BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1222/1/BAB I_Afiq Rian Eka...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1222/1/BAB I_Afiq Rian Eka...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) merupakan suatu
institusi negara yang bertugas memastikan keamanan dan kenyamanan
hidup masyarakat. POLRI mempunyai misi penting dalam mengemban
tugasnya. Dalam suasana reformasi ini, POLRI adalah institusi publik
dalam bidang penegakan hukum dan penyelenggaraan keamanan yang
dituntut untuk berubah banyak. POLRI dituntut untuk lebih dekat dengan
masyarakat.
Tersurat pada UU nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
RI, POLRI memiliki tugas dan peran sebagai :
a. Penegak hukum,
b. Pemelihara kamtibmas,
c. Pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat.
Buku pedoman pelaksanaan Tugas Bintara POLRI di Lapangan
No.Pol : Skep / 65 / III / 2003 Tanggal 24 Maret 2003 mengemukakan
bahwa peran yang diberikan pada POLRI didasarkan atas legalitas
Undang-Undang yang karenanya merupakan kewajiban untuk dijalankan
oleh seluruh anggota POLRI di satu sisi dan ada pula kewajiban untuk
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
2
dipatuhi oelh masyarakat di sisi yang lain. Agar peran itu bisa dijalankan
dengan benar, maka perlu adanya pemahaman dan pemaknaan yang tepat
atas peran yang harus diberikan.
Peraturan peruundang-undangan tentang pelaksanaan Tugas
Bintara POLRI di lapangan sesuai TAP MPR RI NO.VII/MPR/2000 pasal
6 tentang peran POLRI yaitu : (1) Kepolisian Negara Republik Indaonesia
merupakan alat yang negara yang berperan dalam memberikan keamanan
dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, memberikan pengayoman
dan pelayanan masyarakat, (2) Dalam menjalankan perannya Kepolisian
Negara Republik Indonesia wajib memiliki keahlian dan ketrampilan
secara professional.
Tabel 1
Rekapitulasi absen bulanan Polsek Cilongok, Polres Banyumas
periode Bulan Januari 2013.
Bulan Jumlah TK S I Terlambat
Januari 28 5 2 5 8
Februari 28 7 2 4 5
Maret 28 5 2 7 6
(Sumber : Kanit Provost Polsek Cilongok)
Berdasarkan tabel rekapitulasi absen anggota Polsek Cilongok
periode bulan Januari-Maret 2013, dapat dilihat bahwa apabila apabila ada
anggota yang tidak berangkat maka akan terjadi kekurangan anggota,
karena anggota yang ada sudah terbagi menjadi tugas rutin. Adanya
anggota yang tidak masuk terutama yang tanpa keterangan serta anggota
yang terlambat maka akan mempengaruhi tugas di instansinya tersebut.
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
3
Selain itu juga akan mempengaruhi anggota yang lain apabila perilaku
tersebut dilakukan secara berulang-ulang.
Fenomena tersebut merupakan salah satu contoh ketidakdisiplinan
anggota POLRI dalam melaksanakan tugasnya yang dapat mempengaruhi
pelayanan terhadap masyarakat. Padahal, sebagai anggota POLRI dituntut
untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat.
Ketidakdisiplinan tersebut merupakan salah satu contoh anggota POLRI
yang kurang profesional.
POLRI merupakan organisasi yang besar dan kompleks dilihat dari
kedudukan, tugas pokok dan fungsinya, luas wilayah, jumlah penduduk
dan sebagainya. Sekarang makin bertambahnya jumlah penduduk
mengakibatkan adanya kemungkinan bertambahnya gangguan keamanan
yang terjadi.
Dalam institusi POLRI terbagi menjadi beberapa bagian dari yang
tertinggi berada di Mabes POLRI sampai yang terendah di Polsek jajaran.
Polsek merupakan suatu institusi POLRI yang berada di Kecamatan dalam
suatu Kabupaten. Adanya Polsek diharapkan akan mempermudah
pelayanan terhadap masyarakat karena pelayanan masyarakat akan lebih
cepat dengan adanya Polsek di setiap kecamatan. Polsek merupakan suatu
terobosan dari institusi POLRI untuk berhadapan langsung terhadap
masyarakat guna memperikan pelayanan prima pada masyarakat.
