BAB I PENDAHULUAN - jatengprov.go.id · 2019. 9. 26. · untuk membandingkan realisasi pendapatan,...

33
Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1. Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas laporan Keuangan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang- undangan. 1.1.2. Tujuan Umum Laporan Keuangan Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan: 1. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; 2. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; 3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi; 4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya; 5. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya; 6. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 1 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - jatengprov.go.id · 2019. 9. 26. · untuk membandingkan realisasi pendapatan,...

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1. Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

    Laporan keuangan suatu entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan

    mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan

    selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi

    jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan

    Catatan Atas laporan Keuangan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan digunakan

    untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan anggaran yang

    telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu

    entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-

    undangan.

    1.1.2. Tujuan Umum Laporan Keuangan Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi

    keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang

    bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai

    alokasi sumber daya.

    Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan

    informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas

    entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:

    1. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan

    ekuitas dana pemerintah;

    2. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,

    kewajiban dan ekuitas dana pemerintah;

    3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya

    ekonomi;

    4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

    5. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan

    memenuhi kebutuhan kasnya;

    6. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai

    penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 1 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 1

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    7. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas

    pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

    1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

    Pelaporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah

    diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang – undangan yang mengatur keuangan

    pemerintah antara lain:

    a. Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

    b. Undang – Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

    c. Undang – Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

    Jawab Keuangan Negara;

    d. Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

    e. Undang – Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

    Pusat dan Pemerintahan Daerah;

    f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

    g. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

    h. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

    Negara/Daerah;

    i. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah;

    j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

    Daerah;

    k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar

    Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;

    l. Peraturan Gubernur Nomor 68Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

    Keuangan Daerah;

    m. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem

    Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah;

    n. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 900/010567 Tanggal 23 Oktober 2014

    tentang Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban

    Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 2 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 2

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Provinsi

    Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan

    1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

    1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

    1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan SKPD

    Bab II Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan

    2.1 Ekonomi Makro

    2.2 Kebijakan Keuangan

    Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

    3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum

    3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada Dalam Pencapaian Target yang Telah

    Ditetapkan

    Bab IV Kebijakan Akuntansi

    4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD

    4.2 Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan

    Keuangan SKPD

    4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

    SKPD

    4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang ada

    dalam SAP pada SKPD

    Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan

    5.1 Penjelasan Pos – Pos Neraca

    5.1.1. Aset

    5.1.2. Kewajiban

    5.1.3. Ekuitas Dana

    5.2 Penjelasan Pos – Pos Laporan Realisasi Anggaran

    5.2.1. Pendapatan

    5.2.2. Belanja

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 3 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 3

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    5.3 Penjelasan Pos-pos Laporan Operasional

    5.3.1. Pendapatan

    5.3.2. Belanja

    5.4 Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas

    Bab VI Penjelasan atas Informasi Non Keuangan

    Bab VII Penutup

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 4 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 4

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    BAB II

    Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target Kinerja APBD SKPD

    2.1. Ekonomi Makro Pada Tahun 2014 angka Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Jawa Tengah

    mencapai Rp.105,8 Triliun dari target Rp.119,500 Triliun, meningkat dibandingkan

    dengan Tahun 2013 Rp 90,211 Triliun. Hal tersebut disebabkan adanya iklim investasi

    yang kondusif sehingga mampu menarik minat investor dalam dan luar negeri masuk ke

    Jawa Tengah.

    Salah satu daya tarik investor untuk menanamkan investasinya yaitu memberi

    kemudahan dalam pengajuan proses perizinan. Sejak Maret 2014, telah dilaksanakan soft

    launching Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPT PTSP) Badan

    Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah guna memproses perizinan di tingkat

    Provinsi Jawa Tengah. Jumlah perizinan yang diterbitkan sebanyak 49 izin prinsip untuk

    PMDN sebesar Rp.20,705 Triliun dan 15 Izin Usaha sebesar Rp.5,172 Triliun.

    Sedangkan PMA sebanyak 104 Izin Prinsip sebesar Rp.2,852 Triliun, dan 19 Izin Usaha

    sebesar Rp.0,468 Triliun.

    Guna mendukung terwujudnya peningkatan investasi di Jawa Tengah

    dilaksanakan program: Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, Peningkatan Iklim

    dan Realisasi Investasi serta Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana

    Daerah.

    Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dilaksanakan

    melalui kegiatan: Promosi Dalam dan Luar Negeri; Kerjasama Penanaman Modal dan

    Fasilitasi Sekretariat Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD) Jawa

    Tengah. Realisasi indikator kinerja program terhadap target Tahun 2014 dibandingkan

    dengan Tahun 2013 yaitu: Fasilitasi kerjasama kemitraan antara UMKM dan koperasi

    dengan pengusaha nasional/asing sebanyak 3 kali melebihi target 1 kali dan meningkat

    sebanyak 2 kali;

    Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi, dilaksanakan melalui

    kegiatan: Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan Penanaman Modal; Peningkatan dan

    Pembinaan Pelayanan Investasi; Pengendalian dan Pengawasan Penanaman Modal,

    Peningkatan Kinerja PTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota, Peningkatan Kinerja Pelayanan

    Perizinan UPT PTSP dan Peningkatan Kinerja Pelayanan Non Perizinan UPT PTSP.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 5 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 5

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    Realisasi indikator kinerja program terhadap target Tahun 2014 dibandingkan dengan

    Tahun 2013 yaitu: Jumlah investor (PMA/PMDN) 34 investor melebihi target 33 dan

    meningkat dari sebanyak 32 investor; Nilai investasi (PMA/PMDN) Rp.3,883 Triliun

    dibawah target yaitu Rp.119,5 Triliun dan melebihi dari Rp.3,088 Triliun; Daya serap

    tenaga kerja 10.100 orang melebihi target 1.434 orang dan meningkat dari 1.448 orang;

    Persentase pelayanan perijinan dan non perijinan bidang penanaman modal melalui

    Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal sebesar 100% sesuai

    target dan sama dengan tahun sebelumnya; dan Persentase implementasi Sistem

    Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) sebesar 100%

    sesuai target dan sama dengan tahun sebelumnya.

    Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah,

    dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan Profil dan Potensi Investasi. Realisasi

    indikator kinerja program terhadap target Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013

    yaitu: Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan sebanyak 1

    sektor yaitu subsektor perikanan dan subsektor agrowisata sesuai target dan sama dengan

    tahun sebelumnya.

    Penghargaan yang diperoleh Tahun 2014, Provinsi Jawa Tengah dinyatakan

    sebagai sepuluh besar provinsi di Indonesia yang meraih Nominee Regional Champion,

    yaitu penghargaan di bidang penanaman modal.

    Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan.

    Alokasi Anggaran urusan Penanaman Modal Rp.5.476.648.000,- dilaksanakan

    oleh Badan Penanaman Modal Daerah dan Biro Perekonomian, realisasi fisik sebesar

    88,62% dan keuangan 74,03% dilaksanakan melalui 3 program sebagai berikut:

    a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

    Alokasi anggaran sebesar Rp.1.878.648.000,00 realisasi fisik 99,47% dan keuangan

    96,26%. Hasil yang dicapai adalah: Meningkatnya peluang investasi melalui

    pameran investasi dan business meeting dalam dan luar negeri yaitu Pameran

    Investasi di Batam dan IIICE di Jakarta serta Business Meeting di Tokyo Jepang dan

    CJIBF 2014 di Jakarta; Meningkatnya sarana promosi untuk mendukung kegiatan

    pameran investasi dan business meeting melalui pengadaan leaflet, majalah business

    forum, buku direktori, buku profil, CD profil dan poster; Terjalinnya kerjasama di

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 6 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 6

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    bidang Penanaman Modal antar daerah/provinsi sebanyak 3 provinsi;

    Pengembangan kerjasama penanaman modal antar pelaku usaha 3 kali; Penyusunan

    potensi investasi kabupaten/kota wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dangan

    Provinsi Jawa Timur; Koordinasi program kegiatan klaster antar Pokja FPESD

    (Rapat POKJA FPESD); dan Penyelenggaraan posko terpadu Lebaran, Natal 2014

    dan Tahun Baru 2015.

    b. Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi Alokasi anggaran Rp.3.100.000.000,- realisasi fisik 100% dan keuangan 97,55%.

    Hasil yang dicapai antara lain: Meningkatnya sinergitas program penanaman modal

    daerah melalui sosialisasi program kerja Tahun 2014 di tingkat kabupaten/kota se

    Jawa Tengah; Penyusunan program kerja 2015; FGD RUPMD; Konsolidasi

    Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah (KP3MW); Konsolidasi

    Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Provinsi (KP3MP); Percepatan

    penyusunan RUPM Kab/Kota; Terlaksananya orientasi kinerja PTSP; Kegiatan

    Forum Koordinasi PTSP; Pemantauan 200 perusahaan PMA/PMDN di Jawa

    Tengah; Pertemuan Tim Pengendalian Penanaman Modal Provinsi Jawa Tengah

    (Task Force); Kunjungan lapangan 75 perusahaan dan Pertemuan teknis melalui

    Pengawasan Penanaman Modal PMA/PMDN di Jawa Tengah; Rakor Percepatan

    Pelayanan Perizinan di 3 Bakorwil; Klinik Investasi; Pertemuan Sinkronisasi

    Perizinan di 3 Bakorwil; Percepatan Pelayanan Perizinan; Gerai Investasi di 3

    Bakorwil; Iklan Layanan Masyarakat di televisi lokal; Indeks Kepuasan Masyarakat

    (IKM) Pelayanan Perizinan; Percepatan pelayanan non perizinan; Baliho/layanan

    informasi; Pendampingan dan Sertifikasi ISO 9001/2008; Terselenggaranya

    koordinasi antar instansi terkait tingkat provinsi dan kab/kota serta penyelenggaraan

    posko terpadu Lebaran, Natal 2014 dan Tahun Baru 2015; Fasilitasi 1 (satu) stand

    dan koordinasi pada pameran APKASI (AITIS EXPO) di Jakarta.

    c. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

    Alokasi anggaran Rp.498.000.000,00 realisasi fisik sebesar 100% dan keuangan

    96,93%. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan Pengembangan Peluang

    Investasi untuk 105 orang dan Bintek Penyusunan Profil Peluang Investasi untuk

    105 orang; Tersedianya informasi peluang usaha sektor/ bidang usaha unggulan

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 7 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 7

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    sebanyak 1 sektor yaitu subsektor perikanan dan subsektor agrowisata; dan

    tersedianya profil perusahaan PMA/PMDN di Jawa Tengah

    2.2. Kebijakan Keuangan

    Kebijakan keuangan SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa

    Tengah yang tersusun dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD BPMD

    Provinsi Jawa Tengah, berpedoman kepada Rencana Strategis Daerah (Renstrada) yang

    telah disepakati, sesuai dengan kewenangan dan tupoksi Badan Penanaman Modal

    Daerah Provinsi Jawa Tengah.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 8 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 8

