertian tentang pemeliharaan

lingkungan hidup dalam pengertian Islam dan Kristen tersebut

ditemui kesimpulan yang semakin jelas.35

c.3. Induktif, yaitu berdasarkan pada pengetahuan-pengetahuan

yang khusus, fakta-fakta dan selanjutnya merangkaikan fakta

yang khusus itu menjadi suatu pemecahan yang bersifat

umum, sehingga pengertian tentang pemeliharaan

lingkungan hidup dalam pandangan Islam dan Kristen yang

bersifat khusus dapat dijelaskan secara mendetail dan dapat

lebih mudah dipahami.36

34 Noeng Muhajir, op.cit., hlm. 176 35 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Andi Ofset, Yogyakarta, hlm. 42

36 Ibid., hlm. 43

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

26

c.4. Komparasi, yaitu berusaha membandingkan teori-teori yang

ada guna memperoleh pertimbangan yang baik dan untuk

menggabungkannya, sehingga dalam pengertian

pemeliharaan lingkungan hidup dalam Islam dan Kristen

tersebut akan ditemui sebuah pengertian baru.37

2. Metode Pendekatan

Hermeneutika, Penelitian tentang pemeliharaan lingkungan

hidup dalam skripsi ini adalah berkaitan dengan doktrin-doktrin

agama. Hal ini sangat memungkinkan sekali keterkaitan ayat-ayat

suci dalam kitab Al-Qur’an dan Al Hadits ataupun Injil. Berkaitan

dengan metode pendekatannya adalah hermeneutika yaitu cara

menafsirkan simbol yang berupa teks atau benda kongkret untuk di

cari arti dan makna.38

G. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika ini menunjukkan adanya keterkaitan antara satu

bab dengan bab lainnya secara keseluruhan hingga merupakan satu

kesatuan yang integral, dan hal ini akan di bagi menjadi beberapa bab

sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan. Bab ini penulis menuangkan beberapa

kerangka sistematika penulisan skripsi dasar tentang latar

belakang masalah, penegasan istilah, pokok permasalahan

yang akan di analisis, tujuan penulisan skripsi, telaah

37 Ibid., hlm. 153 38 Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat , Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 85

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

27

pustaka, metode penelitian dan pendekatan dan diakhiri

dengan sistematika penulisan skripsi.

Bab II : Pembahasan mengenai gambaran umum tentang lingkungan

hidup yang meliputi tentang pengertian dan jenis-jenis

lingkungan hidup, latar belakang masalah pemeliharaan

lingkungan hidup, dan diakhiri dengan peran agama dalam

menangani masalah lingkungan hidup .

Bab III : Pembahasan secara tematik tentang pemeliharaan dan

pelestarian lingkungan hidup dalam pandangan Islam. Bab ini

akan penulis awali dengan pembahasan mengenai

pengertian lingkungan hidup dan peran manusia terhadap

lingkungan hidup dalam Islam, kemudian akan dilanjutkan

dengan membahas mengenai hubungan manusia dengan

lingkungan hidup dalam Islam, dan akan penulis akhiri

dengan pembahasan mengenai pemeliharaan dan

pemanfaatan lingkungan hidup dalam pandangan Islam.

Bab IV : Pembahasan secara tematik tentang pemeliharaan dan

pelestarian lingkungan hidup dalam pandangan Kristen. Bab

ini akan penulis awali dengan pembahasan mengenai

pengertian lingkungan hidup alam pandangan Kristen,

kemudian akan dilanjutkan dengan membahas mengenai

hubungan manusia dengan lingkungan hidup dalam

pandangan Kristen, dan akan penulis akhiri dengan

pembahasan mengenai pemeliharaan dan pemanfaatan

lingkungan hidup dalam pandangan Kristen.

Bab V : Analisis, dalam analisis ini penulis mencoba dengan sungguh-

sungguh untuk memberikan flashback ( sorotan balik )

terhadap data-data yang telah tersajikan pada bab-bab

sebelumnya. Analisis dalam hal ini kami awali dengan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena

28

bagaimana implementasi ajaran dalam pemeliharaan dan

pelestarian serta pemanfaatan lingkungan hidup dalam Islam

dan implementasi ajaran Kristen dalam pemeliharaan

lingkungan hidup, kemudian bagaimana persamaan dan

perbedaan konsep pemeliharaan lingkungan hidup dalam

Islam dan Kristen, kemudian di akhiri dengan uraian tentang

pemeliharaan lingkungan hidup yang Isami.

Bab VI : Penutup.

Bab terakhir ini penulis akhiri dengan kesimpulan, saran-

saran dan kata penutup.