Instansi Polsek merupakan suatu instansi POLRI yang berada di
tingkat Kecamatan dalam suatu Kabupaten. Dengan adanya Polsek
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
4
diharapkan akan mempermudah pelayanan terhadap masyarakat karena
pelayanan masyarakat akan lebih cepat dengan adanya Polsek di setiap
kecamatan. Untuk mendukung tugas POLRI dalam hal pemeliharaan
keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum, dan memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat untuk
menuju POLRI yang profesional.
Polsek secara umum terbagi menjadi beberapa unit kerja, yaitu Unit
Sabhara, Unit Intelkam, Unit Binmas, Unit Reskrim, dan Staff, sedangkan
untuk Polsek di daerah kota sudah ada Unit Lalu Lintas. Keseluruhan unit
tersebut memiliki tugas masing-masing namun mengarah ke satu tujuan
sesuai tugas pokok POLRI yaitu perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan masyrakat, memelihara keamanan dan ketertiban serta
menegakkan hukum.
Polres Banyumas terdiri dari 27 Polsek yang terbagi dalam 5
Distrik, yaitu Distrik Kota, Sokaraja, Sumpiuh, Banyumas, Wangon dan
Ajibarang. Sedangkan Distrik Ajibarang terdapat 5 Polsek, yaitu Polsek
Karanglewas, Ajibarang, Cilongok, Gumelar, dan Pakuncen.
Profesionalisme anggota POLRI akan dapat terwujud melalui
kinerja yang dihasilkan oleh para personilnya. Keberhasilan POLRI, dapat
dilihat dari keberhasilan dalam memberikan pelayanan prima dan
memberikan kenyamanan terhadap masyarakat. Para anggota POLRI
dituntut untuk melaksanakan tugas sesuai dengan aturan dan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh institusi POLRI tersebut.
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
5
Profesional dapat diartikan berupa pandangan untuk selalu berfikir,
kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan
penuh dedikasi demi untuk keberhasilan pekerjaannya (Hamid, dkk dalam
http://ardikurniawan2005.wordpress.com). Sebagai anggota POLRI yang
profesional dapat dilihat dari adanya sikap perjuangan, pengabdian,
kemampuan disiplin, maupun tanggung jawab dalam melaksanakan
tugasnya.
Profesionalisme setiap anggota POLRI sangat dibutuhkan untuk
keberhasilan pelaksanaan tugas di Instansi POLRI, namun, terkadang
masih ada anggota yang belum memiliki rasa tanggung jawab dari
pribadinya terutama di lingkungan Polsek yang jauh dari pantauan
pimpinan. Sehingga menimbulkan rasa kurang peduli akan tugas dan
fungsinya sebagai anggota POLRI. Hal ini yang menghambat pelaksanaan
tugas di Instansi POLRI tersebut.
Menurut Abdulrahim (dalam Suhrawardi, 1994) bahwa
profesionalisme biasanya dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai
setiap eksekutif yang baik, dimana didalamnya terkandung beberapa ciri
sebagai berikut :
1. Punya keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam
mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
6
2. Punya ilmu dan pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa
suatu masalah dan peka didalam membaca situasi, cepat dan tepat serta
cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terentang
dihadapannya.
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi
serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun
cermat dalam memilih yang terbaik bagi dirinya dan perkembangan
pribadinya.
POLRI dengan mayarakat merupakan salah satu hal yang tidak
dapat dipisahkan. Harapan masyarakat terhadap kepolisian itu sebenarnya
hanya dua hal yaitu : pertama, mereka membutuhkan keamanan dan
perlindungan POLRI secara maksimal baik atas dirinya, keluarganya dan
harta bendanya; kedua, mereka menginginkan pelayanan yang lebih baik
dari POLRI.
Namun, pada kenyataan yang ada di lapangan masih didapati
anggota POLRI yang belum bersikap profesional. Anggota POLRI di
Polsek distrik Ajibarang masih ada yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan pilih-pilih yaitu mendahulukan orang yang dikenalnya.
Padahal seharusnya dalam memberikan pelayanan harus sesuai prosedur
dan perlakuan yang sama. Masih ditemukan adanya anggota masyarakat
yang menunggu untuk mendapatkan pelayanan dari anggota POLRI.
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
7
Selain itu, ada anggota yang kurang bertanggung jawab atas tugasnya.
Misalnya, sebagai anggota sabhara dan polisi yang berseragam
berkewajiban melaksanakan yanmas / tur lantas di jalan setiap pagi. Pada
kenyataannya masih ada yang tidak melaksanakan hal tersebut.
