BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANGlamongankab.go.id/distanhut/files/2017/04/LKjIP.pdfdan kehutanan...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANGlamongankab.go.id/distanhut/files/2017/04/LKjIP.pdfdan kehutanan...
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 17
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar
penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga
pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam
kesejahteraan penduduk Indonesia. Peran penting sektor pertanian bagi
perekonomian nasional diantaranya sebagai sumber penghasil bahan
kebutuhan pokok, sandang dan papan, menyediakan lapangan kerja bagi
sebagian penduduk, memberikan devisa bagi negara dan mempunyai efek
pengganda ekonomi yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan terhadap
impor (multiplier effect), yaitu keterkaitan input-output antar industri, konsumsi
dan investasi.
Pembangunan Pertanian, sebagai bagian dari pembangunan Nasional
ke depan dihadapkan pada dua kondisi. Pertama, kondisi internal yang
dicirikan dengan implementasi Undang – undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, yang memberikan dampak terhadap manajemen
pembangunan. Kedua, adalah kondisi external yang dicirikan dengan terus
berkembangnya lingkungan strategis baik pada tatanan Nasional, regional
maupun global. Dengan dasar itu, maka pembangunan pertanian tanaman
pangan, perkebunan dan kehutanan bukan hanya ditekankan pada aspek
kuantitas saja, tetapi juga harus berkualitas, efisien, berdaya saing,
berkelanjutan dan berkerakyatan. Arah pembangunan tersebut diharapkan
bukan saja mampu meningkatkan produksi sesuai kebutuhan serta
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, tetapi juga sekaligus
diharapkan dapat mengantisipasi era globalisasi serta otonomi daerah.
Pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan kehutanan di Kabupaten Lamongan dilaksanakan dengan pendekatan
agribisnis berbasis pedesaan ditujukan untuk mengubah dari usahatani
berbasis subsisten menjadi usahatani komersial yang didasarkan atas
permintaan pasar dan mempunyai keunggulan kompetitif, dengan tujuan :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 8
1. Meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan dan
hortikultura.
2. Memantapkan dan meningkatkan jumlah peralatan mesin pertanian serta
perbaikan sarana prasarana irigasi.
3. Memantapkan pelaksanaan pengendalian hama secara terpadu.
4. Meningkatkan pengembangan agribisnis melalui pola kemitraan.
5. Meningkatkan pendapatan petani melalui usaha pengolahan hasil – hasil
pertanian.
6. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan petani dan petugas
melalui pemberdayaan penyuluhan pertanian.
7. Meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman perkebunan.
8. Meningkatkan kualitas bahan baku.
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan sebagai unsur
Pelaksana Pemerintahan Kabupaten Lamongan berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dengan
demikian kegiatan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan
merupakan rangkaian dan bagian yang tidak terpisahkan dengan kegiatan
penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Lamongan secara menyeluruh.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Secara umum, penyusunan LAKIP merupakan bentuk kewajiban Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan dalam
mempertanggungjawabkan kepada publik atas pengelolaan anggaran dan
pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan
sasaran serta rencana kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra ( 2016 –
2021), Rencana Kinerja Tahun 2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Tujuan khusus penyusunan LKjIP adalah untuk menilai dan mengevaluasi
pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Lamongan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, LkjIP juga
dapat dijadikan sebagai feed back yang berharga dalam memperbaiki kinerja
Pembangunan Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan di masa mendatang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 9
1.3 GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 1.3.1 Personil Dinas Pertanian dan Kehutanan
Sumber daya manusia yang mendukung kegiatan tugas Dinas Pertanian
dan Kehutanan Kabupaten Lamongan tercatat sebanyak 158 (seratus lima
puluh delapan) orang dengan tingkat pendidikan sebagai berikut: Pasca Sarjana (S2) : 28 orang
Sarjana (S1) : 106 orang
Sarjana Muda/Dipl./D3/D4 : 4 orang
SLTA : 14 orang
SLTP : 2 orang
SD : 4 orang
Berdasarkan golongan/kepangkatan terdiri dari
Golongan IV : 24 orang
Golongan III : 122 orang
Golongan II : 8 orang
Golongan I : 4 orang
Dari jumlah tersebut yang telah mengikuti pendidikan penjenjangan
sebagai berikut : Spamen : 1 orang, Spama : 4 orang, dan Adumla/Adum
Diklatpim IV : 14 orang, Diklatpim III : 3 orang.
Personil Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Dan Kehutanan.
