BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG -...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG -...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dirasakan dewasa ini
berkembang sangat pesat, maka mau tidak mau dituntut untuk selalu mengadakan
perubahan-perubahan agar dapat segera mengejar ketertinggalan terutama dalam
bidang pendidikan. Untuk mewujudkan semuanya itu perlu adanya perubahan
kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan kemajuan dibidang pendidikan dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi atau disebut dengan Kurikulum 2004 berkembang
menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir menerapkan
kurikulum 2013.
KTSP Madrasah Tsanawiyah Al Falaah Pandak diberi kewenangan untuk
mengadakan perubahan disesuaikan dengan perkembangan potensi, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik dan lingkungan Madrasah, standar kompetensi lulusan dan
standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Republik Indonesia nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X Kurikulum, pasal 36 ayat
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan (2) kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional
Pendidikan Bab III Standar Isi bagian kedua kerangka dasar dan struktur kurikulum
pasal 6 Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas ;
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia,
2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) kelompok mata pelajaran estetika dan
5) kelompok mata pelajaran jasmani , olahraga, dan kesehatan.
Memperhatikan tuntutan perkembangan dibidang pendidikan maka
madrasah perlu mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah
2
Tsanawiyah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikembangkan di MTs Al
Falaah Pandak, mengakomodir kepentingan yang ada di madrasah untuk
dikembangkan secara optimal.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 pada semua jenjang kelas di MTs
Al Falaah untuk Tahun Pelajaran 2018/2019, maka MTs Al Falaah Pandak perlu
melakukan revisi terhadap dokumen kurikulum MTs Al Falaah Pandak pada tahun
pelajaran sebelumnya (2017/2018), begitu juga dengan implementasinya disesuaikan
dengan kondisi riil madrasah saat ini.
Kurikulum MTs Al Falaah Pandak menjadi acuan bagi satuan pendidikan
dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013, disamping itu juga
dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi MTs Al Falaah Pandak dan
analisis kondisi lingkungan madrasah
B. LANDASAN
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tanngal 5 Oktober
2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3
6. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 2676 Tahun 2013 tentang Kurikulum
2013 Mata Pelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Agama RI No. 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Madrasah;
9. Peraturan Menteri Agama RI No. 117 Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013 di Madrasah;
10. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tata kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
38 Tahun 2013;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang KI dan KD;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku
Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah;
4
18. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 2676 Tahun 2013 tentang
kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah.
19. Ketetapan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah
20. Peraturan Gubernur DIY Nomor 64 Thun 2013 Tentang Mata Pelajaran Bahasa
Jawa sebagai Muata Lokal Wajib di Sekolah
21. Peraturan Bupati Bantul Nomor 5a Tahun 2010 Tanggal 2 Januari 2010 Tentang
Pendidikan Batik
22. PMA No 165 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan
Bahasa Arab di Madrasah
23. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kemenag DIY Nomor KW.
12.2/PP.00.11/1374/2015 Tentang Kebijakan Pendidikan Madrasah. Madrasah
menyelenggaraan Program Tahfidz di semua jenjang minimal 1 juz
24. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 Tentang pendidikan Pramuka sebagai ekstra
wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
pendidikan tersebut yaitu StandarIsi (SI) dan Standar Kompetensis Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
5
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk:
a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
b. Belajar untuk memahami dan menghayati
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
Kewenagan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi
daerah. Dengan demikian daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan
untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan
pengalaman belajar, cara mengajar dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
C. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP MTs AL FALAAH PANDAK
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Berkaitan
dengan hal tersebut maka penyusunan KTSP perlu mempertimbangkan kebutuhan lokal
dan kepentingan globalisasi sehingga perlu melibatkan berbagai pihak guna mencapai
tujuan yang diharapkan.
Tujuan penyusunan kurikulum MTs Al Falaah Pandak adalah:
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum dikembangkan yang memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Kurikulum dikembangkan agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi,
minat, kecerdasan intelektual, emosional, spriritual dan kinestetik peserta didik secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
3. Tuntutan pembangunan daerah dan Nasional
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan tuntutan
pembangunan daerah duntuk penyusunanan nasional
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
6
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan tuntutan
pembangunan daerah dan nasional.
5. Dinamika perkembangan global
Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat
hidup berdampingan dengan bangsa lain
6. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum dikembangkan untuk mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
7. Sebagai pedoman penyelenggaraan di MTs Al Falaah
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi dan ciri khas
MTs Al Falaah Pandak
8. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di MTs Al Falaah.