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    BAB III

    Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD

    1.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD Realisasi pencapaian target kinerja keuangan Belanja Langsung Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 23.361.377.000,- untuk

    8 (delapan) program yang dilaksanakan dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 21.500.279.044,-

    ( 92,03%). Sehinga terdapat efisiensi sebesar Rp. 1.861.097.956,- (7,97%). Dengan rincian

    sebagai berikut, untuk anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 9.829.840.000,- di realisasi

    sebesar Rp. 9.051.851.018 ,- atau sebesar (92,09%) dan untuk realisasi belanja langsung sebesar Rp. 12.448.428.026,- atau sebesar ( 92,00%) dari anggaran sebesar Rp. 13.531.537.000,-

    1.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan anggaran tahun 2014, terjadi efesiensi yang cukup signifikan hal

    tersebut dikarenakan oleh beberapa hambatan dan kendala, berikut hambatan dan kendala yang

    ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan antara lain :

    1. Adanya kegiatan yang tidak jadi dilaksanakan di Tahun Anggaran yang bersangkutan.

    2. Pelaksanaan kegiatan belum menyesuaikan Time Scedule dan anggaran kas yang telah

    direncanakan sehingga mengakibatkan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran

    kas kurang optimal.

    3. Selain itu ada beberapa kegiatan yang dianggarkan setelah perubahan APBD sehingga

    rentang waktu pelaksanaannya singkat, hal ini menyebabkan kurang maksimalnya

    pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 9 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 9

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD

    TAHUN ANGGARAN 2014

    Satuan Kerja Perangkat Daerah : Badan Penanaman Modal Daerah

    Fungsi : -

    Sub Fungsi : -

    Provinsi : Jawa Tengah

    No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Realisasi (%)

    Keterangan Fisik Keu

    Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Sekretariat BPMD

    14.500.000 14.498.200 100 99,99

    2 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

    PTSP BPMD 3.000.000 2.846.500 100 94,88

    3

    Penyediaan Jasa Komunikasi,

    Sumber Daya Air dan Listrik

    Sekretariat BPMD

    460.000.000 430.548.200 100 93,60

    4 Jaminan Barang Milik Daerah

    Sekretariat BPMD

    47.100.000 46.618.671 100 98,98

    5

    Penyediaan Jasa Kebersihan

    Kantor/Rumah Dinas Sekretariat

    BPMD

    168.000.000 168.000.000 100 100

    6 Penyediaan Alat Tulis Kantor

    Sekretariat BPMD 200.000.000 145.583.400 100 72,79

    7 Penyediaan Alat Tulis Kantor

    PTSP BPMD 90.000.000 90.000.000 100 100

    8 Penyediaan Barang Cetak dan

    Penggandaan Sekretariat BPMD 120.000.000 87.390.850 100 72,83

    9 Penyediaan Barang Cetak dan

    Penggandaan PTSP BPMD 90.000.000 89.001.000 100 98,89

    10

    Penyediaan Komponen Instalasi

    Listrik/Penerangan Bangunan

    Kantor Sekretariat BPMD

    21.000.000 21.000.000 100 100

    11

    Penyediaan Komponen Instalasi

    Listrik/Penerangan Bangunan

    Kantor PTSP BPMD

    4.000.000 4.000.000 100 100

    12 Penyediaan Peralatan Rumah

    Tangga Sekretariat BPMD 19.000.000 19.000.000 100 100

    13 Penyediaan Peralatan Rumah

    Tangga PTSP BPMD 3.000.000 3.000.000 100 100

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 10 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 10

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Realisasi (%)

    Keterangan Fisik Keu

    14

    Penyediaan Bahan Bacaan dan

    Peraturan Perundang-undangan

    Sekretariat BPMD

    21.500.000 21.470.000 100 99,86

    15

    Penyediaan Bahan Bacaan dan

    Peraturan Perundang-undangan

    PTSP BPMD

    6.000.000 5.936.600 100 98,94

    16 Penyediaan Makanan dan

    Minuman Sekretariat BPMD 230.000.000 206.600.000 100 89,83

    17 Penyediaan Makanan dan

    Minuman PTSP BPMD 60.000.000 53.850.000 100 89,75

    18

    Rapat-rapat Koordinasi dan

    Konsultasi di dalam dan luar

    Daerah Sekretariat BPMD

    1.065.000.000 987.075.360 100 92,68

    19

    Rapat-rapat Koordinasi dan

    Konsultasi di dalam dan luar

    Daerah PTSP BPMD

    370.000.000 369.872.400 100 99,97

    20 Penyediaan Jasa Pelayanan

    Perkantoran Sekretariat BPMD 690.085.000 664.093.600 100 96,23

    21 Penyediaan Jasa Pelayanan

    Perkantoran PTSP BPMD 300.000.000 284.437.460 100 94,81

    Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    22 Pengadaan Kendaraan

    Dinas/Operasional Sekretariat

    BPMD

    514.000.000 489.471.400 100 95,23

    23 Pemeliharaan Rutin/Berkala

    Gedung Kantor Sekretariat

    BPMD 563.520.000 296.841.500 88,00 52,68

    Pekerjaan

    Rehab Pahar

    dan Gapura

    tidak dapat

    dilaksanakan

    pada TA. 2014

    24 Pemeliharaan Rutin/Berkala

    Gedung Kantor PTSP BPMD 150.000.000 147.690.000 100 98,46

    25 Pemeliharaan rutin / berkala

    kendaraan dinas / operasional

    sekretariat BPMD

    408.400.000 291.520.000 100 71,38

    26 Pemeliharaan Rutin Berkala

    Meubelair Sekretariat BPMD 12.000.000 9.835.000 100 81,96

    27 Pemeliharaan rutin berkala

    peralatan kantor dan rumah

    tangga sekretariat BPMD

    80.000.000 52.087.000 100 65,11

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 11 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 11