No Jabatan Struktural Jumlah Pangkat/ Golongan
Ruang Jumlah Pendidikan Formal Jumlah Ket
1 Kepala Dinas 1 Pembina Utama Muda (IVc) 1 S2 1
2 Sekertaris 1 Pembina Tk. 1 (IV b) 1 S2 1 3 Kepala Bidang 4 Pembina (IVa) 4 S2 4
4 Kasie/kasubag/ 43 Pembina (IV a) 13 S2 13
KUPT Penata Tk. 1 (IIId) 23 S2 6 S1 17 Penata (IIIc) 7 S2 2 S1 5 5 Fungsional 60 Pembina Tk.1 (IVb) 1 S1 1 Pembina (IVa) 4 S1 4 Penata Tk.1 (IIId) 19 S1 18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 10
1.3.2 Sarana dan Prasarana
Sedangkan sarana prasarana yang dimiliki antara lain :
Tabel. 2. Jumlah Sarana dan Prasarana Dinas Pertanaian dan Kehutanan
No. Jenis Barang Jumlah Satuan 1. Mesin Ketik Manual 12 Buah 2. Lemari Besin / Metal 15 Buah 3. Filling Besi / Metal 11 Buah 4. Band Kas 5 Buah 5. Lemari Kaca 7 Buah 6. White Bord 1 Buah 7. Lemari Kayu 20 Buah 8. Meja Besi / Meja Gambar 1 Buah 9. Meja Rapat 10 Buah
10. Meja Tulis Kayu 157 Buah 11. Kursi Rapat 107 Buah 12. Kursi Plastik 82 Buah 13. Meja Komputer 15 Buah
D3 1 Penata (IIIc) 7 S2 1 S1 5 D3 1 Penata Utama Muda
(IIIb) 18 S1 17
D3 1 Penata Muda (IIIa) 10 S1 10 Iid - - - Iic 1 S1 1 6 Staf 49 Penata Tk.1 (IIId) 3 S1 3 Penata (IIIc) 6 S2 1 S1 3 D3 2 Penata Utama Muda
(IIIb) 23 S1 14
D3 1 SLTA 8 Penata Muda (IIIa) 6 S1 2 SLTA 4 Pengatur Tk.1 (II d) 1 S1 1 Pengatur (II c) 2 SLTA 1 SLTP 1 Pengatur Utama Muda
(IIb) 4 SLTA 4
Pengatur Muda (IIa) 1 SD 1 Juru (Ic) 2 SLTP 1 SD 1 Juru Muda (Ia) 1 SD 1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 11
14. Tempat Sampah 3 Buah 15. Corden 11 Buah 16. AC 21 Buah 17. Kipas Angin Tempel 7 Buah 18. Televisi 3 Buah 19. Amplifler 2 Buah 20 Wireles 38 Buah 21. Stabilisator 15 Buah 22. Tuistel 11 Buah 23. Pompa Air 1 Buah 24. Komputer 17 Buah 25. Laptop 20 Buah 26. Printer 62 Buah 27. Meja Esselon III 5 Buah 28. Meja Esselon IV 83 Buah 29. Meja Tamu Biasa 3 Buah 30. Kursi kerja eselon III 5 Buah 31. Kursi esselon IV 39 Buah 32. Bufet Kayu 2 Buah 33. Handycam 5 Buah 34. Telephon 2 Buah 35. Truk + Attachmen (Tanki) 1 Buah 37. Station Wagon Isuzu 3 Buah 38. Pick Up (Kijang) 1 Buah 39. TOSSA (Roda 3) 1 Buah 40. Kebun Bibit Permanen (KBP) 1 Buah 41. Kebun Bibit Percontohan 4 Buah 42. Kendaraan Roda 2 207 Buah 43. Toyota Kijang 1 Buah 44. Suzuki Ertiga 1 Buah 45. Camera Digital Nikon 32 Buah 46. Tabung Pemadam Kebakaran 15 Buah 47. LCD Proyektor 16 Buah 48. Mesin Hitung 12 Buah
1.3.3 Pembiayaan
Sumber dana yang diperoleh untuk Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Lamongan dalam menjalankan segala kegiatan yang ada sebagai berikut :
Tabel 3. Sumber Dana Kegiatan Urusan Anggaran (Rp.) Sumber Dana
Pekerjaan Umum 11.275.721.800,00 APBN
Statistik 80.000.000,00 APBD
Pertanian 9.956.909.100 APBN DAN APBD Kehutanan 771.000.000,00 APBD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 12
Tugas Pembantuan 16.987.499.000 Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timurpropinsi Dekonsentrasi 2.832.946.000 Badan Ketahana Pangan Propinsi Jawa Timur
1.4 SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjIP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Lamongan Tahun 2016 berisi seluruh capaian kinerja
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan selama tahun 2016
dengan tolak ukur yaitu Perjanjian Kinerja (performance agreement ) tahun
2016 dan tahun sebelumnya, serta Rencana Kerja Tahun 2016, yang
kemudian dilakukan analisis capaian kinerja tahun 2016 dan disimpulkan.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan, selain menjelaskan secara ringkas tentang latar
belakang Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Maksud
dan Tujuan, Gambaran Umum Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Lamongan yang menggambarkan keadaan sumberdaya
manusia pertanian beserta potensi Tanaman Pangan dan Hortikultura
di Kabupaten Lamongan;
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, Berisi tentang Rencan
Strategis, Rencana Kinerja Tahunan tahun 2016 serta Perjanjian
Kinerja Tahun 2016;
Bab III Akuntabilitas Kinerja, Berisi tentang pengukuran capaian kinerja
tahun 2016, evaluasi dan anlisis akuntabilitas kinerja tahun 2016 serta
akuntabilitas keuangan tahun 2016;
Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan
Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Lamongan Tahun 2016 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan
bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 13
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS 1. Visi, Misi dan Tujuan
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di kabupaten
Lamongan yang mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan disempurnakan dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, guna
mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance ) di kabupaten
Lamongan harus dilakukan upaya peningkatan kualitas implementasi sistem
akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kabupaten Lamongan yang
dimulai dari tahapan Perencanaan Pembangunan Tanaman Pangan Dan
Hortikultura sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa perencanaan
pembangunan daerah adalah satu kesatuan dalam sistem perencanaan nasional
dengan tujuan untuk menjamin adanya keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan.
Hal ini seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelaksanaan
pembangunan yang lebih tepat sasaran, sehingga membutuhkan perencanaan
kebijakan yang lebih akurat dan akuntabel. Sebagai amanat pelaksanaan
peraturan seperti tersebut diatas Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kabupaten
Lamongan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien
dan akuntabel.
Sesuai dengan dokumen RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016 – 2021
yang memuat strategi pembangunan daerah, arah kebijakan keuangan daerah,
kebijakan umum, dan program Perangkat Daerah (PD), lintas PD, dan program
kewilayahan, disertai rencana – rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
pendanaan yang bersifat indikatif. Visi, misi, dan program kepala daerah terpilih
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 14
dijabarkan menjadi strategi pokok dan prioritas pembangunan, sasaran dan arah
kebijakan, serta program-program dan kegiatan pokok yang akan dijalankan
selama lima tahun mendatang. Untuk itu, pembangunan Kabupaten Lamongan
tahun 2016 – 2021 berangkat dari landasan visi: “Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang lebih Sejahtera Dan Berdaya Saing”. Dan dalam rangka
mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Lamongan 2016 – 2021 tersebut,
maka Misi pembangunan Kabupaten Lamongan 2016 – 2021 adalah: 1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berdaya Saing melalui Peningkatan
Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan;
2. Mengembangkan Perekonomian yang Berdaya Saing dengan Mengoptimalakn
Potensi daerah;
3. Memantapkan Sarana dan Prasarana Dasar dengan Menjaga Kelestarian
Lingkungan;
4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi bagi Pemenuhan Pelayanan Publik;
5. Memantapkan Kehidupan masyarakat yang Tenteram dan Damai dengan
Menjunjung Tinggi Budaya Lokal.
