BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1222/1/BAB I_Afiq Rian Eka...

15
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) merupakan suatu institusi negara yang bertugas memastikan keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat. POLRI mempunyai misi penting dalam mengemban tugasnya. Dalam suasana reformasi ini, POLRI adalah institusi publik dalam bidang penegakan hukum dan penyelenggaraan keamanan yang dituntut untuk berubah banyak. POLRI dituntut untuk lebih dekat dengan masyarakat. Tersurat pada UU nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI, POLRI memiliki tugas dan peran sebagai : a. Penegak hukum, b. Pemelihara kamtibmas, c. Pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat. Buku pedoman pelaksanaan Tugas Bintara POLRI di Lapangan No.Pol : Skep / 65 / III / 2003 Tanggal 24 Maret 2003 mengemukakan bahwa peran yang diberikan pada POLRI didasarkan atas legalitas Undang-Undang yang karenanya merupakan kewajiban untuk dijalankan oleh seluruh anggota POLRI di satu sisi dan ada pula kewajiban untuk Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/1222/1/BAB I_Afiq Rian Eka...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) merupakan suatu

institusi negara yang bertugas memastikan keamanan dan kenyamanan

hidup masyarakat. POLRI mempunyai misi penting dalam mengemban

tugasnya. Dalam suasana reformasi ini, POLRI adalah institusi publik

dalam bidang penegakan hukum dan penyelenggaraan keamanan yang

dituntut untuk berubah banyak. POLRI dituntut untuk lebih dekat dengan

masyarakat.

Tersurat pada UU nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

RI, POLRI memiliki tugas dan peran sebagai :

a. Penegak hukum,

b. Pemelihara kamtibmas,

c. Pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat.

Buku pedoman pelaksanaan Tugas Bintara POLRI di Lapangan

No.Pol : Skep / 65 / III / 2003 Tanggal 24 Maret 2003 mengemukakan

bahwa peran yang diberikan pada POLRI didasarkan atas legalitas

Undang-Undang yang karenanya merupakan kewajiban untuk dijalankan

oleh seluruh anggota POLRI di satu sisi dan ada pula kewajiban untuk

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

2

dipatuhi oelh masyarakat di sisi yang lain. Agar peran itu bisa dijalankan

dengan benar, maka perlu adanya pemahaman dan pemaknaan yang tepat

atas peran yang harus diberikan.

Peraturan peruundang-undangan tentang pelaksanaan Tugas

Bintara POLRI di lapangan sesuai TAP MPR RI NO.VII/MPR/2000 pasal

6 tentang peran POLRI yaitu : (1) Kepolisian Negara Republik Indaonesia

merupakan alat yang negara yang berperan dalam memberikan keamanan

dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, memberikan pengayoman

dan pelayanan masyarakat, (2) Dalam menjalankan perannya Kepolisian

Negara Republik Indonesia wajib memiliki keahlian dan ketrampilan

secara professional.

Tabel 1

Rekapitulasi absen bulanan Polsek Cilongok, Polres Banyumas

periode Bulan Januari 2013.

Bulan Jumlah TK S I Terlambat

Januari 28 5 2 5 8

Februari 28 7 2 4 5

Maret 28 5 2 7 6

(Sumber : Kanit Provost Polsek Cilongok)

Berdasarkan tabel rekapitulasi absen anggota Polsek Cilongok

periode bulan Januari-Maret 2013, dapat dilihat bahwa apabila apabila ada

anggota yang tidak berangkat maka akan terjadi kekurangan anggota,

karena anggota yang ada sudah terbagi menjadi tugas rutin. Adanya

anggota yang tidak masuk terutama yang tanpa keterangan serta anggota

yang terlambat maka akan mempengaruhi tugas di instansinya tersebut.

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

3

Selain itu juga akan mempengaruhi anggota yang lain apabila perilaku

tersebut dilakukan secara berulang-ulang.

