BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 ·...

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki sejarah perjuangan negaranya, baik itu perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti ada sosok pahlawan yang rela berkorban demi tanah airnya. Pada masa penjajahan di Indonesia, kehidupan masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan dan hal itu menggerakan hati para pemuda bangsa untuk melawan para penjajah, sehingga sekitar tahun 1908 lahirlah berbagai organisasi gerakan pemuda yang berjuang untuk meraih kemerdekaan. Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi keagamaan yang memiliki peran penting dalam perjuangan bangsa Indonesia. Muhammadiyah lahir di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 18 November 1912 oleh Muhammad Darwis atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai Haji Ahmad Dahlan.Kelahiran Muhammadiyah tidak dapat dipisahkan dari sikap, pemikiran, dan langkah Kyai Dahlan sebagai pendirinya, yang mampu memadukan paham Islam yang ingin kembali pada Al-Quran dan Sunnah Nabi dengan orientasi tajdid yang membuka pintu ijtihad untuk kemajuan, sehingga memberi karakter yang khas dari kelahiran dan perkembangan Muhammadiyah di kemudian hari (Ahmad dan Mustafa, 2000: 76). Mulai dari awal berdirinya hingga saat ini, Muhammadiyah telah banyak melahirkan pahlawan dan tokoh nasional bangsa, salah satunya yaitu Jenderal Soedirman (1916-1950).Soedirman sebenanya keturunan ‘wong cilik’ yaitu dari Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap bangsa memiliki sejarah perjuangan negaranya, baik itu

perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

ada sosok pahlawan yang rela berkorban demi tanah airnya. Pada masa penjajahan

di Indonesia, kehidupan masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan dan hal itu

menggerakan hati para pemuda bangsa untuk melawan para penjajah, sehingga

sekitar tahun 1908 lahirlah berbagai organisasi gerakan pemuda yang berjuang

untuk meraih kemerdekaan.

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi keagamaan yang

memiliki peran penting dalam perjuangan bangsa Indonesia. Muhammadiyah lahir

di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 18 November 1912 oleh

Muhammad Darwis atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai Haji Ahmad

Dahlan.Kelahiran Muhammadiyah tidak dapat dipisahkan dari sikap, pemikiran,

dan langkah Kyai Dahlan sebagai pendirinya, yang mampu memadukan paham

Islam yang ingin kembali pada Al-Quran dan Sunnah Nabi dengan orientasi tajdid

yang membuka pintu ijtihad untuk kemajuan, sehingga memberi karakter yang

khas dari kelahiran dan perkembangan Muhammadiyah di kemudian hari (Ahmad

dan Mustafa, 2000: 76).

Mulai dari awal berdirinya hingga saat ini, Muhammadiyah telah banyak

melahirkan pahlawan dan tokoh nasional bangsa, salah satunya yaitu Jenderal

Soedirman (1916-1950).Soedirman sebenanya keturunan ‘wong cilik’ yaitu dari

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

2

pasangan Karsid Kartowiroji dan Siyem. Ia dilahirkan di desa Bodaskarangjati,

Purbalingga pada tanggal 24 Januari 1916, kemudian beliau diangkat anak oleh

keluarga Cokrosunaryo yang merupakan seorang camat di Kecamatan Rembang.

Cokrosunaryo juga yang memberikan nama Soedirman, beliau mengangkat

Soedirman sebagai anak dengan harapan agar kelak Soedirman bisa sekolah dan

menjadi orang terpandang, berguna bagi agama, masyarakat, dan negara. Istri

Cokrosunaryo tidak lain merupakan kakak dari Siyem (Dianrana, 2014: 1).

Sardiman (2008: 11) dalam bukunya yang berjudul Guru Bangsa Sebuah

Biografi Jenderal Soedirman disebutkan bahwa ketika Soedirman berusia sekitar

setengah tahun, Soedirman dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Cilacap

karena Cokrosunaryo pensiun dari jabatan camat di Rembang dan akan diangkat

menjadi Penasihat Pengadilan Negeri Cilacap. Keluarga Cokrosunaryo tinggal di

Kampung Manggisan, Cilacap. Di kampung inilah Soedirman dididik dan

dibesarkan di dalam keluarga Cokrosunaryo, Ia kemudian tumbuh menjadi

pemuda yang disegani oleh masyarakat karena sifat dan kepribadiannya yang

luhur.

