BAB I PENDAHULUAN - jatengprov.go.id · 2019. 9. 26. · untuk membandingkan realisasi pendapatan,...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN - jatengprov.go.id · 2019. 9. 26. · untuk membandingkan realisasi pendapatan,...
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1. Maksud Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan suatu entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan
selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi
jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan
Catatan Atas laporan Keuangan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan digunakan
untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan anggaran yang
telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu
entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-
undangan.
1.1.2. Tujuan Umum Laporan Keuangan Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi
keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai
alokasi sumber daya.
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas
entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:
1. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan
ekuitas dana pemerintah;
2. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban dan ekuitas dana pemerintah;
3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
5. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya;
6. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 1 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 1
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
7. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Pelaporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah
diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang – undangan yang mengatur keuangan
pemerintah antara lain:
a. Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang – Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang – Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara;
d. Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Undang – Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;
i. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;
l. Peraturan Gubernur Nomor 68Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah;
m. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah;
n. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 900/010567 Tanggal 23 Oktober 2014
tentang Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 2 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 2
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Provinsi
Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan SKPD
Bab II Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan
2.1 Ekonomi Makro
2.2 Kebijakan Keuangan
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum
3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada Dalam Pencapaian Target yang Telah
Ditetapkan
Bab IV Kebijakan Akuntansi
4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD
4.2 Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan SKPD
4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
SKPD
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang ada
dalam SAP pada SKPD
Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan
5.1 Penjelasan Pos – Pos Neraca
5.1.1. Aset
5.1.2. Kewajiban
5.1.3. Ekuitas Dana
5.2 Penjelasan Pos – Pos Laporan Realisasi Anggaran
5.2.1. Pendapatan
5.2.2. Belanja
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 3 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 3
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
5.3 Penjelasan Pos-pos Laporan Operasional
5.3.1. Pendapatan
5.3.2. Belanja
5.4 Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas
Bab VI Penjelasan atas Informasi Non Keuangan
Bab VII Penutup
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 4 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 4
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
BAB II
Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target Kinerja APBD SKPD
2.1. Ekonomi Makro Pada Tahun 2014 angka Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Jawa Tengah
mencapai Rp.105,8 Triliun dari target Rp.119,500 Triliun, meningkat dibandingkan
dengan Tahun 2013 Rp 90,211 Triliun. Hal tersebut disebabkan adanya iklim investasi
yang kondusif sehingga mampu menarik minat investor dalam dan luar negeri masuk ke
Jawa Tengah.
Salah satu daya tarik investor untuk menanamkan investasinya yaitu memberi
kemudahan dalam pengajuan proses perizinan. Sejak Maret 2014, telah dilaksanakan soft
launching Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPT PTSP) Badan
Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah guna memproses perizinan di tingkat
Provinsi Jawa Tengah. Jumlah perizinan yang diterbitkan sebanyak 49 izin prinsip untuk
PMDN sebesar Rp.20,705 Triliun dan 15 Izin Usaha sebesar Rp.5,172 Triliun.
Sedangkan PMA sebanyak 104 Izin Prinsip sebesar Rp.2,852 Triliun, dan 19 Izin Usaha
sebesar Rp.0,468 Triliun.
Guna mendukung terwujudnya peningkatan investasi di Jawa Tengah
dilaksanakan program: Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, Peningkatan Iklim
dan Realisasi Investasi serta Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana
Daerah.
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dilaksanakan
melalui kegiatan: Promosi Dalam dan Luar Negeri; Kerjasama Penanaman Modal dan
Fasilitasi Sekretariat Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD) Jawa
Tengah. Realisasi indikator kinerja program terhadap target Tahun 2014 dibandingkan
dengan Tahun 2013 yaitu: Fasilitasi kerjasama kemitraan antara UMKM dan koperasi
dengan pengusaha nasional/asing sebanyak 3 kali melebihi target 1 kali dan meningkat
sebanyak 2 kali;
Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi, dilaksanakan melalui
kegiatan: Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan Penanaman Modal; Peningkatan dan
Pembinaan Pelayanan Investasi; Pengendalian dan Pengawasan Penanaman Modal,
Peningkatan Kinerja PTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota, Peningkatan Kinerja Pelayanan
Perizinan UPT PTSP dan Peningkatan Kinerja Pelayanan Non Perizinan UPT PTSP.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 5 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 5
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Realisasi indikator kinerja program terhadap target Tahun 2014 dibandingkan dengan
Tahun 2013 yaitu: Jumlah investor (PMA/PMDN) 34 investor melebihi target 33 dan
meningkat dari sebanyak 32 investor; Nilai investasi (PMA/PMDN) Rp.3,883 Triliun
dibawah target yaitu Rp.119,5 Triliun dan melebihi dari Rp.3,088 Triliun; Daya serap
tenaga kerja 10.100 orang melebihi target 1.434 orang dan meningkat dari 1.448 orang;
Persentase pelayanan perijinan dan non perijinan bidang penanaman modal melalui
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal sebesar 100% sesuai
target dan sama dengan tahun sebelumnya; dan Persentase implementasi Sistem
Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) sebesar 100%
sesuai target dan sama dengan tahun sebelumnya.
Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah,
dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan Profil dan Potensi Investasi. Realisasi
indikator kinerja program terhadap target Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013
yaitu: Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan sebanyak 1
sektor yaitu subsektor perikanan dan subsektor agrowisata sesuai target dan sama dengan
tahun sebelumnya.
Penghargaan yang diperoleh Tahun 2014, Provinsi Jawa Tengah dinyatakan
sebagai sepuluh besar provinsi di Indonesia yang meraih Nominee Regional Champion,
yaitu penghargaan di bidang penanaman modal.
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan.
Alokasi Anggaran urusan Penanaman Modal Rp.5.476.648.000,- dilaksanakan
oleh Badan Penanaman Modal Daerah dan Biro Perekonomian, realisasi fisik sebesar
88,62% dan keuangan 74,03% dilaksanakan melalui 3 program sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Alokasi anggaran sebesar Rp.1.878.648.000,00 realisasi fisik 99,47% dan keuangan
96,26%. Hasil yang dicapai adalah: Meningkatnya peluang investasi melalui
pameran investasi dan business meeting dalam dan luar negeri yaitu Pameran
Investasi di Batam dan IIICE di Jakarta serta Business Meeting di Tokyo Jepang dan
CJIBF 2014 di Jakarta; Meningkatnya sarana promosi untuk mendukung kegiatan
pameran investasi dan business meeting melalui pengadaan leaflet, majalah business
forum, buku direktori, buku profil, CD profil dan poster; Terjalinnya kerjasama di
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 6 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 6
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
bidang Penanaman Modal antar daerah/provinsi sebanyak 3 provinsi;
Pengembangan kerjasama penanaman modal antar pelaku usaha 3 kali; Penyusunan
potensi investasi kabupaten/kota wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dangan
Provinsi Jawa Timur; Koordinasi program kegiatan klaster antar Pokja FPESD
(Rapat POKJA FPESD); dan Penyelenggaraan posko terpadu Lebaran, Natal 2014
dan Tahun Baru 2015.
b. Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi Alokasi anggaran Rp.3.100.000.000,- realisasi fisik 100% dan keuangan 97,55%.
Hasil yang dicapai antara lain: Meningkatnya sinergitas program penanaman modal
daerah melalui sosialisasi program kerja Tahun 2014 di tingkat kabupaten/kota se
Jawa Tengah; Penyusunan program kerja 2015; FGD RUPMD; Konsolidasi
Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah (KP3MW); Konsolidasi
Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Provinsi (KP3MP); Percepatan
penyusunan RUPM Kab/Kota; Terlaksananya orientasi kinerja PTSP; Kegiatan
Forum Koordinasi PTSP; Pemantauan 200 perusahaan PMA/PMDN di Jawa
Tengah; Pertemuan Tim Pengendalian Penanaman Modal Provinsi Jawa Tengah
(Task Force); Kunjungan lapangan 75 perusahaan dan Pertemuan teknis melalui
Pengawasan Penanaman Modal PMA/PMDN di Jawa Tengah; Rakor Percepatan
Pelayanan Perizinan di 3 Bakorwil; Klinik Investasi; Pertemuan Sinkronisasi
Perizinan di 3 Bakorwil; Percepatan Pelayanan Perizinan; Gerai Investasi di 3
Bakorwil; Iklan Layanan Masyarakat di televisi lokal; Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) Pelayanan Perizinan; Percepatan pelayanan non perizinan; Baliho/layanan
informasi; Pendampingan dan Sertifikasi ISO 9001/2008; Terselenggaranya
koordinasi antar instansi terkait tingkat provinsi dan kab/kota serta penyelenggaraan
posko terpadu Lebaran, Natal 2014 dan Tahun Baru 2015; Fasilitasi 1 (satu) stand
dan koordinasi pada pameran APKASI (AITIS EXPO) di Jakarta.
c. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah
Alokasi anggaran Rp.498.000.000,00 realisasi fisik sebesar 100% dan keuangan
96,93%. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan Pengembangan Peluang
Investasi untuk 105 orang dan Bintek Penyusunan Profil Peluang Investasi untuk
105 orang; Tersedianya informasi peluang usaha sektor/ bidang usaha unggulan
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 7 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 7
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
sebanyak 1 sektor yaitu subsektor perikanan dan subsektor agrowisata; dan
tersedianya profil perusahaan PMA/PMDN di Jawa Tengah
2.2. Kebijakan Keuangan
Kebijakan keuangan SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa
Tengah yang tersusun dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD BPMD
Provinsi Jawa Tengah, berpedoman kepada Rencana Strategis Daerah (Renstrada) yang
telah disepakati, sesuai dengan kewenangan dan tupoksi Badan Penanaman Modal
Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 8 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 8
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
BAB III
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD
1.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD Realisasi pencapaian target kinerja keuangan Belanja Langsung Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 23.361.377.000,- untuk
8 (delapan) program yang dilaksanakan dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 21.500.279.044,-
( 92,03%). Sehinga terdapat efisiensi sebesar Rp. 1.861.097.956,- (7,97%). Dengan rincian
sebagai berikut, untuk anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 9.829.840.000,- di realisasi
sebesar Rp. 9.051.851.018 ,- atau sebesar (92,09%) dan untuk realisasi belanja langsung sebesar Rp. 12.448.428.026,- atau sebesar ( 92,00%) dari anggaran sebesar Rp. 13.531.537.000,-
1.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan anggaran tahun 2014, terjadi efesiensi yang cukup signifikan hal
tersebut dikarenakan oleh beberapa hambatan dan kendala, berikut hambatan dan kendala yang
ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan antara lain :
