BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak...

8
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sehubungan dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang, baik dalam teknologi bahkan pergaulan yang ada dikalangan masyarakat. Terutama di dalam tata pergaulan yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia atau bahkan bertolak belakang juga dengan ajaran agama Islam. Pergaulan tersebut tidak hanya memberikan pengaruh terhadap remaja, dewasa atau orang tua tetapi anak-anak juga terpengaruh dengan dampak pergaulan masa sekarang ini yang lebih cenderung ke arah negatif. Untuk menanggulangi atau meminimalisir perkembangan pergaulan tersebut, maka perlu adanya suatu pendidikan. Karena diharapkan dengan adanya pendidikan dapat menyumbangkan pengaruh positif terhadap perkembangan yang ada sekarang ini. Pendidikan merupakan salah satu cara atau suatu trobosan yang jitu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan peradaban zaman. Dalammempersiapan sumber daya manusia pada bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, dan Pendidikan tinggi. 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia dan juga ajaran agama

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sehubungan dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan

berkembang, baik dalam teknologi bahkan pergaulan yang ada dikalangan

masyarakat. Terutama di dalam tata pergaulan yang semakin bertolak

belakang dengan budaya Indonesia atau bahkan bertolak belakang juga dengan

ajaran agama Islam. Pergaulan tersebut tidak hanya memberikan pengaruh

terhadap remaja, dewasa atau orang tua tetapi anak-anak juga terpengaruh

dengan dampak pergaulan masa sekarang ini yang lebih cenderung ke arah

negatif.

Untuk menanggulangi atau meminimalisir perkembangan pergaulan

tersebut, maka perlu adanya suatu pendidikan. Karena diharapkan dengan

adanya pendidikan dapat menyumbangkan pengaruh positif terhadap

perkembangan yang ada sekarang ini.

Pendidikan merupakan salah satu cara atau suatu trobosan yang jitu

untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam

menghadapi tantangan peradaban zaman. Dalammempersiapan sumber daya

manusia pada bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa Pendidikan dasar,

Pendidikan menengah, dan Pendidikan tinggi.

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia dan juga ajaran agama

2

Berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.

Berdasarkan pada pasal 1 tentang Sisdiknas dalam UURI tersebut, dapat

dijelaskan bahwa peserta didik: 1) Dapat menerapkan sikap dan perbuatannya

sesuai dengan ajaran agama, 2) Dapat mengendalikan diri terhadap sikap dan

perbuatan yang akan dilakukan, 3) Memiliki kepribadian baik seperti mandiri,

tanggungjawab, disiplin, kerja keras dan lain-lain, 4) Memiliki kecerdasan

yang semakin berkembang, 5) Berakhlak mulia dalam kehidupannya seperti

jujur, santun, rendah hati, toleransi, cinta damai dan lain-lain, 6) Memiliki

keterampilan serta kreatifitas yang dapat digunakan bagi dirinya sendiri,

masyarakat, bangsa dan Negara. Sesuai uraian yang telah dijelaskan, maka

sangat jelas bahwa pendidikan terutama di Indonesia digunakan untuk

membentuk suatu karakter dari peserta didik.

Kemudian, melalui apakah karakter dalam pendidikan itu dapat

disampaikan kepada peserta didik? Pendidikan karakter diintegrasikan melalui

pembelajaran di sekolah, selain itu juga dalam ko-kurikuler dan

ekstrakurikuler yang ada di setiap sekolah.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia dan juga ajaran agama

3

Kegiatan

Belajar

Mengajar

Budaya Sekolah:

(Kegiatan kehidupan

Keseharian di

Satuan Pendidikan)

Kegiatan

Ekstra-

Kurikuler

Kegiatan

keseharian

di rumah dan

masyarakat

Integrasi ke dalam KBM

Pada setiap Mapel

Integrasi ke dalam kegiatan Ekstra:

Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, dll.

Penerapan pembiasaan dalam

kehidupan keseharian di rumah yang

selaras dngan di satuan pendidikan

Pembiasaan dalam kehidupan

Keseharian di Satuan Pendidikan

Berikut bagan Konteks Mikro Pendidikan Karakter berdasarkan

kebijakan nasional pendidikan karakter:

Gambar 1.1 Bagan Konteks Mikro Pendidikan Karakter

(Sri Narwanti, 2011: 43)

Berdasarkan pada bagan tersebut, apabila pendidikan karakter

diintegrasikan ke dalam ekstrakurikuler, maka perlu adanya penambahan jam

pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya. Dengan adanya

penambahan jam maka pada kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setelah

jam pembelajaran selesai. Namun demikian, tetap diperlukan adanya

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi agar pendidikan karakter dapat

dilaksanakan.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia dan juga ajaran agama

4

Pada bagan di atas juga dicontohkan, bahwa salah satu kegiatan

ekstrakurikuler yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter adalah

kegiatan kepramukaan. Meski demikian, adanya minat peserta didik yang

kurang terhadap kegiatan kepramukaan juga dapat menghambat kelangsungan

penyampaian pendidikan karakter.