Fenomena tersebut merupakan salah satu contoh ketidakdisiplinan

anggota POLRI dalam melaksanakan tugasnya yang dapat mempengaruhi

pelayanan terhadap masyarakat. Padahal, sebagai anggota POLRI dituntut

untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat.

Ketidakdisiplinan tersebut merupakan salah satu contoh anggota POLRI

yang kurang profesional.

POLRI merupakan organisasi yang besar dan kompleks dilihat dari

kedudukan, tugas pokok dan fungsinya, luas wilayah, jumlah penduduk

dan sebagainya. Sekarang makin bertambahnya jumlah penduduk

mengakibatkan adanya kemungkinan bertambahnya gangguan keamanan

yang terjadi.

Dalam institusi POLRI terbagi menjadi beberapa bagian dari yang

tertinggi berada di Mabes POLRI sampai yang terendah di Polsek jajaran.

Polsek merupakan suatu institusi POLRI yang berada di Kecamatan dalam

suatu Kabupaten. Adanya Polsek diharapkan akan mempermudah

pelayanan terhadap masyarakat karena pelayanan masyarakat akan lebih

cepat dengan adanya Polsek di setiap kecamatan. Polsek merupakan suatu

terobosan dari institusi POLRI untuk berhadapan langsung terhadap

masyarakat guna memperikan pelayanan prima pada masyarakat.

Instansi Polsek merupakan suatu instansi POLRI yang berada di

tingkat Kecamatan dalam suatu Kabupaten. Dengan adanya Polsek

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

4

diharapkan akan mempermudah pelayanan terhadap masyarakat karena

pelayanan masyarakat akan lebih cepat dengan adanya Polsek di setiap

kecamatan. Untuk mendukung tugas POLRI dalam hal pemeliharaan

keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum, dan memberikan

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat untuk

menuju POLRI yang profesional.

Polsek secara umum terbagi menjadi beberapa unit kerja, yaitu Unit

Sabhara, Unit Intelkam, Unit Binmas, Unit Reskrim, dan Staff, sedangkan

untuk Polsek di daerah kota sudah ada Unit Lalu Lintas. Keseluruhan unit

tersebut memiliki tugas masing-masing namun mengarah ke satu tujuan

sesuai tugas pokok POLRI yaitu perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan masyrakat, memelihara keamanan dan ketertiban serta

menegakkan hukum.

Polres Banyumas terdiri dari 27 Polsek yang terbagi dalam 5

Distrik, yaitu Distrik Kota, Sokaraja, Sumpiuh, Banyumas, Wangon dan

Ajibarang. Sedangkan Distrik Ajibarang terdapat 5 Polsek, yaitu Polsek

Karanglewas, Ajibarang, Cilongok, Gumelar, dan Pakuncen.

Profesionalisme anggota POLRI akan dapat terwujud melalui

kinerja yang dihasilkan oleh para personilnya. Keberhasilan POLRI, dapat

dilihat dari keberhasilan dalam memberikan pelayanan prima dan

memberikan kenyamanan terhadap masyarakat. Para anggota POLRI

dituntut untuk melaksanakan tugas sesuai dengan aturan dan ketentuan

yang telah ditetapkan oleh institusi POLRI tersebut.

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

5

Profesional dapat diartikan berupa pandangan untuk selalu berfikir,

kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan

penuh dedikasi demi untuk keberhasilan pekerjaannya (Hamid, dkk dalam

http://ardikurniawan2005.wordpress.com). Sebagai anggota POLRI yang

profesional dapat dilihat dari adanya sikap perjuangan, pengabdian,

kemampuan disiplin, maupun tanggung jawab dalam melaksanakan

tugasnya.