1. Adanya kegiatan yang tidak jadi dilaksanakan di Tahun Anggaran yang bersangkutan.
2. Pelaksanaan kegiatan belum menyesuaikan Time Scedule dan anggaran kas yang telah
direncanakan sehingga mengakibatkan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran
kas kurang optimal.
3. Selain itu ada beberapa kegiatan yang dianggarkan setelah perubahan APBD sehingga
rentang waktu pelaksanaannya singkat, hal ini menyebabkan kurang maksimalnya
pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 9 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 9
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD
TAHUN ANGGARAN 2014
Satuan Kerja Perangkat Daerah : Badan Penanaman Modal Daerah
Fungsi : -
Sub Fungsi : -
Provinsi : Jawa Tengah
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Realisasi (%)
Keterangan Fisik Keu
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Sekretariat BPMD
14.500.000 14.498.200 100 99,99
2 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
PTSP BPMD 3.000.000 2.846.500 100 94,88
3
Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik
Sekretariat BPMD
460.000.000 430.548.200 100 93,60
4 Jaminan Barang Milik Daerah
Sekretariat BPMD
47.100.000 46.618.671 100 98,98
5
Penyediaan Jasa Kebersihan
Kantor/Rumah Dinas Sekretariat
BPMD
168.000.000 168.000.000 100 100
6 Penyediaan Alat Tulis Kantor
Sekretariat BPMD 200.000.000 145.583.400 100 72,79
7 Penyediaan Alat Tulis Kantor
PTSP BPMD 90.000.000 90.000.000 100 100
8 Penyediaan Barang Cetak dan
Penggandaan Sekretariat BPMD 120.000.000 87.390.850 100 72,83
9 Penyediaan Barang Cetak dan
Penggandaan PTSP BPMD 90.000.000 89.001.000 100 98,89
10
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor Sekretariat BPMD
21.000.000 21.000.000 100 100
11
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor PTSP BPMD
4.000.000 4.000.000 100 100
12 Penyediaan Peralatan Rumah
Tangga Sekretariat BPMD 19.000.000 19.000.000 100 100
13 Penyediaan Peralatan Rumah
Tangga PTSP BPMD 3.000.000 3.000.000 100 100
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 10 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 10
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Realisasi (%)
Keterangan Fisik Keu
14
Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
Sekretariat BPMD
21.500.000 21.470.000 100 99,86
15
Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
PTSP BPMD
6.000.000 5.936.600 100 98,94
16 Penyediaan Makanan dan
Minuman Sekretariat BPMD 230.000.000 206.600.000 100 89,83
17 Penyediaan Makanan dan
Minuman PTSP BPMD 60.000.000 53.850.000 100 89,75
18
Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi di dalam dan luar
Daerah Sekretariat BPMD
1.065.000.000 987.075.360 100 92,68
19
Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi di dalam dan luar
Daerah PTSP BPMD
370.000.000 369.872.400 100 99,97
20 Penyediaan Jasa Pelayanan
Perkantoran Sekretariat BPMD 690.085.000 664.093.600 100 96,23
21 Penyediaan Jasa Pelayanan
Perkantoran PTSP BPMD 300.000.000 284.437.460 100 94,81
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
22 Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional Sekretariat
BPMD
514.000.000 489.471.400 100 95,23
23 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor Sekretariat
BPMD 563.520.000 296.841.500 88,00 52,68
Pekerjaan
Rehab Pahar
dan Gapura
tidak dapat
dilaksanakan
pada TA. 2014
24 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor PTSP BPMD 150.000.000 147.690.000 100 98,46
25 Pemeliharaan rutin / berkala
kendaraan dinas / operasional
sekretariat BPMD
408.400.000 291.520.000 100 71,38
26 Pemeliharaan Rutin Berkala
Meubelair Sekretariat BPMD 12.000.000 9.835.000 100 81,96
27 Pemeliharaan rutin berkala
peralatan kantor dan rumah
tangga sekretariat BPMD
80.000.000 52.087.000 100 65,11
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 11 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 11
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
No Program/Kegiatan Anggaran Realiasi Realisasi
Keterangan Fisisk Keu
28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Arsip
Sekretariat BPMD 10.000.000 10.000.000 100 100
29 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kantor Sekretariat
BPMD
795.934.000 644.796.500 90,00 81,01
30 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kantor PTSP BPMD 478.850.000 457.773.000 100 95,60
31 Pengadaan Pakaian Dinas
beserta perlengkapannya
sekretariat BPMD
110.000.000 92.596.600 100 78,92
32 Pengadaan Pakaian Dinas
beserta kelengkapannya PTSP
BPMD
33.000.000 31.830.000 100 96,45
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
33 Pendidikan dan pelatihan formal
sekretariat BPMD 30.000.000 27.750.000 100 92,50
34 Pendidikan dan pelatihan formal
PTSP BPMD 20.000.000 19.800.000 100 99,00
35 Peningkatan kapasitas/kualitas
sumber daya aparatur sekretariat
BPMD
500.000.000 474.590.075 100 94,92
