BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG...periode 2018-2023 dipimpin oleh H. THORIQUL HAQ, M.ML...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG...periode 2018-2023 dipimpin oleh H. THORIQUL HAQ, M.ML...
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perencanaan pembangunan daerah merupakan tahapan yang sangat penting
dalam mencapai tujuan pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan daerah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan sebelum dimulainya tahapan pelaksanaan,
pengendalian, dan evaluasi. Dengan kata lain, perencanaan pembangunan daerah
menjadi tahapan awal penentu ketercapaian tujuan pembangunan daerah.
Perencanaan pembangunan daerah yang tepat akan memberikan pedoman bagi
pencapaian pembangunan daerah secara efektif dan efisien. Sedangkan, perencanaan
yang buruk akan menghasilkan ketidakpastian bahkan berpotensi menimbulkan
kegagalan bagi daerah dalam mewujudkan tujuan pembangunannya.
Pembangunan daerah merupakan suatu upaya sistematis dan terencana oleh
seluruh komponen daerah untuk mengubah suatu keadaan yang belum ideal menjadi
lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal,
efisien, efektif dan akuntabel dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas hidup
manusia dan masyarakat secara berkelanjutan. Pembangunan daerah tersebut berisi
langkah-langkah strategis, taktis dan praktis sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh
daerah. Pada upaya tersebut, perencanaan pembangunan daerah, baik perencanaan
jangka panjang, jangka menengah, maupun tahunan diperlukan terutama untuk
memberikan arah dan prioritas bagi pembangunan daerah.
Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Lumajang disusun berdasarkan
potensi dan tantangan yang dihadapi dengan tetap memperhatikan kepentingan
pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam dokumen perencanaan
pembangunan. Perencanaan pembangunan dilakukan oleh pemerintah daerah bersama
para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan peran dan kewenangan yang
dimiliki. Perencanaan pembangunan daerah idealnya dirumuskan secara transparan,
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 2
responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan
berkelanjutan agar tujuan pembangunan daerah dapat tercapai.
Sementara itu, kualitas lingkungan hidup di Indonesia secara umum saat ini
masih menunjukkan penurunan kondisi, seperti terjadinya pencemaran, kerusakan
lingkungan, ketimpangan antara ketersediaan dengan kebutuhan sumber daya alam,
maupun bencana alam. Hal tersebut dikarenakan jumlah penduduk yang terus
meningkat menyebabkan tuntutan pembangunan di suatu wilayah juga terus
meningkat. Pemanfaatan sumber daya alam yang terus menerus akan menyebabkan
kerusakan pada kualitas maupun kuantitas lingkungan.
Hal ini menjadi tantangan suatu wilayah agar dapat mengoptimalkan sumber
daya yang tersedia dengan tetap beorientasi pada pembangunan berkelanjutan
sehingga terciptanya keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan manusia jangka
pendek dengan keberlanjutan dalam pembangunan dengan memperhatikan seluruh
aspek pembangunan. Dalam hal ini, aspek dalam pembangunan berkelanjutan bukan
terbatas hanya dalam aspek lingkungan hidup namun juga dalam aspek sosial,
ekonomi dan hukum dan tata kelola.
Sesuai dengan hasil pemilihan umum kepala daerah secara serentak yang
diselenggarakan pada 27 Juni 2018, serta telah dilantiknya kepala daerah terpilih oleh
Gubernur Jawa Timur pada tanggal 24 September 2018. Kabupaten Lumajang
periode 2018-2023 dipimpin oleh H. THORIQUL HAQ, M.ML sebagai Bupati dan
Ir. INDAH AMPERAWATI, M.Si sebagai Wakil Bupati.
Berdasarkan ketentuan pasal 261 ayat (4), Undang-undang Nomor 23 Tahun
2014, Visi dan Misi kepala daerah terpilih diterjemahkan kedalam dokumen
perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD.
Dokumen perencanaan jangka menengah yang dimaksud pada penjelasan sebelumnya
merupakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah sebagaimana yang
disebutkan dalam Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, adalah Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) yaitu dokumen perencanaan untuk periode waktu lima
tahun yang akan datang. Selain janji-janji politik atau Visi Misi Kepala Daerah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 3
Terpilih yang harus diterjemahkan pada RPJMD, hasil evaluasi kinerja periode
sebelumnya, isu-isu strategis serta potensi-potensi unggulan juga harus diakomodir
dalam RPJMD Kabupaten Lumajang. Keseluruhan hal tersebut dianalisis berdasarkan
ketentuan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Dalam ketentuan undang-undang tersebut diamanatkan bahwa perencanaan
pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan pembangunan daerah dalam
rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja,
lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing
daerah
Secara khusus, penyusunan RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
diawali dari tahapan penyusunan rancangan teknokratik sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017.
Rancangan teknokratik dalam penyusunan RPJMD dilaksanakan dengan
menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah dalam menetapkan tujuan dan
sasaran pembangunan daerah yang realistis dan objektif. Rancangan awal RPJMD
termasuk ke dalam tahap penyempurnaan rancangan teknokratis RPJMD
sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat (2) dengan berpedoman pada visi, misi
dan Program kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah terpilih. Penyusunan RPJMD
Kabupaten Lumajang tahun 2018 – 2023 mencakup tujuh komponen: (i)
penyempurnaan rancangan teknokratis; (ii) penjabaran visi dan misi Kepala Daerah;
(iii) perumusan tujuan dan sasaran; (iv) perumusan strategi dan arah kebijakan; (v)
perumusan program pembangunan daerah; (vi) perumusan program Perangkat
Daerah; dan (vii) KLHS, yang disajikan dengan sistematika paling sedikit memuat (1)
pendahuluan; (2) gambaran umum kondisi daerah; (3) gambaran keuangan daerah;
(4) permsalahan dan isu strategis daerah; (5) visi, misi, tujuan dan sasaran; (6)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 4
strategi arah kebijakan dan pembangunan daerah; (7) kerangka pendanaan
pembangunan dan program perangkat daerah; (8) kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah; dan (9) penutup.
Gambar 1. 1 Bagan Alir Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Penyusunan rancangan RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
didasarkan pada berbagai aspek konsititusional sebagai berikut:
a) Landasan idiil Pancasila
b) Landasan konstitusional Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
c) Landasan operasional, antara lain :
1. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah–
Daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 32);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Tambahan Lembaran
negara Republik Indonesia Nomor 3851);
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 5
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah;
12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5059);
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 6
13. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
15. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
16. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lemabran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lemabaran Negara
Republik Indonesia Nomor 459;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kepada Masyarakat;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 7
22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRWN;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal;
28. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
29. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelasanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;
30. Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 Tentang Perubahan kedua atas
Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
PSN;
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 8
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2017;
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
36. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-
2025;
37. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031;
38. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 02 Tahun 2013 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lumajang Tahun 2012–
2032;
40. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah;
41. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 10 Tahun 2018 tentang RPJP
(Rencana Pembangunan Jangka Panjang) Daerah Kabupaten Lumajang 2005-
2025
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 9
1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
RPJMD memiliki nilai strategis dalam pembangunan suatu daerah karena
memuat visi, misi dan program selama 5 tahun. RPJPD yang memiliki jangka waktu
20 tahun ini menjadi pedoman RPJMD yang akan dijabarkan pada RKPD. Dalam
mengoperasionalkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran dalam RPJMD, maka
seluruh Perangkat Daerah (PD) menyusun Renstra PD yang berjangka waktu 5 tahun
tersebut. Keberhasilan pelaksanaan Renstra PD sangat ditentukan oleh pelaksanaan
Renja PD sebagai dokumen perencanaan tahunan masing-masing PD. Selain itu
disetiap tahunnya juga menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) pada tahun
selanjutnya.
Selain hal tersebut, penyusunan RPJMD yang berpedoman pada RPJPD juga
mengacu pada RPJP Provinsi, RPJP Nasional dengan menganut prinsip penataan
ruang serta penjaringan aspirasi masyarakat yang dihasilkan melalui forum
musyawarah perencanaan pembangunan jangka menengah daerah. Hal ini bertujuan
untuk menyelaraskan sasaran dan target dari nasional untuk daerah. Pembangunan
yang berkesinambungan dan saling berhubungan antar waktu ke waktu pun perlu
dilaksanakan agar pembangunan antar daerah merata dan meminimalisir
ketimpangan.
Adapun penjelasan keterkaitan dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Hirarki
perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjadi
dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Oleh karena itu, RPJMD
merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional yang
bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. RPJMD harus
sinkron dan sinergi antar daerah, antar waktu, antar ruang dan antar fungsi
pemerintah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah; 2.
Substansi RPJP Nasional Tahun 2005-2025, RPJM Nasional Tahun 2015-2019,
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 10
RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024, RPJMD Kabupaten Lumajang
Tahun 2015-2019 dan RPJPD Kabupaten Lumajang Tahun 2005-2025 menjadi acuan
dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023. Secara lebih
lanjut bahwa RPJMD membentuk keterkaitan secara hirarkis dengan penyusunan
RKPD setiap tahunnya; 3. Penyusunan rancangan teknokratik RPJMD juga
memperhatikan RTRW Kabupaten Lumajang Tahun 2012-2032, terutama dari sisi
pola dan struktur tata ruang, sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program
pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Kabupaten Lumajang; 4.
Selain berpedoman dan memperhatikan ketentuan dimaksud, penyusunan RPJMD
juga memperhatikan: (1) Pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable
Development Goals (SDGs); (2) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI); (3) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan
Kemiskinan (MP3KI); (4) Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); (5) Standar
Pelayanan Minimal (SPM); (6) RAD percepatan pemberantasan korupsi; (7) Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria (SPM) dan (8) RPJMD dan RTRW kabupaten sekitar;
5. RKPD yang merupakan penjabaran RPJMD akan menjadi pedoman dalam
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk program/kegiatan yang akan didanai dari
APBD. Sementara program/kegiatan yang direncanakan untuk dibiayai dana APBN
akan diserasikan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) melalui proses
musrenbang nasional, mengingat bahwa RKP akan menjadi pedoman dalam
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (RAPBN).
Gambar 1.2 mengilustrasikan pola hubungan antar dokumen perencanaan pada
level pemerintah pusat sampai dengan desa keterkaitan RPJMD dengan dokumen
perencanaan lainnya.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 11
Gambar 1. 2 Hubungan RPJMD Dengan Dokumen Perencanaan Pembangunan
Daerah Lainnya
1.3.1. Hubungan RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJPN Tahun
2005 – 2025
RPJMD Kabupaten Lumajang sejalan dengan visi RPJP Nasional 2005-
2025 yaitu Indonesia yang Mandiri, Adil, dan Makmur. Dimana, pokok visi
“Makmur” secara eksplisit juga disebutkan dalam pokok visi RPJMD
Lumajang. Sementara itu, pokok visi “Mandiri” dan “Adil” sejalan dengan
pokok visi RPJMD Lumajang yaitu “Berdaya Saing”. Sedangkan “Adil”
diwakilkan oleh pokok visi RPJMD Lumajang yaitu “Bermartabat”. RPJMD
Lumajang 2018-2023 yang saat ini disusun bersamaan dengan pelaksanaan
tahap keempat RPJP Nasional (tahun 2020-2024) yaitu percepatan
pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai
wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Tahap
keempat RPJP Nasional ini sejalan dengan Misi Kedua RPJMD Lumajang
yaitu: mewujudkan perekonomian daerah yang berkelanjutan berbasis pada
pertanian, usaha mikro, dan pariwisata. Untuk mewujudkan hal tersebut,
Tahun 2018-2023
Perda No. 10 Tahun 2018
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 12
Kabupaten Lumajang menetapkan tiga indikator kinerja utama yang berkaitan
dengan fokus tahapan tersebut yaitu: pertumbuhan ekonomi (sebesar 6,50%
pada 2023), angka kemiskinan (sebesar 8,00% pada tahun 2023), dan indeks
kualitas lingkungan hidup (80,11% pada tahun 2023). Keselarasan antara Visi
RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJPN disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 1. 1 Keselarasan Visi RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJPN
2005-2025
RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-
2023 RPJPN 2005-2025
“Terwujudnya Masyarakat Lumajang
yang Berdaya Saing, Makmur, dan
Bermartabat.”
“Indonesia yang Maju, Mandiri, Adil,
dan Makmur.”
Keselarasan Visi
Berdaya Saing Maju
Makmur Mandiri
Bermartabat Adil
Makmur
Keterangan:
= Mendukung/Selaras
1.3.2. Hubungan RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJP Kabupaten
Lumajang Tahun 2005 – 2025
RPJMD Kabupaten Lumajang tahun 2018–2023 merupakan periode
ketiga (2015-2019) dan periode keempat (2020–2024) RPJPD Kabupaten
Lumajang Tahun 2005-2025. Pembangunan periode ketiga diprioritaskan untuk
pemantapan pembangunan disegala bidang kehidupan. Periode ketiga ini lebih
memantapkan daya saing yang meliputi daya saing sumberdaya manusia, daya
saing pemerintahan, daya saing perekonomian dan daya saing infrastruktur.
Sedangkan periode keempat diprioritaskan pada perwujudan masyarakat yang
sejahtera dan bermartabat melalui pemerataan di seluruh wilayah.
Sejalan dengan RPJPD Kabupaten Lumajang, maka RPJMD Kabupaten
Lumajang Tahun 2018–2023 diprioritaskan pada pembangunan disegala bidang
dengan prioritas pengembangan pariwisata, pertanian dan Koperasi UKM,
didukung dengan pelaksanaan reformasi birokrasi dengan konsep smart city.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 13
Tabel 1. 2 Identifikasi Kebijakan RPJPN, RPJP Provinsi dan RPJP Kabupaten
Lumajang Tahun 2005-2025
No. RPJPN RPJP Provinsi RPJP Kabupaten Lumajang
(1) (2) (3) (4)
1. Pembangunan SDM,
meliputi 3 aspek utama
yaitu kualitas, kuantitas
dan mobilitas
penduduk.
Kualitas tercermin dari
tingkat kesejahteraan
penduduk
Mewujudkan SDM yang
handal, berakhlak mulia
dan berbudaya. Diarahkan
pada pembangunan
pendidikan, kehidupan
beragama, kebudayaan,
pemuda dan olah raga,
perempuan.
memantapkan daya saing
yang meliputi daya saing
sumberdaya manusia, daya
saing pemerintahan, daya
saing perekonomian dan
daya saing infrastruktur
2. Perekonomian yang
maju, merata dan
mandiri
Mengembangkan
perekonomian , penguatan
struktur industri,
perdagangan, koperasi dan
UKM
perwujudan masyarakat
yang sejahtera dan
bermartabat melalui
pemerataan di seluruh
wilayah
Tabel 1. 3 Hasil Telaahan RPJPD Periode Perencanaan Tahun 2015-2019
No.
Arah
Kebijakan
RPJPD
Sasaran Pokok Indikator Target Kinerja Hasil
Telaahan
Periode III RPJPD Tahun 2015-2019
1. Pemantapan
Pembangunan
Di Segala
Bidang
Kehidupan
▪ Menciptakan SDM
yang berkualitas,
berakhlak dan
berbudaya
▪ Mewujudkan
pemerintah yang
berkualitas
berlandaskan
▪ Laju
pertumbuhan
PDRB sektor
industri dan
perdagang-an
▪ Rasio panjang
jaringan jalan
dalam kondisi
▪ Pengembangan
Budaya
▪ Penataan
kehidupan
politik
▪ Pengembangan
daya saing
pariwisata
▪ Dalam
upaya
memenuhi
target
RPJP
Kabupaten
Lumajang
Tahun
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 14
No.
Arah
Kebijakan
RPJPD
Sasaran Pokok Indikator Target Kinerja Hasil
Telaahan
prinsip-prinsip
Good Governance
▪ Mewujudkan
perekonomian
yang kokoh
berbasis pertanian,
pariwisata,
industri,
perdagangan dan
jasa
▪ Meningkatkan
infrastruktur
daerah yang
berkualitas
▪ Mewujudkan
masyarakat yang
sejahtera melalui
pemerataan
pembangunan
baik.
▪ Panjang jalur
Kereta Api
▪ Jumlah
Pelabuhan dan
Dermaga
▪ Jumlah dan
Kelas Bandara
▪ Jumlah,
frekuensi dan
trayek angkutan
penumpang dan
barang moda
▪ transportasi
darat, air dan
udara
▪ Jumlah terminal
penumpang
▪ Jumlah keluarga
sejahtera
▪ Angka PMKS
▪ Pengembangan
Daya saing
industri
▪ Pembangunan
infrastruktur
transportasi
yang
terintegrasi
▪ Penanggulanga
n kemiskinan
2005-2025,
maka
diperlukan
upaya-
upaya yang
sinergis
dan strategi
yang tepat
dalam
RPJMD
Kabupaten
Lumajang
Tahun
2018 –
2023
Periode IV RPJPD Tahun 2020-2025
1. Perwujudan
masyarakat
yang sejahtera
dan
bermartabat
melalui
pemerataan
pembangunan
▪ Menciptakan SDM
yang berkualitas,
berakhlak dan
berbudaya
▪ Mewujudkan
pemerintah yang
berkualitas
berlandaskan
▪ Partisipasi
perempuan di
lembaga
pemerintahan
▪ Perlindungan
anak
▪ Partisipasi
pemuda
▪ Pembangunan
kepemudaan,
pemberdayaan
perempuan dan
kesetaraan
gender
▪ Pemberdayaan
UMKM dan
▪ Dalam
upaya
memenuhi
target
RPJP
Kabupaten
Lumajang
Tahun
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 15
No.
Arah
Kebijakan
RPJPD
Sasaran Pokok Indikator Target Kinerja Hasil
Telaahan
di segala
wilayah
prinsip-prinsip
Good Governance
▪ Mewujudkan
perekonomian
yang kokoh
berbasis pertanian,
pariwisata,
industri,
perdagangan dan
jasa
▪ Meningkatkan
infrastruktur
daerah yang
berkualitas
▪ Mewujudkan
masyarakat yang
sejahtera melalui
pemerataan
pembangunan
▪ Jumlah prestasi
olahraga
▪ Intensitas
gangguan dan
degradasi
lingkungan pada
kawasan
konservasi dan
lindung
▪ Pemanfaatan
SDA tanpa ijin /
ilegal
▪ Jumlah pelaku
UMKM
▪ Pusat kegiatan
Nasional dan
pusat kegiatan
strategis
▪ Terbentuknya
sistem
pengelolaan
pemberdayaan
masyarakat dan
pemerintah desa
perkoperasian
▪ Pendayagunaan
dan pelestarian
SDA
▪ Pengembangan
penataan ruang
dan wilayah
▪ Pemerataan
pembangunan
di seluruh
wilayah
2005-2025,
maka
diperlukan
upaya-
upaya yang
sinergis
dan strategi
yang tepat
dalam
RPJMD
Kabupaten
Lumajang
Tahun
2018 –
2023
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 16
Tabel 1. 4 Identifikasi RPJPD Daerah Lain
No. Daerah Lain Periode
RPJPD Kebijakan Terkait Keterangan
1. Kota
Probolinggo
2005-2025 • Peningkatan
pertumbuhan ekonomi
berkualitas dan
percepatan
pembangunan
infrastruktur
• Optimalisasi SDA dan
Lingkungan hidup
Terdapat
keterpaduan dan
memiliki
hubungan
keterkaitan
1.3.3. Hubungan RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJMD Daerah
Sekitar
Hubungan RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018–2023 dengan
RPJMD Kabupaten sekitarnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Table 1. 5 Identifikasi RPJMD Daerah lain
No. Daerah
Lain
Periode
RPJMD Kebijakan Terkait Ket
1. Kabupaten
Probolinggo
2013-2018 • Meningkatnya perekonomian
daerah yang berbasis kerakyatan
Meningkatnya daya saing daerah
• Meningkatnya pembangunan
ekonomi yang berwawasan
lingkungan
• Meningkatnya pembangunan
ekonomi yang berwawasan
lingkungan
• Meningkatnya penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik dan
bersih
Terdapat
keterpaduan
dan
memiliki
hubungan
keterkaitan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 17
No. Daerah
Lain
Periode
RPJMD Kebijakan Terkait Ket
2. Kabupaten
Malang
2016-2021 • Melakukan percepatan
pembangunan di bidang
pendidikan, kesehatan, dan
ekonomi guna meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia;
Mengembangkan ekonomi
masyarakat berbasis pertanian,
pariwisata, dan industri kreatif;
Melakukan percepatan
pembangunan desa melalui
penguatan kelembagaan,
peningkatan kualitas SDM, dan
pengembangan produk unggulan
desa;
Terdapat
keterpaduan
dan
memiliki
hubungan
keterkaitan
3. Kabupaten
Jember
2016-2021 • Peningkatan tata kelola
pemerintahan yang baik dan
bersih serta profesionalise
pegawai
• Mewujudkan kebutuhan dasar
masyarakat
• Meningkatkan pembangunan
ekonomi kerakyatan yang madiri
dan berdaya saing
Terdapat
keterpaduan
dan
memiliki
hubungan
keterkaitan
1.3.4. Hubungan RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJMN Tahun
2005–2025
Dokumen RPJMD Kabupaten Lumajang sejalan dengan visi RPJM
Nasional 20191 yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Pokok visi “Berdaulat” selaras
1 RPJM Nasional 2015-2019 digunakan sebagai acuan mengingat RPJM Nasional direncanakan baru akan
diperbaharui pada tahun 2020
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 18
dengan pokok visi RPJMD Lumajang yakni “Makmur”. Sedangkan pokok visi
“Mandiri” sejalan dengan pokok visi RPJMD Lumajang yaitu “Berdaya Saing”.
Terakhir, pokok visi “Berkepribadian” dan “Gotong Royong” sejalan dengan
pokok visi RPJMD Lumajang yaitu “Bermartabat”. Keselarasan antara Visi
RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJMN disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 1. 6 Keselarasan Visi RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJMN
2015-2019
RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-
2023 RPJPN 2005-2019
“Terwujudnya Masyarakat Lumajang
yang Berdaya Saing, Makmur dan
Bermartabat.”
“Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong.”
Keselarasan Visi
Berdaya Saing Berdaulat
Makmur Mandiri
Bermartabat Berkepribadian
Gotong Royong
Keterangan:
= Mendukung/Selaras
Misi RPJM Nasional yang terkait dengan misi Kabupaten Lumajang yaitu
(i) mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan (Misi
Pertama RPJMD Kabupaten Lumajang); (ii). mewujudkan masyarakat maju,
berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum (Misi Ketiga
RPJMD Kabupaten Lumajang); (iii) mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif
dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim (Misi ketiga RPJMD
Kabupaten Lumajang); (iv) mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
yang tinggi, maju, dan sejahtera (Misi Kedua RPJMD Kabupaten Lumajang);
(v) mewujudkan bangsa yang berdaya saing (Misi Pertama RPJMD Kabupaten
Lumajang); (vi) mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional (Misi Kedua RPJMD
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 19
Kabupaten Lumajang); (vii) mewujudkan masyarakat yang berkepribadian
dalam kebudayaan (Misi Ketiga Kabupaten Lumajang).
1.3.5. Hubungan RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJMN dan
RKPD Provinsi Tahun 2019
Keselarasan kebijakan RPJMN, RKPD Provinsi dan RPJMD Kabupaten
Lumajang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. 7 Identifikasi Kebijakan Nasional RPJMN, RKPD Provinsi dan
RPJMD Kabupaten Lumajang
No. RPJMN RKPD Provinsi RPJMD Kabupaten
Lumajang
(1) (2) (3) (4)
1. • Meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutan.
• Meningkatkan Pengelolaan dan
Nilai Tambah Sumber Daya
Alam (SDA) yang
Berkelanjutan
• Mempercepat Pembangunan
Infrastruktur Untuk
Pertumbuhan dan Pemerataan
• Meningkatkan Kualitas
Lingkungan Hidup, Mitigasi
Bencana Alam dan
Penannganan Perubahan Iklim
• Penyiapan Landasan
Pembangunan yang Kokoh
• Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Manusia dan
Kesejahteraan Rakyat Yang
Berkeadilan
• Mengembangkan dan
Memeratakan Pembangunan
Daerah
• Meningkatkan kualitas dan
kuantitas
pelayanan kesehatan bagi
ibu, anak, dan balita
• Meningkatkan standar
kualitas pelayanan RSUD,
puskesmas dan
jaringannya
• Meningkatkan
keterpaduan antar
kelompok program
penanggulangan
kemiskinanlintas sector
dengan fokus
dan lokus tertentu,
berbasis perlindungan
sosial, pemberdayaan
masyarakat serta
peningkatan akses,
jangkauan dan fasilitas
infrastruktur
dasar bagi masyarakat
miskin.
1. Mewujudkan
perekonomian daerah
berkelanjutan yang
berbasis pada
pertanian, usaha
mikro, dan
pariwisata
2. Pemenuhan
Kebutuhan dasar
untuk mewujudkan
masyarakat yang
lebih sejahtera dan
mandiri
3. Reformasi birokrasi
untuk mewujudkan
pemerintahan yang
baik, benar, dan
bersih (good and
clean governance)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 20
Untuk mendukung terwujudnya keselerasan dengan pembangunan
nasional, Kabupaten Lumajang menetapkan lima indikator kinerja utama yang
akan dicapai pada 2023 yaitu :
a) Indeks Reformasi Birokrasi sebesar 80-90 (A)
b) Pertumbuhan Ekonomi sebesar 6,50%
c) Angka Kemiskinan sebesar 8,00%
d) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 80,11%
e) Indeks Pembangunan Manusia sebesar 72,42%.
1.3.6. Hubungan RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJPD Provinsi
Jawa Timur Tahun 2005–2025
Dokumen RPJMD Kabupaten Lumajang sejalan dengan visi RPJP Jawa
Timur 2005-2025 yaitu Pusat Agrobisnis Terkemuka, Berdaya Saing Global
dan Berkelanjutan Menuju Jawa Timur Makmur dan Berakhlak. Pokok visi
“Makmur” secara tersurat juga disebutkan dalam pokok visi RPJMD Lumajang
dan pokok visi “Berakhlak” secara tersirat terkandung dalam pokok visi
RPJMD Kabupaten Lumajang yaitu “Bermartabat”. Sedangkan, pokok visi
“Terkemuka”, “Berdaya Saing Global”, dan “Berkelanjutan” diwakilkan oleh
pokok visi “Berdaya Saing” dalam RPJMD Kabupaten Lumajang. RPJMD
Kabupaten Lumajang 2018-2023 disusun bersamaan dengan pelaksanaan tahap
keempat RPJP Jawa Timur (tahun 2020-2024) yaitu memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan
penguatan pasar dan kualitas produk agrobisnis sehingga mempunyai daya
saing kompetitif. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kabupaten Lumajang
menetapkan dua indikator kinerja utama yang berkaitan dengan fokus tahapan
tersebut yaitu: pertumbuhan ekonomi (sebesar 6,50% pada 2023) dan angka
kemiskinan (sebesar 8,00% pada tahun 2023). Selanjutnya dalam rangka
semakin memantapkan daya dukung Agrobisnis Jawa Timur, pelestarian
kualitas dan fungsi Iingkungan terus dijaga dan dipertahankan melalui
pengelolaan sumber daya alam yang efisien dengan sarana, prasarana serta
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 21
infrastruktur Iingkungan yang memadai. Untuk menindaklanjuti hal itu,
Kabupaten Lumajang memiliki indikator kinerja utama yang sesuai dengan
fokus tahapan tersebut yaitu indeks kualitas lingkungan hidup (80,11% pada
tahun 2023). Keselarasan antara Visi RPJMD Kabupaten Lumajang dengan
RPJPD Provinsi Jawa Timur disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1. 8 Keselarasan Visi RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJPD
Provinsi Jawa Timur
RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-
2023
RPJPD Provinsi Jawa Timur Tahun
2005-2025
“Terwujudnya Masyarakat Lumajang
yang Berdaya Saing, Makmur dan
Bermartabat.”
“Pusat Agrobisnis Terkemuka, Berdaya
Saing Global dan Berkelanjutan
Menuju Jawa Timur Makmur dan
Berakhlak.”
Keselarasan Visi
Berdaya Saing Terkemuka
Makmur Berdaya Saing Global
Bermartabat Berkelanjutan
Makmur
Berakhlak
Keterangan:
= Mendukung/Selaras
Adapun keselarasan Misi RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJPD
Provinsi Jawa Timur 2005-2025 dapat dijelaskan melalui tabel berikut :
Tabel 1. 9 Keselarasan Misi RPJMD Kabupaten Lumajang dengan RPJPD Jawa Timur
RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-2023 RPJPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025
Reformasi birokrasi yang efektif,
profesional, akuntabel, dan transparan untuk
mewujudkan pemerintahan yang baik,
benar, dan bersih (good and clean
governance)
• Mengembangkan tata kelola pemerintahan
yang baik
Mewujudkan perekonomian daerah
berkelanjutan yang berbasis pada pertanian,
usaha mikro, dan pariwisata
• Mengembangkan perekonomian modern
Jawa Timur berbasis agro
• Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
alam dan buatan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 22
RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-2023 RPJPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025
Pemenuhan kebutuhan dasar untuk
mewujudkan masyarakat yang lebih
sejahtera dan mandiri
• Mewujudkan SDM yang handal, berahlak
mulia, dan berbudaya
• Mewujudkan kemudahan memperoleh akses
untuk meningkatkan kualitas hidup
• Mengembangkan infrastruktur bernilai
tambah tinggi
1.3.7. Hubungan RPJMD Kabupaten Lumajang dengan Dokumen
Perencanaan Kabupaten Lumajang Lainnya
Dokumen perencanaan yang diintegrasikan dengan dokumen RPJMD
Kabupaten Lumajang, yaitu (i) RTRW dan (ii) KLHS. Pertama, RPJMD
Kabupaten Lumajang harus memperhatikan dimensi spasial. Oleh karenanya,
penting untuk memastikan RPJM Kabupaten Lumajang sinkron dengan
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Lumajang. Visi RTRW
Kabupaten Lumajang yakni Terwujudnya Penataan Ruang Wilayah Yang
Terpadu, Produktif Dan Seimbang. Visi penataan ruang tersebut telah
diakomodir dalam Misi Pertama RPJMD Kabupaten Lumajang yaitu
Mewujudkan perekonomian daerah yang berkelanjutan berbasis pada pertanian,
usaha mikro, dan pariwisata, yang berarti peningkatan aktivitas ekonomi
(sebagai isi/contain) tetap memperhatikan struktur dan pola ruang (sebagai
wadah/container) dalam suatu ekosistem yang berkelanjutan.
Kedua, dokumen RPJMD Lumajang harus terintegrasi dengan dokumen
KLHS. Berdasarkan dokumen KLHS Kabupaten Lumajang, setidaknya terdapat
11 tujuan pembangunan yang harus terintegrasi dalam RPJMD Kabupaten
Lumajang 2018-2023. Keselarasan tujuan pembangunan antar RPJMD
Kabupaten Lumajang dan KLHS Kabupaten Lumajang disajikan dalam tabel
berikut:
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 23
Tabel 1. 10 Keselarasan Tujuan RPJMD Kabupaten Lumajang dengan Tujuan
KLHS Kabupaten Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-2023 KLHS Kabupaten Lumajang
Keselarasan Tujuan
1. Meningkatkan percepatan
pertumbuhan ekonomi yang inklusif
1. Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk
Dimanapun
2. Meningkatkan pelestarian fungsi
lingkungan hidup
2. Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan
Pangan dan Gizi yang Baik, serta Meningkatkan
Pertahanan Pangan Berkelanjutan
3. Meningkatkan kualitas SDM serta
pemerataan dan perluasan akses
kebutuhan dasar masyarakat
3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan
Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk
Semua Usia
4. Meningkatkan reformasi birokrasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan
4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan
Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar
Sepanjang Hayat untuk Semua
5. Mencapai Kesetaraan Gender dan
Memberdayakan Kaum Perempuan
6. Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air
Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan
7. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang
Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja
yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan
yang Layak untuk Semua
8. Mengurangi Kesenjangan Intra-dan Antarnegara
9. Melindungi, Merestorasi dan Meningkatkan
Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem Daratan,
Mengelola Hutan secara Lestari, Menghentikan
Penggurunan, Memulihkan Degradasi Lahan,
serta Menghentikan Kehilangan
Keanekaragaman Hayati
10. Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan
Damai untuk Pembangunan Berkelanjutan,
Menyediakan Akses Keadilan untuk Semua,
dan Membangun Kelembagaan yang Efektif,
Akuntabel, dan Inklusif di Semua Tingkatan
11. Menguatkan Sarana Pelaksanaan dan
Merevitalisasi Kemitraan Global untuk
Pembangunan Berkelanjutan
Keterangan:
= Mendukung/Selaras
1.4. MAKSUD DAN TUJUAN
Rancangan RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-2023 disusun dengan maksud :
1. Sebagai penjabaran visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih dengan tetap memperhatikan RPJPD Kabupaten Lumajang,
RPJMD Provinsi Jawa Timur dan RPJM Nasional;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 24
2. Sebagai pedoman atau acuan dalam menetapkan arah kebijakan pembangunan
dan strategi pembangunan daerah dalam kurun waktu 2018-2023 serta dalam
rangka menjamin keberlanjutan pembangunan jangka panjang dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanakan dan pengawasan pada setiap
tahun anggaran selama lima tahun yang akan datang sehingga secara bertahap
dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Lumajang;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasasi dan sinergi antar pelaku
pembangunan di Kabupaten Lumajang serta menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan;
4. Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar
sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan;
5. Sebagai dasar komitmen bersama antara eksekutif, legislatif dan pemangku
kepentingan pembangunan daerah yang dilaksanakan dalam kurun waktu lima
tahun dalam rangka pencapaian visi dan misi kepala daerah.
Sesuai dengan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 bahwa penyusunan RPJMD
harus selesai enam bulan setelah pelantikan kepala daerah, bisa diwujudkan.
Sehingga penyusunan RPJMD ke depan tinggal memberikan penekanan, sesuai
dengan visi dan misi kepala daerah terpilih. Secara operasional, tujuan penyusunan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja
tahunan dan lima tahunan bagi setiap PD;
2. Memberikan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi
regional dan nasional sekaligus memberikan pemahaman arah dan tujuan yang
ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih yang telah ditetapkan sebelumnya;
3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang
dan DPRD Kabupaten Lumajang dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun
strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan
terukur;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 25
4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang
dan DPRD Kabupaten Lumajang untuk memahami dan menilai arah kebijakan
dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun;
5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang
dan DPRD Kabupaten Lumajang untuk memprediksi kerangka pendanaan
program dan kegiatan dalam rentang waktu 5 tahun;
6. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang
dan DPRD Kabupaten Lumajang dalam mencapai indikator kinerja Kepala
Daerah dan Perangkat Daerah Kabupaten Lumajang;
7. Menyediakan acuan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 terdiri dari
9 (sembilan) bab, antara lain :
1. BAB I (PENDAHULUAN); berisi mengenai gambaran umum tentang
penyusunan RPJMD yang terdiri dari latar belakang, dasar hukum penyusunan,
hubungan antar dokumen, penelaahan KLHS, maksud dan tujuan, serta
sistematika penulisan;
2. BAB II (GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH); menguraikan
mengenai gambaran umum tentang kondisi berbagai aspek, yaitu aspek
geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan
umum, serta aspek daya saing daerah;
3. BAB III (GAMBARAN KEUANGAN DAERAH); menyajikan mengenai
hasil dari pengolahan data dan analisis pengelolaan keuangan daerah, yaitu
kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, dan
kerangka pendanaan;
4. BAB IV (PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH);
menampilkan berbagai permasalahan pembangunan serta berbagai isu strategis
pembangunan dari permasalahan yang dihadapi;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
I - 26
5. BAB V (VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN
DAERAH); menampilkan uraian visi dan misi pembangunan daerah beserta
keterkaitan dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah;
6. BAB VI (STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH); berisi tentang uraian strategi dan arah
kebijakan dalam pembangunan daerah. Uraian strategi dan arah kebijakan ini
akan menjadi dasar dalam menyusun program pembangunan daerah;
7. BAB VII (KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
PROGRAM PERANGKAT DAERAH); berisi Program prioritas dalam
pencapaian visi dan misi serta seluruh program yang dirumuskan dalam renstra
Perangkat Daerah beserta indikator kinerja, pagu indikatif target, Perangkat
Daerah penanggungjawab berdasarkan bidang urusan.
8. BAB VIII ( KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
DAERAH); berisi penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi misi Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU)
daerah dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah yang
ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode masa
jabatan.
9. BAB IX PENUTUP
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 1
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
2.1.1 Aspek Geografi
2.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah.
Secara geografis, wilayah Kabupaten Lumajang terletak antara 112o 50’-
113o 22’ Bujur Timur dan 7o 52’ – 8o 23’ Lintang Selatan. Kabupaten Lumajang
terdiri dari 21 (dua puluh satu) kecamatan, yaitu: Yosowilangun, Kunir,
Tempeh, Pasirian, Candipuro, Pronojiwo, Tempursari, Rowokangkung, Tekung,
Lumajang, Sumbersuko, Sukodono, Senduro, Pasrujambe, Padang, Gucialit,
Jatiroto, Randuagung, Kedungjajang, Klakah dan Ranuyoso. Adapun batas –
batas administrasi Kabupaten Lumajang sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Probolinggo
Sebelah Timur : Kabupaten Jember
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Malang
Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Lumajang
Sumber : RTRW Kabupaten Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 2
Wilayah Kabupaten Lumajang memiliki total luas 179.090 ha atau sebesar
3,74% dari luas Provinsi Jawa Timur. Kecamatan dengan luas wilayah terluas di
Kabupaten Lumajang adalah Kecamatan Senduro dengan luas 17.089 ha.
Berikut data luasan wilayah Kabupaten Lumajang pada masing-masing
kecamatan:
Tabel 2. 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Lumajang
No Kecamatan Luas (ha) Jumlah
Desa/Kelurahan Prosentase (%)
1 Tempursari 10.535,00 7 5,88
2 Pronojiwo 14.129,00 6 7,90
3 Candipuro 14.309,40 10 7,99
4 Pasirian 12.839,00 11 7,17
5 Tempeh 7.321,00 13 4,09
6 Lumajang 2.847,15 12 1,59
7 Sumbersuko 2.907,35 8 1,62
8 Tekung 2.788,00 8 1,56
9 Kunir 5.330,00 10 2,98
10 Yosowilangun 7.244,00 13 4,04
11 Rowokangkung 5.888,00 7 3,29
12 Jatiroto 5.369,00 6 3,00
13 Randuagung 9.392,25 12 5,24
14 Sukodono 2.880,86 10 1,61
15 Padang 5.383,14 9 3,01
16 Pasrujambe 16.247,45 7 9,07
17 Senduro 17.089,65 12 9,54
18 Gucialit 10.179,25 9 5,68
19 Kedungjajang 6.613,00 12 3,69
20 Klakah 8.742,00 12 4,88
21 Ranuyoso 11.035,50 11 6,16
Jumlah 179.090,00 198 100,00
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka, 2017
a. Kondisi Topografi
Ketinggian tempat di Kabupaten Lumajang bervariasi pada umumnya
ketinggian tempat di Kabupaten Lumajang adalah antara 100 - 500 m dari
permukaan laut sekitar 63.109,15 ha (35,24% dari luas wilayah) yang tersebar di
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 3
bagian Tengah-Barat dan Utara wilayah Kabupaten. Ketinggian 0-25 meter dpl
ada di 9 daerah kecamatan yang luasnya sekitar 4.664,31 ha (2,60%), ketinggian
antara 25-100 tercatat 38.600,86 ha atau 21,55%, ketinggian 500-1000 meter dpl
ada di 9 daerah kecamatan yang luasnya sekitar 30.561,60 ha (17,06%),
sedangkan ketinggian >2000 meter dpl ada di 3 daerah kecamatan yang luasnya
sekitar 6.889,40 ha yang terletak di Kecamatan Pronojiwo, Senduro dan
Gucialit.
Tabel 2. 2 Klasifikasi Ketinggian Tempat di Kabupaten Lumajang
No Kecamatan Luas Tanah Sesuai Dengan Ketinggian Tempat (ha)
0 – 25 25 – 100 100 - 500 500 - 1000 1000 - 2000 >2000
1 Tempursari 2.914,98 2.059,74 4.941,24 619,04 - -
2 Pronojiwo - - 1.119,65 8.918,34 3.405,61 705,4
3 Candipuro 123,51 287,9 9.289,05 4.240,29 368,65 -
4 Pasirian 1.549,90 3.997,18 7.219,92 - - -
5 Tempeh 1.047,65 4.054,29 2.219,07 - - -
6 Lumajang - 2.847,15 - - - -
7 Sumbersuko - 2.038,34 869,01 - - -
8 Tekung 200,08 2.587,92 - - - -
9 Kunir 2.008,08 3.321,92 - - - -
10 Yosowilangun 7.213,40 30,6 - - - -
11 Rowokangkung 3.514,20 2.373,80 - - - -
12 Jatiroto 1.150,11 4.218,89 - - - -
13 Randuagung - 3.819,49 5.572,76 - - -
14 Sukodono - 2.880,86 - - - -
15 Padang - 1.318,75 4.064,39 - - -
16 Pasrujambe - - 3.150,20 4.200,75 5.646,25 3.250,25
17 Senduro - - 2.540,00 5.225,10 6.390,80 2.933,75
18 Gucialit - - 3.193,73 3.367,81 3.617,71 -
19 Kedungjajang - 2.764,03 3.428,02 405,75 15,2 -
20 Klakah - - 6.956,02 1.473,11 312,87 -
21 Ranuyoso - - 8.474,09 2.111,41 450 -
Jumlah 19.721,90 38.600,86 63.109,15 30.561,60 20.207,09 6.889,40
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka, 2017
b. Kelerengan
Dilihat dari faktor lereng/kemiringan tanah, sebagian besar tanah memiliki
kemiringan lereng 0-15 % yang mencapai 60,91% dari luas wilayah kabupaten
tersebut terdapat di semua kecamatan kecuali Kecamatan Sukodono. Tanah yang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 4
memiliki kemiringan 15-25% mencapai 7,17% dari luas wilayah kabupaten
terdapat di Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian,
Randuagung, Sukodono, Padang, Gucialit, Klakah dan Ranuyoso. Untuk tanah
dengan kemiringan 25-40% mencapai 13,30% dari luas wilayah kabupaten
terdapat di Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian,
Randuagung, Padang, Pasrujambe, Senduro, Gucialit, Klakah dan Ranuyoso.
Sedangkan untuk tanah dengan kemiringan >40% mencapai 18,62% dari luas
wilayah kabupaten terdapat di Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Candipuro,
Pasirian, Pasrujambe, Senduro, Gucialit, Klakah dan Ranuyoso.
Tabel 2. 3 Luas Daerah Berdasarkan Kemiringan Tanah
No Kecamatan Kemiringan Tanah/Lereng (ha)
Jumlah 0 – 15% 15 – 25% 25 – 40% >40%
1 Tempursari 2.372,50 634,12 1.234,38 6.294,00 10.535,00
2 Pronojiwo 5.195,17 882,40 1.562,03 6.509,40 14.149,00
3 Candipuro 10.643,80 176,90 476,90 3.011,80 14.309,40
4 Pasirian 11.190,16 207,04 300,80 1.141,00 12.839,00
5 Tempeh 7.321,00 0 0 0 7.321,00
6 Lumajang 2.847,15 0 0 0 2.847,15
7 Sumbersuko 2.907,35 0 0 0 2.907,35
8 Tekung 2.788,00 0 0 0 2.788,00
9 Kunir 5.330,00 0 0 0 5.330,00
10 Yosowilangun 7.244,00 0 0 0 7.244,00
11 Rowokangkung 5,888,00 0 0 0 5.888,00
12 Jatiroto 5.369,00 0 0 0 5.369,00
13 Randuagung 9.235,47 58,57 98,11 0 9.392,15
14 Sukodono 0 2.880,86 0 0 2.881,86
15 Padang 456,25 4.098,14 828,75 0 5.383,14
16 Pasrujambe 4.596,85 0 4.775,10 6,875,50 16.247,45
17 Senduro 2.075,00 0 8.339,25 6.675,40 17.090,65
18 Gucialit 3.667,63 2.288,79 3.660,78 562,05 10.179,25
19 Kedungjajang 6.613,00 0 0 0 6.613,00
20 Klakah 7.120,75 368,30 704,45 566,50 8.742,00
21 Ranuyoso 6.240,49 1.243,83 1.842,32 1.708,86 11.036,50
TOTAL 109.101,57 12.838,95 23.822,87 33.344,51 179.090,00
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka, 2017
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 5
c. Kondisi Klimatologi
Kabupaten Lumajang mempunyai 3 tipe iklim yaitu agak basah, sedang
dan agak kering. Untuk tipe basah jumlah bulan kering rata-rata 3 bulan setahun
yang mencakup daerah Gucialit, Senduro, sebagian Pasirian, Candipuro,
Pronojiwo, dan gunung Semeru. Untuk daerah dengan kategori sedang
mencakup daerah Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Sukodono, Lumajang,
Jatiroto dan Rowokangkung dengan rata-rata bulan kering 3-4 bulan per
tahunnya. Sedang daerah dengan iklim agak kering meliputi Tekung, Kunir dan
Yosowilangun.
Sedangkan terkait dengan musim, hanya dikenal dua musim, yaitu musim
kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi antara bulan
April – Oktober, hal ini berkaitan dengan arus angin yang berasal dari arah
Australia dan tidak mengandung uap air. Sedangkan musim penghujan biasanya
terjadi pada bulan Oktober – April.
d. Curah Hujan
Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober – April dimana pada
bulan-bulan tersebut arus angin berasal dari arah Asia dan Samudra Pasifik,
yang banyak mengandung uap air. Selama kurun waktu tahun 2016 ini jumlah
hari hujan per bulan berkisar antara 10 sampai dengan 21 hari dengan intensitas
curah hujan berkisar antara 157 mm3 sampai 499 mm3. Sedangkan lamanya
penyinaran matahari per bulan berkisar antara 126 jam sampai 261,1 jam atau
dengan prosentase sebesar 29,03 persen hingga 60,16 persen.
Tabel 2. 4 Rata-Rata Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan di Kabupaten
Lumajang Tahun 2016
No Bulan Jumlah Hari
Hujan
Rata-Rata Curah
Hujan (mm3)
1 Januari 11 157
2 Februari 18 436
3 Maret 12 204
4 April 15 273
5 Mei 13 228
6 Juni 13 300
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 6
No Bulan Jumlah Hari
Hujan
Rata-Rata Curah
Hujan (mm3)
7 Juli 11 182
8 Agustus 10 154
9 September 12 262
10 Oktober 17 351
11 November 21 499
12 Desember 17 298
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka, 2017
e. Penyinaran Matahari
Selama kurun waktu tahun 2016, lama penyinaran matahari yang terjadi
di Kabupaten Lumajang bervariasi antara pagi dan sore. Untuk pagi hari,
penyinaran matahari paling lama terjadi pada bulan Oktober yaitu 138,1 jam dan
paling sedikit terjadi pada bulan Desember yaitu 88,9 jam. Sedangkan untuk sore
hari, bulan Oktober mengalami penyinaran matahari paling lama yaitu 123,0 jam
dan bulan Desember mengalami penyinaran paling sedikit yaitu 37,1 jam.
Tabel 2. 5 Lama Penyinaran Matahari (Jam) di Kabupaten Lumajang Tahun
2016
No. Bulan Pagi
Pk. 05-12
Sore
Pk. 12-19 Jumlah Persentase
1 Januari 91,4 38,9 130,3 30,02
2 Februari 91,9 42,0 133,9 32,98
3 Maret 106,5 55,2 161,7 37,26
4 April 110,1 55,0 165,1 39,31
5 Mei 119,6 97,7 217,3 50,07
6 Juni 114,5 100,9 215,4 51,29
7 Juli 114,6 115,2 229,8 52,95
8 Agustus 123,0 116,1 239,1 55,09
9 September 126,9 119,6 246,5 58,69
10 Oktober 138,1 123,0 261,1 60,16
11 November 124,2 91,3 215,5 51,31
12 Desember 88,9 37,1 126,0 29,03
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka, 2017
f. Kondisi Geologi
Formasi geologi terdiri dari beberapa macam yaitu kuarter (Q),
Mesozoikum (Mz), batuan beku dalam ultra basa (Pdt), Miosen bawah (L Mi),
Sekis hablur (Pr), Mio Pliosen (Mi Pl), batuan beku dalam basa (Gb), Paleogen
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 7
(Pg), batuan beku dalam asam kapur (K Gr). Kabupaten Lumajang dibentuk dari
batuan volkanik, old quarternary volcanic product, batuan endapan (alluvium)
dan Miosen Sedimentary. Batuan terbentuk dengan fisiografi yang
bergelombang dimana batuan old kwarter vulkanik dan alluvium di sebelah barat
Kabupaten Lumajang berasal dari dua pegunungan tinggi yaitu Gunung Bromo
dan Gunung Semeru. Pada umumnya Kabupaten Lumajang disusun oleh formasi
batuan Alluvium (68.005,87 Ha) yang mencapai 38% dan terkecil Miosen
Sedimentary 8% dari luas wilayah.
Berdasarkan jenis tanahnya, daerah ini terdiri dari jenis tanah alluvial
hidromorf, aluvial coklat kekelabuan, gley, regusol, andosol, mediteran dan
latosol. Jenis tanah didominasi oleh regusol yang tersebar di bagian barat, utara
dan bagian tengah wilayah kabupaten (dari mulai Kecamatan Senduro hingga ke
kecamatan Lumajang, Kunir, dan Pasirian serta Ranuyoso) yang mencapai
66.284,94 hektar atau 37,01% dari luas wilayah. Jenis tanah yang paling sedikit
luas sebarannya adalah alluvial coklat kekelabuan yang hanya mencakup 2,76%
saja dari luas wilayah.
Tabel 2. 6 Klasifikasi Jenis Tanah di Kabupaten Lumajang
No Kecamatan Klasifikasi Jenis Tanah
A (m) B (m) C (m) D (m) E (m) F (m) G (m)
1 Tempursari 666,3 1.547,90 0 933,8 0 0 7.387,10
2 Pronojiwo 0 0 0 8.161,30 2.355,40 0 3.632,30
3 Candipuro 132,5 0 0 6.989,20 2.733,80 0 4.453,60
4 Pasirian 1.250,00 0 0 8.759,00 0 0 2.830,10
5 Tempeh 548,6 0 214,5 6.558,00 0 0 0
6 Lumajang 0 0 0 5.442,30 0 0 0
7 Sumbersuko 0 0 461 2.327,10 0 0 0
8 Tekung 452,3 0 1.383,50 3.494,20 0 0 0
9 Kunir 2.813,10 0 3.907,10 524,3 0 0 0
10 Yosowilangun 0 0 6.170,80 0 0 0 0
11 Rowokangkung 0 0 3.640,60 1.445,40 0 0 0
12 Jatiroto 0 3.306,10 3.368,80 700,1 0 0 2.017,20
13 Randuagung 0 17,1 0 3.938,10 0 0 4.308,80
14 Sukodono 0 0 0 9.328,70 19.572,70 0 4.748,30
15 Padang 0 0 0 0 2.914,20 0 7.265,10
16 Pasrujambe 0 0 0 0 0 812,9 5.799,80
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 8
No Kecamatan Klasifikasi Jenis Tanah
A (m) B (m) C (m) D (m) E (m) F (m) G (m)
17 Senduro 0 73,3 0 4.213,70 0 3.798,40 657,1
18 Gucialit 0 0 0 3.469,90 28,4 4.309,10 3.228,10
19 Kedungjajang 666,3 1.547,90 0 933,8 0 0 7.387,10
20 Klakah 0 0 0 8.161,30 2.355,40 0 3.632,30
21 Ranuyoso 132,5 0 0 6.989,20 2.733,80 0 4.453,60
Jumlah 5.862,70 4.944,30 19.146,10 66.284,90 27.604,50 8.920,40 46.327,30
% 3,3 2,8 10,7 37 15,4 5 25,9
Sumber: BPN Kabupaten Lumajang
Keterangan :
A : Alluvial Hidromorf
B : Alluvial Coklat Kekelabuan
C : Gley
D : Regusol
E : Andosol
F : Mediteran dan G : Latosol
g. Penggunaan Lahan
Aspek penggunaan lahan erat kaitannya dengan pola pemanfaatan ruang
yang mencakup kegiatan dan peruntukan ruang. Melalui aspek tata guna lahan
dapat diketahui beberapa permasalahan dan potensi dari pola penggunaan lahan
pada Kabupaten Lumajang. Kabupaten Lumajang merupakan kabupaten di
Provinsi Jawa Timur yang difungsikan untuk beberapa pola penggunaan dan
memiliki beberapa fungsi tertentu. Penggunaan tersebut diantaranya sebagai
permukiman, persawahan, padang rumput, rawa, hutan rimba, perkebunan,
semak belukar, tambak dan lain sebagainya. Luas total penggunaan lahan
Kabupaten Lumajang adalah 180.864,86 Ha. Wilayah Kabupaten Lumajang
memiliki proporsi peggunaan lahan yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 2. 7 Penggunaan Lahan di Kabupaten Lumajang
No Peruntukan Luas (ha) Persentase (%)
1 Hutan rimba 24.457,65 13,52
2 Padang rumput 1.974,21 1,09
3 Pasir 39,07 0,02
4 Pasir laut 261,38 0,14
5 Perkebunan 29.011,37 16,04
6 Permukiman 15.044,49 8,32
7 Persawahan 31.452,05 17,39
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 9
No Peruntukan Luas (ha) Persentase (%)
8 Rawa 56,09 0,03
9 Sawah tadah hujan 3.626,43 2,01
10 Semak belukar 20.916,92 11,56
11 Danau 165,09 0,09
12 Sungai 1.954,48 1,08
13 Tambak 40,18 0,02
14 Tegalan/ladang 51.060,64 28,23
15 Vegetasi non
budidaya lainnya
804,81 0,44
Total Penggunaan 179,090,00 100,00
Sumber: Peta Penggunaan Lahan Kab. Lumajang (diolah)
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan di
Kabupaten Lumajang didominasi oleh penggunaan lahan sebagai tegalan/ladang
dengan luas 51.060,64 Ha atau 28,23% dari luas total lahan Kabupaten
Lumajang. Kemudian diikuti oleh penggunaan lahan sebagai persawahan yaitu
dengan luas 31.452,05 Ha atau 17,39% dari luas total lahan Kabupaten
Lumajang. Dan penggunaan lahan yang paling kecil adalah penggunaan lahan
sebagai tambak dengan luas 40,18 Ha dan sebagai pasir dengan luas 39,07 Ha.
Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Lumajang didominasi oleh lahan
tegalan/ladan dan persawahan dan yang paling kecil kawasannya adalah pasir
dan tambak. Berikut disajikan peta penggunaan lahan Kabupaten Lumajang.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 10
Gambar 2. 2 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Lumajang
Sumber : KLHS RPJMD Kabupaten Lumajang tahun 2018
Tabel 2. 8 Hasil Telaahan Struktur Ruang Kabupaten Lumajang
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
I. Rencana Pusat Kegiatan
I.1 Rencana
Sistem
Perkotaan
a. pengembangan pusat
pemerintahan kabupaten;
b. pengembangan pusat
pendidikan skala
kabupaten;
c. pengembangan pusat
pelayanan kesehatan
skala kabupaten;
d. pengembangan pusat
industri kecil dan mikro;
e. pengembangan pusat
permukiman kepadatan
menengah dan rendah;
f. pembangunan pusat
pariwisata; dan
g. pengembangan pusat
perdagangan dan jasa
skala regional.
a. Pusat Kegiatan
Lokal (PKL) atau
sebagai ibukota
kabupaten
meliputi
Perkotaan
Lumajang
(Kecamatan
Lumajang dan
Sukodono)
b. Pusat Pelayanan
Kota (PPK)
meliputi
Kecamatan
Pasirian, Klakah,
Yosowilangun,
Senduro
Pengembangan perkotaan
ibu kota kecamatan yang
bukan pusat PKLp sebagai
Kecamatan
Sukodono,
Sumbersuko,
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 11
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK).
a. pengembangan pusat
pemerintahan skala
desa;
b. pengembangan pusat
permukiman perkotaan;
c. pengembangan pusat
pendidikan;
d. pengembangan pusat
kesehatan;
e. pembangunan pusat
industri kecil dan/atau
mikro; dan
f. pengembangan pusat
perdagangan dan jasa.
Padang, Jatiroto,
Tempeh, Candipuro,
Pronowijo,
Tempursari,
Ranuyoso,
Randuagung,
Kedungjajang,
Kunir, Tekung,
Rowokangkung,
Pasrujambe, Gucialit
I.2 Rencana
Sistem
Perdesaan
Pengembangan Pusat
Pelayanan Lingkungan di
tiap-tiap kecamatan
a. pengembangan pasar
koleksi dan distribusi
komoditas pertanian;
b. pengembangan layanan
kesehatan skala
lingkungan;
c. pengembangan desa
wisata; dan
d. pengembangan
permukiman perdesaan.
Desa Umbul,
Kecamatan
Kedungjajang, Desa
Kraton, Kecamatan
Yosowilangun,
Pronowijo,
Kecamatan
Pronowijo, Desa
Banjarwaru,
Kecamatan
Lumajang, Desa
Burno, Kecamatan
Senduro, Desa
Pasrujambe,
Kecamatan
Pasrujambe, Desa
Kedungrejo,
Kecamatan
Rowokangkung,
Desa Kalibendo,
Kecamatan Pasirian,
Desa Pakel,
Kecamatan Gucialit,
Desa Jatigono,
Kecamatan Kunir,
Desa Bulurejo ,
Desa Tempursari
Kecamatan
Tempursari, Desa
Alun-alun,
Kecamatan
Ranuyoso, Desa
Petahunan,
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 12
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
Kecamatan
Sumbersuko, Desa
Sumbermujur,
Kecamatan
Candipuro, Desa
Tempeh kidul,
Kecamatan Tempeh,
Desa Padang,
Kecamatan Padang,
Desa Jatiroto,
Kecamatan Jatiroto,
Desa Dawuhan Lor,
Kecamatan
Sukodono, Desa
Salak, Kecamatan
Randuagung, Desa
Karangbendo,
Kecamatan Tekung,
Desa Klakah,
Kecamatan Klakah
II. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Darat
II.1 Rencana
Jaringan
jalan
1. Peningkatan dan
pemeliharaan Rencana
jaringan jalan nasional
kolektor primer 2 (JKP-
2)
1. Ruas batas
Kabupaten
Malang
(Pronojiwo) –
batas Kota
(Sumbersuko);
Jalan Teratai
(Lumajang); Jalan
Imam Bonjol
(Lumajang); Jalan
Brigjen Slamet
Riadi (Lumajang);
Jalan Jendral
Gatot Subroto
(Lumajang); Jalan
Sunandar Priyo
Sudarmo
(Lumajang); Jalan
Sukarno – Hatta
atau ruas
Lumajang -
Wonorejo
(Sukodono);
2. Ruas Wonorejo -
batas Kabupaten
Jember (Jatiroto);
3. Batas Kabupaten
Probolinggo
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 13
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
(Ranuyoso) –
Grobogan
(Kedungjajang);
dan
4. Ruas Grobogan –
Wonorejo
(Kedungjajang).
2. Peningkatan dan
Pembangunan Rencana
jalan strategis nasional
1. Jalan Lintas
Selatan (JLS)
meliputi ruas batas
Kabupaten
Malang
(Tempursari) –
ruas batas
Kabupaten Jember
(Yosowilangun)
2. Jalan Tol
Probolinggo –
Lumajang
meliputi ruas batas
Kabupaten
Probolinggo
(Ranuyoso) –
pintu keluar tol
(Kedungjajang)
3. Peningkatan dan
pemeliharaan Rencana
jaringan jalan provinsi
kolektor primer 3 (JKP-3)
1. Ruas Grobogan
(Kedungjajang) –
batas Kabupaten
Jember (Jatiroto);
Jalan Letjen
Pandjaitan
(Lumajang); Jalan
Kapten Suwandak
(Lumajang); Jalan
Mayjend
Sukertiyo
(Lumajang); Jalan
Mahakam
(Lumajang); dan
2. ruas batas Kota
Lumajang
(Tekung) - batas
Kabupaten Jember
(Yosowilangun).
4. Peningkatan dan
pemeliharaan Rencana
jalan strategis provinsi
1. Ruas Tempeh –
Kunir;
2. Ruas Kunir –
Karangrejo; Dan
3. Ruas Karangrejo –
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 14
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
Yosowilangun
5. Peningkatan dan
pemeliharaan Rencana
jaringan jalan kabupaten
kolektor primer 4 (JKP-4)
1. Ruas Banyuputih
Kidul -
Randuagung; Ruas
Suko – Dawuhan
Wetan; Ruas
Dawuhan Wetan –
Sumbersari; Ruas
Sumbersari –
Rowokangkung;
Ruas Tukum –
Kunir; Ruas
Pasirian –
Tempursari; Jalan
Semeru
(Lumajang); Ruas
Klanting –
Purwosono; Ruas
Purwosono –
Sarikemuning;
Ruas
Sarikemuning –
Senduro; Ruas
Sarikemuning –
Jambe Kumbu;
Jalan Dieng
(Lumajang);
2. Ruas Dawuhan
Lor – Padang;
Ruas Padang –
Gucialit; Dan
Dawuhan Lor –
Wonokerto.
3. Peningkatan dan
pemeliharaan Rencana
jaringan jalan kabupaten
lokal primer antar PKL
22 ruas di wilayah
Kabupaten
Lumajang
4. Peningkatan dan
pengembangan Rencana
jaringan jalan strategis
kabupaten
1. Peningkatan
jaringan Jalur
Lingkar Timur
meliputi ruas
Lumajang –
Sukodono –
Kedungjajang.
2. Pembangunan
jaringan Jalur
Lingkar Barat
meliputi ruas
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 15
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
Kedungjajang –
Sukodono –
Padang -
Lumajang –
Sumbersuko.