Kurikulum dikembangkan untuk dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di MTs al Falaah termasuk didalannya untuk
penyusunan RKJM (Rencana Kegiatan Jangka Menengah) dan RKAM (Rencana
Kegiatan dan Anggaran Madrasah)
D. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP MTs AL FALAAH PANDAK
1. Peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia
Iman, takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian secara
utuh. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun agar semua mata pelajaran
dapat menunjang iman, takwa dan akhlak mulia
2. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis, dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan
moral pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global,
memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan
sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus
mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-
kemampuan ini dalam proses pembelajaran. Di samping itu juga karena madrasah
ini berada di bawah lembaga perserikatan NU, maka tentu bagian dari kurikulum
yang ada dipersiapkan untuk membentuk kader-kader NU di masa mendatang
7
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat , kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan,tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi daerah dan desentralisasi, kurikulum adalah salah media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional
6. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi. Dalam konteks MTs Al Falaah peserta didik diberikan bekal tertentu
untuk mendukung adanya jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup antara lain:
berkebun ( menanam tanaman obat, menanam tanaman hidup, menanam bibit
pohon produksi), pemanfaatan barang bekas (pengolahan plastik bekas, kertas
bekas dan kain perca) , pengolahan sampah organik (pembuatan pupuk kompos)
dan membatik
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan dimana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
8
perubahan. Pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum terus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan seni
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta
akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan
iman, takwa, dan akhlak mulia
9. Dinamika perkembangan global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasarbebas. Pergaulan antar bangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
Untuk itu MTs Al Falaah Pandak, peserta didik tidak hanya diajarkan bahasa
Inggris, tetapi juga bahasa Arab sehingga dapat mengikuti perkembangan global
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum
mempelajarai budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri satuan pendidikan
E. PRINSIP PELAKSANAAN KTSP MTs AL FALAAH PANDAK
Dalam melaksanakan kurikulum perlu memperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaan
kurikulum.
9
Tujuh prinsip pelaksanaan kurikulum :
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi anak
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, anak
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu serta memperoleh
kesempatan untuk mengekpresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan
2. Menegakkan kelima pilar belajar:
1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME
2. Belajar untuk memahami dan menghayati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Belajar untuk hidup bersama
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
3. Pelaksanaan kurikulum mendapatkan pelayanan perbaikan, pengayaan dan
percepatan. Sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi anak didik
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi siswa yang
berdimensi ke-Tuhanan, ke-individuan, ke-sosialan dan moral
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka, prinsip ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun
karso dan tut wuri handayani (didepan memberi contoh dan teladan, ditengah
membangun semangat dan prakasa, di belakang memberikan daya dan kekuatan
5. Kurikulum dilaksanakan menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media
sumber belajar dan teknologi yang memadai serta memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar dan alam menjadi guru (semua yang terjadi, tergelar
dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan)
6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang
pendidikan
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN MTs AL FALAAH
10
A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU No 20 tahun 2003)
B. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut
C. VISI MTs AL FALAAH PANDAK
Terbentuknya siswa yang berkarakter menjadi :
Intelek, Santun, Unggul, Taqwa, dan Mandiri ( INSAN UTAMA)
Indikator visi:
1. Intelek
a. Siswa menguasai Ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni pada tingkatannya.
b. Siswa mampu menjadikan IPTEKS sebagai kerangka pengembangan
intelektualnya
2. Santun
a. Siswa dapat mengembangkan akhlak mulia dalam kehidupannya.
b. Hormat pada orang tua, guru dan yang lebih tua serta kasih sayang dengan
sesamanya dan lingkungan hidupnya.
3. Unggul
Menjadikan siswa menjadi siswa yang unggul dalam intra, ekstra maupun
dalam bidang keagamaan
4. Taqwa
Siswa mampu menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama dan menjauhi
semua larangan agama
5. Mandiri
Siswa dengan bekal ketrampilan life skill diharapkan dapat lebih mandiri dalam
kehidupannya
11
D. MISI MTs AL FALAAH PANDAK
1. Melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang berkualitas untuk
menghasilkan siswa yang cerdas, kreatif dan intelek.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bernuansa islami untuk membentuk
siswa yang santun, berakhlaq karimah, cinta sesama dan lingkungan hidup
3. Mengintegrasikan pendidikan umum dengan pesantren untuk membentuk
siswa yang unggul dibidang agama
4. Mengintegrasikan pendidikan umum dengan pendidikan Islam untuk
memperkuat keimanan dan membentuk siswa yang bertaqwa
5. Memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi dirinya agar terbentuk
pribadi yang mandiri
E. TUJUAN PENDIDIKAN MTs AL FALAAH PANDAK
1. Terwujudnya lulusan yang berkualitas berwawasan imtaq dan iptek sehingga
mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan hidup
mandiri.
2. Terwujudnya lingkungan sekolah yang memenuhi kriteria & 7 K (keamanan,
kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan dan keasrian)
3. Terwujudnya peningkatan mutu pendidikan yang terukur dan terevaluasi secara
bertahap melalui kegiatan pembelajaran yang terintegrasi antara teori dan
praktek
4. Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang tertib, disiplin dan sehat
5. Terwujudnya peningkatan pelayanan pendidikan dan administrasi secara
efisien dan optimal
BAB III
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
12
A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MTs
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses,
standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar
Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi Lulusan Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah sebagai berikut:
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Ketrampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain sejenis.
B. KOMPETENSI INTI MATA PELAJARAN
Dari SKL tersebut, dikembangkanlah Kompetensi Inti yang terdiri (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Keempat kompetensi tersebut selanjutnya disebut kompetensi inti.