Profesionalisme setiap anggota POLRI sangat dibutuhkan untuk

keberhasilan pelaksanaan tugas di Instansi POLRI, namun, terkadang

masih ada anggota yang belum memiliki rasa tanggung jawab dari

pribadinya terutama di lingkungan Polsek yang jauh dari pantauan

pimpinan. Sehingga menimbulkan rasa kurang peduli akan tugas dan

fungsinya sebagai anggota POLRI. Hal ini yang menghambat pelaksanaan

tugas di Instansi POLRI tersebut.

Menurut Abdulrahim (dalam Suhrawardi, 1994) bahwa

profesionalisme biasanya dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai

setiap eksekutif yang baik, dimana didalamnya terkandung beberapa ciri

sebagai berikut :

1. Punya keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam

mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan

tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

6

2. Punya ilmu dan pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa

suatu masalah dan peka didalam membaca situasi, cepat dan tepat serta

cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.

3. Punya sikap berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan

mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terentang

dihadapannya.

4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi

serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun

cermat dalam memilih yang terbaik bagi dirinya dan perkembangan

pribadinya.

POLRI dengan mayarakat merupakan salah satu hal yang tidak

dapat dipisahkan. Harapan masyarakat terhadap kepolisian itu sebenarnya

hanya dua hal yaitu : pertama, mereka membutuhkan keamanan dan

perlindungan POLRI secara maksimal baik atas dirinya, keluarganya dan

harta bendanya; kedua, mereka menginginkan pelayanan yang lebih baik

dari POLRI.

Namun, pada kenyataan yang ada di lapangan masih didapati

anggota POLRI yang belum bersikap profesional. Anggota POLRI di

Polsek distrik Ajibarang masih ada yang memberikan pelayanan kepada

masyarakat dengan pilih-pilih yaitu mendahulukan orang yang dikenalnya.

Padahal seharusnya dalam memberikan pelayanan harus sesuai prosedur

dan perlakuan yang sama. Masih ditemukan adanya anggota masyarakat

yang menunggu untuk mendapatkan pelayanan dari anggota POLRI.

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

7

Selain itu, ada anggota yang kurang bertanggung jawab atas tugasnya.

Misalnya, sebagai anggota sabhara dan polisi yang berseragam

berkewajiban melaksanakan yanmas / tur lantas di jalan setiap pagi. Pada

kenyataannya masih ada yang tidak melaksanakan hal tersebut.

Dari hasil wawancara terhadap Kanit Provost yang ada di Distrik

Ajibarang, masih ada anggota di setiap Polsek Distrik Ajibarang yang

belum menunjukkan sikap profesional. Masih terdapat anggota yang

terlambat mengikuti apel, tidak masuk tanpa surat keterangan, pulang jam

kantor sebelum waktunya. Selain itu, dalam hal memberikan pelayanan

terhadap masyarakat masih terlalu lama sehingga membuat masyarakat

menunggu.

Dalam hal keterampilan, anggota Polsek Distrik Ajibarang masih

ada yang belum bisa mengoperasikan komputer, tetapi anggota tersebut

enggan untuk belajar. Sedangkan dari rekan-rekannya sudah menyarankan

dan bersedia mengajarinya agar tidak menghambat tugas POLRI terutama

bidang administrasi dan pelayanan masyarakat.

Sebagai anggota POLRI harus bisa menganalisa situasi disekitar

baik di sekitar rumah maupun di lingkungan tempat kerja. Anggota POLRI

harus mengetahui situasi di sekitar tempat kerja dan rumahnya. Namun,

masih ada anggota yang terlihat acuh dan tidak mau tahu. Di Polsek

Distrik Ajibarang ketika rekannya sedang mendatangi TKP kejadian,

pimpinan datang dan bertanya kemana rekan pergi, anggota tersebut tidak

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

8

mengetahuinya. Anggota tersebut juga tidak mengetahui kejadian yang

terjadi di wilayah tempat kerjanya.

