BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG -...

42
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dirasakan dewasa ini berkembang sangat pesat, maka mau tidak mau dituntut untuk selalu mengadakan perubahan-perubahan agar dapat segera mengejar ketertinggalan terutama dalam bidang pendidikan. Untuk mewujudkan semuanya itu perlu adanya perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan kemajuan dibidang pendidikan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau disebut dengan Kurikulum 2004 berkembang menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir menerapkan kurikulum 2013. KTSP Madrasah Tsanawiyah Al Falaah Pandak diberi kewenangan untuk mengadakan perubahan disesuaikan dengan perkembangan potensi, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungan Madrasah, standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X Kurikulum, pasal 36 ayat (1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan (2) kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan Bab III Standar Isi bagian kedua kerangka dasar dan struktur kurikulum pasal 6 Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas ; 1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia, 2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4) kelompok mata pelajaran estetika dan 5) kelompok mata pelajaran jasmani , olahraga, dan kesehatan. Memperhatikan tuntutan perkembangan dibidang pendidikan maka madrasah perlu mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG -...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dirasakan dewasa ini

berkembang sangat pesat, maka mau tidak mau dituntut untuk selalu mengadakan

perubahan-perubahan agar dapat segera mengejar ketertinggalan terutama dalam

bidang pendidikan. Untuk mewujudkan semuanya itu perlu adanya perubahan

kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan kemajuan dibidang pendidikan dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi atau disebut dengan Kurikulum 2004 berkembang

menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir menerapkan

kurikulum 2013.

KTSP Madrasah Tsanawiyah Al Falaah Pandak diberi kewenangan untuk

mengadakan perubahan disesuaikan dengan perkembangan potensi, kebutuhan dan

kepentingan peserta didik dan lingkungan Madrasah, standar kompetensi lulusan dan

standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.

Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Republik Indonesia nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X Kurikulum, pasal 36 ayat

(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan (2) kurikulum pada

semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai

dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional

Pendidikan Bab III Standar Isi bagian kedua kerangka dasar dan struktur kurikulum

pasal 6 Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah terdiri atas ;

1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia,

2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

4) kelompok mata pelajaran estetika dan

5) kelompok mata pelajaran jasmani , olahraga, dan kesehatan.

Memperhatikan tuntutan perkembangan dibidang pendidikan maka

madrasah perlu mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah

2

Tsanawiyah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikembangkan di MTs Al

Falaah Pandak, mengakomodir kepentingan yang ada di madrasah untuk

dikembangkan secara optimal.

Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 pada semua jenjang kelas di MTs

Al Falaah untuk Tahun Pelajaran 2018/2019, maka MTs Al Falaah Pandak perlu

melakukan revisi terhadap dokumen kurikulum MTs Al Falaah Pandak pada tahun

pelajaran sebelumnya (2017/2018), begitu juga dengan implementasinya disesuaikan

dengan kondisi riil madrasah saat ini.

Kurikulum MTs Al Falaah Pandak menjadi acuan bagi satuan pendidikan

dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip

pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013, disamping itu juga

dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi MTs Al Falaah Pandak dan

analisis kondisi lingkungan madrasah

B. LANDASAN

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tanngal 5 Oktober

2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

3

6. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 2676 Tahun 2013 tentang Kurikulum

2013 Mata Pelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61

Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar

dan Pendidikan Menengah;

8. Peraturan Menteri Agama RI No. 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Madrasah;

9. Peraturan Menteri Agama RI No. 117 Tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikulum 2013 di Madrasah;

10. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Susunan Organisasi, dan Tata kerja Kementerian Negara Republik Indonesia

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor

38 Tahun 2013;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21

Tahun 2016 tentang Standar Isi;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2016 tentang Standar Proses;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2016 tentang KI dan KD;

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku

Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah;

4

18. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 2676 Tahun 2013 tentang

kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di

Madrasah.

19. Ketetapan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Panduan

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jenjang Pendidikan

Dasar dan Menengah

20. Peraturan Gubernur DIY Nomor 64 Thun 2013 Tentang Mata Pelajaran Bahasa

Jawa sebagai Muata Lokal Wajib di Sekolah

21. Peraturan Bupati Bantul Nomor 5a Tahun 2010 Tanggal 2 Januari 2010 Tentang

Pendidikan Batik

22. PMA No 165 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan

Bahasa Arab di Madrasah

23. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kemenag DIY Nomor KW.

12.2/PP.00.11/1374/2015 Tentang Kebijakan Pendidikan Madrasah. Madrasah

menyelenggaraan Program Tahfidz di semua jenjang minimal 1 juz

24. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 Tentang pendidikan Pramuka sebagai ekstra

wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu

ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi

dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum

disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program

pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam

mengacu pada standar nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,

proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar

pendidikan tersebut yaitu StandarIsi (SI) dan Standar Kompetensis Lulusan (SKL)

merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan

kurikulum.

5

Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan

peserta didik untuk:

a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME

b. Belajar untuk memahami dan menghayati

c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain

e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

Kewenagan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah

menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi

daerah. Dengan demikian daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan

untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan

pengalaman belajar, cara mengajar dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP MTs AL FALAAH PANDAK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Berkaitan

dengan hal tersebut maka penyusunan KTSP perlu mempertimbangkan kebutuhan lokal

dan kepentingan globalisasi sehingga perlu melibatkan berbagai pihak guna mencapai

tujuan yang diharapkan.

Tujuan penyusunan kurikulum MTs Al Falaah Pandak adalah:

1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian

peserta didik secara utuh. Kurikulum dikembangkan yang memungkinkan semua mata

pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kemampuan peserta didik.

Kurikulum dikembangkan agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi,

minat, kecerdasan intelektual, emosional, spriritual dan kinestetik peserta didik secara

optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya

3. Tuntutan pembangunan daerah dan Nasional

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan tuntutan

pembangunan daerah duntuk penyusunanan nasional

4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

6

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan tuntutan

pembangunan daerah dan nasional.