3. Rencana jaringan
Jalur Lingkar Luar
Kabupaten
• ruas Ranuyoso –
Klakah –
Randuagung
melalui 9
(sembilan) ruas
jalan kabupaten;
• ruas
Randuagung –
Jatiroto –
Rowokangkung
melalui 7 (tujuh)
ruas jalan
kabupaten;
• ruas Candipuro
– Pasrujambe –
Senduro melalui
6 (enam) ruas
jalan kabupaten;
• ruas Senduro –
Gucialit –
Ranuyoso
melalui 13 (tiga
belas) ruas jalan
kabupaten
5. Peningkatan dan
pemeliharaan rencana
jaringan jalan desa
1. Rencana jaringan
jalan local primer
antara PKL
dengan Pusat
Kegiatan
Lingkungan (PK-
Ling) meliputi 109
ruas jalan di
wilayah
Kabupaten
Lumajang
2. Rencana jaringan
jalan lingkungan
primer di seluruh
Kabupaten
Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 16
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
II.2 Rencana
Terminal
a. Peningkatan terminal
penumpang
▪ Terminal penumpang
Tipe B
▪ Terminal
penunmpang Tipe C
Kecamatan
Kedungjajang
Kecamatan
Lumajang,
Pronojiwo, Pasirian
dan Klakah
b. Pembangunan terminal
barang
Kecamatan
Sukodono
II.3 Rencana
Prasarana
Lalu Lintas
a. Peningkatan jembatan
timbang
▪ Jembatan Timbang
Klakah
▪ Jembatan Timbang
Pasir
Kecamatan Klakah
Kecamatan Tempeh,
Pasirian
b. Peningkatan unit
pengujian kendaraan
bermotor
Kecamatan
Kedungjajang
c. Pengembangan dan
peningkatan rute
angkutan umum
rute Senduro -
Gucialit –
Sukodono;
rute Pasrujambe –
Tempeh;
rute Yosowilangun –
Tempeh;
rute Candipuro –
Pasrujambe;
rute Pasirian –
Tempursari; dan rute
Tempursari -
Pronojiwo
II.4 Sistem
Jaringan
Kereta Api
a. Pengembangan jalur
kereta api umum
Jalur Ranuyoso –
Klakah –
Randuagung -
Jatiroto
b. Peningkatan prasarana
transportasi kereta api
Kecamatan Klakah;
Kecamatan Jatiroto
c. Reaktivasi jalur kereta
api mati
Jalur Klakah-
Kedungjajang –
Lumajang – Tempeh
– Pasirian
Jalur Lumajang –
Tekung –
Rowokangkung -
Yosowilangun
III Sistem
Prasarana
Lainnya
III.1 Sistem
Jaringan
a. Pengembangan jaringan
telepon
Kecamatan Gucialit,
Tempursari dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 17
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
Telekomunik
asi
Pronowijo
b. Penggunaan menara
telekomunikasi secara
bersama
Seluruh kecamatan
wilayah Kabupaten
Lumajang
c. Pengembangan dan/atau
peningkatan pelayanan
internet melalui wireless
fidelity
Seluruh kecamatan
wilayah Kabupaten
Lumajang
d. Peningkatan dan/atau
pemeliharaan jaringan
kabel telepon
Seluruh kecamatan
wilayah Kabupaten
Lumajang
e. Pengembangan dan/atau
peningkatan pelayanan
internet
Seluruh kecamatan
wilayah Kabupaten
Lumajang
f. Pengembangan
penggunaan menara
telekomunikasi secara
bersama.
Seluruh kecamatan
wilayah Kabupaten
Lumajang
III.2 Rencana
Sistem
Jaringan
Prasarana
Energi
a. Pengembangan transmisi
tenaga listrik
Kecamatan Jatiroto,
Kecamatan
Kedungjajang,
Kecamatan
Sukodono dan
Kecamatan
Lumajang.
b. Pengembangan jaringan
tenaga listrik
Kecamatan
Lumajang,
Kecamatan Klakah
dan Kecamatan
Pasirian
c. Arahan pengembangan
energi baru dan
terbarukan (pembangkit
listrik tenaga surya)
Kecamatan
Yosowilangun,
Kecamatan Kunir;
Kecamatan Tempeh,
Kecamatan Pasirian
dan
Kecamatan
Tempursari.
d. Arahan pengembangan
energi baru dan
terbarukan
(pengembangan energi
mikrohidro)
Kecamatan
Pronojiwo,
Kecamatan
Candipuro,
Kecamatan Gucialit,
Kecamatan Senduro,
Kecamatan
Pasrujambe,
Kecamatan
Tempursari dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 18
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
Kecamatan Pasirian
III.3 Rencana
Pengembang
an Sistem
Jaringan
Sumber daya
Air
a. Peningkatan dan
normalisasi wilayah
sungai
Daerah Aliran
Sungai (DAS)
Bondoyudo, DAS
Wotgalih, DAS
Mujur, DAS Rejali,
DAS Dampar; DAS
Gede, DAS
Wealang, DAS
Tempurejo Hulu,
DAS Tempurejo
Hilir, Das Bulurejo
Hulu, Das Bulurejo
Tengah, Das
Bulurejo Hilir, Das
Rawaan, dan DAS
Glidik.
b. Penyediaan air baku
untuk kebutuhan
domestik
Seluruh wilayah
kecamatan di
Kabupaten
Lumajang
c. Penyediaan air baku
untuk Kebutuhan industri
Kecamatan Pasirian,
Kecamatan Tempeh;
Kecamatan Klakah,
Kecamatan Kunir,
Kecamatan
Candipuro, dan
Kecamatan
Sumbersuko.
d. Penyediaan air baku
untuk pengembangan
budidaya pertanian
Seluruh wilayah
kecamatan di
Kabupaten
Lumajang
e. Pengembangan dan
pelestarian daerah irigasi
a.Daerah irigasi (DI)
kewenangan
pemerintah pusat
meliputi:
1.DI Bondoyudo;
dan
2.DI Jatiroto.
b.DI kewenangan
pemerintah provinsi
meliputi :
(1).DI Jurang Dawir;
(2).DI Brug Purwo;
(3.DI Tekung I;
4.DI Bodang ;
5.DI Curah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 19
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
Menjangan/kedungsa
ngku; dan
6.DI Umbul
Pringtali.
c.DI kewenangan
pemerintah
kabupaten sebanyak
315 (tiga ratus lima
belas) DI tersebar di
seluruh kecamatan.
f. Peningkatan bangunan
pengendali banjir
• cekdam Kecamatan
Pasrujambe,
Kecamatan
Pronojiwo; dan
Kecamatan
Candipuro.
• tanggul Kecamatan
Pasrujambe,
Kecamatan
Pronojiwo,
Kecamatan Tempeh,
Kecamatan Pasirian,
Kecamatan
Candipuro dan
Kecamatan
Tempursari.
• groundsill Kecamatan
Pasrujambe,
Kecamatan Tempeh;
dan Kecamatan
Tempursari.
• konsolidasi dam Kecamatan
Pasrujambe,
Kecamatan
Pronojiwo,
Kecamatan Tempeh,
Kecamatan Pasirian
dan
Kecamatan
Candipuro
• krib kanal Kecamatan
Tempursari,
Kecamatan Tempeh,
Kecamatan Pasirian
danKecamatan
Candipuro.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 20
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
• dispersion dam
Kecamatan Pasirian
dan Kecamatan
Candipuro.
IV Rencana
Sistem
Prasarana
Wilayah
lainnya
IV.1 Sistem
Prasarana
Persampahan
a. Penyusunan rencana
induk pengelolaan
persampahan;
b. Pengoptimalan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA)
Besuk
Desa Besuk
Kecamatan Tempeh
c. Peningkatan lokasi TPA
Lempeni
Kecamatan Tempeh
d. Pembangunan lokasi TPA
Baru
Kecamatan
Ranuyoso,
Pronojiwo,
Yosowilangun
e. Pengembangan prasarana
pengolahan limbah Bahan
Beracun dan Berbahaya
(B3)
Kecamatan Pasirian
f. Pengembangan Tempat
Pembuangan Sementara
Terpadu (TPST) dengan
peningkatan konsep 4R
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
g. Pengembangan
penerapan sistem
pengurangan timbunan
sampah secara bertahap
dalam waktu 5 (lima)
tahunan
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
h. Pengembangan
penerapan teknologi
ramah lingkungan
TPS/TPA
i. Peningkatan penerapan
label produk ramah
lingkungan
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
j. Pengembangan kegiatan
mengguna ulang dan
mendaur ulang
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
k. Peningkatakan fasilitasi
pemasaran produk-
produk daur ulang
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 21
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
Lumajang
IV.2 Sistem
Prasarana
Air Minum
a. pengembangan jaringan
air minum perpipaan dan
non perpipaan
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
b. Pengembangan jaringan
distribusi air minum
kawasan perkotaan
Kecamatan Tekung,
Kecamatan
yosowilangun,
Kecamatan
rowokangkung
danKecamatan
Sumbersuko
c. Peningkatan jaringan
distribusi air minum
kawasan pedesaan
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
d. Pengoptimalan sumber
mata air sebagai air baku
air minum
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
e. Peningkatan peran serta
Himpunan Penduduk
Pengguna Air Minum
(HIPPAM) dalam
memelihara dan
mengelola sistem air
minum pedesaan
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
f. Peningkatan upaya
konservasi lingkungan
disekitar sumber mata air
untuk mempertahankan
debit air baku
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
g. Pengendalian kebocoran
air melalui upaya
penentuan sub zona
kebocoran, rehabilitasi
jaringan distribusi, dan
penggantian pipa yang
rusak
Seluruh wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Lumajang
IV.3 Sistem
Prasarana
Limbah
a. peningkatan dan
pengelolaan limbah padat
rumah tangga dengan
sistem septictank
komunal;
Wilayah Kabupaten
Lumajang
b. peningkatan penanganan
limbah kegiatan di
kawasan perdagangan
dan jasa, kawasan
Wilayah Kabupaten
Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 22
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
industri, kawasan
pertambangan, kawasan
permukiman dan fasilitas
umum lainnya dengan
menerapkan sistem
instalasi pengolah air
limbah setempat (on site)
dan komunal (off site)
c. pengembangan sistem
pengolahan air limbah
dan kegiatan pemantauan
instalasi atau prasarana
pengolah air limbah
bahan berbahaya dan
beracun (B3)
Wilayah Kabupaten
Lumajang
d. peningkatan pemantauan
pengelolaan limbah
pemanfaatan ruang di
kawasan budi daya
IV.4 Sistem
Prasarana
Drainase
a. Pemeliharaan dan
pembangunan saluran
drainase
Wilayah Kabupaten
Lumajang
b. Normalisasi peningkatan
saluran induk/primer
Sungai Bondoyudo,
Rejali, Besuk sat,
Mujur dan Kali
Glidik
c. Normalisasi/peningkatan
saluran pembuang
(afvoer).
Wilayah Kabupaten
Lumajang
d. Pengembangan dan
pengelolaan saluran
pematusan dan drainase
di setiap jaringan jalan
Wilayah Kabupaten
Lumajang
e. pembuatan daerah
tangkapan air terutama
dalam skala lingkungan
Wilayah Kabupaten
Lumajang
IV.5 Sistem
Prasarana
Jalur dan
ruang
evakuasi
a. Peningkatan,
pemeliharaan, dan
pengembangan jalur
evakuasi bencana
b. Pembangunan
penampungan sementara
dan/atau hunian
sementara (huntara)
c. Pembangunan tempat
hunian tetap (huntap)
d. Peningkatan dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 23
No
Rencana
Struktur
Ruang
Arah Pemanfaatan Ruang/
Indikasi Program Lokasi
Lima
tahun
ke - 1
Lima
tahun
ke - 2
Lima
tahun
ke - 3
Lima
tahun
ke - 4
Lima
tahun
ke - 5
pengembangan barak
pengungsi
e. Pengembangan ruang
terbuka
IV.6 Rencana
Sistem
Prasarana
Sistem
Proteksi
Kebakaran
a. Penyusunan rencana
induk sistem proteksi
kebakaran
b. pengembangan
bangunan-bangunan
penampung pasokan air /
hidran pada setiap
kawasan
Wilayah Kabupaten
Lumajang
c. pengadaan kendaraan
pemadam kebakaran
d. Peningkatan sosialisasi
kepada masyarakat,
perusahaan dan
pemerintahan untuk
melengkapi bangunan
gedungnya dengan sarana
penyelamatan
2.1.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah
Terkait dengan optimalisasi potensi pengembangan wilayah, Kabupaten
Lumajang perlu memusatkan perhatian pada sektor industri berbasis pertanian
dan sektor pariwisata untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan wilayah.
Adapun potensi pendukung wilayah Kabupaten Lumajang dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Kawasan Pertanian
Pengembangan kawasan pertanian diarahkan pada pelestarian dan
pengendalian alih fungsi lahan sawah menjadi terbangun melalui penetapan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan menyebar di seluruh kecamatan di
Kabupaten Lumajang.
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa
Peruntukkan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dikembangkan di
seluruh Kecamatan di Kabupaten Lumajang mencakup pengembangan skala
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 24
wilayah meliputi Kecamatan Lumajang, Sukodono, Pasirian, Senduro, Klakah
dan Yosowilangun. Sedangkan untuk kecamatan yang lain dikembangkan
perdagangan skala lokal.
c. Kawasan Pertambangan
Kawasan pertambangan tidak diarahkan pada pengembangan
koridor/wilayah, melainkan diarahkan pada pengembangan budidaya potensi
bahan galian yaitu pada Kecamatan Tempursari, Pasirian, Tempeh, Kunir,
Yosowilangun, Pronojiowo, Pasrujambe, Senduro, Candipuro, Sumbersuko dan
Ranuyoso.
d. Kawasan Permukiman
Pengembangan kawasan permukiman dibedakan atas permukiman perkotaan
dan permukiman pedesaan dimana dikembangkan di seluruh kecamatan
Kabupaten Lumajang.
e. Kawasan Pendidikan
Pengembangan kawasan pendidikan diarahkan menyebar di seluruh
kecamatan di Kabupaten Lumajang.
f. Kawasan Pemerintahan dan Perkantoran
Pengembangan kawasan Pemerintahan dan Perkantoran diarahkan menyebar
di seluruh kecamatan di Kabupaten Lumajang.
g. Kawasan Peruntukan Industri
Penentuan Kawasan Peruntukan Industri di Kabupaten Lumajang
mempertimbangkan pemanfaatan ruang dan rekomendasi pemanfaaatan
lingkungan yang di keluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) pada tahun 2016. Secara umum, Kabupaten Lumajang tetap
memiliki ruang untuk membangun kawasan peruntukkan industri meskipun
secara garis besar harus dibarengi dengan regulasi yang ketat (lihat Gambar 2.3).
Hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis Kabupaten Lumajang yang
dikeliling oleh kawasan hutan dan beberapa wilayah rawan bencana.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 25
Gambar 2. 3 Peta Pemanfaatan Ruang dan Rekomendasi Pemanfaatan
Lingkungan Jawa Timur
Sumber : KLH tahun 2016
Dengan pertimbangan tersebut diatas, Kabupaten Lumajang tetap dapat
membangun kawasan-kawasan industri, namun disertai dengan regulasi yang
ketat, Kawasan peruntukan industri yang mana dapat dibedakan menjadi tiga
jenis (lihat Gambar 2.3) yaitu :
o Kawasan Peruntukkan Industri Besar di Kecamatan Pasirian, Tempeh,
Sumbersuko, Kunir, Jatiroto, Kedungjajang dan Klakah.
o Kawasan Peruntukkan Industri Menengah dikembangkan di Kecamatan
Candipuro, Tekung, Yosowilangun, Sukodono, Rowokangkung, Randuagung
dan Ranuyoso.
o Kawasan Peruntukkan Industri Kecil dan/atau Mikro, dikembangkan di
seluruh wilayah kecamatan.
Sumber: KLH, 2016
Dapat digunakan sebagai kawasan industri
Direkomendasikan sebagai kawasan industri
Dapat digunakan sebagai kawasan industri dengan regulasi tertentu
Tidak direkomendasikan sebagai kawasan industri
Kawasan hutan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 26
Gambar 2. 4 Peta Rencana Kawasan Peruntukan Industri Kabupaten Lumajang
Sumber: RTRW Kabupaten Lumajang 2012-2032
h. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pengembangan kawasan pariwisata dibagi atas dua jenis (lihat Gambar 2.5)
yaitu :
I. Pengembangan Daya Tarik Wisata, meliputi :
- Pariwisata alam :
a. taman wisata
b. taman wisata ranu
c. taman wisata goa
d. taman wisata air terjun
e. wisata pantai
f. wisata pemandian alam
II. Pengembangan jalur Koridor wisata diarahkan pada Kecamatan
Senduro, Ranuoyoso, Tempursari dan Candipuro.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 27
Gambar 2. 5 Peta Rencana Kawasan Peruntukan Pariwisata Kabupaten Lumajang
Sumber: RTRW Kabupaten Lumajang 2012-2032
2.1.1.3 Wilayah Rawan Bencana
Kabupaten Lumajang merupakan wilayah yang memiliki ancaman bencana
yang cukup banyak dan sewaktu-waktu dapat terjadi. Adapun ancaman bencana
yang dihadapi Kabupaten Lumajang antara lain gunung meletus, gempa dan
gelombang pasang/tsunami, banjir dan tanah longsor, kebakaran hutan, dan
kekeringan.
a. Gunung Meletus
Secara geografis, wilayah Kabupaten Lumajang yang dikelilingi oleh gunung
berapi aktif membuatnya berpotensi terkena bencana alam gunung meletus. Pada
bagian barat daya Kabupaten Lumajang, sekitar 30 km dari Kota Lumajang,
terdapat Gunung Semeru. Gunung Api Semeru merupakan salah satu objek
pariwisata andalan di Kabupaten Lumajang. Menurut catatan sejarah, 5 Mei 1963
mulai jam 14.10 terjadi awan panas dan aliran lava melanda Curah Lengkong, Kali
Pancing dan Besuk Semut, awan panas mencapai 8 km dari kawah, letusan ini
berlangsung hingga akhir Juli. Tahun 1967 letusan yang terjadi pada bulan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 28
September dan pembentukan kubah lava dititik letusan 1963 pinggir kawah selatan
(hulu Kali Glidik, Besuk Bang dan Besuk Kobokan) mencapai ketinggian 3.730 m
(54 m di atas puncak Mahameru). Lahar terjadi di lembah Kali Glidik, Besuk
Kobokan dan Kali Rejali. Pada tahun 1968, pertumbuhan kubah lava terus
berlangsung. Banjir lahar membawa korban tiga orang penduduk Desa Sumber
Wungkil.
Gunung berapi lain selain Gunung Semeru yang berdekatan dengan Kabupaten
Lumajang adalah Gunung Lamongan. Gunung Lamongan terletak di sebelah utara
Kabupaten Lumajang, sekitar 20 km dari Kota Lumajang. Pemantauan Gunung
Lamongan dilakukan di Pos PGA, Kec. Klakah-Lumajang dengan menggunakan
seismograf satu komponen bersistem RTS, sedangkan seismometernya ditempatkan
di G. Anyar pada daerah aliran lava termuda dari letusan samping G. Lamongan,
peralatan yang ada dapat merekam gempa tektonik jauh dan tektonik lokal
disamping merekam gempa vulkanik.
Gambar 2. 6 Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru
Sumber: Rencana Strategis BPBD Kabupaten Lumajang
Secara visual dilakukan pengukuran suhu puncak/fumarola/solftara dan
pengukuran sifat keasaman secara berkala (1 bulan sekali atau 3 bulan sekali).
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 29
Aliran lava yang berpengaruh kuat, dari puncak lamongan diperkirakan akan
terhenti di daerah G. Anyar dan Ranu Kambang (sebelah barat daya puncak
Lamongan), oleh karena itu kawasan sekitar Alun-alun, Papringan, Ranulading,
Kali Banter, Puncak Lamongan merupakan daerah dengan pengaruh kuat dan
sedang terhadap kemungkinan terkena Material berupa aliran lava, lontaran batu
(pijar), hujan abu lebat.
Kemungkinan dapat terkena aliran lahar lava yang berpengaruh sedang,
menyebar di sekitar perkampungan; Alun-alun, Guntoran, Papringan, G. Kinik,
Ranulading, Kalibanter, sebagian lagi menyebar disekitar puncak Lamongan. Aliran
lahar yang berpengaruh rendah, menyebar di sekitar perkampungan ; Alun-alun
sumber petung, Ranu Pakis, Sumber Wringin, Salak Tengah, Laroyan, Pakisan,
Tegalsari, Tiris, Ranu Gedang, Bedian dan Jambuan Lontaran/jatuhan piroklastika
yang berpengaruh kuat, menyebar di bagian timur puncak Lamongan.
Lontaran/jatuhan piroklastika yang berpengaruh sedang dan rendah, pada umumnya
berada di kaki dan lereng G. Lamongan .
b. Gempa dan Gelombang Pasang / Tsunami.
Bagian selatan Kabupaten Lumajang berbatasan langsung dengan Samudera
Hindia dan tergolong daerah yang rawan terhadap gempa bumi yang menimbulkan
tsunami. Hal ini disebabkan karena disepanjang Selatan Lumajang terdapat
benturan lempeng Eurasia dan Indo-Australia yang berada kira-kira 150 km dari
pantai di Samudera Hindia.
Beberapa skenario perkiraan gelombang tsunami yang kemungkinan terjadi
apabila gempa adalah sebagai berikut:
1. Apabila terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar (lebih dari 6,3 SR) dengan
pusat gempa di laut dengan kedalaman 30 km, maka diperkirakan gempa
tersebut akan dapat menimbulkan tsunami di pantai Lumajang. Tsunami yang
ditimbulkan dapat mencapai kecepatan 900 km / jam dengan ketinggian
diperkirakan antara 4 m hingga 12 m di pantai.
2. Apabila terjadi gempa bumi di lepas pantai Pesisir Selatan diperkirakan akan
menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian 4 m (ringan), 8 m
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 30
(sedang) dan 12 m (berat). Namun menurut penilaian para ahli yang paling
mungkin terjadi adalah 4 m (ringan).
Sebagai dampak dari gempa bumi dan gelombang tsunami tersebut, maka
bentuk kerusakan yang ditimbulkan adalah runtuhnya beberapa bangunan dan
prasarana akan roboh, dan kemudian gelombang tsunami akan menyapu
pemukiman di tepi pantai. Diperkirakan tsunami akan mengancam semua wilayah
yang berada di tepi pantai. Ada 5 Kecamatan dan 21 Desa di Kabupaten Lumajang
berbatasan dengan laut. 5 kecamatan yang diperkirakan akan terdampak apabila
terjadi tsunami adalah Kecamatan Tempursari, Kecamatan Pasirian, Kecamatan
Tempeh, dan Kecamatan Kunir. Diperkirakan sebanyak 81 Dusun yang berada 5
kecamatan tersebut terancam bencana gempa bumi dan tsunami.
c. Banjir dan Tanah Longsor
Kawasan rawan banjir di Kabupaten Lumajang dibagi menjadi:
• Banjir pengaruh Gunung Semeru, yaitu kawasan disekitar aliran Sungai Glidik
dan Rejali, serta Sungai Mujur akibat aliran lava yang mengakibatkan
pendangkalan sungai. Kecamatan yang rawan banjir pengaruh Gunung Semeru
adalah (i) Kecamatan Pronojiwo (Desa Supiturang) Kecamatan Candipuro
(Desa Jugosari); Kecamatan Tempursari; dan Kecamatan Pasirian
• Kawasan rawan banjir pengaruh topografi disebabkan curah hujan yang tinggi
dan tidak adanya penahan air yaitu di Kecamatan Pasrujambe (Desa Kertosari),
Kecamatan Padang (Desa Mbarat dan Kedawung), Kecamatan Ranuyoso (Desa
Ranubedali dan Desa alun-alun), Kecamatan Senduro dan Kecamatan Klakah.
• Kawasan rawan banjir akibat luapan atau genangan yang disebabkan
meningkatnya debit sungai dan ketidakmampuan sungai menampung air.
Terdapat di Kecamatan Rowokangkung di Desa Rowokangkung dan Sidorejo,
Kecamatan Yosowilangun Desa Tunjungrejo, Wotgalih, Kalipepe dan
Yosowilangun, Kecamatan Tempursari di Desa Kaliuling, Tempursari, dan
Desa Bulurejo.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 31
Gambar 2. 7 Peta Kawasan Rawan Banjir Kabupaten Lumajang
Sumber: RTRW Kabupaten Lumajang 2012-2032
Adapun kawasan rawan bencana di Kabupaten Lumajang dengan kriteria
daerah yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengalami bencana alam
seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor dan lainnya disajikan
pada tabel di bawah
Tabel 2. 9 Kawasan Rawan Bencana Berdasarkan Statusnya
No Status Daerah Daerah yang Berpotensi Terdampak Bencana
1. Daerah Terlarang - Kecamatan Senduro
- Kecamatan Pronojiwo
- Kecamatan Candipuro
2. Daerah Bahaya I - Kecamatan Senduro
- Kecamatan Pronojiwo
- Kecamatan Pasirian
- Kecamatan Tempeh
- Kecamatan Kunir
- Kecamatan Yosowilangun
- Kecamatan Rowokangkung
- Kecamatan Tekung
- Kecamatan Jatiroto
- Kecamatan Lumajang
- Kecamatan Sukodono
- Kecamatan Randuagung
- Kecamatan Kedungjajang
- Kecamatan Gucialit
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 32
No Status Daerah Daerah yang Berpotensi Terdampak Bencana
- Kecamatan Klakah
- Kecamatan Ranuyoso
3. Daerah Bahaya II - Kecamatan Pronojiwo
- Kecamatan Tempursari
- Kecamatan Candipuro
- Kecamatan Pasirian
- KecamatanTempeh
- Kecamatan Senduro
- Kecamatan Tekung
- Kecamatan Lumajang
- Kecamatan Sukodono
Sumber : Diolah dari RTRW Kab. Lumajang Tahun 2012-2032
Kawasan yang rawan gerakan tanah adalah daerah yang memiliki kemiringan
>50% dengan kandungan air tanah sedang-tinggi dan sifat tanah lunak atau gembur.
Di Kabupaten Lumajang, wilayah yang rentan akan gerakan tanah adalah daerah di
sekitar Sungai Besuk Semut dan Sungai Besuk Tunggal di Kecamatan Pronojiwo,
Tempursari, Candipuro, Pasirian, Pasrujambe dan Senduro. Daerah aliran sungai ini
umumnya memiliki kontur tajam. Untuk itu, diperlukan pengelolaan DAS dengan
membuat terasering dan penanaman tanaman keras produktif bersama masyarakat.
Mengingat kawasan sepanjang DAS ini sekaligus merupakan kawasan penyangga
untuk mencegah pendangkalan waduk yang disebabkan oleh longsor dan erosi,
maka upaya penamanam vegetasi yang berkayu dengan tegakan tinggi juga harus
diikuti oleh pengembangan tutupan tanah atau ground cover yang juga memiliki
fungsi ekonomi seperti rumput gajah yang dapat digunakan untuk pakan ternak.
Upaya pengendalian kawasan rawan gerakan tanah tertuang dalam UU No. 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang sebagai berikut :
• Pengendalian pemanfaatan ruang zona berpotensi longsor dilakukan dengan
mencermati konsistensi kesesuaian antara pemanfaatan ruang dengan rencana
tata ruang wilayah kabupaten/kota/ provinsi dan/atau rencana tata ruang
kawasan strategis kabupaten/kota/provinsi atau rencana detail tata ruang
kabupaten/kota.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 33
• Dalam pemanfaatan ruang zona berpotensi longsor harus memperhitungkan
tingkat kerawanan/tingkat risiko terjadinya longsor dan daya dukung
lahan/tanah.
• Tidak diizinkan atau dihentikan kegiatan yang mengganggu fungsi lindung
kawasan rawan bencana longsor dengan tingkat kerawanan/ tingkat risiko
tinggi; terhadap kawasan demikian mutlak dilindungi dan dipertahankan bahkan
ditingkatkan fungsi lindungnya.
• Kawasan yang tidak terganggu fungsi lindungnya dapat diperuntukkan bagi
kegiatan-kegiatan pemanfaatan ruang dengan persyaratan yang ketat.
Gambar 2. 8 Peta Kawasan Rawan Gerakan Tanah dan Longsor Kabupaten
Lumajang
Sumber: RTRW Kabupaten Lumajang 2012-2032
Banjir dan tanah longsor merupakan bentuk perusakan morfologi yang
diakibatkan oleh tenaga asal luar bumi (eksternal) sehingga menyebabkan dinamika
atmosfir bumi. Secara umum Lumajang mempunyai 3 tipe iklim yaitu agak basah,
sedang dan agak kering. Keadaan iklim Kabupaten Lumajang akan berpengaruh
terhadap potensi bencana alam banjir dan tanah longsor. Untuk tipe agak basah
jumlah bulan kering rata-rata 3 bulan setahun yang mencakup daerah Gucialit,
Senduro, sebagian Pasirian, Candipuro, Pronojiwo, dan Gunung Semeru, oleh
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 34
karena itu wilayah wilayah ini rawan terhadap musibah banjir. Untuk daerah dengan
kategori sedang mencakup daerah Ranuyoso, Klalah, Kedungjajang, Sukodono,
Lumajang, Jatiroto, dan Rowokangkung dengan rata-rata bulan kering 3-4 bulan per
tahunnya. Sedang daerah dengan iklim agak kering meliputi Tekung, Kunir, dan
Yosowilangun.
d. Kebakaran Hutan
Potensi bencana alam kebakaran hutan dapat terjadi disebabkan oleh faktor
ketidakpahaman dalam pengelolaan lahan hutan ataupun erupsi gunung berapi.
Ketidakpahaman dalam pengelolaan lahan hutan dapat terjadi dikarenakan
kesenjangan keterampilan dan pengetahuan antar generasi. Di sisi lain, erupsi
gunung dimana lava pijar yang dikeluarkan oleh Gunung berapi mengalir kearah
kawasan hutan yang gundul dimana pada musim kemarau dapat memicu terjadinya
kebakaran hutan.
e. Kekeringan
Kekeringan disebabkan oleh kurangnya area resapan dan kurangnya vegetasi
atau tumbuh-tumbuhan yang dapat menyimpan cadangan air. Tanda-tanda
kekeringan berupa berkurangnya air sumur dan dam, mendangkalnya aliran sungai,
serta semakin minimnya saluran irigasi. Banyaknya rekahan pada tanah akan
mempercepat terjadinya penguapan sehingga dapat menyebabkan terjadinya
bencana kekeringan sewaktu-waktu di musim kemarau setiap tahun.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 35
2.1.2 Aspek Demografi
2.1.2.1 Jumlah dan Struktur Umur Penduduk
Dengan wilayah seluas 1.790,90 km2, Jumlah penduduk di Kabupaten
Lumajang pada tahun 2017 adalah 1.036.812 jiwa dengan kepadatan sebesar 5,79
jiwa per m2 atau 579 jiwa per km2. Pada tahun yang sama, Kecamatan Lumajang
yang notabene sebagai pusat pemerintahan memiliki tingkat kepadatan terbesar
yaitu 2,84 jiwa per m2 atau 2.884 jiwa/km2. Sedangkan daerah dengan kepadatan
penduduk paling rendah adalah Kecamatan Pasrujambe yang memiliki tingkat
kepadatan sekitar 1,21 jiwa per m2 atau 221 jiwa/km2.
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Kabupaten Lumajang Tahun 2013-2017
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)
2013 2014 2015 2016 2017 2018*
1 Tempursari 29.014 28.119 27.952 28.677 28.714 29.117
2 Pronojiwo 32.214 31.813 31.913 32.070 32.106 31.494
3 Candipuro 63.286 63.049 63.203 63.362 63.476 62.764
4 Pasirian 85.277 85.696 85.834 86.126 86.449 85.771
5 Tempeh 80.296 80.892 81.087 81.348 81.544 81.187
6 Lumajang 81.904 81.476 81.869 82.003 82.102 91.967
7 Sumbersuko 34.484 34.732 34.921 35.086 35.234 34.983
8 Tekung 33.102 33.304 33.488 33.634 33.768 33.518
9 Kunir 52.676 52.869 52.929 53.111 53.276 52.836
10 Yosowilangun 57.765 57.262 56.956 57.232 57.327 56.271
11 Rowokangkung 34.817 34.462 34.375 34.524 34.565 33.945
12 Jatiroto 45.960 46.306 46.631 46.860 47.053 46.733
13 Randuagung 61.889 61.950 62.176 62.365 62.525 61.979
14 Sukodono 50.660 52.167 52.942 53.304 53.750 53.983
15 Padang 35.269 35.493 35.572 35.723 35.859 35.589
16 Pasrujambe 35.492 35.521 35.682 35.790 35.887 35.571
17 Senduro 43.488 43.777 44.192 44.127 44.314 43.257
18 Gucialit 23.828 23.518 23.532 23.614 23.644 23.202
19 Kedungjajang 44.265 45.406 45.808 45.224 45.339 46.522
20 Klakah 51.951 51.925 52.149 52.287 52.412 51.933
21 Ranuyoso 46.181 46.647 46.976 47.232 47.468 47.172
Jumlah 1.023.818 1.026.384 1.030.187 1.033.698 1.036.812 1.039.794
* Data per Juni 2018 Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 36
Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di
Kabupaten Lumajang tahun 2017 paling banyak terdapat pada Kecamatan Pasirian
sebesar 86.449 jiwa, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat pada
Kecamatan Gucialit sebesar 23.644 jiwa. Selain itu, dari tahun 2013 hingga 2017,
jumlah penduduk di Kabupaten Lumajang mengalami kenaikan yaitu sebesar
12.994 jiwa
Tabel 2. 11 Kepadatan Penduduk Kabupaten Lumajang tahun 2013-2018
No Kecamatan Kepadatan Penduduk (per m2)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Tempursari 2,75 2,67 2,65 2,72 2,73 2,76
2 Pronojiwo 2,28 2,25 2,26 2,27 2,27 2,23
3 Candipuro 4,42 4,41 4,42 4,43 4,44 4,39
4 Pasirian 6,64 6,67 6,69 6,71 6,73 6,68
5 Tempeh 10,97 11,05 11,08 11,11 11,14 11,09
6 Lumajang 28,77 28,62 28,75 28,8 28,84 32,30
7 Sumbersuko 11,86 11,95 12,01 12,07 12,12 12,03
8 Tekung 11,87 11,95 12,01 12,06 12,11 12,02
9 Kunir 9,88 9,92 9,93 9,96 10 9,91
10 Yosowilangun 7,97 7,9 7,86 7,9 7,91 7,77
11 Rowokangkung 5,91 5,85 5,84 5,86 5,87 5,77
12 Jatiroto 8,56 8,62 8,69 8,73 8,76 8,70
13 Randuagung 6,59 6,6 6,62 6,64 6,66 6,60
14 Sukodono 17,59 18,11 18,38 18,5 18,66 18,74
15 Padang 6,55 6,59 6,61 6,64 6,66 6,61
16 Pasrujambe 2,18 2,19 2,2 2,2 2,21 2,19
17 Senduro 2,54 2,56 2,59 2,58 2,59 2,53
18 Gucialit 2,34 2,31 2,31 2,32 2,32 2,28
19 Kedungjajang 6,69 6,87 6,93 6,84 6,86 7,03
20 Klakah 5,94 5,94 5,97 5,98 6 5,94
21 Ranuyoso 4,18 4,23 4,26 4,28 4,3 4,27
Jumlah 5,72 5,73 5,75 5,77 5,79 5,81 Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah.
Secara umum, Kabupaten Lumajang sebagian besar merupakan penduduk usia
produktif yaitu pada kelompok umur antara 15-64 tahun sebesar 709.430 penduduk,
dengan komposisi terbesar pada umur 35-39 tahun. Sedangkan penduduk usia muda
yaitu penduduk yang berusia dibawah 15 tahun sebesar 251.196 penduduk dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 37
penduduk lanjut usia sebesar 76.186 penduduk. Jumlah usia produktif Kabupaten
Lumajang yang cukup besar berpengaruh signifikan terhadap angka ketergantungan
penduduk.
Tabel 2. 12 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Lumajang
No. Kelompok
Umur
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 0-4 69.397 70.212 77.155 77.410 77.644 77.500
2 5-9 86.610 87.616 84.830 85.115 85.372 81.611
3 10-14 91.149 92.217 87.619 87.915 88.180 83.201
4 15-19 68.815 69.614 77.469 77.745 77.980 77.723
5 20-24 69.596 70.392 71.505 71.659 71.975 74.449
6 25-29 74.926 75.801 80.476 80.752 80.995 73.019
7 30-34 75.943 76.823 78.136 78.404 78.640 76.894
8 35-39 80.174 81.098 82.489 82.769 83.018 80.685
9 40-44 87.940 88.950 80.654 80.934 81.177 80.736
10 45-49 68.360 69.153 75.899 76.158 76.387 79.534
11 50-54 72.934 73.773 66.433 66.660 66.861 71.374
12 55-59 51.079 51.679 52.309 52.482 52.640 59.811
13 60-64 43.780 44.287 39.503 39.636 39.755 44.983
14 65+ 3.923 74.764 75.710 75.959 76.186 78.274
Jumlah 1.023.818 1.026.384 1.030.187 1.033.698 1.036.812 1.039.794 Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah.
2.1.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk
Selama periode 2013-2017, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Lumajang sebesar 0,43%, dimana pertumbuhan penduduk yang paling tinggi pada
tahun 2013 sebesar 0,91% dan pertumbuhan penduduk terendah berada pada tahun
2014 sebesar 0,25%. Sedangkan pertumbuhan tertinggi rata rata ada di kecamatan
Sukodono sebesar 1,04% dan terendah di Kecamatan Gucialit sebesar 0,17%
Tabel 2. 13 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lumajang
No Kecamatan Laju pertumbuhan penduduk
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Tempursari 2,73 -3,08 -0,59 2,59 0,13 1,40
2 Pronojiwo 1,41 -1,24 0,31 0,49 0,11 -1,91
3 Candipuro 1,20 -0,37 0,24 0,25 0,18 -1,12
4 Pasirian 1,00 0,49 0,16 0,34 0,38 -0,78
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 38
No Kecamatan Laju pertumbuhan penduduk
2013 2014 2015 2016 2017 2018
5 Tempeh 0,86 0,74 0,24 0,32 0,24 -0,44
6 Lumajang 0,99 -0,52 0,48 0,16 0,12 12,02
7 Sumbersuko 0,62 0,72 0,54 0,47 0,42 -0,71
8 Tekung 0,65 0,61 0,55 0,44 0,40 -0,74
9 Kunir 1,09 0,37 0,11 0,34 0,31 -0,83
10 Yosowilangun 1,99 -0,87 -0,53 0,48 0,17 -1,84
11 Rowokangkung 1,82 -1,02 -0,25 0,43 0,12 -1,79
12 Jatiroto 0,49 0,75 0,70 0,49 0,41 -0,68
13 Randuagung 0,96 0,10 0,36 0,30 0,26 -0,87
14 Sukodono -0,78 2,97 1,49 0,68 0,84 0,43
15 Padang 0,91 0,64 0,22 0,42 0,38 -0,75
16 Pasrujambe 0,91 0,08 0,45 0,30 0,27 -0,88
17 Senduro 0,31 0,66 0,95 -0,15 0,42 -2,39
18 Gucialit 1,62 -1,30 0,06 0,35 0,13 -1,87
19 Kedungjajang -0,20 2,58 0,89 -1,27 0,25 2,61
20 Klakah 0,94 -0,05 0,43 0,26 0,24 -0,91
21 Ranuyoso 0,41 1,01 0,71 0,54 0,50 -0,62
Jumlah 0,91 0,25 0,37 0,34 0,30 0,29 Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah.
2.1.2.3 Komposisi dan Populasi Masyarakat
Jumlah penduduk Kabupaten Lumajang pada tahun 2017 terhitung sebanyak
1.036.812 jiwa dengan komposisi penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar
505.772 jiwa dan perempuan sebanyak 531.040 jiwa. Sex ratio merupakan
perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan dikalikan
dengan 100. Tahun 2017, sex ratio penduduk Kabupaten Lumajang sebesar 95,2
yang berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95,2 jiwa penduduk laki-laki.
Dengan sex ratio seperti itu, dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk laki-laki
dan perempuan hampir setara.
Tabel 2. 14 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio di
Kabupaten Lumajang
No Tahun Laki Laki Perempuan Total Sex
Ratio
1 2013 498.787 525.031 1.023.818 95,0
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 39
No Tahun Laki Laki Perempuan Total Sex
Ratio
2 2014 500.904 525.480 1.026.384 95,3
3 2015 502.919 527.268 1.030.187 95,4
4 2016 504.152 529.546 1.033.698 95,2
5 2017 505.772 531.040 1.036.812 95,2
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah.
Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa meskipun jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki, tetapi sepanjang tahun
2013 sampai dengan 2017 dapat di katakan hampir setara jumlahnya.
2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Penelaahan terhadap aspek kesejahteraan masyarakat penting untuk dilakukan
karena menyangkut hak konstitusional warga negara. Dikatakan sejahtera apabila setiap
warga mampu mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, demi
meningkatkan kualitas hidupnya. Selain itu, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Merujuk pada esensi
kesejahteraan tersebut, maka bagian ini akan membahas keterpenuhan hak warga negara
di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, perumahan, ketentraman dan
ketertiban serta jaminan sosial
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.1.1 Pertumbuhan PDRB
Kesejahteraan suatu daerah dalam bidang ekonomi, secara sederhana, dapat
dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang tinggi, serta
tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pendapatan yang rendah. Setiap
indikator mencerminkan kesejahteraan di bidang ekonomi dengan rasionalisasi
sebagai berikut: (i) pertumbuhan ekonomi mengindikasikan peningkatan kapasitas
produksi suatu daerah yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional; (ii) pendapatan per kapita menjelaskan tentang besarnya pendapatan rata-
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 40
rata setiap penduduk di suatu daerah; (iii) tingkat kemiskinan mengindikasikan
persentase jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan (besaran rupiah
minimum yang dibututuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok); (iv) tingkat
pengangguran terbuka mencerminkan persentase jumlah pengangguran terhadap
total penduduk usia kerja; dan (v) ketimpangan pendapatan dilihat dari gini rasio
mencerminkan distribusi pendapatan di antara kelompok masyarakat.
Secara umum, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lumajang masih relatif lebih
rendah dibandingkan dengan daerah di Jawa Timur secara keseluruhan.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah ini menyebabkan PDRB per kapita yang
diperoleh Kabupaten Lumajang jauh tertinggal dari daerah lain di Jawa Timur
secara keseluruhan. Meskipun ketimpangan pendapatan, namun fakta tersebut harus
disimpulkan secara hati-hati. Pada kondisi ini, mayoritas penduduk meskipun sudah
bekerja dan mencapai tingkat kebutuhan dasar minimum, tetapi masih jauh lebih
rendah dibandingkan dengan keadaan masyarakat di daerah lainnya. Oleh karena
itu, percepatan pertumbuhan ekonomi yang tidak sekedar memenuhi kebutuhan
minimum diperlukan untuk mengakselerasi kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Gambar 2. 9 Perkembangan Indikator Kesejahteraan Ekonomi Lumajang dan Jawa
Timur
4,00
4,50
5,00
5,50
6,00
6,50
7,00
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
(a) Pertumbuhan Ekonomi
Lumajang Jawa Timur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 41
Sumber: Diolah dari BPS Lumajang dan Jawa Timur, berbagai tahun
Lebih jauh, upaya untuk mencapai kesejahteraan ekonomi masyarakat
tidak terlepas dari struktur ekonomi yang dimiliki suatu daerah. Struktur ekonomi
daerah dapat dilihat dari sisi permintaan (berdasarkan PDRB pengeluaran) dan sisi
penawaran (berdasarkan [PDRB lapangan usaha/sektoral). Pada sisi permintaan,
Kabupaten Lumajang sangat didominasi oleh pengeluaran rumah tangga. Hal ini
berarti pemerintah daerah harus sedapat mungkin menjaga daya beli masyarakat.
Apabila hal ini tidak dilakukan dengan baik, maka akan berimplikasi terhadap
perlambatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lumajang di masa yang akan
datang.
10
15
20
25
30
35
40(b) PDRB per Capita
Lumajang Jawa Timur
0,20
0,25
0,30
0,35
0,40
0,45
2008 2011 2014 2017
(c) Gini Rasio
Jawa Timur Lumajang
10
11
12
13
14
15
16
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
(d) Tingkat Kemiskinan
Lumajang Jawa Timur
0
2
4
6
8(e) Tingkat Pengangguran Terbuka
Lumajang Jawa Timur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 42
Gambar 2. 10 Distribusi PDRB Kabupaten Lumajang Berdasarkan Pengeluaran
Sumber: Diolah dari BPS Lumajang, berbagai tahun
Ukuran daya beli di Kabupaten Lumajang dapat dilihat dari data
perkembangan nilai tukar petani. Hal ini relevan menjadi ukuran karena sebagian
besar penduduk di Kabupaten Lumajang berada di sektor pertanian yang notabene
berada di pedesaan sebagai basis perhitungan nilai tukar petani. Sementara laju
inflasi tidak digunakan karena di Jawa Timur hanya 8 daerah besar yang di survei
yaitu Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Sumenep, Kota
Kediri, Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Madiun, dan Kota Surabaya. Terkait
dengan nilai tukar petani, setelah mengalami perlambatan pada tahun 2016,
berangsur terjadi peningkatan indeks nilai tukar petani di Kabupaten Lumajang
pada tahun 2017. Nilai ini relatif lebih besar daripada capaian nilai tukar petani di
Jawa Timur secara keseluruhan. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa dilihat
dari nilai tukar petani, daya beli masyarakat Kabupaten Lumajang mulai membaik.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi LNPRT
Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto
Perubahan Inventori Ekspor
Impor
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 43
Gambar 2. 91 Perkembangan Nilai Tukar Petani Lumajang dan Jawa Timur
(2012=100)
Sumber: Diolah dari BPS Lumajang dan Jawa Timur, berbagai tahun
Selain konsumsi rumah tangga, perekonomian Kabupaten Lumajang juga
ditopang oleh aktivitas perdagangan. Penurunan kontribusi konsumsi rumah tangga
dari waktu ke waktu dapat dikompensasi melalui kenaikan kontribusi ekspor.
Peningkatan ini dapat memberikan keuntungan dagang (gains of trade) bagi
Kabupaten Lumajang selama pengendalian impor dapat dilakukan dengan optimal.
Pada kenyataannya, meskipun kontribusi ekspor terus mengalami peningkatan
namun juga diringi dengan menguatnya impor. Hal ini mengisyaratkan bahwa
sebagian kebutuhan domestik Kabupaten Lumajang masih harus dipenuhi oleh
produk yang berasal dari luar wilayah atau bahkan luar negeri. Dengan demikian,
aktivitas perdagangan tidak sepenuhnya memberikan keuntungan maksimal.
Pada sisi penawaran, Kabupaten Lumajang didominasi oleh tiga sektor utama
yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan. Sektor
pertanian mampu mencatatkan kontribusi sebesar 40,34% pada tahun 2012, namun
peranan secara konsisten mengalami penurunan menjadi sebesar 38,65% pada tahun
2017. Sektor industri pengolahan pada tahun 2012 mencapai sebesar 18,57%
mengalami sedikit peningkatan menjadi sebesar 18,93% pada tahun 2017. Sektor
100
102
104
106
108
110
112Jan
-16
Fe
b-1
6
Ma
r-16
Ap
r-16
Me
i-16
Jun
-16
Jul-1
6
Ag
u-1
6
Se
p-1
6
Okt-
16
Nov-1
6
Des-1
6
Jan
-17
Fe
b-1
7
Ma
r-17
Ap
r-17
Me
i-17
Jun
-17
Jul-1
7
Ag
u-1
7
Se
p-1
7
Okt-
17
Nov-1
7
Des-1
7
NTP Lumajang NTP Jawa Timur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 44
perdagangan pada tahun pada tahun 2012 mencatatkan kontribusi sebesar 12,66
persen, meskipun fluktuatif namun menjukkan tren peningkatan sehingga
kontribusinya menjadi 13,07% pada tahun 2017. Peningkatan kontribusi sektor
perdagangan memiliki peningkatan yang hampir sama dengan sektor industri
pengolahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa transformasi ekonomi di
Kabupaten Lumajang telah terjadi dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian. Hal
yang menarik transformasi ekonomi yang terjadi tidak linear dari sektor pertanian
ke sektor industri pengolahan akan tetapi tersebar ke sektor industri pengolahan dan
sektor perdagangan.
Gambar 2. 12 Distribusi PDRB Kabupaten Lumajang Berdasarkan Lapangan Usaha
Sumber: Diolah dari BPS Lumajang, berbagai tahun
40,34 39,82 39,64 39,68 39,08 38,65
18,57 18,57 18,85 18,84 18,87 18,93
7,02 7,25 7,44 7,46 7,65 7,86
12,66 12,99 12,89 12,85 12,94 13,07
2,45 2,5 2,53 2,54 2,52 2,50
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2012 2013 2014 2015* 2016** 2017***
Jasa Lainnya
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Pendidikan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, danJaminan Sosial Wajib
Jasa Perusahaan
Real Estat
Jasa Keuangan dan Asuransi
Informasi dan Komunikasi
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Transportasi dan Pergudangan
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobildan Sepeda Motor
Konstruksi
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah danDaur Ulang
Pengadaan Listrik dan Gas
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian
Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 45
Gambar 2. 13 Pertumbuhan PDRB Tiga Sektor Utama
Sumber: Diolah dari BPS Lumajang, berbagai tahun
Terkait dengan transformasi struktural, pertumbuhan PDRB pada setiap sektor
dapat menjelaskan fenomena tersebut. Selama periode 2011-2017, pertumbuhan
PDRB sektor pertanian memang selalu berada di bawah pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Lumajang secara keseluruhan. Hal ini berbeda dengan capaian
pertumbuhan PDRB pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan.
Sektor industri pengolahan misalnya, mencatat pertumbuhan PDRB yang hampir
sama dengan pertumbuhan PDRB Kabupaten Lumajang, bahkan lebih tinggi pada
tahun 2013-2014. Sektor perdagangan mencatatkan pertumbuhan PDRB yang lebih
akseleratif jika dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB Kabupaten Lumajang
secara keseluruhan. Dari fakta yang ada, rendahnya pertumbuhan PDRB sektor
pertanian Kabupaten Lumajang menjadi perhatian, sebab selama ini, Kabupaten
Lumajang menyandang predikat sebagai lumbung pangan. Oleh karenanya,
transformasi ekonomi Kabupaten Lumajang tetap didasarkan pada basis sektor
pertanian seperti industri pengolahan berbasis pertanian (agroindustri), usaha
berbasis pertanian (agribisnis), dan sebagainya. Selain itu diperlukan usaha untuk
merealisasikan potensi pengurangan potensi kemiskinan pertanian beririgasi, dengan
meningkatkan produktivitas pertanian agar tecapai keberlanjutan pertanian
beririgasi dan ketahanan pangan.
2
4
6
8
10
12
2011 2012 2013 2014 2015* 2016** 2017***Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan
Industri Pengolahan
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Pertumbuhan PDRB
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 46
2.2.1.2 Laju Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai factor. Faktor-faktor tersebut antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi
atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distribusi barang. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan
dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan
saling pengaruh-memengaruhi.
Menurut Bank Indonesia, secara sederhana inflasi diartikan sebagai
kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila
kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya
Tabel 2.15 Laju Inflasi Kabupaten Lumajang Tahun 2013-2017
No Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Laju Inflasi (%) 4,58 6,29 6,17 4,20 3,89
Sumber : Bagian Perekonomian dan ESDA Setda Kabupaten Lumajang
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial
2.2.2.1 Angka Melek Huruf
Menurut BPS Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk usia 15
tahun ke atas yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan
huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang di baca/ditulisnya. AMH ini berguna
untuk melihat pencapaian indikator dasar yang telah dicapai oleh suatu daerah,
karena membaca merupakan dasar utama dalam memperluas ilmu pengetahuan.
Tingkat melek huruf yang tinggi (atau tingkat buta huruf rendah) menunjukkan
adanya sebuah sistem pendidikan dasar yang efektif dan/atau program keaksaraan
yang memungkinkan sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 47
menggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan sehari-hari dan melanjutkan
pembelajarannya.
Kemampuan baca-tulis dianggap penting karena melibatkan pembelajaran
berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat mencapai tujuannya, di
mana hal ini berkaitan langsung bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan,
menggali potensinya, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas.
Tabel 2.16 Angka Melek Huruf Kabupaten Lumajang Tahun 2013-2018
No Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Angka Melek Huruf (%) 97,79 97,90 98,74 98,77 98,80
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang
Angka melek huruf Kabupaten Lumajang dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa program yang dilakukakan oleh
pemerintah untuk menuntaskan buta huruf di Kabupaten Lumajang menunjukkan
hasil yang signifikan.
2.2.2.2 Angka Rata-rata Lama Sekolah
Kesejahteraan di bidang pendidikan secara sederhana dapat dijelaskan melalui
capaian angka rata-rata lama sekolah. Definisi dari angka rata-rata lama sekolah
mencerminkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani
pendidikan formal. Pengukuran angka rata-rata lama sekolah membutuhkan
komponen partisipasi sekolah, jenjang dan jenis pendidikan yang pernah/sedang
diduduki, ijasah tertinggi yang dimiliki, serta tingkat/kelas tertinggi yang
pernah/sedang diduduki.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 48
Gambar 2. 14 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Lumajang dan Jawa Timur
Sumber: Diolah dari BPS Lumajang dan Jawa Timur, berbagai tahun
Selama periode 2010-2017, angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten
Lumajang mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, capaian angka rata-rata lama
sekolah di Kabupaten Lumajang sebesar 5,69 tahun dan mengalami peningkatan
secara konsisten menjadi sebesar 6,2 tahun pada tahun 2017 atau setara pendidikan
Sekolah Dasar (SD). Tingginya angka ini menunjukkan bahwa secara umum,
jenjang pendidikan yang ditamatkan penduduk di Kabupaten Lumajang semakin
tinggi. Namun demikian, peningkatan angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten
Lumajang belum mampu melampaui capaian rata-rata lama sekolah di Jawa Timur
secara keseluruhan yaitu 7,34 pada tahun 2017 atau setara dengan tahun pertama di
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
2.2.2.3 APS, APK dan APM.
Secara detail, kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan dapat dilihat
dari perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Kasar
(APK), dan Angka Partisipasi Murni (APM). Definisi APS merujuk pada proporsi
dari semua anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap
penduduk dengan kelompok umur yang sesuai. APS yang tinggi menunjukkan
terbukanya peluang yang lebih besar dalam mengakses pendidikan secara umum.
Sedangkan APK didefinisikan sebagai proporsi anak sekolah pada suatu jenjang
tertentu terhadap penduduk pada kelompok usia tertentu. APK yang tinggi
menunjukkan tingginya tingkat partisipasi sekolah, tanpa memperhatikan ketepatan
5,0
5,5
6,0
6,5
7,0
7,5
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jawa Timur Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 49
usia sekolah pada jenjang pendidikannya. Jika nilai APK mendekati atau lebih dari
100 persen menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah belum mencukupi
umur dan atau melebihi umur yang seharusnya. Hal ini juga dapat menunjukkan
bahwa wilayah tersebut mampu menampung penduduk usia sekolah lebih dari target
yang sesungguhnya. Kemudian, APM merupakan proporsi penduduk pada
kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap
penduduk pada kelompok umur tersebut. Tujuannya sendiri adalah untuk mengukur
daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Jika APM
menunjukkan angka 100, maka dapat diartikan seluruh anak usia sekolah dapat
bersekolah tepat waktu.
Tabel 2.17 Angka Partisipasi Kasar PAUD Kabupaten Lumajang tahun 2013-2017
No Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 APK PAUD 48,19 52,40 56.61 60.81 65.02 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang
Dari data di atas, di ketahui angka partisipasi di tingkat PAUD dari tahu ke
tahu nsudah meningkat. Peningkatan ini menjunjukkan bahwa program pemerintah
di bidang pendidikan luar sekolah sudah berada pada jalur yang benar.
Gambar 2. 15 Perkembangan APK dan APM di Kabupaten Lumajang
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Partisipasi Murni
SD/MI (7-12 Tahun) SMP/MTs (13-15 Tahun) SMA/MA (16-18 Tahun)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 50
Sumber: Diolah dari BPS Lumajang, berbagai tahun
Dilihat dari APK, tingkat partisipasi sekolah tanpa memperhatikan ketepatan
usia sekolah paling tinggi pada jenjang SD/MI. Namun demikian, capaian APK
pada jenjang SD/MI di tahun 2017 sebesar 110,04% jauh berada di bawah capaian
sebelumnya yaitu sebesar 96,38% pada tahun 2010. APK yang diraih pada jenjang
SMP/MTs dan SMA/MA bahkan masih jauh berada di bawah SD/MI. Tren
penurunan terjadi pada APK jenjang SMP/MTS dan peningkatan yang tidak terlalu
signifikan terjadi pada APK jenjang SMA/MA.
Terakhir, merujuk pada APM, ketepatan waktu bersekolah paling tinggi dapat
ditemui pada jenjang SD/MI yang berusia sekitar 7-12 tahun. Hal yang perlu dicatat,
APM pada jenjang SD/MI yang pada awalnya 80,24% terus mengalami penurunan
menjadi 71,30% pada tahun 2015. Capaian APM pada jenjang SMP/MTs dan
SMA/MA bahkan memiliki angka yang lebih rendah dari jenjang SD/MI masing-
masing sebesar 59,32% dan 41,70% pada tahun 2017. Sementara penurunan APM
secara drastis di semua jenjang terjadi pada tahun 2013, yang berarti sama dengan
pola penurunan APK di tahun yang sama.
2.2.2.4 Angka Morbiditas
Indikator yang paling sederhana guna mengetahui kualitas kesehatan
masyarakat dengan melihat angka morbiditas (kesakitan) yang dimiliki oleh daerah.
Angka morbiditas merupakan cerminan dari seberapa banyak penduduk yang
mengeluhkan kesehatannya. Keluhan kesehatan disini mencakup gangguan terhadap
0
20
40
60
80
100
120
140
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Partisipasi Kasar
SD/MI (7-12 Tahun) SMP/MTs (13-15 Tahun) SMA/MA (16-18 Tahun)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 51
kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain yang
menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari. Pada umumnya keluhan kesehatan
utama yang banyak dialami oleh penduduk adalah panas, sakit kepala, batuk, pilek,
diare, asma/sesak nafas, sakit gigi. Orang yang menderita penyakit kronis dianggap
mempunyai keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir)
yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya.
Gambar 2. 16 Perkembangan Angka Morbiditas Lumajang dan Jawa Timur
Sumber: BPS Jawa Timur (2017)
Sejauh ini, angka morbiditas Kabupaten Lumajang relatif lebih rendah
daripada Jawa Timur secara keseluruhan, kecuali pada tahun 2011. Meskipun angka
morbiditas yang tercatat relatif rendah namun trennya terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2010 misalnya, angka morbiditas Kabupaten Lumajang mencapai
10,88% kemudian berangsur meningkat pada tahun 2016 menjadi sebesar 14,59%.
Apabila peningkatan angka morbiditas ini tidak ditangani, potensi lebih buruknya
angka morbiditas Kabupaten Lumajang dibandingkan dengan Jawa Timur secara
keseluruhan dapat terjadi. Hal ini mengingat pada tahun 2016, Jawa Timur secara
keseluruhan mengalami penurunan angka morbiditas.
2.2.2.5 Angka Mortalitas
Ukuran yang lebih kompleks dapat dilihat dari angka kematian (mortalitas)
baik pada bayi, balita maupun ibu melahirkan. Angka Kematian Bayi (AKB)
menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran
hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi
meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per seribu
10
12
14
16
18
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016Lumajang Jawa Timur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 52
kelahiran hidup). Sedangkan Angka Kematian Balita (AKBa) merujuk pada jumlah
kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur
yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). Indikator ini
terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi
sosial, ekonomi dan lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk
pemeliharaan kesehatannya. Angka Kematian Balita kerap dipakai untuk
mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Kemudian, Angka Kematian Ibu
(AKI) merupakan banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42
hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-
sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Informasi mengenai tingginya AKI akan
bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi,
terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko
tinggi (making pregnancy safer)
Sejauh ini, AKB dan AKBa di Kabupaten Lumajang terus mengalami
penurunan yang sifnifikan. Pada tahun 2013, Kabupaten Lumajang mencatatkan
AKB sebesar 13,23, kemudian menjadi 12,39 pada tahun 2015. Hal yang sama
dicatatkan AKBa yang semula sebesar 14,08 pada tahun 2013 menjadi 13,43 pada
tahun 2015. Sementara itu, AKI menjukkan tren fluktuatif dari yang semula
mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi sebesar 110,08 lalu kemudian
meningkat secara siginifikan pada tahun 2015 menjadi sebesar 155,73. Hal ini
mengindikasikan bahwa kesehatan ibu ke depan harus menjadi prioritas di samping
upaya kesehatan bayi dan balita dengan tetap menjaga momentum penurunan AKB
dan AKBa.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 53
Gambar 2. 17 Perkembangan AKB, AKBa, dan AKI di Kabupaten Lumajang
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang (2017)
Khusus untuk kesehatan bayi dan balita, Bayi Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) dan status gizi dapat memberikan penjelasan. BBLR sendiri merujuk
merujuk pada bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.
BBLR tidak hanya dapat terjadi pada bayi prematur, tapi juga pada bayi cukup
bulan yang mengalami hambatan pertumbuhan selama kehamilan. Masalah BBLR
terutama pada kelahiran prematur terjadi karena ketidakmatangan sistem organ pada
bayi tersebut. Bayi berat lahir rendah mempunyai kecenderungan ke arah
peningkatan terjadinya infeksi dan mudah terserang komplikasi. Sementara itu, gizi
buruk gizi buruk merupakan salah satu klasifikasi status gizi dimana mengalami
kurang gizi yang diketahui berdasarkan pengukuran antropometri seperti
pertambahan berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar
lengan dan lain-lain.
Kabupaten Lumajang memiliki persentase BBLR tertinggi yang terdapat di
Kecamatan Ranuyoso sebesar 8,46% terhadap total bayi lahir dan terendah adalah
Kecamatan Jatirejo sebesar 2,09% terhadap total bayi lahir. Daerah dengan
persentase BBLR lebih tinggi daripada rata-rata Kabupaten Lumajang yaitu
Ranuyoso, Tekung, Pasirian, Pasrujambe, Padang, Gucialit, Kedungjajang, dan
Randuagung. Untuk gizi buruk, persentase tertinggi terdapat di Kecamatan
14,86
11,8112,39
11,24
9
15,48
14,0813,43
12,62
9,3
143,59132,33
155,73
118,28
66
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
2013 2014 2015 2016 2017
Angka Kematian Bayi (LHS) Angka Kematian Balita (LSH) Angka Kematian Ibu (RHS)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 54
Pasrujambe mencapai 7,93% terhadap total bayi lahir dan terendah adalah
Kecamatan Lumajang yaitu sebesar 0,26% terhadap total bayi lahir. Daerah dengan
persentase gizi buruk lebih tinggi daripada rata-rata Kabupaten Lumajang yaitu
Pasrujambe, Candipuro, Sumbersuko, Pasirian, Randuagung, Tekung, Ranuyoso,
Kedungjajang, Padang dan Sukodono.
Tabel 2. 10 Jumlah Bayi Lahir, BBLR dan Gizi Buruk Kabupaten Lumajang
Tahun 2013-2017
No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
Jml
%
terhadap
Bayi Lahir
Jml
%
terhadap
Bayi Lahir
Jml
%
terhadap
Bayi Lahir
Jml
%
terhadap
Bayi Lahir
Jml
%
terhadap
Bayi Lahir
1 BBLR 811 4,58% 771 4,48% 779 4,57% 741 4,44% 733 4,40%
2 Gizi Buruk 726 4,10% 616 3,58% 506 2,97% 224 1,34% 414 2,48%
3 Kelahiran 17.716 17.211 17.031 16.697 16.661
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, diolah.
Dari data di atas dapat di ketahui bahwa angka gizi buruk dapat di tekan lebih
rendah dari tahun tahun ke tahun, akan tetapi pada tahun 2017 kembali meningkat.
Sedangkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dapat terus di tekan menjadi
lebih rendah dari tahun sebelumnya.