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    No Program/Kegiatan Anggaran Realiasi Realisasi

    Keterangan Fisisk Keu

    28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Arsip

    Sekretariat BPMD 10.000.000 10.000.000 100 100

    29 Peningkatan Sarana dan

    Prasarana Kantor Sekretariat

    BPMD

    795.934.000 644.796.500 90,00 81,01

    30 Peningkatan Sarana dan

    Prasarana Kantor PTSP BPMD 478.850.000 457.773.000 100 95,60

    31 Pengadaan Pakaian Dinas

    beserta perlengkapannya

    sekretariat BPMD

    110.000.000 92.596.600 100 78,92

    32 Pengadaan Pakaian Dinas

    beserta kelengkapannya PTSP

    BPMD

    33.000.000 31.830.000 100 96,45

    Program Peningkatan Disiplin Aparatur

    33 Pendidikan dan pelatihan formal

    sekretariat BPMD 30.000.000 27.750.000 100 92,50

    34 Pendidikan dan pelatihan formal

    PTSP BPMD 20.000.000 19.800.000 100 99,00

    35 Peningkatan kapasitas/kualitas

    sumber daya aparatur sekretariat

    BPMD

    500.000.000 474.590.075 100 94,92

    Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

    36 Promosi Dalam dan Luar Negeri 1.174.648.000 1.130.532.250 100 96,24

    37 Kerjasama Penanaman Modal 504.000.000 492.983.200 100 97,81

    38 Sekretariat FPESD 100.000.000 100.000.0000 100 100

    Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi

    39 Perencanaan dan Penyusunan

    Kebijakan Penanaman Modal 700.000.000 662.916.250 100 94,70

    40 Peningkatan dan Pembinaan

    Pelayanan Investasi 500.000.000 497.150.000 100 99,43

    41 Pengendalian dan Pengawasan

    Penanaman Modal 600.000.000 586.135.450 100 97,69

    42 Pembinaan Kinerja PTSP Provinsi

    dan Kabupaten / Kota 450.000.000 432.506.150 100 96,11

    43 Peningkatan Kinerja Pelayanan

    Perizinan UPT PTSP 400.000.000 398.142.825 100 99,54

    44 Peningkatan Kinerja Pelayanan

    Non Perizinan UPT PTSP 450.000.000 440.251.010 100 97,83

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 12 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 12

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    No Program/Kegiatan Anggaran Realiasi Realisasi

    Keterangan Fisisk Keu

    Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, sarana dan Prasarana Daerah

    45 Penyusunan Profil dan Potensi

    Investasi 498.000.000 482.692.075 100 96,93

    Program Pendidikan Non Formal dan Informal

    46 Pendidikan Kemasyarakatan 500.000.000 495.545.500 100 99,11

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 13 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 13

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    Bab IV

    Kebijakan Akuntansi

    Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2015

    adalah Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Tanggal 23 Oktober 2014 Nomor : 900 / 010567 perihal

    Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

    Provinsi Jawa Tengah.

    1.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan SKPD

    Entitas pelaporan keuangan daerah mengacu pada konsep bahwa setiap pusat

    pertanggungjawaban harus bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan

    ketentuan undang-undang. Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah

    Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah secara keseluruhan. Entitas Pelaporan terdiri dari satu

    atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundangan wajib

    menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, sedangkan Entitas

    Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya

    wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada

    entitas pelaporan. Entitas pelaporan keuangan SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi

    Jawa Tengah meliputi : Neraca, Laporan Realisasi Anggaran ( LRA ), Laporan Operasional, dan

    Laporan Perubahan Ekuitas.

    1.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

    Basis akuntasi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Badan Penanaman Modal

    Daerah Provinsi Jawa Tengah adalah basis akrual. Dimana dalam basis akrual ini, beban diakui

    pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi

    walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.

    Pada Laporan Realisasi Anggaran masih menggunakan Basis Kas, dimana belanja serta

    pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Daerah, sementara itu

    untuk neraca menggunakan basis akrual yang berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana

    diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan

    berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

    dibayar.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 14 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 14

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    1.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukan ke

    dalam setiap pos dalam laporan keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa

    Tengah.

    A. Kebijakan Akuntansi Beban 1. Definisi

    Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk potensi pendapatan

    yang hilang, atau biaya yang timbul akibat transaksi tersebut dalam periode pelaporan yang

    berdampak pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi asset atau

    timbulnya kewajiban.

    2. Pengakuan dan Pengukuran a. Beban Pegawai

    Belanja pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk

    uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat Negara, pegawai negeri sipil,

    an pegawai yang diperkejakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS

    sebagai imbalan atas pekerjaan yang berkaiatan dengan pembentukan modal.

    Pembayaran atas beban pegawai dapat dilakukan melalui mekanisme UP/GU/TU dan

    LS. Beban pegawai yang pembayarannya melalui mekanisme UP/GU/TU, diakui

    ketika bukti pembayaran beban telah disahkan pengguna anggaran. Sedangkan belanja

    pegawai yang pembayarannya melalui mekanisme LS, diakui pada saat diterbitkan

    SP2D atau pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah.

    b. Beban Barang dan Jasa 1) Beban Persediaan

    Beban persediaan dicatat pada saat pembelian persediaan, yaitu pada saat barang

    telah diterima. Pada akhir tahun, nilai sisa persediaan berdasarkan investarisasi

    fisik sebagai pengurang beban persediaan.