Dalam ekstrakurikuler pramuka, materi yang akan disampaikan salah

satunya terdapat metode kepramukaan yaitu cara yang memberikan

pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan Kepramukaan.

(Lemdikacab Ponorogo: 2010:15)

Pendidikan watak atau karakter di dalam metode kepramukaan tersebut

dapat diajarkan kepada peserta didik melalui pengamalan kode kehormatan

pramuka. Kode kehormatan tersebut berupa Dasadharma dan Trisatya

Pramuka.

Begitu banyak pendidikan karakter yang terdapat dalam Dasadharma

dan Trisatya, tetapi penulis akan mengambil dua karakter yaitu disiplin dan

tanggung jawab. Diharapkan karakter disiplin dan tanggung jawab tersebut

akan menyumbangkan peranan penting dalam tata kehidupan ataupun

pergaulan peserta didik. Karena sekarang banyak sekali peserta didik yang

sedikit memiliki sikap disiplin dan juga tanggung jawab.

Kedisiplinan dan tanggung jawab yang kurang diterapkan kepada peserta

didik membuat peserta didik banyak menyia-nyiakan waktunya hanya untuk

sekedar bermain. Padahal masih banyak kegiatan yang bermanfaat yang dapat

dilakukan oleh peserta didik misalkan belajar.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia dan juga ajaran agama

5

Berdasar pada penjelasan tentang permasalahan karakter disiplin dan

tanggung jawab dalam pengamalan kode kehormatan pramuka, maka penulis

mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Pengamalan Kode Kehormatan

Pramuka terhadap Pembentukan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa

Kelas VI SD Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut ditemukan indikasi sebagai berikut:

1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan

budaya Indonesia dan juga ajaran agama islam.

2) Menghadapi tantangan perubahan zaman dengan melalui pendidikan.

3) Pendidikan karakter yang belum terintegrasikan secara maksimal di dalam

pendidikan.

4) Kurangnya minat peserta didik terhadap kegiatan kepramukaan.

5) Karakter disiplin dan tanggung jawab yang kurang dimiliki peserta didik.

C. PEMBATASAN MASALAH

Agar penelitian dapat terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya maka

diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah pada:

1) Melalui kepramukaan, pendidikan karakter diimplementasikan melalui

pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.

2) Karakter disiplin yang kurang diterapkan kepada peserta didik.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia dan juga ajaran agama

6

3) Karakter tanggung jawab yang kurang dimiliki peserta didik.

4) Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VI SD Negri Kudu 01tahun ajaran

2013/2014

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap

pembentukan karakter disiplin siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01 Baki

Sukoharjo?

2. Adakah pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap

pembentukan karakter tanggung jawab siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01

Baki Sukoharjo?

3. Adakah pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka terhadap

pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa Kelas VI SD

Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo?

E. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk :

1) Mengetahuai adanya pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka

terhadap pembentukan karakter disiplin siswa Kelas VI SD Negri Kudu 01

Baki Sukoharjo.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia dan juga ajaran agama

7

2) Mengetahuai adanya pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka

terhadap pembentukan karakter tanggung jawab siswa Kelas VI SD Negri

Kudu 01 Baki Sukoharjo.

3) Mengetahuai adanya pengaruhpengamalan Kode Kehormatan Pramuka

terhadap pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa Kelas

VI SD Negri Kudu 01 Baki Sukoharjo.

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu

memberikan sumbangan terhadap kegiatan ekstakurikuler pramuka,

terutama pada pembentukan karakter disiplin dan tanggungjawab.

Mengingat pentingnya pendidikan karakter dan peranannya yang

cukup besar bagi siswa dalam hal kecakapan untuk menemukan pribadi

dan jati diri dalam hidupnya. Selain itu penelitian ini memperkaya proses

pembentukan karakter melalui Kode Kehormatan pramuka.

2. Manfaat Praktis

Pada tatanan praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi

para pembinapramuka dan siswa.

a. Bagi pembina pramuka, Kode Kehormatan Pramuka dapat digunakan

untuk membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab pada siswa.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/30126/3/BAB_I.pdf · 1) Tata pergaulan anak bangsa yang semakin bertolak belakang dengan budaya Indonesia dan juga ajaran agama

8

b. Bagi siswa, pada kegiatan pramuka ini dapat melatih rasa

kebersamaan, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam hidup.

c. Bagi sekolah, penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka

perbaikan mutu ekstrakurikuler pramuka.

d. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam

penerapan Kode Kehormatan Pramuka dalam membentuk karakter

disiplin dan tanggung jawab.