2.2.2.6 Stunting
Pada tahun 2017 prevelasi balita stunting di Kabupaten Lumajang mencapai
28,1%, pencapaian ini apabila dibandingkan dengan target renstra dinas kesehatan
masih mencapai dimana target renstra dinas kesehatan mencapai 30%, dimana untuk
prevalensi balita stunting semakin kecil semakin baik capaiinya, akan tetapi bila
dibandingkan dengan target RPJMN/nasional dan renstra propinsi, capaian
kabupaten lumajang masih belum mencapai target, hal ini dikarenakan target
nasional selisih 0,1% dari capaian kabupaten lumajang yaitu 28% dan untuk target
propinsi yaitu 26,2%. Oleh karenanya upaya perbaikan harus meliputi upaya untuk
mencegah dan mengurangi gangguan secara langsung (intervensi gizi spesifik) dan
upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara tidak langsung (intervensi
gizi sensitif). Intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan di sektor kesehatan,
namun hanya berkontribusi 30%, sedangkan 70% nya merupakan kontribusi
intervensi gizi sensitif yang melibatkan berbagai sektor seperti ketahanan pangan,
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 55
ketersediaan air bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, sosial,
dan sebagainya. Sehingga memerlukan peran semua sektor dalam mengisi
kontribusi demi prevalensi balita stunting yang semakin rendah semakin baik.
Tabel 2.19 Prevalensi Stunting Kabupaten Lumajang Tahun 2013-2018
No Uraian Tahun
Ket.
2013 2014 2015 2016 2017
1 Prevalensi
Stunting 16,57 15,60 13,11 30,6 28,1
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Pembangunan bidang seni, budaya dan olahraga sangat terkait erat dengan
kualitas hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2 (dua) sasaran
pencapaian pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya dan beradab serta mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk
mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.
Pencapaian pembangunan seni, budaya dan olahraga dapat dilihat
berdasarkan indikator sebagai berikut:
Tabel 2.20 Capaian Indikator Urusan Kebudayaan
No Uraian Tahun
Ket. 2013 2014 2015 2016 2017
1
Jumlah desa yang masih
melestarikan adat budaya
pesisir
3 3 3 3 64
2 Jumlah kelompok seni
budaya - - 159 261 356
3
Jumlah kelompok
seniman yang mengikuti
festival seni budaya
6 8 212 157 2
5
Jumlah sarana dan
prasarana kesenian dan
budaya daerah
3 6 6 5 6
JUMLAH Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 56
Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mendorong pelestarian budaya
daerah yang hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai upaya mempertahankan
nilai-nilai luhur budaya daerah yang antara lain tercermin dalam berbagai upacara
adat dan tradisi budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat di Kabupaten
Lumajang sebagaimana tabel berikut Pemerintah Kabupaten Lumajang terus
mendorong pelestarian budaya yang hidup di masyarakat sebagai upaya
mempertahankan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang antara lain tercermin dalam
upacara adat dan tradisi merti dusun/desa yang masih dilestarikan oleh masyarakat
di Kabupaten Lumajang
2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan,
baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggungjawab
pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam pelayanan umum
berdasarkan kewenangannya, dibagi menjadi dua yaitu urusan pemerintahan wajib dan
pilihan. Dikatakan urusan pemerintahan wajib, apabila urusan pemerintahan tersebut
wajib diselenggarakan oleh semua daerah, tanpa terkecuali. Sedangkan urusan
pemerintahan pilihan adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh daerah
sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah. Aspek pelayanan umum ini sudah dibantu
teknologi informasi yang digunakan sebagaian urusan, namun belum terintegrasi secara
sistem. Merujuk pada pembagian tersebut, bagian ini akan membahas mengenai layanan
urusan wajib dan layanan urusan pilihan.
2.3.1 Layanan Urusan Wajib
2.3.1.1 Pendidikan
Di dalam konstitusi Indonesia, pendidikan merupakan aspek wajib yang harus
didapat setiap warga negara Indonesia. 9 tahun adalah minimal pendidikan yang
ditempuh setiap warga negara melalui program wajib belajar 9 tahun. Bahkan 20%
APBN dialokasikan untuk pendidikan menunjukkan sangat pentingnya pendidikan
bagi seseorang. Penambahan jumlah guru, perbaikan infrastruktur, hingga
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 57
penggadaan buku dan alat bantu pendidikan merupakan upaya pemerintah dalam
meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Salah satu komponen dalam dunia pendidikan adalah guru, dimana jenjang
pendidikan guru sangat berpengaruh bagi anak didik.
Tabel 2.21 Kualifikasi Guru S-1 dan D-IV
No Kualifikasi
Tahun (%)
2013 2014 2015 2016 2017
1. Sarjana/D-IV 69,49 70,82 79.45 79.05 86.50
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang
Dari tabel di atas, dapat di ketahui bahwa guru guru di kabupaten Lumajang
setiap tahun terus meningkat kualifikasinya. Dengan demikian diharapkan dapat
meningkatkan kualitas anak didik.
a. Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Dasar
(SD) & Madrasah Ibtidaiyah (MI) Menurut Kecamatan
Tujuan dari pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab sesuai dengan landasan hukum
pendidikan. Pendidikan dasar menjadi jalan pertama bagi masyarakat untuk
merasakan pendidikan yang mampu memberikan dampak bagi masa depannya.
Pendidikan dasar merupakan awal bagi seorang anak dalam mengembangkan
pengetahuan intelektual maupun emosionalnya. Sesuai dengan arahan
kementerian pendidikan bahwa rasio ideal perbandingan guru dengan murid
adalah 1:20 untuk SD dan 1:15 untuk MI . Perbandingan guru dengan murid
dilakukan untuk melihat seberapa efisien pendidikan yang dilaksanakan disetiap
kecamatan di Kabupaten Lumajang. Hasil data dibawah ini menunjukkan rasio
perbandingan murid dan guru SD/ MI adalah 12,67 untuk guru SD dan 5,11
untuk MI. Data yang sangat timpang terjadi dikarenakan jumlah dari sekolah SD
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 58
dan MI sangat berbeda jauh. SD terdiri dari 582 sekolah dengan 6261 guru
sedangkan MI hanya terdiri dari 21 sekolah dan 293 guru.
Tabel 2.22 Sekolah Dasar (SD)
Tahun Sekolah Murid Guru Rasio Murid
terhadap Guru
2013 563 85.816 6.657 12,89
2014 560 76.609 5.637 13,59
2015 580 77.568 6.257 13,59
2016 580 77.568 6.257 12,40
2017 580 77.568 6.257 12,40
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka, diolah
Tabel 2. 23 Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Tahun Sekolah Murid Guru Rasio Murid-
terhadap Guru
2013 - - - -
2014 - - - -
2015 21 3665 293 12,50
2016 21 3665 293 12,50
2017 21 3665 293 12,50
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka, diolah
b. Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah
Pertama (SMP) & Madrasah Tsanawiyah (MTs) Menurut Kecamatan
Sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah merupakan kelanjutan
sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Pemerintah berupaya meningkatkan
taraf kehidupan rakyat dengan mewajibkan semua warga negara Indonesia yang
berusia 7- 12 tahun dan 12-15 tahun untuk menamatkan pendidikan dasar dengan
program 6 tahun di SD dan 3 tahun di SLTP secara merata.
Data perbandingan rasio murid dan guru di Lumajang menunjukkan hasil
yang tidak berbeda jauh dengan hasil SD dan MI. Hasil data dibawah ini
menunjukkan rasio perbandingan murid dan guru SMP/ MTs adalah 15,6 untuk
guru SMP dan 43,37 untuk MTs. Data yang sangat timpang terutama pada MTs
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 59
terjadi dikarenakan jumlah dari sekolah SMP dan MTs sangat berbeda jauh. SMP
terdiri dari 71 sekolah dengan 1593 guru sedangkan MTs hanya terdiri dari 52
sekolah dan 585 guru. Padahal rasio ideal perbandingan guru dengan murid
adalah 1:20 untuk SMP dan 1:15 untuk MTs
Tabel 2. 24 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tahun Sekolah Murid Guru Rasio Murid
terhadap Guru
2013 71 29850 2258 13,22
2014 71 30171 2217 13,61
2015 69 25188 1589 15,85
2016 69 25188 1589 15,85
2017 71 25191 1593 15,81
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka diolah
Tabel 2. 25 Jumlah Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Tahun Sekolah Murid Guru Rasio Murid
terhadap Guru
2013 - - -
2014 - - -
2015 52 5825 585 9,96
2016 52 5825 585 9,96
2017 52 5825 585 9,96
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka diolah
c. Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah
Atas (SMA) & Madrasah Aliyah Menurut Kecamatan
Pemerintah Indonesia memberlakukan program wajib belajar 12 tahun di
awal tahun 2014 lalu. Melalui program Indonesia Pintar adalah salah satu upaya
pemerintah untuk mendukung pelaksanaan pendidikan menengah universal atau
rintisan wajib belajar 12 (dua belas) tahun.
Namun sesuai dengan undang-undang itu juga bahwa program wajib belajar
12 tahun hanya berlaku pada 2015 setelah itu dicabut. Hal ini juga yang membuat
rasio murid dan guru semakin tinggi. Rasio perbandingan guru dengan murid
untuk SMA adalah 1:20 dan untuk MA adalah 1:15. Banyak siswa yang akhirnya
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 60
tidak melanjutkan jenjang SMA ataupun MAN. Hal ini bisa dilihat rasio murid
dan guru SMA sebear 8, 16 dan MAN sebesar 8,49.
Tabel 2. 26 Sekolah Menengah Atas (SMA)
Tahun Sekolah Murid Guru Rasio Murid
terhadap Guru
2013 12 10847 765 14,17
2014 12 11408 825 13,82
2015 27 11405 821 13,89
2016 27 11405 821 13,89
2017 29 11374 825 13,78
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka diolah
Tabel 2. 27 Jumlah Madrasah Aliyah (MA)
Tahun Sekolah Murid Guru Rasio Murid
terhadap Guru
2013 - - - -
2014 - - - -
2015 30 11268 872 12,92
2016 30 11268 872 12,92
2017 30 11268 872 12,92
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka diolah
d. Jumlah Lembaga Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan
dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan.
Kelompok bermain adalah salah satu wadah berkumpulnya sekelompok anak
yang berumur tertentu dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan
memberikan kesenangan kepada mereka sehingga dapat bertumbuh dan
berkembang sesuai potensinya dan siap memasuki tingkat pendidikan
selanjutnya. Sedangkan Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu
bentuk PAUD pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 61
program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan sosial terhadap
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. SPS sendiri merupakan
pendidikan setingkat TPA dan Playgroup seperti RA (Raudhatul Athfal)
Pendidikan pra sekolah di Lumajang lebih dominan pada KB Playgroup dengan
jumlah 499 sekolah diikuti degan TPA sebanyak 162 sekolah dan terakhir SPS 5
sekolah.
Tabel 2.28 Jumlah Lembaga, Tenaga Pendidik, Ruang Kelas, Siswa dan
Rasio Guru Murid TK/RA/BA/KA Kabupaten Lumajang
Tahun 2013-2017
URAIAN
CAPAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
Banyaknya Tenaga
Pendidik (orang)
3.530 3.595 3.660 3.675 3.724
Banyaknya Sekolah
(unit)
545 549 972 1.057 1.104
Banyaknya Kelas
(ruang)
1.176 1.187 1.195 1.210 1.227
Banyaknya Siswa
(anak)
39.325 42.765 46.205 49.645 49.707
Rasio Murid : Guru
(negeri dan swasta)
14 15 15 17 17
Rasio Murid : Sekolah
(negeri dan swasta)
20 20 20 20 20
Sumber : LKPJ AMJ 2013-2018
2.3.1.2 Kesehatan
Di dalam dasar negara kita menyatakan setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Dari hal ini dapat
disimpulkan bahwa negara wajib memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semakin meningkatnya
kesehatan masyarakat maka akan semakin pula produktifitas mereka yang
berdampak pada perekonomian bangsa.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 62
a. Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan
Fasilitas kesehatan merupakan salah satu infrastruktur yang harus ada dalam
suatu daerah. Dengan adanya fasilitas kesehatan segala ancaman kesehatan dapat
diantisipasi dengan baik. Setiap daerah memiliki fasilitas kesehatan sesuai
dengan kebutuhan di daerahnya. Lumajang memiliki 6 rumah sakit, 1 rumah
bersalin, 25 puskesmas, 1292 posyandu, 51 puskesmas pembantu, dan 148
polindes.
Tabel 2. 29 Jumlah Faslitas Kesehatan Menurut Kecamatan
Kecamatan Rumah
Sakit
Rumah
Bersalin Puskesmas Posyandu
Puskesmas
Pembantu Polindes
Tempursari 0 0 1 46 2 7
Pronojiwo 0 0 1 41 3 5
Candipuro 0 0 2 85 4 6
Pasirian 1 0 2 78 3 8
Tempeh 0 0 2 89 1 13
Lumajang 4 0 1 125 1 11
Sumbersuko 0 0 1 40 1 5
Tekung 0 0 1 37 2 7
Kunir 0 0 1 60 2 10
Yosowilangun 0 0 1 75 4 10
Rowokangkung 0 0 1 48 2 4
Jatiroto 1 0 1 64 3 3
Randuagung 0 0 2 86 1 9
Sukodono 0 0 1 53 2 8
Padang 0 0 1 44 3 5
Pasrujambe 0 0 1 43 2 6
Senduro 0 0 1 59 4 8
Gucialit 0 0 1 50 3 6
Kedungjajang 0 0 1 53 2 9
Klakah 0 0 1 62 3 7
Ranuyoso 0 0 1 54 3 7
TOTAL 6 0 25 1292 51 154
Sumber: Profil Kesehatan Kab. Lumajang 2017
b. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan
Perbaikan fasilitas kesehatan harus diikuti dengan peningkatan jumlah tenaga
kesehatan yang mumpuni. Kabupaten Lumajang memiliki hampir seluruh tenaga
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 63
kerja kesehatan di seluruh kecamatannya. Hal ini menunjukkan adanya
pemerataan pembagian tenaga kesehatan di Kabupaten Lumajang.
Tabel 2. 30 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan
Kecamatan Tenaga
Medis
Tenaga
Keperawatan
Tenaga
Kebidanan
Tenaga
Kefarmasian
Tenaga
Kesehatan Lain
Tempursari 0 10 11 1 12
Pronojiwo 2 8 9 0 18
Candipuro 3 23 20 2 29
Pasirian 22 118 35 13 4
Tempeh 4 26 22 2 33
Lumajang 120 491 86 93 12
Sumbersuko 2 13 13 1 13
Tekung 2 11 12 1 22
Kunir 2 19 14 1 12
Yosowilangun 3 26 17 2 14
Rowokangkung 3 20 11 1 14
Jatiroto 29 68 19 10 20
Randuagung 3 23 20 3 25
Sukodono 2 15 14 1 9
Padang 1 16 13 1 14
Pasrujambe 1 12 10 1 15
Senduro 2 14 18 1 13
Gucialit 2 15 13 2 13
Kedungjajang 2 17 16 1 12
Klakah 2 18 14 1 11
Ranuyoso 3 16 13 1 13
TOTAL 160 610 400 117 367
Sumber: Profil Kesehatan Kab. Lumajang 2017
c. Jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi Menurut
Sarana Pelayanan Kesehatan
Dokter merupakan tenaga kerja yang didapatkan setelah adanya pendidikan
yang sistematis. Kabupaten Lumajang memiliki 121 dokter yang terdiri dari
sepesialis, umum, dan gigi. Adanya dokter ini untuk menangani masalah
kesehatan yang lebih berat. Semakin banyaknya dokter maka tingkat kesehatan
masyarakat semakin baik karena dapat terlayani dengan maksimal segala
keluhannya.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 64
Tabel 2. 3111 Jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi Menurut Sarana
Pelayanan Kesehatan
Kecamatan Dokter
Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi
Puskesmas 0 26 24
Rumah Sakit 59 51 9
Sarana Kesehatan Lain 0 0 0
TOTAL 59 77 33
Sumber: Profil Kesehatan Kab. Lumajang 2017
d. Jumlah Posyandu dan Pengunjung Menurut Kecamatan
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Posyandu menjadi
garda terdepan kesehatan masyarakat di lingkup yang lebih kecil. Jumlah
partisipatif masyarakat untuk mengunjungi posyandu sangat tinggi. Hal ini bisa
dilihat dari kunjungan posyandu 10 orang per posyandu perbulan menunjukkan
tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan sangatlah besar.
Tabel 2. 32 Jumlah Posyandu dan Pengunjung Tiap Kecamatan
Kecamatan Jumlah
Posyandu
Jumlah
Pengunjung
Presentase
Pengunjung
Tempursari 46 1.789 85,45
Pronojiwo 41 2.267 91,50
Candipuro 85 3.379 82,48
Pasirian 78 5.025 89,31
Tempeh 89 4.567 78,81
Lumajang 125 5.382 96,78
Sumbersuko 40 2.102 78,22
Tekung 37 1.857 78,27
Kunir 60 3.125 85,90
Yosowilangun 75 3.110 85,23
Rowokangkung 48 2.221 90,20
Jatiroto 64 2.986 93,86
Randuagung 86 3.975 82,92
Sukodono 53 3.260 91,32
Padang 44 1.991 88,16
Pasrujambe 43 1.905 72,33
Senduro 59 2.644 85,01
Gucialit 50 1.480 84,28
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 65
Kecamatan Jumlah
Posyandu
Jumlah
Pengunjung
Presentase
Pengunjung
Kedungjajang 53 2.609 91,67
Klakah 62 3.488 89,51
Ranuyoso 54 3.019 84,28
TOTAL 1292 62.574 86,71
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka 2016
e. Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut
Kecamatan dan Jenis Imunisasi
Imunisasi merupakan suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah
dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah
dimodifikasi. Imunisasi mulai digalakkan pada abad 19 untuk mengatasi penyakit
cacar dan menuai kesuksesan 4 dekade terakhir. Kabupaten Lumajang
merupakan daerah yang pelaksanaan imunisasinya dikatakan berhasil. Respon
cepat dari pemerintah ditambah partisipasi masyarakat terhadap kesehatan
menyebabkan berhasilnya program ini. Dilihat dari jenis-jenis imunisasi yang
dilakukan mencapai hasil yang hampir sama disetiap jenisnya.
Tabel 2. 33 Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi
Menurut Kecamatan dan Jenis Imunisasi
Kecamatan Jumlah
Bayi
DPT -
HB3/DPT-
HB-Hib3
Polio Campak
Imunisasi
Dasar
Lengkap
Tempursari 397 416 379 229 401
Pronojiwo 469 486 488 303 495
Candipuro 879 716 695 474 793
Pasirian 1.060 978 981 589 1.032
Tempeh 1.097 1.098 990 627 1.095
Lumajang 1.056 812 781 618 1.070
Sumbersuko 509 516 512 329 521
Tekung 450 353 332 255 433
Kunir 689 662 617 401 681
Yosowilangun 671 753 753 473 773
Rowokangkung 466 427 327 223 443
Jatiroto 602 842 657 428 637
Randuagung 896 776 720 491 872
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 66
Kecamatan Jumlah
Bayi
DPT -
HB3/DPT-
HB-Hib3
Polio Campak
Imunisasi
Dasar
Lengkap
Sukodono 676 700 650 452 538
Padang 428 438 386 284 409
Pasrujambe 499 414 390 290 518
Senduro 590 605 560 359 700
Gucialit 333 299 304 203 327
Kedungjajang 539 502 500 312 524
Klakah 671 641 565 290 610
Ranuyoso 679 605 562 375 544
TOTAL 13.676 12.842 12.0889 8.085 13.406
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten umajang Tahun 2017
2.3.1.3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pembuatan fasilitas umum merupakan kewajiban dari pemerintah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat luas. Pelayanan yang diberikan harus
sesuai dengan kebutuhan dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Perencanaan kebutuhan daerah juga dibuat melalui berbagai mekanisme yang harus
dilakukan elemen-elemen terkait guna membuat tatanan kehidupan yang mampu
membuat semua pihak sejahtera.
Urusan Pekerjaan Umum di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang
diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang, Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman, serta
Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Kabupaten Lumajang.
a. Kondisi Perkerasan Jalan
Kondisi jalan raya di Kabupaten Lumajang terdiri dari 520,217 km jalan hot
mix, 509,945 km merupakan jalan aspal, 16,640 km permukaan jalan kerikil dan
5,185 km merupakan jalan tanah. Dilihat dari kondisi jalan, maka sepanjang
792,970 km dalam keadaan baik, 96,818 km dalam keadaan sedang dan 61,773
km dalam keadaan rusak serta 100,426 km dalam keadaan rusak berat. Total
panjang jalan rayanya pada tahun 2015 mencapai 1.051.987 km.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 67
Tabel 2. 34 Data Keadaan Jalan Di Kabupaten Lumajang Tahun 2013 – 2017
Jenis
Perkerasan
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Hot Mix 134,725 424,820 520,217 622,823 683,030
Aspal 885,562 604,617 509,945 417,664 441,590
Kerikil 20,950 16,640 16,640 7,500 29,390
Tanah 10,750 5,910 5,185 4,000 -
Jumlah 1.051,99 1.051,99 1.051,99 1.051,987 1.109,000
Sumber: LKPJ Tahun 2013-2017
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa kondisi jaringan jalan aspal
baik lapen maupun Hotmix mengalami peningkatan 2,30% dari 95,63% di tahun
2011 menjadi 97,93% di tahun 2015. Sedangkan kondisi jaringan tanah dan/atau
kerikil mengalami penurunan menjadi 2,07% di tahun 2015. Hal ini sesuai
dengan tabel berikut.
b. Kondisi Jaringan Irigasi
Kondisi jaringan irigasi di Kabupaten Lumajang relatif mengalami
peningkatan kondisinya namun masih perlu pemeliharaan dan pengaturan
operasional irigasi yang disesuaikan dengan program pertanian
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 68
Gambar 2. 18 Jaringan Irigasi Kondisi Baik
Sumber: LKPJ Tahun 2013-2017
BendungBanguna
n Bagi
Bangunan BagiSadap
Bangunan Sadap
Talang SyponSaluranPrimer
SaluranSekunder
SaluranTersier
2013 93 44 21 174 18 13 3.292 114.266 29.279
2014 96 47 21 180 18 13 3.371 122.759 30.336
2015 100 47 21 181 18 13 3.371 132.314 30.336
2016 110 50 21 185 18 14 3.371 143.789 30.336
2017 112 50 21 185 18 14 3.379 153.085 30.336
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
160000
180000
JARINGAN IRIGASI KONDISI BAIK
2013 2014 2015 2016 2017
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 69
Gambar 2. 19 Jaringan Irigasi Kondisi Rusak Berat
Sumber: LKPJ Tahun 2013-2017
Gambar 2. 20 Jaringan Irigasi Kondisi Rusak Ringan
Sumber: LKPJ Tahun 2013-2017
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000
Bendung
Bangunan Bagi Sadap
Talang
Saluran Primer
Saluran Tersier
BendungBanguna
n Bagi
Bangunan BagiSadap
Bangunan Sadap
Talang SyponSaluranPrimer
SaluranSekunde
r
SaluranTersier
2017 21 5 0 55 5 0 700 7.900 6.600
2016 23 5 0 55 5 0 700 10.600 6.600
2015 29 5 0 57 5 0 700 15.645 6.600
2014 32 5 0 58 5 0 700 25.200 6.600
2013 36 8 0 64 5 0 755 26.225 6.720
JARINGAN IRIGASI KONDISI RUSAK BERAT
BendungBanguna
n Bagi
Bangunan BagiSadap
Bangunan Sadap
Talang SyponSaluranPrimer
SaluranSekunder
SaluranTersier
2013 21 17 0 44 8 1 1.349 46.831 12.001
2014 22 17 0 44 8 1 1.325 39.363 11.064
2015 21 17 0 44 8 1 1.325 39.363 11.064
2016 17 14 0 42 8 0 1.325 32.933 11.064
2017 17 14 0 42 8 0 1.325 26.337 11.064
05000
100001500020000250003000035000400004500050000
JARINGAN IRIGASI KONDISI RUSAK RINGAN
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 70
Dari data tabel diatas kondisi jaringan irigasi selalu terjaga dan relatif
mengalami peningkatan kondisinya, meski tidak bisa sampai keseluruhan
jaringan dapat kondisi baik, masih ada kondisi rusak berat dan rusak ringan.
c. Pengelolaan Limbah Rumah Tangga
BAB atau buang air besar merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam
rangka ekskresi. Fasilitas BAB yang kurang memadai menjadikan ancaman bagi
kesehatan masyarakat. Praktik BAB di tempat terbuka seperti kali, got, sungai,
ataupun kebun merupakan potensi pencemaran tanah dan bahkan pencemaran
sumber air minum.
Gambar 2. 21 Tempat BAB Anggota Keluarga Yang Sudah Dewasa
Sumber : Hasil Studi EHRA Tahun 2016
Berdasarkan Dokumen Environment Health and Rapid Assesment (EHRA),
sebagian besar masyarakat Kabupaten Lumajang sudah mengelola buangan akhir
kotorannya secara baik yaitu di tangki septik sebanyak 22,4% atau 1.387
responden. Yang menyalurkan pembuangan di cubluk sebanyak 55.3%
responden. Tetapi masih ada sebagian kecil yang belum mengelola buangan akhir
tinjanya dengan baik yaitu dengan dibuang di saluran drainase, pipa sewer,
sungai, kolam kebun, dan lainnya serta yang tidak tahu tempat penyalurannya.
Kemudian terkait tentang pembuangan air limbah domestik adalah sebagai
berikut:
d. Fasilitas Drainase
Drainase merupakan salah satu hal vital dalam suatu rumah dan lingkungan.
Selain itu darinase berfungsi juga mengalirkan limbah cair dari rumah rangga
01000200030004000500060007000
6711
327 36977
192 36 128 139 25
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 71
seperti dapur, kamar mandi, tempat cucian dan juga wastafel. Drainase yang
buruk akan menimbulkan banjir pada waktu hujan, selain itu juga akan membuat
genangan air dari limbah cair rumah tangga. Bila kondisinya demikian akan
menjadi tempat perindukan nyamuk yang bisa menularkan berbagai penyakit
seperti demam berdarah, chikungunya, juga filariasis.
Berdasarkan dokumen EHRA, terdapat gambaran rumah tangga yang
mempunyai drainase di Kabupaten Lumajang sebanyak sebesar 64 % dan rumah
tangga yang tidak mempunyai SPAL sebanyak atau sebesar 36%. Grafik di atas
juga menunjukkan hasil pengamatan bahwa akibat yang ditimbulkan dari tidak
adanya SPAL salah satunya adalah muncul genangan air di beberapa tempat
sebagaimana sebagaimana grafik berikut
Gambar 2. 22 Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga
Sumber : Hasil Studi EHRA Tahun 2016
e. Fasilitas Pengolahan Sampah
Untuk pelayanan persampahan, Kabupaten Lumajang dilakukan dengan dua
cara yaitu pengelolaan sampah terpusat dan pengelolaan sampah setempat.
Pengelolaan sampah setempat dilakukan dengan dua cara yaitu tradisional dan
petugas. Pengelolaan sampah setempat oleh petugas dikumpulkan dari tempat
sampah hunian ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Berikut jumlah TPS
Kabupaten Lumajang
Ya; 64,40; 64%
Tidak ada;
35,60; 36%
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 72
Tabel 2. 35 Jenis Fasilitas Pengolahan Sampah Setempat
No Jenis Fasilitas
2013 2014 2015 2016 2017
Jml
Vol
(m3 / unit)
Jml
Vol
(m3 / unit)
Jml
Vol
(m3 / unit)
Jml
Vol
(m3/unit)
Jml
Vol
(m3 / unit)
1 Tempat Pembuangan
Sampah (TPS)
• Terbuka
• Tertutup
• Dengan pemisahan
sesuai jenis sampah
31
3
0
12
12
0
31
3
0
12
12
0
31
3
0
12
12
0
31
3
0
12
12
0
31
3
0
12
12
0
2 Fasilitas Pengolahan
Sampah (TPA) 1 152.000 1 152.000 1 152.000 1 334.000 1 334.000
3 TPS3R
• TPS3R Dawuhan
Lor
• TPS3R
Yosowilangun
1
1
1
1
1
4 Bank Sampah Induk
Kalpataru
1 33 1 33
Sumber : Profil Adipura Kab. Lumajang, 2016
Pengumpulan sampah oleh petugas didukung oleh peralatan atau kendaraan
angkut dimana terdapat gerobak sampah, dump truck, Arm Roll Truk, motor
sampah dll, berikut adalah jumlah kendaraan angkut sampah sebagai pendukung
kinerja pengelolaan sampah Kabupaten Lumajang Tahun 2017.
Tabel 2. 36 Jumlah Kendaraan Angkut Sampah Kabupaten Lumajang
No Alat Angkut
Sampah 2013 2014 2015 2016 2017
1. Gerobak sampah 75 85 100 74 136
2. Dump Truk 6 6 7 10 8
3. Arm Roll truk 5 5 8 11 8
4. Motor Sampah 5 5 8 8 10
Jumlah 91 101 123 103 162
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang Tahun 2017
2.3.1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Saat ini sektor perumahan merupakan salah satu sektor prioritas nasional
dikarenakan masuk dalam isu strategis pengembangan baik nasional maupun di
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 73
daerah, adapun salah satu isu strategisnya adalah meningkatnya backlog
perumahan. Backlog perumahan merupakan jumlah kebutuhan/ kekurangan
rumah. Nilai backlog didapatkan dari selisih antara jumlah rumah tangga dengan
jumlah rumah yang ada. Berdasarkan asumsi tersebut, maka perhitungan backlog
dapat dilakukan pada tahun terakhir, yaitu tahun 2017.
Jumlah bangunan rumah di Kabupaten Lumajang tahun 2017 sebesar 289.468
unit, sedangkan jumlah rumah tangga di Kabupaten Lumajang sebanyak 311.469
KK/RT. Kondisi tersebut terkait dengan keberadaan data terakhir mengenai
jumlah rumah tangga dan jumlah/ ketersediaan rumah yang ada. Berikut analisa
perhitungan proyeksi kebutuhan rumah/ backlog rumah tahun 2017 sebagaimana
berikut.
Tabel 2. 37 Analisa Perhitungan Proyeksi Kebutuhan Rumah/ Backlog
Rumah Tahun 2017
No Kecamatan
Jumlah
Rumah
Tangga
Jumlah
Rumah
Backlog
Rumah
Rumah Tidak
Layak Huni
1 Sukodono 16.064 15.313 751 6.661
2 Randuagung 18.122 16.290 1.832 11.250
3 Yosowilangun 17.629 18.500 - 5.951
4 Kunir 17.666 15.337 2.329 8.807
5 Gucialit 8.402 6.264 2.138 3.508
6 Tempusari 8.689 8.292 397 -
7 Kedungjajang 10.959 12.067 - -
8 Candipuro 19.733 18.148 1.585 7.078
9 Senduro 14.604 13.287 1.317 -
10 Sumbersuko 11.392 9.729 1.663 5.850
11 Pronojiwo 8.926 8.248 678 3.380
12 Ranuyoso 12.684 9.698 2.296 8.401
13 Lumajang 23.252 20.846 2.406 7.080
14 Pasrujambe 11.598 9.172 2.426 4.610
15 Pasirian 27.461 24.557 2.904 12.910
16 Jatiroto 13.648 16.348 - 7.753
17 Rowokangkung 9.808 9.808 - 4.113
18 Padang 10.701 11.726 - 326
19 Tempeh 23.284 21.481 1.803 4.424
20 Klakah 16.080 13.897 2.183 8.653
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 74
No Kecamatan
Jumlah
Rumah
Tangga
Jumlah
Rumah
Backlog
Rumah
Rumah Tidak
Layak Huni
21 Tekung 10.757 10.460 297 6.771
TOTAL 311.469 289.468 27.705 117.527
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, 2017
Terdapat delapan karakteristik perumahan layak huni; Pertama, dilihat
berdasarkan status kepemilikan bangunan tempat tinggal yang ditempati.
Klasifikasi berdasarkan status kepemilikan dikelompokkan dalam empat jenis,
yaitu milik sendiri, kontrak/sewa, bebas sewa milik orang lain, dan lainnya.
Tergolong milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan
betul-betul sudah milik kepala rumah tangga (KRT) atau salah satu seorang
anggota rumah tangga (ART). Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit
bank atau rumah dengan statussewa beli dianggap sebagai rumah milik sendiri.
Kemudian, jika kontrak maka tempat tinggal tersebut disewa oleh KRT/ART
dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan
pemakai, misalnya satu atau dua tahun. Cara pembayarannya biasanya sekaligus
di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. Lain halnya
dengan Sewa. Sewa memiliki arti jika tempat tinggal tersebut disewa oleh KRT
atau salah seorang ART dengan pembayaran sewanya secara teratur dan terus
menerus tanpa batasan waktu tertentu. Sedangkan bebas sewa milik orang lain
adalah jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang
tua) dan ditempati/didiami oleh RT tanpa mengeluarkan suatu pembayaran
apapun.
Merujuk pada pengelompokan tersebut, di tinjau dari jenis kelamin,
perempuan mempunyai persentase tempat tinggal milik sendiri relatif lebih besar
daripada laki laki. Status tempat tinggal milik sendiri yang rendah pada laki-laki
diakibatkan masih adanya persentase tempat tinggal berstatus bebas sewa yang
cukup besar. Hal menarik ditemukan jika ditinjau berdasarkan kuintil
pengeluaran. Kuintil 1 yang merepresentasikan rumah tangga sangat miskin
memiliki persentase tempat tinggal milik sendiri yang lebih besar daripada
kuintil 5 yang notabene merupakan rumah tangga sangat kaya. Namun demikian,
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 75
kuintil 2 yang tergolong rumah tangga miskin perlu mendapatkan perhatian
sebab persentase tempat tinggal berstatus milik sendiri sangat rendah
dibandingkan dengan kuintil lainnya. Oleh karenanya, intervensi berupa
percepatan konversi rumah berstatus milik sendiri pada kelompok sangat miskin
dan miskin diperlukan agar potensi terciptanya tunawisma (homeless) tidak
terjadi atau paling tidak biaya perumahan tidak menjadi beban berat bagi rumah
tangga bersangkutan.
Tabel 2. 38 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Status Kepemilikan Tempat
Tinggal
Karakteristik Milik Sendiri Kontrak/Sewa Bebas Sewa
Jenis Kelamin
Laki-Laki 93,80 1,17 5,03
Perempuan 96,56 1,31 2,13
Kuintil Pengeluaran
Kuintil 1 96,89 0,61 2,50
Kuintil 2 92,26 1,64 6,10
Kuintil 3 95,23 0,73 4,04
Kuintil 4 93,51 1,98 4,51
Kuintil 5 93,95 1,00 5,05
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang (2017).
Kedua, berdasarkan bahan bangunan utama atap rumah terluas. Atap dalam
bahan bangunan sendiri terbagi menjadi empat jenis yaitu beton, gentang, asbes,
seng, dan lainnya. Beton adalah atap yang terbuat dari campuran semen, kerikil,
dan pasir yang dicampur dengan air. Genteng adalah tanah liat yang dicetak dan
dibakar. Termasuk pula genteng beton (genteng yang terbuat dari campuran
semen dan pasir), genteng fiber semen, dan genteng keramik. Seng adalah atap
yang terbuat dari bahan seng. Atap seng berbentuk seng rata, seng gelombang,
termasuk genteng seng yang lazim disebut decrabond (seng yang dilapisi epoxy
dan acrylic). Asbes adalah atap yang terbuat dari campuran serat asbes dan
semen. Pada umumnya atap asbes berbentuk gelombang.
Merujuk pada data di bawah ini, mayoritas penduduk baik berdasarkan jenis
kelamin maupun kuintil pengeluaran menggunakan genteng sebagai bahan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 76
bangunan untuk atap tempat tinggalnya. Hal ini sangat beralasan sebab bahan
bangunan atas seperti ini relatif lebih murah, tahan lama, tahan api, dan hanya
memerlukan sedikit perbaikan. Namun demikian, kelemahan genteng
dibandingkan material atap lain yaitu atap yang dibuat harus memerlukan rangka
pemasangan yang kuat sebagai konsekuensi dari berat yang dimilikinya. Selain
itu, material atap jenis ini tidak terlalu tahan angin.
Tabel 2. 39 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Bangunan Utama Atap
Terluas
Karakteristik Beton Genteng Asbes Seng
Jenis Kelamin
Laki-Laki 1,38 96,70 1,82 0,11
Perempuan 0,91 98,05 1,04 0,00
Kuintil Pengeluaran
Kuintil 1 2,32 96,69 0,99 0,00
Kuintil 2 1,54 95,95 2,04 0,47
Kuintil 3 0,87 96,89 2,24 0,00
Kuintil 4 0,64 97,06 2,30 0,00
Kuintil 5 1,21 97,93 0,86 0,00
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang (2017).
Ketiga,berdasarkan bahan bangunan utama dinding rumah terluas. Dinding
dalam bahan bangunan sendiri terbagi menjadi empat jenis yaitu tembok,
kayu/batang kayu, anyaman bambu, dan lainnya. Tembok adalah dinding yang
terbuat dari susunan bata merah atau batako biasanya dilapisi plesteran semen.
Termasuk dalam kategori ini adalah dinding yang terbuat dari pasangan batu
merah dan diplester namun dengan tiang kolom berupa kayu balok, yang
biasanya berjarak 1 - 1,5 m. Kayu adalah dinding yang terbuat dari kayu.
Bambu/rumbia adalah dinding yang terbuat dari bambu atau rumbia. Termasuk
dalam kategori ini adalah dinding yang terbuat dari anyaman bambu dengan luas
kurang lebih 1m x 1m yang dibingkai dengan balok, kemudian diplester dengan
campuran semen dan pasir.
Menurut jenis kelaminnya, laki-laki bermukin pada tempat tinggal yang
berdinding tembok memiliki persentase yang lebih besar daripada perempuan.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 77
Menurut kuintil pengeluaran, kuintil 1 yang mewakili rumah tangga sangat
miskin masih banyak bermukim pada tempat tinggal yang berdinding plesteran
anyaman bambu/kawat, bambu dan sejenisnya. Hal ini sangat berbeda dengan
kuintil lain yang memiliki tempat tinggal berdinding tembok yang jauh lebih
besar. Semakin tinggi kuintil mengindikasikan semakin tinggi peluang mereka
untuk bermukim pada tempat tinggal yang berdinding tembok. Hal ini perlu
menjadi perhatian sebab dinding dengan materiil anyaman bambu /kawat, bambu
dan sejenisnya tidak terlalu tahan angin daripada tembok. Selain itu, membuat
rumah dengan dinding tembok bagi rumah tangga miskin dan sangat miskin
termasuk mahal.
Tabel 2. 40 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Bangunan Utama
Dinding Terluas
Karakteristik Tembok Kayu/Batang
Kayu
Anyaman
Bambu Lainnya
Jenis Kelamin
Laki-Laki 92,30 0,72 0,51 4,32
Perempuan 87,05 4,21 0,00 7,92
Kuintil Pengeluaran
Kuintil 1 80,44 1,31 0,63 15,56
Kuintil 2 89,87 2,13 0,00 5,63
Kuintil 3 92,51 1,92 1,51 1,50
Kuintil 4 95,21 0,00 0,00 3,29
Kuintil 5 96,58 1,53 0,00 0,70
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang (2017).
Keempat, berdasarkan bahan utama lantai terluas. Paling tidak ada empat
klasifikasi tempat tinggal berdasarkan bahan utama laintai antara lain: (i)
marmer, granit, dan kramik; (ii) parket, vinil, karpet, ubin,tegel, dan teraso; (iii)
kayu dan papan; serta (iv) bambu, tanah, dan sejenisnya. Sejauh ini, ditinjau dari
jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan banyak bermukim pada tempat
tinggal yang berlantai marmer, granit dan keramik. Sementara ditinjau dari
kuintil pengeluaran, masih banyak penduduk yang berada pada kuintil 1
bermukim pada tempat tinggal yang berlantai bambu dan tanah. Hal ini kontras
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 78
dengan kuintil lain yang memiliki persentase tempat tinggal berlantai bambu dan
tanah yang sangat kecil. Persentase tempat tinggal berlantai bambu dan tanah
pada rumah tangga sangat miskin dan miskin mengindikasikan bahwa rumah
tangga yang bersangkutan dapat beresiko menimbulkan gejala kesehatan sebagai
akibat materiil lantai semacam ini sulit dipastikan bersih dari kuman dan bakteri.
Tabel 2. 41 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Bangunan Utama Lantai
Terluas
Karakteristik
Marmer/
Granit/
Kramik
Parket/ Vinil/
Karpet/ Ubin/
Tegel/ Teraso
Kayu/
Papan
Semen/
Bata
Merah
Bambu/
Tanah
Jenis Kelamin
Laki-Laki 69,20 6,85 0,52 20,81 2,62
Perempuan 46,84 11,19 0,55 36,39 5,04
Kuintil Pengeluaran
Kuintil 1 48,64 11,69 0,00 30,46 9,21
Kuintil 2 57,93 5,00 1,02 33,22 2,83
Kuintil 3 57,84 10,84 0,72 27,91 2,69
Kuintil 4 65,21 8,10 0,92 24,04 1,72
Kuintil 5 89,70 3,60 0,00 6,70 0,00
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang (2017).
Kelima, berdasarkan penggunaan fasilitas buang air besar. Menurut jenis
kelamin, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki persentase penggunaan
fasilitas BAB milik sendiri yang relatif rendah masing-masing sebesar 75,16%
dan 66,44%. Menurut kuintil pengeluaran, masih banyak rumah tangga tidak
memiliki atau tidak menggunakan fasilitas BAB di tempat tinggalnya masing
masing sebesar 34,31% pada kuintil 1; 22,57% pada kuintil 2; 24,91% pada
kuintil 3; 16,34% pada kuintil 4; dan 6,02 pada kuintil 5. Hal ini menunjukkan
bahwa fasilitas buang air besar menjadi masalah serius pada setiap rumah tangga
di Kabupaten Lumajang.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 79
Tabel 2. 42 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Penggunaan Fasilitas Buang Air
Besar
Karakteristik Milik Sendiri Bersama
Tidak Ada/Tidak
Menggunakan Fasilitas
BAB
Jenis Kelamin
Laki-Laki 75,16 5,65 19,19
Perempuan 66,44 9,60 23,96
Kuintil Pengeluaran
Kuintil 1 58,50 7,19 34,31
Kuintil 2 69,27 8,15 22,57
Kuintil 3 69,67 5,42 24,91
Kuintil 4 74,47 9,58 16,34
Kuintil 5 91,60 2,39 6,02
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang (2017).
Keenam, berdasarkan sumber air utama yang digunakan untuk minum. Paling
tidak, ada lima kategori sumber air minum utama yaitu air kemasan isi ulang,
leding, sumur bor/pompa, sumur mata air terlindung, dan sumur mata air tidak
terlindung. Air isi ulang sendiri adalah air yang diproduksi melalui proses
penjernihan dan tidak mermiliki merk. Air leding adalah air yang diproduksi
melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen
melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM
(Perusahaan Air Minum), PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum),atau BPAM
(Badan Pengelola Air Minum),baik dikelola oleh pemerintah maupun swasta.
Sementara air sumur bor/pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya
dengan pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis
(sumur pantek). Sumur terlindung adalah air yang berasal dari dalam tanah yang
digali dan lingkar sumur tersebut dilindungi oleh tembok paling sedikit 0,8 meter
di atas tanah dan 3 meter ke bawah tanah,serta ada lantai semen sejauh 1 meter
dari lingkar sumur. Terakhir, sumur tak terlindung adalah air yang berasal dari
dalam tanah yang digali dan lingkar sumur tersebut tidak dilindungi oleh tembok
dan lantai semen sejauh 1 meter dari lingkar sumur. Cara pengambilan air sumur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 80
terlindung maupun tak terlindung dengan menggunakan gayung atau ember, baik
dengan maupun tanpa katrol.
Baik dari jenis kelamin maupun kuintil pengeluaran, sumur mata air
terlindung merupakan sumber air utama yang digunakan untuk minum. Dari jenis
kelamin, laki-laki dan perempuan mengkonsumsi air untuk minum dari sumur
mata iar terlindung masing-masing sebesar 68,27% dan 67,60%. Dari kuintil
pengeluaran, meskipun mata air terlindung dominan pada setiap kuintil, khusus
bagi kuintil 5 yang merepresentasikan rumah tangga sangat kaya memiliki minat
yang lumayan tinggi terhadap leding. Hal ini beralasan sebab leding merupakan
sumber air yang telah melalui proses penjernihan (filtrasi). Meskipun sumur air
terlindungi lebih aman daripada sumur air tidak terlindungi, namun potensi
adanya kandungan bakteri dan bahan kimia masih sangat memungkinkan.
Tabel 2. 43 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Utama yang
Digunakan Minum
Karakteristik
Air
Kemasan
Isi Ulang
Leding Sumur
Bor/Pompa
Sumur
Mata Air
Terlindung
Sumur Mata
Air Tidak
Terlindung
Jenis Kelamin
Laki-Laki 7,26 8,88 13,68 68,27 1,51
Perempuan 5,10 8,47 10,16 67,60 5,52
Kuintil Pengeluaran
Kuintil 1 0,89 2,74 7,66 84,00 2,43
Kuintil 2 6,21 4,77 12,30 74,31 1,98
Kuintil 3 6,35 3,90 16,05 70,08 2,99
Kuintil 4 8,02 12,92 14,50 61,13 1,97
Kuintil 5 11,48 17,50 13,93 55,11 1,98
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang (2017).
Ketujuh, berdasarkan sumber utama penerangan. Pada Kabupaten Lumajang,
terdiri dari tiga jenis sumber utama penerangan lampu, yaitu listrik PLN, listrik
non PLN, dan bukan listrik. Listrik PLN adalah sumber penerangan listrik yang
dikelola oleh PLN. Sedangkan listrik non-PLN adalah sumber penerangan listrik
yang dikelola oleh instansi/pihak lain selain PLN termasuk yang menggunakan
sumber penerangan dari accu (aki), generator, dan pembangkit listrik tenaga
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 81
surya. Sementara, kategori bukan listrik sendiri mencakup penggunaan lampu
karbit, lilin, biji jarak, dan kemiri. Sejauh ini, data menunjukkan bahwa hampir
seluruh pemukiman penduduk di Kabupaten Lumajang telah teraliri oleh listrik
PLN.
Tabel 2. 44 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Utama Penerangan
Karakteristik Listrik PLN Listrik Non-
PLN Bukan Listrik
Jenis Kelamin
Laki-Laki 98,68 1,13 0,19
Perempuan 98,17 1,83 0,00
Kuintil Pengeluaran
Kuintil 1 97,21 2,79 0,00
Kuintil 2 96,67 2,51 0,82
Kuintil 3 99,53 0,47 0,00
Kuintil 4 99,09 0,91 0,00
Kuintil 5 100,00 0,00 0,00
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang (2017).
Kedelapan, berdasarkan bahan bakar utama untuk memasak. Penggunaan
bahan bakar padat untuk keperluan memasak lebih rendah dibanding elpiji/gas
kota/biogas dalam berbagai karakteristik. Hal ini dapat diartikan bahwasannya
penduduk yang kurang mampu mayoritas menggunakn elpiji/gas kota/biogas.
Meskipun secara garis besar telah menggunakan elpiji/gas/biogas, akan tetapi
angka tersebut masih jauh tertinggal dibandingkan dengan penduduk yang
mampu pada kuantil 5 dengan persentase sebesar 89,04 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa konversi bahan bakar ke elpiji/gas/biogas masih perlu
dimasifkan mengingat penggunaan briket/arang/kayu bakar di sisi lain masih
tinggi.
Tabel 2. 45 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Bakar Utama untuk
Memasak
Karakteristik Tidak
Memasak
Bahan Bakar Utama untuk Memasak
Elpiji/Gas
kota/Biogas
Minyak
Tanah
Briket/Arang/Kayu
Bakar
Jenis Kelamin
Laki-Laki 0,97 65,94 0,11 32,98
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 82
Karakteristik Tidak
Memasak
Bahan Bakar Utama untuk Memasak
Elpiji/Gas
kota/Biogas
Minyak
Tanah
Briket/Arang/Kayu
Bakar
Perempuan 2,20 55,98 0,00 41,82
Kuintil Pengeluaran
Kuintil 1 0,58 53,66 0,00 45,76
Kuintil 2 2,81 51,28 0,00 45,91
Kuintil 3 0,78 62,07 0,00 37,16
Kuintil 4 1,17 65,81 0,43 32,59
Kuintil 5 0,75 89,04 0,00 16,21
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang (2017).
Berdasarkan kriteria yang telah dikemukakan sebelumnya, ada delapan
karakteristik perumahan di Kabupaten Lumajang antara lain: (i) masih terdapat
rumah tangga miskin dan sangat miskin yang tidak memiliki rumah sendiri; (ii)
material atap sebagian besar menggunakan genteng; (iii) material dinding
sebagian besar menggunakan tembok; (iv) material lantai sebagian besar
menggunakan marmer/granit/keramik sementara masih banyak pula rumah
tangga miskin dan sangat miskin memiliki rumah berlantai bambu/tanah; (v)
fasilitas buang air besar meskipun telah banyak berstatus milik sendiri, namun
masih banyak pula rumah tangga yang tidak memiliki/tidak menggunakan
fasilitas tersebut; (vi) sumber air untuk minum sebagian besar diambil dari sumur
air terlindung; (vii) hampir seluruh rumah tangga telah teraliri listrik PLN; dan
(vii) penggunaan elpiji/gas/biogas tinggi namun pada rumah tangga miskin dan
sangat miskin masih banyak menggunakan briket/arang/kayu bakar.
2.3.1.5 Ketentraman, Ketertiban Umum & Perlindungan Masyarakat
Setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Sesuai dengan undang-
undang HAM pasal 30 negara wajib memberikan perlindungan dan memberikan
ketentraman kepada masyrakat dengan menjaga ketertiban umum. Menurunkan
angka kriminalitas, menyelesaikan tindak pidana, dan tindakan preventif lain
merupakan jalan bagi pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang aman,
tentram, dan tertib.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 83
a. Jumlah Tindak Pidana yang Diselesaikan di Lumajang
Kejahatan merupakan salah satu masalah sosial yang timbul dari berbagai
permasalahan sosial seperti ketimpangan sosial. Kejahatan akan selalu ada jika
tidak ada kesetaraan dan rasa kurang puas yang ada dalam diri setiap manusia.
Kabupaten Lumajang berhasil menurunkan tingkat kejahatan yang sebelumnya
pada 2013 berjumlah 300 kasus yang terjadi menurun menjadi kurang dari 287
kasus pada 2016, namun nilai ini kembali meningkat di tahun 2017 menjadi 323
kasus. Hal ini menunjukkan bahwa upaya dari seluruh elemen telah berhasil
menciptakan lingkungan yang aman dan tentram.
Gambar 2. 23 Jumlah Tindak Pidana yang Diselesaikan Di Lumajang
Sumber: Badan Pusat Statistik 2017
Data menunjukkan bahwa tingkat penyelesaian tindak pidana di Kabupaten
Lumajang pada tahun 2013 sebesar 300 dari 318 jumlah tindak pidana yang
dilaporkan. Namun seiring berjalannya waktu, jumlah penyelesaian tindak pidana
semakin menurun menjadi sebesar 323 dari 549 jumlah tindak pidana yang
dilaporkan. Oleh karenanya, tingkat penyelesaian tindak pidana yang lebih tinggi
di Kabupaten Lumajang dibandingkan Jawa Timur secara keseluruhan pada
tahun 2013-2015; berbalik dengan kondisi yang bertolak belakang pada tahun
2016 dan 2017. Hal ini mengindikasikan bahwa penyelesaian tindak pidana ke
depan perlu ditingkatkan guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
penegakan hukum.
300
268
306287
323
0
50
100
150
200
250
300
350
2013 2014 2015 2016 2017
Tingkat Kejahatan Di Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 84
Tabel 2. 46 Perbandingan Jumlah Tindak Pidana yang dilaporkan dan Jumlah
Penyelesaikan Tindak Pidana Lumajang dan Jawa Timur
Tahun
Kab. Lumajang Jawa Timur
Jumlah Tindak
Pidana yang
dilaporkan
Jumlah
Penyelesaikan
Tindak Pidana
Jumlah Tindak
Pidana yang
dilaporkan
Jumlah
Penyelesaikan
Tindak Pidana
2013 318 300 23.774 14.301
2014 330 268 25.043 15.781
2015 406 306 31.308 21.878
2016 501 287 36.746 27.160
2017 549 323 29.960 23.912
Sumber : Kepolisian Negara Republik Indonesia, berbagai tahun
Selain tingkat penyelesaian tindak pidana, perlu untuk melihat tingkat
kriminalitas yang terjadi. Selama periode 2013-2016, angka kriminalitas di
Kabupaten Lumajang jauh lebih rendah daripada Jawa Timur secara keseluruhan.
Meskipun begitu, angka kriminalitas di Kabupaten Lumajang selama periode
2013-2017 mengalami fluktuasi di tiap tahunnya. Meskipun angka kriminalitas
selalu mengalami fluktuasi, namun tren peningkatan angka kriminalitas menjadi
perhatian serius bagi seluruh pemangku kepentingan. Hal ini menjadi penting
sebab meningkatnya angka kriminalitas seiring dengan penurunan kinerja
penyelesaian tindak pidana.
Upaya-upaya yang terus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang
dalam menjaga stabilitas dengan terus meningkatkan pengetahuan, pemahaman
wawasan kebangsaan dan pemantapan ideologi bagi aparat dan tokoh
masyarakat. Dalam mengantisipasi potensi kerawanan sosial politik telah
diupayakan langkah-langkah monitoring, deteksi dini dan pencegahan melalui
forum kewaspadaan dini masyarakat serta mengefektifkan kinerja Komunitas
Intelijen Daerah (KOMINDA). Disamping itu upaya lain yang ditempuh dengan
cara deteksi dini dan cegah dini wilayah yang berpotensi menimbulkan konflik,
khususnya SARA, pengamanan pemilihan kepala desa, penanggulangan huru
hara, patroli gabungan, patroli sambang desa, pengamanan hari besar.
Pada tahun 2013 BPBD Kabupaten Lumajang baru terbentuk, sehingga dalam
proses penyerapan anggaran rendah dan yang ditangani adalah masalah kejadian
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 85
banjir yang terjadi di Kecamatan Rowokangkung dan sekitar Sungai Bondoyudo.
Seiring dengan semakin solidnya OPD BPBD Kabupaten Lumajang dapat
memaksimalkan penyerapan anggaran dari tahun ke tahun, dan penanganan
bencana alamnya sudah bermacam jenis bencana yang ditangani, dari ancaman
gunung Semeru, sampai dengan potensi tsunami yang terjadi.
Pelaksanaan pembangunan diarahkan untuk pencapaian meningkatnya
kondusifitas Daerah, dengan indikator antara lain penurunan pelanggaran
masyarakat terhadap Perda, peningkatan wawasan masyarakat memahami hukum
dan HAM, peningkatan pelayanan kepada masyarakat naik, peningkatan
partisipasi masyarakat pada keamanan dan ketertiban lingkungan dan
peningkatan masyarakat berbudaya politik.
Tabel 2. 47 Pelanggaran Terhadap Perda Tahun 2013-2017
Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Pelanggaran masyarakat terhadap Perda 207 430 408 279 1847
Sumber : Satpol PP Kab. Lumajang Tahun 2017
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa kasus-kasus pelanggaran
terhadap Perda dalam periode tahun 2013-2017 mengalami peningkatan dari 207
kasus di tahun 2013 menjadi 1.847 kasus di tahun 2017, hal tersebut disebabkan
karena kesadaran masyarakat saat ini dinilai sangat berkurang untuk mematuhi
segala aturan yang berlaku khususnya pemahaman Perbub no. 54 tahun 2016
tentang reklame. Kenaikan pelanggaran Reklame dan baliho dikarenakan
menjelang pilkada khususnya pilbub dan pilgub juga promosi hasil produk-
produk pabrikan yang semakin marak, sehingga banyak sekali reklame, spanduk
dan baliho yang terpasang di pinggir-pinggir jalan dengan tanpa mengantongi ijin
dari dinas terkait. Penertiban tidak hanya pada merazia PKL liar tetapi juga
melakukan operasi penertiban, utamanya pada pamflet yang berupa spanduk,
baliho, rontek,dan aksi vandalisme.
Selanjutnya pada permasalahan kasus keamanan dan ketertiban masyarakat,
sebagaimana tergambar melalui tabel berikut :
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 86
Tabel 2. 4812 Data Perkembangan Kasus Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Tahun 2013 – 2017
No Jenis Kasus 2013 2014 2015 2016 2017
1 Sosial Politik / masalah
Kades 34 19 26 22 7
2 Sosial Budaya 28 8 30 19 12
3 Sosial Ekonomi / PHK 12 18 27 20 6
4 Tanah / Sengketa Tanah 2 4 0 6 2
5 Kejahatan Kriminal 364 435 426 600 568
Sumber : Badan Kesbangpol Kabupaten Lumajang
Dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 kasus keamanan dan ketertiban
masyarakat cenderung turun jumlahnya, akan tetapi pada angka kejahatan
kriminalitas mengalami kenaikan dari 364 di tahun 2013 menjadi 568 di tahun
2017. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan wawasan,moral,serta pemahaman
masyarakat tentang adanya UU – IT pada masyarakat khususnya pelajar dan
mahasiswa. Sementara itu dari angka indeks kriminalitas yang kerap terjadi di
Kabupaten Lumajang antara lain: kasus Curanmor, kasus Curat, Curas, serta
penipuan.
Tabel 2. 49 Kegiatan Wasbang, Hukum dan HAM Tahun 2013 – 2017
No. Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1. Peningkatan Toleransi
dan Kerukunan dalam
Kehidupan Beragama
2 Kegiatan 1 Kegiatan 1 kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan
2. Peningkatan Kesadaran
Masy. Akan Nilai-Nilai
Luhur Budaya Bangsa
1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan
3. Seminar, Talk Show,
Diskusi Peningkatan
Wawasan Kebangsaan
4 Kegiatan 2 Kegiatan 5 kegiatan 1 Kegiatan 3 Kegiatan
4. Penanaman Nilai – Nilai
Kepahlawanan
8 Kegiatan 8 Kegiatan 8 kegiatan 9 Kegiatan 10 kali upacara
5. Peningkatan Pemahaman
Perlindungan HAM
1 Kegiatan 1 Kegiatan 2 x 1 kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 4 x
rakoord
6. Penyuluhan Pencegahan
Peredaran/Peanggulangan
Minuman Keras dan
-- -- -- -- 1 Kegiatan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 87
No. Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Narkoba
7. Koord. Forum_forum
Diskusi Politik
2 Kegiatan 1 Kegiatan 5 kegiatan 3 Kegiatan 5 Kegiatan
8. Pembinaan Ormaspol 4 Kegiatan 3 Kegiatan 3 kegiatan 4 x kegiatan 4 x kegiatan
9. Fasilitasi Sosialisasi
Peraturan perundang -
undangan
-- -- -- -- 5 x kegiatan di
21 Kecamatan
Sumber : Badan Kesbangpol Kabupaten Lumajang
Tabel 2. 50 Pelayanan kepada masyarakat Tahun 2013-2017
No. Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1. Ijin Survey 215 kali 238 kali 233 kali 392 kali 511 kali
2. Rekom
keberadaan
LSM *)
Baru : 3
buah
Lama : 86
buah
Baru : 8
buah
Lama : 88
buah
Baru : 15
buah
Lama : 96
buah
Baru : 2
buah
Lama : 111
buah
-
Sumber : Badan Kesbangpol Kabupaten Lumajang
Tabel 2. 51 Masyarakat berbudaya politik
No Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Bantuan
parpol
11 partai
Rp. 1.526.554.837
21 partai
Rp.811.957.891
15 partai
Rp931.810.549
9 Partai
Rp. 966.164.276
10 Partai
Rp.1.026.538.956
2 Keterlibatan
peran
perempuan
dalam
parpol
3 Orang 9 orang 9 orang 9 orang 9 orang
Sumber : Badan Kesbangpol Kabupaten Lumajang
Sebagai langkah antisipasi mengingat Kabupaten Lumajang merupakan
wilayah rawan bencana karena geografis diapit 3 (tiga) gunung berapi yaitu :
Gunung Semeru (3.676 m), Gunung Bromo (3.292 m) dan Gunung Lamongan
serta berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Fakta inilah yang
menjadikan wilayah Kabupaten Lumajang rawan terhadap bencana alam (natural
disaster) seperti gempa bumi, tsunami, angin topan, dan ancaman letusan gunung
berapi. Selain jenis bencana alam tersebut, Kabupaten Lumajang juga memiliki
berbagai potensi ancaman bencana lain, seperti tanah longsor dan kebakaran
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 88
hutan. Belum lagi bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim global seperti
banjir, gelombang pasang, serta kekeringan dan angin puting beliung yang
hampir setiap tahun melanda di beberapa wilayah.
Pemerintah Kabupaten Lumajang dan masyarakat telah menyadari potensi
bencana luar biasa itu, dan sejumlah langkah yang merupakan bagian dari
mitigasi bencana telah dilakukan, antara lain :
1) Peringatan Dini Bencana ;
2) Penetapan Kawasan Rawan Bencana;
3) Pembentukan Tim Tanggap Darurat;
4) Pelatihan Evakuasi.
Tabel 2. 52 Daftar Rekapitulasi Kejadian Bencana Alam Tahun 2013 - 2017
No Tahun
Jenis kejadian
Banjir Tanah
longsor
Gempa
Bumi
Angin
puyuh/
kencang
Gelom-
bang
pasang
Keke
ringan
Keba
karan
Lain-
lain
Jml
1 2013 35 75 11 31 7 29 22 5 187
2 2014 9 25 2 20 2 24 47 26 131
3 2015 5 18 0 59 3 7 53 29 147
4 2016 16 25 1 31 6 3 30 31 143
5 2017 9 20 1 22 1 17 15 27 95
Jumlah 74 163 15 226 19 80 167 118 703
Sumber : BPBD Kabupaten Lumajang
Tabel 2. 53 Perbandingan Target dan Realisasi Capaian Indikator Pembangunan di
Bidang Ketentraman Umum dan Perlindungan Masyarakat Sampai Tahun 2017
No. Indikator Target (RPJMD)
Tahun 2017
Realisasi Capaian
Tahun 2017 Penjelasan
1
Persentase
Penurunan
Gangguan
Ketentraman
dan Ketertiban
Umum
67,46 10,79
2 Indeks Risiko
Bencana 184,8 148
Adanya peningkatan kapasitas
daerah yaitu dengan Pembentukan
Desa Tangguh Bencana, Geladi
lapang, Pelatihan Desa Evakuasi
Mandiri dan Pelatihan Penilaian
kerugian dan kerusakan, Pelatihan
kajian kebutuhan pasca bencana.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 89
2.3.1.6 Sosial
Pelaksanaan pembangunan urusan sosial diarahkan untuk mendukung
pencapaian sasaran prioritas pembangunan dengan indikator, penurunan jumlah
PMKS, peningkatan usaha produktif PMKS, peningkatan pemberdayaan PMKS dan
peningkatan swadaya masyarakat, dengan hasil capaian sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2. 54 Perbandingan Capaian Pembangunan Urusan Sosial Tahun 2013-
2017
No. Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1. Rasio anak
terlantar yang
mendapat bantuan
516 0 975 507 24
2. Rasio
penyandang cacat
yang mendapat
bantuan
110 25 210 55 127
3. Rasio anak
sekolah dari
KKM yang
mendapat bantuan
50 13.581 26.861 31.824 30.607
4. Rasio penanganan
terhadap PMKS
798 15.295 34.594 29.253 136
Sumber : Dinas Sosial Kab. Lumajang
Secara keseluruhan jumlah PMKS di Kabupaten Lumajang pada tahun
2017 sebanyak 95.464 orang. Berdasarkan hasil penjaringan/penertiban dan
dilakukan identifikasi jumlah riil sebanyak 449 orang, yang terdiri dari anjal
sebanyak 15 orang (15 laki-laki dan 0 perempuan), gelandangan sebanyak 4
orang (2 laki-laki dan 2 perempuan), gelandangan psikotik sebanyak 2 orang (1
laki-laki dan 1 perempuan) dan pengemis sebanyak 97 orang (79 laki-laki dan
18 perempuan).