Dari kelima Misi pada RPJMD Kabupaten Lamongan tahun 2016 – 2021,
tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Kehutanan kabupaten Lamongan
mendukung Misi yang kedua yaitu “Mengembangkan Perekonomian yang Berdaya Saing dengan Mengoptimalakn Potensi daerah”. Dalam rangka
mewujudkan misi yang kedua maka ditetapkan tujuan “ Meningkatkan pertumbuhan melalui optimalisasi potensi daerah dan ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat”. Dari tujuan pada
RPJMD 2016 – 2021 ditetapkan 8 (delapan) sasaran strategis. Dari 8 (delapan)
sasaran strategis yang sesuai dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Pertanian dan Kehutanan terdapat pada sasaran strategis yang pertama yaitu :
”Meningkatnya Kinerja Pertanian Terutama Produksi Padi, Palawija, Hortikultura dan Perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan Petani”. Sasaran strategis inilah yang selanjutnya akan menjadi tujuan dari Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 15
Tabel 4. Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan
Misi Tujuan Indikator
Mengembangkan Perekonomian yang Berdaya Saing dengan Mengoptimalkan Potensi daerah
Meningkatkan kinerja
Pertanian terutama
produksi padi, palawija
dan hortikultura dan
perkebunan untuk
meningkatkan
kesejahteraan petani
Nilai Tukar petani (NTP)
pertumbuhan sub
Lapangan usaha
pertanian
2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Sasaran startegis merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan
atau hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam
rumusan yang lebih spesifik dan terukur selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan
dialokasikan pada 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian program
dan kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja
(Performance Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk
memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan, dan alokasi sumber daya
organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran,
dimana setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaian (target)
masing-masing.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 16
Tabel 5. Tabel Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran Strategis
TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE - 1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (10)
Meningkatkan kinerja pertanian terutama Produksi Padi, Palawija, hortikulturadan Perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan petani
1.Nilai Tukar Petani (NTP) 2.Pertumbuhan sub Lapangan usaha pertanian
Meningkatnya produksi tanaman Pangan
Jumlah produksi Padi Ton 997.973 1.012.076 1.026.379 1.040.883 1.055.559 1.070.509
Jumlah produksi Palawija Ton 204.577 212.331 220.378 228.731 237.399 246.397
Meningkatnya Produksi hortikultura
Jumlah produksi sayuran kw 7.038 7.224 7.415 7.611 7.811 8.018
Jumlah produksi Buah – Buahan kw 58.579 58.696 58.813 58.931 59.049 59.167
Meningktanya produksi perkebunan
Jumlah produksi tembakau Ton 7.157 7.687,72 7.959,10 8240,06 8.530,93 8.832,07
Jumlah produksi Tebu Ton 306.510,59 321.045,32 336.269,29 352.215,18 368.917,23 386.411,28
Meningkatnya produksi bidang Kehutanan melalui pemanfaatan lahan kritis
% peningkatan Produksi hasil Hutan
% 98% - - - - -
% Penurunan kerusakan Hutan % 0,5% - - - - -
% Rehabilitasi Hutan dan Lahan % 10,74% - - - - -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 17
3. Program dan Kegiatan
Sesuai amanat RPJMD 2016 – 2021 Kabupaten Lamongan, maka pada tahun
2016 pelaksanaan kegiatan pembangunan urusan pertanian yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan
melalui program sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Pembangunan Gedung Kantor
2) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
3) Pengadaan Meubeler
4) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
5) Rehabilitasi Rumah kedelai
2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
1) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
2) Forum SKPD Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
3) Penyusunan Dokumen Rencana dan Evaluasi
4) Pembinaan Administrasi Kepegawaian dan Barang Jasa
3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan :
1) Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
2) Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani
3) Bantuan Kredit Modal Kerja Pembinaan Peningkatan Pendapatan
Petani Kecil (P4K)
4) Fasilitasi Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani Kecil (P4K)
5) Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA Award)
6) Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) Padi
7) Pengembangan Intensifikasi Tanaman (Fasilitasi PMI Padi)
8) Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) Jagung
9) Pengembangan Intesifikasi Tanaman (Fasilitasi PMI Jagung)
10) Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) Tebu
11) Pengembangan Intesifikasi Tanaman (Fasilitasi PMI Tebu)
12) Pengembangan Pupuk Pelengkap Cair
13) Agricukture Award (Penghargaan Kelompok Petani Kecil/KPK)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 18
4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1) Fasilitasi Pengembangan Usaha Agrobis Perdesaan (PUAP).
5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan,
dengan kegiatan:
1) Promosi Hasil Pertanian Daerah
2) Panen Raya Tanaman Pangan dan Hortikultura
3) Pelatihan Pengolahan Makanan Rumah Tangga
4) Pengembanga tanaman Tebu
6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan,
dengan kegiatan :
1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Tepat Guna (Alat
Mesin Pertanian)
2) Pengembangan Agens Hayati
3) Pembinaan dan Pengembangan Pupuk Organik
4) Pembangunan Green House
7. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, dengan
kegiatan :
1) Pengawasan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Pestisida
2) Pengembangan Kawasan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT
Padi)
3) Penanganan Panen dan Pasca panen Bahan Baku
4) Standarisasi Kualitas Bahan Baku
5) Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau melalui
Pembinaan Agensia Hayati, Budidaya dan Pasca Panen Tembakau
6) Pengembangan Kawasan Cabai
7) Pengembangan Tanaman Bawang Merah
8) Pengembangan Tanaman Hortikultura
9) Fasilitasi Bantuan Sarana Prasarana Perkebunan
10) Pembinaan Manajemen Kelompok Tani
8. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian / Perkebunan Tenaga
Lapangan, dengan kegiatan :
1) Temu Wicara Kontak Tani
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 18
2) Penyusunan Program Penyuluh Pertanian Tingkat Kabupaten
3) Pengadaan Sarana dan Prasarana Penyuluh Pertanian
4) Temu Teknis Penyuluh Pertanian di Tingkat Kabupaten
5) Koordinasi Pertemuan Penyuluh Pertanian Tingkat Kabupaten
6) Koordinasi Pertemuan Penyuluh Pertanian Tingkat BPP
7) Pelatihan Taruna Tani dan Wanita Tani
8) Pelatihan Penyuluh Pertanian dan Kehutanan
9) Demplot Inovasi Teknologi Tanaman Padi
10) Penilaian Petugas Penyuluh Lapangan PNS, Tenaga Harian Lepas,
Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Swadaya.
11) Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)
12) Pendampingan Penyuluh Dalam Rangka UPSUS PAJALE
13) Fasilitasi Penilaian Angka Kredit Penyuluh Pertanian
14) Demplot tanaman jagung
9. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
1) Penyediaan Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Hutan
10. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan kegiatan :
1) Pengkayaan Tanaman Hutan Rakyat
2) Penghijauan Lingkungan
3) Pengembangan Tanaman Dibawah Tegakan Hutan Rakyat
4) Pembuatan Dan Pengelolaan Sumber Benih
5) Kebun Bibit Desa.
6) Revitalisasi Sarana Prasarana Penyuluhan Kehutanan
7) Unit Percontohan Penyuluhan Kehutanan
8) Pembuatan Dam Penahan
9) Rehabilitasi Embung Desa
10) Pembuatan Sumur Resapan Desa Sekitar Hutan
11) Pembuatan Bangunan Terjunan Air/Gully Plug
12) Pengembangan Tanaman Kayu Putih
13) Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan
14) Pengkayaan Tanaman Bambu
15) Pengembangan Tanaman Mpts Unggul
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 18
16) Pengembangan Agroforestry
17) Kawasan Perlindungan setempat
2.2 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dikembangkan cara pencapaian tujuan dan sasaran secara optimal. Cara
pencapaian tujuan dan sasaran dalam aktivitas Rencana Strategis Dinas
Pertanian Dan Kehutanan Kabupaten Lamongan masing-masing
dikembangkan kedalam kebijakan dan program. Sementara itu kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran dan tujuan
dituangkan kedalam perencanaan dan perjanjian Kinerja, dapat dilihat dalam
Tabel dibawah ini.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 15
Tabel 6. Rencana Kinerja Tahun 2016 Dinas Pertanian Dan Kehutanan
SASARAN
PROGRAM
KEGIATAN
URAIAN INDIKATOR SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
KET.
Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan
Jumlah Produksi Padi ton 997.973 program peningkatan
Ksejahteraan Petani fasilitasi PMI Padi Jumlah pembinaan kali 6 kali
Jumlah Produksi Palawija
ton 204.577
pengembangan pupuk pelengkap cair
jumlah pupuk pelengkap cair liter 1462
fasilitasi PMI jagung jumlah koordinasi untuk penyusunan RDKK
kali 1
Penerapan teknologi pertanian
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi tepat guna
jumalh sarana dan prasrana yang di salurkan
unit 67
pembinaan pengambangan pupuk organik
jumlah pelatihan pupuk organik kec. 27
pembangunan green house
jumlah green house yang terbangun paket 2
pengembangan agens hayati
jumlah agens hayati yang dikembangkan paket 3
program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
pengawasan distribusi pupuk
jumlah koordinasi untuk penyusunan RDKK
kali 1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 21
pengembangan kawasan pengelolaan tanaman terpadu (PTT Padi)
jumlah prmbinaan dan monitoring kali 27
program pemeberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan tenag lapangan
temu wicara kontak tani
jumlah pertemuan kelompok tani, KUPT<KTNA
kali 1
penyusunan programa penyuluh pertanian tingkat kabupaten
jumlah pembinaan dalam rangka penyusunan programa PPl
kali 48
pengadaan saran dan prasarana penyuluh pertanian
> jumlah kendaraan roda 2 -> jumlah notebook > jumlah printer
unit >19 > 10 >10
temu teknis penyuluh pertanian tingkat kabupaten
jumlah pertemuan penyuluh pertanian tingkat kabupaten
kali 1
Koordinasi pertemuan penyuluh pertanian tingkat kabupaten
jumlah korrdinasi kali 11
Koordinasi pertemuan penyuluh pertanian tingkat BPP
jumlah prembinaan dan supervisi kali 27
pelatihan Taruna Tani dan wanita tani
jumlah taruna tani dan wanita tani yang dilatih
orang masing - masing 35 orang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 21
pelatihan penyuluh pertanian dan kehutanan
jumlah penyuluh pertanian dan kehutanan yang dilatih
orang 135
demplot Inovasi teknologi tanman Padi
jumlah bahan percontohan praktek paket 5
Penilaian Petugas Penyuluh Lapangan PNS, Tenaga Harian Lepas, Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Swadaya
jumlah peserta orang 22 KTNA dan 3 pendamping
Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)
jumlah peseta fasilitasi orang
70
Pendampingan Penyuluh Dalam Rangka UPSUS PAJALE
jumlah koordinasi untuk penyusunan RDKK
kali 12
Fasilitasi Penilaian Angka Kredit Penyuluh Pertanian
jumlah identifikasi dan monitoring kali 12
Demplot Tanaman Jagung jumlah benih - -
Mengkatnya produksi hortikultura jumlah produksi
sayuran kw 7.038 program peningkatan Ksejahteraan Petani
pengembangan pupuk pelengkap cair
jumlah pupuk pelengkap cair liter 1462
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 21
jumlah produksi buah - buahan kw 58.579 Penerapan teknologi
pertanian
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi tepat guna
jumalh sarana dan prasrana yang di salurkan
unit 67
pembinaan pengambangan pupuk organik
jumlah pelatihan pupuk organik kec. 27
pembangunan green house
jumlah green house yang terbangun paket 2
pengembangan agens hayati
jumlah agens hayati yang dikembangkan paket 3
program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
pengawasan distribusi pupuk
jumlah koordinasi untuk penyusunan RDKK
kali 1
pengembanagn kawasan cabai
luas pengembanagn akwasan cabai ha 25
pengembangan tanaman bawang merah
luas pengmabngan tanaman bawang merah
ha 30
pengembangan tanaman hortikultura (Pepaya calina)
luas pengembnagan pepaya Calina ha 2
program pemeberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan tenag lapangan
temu wicara kontak tani
jumlah pertemuan kelompok tani, KUPT<KTNA
kali 1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 21
penyusunan programa penyuluh pertanian tingkat kabupaten
jumlah pembinaan dalam rangka penyusunan programa PPl
kali 48
pengadaan saran dan prasarana penyuluh pertanian
> jumlah kendaraan roda 2 -> jumlah notebook > jumlah printer
unit >19 > 10 >10
temu teknis penyuluh pertanian tingkat kabupaten
jumlah pertemuan penyuluh pertanian tingkat kabupaten
kali 1
Koordinasi pertemuan penyuluh pertanian tingkat kabupaten
jumlah korrdinasi kali 11