5. Dinamika perkembangan global

Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat

hidup berdampingan dengan bangsa lain

6. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Kurikulum dikembangkan untuk mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan

persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia

7. Sebagai pedoman penyelenggaraan di MTs Al Falaah

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi dan ciri khas

MTs Al Falaah Pandak

8. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di MTs Al Falaah.

Kurikulum dikembangkan untuk dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran baik

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di MTs al Falaah termasuk didalannya untuk

penyusunan RKJM (Rencana Kegiatan Jangka Menengah) dan RKAM (Rencana

Kegiatan dan Anggaran Madrasah)

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP MTs AL FALAAH PANDAK

1. Peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia

Iman, takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian secara

utuh. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun agar semua mata pelajaran

dapat menunjang iman, takwa dan akhlak mulia

2. Kebutuhan kompetensi masa depan

Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan

berkomunikasi, berpikir kritis, dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan

moral pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung

jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global,

memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan

sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus

mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-

kemampuan ini dalam proses pembelajaran. Di samping itu juga karena madrasah

ini berada di bawah lembaga perserikatan NU, maka tentu bagian dari kurikulum

yang ada dipersiapkan untuk membentuk kader-kader NU di masa mendatang

7

3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia

secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)

berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan

memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat , kecerdasan intelektual,

emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.

4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan,tantangan, dan karakteristik

lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan

karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,

kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang

relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah

5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi daerah dan desentralisasi, kurikulum adalah salah media

pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi

masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,

kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan

nasional

6. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi

peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh

sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta

didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan

pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang

lebih tinggi. Dalam konteks MTs Al Falaah peserta didik diberikan bekal tertentu

untuk mendukung adanya jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup antara lain:

berkebun ( menanam tanaman obat, menanam tanaman hidup, menanam bibit

pohon produksi), pemanfaatan barang bekas (pengolahan plastik bekas, kertas

bekas dan kain perca) , pengolahan sampah organik (pembuatan pupuk kompos)

dan membatik

7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS)

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat

berbasis pengetahuan dimana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama

8

perubahan. Pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian

perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan

perubahan. Oleh karena itu, kurikulum terus dikembangkan secara berkala dan

berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan seni

8. Agama

Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta

akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh

karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan

iman, takwa, dan akhlak mulia

9. Dinamika perkembangan global

Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang

sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasarbebas. Pergaulan antar bangsa

yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta

mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

Untuk itu MTs Al Falaah Pandak, peserta didik tidak hanya diajarkan bahasa

Inggris, tetapi juga bahasa Arab sehingga dapat mengikuti perkembangan global

10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan

peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan

dan kesatuan bangsa

11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya

masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan

dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum

mempelajarai budaya dari daerah dan bangsa lain.

12. Kesetaraan Jender

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan

dengan memperhatikan kesetaraan jender

13. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri satuan pendidikan

E. PRINSIP PELAKSANAAN KTSP MTs AL FALAAH PANDAK

Dalam melaksanakan kurikulum perlu memperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaan

kurikulum.

9

Tujuh prinsip pelaksanaan kurikulum :

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi anak

didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, anak

didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu serta memperoleh

kesempatan untuk mengekpresikan dirinya secara bebas, dinamis dan

menyenangkan

2. Menegakkan kelima pilar belajar:

1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME

2. Belajar untuk memahami dan menghayati

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

4. Belajar untuk hidup bersama

5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

3. Pelaksanaan kurikulum mendapatkan pelayanan perbaikan, pengayaan dan

percepatan. Sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi anak didik

dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi siswa yang

berdimensi ke-Tuhanan, ke-individuan, ke-sosialan dan moral

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan saling menerima dan

menghargai, akrab, terbuka, prinsip ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun

karso dan tut wuri handayani (didepan memberi contoh dan teladan, ditengah

membangun semangat dan prakasa, di belakang memberikan daya dan kekuatan

5. Kurikulum dilaksanakan menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media

sumber belajar dan teknologi yang memadai serta memanfaatkan lingkungan

sekitar sebagai sumber belajar dan alam menjadi guru (semua yang terjadi, tergelar

dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam

dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan)

6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah

7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen mata pelajaran, muatan lokal dan

pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan

kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang

pendidikan

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN MTs AL FALAAH

10

A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU No 20 tahun 2003)

B. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut

C. VISI MTs AL FALAAH PANDAK

Terbentuknya siswa yang berkarakter menjadi :

Intelek, Santun, Unggul, Taqwa, dan Mandiri ( INSAN UTAMA)

Indikator visi:

1. Intelek

a. Siswa menguasai Ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni pada tingkatannya.

b. Siswa mampu menjadikan IPTEKS sebagai kerangka pengembangan

intelektualnya

2. Santun

a. Siswa dapat mengembangkan akhlak mulia dalam kehidupannya.

b. Hormat pada orang tua, guru dan yang lebih tua serta kasih sayang dengan

sesamanya dan lingkungan hidupnya.

3. Unggul

Menjadikan siswa menjadi siswa yang unggul dalam intra, ekstra maupun

dalam bidang keagamaan

4. Taqwa

Siswa mampu menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama dan menjauhi

semua larangan agama

5. Mandiri

Siswa dengan bekal ketrampilan life skill diharapkan dapat lebih mandiri dalam

kehidupannya

11

D. MISI MTs AL FALAAH PANDAK

1. Melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang berkualitas untuk

menghasilkan siswa yang cerdas, kreatif dan intelek.

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bernuansa islami untuk membentuk

siswa yang santun, berakhlaq karimah, cinta sesama dan lingkungan hidup

3. Mengintegrasikan pendidikan umum dengan pesantren untuk membentuk

siswa yang unggul dibidang agama

4. Mengintegrasikan pendidikan umum dengan pendidikan Islam untuk

memperkuat keimanan dan membentuk siswa yang bertaqwa

5. Memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi dirinya agar terbentuk

pribadi yang mandiri

E. TUJUAN PENDIDIKAN MTs AL FALAAH PANDAK

1. Terwujudnya lulusan yang berkualitas berwawasan imtaq dan iptek sehingga

mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan hidup

mandiri.