Jumlah gelandangan selalu fluktuatif tiap tahunnya karena gelandangan
datang dan pergi silih berganti. Pihak Dinas Sosial akan membantu membawa
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 90
gelandangan yang sakit parah untuk dibawa ke Rumah Sakit setelah sembuh
bila memungkinkan akan dipindahkan ke panti.
Tabel 2. 55 Perbandingan PMKS di Kabupaten Lumajang Tahun 2013 – 2017
No. PMKS Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1. Gelandangan 15 51 6 6 4
2. Pengemis 604 624 17 97 97
3. Anak Jalanan 26 22 29 15 15
4. WTS 311 311 67 316 331
5. Gelandangan
Psikotik
36 0 48 0 2
Sumber : Dinas Sosial Kab. Lumajang
Sampai dengan tahun 2017 untuk merealisasikan salah satu prioritas
pembangunan, yaitu penanggulangan kemiskinan, pemerintah Kabupaten
Lumajang telah melakukan upaya antara lain pemberian subsidi kebutuhan
dasar bagi anak panti asuhan sebanyak 3088 orang di 57 panti, Pembinaan
lanjut bagi kelompok USEP (Usaha Sosial Ekonomi Produktif) dan KUBE
(Kelompok Usaha Bersama) tentang Bantuan Pengembangan Sarana Usaha
Melalui Elektronik Warung Gotong Royong KUBE Program Keluarga
Harapan dilakukan bagi 10 (Sepuluh) kelompok di Kecamatan yang ada di
Lumajang.
Tabel 2. 56 Perkembangan Unit Usaha PMKS Tahun 2013 – 2017
Sumber : Dinas Sosial Kab. Lumajang
Sampai dengan tahun 2017 terdapat 10 kelompok KUBE dengan total
modal yang berhasil dihimpun sebesar Rp. 300.000.000,- Selain itu pelaksanaan
program dan kegiatan dalam urusan sosial diarahkan pada upaya meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial,
No Jenis Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1 USEP Ternak Kambing 587 0 0 0 0
2 Modal Usaha 418 20 39 59 -
3. Bantuan sarana Usaha melalui
Elektronik Warung dan KUBE Jasa
0
10
klmpk
Jumlah 1.005 20 39 59 10
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 91
perlindungan bayi/anak terlantar, korban kekerasan dalam rumah tangga,
karang taruna korban bencana, lansia dan anak sekolah. Upaya yang telah
dilakukan adalah dengan pemberian bantuan, subsidi, pembinaan,
pendampingan terhadap anak panti asuhan, penyandang cacat, korban bencana,
korban kekerasan dan lansia rawan sosial.
Peningkatan swadaya sosial masyarakat mencerminkan menggambarkan
keberhasilan dalam membina dan memberdayakan masyarakat dalam
menanggulangi masalah kesejahteraan sosial. Perbandingan jumlah lembaga
swadaya sosial masyarakat dalam tahun 2013 – 2017 adalah sebagaimana tabel
berikut :
Tabel 2. 57 Jumlah LSM Di Kab. Lumajang Tahun 2013-2017
No LSM 2013 2014 2015 2016 2017
1 Orsosmas / Lembaga Kesejahteraan Sosial
a. Lembaga Kesejahteraan Sosial bentuk
panti
53 53 53 53 57
b. Lembaga Kesejahteraan Sosial bentuk
Non Panti
6 5 5 5 5
2 Karang Taruna & Aktif
a. Karang Taruna Kabupaten 1 Katar 1 Katar 1 Katar 1 Katar 1 Katar
b. Karang Taruna Kecamatan 21 Katar 21 Katar 21 Katar 21 Katar 21 Katar
c. Karang Taruna Desa/ Kelurahan 205 Katar 205 Katar 205 Katar 205 Katar 205 Katar
3 Karang Werda
- Karang Werda Desa/ Kelurahan 12 Krg Werda 12 Krg
Werda
12 Krg
Werda
12 Krg
Werda
10 Krg
Werda
4 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)
a. Forum Komunikasi Pekerja Sosial
Masyarakat(FK-PSM)
Kabupaten
b. TKSK Kecamatan
1 FK PSM
21 TKSK
1 FK PSM
21 TKSK
1 FK PSM
21 TKSK
1 FK PSM
21 TKSK
1 FK PSM
21
c. PSM Kecamatan 63 orang 63 orang 21 Orang 21 Orang 21
d. PSM Desa/Kelurahan 410 orang 410 orang 205 Orang 205 Orang 205
Sumber : Dinas Sosial Kab. Lumajang
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal untuk Urusan Sosial berdasarkan
Peraturan Menteri Sosial Nomor : 129 / HUK / 2008 dapat dijabarkan sebagai
berikut :
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 92
Tabel 2. 58 SPM Urusan Sosial Kabupaten Lumajang
No.
Jenis Pelayanan
Dasar & Sub
Kegiatan
Standar Pelayanan Minimal
Capaian
Tahun
2014
Capaian
Tahun
2015
Capaian
Tahun
2016
Capaian
Tahun
2017
Indikator Nilai
(%) Nilai (%) Nilai (%) Nilai (%) Nilai (%)
1 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial:
a. Pemberian
bantuan sosial
bagi Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial skala
Kabupaten/ Kota
Persentase (%) PMKS
skala kab/kota yang
memperoleh bantuan
sosial untuk
pemenuhan kebutuhan
dasar.
80 98,83 27,09 27,09 27
b. Pelaksanaan
kegiatan
pemberdayaan
sosial skala
Kabupaten/Kota
Persentase (%) PMKS
skala kab/kota yang
menerima program
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok
Usaha Bersama
(KUBE) atau
kelompok sosial
ekonomi sejenis
lainnya.
80 98,09 37 37
2 Penyediaan sarana dan prasarana social:
a. Penyediaan sarana
prasarana panti
sosial skala
kabupaten/kota
Presentase (%) panti
sosial skala
kabupaten/ kota yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.
80 80 80 80
b. Penyediaan sarana
prasarana
pelayanan luar
panti skala
Kabupaten/Kota
Presentase (%)
wahana kesejahteraan
sosial berbasis
masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.
60 60 60 60
3 Penanggulangan korban Bencana:
a. Bantuan sosial
bagi korban
bencana skala
Kabupaten/Kota
Presentase (%) korban
bencana skala
kabupaten/kota yang
menerima bantuan
sosial selama masa
tanggap darurat
80 0 80 80
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 93
No.
Jenis Pelayanan
Dasar & Sub
Kegiatan
Standar Pelayanan Minimal
Capaian
Tahun
2014
Capaian
Tahun
2015
Capaian
Tahun
2016
Capaian
Tahun
2017
Indikator Nilai
(%) Nilai (%) Nilai (%) Nilai (%) Nilai (%)
b. Evakuasi korban
bencana skala
Kabupaten/kota
Presentase (%) korban
bencana skala
kabupaten/kota yang
dievakuasi dengan
menggunakan sarana
prasarana tanggap
darurat lengkap
80 80 0 0
4 Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia
tidak potensial
Penyelenggaraan
jaminan sosial skala
Kabupaten/Kota
Presentase (%)
penyandang cacat
fisik dan mental, serta
lanjut usia tidak
potensial yang telah
menerima jaminan
sosial
40 80 34,36 34,36
2.3.2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
2.3.2.1 Tenaga Kerja
Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Lumajang dalam periode tahun
2013 - 2017 secara umum menunjukkan adanya perbaikan, yang terlihat dengan
semakin meningkatnya angkatan kerja dan menurunnya jumlah pengangguran
serta tingkat pengangguran terbuka.
Tabel 2. 59 Perkembangan Indikator Ketenagakerjaan Tahun 2013-2017
INDIKATOR 2013 2014 2015 2016 2017
Angk. Kerja (orang) 522.842 514.666 532.005 523.761 515.516
Jml Orang Bekerja
(orang)
512.072 500.104 518.184 509.358 500.530
Jml Penganggur (orang) 10.770 14.562 13.821 14.404 14.986
Tingk. Pengangguran
Terbuka
2,06 % 2,83 % 2,50 % 2,75 % 2,91 %
Upah Minimum
Kabupaten (Rp.)
1.011.950 1.120.000 1.437.000 1.437.000 1.555.552
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 94
Perluasan lapangan kerja dilaksanakan melalui program pelayanan
penempatan pencari kerja terdaftar (AKAL, AKAD, dan AKAN) dengan
dukungan peran sektor swasta dan masyarakat sebagaimana terlihat pada tabel
berikut :
Tabel 2. 60 Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2013-2017
No. Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 AKL 2.320 1.879 336 788 1.367
2 AKAD - 61 - - -
3 AKAN 180 186 405 186 260
Jumlah 2.500 2.126 741 974 1.627
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lumajang 2017
Selanjutnya capaian urusan ketenagakerjaan dapat dijelaskan melalui
indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2. 61 Capaian Indikator Makro Urusan Ketenagakerjaan
No Uraian Tahun
Ket 2013 2014 2015 2016 2017
1 Penduduk usia kerja ≥ 15
th (jiwa) 769.605 790.639 797.023 802.669 808.313 *)
2 Angkatan kerja ≥ 15 th
(orang) 522.842 514.666 532.005 523.761 515.516
*)
3 Tpak (%) 67,94 97,17 97,40 65,25 63,78 *)
4 Pdrb berlaku (ribu rp) - - - - -
5 Penduduk yang kerja
(orang) 512.072 500.104 518.184 509.358 500.530
*)
6 Jumlah perusahaan 602 644 644 580 670
7 Penganggur terbuka
(orang) 10.770 14.562 13.821 14.404 14.986
*)
8 Tk penganggur terbuka (%) 2,06 2,83 2,50 2,75 2,91 *)
9 Jumlah pencari kerja (kartu
kuning) 7.143 3.287 2626 2.776 1.856
10 Jumlah penempatan naker
akad - 61 - - -
11 Jumlah penempatan antar
kerja lokal 2.320 1.879 336 788 1.367
12 Phk (kasus) 1 - 4 3 0
13 Jumlah tk phk 1 - 43 3 0
14 Rata-rata kebutuhan hidup
layak 1.011.956 1.072.589 1.112.312 1.476.250 1.630.446
Rp
15 Rata-rata upah minimum 1.011.950 1.120.000 1.437.000 1.555.552 1.691.041 Rp
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 95
No Uraian Tahun
Ket 2013 2014 2015 2016 2017
kota (umk)
16 Capaian umk thd khl 100 104,42 115,79 105,37 103,7 %
17 Penempatan tenaga kerja 2.500 2.126 888 974 863 Pencaker
18 Penyerapan tenaga kerja
700 600 480 98 764
Penganggur
& Setengah
Penganggur
19 Jumlah tenaga kerja yang
yang dilatih 440 446 303 480 200
20 Jumlah tenaga kerja yang
diterima (melalui bkt/bursa
kerja terbuka)
508 869 97 319 230
21 Jumlah sp/sb 5 8 5 6 2
22 Jumlah produk perjanjian
kerja bersama 43 3 3 1 1
23 Jumlah kasus perselisihan
hubungan industrial (hi) 7 5 1 4 5
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kab. Lumajang Tahun 2017
*) angka estimasi RTK Prop Jatim diolah
2.3.2.2 Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Pengarusutamaan gender atau disingkat PUG adalah strategi yang
dilakukan secara rasional dan sistimatis untuk mencapai dan mewujudkan
kesetaraan dan keadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan manusia
(rumah tangga, masyarakat dan negara), melalui kebijakan dan program yang
memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan
dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari
seluruh kebijakan dan program diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Namun perwujudan tersebut belum dapat menjamin terpenuhinya
akses, partisipasi kontrol, serta manfaat yang setara bagi laki-laki dan
perempuan dalam pembangunan yang berdampak berkurangnya kesenjangan
gender. Untuk itu perlu didukung dengan perencanaan yang responsif gender
guna mendorong terwujudnya Anggaran Responsif Gender (ARG), yang dapat
meningkatkan kedudukan, peran dan kualitas perempuan serta upaya
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 96
mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Peningkatan peran perempuan dalam pemerintahan dan lembaga
perekonomian adalah indikator yang menggambarkan peningkatan kualitas
sumber daya manusia perempuan yang berperan serta dalam pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Perkembangan jumlah perempuan yang berperan di berbagai bidang
sampai tahun 2017 adalah sebagai berikut, jumlah perempuan yang bekerja di
Lembaga publik/pemerintah sebanyak 3.667 orang atau 0,018 persen dari
jumlah angkatan kerja perempuan sebanyak 199.879 orang, jumlah tersebut
telah mencapai 17 persen dari target yang telah ditetapkan dalam RPJMD atau
meningkat sebesar 11.810 orang atau 0,0014 persen. Sedangkan perempuan
yang bekerja di sektor swasta sebanyak 196.212 orang atau 98 persen dari
jumlah angkatan kerja perempuan sejumlah 199.879 orang dari target sebanyak
11.810 orang.
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal untuk Urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Anak berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Tabel 2. 62 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal untuk Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Anak
No Jenis
Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Indikator Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
I Penanganan
Pengaduan/
Laporan
Korban
Kekerasan
Terhadap
Perempuan
dan Anak
1. Cakupan Perempuan dan
Anak Korban Kekerasan
yang Mendapatkan
Penanganan Pengaduan
oleh Petugas Terlatih di
dalam Unit Pelayanan
Terpadu
100% 100% 100% 100% 100%
II Pelayanan 2. Cakupan Perempuan dan 100% 100% 100% 100% 100%
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 97
No Jenis
Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Indikator Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesehatan
Bagi
Perempuan
dan Anak
Korban
Kekerasan
Anak Korban Kekerasan
yang Mendapatkan
Layanan Kesehatan oleh
Tenaga Kesehatan Terlatih
di Puskesmas Mampu
Tatalaksana KtP/A dan
PPT / PKT di RS
III Rehabilitasi
Sosial Bagi
Perempuan
dan Anak
Korban
Kekerasan
3. Cakupan Layanan
Rehabilitasi Sosial yang
Diberikan oleh Petugas
Rehabilitasi social Terlatih
Bagi Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan di
dalam Unit Pelayanan
Terpadu
75% 100% 100% 100% 100%
4. Cakupan Layanan
Bimbingan Rohani yang
Diberikan Oleh Petugas
Bimbingan Rohani
Terlatih Bagi Perempuan
dan Anak Korban
Kekerasan di Dalam Unit
Pelayanan Terpadu
75% 100% 100% 100% 100%
IV Penegakan
dan Bantuan
Hukum Bagi
Perempuan
dan Anak
Korban
Kekerasan
5. Cakupan Penegakan
Hukum dari Tingkat
Penyidikan sampai dengan
Putusan Pengadilan atas
Kasus-kasus Kekerasan
terhadap Perempuan dan
Anak
80% 91% - 84% 84%
6. Cakupan Perempuan dan
Anak Korban Kekerasan
yang Mendapatkan
Layanan Bantuan Hukum
50% 0% - 100% 100%
V Pemulangan
dan
Reintegrasi
Sosial Bagi
Perempuan
dan Anak
Korban
Kekerasan
7. Cakupan Layanan
Pemulangan Bagi
Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan
50% 100% 100% 100% 100%
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 98
No Jenis
Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Indikator Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
8. Cakupan Layanan
Reintegrasi Sosial Bagi
Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Dinas Dalduk, KB dan PP Kabupaten Lumajang 2017
2.3.2.3 Pangan
Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub sistem
ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem konsumsi. Sub sistem
ketersediaan mencakup pengaturan kestabilan dan kesinambungan penyediaan
pangan yang berasal dari produksi kabupaten, cadangan pangan dalam
kabupaten maupun dari luar kabupaten. Sub sistem distribusi mencakup
pengaturan untuk menjamin aksesibilitas penduduk secara fisik dan ekonomi
terhadap pangan antar wilayah dan waktu serta stabilitas harga pangan strategis.
Sub sistim konsumsi mencakup pengolahan pangan di tingkat daerah maupun
rumah tangga. untuk menjamin setiap individu memperoleh pangan dalam
jumlah, gizi, keamanan, keragaman dan keterjangkauan sesuai kebutuhan dan
pilihan.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 99
Tabel 2. 63 Skor Pola Pangan Harapan Kabupaten Lumajang Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2013 – 2017
No Kelompok
Pangan
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Skor
AKE
Skor
Mak
Skor
PPH
Skor
AKE
Skor
Mak
Skor
PPH
Skor
AKE
Skor
Mak
Sko
r
PPH
Sko
r
AK
E
Skor
Mak
Skor
PPH
Skor
AKE
Skor
Mak
Skor
PPH
1 Padi-padian 25,80 25,00 25,00 25,80 25,00 25,00 26,1 25,,0 25,0 26.0 25,0 25,0 25,5 25,0 25,0
2 Umbi-umbian 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,7 2,5 2,5
3 Pangan hewani 15,50 24,00 15,50 16,20 24,00 16,20 16,9 24,0 16,9 17,1 24,0 17,1 17,8 24,0 17,8
4 Minyak dan
lemak
5,10 5,00 5,00 5,10 5,00 5,00 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 4,8 5,0 4,8
5 Buah/Biji
berminyak
1,70 1,00 1,00 1,70 1,00 1,00 1,7 1,0 1,0 1,7 1,0 1,0 1,8 1,0 1,0
6 Kacang-
kacangan
18,50 10,00 10,00 18,50 10,00 10,00 18,6 10,0 10,0 18,8 10,0 10,0 19,2 10,0 10,0
7 Gula 2,20 2,50 2,20 2,40 2,50 2,40 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,6 2,5 2,5
8 Sayur dan buah 24,60 30,00 24,60 25,10 30,00 25,10 25,8 30,0 25,8 25,9 30,0 25,9 26,9 30,0 26,9
9 Lain-lain 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Jumlah 96 100 85,81 96 100 87,16 99,1 100 88,77 99,7 100, 89,1 101,4 100 90,58
*AKE = Angka Kecukupan Energi
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 100
Untuk pencapaian ketersediaan kalori atau pangan rata-rata 101
persen, sedangkan untuk kelompok padi-padian 101 persen, umbi-umbian 101
persen, pangan hewani 101 persen, minyak dan lemak 101 persen, buah/biji
berminyak 101 persen, kacang-kacangan 101 persen, gula 101 persen dan
sayur/buah 101 persen.
Untuk konsumsi bahan pangan rata-rata juga mencapai 99 persen,
sedangkan untuk kelompok padi-padian 96 persen, umbi-umbian 94 persen,
pangan hewani 94 persen, minyak dan lemak 108 persen, buah/biji berminyak
110 persen, kacang-kacangan 112 persen, gula 101 persen dan sayur/buah 103
persen. Realisasi Ketersediaan dan Konsumsi kalori tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. 64 Realisasi Ketersediaan Kalori Tahun 2013 sampai 2017
Jenis Pangan Ketersediaan Kalori
2013 2014 2015 2016 2017
Padi-padian
Kkal/Kap/Hr
Target 3,385.96 3,365.30 3,343.43 1.341,47 1.411,20
Realisasi 3,245.53 3,251.00 3.320,00 1.360,39 1.419,08
Umbi-umbian
Kkal/Kap/Hr
Target 249.54 248.02 246.61 102,70 108,04
Realisasi 253.27 275.00 238,00 104,15 108,65
Pangan hewani
Kkal/Kap/Hr
Target 196.17 194.98 193.71 79,34 83,30
Realisasi 191.15 328.00 281,00 80,30 83,76
Minyak dan lemak
Kkal/Kap/Hr
Target 182.72 181.60 180.42 74,09 77,94
Realisasi 181.95 129.00 181,00 75,13 78,37
Buah/biji berminyak
Kkal/Kap/Hr
Target 60.39 60.02 59.63 25,75 26,80
Realisasi 58.35 35.00 42,00 25,84 26,95
Kacang-Kacangan
Kkal/Kap/Hr
Target 178.53 177.44 176.29 73,62 77,11
Realisasi 177.97 384.00 222,00 74,34 77,54
Gula
Kkal/Kap/Hr
Target 1,031.03 542,94 571,17
Realisasi 1,017.37 550,59 574,35
Sayuran dan Buah
Kkal/Kap/Hr
Target 1,244.76 1,237.17 1,229.13 610,44 642,99
Realisasi 1,297.10 1,206.10 1227,00 619,81 646,55
Rata-Rata
Kkal/Kap/Hr
Target 6.529,1 5.464,53 5.429,53 2.850,35 2.998,55
Realisasi 6.422,69 5.608,00 5.511,00 2.890,55 3.015,25
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 101
Tabel 2. 65 Realisasi Konsumsi Kalori Tahun 2013 sampai 2017
Jenis Pangan Konsumsi Kalori
2013 2014 2015 2016 2017
Padi-padian
Kkal/Kap/Hr
Target 1,068.79 1,058.96 1,052.80 1068,4 1.068,4
Realisasi 1,030.70 1,030.10 1,042.10 1.039,00 1.021,5
Umbi-umbian
Kkal/Kap/Hr
Target 71.14 111.00 110.28 109,4 108,4
Realisasi 102.00 102.00 99.50 100,4 102,2
Pangan hewani
Kkal/Kap/Hr
Target 165.35 176.62 175.47 182,7 186,8
Realisasi 155. 30 161.50 169.50 171,50 176,5
Minyak dan lemak
Kkal/Kap/Hr
Target 176.61 179.95 178.78 183,2 186,3
Realisasi 204.90 204.90 201.10 202,00 200,6
Buah/biji berminyak
Kkal/Kap/Hr
Target 51.85 53.02 52.68 58,1 62,4
Realisasi 67.80 67.80 67.90 68,30 68,9
Kacang-Kacangan
Kkal/Kap/Hr
Target 151.74 144.35 143.41 159,6 162,8
Realisasi 185.50 185.50 185.50 187,70 182,8
Gula
Kkal/Kap/Hr
Target 77.50 102,00 104
Realisasi 87.60 101,00 104,6
Sayuran dan Buah
Kkal/Kap/Hr
Target 86.85 91.59 90.99 98,1 106,8
Realisasi 98.40 100.50 103.40 103,80 110,4
Rata-Rata
Kkal/Kap/Hr
Target 1.849,85 1.804,41 1.815,49 1,983,6 2,000,0
Realisasi 1.954,8 1.869,00 1.869,30 1.973,7 1992,8
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang
Pengembangan kinerja lumbung pangan sampai pada tahun 2017,
dapat disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2. 66 Jumlah Lumbung Pangan di Kabupaten Lumajang Tahun 2017
No. Kecamatan Jumlah Lumbung Pangan
Jumlah sederhana Maju Modern
1 Jatiroto - - 3 3
2 Pasrujambe - - 5 5
3 Sukodono - - 1 1
4 Pasirian - - 4 4
5 Kunir - - 6 6
6 Tekung - - 1 1
7 Lumajang - - 3 3
8 Candipuro - - 3 3
9 Tempursari - - 5 5
10 Padang - - 4 4
11 Senduro - - 3 3
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 102
No. Kecamatan Jumlah Lumbung Pangan
Jumlah sederhana Maju Modern
12 Gucialit - - 2 2
13 Ranuyoso - - 2 2
14 Randuagung - - 1 1
15 Pronojiwo - - 1 1
16 Tempeh - - 5 5
17 Rowokangkung - - 1 1
18 Yosowilangun - - 4 4
19 Klakah - - 2 2
20 Sumbersuko - - 2 2
21 Kedungjajang - - 1 1
Jumlah - 57 57
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal untuk Urusan Ketahanan
Pangan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
65/Permentan/OT.140/12/2010 dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 2. 67 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal untuk Urusan Ketahanan Pangan
No
Jenis
Pelayanan
Dasar
Standar Pelayanan
Minimal
Capaian
Tahun
2014
Capaian
Tahun
2015
Capaian
Tahun
2016
Capaian
Tahun
2017
Indikator Nilai
(%) Nilai (%) Nilai (%) Nilai (%) Nilai (%)
A. Ketersediaa
n dan
Cadangan
Pangan
1 Ketersediaan
Energi dan
Protein Per
Kapita
90 310,09
Kkal
271,14 gr
101,50
KKal
102,03
Kkal
142,44
Kkal
144,58
Kkal
3,015.25
Kkal
110.10
gram
2 Penguatan
Cadangan
Pangan
60 50,35 51,89 80,61 76,59
B. Distribusi
dan Akses
Pangan
3 Ketersediaan
Informasi
Pasokan,
Harga dan
Akses
Pangan di
Daerah
90 81,46 87,06 90,81 95,71
4 Stabilitas
Harga dan
Pasokan
Pangan
90 87,46 89,96 88,78 88,78
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 103
No
Jenis
Pelayanan
Dasar
Standar Pelayanan
Minimal
Capaian
Tahun
2014
Capaian
Tahun
2015
Capaian
Tahun
2016
Capaian
Tahun
2017
Indikator Nilai
(%) Nilai (%) Nilai (%) Nilai (%) Nilai (%)
C. Penganekar
agaman
dan
Keamanan
Pangan
5 Skor Pola
Pangan
Harapan
(PPH)
90 87,16 88,77 89,10 94,07
6 Pengawasan
dan
Pembinaan
Keamanan
Pangan
80 100 81,67 100 100
D. Penangana
n
Kerawanan
Pangan
7 Penanganan
Daerah
Rawan
Pangan
60 100 100 100 100
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang
2.3.2.4 Pertanahan
Adapun rencana penggunaan tanah di Kabupaten Lumajang sesuai Perda
RT RW Kabupaten Lumajang adalah sebagai berikut:
a. Kawasan Pertanian
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa
c. Kawasan Pertambangan
d. Kawasan Permukiman
e. Kawasan Pendidikan
f. Kawasan Pemerintahan dan Perkantoran
g. Kawasan Peruntukan Industri
h. Kawasan Peruntukan Pariwisata
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 104
2.3.2.5 Lingkungan Hidup
Kesejahteraan sosial dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan hidup
tempat seluruh penduduk bermukim. Kondisi lingkungan hidup daerah di
Indonesia diukur melalui Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). IKLH
berguna untuk memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di
tingkat pusat dan daerah tentang kondisi lingkungan tingkat nasional dan daerah
sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan. Selain itu, IKLH juga sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada publik tentang pencapaian target program-program
pemerintah di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Indikator yang digunakan dalam perhitungan IKLH antara lain Kualitas/
Pencemaran Air, Kualitas/ Pencemaran Udara, dan Tutupan Hutan/Lahan.
Sejauh ini, kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Lumajang jauh lebih
baik daripada Jawa Timur secara keseluruhan. Dengan IKLH Kabupaten
Lumajang pada tahun 2012 sebesar 79,23, maka dapat dikategorikan kualitas
lingkungan hidupnya berstatus baik. Hanya saja perbaikan pada indeks kualitas
air perlu dilakukan sebab capaiannya hanya sebesar 54,69. Hal itu berarti
kualitas air di Kabupaten Lumajang berstatus sangat buruk sehingga diperlukan
perlindungan dan pengelolaan air secara optimal.
Gambar 2. 24 Perbandingan IKLH Lumajang dan Jawa Timur
Sumber: IKLH Kemen KLH (2017) & IKPLHD Kab. Lumajang (2017)
66,29
66,02
85,49
52,77
76,64
88,14
83,87
54,06
0 20 40 60 80 100
IKLH
Indeks Tutupan Hutan/Lahan
Indeks Kualitas Udara
Indeks Kualitas Air
Lumajang
Jawa Timur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 105
Secara umum, perbandingan antara KAbupaten Lumajang dengan
Provinsi Jawa Timut dapat di lihat pada table berikut :
Tabel 2.68 IKLH Kabupaten Lumajang Tahun 2013-2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Indeks kualitas air 51,25 53,13 53,44 54,69 54,06
2 Indeks kualitas Udara 77,93 78,63 79,23 83,32 83,87
3 Indeks tutupan lahan 87,62 87,76 87,96 88,13 88,14
4 IKLH 73,80 74,63 74,98 76,66 76,64
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang
Tabel 2.69 IKLH Provinsi Jawa Timur tahun 2013-2027
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Indeks kualitas air 52,11 52,36 52,51 50,75 52,77
2 Indeks kualitas Udara 88,76 89,43 91,09 83,37 85,49
3 Indeks tutupan lahan 64,47 64,37 64,01 61,40 62,02
4 IKLH 68,05 68,29 68,68 66,81 66,29
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang
Dari tabel di atas, sebenarnya dapat di simpulkan bahwa pencapaian
IKLH Kabupaten Lumajang masih di atas rata rata Jawa Timur. Meski
demikian isu lingkungan hidup tetap menjadi salah satu focus Kabupaten
Lumajang 5 tahun ke depan.
2.3.2.6 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
perkembangan pembangunan kependudukan di suatu wilayah ditandai
dengan pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
lahir, meninggal, pindah dan datang. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
faktor pertumbuhan penduduk yang dominan di Kabupaten Lumajang adalah
faktor kelahiran sedangkan ditinjau dari sisi migrasi netto, maka Kabupaten
Lumajang termasuk migrasi netto negatif karena jumlah penduduk yang keluar
lebih banyak dari jumlah penduduk yang masuk.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 106
Tabel 2. 70 Perkembangan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
di Kabupaten Lumajang Tahun 2013 – 2017
Tahun Jumlah Penduduk
(Jiwa) Laju Pertumbuhan
2013 1.101.665 0,37
2014 1.121.083 0,25
2015 1.054.856 0,37
2016 1.009.263 0,37
2017 1.108.060
Sumber : Dispenduk Capil dan Disdalduk PP, KB
Tabel 2. 71 Capaian indikator urusan kependudukan dan catatan sipil
Tahun 2013-2017
No. Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1. Penduduk Kabupaten Lumajang
secara registrasi
1.101.665 1.121.083 1.104.856 1.099.263 1.108.060
2. Jumlah penduduk wajib berKTP 894.545 862.520 881.288 860.396 854.144
3. Jumlah penduduk yang sudah
ber KTP
710.892 730.521 731.346 752.539 714.733
4. Jumlah penduduk yang belum
berKTP
183.653 132.003 149.942 107.857 119.893
5. Keluarga yang memiliki KK 331.118 323.998 300.371 319.666 323.313
6. Pelayanan Akte 30.662 451.235 675.821 694.238 711.140
7. Rata-rata pelayanan waktu
penyelesaian KTP per jiwa
- 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari
8. Rata-rata pelayanan waktu
penyelesaian KK per KK
1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari
9. Rata-rata pelayanan waktu
penyelesaian akte per jiwa/lmbr
10 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari
10. Rata-rata pelayanan waktu
penyelesaian dokumen
kependudukan lainnya per
jiwa/lmbr
1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
2.3.2.7 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berupaya meningkatkan
partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam berbagai sektor pembangunan.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 107
Untuk mewujudkan masyarakat yang partisipatif dan sejahtera yakni
masyarakat yang memiliki kesadaran untuk ikut serta berperan aktif dan peduli
dalam pembangunan diimplementasikan dalam Gerakan Membangun
Masyarakat Sehat (Gerbangmas) yang telah direvitalisasi kembali menjadi
Gerbangmas Siaga.
Upaya pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan pemberian dana
stimulan dilaksanakan di tingkat desa/kelurahan yang bertujuan untuk
mendorong pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi dan swadaya dalam
pembangunan, peningkatan infrastruktur lingkungan pemukiman serta
meningkatkan peran lembaga kemasyarakatan di desa/kelurahan.
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan juga dilaksanakan
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Pedesaan dan Perkotaan yang bertujuan untuk mensinergikan program
penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dengan
membantu masyarakat untuk mampu mengidentifikasi persoalan kemiskinan di
wilayahnya yang selanjutnya bersama stakeholder terkait merumuskan langkah-
langkah strategis untuk mengatasinya, sehingga diharapkan dapat terwujud
masyarakat yang berdaya dan mandiri. Dalam PNPM masyarakat mempunyai
peran yang besar dan strategis dalam mengelola kegiatan ekonomi (perguliran
dana), kegiatan sosial dan kegiatan lingkungan, meskipun PNPM Mpd sudah
berakhir pada tahun 2015 tetapi kegiatan masih tetap dilaksanakan dengan
pelestarian aset yang masih dikekola oleh BKAD dan UPK. Selian itu
Pemberdayaan masyarakat dalam Pembangunan khususnya pembangunan
Ekonomi dilaksanakan melalui Badan Usaha Milik Desa ( BUMDesa ) yang
merupakan suatu lembaga perekonomian Desa yang memiliki peranan penting
dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, Desa dan Pemerintah Dsa.
Dengan demikian kegiatan pemberdayaan ekonomi Badan Usaha Milik Desa
secara ideal merupakan bagian dari pembangunan usaha peningkatan ekonomi
lokal dan regional dalam lingkup perekonomian Nasional berbasis
pemberdayaan masyarakat dan desa.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 108
Tabel 2. 72 Data Aset Per Kecamatan
No Kecamatan Jumlah
Desa
Total Dana
Perguliran
Perkiraan Nilai
Aset Lain
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
`6
17
18
19
20
Sukodono
Senduro
Gucialit
Padang
Pasrujambe
Sumbersuko
Pasirian
Tempeh
Candipuro
Pronojiwo
Tempursari
Ranuyoso
Klakah
Randuagung
Kedungjajang
Yosowilangun
Rowokangkung
Jatiroto
Kunir
Tekung
10
12
9
9
7
8
11
13
10
6
7
11
12
12
12
12
7
6
11
8
3,827,880,426
3,829,005,830
2,307,521,747
3,861,800,936
2,370,091,850
2,360,000,000
3,003,632,554
3,574,133,293
5,194,998,314
3,964,708,068
4,240,294,602
3,971,601,565
3,496,595,357
515,000,000
2,788,870,114
2,878,678,172
2,689,877,781
2,656,892,573
2,928,256,701
1,558,359,312
598,401,022
227,889,028
11,200,000
41,016,271
49,050,000
5,000,000
8,787,515
417,100,000
695,922,809
603,359,000
430,460,916
492,635,559
82,866,389
-
268,210,000
27,760,417
43,995,000
33,684,000
560,891,255
600,000,000
Jumlah 193 62,018,199,195 5,198,229,181
Sumber : DPM Desa Kab. Lumajang
2.3.2.8 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Pelaksanaan pembangunan urusan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana periode tahun anggaran 2013-2017 dapat dilihat dari
capaian pada tabel berikut :.
Tabel 2. 73 Capaian indikator urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
No Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Peserta KB
Aktif
192.118
akseptor
186.421
Akseptor
183.345
Akseptor
172. 627
Akseptor
178.964
Akseptor
2 Peserta KB Baru 32.081
akseptor
27.747
Akseptor
24.984
Akseptor
24.487
Akseptor
26.889
Akseptor
3 Pasangan Usia
Subur
248.820
PUS
243.214
PUS
237.955
PUS
228.894
PUS
232.766
PUS
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 109
4 Peserta KB Pria 3.942
akseptor
727
Akseptor
731
Akseptor
4.033
Akseptor
3.799
Akseptor
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan PP Kab. Lumajang
Dari indikator Peserta KB Aktif dan baru capaian untuk periode tahun
2013-2016 mengalami penurunan, tetapi pada tahun 2016 dari sebanyak
172.627 akseptor meningkat menjadi 178.964 akseptor pada tahun 2017 atau
sebesar 6.337 orang (3,7 persen), dan peserta KB baru capaian untuk tahun
2016 sebanyak 24.487 akseptor meningkat menjadi 26.889 akseptor pada tahun
2017 atau sebesar 2.402 akseptor (10 persen) hal ini dikarenakan promosi dan
advokasi program keluarga berencana, revitalisasi posyandu dan berbagai
fasilitasi program KB dan Keluarga Sejahtera serta dukungan ADD dalam
meningkatkan peserta KB MKJP.
Pada umumnya peserta KB lebih memilih alat kontrasepsi yang
hormonal seperti suntik dan implant dibanding metode alat kontrasepsi jangka
panjang. Jumlah peserta KB dan metode alat kontrasepsi yang digunakan
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 74 Jumlah Peserta KB Aktif dan Metode Kontrasepsi yang Digunakan
Tahun 2013 - 2017
No. Alat Jumlah Akseptor
Kontrasepsi 2013 2014 2015 2016 2017
MKJ Panjang 85.779 76.454 72.482 67.915 71.930
1 IUD (Spiral) 34.618 24.338 22.848 19.839 20.722
2 MOP (Steril Laki-laki) 774 780 716 684 707
3 MOW (Steril Perempuan) 8.379 8397 7.965 7.540 7.841
4 Implant 42.008 42.939 40.953 39.852 42.660
MKJ Pendek 106.339 109.967 110.863 104.712 107.034
5 Suntik 65.440 67.586 70.310 68.236 70.948
6 Pil 37.731 39.306 37.450 33.127 32.287
7 Kondom 3.168 3.075 3.103 3.349 3.799
Jumlah 192.118 186.421 183.345 172.627 178.964
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan PP Kab. Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 110
2.3.2.8.1 Perhubungan
Peningkatan jumlah kendaraan di Kabupaten Lumajang yang tidak
sebanding dengan peningkatan ruas jalan memerlukan penanganan di sektor
perhubungan secara optimal, guna mewujudkan pelayanan perhubungan yang
handal, efektif, terkoordinasi dan berkesinambungan. Pelayanan perhubungan
yang baik dan berkelanjutan akan berdampak positif terhadap pembangunan
baik di Kabupaten Lumajang maupun daerah sekitarnya.
Tabel 2. 75 Capaian indikator urusan perhubungan 2013-2017
No Uraian Tahun
Satuan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Angkutan umum 506 753 353 449 324 Unit
2 Angkutan Barang 9.331 14.836 11.168 14.326 10.816 Unit
3 Angka kecelakaan lalu lintas 379 351 369 400 443 Kasus
4 Angka pelanggaran lalu lintas 525 8.248 15.445 13.267 17.758 Kasus
5 Jumlah kendaraan wajib uji 20.638 31.890 23.460 12.268 11.375 Unit
6 Jumlah kendaraan sudah
melakukan uji kelayakan 14.857 31.576 31.790 15.854 15.644 Unit
Sumber data : Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang
Tabel 2. 76 Perkembangan PAD Dari Urusan Perhubungan Tahun 2013 –
2017
No Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Pendapatan retribusi
parkir 4.248.136.500 4.389.883.500 4.601.956.000 4.669.547.000 4.807.396.500
2 Pendapatan retribusi
uji kir 960.232.500 1.802.857.500 1.218.425.000 1.226.615.000 1.218.470.000
3 Pendapatan retribusi
terminal 226.362.100 237.112.900 255.571.700 255.843.700 113.110.600
4 Pendapatan retribusi
tempat khusus
parkir
16.513.000 17.603.500 18.360.500 23.258.000 24.015.000
5 Pendapatan retribusi
ijin trayek 5.700.000 7.570.000 8.615.000 11.125.000 12.320.000
Jumlah 5.456.944.100 5.735.027.400 6.102.928.200 6.289.519.000 6.175.312.100
Sumber data : Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 111
2.3.2.9 Komunikasi dan Informatika
Hasil pelaksanaan pembangunan pada tahun 2013 - 2017 untuk urusan
komunikasi dan informasi adalah sebagai berikut :
1) Kerjasama Informasi dengan Mass media Kegiatan adalah
Terselenggaranya Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah ke
seluruh Wilayah Kecamatan, 198 Desa dan 7 Kelurahan melalui
Kerjasama dengan Media massa.
2) Penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat
agar adanya keseimbangan pengetahuan dan informasi dalam
pelaksanaan pembangunan antara penyelenggara pemerintah daerah
dan masyarakat perlu adanya penyuluhan/sosialisasi kepada
masyarakat.
3) Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi
yang dilaksanakan yaitu : Terselenggaranya Kegiatan Pembinaan
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) untuk penyampaian informasi
sebanyak 3 kali penyebarluasan informasi Pembangunan Daerah
melalui Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
4) Forum Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang
dilaksanakan yaitu : Terselenggaranya kegiatan Forum Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) untuk penyampaian
informasi sebanyak 3 kali Penyebarluasan informasi Pembangunan
Daerah melalui Sosialisasi Penguatan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) Pembantu yang ada diseluruh OPD dan
Bimbingan Teknis Jurnalistik terhadap seluruh Operator Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu.
5) Pembinaan terhadap Operator Website OPD Kegiatan yang
dilaksanakan yaitu : Terselenggaranya kegiatan Bimbingan Teknis
Pengelolaan Website untuk penyampaian informasi sebanyak 2 kali
terhadap seluruh Operator Website yang ada di seluruh OPD.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 112
Selanjutnya dalam menyebarluaskan informasi pembangunan daerah
sebagaimana berikut :
1) Perkembangan informatika di Kabupaten Lumajang telah mampu
mendukung terwujudnya e-government di Kabupaten Lumajang.
Portal web www.lumajangkab.go.id terus dikembangkan yang
bertujuan untuk diseminasi informasi dan meningkatkan kemudahan
komunikasi antara Pemerintah Kabupaten dan masyarakat. Semakian
banyak media informasi dan komunikasi yang tersedia antara
pemerintah dengan masyarakat. Saat ini portal web
www.lumajangkab.go.id memiliki 19 sub domain yang dikelola oleh
masing-masing instansi ditambah 198 sub domain desa yang dikelola
oleh masing-masing desa. Koneksi internet berkapasitas 142 Mbps
yang digunakan untuk menunjang operasional seluruh server portal
web www.lumajangkab.go.id beserta seluruh sub domain yang ada.
Tabel 2. 77 Capaian indikator urusan komunikasi dan informatika
Jumlah Pengunjung Website Pemerintah Kab. Lumajang
Uraian Tahun
Ket 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Pengunjung
Website
380 470 577 1.070.691 2.498
Sumber : Dinas Kominfo Kabupaten Lumajang
2) Pemerintah telah membuka saluran khusus bagi masyarakat yang
ingin menyampaikan aspirasinya melalui website
(pengaduan.lumajangkab.go.id). Peningkatan ini disebabkan oleh
kemudahan sistem dan kecepatan respon dari masing-masing OPD
sedangkan salah satu penyebab minimnya jumlah pengaduan adalah
adanya maintenance sistem, jaringan, server serta pengembangan
aplikasi layanan pengaduan sehingga aplikasi layanan pengaduan
tidak bisa diakses.
3) Untuk itu dengan melihat antusiasme masyarakat yang cukup besar
tersebut maka Pemerintah Kabupaten Lumajang berupaya untuk
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 113
terus mengembangkan konten website pengaduan, surat, telepon,
maupun pengaduan secara langsung untuk lebih meningkatkan
pelayanan masyarakat.
2.3.2.10 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Pelaksanaan pembangunan urusan koperasi dan usaha Mikro
diarahkan pada pencapaian sasaran dengan indikator antara lain jumlah
koperasi, jumlah anggota, volume usaha koperasi, laba usaha, bantuan modal
kepada UM dan Koperasi dan Jumlah UM dan koperasi yang dibina/dilatih.
Tabel 2. 78 Capaian indikator urusan Koperasi & UKM di Kabupaten
Lumajang N
o. Uraian
Tahun Ket
2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah
Koperasi
569 572 572 660 654
2. Jumlah
anggota
124.276 113.156 116.480 119.056 122.145
3. Volume
usaha
koperasi
299.346.134.274 333.591.095 97.706.513 94.897.778 97.441.507 Sd Nop
2017
4. Laba usaha 7.608.570.768 6.332.186 2.982.441 2.906.798 3.411.664.500 Sd Nop
2017
6 Bantuan
modal
kepada UKM
dan Koperasi
750.000.000 750.000.000 1.500.000.000 500.000.000 1.541.500.000
7 Jumlah UM
yang
dibina/dilatih
376 643 806 2.667 2.702
Jumlah
koperasi yang
dibina/dilatih
569 572 572 660 654
8 Koperasi
Aktif
466 380 380 466 462
Koperasi
Pasif
103 192 192 192 192
9 Koperasi
Wanita
205 205 205 224 293
Sumber : Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 114
2.5.2.12 Urusan Penanaman Modal
Urusan penanaman modal berperan dalam upaya menarik investor untuk
menanamkan modalnya di Lumajang. Pada era globalisasi sekarang ini,
pemerintah daerah dituntut untuk lebih kompetitif guna menyongsong
perdagangan bebas dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan persaingan
yang semakin ketat. Menghadapi hal tersebut Pemerintah Daerah berbenah
melakukan regulasi melalui kebijakan-kebijakan yang intinya diharapkan dapat
memacu pertumbuhan investasi sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang
lebih besar.
Pada tahun 2013 realisasi investasi mengalami peningkatan menjadi
sebesar Rp. 437.824.756.410,- ( tanpa industri non formal, terdiri investasi
bidang industri Rp. 234.186.232.515,- (industri formal) dan investasi bidang
perdagangan Rp. 203.638.523.895,- Berdasarkan kondisi dan perkembangan
tersebut selama tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Lumajang tetap berupaya
untuk membenahi iklim investasi dan meningkatkan daya saing produk ekspor.
Pada tahun 2014 realisasi investasi mengalami peningkatan menjadi
sebesar Rp. 8.121.002.109.763 (tanpa industri non formal), terdiri investasi
bidang industri Rp. 4.006.378.932.515 (industri formal) dan investasi bidang
perdagangan Rp. 4.114.623.177.248,-. Berdasarkan kondisi dan perkembangan
tersebut selama tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Lumajang tetap berupaya
untuk membenahi iklim investasi dan meningkatkan daya saing produk ekspor.
Pada tahun 2015, total investasi yang berasal dari penanaman modal
dalam negeri (PMDN) tercatat senilai Rp.1.557.912.882.853,- terdiri atas
investasi bidang industri Rp. 1.455.508.200.000,- (meliputi industri formal dan
non formal) dan investasi bidang perdagangan Rp. 102.404.682.853,-.
Pada tahun 2016 realisasi investasi mengalami peningkatan menjadi
sebesar Rp. 1.711.504.641.559 (meliputi industri formal dan non formal, terdiri
investasi bidang industri Rp. 1.525.880.576.000 (meliputi industri formal dan
non formal) dan investasi bidang perdagangan Rp. 185.624.065.559
Berdasarkan kondisi dan perkembangan tersebut selama tahun 2016 Pemerintah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 115
Kabupaten Lumajang tetap berupaya untuk membenahi iklim investasi dan
meningkatkan daya saing produk ekspor.
Pada tahun 2017, total investasi yang berasal dari penanaman modal
dalam negeri (PMDN) tercatat senilai Rp. 141.581.250.000,- terdiri atas
investasi bidang industri Rp. 40.924.500.000,- (meliputi industri formal) dan
investasi bidang perdagangan Rp. 100.656.750.000,- Bila investasi bidang
industri yang dihitung adalah industri formal, yaitu Rp. 40.924.500.000,- maka
nilai investasi tahun 2017 sebesar Rp. 141.581.250.000,-.
Pada tahun 2017 realisasi investasi mengalami peningkatan menjadi
sebesar Rp. 235.178.906.619 ( tanpa industri non formal, terdiri investasi
bidang industri Rp. 61.879.935.386,- (industri formal) dan investasi bidang
perdagangan Rp 173.298.971.233,-
Berdasarkan kondisi dan perkembangan tersebut selama tahun 2017
Pemerintah Kabupaten Lumajang tetap berupaya untuk membenahi iklim
investasi dan meningkatkan daya saing produk ekspor.
Perkembangan potensi industri Kabupaten Lumajang tahun 2013 - 2017,
dapat dilihat dari informasi dinamis sebagai berikut :
Tabel 2.79 Perkembangan Potensi Industri Kabupaten Lumajang
Tahun 2013 – 2017
No Tahun Kategori Unit
Usaha
Nilai Investasi
(Rp. 000,-)
Tenaga
Kerja
1. 2013 Industri Besar 0 0 0
Indst. Menengah
& Kecil
578 105.967.734 16.585
Non Formal 12.904 15.427.159 33.928
Jumlah 13.482 121.394.893 50.516
2.
2014 Industri Besar 0 0 0
Indst. Menengah
& Kecil
613 177.856.257 18.494
Non Formal 12.991 15.974.658 34.182
Jumlah 13.604 193.830.915 52.676
1 2015 Pertaninan 18 3.305.000.000 40
Perternakan 8 1.438.000.000 19
Perikanan 0 0 -
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 116
No Tahun Kategori Unit
Usaha
Nilai Investasi
(Rp. 000,-)
Tenaga
Kerja
Perkebunan 3 805.000.000 8
Pertambangan 0 0 -
Perindustrian 54 196.300.000.000 2414
Perdagangan 196 50.806.779.500 741
Perhotelan/losmen,
penginapan
0 0 -
Restoran/ rumah
makan/ caffe
4 185.000.000 5
Perumahan dan
ruko
2 2.500.000.000 7
Perkantoran,
supermarket &
supermall
4 2.200.000.000 31
Jasa kontruksi 19 6.495.000.000 78
Pergudangan 1 3.000.000.000 20
Transportasi darat
dan laut
6 4.300.000.000 28
Kesehatan (rumah
sakit umum/
bersalin, swasta,
apotek, toko obat,
dll)
7 4.769.890.109 102
Koperasi 0 500.000.000 6
Jasa hiburan/
rekreasi
46 4310.000.000 54
Lain- lain 127 19.504.000.000 177
JUMLAH 374 300.418.669.609 3.730
2 2016 Pertaninan 47 10.587.500.000 240
Perternakan 8 1.710.000.000 26
Perikanan 1 200.000.000 2
Perkebunan 13 3.550.000.000 85
Pertambangan 0 0 -
Perindustrian 44 25.627.000.000 187
Perdagangan 217 64.161.750.000 437
Perhotelan/losmen,
penginapan
2 2.150.000.000 32
Restoran/ rumah
makan/ caffe
9 1.160.000.000 24
Perumahan dan
ruko
1 500.000.000 3
Perkantoran, 3 255.000.000 7
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 117
No Tahun Kategori Unit
Usaha
Nilai Investasi
(Rp. 000,-)
Tenaga
Kerja
supermarket &
supermall
Jasa kontruksi 4 1750.000.000 11
Pergudangan 0 0 -
Transportasi darat
dan laut
6 3.705.000.000 27
Kesehatan (rumah
sakit umum/
bersalin, swasta,
apotek, toko obat,
dll)
8 4.960.000.000 86
Koperasi 2 1.110.000.000 54
Jasa hiburan/
rekreasi
13 13.910.000.000 70
Lain- lain 19 6.245.000.000 59
JUMLAH 397 141.581.250.000 1.350
3 2017
Pertaninan 15 9.345.000.000 140
Perternakan 2 1.385.000.000 6
Perikanan 2 1.050.000.000 6
Perkebunan 17 1.600.000.000 47
Pertambangan 0 0 -
Perindustrian 161 50.519.935.386 1.555
Perdagangan 367 156.510.971.233 1.834
Perhotelan/losmen,
penginapan
4 1.155.000.000 3
Restoran/ rumah
makan/ caffe
6 415.000.000 14
Perumahan dan
ruko
4 6.000.000.000 14
Perkantoran,
supermarket &
supermall
0 0 -
Jasa kontruksi 1 1.375.000.000 5
Pergudangan 0 0 -
Transportasi darat
dan laut
1 55.000.000
Kesehatan (rumah
sakit umum/
bersalin, swasta,
apotek, toko obat,
dll)
1 150.000.000
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 118
No Tahun Kategori Unit
Usaha
Nilai Investasi
(Rp. 000,-)
Tenaga
Kerja
Koperasi 0 0 -
JASA HIBURAN/
REKREASI
9 1.055.000.000 26
LAIN- LAIN 6 1.950.000.000 21
JUMLAH 596 235.178.906.619 3.675
Sumber : Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kab. Lumajang
Nilai realisasi investasi (Izin Usaha Tetap) selama tahun 2017 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan (tumbuh hingga 15 persen), Jika
dibandingkan dengan kondisi tahun 2016. Total realisasi investasi tahun 2017
tersebut mampu tumbuh hingga 15. persen atau sebesar Rp. 93.597.656.619,-
Peningkatan pelayanan perijinan ini dicapai melalui kegiatan pelayanan
perijinan sebagai berikut :
Tabel 2.80 Jumlah Pemohon Perizinan Di Kabupaten Lumajang
Tahun 2013 – 2017
No
Jenis Perizinan
Jumlah Izin
Ket 2013 2014 2015 2016 2017
1 I M B 496 464 783 262 435
2 H O 2.860 2396 3.102 740 3.621
3 S I U P 1.038 1.015 1.204 1.293 1.585
4 T D P 737 696 825 1.165 1.330
5 T D I 48 42 112 78 68
6 S I U I 1 13 8 7 3
7 T D G 34 39 69 31 44
8 R H U 5 3 3 22 11
Tdup 9 I R M 12 5 6 12 16
10 HOTEL 3 4 1 2 6
11 I U P 10 1 0 21 77
Kewenangan
provinsi jawa
timur (2014)
12 HULLER 9 19 12 18 4
13 BENGKEL 7 4 12 6 3
14 SEWA TN REKLAME ( PKDR ) 254 212 155 145 168
15 SEWA TH PU ( PKDPU ) 189 591 620 87 369
16 SEWA TN PEMDA ( PKDP ) 2 7 0 0 0
17 IZIN REKLAME ( IPR ) 364 281 200 273 393
18 PERSETUJUAN PRINSIP 12 12 9 8 17
19 IZIN LOKASI 6 6 2 3 3
20 S I P A 31 0 0
Kewenangan
provinsi jawa
timur (2014)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 119
No
Jenis Perizinan
Jumlah Izin
Ket 2013 2014 2015 2016 2017
21 IZIN KLINIK 5 9 3 5 2
22 IZIN RUMAH SAKIT 0 0 0 1 4
23 TDUP USAHA JASA
PERJALANAN WISATA - 0 2 7 3
Pelimpahan
Oktober
2014
24 TDUP USAHA PENYEDIAAN
AKOMODASI - 0 1 3 3
25 TDUP USAHA JASA
MAKANAN DAN MINUMAN - 0 1 6 20
26 TDUP USAHA KAWASAN
PARIWISATA - 0 0 0 0
27 TDUP USAHA DAYA TARIK
WISATA - 0 0 0 0
28
TDUP USAHA
PENYELENGGARAAN
HIBURAN DAN REKREASI
- 0 0 7 4
29 TDUP USAHA WISATA TIRTA - 0 0 0 0
30 TDUP USAHA JASA
INFORMASI PARIWISATA - 0 0 0 0
31 TDUP USAHA SPA - 0 0 2 1
32 TDUP USAHA JASA
KONSULTAN PARIWISATA - 0 0 0 0
33
TDUP USAHA
PENYELENGGARAAN
PERTEMUAN, PERJALANAN
INSENTIF, KONFERENSI DAN
PAMERAN
- 0 0 0 2
Pelimpahan
Oktober
2014 34
TDUP USAHA JASA
PRAMUWISATA - 0 0 0 0
35 TDUP USAHA JASA
TRANSPORTASI WISATA - 0 0 0 0
36 IZIN USAHA TOKO MODERN
( IUTM )
24 25 Februari 2016
Sumber Data : Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Lumajang
2.5.2.13. Urusan Statistik
Data statistik adalah sangat vital dalam perencanaan pembangunan. Dari
data statistik diperoleh banyak informasi tentang potensi, peluang, kekuatan dan
kelemahan suatu daerah sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan
dalam merencanakan tindakan yang tepat. Oleh karena itu, validitas dan
kontinuitas data statistik menjadi syarat mutlak bagi keberhasilan
pembangunan.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 120
Untuk mencukupi data statistik dasar, Pemerintah Kabupaten Lumajang
telah menjalin kerjasama dalam menyediakan data dasar (Lumajang dan
Kecamatan Dalam Angka serta PDRB Kabupaten Lumajang. Sedangkan untuk
data sektoral dihimpun dan dikelola melalui Sistem Informasi Perencanaan
Pembangunan Daerah (SIPD) yang terkoneksi dengan Kementrian Dalam
Negeri yang berisi lebih dari 3.000 jenis data. Karena keterbatasan akses admin
masing-masing Perangkat Daerah.
2.5.2.14. Urusan Persandian
Urusan Persandian di selnggarakan oleh Dinas Kominfo, dengan tujuan :
1. Penyelenggaraan persandian untuk pengamanan informasi Pemerintah
daerah kabupaten/kota.
2. Penetapan pola hubungan komunikasi sandi antar-Perangkat Daerah
kabupaten/kota.
2.5.2.15 Kepemudaan dan Olah Raga
Beberapa sarana olahraga yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang
yang memiliki standar nasional antara lain :
1. Kolam renang :
• Kolam renang veteran Kab. Lumajang
• Kolam Renang SD Rowokangkung 1
2. Lapangan sepak bola :
• Stadion Semeru (1 lapangan)
• Stadion Jatiroto (1 lapangan)
• Stadion Klakah (1 lapangan)
• Stadion Yosowilangun (1 lapangan)
• Stadion Pasirian (1 lapangan)
• Stadion Tempeh ( 1 lapangan )
3. Lapangan basket :
• Stadion Semeru (1 lap) o SMA Tempeh
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 121
• SMAN 2 Lumajang o GOR Wira Bhakti
• SMAN 3 Lumajang o SMKN Pasirian
4. Lapangan tenis :
• Stadion Semeru (1 lap) o SMA Tempeh (1 lapangan)
• Alun-alun (4 lapangan) o Samsat (1 lapangan)
• Klakah (1 lapangan) o Yonif 527 (2 lapangan)
• Jatiroto (1 lapangan) o Selokambang (1 lapangan)
• Gucialit (1 lapangan) o SMAN ( 1 lapangan )
5. Proyek Semeru ( 2 lapangan Lapangan volly :
• GOR Wira Bakti Lumajang (1 lapangan)
• Stadion Semeru (2 lapangan)
6. Lapangan sepak takraw :
• Klojen (1 lapangan)
• Stadion Semeru (1 lap)
• Tempeh (1 lapangan)
• Pronojiwo (1 lapangan)
• Selok Awar – Awar ( 1 lapangan )
7. Lapangan bulu tangkis :
• Semeru I (2 lapangan) o Kedungjajang (1 lap)
• Semeru II (2 lapangan) o Yosowilangun (1 lap)
• GOR wira bakti (3 lap) o Tempursari (1 lap)
• Depag (1 lapangan) o Candipuro (1 lapangan)
• Klakah (1 lapangan) o Pronojiwo (3 lapangan)
• Kunir (1 lapangan) o Senduro (1 lapangan)
• Jatiroto (1 lapangan) o Tempeh ( 4 lapangan )
• Randuagung (1 lap) o Rosela ( 2 lapangan )
• PLN ( 1 lapangan )
8. Atletik :
• Stadion Semeru (1 lapangan)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 122
9. Panjat Tebing :
• Stadion Semeru (1 tempat)
10. Pencak silat : (1 tempat) di padepokan Kabupaten.
11. Tenis meja : 12 tempat
12. Senam : 7 tempat
13. Lapangan Futsal : 5 tempat
Amanda ( 2 lapangan)
Budi Santoso Depag ( 1 lapangan )
Lumajang Futsal ( 4 lapangan )
Besuk (1 lapangan)
Pasirian (1 lapangan )
14. Billyard : 4 tempat
15. Taekwondo :
1 tempat di Dojang (P. Yusuf)
1 tempat di KODIM
Beberapa sarana olahraga yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang
yang belum memiliki standar nasional antara lain :
1. Lapangan sepak bola :
• Di pedesaan : 105 lapangan
2. Lapangan volly :
• Di pedesaan : 115 lapangan
• Di SMP : 34 lapangan
• Di SMA : 25 lapangan
Selanjutnya untuk menggambarkan keberhasilan pelaksanaan urusan
pemuda dan olahraga di Kabupaten Lumajang dapat dilihat dari berbagai
prestasi pada tingkat nasional dan provinsi, seperti dalam tabel di bawah ini:
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 123
Tabel 2. 81 Prestasi Urusan Pemuda dan Olah Raga
No. Jenis Kegiatan Juara Kelompok Tingkat
1 Pemanggilan
peserta PSP3
angkatan XXIV
Tahun 2014.
2 orang pemuda mengikuti
program pemuda sarjana penggerak
pembangunan di pedesaan (PSP3)
dan melaksanakan pembekalan di
Hotel Maumu Surabaya selama 1
hari dan 14 hari di brigif 2 Marinir
Cilandak Jakarta Selatan a. n : Afif
Alfianto dan M. Khobir Ali,
mereka sekarang ditempatkan di
Jawa Barat sampai dengan tahun
2016.
Nasional
2 Penguatan Tim
Asistensi Program
PSP3 Tahun 2014.
1 pemuda mengikuti kegiatan
penguatan kapasitas tim asistensi
program pemuda sarjana penggerak
pembangunan di pedesaan (PSP3)
a.n : Fitra Abdillah , S.Pt di Hotel
Royal safari Garden, Cisarua
puncak Bogor Jawa Barat.
Nasional
3 Pemanggilan
petugas Liason
Officer (LO)
kegiatan
pembekalan PSP3
angkatan XXIV
tahun 2014.
1 Pemuda menjadi LO kegiatan
pembekalan PSP3 angkatan XXIV
tahun 2014 di brigif 2 Marinir
Cilandak jakarta Selatan selama 14
hari a.n : Fitra Abdillah, S.Pt
Nasional
4 Pemuda Pelopor
Tahun 2015
Harapan
I1
1 orang Bidang Seni Budaya dan
Pariwisata an. Zainul Abidin, S. Pd
NASIONAL
5 PRAMUKA TK.
Nasional
1 orang mendapatkan
penganugerahan penghargaan
Pramuka Prestasi Tk. Nasional an.
Lukman Suyanto Putra.
NASIONAL
6 Pemilihan Jelajah
Kapal Nusantara
Tk. Nasional
(Pengenalan
Wisata Bahari).
1 orang lolos tk. Nasional an. Imam
Ghozali
NASIONAL
7 Seleksi Wirausaha
pemuda
Masuk
nominasi
wirausaha pemuda berprestasi Nasional
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 124
No. Jenis Kegiatan Juara Kelompok Tingkat
berprestasi Tahun
2017
8 Duta pemuda
kreatif tingkat
nasional Tahun
2017
peserta duta pemuda kreatif Nasional
9 Seleksi pramuka
Penegak/ pandega
Tahun 2017
terbaik
pertama
pramuka penegak/pandega Nasional
10 Kejurnas Junior 1
perunggu
Junior Nasional
11 Kejuaraan Pomnas
Makassar 2017
1 perak, 1
perunggu
Antar Mahasiswa Nasional
12 Kejuaraan atletik
pelajar Jakarta 6-9
Des 2017
2 emas, 2
perak
Atlit Pelajar Nasional
13 Asian School
Country
Hongkong 2017
1
perunggu
Atlit pelajar Internasional
14 Kejurnas 2
Perunggu
antar PPLP Nasional
15 KEJURNAS
selam
2 emas, 2
perak
Nomor 50Meter Surface,
Nomor 4x100M Estafet Bifin,
Nomor 50Meter Apnea,
Nomor 4x100M estafet Surface
Nasional
16 Kejuaraan Gulat u
23 Kejurprov
Jawa Barat /
Lumajang 18-19
februari 2017
2 emas U 23 57kg
Nasional
Sumber data : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lumajang
2.5.2.16 Kebudayaan
Pengembangan nilai budaya dan pengelolaan keragaman serta kekayaan
budaya dapat dilihat berdasarkan perkembangan jumlah desa yang masih
melestarikan adat budaya setempat, jumlah kelompok seni budaya yang
dikembangkan dan jumlah kelompok seniman yang mengikuti festival seni dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 125
budaya daerah baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional serta
peningkatan jumlah sarana prasarana kesenian dan kebudayaan daerah.