Jenderal Soedirman dikenal sebagai Bapak Tentara Nasional Indonesia

(TNI) karena sosoknya yang sangat disiplin, tegas, bertanggung jawab, teguh

pendirian dan memiliki semangat yang tinggi, Selain itu, Ia juga dikenal dekat

dengan para anak buahnya, sifatnya yang arif dan kebapakan membuatnya

menjadi suri tauladan bagi tentara yang lain. Namun dibalik sifat kepimpinannya

itu, belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa ia juga memiliki pribadi

yang religius. Soedirman tumbuh ditengah masyarakat Jawa yang mayoritas

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

3

beragama Islam, sejak kecil ia biasa pergi ke langgar untuk mengaji dan belajar

pengetahuan agama Islam, sehingga sampai dewasa ia selalu menjaga

kesalehannya. Ketika menginjak usia remaja, Soedirman menjadi pemuda aktivis

Persyarikatan Muhammadiyah di Cilacap. Soedirman memiliki tingkat keislaman

dan kemuhammadiyahan yang sangat kuat dan telah dijadikan pedoman hidup

serta tuntunan dalam perjuangannya melawan penjajah (Sardiman, 2000: 2).

Berkaitan dengan teori Max Weber yang menyatakan bahwa pemikiran

agama sangat berpengaruh bagi perkembangan aspek material (kehidupan di dunia

ini), baik politik, ekonomi, sosial, maupun budaya atau dengan kata lain, ada

hubungan yang sangat signifikan antara kemajuan dalam bidang pemikiran

(immaterial) dan kemajuan dalam bidang material, teori tersebut menegaskan

bahwa adanya kaitan antara ajaran agama dengan aktivitas politik, ekonomi, sosial

maupun budaya.Agama merupakan sistem sosial yang sudah terlembaga dalam

setiap masyarakat. Secara mendasar agama menjadi norma yang mengikat dalam

keseharian dan menjadi pedoman dari sebagian konsep ideal. Ajaran-ajaran agama

yang telah dipahami dapat menjadi pendorong kehidupan individu sebagai acuan

dalam berinteraksi kepada Tuhan, sesama manusia maupun alam sekitarnya.

Ajaran itu bisa diterapkan dalam mendorong perilaku ekonomi, sosial dan budaya

(Nanat Fatah, 1999: 45). Soedirman adalah salah satu tokoh yang berhasil

menerapkan ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Riwayat hidup dan perjuangan Jenderal Soedirman baik dari segi sosial

kemasyarakatan maupun politik sangat menarik dan bermanfaat untuk diteliti.

Oleh karena itu, pada penelitian skripsi ini peneliti mengambil judul “Sejarah

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

4

Hidup Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai Kader Muhammadiyah dan

Pahlawan Kemerdekaan Republik Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang yang ada, maka penulis dapat membatasi dan

merumuskan permasalahan yang akan diangkat dalam penulisan ini. Adapun

rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kondisi daerah sekitar tempat tinggal Panglima Besar Jenderal

Soedirman di Cilacap, Jawa Tengah?

2. Bagaimana Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai kader

Muhammadiyah?

3. Bagaimana perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai Pahlawan

Kemerdekaan Republik Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui kondisi daerah sekitar tempat tinggal Panglima Besar Jenderal

Soedirman di Cilacap, Jawa Tengah.

2. Mengetahui Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai kader

Muhammadiyah.

3. Mengetahui perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai

Pahlawan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

5

D. Manfaat Penulisan

Dari tujuan diadakannya penulisan maka adapun manfaat yang dapat

diperoleh adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Memperkaya khasanah penelitian sejarah, khususnya sejarah perjuangan

kemerdekaan Republik Indonesia.

b. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang relevan, khususnya

yang berkaitan dengan panglima besar Jenderal Soedirman.

c. Memberikan bekal tambahan pengetahuan baik bagi penulis sendiri maupun

bagi para pembaca umumnya yang ingin mengetahui sejarah hidup panglima

besar Jenderal Soedirman sebagai kader Muhammadiyah dan pahlawan

kemerdekaan Republik Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai wahana dalam mengenal lebih jauh peranan dan perjuangan Jenderal

Soedirman sebagai kader Muhammadiyah

b. Memberikan contoh keteladan bagi para pembaca dan masyarakat melalui

ketokohan Soedirman.

E. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian yang relevan tentang biografi Jenderal Soedirman

memang telah banyak dilakukan, akan tetapi baru sedikit penelitian yang

menuliskan tentang sejarah hidup Jenderal Soedirman sebagai kader

Muhammadiyah, misalnya yang dilakukan oleh Sardiman (2000). Sebagian besar

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

6

penelitian menuliskan tentang perjuangan Jenderal Soedirman dalam bidang

politik saja karena belum banyak masyarakat yang mengetahui kehidupan

Jenderal Soedirman sebagai kader Muhammadiyah.

Rumini (2002: 53) dalam skripsinya yang berjudul “Polemik Tempat

Kelahiran Jenderal Soedirman di Kecamatan Rembang” menjelaskan tentang

polemik kelahiran Soedirman antara Desa Bodaskarangjati dan Dukuh Rembang

Desa Bantar Barang. Penelitian tersebut hanya membahas tentang tempat

kelahiran Soedirman yang menurut beberapa sumber menyatakan bahwa

Soedirman lahir di desa Bodaskarangjati, sedangkan sumber yang lain

menyatakan beliau lahir di dukuh Rembang desa Bantar Baran. Berkaitan dengan

penelitian tersebut Siti Mudrikah (2002: 48) dalam skripsinya yang berjudul

“Polemik-Polemik Kehidupan Jenderal Soedirman” menjelaskan tentang

kehidupan Jenderal Sodirman mulai dari tempat lahir sampai pemakamannya di

Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta.Penulisan ini lebih berkonsentrasi

pada polemik-polemik kehidupan Jenderal Soedirman mulai dari polemik

kelahiran, polemik masa kecil, dan polemik dalam dinas ketentaraan, didalamnya

belum menjelaskan tentang kehidupan Soedirman pada saat menjadi kader

Muhammadiyah.

Khamidah (2008: 70) juga telah melakukan penelitian yang berjudul

“Perjuangan Jenderal Soedirman Pada Masa Revolusi Fisik (1945-1950)” dalam

penelitian tersebut dijelaskan secara khusus perjuangan Jenderal Soedirman

setelah kemerdekaan terutama pada masa revolusi fisik Indonesia dalam

mempertahankan kemerdekaan. Penelitian tersebut juga menjelaskan bagaimana

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

7

sifat kepemimpinan Soedirman yang mencontoh Rasululloh dan memiliki

semangat berjihad dalam perang gerilya. Selain itu, penelitian yang berkaitan

dengan kepemimpinan Soedirman dalam kehidupan sosial telah dilakukan oleh

Sardiman (1998: 7) dalam penelitian yang berjudul “Kepemimpinan Sudirman

dalam Konteks Sosial Kemasyarakatan.” Penelitian tersebut menjelaskan cukup

banyak mulai dari latar belakang keluarga dan pendidikan Soedirman, keaktifan

beliau dibeberapa organisasi, sampai pada tipe kepemimpinan beliau dalam

konteks sosial kemasyarakatan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada

penelitian sebelumnya telah dibahas tentang adanya polemik tempat lahir,

kehidupan masa kecil Soedirman sampai pemakamannya dan kepemimpinan

beliau dalam perang serta sifat ketokohannya dalam masyarakat. Di dalam

penelitian skripsi ini akan dibahas lebih mendalam tentang sejarah hidup

Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai kader Muhammadiyah dan juga

perjuangannya sebagai pahlawan kemerdekaan RI. Perbedaan lainnya yaitu dalam

penelitian ini kita juga akan mengetahui keadaan gedung atau masjid yang dulu

digunakan oleh Soedirman saat menjadi kader Muhammadiyah. Pada umumnya,

belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa kekuatan dan semangat

perjuangan Jenderal Soedirman sangat dipengaruhi oleh nilai agama dan peran

aktifnya di Muhammadiyah, oleh karena itu penelitian ini penting untuk

dilakukan.

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

8

F. Landasan Teori dan Pendekatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), kader adalah orang

yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai,

dan sebagainya. Iwan Setiawan (2004: 1-2) juga menyatakan pengertian kader

adalah sekelompok orang yang terorganisasi secara terus menerus dan akan

menjadi tulang punggung bagi kelompok yang lebih besar. Menurut Mutohharun

(2014: 6) menjelaskan pengertian elite dan kader, elite adalah bagian yang terpilih

dan yang terbaik karena telah terlatih sedangkan kader adalah kelompok manusia

yang terbaik karena terpilih, merupakan inti dari kelompok yang lebih besar dan

terorganisasi secara permanen. Pengertian kader dalam Muhammadiyah adalah

semua komponen dalam Muhammadiyah yang menjadi tulang punggung dan

penggerak terhadap roda-roda persyarikatan Muhammadiyah secara

keseluruhan.Dengan demikian, secara sederhana dapat dikatakan bahwa kader

adalah orang atau sekelompok orang yang memegang peran penting dalam

perkembangan dan kemajuan suatu organisasi, perserikatan dan sebagainya.