Ketika dinas malam untuk fungsi sabhara dalam tugas jaganya,

masih ditemukan ketika berjaga tidur semua dan tidak dilakukan secara

bergantian, tentunya ini akan menghambat apabila ada masyarakat yang

membutuhkan POLRI pada malam hari. Sebenar dalam beristirahhat dapat

dilakukan secara bergantian.

Contoh lain pada sikap anggota reserse yang ogah-ogahan dalam

menuntaskan kasus. Antara laporan kasus dari masyarakat dengan

penuntasan kasus tidak seimbang. Anggota fungsi binmas yang dalam

memberikan penyuluhan itu yang penting selesai sehingga tidak mengena

di masyarakat. Sehingga terkesan asalkan kewajiban dalam menjalankan

tugasnya dapat selesai. Padahal, unit binmas merupakan anggota POLRI

yang dalam tugasnya bersifat pre-emtif (pencegahan). Apabila tingkat

gangguan keamanan menurun maka bisa diartikan tugas dari unit binmas

berhasil.

Dewasa ini, usaha POLRI mengembangkan profesonalismenya

terus diperjuangkan. Sebenarnya, usaha peningkatan profesionalisme

anggota POLRI sudah diakukan sejak POLRI memisahkan diri dari ABRI

pada tanggal 01 April 1999. Usaha-usaha peningkatan profesionalisme

anggota POLRI terus dilakukan antara lain dengan jalan mengikutsetakan

anggotanya kedalam berbagai kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang

peningkatan kualitas kerja dan profesionalisme POLRI.

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

9

Selain itu juga dilakukan dengan pemberian tunjangan kinerja

sesuai dengan kebijakan presiden pada tahun 2010. Pemberian tunjangan

kinerja diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 73 tahun 2010 tentang

Tunjangan kinerja pegawai di Lingkungan Kepolisian. Sistem penggajian

merupakan bagian dari sistem tunjangan kinerja dan merupakan salah satu

implementasi atau penerapan hasil dari manajemen kinerja. Tunjangan

kinerja sendiri memiliki pengertian sebagai setiap bentuk imbalan

(reward) yang diterima anggota POLRI yang berdasarkan dengan

kinerjanya. Kinerja sendiri tidak dapat dicapai secara optimal apabila

tunjangan kinerja diberikan tidak secara proposional.

Tidak dapat dipungkiri kurangnya kesejahteraan yang diberikan

kepada anggota POLRI juga dapat mempengaruhi profesionalisme.

Sehingga diharapkan dengan tambahan pengahsilan/kompensasi dalam

bentuk tunjangan kinerja dapat meningkatkan profesionalisme anggota

POLRI. Meskipun kompensasi bukan merupakan satu-satunya faktor yang

dapat meningkatkan profesionalisme, akan tetapi diharapkan bahwa

kompensasi dapat menjadi salah satu faktor penentu dalam

membangkitkan profesionalisme. Kompensasi tentu saja akan memotivasi

anggota POLRI untuk meningkatkan profesionalisme mereka.

Dengan pengembangan sistem tunjangan kinerja di kalangan

POLRI yang berdasarkan pada beban kerja dan tanggung jawab masing-

masing anggota diharapkan dapat mengurangi terjadinya penyalahgunaan

kewenangan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas agar anggota

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

10

POLRI lebih memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya.

Selain itu, pemberian tunjangan kinerja juga diharapkan dapat menekan

adannya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan

pemerintahan, karena good governance erat kaitannya dengan moral

individu.

Setiap anggota POLRI dalam instansinya tentu mempunyai

keinginan untuk mendapatkan gaji yang sesuai dan cocok dengan

harapannya. Jika mereka mendapatkan gaji yang sesuai maka mereka akan

merasa puas dan lebih bersemangat dalam bekerja, namun, masih banyak

yang belum merasa puas dengan gaji yang diterimanya saat ini. Dengan

diberikannya tunjangan kinerja terhadap anggota POLRI diharapkan

kesejahteraan lebih terjamin yang akan berpengaruh dalam kegiatan di

lingkungan pekerjaannya.