2. Terwujudnya lingkungan sekolah yang memenuhi kriteria & 7 K (keamanan,

kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan dan keasrian)

3. Terwujudnya peningkatan mutu pendidikan yang terukur dan terevaluasi secara

bertahap melalui kegiatan pembelajaran yang terintegrasi antara teori dan

praktek

4. Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang tertib, disiplin dan sehat

5. Terwujudnya peningkatan pelayanan pendidikan dan administrasi secara

efisien dan optimal

BAB III

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

12

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MTs

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi

Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses,

standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar

Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang

diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi Lulusan Sekolah

Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah sebagai berikut:

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Ketrampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif

dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari

disekolah dan sumber lain sejenis.

B. KOMPETENSI INTI MATA PELAJARAN

Dari SKL tersebut, dikembangkanlah Kompetensi Inti yang terdiri (1)

kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)

keterampilan. Keempat kompetensi tersebut selanjutnya disebut kompetensi inti.

Kompetensi ini merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi

lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat

kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti,

sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas

yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar

pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

13

Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap

sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi

sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial

sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian,

kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang

merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang

dituangkan dalam Kompetensi Inti.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Adapun KI-1 sampai KI-3 untuk kelas VII sampai kelas VIII adalah:

Kelas /

KI

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

KI -1 Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang dianutnya.

Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang

dianutnya.

Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang dianutnya

KI -2 Menghargai dan

menghayati perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong

royong), santun,

percaya diri, dalam

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya.

Menghargai dan

menghayati perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab,

peduli (toleransi,

gotong royong),

santun, percaya diri,

dalam berinteraksi

secara efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya.

Menghargai dan

menghayati perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab,

peduli (toleransi,

gotong royong),

santun, percaya diri,

dalam berinteraksi

secara efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya.

KI -3 Memahami

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural)

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

pengetahuan,

Memahami dan

menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural)

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

Memahami dan

menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural)

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

14

teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya terkait

fenomena dan

kejadian tampak mata.

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya terkait

fenomena dan

kejadian tampak mata.

KI -4 Mencoba, mengolah,

dan menyaji

dalam ranah konkret

(menggunakan,

mengurai,

merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak

(menulis, membaca,

menghitung,

menggambar, dan

mengarang)

sesuai dengan yang

dipelajari di

sekolah dan sumber

lain yang sama

dalam sudut

pandang/teori

Mengolah, menyaji

dan menalar

dalam ranah konkret

(menggunakan,

mengurai,

merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak

(menulis, membaca,

menghitung,

menggambar, dan

mengarang)

sesuai dengan yang

dipelajari di

sekolah dan sumber

lain yang

sama dalam sudut

pandang/teori

Mengolah, menyaji,

dan menalar

dalam ranah konkret

(menggunakan,

mengurai,

merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak

(menulis, membaca,

menghitung,

menggambar, dan

mengarang)

sesuai dengan yang

dipelajari di

sekolah dan sumber

lain yang sama

dalam sudut

pandang/teori

Adapun tujuan dan cakupan muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata

pelajaran, yakni:

1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk

peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau

kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,

estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.

2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan:

membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan

cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama,

akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan

jasmani.

3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan

mengembangkan logika, kemampuan berfikir dan analisis peserta didik

15

4. Kelompok mata pelajaran estetika bertujuan membentuk karakter peserta didik

menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan itu

dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni, dan budaya, ketrampilan,

dan muatan yang relevan

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan bertujuan membentuk

karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa

sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan

jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan. Ilmu pengetahuan alam, dan muatan

local yang relevan

6. Kelompok mata pelajaran Diniyah, (tahfidz) bertujuan untuk mengembangkan

dan membiasakan anak dengan mata pelajaran yang diajarkan di pesantren.

Tujuan dari rumpun mata pelajaran ini adaah membentuk karakter siswa yang

unggul dalam akhlak dan mencetak generasi tahfidz yang unggul.

Cakupan kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut:

NO KELOMPOK MATA

PELAJARAN CAKUPAN

1 Agama, Akhlak Mulia dan

Bahasa Arab

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup

etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari

pendidikam agama sedangkan Bahasa Arab dimaksudkan

agar peserta didik mampu memahami bacaan dan

pembicaraan orang lain.

2

Kewarganegaraan

dan kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan

peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta

peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa

patriotisme, bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi

16

manusia, kemajemukan bangsa, kesetaraan gender,

demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum,

ketaatan membayar pajak dan sikap serta perilaku anti

korupsi, kolusi dan nepotisme

3

Ilmu Pengetahuan

dan teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu

pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir

ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri

4

Estetika

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk

meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekpresikan dan

kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni

mencakup apresiasi dan ekpresi, baik dalam kehidupan

individual sehingga dapat menikmati dan mensyukuri hidup,

maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu

menciptakan kebersamaan yang harmonis

5 Jasmani, olahraga dan

kesehatan

Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik

serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidupsehat

6 Diniyah Kelompok mata pelajaran tahfidz dan pesantren yang meliputi

tahfidz, fiqih, dan akhlak untuk membentuk kakrakter siswa

yang unggul dan mencetak tahfidz.

BAB IV

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

17

A. PENGERTIAN

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peniatan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

KTSP adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan

muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, adalah ruang lingkup

matan silabus

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi tamatan,

kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan

pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat :

a. Kerangka dasar dan struktur kurikulum,

b. Beban belajar,

c. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan

pendidikan,

d. Kalender pendidikan.

SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta

didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau

kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang

telah disepakati.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema

tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/ bahan/alat belajar.

18

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

poko/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian.