Kader-kader Muhammadiyah muncul lewat dua jalan. Pertama adalah

kader dari dalam Muhammadiyah, dalam pengertian ini kader dari dalam adalah

kader-kader yang berasal dari keluarga besar Muhammadiyah. Kader ini biasanya

berasal orang tua yang kader Muhammadiyah dan diwariskan kepada anaknya

lewat pendidikan sekolah Muhammadiyah dan dalam keluarga yang menjadikan

mereka kader Muhammadiyah. Kedua adalah kader yang muncul dari luar

keluarga besar Muhammadiyah, seperti kader yang baik orang tua dan

kampungnya bukan dari Muhammadiyah. Tetapi karena ia bersekolah atau

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

9

bergaul dengan kader-kader Muhammadiyah, lalu ia menjadi aktif di

Muhammadiyah. Dalam hal ini contohnya yaitu Jenderal Soedirman.

Dalam segi etos kerjanya, kader-kader Muhammadiyah ada dua, Pertama

kader militan. Kader militan adalah kader yang mempunyai semangat untuk

menjaga dan menggerakkan persyarikatan Muhammadiyah dengan sepenuh

tenaga dan keikhlasannya. Kader yang militan ini tidak akan mengurangi kegiatan

mereka di Muhammadiyah, walaupun ada pekerjaan di luar persyarikatan yang

menunggu. Mereka dengan setia mampu menjaga semangat dan loyalitas dalam

melaksanakan tugas yang telah diemban dalam persyarikatan. Kedua adalah kader

sesaat. Kader sesaat adalah kader yang mempunyai semangat untuk aktif di dalam

persariakatan Muhammadiyah tetapi sesaat saja. Hal ini terjadi karena kegiatan

atau pekerjaan yang membuat mereka tidak bisa maksimal di Muhammadiyah

(Iwan Setiawan, 2004: 2). Berdasarkan dari penjelasan tersebut diatas maka dapat

kita ketahui bahwa Soedirman merupakan kader militan Muhammadiyah yang

berasal dari luar keluarga besar Muhammadiyah. Keluarga Soedirman baik orang

tua kandung maupun Cokrosunaryo sebagai ayah angkatnya bukan merupakan

anggota Muhammadiyah saat itu, tetapi ia memiliki semangat yang kuat dalam

mempelajari ilmu agama dan mengembangkannya melalui Muhammadiyah.

Selain sebagai kader militan Muhammadiyah, Soedirman juga dikenal

sebagai pahlawan bagi bangsa Indonesia. Dalam bukunya Helden en Helden

Vereeing, Thomas Carlyle menjelaskan bahwa pahlawan sebagai sumber dari

segala perubahan, pahlawan adalah manusia besar yang mengubah sejarah umat

manusia.Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001) pahlawan

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

10

berasal dari bahasa Sansekerta yaitu phala-wan yang berarti orang yang dari

dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan

agama) adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya

dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.

Pahlawan sering dikaitkan dengan seseorang yang memiliki prestasi atau

yang berhasil dalam bidang kemiliteran. Pada umumnya pahlawan adalah

seseorang yang berbakti kepada masyarakat, negara, bangsa atau umat manusia

tanpa menyerah dalam mencapai cita-citanya yang mulia, sehingga rela berkorban

demi tercapainya tujuan dengan dilandasi keikhlasan dan oleh sikap tanpa pamrih.

Kategori pahlawan tergantung dari prestasi yang telah dilakukannya, antara lain

pahlawan kemanusiaan, pahlawan nasional, pahlaan perintis kemerdekaan,

pahlawan revolusi, pahlawan proklamasi dan sebagainya.

Pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang

berjuang melawan penjajah di wilayah Indonesia atau yang telah gugur demi

membela bangsa dan negara atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan

kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi

pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Gelar pahlawan

nasional ditetapkan oleh presiden, dalam UU No. 20 Tahun 2009 disebutkan

bahwa gelar Pahlawan nasional mencakup semua jenis gelar yang pernah

diberikan sebelumnya, yaitu: Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan

Proklamator, Pahlawan Kebangkitan Nasional, Pahlawan Revolusi.

Soedirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa

ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

11

kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia

selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa,

dan negara. Oleh karena itu, pada 10 Desember 1964, Soedirman ditetapkan

sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden No.314/TK/Tahun

1964.

Pada penelitian yang berjudul “Biografi Panglima Besar Jenderal

Soedirman sebagai Kader Muhammadiyah dan Pahlawan Kemerdekaan Republik

Indonesia”, peneliti menggunakan pendekatan dalam menyusun penelitian ini,

yaitu pendekatan behavioral. Penelitian ini merupakan bagian dari penulisan

biografi karena subjek dalam penelitian ini adalah manusia dalam konteks

pribadinya, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat. Untuk

memahami pribadi seseorang sangat dibutuhkan pengetahuan tentang latar

belakang lingkungan sosio-kultural tempat tokoh tersebut dibesarkan (Sartono,

1992: 77). Selain itu, untuk mengetahui bagaimana kepribadian suatu tokoh

diperlukan suatu analisis psikologis, agar segi emosional, moral dan intelektual

serta pandangan hidup tokoh tersebut semakin tampak jelas. Oleh karena itu,

untuk membahas tokoh seperti Jenderal Soedirman ini diperlukan suatu

pendekatan behavioral.

Menurut Koentjaraningrat (1985: 103-109) menyatakan bahwa

pendekatan behavioral tidak hanya dipahami sebagai pattern of behavior yang

instrinsik, tetapi sesuai dengan personality yang mempunyai unsur-unsur seperti

unsur perasaan, keyakinan dan dorongan. Pola-pola tingkah laku harus

ditempatkan pada tataran yang interaktif, hal ini berarti unsur lingkungan menjadi

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

12

sangat penting. Dalam hal ini lingkungan diartikan sebagai faktor yang ikut

membentuk kepribadian tokoh Soedirman, juga realitas lingkungan yang

ditafsirkan oleh tokoh itu untuk memberikan penilaian dan respon.

Dengan pendekatan behavioral di atas, maka diharapkan penulis dapat

menyusun penelitian skripsi ini dengan obyektif serta tetap memperhatikan

kaidah-kaidah penulisan sejarah sehingga tidak mengaburkan karakteristik

disiplin ilmu sejarah.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam tulisan ini adalah metode sejarah

yaitu menguji dan manganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa

lampau untuk memahami peristiwa yang terjadi untuk merekonstruksi peristiwa

masa lampau secara imajinatif. Adapun tahap-tahap metode sejarah adalah

sebagai berikut.

1. Heuristik

Heuristik merupakan sebuah tahapan untuk mencari dan menemukan

sumber yang memuat data dan informasi lisan mengenai masalah yang diangkat,

baik tertulis maupun tidak tertulis yang disesuaikan dengan jenis sejarah yang

akan ditulis (Kuntowijoyo, 1995: 94). Menurut sifatnya sumber sejarah dapat

dibedakan menjadi dua sebagaimana uraian berikut ini.

a. Sumber Primer

Gottschalk mendefinisikan sumber primer sebagai kesaksian dari saksi

dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan panca indera yang lain, atau dengan

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

13

alat mekanis. Sumber primer merupakan saksi pandangan mata atas peristiwa

yang terjadi. Sebagai lapaoran pandangan mata maka sumber primer harus

dihasilkan oleh pelaku atau orang sezaman dengan peristiwa yang dikisahkan.

Sumber primer merupakan salah satu saksi mata atau orang yang melihat

kejadian tersebut secara langsung dan wawancara dengan penyaksi sejarah, yaitu

masyarakat sekitar tempat tinggal Jenderal Soedirman di kampung Manggisan

Cilacap, Jawa Tengah. Sumber primer tersebut merupakan salah satu tumpuan

sejarawan untuk memperoleh pengetahuan tentang latar belakang untuk menggali

dokumen dokumen yang sejaman. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber

primer yaitu Bapak Rokhim dan Bapak Ambar, karena beliau berdua merupakan

sepupu Jenderal Soedirman dan pernah menyaksikan beberapa peristiwa yang

dialami oleh Soedirman ketika beliau menjadi kader Muhammadiyah dan

berjuang merebut kemerdekaan RI.