    2) Beban Jasa, Pemeliharaan, dan Perjalanan Dinas Beban jasa, pemeliharaan dan perjalanan dinas dicatat sebesar nilai nominal yang

    tertera dalam dokumen tagihan pihak ketiga sesuai ketentuean peraturan

    perundang-undangan yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengguna

    Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran.

    Beban disajikan dalam LO entitas akuntansi/pelaporan. Penjelasan secara sistematis

    mengenai rincian, analisis dan informasi lainnya yang bersifat material harus

    diungkapkan dalam CaLK sehingga menghasilkan informasi yang andal dan relevan.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 15 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 15

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    B. Kebijakan Akuntansi Belanja 1. Definisi

    Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah mengurangi Saldo

    Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh

    pembayarannya kembali oleh pemerintah.

    2. Pengakuan dan Pengukuran Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Daerah. Khusus

    pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat

    pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan Bendahara Umum Daerah. Belanja

    diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen sumber

    pengeluaran yang sah dan diukur berdasarkan azaz bruto.

    3. Penyajian dan Pengungkapan Belanja disajikan dan diungkapkan dalam :

    1) LRA sebagai pengeluaran daerah;

    2) LAK masuk kategori Aktivitas Operasi;

    3) LAK masuk kategori Aktivitas Investasi;

    4) CaLK untuk memudahkan pengguna mendapatkan informasi.

    C. Kebijakan Akuntansi Kas dan Setara Kas 1. Definisi

    Kas dan setara kas merupakan kelompok akun yang digunakan untuk mencatat kas adan

    setara kas yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah atau SKPD. Kas adalah uang tunai

    atau saldo simpanan di bank yang setiap saat digunakan untuk membiayai kegiatan

    pemerintahan.

    2. Kas Pemerintah Daerah yang Dikelola SKPD Kas di bendahara pengeluaran adalah saldo kas yang dikelola oleh bendahara pengeluaran

    yang harus dipertanggungjawabkan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran SKPD.

    3. Pengakuan Diakui pada saat :

    1. Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas;

    2. Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada pemerintah daerah.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 16 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 16

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    D. Kebijakan Akuntansi Persediaan 1. Definisi

    Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan

    untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan

    untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

    2. Jenis-jenis Berdasarkan sifat pemakiaanya, barang persediaan terdiri dari :

    a. Bahan habis pakai;

    b. Bahan/meterial.

    3. Pengakuan Persediaan diakui pada saat :

    a. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau

    biaya yang dapat diukur dengan andal;

    b. Diterima atau nhak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.

    4. Persediaan dicatat menggunakan metode periodik, yaiut pencatatan hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga tidak meng-update jumlah persediaan. Jumlah

    persediaan akhir diketahui dengan melakukan perhitungan fisik (stock opname) pada akhir

    periode.

    E. Kebijakan Akuntansi Aset Tetap 1. Definisi

    Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan

    untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau

    dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

    2. Jenis-jenis Klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut :

    a. Tanah

    b. Peralatan dan Mesin

    c. Gedung dan Bangunan

    d. Jan, Irigasi, dan Jaringan

    e. Aset Tetap Lainnya\

    f. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 17 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 17

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    3. Pengakuan Aset tetap diakui jika memenuhi kriteria sebagai berikut :

    a. Berwujud;

    b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan ;

    c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

    d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan

    e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

    Pengakuan atas aset tetap berdasarkan jenis transaksinya, terdiri dari :

    a. Perolehan adalah suatu transaksi perolehan aset tetap sampai dengan aset tersebut

    dalam kondisi siap digunakan;

    b. Pengembangan adalah suatu transaksi peningkatan nilai aset tetap yang berakibat pada

    peningkatan masa manfaat, peningkatan efisiensi, peningkatan kapasitas, mutu

    produksi dan kinerja dan/atau penurunan biaya pengoperasian;

    c. Pengurangan adalah suatu transaksi penurunan nilai aset tetap dikarenakan

    berkurangnya volume/nilai aset tetap tersebut atau dikarenakan penyusutan.

    4. Pengukuran Aset tetap pada prinsipnya dinilai dengan biaya perolehan. Apabila biaya perolehan suatu

    aset adalah tanpa nilai atau tidak dapat diindetifikasikan, maka nilai aset tetap didasarkan

    pada nilai wajar pada saat perolehan.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran aset :

    a. Biaya perolehan aset terdiri dari :

    1) Harga pembelian, termasuk bea impor dan pajak pembelian setelah dikurangi

    dengan diskon dan rabat;

    2) Seluruh biaya yang secara langsung dapat dihubungkan/didistribusikan denga

    aset dan membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat

    bekerja untuk penggunaan yang dimaksud.

    Demikian juga pengeluaran untuk belanja perjalanan dan jasa yang terkait

    dengan perolehan aset tetap atau aset lainnya.

    b. Penyusutan :

    Nilai penyusutan diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan

    beban penyusutan dalam Laporan Operasional ( LO ). Seluruh aset tetap disusutkan

    kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, sedangkan aset tetap lainnya tidak

    dapat dilakukan penyusutan secara periodik melainkan diterapkan penghapusan pada

    saat sudah tidak dapat digunakan atau mati.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 18 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 18

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    Metode yang digunakan yaitu metode garis lurus denga rumusan :

    Penyusutan per periode = Nilai yang disusutkan

    Masa manfaat − Nilai yang dapat disusutkan merupakan seluruh nilai perolehan aset dengan

    tidak memliki nilai sisa;

    − Masa manfaat sebagaimana tercantum dalam tabel bab IV lampiran I

    Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan

    dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. c. Nilai aset tetap pada neraca tahun anggaran 2014 adalah nilai yang telah

    direkonsiliasikan diinternal SKPD antar pengurus barang dengan PPK-SKPD dan telah

    direkonsiliasikan dengan DPPAD.