Tabel 2. 82 Capaian Indikator Urusan Kebudayaan
No Uraian Tahun
Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah desa yang masih
melestarikan adat budaya
pesisir
3 3 3 3 64
2 Jumlah kelompok seni
budaya 159 261 356
3 Jumlah kelompok seniman
yang mengikuti festival seni
budaya
6 8 212 157 2
5 Jumlah sarana dan
prasarana kesenian dan
budaya daerah
3 6 6 5 6
JUMLAH
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Lumajang
Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mendorong pelestarian budaya
daerah yang hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai upaya
mempertahankan nilai-nilai luhur budaya daerah yang antara lain tercermin
dalam berbagai upacara adat dan tradisi budaya yang masih dilestarikan oleh
masyarakat di Kabupaten Lumajang.
2.5.2.17 Perpustakaan
Pelaksanaan pembangunan urusan perpustakaan diarahkan untuk
pencapaian prioritas pembangunan Kabupaten Lumajang tentang peningkatan
aksesibilitas dan kualitas pendidikan, meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya perpustakaan, meningkatkan minat baca untuk
mensukseskan pendidikan sepanjang hayat, dengan indikator antara lain koleksi
pustaka, jumlah anggota perpustakaan, jumlah pengunjung dan jumlah
peminjam buku di perpustakaan.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 126
Tabel 2. 83 Perbandingan Capaian Indikator Urusan Perpustakaan
No. Uraian Ket
2013 2014 2015 2016 2017
1 Koleksi pustaka (eks) 76.524 76.524 79.378 84.343 92.799
2 Anggota perpustakaan (org) 22.492 23.754 24.979 24.979 26.707
3 Pengunjung (org) 163.648 170.839 176.520 187.163 208.768
4 Peminjaman buku di
perpustakaan (org)
105.576 116.212 136.497 136.497 209.191
5 Pengunjung Internet (org) 9.378 12.440 14.208 14.492 1.098
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab. Lumajang
2.5.2.18 Kearsipan
Pembangunan urusan kearsipan diarahkan untuk mendukung pencapaian
sasaran prioritas pembangunan Kabupaten Lumajang Tahun 2013 - 2017,
dengan indikator jumlah lembaga/instansi yang arsip in aktifnya diakuisisi,
jumlah berkas arsip in aktif yang terkelola, jumlah petugas pengelola arsip yang
dilatih.
Tabel 2. 84 Capaian Indikator Urusan Kearsipan
No Uraian Tahun
Ket 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah lembaga/
Instansi yang arsip
inaktifnya diakuisisi
30 42 55 72 107
2
Jumlah berkas arsip
in aktif yang
terkelola
72 500 4.214 32.666 12.130
3
Jumlah petugas
pengelola arsip yang
dilatih.
73 202 205 278 0
Termasuk
Pengelola
Arsip
Desa/Kel
Sumber : Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Lumajang
2.3.3 Urusan Pilihan
2.3.3.1 Kelautan dan Perikanan
Jumlah nelayan sampai pada tahun 2017 mencapai 3.221 orang
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya , Secara umum produksi perikanan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 127
baik budidaya maupun tangkap pada periode 2013 -2017 menunjukkan
peningkatan sebesar sebagaimana berikut :
Tabel 2. 85 Perkembangan Produksi Perikanan Tahun 2013-2017
Uraian Produksi (dalam Ton)
2013 2014 2015 2016 2017
Penangkapan :
- Laut 4.083,94 4.303,82 4.555,77 4.698,76 4.847,447
- Perairan umum 577,39 613,98 642,01 668,31 692,05
Jumlah 4.661,33 4.917,8 5.197,78 5.367,07 5.539,497
Budidaya :
- Tambak 697,36 858,12 866,70 868.35 893,150
- Inbudkan/kolam 806,47 955,32 1.003,08 1.065,13 1.146,924
- Karamba 970,06 1.103,07 1.133,27 1.162,57 1.151,564
Jumlah 2.473,89 2.916,51 3.003,05 3.096,05 3.191,638
TOTAL 7.135,22 7.834,31 8.200,83 8.463,12 8.731,135
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang
Pada sisi produksi perikanan menunjukkan kecenderungan semakin naik
dan hal tersebut tentunya berdampak cukup signifikan terhadap peningkatan
jumlah tenaga kerja perikanan dan pendapatan petani ikan.Secara lebih terinci
pengaruh peningkatan produksi perikanan terhadap pendapatan sebagaimana
dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel 2. 86 Perkembangan RTP Sektor Perikanan dan Kelautan
No. Uraian Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Tenaga Kerja
a. Nelayan RTP 1.287 1.329 1.342 1.342 1417
b. Pembudidaya
Ikan RTP 1.564 1.621 2.020 1.874 1804
2 Pendapatan
a. Nelayan Rp. 13.440.566 15.716.930 20.500.978 25.056.751 28.805.395
b. Pembudidaya
Ikan :
- Intensif Rp. 32.873.180 40.746.480 48.909.290 74.343.575 76.401.458
- Semi Intensif Rp. 9.356.911 9.568.604 9.665.399 11.848.808 12.872.739
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang
Pencapaian indikator konsumsi ikan masyarakat mengalami peningkatan,
sebagaimana nampak dalam tabel berikut :
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 128
Tabel 2. 87 Konsumsi Ikan Tahun 2013 - 2015
Uraian Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Konsumsi
ikan
Kg/kap/th 19,42 20,21 20,81 20,86 21,44 21,50
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang
Tabel 2. 88 Konsumsi Ikan Tahun 2016 - 2017
URAIAN Satuan Tahun 2016 Tahun 2017
Target Realisasi Target Realisasi
Konsumsi
ikan Kg/kap/th 22,08 22,32 22,74 22,9
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang
Perikanan laut merupakan salah satu potensi unggulan yang dapat
dikembangkan di Kabupaten Lumajang. Jumlah sarana penangkapan ikan di
laut yang berupa kapal dan perahu penangkap ikan sebanyak 522 unit yang
terdiri dari kapal motor dan perahu jukung tempel, serta jukung tidak bermotor
dengan berbagai macam alat tangkap. Seperti Gillnet, trammel net, bubu, pole
and line. Jumlah tempat pendaratan ikan (TPI)/Pangkalan pendaratan ikan (PPI)
sebanyak 4 unit yaitu : Tegalrejo (Kec. Tempursari), Dampar, Selok Awar-awar
(Kec. Pasirian), Wotgalih (Kec.Yosowilangun). Hasil tangkapan perikanan laut
selama tahun 2017 sebanyak 4.847,447 kg.
2.3.3.2 Pariwisata
Pengertian pariwisata menurut Gede Pitana dan Ketut Surya (2009)
adalah setiap ilmu memiliki objek material dan objek formal. Dalam pariwisata
objek formal kajian (aspek ontologi) adalah masyarakatnya. Oleh sebab itu,
fokus dari ilmu pariwisata adalah kehidupan masyarakat manusianya. Adanya
potensi pariwisata tidak akan berguna tanpa adanya campur tangan masyarakat
sebagai wisatawan maupun pelaku pariwisatanya.
a. Tempat Wisata Menurut Jenisnya
Lumajang memiliki geografis yang lengkap mulai dari pegunungan
hingga lautan. Sebagai daerah dengan garis pantai yang panjang,
Kabupaten Lumajang memiliki wisata pantai berjumlah 6 pantai.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 129
Selanjutnya disusul dengan wisata pemandian sebanyak 9 wisata. Hal ini
dikarenakan Kabupaten Lumajang berada di daerah dataran tinggi yang
memiliki mata air. Adanya sungai dan aliran air untuk pertanian
menyebabkan timbulkan wisata gua dan arung jeram.
Tabel 2. 89 Jumlah Tempat Wisata Menurut Jenisnya
Jenis Jumlah
Candi 0
Makam 0
Pantai 6
Pemandian 9
Gua 2
Taman Nasional 0
Bumi Perkemahan 0
Wana Wisata 0
Bendungan 0
Upacara Adat 0
Arung Jeram 1
b. Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara
Sebagai daerah yang memiliki kekayaan panorama alamnya,
Kabupaten Lumajang merasakan dampak dari adanya pariwisata.
Pariwisata tertinggi berada pada triwulan keempat hingga mencapai lebih
dari 3.200.000 kunjungan. Kunjungan terus meningkat seiring
berjalannya waktu hingga triwulan ke 4. Triwulan ke 4 menjadi puncak
bagi wisatawan karena pada massa ini musim panas sedang pada
puncaknya dan wisaya alam sangat cocok dilaksanakan pada minggu-
minggu ini.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 130
Gambar 2. 25 Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara 2017
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Lumajang 2017
2.3.3.3 Pertanian
Sebagai salah satu daerah dengan hasil PDRB pertanian yang tinggi,
Kabupaten Lumajang memiliki keunggulan daerah dalam bidang pertanian.
Tanaman hortikultura dan palawija seperti kacang tanah dan ubi jalar menjadi
keunggulan dari daerah ini. Tingkat produktifitas lahan serta hasil panen
membuat daerah ini sangat menggantungkan daerah ini terdapat hasil
pertaniannya.
a. Luas Lahan Sawah dan Jenis Pengairan ( dalam hektar)
Luas penggunaan lahan sawah irigasi dan non irigasi yang ditanami
padi di Kabupaten Lumajang adalah 36.753 ha, dengan rincian lahan
sawah irigasi 33.547 ha dan sisanya adalah luas lahan non irigasi
sebesar 3.206 ha.
Tabel 2. 90 Luas Lahan Sawah dan Jenis Pengairan(dalam hektar)
No Tahun Irigasi Non Irigasi Total
1 2013 35.482 333 35.815
2 2014 33.534 2.790 36.324
3 2015 31.100 4.620 35.720
4 2016 33.547 3.206 36.753
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 131
No Tahun Irigasi Non Irigasi Total
5 2017 33.209 3.152 36.361
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , di olah.
b. Luas Lahan Tegal/Kebun, Ladang/Huma, Perkebunan, Hutan
Rakyat dan Lahan yang Sementara Tidak (dalam hektar)
Pemanfaatan lahan terbesar untuk tegal sebesar 53.016 hektar untuk
pemanfaatan tanaman palawija. Selanjutnya luas hutan rakyat menjadi
terluas kedua menunjukkan masih luasnya potensi lahan di Kabupaten
Lumajang yaitu seluas 6.476 hektar.
Tabel 2. 91 Luas Lahan Tegal/Kebun, Ladang/Huma, Perkebunan, Hutan Rakyat dan
Lahan yang Sementara Tidak Diusahakan (dalam hektar)
No Tahun Tegal Ladang Kebun Hutan
Rakyat
Tidak
Diusahakan
1 2013 55.931 0 16.316 4.265 148
2 2014 55.674 3.815 11.938 2.023 148
3 2015 55.078 1.919 12.106 2.745 273
4 2016 53.016 1.919 13.011 6.539 273
5 2017 53.309 0 14.930 6.539 247
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah.
c. Luas Panen , Produktivitas dan Produksi Padi (dalam hektar)
Tingkat produktivitas Kabupaten Lumajang memiliki angka yang
cukup tinggi dengan rata-rata 62 kw/hektarnya.
Tabel 2. 92 Luas Panen , Produktivitas dan Produksi Padi (dalam
hektar)
No Tahun Luas Area
(ha)
Produktifitas
(kw/ha) Produksi (kw)
1 2013 75.548 60.68 4.584.066
2 2014 75.535 60.94 4.603.321
3 2015 78.899 61.40 4.844.272
4 2016 85.434 62.09 5.304.645
5 2017 82.110 60.73 4.986.900
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 132
d. Luas Panen Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kedelai, Ubi
Kayu, Ubi Jalar (dalam hektar)
Luas panen yang dimaksud adalah luas tanaman yang dipungut
hasilnya paling sedikit 11% dari keadaan normal. Jagung menjadi
komoditas yang paling tinggi luas panennya. Selain karena umur panen
yang pendek, jagung memiliki karakteristik tanaman yang tidak
membutuhkan air banyak dan juga lebih tidak mudah terkena hama
penyakit tanaman. Luas panen jagung memiliki luas 26.497 hektar.
Tabel 2. 93 Luas Panen Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kedelai, Ubi
Kayu, Ubi Jalar (dalam hektar)
No Kecamatan Jagung K.
Tanah
K.
Hijau
K.
Kedelai
Ubi
Kayu
Ubi
Jalar
1 2013 30.308 3.518 11 1.074 2.165 832
2 2014 30.293 3.365 36 2.444 2.398 555
3 2015 31.523 1.950 18 2.202 2.252 506
4 2016 26.497 1.311 8 909 1.708 677
5 2017 27.030 1.226 1 401 1.104 543
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah
e. Produktivitas Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kedelai, Ubi
Kayu, Ubi Jalar (kw/hektar)
Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil
yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan (input). Sesuai dengan hasil luas panen diatas bahwa jagung
memiliki luas panen terbesar, hal ini berdampak pada produktifitas
tertinggi juga dimiliki oleh jagung dengan produktifitas 52,57
kw/hektar.
Tabel 2. 94 Produktivitas Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kedelai, Ubi Kayu,
Ubi Jalar (kw/hektar)
No Tahun Jagung K. Tanah K. Hijau K.
Kedelai
Ubi
Kayu
Ubi
Jalar
1 2013 47.32 13.11 7.69 14.59 237.17 226.89
2 2014 50.12 13.15 9.19 15.83 238.24 218.91
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 133
No Tahun Jagung K. Tanah K. Hijau K.
Kedelai
Ubi
Kayu
Ubi
Jalar
3 2015 51.74 13.54 9.78 17.25 239.09 225.03
4 2016 52.57 13.14 14.00 16.70 229.40 231.49
5 2017 52.57 13.22 11.00 18.04 233.24 235.20
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah.
f. Produksi Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kedelai, Ubi
Kayu, Ubi Jalar (kuintal)
Produksi tanaman yang dimaksud adalah hasil panen tanaman
perton selama setahun. Dalam tabel dibawah jagung kembali
menempati hasil tertinggi. Hal ini didukung luas lahan yang paling
tinggi serta produktivitasnya yang tinggi sehingga hasil produksi
jagung sebesar 1.392.973 kw.
Tabel 2. 95 Produksi Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Kedelai, Ubi Kayu, Ubi
Jalar (kuintal)
No Tahun Jagung K.
Tanah
K.
Hijau
K.
Kedelai
Ubi
Kayu Ubi Jalar
1 2013 1.437.508 13.11 11 15.675 513.470 188.770
2 2014 1.518.310 13.15 36 39.688 571.296 121.495
3 2015 1.631.072 13.54 18 37.977 538.421 113.864
4 2016 1.392.973 13.14 8 15.185 391.808 156.720
5 2017 1.439.382 13.22 1 7.233 257.496 127.715
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam diolah
g. Luas Panen Tanaman Sayuran
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan
asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan
dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal.
Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-
sayuran atau sayur-mayur. Kabupaten Lumajang memiliki luas panen
tertinggi pada sayuran jenis bawang daun. Bawang Daun memiliki
luas panen sebesar 1.272 hektar disusul tomat sebesar 270 hektar.
Kedua komoditas ini berpusat pada Kecamatan Senduro yang terletak
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 134
tidak jauh dari Gunung Semeru. Hal ini membuat tanah di kawasan
tersebut sangat subur.
Tabel 2. 96 Luas Panen Tanaman Sayuran (hektar)
No Tahun Wortel Tomat Ketimun Labu
Siam Bawang Daun
1 2013 197 322 292 0 1272
2 2014 197 294 357 0 1272
3 2015 197 280 323 0 1272
4 2016 197 276 249 1 1272
5 2017 197 315 261 0 1267
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka , diolah
h. Produksi Tanaman Sayuran
Produksi tanaman sayuran merupakan hasil tanaman sayuran per
ton di Kabupaten Lumajang. Selain untuk melihat spesialisasi lahan di
setiap kecamata, produksi tanaman ini juga berguna untuk memetakan
kecamatan yang memiliki tingkat kesuburan tinggi dan rendah. Dari
tabel dibawah dapat dilihat bahwa cabe rawit merupakan komoditas
yang memiliki produksi paling banyak diantara komoditas lain sebesar
116.160 kw dan yang terendah adalah bawang merah sebesar 202 kw.
Selain faktor harga, faktor lahan dan kemudahan dalam penanaman
merupakan faktor yang mempengaruhi produksi tanaman di Kabupaten
Lumajang. (ton)
Tabel 2. 97 Produksi Tanaman Sayuran (kuintal)
No Tahun Bawang
Merah
Cabe
Merah
Cabe
Rawit
Kentan
g Kubis Sawi
1 2013 0 60.258 239.022 88.125 105.770 45.368
2 2014 239 86.400 234.042 81.500 116.930 56.275
3 2015 104 42.109 206.603 193.143 116.148 58.909
4 2016 202 62.182 116.160 90.036 115.840 59.148
5 2017 588 85.102 181.437 91.571 122.096 55.326
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka diolah
i. Produksi Buah-buahan dan Jenis Buah (kuintal)
Kabupaten Lumajang sangat identik dengan hasil tanaman pertanian
maupun perkebunannya. Bahkan Kabupaten Lumajang terkenal
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 135
dengan daerah penghasil pisang terbesar di Jawa Timur. Produksi
tanaman pisang di Kabupaten Lumajang mencapai 1.106.507 kuintal
disusul dengan produksi pepaya sebesar 487.628 kuintal. Produksi
terendah ada pada alpukat besar 22.033 kuintal.
Tabel 2. 98 Produksi Buah-buahan dan Jenis Buah (kuintal)
No Tahun Mangga Durian Jeruk Pisang Pepaya Anggur Apukat
1 2013 62.286 13.682 122.285 1.156.076 392.104 0 17.218
2 2014 84.921 34.013 189.697 1.102.888 510.683 0 21.682
3 2015 69.260 30.006 190.550 1.104.733 485.106 0 22.374
4 2016 33.344 27.542 157.133 1.106.507 486.628 0 22.033
5 2017 94.956 19.068 221.409 1.192.627 330.246 290 37.095
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka Diolah
j. Luas Tanaman Perkebunan dan Jenis Tanaman
Dengan posisi geografis yang mayoritas berada di daerah
pegunungan maka perkebunan juga merupakan kekayaan hasil alam
yang dimiliki Kabupaten Lumajang. Kelapa menjadi produk yang
menjadi andalan Kabupaten Lumajang setelah pisang. Dengan luas
areal 8129 hektar produksi kelapa mencapai 8136.6 ton. Ini berarti
tingkat produksi kelapa Kabupaten Lumajang adalah 1,01 ton/
hektarnya.
Tabel 2. 99 Luas Tanaman Perkebunan dan Jenis Tanaman
No Tahun
Kelapa Kopi Arabika Kopi Robusta
Luas
Areal Produksi
Luas
Areal Produksi
Luas
Areal Produksi
1 2013 8.092 8.224 4.189 2.016 0 0
2 2014 8.096 7.922 4.029 1.834 300 47.5
3 2015 8.050 8.077 4.200 1.680 300 75.2
4 2016 8.129 8.147 4.200 1.673 388 75.6
5 2017 8.244 8.271 4.166 1.684 499 89.5
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka diolah
k. Luas Panen dan Produksi Tanaman Tebu Giling
Tanaman tebu menjadi tanaman yang hampir selalu ada di kawasan
Tapal Kuda (Madura, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Jember,
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 136
dan Lumajang). Tebu merupakan bahan baku produksi gula. Dengan
luas lahan panen tebu mencapai 13.035 hektar, Kabupaten Lumajang
dapat memproduksi tebu hingga 1.075.102 ton.
Tabel 2. 100 Luas Panen dan Produksi Tanaman Tebu Giling
No Kecamatan Luas Panen
Area (hektar) Produksi Tebu (ton)
1 2013 12.504 1.054.875
2 2014 12.550 1.036.630
3 2015 12.425 1.018.850
4 2016 13.035 1.071.477
5 2017 13.224 1.084.368
Sumber: Kabupaten Lumajang Dalam Angka 2017
2.5.3.4. Kehutanan
Indikator kinerja pelaksanaan pembangunan pada urusan lingkungan
hidup diarahkan pada :
1) Prosentase penurunan luas lahan kritis, kerusakan hutan dan sumber mata air
yang rusak.
a) Lahan kritis di luar dan dalam kawasan hutan
Kegiatan penghijauan dan reboisasi yang dilaksanakan di Kabupaten
Lumajang pada tahun 2016 sebanyak ± 15.175.955 bibit atau atau seluas
23.535,03 hapengkayaan tanaman untuk penanganan lahan kritis seluas
800 hektar, penghijauan untuk penyelamatan sumber mata air 90,00
hektar, reboisasi dalam kawasan hutan Perum Perhutani 37,7 hektar,
penghijauan untuk penggantian tebangan 7.516,64 hektar, pengembangan
hasil hutan bukan kayu (bambu) 50 hektar dan penghijauan lingkungan
seluas 15.040,70 hektar meliputi tanaman mahoni, sengon, jati, jabon,
duren, eucalyptus dan lain-lain termasuk beberapa jenis tanaman langka
yang ditanam di fasilitas umum (kanan kiri jalan) yaitu ulin, eboni,
merbau, panggal buaya, tanjung, cemara laut dan tabebuia.
Penanganan lahan kritis selama tahun 2016 berupa pengkayaan
hutan rakyat dan reboisasi sebesar 837,7 ha sehingga luas total
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 137
penanganan lahan kritis dari tahun 2013 s.d. 2016 seluas 2.290,62 ha atau
15,69 persen dari luas lahan kritis hasil inventarisasi tahun 2012 yaitu
14.627,40 ha. Luas lahan kritis yang belum tertangani di akhir tahun 2016
sebesar 12.336,78 ha yang terdiri dari lahan kritis dalam kawasan hutan
seluas 6.279,07 ha dan di luar kawasan seluas 5.901,42 ha.
b) Kerusakan Hutan
Kondisi tingkat kerusakan hutan yang masih belum ditangani masih
seluas 6.297,07 Ha. Secara umum kondisi tersebut mengalami penurunan
dibanding tahun 2015 seluas 37,7 ha atau 0,60 persen karena adanya
reboisasi dari Perum Perhutani dan TNBTS. Apabila ditinjau dari luas
total luasan hutan, kerusakan hutan tahun 2016 yang belum direboisasi
seluas 10,59 persen dari total luas hutan 59.462 Ha atau turun 0,03 persen
dari tahun 2015.
c) Jumlah Mata Air Yang Rusak
Jumlah sumber mata air di Kabupaten Lumajang tahun 2016 tercatat
mencapai 327 titik; di mana jumlah mata air yang debit airnya besar
sebanyak 173 titik, 8 titik sumber mata air dengan debit sedang dan 146
sumber mata air debit kecil.
Tabel 2. 101 Inventarisasi Hutan dan Sumber Mata Air di Kabupaten
Lumajang Tahun 2013 - 2017
No. Uraian 2013 2014 2015 2016
1. Jml. Luasan Hutan Negara (Ha.) 59.462 59.462 59.462 59.462
2. Jml. Kerusakan Hutan Negara
(Ha.)
6.680,78 6.424,38 6.405,38 6.297,07
3. Kerusakan Kawasan Hutan Negara
(%)
11,23 10,80 10,77 10,59
4. Jml. Luasan Hutan Negara Yang
Tertangani (Ha)
118,4 256,40 19 482,41
5. Jml Keseluruhan Sumber Mataair 326 327 327 327
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 138
2.5.3.5. Energi Sumber Daya Alam
Secara umum potensi tambang dan energi di Kabupaten Lumajang cukup
besar baik dari sisi jumlah cadangan yang ada dan banyaknya aktivitas
pemanfaatan di sektor pertambangan dan energi namun demikian dalam upaya
pengelolaan dan pemanfaatannya harus sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku hal itu sebagai upaya untuk menjaga kelestarian dan
dampak yang ditimbulkan dalam pengelolaannya oleh karena itu perlu
dilakukan upaya pengawasan dan pemantauan secara ketat sehingga
pelanggaran di sektor pertambangan tidak akan memberikan dampak terhadap
kerusakan lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Lumajang telah melakukan kegiatan pengawasan
dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan melakukan
kegiatan pengendalian sebagai langkah antisipasi untuk mencegah kerusakan
lingkungan akibat kegiatan pertambangan rakyat. Adapun target yang ingin
dipenuhi yaitu adanya penurunan tingkat aktivitas penambang pasir liar di
wilayah Kabupaten Lumajang.
Tabel 2.102 Penambangan Pasir Liar
Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah penambangan pasir liar
(dalam Ha)
14 Ha 158,4 Ha 166,5 Ha 114,75 Ha 218 Ha
Sumber : Bagian Adm. ESDA dan Perekonomian Setda Kab. Lumajang
Dari potensi tambang pasir di Kabupaten Lumajang, di peroleh produksi
hasil tambang sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.103 Produksi Hasil Tambang Galian C kab. Lumajang
Tahun 2013 s/d 2017
Tahun Jumlah Produksi (ton)
2013 347.012
2014 9.713
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 139
Tahun Jumlah Produksi (ton)
2015 225.957
2016 1.323.917
2017 1.062.600
Sumber : Bagian Adm. ESDA dan Perekonomian Setda Kab. Lumajang
Selanjutnya berkaitan dengan pemanfaatan energi listrik sampai dengan
tahun 2017 dari keseluruhan jumlah Desa dan kelurahan sebanyak 205 Desa dan
Kelurahan yang telah teraliri jaringan listrik sebanyak 205 Desa dan Kelurahan.
Pada akhir tahun 2017 Rasio Elektrifikasi Kabupaten Lumajang mencapai ±
92% dimana target Rasio Elektrifkasi Pemerintah Indonesia adalah 100 % pada
akhir tahun 2019. Untuk tingkat Dusun masih ada beberapa dusun yang belum
memperoleh aliran listrik dan untuk memenuhi kebutuhan listrik pada wilayah
dusun-dusun yang belum teraliri listrik akan dilaksanakan pemenuhannya
secara bertahap.
Disamping upaya penyediaan energi listrik yang berasal dari PLN,
Pemerintah Kabupaten Lumajang juga berupaya untuk menyediakan listrik
untuk masyarakat yang tidak terjangkau layanan listrik PLN melalui
Pembangunan Energi Skala Kecil, yaitu dengan menggunakan listrik tenaga
surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang merupakan
alternatif dengan menggunakan teknologi sederhana untuk menghasilkan
sumber energi dengan kemampuan output di bawah 500 KW dan pemanfaatan
energi biogas dengan memanfaatkan kotoran sapi.
Sampai tahun 2017 jumlah dusun yang telah memanfaatkan PLTMH di
Kabupaten Lumajang sebanyak 3 dusun, dan memanfaatkan biogas sejumlah
153 unit yang tersebar di 68 Desa, sebagaimana dapat dijelaskan tabel berikut :
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 140
Tabel 2.104 Data Jumlah Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas Kabupaten
Lumajang
Uraian Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Pemanfataan Energi
Biogas (Desa/
Kelurahan)
153 - -
Sumber : Bagian Adminstrasi Esda Setda Kab. Lumajang
2.3.3.4 Perdagangan
Realisasi nilai perdagangan selama tahun 2013-2017 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2. 105 Perkembangan Jumlah Eksportir, Volume dan Nilai Ekspor
Tahun 2013 – 2017
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah
eksportir 16 16 18 19 20
2 Volume
(Kg) 53.682.802.000 105.407.241 99.040.790 262.165.777 245.947.492
3 Nilai (Rp) 569.597.153.225 648.532.031.933 700.161.212.049 1.114.854.726.645 1.153.098.7942.447
Sumber : Dinas Perdagangan Kab. Lumajang
Untuk perkembangan nilai ekspor berdasarkan komoditi adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. 106 Perkembangan Nilai Ekspor Kabupaten Lumajang Tahun 2013 – 2017
No Komoditi 2013 2014 2015 2016 2017
1. Kayu olahan 386.123.531.170 449.710.377.305 553.037.902.006 948.936.237.024 988,994,389,845
2. Sumpit bambu - 0 0 -
3. Mebel kayu - 0 0 -
4. Kerajinan perak 54.253.956.000 78.340.593.000 82.257.622.650 82.668.910.763 76,009,500,000
5. Garment - 0 0 -
6. Tembakau 49.643.588.930 29.427.093.258 16.242.737.800 16.567.592.556 14,654,251,897
7. Teh - 0 0 -
8. Kakao - 0 0 -
9. Plastik Bekas 35.965.322.125 38.846.544.370 25.928.601.967 27.225.032.065 27,253,031,755
10 Udang windu - 0 0 -
11 Udang Lokal - 0 0 -
12 Udang Vannamae 41.990.940.000 50.769.000.000 21.978.262.964 30.387.621.852 33,990,742,000
13 Udang Baron 241.875.000 475.000.000 186.705.202 116.416.185 221,325,000
14 Ikan Kakap 154.600.000 154.149.000 52.382.669 234.650.000 234,650,000
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 141
No Komoditi 2013 2014 2015 2016 2017
15 Ikan Kerapu 229.600.000 32.289.000 11.864.198 49.300.000 83,671,000
16 Ikan cucut - 0 0 -
17 Ikan Layur 616.500.000 428.986.000 226.972.593 2.172.735.000 670,725,000
18 Ikan Lele - 0 0 -
19 Bekicot 377.240.000 347.700.000 238.160.000 2.734.680.000 4,914,963,750
20 Udang Lobster 3.651.751.200 3,651,751,200
21 Keong Mas - 1,725,041,000
22 Ikan Sidat 109.800.000 689,750,000
JUMLAH 569.597.153.225 648.532.031.933 700.161.212.049 1.114.854.726.645 1,153,093,792,447
Sumber : Dinas Perdagangan Kab. Lumajang Tahun 2017
Sedangkan pada nilai perdagangan Kabupaten Lumajang Tahun 2013-
2017 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2. 107 Perkembangan Nilai Perdagangan Kabupaten Lumajang Tahun 2013 –
2017
Uraian
Nilai ekspor
(Rp. 000)
Nilai perdagangan daerah
(Rp. 000)
Target Realisasi Target Realisasi
Tahun 2013 222.220.370.000 569.597.153.225 1.580.419.000.000 1.999.582.769.524
Tahun 2014 244.442.407.000 648.532.031.933 1.624.042.000.000 2.594.827.466.250
Tahun 2015 677.955.449.700 700.161.212.049 2.685.646.427.569 2.883.211.685.320
Tahun 2016 726.067.176.895 1.114.854.726.645 2.263.823.340.782 2.096.218.231.176
Tahun 2017 1.226.340.199.310 1.153.098.794.447 2.346.514.197.580 2.555.076.852.690
Sumber : Dinas Perdagangan Kab. Lumajang Tahun 2017
Perkembangan produk unggulan daerah tahun 2013 - 2017 sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 2. 108 Perkembangan Produk Unggulan Daerah Tahun 2013 – 2017
No Jenis Komoditi Thn Unit
Usaha
Tenaga
Kerja
Kapa
sitas Satuan Pemasaran
1 Industri Kecil
Perhiasan Perak
2017 308 1.366 6.361
Kg
Lokal, Nasional,
Regional dan
Luar Negri
(Belanda,
Jerman, AS, ,
Australia)
2016 324 1.438 6.393
2015 386 1.738 7.684
2014 381 1.704 6.856
2013 388 1.760 6.309
2 Industri Kecil
Gula Kelapa
2017 1.012 4.452 12.874
Ton
Lokal,
Nasional,
Regional 2016 1.988 5.812 24.803
2015 2016 2.053 4.969
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 142
No Jenis Komoditi Thn Unit
Usaha
Tenaga
Kerja
Kapa
sitas Satuan Pemasaran
2014 2.002 4.851 13.776
2013 1.984 4.825 13.143
3 Industri Kecil
Kripik Pisang
2016 2017 502 1.808
Ton
Lokal,
Nasional,
Regional dan
Luar Negri
2015 2016 258 904
2014 2.002 4.851 13.776
2013 1.984 4.825 13.143
4 Industri Kayu
Olahan
2016 2017 40 14.521
M3
Jepang,
Hongkong,
Singapura,
Australia,
Belanda, Jerman
2015 2016 35 13.166
2014 27 10.747 245.099
2013 25 5.826 229.650
Sumber : Dinas Perdagangan Kab. Lumajang
Untuk melihat meningkatnya dinamika perkembangan usaha baik industri
maupun perdagangan dilihat melalui jumlah industri dan usaha perdagangan
yang memiliki perijinan, sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2. 109 Jumlah Industri dan Usaha Perdagangan Yang Berijin Tahun 2013 –
2017
No URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah keseluruhan Industri 13.482 13.604 13.758 13,836 13,995
2. Jumlah Industri Yang Telah
Terdaftar (kumulatif) 578 613 692 744 873
3. Jumlah keseluruhan Usaha
Perdagangan 48.550 49.150 55.046 55,735 56,623
4. Jumlah Usaha Perdagangan
Yang Telah Mendapat Tanda
Daftar (Kumulatif)
13.880 14.747 15.481 16,123 16,598
5. Jumlah Usaha Perdagangan
Berijin 15.246 16.125 17.295 17,984 18,360
6. Jumlah Keseluruhan Gudang 352 352 415 459 459
7. Jumlah Gudang Yang Telah
Mendapatkan Tanda Daftar 336 423 486 530 567
Sumber : Dinas Perdagangan Kab. Lumajang
Perkembangan peningkatan kapasitas pasar di Kabupaten Lumajang tahun
2013 - 2017 sebagaimana tabel berikut :
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 143
Tabel 2. 110 Jumlah Pasar di Kabupaten Lumajang Sampai Tahun 2017
No Uraian Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1. Jumlah Pasar Daerah 29 29 30 31 31
2. Jumlah Pasar Swasta - - - -
Sumber : Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang
Jumlah kapasitas pedagang pasar di seluruh pasar daerah Kabupaten
Lumajang tahun 2017 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2. 111 Peningkatan Kapasitas Pedagang
No Uraian Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1. Luas Seluruh Pasar Daerah (m2) 169.878 169.878 174.544 197.222 197.222
2. Luas Seluruh Pasar Swasta (m2) 8.500 8.500 8.500
3. Luas Seluruh Pasar Yang Belum
Dikelola / Tumbuh (m2) 4.000 4.000 4.000
4. Luas Pasar (1+2+3) seluruhnya (m2) 169.878 169.878 187.044 197.222 197.222
5. Perkiraan Kebutuhan Luas Pasar Bagi
Pedagang Yang Telah Tertampung
dan Yang Belum Tertampung di
Seluruh Pasar (m2)
10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
Sumber : Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang
Perkembangan peningkatan kelayakan pasar di Kabupaten Lumajang
tahun 2013 - 2017 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2. 112 Peningkatan Kelayakan Pasar
No Uraian Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1. Jumlah Pasar Daerah 29 29 30 31 31
2. Jumlah Pasar Daerah Kondisi
Baik (21% - 0% Bangunan
Rusak)
6 7 11 15 16
3. Jumlah Pasar Daerah Kondisi
Sedang (49% - 20%
Bangunan Rusak)
13 12 8 6 6
4. Jumlah Pasar Daerah Kondisi
Rusak Berat (80% - 50%
Bangunan Rusak)
10 10 11 10 9
5. Jumlah Seluruh Pasar Daerah
Kondisi Rusak
23 22 20 16 31
Sumber : Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 144
2.3.3.5 Perindustrian
Arah pelaksanaan pembangunan urusan industri sampai pada tahun 2017
bertumpu pada pencapaian sasaran meningkatnya produk sektor industri dengan
indikator pertumbuhan industri dan peningkatan penyerapan tenaga kerja.
Tabel 2. 113 Perkembangan Industri di Kabupaten Lumajang Tahun 2013 – 2017
No Th. Katagori Unit
Usaha
Nilai Investasi
(Rp. 000,-)
Nilai Produksi
(Rp.000,-)
Tenaga
Kerja
1 2013 Industri Besar 0 0 0 0
Industri
Menengah &
Kecil
578 105.967.734 1.129.895.610 16.588
Non Formal 12.904 15.427.159 601.569.878 33.928
Jumlah 13.482 121.394.893 1.731.465.488 50.516
2 2014 Industri Besar 0 0 0 0
Indst. Menengah
& Kecil 613 177.856.257 1.311.096.974 18.494
Non Formal 12.991 15.947.658 674.522.624 34.182
Jumlah 13.604 193.803.915 1.985.619.598 52.676
3. 2015 Industri Besar 0 0 0 0
Indst. Menengah
& Kecil
692 227.554.673 1.454.434.840 20.944
Non Formal 13.066 16.365.822 752.959.050 34.370
Jumlah 13.758 243.920.495 2.207.393.890 55.314
4. 2016 Industri Besar 0 0 0 0
Indst. Menengah
& Kecil 744 236.301.121 1.626.446.386 22.043
Non Formal 13.092 16.802.097 829.624.602 34.609
Jumlah 13.836 253.103.218 2.456.070.988 56.652
5.
2017
Industri Besar 0 0 0 0
Indst. Menengah
& Kecil
873 305.303.718 1.818.481.729 24,429
Non Formal 13.122 16.868.997 846.217.094 36,835
Jumlah 13.995 322.172.715 2.664.698.823 61.264 Sumber : Dinas Perdagangan Kab. Lumajang
Pembangunan urusan industri yang dilakukan sampai pada tahun 2017
telah mampu mendorong peningkatan pertumbuhan unit industri, terutama
Industri Kecil dan menengah (IKM) maupun industri kerajinan rakyat.
Pertumbuhan industri informal dipicu adanya peluang untuk membuka usaha
baru utamanya makanan olahan, karena tersedia bahan baku yang melimpah,
seperti buah pisang, ubi-ubian, salak dan nangka.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 145
Sedangkan jumlah tenaga kerja yang terserap di urusan industri juga
mengalami kenaikan, hal ini disebabkan adanya kenaikan investasi. Disamping
itu juga, disisi produktifitas urusan industri memberikan sumbangan yang
cukup signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Kabupaten Lumajang,
khususnya pada industri pengolahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan tahun 2017 sebesar 3.993.300.000.000 dengan
kontribusi terhadap PDRB sebesar 19,474 persen dari total PDRB Kabupaten
Lumajang sebesar Rp. 20.505.900.000.000. PDRB sector industry ada
peningkatan pada tahun 2017 sebesar Rp. 183.100.000.000 atau naik sebesar
4,806 persen dari PDRB sector industri Kabupaten Lumajang tahun 2016
sebesar Rp. 3.810.200.000.000 sehingga memberikan dampak terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan kerja dan memperluas
kesempatan berusaha. Disamping itu juga, pembangunan industri kedepan
diarahkan dalam rangka mewujudkan industri yang tangguh dan mandiri yang
dapat bersaing di era globalisasi.
Selanjutnya untuk peningkatan nilai produksi tahun 2013 – 2017 dari 21
kecamatan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2. 114 Peningkatan Nilai Produksi IKM Formal di Kabupaten Lumajang
Kecamatan
Nilai PRODUKSI (Rp.000)
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1. Tempursari 3.307.441 3.755.385 4.204.253 5.120.115 5.250.740
2. Pronojiwo 24.562.618 27.638.435 30.434.227 33.970.684 33.970.684
3. Candipuro 62.963.228 70.742.734 78.255.604 87.059.359 87.682.139
4. Pasirian 67.829.387 77.986.324 86.395.082 97.373.713 98.281.213
5. Tempeh 443.637.816 516.068.913 563.307.362 614.680.475 614.706.165,25
6. Lumajang 72.364.026 86.480.011 95.778.052 106.687.372 157.498.108,75
7. Tekung 7.346.407 8.470.837 9.419.874 10.627.503 10.815.503
8. Kunir 11.791.724 13.647.928 16.352.464 21.042.445 22.346.125
9. Yosowilangun 13.253.175 15.409.875 17.182.958 20.654.884 21.451.614
10. Rowokangkung 2.081.337 2.358.250 2.608.473 2.930.619 3.174.364
11. Jatiroto 7.274.513 8.365.025 9.263.438 10.449.158 10.611.658
12. Randuagung 4.615.397 5.232.757 6.134.525 6.865.760 7.325.660
13. Sukodono 22.271.165 25.478.064 28.237.806 32.346.598 35.751.873,5
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 146
Kecamatan
Nilai PRODUKSI (Rp.000)
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
14. Senduro 19.027.489 22.125.638 24.668.475 27.196.994 28.439.684,5
15. Gucialit 894.789 1.015.898 1.114.483 1.226.387 1.226.387
16. Kedungjajang 11.345.943 13.064.085 15.197.028 19.844.668 25.863.168
17. Klakah 159.787.915 184.706.402 206.742.082 231.928.666 339.678.666
18. Ranuyoso 5.478.628 6.263.452 7.083.315 8.994.938 9.898.938
19. Pasrujambe 55.831.627 64.805.573 72.258.214 81.601.204 83.531.204
20. Padang 9.554.042 10.848.793 11.983.508 13.392.769 13.512.769
21. Sumbersuko 124.676.943 146.632.595 167.813.617 192.412.075 207.460.060
Jumlah 1.129.895.610 1.311.096.974 1.454.434.840 1.626.406.386 1.818.481.729
Sumber : Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang
Untuk peningkatan sentra-sentra usaha yang berbasis teknologi dan
barang / produk yang berhasil memperoleh pengakuan pemenuhan standar/
kualifikasi mutu/ atau yang berstandar SNI secara rinci perkembangan industri
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. 115 Peningkatan Sentra- Sentra Usaha di Kabupaten Lumajang Tahun 2013
– 2017
No URAIAN Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1. Jumlah sentra usaha
berbasis teknologi (ber
GKM dan yg tidak)
118 118 118 120 120
2. Jumlah sentra usaha
berbasis teknologi yang
ber GKM.
17 17 17 18 18
Sumber : Dinas Perdagangan Kab. Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 147
Tabel 2. 116 Peningkatan Produk Ber- SNI di Kabupaten Lumajang Tahun 2013 – 2017
No URAIAN Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1. Jumlah Jenis Produk
Yang Diperdagangkan 189 201 270 280
2. Jumlah Produk Yang
Ber-SNI 32 35 36 37 22
Sumber : Dinas Perdagangan Kab. Lumajang
2.3.3.6 Transmigrasi
Dengan bertambahnya wawasan, pemahaman dan persepsi masyarakat
tentang ketransmigrasian diharapkan minat masyarakat untuk mengikuti
program transmigrasi juga meningkat. Pada tahun 2015 telah diberangkatkan
sebanyak 10 KK dari target sebanyak 40 KK atau 25 persen. Hal ini disebabkan
karena adanya kebijakan pembatasan jumlah penerimaan transmigran di daerah
tujuan.
Tabel 2. 117 Target dan Realisasi Pemberangkatan Transmigran Kabupaten
Lumajang Tahun 2014
No. Target
(KK)
Realisasi
(KK)
Asal Transmigran Daerah Penempatan
1 10 1 Kel. Jogotrunan Kec. Lumajang UPT. Awanua Kec.
Toari, Kab. Kolaka,
Provinsi Sulawesi Utara
1 Desa Klanting, Kec. Lumajang
1 Desa Krai, Kec. Yosowilangun
1 Desa Besuk, Kec. Tempeh
1 Desa Oro-oro Ombo, Kec.
Pronojiwo
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lumajang Tahun 2015
Tabel 2. 118 Target dan Realisasi Pemberangkatan Transmigran Kabupaten
Lumajang Tahun 2015
No. Target
(KK)
Realisasi
(KK)
Asal
Transmigran
Daerah Penempatan
1 40 10 Kab. Lumajang UPT. Tanjung Buka Kab.
Bulungan Prov. Kalimantan Utara.
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lumajang Tahun 2015
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 148
Tabel 2. 119 Target dan Realisasi Pemberangkatan Transmigran Kabupaten
Lumajang Tahun 2016
No. Target
(KK)
Realisasi
(KK)
Asal
Transmigran
Daerah Penempatan
1 5 6 Kab. Lumajang Kab. Bulungan Kalimantan Utara
2 5 5 Kab. Lumajang Kab. Konawe Sulawesi Tenggara
3 10 10 Kab. Lumajang Kab. Mamasa Sulawesi Barat
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lumajang Tahun 2016
Tabel 2. 120 Target dan Realisasi Pemberangkatan Transmigran Kabupaten
Lumajang Tahun 2017
No. Target
(KK)
Realisasi
(KK)
Asal Transmigran Daerah
Penempatan
1 10 2 Desa Darungan dan Desa Krai
Kec. Yosowilangun
Kep. Sula Provinsi
Maluku
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lumajang Tahun 2017
Tabel 2. 121 Perkembangan Jumlah Transmigran Kabupaten Lumajang Berdasarkan
Provinsi Penerima Transmigran Tahun 2009 – 2016
NO PROVINSI TAHUN (KK)
2013 2014 2015 2016 2017
1 Sumatra Utara - - - -
2 Sulawesi Tengah - - - -
3 Bengkulu - - - -
4 Kalimantan Utara - - 10 - 26
5 Kalimantan Timur 10 - - -
6 Sulawesi Selatan - - - -
7 Sulawesi Tenggara 5 5 - - 15
8 Jambi - - - -
9 Maluku Utara - - - 2 2
JUMLAH 15 5 10 2 33
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lumajang Tahun 2017
Untuk meningkatkan kerjasama antar wilayah, antar pelaku, dan antar
sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi,
1. Pada tahun 2014 telah direalisasikan perjanjian kerjasama lokasi
transmigrasi dengan Pemerintah Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 149
Tenggara lokasi penempatan untuk 5 KK calon transmigran dengan
lokasi penempatan Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka.
2. Pada tahun 2015 telah direalisasikan perjanjian kerjasama lokasi
transmigrasi dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan Propinsi
Kalimantan Utara, lokasi penempatan untuk 10 KK calon transmigran
dengan lokasi penempatan UPT Tanjung Buka Kabupaten Bulungan
3. Pada tahun 2017 direalisasikan pengiriman transmigran Kabupaten
Kepulauan Sula Propinsi Maluku Utara lokasi penempatan untuk 2
KK calon transmigran dengan lokasi penempatan Kecamatan
Modapuhi
2.3.4 Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
2.3.4.1 Perencanaan
Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan perencanaan pembangunan
sampai pada tahun 2017 dapat ditunjukkan melalui indikator antara lain sebagai
berikut :
1. Perencanaan pembangunan yang berkualitas
Target pelaksanaan musyawarah pembangunan di Kabupaten Lumajang
terlaksana di semua lapisan pemerintahan dan terselenggara tepat waktu. Target
tersebut terpenuhi sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan. Musrenbang
tingkat desa dilaksanakan pada 205 desa/kelurahan, Musrenbang tingkat
kecamatan dilaksanakan pada 21 kecamatan. Setelah musyawarah tingkat
kecamatan terlaksana diselenggarakan forum OPD, selanjutnya diselenggarakan
Musrenbang tingkat kabupaten.
Secara keseluruhan realisasi pelaksanaan musyawarah pembangunan
sampai pada tahun 2017 telah terlaksana seluruhnya sesuai dengan rencana,
yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
2. Proporsi alokasi anggaran bidang prioritas
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 150
Untuk menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan, prioritas pengalokasian
anggaran diarahkan sesuai peran OPD sebagai regulator, supervisor dan
operator, lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Prioritas pengalokasian pada kegiatan yang berskala besar, nyata, dan
untuk kepentingan masyarakat luas (program dedicated) : alokasi
anggaran pembangunan infrastruktur.
Tabel 2. 122 Alokasi Anggaran Pembangunan Infrastruktur Tahun 2013-2017
Tahun Alokasi (Rp.) OPD
2013 117.419.537.329 DPU
2014 120.905.796.219 DPU
2015 128.923.070.319 DPU
2016 144.114.787.244 DPU
2017 95.591.027.926 DPU
Jumlah 606.954.219.037
Sumber : Bappeda Kab. Lumajang
b) Prioritas pengalokasian pada OPD yang berfungsi sebagai pelaksana
pelayanan langsung publik : untuk kesehatan, pendidikan, puskesmas,
sekolah.
Tabel 2. 123 Alokasi Anggaran Pelayanan Publik Tahun 2013-2017
Tahun Alokasi (Rp.)
Kesehatan Pendidikan
2013 79.749.149.547 82.508.711.750
2014 128.146.783.565 142.472.128.025
2015 138.068.810.676 130.759.404.860
2016 176.434.837.142 52.273.082.792
2017 115.382.465.056 135.009.699.580
Jumlah 637.782.045.986 543.023.027.007
Sumber : Bappeda Kab. Lumajang
3. Dokumen perencanaan yang tersusun
Dokumen perencanaan yang disusun tahun 2017 sebanyak 7 jenis
dokumen dan yang diaplikasikan sebanyak 7 jenis dokumen atau sebesar 100
persen. Dokumen perencanaan yang tersusun sepanjang tahun 2017 meliputi :
a) Penyusunan Dokumen RTR Kawasan Agropolitan, Minapolitan, Kajian
identifikasi Banjir, Profil Kumuh Permukiman, Rencana Induk Industri
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 151
Daerah, serta dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten
Lumajang.
b) Penyusunan RKPD Kab. Lumajang Tahun 2018
c) Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Tahun
2017.
d) Penyusunan Rancangan KUA/PPAS dan KUPA/PPAS-P beserta Nota
Kesepakatan antara Eksekutif dan Legislatif.
e) Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
f) Penyusunan Indikator Kesejahteraan Sosial
g) Penyusunan dan pengumpulan data Statistik Daerah Kab. Lumajang
Sistem perencanaan pembangunan Kabupaten Lumajang bertujuan untuk
mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan, terciptanya integrasi,
sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu dan antar
fungsi pemerintah maupun antar Pusat dan Daerah. Untuk menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, pengganggaran, dan
pengawasan serta menjamin penggunaan sumber daya secara efisien dan
efektif.
2.3.4.2 Keuangan
Pengelolaan keuangan daerah antara lain dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan anggaran daerah melalui kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi
pendapan daerah. Kegiatan ini mampu meningkatkan pendapatan asli aerah
sebesar 50,12 persen dari Rp. 122.406.243.339,00 pada tahun 2013 menjadi
Rp. 245.405.955.521,24 pada tahun 2017. Kenaikan dapat dicapai melalui
kegiatan-kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan
daerah.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 152
Gambar 2. 26 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lumajang
Tahun 2013 – 2017
Sumber : BPKD Kab. Lumajang (unaudited)
2.3.4.3 Kepegawaian dan Diklat
Dalam rangka pemenuhan SDM aparatur di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lumajang jumlah PNS sampai dengan tahun 2017 adalah sebagai
berikut.
Tabel 2. 124 Data Kepegawaian Pemerintah Kabupaten Lumajang
No. Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah PNS 9756 9547 9845 9113 7977
2. Jumlah Pejabat Struktural 741 763 823 847 856
3. Jumlah pejabat fungsional 6726 6564 6776 6181 5299
Sumber : BKD Kab. Lumajang
Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan aparatur
adalah dengan mengikutkan pada diklat-diklat yang terkait dan menghadirkan
pada bimbingan-bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat
maupun daerah.
2.3.4.4 Pemerintahan Umum
Dalam pelaksanaan pembangunan urusan otonomi daerah, pemerintahan
umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan
persandian pada periode tahun anggaran 2013-2017 diarahkan untuk
pencapaian sasaran prioritas pembangunan dalam penegakan supremasi hukum,
HAM, peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM aparatur sedangkan untuk
122.406.243.339,00
194.076.104.164,10212.585.093.495,83
242.111.541.251,56 245.405.955.521,24
2013 2014 2015 2016 2017
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 153
memenuhi kebutuhan organisasi dan cakupan tugas, serta sarana dan prasarana
organisasi perangkat daerah telah dilakukan penataan kelembagaan untuk
menciptakan organisasi yang efisien, efektif, rasional dan proporsional.
Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan umum pada sub manajemen
pemerintahan umum telah menghasilkan beberapa produk hukum. perumusan
regulasi dalam bentuk produk hukum daerah berupa peraturan daerah, peraturan
bupati dan lain sebagainya meliputi :
Tabel 2. 125 Rumusan Regulasi Tahun 2013- 2017
NO Uraian Volume
2013 2014 2015 2016 2017
1 Peraturan Daerah 15 6 5 8 17
2 Peraturan Bupati 26 69 42 92 76
3 Keputusan Bupati 478 422 430 414 450
4 Instruksi Bupati - - - - 21
5 Keputusan Sekretaris Daerah
dan Kepala Bagian Hukum - - - - 23
6. Perjanjian Kerjasama 30 - 41 30 19
7. Dll (terkait produk hukum
daerah) - - - - -
Sumber : Bagian Hukum Setda Kab. Lumajang
Tabel 2. 126 Pendokumentasian dan Pemasyarakatan Produk Hukum Daerah Tahun
2013 – 2017
No. URAIAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017
1 Sosialisasi Produk Hukum
Daerah 4 4 4 5 5
2 Rancangan Peraturan
Daerah 4 4 4 4 5
3 Penyuluhan Hukum 4 4 6 6 5
4
Pembuatan Website
Jaringan Dokumentasi
Hukum
12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln
Sumber : Bagian Hukum Kabupaten Lumajang
Maksud perumusan produk hukum daerah adalah untuk memberikan
kepastian hukum bagi masyarakat dan aparat dalam kerangka penyelenggaraan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 154
pemerintahan. Upaya pemasyarakatan produk hukum senantiasa dilakukan agar
masyarakat mengetahui dan memahami regulasi yang berlaku.
2.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH
Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan
otonomi daerah sesuai dangan potensi, kekhasan dan unggulan daerah. Suatu daya
saing merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang
berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat
kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi
Kemampuan ekonomi daerah dalam konteks daya saing daerah adalah
bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik bagi pelaku
ekonomi yang telah ada dan yang akan masuk ke suatu daerah untuk
menciptakan multiplier effect bagi peningkatan daya saing daerah.
Kondisi daerah Kabupaten Lumajang terkait dengan kemampuan
ekonomi daerah dapat dilihat dari indikator pengeluaran konsumsi rumah
tangga per kapita, pengeluaran konsumsi non pangan per kapita, produktivitas
total daerah, nilai tukar petani, nilai tukar nelayan dan Rasio PDRB UMKM
terhadap Total PDRB.
Pertama, pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita.
Berdasarkan publikasi statistik Kabupaten Lumajang, dalam kurun waktu 5
tahun (2013-2017), pengeluaran konsumsi rumah tangga penduduk Kabupaten
Lumajang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Untuk kedepannya,
pengeluaran ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan. Kondisi ini
mencerminkan adanya perbaikan pada aspek kesejahteraan masyarakat
Lumajang.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 155
Gambar 2. 27 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga per Kapita Kabupaten Lumajang
(Rupiah)
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang, berbagai tahun (diolah)
Kedua, pengeluaran konsumsi non pangan. Secara teoritis, semakin
tinggi pendapatan/kesejahteraan seseorang, maka proporsi pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan makanan akan menurun, dan sebaliknya, proporsi
pendapatan untuk konsumsi kebutuhan non-makanan akan meningkat (Hukum
Engel). Kondisi ini kemudian memberikan gambaran pola konsumsi
masyarakat Kabupaten Lumajang.
Gambar 2. 28 Pengeluaran Konsumsi Non-Makanan Rumah Tangga per Kapita
Kabupaten Lumajang (Rupiah)
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang, berbagai tahun (diolah)
157.440 176.867
334.614
711.826
631.396
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
800.000
2013 2014 2015 2016 2017
231.783
267.585 263.794
316.695
266.212
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
2013 2014 2015 2016 2017
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 156
Berdasarkan Gambar 2.31 di atas, diketahui bahwa pola konsumsi
masyarakat Lumajang atas barang non makanan masih cukup berfluktuatif. Hal
ini nampak dari besarnya penurunan yang mencapai 4000 rupiah pada tahun
2015, setelah sebelumnya meningkat signifikan sebesar 35.000 rupiah. Jika
disandingkan dengan data pertumbuhan ekonomi, diperoleh kesimpulan bahwa
kemerosotan ekonomi Kabupaten Lumajang pada tiga tahun (2013-2015)
tersebut ternyata tidak berpengaruh signifikan pada pola konsumsi
masyarakatnya. Hal ini terlihat dari semakin tingginya pengeluaran konsumsi
rumah tangga (gambar 2.30) dan khususnya untuk konsumsi non-makanan
(gambar 2.31).
Ketiga, nilai tukar petani. Menganalisis indeks nilai tukar petani adalah
penting, mengingat INTP terkait langsung dengan tingkat kesejahteraan petani.
Sejalan dengan hal tersebut, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa indeks nilai
tukar petani Kabupaten Lumajang pada tahun 2017 mencapai 109,94, naik
sebesar 5.2 dari tahun sebelumnya. Perubahan ini sejatinya mencerminkan
perbaikan daya tukar produk pertanian dengan barang dan jasa untuk
dikonsumsi, sehingga mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan
petani di Kabupaten Lumajang.
2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
Untuk meningkatkan daya saing daerah, dibutuhkan kelancaran
pendistribusian arus barang, mobilitas penumpang serta kemudahan akses
terhadap prasarana transportasi lainnya. Pelayanan transportasi yang effektif
dan effisien melalui pemaduan jaringan pelayanan dan juga prasarana,
diharapkan menjadi daya tarik yang kuat bagi masuknya investasi. Indikator
penyediaan fasilitas infrastruktur dipengaruhi oleh indikator-indikator berikut :
a. Perhubungan : Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan
Ketersediaan transportasi darat khususnya jalan merupakan syarat vital
untuk menunjang aktivitas daerah. Terutama untuk aktivitas ekonomi, jalan
berfungsi sebagai konektor atau penghubung dalam memobilisasikan bahan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 157
baku dan pemasaran hasil produksi. Semakin baik transportasi di suatu
daerah, maka akan meningkatkan efisiensi dan daya saing industri di daerah
tersebut, salah satunya berupa penurunan biaya produksi.
Terkait dengan kondisi jalan di Kabupaten Lumajang, Badan Pusat
Statistik mencatat adanya penurunan kondisi jalan rusak dan rusak berat
pada tahun 2015. Sebaliknya, kondisi jalan yang dalam keadaan baik
konsisten mengalami peningkatan. Hal ini tentunya menjadi keuntungan bagi
pengguna jalan, karena lebih mempermudah aktivitasnya. Kendatipun
demikian, jika melihat dari sisi kepadatan jalan, yaitu dengan
membandingkan panjang jalan dan jumlah kendaraan, diperoleh adanya
peningkatan kepadatan jalan sepanjang tahun 2013-2015. Hal ini disebabkan
karena pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang lebih cepat
dibandingkan perkembangan panjang jalan yang ada. Kondisi ini
menunjukkan adanya potensi peningkatan masalah kemacetan di Kabupaten
Lumajang.
b. Penataan Ruang
Ketersediaan fasilitas daerah telah diatur sedemikian rupa dalam
dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lumajang. Fasilitas ini
kemudian menjadi penunjang bagi aktivitas kawasan-kawasan strategis yang
memberikan nilai ekonomi tinggi, seperti pertanian, industri dan
perdagangan. Untuk itu, pada sub-bahasan ini, perlu kiranya mengkaji
beberapa luas kawasan peruntukkan di Kabupaten Lumajang berdasarkan
arahan RTRW, yaitu kawasan produktif, industri dan perkotaan. Kawasan-
kawasan ini diyakini dapat mendorong daya saing untuk Kabupaten
Lumajang sendiri.
Pertama, luas kawasan produktif, yang terdiri dari kawasan
pertanian, perkebunan dan wilayah kehutanan (hutan rakyat). Luas
wilayah produktif ini kedepannya akan mengalami pergeseran akibat
perubahan peruntukkan lahan, khususnya untuk lahan pemukiman dan
perumahan. Pengurangan luas lahan produktif tentunya menghadirkan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 158
permasalahan baru, khususnya untuk mendorong peningkatan aktivitas
ekonomi daerah.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayahnya, kawasan peruntukkan
pertanian tanaman pangan di Kabupaten Lumajang terdiri dari peruntukkan
pertanian lahan basah dengan luas lahan sebesar 34.324 Ha dan peruntukkan
pertanian lahan kering seluas 56.535 Ha. Lebih lanjut, untuk kawasan
peruntukkan hutan rakyat Kabupaten Lumajang memiliki luas aktual sebesar
56.436 Ha. Selain itu, untuk kawasan perkebunan Kabupaten Lumajang
menurut kepemilikannya dibagi atas perkebunan besar dan perkebunan
rakyat masing-masing seluas 9.921 Ha dan 11.979 Ha (untuk komoditi tebu
yang memiliki lluas lahan melebihi komoditi unggulan lainnya).
Gambar 2. 29 Peta Kawasan Peruntukkan Perkebunan Kabupaten Lumajang
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lumajang
Kedua, luas kawasan industri. Untuk menciptakan iklim investasi yang
lebih baik, pemerintah melakukan upaya pembangunan kawasan industri
melalui penyediaan lokasi industri. Kawasan ini harus terencana dan
didukung oleh fasilitas serta prasarana yang lengkap dan berorientasi pada
kemudahan dalam pengelolaan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 159
limbah industri. Dalam pengelolaan kawasan industri disamping oleh
pemerintah (BUMN) juga dilakukan oleh pihak swasta.
Dokumen RTRW Kabupaten Lumajang menyebutkan bahwa salah satu
kriteria penetapan kawasan peruntukkan industri adalah area cakupan luas
lahan yang minimal 20 Ha. Lahan ini memiliki karakteristik tanah yang
bertekstur sedang sampai kasar, dan berada pada tanah mrginal pertanian.
Bisa dilihat dari karakteristik tersebut, pengembangan sektor industri masih
belum maksimal. Hal ini terbukti dari unit industri, baik industri besar
maupun kecil yang masih tergolong sedikit.