Koordinasi pertemuan penyuluh pertanian tingkat BPP
jumlah prembinaan dan supervisi kali 27
pelatihan Taruna Tani dan wanita tani
jumlah taruna tani dan wanita tani yang dilatih
orang masing - masing 35 orang
pelatihan penyuluh pertanian dan kehutanan
jumlah penyuluh pertanian dan kehutanan yang dilatih
orang 135
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 21
Penilaian Petugas Penyuluh Lapangan PNS, Tenaga Harian Lepas, Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Swadaya
jumlah peserta orang 22 KTNA dan 3 pendamping
Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)
jumlah peseta fasilitasi orang 70
Pendampingan Penyuluh Dalam Rangka UPSUS PAJALE
jumlah koordinasi untuk penyusunan RDKK
kali 12
Fasilitasi Penilaian Angka Kredit Penyuluh Pertanian
jumlah identifikasi dan monitoring kali 12
meningkatnya produksi perkebunan
jumlah produksi tembakau ton 7,426
program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Penanganan Panen dan pasca panen bahan baku
jumlah sarana dan prasrana pasca panen
paket 7
jumlah produksi tebu ton 494,392
Standarisasi kualitas bahan baku jumlah bantuan paket 6
Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau
jumlah kelompok tani orang 120
Meningkatnya produksi bidang Kehutanan melalui pemanfaatan lahan kritis
% peningkatan Produksi hasil Hutan
% 97,71 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Penyediaan Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Hutan
jumlah bantuan paket 2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 21
% Penurunan kerusakan Hutan
% 0,57 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Pembuatan Embung Desa Hutan
jumlah embung yang terbangun unit 1
Pembuatan Bangunan Terjunan Air/Gully Plug
jumlah bangunan terjunan air/gully plug yang terbangun
unit 80
% Rehabilitasi Hutan dan Lahan
% 9,14 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Penghijauan Tanaman Bambu jumlah bantuan paket 2
2.3 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Perjanjian Kinerja adalah suatu dokumen yang berisikan Pernyataan
Kinerja/Kesepakatan Kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu
berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki suatu instansi. Terkait
dengan hal tersebut dan dalam rangka mewujudkan manajemen
pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada
hasil, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan menetapkan
kinerja yang akan dicapai pada Tahun 2016 dalam pelaksanaan program
dan kegiatannya sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang
mengacu pada Renstra 2016 – 2021, serta RPJMD Kabupaten
Lamongan Tahun 2016 - 2021. Pada Tahun 2016, Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Lamongan menetapkan 4 sasaran strategis dan 7
indikator kinerja, yaitu:
Tabel 7 Perjanjian Kerja Tahun 2016 Sasaran Indikator Target
Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan a. Jumlah Produktivitas Padi 997.973
b. Jumlah Produksi Palawija 204.577 Meningkatnya Produksi Hortikultura c. Jumlah Produksi Sayuran 7.038
d. Jumlah Produksi Buah - buahan 58.579 Meningkatnya Produksi Perkebunan e. Jumlah Produsi Tembakau 7157
f. Jumlah Produsi Tebu 306.510,59 Meningkatnya Produksi bidang kehutanan melalui pemanfaatan Lahan kritis
% Peningkatan produksi hutan 98% % Penurunan Kerusakan kawasan Hutan
0,5%
% Peningkatan luas hutan dan lahan kritis yang terehabilitasi
10,74%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan dari instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan secara transparan keberhasilan dan kegagalan berkaitan
dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi,
misi,strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang
menerimapelaporan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban
secara periodik. Dinas Pertanian Dan Kehutanan selaku pelaksana kebijakan
Pemerintah harus melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian
laporan kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun Anggaran 2015 yang dibuat
berdasarkan ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan kinerja, dan Tata Cara
Review Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan kinerja tersebut
memberikan gambaran mengenai tingkatan pencapaian kinerja, sasaran program
dan kegiatan serta indikator makro baik keberhasilan – keberhasilan kinerja yang
telah dicapaimaupun kegagalan pada periode tahun tertentu berdasarkan
perencanaan yangtelah ditetapkan.
Dalam tahun 2016, Dinas Pertanian dan Kehutanan telah menetapkan
4(Empat) sasaran yang akan dicapai sesuai dengan Rencana Strategis tahun 2016–
2021 serta RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016 – 2021, yangselanjutnya
diukur dengan mengaplikasikan pada 9 (sembilan) indikator kinerja utama yang
ditetapkan dalam rangka pencapaian visi dan misi Kabupaten Lamongan.
3.1 PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambunganuntuk
digunakan sebagai dasar menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaankegiatan
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Lamongan.
Tabel 8. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Utama tahun 2016 Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatnya produksi tanaman Pangan
Jumlah ProduksiPadi Ton 997.973 1.053.796 106%
Jumlah Produksi Palawija Ton 204.577 254.765 125%Meningkatanya produksi Hortikultura
Jumlah Produksi Sayuran Kw 7.038 9.514 135,1%
Jumlah Produksi buah - Buahan Kw 58.579 62.239 106,2%Meningkatnya produksi Perkebunan Jumlah Produksi Tebu Ton 306.510,59 308.145 100,5%
Jumlah Produksi Tembakau Ton 7.157 3.304 46,16%Meningktanya produksui Bidang Kehutanan melalui pemanfaatn lahan kritis
% peningkatan Produksi hasil Hutan % 98 49 50%
% Penurunan Kerusakan kawasan Hutan % 0,5 0,0239 2.092%
% Rehabilitasi Hutan dan Lahan % 10,74 45,12 420%
3.2 EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016
Berdasarkan dari pengukuran kinerja maka dilakukan evaluasi dan analisa
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai
sebab – sebab tercapai atau tidaknya kinerja yang diharapkan.