    F. Kebijakan Akuntansi Ekuitas Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset tetap dan

    kewajiban pemerintah. Dalam basis akrual, hanya disajikan satu jenis pos ekuitas. Saldo

    akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas disajikan dalam

    Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas dan CaLK.

    1.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standart Akuntansi Pemerintah pada SKPD.

    Dalam melaksanakan amanat pasal 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 64 Tahun

    2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah pada Pemerintah Daerah, bahwa

    Pemerintah Daerah harus menyajikan kembali LRA, Neraca, dan Laporan Arus Kas sebelumnya

    pada tahun pertama penerapan SAP berbasis akrual maka Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    Tahun 2014 disajikan secara kas menuju akrual dan secara akrual. Adapun komponen Laporan

    Keuangan yang dihasilkan SKPD selaku entitas akuntansi yaitu Laporan Realisasi Anggaran

    (LRA ); Neraca; Laporan Operasional ( LO ); Laporan Perubahan Ekuitas ( LPE ); dan Catatan

    atas Laporan Keuangan.

    Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh

    kegiatan Pemerintah Daerah dan sumber daya ekonomis yang dipercayakan, serta menunjukan

    ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 19 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 19

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    BAB V

    Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD

    5.1. Penjelasan Pos-Pos Neraca 1.1.1. Aset 1.1.1.1. Aset Lancar 1.1.1.1.1. Kas 1.1.1.1.1.1. Kas di bendahara pengeluaran

    No Uraian 2014 2013

    1 Tunai - -

    2 Bank - -

    1.1.1.1.2. Persediaan 1.1.1.1.2.1. Persediaan Bahan Habis Pakai

    No Uraian 2014 2013

    1 Bahan Habis Pakai 20.993.500 1.962.800

    1.1.1.2. Aset Tetap

    No Uraian 2014 2013

    1 Tanah 8.300.000.000 8.300.000.000

    2 Peralatan dan mesin 7.546.039.967 6.064.562.189

    3 Gedung dan Bangunan 4.058.792.135 4.058.792.135

    4 Jalan, Jaringan, dan Instalasi 91.538.873 5.744.873

    5 Aset Tetap Lainnya 85.543.100 71.843.500

    6 Konstruksi Dalam

    Pengerjaan - -

    Jumlah 20.081.914.075 18.500.942.697

    Rincian mutasi asset tetap terdiri dari :

    Penambahan 2014

    Belanja Modal 1.554.975.000

    Belanja Barang/Jasa 5.138.000

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 20 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 20

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    Hibah 59.159.724

    Mutasi Masuk -

    Reklasifikasi -

    Koreksi -

    Jumlah 1.619.272.724

    Ket :

    Penambahan Belanja modal antara lain terdiri dari :

    1. Pengadaan Kendaraan bermotor roda dua sebanyak 4 buah.

    2. Pengadaan Kendaraan dinas roda empat sebanyak 1 buah.

    Ektra komtabel antara lain terdiri dari :

    1. Ceiling speaker sebanyak 4 buah.

    2. Modem ADSL sebanyak 2 buah.

    3. Stand Alone Wireless sebanyak 3 buah.

    4. Crimping J45 sebanyak 2 buah.

    5. Modem sebanyak 2 buah.

    1.1.1.2.1. Tanah

    No Uraian 2014 2013

    1 Tanah 8.300.000.000 8.300.000.000

    Jumlah 8.300.000.000 8.300.000.000

    Pengurangan 2014

    Penghapusan 33.919.846

    Ekstrakontable 4.381.500

    Reklasifikasi

    Hibah

    Koreksi

    Jumlah 38.301.346

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 21 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 21

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    1.1.1.2.2. Peralatan dan Mesin

    No Uraian 2014 2013

    1 Alat Besar 191.470.000 191.470.000

    2 Alat Angkutan 1.910.470.000 1.420.567.500

    3 Alat Bengkel - -

    4 Alat Kantor dan Rumah Tangga 5.121.997.378 4.129.991.000

    5 Alat studio dan komunikasi 322.533.689 322.533.689

    Jumlah 7.546.039.967 6.064.562.189

    1.1.1.2.3. Gedung dan Bangunan

    No Uraian 2014 2013

    1 Gedung 4.058.792.135 4.058.792.135

    Jumlah 4.058.792.135 4.058.792.135

    1.1.1.2.4. Jalan, irigasi dan Jaringan

    No Uraian 2014 2013

    1 Jalan dan Jembatan - -

    2 Bangunan air ( irigasi ) 85.794.000 -

    3 Instalasi - -

    4 Jaringan 5.744.873 5.744.873

    Jumlah 91.538.873 5.744.873

    1.1.1.2.5. Aset Tetap Lainnya

    No Uraian 2014 2013

    1 Buku Perpustakaan 85.543.100 71.843.500

    Jumlah 85.543.100 71.843.500

    1.1.1.3. Akumulasi Penyusutan

    No Uraian 2014 2013

    1 Alat Berat 191.470.000

    2 Alat Angkut 1.055.531.737,5

    3 Alat Kantor dan Rumah Tangga 3.875.375.096,4

    4 Alat Studio dan Komunikasi 301.440.265,4

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 22 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 22

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    5 Gedung 2.276.823.766,4