Kompetensi ini merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat
kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti,
sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas
yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
13
Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap
sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi
sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial
sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian,
kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang
dituangkan dalam Kompetensi Inti.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Adapun KI-1 sampai KI-3 untuk kelas VII sampai kelas VIII adalah:
Kelas /
KI
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
KI -1 Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang
dianutnya.
Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
KI -2 Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong
royong), santun,
percaya diri, dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
peduli (toleransi,
gotong royong),
santun, percaya diri,
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
peduli (toleransi,
gotong royong),
santun, percaya diri,
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
KI -3 Memahami
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
Memahami dan
menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
Memahami dan
menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
14
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak mata.
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI -4 Mencoba, mengolah,
dan menyaji
dalam ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak
(menulis, membaca,
menghitung,
menggambar, dan
mengarang)
sesuai dengan yang
dipelajari di
sekolah dan sumber
lain yang sama
dalam sudut
pandang/teori
Mengolah, menyaji
dan menalar
dalam ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak
(menulis, membaca,
menghitung,
menggambar, dan
mengarang)
sesuai dengan yang
dipelajari di
sekolah dan sumber
lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori
Mengolah, menyaji,
dan menalar
dalam ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak
(menulis, membaca,
menghitung,
menggambar, dan
mengarang)
sesuai dengan yang
dipelajari di
sekolah dan sumber
lain yang sama
dalam sudut
pandang/teori
Adapun tujuan dan cakupan muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata
pelajaran, yakni:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan:
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama,
akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan
jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan
mengembangkan logika, kemampuan berfikir dan analisis peserta didik
15
4. Kelompok mata pelajaran estetika bertujuan membentuk karakter peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan itu
dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni, dan budaya, ketrampilan,
dan muatan yang relevan
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan bertujuan membentuk
karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa
sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan
jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan. Ilmu pengetahuan alam, dan muatan
local yang relevan
6. Kelompok mata pelajaran Diniyah, (tahfidz) bertujuan untuk mengembangkan
dan membiasakan anak dengan mata pelajaran yang diajarkan di pesantren.
Tujuan dari rumpun mata pelajaran ini adaah membentuk karakter siswa yang
unggul dalam akhlak dan mencetak generasi tahfidz yang unggul.
Cakupan kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut:
NO KELOMPOK MATA
PELAJARAN CAKUPAN
1 Agama, Akhlak Mulia dan
Bahasa Arab
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikam agama sedangkan Bahasa Arab dimaksudkan
agar peserta didik mampu memahami bacaan dan
pembicaraan orang lain.
2
Kewarganegaraan
dan kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa
patriotisme, bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
16
manusia, kemajemukan bangsa, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum,
ketaatan membayar pajak dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi dan nepotisme
3
Ilmu Pengetahuan
dan teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir
ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri
4
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekpresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni
mencakup apresiasi dan ekpresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga dapat menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis
5 Jasmani, olahraga dan
kesehatan
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidupsehat
6 Diniyah Kelompok mata pelajaran tahfidz dan pesantren yang meliputi
tahfidz, fiqih, dan akhlak untuk membentuk kakrakter siswa
yang unggul dan mencetak tahfidz.
BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
17
A. PENGERTIAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peniatan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
KTSP adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, adalah ruang lingkup
matan silabus
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan
pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat :
a. Kerangka dasar dan struktur kurikulum,
b. Beban belajar,
c. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan
pendidikan,
d. Kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang
telah disepakati.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/ bahan/alat belajar.
18
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
poko/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
B. STRUKTUR KURIKULUM
1. Struktur Kurikulum MTs AL Falaah Kelas VII, VIII dan IX
Komponen Mata Pelajaran
Kelas dan Alokasi Waktu
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
A. Mata Pelajaran
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an-Hadist 2 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. SKI 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Bahasa Inggris 4 4 4
6. Matematika 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
KELOMPOK B
9. Seni Budaya 1 1 1
10. Penjasorkes 3 3 3
11.Prakarya 2 2 2
12. Tahfidz 2 2 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 2
2. Ke-NU-an 1 1 1
Jumlah
48 48 48
C. Pengembangan Diri
1. Fiqih Praktis
2. Kaidah Bahasa Arab
3. Tahsin dan Tajwid
19
4. Tasrif
5. Akidatul Awam
6. Sulamut Taufiq
7. Fathul Qorib
8. Pramuka
9. Bimbingan mata pelajaran UN
10. Sepakbola
11. Bulutangkis
12. Tenis Meja
13. Drumband
14. Kaligrafi
15. Hadroh
16. Seni Baca Al Qur’an
17. Beladiri Pencak silat
18. PMR
19. English Corner
C. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
Adapun MTs Al Falaah melaksanakan program mata pelajaran:
a. Pendidikan Agama
1. Al Qur’an Hadist
2. Akidah Akhlak
3. Fikih
4. SKI
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Arab
e. Bahasa Inggris
f. Matematika
g. Ilmu Pengetahuan Alam
20
h. Ilmu Pengetahuan Sosial
i. Tahfidz
j. Seni Budaya
k. Penjasorkes
l. Prakarya
m. B. Jawa
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah yang materinya tidak sesuai menjadi bagian mata pelajaran lain dan/atau
terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal di
MTs Al Falaah Pandak terdiri dari:
a. Bahasa Jawa
Landasan muatan lokal Bahasa Jawa tertuang dalam:
1. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 64 Tahun
2013 tentang mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib
di sekolah/madrasah
2. Surat Edaran Kepala Kanwil Kemenag DIY Nomor
Kw.12.2/I/PP.00/1803/2014 tentang mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai
muatan lokal di madrasah
Pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa diarahkan agar peserta didik
memiliki kemampuan berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap hasil karya sastra dan budaya Jawa
b. Ke NU an dan Aswaja
MTs Al Falaah Pandak merupakan madrasah yang berada di bawah Lembaga
Pendidikan Ma’arif Nu maka perlu mata pelajaran muatan lokal yang
berbasis ke NU an untuk mencetak kader-kader NU.