Menurut Simamora (1997) kompensasi berkaitan dengan imbalan-

imbalan finansial yang diterima oleh individu melalui hubungan

kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Pada dasarnya kompensasi

yang diterima oleh karyawan dalam suatu pekerjaan terdiri atas dua

komponen yakni kompenen finansial dan nonfinansial (Simamora, 2004).

Selanjutnya Kompensasi finansial ada yang diberikan secara langsung

seperti upah, gaji, insentif dan bonus maupun tidak langsung seperti

tunjangan dan fasilitas. Sedangkan kompensasi nonfinansial terdiri dari

kompensasi dari pekerjaan seperti tugas yang menantang dan rasa

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

11

pencapaian dan kompensasi dalam lingkungan kerja berupa kebijakan

supervisi, tempat kerja dan kondisi kerja serta liburan.

Menurut Sulistyani dan Rosidah (2003) kompensasi akan

meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan disebabkan karena

setiap karyawan mempunyai harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih

baik sesuai pengorbanan dan tanggung jawab yang dibebankan karyawan

didalam melakukan pekerjaannya. Kompensasi sebagai penghargaan atas

keberhasilan seseorang yang menunjukkan kinerja dari seorang karyawan

dalam menunaikan kewajibannya dalam pekerjaan dan jabatan yang

dipangkunya sekarang, sekaligus sebagai pengakuan atas kemampuan

potensi yang bersangkutan dalam menduduki posisi yang lebih tinggi

disuatu organisasi. seperti halnya pemberian tunjangan kinerja di

lingkungan Kepolisian.

Menurut teori Maslow tentang lima tingkat kebutuhan, kompensasi

mendasari kelima tingkat kebutuhan manusia, dari mulai kebutuhan

fisiologis hingga tingkat kebutuhan yang paling tinggi yaitu self-

actualization (aktualisasi diri). Tanpa adanya kompensasi, kebutuhan-

kebutuhan lanjutan tidak dapat berfungsi sesuai kaidah Maslow bahwa

kebutuhan yang lebih tinggi hanya dapat berfungsi jika kebutuhan yang

lebih rendah telah terpenuhi. Sistem kompensasi tidak hanya untuk

memuaskan kebutuhan fisik melainkan juga merupakan pengakuan dan

rasa mencapai sesuatu.

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

12

Seperti halnya dalam pemberian tunjangan kinerja di lingkungan

kepolisian dimaksudkan guna memotivasi anggota POLRI dalam

melaksanakan tugasnya. Tujuan dari pemberian tunjangan kinerja supaya

anggota POLRI merasa puas sehingga berpengaruh positif terhadap

tugasnya sebgaia anggota POLRI. Dengan tingkat kepuasan yang

terpenuhi tentunya akan dapat mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain

dilingkungan kerjanya. Selain itu profesionalisme dari setiap anggota

dapat meningkat. Secara umum anggota POLRI sangat setuju dengan

adanya pemberian tunjangan kinerja tersebut.

Tunjangan kinerja dilakukan sesuai dengan grade/tingkatan dari

anggota POLRI tersebut. Dengan adanya tunjangan kinerja di lingkungan

POLRI diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dari anggota

POLRI. Anggota POLRI merasa puas tentunya akan terdorong untuk

memperbaiki kinerjanya dengan adanya tunjanga kinerja.

Persepsi menurut Gibson (1985) adalah sebagai proses kognitif

yang digunakan oleh seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia

sekitarnya. Setiap orang memiliki berbagai macam isyarat yang

mempengaruhi persepsinya terhadap orang, objek, dan tanda. Persepsi

mencakup penerimaan stimulus, pengorganisasian stimulus dan

penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara

yang dapat mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.