Ketiga, luas wilayah perkotaan. Penentuan struktur kegiatan tata
ruang/hirarki kota-kota di Kabupaten Lumajang didasarkan pada jalur upaya
pemantapan-pemantapan fungsi kota dalam kerangka strategi dan
kebijaksanaan pengembangan peta struktur tata ruang wilayah Kabupaten
Lumajang. Dengan demikian struktur kegiatan tata ruang diarahkan pada
tujuan keseimbangan pembangunan antar wilayah. Artinya, adanya
keseimbangan pembangunan antara perkembangan wilayah pusat, wilayah
transisi, dan wilayah belakang sehingga wilayah sekitar dapat ikut
berkembang akibat multiplier effect dari sistem kegiatan ekonomi pada
pusat-pusat pengembangan.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Provinsi Jawa
Timur, pengembangan wilayah Kabupaten Lumajang difungsikan sebagai
pusat kegiatan lokal (PKL). Adapun kecamatan-kecamatan yang berpotensi
menjadi Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) bagi Kabupaten Lumajang
adalah kecamatan Candipuro, Pasirian, Tempeh, Lumajang, Yosowilangun,
Randuagung dan Klakah. Terkait dengan luas wilayah perkotaan, dokumen
RTRW menyebutkan sebesar 7.413 Ha atau 4.14% dari total laus wilayah
keseluruhan.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 160
c. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Sub-bahasan ini terkait dengan fasilitas-fasilitas umum yang tersedia di
Kabupaten Lumajang, seperti perbankan, restaurant/rumah makan dan
penginapan hotel. Fasilitas tersebut tidak dapat dipungkiri memberikan
kontribusi terhadap peningkatan aktivitas ekonomi Kabupaten Lumajang,
sehingga penting untuk menjadi pertimbangan dalam kajian pembangunan
daerah. Berikut jabaran lebih lengkap, terkait jumlah dan fungsi ke tiga
fasilitas tersebut di Kabupaten Lumajang.
Pertama, perbankan. Sektor perbankan menjadi vital dalam
perekonomian suatu negara, khususnya menghadapi era keterbukaan ini.
Sebagai lembaga intermediasi, bank hadir untuk menyalurkan dana dari
pemilik modal kepada pengusaha. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji
eksistensi perbankan di Kabupaten Lumajang.
Berdasarkan laporan statistik, nampaknya jumlah kantor bank di
Kabupaten Lumajang cenderung stagnan, yaitu 48 unit, dengan jumlah
kantor bank umum sebesar 23 unit dan BPR 25 unit. Artinya, tidak ada
pertambahan kantor baru selama tahun 2013-2015. Hal ini menjadi masalah,
mengingat pertumbuhan unit kantor bank di suatu wilayah mengindikasikan
adanya potensi ekonomi yang lebih tinggi di wilayah tersebut.
Kedua, jenis kelas dan jumlah restaurant. Dewasa ini, bisnis kuliner
manjadi lahan yang menarik bagi masyarakat Indonesia. Berbagai lapisan
masyarakat mencoba untuk membangun rumah makan, dari yang sederhana
sampai yang berskala mewah seperti restaurant. Ketersediaan restoran pada
suatu daerah menunjukkan tingkat daya tarik investasi did aerah tersebut.
Sedangkan banyaknya restoran dan rumah makan menunjukkan
perkembangan kegiatan ekonomi suatu daerah dan peluang-peluang yang
ditimbulkannya.
Terkait dengan data jumlah unit restaurant dan rumah makan di
Kabupaten Lumajang masih sulit diperoleh. Terakhir, publikasi statistik
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 161
tahun 2017 mencatat bahwa jumlah restaurant dan rumah makan di
Kabupaten Lumajang masing-masing sebanyak 9 dan 95 unit. Angka ini
menunjukkan masih rendahnya daya tarik investasi di Kabupaten Lumajang,
khususnya untuk pengembangan bisnis kuliner restaurant.
Ketiga, jenis kelas dan jumlah hotel/penginapan. Ketersediaan
hotel/dan penginapan memiliki korelasi erat dengan pembangunan sektor
pariwisata. Peningkatan sektor pariwisata tidak dipungkiri menjadi
pendorong bertambahnya unit/jumlah hotel/penginapan di Kabupaten
Lumakjang. Berdasarkan laporan statistik yang menganalisis data Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kaupaten Lumajang, tercatat 3 Kecamatan yang
mempunyai fasilitas Akomodasi Hotel sebanyak 13 unit, di Klakah 2 unit,
Sukodono 3 unit, dan Lumajang 8 unit. Jumlah kamar hotel terbanyak di
Lumajang 173 unit disusul Sukodono sebanyak 92 unit.
d. Lingkungan Hidup : Konsumsi Air Bersih
Ketersediaan air bersih bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari menjadi sangat urgent karena berdampak terhadap tingkat
kesehatan. Semakin tinggi persentase masyarakat yang menggunakan air
bersih, semakin baik kondisi kesehatan di daerah tersebut. Oleh sebab itu air
yang diperlukan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan, yaitu
mencakup fisik, kimia dan bakteriologis. Penggunaan air yang tidak bersih
dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit, antara lain: penyakit
cholera, typhus, disentri dan penyakit kulit.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik tahun 2018, pelanggan air
bersih di Kabupaten Lumajang pada tahun 2017 sebanyak 29.659 orang,
naik sebesar 6.57% dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk air yang
disalurkan sebesar 6.713.144 m3 dengan nilai 20.027,133 juta rupiah. Khusus
untuk rumah tangga, pelanggan air bersih sebanyak 2.981 orang (rumah
tangga A) dan 24.828 orang (rumah tangga B).
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 162
e. Komunikasi dan Informasi : ketersediaan daya listrik.
Sebagai salah satu energi, ketersediaan listrik menjadi penting untuk
medorong aktivitas masyarakat Kabupaten Lumajang. Listrik dapat
dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, khususnya untuk industri. Kapasitas
daya listrik di Kabupaten Lumajang sudah cukup memadai. Merujuk pada
publikasi statistik, pelanggan listrik Kabupaten Lumajang pada tahun 2013
sebanyak 35.548 menjadi 45.753 pelanggan pada tahun 2017. Adapun daya
terpasang untuk tiga kantor PLN di Kecamatan Lumajang, Klakah dan
Tempeh mengalami kenaikan yang konsisten.
f. Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Kinerja pelaksanaan pembangunan di bidang pekerjaan umum pada
tahun 2013 - 2017 dapat ditunjukkan melalui indikator antara lain sebagai
berikut :
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas jalan
Kondisi sistem jaringan jalan di Kabupaten Lumajang pada akhir tahun 2017
jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2013 - 2016 dapat dijelaskan
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2. 127 Perbandingan Kondisi Sistem Jaringan Jalan Di Kabupaten
Lumajang Tahun 2013 – 2017
No Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Panjang jalan 1.051,987
km
1.051,987
km
1.051,987
km
1.051.987
km
1.109,00
km
2 Jalan dalam
kondisi baik
759,061 km 783,551km 792,970 km 804,38 km 797,81 km
3 Jalan dalam
kondisi sedang
103,313 km 94,545 km 96,818 km 113,01 km 108,80 km
4 Jalan dalam
kondisi rusak
99,892 Km 74,319 km 61,773 Km 52,55 Km 88,58 Km
5 Jalan dalam
kondisi rusak
berat
89,721 Km 99,572 km 100,426 Km 82,05 Km 113,83 Km
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 163
Berdasarkan data tersebut bahwa kondisi sistem jaringan di Kabupaten
Lumajang sampai dengan tahun 2017 panjang total mencapai 1.109,00 km.
Adapun jalan yang berada dalam kondisi baik dan sedang (mantap)
mencapai 81,75 persen.
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas jembatan
Kondisi jembatan di Kabupaten Lumajang pada akhir tahun 2017 dapat
dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2. 128 Kondisi Jembatan Di Kabupaten Lumajang Tahun 2013 – 2017
No Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Jembatan 193 193 193 301 347
2 Jembatan dalam kondisi
baik 168 173 179 224 249
3 Jembatan dalam kondisi
sedang/rusak 25 20 14 77 98
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Lumajang
3. Pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi penanggulangan banjir
Indikator kinerja penurunan daerah dampak bencana banjir dan rawan
kurang air dan prosentase peningkatan jaringan irigasi dalam kondisi baik
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 129 Luas sawah yang terairi Kabupaten Lumajang Tahun 2013-
2017
Uraian Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
Luas sawah yang harus
terairi (ha) 38.714 38.714 38.714 38.714 38.714
Luas sawah yang terairi
(ha) 38.714 38.714 38.714 38.714 38.714
Rasio (%) 100 100 100 100 100
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Lumajang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 164
Tabel 2. 130 Kondisi Jaringan Irigasi Di Kabupaten Lumajang Tahun
2013 - 2017
No Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Panjang jaringan
irigasi
240.718 240.718 240.718 240.718 240.718
- Dalam kondisi
baik
154.387 156.466 166.021 177.496 186.792
- Dalam kondisi
rusak
57.931 51.752 51.752 45.322 38.726
- Dalam kondisi
rusak berat
28.200 32.500 22.945 17.900 15.200
2 Luas Jaringan Irigasi 38.714 38.714 38.714 38.714 38.714
- Dalam kondisi
baik
27.269 27.409 27.409 28.064 30.264
- Dalam kondisi
rusak
8.454 8.517 8.517 8.300 6.700
- Dalam kondisi
rusak berat
3.120 2.788 2.788 2.350 1.750
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Lumajang
2.4.3 Fokus Iklim Investasi
Investasi merupakan salah satu indikator penting dalam peningkatan
kegiatan pembangunan perekonomian daerah. Investasi akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru sehingga diharapkan
mampu mengurangi beban pengangguran dan menanggulangi masalah
kemiskinan.
Beberapa faktor yang diindikasikan mempunyai pengaruh yang sangat
berarti bagi tumbuhnya iklim investasi daerah, seperti angka kriminalitas,
jumlah demo, lama proses perijinan, jumlah dan macam pajak dan retribusi
daerah, jumlah perda yang mendukung iklim usaha, persentase desa berstatus
swasembada terhadap total desa.
Pertama, angka kriminalitas. Kriminalitas adalah segala macam bentuk
tindakan dan perbuatan yang merugikan secara ekonomis dan psikologis yang
melanggar hukum yang berlaku serta norma-norma sosial dan agama. Tindak
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 165
kejahatan/kriminalitas dapat terjadi karena adanya kepincangan sosial, tekanan
mental, dan kebencian. Selain itu juga karena adanya perubahan masyarakat
dan kebudayaan yang cepat tetapi tidak dapat diikuti oleh seluruh anggota
masyarakat, sehingga tidak terjadi penyesuaian yang sempurna.
Tingginya angka kriminalitas di suatu daerah tidak hanya berdampak
negatif pada kondisi lingkungan sosial. Kondisi ekonomi, khususnya iklim
investasi di suatu daerah tidak dapat dipungkiri terimbas dampak negatif
kriminalitas. Kepercayaan investor akan sangat dipertaruhkan. Tinnginya angka
kriminal membuat investor tidak percaya dan enggan untuk menanamkan
dananya di suatu daerah, sehingga pada akhirnya jumlah investasi di daerah
tersebut akan menurun.
Merujuk pada publikasi statistik bahasan sebelumnya, diketahui bahwa
angka kriminalitas di Kabupaten Lumajang masih cenderung rendah, dan
bahkan berada di bawah Jawa Timur. Kendatipun demikian, perlu diperhatikan
bahwa trend angka kriminalitas menunjukkan kenaikan, artinya, dalam
beberapa tahun ke depan ada potensi yang cukup besar meningkatnya tindak
kriminal di Kabupaten Lumajang. Kondisi ini perlu penanganan yang cepat dari
pemerintah, agar tidak menggangu iklim investasi di Kabupaten Lumajang.
Kedua, jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah. Salah satu
perubahan mendasar dari perubahan paradigma dengan adanya reformasi dalam
pelaksanaan otonomi daerah adalah dengan memberikan kewenangan lebih
besar dalam bidang politik, pengelolaan keuangan daerah dan pemanfaatan
sumber-sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat lokal, yang
bermuara pada terciptanya dinamika serta corak pembangunan baru di daerah.
Salah satu aspek penting kebijakan di bidang keuangan daerah adalah kebijakan
di bidang penerimaan/pendapatan daerah. Pendapatan daerah (langsung) pada
hakikatnya diperoleh melalui mekanisme pajak dan retribusi atau pungutan
lainnya, yang dibebankan pada seluruh masyarakat
Kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat mendorong pemerintah
daerah untuk mengupayakan peningkatan daerah dengan memberi perhatian
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 166
kepada pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Secara konsep, PAD
adalah salah satu sumber penerimaan yang harus dioptimalkan peranannya agar
mampu memberikan kompensasi kepada asyarakat berupa pelayanan yang baik
dan perbaikan fasilitas umum. Jumlah dan kenaikan kontribusi PAD yang
memadai akan menentukan tingkat kemandirian daerah dalam pembangunan
daerahnya sehingga tidak selalu tergantung kepada bantuan dari pemerintah
pusat. Salah satu langkah yang bisa ditempuh pemerintah daerah adalah
memberikan kemudahan investasi bagi sektor swasta sehingga akan tercipta
pertumbuhan ekonomi yang ditimbulkan oleh tumbuhnya sektor swasta.
Sumber-sumber PAD diantaranya adalah hasil pajak daerah dan hasil retribusi
daerah.
Pemerintah Kabupaten Lumajang selalu berusaha meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memacu penggalian sumber keuangan
baru secara intensif, wajar dan tertib agar dana pembangunan tidak terlalu
tergantung dari Pemerintah Pusat. Pajak dan restribusi daerah sampai saat ini
masih merupakan sumber penggalian dana dari masyarakat yang paling efektif.
Hasil publikasi statistik menyebutkan bahwa penerimaan pajak dan retribusi
daerah untuk Kabupaten Lamongan naik secara konsisten dalam lima tahun
terakhir. Jika melihat rerata pertumbuhannya selama lima tahun tersebut,
masing-masing mencapai 33.5% dan 26,4 %. Melihat adanya konsistensi
penerimaan pajak dan retribusi di Kabupaten Lumajang ini memberikan
gambaran tentang tingginya kesadaran masyarakat akan kewajiban membayar
pajak. Hasil akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Lumajang.
2.4.4 Fokus Sumberdaya Manusia
Berperan sebaga pelaku dalam aktivitas ekonomi, kemampuan dan
kapasitas sumberdaya manusia menjadi penting untuk dipertimbangkan guna
mendorong tercapaianya target pembangunan daerah. Oleh karena itu, secara
tidak langsung, dapat disimpulkan bahwa kualitas sumberdaya manusia
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 167
berbanding lurus dengan peningkatan daya saing daerah. Kualitas masyarakat
yang baik di suatu daerah mencerminkan potensi bagi pengembangan daerah
tersebut.
Dalam beberapa kajian, telah banyak dibahas tentang tolak ukur kualitas
sumberdaya manusia. Salah satu indikator yang umum digunakan adalah
tingkat pendidikan. Untuk itu, berikut disajikan grafik pemetaan tingkat
pendidikan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur untuk melihat kondisi sumber
daya manusia Kabupaten Lumajang.
Gambar 2. 30 Kualitas Sumberdaya Manusia Kabupaten/Kota Jawa Timur
Sumber : Hasil Penelitian PKEPK-FEBUB (2016)
Berdasarkan Gambar 2.33 di atas, diketahui bahwa tingkat pendidikan
masyarakat Kabupaten Lumajang masih tergolong rendah. Hasil ini diperkuat
oleh publikasi Badan Pusat Statistik tentang angka partisipasi sekolah, baik
sekolah dasar, menengah dan atas yang belum menunjukkan peningkatan yang
signifikan, bahkan untuk APS sekolah dasar dan menengah menunjukkan trend
negatif dalam lima tahun terakhir. Masalah ini sangat urgent untuk
ditindaklanjuti, mengingat indikator pendidikan menjadi salah satu variabel
pembentuk indeks pembangunan manusia.
Menyinggung tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada
hakikatnya terkait erat dengan ukuran kesejahteraan masyarakat. IPM yang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 168
tinggi mencerminkan perbaikan kehidupan masyarakat, baik dari aspek
pendidikan, kesehatan maupun daya beli. Untuk itu, berikut disajikan IPM
Kabupaten Lumajang yang disandingkan dengan IPM Jawa Timur sebagai
perbandingan.
Gambar 2. 31 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lumajang
Sumber : Badan Pusat Statistik, berbagai tahun (diolah)
Sejalan dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakatnya, kondisi
yang sama juga ditunjukkan oleh IPM Kabupaten Lumajang. Kendatipun
memiliki trend yang positif, artinya meningkat secara konsisten dalam lima
tahun terakhir, IPM Kabupaten Lumajang memiliki gap yang cukup jauh dari
IPM Jawa Timur. Oleh karena itu, perlu kiranya perbaikan dari sisi pendidikan
untuk dapat memperkecil kesenjangan tersebut.
Selain itu, indikator kualitas sumberdaya manusia yang juga acapkali
digunakan adalah dependency ratio atau rasio ketergantungan. Angka ini
menunjukkan seberapa besar beban penduduk produktif yang menanggung
penduduk non-produktif. Seperti yang disebutkan pada bahasan sebelumnya,
angka ketergantungan masyarakat Kabupaten Lumajang cenderung rendah, dan
bahkan berada di bawah Jawa Timur. Capaian ini merupakan prestasi yang
61,8762,33
63,0263,74
64,23
67,5568,14
68,9569,74
70,27
60
62
64
66
68
70
72
2013 2014 2015 2016 2017
Kabupaten Lumajang Jawa Timur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 169
cukup baik, sehingga kedepannya dapat mendorong peningkatan produktivitas
tiap individu di Kabupaten Lumajang.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 170
Tabel 2. 131 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan (T-C.1)
NO Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
Capaian Kinerja
Standar
Interpretasi
belum
tercapai (<)
sesuai (=)
melampaui
(>)
(n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1)**
1) KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1.1.1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
1.1.1.1. Pertumbuhan PDRB 5,58 5,32 4,62 4,70 4,86 5,02 <
1.1.1.2. Laju Inflasi 8,17 5,91 2,30 5,46 <
1.1.1.3. PDRB per Kapita 16555 17392 18129 18917 19777 18155 >
1.1.1.4. Tingkat Pengangguran Terbuka 3,83 2,83 2,6 2,35 2,6 2,75 <
1.1.1.5 Tingkat Kemiskinan 12,14 11,75 11,52 11,22 10,87 11,50 <
1.1.1.6 Gini Ratio 0,23 0,23 0,29 0,28 0,29 0,26 >
1.2. Kesejahteraan Sosial
1.2.1. Pendidikan
1.2.1.1. Angka Melek Huruf 97,79 97,90 98,74 98,77 98,80 98,0 >
1.2.1.2. Angka Rata-rata Lama Sekolah 5,88 6,03 6,04 6,05 6,20 6,04 >
1.2.1.3. Indeks Pembangunan Manusia 61,87 62,33 63,02 63,74 64,23 63,08 >
2) PELAYANAN UMUM
2.1 Pelayanan Urusan Wajib
2.1.1. Pendidikan
2.1.1.1 Pendidikan Dasar
2.1.1.1.1 Angka Partisipasi Sekolah 105,52 105,03 109,87 82,28 80,60 96,66 <
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 171
2.1.1.1.2 Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah 0,0068 0,0076 0,0074 0,0076 0,0074 >
2.1.1.1.3 Rasio Terhadap Murid
2.1.1.2. Pendidikan Menengah
2.1.1.2.1. Angka Partisipasi Sekolah 85,32 91,21 78,97 67,82 66,72 78,00 <
2.1.1.2.2. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah 0,0043 0,0041 0,0039 0,0052 0,0044 >
2.1.1.3. Pendidikan Atas
2.1.1.3.1. Angka Partisipasi Sekolah 55,47 68,54 65,08 54,82 57,06 60,19 <
2.1.1.3.2. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah 0,0025 0,0025 0,0025 0,0027 0,0026 >
2.1.2. Kesehatan
2.1.2.1. Rasio Posyandu per Satuan Balita 0,79 0,08 0,08 0,32 <
2.1.2.2. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per Satuan
Penduduk 0,0002 0,0002 0,0002 0,0002 =
2.1.2.3. Angka Harapan Hidup 69,02 69,07 69,27 69,38 69,50 69,25 >
2.1.2.4 Angka Kelahiran Bayi 16169 15341 15218 15576 <
2.1.2.5 Angka Kematian Bayi 33,56 33,11 32,66 33,11 <
2.2. Pelayanan Urusan Pilihan
2.2.1. Pertanian
2.2.1.1. Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal
Lainnya per Hektar 59,41 62,56 61,40 62,09 60,70 61,23 <
2.2.1.2. Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB 39,82 39,64 39,68 39,08 38,65 39,37 <
2.2.2. Kehutanan
2.2.2.1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
2.2.2.2. Kerusakan Kawasan Hutan
3) DAYA SAING DAERAH
3.1. Kemampuan Ekonomi
3.1.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
2.2.2.2. Kerusakan Kawasan Hutan
3) DAYA SAING DAERAH
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023
II - 172
3.1. Kemampuan Ekonomi
3.1.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
3.1.1.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita 157440 176867 334614 222973 >
3.1.1.2. Pengeluaran Konsumsi Non-Pangan per Kapita 231783 267585 263794 254387 >
3.1.1.3. Produktivitas Total Daerah
3.1.2. Pertanian
3.1.2.1. Nilai Tukar Petani 104,74 109,94 107,34 >
3.2 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
3.2.1. Perhubungan
3.2.1.1. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan 0,004 0,003 0,003 0,003 =
3.2.1.2. Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum
3.2.2 Penataan Ruang
3.2.2.1. Ketaatan Terhadap RTRW
3.2.2.2. Luas Wilayah Produktif
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 1
BAB III
GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
Sesuai dengan PP Nomor 58 Tahun 2005 menyatakan bahwa pengelolaan
keuangan daerah merupakan keseluruhan kegiatan perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan
keuangan dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Mekanisme dan proses
pengelolaan keuangan daerah secara umum mengacu pada paket reformasi keuangan
negara, yang dituangkan dalam beberapa peraturan perundang-undangan, yaitu
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Keuangan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Peraturan
Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Dalam UU No 33 Tahun 2004, telah ditegaskan bahwa keuangan daerah harus
dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan,
dan manfaat untuk masyarakat. Melalui UU tersebut maka pengelolaan keuangan
daerah harus dilaksanakan dengan pendekatan kinerja yang berorientasi pada output
dengan menggunakan konsep bugdet serta prinsip tata pemerintahan yang baik .
Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Lumajang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini telah dijabarkan secara lebih rinci
dan teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 2
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD). Agar dapat memperoleh gambaran tentang kapasitas atau kemampuan
keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan maka dilakukan
analisis terhadap APBD dan LKPD lima tahun sebelumnya. Analisis tersebut
kemudian digunakan sebagai dasar untuk menentukan pendanaan di masa yang
akan datang, dengan mempertimbangkan peluang dan hambatan yang dihadapi.
3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU
Historis tentang kinerja keuangan di masa lalu bisa dijadikan acuan dalam
menentukan arah kebijakan di masa depan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas pembangunan daerah agar menjadi semakin baik kedepannya.
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD
Kabupaten Lumajang dalam melakukan pengelolaan keuangannya
dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien,
ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas
keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat sesuai dengan azas umum
pengelolaan keuangan daerah. Hal ini merupakan komitmen Pemerintah
Kabupaten guna mewujudkan suatu sistem pengelolaan APBD yang terintegrasi
yang setiap tahunnya ditetapkan dengan peraturan daerah.
3.1.1.1 Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah Lumajang masih di dominasi oleh dana transfer
pemerintah pusat. Peningkatan pendapatan daerah masih didominasi dari
Dana Perimbangan, baik Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi
Khusus (DAK), Bagi Hasil Pajak maupun Bagi Hasil Bukan Pajak.
Realisasi penerimaan pendapatan daerah Kabupaten Lumajang dari tahun
ke tahun secara umum mengalami kenaikan.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 3
Tabel 3. 1 Anggaran Pendapatan APBD Kabupaten LumajangTahun 2013-2017
URAIAN 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp)
2 3 4 5 6 7
1 PENDAPATAN 1.299.318.897.389,37 1.545.618.399.754,06 1.707.539.550.203,63 1.842.511.574.633,02 1.956.127.822.292,10
1 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 112.406.824.133,37 194.076.104.164,10 212.585.093.435,63 242.111.541.251,56 324.253.671.099,01
1 1 1 Pendapatan Pajak Daerah 21.601.343.403,00 31.623.242.555,72 39.218.956.514,00 47.424.601.696,00 54.156.334.941,00
1 1 2 Pendapatan Retribusi Daerah 21.937.809.267,25 37.721.873.040,50 24.282.298.136,00 26.736.374.316,50 33.577.572.815,50
1 1 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 2.843.081.228,30 2.924.550.487,45 2.923.561.043,70 2.955.914.935,00 2.983.324.803,80
1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah 66.024.590.234,82 121.806.438.080,43 146.160.277.741,93 164.994.650.304,06 233.536.438.538,71
1 2 DANA PERIMBANGAN 933.471.353.007,00 1.015.127.007.111,00 1.067.949.312.205,00 1.286.208.545.624,00 1.317.925.709.276,00
1 2 1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 60.946.140.007,00 64.966.007.111,00 70.183.805.205,00 69.373.241.624,00 60.461.762.394,00
1 2 2 Dana alokasi Umum 828.524.528.000,00 898.217.627.000,00 923.492.395.000,00 990.248.409.000,00 972.852.929.000,00
1 2 3 Dana Alokasi Khusus 44.000.685.000,00 51.943.373.000,00 74.273.112.000,00 226.586.895.000,00 284.611.017.882,00
1 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 253.440.720.249,00 336.415.288.478,96 427.005.144.563,00 314.191.487.757,46 313.948.441.917,09
1 3 1 Pendapatan hibah 6.303.224.000,00 33.341.808.344,46 4.141.000.000,00
1 3 2 Dana darurat 0,00 0,00 0,00
1 3 3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 58.474.888.262,00 100.547.531.041,00 94.557.096.563,00 101.201.945.513,00 129.448.889.992,00
1 3 3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 181.945.527.000,00 219.603.361.000,00 318.596.691.000,00 171.061.506.000,00 172.636.155.000,00
1 3 4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya 12.889.575.000,00 16.107.370.000,00 7.548.133.000,00 8.571.046.500,00 7.351.786.500,00
Pendapatan Lainnya 130.729.987,00 157.026.437,96 0,00 15.181.400,00 370.610.425,09
2 BELANJA DAERAH 1.237.250.864.103,47 1.472.595.339.058,87 1.660.465.122.739,29 1.934.507.119.989,71 1.998.722.819.796,24
2 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 849.985.499.478,47 928.529.445.834,87 1.066.407.870.724,46 1.156.445.080.828,36 1.212.600.938.963,27
2 1 1 Belanja Pegawai 705.693.633.987,00 759.436.520.011,00 790.940.135.982,00 765.064.526.679,00 768.188.763.811,11
2 1 2 Belanja Bunga 5.487.605,00 1.015.211,00 0,00 0,00 0,00
2 1 3 Belanja Hibah 70.871.396.966,15 86.881.519.500,00 73.679.924.700,00 77.428.068.368,00 70.393.340.000,00
2 1 4 Belanja Bantuan Sosial 8.764.834.900,52 0,00 18.847.761.657,00 23.794.414.009,00 30.940.675.232,00
2 1 5 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 315.840.271,00 18.272.026.366,00 587.741.237,00 3.391.300.255,00 3.102.582.797,00
2 1 6 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota/Pemerintah Desa dan Partai Politik62.194.685.472,80 63.574.254.746,87 182.321.607.148,46 285.676.793.367,36 336.465.081.388,16
2 1 7 Belanja Tidak Terduga 2.139.620.276,00 364.110.000,00 30.700.000,00 1.089.978.150,00 3.510.495.735,00
No
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 4
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
URAIAN 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp)
2 3 4 5 6 7
2 2 BELANJA LANGSUNG 387.265.364.625,00 544.065.893.224,00 594.057.252.014,83 778.062.039.161,35 786.121.880.832,97
2 2 1 Belanja Pegawai 38.963.407.007,00 62.320.896.511,00 73.928.831.594,00 85.395.864.413,00 91.450.750.773,00
2 2 2 Belanja Barang dan Jasa 185.246.118.889,00 244.988.260.562,00 277.903.261.180,00 344.780.573.439,90 436.412.979.055,97
2 2 3 Belanja Modal Tanah 67.782.750,00 269.006.000,00 2.605.926.815,00 13.397.470.320,00 1.048.921.020,00
2 2 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 28.551.626.534,00 63.649.753.112,00 64.734.209.380,00 93.576.726.712,45 80.783.643.796,00
2 2 5 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 43.198.053.387,00 77.089.963.197,00 80.470.381.290,00 108.689.899.758,00 88.166.020.917,00
2 2 6 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 88.562.949.850,00 89.619.310.585,00 89.594.782.455,83 123.420.214.463,00 68.240.283.621,00
2 2 7 Belaja Modal Aset Tetap Lainnya 1.049.366.808,00 2.853.734.482,00 1.822.457.100,00 3.143.587.705,00 16.087.112.470,00
2 2 8 Belanja Modal Aset Lainnya 1.626.059.400,00 3.274.968.775,00 2.997.402.200,00 5.657.702.350,00 3.932.169.180,00
SURPLUS (DEFISIT) 62.068.033.285,90 73.023.060.695,19 47.074.427.464,34 -91.995.545.356,69 -42.594.997.504,14
3 PEMBIAYAAN NETTO 164.651.614.190,56 224.141.352.836,46 265.740.796.169,65 276.323.350.589,53 177.348.106.823,31
3 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 166.797.759.405,56 229.334.126.486,46 298.414.210.031,65 314.197.158.933,99 186.094.606.823,31
3 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 2.146.145.215,00 5.192.773.650,00 32.673.413.862,00 37.873.808.344,46 8.746.500.000,00
SILPA 226.719.647.476,46 297.164.413.531,65 312.815.223.633,99 184.327.805.232,84 134.753.109.319,17
No
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 5
a. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lumajang semakin
meningkat setiap tahunnya, namun secara umum jumlahnya belum
terlalu besar. PAD menyumbang rata-rata 7-9 persen dari total
pendapatan yang diperoleh. Pada tahun 2017, realisasi PAD
Kabupaten Lumajang sebesar Rp 342.253.671.099,01 naik hampir
tiga kali lipat bila dibandingkan PAD tahun 2013 yang sebesar Rp
112.406.824.133,37. Hal tersebut menunjukkan keberhasilan
Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam upaya intensifikasi/
ekstensifikasi, termasuk pembenahan dalam aspek sistem
pengendalian intern pengelolaan PAD.
Ditinjau dari komponennya proporsi penerimaan PAD dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2017 dapat dilihat bahwa proporsi
terbesar penerimaan PAD adalah dari Retribusi dan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Sebagaimana ditampilkan dalam
tabel berikut:
Tabel 3. 2 Target dan Realisasi Kumulatif PAD Kabupaten Lumajang
Tahun 2013-2017
PAD ANGGARAN REALISASI %
Pendapatan Pajak Daerah 172.708.130.000,00 194.024.479.109,72 112,34
Pendapatan Retribusi
Daerah
169.893.487.134,00 144.255.927.575,75 84,90
Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
27.540.176.250,00 14.630.432.498,25 46,87
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah
627.741.607.166,00 732.522.394.899,95 116,69
Total PAD tahun 2013 s.d.
2017
997.883.400.550,00 1.085.433.234.083,67 108,77
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
b. Pajak Daerah
Realisasi Pendapatan Pajak Daerah setiap tahun melampaui
target/anggaran yang ditetapkan dalam APBD dan mengalami
kenaikan dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 6
Tabel 3. 3 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten
Lumajang Tahun 2013 – 2017 (Rp)
TAHUN ANGGARAN REALISASI %
2013 19.063.130.000,00 21.601.343.403,00 13,31
2014 26.500.000.000,00 31.623.242.555,72 19,33
2015 31.735.000.000,00 39.218.956.514,00 23,58
2016 43.810.000.000,00 47.424.601.696,00 8,25
2017 51.600.000.000,00 54.156.334.941,00 4,95
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
c. Retribusi Daerah
Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah setiap tahun, telah
melampaui target/anggaran yang ditetapkan dalam APBD
sebagaimana digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Kabupaten
Lumajang Tahun 2013 – 2017 (Rp)
TAHUN ANGGARAN REALISASI %
2013 37.512.768.000,00 21.937.809.267,25 58,48
2014 34.476.742.300,00 37.721.873.040,50 109,41
2015 26.294.029.360,00 24.282.298.136,00 92,34
2016 27.381.237.974,00 26.736.374.316,50 97,64
2017 44.228.709.500,00 33.577.572.815,50 75,91
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
Pada tabel diatas tampak bahwa terjadi penurunan target dan
realisasi dari tahun 2013 ke tahun 2016, hal ini disebabkan adanya
perubahan/pemindahan komponen pada retribusi daerah dipindah
pada komponen Lain-lain Pendapatan Asli Daerah lainnya. Namun
ditinjau perbandingan realisasi terhadap target, menunjukkan
keberhasilan pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang dalam
meningkatkan pendapatan dari sektor Retribusi.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 7
d. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan setiap tahun, telah melampaui target/anggaran yang
ditetapkan dalam APBD sebagaimana digambarkan berikut:
Tabel 3. 5 Anggaran dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan Kabupaten Lumajang 2013-2017
TAHUN ANGGARAN REALISASI %
2013 13.234.754.250,00 2.843.081.228,30 21,48
2014 3.790.954.000,00 2.924.550.487,45 77,14
2015 4.359.346.000,00 2.923.561.043,70 67,06
2016 3.067.561.000,00 2.955.914.935,00 96,36
2017 3.087.561.000,00 2.983.324.803,80 96,62
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
Realisasi pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan dari tahun 2013 s.d. tahun 2017 mengalami
kenaikan sebesar Rp. 140.243.575,50 atau kurang lebih mencapai
4,9 %.
e. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Realisasi Pendapatan Hasil Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah setiap tahun, telah melampaui target/anggaran yang
ditetapkan dalam APBD sebagaimana digambarkan pada tabel
berikut:
Tabel 3. 6 Anggaran dan Realisasi Hasil Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang
Sah Kabupaten Lumajang 2013-2017
TAHUN ANGGARAN REALISASI %
2013 52.400.000.000,00 66.024.590.234,82 126,00
2014 89.114.326.000,00 121.806.438.080,43 136,68
2015 109.632.900.040,00 146.160.277.741,93 133,31
2016 136.353.280.626,00 164.994.650.304,06 121,00
2017 240.241.100.500,00 233.536.438.538,71 97,20
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 8
Tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi pendapatan
komponen lain lain PAD yang sah tiap tahun mengalami
peningkatan dan selalu melampaui dari target yang telah ditetapkan.
Hal ini menunjukkan keseriusan dan prestasi pemerintah dalam
upaya mengoptimalkan pendapatan pada sektor ini.
3.1.1.2 Dana Perimbangan
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah (otonom) untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Jumlah Dana Perimbangan ditetapkan setiap tahun dalam anggaran
APBN Bagian Dana Perimbangan ini adalah perimbangan keuangan
dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, yang diatur
berdasarkan pembagian kewenangan, tugas dan tanggung jawab. Dana
Perimbangan merupakan Pendapatan Negara yang ditetapkan
berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Pendapatan Daerah dari Bagian Dana Perimbangan ini bersumber dari
pendapatan Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA, Bagi Hasil
Cukai dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain pendapatan tersebut di
atas, juga Daerah mendapat Dana Perimbangan berupa Dana Alokasi
Umum, dimana pengaturan yang lebih teknis ditetapkan melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana
Perimbangan.
Tabel 3. 7 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Kabupaten
Lumajang Tahun 2013-2017
TAHUN ANGGARAN REALISASI %
2013 946.512.820.225,00 933.471.353.007,00 98,62
2014 1.021.866.601.936,00 1.015.127.007.111,00 99,34
2015 1.095.239.935.000,00 1.067.949.312.205,00 97,50
2016 1.317.426.080.600,00 1.286.208.545.624,00 97,63
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 9
TAHUN ANGGARAN REALISASI %
2017 1.363.549.861.746,00 1.317.925.709.276,00 96,65
Sumber : BPKD Kabupaten Lumajang (Diolah)
Uraian terperinci mengenai komponen-komponen penerimaan dana
perimbangan disajikan sebagaimana berikut.
a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
Pendapatan Bagi Hasil Pajak terdiri dari bagi hasil Pajak Bumi
dan Bangunan serta bagi hasil Pajak Penghasilan sedangkan
pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak merupakan bagi hasil atas
penerimaan negara dari pengelolaan hutan/hasil hutan, perikanan,
pertanian, dan migas. Realisasi penerimaan per tahun anggaran
ditunjukkan pada Tabel berikut:
Tabel 3. 8 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Bagi Hasil Pajak & Bukan Pajak
Kabupaten Lumajang Tahun 2013-2017
TAHUN ANGGARAN REALISASI %
2013 59.320.712.225,00 60.946.140.007,00 102,74
2014 54.391.144.936,00 64.966.007.111,00 119,44
2015 78.906.150.000,00 70.183.805.205,00 88,94
2016 76.496.179.000,00 69.373.241.624,00 90,68
2017 69.206.775.707,00 60.461.762.394,00 87,36
Sumber : BPKD Kabupaten Lumajang (Diolah)
b. Dana Alokasi Umum (DAU)
Peranan DAU dalam struktur keuangan Kabupaten Lumajang
sangat dominan. Hal ini menuntut Pemerintah Daerah Kabupaten
Lumajang untuk lebih mengoptimalkan kembali sumber-sumber
potensi pendapatan yang ada terutama Pendapatan Asli Daerah.
Berikut disajikan realisasi penerimaan DAU Kabupaten Lumajang
tahun 2013-2017.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 10
Tabel 3. 9 Anggaran dan Realisasi Penerimaan DAU Kabupaten Lumajang
Tahun 2013-2017
TAHUN ANGGARAN REALISASI
2013 828.524.528.000,00 828.524.528.000,00
2014 898.217.627.000,00 898.217.627.000,00
2015 923.492.395.000,00 923.492.395.000,00
2016 990.248.409.000,00 990.248.409.000,00
2017 972.852.929.000,00 972.852.929.000,00
Sumber : BPKD Kabupaten Lumajang (Diolah)
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Realisasi penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) selama tahun
2013 - 2017 tampak pada tabel berikut :
Tabel 3. 10 Anggaran dan Realisasi Penerimaan DAK Kabupaten Lumajang
Tahun 2013-2017
TAHUN ANGGARAN REALISASI
2013 58.667.580.000,00 44.000.685.000,00
2014 69.257.830.000,00 51.943.373.000,00
2015 92.841.390.000,00 74.273.112.000,00
2016 250.681.492.600,00 226.586.895.000,00
2017 321.490.157.039,00 284.611.017.882,00
Sumber : BPKD Kabupaten Lumajang (Diolah)
d. Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam periode
tahun 2013-2017 terdiri dari Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak
Dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian,
Bantuan Keuangan Dari Propinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya
dan Pendapatan lainnya. Perbandingan Anggaran dan Realisasi
Lain-lain Pendapatan Yang Sah tersaji dalam tabel berikut.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 11
Tabel 3. 11 Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah Kabupaten
Lumajang Tahun 2013-2017
TAHUN ANGGARAN REALISASI
2013 238.808.201.336,00 253.440.720.249,00
2014 297.924.087.281,00 336.415.288.478,96
2015 426.488.263.677,00 427.005.144.563,00
2016 292.832.478.505,46 314.191.487.757,46
2017 289.802.343.509,00 313.948.441.917,09
Sumber : BPKD Kabupaten Lumajang (Diolah)
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan
realisasi pendapatan serta telah melampaui dari target yang telah
ditetapkan.
3.1.1.3 Belanja Daerah
Belanja Daerah secara umum diprioritaskan untuk penyelenggaraan
urusan wajib dalam rangka melindungi dan meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat sebagai upaya memenuhi kewajiban daerah
yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar,
pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak
serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat diwujudkan melalui pencapaian standar
pelayanan minimal berdasarkan urusan wajib pemerintahan daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Anggaran dan Realisasi
Total Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang tahun 2013 –
2017 adalah sebagaimana tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 12
Tabel 3. 12 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2013 – 2017 (Rp)
URAIAN 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp)
2 3 4 5 6 7
1 PENDAPATAN 1.299.318.897.389,37 1.545.618.399.754,06 1.707.539.550.203,63 1.842.511.574.633,02 1.956.127.822.292,10
1 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 112.406.824.133,37 194.076.104.164,10 212.585.093.435,63 242.111.541.251,56 324.253.671.099,01
1 1 1 Pendapatan Pajak Daerah 21.601.343.403,00 31.623.242.555,72 39.218.956.514,00 47.424.601.696,00 54.156.334.941,00
1 1 2 Pendapatan Retribusi Daerah 21.937.809.267,25 37.721.873.040,50 24.282.298.136,00 26.736.374.316,50 33.577.572.815,50
1 1 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 2.843.081.228,30 2.924.550.487,45 2.923.561.043,70 2.955.914.935,00 2.983.324.803,80
1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah 66.024.590.234,82 121.806.438.080,43 146.160.277.741,93 164.994.650.304,06 233.536.438.538,71
1 2 DANA PERIMBANGAN 933.471.353.007,00 1.015.127.007.111,00 1.067.949.312.205,00 1.286.208.545.624,00 1.317.925.709.276,00
1 2 1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 60.946.140.007,00 64.966.007.111,00 70.183.805.205,00 69.373.241.624,00 60.461.762.394,00
1 2 2 Dana alokasi Umum 828.524.528.000,00 898.217.627.000,00 923.492.395.000,00 990.248.409.000,00 972.852.929.000,00
1 2 3 Dana Alokasi Khusus 44.000.685.000,00 51.943.373.000,00 74.273.112.000,00 226.586.895.000,00 284.611.017.882,00
1 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 253.440.720.249,00 336.415.288.478,96 427.005.144.563,00 314.191.487.757,46 313.948.441.917,09
1 3 1 Pendapatan hibah 6.303.224.000,00 33.341.808.344,46 4.141.000.000,00
1 3 2 Dana darurat 0,00 0,00 0,00
1 3 3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 58.474.888.262,00 100.547.531.041,00 94.557.096.563,00 101.201.945.513,00 129.448.889.992,00
1 3 3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 181.945.527.000,00 219.603.361.000,00 318.596.691.000,00 171.061.506.000,00 172.636.155.000,00
1 3 4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya 12.889.575.000,00 16.107.370.000,00 7.548.133.000,00 8.571.046.500,00 7.351.786.500,00
Pendapatan Lainnya 130.729.987,00 157.026.437,96 0,00 15.181.400,00 370.610.425,09
2 BELANJA DAERAH 1.237.250.864.103,47 1.472.595.339.058,87 1.660.465.122.739,29 1.934.507.119.989,71 1.998.722.819.796,24
2 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 849.985.499.478,47 928.529.445.834,87 1.066.407.870.724,46 1.156.445.080.828,36 1.212.600.938.963,27
2 1 1 Belanja Pegawai 705.693.633.987,00 759.436.520.011,00 790.940.135.982,00 765.064.526.679,00 768.188.763.811,11
2 1 2 Belanja Bunga 5.487.605,00 1.015.211,00 0,00 0,00 0,00
2 1 3 Belanja Hibah 70.871.396.966,15 86.881.519.500,00 73.679.924.700,00 77.428.068.368,00 70.393.340.000,00
2 1 4 Belanja Bantuan Sosial 8.764.834.900,52 0,00 18.847.761.657,00 23.794.414.009,00 30.940.675.232,00
2 1 5 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 315.840.271,00 18.272.026.366,00 587.741.237,00 3.391.300.255,00 3.102.582.797,00
2 1 6 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota/Pemerintah Desa dan Partai Politik62.194.685.472,80 63.574.254.746,87 182.321.607.148,46 285.676.793.367,36 336.465.081.388,16
2 1 7 Belanja Tidak Terduga 2.139.620.276,00 364.110.000,00 30.700.000,00 1.089.978.150,00 3.510.495.735,00
No
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 13
Sumber : BPKD Kabupaten Lumajang (Diolah)
URAIAN 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp)
2 3 4 5 6 7
2 2 BELANJA LANGSUNG 387.265.364.625,00 544.065.893.224,00 594.057.252.014,83 778.062.039.161,35 786.121.880.832,97
2 2 1 Belanja Pegawai 38.963.407.007,00 62.320.896.511,00 73.928.831.594,00 85.395.864.413,00 91.450.750.773,00
2 2 2 Belanja Barang dan Jasa 185.246.118.889,00 244.988.260.562,00 277.903.261.180,00 344.780.573.439,90 436.412.979.055,97
2 2 3 Belanja Modal Tanah 67.782.750,00 269.006.000,00 2.605.926.815,00 13.397.470.320,00 1.048.921.020,00
2 2 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 28.551.626.534,00 63.649.753.112,00 64.734.209.380,00 93.576.726.712,45 80.783.643.796,00
2 2 5 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 43.198.053.387,00 77.089.963.197,00 80.470.381.290,00 108.689.899.758,00 88.166.020.917,00
2 2 6 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 88.562.949.850,00 89.619.310.585,00 89.594.782.455,83 123.420.214.463,00 68.240.283.621,00
2 2 7 Belaja Modal Aset Tetap Lainnya 1.049.366.808,00 2.853.734.482,00 1.822.457.100,00 3.143.587.705,00 16.087.112.470,00
2 2 8 Belanja Modal Aset Lainnya 1.626.059.400,00 3.274.968.775,00 2.997.402.200,00 5.657.702.350,00 3.932.169.180,00
SURPLUS (DEFISIT) 62.068.033.285,90 73.023.060.695,19 47.074.427.464,34 -91.995.545.356,69 -42.594.997.504,14
3 PEMBIAYAAN NETTO 164.651.614.190,56 224.141.352.836,46 265.740.796.169,65 276.323.350.589,53 177.348.106.823,31
3 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 166.797.759.405,56 229.334.126.486,46 298.414.210.031,65 314.197.158.933,99 186.094.606.823,31
3 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 2.146.145.215,00 5.192.773.650,00 32.673.413.862,00 37.873.808.344,46 8.746.500.000,00
SILPA 226.719.647.476,46 297.164.413.531,65 312.815.223.633,99 184.327.805.232,84 134.753.109.319,17
No
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 14
Tabel 3. 13 Rata - Rata Pertumbuhan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2013 s/d Tahun 2017 Kabupaten Lumajang
URAIAN 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) Rata-rata
2 3 4 5 6 7 Pertumbuhan (%)
1 PENDAPATAN 1.299.318.897.389,37 1.545.618.399.754,06 1.707.539.550.203,63 1.842.511.574.633,02 1.956.127.822.292,10 10,87
1 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 112.406.824.133,37 194.076.104.164,10 212.585.093.435,63 242.111.541.251,56 324.253.671.099,01 32,50
1 1 1 Pendapatan Pajak Daerah 21.601.343.403,00 31.623.242.555,72 39.218.956.514,00 47.424.601.696,00 54.156.334.941,00
1 1 2 Pendapatan Retribusi Daerah 21.937.809.267,25 37.721.873.040,50 24.282.298.136,00 26.736.374.316,50 33.577.572.815,50
1 1 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 2.843.081.228,30 2.924.550.487,45 2.923.561.043,70 2.955.914.935,00 2.983.324.803,80
1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah 66.024.590.234,82 121.806.438.080,43 146.160.277.741,93 164.994.650.304,06 233.536.438.538,71
1 2 DANA PERIMBANGAN 933.471.353.007,00 1.015.127.007.111,00 1.067.949.312.205,00 1.286.208.545.624,00 1.317.925.709.276,00 9,21
1 2 1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 60.946.140.007,00 64.966.007.111,00 70.183.805.205,00 69.373.241.624,00 60.461.762.394,00
1 2 2 Dana alokasi Umum 828.524.528.000,00 898.217.627.000,00 923.492.395.000,00 990.248.409.000,00 972.852.929.000,00
1 2 3 Dana Alokasi Khusus 44.000.685.000,00 51.943.373.000,00 74.273.112.000,00 226.586.895.000,00 284.611.017.882,00
1 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 253.440.720.249,00 336.415.288.478,96 427.005.144.563,00 314.191.487.757,46 313.948.441.917,09 8,28
1 3 1 Pendapatan hibah 6.303.224.000,00 33.341.808.344,46 4.141.000.000,00
1 3 2 Dana darurat 0,00 0,00 0,00
1 3 3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 58.474.888.262,00 100.547.531.041,00 94.557.096.563,00 101.201.945.513,00 129.448.889.992,00
1 3 3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 181.945.527.000,00 219.603.361.000,00 318.596.691.000,00 171.061.506.000,00 172.636.155.000,00
1 3 4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya 12.889.575.000,00 16.107.370.000,00 7.548.133.000,00 8.571.046.500,00 7.351.786.500,00
Pendapatan Lainnya 130.729.987,00 157.026.437,96 0,00 15.181.400,00 370.610.425,09
2 BELANJA DAERAH 1.237.250.864.103,47 1.472.595.339.058,87 1.660.465.122.739,29 1.934.507.119.989,71 1.998.722.819.796,24 12,86
2 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 849.985.499.478,47 928.529.445.834,87 1.066.407.870.724,46 1.156.445.080.828,36 1.212.600.938.963,27 9,66
2 1 1 Belanja Pegawai 705.693.633.987,00 759.436.520.011,00 790.940.135.982,00 765.064.526.679,00 768.188.763.811,11
2 1 2 Belanja Bunga 5.487.605,00 1.015.211,00 0,00 0,00 0,00
2 1 3 Belanja Hibah 70.871.396.966,15 86.881.519.500,00 73.679.924.700,00 77.428.068.368,00 70.393.340.000,00
2 1 4 Belanja Bantuan Sosial 8.764.834.900,52 0,00 18.847.761.657,00 23.794.414.009,00 30.940.675.232,00
2 1 5 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 315.840.271,00 18.272.026.366,00 587.741.237,00 3.391.300.255,00 3.102.582.797,00
2 1 6 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota/Pemerintah Desa dan Partai Politik62.194.685.472,80 63.574.254.746,87 182.321.607.148,46 285.676.793.367,36 336.465.081.388,16
2 1 7 Belanja Tidak Terduga 2.139.620.276,00 364.110.000,00 30.700.000,00 1.089.978.150,00 3.510.495.735,00
No
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 15
Sumber : BPKD Kabupaten Lumajang (Diolah)
URAIAN 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) Rata-rata
2 3 4 5 6 7 Pertumbuhan (%)
2 2 BELANJA LANGSUNG 387.265.364.625,00 544.065.893.224,00 594.057.252.014,83 778.062.039.161,35 786.121.880.832,97 20,42
2 2 1 Belanja Pegawai 38.963.407.007,00 62.320.896.511,00 73.928.831.594,00 85.395.864.413,00 91.450.750.773,00
2 2 2 Belanja Barang dan Jasa 185.246.118.889,00 244.988.260.562,00 277.903.261.180,00 344.780.573.439,90 436.412.979.055,97
2 2 3 Belanja Modal Tanah 67.782.750,00 269.006.000,00 2.605.926.815,00 13.397.470.320,00 1.048.921.020,00
2 2 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 28.551.626.534,00 63.649.753.112,00 64.734.209.380,00 93.576.726.712,45 80.783.643.796,00
2 2 5 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 43.198.053.387,00 77.089.963.197,00 80.470.381.290,00 108.689.899.758,00 88.166.020.917,00
2 2 6 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 88.562.949.850,00 89.619.310.585,00 89.594.782.455,83 123.420.214.463,00 68.240.283.621,00
2 2 7 Belaja Modal Aset Tetap Lainnya 1.049.366.808,00 2.853.734.482,00 1.822.457.100,00 3.143.587.705,00 16.087.112.470,00
2 2 8 Belanja Modal Aset Lainnya 1.626.059.400,00 3.274.968.775,00 2.997.402.200,00 5.657.702.350,00 3.932.169.180,00
No
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 16
Akumulasi pendapatan Kabupaten Lumajang dalam lima tahun
terakhir secara rata-rata lebih besar ditopang oleh Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Penerimaan daerah dari pungutan pajak masyarakat
cenderung mengalami peningkatan secara konsisten. Kondisi ini dapat
mencerminkan semakin sadarnya masyarakat Kabupaten Lumajang
untuk membayarkan kewajiban pajaknya.
Lebih lanjut, dari tabel T-C.2 di atas diketahui bahwa pertumbuhan
belanja tidak langsung Kabupaten Lumajang sebesar 9,66%. Hal ini
berarti bahwa proporsi anggaran Lumajang lebih besar difungsikan
untuk stimulus ekonomi daerah
3.1.2 Neraca Daerah
Menurut data yang ada per 31 Desember 2017, jumlah aset lancar di
Kabupaten Lumajang sebesar Rp 245.423.835.217,81 lebih rendah
dibandingkan jumlah aset lancar per 31 Desember 2013 yang sebesar Rp
278.163.886.464,60. Sebagian besar aset lancar daerah akhir tahun 2017 ada
di kas daerah, yaitu sebesar Rp 134.753.109.319,17. Untuk investasi daerah,
di Kabupaten Lumajang sebagian besar investasi berbentuk investasi
permanen. Per 31 Desember 2017 jumlah investasi permanen daerah tercatat
sebesar Rp 45.194.519.321,15, menurun tajam bila dibandingkan investasi
permanen di tahun 2013 sebesar Rp 24.896.105.986,00.
Secara keseluruhan, jumlah aset tetap yang dimiliki Kabupaten
Lumajang per 31 Desember 2017 sebesar Rp 1.988.904.196.618,94,
mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar Rp
1.975.390.465.573,00. Sebagian besar aset tetap yang dimiliki Kabupaten
Lumajang berupa tanah, jalan, irigasi dan jaringan, serta peralatan dan mesin.
Aset lain yang dimiliki Kabupaten Lumajang berupa tuntutan ganti-
rugi, aset tak berwujud dan aset lainnya per 31 Desember 2017 tercatat
sejumlah Rp 111.732.438.254,12. Untuk dana cadangan, di Kabupaten
Lumajang per 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp 39.338.270.790,56.
Sedangkan pada tahun 2013 tidak ada dana cadangan. Rincian Perbandingan
Neraca Kabupaten Lumajang per 31 Desember 2017 tersaji dalam Tabel 3.14.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 17
Berdasarkan data pada neraca Kabupaten Lumajang (Tabel 3.14),
diperoleh rata-rata pertumbuhan, baik aset, kewajiban, maupun ekuitas.
Informasi ini disajikan pada tabel T-C.3. Pada tabel T-C.3 tersebut, diketahui
bahwa pertumbuhan aset, baik aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap
maupun aset lain-lain di Kabupaten Lumajang masih cukup rendah. Bahkan,
untuk pertumbuhan kas sendiri cenderung mengalami penurunan. Hal ini
menjadi masalah bagi keuangan Kabupaten Lumajang, mengingat posisi kas
sebagai jantung dalam transaksi keuangan. Selain itu, dalam pos ekuitas dana
lancar, nampak jumlah SILPA yang juga semakin menurun, khususnya dalam
tiga tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan mencapai -7,91.%.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 18
Tabel 3. 14 Neraca Kabupaten Lumajang
2013 2014 2015 2016 2017
-2 -3 -4 -5 -6
A. 2.283.163.251.763,60 2.608.309.067.875,62 2.100.544.617.854,74 2.194.277.106.621,17 2.430.593.260.202,58
1. 278.163.886.464,60 352.502.125.063,47 414.178.300.721,92 262.878.707.151,18 245.423.835.217,81
a. 227.581.882.150,23 297.203.186.379,13 313.782.292.648,02 185.995.006.808,32 134.753.109.319,17
1. Kas di Kas Daerah 209.654.841.958,78 273.632.043.352,97 278.190.333.654,79 155.540.000.145,84 116.308.323.705,47
2. Kas di Bendahara Pengeluaran 2.400.000,00 8.470.016,00 - - -
3. Kas Bendahara Penerimaan 862.234.673,97 - 3.167.000,00 - 103.687.523,00
4. Kas di Bendahara BLUD 17.062.405.517,48 23.562.673.010,16 34.321.722.979,20 28.787.805.087,00 16.909.677.946,91
5. Kas Lainnya - - 1.267.069.014,03 1.667.201.575,48 1.431.420.143,79
b. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
c. 34.149.414.373,33 34.050.614.380,20 55.044.141.716,60 47.907.577.422,94 72.500.618.958,22
1. Piutang Pajak 1.424.370.509,00 51.319.672.983,00 44.696.274.100,00 46.187.576.669,00 50.274.875.524,00
2. Piutang Retribusi 3.598.644.770,50 1.326.369.877,50 1.504.348.995,50 1.367.629.554,42 2.368.146.858,25
3. Biaya Bayar di muka - - 249.952.500,00 19.448.333,00 2.778.333,00
4. Piutang Lainya 30.683.354.227,83 18.214.464.983,68 46.946.467.304,00 37.156.876.317,00 63.170.176.964,00
5. Penyisihan Piutang Tak Tertagih -1.556.955.134,00 -36.809.893.463,98 -38.352.901.182,90 -36.823.953.450,48 -43.315.358.721,03
d 16.432.589.941,04 21.248.324.304,14 45.051.866.357,30 28.976.122.919,92 38.170.106.940,42
2. 24.896.105.986,00 22.041.971.178,15 22.974.465.900,73 37.561.519.154,17 45.194.519.321,15
a. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1 Investasi Non Permanen Lainnya - - - - -
b. 24.896.105.986,00 22.041.971.178,15 22.974.465.900,73 37.561.519.154,17 45.194.519.321,15
1 Penyertaan Modal Pemda 24.896.105.986,00 22.041.971.178,15 22.974.465.900,73 37.561.519.154,17 45.194.519.321,15
3. 1.975.390.465.573,00 2.125.736.573.235,00 1.529.096.122.665,49 1.744.311.754.595,48 1.988.904.196.618,94
a. 359.718.199.237,00 338.997.345.920,00 344.920.482.735,00 337.930.790.218,00 475.870.707.301,42
b. 287.405.454.620,00 314.559.010.404,00 385.996.917.861,00 469.724.933.411,54 495.062.229.811,57
c. 598.890.436.281,00 678.621.047.433,00 780.791.170.426,00 892.103.450.607,54 874.365.877.476,54
d. 667.251.940.204,00 736.442.928.865,00 826.045.749.021,00 948.762.337.284,00 1.023.606.686.552,00
e. 61.668.551.131,00 54.723.365.893,00 59.687.346.986,00 68.422.069.777,00 76.580.640.642,00
f. 455.884.100,00 2.392.874.720,00 16.475.460.384,00 9.616.716.268,00 4.831.845.336,00
g. - - -884.821.004.747,51 -982.248.542.970,60 -961.413.790.500,59
4. 0,00 0,00 28.267.000.000,00 33.890.911.468,69 39.338.270.790,56
a. - - 28.267.000.000,00 33.890.911.468,69 39.338.270.790,56
5. 4.712.793.740,00 108.028.398.399,00 106.028.728.566,60 115.634.214.251,65 111.732.438.254,12
a. - - - - -
b. 11.072.901,00 17.172.901,00 15.022.901,00 13.272.901,00 9.872.901,00
c.. 4.551.986.589,00 6.987.104.314,00 9.984.506.514,00 15.644.558.864,00 19.406.328.444,00
d. - - -4.611.138.500,20 -7.417.203.968,80 -10.629.237.079,80
e. 149.734.250,00 101.024.121.184,00 100.640.337.651,80 107.393.586.455,45 102.945.473.988,92
2.283.163.251.763,60 2.608.309.067.875,62 2.100.544.617.854,74 2.194.277.106.621,17 2.430.593.260.202,58
ASET TETAP
URAIAN
-1
ASET
ASET LANCAR
KAS
Investasi Jangka Pendek
Piutang
Persediaan
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Investasi Permanen
Tuntutan Ganti Rugi
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan
DANA CADANGAN
Dana Cadangan
ASET LAINNYA
Tuntutan Perbendaharaan
Aset Tak Berwujud
Akumulasi Asortisasi Aset Tidak Berwujud
Aset Lain-lain
JUMLAH ASET
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 19
Sumber : BPKD Kabupaten Lumajang (Diolah)
2013 2014 2015 2016 2017
-2 -3 -4 -5 -6
B. 3.159.439.970,00 750.193.549,20 13.425.468.761,33 14.645.534.117,23 18.166.590.499,77
1. 3.159.439.970,00 750.193.549,20 13.425.468.761,33 14.645.534.117,23 18.166.590.499,77
a 0,00 1.933.220,00 0,00 0,00 0,00
1. Utang Pemotongan Pajak Pusat PPh - - - - -
2. Utang Pemotongan Pajak Pusat PPN - 1.933.220,00 - - -
b. 1.015.211,00 0,00 0,00 0,00 0,00
c. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
d. 208.349.650,00 0,00 0,00 0,00 0,00
e. 0,00 0,00 3.242.152.558,33 3.738.414.341,23 4.223.091.696,77
f. 2.950.075.109,00 748.260.329,20 0,00 0,00 2.367.468.108,00
g. 0,00 0,00 10.183.316.203,00 10.907.119.776,00 11.576.030.695,00
2. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
a. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
C. 2.280.003.811.793,60 2.607.558.874.326,42 2.087.119.149.093,41 2.179.631.572.503,94 2.412.426.669.702,81
2.283.163.251.763,60 2.608.309.067.875,62 2.100.544.617.854,74 2.194.277.106.621,17 2.430.593.260.202,58
Utang Jangka Pendek Lainnya
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
URAIAN
-1
Utang PFK
Utang Bunga
Bagian Lancar Hutang Dalam Negeri
Utang Retensi
Pendapatan Diterima Dimuka
JUMLAH KEWAJIBAN + EKUITAS
Utang Belanja
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat
EKUITAS
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 20
Tabel 3. 15 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Lumajang Tahun
2013 – 2017
No. Uraian Rata-Rata Pertumbuhan (%)
A ASET 2,45
1 ASET LANCAR -4,99
a. KAS -15,02
1 Kas di Kas Daerah -6,31
2 Kas di Bendahara Pengeluaran 0
3 Kas Bendahara Penerimaan 0
4 Kas di Bendahara BLUD -10,32
5 Kas Lainnya -3,54
b. Investasi Jangka Pendek 0
c. Piutang 24,45
1 Piutang Pajak 2,21
2 Piutang Retribusi 18,29
3 Biaya Bayar di Muka -21,43
4 Piutang Lainnya
5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 17,50
d. Persediaan 29,40
2 INVESTASI JANGKA PANJANG 12,98
a. Investasi Non Permanen 0
1 Investasi Non Permanen Lainnya 12,98
b. Investasi Permanen
1 Penyertaan Modal Pemda
3 ASET TETAP 1,48
a. Tanah 10,20
b. Peralatan dan Mesin 1,35
c. Gedung dan Bangunan -0,50
d. Jalan, Irigasi dan Jaringan 1,97
e. Aset Tetap Lainnya 2,98
f. Konstruksi Dalam Pengerjaan -12,44
g. Akumulasi Penyusutan -0,53
4 DANA CADANGAN 8,17
a. Dana Cadangan 4,02
5 ASET LAINNYA 548,83
a. Tuntutan Perbendaharaan 0
b. Tuntutan Ganti Rugi -6,40
c. Aset Tak Berwujud 6,01
d. Akumulasi Asortisasi Aset Tidak Berwujud 10,83
e. Aset Lain-lain -1,04
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 21
JUMLAH ASET 2,45
B KEWAJIBAN 411,43
1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 411,43
a. Utang PFK 0
1 Utang Pemotongan Pajak Pusat PPh 0
2 Utang Pemotongan Pajak Pusat PPN 0
b. Utang Bunga 0
c. Bagian Lancar Hutang Dalam Negeri 0
d. Utang Retensi 0
e. Pendapatan Diterima Dimuka 3,24
f. Utang Jangka Pendek Lainnya 0
g. Utang Belanja 1,53
2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0
a. Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0
C EKUITAS 2,33
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 2,45
3.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU
3.2.1 Kebijakan Pendapatan
a. Kebijakan Pendapatan Asli Daerah
Kebijakan pendapatan asli daerah merupakan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah yang
diprediksi dapat memberikan kontribusi peningkatan pendapatan
daerah. Kebijakan tersebut dilakukan melalui :
1. Optimalisasi pemanfaatan aset daerah dan sumber daya alam dalam
rangka meningkatkan daya dukung pembiayaan daerah dan
pertumbuhan ekonomi.