Landasan muatan lokal Ke NU an tertuang dalam SK Pimpinan Pusat
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU No. 66/SK/VIII/2006 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Nasional Aswaja dan Ke NU an
Tujuan: pengajaran Ke NU an dan Aswaja (Ahlul Sunah Wal Jama’ah )
adalah untuk mendidik siswa agar memahami landasan kehidupan beragama,
21
berbangsa dan bernegara ala Ahlul Sunah Wal Jama’ah dan dapat diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembang dengan dan mengekpresikan
diri sesuai sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam
bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan
kepramukaan, kepemimpinan dan kelompok ilmiah remaja. Pengembangan diri
bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan diri dilakukan secara
kualitatif, tidak kuantitatif seperti pelajaran.
Pengembangan diri terdiri atas 2 bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan pendukung
konseling
Individual dan Kelompok
Ekstrakurikuler Fikih Praktis
Kaidah Bahasa Arab
Qiroatul Kutub
Pramuka
Bimbingan Mapel UN
Sepakbola
Bulutangkis
Tenis Meja
22
Drumband
Kaligrafi
Hadroh
Seni Baca Al Qur’an
Seni Bela Diri Pencak Silat
PMR
English Corner
2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan
sebagai berikut:
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu kegiatan yang
dilakukan terjadwal
Upacara Bendera
Piket Kelas
Ibadah (sholat Dhuha dan Sholat
Dhuhur berjamaah)
Berdoa sesudah dan sebelum
pembelajaran di kelas ( Membaca
Asmaul Husna)
Spontan, adalah kegiatan tidak
terjadwal dalam kejadian khusus
Memberi dan menjawab salam
Meminta maaf
Berterima kasih
Mengunjungi orang sakit
Membuang sampah pada
tempatnya
Menolong orang yang sedang
kesusahan
Melerai pertengkaran
Keteladanan, adalah kegiatan dalam
bentuk perilaku sehari-hari
Mengambil sampah yang
berserakan
Meminta maaf
Cara berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Menghargai pendapat orang lain
23
Mentaati tata tertib (disiplin, taat
waktu)
Berpakaian rapi dan bersih
Berperilaku santun
Memberi salam ketika bertemu
4. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan,
kemudian secara produktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga
mampu mengatasinya. Secara umum tujuan kecakapan hidup adalah
mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa
mendatang secara menyeluruh.
Adapun tujuan secara khusus pendidikan kecakapan hidup adalah sebagai berikut:
1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan berbagai masalah
2. Memberi wawasan yang luas mengenai pengembangan peserta didik
3. Memberi bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
4. Mengembangkan pembelajaran fleksible sesuai dengan prinsip pendidikan
berbasis luas (broad based school)
5. Mengoptimalkan sumber daya di lingkungan sekolah dan di masyarakatsesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah
Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di MTs Al Falaah Pandak
adalah pengolahan sampah, daur ulang barang bekas, berkebun dan membatik.
24
Program Pembelajaran Pengolahan Sampah,
Pemanfaatan Barang Bekas dan Berkebun
MTs Al Falaah Pandak
KELAS MATERI
VII
BERKEBUN
1. Menananam tanaman obat
2. Menanam tanaman hidup
3. Menanam bibit pohon produksi (jati,
sengon, maoni, dll)
VIII
PEMANFAATAN BARANG BEKAS
1. Pengolahan plastik bekas
2. Pengolahan kertas bekas
3. Pengolahan kain perca
4. Membatik
IX PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
1. Pembuatan pupuk kompos
5. Pendidikan berbasis keunggulan Lokal dan Global
Ketrampilan lokal dan global di MTs Al Falaah pandak adalah kepesantrenan
a. Qiroatul Kutub (Baca Kitab Kuning Tanpa Harokat)
Dengan metode 33, sebuah metode yang praktis aplikatif dan pragmatis
diajarkan agar siswa mampu membaca dan memahami kitab kuning karya
ulama terdahulu
b. Tahfidzul Qur’an
Dengan metode hafalan secara berangsur-angsur, terus menerus dan
berkelanjutan. Siswa diharapkan mampu menghafalkan Al Qur’an baik secara
keseluruhan maupun surat-surat pilihan
c. Muhadasah Bahasa Arab
Program Muhadatsah yang diterapkan dengan metode pembiasaan berbicara
bahasa arab setiap hari, diharapkan siswa mampu berbahasa arab dengan baik
dan benar
d. Conversation Bahasa Inggris
25
Program pembiasaan berbahasa Inggris yang dilakukan setiap hari siswa
diharapkan mampu berbahasa Inggris dengan baik dan benar
6. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah suatu usaha sadar dan sistematis
dalam mengembangkan potensi peserta didik agar mampu melakukan proses
internalisasi, menghayati nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di
masyarakat, dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta
mengembangkan kehidupan bangsa yangbermartabat.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa harus dilakukan bersama oleh semua guru
dan pimpinan sekolah melalui semua mata pelajaran dan menjadi bagian yang tak
terpisahkan.