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
36 Promosi Dalam dan Luar Negeri 1.174.648.000 1.130.532.250 100 96,24
37 Kerjasama Penanaman Modal 504.000.000 492.983.200 100 97,81
38 Sekretariat FPESD 100.000.000 100.000.0000 100 100
Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi
39 Perencanaan dan Penyusunan
Kebijakan Penanaman Modal 700.000.000 662.916.250 100 94,70
40 Peningkatan dan Pembinaan
Pelayanan Investasi 500.000.000 497.150.000 100 99,43
41 Pengendalian dan Pengawasan
Penanaman Modal 600.000.000 586.135.450 100 97,69
42 Pembinaan Kinerja PTSP Provinsi
dan Kabupaten / Kota 450.000.000 432.506.150 100 96,11
43 Peningkatan Kinerja Pelayanan
Perizinan UPT PTSP 400.000.000 398.142.825 100 99,54
44 Peningkatan Kinerja Pelayanan
Non Perizinan UPT PTSP 450.000.000 440.251.010 100 97,83
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 12 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 12
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
No Program/Kegiatan Anggaran Realiasi Realisasi
Keterangan Fisisk Keu
Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, sarana dan Prasarana Daerah
45 Penyusunan Profil dan Potensi
Investasi 498.000.000 482.692.075 100 96,93
Program Pendidikan Non Formal dan Informal
46 Pendidikan Kemasyarakatan 500.000.000 495.545.500 100 99,11
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 13 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 13
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Bab IV
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2015
adalah Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Tanggal 23 Oktober 2014 Nomor : 900 / 010567 perihal
Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Provinsi Jawa Tengah.
1.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan SKPD
Entitas pelaporan keuangan daerah mengacu pada konsep bahwa setiap pusat
pertanggungjawaban harus bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan
ketentuan undang-undang. Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah secara keseluruhan. Entitas Pelaporan terdiri dari satu
atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, sedangkan Entitas
Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya
wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada
entitas pelaporan. Entitas pelaporan keuangan SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi
Jawa Tengah meliputi : Neraca, Laporan Realisasi Anggaran ( LRA ), Laporan Operasional, dan
Laporan Perubahan Ekuitas.
1.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Basis akuntasi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Badan Penanaman Modal
Daerah Provinsi Jawa Tengah adalah basis akrual. Dimana dalam basis akrual ini, beban diakui
pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi
walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.
Pada Laporan Realisasi Anggaran masih menggunakan Basis Kas, dimana belanja serta
pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Daerah, sementara itu
untuk neraca menggunakan basis akrual yang berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 14 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 14
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
1.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukan ke
dalam setiap pos dalam laporan keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa
Tengah.
A. Kebijakan Akuntansi Beban 1. Definisi
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk potensi pendapatan
yang hilang, atau biaya yang timbul akibat transaksi tersebut dalam periode pelaporan yang
berdampak pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi asset atau
timbulnya kewajiban.
2. Pengakuan dan Pengukuran a. Beban Pegawai
Belanja pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk
uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat Negara, pegawai negeri sipil,
an pegawai yang diperkejakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang berkaiatan dengan pembentukan modal.
Pembayaran atas beban pegawai dapat dilakukan melalui mekanisme UP/GU/TU dan
LS. Beban pegawai yang pembayarannya melalui mekanisme UP/GU/TU, diakui
ketika bukti pembayaran beban telah disahkan pengguna anggaran. Sedangkan belanja
pegawai yang pembayarannya melalui mekanisme LS, diakui pada saat diterbitkan
SP2D atau pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah.
b. Beban Barang dan Jasa 1) Beban Persediaan
Beban persediaan dicatat pada saat pembelian persediaan, yaitu pada saat barang
telah diterima. Pada akhir tahun, nilai sisa persediaan berdasarkan investarisasi
fisik sebagai pengurang beban persediaan.
2) Beban Jasa, Pemeliharaan, dan Perjalanan Dinas Beban jasa, pemeliharaan dan perjalanan dinas dicatat sebesar nilai nominal yang
tertera dalam dokumen tagihan pihak ketiga sesuai ketentuean peraturan
perundang-undangan yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran.