Persepsi anggota POLRI terhadap kompensasi tunjangan kinerja

merupakan suatu penilaian terhadap keseimbangan pemberian kompensasi

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

13

tunjangan kinerja melalui penghargaan atau ganjaran yang diberikan

instansi kepada anggota POLRI karena jasa-jasanya dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya dengan baik.

Anggota POLRI yang mempunyai persepsi yang positif terhadap

tunjangan kinerja yaitu apabila tunjangan kinerja sudah sesuai dengan

yang diharapkan maka akan memiliki hubungan terhadap profesionalisme

anggota tersebut. Dengan demikian anggota POLRI akan memiliki

peningkatan profesionalisme di dalam kerjanya.

Aritonang (2005) menjelaskan bahwa, terdapat hubungan positif

yang sangat signifikan antara kompensasi kerja dengan kinerja guru.

Artinya jika hendak meningkatkan kinerja guru harus memperhatikan

kompensasi kerja yang secara nyata memberikan sumbangan yang sangat

berarti. Semakin baik dan tinggi kompensasi kerja guru, maka semakin

meningkat pula kinerjanya. Selanjutnya penelitian Jenkins (1998)

menjelaskan bahwa program pemberian kompensasi dalam bentuk insentif

finansial memiliki dampak yang kompleks bagi kinerja seseorang, karena

pemberian insentif finansial bagi tiap pegawai menunjuk maksud atau arti

yang berbeda-beda secara simbolis dan harafiah. Hasilnya hubungan

insentif finansial signifikan dalam menentukan atau mencapai kuantitas

kinerja.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian

kompensasi tunjangan kinerja pada anggota POLRI dimaksudkan sebagai

bentuk penghargaan atau balas jasa pada anggota POLRI terhadap

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

14

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sehingga dapat meningkatkan

profesionalisme dari anggota POLRI tersebut. Bersamaan dengan

penjelasan tersebut terdapat harapan akan adanya hubungan timbal balik

antara anggota POLRI dengan instansi, apabila pemberian kompensasi

sudah dilakukan sebaik mungkin dengan menyesuaikan kondisi ekonomi

dan kebijakan-kebijakan yang sesuai, maka ada harapan terhadap

peningkatan profesionalisme pada anggota POLRI tersebut.

Dari uraian di atas mengenai profesionalisme yang baik merupakan

salah satu penunjang keberhasilan suatu intitusi tersebut. Sehingga,

peneliti akan melakukan penelitian berjudul “Hubungan Antara Persepsi

Kompensasi Tunjangan Kinerja dengan Profesionalisme Anggota

Polsek Distrik Ajibarang Polres Banyumas”.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara persepsi kompensasi tunjangan

kinerja dengan profesionalisme anggota Polsek Distrik Ajibarang Polres

Banyumas.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara persepsi kompensasi tunjangan kinerja dengan

profesionalisme anggota Polsek Distrik Ajibarang Polres Banyumas.

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014

15

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini digunakan sebagai pengembangan ilmu psikologi

Industri dan Organisasi dalam kehidupan nyata. Selain itu juga dapat

memperkaya pengetahuan ilmu bidang psikologi industri khususnya

tentang hubungan antara persepsi kompensasi tunjangan kinerja dengan

profesionalisme anggota Polsek Distrik Ajibarang Polres Banyumas.

2. Secara Praktis

Penelitian ini dapat digunakan bagi pembaca dan instansi di Polsek

Jajaran di wilayah Banyumas, untuk mengetahui hubungan antara persepsi

kompensasi tunjangan kinerja dengan profesionalisme anggota Polsek

Distrik Ajibarang Polres Banyumas. Selain itu juga dapat digunakan

sebagai gambaran pimpinan POLRI untuk mengambil kebijakan-kebijakan

yang digunakan dalam meningkatkan profesionalisme anggota POLRI.

Hubungan antara Persepsi Kompensasi..., Afiq Rian Eka Pradana, Fakultas Psikologi UMP, 2014