    6 Bangunan irigasi 2.859.800

    7 Jaringan 1.723.461,90

    Jumlah 7.705.224.127,60

    1.1.2. Kewajiban 1.1.3. Ekuitas dana 1.1.3.1. Ekuitas Dana Lancar

    No Uraian 2014 2013

    1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

    (SILPA) (21.500.279.044,00) ( 17.461.515.875 )

    2 Pendapatan yang ditangguhkan

    3 Kas di Bendahara BLUD hutang

    pihak ke tiga ( Non SILPA )

    4 Cadangan Piutang

    5 Cadangan Persediaan 20.993.500 1.962.800

    6 Dana yang harus disediakan untuk

    pembayaran utang JK Pendek

    1.1.3.2. Ekuitas Dana Investasi

    No Uraian 2014 2013

    1 Diinvestasikan dalam investasikan

    jangka panjang

    2 Diinvestasikan dalam asset tetap 15.409.402.798,30 18.500.942.697

    3 Diinvestasikan dalam asset lainnya

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 23 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 23

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    5.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 1.1.4. Belanja 1.1.4.1. Belanja Operasi 1.1.4.1.1. Belanja Pegawai

    No Uraian 2014 2013

    I Belanja Tidak Langsung

    II Belanja Langsung

    1 Honorarium PNS 526.560.000 488.185.000

    2 Honorarium Non PNS 500.955.200 754.755.000

    3 Uang Lembur 104.735.060 46.423.500

    Jumlah 10.184.101.278 7.478.332.818

    1.1.4.1.2. Belanja Barang

    No Uraian 2014 2013

    1 Belanja Bahan Habis Pakai 550.844.500 669.081.000

    2 Belanja Bahan/Material 38.889.900 27.261.600

    3 Belanja Jasa Kantor 1.351.380.400 998.625.800

    4 Belanja Premi Asuransi 46.720.671 30.492.000

    5 Belanja Cetak dan Penggandaan 587.878.450 434.885.800

    6 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

    372.913.000 204.851.000

    7 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 23.000.000 3.000.000

    8 Belanja Sewa Perlengkapan dan

    Peralatan Kantor

    48.000.000 38.750.000

    9 Belanja Makanan dan Minuman 544.500.000 482.985.000

    10 Belanja Pakaian Dinas dan

    Atributnya

    51.594.000 54.336.500

    11 Belanja Pakaian Kerja 13.260.000

    11 Belanja Pak Khusus dan hari-hari

    tertentu

    25.875.000 33.790.000

    12 Belanja Perjalanan Dinas 4.554.127.145 3.850.728.500

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 24 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 24

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    13

    Belanja Kursus, pelatihan,

    sosialisasi, dan bimbingan teknis

    PNS

    379.985.700 304.150.000

    14 Belanja Pemeliharaan 417.843.500 641.194.400

    15 Belanja Jasa Konsultasi 462.870.500 8.533.500

    Jumlah

    1.1.4.1.3. Belanja Modal 1.1.4.1.3.1. Belanja Modal Tanah

    No Uraian 2014 2013

    Belanja Modal Pengadaan Tanah 0 0

    1.1.4.1.3.2. Belanja Peralatan dan Mesin

    No Uraian 2014 2013

    1 BM Pengadaan Alat-alat Berat 0 0

    2 BM Pengadaan Alat-alat Angkutan

    Darat Bermotor 489.471.400 184.420.000

    3 BM Pengadaan Peralatan Kantor 70.041.000 60.895.400

    4 BM Pengadaan Perlengkapan Kantor 291.687.000 75.922.500

    5 BM Pengadaan Komputer 604.282.000 131.937.800

    6 BM Pengadaan Mebeulair 0 264.163.000

    Jumlah

    1.1.4.1.3.3. Belanja Gedung dan Bangunan

    No Uraian 2014 2013

    BM Pengadaan konstruksi/pembelian bangunan

    1.1.4.1.3.4. Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan

    No Uraian 2014 2013

    BM Pengadaan Konstruksi Jaringan

    Air 85.794.000

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 25 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 25

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    1.1.4.1.3.5. Belanja Aset Tetap Lainnya

    No Uraian 2014 2013

    BM Pengadaan Buku Perpustakaan 13.699.600 16.500.000

    Jumlah

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 26 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 26

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    Bab VI

    Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan SKPD

    1.1. Struktur Organisasi SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah

    Berdasarkan Peraturan Daerah No.7 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja SKPD

    dan Peraturan Gubernur No.86 tahun 2011 tentang penjabaran Tugas, pokok, fungsi dan Tata

    kerja Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa tengah, serta Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun

    2012 tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Terpadu satu pintu pada

    Badan Penanaman Modal daerah Provinsi Jawa Tengah.

    Fungsi Badan Penanaman Modal daerah Provinsi Jawa Tengah adalah:

    1. Perumusan kebijakan teknis bidang Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perijinan

    terpadu;

    2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang penanaman modal

    daerah dan pelayanan perijinan terpadu;

    3. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang promosi dan kerjasama, pelayanan

    perijinan, pengendalian dan pengembangan penanaman modal serta melaksanakan

    kebijakan teknis operasional pelayanan administrasi perijinan;

    4. Penyelenggaraan Pelayanan terpadu Satu pintu (PTSP) bidang penanaman modal lingkup

    Provinsi secara manual maupun elektronik melalui sistem Pelayanan Informasi dan

    Perijinan Investasi Secara secara elektronik (SPIPISE);

    5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penanaman modal daerah dan pelayanan

    perijinan terpadu;

    6. Pelaksanaan kesekretariatan Badan;

    7. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan

    fungsinya.

    Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Badan Penanaman Modal Daerah dimaksud,

    maka BPMD Provinsi Jawa Tengah secara umum memiliki Fungsi Strategis Yaitu: Penciptaan

    iklim investasi yang kondusif, berdaya saing dan ramah lingkungan.

    Upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh BPMD Provinsi Jawa tengah guna menarik investasi

    yang sebesar-besarnya dilakukan melalui beberapa kebijakan diantaranya:

    1. Pelayanan Profesional, cepat, transparan, pasti dan ramah;

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 27 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 27

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    2. Pemberian kemudahan dan insentif Penanaman Modal Daerah;

    3. Penguatan task force untuk pembinaan dan pengembangan Penanaman modal;

    4. Pengembangan kawasan industri dengan pendekatan regionalisasi pengembangan wilayah;

    5. Penajaman potensi penanaman modal melalui koordinasi lintas sektor;

    6. Peningkatan promosi dan kerjasama di bidang Penanaman Modal.

    Visi Misi BPMD Provinsi Jawa Tengah adakah sebagai berikut :

    Visi :

    Menjadi Lembaga yang Mampu Mewujudkan Iklim Penanaman Modal yang Berdaya

    Saing Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari.

    Misi :

    1. Meningkatkan daya tarik penanaman modal dan pengembangan kerjasama antar

    daerah/pelaku usaha;

    2. Meningkatkan kualitas pelayanan penanaman modal secara profesional;

    3. Meningkatkan pengendalian dan pengembangan penanaman modal;

    4. Mengoptimalkan kapasitas kelembagaan penanaman modal;

    5. Mengupayakan peningkatan dan penyebaran penanaman modal;

    6. Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur penanaman modal.

    Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) Badan Penanaman Modal daerah Provinsi Jawa

    Tengah pada tahun 2014 sebanyak 86 orang, terdiri dari 48 orang atau 55,81 % berjenis kelamin

    laki-laki dan 38 orang atau 44,18 % merupakan pegawai perempuan. Dilihat dari jenjang

    pendidikan PNS di BPMD Provinsi Jawa Tengah, sebagian besar merupakan pegawai dengan

    tingkat pendidikan S2, S1, SLTA, SLTP, dan SD jumlah PNS dengan pendidikan S2 sebanyak 15

    orang atau 17,44% dari total PNS BPMD, PNS dengan pendidikan S1 sebanyak 29 orang atau

    33.72% dari total PNS BPMD, PNS dengan pendidikan SLTA sebanyak 28 orang atau 28% dari

    total PNS BPMD, pendidikan SLTP sebanyak 7 orang atau 7% dari total PNS BPMD dan

    pendidikan SD sebanyak 2 orang atau 2,32 % dari total PNS BPMD.

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 28 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 28

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    Tabel 1.1 Jumlah PNS di BPMD Provinsi Jawa Tengah Menurut Jenis Kelamin dan

    Jenjang Pendidikan Desember Tahun 2014

    Keterangan S2 S1 D3 D2/D1 SLTA SLTP SD Jumlah

    Laki-Laki 9 13 - - 17 7 2 48

    Perempuan 6 16 5 - 11 - - 38

    Jumlah 15 29 5 - 28 7 2 86

    Persen thd total

    17,44 33,72 5,8 0 32,55 8,13 2,32 100

    Berikut Struktur Organisasi pada Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Tengah :

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 29 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 29

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    BAB VII

    Penutup

    Penyajian Laporan Keuangan SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa

    Tengah yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan

    Perubahan Ekuitas, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 ini

    disusun sebagai laporan Pertanggungjawaban Keuangan yang dapat digunakan sebagai alat

    ukur kinerja SKPD Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah secara

    keseluruhan.

    Kami menyadari bahwa penyajian Laporan Keuangan ini sangat sederhana mengingat

    keterbatasan yang kami miliki dan memerlukan koreksi lebih lanjut.

    Semarang, Desember 2015

    Plt. KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH

    PROVINSI JAWA TENGAH

    KABID PROMOSI DAN KERJASAMA

    Dra. ASIH WIDHIASTUTI, M.Si NIP. 19620920 198803 2 001

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 30 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 30

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    DAFTAR ISI

    I. Pernyataan Tanggung Jawab Pengguna Anggaran

    II. Neraca Komperatif SKPD

    III. Laporan Realisasi Anggaran SKPD

    Catatan Atas Laporan Keuangan

    Bab 1 : Pendahuluan

    1.1. Maksud dan Tujuan Penyusuna Laporan Keuangan

    1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

    1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

    Bab 2 : Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan

    2.1. Ekonomi Makro

    2.2. Kebijakan Keuangan.

    Bab 3 : Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

    3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum

    3.2. Hambatan dan Kendala yang ada Dalam Pencapaian Target yang Telah

    Ditetapkan.

    Bab 4 : Kebijakan Akuntansi

    4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD

    4.2. Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

    SKPD.

    4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD.

    4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketetuan yang ada dalam SAP

    pada SKPD.

    Bab 5 : Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan

    5.1. Penjelasan Pos-Pos Neraca

    5.1.1. Aset

    5.1.2. Kewajiban

    5.1.3. Ekuitas Dana

    5.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

    5.2.1. Pendapatan

    5.2.2. Belanja

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 31 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 31

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    5.3. Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional

    5.3.1. Pendapatan

    5.3.2. Beban

    5.4. Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas

    Bab 6 : Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan

    Bab 7 : Penutup

    Lampiran Tambahan

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 32 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 32

  • Laporan Keuangan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 33 Catatan atas Laporan Keuangan – halaman 33