Integrasi budaya dan karakter bangsa pada masing-masing mata pelajaran
Aspek Budaya dan
Karakter Bangsa
Mata
Pelajaran
RE
LIG
IUS
JU
JU
R
TO
LE
RA
NS
I
DIS
IPL
IN
KE
RJA
KE
RA
S
KR
EA
TIF
MA
ND
IRI
DE
MO
KR
AT
IS
RA
SA
IN
GIN
TA
HU
SE
MA
NG
AT
CIN
TA
TA
NA
H A
IR
ME
NG
HA
RG
AI
PR
ES
TA
SI
BE
RS
AH
AB
AT
/KO
MU
NIK
AT
IF
CIN
TA
DA
MA
I
GE
MA
R M
EM
BA
CA
PE
DU
LI
LIN
GK
UN
GA
N
PE
DU
LI
SO
SIA
L
TA
NG
GU
NG
JA
WA
B
Pendidikan Agama
Bahasa Arab
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
IPA
IPS
26
Seni Budaya
Penjasorkes
Prakarya
Tahfidz
Bahasa Jawa
Ke NU an
Pengembangan Diri
D. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka untuk MTs Al Falaah Pandak
Sat
uan
Pen
did
ikan
Kel
as
Sat
u j
am
Pem
bag
ian
Tat
ap m
uka
Jum
lah J
am
pem
bag
ian p
er.
Min
ggu
Min
ggu E
fekti
f
per
tah
un
pel
ajar
an
Wak
tu
Pem
bel
ajar
an
Per
tah
un
Jum
lah j
am p
er
tahun @
40 m
enit
MTs
Al Falaah
Pandak
VII
40 menit
48 jam
39
1833 jam
pelajaran
109980
menit
Sat
uan
Pen
did
ikan
Kel
as
Sat
u j
am
Pem
bag
ian
Tat
ap m
uka
Jum
lah J
am
pem
bag
ian p
er.
Min
ggu
Min
ggu E
fekti
f
per
tah
un
pel
ajar
an
Wak
tu
Pem
bel
ajar
an
Per
tah
un
Jum
lah j
am p
er
tahun
@
40 m
enit
MTs
Al Falaah
Pandak
VIII
IX
40 menit
48 jam
39
1638 jam
pelajaran
65520
menit
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
27
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik.
Kegiatan mandiri (tidak terstruktur) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta
didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri (tidak terstruktur)
bagi peserta didik pada MTs Al Falaah Pandak maksimum 50% dari jumlah waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program
pendidikan MTs Al Falaah Bantul dengan menggunakan sistem paket adalah 3 tahun.
28
KKM
INDIKATOR
KKM
KD
KKM
MP
BAB V
KKM, KENAIKAN KELAS, KELULUSAN DAN MUTASI
A. KRITERIAN KETUNTASAN MINIMAL
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum MTs Al Falaah Pandak menggunakan
acuan kriteria. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan yaitu Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yang merupakan dasar dalam
menentukan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. KKM tersebut ditetapkan oleh
sekolah pada awal tahun ajaran dalam rapat dewan guru. Adapun KKM MTs Al Falaah
Pandak ditetapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
A. Pendidik atau kelompok pendidik menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung dan intake
peserta didik dengan skema sebagai berikut:
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, hingga KKM mata pelajaran.
B. Hasil penetapan KKM oleh pendidik atau kelompok guru mata pelajaran disahkan
oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.
C. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
yaitu peserta didik, komite madrasah, orangtua dan Kantor Departemen Agama.
D. KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
29
MTs Al Falaah Pandak menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai
berikut:
KKM Kelas VII
Mata Pelajaran Semester 1 Semester 2
KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 KI 1 KI 2 KI 3 KI 4
Al-Qur’an-Hadist B B 76 76 B B 76 76
Akidah-Akhlak B B 75 75 B B 75 75
Fikih B B 75 75 B B 75 75
SKI B B 75 75 B B 75 75
Pendidikan
Kewarganegaraan
B B 75 75 B B 75 75
Bahasa Indonesia B B 70 70 B B 70 70
Bahasa Arab B B 70 76 B B 70 76
Bahasa Inggris B B 72 73 B B 72 73
Matematika B B 70 70 B B 70 70
Ilmu Pengetahuan Alam B B 72 70 B B 72 70
Ilmu Pengetahuan Sosial B B 75 75 B B 75 75
Seni Budaya B B 75 75 B B 75 75
Penjasorkes B B 75 75 B B 75 75
Prakarya B B 75 75 B B 75 75
Tahfidzul Qur’an B B 76 76 B B 76 76
Muatan Lokal
Bahasa Jawa B B 70 70 B B 70 70
Ke-NU-an B B 75 75 B B 75 75
Pengembangan Diri B B B B B B B B
KKM Kelas VIII
Mata Pelajaran Semester 1 Semester 2
KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 KI 1 KI 2 KI 3 KI 4
Al-Qur’an-Hadist B B 77 77 B B 77 77
Akidah-Akhlak B B 76 76 B B 76 76
Fikih B B 77 77 B B 77 77
SKI B B 76 76 B B 76 76
30
Pendidikan
Kewarganegaraan
B B 76 76 B B 76 76
Bahasa Indonesia B B 73 73 B B 73 73
Bahasa Arab B B 74 76 B B 74 76
Bahasa Inggris B B 72 73 B B 72 73
Matematika B B 70 70 B B 70 70
Ilmu Pengetahuan Alam B B 73 72 B B 73 72
Ilmu Pengetahuan Sosial B B 76 76 B B 76 76
Seni Budaya B B 76 76 B B 76 76
Penjasorkes B B 75 75 B B 75 75
Prakarya B B 76 76 B B 76 76
Tahfidzul Qur’an B B 76 76 B B 76 76
Muatan Lokal
Bahasa Jawa B B 73 73 B B 73 73
Ke-NU-an B B 75 75 B B 75 75
Pengembangan Diri B B B B B B B B
KKM Kelas IX
Mata Pelajaran Semester 1 Semester 2
KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 KI 1 KI 2 KI 3 KI 4
Al-Qur’an-Hadist B B 78 78 B B 78 78
Akidah-Akhlak B B 76 76 B B 76 76
Fikih B B 78 78 B B 78 78
SKI B B 76 76 B B 76 76
Pendidikan
Kewarganegaraan
B B 76 76 B B 76 76
Bahasa Indonesia B B 75 75 B B 75 75
Bahasa Arab B B 76 78 B B 76 78
Bahasa Inggris B B 75 75 B B 75 75
Matematika B B 70 70 B B 70 70
Ilmu Pengetahuan Alam B B 75 74 B B 75 74
Ilmu Pengetahuan Sosial B B 76 76 B B 76 76
Seni Budaya B B 76 76 B B 76 76
31
Penjasorkes B B 75 75 B B 75 75
Prakarya B B 76 76 B B 76 76
Tahfidzul Qur’an B B 77 77 B B 77 77
Muatan Lokal
Bahasa Jawa B B 75 75 B B 75 75
Ke-NU-an B B 75 75 B B 75 75
Pengembangan Diri B B B B B B B B
B. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
1. Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran, menggunakan multi
metode, menyeluruh dan berkesinambungan, sehingga mampu mendorong siswa
untuk lebih berprestasi. Penilaian tersebut mencakup kinerja siswa dalam
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Kegiatan
tersebut meliputi proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan
didukung oleh bukti-bukti otentik dan akurat. Konsistensi metode penilaian dan
pelaporan akan menjadi pilar dalam melakukan pertanggungjawaban kepada publik
tentang proses pembelajaran yang dilakukan di MTs Al Falaah Pandak.
Penilaian tersebut didasarkan pada lima panduan penilaian yang ditetapkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang meliputi:
1) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
2) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan
3) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Estetika
5) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Penilaian hasil belajar siswa:
a. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik
sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum
mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi oleh guru mata pelajaran
32
. Remedial bisa dilakukan dalam bentuk tugas dan program. Remedial dilakukan
antara dua sampai dengan 4 kali atau sampai mencapai KKM. Bagi siswa yang
sudah mencapai atau melebihi KKM berhak mendapat pengayaan oleh guru
dengan nilai yang diperhitungkan. Penghitungan nilai didasarkan pada nilai
tertinggi dari perolehan nilai yang dicapai siswa. Bentuk pengayaan dirancang
oleh masing-masing guru mata pelajaran.
b. Penilaian Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodikuntuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan Penilaian Tengah Semester meliputi
seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Waktu pelaksanaan Penilaian Tengah Semester MTs Al Falaah tercantum dalam
kalender akademik
c. Penilaian Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
penilaian ini meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada
semester tersebut.
d. Penilaian Akhir Tahun adalah kegiatan yang dilakukan pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.
Cakupan penilaian ini meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan KD
pada semester tersebut.
e. Bagi siswa yang tidak memenuhi KKM pada mata pelajaran tertentu perlu
diberikan remedial oleh guru mata pelajaran . Remedial bisa dilakukan dalam
bentuk tugas dan program. Remedial dilakukan antara dua sampai dengan 4 kali
atau sampai mencapai KKM.
f. Bagi siswa yang sudah mencapai atau melebihi KKM berhak mendapat
pengayaan oleh guru dengan nilai yang diperhitungkan. Penghitungan nilai
didasarkan pada nilai tertinggi dari perolehan nilai yang dicapai siswa. Bentuk
pengayaan dirancang oleh masing-masing guru mata pelajaran.
