BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.ump.ac.id/2801/2/BAB I_SHINTA NUR...

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa merupakan salah satu tanaman yang terpenting dalam perekonomian Indonesia. Hampir semua bagian dari tanaman kelapa baik dari batang, daun dan buah mempunyai nilai ekonomi dan sosial cukup tinggi. Batang kelapa yang sudah tua dapat dijadikan bahan bangunan, seperti bahan bangunan rumah dan jembatan darurat. Kayu dari batang kelapa juga dapat dimanfaatkan untuk kerangka perahu dan kayu bakar maupun mebel dengan tekstur yang menarik. Daun kelapa yang masih muda (janur) sering digunakan untuk hiasan dalam berbagai acara adat dan keagamaan, sedangkan daun yang sudah tua dapat digunakan sebagai atap rumah, barang anyaman, sapu lidi dan tusuk sate (Anonim, 2008). Buah kelapa merupakan bagian yang paling bermanfaat dari tanaman kelapa. Sabut kelapa yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga mahal untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali. Daging kelapa yang cukup tua dapat diolah menjadi kelapa parut, santan, kopra, dan minyak goreng, sedangkan daging kelapa muda dapat dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai. Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan sebagai media pada fermentasi nata de coco (Anonim, 2008). 1 Inventarisasi Dan Keanekaragaman…, Shinta Nur Kartika, FKIP UMP, 2011

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.ump.ac.id/2801/2/BAB I_SHINTA NUR...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.ump.ac.id/2801/2/BAB I_SHINTA NUR KARTIKA_BIOLOGI'11.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa merupakan salah satu tanaman

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa merupakan salah satu tanaman yang terpenting dalam perekonomian

Indonesia. Hampir semua bagian dari tanaman kelapa baik dari batang, daun dan

buah mempunyai nilai ekonomi dan sosial cukup tinggi. Batang kelapa yang

sudah tua dapat dijadikan bahan bangunan, seperti bahan bangunan rumah dan

jembatan darurat. Kayu dari batang kelapa juga dapat dimanfaatkan untuk

kerangka perahu dan kayu bakar maupun mebel dengan tekstur yang menarik.

Daun kelapa yang masih muda (janur) sering digunakan untuk hiasan dalam

berbagai acara adat dan keagamaan, sedangkan daun yang sudah tua dapat

digunakan sebagai atap rumah, barang anyaman, sapu lidi dan tusuk sate

(Anonim, 2008).

Buah kelapa merupakan bagian yang paling bermanfaat dari tanaman

kelapa. Sabut kelapa yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang

berharga mahal untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali. Daging

kelapa yang cukup tua dapat diolah menjadi kelapa parut, santan, kopra, dan

minyak goreng, sedangkan daging kelapa muda dapat dijadikan campuran

minuman cocktail dan dijadikan selai. Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai

bahan pembuatan kecap dan sebagai media pada fermentasi nata de coco

(Anonim, 2008).

1Inventarisasi Dan Keanekaragaman…, Shinta Nur Kartika, FKIP UMP, 2011

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.ump.ac.id/2801/2/BAB I_SHINTA NUR KARTIKA_BIOLOGI'11.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa merupakan salah satu tanaman

2

Tanaman kelapa berasal dari Asia Tenggara terutama Indo-Malaya dan

tersebar di Indonesia, Philipina, India, dan Sri Lanka (Mahmud dan Ferry, 2005 ).

Tanaman kelapa sudah dikenal ribuan tahun,menyebar hampir di seluruh wilayah

Provinsi Gorontalo yaitu di wilayah Kabupaten Gorontalo, kabupaten Boalemo,

dan Kabupaten Pohuato (Miftahorrachmanet al., 2007).

Di Indonesia, persebaran tanaman kelapa hampir merata di semua pulau

sehingga menempatkan Indonesia sebagai produsen kelapa utama di dunia (FAO,

2011). Luas lahan yang ditanami kelapa di Indonesia mencapai hampir 3 juta ha

dengan total produksi mencapai hampir 20 juta ton kelapa. Total produksi tersebut

hampir sepertiga dari total produksi kelapa dunia (60 juta ton) dari total lahan

kelapa di dunia yang mencapai 11 juta ha (FAO, 2011).

Pada umumnya budidaya kelapa di Indonesia dilakukan oleh para petani

kecil yang melibatkan lebih dari 3 juta keluarga petani (Machmud dan Ferry,

2005). Namun, para petani tersebut memiliki penghasilan yang cukup rendah,

yaitu hanya berkisar 7,5 juta rupiah per tahun untuk lahan seluas 1 ha (Machmud

dan Ferry, 2005). Akibatnya lahan pertanian yang ditanami kelapa mulai beralih

fungsi menjadi lahan pertanian tanaman lain maupun dialihkan untuk keperluan

lain seperti perumahan. Akibat selanjutnya dari berkurangnya lahan pertanian

yang ditanami kelapa adalah hilangnya plasma nutfah tanaman kelapa sebelum

dilakukan tindakan penyelamatan (konservasi).