Dari hasil wawancara terhadap Kanit Provost yang ada di Distrik
Ajibarang, masih ada anggota di setiap Polsek Distrik Ajibarang yang
belum menunjukkan sikap profesional. Masih terdapat anggota yang
terlambat mengikuti apel, tidak masuk tanpa surat keterangan, pulang jam
kantor sebelum waktunya. Selain itu, dalam hal memberikan pelayanan
terhadap masyarakat masih terlalu lama sehingga membuat masyarakat
menunggu.
Dalam hal keterampilan, anggota Polsek Distrik Ajibarang masih
ada yang belum bisa mengoperasikan komputer, tetapi anggota tersebut
enggan untuk belajar. Sedangkan dari rekan-rekannya sudah menyarankan
dan bersedia mengajarinya agar tidak menghambat tugas POLRI terutama
bidang administrasi dan pelayanan masyarakat.
Sebagai anggota POLRI harus bisa menganalisa situasi disekitar
baik di sekitar rumah maupun di lingkungan tempat kerja. Anggota POLRI
harus mengetahui situasi di sekitar tempat kerja dan rumahnya. Namun,
masih ada anggota yang terlihat acuh dan tidak mau tahu. Di Polsek
Distrik Ajibarang ketika rekannya sedang mendatangi TKP kejadian,
pimpinan datang dan bertanya kemana rekan pergi, anggota tersebut tidak
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
8
mengetahuinya. Anggota tersebut juga tidak mengetahui kejadian yang
terjadi di wilayah tempat kerjanya.
Ketika dinas malam untuk fungsi sabhara dalam tugas jaganya,
masih ditemukan ketika berjaga tidur semua dan tidak dilakukan secara
bergantian, tentunya ini akan menghambat apabila ada masyarakat yang
membutuhkan POLRI pada malam hari. Sebenar dalam beristirahhat dapat
dilakukan secara bergantian.
Contoh lain pada sikap anggota reserse yang ogah-ogahan dalam
menuntaskan kasus. Antara laporan kasus dari masyarakat dengan
penuntasan kasus tidak seimbang. Anggota fungsi binmas yang dalam
memberikan penyuluhan itu yang penting selesai sehingga tidak mengena
di masyarakat. Sehingga terkesan asalkan kewajiban dalam menjalankan
tugasnya dapat selesai. Padahal, unit binmas merupakan anggota POLRI
yang dalam tugasnya bersifat pre-emtif (pencegahan). Apabila tingkat
gangguan keamanan menurun maka bisa diartikan tugas dari unit binmas
berhasil.
Dewasa ini, usaha POLRI mengembangkan profesonalismenya
terus diperjuangkan. Sebenarnya, usaha peningkatan profesionalisme
anggota POLRI sudah diakukan sejak POLRI memisahkan diri dari ABRI
pada tanggal 01 April 1999. Usaha-usaha peningkatan profesionalisme
anggota POLRI terus dilakukan antara lain dengan jalan mengikutsetakan
anggotanya kedalam berbagai kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
peningkatan kualitas kerja dan profesionalisme POLRI.
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
9
Selain itu juga dilakukan dengan pemberian tunjangan kinerja
sesuai dengan kebijakan presiden pada tahun 2010. Pemberian tunjangan
kinerja diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 73 tahun 2010 tentang
Tunjangan kinerja pegawai di Lingkungan Kepolisian. Sistem penggajian
merupakan bagian dari sistem tunjangan kinerja dan merupakan salah satu
implementasi atau penerapan hasil dari manajemen kinerja. Tunjangan
kinerja sendiri memiliki pengertian sebagai setiap bentuk imbalan
(reward) yang diterima anggota POLRI yang berdasarkan dengan
kinerjanya. Kinerja sendiri tidak dapat dicapai secara optimal apabila
tunjangan kinerja diberikan tidak secara proposional.
Tidak dapat dipungkiri kurangnya kesejahteraan yang diberikan
kepada anggota POLRI juga dapat mempengaruhi profesionalisme.
Sehingga diharapkan dengan tambahan pengahsilan/kompensasi dalam
bentuk tunjangan kinerja dapat meningkatkan profesionalisme anggota
POLRI. Meskipun kompensasi bukan merupakan satu-satunya faktor yang
dapat meningkatkan profesionalisme, akan tetapi diharapkan bahwa
kompensasi dapat menjadi salah satu faktor penentu dalam
membangkitkan profesionalisme. Kompensasi tentu saja akan memotivasi
anggota POLRI untuk meningkatkan profesionalisme mereka.