Beban disajikan dalam LO entitas akuntansi/pelaporan. Penjelasan secara sistematis
mengenai rincian, analisis dan informasi lainnya yang bersifat material harus
diungkapkan dalam CaLK sehingga menghasilkan informasi yang andal dan relevan.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 15 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 15
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
B. Kebijakan Akuntansi Belanja 1. Definisi
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah mengurangi Saldo
Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
2. Pengakuan dan Pengukuran Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Daerah. Khusus
pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan Bendahara Umum Daerah. Belanja
diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen sumber
pengeluaran yang sah dan diukur berdasarkan azaz bruto.
3. Penyajian dan Pengungkapan Belanja disajikan dan diungkapkan dalam :
1) LRA sebagai pengeluaran daerah;
2) LAK masuk kategori Aktivitas Operasi;
3) LAK masuk kategori Aktivitas Investasi;
4) CaLK untuk memudahkan pengguna mendapatkan informasi.
C. Kebijakan Akuntansi Kas dan Setara Kas 1. Definisi
Kas dan setara kas merupakan kelompok akun yang digunakan untuk mencatat kas adan
setara kas yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah atau SKPD. Kas adalah uang tunai
atau saldo simpanan di bank yang setiap saat digunakan untuk membiayai kegiatan
pemerintahan.
2. Kas Pemerintah Daerah yang Dikelola SKPD Kas di bendahara pengeluaran adalah saldo kas yang dikelola oleh bendahara pengeluaran
yang harus dipertanggungjawabkan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran SKPD.
3. Pengakuan Diakui pada saat :
1. Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas;
2. Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada pemerintah daerah.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 16 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 16
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
D. Kebijakan Akuntansi Persediaan 1. Definisi
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
2. Jenis-jenis Berdasarkan sifat pemakiaanya, barang persediaan terdiri dari :
a. Bahan habis pakai;
b. Bahan/meterial.
3. Pengakuan Persediaan diakui pada saat :
a. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur dengan andal;
b. Diterima atau nhak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
4. Persediaan dicatat menggunakan metode periodik, yaiut pencatatan hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga tidak meng-update jumlah persediaan. Jumlah
persediaan akhir diketahui dengan melakukan perhitungan fisik (stock opname) pada akhir
periode.
E. Kebijakan Akuntansi Aset Tetap 1. Definisi
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
2. Jenis-jenis Klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut :
a. Tanah
b. Peralatan dan Mesin
c. Gedung dan Bangunan
d. Jan, Irigasi, dan Jaringan
e. Aset Tetap Lainnya\
f. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 17 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 17
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
3. Pengakuan Aset tetap diakui jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Berwujud;
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan ;
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Pengakuan atas aset tetap berdasarkan jenis transaksinya, terdiri dari :
a. Perolehan adalah suatu transaksi perolehan aset tetap sampai dengan aset tersebut
dalam kondisi siap digunakan;
b. Pengembangan adalah suatu transaksi peningkatan nilai aset tetap yang berakibat pada
peningkatan masa manfaat, peningkatan efisiensi, peningkatan kapasitas, mutu
produksi dan kinerja dan/atau penurunan biaya pengoperasian;
c. Pengurangan adalah suatu transaksi penurunan nilai aset tetap dikarenakan
berkurangnya volume/nilai aset tetap tersebut atau dikarenakan penyusutan.
4. Pengukuran Aset tetap pada prinsipnya dinilai dengan biaya perolehan. Apabila biaya perolehan suatu
aset adalah tanpa nilai atau tidak dapat diindetifikasikan, maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar pada saat perolehan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran aset :
a. Biaya perolehan aset terdiri dari :
1) Harga pembelian, termasuk bea impor dan pajak pembelian setelah dikurangi
dengan diskon dan rabat;
2) Seluruh biaya yang secara langsung dapat dihubungkan/didistribusikan denga
aset dan membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untuk penggunaan yang dimaksud.
Demikian juga pengeluaran untuk belanja perjalanan dan jasa yang terkait
dengan perolehan aset tetap atau aset lainnya.
b. Penyusutan :
Nilai penyusutan diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan
beban penyusutan dalam Laporan Operasional ( LO ). Seluruh aset tetap disusutkan
kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, sedangkan aset tetap lainnya tidak
dapat dilakukan penyusutan secara periodik melainkan diterapkan penghapusan pada
saat sudah tidak dapat digunakan atau mati.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 18 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 18
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Metode yang digunakan yaitu metode garis lurus denga rumusan :
Penyusutan per periode = Nilai yang disusutkan
Masa manfaat − Nilai yang dapat disusutkan merupakan seluruh nilai perolehan aset dengan
tidak memliki nilai sisa;
− Masa manfaat sebagaimana tercantum dalam tabel bab IV lampiran I
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan
dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. c. Nilai aset tetap pada neraca tahun anggaran 2014 adalah nilai yang telah
direkonsiliasikan diinternal SKPD antar pengurus barang dengan PPK-SKPD dan telah
direkonsiliasikan dengan DPPAD.
F. Kebijakan Akuntansi Ekuitas Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset tetap dan
kewajiban pemerintah. Dalam basis akrual, hanya disajikan satu jenis pos ekuitas. Saldo
akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas disajikan dalam
Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas dan CaLK.