Salah satu plasma nutfah kelapa yang perlu segera dilakukan tindakan

konservasi karena memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi adalah kelapa

kopyor. Harga buah kopyor di pasaran dapat mencapai antara 20 ribu sampai 30

Inventarisasi Dan Keanekaragaman…, Shinta Nur Kartika, FKIP UMP, 2011

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.ump.ac.id/2801/2/BAB I_SHINTA NUR KARTIKA_BIOLOGI'11.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa merupakan salah satu tanaman

3

ribu rupiah per buah atau 10 – 20 kali lebih tinggi dibandingkan kelapa normal

(Maskromo et al., 2007). Kelapa kopyor juga memiliki rasa yang lebih enak

dibandingkan dengan kelapa normal, namun kelapa tersebut tidak dapat

dikecambahkan secara alami.Saat ini para petani mengembangkan kelapa kopyor

dengan cara mengecambahkan buah kelapa normal yang memiliki gen kopyor dari

tanaman penghasil kopyor tersebut (Maskoro dan Novianto, 2007) sehingga

jumlah buah kopyor yang dihasilkan sangat rendah, yaitu antara 3 – 25 %

(Maskromo et al., 2007). Akibatnya, keberadaan kelapa kopyor di perkebunan

menjadi sangat rendah, yaitu satu pohon di antara 100 ribu sampai 1 juta pohon

kelapa (Maskromo dan Novarianto, 2007).

Pada sebagian besar petani kelapa, keberadaan kelapa kopyor di lahan

mereka sering kali tidak diperhatikan. Hal ini karena sebagian petani tidak tahu

dan tidak bisa membedakan kelapa kopyor dengan kelapa normal. Informasi yang

dihimpun dari departemen terkait (Pertanian dan Perkebunan) tentang keberadaan

kelapa kopyor di wilayah mereka juga kurang akurat, sehingga pendataan tentang

penyebaran kelapa kopyor di Indonesia menjadi sangat penting guna melestarikan

plasma nutfah kelapa asli Indonesia tersebut.

Informasi tentang persebaran kelapa kopyor di Indonesia khususnya di

Kabuapten Purbalingga belum tersedia. Padahal informasi dari tengkulak kelapa

menyatakan bahwa Kabupaten Purbalingga merupakan pemasok kebutuhan

kelapa kopyor utama bagi kota Bandung dan Jakarta. Pembuatan peta persebaran

kelapa kopyor di Kabupaten Purbalingga diharapkan dapat memberi informasi

yang lebih baik guna menunjang pengembangan budidaya kelapa kopyor di

Kabupaten tersebut.

Inventarisasi Dan Keanekaragaman…, Shinta Nur Kartika, FKIP UMP, 2011

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.ump.ac.id/2801/2/BAB I_SHINTA NUR KARTIKA_BIOLOGI'11.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa merupakan salah satu tanaman

4

Disamping itu, informasi tentang keragaman genetika kelapa kopyor di

Indonesia masih sangat terbatas. Padahal keragaman genetika merupakan salah

satu syarat agarprogram pemuliaan tanaman dapat dilakukan (Kumaunang dan

Maskromo, 2007). Sampai saat ini, informasi yang tersedia tentang keragaman

genetika kelapa kopyor masih berkisar tentang tipe kelapa, yaitu kelapa dalam dan

kelapa genjah, memiliki enam warna buah yaitu hijau, hijau kekuningan, coklat

tua, coklat muda, kuning (gading wulan), dan orange (gading) serta tipe daging

buah tebal, tipis dan lilin (Tulalo dan Maskromo, 2006).

Informasi tentang kelapa kopyor dengan potensi yang tinggi seperti buah

yang tebal, rasa yang gurih dan lembut belum tersedia untuk kelapa kopyor di

wilayah kabupaten Purbalingga. Sifat unggul yang lain seperti panjang buah,

keliling buah, berat buah, volume air kelapa, berat air kelapa, tebal daging buah,

berat daging buah, berat tempurung, tebal tempurung dan berat embryo juga

belum pernah dilaporkan, sehingga dalam penelitian ini dilaporkan informasi yang

lebih mendalam tentang keragaman genetika kelapa kopyor di kabupaten

Purbalingga berdasarkan informasi morfologi.

1.2 Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui persebaran kelapa kopyor di Kabupaten Purbalingga.

2. Membuat peta komoditas kelapa kopyor di Kabupaten Purbalingga.

3. Mengidentifikasi jenis kelapa kopyor dan keragaaman genetik kelapa

kopyor di Kabupaten Purbalingga.

Inventarisasi Dan Keanekaragaman…, Shinta Nur Kartika, FKIP UMP, 2011

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.ump.ac.id/2801/2/BAB I_SHINTA NUR KARTIKA_BIOLOGI'11.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa merupakan salah satu tanaman

5

1.3 Manfaat Penelitian :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:

1. Bagi Pemerintah Kabupaten Purbalingga

Dapat memberikan masukan pada Pemerintah Kabupaten Purbalingga

tentang keberadaan kelapa kopyor, sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan rakyat di wilayah tersebut.

2. Bagi Masyarakat

Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani ataupun pedagang

kelapa kopyor di Kabupaten Purbalingga sangat penting, karena sampai

saat ini belum ada yang membudidayakan kelapa kopyor sehingga adanya

penelitian tersebut bertujuan agar pemerintah daerah membangun daerah

masing-masing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah

masing-masing sesuai dengan potensi daerah masing-masing, baik sumber

daya alam, geografis, wilayah dan sumber daya manusia.

Inventarisasi Dan Keanekaragaman…, Shinta Nur Kartika, FKIP UMP, 2011