Tujuan : Meningkatkan kinerja Pertanian terutama produksi padi, palawija dan hortikultura dan perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan petani Sasaran I : Meningkatnya produksi tanaman Pangan Indikator :
- Jumlah produksi padi
- Jumlah produksi palawija
Tabel 9. Capaian Indikator Kinerja
Indikator kinerja Realisasi
2015 2016 Kenaikan/
penurunan Target Realisasi capaian
JumlahProduksi padi 984.067 997.973 1.053.796 106% 6% JumlahProduksi palawija 496.787 204.577* 254.765 125% 25%
*Untuk tahun 2016 komoditi palawija hanya jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau sehingga targetnya mengalami penurunan dari tahun 2015. Peningkatan Produksi komoditi padi pada tahun 2016 tercapai 1.053.796 ton
atau 6 % melampaui target yang ditetapkan sebesar 997.973 ton.
Adapun Produksi tanaman padi pada tahun ini tercapai melapaui target
dikarenakan :
1) Adanya bantuan Alat Mesin pertanian seperti Pompa Air yang
bermanfaat untuk melancarnya distribusi air ke sawah dan
Combine yang memungkinkan mengurangi kehilangan hasil pada
saat panen sebesar6 %
2) Adanya bantuan Transplanter dan Hand Traktor yang
memungkinkan adanya percepatan tanam + 5 hari
3) Penerapan pengendalian Hama dengan menggunakan Agens
Hayati sebagai pengendali hama preventif yang bias menekan
serangan OPT (karena ekosistem terjaga) disamping itu juga
meningkatkan kualitas hasil produksi pertanian utamanya pangan
menjadi aman untuk dikonsumsi.
4) Adanya pengendalian Hama dengan menggunakan teknik yang
dinamakan Refurgia (penanaman tanaman berbunga) untuk
mengendalikan Hama secara alami sehingga ekosistim di daerah
tersebut seimbang.
5) Adanya pelaksanaan Klinik Konsultasi Agribisnis di Kecamatan
Lamongan, Sarirejo dan Glagah yang mempunyai potensi dalam
peningkatan produksi pangan sekaligus pusat informasi Inovasi
bidang pertanian sehingga memberikan motivasi para Penyuluh
untuk menambah SDM nya sebagai bekal penyuluhan.
Peningkatan Produksi tanaman palawija pada tahun 2016 tercapai 254.765
ton atau 25% melampaui dari target sebesar 204.577 ton. Sedangkan
produktivitasnya tercapai 27,21 Kw/ha atau 2,14% melebihi target yang
ditetapkan sebesar 26,64 Kw/ha, hal ini disebabkan karena adanya dukungan
kegiatan diantaranya :
1) Peningkatan mutu intensifikasi (PMI) jagung berupa pinjaman
modal sebesar Rp. 400.000.000,00 dengan bungan ringan.
2) Penerapan Budidaya Jagung Hibrida seluas 25 Ha.
3) Demplot Jagung seluas 100 Ha
4) Pengembangan Intensifikasi Kedelai seluas 2.500 Ha
5) Demplot Kedelai Varietas Grobokan seluas 15 Ha
6) Intensifikasi Kedelai 2.500 Ha.
7) Penggunaan pupuk berimbang (termasuk di dalamnya
penggunaan pupuk pelengkap cair).
8) Penyediaan sarana prasarana Alsintan.
9) Penanganan pengendalian OPT sehingga tidak terjadi ekspolif
serangan hama dan penyakit terutama dengan penggunaan agen
hayati dan Pembinaan dan bimbingan dari para penyuluh
pertanian.
Sasaran II: Meningkatnya Produksi Hortikultura Indikator :
- Jumlah produksi sayuran
- Jumlah produksi Buah – Buahan
Tabel 10.Capaian Indikator Kinerja
Indikator kinerja Realisasi
2015 2016 Kenaikan/
penurunan Target Realisasi capaian
JumlahProduksi sayuran 6.879 7.038 9.514 135,1% 35,1% JumlahProduksi buah - buahan 58.490 58.490 62.239 106,2 % 6,2%
Peningkatan Produksi tanaman hortikultura sayuran pada tahun 2016
tercapai 135,18% yakni 9.514 kwintal melampaui target yang
ditetapkan 7.038 kwintal dan produktivitasnya tercapai 2,28 kw/ha
melampaui target yang ditetapkan sebesar 1,62 kw/ha.
Keberhasilan pengembangan Kawasan tanaman Cabai (Laren),
BawangMerah (Ngimbang, Sambeng), Mangga, Belimbing,
Pisang, Pepaya dan Nangka di Kecamatan Ngimbang, Sambeng,
Laren, Sugio, Mantup, Solokuro, Paciran, Kembangbahu
Kalitengah, Ngimbang, Bluluk, Moodo, Babat, Brondong,
Untuk produksi tanaman hortikultura buah-buahan pada tahun 2016
tercapai 106,2 %yakni 62.239 kwintal melampaui target yang
ditetapkan sebesar 58.490 kwintal dan produktivitasnya tercapai 6,06
kw/ha melampaui target yang ditetapkan sebesar 5,80 kw/ha, hal ini
disebabkan :
Sedangkan pengembangan tanaman Pepaya Calina seluas 25 ha
di Kecamatan Sambeng serta kegiatan peremajaan tanaman
nangka empat tahun yang lalu dari program GNRHL yang pada
tahun 2015 ini sudah berproduksi.
Sasaran III: MeningkatnyaProduksiPerkebunan Indikator :
- Jumlah produksi Tebu
- JumlahproduksiTembakau
Tabel 11. Capaian Indikator Kienerja Indikator kinerja
Realisasi 2015
2016 Kenaikan/ penurunan Target Realisasi capaian
Jumlah Produksi tebu 341.113 306.510,59 308.145 100,5% 0,5% Jumlah Produksi Tembakau 7.615 7.157 3.304 46,16% -53,84%
Produksi tanaman tebu pada tahun 2016 tercapai 100,5% yakni 308.145 ton
melampaui target yang ditetapkan sebesar 306.510,59 ton dan
produktivitasnya juga naik sebesar 1,13% yakni dari target 72,41 ton/ha
tercapai 81,57 ton/ha,hal ini disebabkan karena adanya kegiatan PMI tebu
maka petani bias berbudidaya tebu sesuai dengan petunjuk teknis namun
pada bulan tahun 2016.