2. Penyesuaian tarif baru dengan didasarkan pada tingkat
perekonomian masyarakat, diikuti dengan meningkatkan pelayanan
baik dalam pemungutan maupun pengelolaannya.
3. Melakukan intensifikasi terhadap sumber-sumber PAD yang sudah
ada melalui peningkatan kualitas kemampuan sumber daya aparatur
dalam mengoptimalkan pemungutan sumber-sumber PAD serta
perbaikan manajemen dengan menggunakan sistem informasi
penerimaan daerah yang lebih dapat diandalkan. Sistem informasi
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 22
diharapkan dapat menyediakan data menyeluruh yang mencakup
jumlah dan potensi terhadap data obyek PAD.
4. Melakukan ekstensifikasi dengan mencari dan menggali potensi
sumber-sumber PAD yang baru dalam batas ketentuan perundang-
undangan dengan tidak menghambat kinerja perekonomian yang ada
baik di pusat maupun daerah. Untuk itu dalam merencanakan sumber
penerimaan baru tersebut, Pemerintah Kabupaten Lumajang akan
berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi
agar kebijakan tersebut tidak memiliki dampak yang kontraproduktif
terhadap perekonomian masyarakat maupun nasional.
5. Meminimalkan kebocoran pemungutan PAD dengan
mengimplementasikan sistem pengendalian intern yang memadai
terhadap PAD dengan cara meningkatkan efisiensi pemungutan dan
administrasi serta perbaikan kontrol terhadap petugas pemungutan.
Meningkatkan efisiensi pemungutan dan administrasi dilakukan
melalui peningkatan sistem pemungutan. Implementasi kebijakan
pemungutan PAD akan berhasil atau gagal tergantung kepada
kualitas administrasi pemerintah daerah dan seberapa realitas
kebijakan itu diformulasikan berdasarkan sumber-sumber yang
tersedia. Kualitas administrasi pemerintah daerah dapat ditingkatkan
melalui pembekalan-pembekalan yang diberikan kepada aparatur
pemungut PAD melalui pelatihan-pelatihan agar lebih mampu
menerjemahkan kebijakan-kebijakan sendiri dan menilai
dampaknya terhadap perekonomian serta responsive terhadap
tuntutan masyarakat. Perbaikan kontrol terhadap petugas pemungut
PAD dilakukan dengan meningkatkan sistem pengendalian dan
pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk
terciptanya efektifitas dan efisiensi, serta peningkatan kesejahteraan
pegawai melalui pemberian insentif biaya pemungutan.
6. Meningkatkan peran Perusahaan Daerah melalui perbaikan dan
peningkatan manajemen dengan harapan Perusahaan Daerah dapat
dikelola secara profesional, efektif dan efisien serta dikelola
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 23
berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan yang sehat
sehingga mampu memberikan kontribusi PAD dalam bentuk bagian
laba kepada Pemerintah Daerah.
7. Menerapkan manajemen kas pada saat terjadi kelebihan kas (idle
cash) dengan cara melakukan investasi jangka pendek dengan
periode kurang dari 3 (tiga) bulan dengan memilih instrumen
investasi jangka pendek yang bebas resiko dan menguntungkan,
sehingga saat diperlukan dapat dengan mudah dicairkan. Kebijakan
ini dapat dilakukan pada saat kas daerah belum diperlukan untuk
membiayai program dan kegiatan dan biasanya terjadi di awal tahun
anggaran. Dengan adanya manajemen kas di harapkan perolehan
PAD dapat meningkat melalui peningkatan pendapatan hasil
investasi berupa pendapatan bunga.
8. Kebijakan Dana Perimbangan
Kebijakan-kebijakan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan
dana perimbangan sebagai berikut :
a. Pemerintah daerah ikut secara aktif dalam melakukan pembinaan
dan pemantauan di bidang perpajakan, khususnya pajak pusat
seperti PPh dan PBB. Kebijakan ini dapat diimplementasikan
dalam bentuk pembinaan dan pemantauan bersama antara
pemerintah daerah dan Kantor Pelayanan Pajak terhadap para
bendahara selaku wajib pungut dan dunia usaha termasuk rekanan
pemerintah daerah, serta pendataan terhadap wajib pajak bumi
dan bangunan, dengan harapan semakin besar kontribusi pajak
pusat yang dipungut di Kabupaten Lumajang, maka dana
perimbangan dalam bentuk dana bagi hasil pajak yang diterima
akan semakin meningkat.
b. Menyampaikan laporan keuangan dan menyediakan data dasar
untuk kebutuhan perhitungan dana perimbangan secara tepat
waktu serta melakukan analisis untuk menilai akurasi perhitungan
terhadap formula dana perimbangan dan melakukan peran aktif
berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, sehingga alokasi dana
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 24
perimbangan yang diterima sesuai dengan kontribusi yang
diberikan atau sesuai dengan kebutuhan yang akan direncanakan.
9. Kebijakan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan pendapatan
daerah yang bersumber dari selain PAD dan dana perimbangan
seperti pendapatan hibah, dana darurat, dana bagi hasil pajak dari
propinsi dan pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian serta
bantuan keuangan dari pemerintah propinsi dan pemerintah daerah
lainnya.
Seperti halnya komponen dana perimbangan, lain-lain pendapatan
daerah yang sah, juga tidak dapat dipengaruhi secara langsung oleh
kebijakan-kebijakan pemerintah daerah. Hal ini dikarenakan semua
kebijakan yang berhubungan dengan lain-lain pendapatan yang sah
sebagian ditentukan oleh kebijakan pemerintah pusat/propinsi serta
pihak lainnya seperti pendapatan hibah, dana darurat, dana
penyesuaian dan bantuan keuangan.
Dalam rangka meningkatkan dana bagi hasil pajak dari pemerintah
propinsi seperti bagi hasil pajak kendaraan bermotor, bea balik nama
kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak
pemanfaatan air bawah tanah/air permukaan dan bagi hasil lainnya,
kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah daerah adalah senantiasa
meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Pemerintah
Propinsi dengan harapan dana bagi hasil pajak maupun bantuan
keuangan dari Pemerintah Propinsi dapat meningkat sesuai dengan
yang direncanakan.
10. Pembiayaan Pembangunan Daerah Dana Non APBD
Pembiayaan Pembangunan Daerah yang tidak dapat dipenuhi
dengan anggaran APBD perlu dicarikan solusi dengan pembiayaan
Non APBD antara lain :
a. Dana CSR
Dana CSR merupakan dana yang berasal dari perusahaan.
Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 25
berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta
keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada
umumnya. Dana CSR digunakan untuk membiayai prioritas
pembangunan yang tidak didanai oleh pemerintah, hal ini
merupakan kepedulian perusahaan terhadap pembangunan
daerah.
b. Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan
Pembiayaan Infrastruktur Non Anggaran Pemerintah (PINA)
Skema KPBU mencakup 19 sektor yang dapat dikerjasamakan
Pemerintah Indonesia meliputi konektivitas, perkotaan, dan
sosial. Skema PINA memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi
fasilitasi untuk memfasilitasi proyek-proyek untuk mencapai
tahap financial close, serta memberikan saran penstrukturan
proyek dan pembiayaan. Kedua, fungsi ekosistem untuk
membangun iklim investasi infrastruktur melalui pengkajian
regulasi serta percepatan implementasi instrumen creative
financing. Ketiga, fungsi pipelining untuk mempersiapkan daftar
proyek yang siap ditawarkan kepada investor serta potensial
investor yang akan berinvestasi
3.2.2 Kebijakan Belanja
Belanja daerah diarahkan untuk melaksanakan program/kegiatan prioritas
hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dengan
menerapkan fungsi alokasi dan distribusi pengeluaraan anggaran yang tepat,
melalui kebijakan :
a. Merasionalkan pengeluaraan atau belanja secara adil dan dapat dinikmati
hasilnya secara proporsional oleh masyarakat luas;
b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas Anggaran kegiatan dengan
menetapkan pencapaian tujuan dan sasaran secara jelas;
c. Anggaran disusun dengan menggunakan sistem anggaran berbasis kinerja;
d. Menerapkan Disiplin Anggaran yang didasarkan atas skala prioritas yang
telah ditetapkan, terutama program yang ditujukan pada upaya
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 26
peningkatan pelayanan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan;
dan
e. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran melalui
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan serta evaluasi kegiatan secara
terbuka baik teknis maupun ekonomi kepada pihak legislatif dan
masyarakat.
3.2.3 Proporsi Penggunaan Anggaran
Proporsi realisasi APBD terhadap anggaran Kabupaten Lumajang lima
tahun terakhir (tahun 2013-2017) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 16 Persentase Realisasi APBD Terhadap Anggaran Tahun 2013 – 2017
URAIAN
2013
(Rp)
2014
(Rp)
2015
(Rp)
2016
(Rp)
2017
(Rp) RATA2
1 PENDAPATAN 100,52 104,88 100,81 101,19 98,17 101,11
1 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 104,78 126,12 123,58 114,96 95,61 113,01
1 1 1 Pendapatan Pajak Daerah 113,31 119,33 123,61 108,25 104,95 113,89
1 1 2 Pendapatan Retribusi Daerah 100,70 109,41 92,34 97,64 75,92 95,202
1 1 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 21,48 77,15 67,06 96,36 96,62 71,734
1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah 124,11 136,69 133,32 121,01 97,21 122,47
1 2 DANA PERIMBANGAN 98,62 99,34 97,51 97,63 96,65 97,95
1 2 1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 102,74 119,44 88,95 90,69 87,36 97,836
1 2 2 Dana alokasi Umum 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100
1 2 3 Dana Alokasi Khusus 75,00 75,00 80,00 90,39 88,53 81,784
1 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 106,13 112,92 100,12 107,29 108,33 106,96
1 3 1 Pendapatan hibah 100,00 100,00 118,31 63,662
1 3 2 Dana darurat 0
1 3 3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 120,6 151,43 100,55 124,39 121,76 123,75
1 3 3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 102,51 100,54 100,00 100,89 100,00 100,79
1 3 4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya 100,39 122,89 100,00 100,00 100,00 104,66
2 BELANJA DAERAH 85,6 86,82 84,75 92,26 92,23 88,33
2 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 90,59 89,86 89,92 98,21 94,79 92,67
2 1 1 Belanja Pegawai 92,24 89,91 89,40 98,93 95,13 93,12
2 1 2 Belanja Bunga 99,77 100
2 1 3 Belanja Hibah 79,02 93,71 91,18 96,75 96,17 91,37
2 1 4 Belanja Bantuan Sosial 91,79 79,66 82,80 73,65 76,83 80,95
2 1 5
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah
Desa 74,59 0 82,88 92,91 53,97 76,09
2 1 6
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota/Pemerintah Desa dan Partai Politik 90,68 92,17 93,51 99,83 96,54 94,55
2 1 7 Belanja Tidak Terduga 42,79 9,1 1,51 54,50 87,76 65,22
No
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 27
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
Belanja Tidak Langsung merupakan unsur belanja daerah yang realisasi
penyerapan anggarannya paling besar terutama komponen Belanja Pegawai.
Selama kurun waktu lima tahun, kontribusi realisasi Belanja Pegawai
mencapai rata-rata diatas 50,00% dari realisasi Belanja Daerah sebagaimana
tabel berikut.
Tabel 3. 17 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Daerah
Tahun 2013 – 2017
Tahun Realisasi Belanja Daerah Realisasi Belanja
Pegawai %
2013 1.237.250.864.103,47 744.657.040.994,00 60,19
2014 1.472.595.339.058,87 821.757.416.522,00 55,80
2015 1.660.465.122.739,29 864.868.967.576,00 52,09
2016 1.934.507.119.989,71 850.460.391.092,00 43,96
2017 1.998.722.819.796,24 859.639.514.584,11 43,01
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
Naiknya belanja pegawai setiap tahun antara lain disebabkan adanya
kenaikan gaji. Besarnya porsi Belanja pegawai berpengaruh kepada Belanja
Langsung karena anggaran yang tersedia banyak terserap pada pos belanja
pegawai.
URAIAN
2013
(Rp)
2014
(Rp)
2015
(Rp)
2016
(Rp)
2017
(Rp) RATA22 2 BELANJA LANGSUNG 76,38 82,09 76,83 84,63 88,54 81,69
2 2 1 Belanja Pegawai 89,98 95,06 76,85 84,17 86,29 86,47
2 2 2 Belanja Barang dan Jasa 82,6 84,21 79,70 86,76 90,38 84,73
2 2 3 Belanja Modal Tanah 2,46 2,85 9,76 39,31 24,48 39,43
2 2 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 64,41 69,83 76,97 81,67 85,86 75,75
2 2 5 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 56,05 79,54 79,81 89,86 86,30 78,31
2 2 6 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 81,52 94,27 80,57 88,33 91,07 87,15
2 2 7 Belaja Modal Aset Tetap Lainnya 21,85 27,91 86,90 67,92 84,76 57,87
2 2 8 Belanja Modal Aset Lainnya 88,32 94 88,47 86,03 84,93 88,35
3 PEMBIAYAAN NETTO 107,82 100,78 100,12 100,12 101,55 102,08
3 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 99,96 100,65 100,04 100,08 100,04 100,15
3 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 15,15 95,64 99,44 99,82 76,95 77,40
No
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 28
Tabel 3. 18 Realisasi Belanja Daerah dan Belanja Langsung Tahun 2013-2017
Tahun Realisasi Belanja Daerah Realisasi Belanja
Langsung %
2013 1.237.250.864.103,47 387.265.364.625,00 31,30
2014 1.472.595.339.058,87 544.065.893.224,00 39,65
2015 1.660.465.122.739,29 594.057.252.014,83 35,78
2016 1.934.507.119.989,71 778.062.039.161,35 40,22
2017 1.998.722.819.796,24 786.121.880.832,97 39,33
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
Pada tabel 3.19 dapat disimpulkan bahwa selama periode tahun 2013-
2017, total belanja untuk memenuhi kebutuhan aparatur di Kabupaten
Lumajang mengalami penurunan yang konsisten dalam lima tahun terakhir.
Hal ini menunjukkan adanya pengurangan alokasi anggaran untuk
pembiayaan gaji, honorarium dan pengeluaran lainnya terkait kebutuhan
aparatur. Kondisi ini sejatinya menunjukkan capaian yang relative baik dari
sisi belanja, karena selaras dengan tujuan pemerintah untuk mendorong
pembangunan ekonomi daerah. Pasalnya, dengan penurunan alokasi
anggaran untuk belanja pegawai, pada sisi lain mengindikasikan adanya
penambahan alokasi anggaran pengeluaran pembiayaan, yang secara
langsung memberikan stimulus pada perekonomian.
Tabel 3. 19 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten
Lumajang Tahun 2015-2017
No Tahun Total Belanja Pemenuhan
Kebutuhan Aparatur (Rp)
Total Pengeluaran (Belanja +
Pembiayaan Pengeluaran) (Rp) %
1 2015 864.868.967.576,00 1.693.138.536.601,29 51,08
2 2016 850.460.391.092,00 1.945.380.928.334,17 43,72
3 2017 859.639.514.584,11 2.007.469.319.796,24 42,82
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
3.2.4 Analisis Pembiayaan
Total realisasi Pembiayaan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Lumajang yang bersumber dari Penerimaan Daerah pada periode
tahun 2013-2017 adalah sebesar Rp. 1.499.813.809.824,25 sedangkan yang
bersumber dari Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 114.397.895.759,46
sebagaimana terperinci dalam tabel berikut.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 29
Tabel 3. 20 Realisasi Pembiayaan APBD Kabupaten Lumajang Tahun 2013-
2017
Tahun
Penerimaan
Pembiayaan Tahun
Daerah
Pengeluaran
Pembiayaan
Daerah
Pembiayaan Netto
2013 166.797.759.405,56 2.146.145.215,00 164.651.614.190,56
2014 229.334.126.486,46 5.192.773.650,00 224.141.352.836,46
2015 298.414.210.031,65 32.673.413.862,00 265.740.796.169,65
2016 314.197.158.933,99 37.873.808.344,46 276.323.350.589,53
2017 186.094.606.823,31 8.746.500.000,00 177.348.106.823,31
TOTAL 1.194.837.861.680,97 86.632.641.071,46 1.108.205.220.609,51
Sumber : BPKD Kabupaten Lumajang (Diolah)
Penjelasan lebih lanjut mengenai realisasi sumber pembiayaan adalah
sebagai berikut:
a. Sumber Penerimaan Daerah
1) Dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013-2017 sumber
Penerimaan Daerah hanya diperoleh dari Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SILPA).
2) Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Masyarakat
3) Pencairan Dana Cadangan.
b. Sumber Pengeluaran Daerah
Untuk sasaran pengeluaran yang terjadi pada pembiayaan, pada
perhitungan APBD tahun anggaran 2013-2017, Adapun realisasi
pengeluaran tersebut terdiri:
1) Penyertaan Dana Cadangan .
2) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah (Investasi Non
Permanen).
3) Pembayaran Pokok Hutang.
4) Pemberian Pinjaman Daerah.
5) Pembayaran Utang Belanja.
Secara umum permasalahan pembiayaan yang terjadi di daerah adalah
kesulitan dalam mencari sumber pembiayaan guna menutup defisit anggaran.
Apabila SiLPA tahun lalu tidak dapat menutup defisit yang terjadi, maka
daerah dapat melakukan pencairan dana cadangan, menjual kekayaan daerah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 30
yang dipisahkan maupun melakukan pinjaman daerah. Di Kabupaten
Lumajang, defisit yang terjadi dapat ditutup melalui SiLPA tahun lalu,
sehingga secara garis besar Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak
mempunyai permasalahan dalam menentukan sumber pembiayaan daerah.
Tabel 3.21 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2017
No Uraian 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp)
1 Realisasi Pendapatan
Daerah
1,707,539,550,203.63 1,842,496,393,233.02 1,955,757,211,857.01
Dikurangi realisasi:
2 Belanja Daerah 1,660,465,122,739.29 1,907,507,119,989.71 1,998,722,819,796.24
3 Pengeluaran
Pembiayaan Daerah
32,673,413,862.00 37,873,808,344.46 8,746,500,000.00
Defisit Riil 14,401,013,602.34 -102,884,535,101.15 -51,712,107,939.23
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
Berdasarkan tabel 3.21 di atas, diperoleh gambaran kinerja pemerintah
dalam pengelolaan keuangan daerah. Nampak dari tabel tersebut, realisasi
belanja daerah masih cukup besar, dan bahkan secara konsisten meningkat
dalam tiga tahun terakhir. Peningkatan ini pada akhirnya menyebabkan defisit
riil anggaran Kabupaten Lumajang pada tahun 2016-2017. Telah dilakukan
upaya untuk menutup defisit anggaran melalui optimalisasi realisasi
penerimaan pembiayaan dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebagaimana
tertuang dalam tabel berikut.
Tabel 3. 22 Komposisi Penutup Riil Anggaran Kabupaten Lumajang
Tahun 2015-2017
No Uraian Proporsi dari Total Defisit Riil
2015 (%) 2016 (%) 2017 (%)
1 Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran (SILPA)
Tahun Anggaran
sebelumnya
99,6 99,3 99,8
2 Pencairan Dana
Cadangan 0.00 0.00 0.00
3 Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
0.00 0.00 0.00
4 Penerimaan Pinjaman
Daerah 0.00 0.00 0.00
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 31
No Uraian Proporsi dari Total Defisit Riil
2015 (%) 2016 (%) 2017 (%)
5 Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
Daerah
0,4 0,7 0,2
6 Penerimaan Piutang
Daerah 100 100 100
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
Terdapat berbagai sumber dalam upaya menutupi defisit anggaran di
Kabupaten Lumajang pada tahun 2016-2017. Dari beberapa sumber tersebut,
penggunaan SiLPA masih menjadi prioritas. Adanya surplus anggaran pada
tahun 2015 menyebabkan tidak adanya penggunaan SiLPA pada tahun
tersebut, sehinga dapat dimanfaatkan untuk menutupi defisit riil anggaran
pada dua tahun selanjutnya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa jumlah
SiLPA masih jauh lebih besar dibandingkan nilai defisit anggarannya,
sehingga penutupan defisit dapat menggunakan sepenuhnya atau 100% dari
SiLPA tahun berkenaan.
Pada dasarnya, diharapkan di masa mendatang SILPA harus makin
menurun karena penurunan SILPA merupakan indikasi semakin sinergisnya
perencanaan dengan penganggaran. Selain itu semakin besar pendanaan yang
dikeluarkan untuk pembangunan akan mendorong kesejahteraan masyarakat
Lumajang melalui peningkatan multiplier effect dalam perekonomian.
Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan tabel 3.23 di bawah ini, diperoleh
informasi adanya kecenderungan penurunan SILPA pada setiap tahunnya.
Kondisi ini terjadi mengingat adanya perkembangan pelampauan penerimaan
PAD, pelampauan dana perimbangan, dan pelampauan penerimaan lain-lain
pendapatan daerah yang sah. Dari ketiga item SILPA diatas terdapat item
yang berkontribusi besar terhadap bertambahnya penerimaan SILPA selama
tahun 2015-2017 yakni pelampauan dana perimbangan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 32
Tabel 3. 23 Realisasi Sisa Lebih Perhitungam Anggaran Kabupaten Lumajang
Tahun 2015-2017
No
Uraian 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp)
Rp % dari
SILPA Rp
% dari
SILPA Rp
% dari
SILPA
1 Jumlah SILPA 312,815,223,633.99 184,327,805,232.84 134,753,109,319.17
2 Pelampauan
penerimaan PAD
212,585,093,435.63 67,95% 242,111,541,251.56 131.34% 324,253,671,089.01 240.62%
3 Pelampauan
penerimaan dana
perimbangan
1,067,949,312,205.00 341,39% 1,286,208,545,624.00 697.78% 1,317,925,709,276.00 978.02%
4 Pelampauan
penerimaan lain-lain
pendapatan daerah
yang sah
427,005,144,563.00 200,86% 314,176,306,357.46 170.44% 313,577,831,492.00 232.71%
5 Sisa penghematan
belanja atau akibat
lainnya
6 Kewajiban kepada
pihak ketiga sampai
dengan akhir tahun
belum terselesaikan
7 Kegiatan lanjutan
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
3.3 KERANGKA PENDANAAN
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas total
keuangan daerah, yang akan dialokasikan untuk mendanai belanja/ pengeluaran
periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama dan program pembangunan
jangka menengah selama lima tahun ke depan serta alokasi untuk belanja daerah
dan pengeluaran daerah lainnya.
3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja
Berdasarkan proyeksi total pendapatan Kabupaten Lumajang tahun
2019-2023, dalam lima tahun kedepan pendapatan daerah diharapkan tumbuh
sebesar 14,15% per tahunnya. Kenaikan ini nampaknya lebih besar
didominasi oleh kenaikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
mencapai 32% per tahun. Jika melihat kecilnya angka proyeksi pendapatan
dari pos dana perimbangan dan pendapatan lain-lain yang sah, pemerintah
daerah diharapkan mampu memaksimalkan masing-masing pos penerimaan
PAD.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 33
Lebih lanjut, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, total belanja
juga diproyeksikan naik sebesar 14,45% tiap tahunnya. Jika melihat
berdasarkan komposisi, pertumbuhan total belanja Kabupaten Lumajang
dalam lima tahun ke depan lebih banyak didominasi oleh belanja langsung,
dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 20% per tahun. Implikasinya, untuk
lima tahun ke depan ada potensi bagi pemerintah untuk meningkatkan ruang
fiskal guna mendorong stimulus ekonomi. Hal ini juga didukung oleh
besarnya proyeksi pertumbuhan pengeluaran pembiayaan dalam struktur
APBD Kabupaten Lumajang yang mencapai 40%.
Kendatipun demikian, proyeksi-proyeksi tersebut dapat tercapai jika
didukung oleh beberapa kondisi, seperti tidak adanya perubahan kebijakan
pengelolaan anggaran daerah. Selain itu, stabilitas politik dan makroekonomi
juga tidak dipungkiri menjadi peran vital, terutama dalam upaya pemenuhan
sumber-sumber pendapatan. Ketidakstabilan politik dan ekonomi diduga
akan secara signifikan menggerus penerimaan daerah.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 34
Tabel 3. 24 Proyeksi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2019 s/d Tahun 2023
NO URAIAN 2019 2020 2021 2022 2023
0 PENDAPATAN 2.241.125.533.384,00 2.465.308.320.024,73 2.690.744.220.478,28 2.781.380.120.931,83 2.932.316.021.385,37
0 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 310.870.477.901,00 366.303.759.903,89 454.150.049.644,34 524.150.049.644,34 604.150.049.644,34
1 1 1 Pendapatan Pajak Daerah 100.000.000.000,00 107.039.637.213,00 140.048.228.591,69 161.634.433.435,43 161.634.433.435,43
1 1 2 Pendapatan Retribusi Daerah 50.068.558.902,00 57.004.728.768,02 73.614.407.479,96 84.972.896.438,03 84.972.896.438,03
1 1 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 5.210.316.000,00 5.755.381.027,42 7.369.471.814,81 9.505.358.571,71 9.505.358.571,71
1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Yang sah 155.591.602.999,00 196.504.012.895,45 232.240.449.204,54 268.037.361.199,17 268.037.361.199,17
1 2 DANA PERIMBANGAN 1.486.318.353.483,00 1.679.063.931.497,42 1.803.521.822.450,66 1.811.026.003.144,36 1.868.830.183.838,06
1 2 1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil
Bukan Pajak 130.751.987.483,00 145.049.957.369,43 165.148.671.254,49 172.770.162.448,96 186.060.707.403,35
1 2 2 Dana alokasi Umum 1.003.092.909.000,00 1.083.272.573.897,18 1.113.887.881.385,44 1.076.469.140.949,48 1.072.988.850.923,57
1 2 3 Dana Alokasi Khusus 352.473.457.000,00 450.741.400.230,81 524.485.269.810,73 561.786.699.745,93 609.780.625.511,14
1 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH 443.936.702.000,00 419.940.628.623,43 433.072.348.383,28 446.204.068.143,12 459.335.787.902,97
1 3 1 Pendapatan hibah 134.029.570.000,00 129.393.602.382,81 157.044.134.111,82 184.694.665.840,83 212.345.197.569,83
1 3 2 Dana darurat
1 3 3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi
dan Pemerintah Daerah Lainnya 118.285.600.000,00 138.855.021.422,68 146.736.486.878,94 154.617.952.335,19 162.499.417.791,45
1 3 3 Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus 189.221.532.000,00 141.506.815.968,42 118.555.070.842,10 95.603.325.715,79 72.651.580.589,47
1 3 4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi
Atau Pemerintah Daerah Lainnya 30.000.000,00 8.147.882.194,00 8.213.127.492,80 8.278.372.791,60 8.343.618.090,40
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 35
NO URAIAN 2019 2020 2021 2022 2023
1 3 5 Pendapatan Lainnya 2.370.000.000,00 2.037.306.655,52 2.523.529.057,62 3.009.751.459,72 3.495.973.861,82
2 BELANJA DAERAH 2.367.625.533.384,00 2.573.506.764.314,09 2.772.367.710.658,16 2.956.428.657.002,24 3.140.789.603.346,32
2 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.396.313.196.768,00 1.220.821.848.335,47 1.272.768.501.115,92 1.329.757.468.791,05 1.356.860.321.505,84
2 1 1 Belanja Pegawai 791.004.952.759,00 751.000.656.210,72 755.995.456.558,62 756.990.256.906,52 760.985.057.254,42
2 1 2 Belanja Bunga
2 1 3 Belanja Hibah 155.827.435.000,00 104.266.238.024,20 127.101.012.995,60 140.935.787.967,00 149.770.562.938,40
2 1 4 Belanja Bantuan Sosial 60.213.310.000,00 50.121.480.399,24 50.469.741.104,61 59.146.763.470,00 59.743.173.159,40
2 1 5
Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa
11.028.665.753,00 11.236.687.886,00 13.459.235.812,60 15.681.783.739,20 17.904.331.665,80
2 1 6
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota/Pemerinta
h Desa dan Partai Politik
375.738.833.256,00 300.627.547.864,31 321.591.271.184,68 352.268.547.739,73 363.518.717.825,43
2 1 7 Belanja Tidak Terduga 2.500.000.000,00 3.569.237.951,00 4.151.783.459,80 4.734.328.968,60 4.938.478.662,39
2 2 BELANJA LANGSUNG 971.312.336.616,00 1.352.684.915.978,61 1.499.599.209.542,25 1.626.671.188.211,19 1.783.929.281.840,48
2 2 1 Belanja Pegawai 39.001.448.792,00 41.592.593.065,05 48.016.286.592,71 51.845.987.572,59 54.552.857.617,28
2 2 2 Belanja Barang dan Jasa 634.113.054.162,00 761.901.718.051,03 863.334.674.720,21 967.229.851.994,95 1.063.366.012.297,14
2 2 3 Belanja Modal Tanah 176.104.400,00 3.847.581.961,50 4.528.025.849,60 5.185.519.374,17 10.715.937.208,35
2 2 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 76.744.509.868,00 81.493.183.467,61 92.605.287.034,23 99.757.055.853,43 104.956.958.426,86
2 2 5 Belanja Modal Gedung dan
Bangunan 71.664.446.878,00 91.166.858.137,41 108.491.109.876,68 104.419.526.788,02 113.333.246.916,95
2 2 6 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan 126.787.294.597,00 341.791.266.705,07 346.500.938.005,56 356.789.226.971,62 373.917.507.410,35
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 36
NO URAIAN 2019 2020 2021 2022 2023
2 2 7 Belaja Modal Aset Tetap Lainnya 15.916.471.319,00 21.958.654.174,22 26.067.423.394,64 30.247.234.681,92 45.290.069.392,89
2 2 8 Belanja Modal Aset Lainnya 6.909.006.600,00 8.933.060.416,73 10.055.464.068,62 11.196.784.974,49 17.796.692.570,66
SURPLUS (DEFISIT) (126.500.000.000,00) (108.198.444.289,35) (81.623.490.179,88) (175.048.536.070,41) (208.473.581.960,94)
3 PEMBIAYAAN NETTO 126.500.000.000,00 108.198.444.289,35 81.623.490.179,88 175.048.536.070,41 208.473.581.960,95
3 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH 138.000.000.000,00 114.198.444.289,35 81.623.490.179,88 175.048.536.070,41 208.473.581.960,95
3 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
DAERAH (11.500.000.000,00) (6.000.000.000,00) 0,00 0,00 0,00
SILPA 0,00 0,00 0,00 0,00
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 37
3.3.2 Perhitungan Kerangka Pendanaan
Penyusunan kerangka pendanaan pada dasarnya bertujuan untuk
mengetahui kapasistas riil kemampuan keuangan daerah. Adapun komponen
yang dibutuhkan dalam perhitungan kapasistas riil adalah pendapatan, belanja
tidak langsung dan pengeluaran pembiayaan. Melihat dari ketiga komponen
tersebut, sejatinya memberikan gambaran tentang seberapa besar ruang fiskal
yang disediakan dari suatu penganggran keuangan daerah. Ruang fiskal ini
pada akhirnya berdampak pada stimulus pertumbuhan ekonomi. Oleh karena
itu, untuk mengetahui kapasitas riil keuangan Kabupaten Lumajang, berikut
disajikan Tabel 3.25.
Tabel 3. 25 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai
Pembangunan Daerah Kabupaten Lumajang
No Uraian Proyeksi
2019 2020 2021 2022 2023
1 Pendapatan 2.241.125.533.384,00 2.465.308.320.024,73 2.690.744.220.478,28 2.781.380.120.931,83 2.932.316.021.385,37
2 Pencairan dana
cadangan
(sesuai Perda)
0 0 0 0 0
3 Sisa Lebih Riil
Perhitungan
Anggaran
138.000.000.000,00 114.198.444.289,35 81.623.490.179,88 175.048.536.070,41 208.473.581.960,95
TOTAL
PENERIMAAN 2.379.125.533.384,00 2.579.506.764.314,08 2.772.367.710.658,16 2.956.428.657.002,24 3.140.789.603.346,32
Dikurangi :
4 Belanja Tidak
Langsung 1.396.313.196.768,00 1.220.821.848.335,47 1.272.768.501.115,92 1.329.757.468.791,05 1.356.860.321.505,84
5 Pengeluaran
Pembiayaan (11.500.000.000,00) (6.000.000.000,00)
Kapasitas Riil
Kemampuan
Keuangan
971.312.336.616,00 1.352.684.915.978,61 1.499.599.209.542,24 1.626.671.188.211,19 1.783.929.281.840,48
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
Berdasarkan Tabel 3.25 di atas, diketahui bahwa kapasitas riil
kemampuan keuangan Kabupaten Lumajang masih cukup besar dan
meningkat secara konsisten dalam lima tahun kedepan. Selain itu, nampak
adanya penurunan presentase belanja tidak langsung terhadap total
penerimaan, yang mengindikasikan potensi peningkatan ruang fiskal bagi
Kabupaten Lumajang. Artinya, pengalokasian dana untuk stimulus ekonomi
semain besar.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 38
Selanjutnya, berdasarkan proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah, langkah berikut dalam penyusunan kerangka pendanaan adalah
penentuan skenario alokasi anggaran berdasarkan prioritas daerah. Skenario
ini memberikan gambaran batas maksimum penurunan pendapatan yang
menyebabkan defisitnya kapasitas riil.
Tabel 3. 26 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Lumajang
No Uraian Proyeksi
2019 2020 2021 2022 2023
1
Kapasitas riil
kemampuan
keuangan
971.312.336.616,00 1.352.684.915.978,61 1.499.599.209.542,24 1.626.671.188.211,19 1.783.929.281.840,48
2 Prioritas I 475.062.714.302 725.588.610.847 751.934.911.042 816.791.984.236 894.603.606.350
3 Prioritas II 349.131.044.484 484.372.366.775 526.518.820.207 569.463.755.975 624.101.954.209
4 Prioritas III 147.118.577.830 203.734.381.356 221.145.478.292 240.415.448.001 265.223.721.281
Sumber: BPKD Kabupaten Lumajang (diolah)
Merujuk pada Tabel 3.26 di atas, diketahui bahwa kemampuan keuangan
Kabupaten Lumajang sudah cukup baik. Dalam kondisi normal, untuk menstimulus
ekonomi melalui peningkatan ruang fiskal, pemerintah tidak perlu menekan belanja
tidak langsung dan pendapatan daerah. Akan tetapi, kondisi ini tidak selamanya
terjadi. Misalnya, suatu kondisi terjadinya shock ekonomi yang menyebabkan
penerimaan pendapatan berkurang sebesar 10% (prioritas 1). Pada kondisi ini,
walaupun kapasitas riil masih bernilai positif, nampak terjadi penurunan yang cukup
signifikan dari kondisi normalnya. Jika penurunan terus terjadi, bahkan mencapai
45% (prioritas II), maka kapasitas riil menjadi defisit. Pada saat inilah kemudian
pemerintah perlu mempertimbangkan dua hal guna meningkatkan ruang fiskal, yaitu
pengurangan belanja tidak langsung atau peningkatan penerimaan pendapatan
daerah. Oleh sebab itu, dari dua skenario tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penurunan pendapatan Kabupaten Lumajang untuk lima tahun ke depan tidak boleh
mencapai 45% guna mempertahankan kemampuan ruang fiskalnya untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 39
Tabel 3. 3 Program Prioritas I Kabupaten Lumajang
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
1 Program Lingkungan Sehat
Permukiman
1.532.587.500,00 2.261.033.648,72 2.599.164.695,21 2.819.455.435,12 3.036.186.232,60 Dinas Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
2 Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan
250.951.400,00 412.618.558,73 356.786.515,46 386.035.684,58 423.006.327,12 Dinas Pendidikan
3 Program Optimalisasi
Pengelolaan Dan Pemasaran
Produksi Perikanan
369.497.000,00 628.077.374,22 516.596.582,80 557.480.006,40 609.732.409,26 Dinas Perikanan
4 Program Optimalisasi
Pengelolaan Komunikasi Publik
729.031.000,00 934.814.765,09 1.019.263.819,07 1.099.928.298,59 1.203.024.187,09 Dinas Komunikasi Dan
Informatika
5 Program Optimalisasi
Pengelolaan Teknologi
Informasi Dan Komunikasi
(Tik)
3.041.153.800,00 3.899.581.053,68 4.251.860.396,30 4.588.352.381,42 5.018.417.019,39 Dinas Komunikasi Dan
Informatika
6 Program Pelayanan Kesehatan 21.743.551.475,00 31.319.609.515,23 34.220.381.522,47 37.008.277.547,07 40.465.196.557,40 Dinas Kesehatan
7 Program Upaya Kesehatan di
Masyarakat
21.743.551.475,00 31.319.609.515,23 34.220.381.522,47 37.008.277.547,07 40.465.196.557,40 Dinas Kesehatan
8 Program Pelayanan Rehabilitasi
Sosial
999.597.500,00 1.882.032.613,42 2.260.445.219,00 2.821.255.697,70 2.831.302.820,39 Dinas Sosial
9 Program Pemberantasan Barang
Kena Cukai Ilegal
55.000.000,00 70.524.863,94 76.895.920,82 82.981.459,53 90.759.282,24 Dinas Perdagangan
10 Program Pemberdayaan Dan
Peningkatan Partisipasi
Masayarakat
1.765.500.000,00 2.263.848.132,33 2.468.359.058,22 2.663.704.850,90 2.913.372.959,87 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa
11 Program Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan
Anak
334.880.000,00
429.406.662,45
468.198.290,24
505.251.475,77
552.608.517,02
Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga
Berencana Dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 40
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Pemberdayaan
Perempuan
12 Program Pemeliharaan
Lingkungan Hidup
1.979.836.500,00
2.538.685.450,50
2.768.024.558,80
2.987.085.861,82
3.267.064.358,01
Dinas Lingkungan
Hidup
13 Program Penanganan Dan
Pemberdayaan Sosial
1.441.514.000,00
2.714.068.773,38
3.259.775.489,06
4.068.517.163,98
4.083.006.063,77
Dinas Sosial
14 Program Pencegahan Dan
Penanggulangan Penyakit
2.408.629.900,00
3.469.412.438,10
3.790.743.854,30
4.099.571.495,99
4.482.509.789,20
Dinas Kesehatan
15 Program Penciptaan,
Peningkatan, Pengembangan
Usaha Mikro
432.122.250,00
841.752.271,15
1.179.462.952,30
1.543.695.859,80
2.410.237.749,43
Dinas Koperasi Dan
Usaha Mikro
16 Program Pendidikan Anak Usia
Dini Dan Pendidikan
Masyarakat
1.648.725.000,00
2.710.861.677,76
2.344.050.870,84
2.536.214.916,77
2.779.108.252,37
Dinas Pendidikan -
Bidang Pendidikan
Anak Usia Dini Dan
Pendidikan Masyarakat
17 Program Pengamanan Informasi
Pemerintahan Daerah
84.825.000,00
108.768.574,24
118.594.481,51
127.980.041,90
139.975.565,74
Dinas Komunikasi Dan
Informatika
18 Program Pengelolaan Dan
Pengembangan Siak
242.400.000,00
310.822.309,42
338.901.294,65
365.721.923,45
400.000.909,36
Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil
19 Program Pengelolaan Informasi
Dan Media Massa
1.620.518.500,00
2.077.942.667,59
2.265.659.313,79
2.444.963.460,45
2.674.129.016,64
Dinas Komunikasi Dan
Informatika
20 Program Pengelolaan
Persampahan
5.705.336.050,00
7.315.782.702,42
7.976.673.984,26
8.607.947.500,66
9.414.767.360,56
Dinas Lingkungan
Hidup
21 Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (Rth)
6.030.322.800,00
7.732.503.544,69
8.431.040.445,98
9.098.272.497,81
9.951.050.345,42
Dinas Lingkungan
Hidup
22 Program Pengelolaan Sumber
Daya Air
24.895.310.700,00
36.728.170.618,64
42.220.762.369,42
45.799.159.305,44
49.319.728.631,24
Dinas Pekerjaan Umum
Dan Tata Ruang
23 Program Pengembangan
Budidaya Perikanan
1.301.049.000,00
2.211.545.532,59
1.819.006.561,51
1.962.962.635,27
2.146.950.425,42
Dinas Perikanan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 41
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
24 Program Pengembangan Dan
Fasilitasi Pemungutan Pajak
Daerah Dan Retribusi Daerah
2.346.080.000,00
3.008.308.596,04
3.280.072.398,36
3.539.657.137,70
3.871.427.943,19
Badan Pajak Dan
Retribusi Daerah
25 Program Pengembangan Dan
Peningkatan Pendukung Usaha
Koperasi
477.048.000,00
929.265.358,24
1.302.086.255,61
1.704.186.772,44
2.660.819.011,03
Dinas Koperasi Dan
Usaha Mikro
26 Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik Daerah
184.840.000,00
237.014.833,63
258.426.218,25
278.878.054,17
305.017.195,07
Dinas Komunikasi Dan
Informatika
27 Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
7.156.832.000,00
15.248.790.570,52
18.101.751.962,36
20.411.577.376,72
25.471.525.668,28
Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan
28 Program Pengembangan
Industri Kecil Dan Menengah
100.000.000,00
128.227.025,34
139.810.765,12
150.875.380,96
165.016.876,80
Dinas Perdagangan
29 Program Pembinaan Industri - 80.000.000 88.000.000 96.800.000 106.480.000 Dinas Perdagangan
30 Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi Pedesaan
542.005.000,00
694.996.888,68
757.781.337,50
817.752.108,59
894.399.723,09
Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa
31 Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata,
Kebudayaan Dan
Pengembangan Kelembagaan
Kepariwisataan
893.154.000,00
1.903.009.361,30
2.259.051.515,00
2.547.311.712,83
3.178.780.085,48
Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan
32 Program Pengembangan
Perikanan Tangkap Dan
Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dan Perairan Umum
Daerah Dalam Pengawasan
Serta Pengendalian Sumberdaya
Periaknan
1.033.691.000,00
1.757.085.792,41
1.445.211.296,09
1.559.585.234,23
1.705.764.603,95
Dinas Perikanan
33 Program Pengembangan
Perumahan
2.420.422.000,00
3.570.860.121,26
4.104.871.930,59
4.452.778.039,21
4.795.061.915,54
Dinas Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 42
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
34 Program Pengendalian
Lingkungan Hidup
1.232.412.000,00
1.580.285.247,50
1.723.044.646,65
1.859.406.300,04
2.033.687.791,69
Dinas Lingkungan
Hidup
35 Program Peningkatan
Diversifikasi Dan Konsumsi
Pangan (Pertanian/Perkebunan)
428.586.600,00
549.563.848,18
599.210.204,67
646.631.665,51
707.240.221,70
Dinas Ketahanan
Pangan
36 Program Peningkatan Fasilitasi
Dan Pengelolaan Pajak Daerah
2.762.674.000,00
3.542.494.689,97
3.862.515.657,21
4.168.194.922,27
4.558.878.350,92
Badan Pajak Dan
Retribusi Daerah
37 Program Peningkatan Kapasitas
Pemerintahan Desa
1.515.084.000,00
1.942.747.144,56
2.118.250.532,63
2.285.888.756,91
2.500.144.297,67
Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa
38 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
326.778.400,00
419.018.221,77
456.871.381,29
493.028.155,91
539.239.509,73
Dinas Ketahanan
Pangan
39 Program Peningkatan Mutu
Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan
35.241.797.200,00
57.945.162.161,58
50.104.514.346,85
54.212.055.832,46
59.403.945.125,49
Dinas Pendidikan
40 Program Peningkatan Pelayanan
Pencatatan Sipil
343.895.000,00
440.966.328,78
480.802.230,71
518.852.891,36
567.484.788,47
Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil
41 Program Peningkatan Pelayanan
Pendaftaran Penduduk
941.560.000,00
1.207.334.379,77
1.316.402.240,08
1.420.582.237,00
1.553.732.905,18
Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil
42 Program Peningkatan
Pemanfaatan Data Dan Inovasi
209.500.000,00
268.635.618,08
292.903.552,93
316.083.923,12
345.710.356,89
Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil
43 Program Peningkatan
Penerimaan Pajak Daerah
3.506.712.000,00
4.496.552.484,75
4.902.760.877,81
5.290.765.089,28
5.786.666.620,71
Badan Pajak Dan
Retribusi Daerah
44 Program Peningkatan
Pengelolaan Data Obyek Pajak
Daerah
865.368.000,00
1.109.635.644,62
1.209.877.621,92
1.305.627.266,73
1.428.003.246,41
Badan Pajak Dan
Retribusi Daerah
45 Program Peningkatan
Pengembangan Ekonomi Kreatif
937.438.000,00
1.997.363.600,94
2.371.058.892,55
2.673.611.490,79
3.336.389.072,63
Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 43
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
46 Program Peningkatan Prasarana
Dan Sarana Pertanian
7.107.453.500,00
11.342.291.252,01
12.802.347.328,35
13.588.759.754,25
14.912.233.573,76
Dinas Pertanian
47 Program Peningkatan Produksi
Dan Nilai Tambah Hortikultura
1.900.645.600,00
3.033.108.266,14
3.423.550.378,39
3.633.849.512,54
3.987.767.366,77
Dinas Pertanian
48 Program Peningkatan Produksi
Dan Nilai Tambah Peternakan
Dan Kesehatan Hewan
3.237.070.900,00
5.165.816.554,58
5.830.795.233,24
6.188.964.692,85
6.791.737.343,85
Dinas Pertanian
49 Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas, Dan Mutu Hasil
Tanaman Pangan
925.900.800,00 1.477.580.759,98 1.667.784.901,19 1.770.232.267,78 1.942.643.591,79 Dinas Pertanian
50 Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas, Dan Mutu Hasil
Perkebunan
897.053.300,00 1.431.545.038,91 1.615.823.152,22 1.715.078.653,76 1.882.118.305,48 Dinas Pertanian
51 Program Peningkatan Sarana
Dan Prasarana Pelayanan
Umum
200.000.000,00
256.454.050,67
279.621.530,24
301.750.761,93
330.033.753,60
Dinas Perdagangan
52 Program Penyelenggaraan Jalan
Dan Jembatan
126.198.257.080,00
186.180.890.596,74
214.023.704.617,18
232.163.163.164,53
250.009.484.433,58
Dinas Pekerjaan Umum
Dan Tata Ruang
53 Program Penyelenggaraan
Perlindungan Dan Jaminan
Sosial
1.239.289.000,00
2.333.321.477,34
2.802.472.890,35
3.497.759.000,35
3.510.215.302,63
Dinas Sosial
54 Program Perlindungan,
Pengembangan, Pemanfaatan
Dan Pembinaan Kebudayaan
2.187.315.000,00
4.660.429.132,16
5.532.368.734,31
6.238.311.779,54
7.784.764.287,76
Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan
55 Program Sarana Dan Prasarana
Paud-Dikmas Dan Wajib
Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
21.555.945.000,00
31.178.507.207,38
30.646.852.354,98
33.159.265.040,59
36.334.928.285,33
Dinas Pendidikan -
Bidang Pengembangan
Sarana Dan Prasarana
Pendidikan
56 Program Sosialisasi Ketentuan
Di Bidang Cukai
860.000.000,00
1.102.752.417,90
1.202.372.580,04
1.297.528.276,28
1.419.145.140,47
Dinas Komunikasi Dan
Informatika
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 44
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
57 Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
39.412.418.422,00
56.770.006.338,06
62.027.953.284,21
67.081.300.930,05
73.347.321.393,30
Dinas Kesehatan, Rsud
58 Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
105.519.597.650,00
173.497.116.573,10
150.020.958.475,08
162.319.597.004,56
177.864.946.923,42
Dinas Pendidikan
Tabel 3. 4 Program Prioritas II Kabupaten Lumajang
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
1 Program Fasilitasi
Kegiatan Keagamaan
14.574.919.600,00
21.002.208.112,88
22.932.024.162,52
24.800.300.180,78
27.117.028.984,30
Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Kesejahteraan
Rakyat
2 Program Fasilitasi
Kegiatan Kesejahteraan
Sosial
1.782.091.000,00
2.566.940.102,02
2.804.685.977,72
3.033.180.592,36
3.316.508.008,45
Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Kesejahteraan
Rakyat
3 Program Fasilitasi
Kegiatan Pendidikan
Dan Kebudayaan
125.929.500,00
181.389.998,37
198.190.049,12
214.336.369,69
234.357.389,86
Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Kesejahteraan
Rakyat
4 Program Fasilitasi
Pengelolaan Keuangan
Daerah
830.000.000,00
1.195.539.557,00
1.306.268.513,51
1.412.688.741,29
1.544.647.073,03
Badan Pengelola Keuangan
Daerah
5 Program Hubungan
Antar Lembaga
202.060.000,00 259.095.527,40 282.501.632,00 304.858.794,77 333.433.101,26 Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik
6 Program Kajian
Masalah Strategis
913.660.000,00 1.171.559.039,70 1.277.395.036,61 1.378.488.005,71 1.507.693.196,56 Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik
7 Program Keluarga
Berencana
361.2000.000,00 463.159.015,52 504.996.483,62 544.961.876,04 596.040.959,00 Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 45
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Berencana Dan
Pemberdayaan Perempuan
8 Program Kerjasama
Pembangunan
50.000.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
9 Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
20.000.000.,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
10 Program Penyelesaian
Konflik-Konflik
Pertanahan
24.200.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
11 Program Fasilitasi
Kerjasama dan
Pertanahan
- 120.797.857,87 131.701.740,74 142.124.608,84 155.455.897,95 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
12 Program Ketahanan
Dan Kesejahteraan
Keluarga
552.810.000,00 708.851.818,7 772.887890,67 834.054.193,50 912.229.796,63 Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga
Berencana Dan
Pemberdayaan Perempuan
13 Program Mutasi Dan
Promosi
353.895.000,00 453.789.031,32 494.783.307,23 533.940.429,46 583.986.476,15 Badan Kepegawaian Daerah
14 Program Optimalisasi
Pelayanan Perijinan
394.390.000,00 505.714.565,23 551.399.676,56 595.037.414,98 650.810.060,40 Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
15 Program Pelayanan
Kedinasan
1.602.750.000,00 5.647.772.153,70 6.157.979.130,85 6.645.321.242,06 7.268.184.840,26 Sekretariat Daerah - Bagian
Umum
16 Program Pembinaan
Dan Pengembangan
Aparatur
104.922.000,00 134.538.359,52 146.692.250,98 158.301.467,21 173.139.007,47 Sekretariat Daerah - Bagian
Keuangan Dan Kepegawaian
17 Program Pembinaan
Dan Perlindungan
Hukum
400.000.000,00 512.908.101,35 559.243.060,49 603.501.52,85 660.067.507,19 Sekretariat Daerah - Bagian
Hukum
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 46
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
18 Program Pembinaan
Jasa Konstruksi Dan
Pelayanan Teknis
6.812.233.400,00 10.050.120.427,26 11.553.086.886,62 12.532.262.259,03 13.495.613.961,57 Dinas Pekerjaan Umum Dan
Tata Ruang
19 Program Pembinaan
Keolahragaan
4.530.974.500,00 7.701.828.611,96 6.334.790.115,91 6.836.125.038,22 7.476.872.608,43 Dinas Pemuda Dan Olahraga
20 Program Pembinaan
Kepemudaan
1.148.497.500,00 1.952.235.861,46 1.605.723.142,15 1.732.799.978,48 1.895.214.704,61 Dinas Pemuda Dan Olahraga
21 Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
5.692.085.000,00
7.298.791.275,18
7.958.147.589,87
8.587.954.928,49
9.392.900.891,70
Dinas Kesehatan, Rsud Dr.
Haryoto, Rsud Pasirian, Dinas
Tenaga Kerja, Dinas
Lingkungan Hidup. Dpmd,
Dinkop Um, Dinas Perikanan,
Dinas Pertanian, Dinas
Perdagangan
22 Program Pemeliharaan
Dan Pengembangan
Sarana Dan Prasarana
Perhubungan
26.095.580.500,00 33.461.586.619,69 36.484.430.759,94 39.371.806.493,91 43.062.111.923,49 Dinas Perhubungan
23 Program Pemeliharaan
Sarana Dan Prasarana
Rumah Sakit / Rsj / Rs.
Paru-Paru / Rs. Mata
184.038.866,00 265.091.258,23 289.643.585,44 313.240.522,84 342.500.115,29 RSUD Pasirian
24 Program Penanganan
Tanggap Darurat Dan
Pemulihan Pasca
Bencana
2.249.290.000,00 2.884.197.658,21 3.144.749.558,80 3.393.624.856,47 3.711.708.108,14 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
25 Program Penataan Dan
Penyempurnaan
Kebijakan Sistem Dan
Prosedur Pengawasan
79.940.000,00 102.504.684,05 111.764.725,64 120.609.779,54 131.914.491,31 Inspektorat Kabupaten
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 47
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
24 Program Pencegahan,
Kesiapsiagaan, Dan
Logistik
Penanggulangan
Bencana
1.458.020.000,00 1.869.575.674,83 2.038.468.917,62 2.199.793.229,52 2.405.979.067,09 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
25 Program Pendidikan
Politik Masyarakat
83.835.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
Program Pengembangan
Wilayah Perbatasan
346.550.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
Program Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Umum
136.090.000,00 726.374.041,78 791.993.031,72 854.671.314,31 934.779.352,83 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
26 Program Penegakan
Produk Hukum Daerah
292.074.000,00 374.517.801,98 408.350.894,12 440.667.760,19 481.971.392,74 Satuan Polisi Pamong Praja
27 Program Penelitian Dan
Pengembangan Wilayah
256.500.000,00 328.902.319,99 358.614.612,54 386.995.352,17 423.268.288,99 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
28 Program Pengadaan,
Pemberhentian Dan
Informasi
2.011.197.000,00 2.578.898.086,78 2.811.869.913,80 3.034.401.135,67 3.318.814.475,66 Badan Kepegawaian Daerah
29 Program Pengadaan,
Peningkatan Dan
Perbaikan Sarana Dan
Prasarana
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu Dan
Jaringannya
15.520.204.600,00 22.355.444.014,52 24.425.969.388,19 26.415.925.663,86 28.883.420.009,83 Dinas Kesehatan
30 Program Pengadaan,
Peningkatan Dan
Perbaikan Sarana Dan
Prasarana Rumah Sakit
14.217.747.946,00 20.479.373.591,47 22.376.140.331,16 24.199.099.337,20 26.459.521.385,32 Rsud Dr. Haryoto, Rsud
Pasirian
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 48
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
/ Rsj / Rs Paru-Paru / Rs
Mata
31 Program Pengamanan
Perdagangan
470.200.000,00 602.923.473,14 657.390.217,60 709.416.041,29 775.909.354,71 Dinas Perdagangan
32 Program Pengelolaan
Kearsipan
295.285.000,00 501.930.536,51 412.840.217,79 445.512.368,68 487.270.084,65 Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan
33 Program Pengembangan
Budaya Baca Dan
Pembinaan
Perpustakaan
1.194.002.000,00 2.029.585.195,49 1.669.343.331,77 1.801.455.066,21 1.970.304.809,31 Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan
34 Program Pengembangan
Dan Penyempurnaan
Produk Hukum
605.000.000,00 775.773.503,29 845.855.128,99 912.796.054,83 998.352.104,63 Sekretariat Daerah - Bagian
Hukum
35 Program Pengembangan
Ketenagakerjaan
20.275.000,00 25.998.029,39 28.346.632,63 30.589.983,49 33.457.171,77 Dinas Tenaga Kerja
36 Program Pengembangan
Kompetensi Aparatur
7.962.291.400,00 10.209.809.410,92 11.132.140.527,54 12.013.137.483,14 13.139.124.589,86 Badan Kepegawaian Daerah
37 Program Pengembangan
Nilai Nilai Kesatuan
Bangsa
376.981.000,00 483.391.522,39 527.060.020,46 568.771.519,91 622.082.272,32 Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik
38 Program Pengembangan
Wilayah Transmigrasi
170.000.000,00 217.985.943,07 237.678.300,71 256.488.147,64 280.528.690,56 Dinas Tenaga Kerja
39 Program Pengendalian
Dan Pengamanan Lalu
Lintas
1.395.467.000,00 1.789.365.823,67 1.951.013.089,72 2.105.416.152,46 2.302.756.060,15 Dinas Perhubungan
40 Program Pengendalian
Penduduk, Penyuluhan
Dan Penggerakan
5.511.348.000,00 7.067.037.596,40 7.705.457.807,31 8.315.267.291,20 9.094.654.339,09 Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga
Berencana Dan
Pemberdayaan Perempuan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 49
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
41 Program Penilaian
Kinerja Aparatur Dan
Penghargaan
537.832.000,00 689.645.974,91 751.947.034,27 811.456.078,94 887.513.568,82 Badan Kepegawaian Daerah
42 Program Peningkatan
Administrasi
Pembangunan
224.877.500,00 288.353.728,90 314.402.953,34 339.284.784,83 371.085.827,12 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pembangunan
43 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Ekspor
25.725.000,00 32.986.402,27 35.966.319,33 38.812.691,75 42.450.591,56 Dinas Perdagangan
44 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Pelaksanaan
Penatausahaan Barang
Milik Daerah
1.627.389.900,00 2.086.753.659,41 2.275.266.270,70 2.455.330.711,38 2.685.467.986,31 Badan Pengelola Keuangan
Daerah
45 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Pelaksanaan
Penatausahaan
Keuangan Pemerintah
Daerah
803.741.650,00 1.030.614.009,19 1.123.717.350,47 1.212.648.276,40 1.326.309.368,36 Badan Pengelola Keuangan
Daerah
46 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Pelaksanaan Sistem
Dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah
Daerah
1.822.151.600,00 2.336.490.793,82 2.547.564.093,63 2.749.178.168,23 3.006.857.660,85 Badan Pengelola Keuangan
Daerah
47 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
50.320.000,00 64.523.839,15 70.352.777,01 75.920.491,70 83.036.492,40 Sekretariat Daerah - Bagian
Keuangan Dan Kepegawaian
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 50
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
48 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Penyusunan
Perencanaan Anggaran
Pemerintah Daerah
2.310.703.000,00 2.962.945.721,28 3.230.611.543,99 3.486.281.954,18 3.813.049.922,68 Badan Pengelola Keuangan
Daerah
49 Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
301.100.000,00 386.091.573,29 420.970.213,78 454.285.772,08 496.865.816,04 Dinas Perdagangan
50 Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
90.200.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Energi Sumber
Daya Alam Dan
Perekonomian
51 Program Peningkatan
Iklim Investasi Dan
Realisasi Investasi
111.250.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Energi Sumber
Daya Alam Dan
Perekonomian
52 Program Fasilitasi dan
Koordinasi
Perekonomian Daerah
- 258.313.342,54 281.648.786,34 303.938.454,95 332.426.498,31 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Energi Sumber
Daya Alam Dan
Perekonomian
53 Program Peningkatan
Iklim Investasi Dan
Realisasi Investasi
389.087.600,00 498.915.455,44 543.986.350,55 587.031.398,78 642.060.205,53 Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
54 Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat
Daerah
16.510.165.200,00 21.170.493.714,26 23.082.988.288,94 24.909.774.643,14 27.244.558.967,28 Sekretariat DPRD
55 Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
50.000.000,00 64.113.512,67 69.905.382,56 75.437.690,48 82.508.438,40 Dinas Tenaga Kerja
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 51
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
56 Program Peningkatan
Kesiagaan Dan
Pencegahan Bahaya
Kebakaran
420.105.500,00 538.688.785,93 587.352.713,87 633.835.773,57 693.244.975,36 Satuan Polisi Pamong Praja
57 Program Peningkatan
Kualitas Bahan Baku
1.850.000.000,00 2.952.286.471,69 3.332.324.658,54 3.537.020.051,61 3.881.507.224,98 Dinas Pertanian
58 Program Peningkatan
Kualitas Dan
Produktivitas Tenaga
Kerja
58.800.000,00 75.397.490,90 82.208.729,89 88.714.724,01 97.029.923,56 Dinas Tenaga Kerja
59 Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
750.905.000,00 1,462.724.932,98 2.049.569.602,58 2.682.502.323.37 4.188.304.530,11 Dinas Koperasi Dan Usaha
Mikro
60 Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Masyarakat
41.025.000,00 67.454.002,54 58.326.699,10 63.108.290,93 69.152.172,77 Dinas Pendidikan
61 Program Peningkatan
Manajemen Pelayanan
Kesehatan
16.819.485.500,00 24.226.940.052,61 26.470.800.388,03 28.627.346.747,25 31.301.408.490,83 Dinas Kesehatan
62 Program Peningkatan
Mutu Pelayanan
Kesehatan BLUD
115.000.000.000,00 165.647.047.054,42 - - - RSUD Dr. Haryoto
63 Program Pelayanan
Kesehatan Rujukan di
Rumah Sakit
- - 180.989.010.907,85 195.733.982.227,54 214.017.365.539,82 Dinas Kesehatan
64 Program Peningkatan
Pelaksanaan Pengadaan
Barang Dan Jasa
373.857.000,00 479.385.710,12 522.692.332,16 564.058.173,01 616.927.145,09 Sekretariat Daerah - Bagian
Layanan Pengadaan
Barang/Jasa
65 Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan
1.469.252.000,00 1.883.978.134,31 2.054.172.462,76 2.216.739.552,31 2.424.513.762,70 Dinas Perhubungan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 52
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
66 Program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan
Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
1.091.475.000,00 1.399.565.924,80 1.525.999.548,61 1.646.767.064.37 1.801.117.956,03 Sekretariat Daerah - Bagian
Hubungan Masyarakat Dan
Protokol
67 Program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan
Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
2.801.760.000,00 - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Umum
68 Program Peningkatan
Pengetahuan Hukum
Masyarakat
350.000.000,00 448.794.588,68 489.337.677,93 528.063.833,37 577.559.068,79 Sekretariat Daerah - Bagian
Hukum
69 Program Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
69.325.000,00 88.893.385,32 96.923.812,92 104.594.357,85 114.397.949,84 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
70 Program Peningkatan
Percepatan
Pemberantasan Korupsi
406.515.000,00
521.262.092,05
568.351.731,83
613.331.054,92
670.818.356,72
Inspektorat Kabupaten
71 Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa Dan
Aparatur Pengawasan
200.000.000,00
256.454.050,67
279.621.530,24
301.750.761,93
330.033.753,60
Inspektorat Kabupaten
72 Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Pasar Daerah
9.693.232.200,00
12.429.343.309,11
13.552.182.103,82
14.624.701.009,39
15.995.469.037,25
Dinas Perdagangan
73 Program Pengelolaan
Pasar Rakyat - 24.296.554.000 26.726.209.400 29.398.830.340 32.338.713.374
Dinas Perdagangan
74 Program Peningkatan
Sdm Dan Informasi
Pertanian
986.918.000,00
1.574.953.870,31
1.777.692.533,70
1.886.891.219,08
2.070.664.512,14
Dinas Pertanian
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 53
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
75 Program Peningkatan
Serap Aspirasi,
Penyebaran Informasi,
Dan Publikasi Dprd
3.338.290.000,00
4.280.589.964,14
4.667.288.790,97
5.036.657.755,15
5.508.741.896,47
Sekretariat DPRD
76 Program Peningkatan
Sistem Pengawasan
Internal Dan
Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan
Kepala Daerah
2.245.830.000,00
2.879.761.003,14
3.139.912.106,33
3.388.404.568,28
3.705.998.524,20
Inspektorat Kabupaten
77 Program Peningkatan
Stabilitas Keamanan
Dan Ketertiban Umum
7.321.045.000,00
9.387.558.227,12
10.235.609.029,39
11.045.654.534,23
12.080.959.808,00
Satuan Polisi Pamong Praja
78 Program Peningkatan
Sumber Daya
Kesehatan
15.159.398.039,00
21.835.734.958,98
23.858.125.713,37
25.801.820.403,01
28.211.951.578,05
Dinas Kesehatan
79 Program
Penyebarluasan
Informasi Pembangunan
Daerah
378.926.000,00
485.885.538,03
529.779.339,84
571.706.046,07
625.291.850,58
Sekretariat Daerah - Bagian
Hubungan Masyarakat Dan
Protokol
80 Program
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Kecamatan
14.313.328.300,00
18.353.555.105,88
20.011.573.810,58
21.595.288.601,13
23.619.407.326,55
21 Kecamatan
81 Program
Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah
165.785.000,00
212.581.173,96
231.785.276,96
250.128.750,33
273.573.229,20
Inspektorat Kabupaten
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 54
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
82 Program
Penyelenggaraan Tata
Ruang
1.013.724.400,00
1.495.552.442,47
1.719.207.987,25
1.864.918.491,96
2.008.274.285,76
Dinas Pekerjaan Umum Dan
Tata Ruang
83 Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
1.611.200.000,00 2.065.993.832,24 2.252.631.047,64 2.430.904.138,08 2.658.751.918,97 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
84 Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
863.270.000,00 1.106.945.441,63 1.206.944.392,06 1.302.461.901,24 1.424.541.192,34 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
85 Program Perencanaan
Pembangunan Fisik
Dan Prasarana
3.303.488.000,00 4.235.964.394,78 4.618.631.848,50 4.984.150.105,07 5.451.312.723,01 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
86 Program Perencanaan
Sosial Dan Budaya
902.500.000,00 1.157.248.903,67 1.261.792.155,22 1.361.650.313,19 1.489.277.313,10 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
87 Program Perlindungan
Dan Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan
109.198.000,00 140.021.347,13 152.670.559,30 164.752.898,50 180.195.129,13 Dinas Tenaga Kerja
88 Program Reformasi
Birokrasi
754.223.100,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Organisasi
89 Program Fasilitasi,
Koordinasi Penataan
Kelembagaan,
Akuntabilitas Kinerja
dan Tata Laksana
- 967.117.845,54 1.054.485.086,83 1.137.936.975,44 1.244.595.403,71 Sekretariat Daerah - Bagian
Organisasi
90 Program Sosialisasi
Ketentuan Di Bidang
Cukai
185.000.000,00 237.219.996,87 258.649.915,47 279.119.454,78 305.281.222,08 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Energi Sumber
Daya Alam Dan
Perekonomian
91 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
636.940.000,00 917.454.175,22 1.002.427.309,63 1.084.093.936,00 1.185.358.441,80 Rsud Pasirian
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018 - 2023
III- 55
Tabel 3. 5 Program Prioritas III Kabupaten Lumajang
Prioritas III
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
74.709.247.627,00
103.724.839.644,13
111.095.902.819,62
120.878.928.440,64
133.912.130.420,21
Seluruh OPD
2 Program Peningkatan Dan
Pengembangan
Infrastruktur Dasar
Permukiman
13.077.859.100,00
19.293.827.907,57
22.179.164.101,05
24.058.946.663,20
25.908.351.563,15
Dinas Pekerjaan Umum Dan
Tata Ruang
3 Program Peningkatan Dan
Pengembangan
Pengelolaan Barang
Daerah
210.220.000,00
327.573.689,37
328.216.298,54
355.626.855,29
385.964.824,60
Dinas Pendidikan, Dinas
Pekerjaan Umum Dan Tata
Ruang
4 Program Peningkatan Dan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
2.329.200.000,00
2.986.663.874,16
3.256.472.341,21
3.514.189.373,39
3.843.573.094,39
Dinas Perhubungan
5 Program Peningkatan
Keamanan Dan
Kenyamanan Lingkungan
844.405.000,00
1.082.755.413,30
1.180.569.091,22
1.273.999.260,62
1.393.410.758,53
Satuan Polisi Pamong Praja
6 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
Dan Keuangan
1.003.385.700,00
1.396.388.934,85
1.504.220.363,48
1.634.710.414,22
1.814.765.495,46
Seluruh OPD
7 Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Aparatur
54.944.260.403,00
74.922.331.892,84
81.600.933.277,20
88.699.046.993,43
97.965.525.124,99
Seluruh OPD
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 1
BAB IV
ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH
4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan / kegagalan kinerja
pembangunan daerah dimasa lalu, khususnya yang berhubungan dengan kemampuan
manajemen pemerintahan dalam memberdayakan kewenangan yang dimilikinya.
