Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA

10
BANDUNG LAUTAN API ( 23 Maret 1946 ) Disusun oleh: XI MIA 4 Arie Ramdhiani, Diva Nadya Ardheta, Hafizh Hakim, Fikri Muhammad, dan M. Dzaki Albiruni

Transcript of Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA

BANDUNG LAUTAN API ( 23 Maret 1946 )

Disusun oleh:

XI MIA 4

Arie Ramdhiani, Diva Nadya Ardheta, Hafizh Hakim, Fikri Muhammad, dan M. Dzaki Albiruni

Peta Terjadinya Peperangan

Penyebab Terjadinya Peperangan

• Brigade Mac Donald (sekutu) menuntut penduduk agar semua senjata dari hasil pelucutan jepang diserahkan pihak sekutu.

• Rencana pembangunan kembali markas sekutu di Bandung.

• Sekutu membagi Bandung menjadi dua sektor, yaitu sektor utara dan sektor selatan.

• Jebolnya Bendungan Cikapundung yang menyebabkan banjir dalam kota.

• Sekutu mengeluarkan ultimatum agar kota Bandung bagian utara dikosongakan pihak Indonesia paling lambat tanggal 29 november 1945.

Kronologi Terjadinya PeperanganSekutu menuntut semua senjata api yang ada di

tangan penduduk ( kecuali TKR/TRI dan Polisi ).

Sekutu juga melakukan terror bersenjata terhadap

masyarakat dan menyebabkan jebolnya

bendungan Cikapundung.

Bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR pada malam tanggal 21

November 1945 termasuk Hotel Homann dan Hotel

Preager yang mereka gunakan sebagai markas.

MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa

Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk

Indonesia, termasuk pasukan bersenjata.

Ultimatum tentara Sekutu agar meninggalkan kota Bandung mendorong TRI untuk melakukan operasi

“BUMI HANGUS” .

Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah

Madjelis Persatoean Perdjoeangan Priangan (MP3).

Penduduk Bandung berjalan panjang meninggalkan kota

Bandung dan malam itu pembakaran kota

berlangsung.

Perlu diketahui bahwa Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer.

• Asap hitam mengepul membubung tinggi di udara dan semua listrik mati. Tentara Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi.

• Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung ( terdapat gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu) .

• Dalam pertempuran ini Muhammad Toha dan Ramdan, dua anggota milisi BRI (Barisan Rakjat Indonesia) terjun dalam misi untuk menghancurkan gudang amunisi tersebut.

• Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang tersebut dengan dinamit. Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua milisi tersebut di dalamnya.

• Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul 21.00 itu juga ikut dalam rombongan yang mengevakuasi dari Bandung.

• Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi lautan api.

Pembumihangusan Bandung tersebut dianggap strategi yang tepat dalam Perang Kemerdekaan Indonesia karena kekuatan TRI dan milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak Sekutu dan NICA yang berjumlah besar. Setelah peristiwa tersebut, TRI bersama milisi rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini mengilhami lagu Halo Halo Bandung yang nama penciptanya masih menjadi bahan perdebatan.

Muhammad Toha ( Bandung 1927 – Bandung 24 Maret 1946)

• Toha mulai masuk Volk School (Sekolah Rakyat) pada usia 7 tahun hingga kelas 4. Sekolahnya terhenti ketika PD II.

• Saat masa penjajahan Jepang, Toha mulai mengenal dunia militer dengan memasuki Seinendan.

• Setelah Indonesia merdeka, Toha terpanggil untuk bergabung dengan badan perjuangan Barisan Rakjat Indonesia (BRI) yang kemudian BRI bergabung dengan Barisan Pelopor menjadi BBRI (Barisan Banteng Republik Indonesia) .

• Dalam BBRI ia duduk sebagai Komandan Seksi I Bagian Penggempur.

Hal yang dapat dipelajari dari Peristiwa Bandung Lautan Api

1. Pantang Menyerah sampai titik darah penghabisan.

2. Melakukan ‘JIHAD’ di jalan yang benar.3. Mengambil keputusan dengan musyawarah untuk

mufakat.