Produksi tanaman tembakau tahun 2016 mengalami penurunan sebesar
3.304 ton dari target sebesar 7.157 ton. Hal ini disebabkan karena adanya
curah hujan yang tinggi terutama pada bulan juni – juli sehingga menurunkan
produksi tembakau.
Sasaran IV: Meningkatnya produksi bidang Kehutanan melalui pemanfaatan
lahan kritis Indikator :
- persentase produksi hasil hutan - Persentase Penurunan Kerusakan Kawasan Hutan - Persentase Hutan Dan Lahan Kritis Yang Terehabilitasi
Tabel 12. Capaian Indikator Kinerja Indikator kinerja
Realisasi 2015
2016 Kenaikan/ penurunan Target Realisasi capaian
%Produksihasilhutan -96,19% 98% 49% 50% -50% %penurunankerusakankawasanhutan 0% 0,5% 0,0239% 2092% 1992%
% Hutandanlahankritis yang terehabilitasi 10,27% 10,74% 45,12% 420% 320%
Capaian produksi kayu hutan rakyat pada tahun 2016 sampai dengan akhir
Bulan Desember 2016 sebesar 49% atau hanya 50% dari target sebesar
98%. Hal ini disebabkan karena Dinas tidak mempunyai wewenang lagi
membuat surat angkut bagi siapapun yang menebang hasil kayunya. Hal ini
berdasarkan Permen tentang penataan Hasil hutan nomor Kementerian
Kehutanan nomer : P.69/MENLHK.SET.JEN/2015 dimana penebangan
hutan rakyat yang dilaksanakan oleh Pemilik lahan dari masyarakat
diperbolehkan untuk menebang sekaligus membuat surat angkut. Sehingga
banyak produksi hasil hutan yang tidak terlaporkan.
Kerusakan kawasan hutan capaiannya 0,0239% lebih rendah dengan target
yang ditetapkan sebesar 0,57%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan
operasi jaga wana dari tingkat Muspika sampai dengan masyarakat desa di
sekitar hutan yang sudah terbentuk dalam wadah LMDH.
Rehabilitasi hutan dan lahan tercapai 45,12% lebih tinggi dari target yang
ditetapkan sebesar 10,74% hal ini dikarenakan setiap tahun secara rutin atau
kontinyu dilaksanakan kegiatan pembuatan hutan rakyat baik dana dari
Pemerintah maupun secara swadaya oleh masyarakat Kabupaten
Lamongan,
1) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan untuk kegiatan Penghijauan
Lingkungan dan Kegiatan Pembuatan Dam Penahan tidak dapat
dilaksanakan, hal ini dikarenakan kegaiatan tersebut tidak sesuai
dengan Permen lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Nomor
P.69/MENLHK.SET.JEN/2015 tentang teknis penggunaan DAK
Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN Tabel 13. Pencapaian Kinerja Dan Anggaran
SASARAN INDIKATOR KINERJA ANGGARAN (Rp)
Satuan Target Realisasi Capaian Alokasi Realisasi Capaian
Meningkatnya produksi tanaman Pangan
Jumlah ProduksiPadi Ton 997.973 1.053.796 106%
Jumlah ProduksiPalawija Ton 204.577 254.765 125%
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 5.550.000.000 5.153.046.000 92,85% Program Peningkatan Penerapan teknologi Pertanian/Perkebunan 2.000.000.000 1.947.316.600 97,36% Program peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 160.000.000 148.234.900 92,64% Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan 1.206.642.400 1.148.011.135 95% Meningkatanya produksi Hortikultura
Jumlah ProduksiSayuran Kw 7.038 9.514 135,1%
Jumlah Produksibuah - Buahan Kw 58.579 62.239 106,2%
Program Peningkatan Penerapan teknologi Pertanian/Perkebunan 125.000.000 121.964.300 97,57% Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 357.000.000 352.812.200 98,83% Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan 1.006.642.400 949.906.135 94,36% Meningkatnya produksi Perkebunan
Jumlah ProduksiTebu Ton 306.510,59 308.145 100,5%
Jumlah ProduksiTembakau Ton 7.157 3.304 46,15%
Program PeningkatanKesejahteraanPetani 1.363.500.000 1.363.196.750 99,97% Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 4.530.702.000 4.491.935.500 99,14% Meningktanya produksui Bidang Kehutanan melalui pemanfaatn lahan kritis
% peningkatan Produksi hasil Hutan
% 98 49 50%
Program Pemanfaatan Potensi Sumber daya Hutan 300.000.000 294.400.500 98,13% % Penurunan Kerusakan
kawasan Hutan % 0,5 0,0239 2.092%
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 371.000.000 369.354.050 99,56% % Rehabilitasi Hutan dan Lahan % 10,74 45,12 420% Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 100.000.000 98.944.000 98,94%
Pada tahun 2016 Dinas pertanian dan kehutanan kabupaten Lamongan
mendapatkan dana APBD sebesar 36.599.189.100,00, terdiri dari :
1. Belanja Langsung : Rp. 25.344.658.500,00
2. Belanja Tidak Langsung : Rp. 11.254.530.600,00
Sedangkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2016
sampai akhir desember (akhir TW IV) yaitu sebesar :Rp. 34.928.057.620,00
dengan rincian sebagai berikut :
1. Belanjalangsung : Rp. 23.843.775.218,00
2. Belanjatidaklangsung : Rp. 11.084.282.402,00
Perkembangan Anggaran APBN yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri
dari Dana Tugas Pembantuan dan Dana Dekonsentrasi.
Dana Tugas Pembantuan, terdiri dari :
1) Program Peningkatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Hasil Tanaman Pangan dengan alokasi anggaran Rp.