B. STRUKTUR KURIKULUM

1. Struktur Kurikulum MTs AL Falaah Kelas VII, VIII dan IX

Komponen Mata Pelajaran

Kelas dan Alokasi Waktu

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

A. Mata Pelajaran

KELOMPOK A

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an-Hadist 2 2 2

b. Akidah-Akhlak 2 2 2

c. Fikih 2 2 2

d. SKI 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Bahasa Arab 3 3 3

5. Bahasa Inggris 4 4 4

6. Matematika 5 5 5

7. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

KELOMPOK B

9. Seni Budaya 1 1 1

10. Penjasorkes 3 3 3

11.Prakarya 2 2 2

12. Tahfidz 2 2 2

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa 2 2 2

2. Ke-NU-an 1 1 1

Jumlah

48 48 48

C. Pengembangan Diri

1. Fiqih Praktis

2. Kaidah Bahasa Arab

3. Tahsin dan Tajwid

19

4. Tasrif

5. Akidatul Awam

6. Sulamut Taufiq

7. Fathul Qorib

8. Pramuka

9. Bimbingan mata pelajaran UN

10. Sepakbola

11. Bulutangkis

12. Tenis Meja

13. Drumband

14. Kaligrafi

15. Hadroh

16. Seni Baca Al Qur’an

17. Beladiri Pencak silat

18. PMR

19. English Corner

C. MUATAN KURIKULUM

1. Mata Pelajaran

Adapun MTs Al Falaah melaksanakan program mata pelajaran:

a. Pendidikan Agama

1. Al Qur’an Hadist

2. Akidah Akhlak

3. Fikih

4. SKI

b. Pendidikan Kewarganegaraan

c. Bahasa Indonesia

d. Bahasa Arab

e. Bahasa Inggris

f. Matematika

g. Ilmu Pengetahuan Alam

20

h. Ilmu Pengetahuan Sosial

i. Tahfidz

j. Seni Budaya

k. Penjasorkes

l. Prakarya

m. B. Jawa

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi

yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan

daerah yang materinya tidak sesuai menjadi bagian mata pelajaran lain dan/atau

terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal di

MTs Al Falaah Pandak terdiri dari:

a. Bahasa Jawa

Landasan muatan lokal Bahasa Jawa tertuang dalam:

1. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 64 Tahun

2013 tentang mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib

di sekolah/madrasah

2. Surat Edaran Kepala Kanwil Kemenag DIY Nomor

Kw.12.2/I/PP.00/1803/2014 tentang mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai

muatan lokal di madrasah

Pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa diarahkan agar peserta didik

memiliki kemampuan berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan

apresiasi terhadap hasil karya sastra dan budaya Jawa

b. Ke NU an dan Aswaja

MTs Al Falaah Pandak merupakan madrasah yang berada di bawah Lembaga

Pendidikan Ma’arif Nu maka perlu mata pelajaran muatan lokal yang

berbasis ke NU an untuk mencetak kader-kader NU.

Landasan muatan lokal Ke NU an tertuang dalam SK Pimpinan Pusat

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU No. 66/SK/VIII/2006 tentang

Pemberlakuan Kurikulum Nasional Aswaja dan Ke NU an

Tujuan: pengajaran Ke NU an dan Aswaja (Ahlul Sunah Wal Jama’ah )

adalah untuk mendidik siswa agar memahami landasan kehidupan beragama,

21

berbangsa dan bernegara ala Ahlul Sunah Wal Jama’ah dan dapat diamalkan

dalam kehidupan sehari-hari

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembang dengan dan mengekpresikan

diri sesuai sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam

bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga

kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan

pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan

sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan

kepramukaan, kepemimpinan dan kelompok ilmiah remaja. Pengembangan diri

bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan diri dilakukan secara

kualitatif, tidak kuantitatif seperti pelajaran.

Pengembangan diri terdiri atas 2 bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak

terprogram.

1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan

perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan

peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal melalui

penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Pelaksanaan

Layanan dan kegiatan pendukung

konseling

Individual dan Kelompok

Ekstrakurikuler Fikih Praktis

Kaidah Bahasa Arab

Qiroatul Kutub

Pramuka

Bimbingan Mapel UN

Sepakbola

Bulutangkis

Tenis Meja

22

Drumband

Kaligrafi

Hadroh

Seni Baca Al Qur’an

Seni Bela Diri Pencak Silat

PMR

English Corner

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan

sebagai berikut:

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu kegiatan yang

dilakukan terjadwal

Upacara Bendera

Piket Kelas

Ibadah (sholat Dhuha dan Sholat

Dhuhur berjamaah)

Berdoa sesudah dan sebelum

pembelajaran di kelas ( Membaca

Asmaul Husna)

Spontan, adalah kegiatan tidak

terjadwal dalam kejadian khusus

Memberi dan menjawab salam

Meminta maaf

Berterima kasih

Mengunjungi orang sakit

Membuang sampah pada

tempatnya

Menolong orang yang sedang

kesusahan

Melerai pertengkaran

Keteladanan, adalah kegiatan dalam

bentuk perilaku sehari-hari

Mengambil sampah yang

berserakan

Meminta maaf

Cara berbicara yang sopan

Mengucapkan terima kasih

Menghargai pendapat orang lain

23

Mentaati tata tertib (disiplin, taat

waktu)

Berpakaian rapi dan bersih

Berperilaku santun

Memberi salam ketika bertemu

4. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani

menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan,

kemudian secara produktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga

mampu mengatasinya. Secara umum tujuan kecakapan hidup adalah

mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa

mendatang secara menyeluruh.

Adapun tujuan secara khusus pendidikan kecakapan hidup adalah sebagai berikut:

1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk

memecahkan berbagai masalah

2. Memberi wawasan yang luas mengenai pengembangan peserta didik

3. Memberi bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

4. Mengembangkan pembelajaran fleksible sesuai dengan prinsip pendidikan

berbasis luas (broad based school)

5. Mengoptimalkan sumber daya di lingkungan sekolah dan di masyarakatsesuai

dengan prinsip manajemen berbasis sekolah

Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di MTs Al Falaah Pandak

adalah pengolahan sampah, daur ulang barang bekas, berkebun dan membatik.