Dengan pengembangan sistem tunjangan kinerja di kalangan
POLRI yang berdasarkan pada beban kerja dan tanggung jawab masing-
masing anggota diharapkan dapat mengurangi terjadinya penyalahgunaan
kewenangan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas agar anggota
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
10
POLRI lebih memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya.
Selain itu, pemberian tunjangan kinerja juga diharapkan dapat menekan
adannya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan
pemerintahan, karena good governance erat kaitannya dengan moral
individu.
Setiap anggota POLRI dalam instansinya tentu mempunyai
keinginan untuk mendapatkan gaji yang sesuai dan cocok dengan
harapannya. Jika mereka mendapatkan gaji yang sesuai maka mereka akan
merasa puas dan lebih bersemangat dalam bekerja, namun, masih banyak
yang belum merasa puas dengan gaji yang diterimanya saat ini. Dengan
diberikannya tunjangan kinerja terhadap anggota POLRI diharapkan
kesejahteraan lebih terjamin yang akan berpengaruh dalam kegiatan di
lingkungan pekerjaannya.
Menurut Simamora (1997) kompensasi berkaitan dengan imbalan-
imbalan finansial yang diterima oleh individu melalui hubungan
kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Pada dasarnya kompensasi
yang diterima oleh karyawan dalam suatu pekerjaan terdiri atas dua
komponen yakni kompenen finansial dan nonfinansial (Simamora, 2004).
Selanjutnya Kompensasi finansial ada yang diberikan secara langsung
seperti upah, gaji, insentif dan bonus maupun tidak langsung seperti
tunjangan dan fasilitas. Sedangkan kompensasi nonfinansial terdiri dari
kompensasi dari pekerjaan seperti tugas yang menantang dan rasa
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
11
pencapaian dan kompensasi dalam lingkungan kerja berupa kebijakan
supervisi, tempat kerja dan kondisi kerja serta liburan.
Menurut Sulistyani dan Rosidah (2003) kompensasi akan
meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan disebabkan karena
setiap karyawan mempunyai harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih
baik sesuai pengorbanan dan tanggung jawab yang dibebankan karyawan
didalam melakukan pekerjaannya. Kompensasi sebagai penghargaan atas
keberhasilan seseorang yang menunjukkan kinerja dari seorang karyawan
dalam menunaikan kewajibannya dalam pekerjaan dan jabatan yang
dipangkunya sekarang, sekaligus sebagai pengakuan atas kemampuan
potensi yang bersangkutan dalam menduduki posisi yang lebih tinggi
disuatu organisasi. seperti halnya pemberian tunjangan kinerja di
lingkungan Kepolisian.
Menurut teori Maslow tentang lima tingkat kebutuhan, kompensasi
mendasari kelima tingkat kebutuhan manusia, dari mulai kebutuhan
fisiologis hingga tingkat kebutuhan yang paling tinggi yaitu self-
actualization (aktualisasi diri). Tanpa adanya kompensasi, kebutuhan-
kebutuhan lanjutan tidak dapat berfungsi sesuai kaidah Maslow bahwa
kebutuhan yang lebih tinggi hanya dapat berfungsi jika kebutuhan yang
lebih rendah telah terpenuhi. Sistem kompensasi tidak hanya untuk
memuaskan kebutuhan fisik melainkan juga merupakan pengakuan dan
rasa mencapai sesuatu.
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
12
Seperti halnya dalam pemberian tunjangan kinerja di lingkungan
kepolisian dimaksudkan guna memotivasi anggota POLRI dalam
melaksanakan tugasnya. Tujuan dari pemberian tunjangan kinerja supaya
anggota POLRI merasa puas sehingga berpengaruh positif terhadap
tugasnya sebgaia anggota POLRI. Dengan tingkat kepuasan yang
terpenuhi tentunya akan dapat mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain
dilingkungan kerjanya. Selain itu profesionalisme dari setiap anggota
dapat meningkat. Secara umum anggota POLRI sangat setuju dengan
adanya pemberian tunjangan kinerja tersebut.
Tunjangan kinerja dilakukan sesuai dengan grade/tingkatan dari
anggota POLRI tersebut. Dengan adanya tunjangan kinerja di lingkungan
POLRI diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dari anggota
POLRI. Anggota POLRI merasa puas tentunya akan terdorong untuk
memperbaiki kinerjanya dengan adanya tunjanga kinerja.