13.312.499.000,00 dan realisasi 13.012.689.350,00 atau 97,75 %
dengan rincian sebagai berikut :
a) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi yaitu
Penerapan Budidaya Kedelai masing – masing seluas seluas 2500
Ha dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.657.710.000,00
dipergunakan untuk melaksanakan Rancangan program dan
kegiatan kedelai, Pendampingan dan Pengawalan kegiatan kedelai,
Pengadaan ATK dan Perjalanan Dinas, Bimbingan dan sosialisasi
kegiatan peningkatan produksi kedelai, Penyaluran fasilitasi bantuan
kedelai, ubunan kedelai lokasi kegiatan di Kecamatan Mantup,
Tikung, Sambeng, Sugio, Sarirejo, dan Kedungpring Adapun realisasi
anggaran sebesar Rp. 2.580.976.700,00 atau 97,75% dan fisik
sebesar 100%
b) Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia yang terdiri dari : 1)
Pengembangan Padi 10.525 Ha dengan perincian 10.500 Ha untuk
pengembangan Padi Jarwo dan 25 Ha padi Hazton dan 2)
Penerapan Budidaya Jagung seluas 7.166 Ha dengan alokasi
anggaran sebesar 10.534.510.000,- dipergunakan untuk Bimbingan
tekis dan sosialisasi, ATK, Gerakan tanam padi Jarwo dan Hazton,
Perluasan Areal Tanam dan Intensifikasi Jagung, Ubinan Padi dan
Jagug, Monitoring dan Evaluasi, pendampingan dan pengawalan
padi dan jagung, dengan lokasi kegiatan (Jagung) : Solokuro,
Paciran, Brondong, Sukorame, Bluluk, Modo, Ngimbang,
Pucuk,Sukodadi. (Padi) : Turi, Deket, Glagah, Solokuro, Paciran,
Brondong, Laren, Bluluk, Modo, Ngimbang, Pucuk, Sukodadi,
Maduran, Lamongan, Sekaran, Kembangbahu, Sarirejo,
Kedungpring, Sugio, Sambeng, Ngimbang, Kalitengah,
Karanggeneng, Karangbinangun, dan Maduran. Adapun realisasi
anggaran sebesar Rp. 10.338.111.350,00 atau 98,14 % dan fisik
sebesar 100%
c) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pad Ditjen Tanaman
Pangan dengan alaokasi anggaran 120.279.000 yang terdiri atas
kegiatan Dokumen keuangan dan perlengkapan, Adminstrasi
manajemen tanaman pangan, serta Evaluasi dan Data Informasi
lokasi kegiatan di Kabupaten Lamongan. Adapun realisasi anggaran
sebesar Rp. 120.279.000,00 atau 77,82 % dan fisik sebesar 100%
2) Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura dan
Ramah Lingkungan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
3.675.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 3.598.150.600 atau 97,91 %
dengan rincian sebagai berikut :
a. Peningkatan Produksi Tanaman sayuran dan Tanaman Obat yakni
Kawasan Aneka Cabai dengan pelaksanaan kegiatan Fasilitasi
bantuan kepada petani, Pembinaan/Pendampingan/ Pertemuan/
Sosialisasi dengan lokasi kegiatan di Kecamatan Laren dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.150.000.000,00 dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 2.138.705.000 atau 99,47 %.
b. Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya
pada Ditjen Hortikultura yang pelaksanaan kegiatan terdiri atas
Dokumen Perencanaan, Hukum, Kehumasan dan Kepegawaian,
Laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan hortikultura,
Pertemuan, perjalanan dalam negeri dan lokasi kegiatan di
Kabupaten Lamongan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
70.800.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 68.901.000,00
atau 97,32 %.
c. Peningkatan Produksi buah dan florikultura yakni Kawasan buah
lainnya dan Desa Organik berbasis tanaman buah/florikultura
dengan kegiatan Pertemuan, Fasilitasi bantuan kepada petani,
Fasilitasi Pengembangan Desa Organik berbasis tanaman
buah/florikultura, dan Pembinaan/Pendampingan dengan lokasi
kegiatan di Kecamatan Paciran , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.385.000.0000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
1.346.415.700,00 atau 97,21 %.
Dana Dekonsentrasi, terdiri dari :
1) Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani
Kegiatan yang dilakukan adalah Pengembangan SDM Pertanian dan
Kelembagaan Petani dengan alokasi dana sebesar Rp.
2.832.940.000,00 dipergunakan untuk administrasi kegiatan,
penyebaran informasi penyuluh pertanian, rapat koordinasi/kerja
dinas/pimpinan kelompok kerja, operasional penyuluh pertanian
PNS 56 orang, honor penyuluh THL-TB 133 orang, operasional
penyuluh THL-TB, monitoring dan pengawasan pelaksanaan
program dan kegiatan. Adapun realisasi anggaran sebesar
Rp. 2.806.500.000,00 atau 99,06% dan fisik sebesar 100%.
3.4 PENGHARGAAN – PENGHARGAAN YANG DITERIMA Penghargaan – penghargaan yang diterima oleh Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Lamongan, yaitu
1. Penghargaan Juara III Tingkat Nasional Kepala Unit Pelaksana Teknis
(KaUPT) yang diraih oleh UPT Kecamatan Mantup kabupaten Lamongan,
Keberhasilan tersebut didukung dengan kebijakan – kebijakan Bupati
Lamongan dan Program – program kegiatan yang telah dilaksanakan.
2. Juara I pencapaian Luas tambah tanam Padi kategori A oleh Kementrian
pertanian.
BAB IV PENUTUP
Secara umum pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten lamongan yang merupakan penjabaran dari Sasaran
dan Program Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016 - 2021, baik
Pencapaian Kinerja Sasaran, telah terlaksana cukup baik dan lancar walau
masih dijumpai adanya kendala dan permasalahan di lapangan. Dari
kegiatan - kegiatan, seluruhnya telah berjalan dengan cukup efektif untuk
mendukung pencapaian sasaran Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Lamongan Tahun 2016.
Keberhasilan pencapaian sasaran sangat ditentukan oleh komitmen,
koordinasi, kerjasama, kerja keras dan kemampuan Pimpinan dalam
mengatur dan mengarahkan bawahannya untuk secara bersama-sama
bergerak mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Permasalahan, kendala dan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan
kegiatandi lapangan, diupayakan untuk diperbaiki secara terus menerus
agar Visi dan Misi kabupaten Lamongan di bidang pertanian dan kehutanan
dapat tercapai. Tentunya sangat diperlukan adanya komitmen dari
Pimpinan dan Legislatif untuk memberi perhatian lebih, memahami dan
apresiatif terhadap Sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan di
Kabupaten lamongan agar sektor ini tetap lestari sepanjang masa, karena
sangat terkait erat dengan sosial cultural masyarakat Lamongan khususnya
yang agraris.