2. Kenaikan KelasVII ke kelas VIII dan Kelas VIII ke kelas IX Sebagai berikut
berikut :
a. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
b. Dilaksanakan setiap akhir pelajaran
33
c. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
d. Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal pada semua indikator hasil belajar, kompetensi dasar, dan
standar kompetensi pada semua mata pelajaran
e. Siswa dinyatakan mengulang di kelas yang sama, apabila belum mencapai
ketuntasan minimal pada sebagian besar indikator, kompetensi dasar, dan
standar kompetensi dasar pada lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran atau mata
pelajaran PKn dan atau di salah satu mata pelajaran UAMBN sampai batas akhir
tahun pelajaran
f. Ketika mengulang di kelas yang sama nilai siswa untuk semua indikator hasil
belajar, kompetensi dasar, standar kompetensi yang ketuntasannya belajar
minimalnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun
sebelumnya
g. Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpha) dalam satu tahun pelajaran ( Semester
1 dan semester 2 ) paling banyak 10 % (24 hari ).
3. Kelulusan
Berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Inodnesia
No 4 Tahun 2018 pasal 19,
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan c. lulus ujian
satuan/program pendidikan.
2) Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
satuan/program pendidikan yang bersangkutan.
Dan berdasarkan pasal 20 yang menyatakan bahawa peserta didik dinyatkan
lulus dari sekolah jika telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII sampai
kelas IX.
C. MUTASI
34
Penerimaan peserta didik pindahan dapat diterima di MTs Al Falaah Pandak dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Membawa Raport Asli, SKHUN asli dan surat surat yang diperlukan.
2. Jika peserta didik merupakan anak PNS/POLRI, disertai surat pindah tugas orang
tua
3. Jika peserta didik bukan anak PNS/POLRI, disertai surat keterangan pindah orang
tua dari kalurahan.kecamatan.
4. Jika peserta didik dari luar kementerian agama, harus mendapatkan rekomendasi
dari kantor wilayah kementerian agama tingkat propinsi.
5. Perpindahan peserta didik dapat diterima jika daya tampung / formasi masih ada.
6. Perpindahan peserta didik karena adanya bencana alam, wajib diterima.
7. Peserta didik pindahan wajib memiliki surat keterangan bebas narkoba dari instansi
yang berwenang.
BAB. VI
35
KALENDER PENDIDIKAN
A. BEBAN BELAJAR
Satuan Pendidikan MTs Al Falaah Pandak melaksanakan program
pendidikan dengan menggunakan sistem paket/semester. Beban belajar yang diatur
pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan MTs Al
Falaah Pandak. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum
yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem
Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per
jam pembelajaran pada masing-masing satuan pelajaran di MTs Al Falaah Pandak
berlangsung selama 40 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu di MTs Al Falaah Pandak
adalah 48 jam pembelajaran. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan adalah
sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka untuk MTs Al Falaah Pandak
36
Sat
uan
Pen
did
ikan
Kel
as
Sat
u j
am
Pem
bag
ian
Tat
ap m
uka
Jum
lah J
am
pem
bag
ian p
er.
Min
ggu
Min
ggu E
fekti
f
per
tah
un
pel
ajar
an
Wak
tu
Pem
bel
ajar
an
Per
tah
un
Jum
lah j
am p
er
tahun @
40 m
enit
MTs
Al Falaah
Pandak
VII,
VIII &
IX
40 menit
42 jam
39
1833 jam
pelajaran
109980
menit
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik.
Kegiatan mandiri (tidak terstruktur) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta
didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri (tidak terstruktur)
bagi peserta didik pada MTs Al Falaah 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program pendidikan MTs Al Falaah
dengan menggunakan sistem paket adalah 3 tahun
B. ALOKASI WAKTU
Kurikulum satuan pendidikan di MTs Al Falaah Pandak diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
37
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran, terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
Tabel XI : Alokasi Waktu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lain pada
Kelender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif
belajar
39 minggu/
tahun
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap satuan
pendidikan
2. Jeda antar semester Maksimum 2
minggu
Antara semester I dan II
3. Libur akhir tahun
pelajaran
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
4. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
5. Hari libur
umum/nasional
Maksimum 2
minggu
Disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah
38
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
6. Hari libur khusus Maksimum 1
minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
ciri kekhususan masing-masing
7. Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
C. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan Mts Al Falaah Pandak Bantul disusun dengan mengacu
kepada:
1. Kalender Pendidikan Nasional
2. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
3. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten
Bantul
4. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kalender Pendidikan yang telah tersusun setiap tahun pelajaran berfungsi