1.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standart Akuntansi Pemerintah pada SKPD.
Dalam melaksanakan amanat pasal 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 64 Tahun
2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah pada Pemerintah Daerah, bahwa
Pemerintah Daerah harus menyajikan kembali LRA, Neraca, dan Laporan Arus Kas sebelumnya
pada tahun pertama penerapan SAP berbasis akrual maka Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Tahun 2014 disajikan secara kas menuju akrual dan secara akrual. Adapun komponen Laporan
Keuangan yang dihasilkan SKPD selaku entitas akuntansi yaitu Laporan Realisasi Anggaran
(LRA ); Neraca; Laporan Operasional ( LO ); Laporan Perubahan Ekuitas ( LPE ); dan Catatan
atas Laporan Keuangan.
Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh
kegiatan Pemerintah Daerah dan sumber daya ekonomis yang dipercayakan, serta menunjukan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 19 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 19
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
BAB V
Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD
5.1. Penjelasan Pos-Pos Neraca 1.1.1. Aset 1.1.1.1. Aset Lancar 1.1.1.1.1. Kas 1.1.1.1.1.1. Kas di bendahara pengeluaran
No Uraian 2014 2013
1 Tunai - -
2 Bank - -
1.1.1.1.2. Persediaan 1.1.1.1.2.1. Persediaan Bahan Habis Pakai
No Uraian 2014 2013
1 Bahan Habis Pakai 20.993.500 1.962.800
1.1.1.2. Aset Tetap
No Uraian 2014 2013
1 Tanah 8.300.000.000 8.300.000.000
2 Peralatan dan mesin 7.546.039.967 6.064.562.189
3 Gedung dan Bangunan 4.058.792.135 4.058.792.135
4 Jalan, Jaringan, dan Instalasi 91.538.873 5.744.873
5 Aset Tetap Lainnya 85.543.100 71.843.500
6 Konstruksi Dalam
Pengerjaan - -
Jumlah 20.081.914.075 18.500.942.697
Rincian mutasi asset tetap terdiri dari :
Penambahan 2014
Belanja Modal 1.554.975.000
Belanja Barang/Jasa 5.138.000
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 20 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 20
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Hibah 59.159.724
Mutasi Masuk -
Reklasifikasi -
Koreksi -
Jumlah 1.619.272.724
Ket :
Penambahan Belanja modal antara lain terdiri dari :
1. Pengadaan Kendaraan bermotor roda dua sebanyak 4 buah.
2. Pengadaan Kendaraan dinas roda empat sebanyak 1 buah.
Ektra komtabel antara lain terdiri dari :
1. Ceiling speaker sebanyak 4 buah.
2. Modem ADSL sebanyak 2 buah.
3. Stand Alone Wireless sebanyak 3 buah.
4. Crimping J45 sebanyak 2 buah.
5. Modem sebanyak 2 buah.
1.1.1.2.1. Tanah
No Uraian 2014 2013
1 Tanah 8.300.000.000 8.300.000.000
Jumlah 8.300.000.000 8.300.000.000
Pengurangan 2014
Penghapusan 33.919.846
Ekstrakontable 4.381.500
Reklasifikasi
Hibah
Koreksi
Jumlah 38.301.346
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 21 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 21
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
1.1.1.2.2. Peralatan dan Mesin
No Uraian 2014 2013
1 Alat Besar 191.470.000 191.470.000
2 Alat Angkutan 1.910.470.000 1.420.567.500
3 Alat Bengkel - -
4 Alat Kantor dan Rumah Tangga 5.121.997.378 4.129.991.000
5 Alat studio dan komunikasi 322.533.689 322.533.689
Jumlah 7.546.039.967 6.064.562.189
1.1.1.2.3. Gedung dan Bangunan
No Uraian 2014 2013
1 Gedung 4.058.792.135 4.058.792.135
Jumlah 4.058.792.135 4.058.792.135
1.1.1.2.4. Jalan, irigasi dan Jaringan
No Uraian 2014 2013
1 Jalan dan Jembatan - -
2 Bangunan air ( irigasi ) 85.794.000 -
3 Instalasi - -
4 Jaringan 5.744.873 5.744.873
Jumlah 91.538.873 5.744.873
1.1.1.2.5. Aset Tetap Lainnya
No Uraian 2014 2013
1 Buku Perpustakaan 85.543.100 71.843.500
Jumlah 85.543.100 71.843.500
1.1.1.3. Akumulasi Penyusutan
No Uraian 2014 2013
1 Alat Berat 191.470.000
2 Alat Angkut 1.055.531.737,5
3 Alat Kantor dan Rumah Tangga 3.875.375.096,4
4 Alat Studio dan Komunikasi 301.440.265,4
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 22 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 22
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
5 Gedung 2.276.823.766,4
6 Bangunan irigasi 2.859.800
7 Jaringan 1.723.461,90
Jumlah 7.705.224.127,60
1.1.2. Kewajiban 1.1.3. Ekuitas dana 1.1.3.1. Ekuitas Dana Lancar
No Uraian 2014 2013
1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SILPA) (21.500.279.044,00) ( 17.461.515.875 )
2 Pendapatan yang ditangguhkan
3 Kas di Bendahara BLUD hutang
pihak ke tiga ( Non SILPA )
4 Cadangan Piutang
5 Cadangan Persediaan 20.993.500 1.962.800
6 Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran utang JK Pendek
1.1.3.2. Ekuitas Dana Investasi
No Uraian 2014 2013
1 Diinvestasikan dalam investasikan
jangka panjang