24

Program Pembelajaran Pengolahan Sampah,

Pemanfaatan Barang Bekas dan Berkebun

MTs Al Falaah Pandak

KELAS MATERI

VII

BERKEBUN

1. Menananam tanaman obat

2. Menanam tanaman hidup

3. Menanam bibit pohon produksi (jati,

sengon, maoni, dll)

VIII

PEMANFAATAN BARANG BEKAS

1. Pengolahan plastik bekas

2. Pengolahan kertas bekas

3. Pengolahan kain perca

4. Membatik

IX PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK

1. Pembuatan pupuk kompos

5. Pendidikan berbasis keunggulan Lokal dan Global

Ketrampilan lokal dan global di MTs Al Falaah pandak adalah kepesantrenan

a. Qiroatul Kutub (Baca Kitab Kuning Tanpa Harokat)

Dengan metode 33, sebuah metode yang praktis aplikatif dan pragmatis

diajarkan agar siswa mampu membaca dan memahami kitab kuning karya

ulama terdahulu

b. Tahfidzul Qur’an

Dengan metode hafalan secara berangsur-angsur, terus menerus dan

berkelanjutan. Siswa diharapkan mampu menghafalkan Al Qur’an baik secara

keseluruhan maupun surat-surat pilihan

c. Muhadasah Bahasa Arab

Program Muhadatsah yang diterapkan dengan metode pembiasaan berbicara

bahasa arab setiap hari, diharapkan siswa mampu berbahasa arab dengan baik

dan benar

d. Conversation Bahasa Inggris

25

Program pembiasaan berbahasa Inggris yang dilakukan setiap hari siswa

diharapkan mampu berbahasa Inggris dengan baik dan benar

6. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah suatu usaha sadar dan sistematis

dalam mengembangkan potensi peserta didik agar mampu melakukan proses

internalisasi, menghayati nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di

masyarakat, dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta

mengembangkan kehidupan bangsa yangbermartabat.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa harus dilakukan bersama oleh semua guru

dan pimpinan sekolah melalui semua mata pelajaran dan menjadi bagian yang tak

terpisahkan.

Integrasi budaya dan karakter bangsa pada masing-masing mata pelajaran

Aspek Budaya dan

Karakter Bangsa

Mata

Pelajaran

RE

LIG

IUS

JU

JU

R

TO

LE

RA

NS

I

DIS

IPL

IN

KE

RJA

KE

RA

S

KR

EA

TIF

MA

ND

IRI

DE

MO

KR

AT

IS

RA

SA

IN

GIN

TA

HU

SE

MA

NG

AT

CIN

TA

TA

NA

H A

IR

ME

NG

HA

RG

AI

PR

ES

TA

SI

BE

RS

AH

AB

AT

/KO

MU

NIK

AT

IF

CIN

TA

DA

MA

I

GE

MA

R M

EM

BA

CA

PE

DU

LI

LIN

GK

UN

GA

N

PE

DU

LI

SO

SIA

L

TA

NG

GU

NG

JA

WA

B

Pendidikan Agama

Bahasa Arab

PKn

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris

Matematika

IPA

IPS

26

Seni Budaya

Penjasorkes

Prakarya

Tahfidz

Bahasa Jawa

Ke NU an

Pengembangan Diri

D. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka untuk MTs Al Falaah Pandak

Sat

uan

Pen

did

ikan

Kel

as

Sat

u j

am

Pem

bag

ian

Tat

ap m

uka

Jum

lah J

am

pem

bag

ian p

er.

Min

ggu

Min

ggu E

fekti

f

per

tah

un

pel

ajar

an

Wak

tu

Pem

bel

ajar

an

Per

tah

un

Jum

lah j

am p

er

tahun @

40 m

enit

MTs

Al Falaah

Pandak

VII

40 menit

48 jam

39

1833 jam

pelajaran

109980

menit

Sat

uan

Pen

did

ikan

Kel

as

Sat

u j

am

Pem

bag

ian

Tat

ap m

uka

Jum

lah J

am

pem

bag

ian p

er.

Min

ggu

Min

ggu E

fekti

f

per

tah

un

pel

ajar

an

Wak

tu

Pem

bel

ajar

an

Per

tah

un

Jum

lah j

am p

er

tahun

@

40 m

enit

MTs

Al Falaah

Pandak

VIII

IX

40 menit

48 jam

39

1638 jam

pelajaran

65520

menit

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman

materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai

27

standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh

pendidik.

Kegiatan mandiri (tidak terstruktur) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik

untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta

didik.

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri (tidak terstruktur)

bagi peserta didik pada MTs Al Falaah Pandak maksimum 50% dari jumlah waktu

kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program

pendidikan MTs Al Falaah Bantul dengan menggunakan sistem paket adalah 3 tahun.

28

KKM

INDIKATOR

KKM

KD

KKM

MP

BAB V

KKM, KENAIKAN KELAS, KELULUSAN DAN MUTASI

A. KRITERIAN KETUNTASAN MINIMAL

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum MTs Al Falaah Pandak menggunakan

acuan kriteria. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai

ketuntasan yaitu Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yang merupakan dasar dalam

menentukan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. KKM tersebut ditetapkan oleh

sekolah pada awal tahun ajaran dalam rapat dewan guru. Adapun KKM MTs Al Falaah

Pandak ditetapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

A. Pendidik atau kelompok pendidik menetapkan KKM mata pelajaran dengan

mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung dan intake

peserta didik dengan skema sebagai berikut:

Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, hingga KKM mata pelajaran.

B. Hasil penetapan KKM oleh pendidik atau kelompok guru mata pelajaran disahkan

oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.

C. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,

yaitu peserta didik, komite madrasah, orangtua dan Kantor Departemen Agama.

D. KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) pada saat hasil penilaian

dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

29

MTs Al Falaah Pandak menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai

berikut:

KKM Kelas VII

Mata Pelajaran Semester 1 Semester 2

KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 KI 1 KI 2 KI 3 KI 4

Al-Qur’an-Hadist B B 76 76 B B 76 76

Akidah-Akhlak B B 75 75 B B 75 75

Fikih B B 75 75 B B 75 75

SKI B B 75 75 B B 75 75

Pendidikan

Kewarganegaraan

B B 75 75 B B 75 75

Bahasa Indonesia B B 70 70 B B 70 70

Bahasa Arab B B 70 76 B B 70 76

Bahasa Inggris B B 72 73 B B 72 73

Matematika B B 70 70 B B 70 70

Ilmu Pengetahuan Alam B B 72 70 B B 72 70

Ilmu Pengetahuan Sosial B B 75 75 B B 75 75

Seni Budaya B B 75 75 B B 75 75

Penjasorkes B B 75 75 B B 75 75

Prakarya B B 75 75 B B 75 75

Tahfidzul Qur’an B B 76 76 B B 76 76

Muatan Lokal

Bahasa Jawa B B 70 70 B B 70 70

Ke-NU-an B B 75 75 B B 75 75

Pengembangan Diri B B B B B B B B

KKM Kelas VIII

Mata Pelajaran Semester 1 Semester 2

KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 KI 1 KI 2 KI 3 KI 4

Al-Qur’an-Hadist B B 77 77 B B 77 77

Akidah-Akhlak B B 76 76 B B 76 76

Fikih B B 77 77 B B 77 77

SKI B B 76 76 B B 76 76

30

Pendidikan

Kewarganegaraan

B B 76 76 B B 76 76

Bahasa Indonesia B B 73 73 B B 73 73

Bahasa Arab B B 74 76 B B 74 76

Bahasa Inggris B B 72 73 B B 72 73

Matematika B B 70 70 B B 70 70

Ilmu Pengetahuan Alam B B 73 72 B B 73 72

Ilmu Pengetahuan Sosial B B 76 76 B B 76 76

Seni Budaya B B 76 76 B B 76 76

Penjasorkes B B 75 75 B B 75 75

Prakarya B B 76 76 B B 76 76

Tahfidzul Qur’an B B 76 76 B B 76 76

Muatan Lokal

Bahasa Jawa B B 73 73 B B 73 73

Ke-NU-an B B 75 75 B B 75 75

Pengembangan Diri B B B B B B B B

KKM Kelas IX

Mata Pelajaran Semester 1 Semester 2

KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 KI 1 KI 2 KI 3 KI 4

Al-Qur’an-Hadist B B 78 78 B B 78 78

Akidah-Akhlak B B 76 76 B B 76 76

Fikih B B 78 78 B B 78 78

SKI B B 76 76 B B 76 76

Pendidikan

Kewarganegaraan

B B 76 76 B B 76 76

Bahasa Indonesia B B 75 75 B B 75 75

Bahasa Arab B B 76 78 B B 76 78

Bahasa Inggris B B 75 75 B B 75 75

Matematika B B 70 70 B B 70 70

Ilmu Pengetahuan Alam B B 75 74 B B 75 74

Ilmu Pengetahuan Sosial B B 76 76 B B 76 76

Seni Budaya B B 76 76 B B 76 76

31

Penjasorkes B B 75 75 B B 75 75

Prakarya B B 76 76 B B 76 76

Tahfidzul Qur’an B B 77 77 B B 77 77

Muatan Lokal

Bahasa Jawa B B 75 75 B B 75 75

Ke-NU-an B B 75 75 B B 75 75

Pengembangan Diri B B B B B B B B

B. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

1. Penilaian

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran, menggunakan multi

metode, menyeluruh dan berkesinambungan, sehingga mampu mendorong siswa

untuk lebih berprestasi. Penilaian tersebut mencakup kinerja siswa dalam

pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Kegiatan

tersebut meliputi proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi

tentang hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan

didukung oleh bukti-bukti otentik dan akurat. Konsistensi metode penilaian dan

pelaporan akan menjadi pilar dalam melakukan pertanggungjawaban kepada publik

tentang proses pembelajaran yang dilakukan di MTs Al Falaah Pandak.

Penilaian tersebut didasarkan pada lima panduan penilaian yang ditetapkan oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang meliputi:

1) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia

2) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan

3) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

4) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Estetika

5) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Penilaian hasil belajar siswa:

a. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi

Dasar (KD) atau lebih. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik

sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum

mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi oleh guru mata pelajaran

32

. Remedial bisa dilakukan dalam bentuk tugas dan program. Remedial dilakukan

antara dua sampai dengan 4 kali atau sampai mencapai KKM. Bagi siswa yang

sudah mencapai atau melebihi KKM berhak mendapat pengayaan oleh guru

dengan nilai yang diperhitungkan. Penghitungan nilai didasarkan pada nilai

tertinggi dari perolehan nilai yang dicapai siswa. Bentuk pengayaan dirancang

oleh masing-masing guru mata pelajaran.

b. Penilaian Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan secara periodikuntuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9

minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan Penilaian Tengah Semester meliputi

seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

Waktu pelaksanaan Penilaian Tengah Semester MTs Al Falaah tercantum dalam

kalender akademik

c. Penilaian Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan

penilaian ini meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada

semester tersebut.

d. Penilaian Akhir Tahun adalah kegiatan yang dilakukan pendidik di akhir

semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir

semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.

Cakupan penilaian ini meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan KD

pada semester tersebut.

e. Bagi siswa yang tidak memenuhi KKM pada mata pelajaran tertentu perlu

diberikan remedial oleh guru mata pelajaran . Remedial bisa dilakukan dalam

bentuk tugas dan program. Remedial dilakukan antara dua sampai dengan 4 kali

atau sampai mencapai KKM.

f. Bagi siswa yang sudah mencapai atau melebihi KKM berhak mendapat

pengayaan oleh guru dengan nilai yang diperhitungkan. Penghitungan nilai

didasarkan pada nilai tertinggi dari perolehan nilai yang dicapai siswa. Bentuk

pengayaan dirancang oleh masing-masing guru mata pelajaran.