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder memanfaatkan semua literatur yang berkaitan dengan

Biografi Jenderal Soedirman sebagai kader Muhammadiyah. Menurut bahannya,

sumber sekunder dibagi menjadi dua kategori, yaitu sumber tertulis (dokumen)

dan sumber tidak tertulis (artifact). Dalam penulisan ini, penulis melakukan

penelusuran pustaka, baik buku-buku atau jurnal diberbagai perpustakaan antara

lain di perpustakaan UMP, laboraturium sejarah UMP, perpustakaan daerah

Cilacap, dan tempat-tempat lainnya yang menyediakan data yang terkait dengan

penulisan ini.

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

14

2. Kritik

Kritik sendiri terbagi menjadi dua, pertama kritik ekstern, yaitu kritik

yang dilakukan dari sisi luar (otensititas dari sumber) dalam hal ini penulis

melakukan kritik terhadap informan. Kedua adalah kritik intern, yaitu kritik dari

dalam (mengcek kredibilitas dari isi sumber) informasi yang telah diberikan oleh

nara sumber dengan melihat kejiwaan serta kebenaran informasi itu sendiri.

Tujuan yang hendak dicapai dalam tahap ini adalah untuk memilih sumber yang

relevan dengan masalah yang dikaji (Kuntowijoyo, 1995: 98)

3. Interpretasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan interpretasi (penafsiran) terhadap

data tersebut. Tahap ini sering disebut sumber subyektifitas, karena menurut

Kuntowijoyo (1995: 100) pendapat tersebut sebagian benar dan sebagian salah.

Interpretasi sebagai subyektifitas dikatakan benar karena tanpa sejarawan, data

tidak bisa berbicara. Sejarawan yang jujur akan mencantumkan data dan

keterangan dari mana data itu diperoleh. Orang lain dapat melihat kembali dan

menafsirkan ulang. Itulah subyektifitas penulis sejarah diakui, tapi untuk

dihindari. Interpretasi mengandung maksud sebagai penafsiran terhadap data yang

terkumpul setelah diakukan penjelasan atau menguji sumber (kritik sumber).

Dengan kata lain dalam interpretasi data-data dirangkum menjadi kata-kata.

4. Historiografi

Historiografi adalah proses penysunan fakta-fakta sejarah dari berbagai

sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk skripsi (rekonstruksi) sejarah.

Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan harus

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

15

menyadari bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan dirinya,

tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan

struktur gaya bahasanya. Penulis sejarah harus menjadikan orang lain dapat

mengerti pokok-pokok pikiran yang dihadirkan oleh penulisnya. Pada tahap ini

penulis melakukan penulisan sehingga dapat menjadi karya tulis ilmiah yang

sesuai dengan ketentuan keilmuan (Kuntowijoyo, 1995: 102).

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun kedalam lima bab, berikut penjelasan

dari masing-masing bab tersebut.

Bab satu pendahuluan, berisi penjelasan latar belakang masalah,

perumusan masalah, yang merupakan permasalahan-permasalahan masalah yang

telah dibahas, tinjauan pustaka, tujuan penulisan, manfaat penulisan, landasan

teori dan pendekatan, metode penulisan serta sistematika penyajian yang

merupakan gambaran singkat mengenai urutan pembahasan dari penulisan skripsi.

Bab dua berisi tentang kondisi daerah sekitar tempat tinggal Panglima

Besar Jenderal Soedirman. Pada bab ini di kaji tentang kondisi geografis, kondisi

sosial ekonomi dan Cilacap pada awal abad ke-20 sampai masa pendudukan

Jepang,meliputi kondisi geografis, kondisi ekonomi dan sosial masyarakatnya.

Bab tiga berisi tentang Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman

sebagai kader Muhammadiyah. Pada bab ini dikaji tentang Soedirman sebagai

Pandu Muhammadiyah, Soedirman sebagai Pemuda Muhammadiyah, Soedirman

sebagai Guru Muhammadiyah, Soedirman sebagai Da’i Muhammadiyah.

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6244/2/BAB I.pdf · 2017-12-18 · perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti

16

Bab empat berisi tentang perjuangan Panglima Besar Jenderal Sodirman

sebagai pahlawan Kemerdekaan RI. Pada bab ini dikaji tentang perjuangan

Soedirman dalam proklamasi kemerdekaan, perjuangan Soedirman pada masa

revolusi, perjuangan Soedirman dalam memimpin perang gerilya.

Bab lima berisi tentang simpulan dan saran dari penelitian skripsi yang

telah dilakukan.

Biografi Panglima Besar..., Bagus Dwi Cahyo, FKIP, UMP, 2014