2 Diinvestasikan dalam asset tetap 15.409.402.798,30 18.500.942.697
3 Diinvestasikan dalam asset lainnya
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 23 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 23
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
5.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 1.1.4. Belanja 1.1.4.1. Belanja Operasi 1.1.4.1.1. Belanja Pegawai
No Uraian 2014 2013
I Belanja Tidak Langsung
II Belanja Langsung
1 Honorarium PNS 526.560.000 488.185.000
2 Honorarium Non PNS 500.955.200 754.755.000
3 Uang Lembur 104.735.060 46.423.500
Jumlah 10.184.101.278 7.478.332.818
1.1.4.1.2. Belanja Barang
No Uraian 2014 2013
1 Belanja Bahan Habis Pakai 550.844.500 669.081.000
2 Belanja Bahan/Material 38.889.900 27.261.600
3 Belanja Jasa Kantor 1.351.380.400 998.625.800
4 Belanja Premi Asuransi 46.720.671 30.492.000
5 Belanja Cetak dan Penggandaan 587.878.450 434.885.800
6 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
372.913.000 204.851.000
7 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 23.000.000 3.000.000
8 Belanja Sewa Perlengkapan dan
Peralatan Kantor
48.000.000 38.750.000
9 Belanja Makanan dan Minuman 544.500.000 482.985.000
10 Belanja Pakaian Dinas dan
Atributnya
51.594.000 54.336.500
11 Belanja Pakaian Kerja 13.260.000
11 Belanja Pak Khusus dan hari-hari
tertentu
25.875.000 33.790.000
12 Belanja Perjalanan Dinas 4.554.127.145 3.850.728.500
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 24 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 24
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
13
Belanja Kursus, pelatihan,
sosialisasi, dan bimbingan teknis
PNS
379.985.700 304.150.000
14 Belanja Pemeliharaan 417.843.500 641.194.400
15 Belanja Jasa Konsultasi 462.870.500 8.533.500
Jumlah
1.1.4.1.3. Belanja Modal 1.1.4.1.3.1. Belanja Modal Tanah
No Uraian 2014 2013
Belanja Modal Pengadaan Tanah 0 0
1.1.4.1.3.2. Belanja Peralatan dan Mesin
No Uraian 2014 2013
1 BM Pengadaan Alat-alat Berat 0 0
2 BM Pengadaan Alat-alat Angkutan
Darat Bermotor 489.471.400 184.420.000
3 BM Pengadaan Peralatan Kantor 70.041.000 60.895.400
4 BM Pengadaan Perlengkapan Kantor 291.687.000 75.922.500
5 BM Pengadaan Komputer 604.282.000 131.937.800
6 BM Pengadaan Mebeulair 0 264.163.000
Jumlah
1.1.4.1.3.3. Belanja Gedung dan Bangunan
No Uraian 2014 2013
BM Pengadaan konstruksi/pembelian bangunan
1.1.4.1.3.4. Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan
No Uraian 2014 2013
BM Pengadaan Konstruksi Jaringan
Air 85.794.000
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 25 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 25
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
1.1.4.1.3.5. Belanja Aset Tetap Lainnya
No Uraian 2014 2013
BM Pengadaan Buku Perpustakaan 13.699.600 16.500.000
Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 26 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 26
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Bab VI
Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan SKPD
1.1. Struktur Organisasi SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah
Berdasarkan Peraturan Daerah No.7 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja SKPD
dan Peraturan Gubernur No.86 tahun 2011 tentang penjabaran Tugas, pokok, fungsi dan Tata
kerja Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa tengah, serta Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Terpadu satu pintu pada
Badan Penanaman Modal daerah Provinsi Jawa Tengah.
Fungsi Badan Penanaman Modal daerah Provinsi Jawa Tengah adalah:
1. Perumusan kebijakan teknis bidang Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perijinan
terpadu;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang penanaman modal
daerah dan pelayanan perijinan terpadu;
3. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang promosi dan kerjasama, pelayanan
perijinan, pengendalian dan pengembangan penanaman modal serta melaksanakan
kebijakan teknis operasional pelayanan administrasi perijinan;
4. Penyelenggaraan Pelayanan terpadu Satu pintu (PTSP) bidang penanaman modal lingkup
Provinsi secara manual maupun elektronik melalui sistem Pelayanan Informasi dan
Perijinan Investasi Secara secara elektronik (SPIPISE);
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penanaman modal daerah dan pelayanan
perijinan terpadu;
6. Pelaksanaan kesekretariatan Badan;
7. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Badan Penanaman Modal Daerah dimaksud,
maka BPMD Provinsi Jawa Tengah secara umum memiliki Fungsi Strategis Yaitu: Penciptaan
iklim investasi yang kondusif, berdaya saing dan ramah lingkungan.
Upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh BPMD Provinsi Jawa tengah guna menarik investasi
yang sebesar-besarnya dilakukan melalui beberapa kebijakan diantaranya:
1. Pelayanan Profesional, cepat, transparan, pasti dan ramah;
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 27 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 27
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
2. Pemberian kemudahan dan insentif Penanaman Modal Daerah;
3. Penguatan task force untuk pembinaan dan pengembangan Penanaman modal;
4. Pengembangan kawasan industri dengan pendekatan regionalisasi pengembangan wilayah;
5. Penajaman potensi penanaman modal melalui koordinasi lintas sektor;
6. Peningkatan promosi dan kerjasama di bidang Penanaman Modal.
Visi Misi BPMD Provinsi Jawa Tengah adakah sebagai berikut :
Visi :
Menjadi Lembaga yang Mampu Mewujudkan Iklim Penanaman Modal yang Berdaya
Saing Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari.
Misi :
1. Meningkatkan daya tarik penanaman modal dan pengembangan kerjasama antar
daerah/pelaku usaha;
2. Meningkatkan kualitas pelayanan penanaman modal secara profesional;
3. Meningkatkan pengendalian dan pengembangan penanaman modal;
4. Mengoptimalkan kapasitas kelembagaan penanaman modal;
5. Mengupayakan peningkatan dan penyebaran penanaman modal;
6. Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur penanaman modal.
Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) Badan Penanaman Modal daerah Provinsi Jawa
Tengah pada tahun 2014 sebanyak 86 orang, terdiri dari 48 orang atau 55,81 % berjenis kelamin
laki-laki dan 38 orang atau 44,18 % merupakan pegawai perempuan. Dilihat dari jenjang
pendidikan PNS di BPMD Provinsi Jawa Tengah, sebagian besar merupakan pegawai dengan
tingkat pendidikan S2, S1, SLTA, SLTP, dan SD jumlah PNS dengan pendidikan S2 sebanyak 15
orang atau 17,44% dari total PNS BPMD, PNS dengan pendidikan S1 sebanyak 29 orang atau
33.72% dari total PNS BPMD, PNS dengan pendidikan SLTA sebanyak 28 orang atau 28% dari
total PNS BPMD, pendidikan SLTP sebanyak 7 orang atau 7% dari total PNS BPMD dan
pendidikan SD sebanyak 2 orang atau 2,32 % dari total PNS BPMD.
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 28 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 28
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Tabel 1.1 Jumlah PNS di BPMD Provinsi Jawa Tengah Menurut Jenis Kelamin dan
Jenjang Pendidikan Desember Tahun 2014
Keterangan S2 S1 D3 D2/D1 SLTA SLTP SD Jumlah
Laki-Laki 9 13 - - 17 7 2 48
Perempuan 6 16 5 - 11 - - 38
Jumlah 15 29 5 - 28 7 2 86
Persen thd total
17,44 33,72 5,8 0 32,55 8,13 2,32 100
Berikut Struktur Organisasi pada Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Tengah :
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 29 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 29
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
BAB VII
Penutup
Penyajian Laporan Keuangan SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa
Tengah yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 ini
disusun sebagai laporan Pertanggungjawaban Keuangan yang dapat digunakan sebagai alat
ukur kinerja SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah secara
keseluruhan.
Kami menyadari bahwa penyajian Laporan Keuangan ini sangat sederhana mengingat
keterbatasan yang kami miliki dan memerlukan koreksi lebih lanjut.
Semarang, Desember 2015
Plt. KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
KABID PROMOSI DAN KERJASAMA
Dra. ASIH WIDHIASTUTI, M.Si NIP. 19620920 198803 2 001
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 30 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 30
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
DAFTAR ISI
I. Pernyataan Tanggung Jawab Pengguna Anggaran
II. Neraca Komperatif SKPD
III. Laporan Realisasi Anggaran SKPD
Catatan Atas Laporan Keuangan
Bab 1 : Pendahuluan
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusuna Laporan Keuangan
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Bab 2 : Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan
2.1. Ekonomi Makro
2.2. Kebijakan Keuangan.
Bab 3 : Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum
3.2. Hambatan dan Kendala yang ada Dalam Pencapaian Target yang Telah
Ditetapkan.
Bab 4 : Kebijakan Akuntansi
4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD
4.2. Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
SKPD.
4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD.
4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketetuan yang ada dalam SAP
pada SKPD.
Bab 5 : Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan
5.1. Penjelasan Pos-Pos Neraca
5.1.1. Aset
5.1.2. Kewajiban
5.1.3. Ekuitas Dana
5.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
5.2.1. Pendapatan
5.2.2. Belanja
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 31 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 31
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
5.3. Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional
5.3.1. Pendapatan
5.3.2. Beban
5.4. Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas
Bab 6 : Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan
Bab 7 : Penutup
Lampiran Tambahan
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 32 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 32
-
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 33 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 33