sebagai patokan untuk menghitung jam efektif dan membagi waktu kegiatan belajar
mengajar dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
39
RENCANA KEGIATAN AKADEMIK MTs AL FALAAH PANDAK
TAHUN PELAJARAN 2018 - 2019
1. 02 – 07 Juli 2018 Libur Hari Raya Idul Fitri 1439 H
2. 09 Juli 2018 Hari Pertama Masuk Madrasah
3. 09 Juli – 29 November 2018 KBM Semester Gasal
4. 09 s/d 11 Juli 2018 MOS
5. 17 Agustus 2011 Proklamasi Kemerdekaan RI
6. 21 – 22 Agustus 2018 Libur Idul Adha 1440 H
7. 11 September 2018 Libur Tahun Baru Islam 1440 H
8. 17 – 25 September 2018 Penilaian Tengah Semester Gasal
9. 20 November 2018 Maulid Nabi Muhammad SAW
10. 25 November 2018 Hari Guru
11. 30 November – 08
Desember 2018 Penilaian Akhir Semester Gasal
12. 10 – 12 Desember 2018 Perbaikan Nilai UAS
13. 15 Desember 2018 Pembagian Raport
14. 17 Desember- 31 Desember
2018 Libur Semester Ganjil
15. 25 Desember 2018 Libur Natal
16. 1 Januari 2019 Libur Tahun Baru 2019
17. 3 Januari 2019 Hari Amal Bakti Kementerian
Agama
18. 2 Januari – 15 Juni 2018 KBM Semester Genap
19. 17 – 19 Januari 2019 Study Tour
20. 5 Februari 2019 Libur Tahun Baru Imlek
21. 3 Maret 2019 Libur Isra’ Mikra’ Nabi Muhammad
SAW
22. 7 Maret 2019 Libur Hari Raya Nyepi
23. 11 – 19 Maret 2019 Penilaian Tengah Semester Genap
24. 12 – 13 April 2019 Kemah
25. 19 April 2019 Libur Wafat Isa Al Masih
26. 22 – 26 April 2019 Perkiraan UAMBN
27. UAMBN Susulan
40
28. 27 April – 04 Mei 2019 USBN
29. 1 Mei 2019 Hari Buruh Nasional
30. 6 – 9 Mei 2019 UN Utama
31. 13 – 16 Mei 2016 UN Susulan
32. 19 Mei 2019 Libur Hari Raya Waisak
33. 30 Mei 2019 Libur Kenaikan Isa Al Masih
34. 1 Juni 2019 Libur Hari Lahir Pancasila
35. 5 – 6 Juni 2019 Hari Raya Idul Fitri 1440 H
36. 17 –25 Juni 2019 Penilaian Akhir Tahun
37. 26 – 27 Juni 2019 Perbaikan Nilai PAT
38. 29 Juni 2019 Penyerahan Laporan Hasil Belajar
39. 30 Juni – 14 Juli 2019 Libur Semester Genap
41
BAB VII
PENUTUP
Sebagaimana yang telah diuraikan di pendahuluan bahwa fungsi pendidikan
budaya dan karakter bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga
menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat mencerminkan budaya bangsa
Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak
semata –mata hanya dilakukan di madrasah melalui serangkaian kegiatan belajar
mengajar baik melalui mata pelajaran maupun pengembangan diriyang dilakukan kelas
maupun di luar kelas.
Pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan seperti: religius, jujur, disiplin, toleran,
kerja keras , cinta damai, tanggung jawab dll. Perlu dimulai dari lingkungan yang paling
terkecil seperti keluarga samapai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat nilai-
nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan yang akhirnya dapat membentuk pribadi
karakter peserta didik yang selanjutnya pencerminan hidup suatu bangsa yang besar agar
semua bisa berjalan dengan baik maka perlu diformalkan dalam kurikulum MTs Al
Falaah Pandak Bantul.
MTs Al Falaah Pandak Bantul ini diperuntukan kepada semua warga madrasah
,terutama peserta didik , pendidik dan tenaga kependidikan, pembentukan budaya
madrasah dapat dilakukan oleh madrasah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan,pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik ,
penilaian bersifat komprehensif perencanaan tingkat madrasah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan di tingkat MTs Al Falaah Pandak Bantul,
seperti menetapkan Visi, Misi, tujuan ,Struktur kurikulum, Kalender akademi dan
penyusunan silabus, keseluruhan perencanaan madrasah yang bertitik tolak dari
melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan madrasah akan dapat dihasilkan progam
pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah
pengetahuan dan ketrampilan melainkan juga sikap perilaku yang akhirnya dapat
membentuk ahklak yang baik, Pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan merupakan
mata pelajaran yang berdiri sendiri atau nilai yang diharapkan ,tetapi lebih dari upaya
penanaman nilai –nilai baik melalui mata pelajaran , progam pengembangan diri maupun
budaya madrasah.
Peta nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan
Kompetensi Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) yang terdapat dalam Standar Isi ( SI
42
) begitu pula melalui pengembangan diri,seperti kegiatan rutin madrasah, kegiatan
spontan, keteladanan,perencanaan pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
ini dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di madrasah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan dalam kurikulum madrasah yang
selanjutnya diharapkan menjadi budaya madrasah.
Mengingat pentingnya Kurikulum2013 sebagai pedoman pelaksanaan program
pendidikan di MTs Al Falaah Pandak Bantul perlu bantuan dan dukungan dari semua
pihak sangat kami harapkan guna mencapai tujuan pendidikan dan mengantar peserta
didikmenjadi generasi muda yang berkualitas.
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di tingkat madrasah pada tahun pertama,
program evaluasi dan refleksi penerapan Kurikulum 2013 tetap dilaksanakan dengan
harapan dapat melakuka perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang telah berjalan
dan yang akan dilaksanakan. Tak lupa masukan dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun, tetap kami harapkan guna penyempurnaan kurikulum ini.