2. Kenaikan KelasVII ke kelas VIII dan Kelas VIII ke kelas IX Sebagai berikut

berikut :

a. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.

b. Dilaksanakan setiap akhir pelajaran

33

c. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan

d. Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria

ketuntasan minimal pada semua indikator hasil belajar, kompetensi dasar, dan

standar kompetensi pada semua mata pelajaran

e. Siswa dinyatakan mengulang di kelas yang sama, apabila belum mencapai

ketuntasan minimal pada sebagian besar indikator, kompetensi dasar, dan

standar kompetensi dasar pada lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran atau mata

pelajaran PKn dan atau di salah satu mata pelajaran UAMBN sampai batas akhir

tahun pelajaran

f. Ketika mengulang di kelas yang sama nilai siswa untuk semua indikator hasil

belajar, kompetensi dasar, standar kompetensi yang ketuntasannya belajar

minimalnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun

sebelumnya

g. Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpha) dalam satu tahun pelajaran ( Semester

1 dan semester 2 ) paling banyak 10 % (24 hari ).

3. Kelulusan

Berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Inodnesia

No 4 Tahun 2018 pasal 19,

1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan c. lulus ujian

satuan/program pendidikan.

2) Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh

satuan/program pendidikan yang bersangkutan.

Dan berdasarkan pasal 20 yang menyatakan bahawa peserta didik dinyatkan

lulus dari sekolah jika telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII sampai

kelas IX.

C. MUTASI

34

Penerimaan peserta didik pindahan dapat diterima di MTs Al Falaah Pandak dengan

ketentuan sebagai berikut :

1. Membawa Raport Asli, SKHUN asli dan surat surat yang diperlukan.

2. Jika peserta didik merupakan anak PNS/POLRI, disertai surat pindah tugas orang

tua

3. Jika peserta didik bukan anak PNS/POLRI, disertai surat keterangan pindah orang

tua dari kalurahan.kecamatan.

4. Jika peserta didik dari luar kementerian agama, harus mendapatkan rekomendasi

dari kantor wilayah kementerian agama tingkat propinsi.

5. Perpindahan peserta didik dapat diterima jika daya tampung / formasi masih ada.

6. Perpindahan peserta didik karena adanya bencana alam, wajib diterima.

7. Peserta didik pindahan wajib memiliki surat keterangan bebas narkoba dari instansi

yang berwenang.

BAB. VI

35

KALENDER PENDIDIKAN

A. BEBAN BELAJAR

Satuan Pendidikan MTs Al Falaah Pandak melaksanakan program

pendidikan dengan menggunakan sistem paket/semester. Beban belajar yang diatur

pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan MTs Al

Falaah Pandak. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang

peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban

belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum

yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem

Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh

peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,

penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan

untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat

perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses

interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per

jam pembelajaran pada masing-masing satuan pelajaran di MTs Al Falaah Pandak

berlangsung selama 40 menit.

Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu di MTs Al Falaah Pandak

adalah 48 jam pembelajaran. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan adalah

sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka untuk MTs Al Falaah Pandak

36

Sat

uan

Pen

did

ikan

Kel

as

Sat

u j

am

Pem

bag

ian

Tat

ap m

uka

Jum

lah J

am

pem

bag

ian p

er.

Min

ggu

Min

ggu E

fekti

f

per

tah

un

pel

ajar

an

Wak

tu

Pem

bel

ajar

an

Per

tah

un

Jum

lah j

am p

er

tahun @

40 m

enit

MTs

Al Falaah

Pandak

VII,

VIII &

IX

40 menit

42 jam

39

1833 jam

pelajaran

109980

menit

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman

materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai

standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh

pendidik.

Kegiatan mandiri (tidak terstruktur) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik

untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta

didik.

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri (tidak terstruktur)

bagi peserta didik pada MTs Al Falaah 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka

mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program pendidikan MTs Al Falaah

dengan menggunakan sistem paket adalah 3 tahun

B. ALOKASI WAKTU

Kurikulum satuan pendidikan di MTs Al Falaah Pandak diselenggarakan

dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender

pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama

satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada

awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap

tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

37

3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,

meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan

lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran, terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur

dapat berbentuk jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur

keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur

khusus.

Tabel XI : Alokasi Waktu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lain pada

Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif

belajar

39 minggu/

tahun

Digunakan untuk kegiatan

pembelajaran efektif pada setiap satuan

pendidikan

2. Jeda antar semester Maksimum 2

minggu

Antara semester I dan II

3. Libur akhir tahun

pelajaran

Maksimum 3

minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan

dan administrasi akhir dan awal tahun

pelajaran

4. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur

keagamaan lebih panjang dapat

mengaturnya sendiri tanpa mengurangi

jumlah minggu efektif belajar dan

waktu pembelajaran efektif

5. Hari libur

umum/nasional

Maksimum 2

minggu

Disesuaikan dengan Peraturan

Pemerintah

38

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

6. Hari libur khusus Maksimum 1

minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan

ciri kekhususan masing-masing

7. Kegiatan khusus

sekolah/madrasah

Maksimum 3

minggu

Digunakan untuk kegiatan yang

diprogramkan secara khusus oleh

sekolah/madrasah tanpa mengurangi

jumlah minggu efektif belajar dan

waktu pembelajaran efektif

C. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan Mts Al Falaah Pandak Bantul disusun dengan mengacu

kepada:

1. Kalender Pendidikan Nasional

2. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten

Bantul

4. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama

Daerah Istimewa Yogyakarta

Kalender Pendidikan yang telah tersusun setiap tahun pelajaran berfungsi

sebagai patokan untuk menghitung jam efektif dan membagi waktu kegiatan belajar

mengajar dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada

bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya

keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi

penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur

serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

39

RENCANA KEGIATAN AKADEMIK MTs AL FALAAH PANDAK

TAHUN PELAJARAN 2018 - 2019

1. 02 – 07 Juli 2018 Libur Hari Raya Idul Fitri 1439 H

2. 09 Juli 2018 Hari Pertama Masuk Madrasah

3. 09 Juli – 29 November 2018 KBM Semester Gasal

4. 09 s/d 11 Juli 2018 MOS

5. 17 Agustus 2011 Proklamasi Kemerdekaan RI

6. 21 – 22 Agustus 2018 Libur Idul Adha 1440 H

7. 11 September 2018 Libur Tahun Baru Islam 1440 H

8. 17 – 25 September 2018 Penilaian Tengah Semester Gasal

9. 20 November 2018 Maulid Nabi Muhammad SAW

10. 25 November 2018 Hari Guru

11. 30 November – 08

Desember 2018 Penilaian Akhir Semester Gasal

12. 10 – 12 Desember 2018 Perbaikan Nilai UAS

13. 15 Desember 2018 Pembagian Raport

14. 17 Desember- 31 Desember

2018 Libur Semester Ganjil

15. 25 Desember 2018 Libur Natal

16. 1 Januari 2019 Libur Tahun Baru 2019

17. 3 Januari 2019 Hari Amal Bakti Kementerian

Agama

18. 2 Januari – 15 Juni 2018 KBM Semester Genap

19. 17 – 19 Januari 2019 Study Tour

20. 5 Februari 2019 Libur Tahun Baru Imlek

21. 3 Maret 2019 Libur Isra’ Mikra’ Nabi Muhammad

SAW

22. 7 Maret 2019 Libur Hari Raya Nyepi

23. 11 – 19 Maret 2019 Penilaian Tengah Semester Genap

24. 12 – 13 April 2019 Kemah

25. 19 April 2019 Libur Wafat Isa Al Masih

26. 22 – 26 April 2019 Perkiraan UAMBN

27. UAMBN Susulan

40

28. 27 April – 04 Mei 2019 USBN

29. 1 Mei 2019 Hari Buruh Nasional

30. 6 – 9 Mei 2019 UN Utama

31. 13 – 16 Mei 2016 UN Susulan

32. 19 Mei 2019 Libur Hari Raya Waisak

33. 30 Mei 2019 Libur Kenaikan Isa Al Masih

34. 1 Juni 2019 Libur Hari Lahir Pancasila

35. 5 – 6 Juni 2019 Hari Raya Idul Fitri 1440 H

36. 17 –25 Juni 2019 Penilaian Akhir Tahun

37. 26 – 27 Juni 2019 Perbaikan Nilai PAT

38. 29 Juni 2019 Penyerahan Laporan Hasil Belajar

39. 30 Juni – 14 Juli 2019 Libur Semester Genap

41

BAB VII

PENUTUP

Sebagaimana yang telah diuraikan di pendahuluan bahwa fungsi pendidikan

budaya dan karakter bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga

menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat mencerminkan budaya bangsa

Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak

semata –mata hanya dilakukan di madrasah melalui serangkaian kegiatan belajar

mengajar baik melalui mata pelajaran maupun pengembangan diriyang dilakukan kelas

maupun di luar kelas.

Pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan seperti: religius, jujur, disiplin, toleran,

kerja keras , cinta damai, tanggung jawab dll. Perlu dimulai dari lingkungan yang paling

terkecil seperti keluarga samapai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat nilai-

nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan yang akhirnya dapat membentuk pribadi

karakter peserta didik yang selanjutnya pencerminan hidup suatu bangsa yang besar agar

semua bisa berjalan dengan baik maka perlu diformalkan dalam kurikulum MTs Al

Falaah Pandak Bantul.

MTs Al Falaah Pandak Bantul ini diperuntukan kepada semua warga madrasah

,terutama peserta didik , pendidik dan tenaga kependidikan, pembentukan budaya

madrasah dapat dilakukan oleh madrasah melalui serangkaian kegiatan

perencanaan,pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik ,

penilaian bersifat komprehensif perencanaan tingkat madrasah pada intinya adalah

melakukan penguatan dalam penyusunan di tingkat MTs Al Falaah Pandak Bantul,

seperti menetapkan Visi, Misi, tujuan ,Struktur kurikulum, Kalender akademi dan

penyusunan silabus, keseluruhan perencanaan madrasah yang bertitik tolak dari

melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan madrasah akan dapat dihasilkan progam

pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah

pengetahuan dan ketrampilan melainkan juga sikap perilaku yang akhirnya dapat

membentuk ahklak yang baik, Pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan merupakan

mata pelajaran yang berdiri sendiri atau nilai yang diharapkan ,tetapi lebih dari upaya

penanaman nilai –nilai baik melalui mata pelajaran , progam pengembangan diri maupun

budaya madrasah.

Peta nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan

Kompetensi Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) yang terdapat dalam Standar Isi ( SI

42

) begitu pula melalui pengembangan diri,seperti kegiatan rutin madrasah, kegiatan

spontan, keteladanan,perencanaan pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa

ini dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di madrasah yang secara bersama-sama

sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan dalam kurikulum madrasah yang

selanjutnya diharapkan menjadi budaya madrasah.

Mengingat pentingnya Kurikulum2013 sebagai pedoman pelaksanaan program

pendidikan di MTs Al Falaah Pandak Bantul perlu bantuan dan dukungan dari semua

pihak sangat kami harapkan guna mencapai tujuan pendidikan dan mengantar peserta

didikmenjadi generasi muda yang berkualitas.

Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di tingkat madrasah pada tahun pertama,

program evaluasi dan refleksi penerapan Kurikulum 2013 tetap dilaksanakan dengan

harapan dapat melakuka perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang telah berjalan

dan yang akan dilaksanakan. Tak lupa masukan dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun, tetap kami harapkan guna penyempurnaan kurikulum ini.