Persepsi menurut Gibson (1985) adalah sebagai proses kognitif
yang digunakan oleh seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia
sekitarnya. Setiap orang memiliki berbagai macam isyarat yang
mempengaruhi persepsinya terhadap orang, objek, dan tanda. Persepsi
mencakup penerimaan stimulus, pengorganisasian stimulus dan
penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara
yang dapat mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.
Persepsi anggota POLRI terhadap kompensasi tunjangan kinerja
merupakan suatu penilaian terhadap keseimbangan pemberian kompensasi
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
13
tunjangan kinerja melalui penghargaan atau ganjaran yang diberikan
instansi kepada anggota POLRI karena jasa-jasanya dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya dengan baik.
Anggota POLRI yang mempunyai persepsi yang positif terhadap
tunjangan kinerja yaitu apabila tunjangan kinerja sudah sesuai dengan
yang diharapkan maka akan memiliki hubungan terhadap profesionalisme
anggota tersebut. Dengan demikian anggota POLRI akan memiliki
peningkatan profesionalisme di dalam kerjanya.
Aritonang (2005) menjelaskan bahwa, terdapat hubungan positif
yang sangat signifikan antara kompensasi kerja dengan kinerja guru.
Artinya jika hendak meningkatkan kinerja guru harus memperhatikan
kompensasi kerja yang secara nyata memberikan sumbangan yang sangat
berarti. Semakin baik dan tinggi kompensasi kerja guru, maka semakin
meningkat pula kinerjanya. Selanjutnya penelitian Jenkins (1998)
menjelaskan bahwa program pemberian kompensasi dalam bentuk insentif
finansial memiliki dampak yang kompleks bagi kinerja seseorang, karena
pemberian insentif finansial bagi tiap pegawai menunjuk maksud atau arti
yang berbeda-beda secara simbolis dan harafiah. Hasilnya hubungan
insentif finansial signifikan dalam menentukan atau mencapai kuantitas
kinerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian
kompensasi tunjangan kinerja pada anggota POLRI dimaksudkan sebagai
bentuk penghargaan atau balas jasa pada anggota POLRI terhadap
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
14
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sehingga dapat meningkatkan
profesionalisme dari anggota POLRI tersebut. Bersamaan dengan
penjelasan tersebut terdapat harapan akan adanya hubungan timbal balik
antara anggota POLRI dengan instansi, apabila pemberian kompensasi
sudah dilakukan sebaik mungkin dengan menyesuaikan kondisi ekonomi
dan kebijakan-kebijakan yang sesuai, maka ada harapan terhadap
peningkatan profesionalisme pada anggota POLRI tersebut.
Dari uraian di atas mengenai profesionalisme yang baik merupakan
salah satu penunjang keberhasilan suatu intitusi tersebut. Sehingga,
peneliti akan melakukan penelitian berjudul “Hubungan Antara Persepsi
Kompensasi Tunjangan Kinerja dengan Profesionalisme Anggota
Polsek Distrik Ajibarang Polres Banyumas”.
B. Perumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara persepsi kompensasi tunjangan
kinerja dengan profesionalisme anggota Polsek Distrik Ajibarang Polres
Banyumas.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara persepsi kompensasi tunjangan kinerja dengan
profesionalisme anggota Polsek Distrik Ajibarang Polres Banyumas.
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014
15
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini digunakan sebagai pengembangan ilmu psikologi
Industri dan Organisasi dalam kehidupan nyata. Selain itu juga dapat
memperkaya pengetahuan ilmu bidang psikologi industri khususnya
tentang hubungan antara persepsi kompensasi tunjangan kinerja dengan
profesionalisme anggota Polsek Distrik Ajibarang Polres Banyumas.
2. Secara Praktis
Penelitian ini dapat digunakan bagi pembaca dan instansi di Polsek
Jajaran di wilayah Banyumas, untuk mengetahui hubungan antara persepsi
kompensasi tunjangan kinerja dengan profesionalisme anggota Polsek
Distrik Ajibarang Polres Banyumas. Selain itu juga dapat digunakan
sebagai gambaran pimpinan POLRI untuk mengambil kebijakan-kebijakan
yang digunakan dalam meningkatkan profesionalisme anggota POLRI.
Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014