Selanjutnya, identifikasi permasalahan pembangunan dilakukan terhadap seluruh
bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah secara terpisah atau sekaligus
terhadap beberapa urusan. Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan berbagai
permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan
tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perumusan Permasalahan
untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah. Suatu permasalahan
daerah memiliki nilai prioritas jika berhubungan dengan tujuan dan sasaran
pembangunan, khususnya untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), termasuk didalamnya prioritas lain dari
kebijakan nasional/provinsi yang bersifat mandatori. Dari rumusan permasalahan yang
telah diidentifikasi berdasarkan data kesenjangan (gap) antara kinerja pembangunan
yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan, kemudian rumusan permasalahan
dipetakan menjadi masalah pokok, masalah dan akar masalah.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 2
Tabel 4. 1 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Daerah
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
1. Rendahnya
Persentase
pertumbuhan
sektor unggulan
dan masih
terjadinya alih
fungsi
lingkungan yang
menyebabkan
tingginya resiko
bencana
1. Kurangnya jumlah
koperasi aktif
1. Kurangnya Kualitas
Kelembagaan Koperasi
2. Kurangnya Pengembangan
dan peningkatan pendukung
Usaha Koperasi
2. Lambatnya
pertumbuhan usaha
mikro
1. Kurangnya Penciptaan,
Peningkatan, Pengembangan
Usaha Mikro
3. Rendahnya
sumbangan PDRB
sektor perikanan
1. Produksi perikanan budidaya
masih kurang maksimalnya
2. Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan kurang
Optimalisasi
3. Produksi Perikanan Tangkap
masih rendahnya
4. Kurangnya Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir dan
Perairan Umum Daerah
5. Kurangnya Pengawasan serta
pengendalian Sumberdaya
Perikanan
4. Menurunnya
sumbangan PDRB
sektor pertanian
1. Produksi, Produktivitas dan
Mutu Hasil Tanaman Pangan
belum optimal
2. Produksi, produktifitas dan
Nilai Tambah Holtikultura
belum optimal
3. Produksi, Produktivitas dan
Mutu Hasil Tanaman
Perkebunan belum optimal
4. Produksi dan Nilai Tambah
Peternakan dan Kesehatan
Hewan belum optimal
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 3
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
5. Kurangnya Prasarana dan
Sarana Pertanian
6. Kurangnya SDM dan
Informasi Pertanian
7. Semakin maraknya alih
fungsi lahan pertanian
8. Masih rendahnya daya saing
produk pertanian
9. Belum ada kerjasama dalam
pemasaran hasil pertanian
10. Masih rendahnya pola-pola
integrasi kelompok tani
dengan lembaga lain
(Koperasi, Bumdes dan pihak
ketiga / perusahaan)
5. Rendahnya PDRB
sektor Perdagangan
1. Kurangnya Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
2. Kurangnya Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri
3. Kurangnya Sarana dan
Prasarana Pasar Daerah
4. Masih terjadi lonjakan harga
pada beberapa komoditas
5. Masih rendahnya nilai
eksport
6. Perdagangan masih
dilakukan dalam bentuk
bahan mentah
7. Masih rendahnya pola
kerjasama perdagangan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 4
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
6. Rendahnya PDRB
sektor perindustrian
1. Kurangnya produksi dan
mutu industri kecil dan
menengah
2. Lambatnya perkembangan
Industri kecil
3. Belum ada industri besar di
Kabupaten Lumajang
4. Kurangnya kerjasama dengan
industri besar
7. Rendahnya
kunjungan
wisatawan
1. Kurangnya Pengembangan
Destinasi Pariwisata
2. Kurang adanya
pembangunan sarana dan
prasarana destinasi wisata
3. Kurangnya penerapan sapta
pesona
4. Kurangnya Peningkatan
pengembangan Ekonomi
Kreatif
5. Kurangnya pengembangan
Pemasaran Pariwisata
6. Kurangnya pengembangan
Kebudayaan
7. Kurangnya Pengembangan
Kelembagaan
Kepariwisataan
8. Promosi pariwisata masih
rendah
9. Promosi kebudayaan wisata
masih kurang
10. Kurangnya even/festival
budaya
11. Belum terintegrasi dengan
biro travel
12. Kurangnya kerjasama dalam
pengelolaan / pengembangan
Destinasi wisata
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 5
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
8. Rendahnya jumlah
desa kategori cepat
berkembang (maju)
1. Kurangnya pengembangan
Lembaga Ekonomi Pedesaan
2. Kurangnya Peningkatan
Kapasitas Pemerintahan
Desa
3. Kurangnya Pemberdayaan
Dan Peningkatan Partisipasi
Masyarakat
4. Kurangnya Peningkatan
Penyelenggaraan Pemerintah
Desa
5. Kurangnya Peningkatan
Pemanfaatan Data Dan
Inovasi
9. Belum optimalnya
penerimaan PAD
1. Tingkat kepatuhan dan
kepatutan wajib pajak masih
belum maksimal
2. Belum ada sanksi yang tegas
kepada pelanggar wajib pajak
dan retribusi
3. Pelaksanaan regulasi / perda
pajak belum sepenuhnya di
terapkan
4. Data base obyek pajak daerah
masih belum akurat
5. Belum terintegrasinya sistem
pengendalian pemungutan
pajak dan retribusi dengan
pihak terkait
6. Masih banyaknya potensi
PAD yang belum tergali
7. Masih banyaknya potensi
kebocoran PAD
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 6
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
10. Belum optimalnya
pelayanan
infrastruktur daerah
1. Kurangnya infrastruktur
dasar permukiman
2. Banyak jalan dan jembatan
yang sudah rusak
3. Kurangnya pengetahuan
pengelolaan sumber daya air
4. Kurang sinergisnya
pemahaman terhadap
regulasi dan kurang
konsistensi
5. Kurang optimalnya
koordinasi antara
pemerintah dengan
perusahaan dalam realisasi
pengelolaan CSRnya
11. Meningkatnya
pencemaran air
1. Menurunnya kualitas air
dengan masih maraknya
pembuangan sampah di
aliran sungai
2. Kurangnya Pengendalian
Lingkungan Hidup
12. Meningkatnya
tingkat pencemaran
udara
1. Semakin tinggi jumlah
kendaraan meningkatkan
volume emisi gas buang
(polutan)
2. Kurangnya Pemeliharaan
Lingkungan Hidup
13. Rendahnya ruang
terbuka hijau (RTH)
1. Persentase Ruang Terbuka
Hijau (RTH) kurang
2. Belum adanya kerjasama
pemerintah dengan pihak
swasta akan ketersediaan
RTH
3. Kebutuhan akan tempat
tinggal seiring bertambahnya
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 7
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
jumlah penduduk
berpengaruh terhadap luas
tutupan lahan
14. Tingginya resiko
bencana
1. Masih tingginya resiko
bencana
15. Kurang optimalnya
pengelolaan sampah
1. Kurangnya Pengelolaan
Persampahan
2. Masih tingginya volume
sampah yang tidak terangkut
ke TPA terutama di wilayah
kecamatan
2. Rendahnya
pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat
untuk
mewujudkan
peningkatan
kesejahteraan
1. Akses pendidikan
belum optimal
1. Tenaga pendidik masih
kurang
2. Rendahnya rata-rata lama
sekolah
3. Rendahnya rata-rata usia
harapan sekolah
4. Kurangnya sarana prasarana
Pendidikan
5. Pengelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS)
kurang optimal
6. Masih terjadinya pungutan/
bantuan atau istilah lainnya
7. Penurunan Angka Partisipasi
Murni (APM) dan Angka
Partisipasi Kasar (APK)
8. Budaya literasi masih rendah
2. Belum optimalnya
kualitas pelayanan
kesehatan pada
masyarakat
1. Kurang optimalnya
pelayanan kesehatan pada
masyarakat terutama pada
masyarakat miskin
2. Kekurangmampuan
masyarakat miskin untuk
membiayai penjaga pasien
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 8
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
3. Pembiayaan layanan
kesehatan rujukan yang
belum terjangkau bagi
masyarakat miskin
4. Belum optimalnya layanan
pemulangan jenazah gratis di
rumah sakit/puskesmas baik
di dalam dan diluar kota
5. Masih terjadi penularan
penyakit
6. Kurangnya sarana prasarana
kesehatan
7. Kurangnya tenaga medis
8. Kurangnya sarana prasarana
di rumah sakit maupun di
puskesmas
9. Target SPM yang memuat 12
layanan dasar belum tercapai
10. Prevalensi balita stunting
(28,1%) masih diatas target
provinsi (26,2%) dan
nasional (28%)
3. Masih adanya
kawasan kumuh di
wilayah perkotaan
1. Masih terdapat peruntukan
ruang yang kurang sesuai
2. Kurangnya fasilitas
permukiman
3. Masih ada Rumah yang
tidak layak huni
4. Masih sering terjadi
gangguan keamanan
1. Masih banyak gangguan
Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
2. Angka kriminalitas masih
tinggi, utamanya curanmor,
curat, curas, pencurian
hewan, terror, peredaran
miras serta penyalahgunaan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 9
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
narkoba dan obat-obatan
terlarang
3. Belum ada sanksi terhadap
jaringan mata rantai
kriminalitas
5. Belum optimalnya
perlindungan /
penyelamatan
masyarakat
1. Semakin turunnya nilai-nilai
kesatuan bangsa pada
generasi muda
2. Posisi geografis Lumajang
memiliki potensi bencana
yang tinggi
3. Penanganan Tanggap
Darurat dan Pemulihan
Pasca Bencana masih kurang
optimal
4. Koordinasi antar Lembaga
masih kurang
5. Semakin banyaknya bahaya
kebakaran
6. Kurangnya sarana prasarana
penanggulangan bahaya
kebakaran
7. Kurangnya kuantitas dan
kualitas petugas pemadam
kebakaran
8. Kurang cepatnya dan
minimnya bantuan bagi
masyarakat yang terkena
bencana alam
9. Masih rendahnya pendidikan
politik masyarakat
6. Rendahnya angka
perlindungan dan
jaminan sosial
masyarakat
1. Kurangnya Perlindungan
dan Jaminan Sosial
2. Kurangnya Pelayanan
Rehabilitasi Sosial
3. Kurangnya penanganan dan
pemberdayaan social
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 10
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
4. Sarana prasarana dalam
rangka pengentasan
Penyandang masalah
Kesejahteraan Sosial masih
kurang
7. Belum meratanya
kualitas organisasi
kepemudaan
1. Pemberdayaan pemuda
masih rendah
2. Organisasi kepemudaan
Belum berkembangnya
3. Rendahnya tingkat
pendidikan pemuda
4. Minat keikutsertaan pemuda
dalam organisasi
kepemudaan masih rendah
8. Minimnya prestasi
olahraga
1. Sarana dan prasarana
olahraga yang layak masih
kurang
2. Pembinaan olahraga belum
optimal
3. Kurangnya frekuensi
kompetisi olahraga di daerah
4. Kurangnya penghargaan
kepada atlet berprestasi
9. Kurangnya peran
serta perempuan
dalam pembangunan
1. Kurangnya pemberdayaan
perempuan dan anak
2. Masih adanya kekerasan
pada anak dan perempuan
3. Banyak kasus terkait
kekerasan terhadap
perempuan dan anak yang
tidak dilaporkan sehingga
angka riil di lapangan sulit
diketahui
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 11
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
10. Belum optimalnya
pengendalian laju
pertumbuhan
penduduk
1. Cakupan PUS dalam ber KB
masih belum terpenuhi
2. Ratio Petugas Lapangan
KB/Penyuluh KB
(PLKB/PKB) masih kurang
3. Kurang optimalnya
Pendewasaan Usia
Perkawinan (PUP)
11. Kurang optimalnya
pelayanan
transportasi
1. Pelayanan Angkutan publik
masih kurang
2. Kurangnya Sarana dan
Prasarana Perhubungan
3. Kurangnya Pengendalian dan
Pengamanan Lalu Lintas
4. Perhubungan masih terbatas
pada perhubungan darat
12. Rendahnya skor pola
pangan harapan
1. Kurangnya ketahanan
pangan
2. Diversifikasi dan Konsumsi
Pangan (Pertanian/
Perkebunan) masih kurang
3. Ketergantungan terhadap
beras sebagai bahan pangan
masih sangat tinggi
4. Keamanan pangan pangan
terkait penggunaan bahan
tambahan pada makanan
5. Keterbatasan sumberdaya
manusia di bidang pangan
membutuhkan sinergitas
antar perangkat daerah
dalam permasalahan pangan
3 Belum
Optimalnya
penyelenggaraan
reformasi
birokrasi dan
1. Kurangnya
Profesionalitas ASN
1. Kurangnya Pengembangan
Kompetensi Aparatur
2. Kurangnya pembinaan dan
pengembangan aparatur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 12
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
kapasitas
Aparatur Daerah
3. Penilaian Kinerja Aparatur
dan Penghargaan kurang
optimal
4. Kurang cepatnya Reformasi
Birokrasi
5. Belum optimalnya pemberian
sanksi aparatur sesuai
regulasi
2. Indeks Kepuasan
terhadap pelayanan
birokrasi / publik
masih kurang
1. Kurang Optimalnya
Pengelolaan Teknologi
Informasi Dan Komunikasi
(TIK)
2. Masih adanya kesenjangan
dalam bidang komunikasi
dan informatika antara
masyarakat yang tinggal di
kota dan pedesaan,
khususnya wilayah blank
spot teknologi informasi
komunikasi (TIK) dan
Blank spot pancaran sinyal
radio
3. Bentang geografis
Kabupaten Lumajang yang
luas dan tingkat
heterogenitas masyarakat
berakibat belum
maksimalnya pemanfaatan
sarana dan prasarana
komunikasi dan informatika
4. Masih banyak masyarakat
yang belum sadar terhadap
pemanfaatan TIK/gagap
teknologi (gaptek)
5. Kurang optimalnya
Pendaftaran Penduduk
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 13
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
6. Kurangnya pengelolaan Dan
Pengembangan SIAK
7. Kurangnya sarana dan
material untuk adminitrasi
kependudukan (blangko E-
KTP dan kartu keluarga)
8. Rendahnya kesadaran
masyarakat untuk
melaporkan peristiwa penting
kependudukan
9. Kualitas Pelayanan
Masyarakat masih kurang
10. Aplikasi proses perijinan
belum terintegrasi dengan
OPD terkait
11. Kurang Optimalnya
Pelayanan Perijinan
12. Kurang optimalnya
Pelayanan Kedinasan
13. Kurang cepatnya
Pelaksanaan Pengadaan
Barang Dan Jasa
14. Administrasi Pembangunan
masih kurang tertata
15. Kurangnya Kerjasama
Pembangunan
16. Peningkatan Iklim Investasi
dan Realisasi Investasi masih
rendah / lambat
17. Masih rendahnya penanaman
modal di Kabupaten
Lumajang
18. Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
masih perlu ditingkatkan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 14
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
19. Serap Aspirasi, Penyebaran
Informasi, Dan Publikasi
DPRD belum optimal
20. Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/ Wakil Kepala
Daerah kurang optimal
21. Kurang optimalnya
penyelenggaraan
Pemerintahan Kecamatan
22. Kurangnya Fasilitasi
Kegiatan Keagamaan
23. Kurang Optimalnya
Pengelolaan Komunikasi
Publik
24. Kurangnya Pengelolaan
Informasi Dan Media Massa
25. Penyebarluasan Informasi
Pembangunan Daerah masih
kurang
26. Kurangnya Fasilitasi
Kegiatan Kesejahteraan
Sosial
27. Kurangnya Pengembangan
Dan Penyempurnaan Produk
Hukum
28. Kurangnya Peningkatan
Pengetahuan Hukum
Masyarakat
29. Kurangnya Pembinaan Dan
Perlindungan Hukum
30. Kurangnya Pembinaan dan
Perlindungan Hukum
3. Belum semua OPD
yang memiliki
database dan aplikasi
yang terintegrasi
1. Kurangnya Peningkatan
Pemanfaatan Data Dan
Inovasi
2. Belum tertibnya arsip daerah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 15
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
4. Penilaian BPK
terkait kinerja
keuangan dan aset
daerah masih kurang
1. Kurang optimalnya
pencatatan aset daerah
5. Pengawasan internal
belum berjalan
dengan baik
1. Sistem Pengawasan Internal
Dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan
Kepala Daerah masih kurang
2. Kurangnya Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
6. Belum semua OPD
berpredikat bebas
Korupsi
1. Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa Dan Aparatur
Pengawasan masih kurang
2. Masih lambatnya
Pemberantasan Korupsi
7. Kurang cepatnya
proses perijinan
1. Kurang cepatnya pelayanan
penerbitan perijinan usaha
dan non usaha
8. Kualitas
perencanaan
pembangunan masih
kurang
1. Perencanaan Pembangunan
Daerah belum optimal
2. Perencanaan Pembangunan
Ekonomi belum optimal
3. Perencanaan Pembangunan
Sosial Budaya belum optimal
4. Perencanaan Pembangunan
Fisik Dan Prasarana belum
optimal
9. Kurangnya ketaatan
terhadap Perda /
Perkada
1. Banyaknya pelanggaran
Perda
2. Kurang tersosialisasinya
produk hukum daerah
3. Belum optimalnya penerapan
sanksi terhadap pelanggaran
Perda/Perkada
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 16
No Pokok Masalah Masalah Akar Masalah
10. Kurangnya sinergitas
perencanaan,
pelaksanaan dan
monitoring
1. Kurangnya koordinasi antar
OPD
4.2 PENELAAHAN TERHADAP TUJUAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Terdapat 2 (dua) indikator TPB yang menjadi prioritas yaitu indikator pangan
dan air, berikut penjelasan detail terkait kedua indikator tersebut.
A. Indikator Pangan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap indikator TPB terkait pangan di
Kabupaten Lumajang untuk 5 tahun mendatang, diketahui bahwa dari 6 indikator
terdapat 2 indikator yang telah mencapai target nasional pada tahun 2023 yaitu
meningkatnya kualitas konsumsi pangan yang diindikasikan oleh skor Pola Pangan
Harapan (PPH) dan penetapan kawasan pertanian pangan berkelanjutan.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait indikator tersebut:
a. Indikator meningkatnya kualitas konsumsi pangan yang diindikasikan
oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) mencapai 92,5 pada tahun 2019
Capaian Kabupaten Lumajang tahun 2017 terkait indikator tersebut sebesar
90,58 sehingga belum dapat mencapai target nasional, oleh karena itu dilakukan
analisis proyeksi 5 tahun mendatang terhadap hasil capaian indikator tersebut.
Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa indikator tersebut telah
mencapai target nasional yaitu sebesar 92,95 pada tahun 2023.
b. Indikator ditetapkannya kawasan pertanian pangan berkelanjutan
Capaian Kabupaten Lumajang tahun 2017 terkait indikator tersebut telah
mencapai target nasional sehingga hasil analisis proyeksi 5 tahun ke depan juga
mengindikasikan bahwa indikator penetapan kawasan pertanian pangan
berkelanjutan telah terpenuhi di Kabupaten Lumajang tahun 2023. Penetapan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 17
kawasan pertanian pangan berkelanjutan sudah termuat dalam Dokumen
Substansi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Lumajang.
Selain itu, indikator lain yang sudah dilaksanakan dan belum mencapai target
nasional yaitu tingkat konsumsi ikan dan meningkatnya produksi perikanan tangkap,
berikut penjelasan lebih lanjut terkait indikator tersebut.
a. Indikator tingkat konsumsi ikan menjadi 54,5 kg/kapita/tahun pada tahun
2019
Dikarenakan capaian Kabupaten Lumajang tahun 2017 terkait indikator tersebut
sebesar 22,99 kg/kapita/tahun sehingga belum dapat mencapai target nasional,
maka dilakukan analisis proyeksi 5 tahun mendatang terhadap hasil capaian
indikator tersebut. Berdasarkan hasil analisis, capaian indikator tersebut pada tahun
2023 sebesar 27,77 kg/kapita/tahun sehingga dapat diketahui bahwa Kabupaten
Lumajang masih belum mampu mencapai target nasional.
b. Indikator meningkatnya produksi perikanan tangkap menjadi 6.982.560 ton
pada tahun 2019
Dikarenakan capaian Kabupaten Lumajang tahun 2017 terkait indikator tersebut
sebesar 5.539,5 ton sehingga belum dapat mencapai target nasional, maka
dilakukan analisis proyeksi 5 tahun mendatang terhadap hasil capaian indikator
tersebut. Berdasarkan hasil analisis, capaian indikator tersebut pada tahun 2023
sebesar 5.666,60 ton sehingga dapat diketahui bahwa Kabupaten Lumajang masih
belum mampu mencapai target nasional.
Disamping itu, Kabupaten Lumajang memiliki beberapa indikator TPB terkait
pangan yang datanya tidak lengkap, yaitu:
• Indikator menurunnya prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita
pada tahun 2019 menjadi 17%.
• Indikator menurunnya prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di
bawah dua tahun/baduta pada tahun 2019 menjadi 28%
B. Indikator Air
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap indikator TPB terkait air di
Kabupaten Lumajang untuk 5 tahun mendatang, diketahui bahwa dari 10 indikator
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 18
terdapat 2 indikator yang telah mencapai target nasional pada tahun 2023 yaitu
indikator pengendalian dan penegakan hukum bagi penggunaan air tanah yang
berlebihan serta indikator mengembangkan konsep pemanfaatan air limbah yang aman
untuk pertanian. Kondisi eksisting menunjukkan bahwa kedua indikator tersebut belum
mencapai target nasional dikarenakan Kabupaten Lumajang belum memiliki arahan
terkait hal tersebut. Akan tetapi arahan kebijakan untuk indikator tersebut elah termuat
dalam dokumen RTRW Kabupaten Lumajang Tahun 2012-2032.
Selain itu, indikator lain yang sudah dilaksanakan dan belum mencapai target
nasional yaitu terkait meningkatnya akses terhadap layanan air minum layak dan
meningkatnya kapasitas prasarana air baku untuk melayani rumah tangga, perkotaan
dan industri. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.
a. Indikator meningkatnya akses terhadap layanan air minum layak pada tahun
2019 menjadi 100%.
Dikarenakan capaian Kabupaten Lumajang tahun 2017 terkait indikator tersebut
sebesar 73,53% sehingga belum dapat mencapai target nasional, maka dilakukan
analisis proyeksi 5 tahun mendatang terhadap hasil capaian indikator tersebut.
Berdasarkan hasil analisis, capaian indikator tersebut pada tahun 2023 sebesar
30,90% sehingga dapat diketahui bahwa Kabupaten Lumajang masih belum mampu
mencapai target nasional.
b. Indikator meningkatnya kapasitas prasarana air baku untuk melayani rumah
tangga, perkotaan dan industri pada tahun 2019 menjadi 118,6 m3/detik.
Dikarenakan capaian Kabupaten Lumajang tahun 2017 terkait indikator tersebut
sebesar 0,3 m3/detik sehingga belum dapat mencapai target nasional, maka
dilakukan analisis proyeksi 5 tahun mendatang terhadap hasil capaian indicator
tersebut. Berdasarkan hasil analisis, capaian indikator tersebut pada tahun 2023
sebesar 0,56 m3/detik sehingga dapat diketahui bahwa Kabupaten Lumajang masih
belum mampu mencapai target nasional.
Disamping itu, Kabupaten Lumajang memiliki beberapa indikator TPB terkait air
yang belum dilaksanakan dan belum mencapai target nasional, yaitu:
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 19
• Indikator meningkatnya akses air minum layak untuk 40% penduduk berpendapatan
terbawah pada tahun 2019 menjadi 100%
• Indikator peningkatan kualitas air sungai sebagai sumber air baku menuju baku
mutu rata-rata air sungai kelas II
• Indikator mempercepat penyediaan dan pengelolaan air baku kawasan
perekonomian
• Indikator penerapan kebijakan pengenaan tarif air industri
Indikator memberikan insentif penghematan air dan pemanfaatan air limbah
pertanian/perkebunan
• Indikator memberikan insentif penghematan air industry
4.3 PENELAHAAN ISU GLOBAL DAN REGIONAL
Isu strategis berskala global dan regional yang dibahas meliputi (a) Pembangunan
Berkelanjutan, (b) Ketidakpastian Ekonomi Global, (c) Lingkungan Hidup, (d)
Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan (e) Perubahan Iklim Global.
4.3.1 Komitmen Penerapan Sustainable Development Goals (SDGS)
Berakhirnya Millenium Development Goals (MDGs) menuntut pemimpin
di berbagai negara untuk menyusun agenda konkret guna mengatasi persoalan
yang belum sepenuhnya dapat diatasi pada MDGs. Agenda pembangunan
berkelanjutan yang baru, dibuat untuk mengurai persoalan kemiskinan,
kesenjangan, dan perubahan iklim dengan pembaharuan aksi nyata yang lebih
komprehensif. Pada konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB, Rio+20 pada
2012, konsep Sustainable Development Goals (SDGs) ditetapkan dengan
rangkaian target yang dapat diimplementasikan secara universal serta dapat
diukur dalam tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yang seimbang yaitu (i)
dimensi lingkungan; (ii) dimensi sosial; dan (iii) dimensi ekonomi.
Guna mengubah tuntutan ini menjadi aksi nyata, para pemimpin dunia
bertemu di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, pada 25
September 2015 untuk memulai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Agenda ini diformulasikan sejak 19 Juli 2014 dan diajukan pada Majelis Umum
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 20
PBB oleh Kelompok Kerja Terbuka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dalam
proposal ini, terdapat 17 tujuan dengan 169 capaian yang meliputi masalah-
masalah pembangunan berkelanjutan, termasuk didalamnya adalah pengentasan
kemiskinan dan kelaparan, perbaikan kesehatan dan pendidikan, pembangunan
kota yang lebih berkelaanjutan, mengatasi perubahan iklim, serta melindungi
hutan dan laut.
Adapun agenda SDGs 2030 terdiri dari 17 tujuan global, yang akan
menjadi tuntunan pengambilan kebijakan dan pendanaaan untuk dalam periode
15 tahun tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tanpa Kemiskinan yaitu pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua
tempat;
2. Tanpa Kelaparan yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan
dan perbaikan nutrisi, serta menggalakkan pertanian yang berkelanjutan;
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera, yaitu menggalakkan hidup sehat dan
mendukung kesejahteraan untuk semua usia;
4. Pendidikan Berkualitas, yaitu memastikan pendidikan berkualitas yang
layak dan inklusif, serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi
semua orang;
5. Kesetaraan Gender, yaitu mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan
semua perempuan;
6. Air Bersih dan sanitasi layak, yaitu menjamin akses atas air dan sanitasi
untuk semua orang;
7. Energi Bersih dan Terjangkau, yaitu memastikan akses pada energi yang
terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan, dan modern untuk semua;
8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yaitu mempromosikan
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan dan
pekerjaan yang layak untuk semua;
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur, yaitu membangun infrastruktur yang
kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan, dan mendorong inovasi;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 21
10. Berkurangnya Kesenjangan, yaitu mengurangi kesenjangan di dalam dan
di antara negara-negara;
11. Kota dan Komunitas Berkelanjutan, yaitu membuat perkotaan menjadi
inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan;
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, yaitu memastikan pola
konsumsi dan produksi yang berkelanjutan;
13. Penanganan Perubahan Iklim, yaitu mengambil langkah penting untuk
melawan perubahan iklim, dan dampaknya;
14. Ekosistem Laut, yaitu perlindungan dan penggunaan samudera, laut, dan
sumber daya kelautan secara berkelanjutan;
15. Ekosistem Daratan, yaitu mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan
perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan
lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati;
16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, yaitu
mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif; dan
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yaitu menghidupkan kembali
kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.
Terkait dengan SDGs, Kabupaten Lumajang berkomitmen untuk
mengembangkan strategi afirmatif yang berfokus pada peningkatan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, peningkatan aksesbilitas
masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, perumahan dan layanan dasar
lainnya, peningkatan kualitas air, udara, tutupan lahan, pesisir dan laut beserta
ekosistem di dalamnya, serta pengarusutamaan gender dan perlindungan anak.
Secara ringkas, relevansi arah kebijakan dalam RPJMD Kabupaten
Lumajang dengan tujuan SDGs adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 2 Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Lumajang dan SDGs
Arah Kebijakan Relevansi dengan SDGs
1. Melaksanakan penyelenggaraan good
and clean governace melalui
pengembangan e-government
Goal 11, Goal 16, Goal 17,
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 22
Arah Kebijakan Relevansi dengan SDGs
2. Percepatan pelayanan kebutuhan dasar
masyarakat melalui penguatan
kapasistas pemerintah
3. Membangun SDM yang agamis, cerdas,
kreatif, inovatif, dan bermoral berbasis
penguatan nilai agama dan kearifan
lokal
4. Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang
inklusif melalui penguatan sektor usaha
prioritas
5. Melaksanakan percepatan pembangunan
berkelanjutan
Goal 1, Goal 2, Goal 3, Goal 4, Goal 5
Goal 6, Goal 10
Goal 1, Goal 2, Goal 3, Goal 4, Goal 5
Goal 6, Goal 10
Goal 8, Goal 9, Goal 12,
Goal 7, Goal 13, Goal 14, Goal 15
4.3.2 Ketidakpastian Ekonomi Global
Sejak era globalisasi, nampaknya krisis keuangan menjadi lebih sering
terjadi daripada sebelumnya. Dalam dua dekade terakhir, setidaknya terdapat dua
krisis keuangan besar terjadi, yaitu (i) Krisis Keuangan Asia Timur 1997 dan (ii)
Krisis Keuangan Global 2008. Krisis pada tahun 1997 disebabkan oleh
kurangnya transparansi dan kredibilitas pemerintah yang menyebabkan distorsi
struktural dan kebijakan gejolak ekonomi. Sedangkan krisis tahun 2008 terutama
dipicu oleh inovasi yang cepat dalam produk keuangan seperti praktek
sekuritisasi dan “credit default swap”. Hal ini diperburuk oleh spekulasi properti
dan peringkat kredit yang tidak akurat. Pada kedua kasus tersebut, perkembangan
krisis menyebar ke benua-benualain dan, dalam waktu singkat, menjadi krisis
global karena efek menular di tengah sistem keuangan yang terintegrasi secara
global dan persebaran informasi yang cepat.
Salah satu dampak ketidakpastian global dalam perlambatan ekonomi
Indonesia berimbas pada munculnya krisis moneter dengan banyaknya modal
asing yang tidak hanya masuk ke dalam sektor keuangan tetapi juga sudah
membanjiri pasar modal tanah air. Artinya, jika investor asing suatu saat
'bermigrasi' dari Indonesia, bukan hal yang tidak mungkin Indonesia akan
menghadapi krisis moneter. Sekitar 60% saham asing yang beredar di pasar
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 23
modal nasional dan surat berharga negara sudah 40% dikuasai oleh asing.
Perkembangan ekonomi diproyeksikan semakin memburuk dengan kepastian
peningkatan tingkat suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, the Federal
Reserve System (the Fed) pada Desember 2015. Manuver kenaikan tingkat suku
bunga the Fed berpotensi meningkatkan net sell dengan menyedot aliran modal,
dari negara-negara berkembang seperti Indonesia untuk kembali ke AS. Pada
gilirannya, aliran balik dana ini telah meningkatkan suku bunga pinjaman
pemerintah, dunia usaha, dan menghempaskan harga SBI dan SUN.
4.3.3 Lingkungan Hidup
Dalam konteks perubahan iklim dan ancaman terhadap kondisi lingkungan
diuraikan pelbagai isu strategis lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan
masyarakat dunia meliputi;
1) Pemanasan Global merupakan fenomena peningkatan temperature global dari
tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh
meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC
sehingga energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi. Dampak bagi
lingkungan biogeofisik adalah pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut,
perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim,
punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit. Dampak bagi
aktifitas sosial ekonomi masyarakat adalah gangguan pada pesisir dan kota
pantai, gangguan terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara,
gangguan terhadap pemukiman penduduk, produktifitas pertanian, dan
peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit
2) Penipisan Lapisan Ozon dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet,
CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraian
ozon menjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa
atom lain yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut
memperbesar penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup adalah lebih
banyaknya kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan kematian,
meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 24
kebal pada manusia (imun), penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan
suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.
3) Hujan Asam akibat proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat
pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan
turun menjadi senyawa asam. Ancaman ini menyebabkan proses korosi
menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, sistem pernafasan, menyebabkan
pengasaman pada tanah.
4) Penurunan keaneragaman hayati yang berpotensi mengancam jumlah atau
spesies di suatu wilayah, keunikan spesies, gen serta ekosistem.
5) Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yaitu bahan yang
diindentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah
meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, penyabab infeksi, bersifat
korosif.
6) Penambahan sampah yang berpotensi menurunnya kualitas lingkungan hidup.
4.3.4 Partisipasi Dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari
integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada
konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam
dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan
batas waktu yang jelas. Dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka,
berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten
dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan
pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai
pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif
dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru
yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor
prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 25
memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk
mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN,
Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan
mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap
Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam melalui Initiative for ASEAN
Integration dan inisiatif regional lainnya. Bentuk Kerjasamanya adalah:
1) Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
2) Pengakuan kualifikasi profesional;
3) Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
4) Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
5) Meningkatkan infrastruktur;
6) Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
7) Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber
daerah;
8) Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun MEA.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 26
Tabel 4. 3 Lingkup Masyarakat Ekonomi ASEAN (Asean Economic
Community)
AS
EA
N E
CO
NO
MIC
CO
MM
UN
ITY
(A
EC
)
Pasar Tunggal dan
Basis Produksi
Aliran bebas barang
KESIAPAN
DAYA SAING
REGIONAL
Aliran bebas jasa
Aliran bebas investasi
Aliran bebas modal
Aliran bebas tenaga kerja
terlatih
Kawasan Ekomoni
yang kompetitif
Kebijakan kompetisi
Proteksi konsumen
Hak kekayaan intelektual
(HAKI)
Pembangunan infrastruktur
Perpajakan
E – commerse
Pembangunan
ekonomi yang merata
Pembangunan UMKM
Initiative for Asean
Integration (IAI)
Mengurangi gap
pembangunan internal
ASEAN”
Integrasi dengan
Perekonomian Global
Pendekatan koheren dalam
hubungan ekonomi eksternal
“Negosiasi FTA dan CEP
dengan pihak non-Asean”
Meningkatkan partisipasi
dalam global supply network
Sumber: Diolah dari Bappeda Jawa Timur (2017)
Dalam hal keikutsertaan dalam MEA, Kabupaten Lumajang sebagai bagian
integral nasional, mengembangkan strategi peningkatan daya saing yang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 27
berfokus pada peningkatan kapasitas dalam rantai nilai (value chain) global,
regional, dan nasional melalui penguatan infrastruktur penunjang dan penciptaan
kemudahan berusaha. Di samping itu, Kabupaten Lumajang memposisikan
sektor agroindustri dan pariwisata sebagai sektor yang diharapkan dapat
mendongkrak daya saing daerah.
4.3.5 Perubahan Iklim Global
Peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca (CO2, CH4, CFC, HFC,
N2O), terutama peningkatan konsentrasi CO2, di atmosfir menyebabkan
terjadinya global warming (peningkatan suhu udara secara global) yang memicu
terjadinya global climate change (perubahan iklim secara global). Fenomena ini
memberikan berbagai dampak yang berpengaruh penting terhadap keberlanjutan
hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di planet bumi ini, di antaranya adalah
pergeseran musim dan perubahan pola/distribusi hujan yang memicu terjadinya
banjir dan tanah longsor pada musim penghujan dan kekeringan pada musim
kemarau, naiknya muka air laut yang berpotensi menenggelamkan pulau-pulau
kecil dan banjir rob, dan bencana badai/gelombang yang sering meluluhlantakan
sarana-prasarana penopang kehidupan di kawasan pesisir.
Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global telah
mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer di lapisan bawah terutama yang dekat
dengan permukaan bumi. Pemanasan global ini disebabkan oleh meningkatnya
gas-gas rumah kaca yang dominan ditimbulkan oleh industri-industri. Gas-gas
rumah kaca yang meningkat ini menimbulkan efek pemantulan dan penyerapan
terhadap gelombang panjang yang bersifat panas (inframerah) yang diemisikan
oleh permukaan bumi kembali ke permukaan bumi. Pengamatan temperatur
global sejak abad 19 menunjukkan adanya perubahan rata-rata temperatur yang
menjadi indikator adanya perubahan iklim.
Ilmuwan memperingatkan bahwa dengan tingkat pemanasan dunia kita
yang seperti ini, Kutub Utara akan kehilangan seluruh esnya pada musim panas
2040. Jika temperatur global meningkat hingga 6 derajat Celsius maka 95% dari
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 28
seluruh spesies Bumi akan musnah. Secara nyata semua makhluk akan musnah
karena topan besar, banjir, gas hidrogen sulfida, dan bola api metana yang
membakar permukaan Bumi dengan kekuatan seperti bom atom. Organisme yang
dapat bertahan dalam kondisi seperti itu hanyalah bakteri.
4.4 PENELAAHAN ISU NASIONAL
Terdapat tiga isu strategis berskala nasional yang dibahas dalam bagian ini,
meliputi: (a) Agenda Pembangunan Jawa-Bali, (b) Ketahanan Pangan Nasional, dan
(c) Penerapan Standar Pelayanan Minimal/SPM.
a. Agenda Pembangunan Wilayah Jawa-Bali
Berdasarkan potensi dan keunggulan Wilayah Jawa-Bali, maka tema besar
Pembangunan Wilayah Jawa-Bali sebagai:
a) Lumbung pangan nasional
b) Pendorong sektor industri dan jasa nasional dengan pengembangan industri
makanan-minuman, tekstil, otomotif, alutsista, telematika, kimia, alumina dan
besi baja;
c) Salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia dengan pengembangan
ekonomi kreatif;
d) Percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan) melalui
pengembangan industri perkapalan dan pariwisata bahari.
Tujuan pengembangan Wilayah Jawa-Bali tahun 2015-2019 adalah mendorong
percepatan dan perluasan pembangunan Wilayah Jawa-Bali dengan menekankan
keunggulan dan potensi daerah, melalu tiga upaya. Pertama, pengembangan
produksi sektor pertanian pangan, khususnya padi, pengembangan industri
makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, kimia, alumina dan
besi baja, serta pengembangan idustri pariwisata dan ekonomi kreatif. Kedua,
penyediaan infrastruktur wilaah. Terakhir, peningkatan SDM dan ilmu dan
teknologi secara terus menerus.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 29
b. Ketahanan Pangan Nasional
Dalam rangka menuju kemandirian dan kedaulatan pangan sebagaimana
tertuang dalam UU No. 17/2007 tentang RPJPN 2005- 2025, UU No. 18/2012
tentang Pangan dan UU No. 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani dan sesuai dengan visi-misi program Presiden, maka upaya penguatan
pasokan pangan dan diversifikasi konsumsi akan dilakukan melalui tiga strategi
utama, yaitu: (i) Peningkatan produktivitas dan perluasan areal; dan (ii) Penanganan
cadangan pangan dandiversifikasi konsumsi; dan (iii) Mitigasi kerawanan pangan.
Peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian diarahkan untuk
meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri sehingga mengurangi
ketergantungan terhadap pasar global (impor). Menjaga stabilitas harga dan kualitas
konsumsi pangan, diarahkan kepada dua sasaran utama, yaitu untuk: menjamin
akses pangan masyarakat dan meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat, baik
dari sisi jumlah, keberagaman, maupun mutunya. itigasi kerawanan pangan
dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak negatif kondisi iklim/cuaca maupun
permasalahan pangan lainnya.
c. Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Penyusunan dan Penetapan SPM mengacu pada Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah terakhir kalinya
dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah· Kabupaten/Kota, Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM, Permendagri Nomor 6
Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penetapan dan Penerapan SPM, dan
Permendagri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pencapaian SPM. SPM yang telah ditetapkan oleh Kementerian/LPNK meliputi 13
(tiga belas) SPM, yakni:
1. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2008 tentang SPM
Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 30
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang SPM Bidang
Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota;
3. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Sosial
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Nomor 1 Tahun 2009 tentang
SPM Terpadu Bagi Saksi dan/atau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang
dan Penghapusan Ekploitasi Seksual pada Anak dan Remaja di
Kabupaten/Kota, dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 tentang SPM
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Kepala BKKBN Nomor 55/HK-010/B5 Tahun 2010 tentang SPM
Bidang Keluarga Perencana
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang SPM
Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per
15/MEN/X/2010 tentang SPM Bidang Ketenagakerjaan;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang SPM
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/0T.140/12/2010 tentang
SPM Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
12. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.
106/HK.501/MKP/2010 tentang SPM Bidang Kesenian;
13. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22 Tahun 2010
tentang SPM Bidang Kominfo di Kabupaten/Kota
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 31
4.5 ISU STRATEGIS PROVINSI JAWA TIMUR
Terdapat dua isu strategis berskala Provinsi Jawa Timur yang dibahas dalam
bagian ini, yaitu: (a) Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Disparitas Wilayah, dan (b)
Sinergitas Kebijakan antar wilayah.
a. Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Disparitas Wilayah
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dalam 5 tahun terakhir menunjukkan
kinerja yang selalu meningkat dan relatif lebih baik dibandingkan pertumbuhan
ekonomi daerah lainnya. Kinerja pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi tersebut
selaiknya juga diikuti dengan kualitas pertumbuhan yang berpengaruh signifikan
terhadap penurunan kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran terbuka dan
penurunan disparitas antar wilayah. Selain itu, tingginya pertumbuhan ekonomi
diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembangunan manusia yang
diindikasikan dari meningkatnya nilai IPM.
Kualitas pertumbuhan yang memuaskan belum sepenuhnya merepresentasikan
maksimalnya kualitas pertumbuhan ekonomi inklusif. Fakta tersebut dapat dilihat
dengan adanya kesenjangan wilayah yang diindikasikan pada perbedaan PDRB
Perkapita kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dimana, daerah yang memiliki
PDRB perkapita besar yaitu Kota Kediri, Wilayah Utara (Kota Surabaya, Kabupaten
Gresik, Kabupaten Sidoarjo). Sedangkan daerah dengan nilai PDRB perkapita kecil
berada pada Wilayah Selatan (Pacitan, Trenggalek, Ponorogo), Tapal Kuda
(Bondowoso, Jember), Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep).
b. Sinergitas Kebijakan Antar Wilayah
Perbedaan karakteristik dan potensi wilayah diantara dua wilayah yang saling
berbatasan, hingga saat ini masih berpotensi memicu gejolak antar masyarakat. Di
sisi lain perbedaan dalam aturan dan penerapannya juga memungkinkan munculnya
permasalahan yang memungkinkan terjadinya gejolak antar wilayah. Isu strategis
dari permasalahan yang terjadi di wilayah perbatasan antar Provinsi (Provinsi Jawa
Timur dengan Jawa Tengah, maupun Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Bali)
maupun Kabupaten/Kota di Jawa Timur antara lain:
1) Disharmoni aturan, kebijakan serta penerapannya;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 32
Fenomena ini muncul seperti adanya perbedaan penerapan aturan pada sektor
Pendidikan (misalnya perbedaan aturan Sekolah di dua wilayah perbatasan),
kesehatan (misalnya dalam kebersamaan Pemberantasan Wabah Penyakit),
Sosial (misalnya dalam kebersamaan penanganan PMKS), Perikanan &
Kelautan (misalnya kesamaan dalam penerapan aturan pemakaian Jaring di
Laut)
2) Kesenjangan Sosial/ekonomi;
Kesenjangan karakteristik Sosial Ekonomi kemasyarakatan seperti pada dua
wilayah yang berbeda akan semakin memperlebar disparitas antar wilayah.
3) Disorientasi Prioritas Pembangunan;
Perbedaan orirntasi pembangunan yang akan diprioritaskan berpotensi
memunculkan masalah di wilayah perbatasan seperti perbedaaan waktu
penanganan Infrastruktur jalan yang saling berhubungan pada dua wilayah yang
saling berbatasan.
4) Eksploitasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kerjasama pengelolaan pemanfaatan sumber daya alam perlu dipertimbangkan
dampaknya pada wilayah lain di luar wilayah administrasinya sendiri.
Fenomena pemakaian Air Bersih dari Provinsi lain dengan perlunya juga
mempertimbangkan konservasi hutan serta daya dukung lingkungan.
5) Penetapan Batas Wilayah
4.6 PERUMUSAN ISU STRATEGIS KABUPATEN LUMAJANG
Isu strategis merupakan suatu kondisi yang menggambarkan potensi dan
tantangan pembangunan yang dihadapi suatu daerah. Kondisi ini perlu diperhatikan
karena berpengaruh dalam perencanaan pembangunan yang secara tidak langsung
berdampak pada masyarakat di masa yang akan datang. Analisa isu strategis memiliki
sifat antisipatif, karena berdampak pada jangka panjang berupa kerugian dan peluang
yang terlewatkan jika tidak ditelaah secara mendalam. Karakteristik dari isu strategis
ini memiliki kondisi yang penting, mendesak, jangka panjang, mendasar dalam
menentukan tujuan di masa yang akan datang.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 33
Analisis isu strategis merupakan tahap terakhir dalam perencanaan pembangunan
daerah. Bagian ini dinilai penting karena menentukan proses penyusunan rencana
pembangunan daerah yang sesuai dengan potensi dan hambatan pada daerah tersebut.
Proses analisis isu strategi ini mencangkup jangka pendek dan jamgka panjang untuk
menunjang sistem berkelanjutan. Oleh karena itu, bagian ini juga berfungsi sebagai
salah satu dasar utama perumusan visi dan misi dalam pemilihan kepala daerah.
Penyebab isu strategis menjadi salah satu dasar utama perumusan visi dan misi
adalah rumusan yang dihasilkan selaras dengan peluang serta cita-cita masyarakat
terhadap kepala daerah. Oleh karena itu, perlu memperhatikan kriteria sebagai berikut:
(i) memiliki pengaruh yang besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran
pembangunan nasional, (ii) merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah,
(iii) memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah, (iv) Kemungkinan atau
kemudahannya untuk dikelola, dan (v) prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.
Dalam hal ini, isu strategis yang dibahas merupakan intisari dari kompilasi
permasalahan pembangunan yang telah disampaikan sebelumnya. Dimana, isu
strategis terkait daengan masalah.
Tabel 4. 4 Perumusan Isu Strategis Kabupaten Lumajang
Masalah Pokok Masalah Isu Strategis
Rendahnya prosentase
pertumbuhan sektor
unggulan
Rendahnya Persentase
pertumbuhan sektor
unggulan dan masih
terjadinya alih fungsi
lingkungan yang
menyebabkan tingginya
resiko bencana
Peningkatan
perekonomian daerah
secara berkelanjutan
Terjadinya alih fungsi
lingkungan yang
menyebabkan tingginya
resiko bencana
Belum meratanya akses
kebutuhan akses dasar
masyarakat dan rendahnya
kualitas SDM
Rendahnya pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat untuk
mewujudkan peningkatan
kesejahteraan
Pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat untuk
mewujudkan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 34
peningkatan
kesejahteraan
Masih tingginya angka
kemiskinan
Belum optimalnya
penyelenggaraan reformasi
birokrasi dan kapasitas
aparatur daerah
Belum optimalnya
penyelenggaraan
pemerintah yang baik,
benar, dan bersih (good
and clean governance)
Peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan yang
baik, benar, dan bersih
(good and clean
governance)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 35
Tabel 4.5 Keterkaitan Permasalahan / Isu Strategis Kabupaten Lumajang dengan
RPJMD Provinsi Jawa Timur dan RPJMN
NO.
Permasalahan/Isu Strategis
RPJMD KABUPATEN
LUMAJANG
RPJMD PROVINSI
JAWA TIMUR RPJMN (2015-2019)
Permasalahan :
1. Rendahnya prosentase
pertumbuhan sektor
unggulan dan terjadinya
alih fungsi lingkungan
yang menyebabkan
tingginya resiko bencana
• Rendahnya kualitas
sumberdaya manusia
(SDM) pengelola
koperasi dan UMKM
(3856 koperasi tidak
aktif)
• Terbatasnya
kelembagaan
peningkatan kapasitas
UMKM dalam
menumbuhkan
wirausaha baru (2
inkubator bisnis)
• Belum optimalnya
aktivitas perdagangan
dalam negeri,
• masih rendahnya minat
masyarakat terhadap
produk domestik,
• belum optimalnya
upaya perlindungan
konsumen,
• proses perijinan masih
belum efisien,
• implementasi insentif
fiskal bagi pengusaha
belum optimal,
• kurang harmonisnya
peraturan pusat dan
daerah, antar instansi
dan seringnya
perubahan peraturan
telah mengurangi
kepastian berusaha bagi
investor
• Meningkatnya lahan
Kritis pada Hulu
Daerah Aliran Sungai
(DAS) sehingga
menyebabkan turunnya
daya dukung area
resapan air, tingginya
surface run off dan
tinggi
• Masih rendahnya
capaian pelayanan
dan terbatasnya
sarana prasarana
persampahan
• Peningkatan konservasi
dan tata kelola hutan
serta pengelolaan DAS;
• penanggulangan
bencana dan
pengurangan resiko
bencana;
• penanganan perubahan
iklim serta peningkatan
kualitas informasi iklim
dan kebencanaan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 36
NO.
Permasalahan/Isu Strategis
RPJMD KABUPATEN
LUMAJANG
RPJMD PROVINSI
JAWA TIMUR RPJMN (2015-2019)
2. Rendahnya pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat untuk
mewujudkan peningkatan
kesejahteraan dan Angka
kemiskinan yang masih
perlu diturunkan
• Rendahnya tingkat
pemenuhan kebutuhan
perumahan yang layak
huni dan terjangkau
• Menurunnya kualitas
pemukiman sehingga
tumbuh kawasan
kumuh perkotaan
• Menurunnya tingkat
layanan prasarana
sumberdaya air dari
waktu ke waktu
• Masih rendahnya
aksesibilitas pelayanan
kesehatan yang
berkualitas terutama
bagi kelompok
penduduk miskin,
tingginya angka
kesakitan dan
kematian akaibat
penyakit menular
• Belum meratanya
penyebaran guru
antara desa dan kota
• Terbatasnya akses
pelayanan sosial dasar
bagi PMKS
• Tinnginya angka
kriminalitas
• Masih rendahnya
tingkat koordinasi dan
konsultasi antar pihak
terkait dalam
penanganan keamanan
dan ketertiban
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 37
NO.
Permasalahan/Isu Strategis
RPJMD KABUPATEN
LUMAJANG
RPJMD PROVINSI
JAWA TIMUR RPJMN (2015-2019)
• Belum optimalnya
penggunaan basis data
terpadu dalam upaya
penanggulangan
kemiskinan yang
terintegrasi
• Belum terintegrasinya
program
pemberdayaan
masyarakat dengan
program pertumbuhan
ekonomi dan
penanggulangan
kemiskinan
• pertumbuhan ekonomi
tidak menyerap tenga
kerja sebanyak yang
dibutuhkan dalam tiga
tahun terakhir (2010-
2013)
• tingkat pertumbuhan
ekonomi belum mampu
mengatasi tantangan
demografis
• ketidaksesuaian antara
kebutuhan industri
terhadap tenaga kerja
dengan pendidikan dan
pelatihan
3. Belum optimalnya
penyelenggaraan
reformasi birokrasi dan
kapasitas aparatur daerah
• Distribusi dan
penataan pegawai
belum sepenuhnya
sesuai dengan
kopentensi dan anlisis
kebutuhan jabatan
• Banyaknya kasus
pengaduan masyarakat
terkait pelayanan
publik
• Kurangnya sarana dan
prasarana aparatue
negara
• Belum optimalnya
penerapan tata kelola
pemerintahan yang
baik dan pelayanan
publik
• Kualitas SDM non
aparatur (nelayan dan
pembudidaya ikan)
yang perlu
ditingkatkan
Birokrasi Yang Bersih,
Akuntabel, Efektif,
Efisien, serta memiliki
pelayanan publik
berkualitas
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IV- 38
NO.
Permasalahan/Isu Strategis
RPJMD KABUPATEN
LUMAJANG
RPJMD PROVINSI
JAWA TIMUR RPJMN (2015-2019)
• Kurangnya promosi
dan kerjasama
ekonomi antar swasta
dengan swasta (p to P)
maupun swasta
dengan pemerintah (P
to G) serta pemerintah
dengan pemerintah (P
to P)
• Rendahnya
pertumbuhan sektor
pertanian (share
PDRB/Jumlah tenaga
kerja) dan NTP yang
diakibatkan oleh
produksi dan
produktifitas yang
belum optimal
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 1
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, & SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN LUMAJANG
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Lumajang tahun 2018-2023 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025. Penyusunan Rancangan RPJMD ini
memerlukan perhatian yang besar, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan
yang belum terselesaikan, namun juga mengantisipasi tantangan yang muncul di
masa mendatang.
Dalam menanganinya, diperlukan kebersamaan yang bersifat mutualism oleh
penyelenggara pemerintahan daerah dan segenap pemangku kepentingan
(stakeholders). Dengan memperhatikan isu-isu strategis berdasarkan kerangka
berpikir ilmiah yang dibahas dalam bab sebelumnya, maka bagian ini akan
membahas perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten
Lumajang.
5.1 PERUMUSAN VISI
Visi Pembangunan Daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) adalah Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih menggambarkan arah
pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired
future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai Misi yang diemban.
Visi Kabupaten Lumajang adalah gambaran tentang kondisi Kabupaten
Lumajang yang diharapkan terwujud pada akhir periode Rencana Pembangunan
Menengah Daerah (RPJMD) yaitu tahun 2023. Rumusan visi ini terdiri dari
pernyataan visi, pokok-pokok visi, penjelasan pernyataan visi, dan penjelasan
pokok-pokok visi.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 2
Perumusan visi merupakan salah satu tahap penting dalam penyusunan
dokumen perencanaan daerah sebagai hasil dari analisis permasalahan utama yang
terjadi di Kabupaten Lumajang.
Pokok-pokok visi merupakan keinginan Kepala dan Wakil Kepala Daerah
terpilih, yang merupakan kondisi yang diinginkan, refleksi kekuatan dan potensi
khas daerah sekaligus diharapkan dapat menjawab permasalahan utama / pokok dan
isu-isu strategis daerah.
Tabel 5. 1 Perumusan Visi
No. Masalah Utama Kondisi Yang di
Harapkan
Pokok-Pokok
Visi
Pernyataan
Visi
1. Rendahnya
Prosentase
pertumbuhan
sektor unggulan
Pertumbuhan
sektor ungguln
diharapkan
meningkat
sehingga dapat
meningkatkan
daya saing
daerah
Lumajang yang
berdaya saing
Terwujudnya
Masyarakat
Lumajang
yang Berdaya
Saing,
Makmur dan
Bermartabat”
2. Terjadinya alih
fungsi lingkungan
yang
menyebabkan
tingginya resiko
bencana
Pembangunan
berkelanjutan
digunakan
sebagai acuan
dalam
perencanaan,
pelaksanaan dan
evaluasi
pembangunan di
Kabupaten
Lumajang
3. Belum meratanya
akses kebutuhan
dasar masyarakat
dan kualitas SDM
kondisi
kehidupan
masyarakat
Kabupaten
Lumajang yang
memperoleh
akses kebutuhan
dasar dan
meningkatnya
kualitas SDM
Lumajang yang
makmur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 3
No. Masalah Utama Kondisi Yang di
Harapkan
Pokok-Pokok
Visi
Pernyataan
Visi
yang tercermin
dalam
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
4. Masih tingginya
angka kemiskinan
Penurunan
angka
kemiskinan
Kabupaten
Lumajang
dengan upaya
peningkatan
pendapatan
masyarakat
5. Belum
Optimalnya
penyelenggaraan
reformasi
birokrasi dan
kepasitas
Aparatur Daerah
Peningkatan
SDM aparatur
pemerintah dan
reformasi
birokrasi
dilakukan dalam
upaya
peningkatan
kualitas
pelayanan pada
masyarakat
Lumajang yang
bermartabat
5.2 VISI PEMBANGUNAN DAERAH
Visi pembangunan daerah Kabupaten Lumajang untuk periode RPJMD
2018-2023 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih, adalah sebagai berikut :
”Terwujudnya Masyarakat Lumajang yang Berdaya Saing, Makmur dan
Bermartabat”
Visi yang hendak diwujudkan Kabupaten Lumajang ini sejalan dengan
semangat Sasanti Kabupaten Lumajang yaitu “Amreta Brata Wira Bhakti”, yang
bermakna kebajikan kekal abadi adalah sikap perbuatan kesatria yang penuh
pengabdian. Dengan demikian, Masyarakat Lumajang tidak sekadar menjadi objek
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 4
dalam pembangunan, lebih dari itu, Masyarakat Lumajang menjadi subjek yang
secara sadar, ikut serta dalam menjadikan Lumajang Berdaya Saing, Makmur dan
Bermartabat.
Memperhatikan Visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang
akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Kabupaten Lumajang dapat
lebih berperan dalam perubahan yang terjadi dilingkup regional, nasional, maupun
global.
Penjabaran filosofi pembangunan Kabupaten Lumajang tahun 2018-2023,
sebagaimana tertuang pada tabel berikut :
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 5
Tabel 5. 2 Penyusunan Penjelasan Visi
Visi Pokok-
Pokok Visi
Penjelasan Visi
Terwujudnya
Masyarakat
Lumajang yang
Berdaya Saing,
Makmur dan
Bermartabat”
Lumajang
yang
berdaya
saing
1. Bermakna bahwa Pembangunan di Kabupaten
Lumajang dilaksanakan dengan meningkatkan daya
saing ekonomi daerah berbasis pariwisata,
pertanian dan pengembangan koperasi dan usaha
mikro
2. Bermakna bahwa Pembangunan di Kabupaten
Lumajang dilaksanakan dengan memperhatikan
kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan dan
peduli pada kelestarian lingkungan hidup
3. Bermakna bahwa Pembangunan di Kabupaten
Lumajang dilaksanakan dengan upaya
meningkatkan SDM dan pendapatan masyarakat
4. Bermakna bahwa Pembangunan di Kabupaten
Lumajang dilakukan dalam kerangka meningkatkan
produktivitas, keunggulan kompetitive, nilai
tambah dan perekonomian daerah untuk menggapai
pertumbuhan.
5. Gambaran tentang kondisi Kabupaten Lumajang
yang masyarakatnya dapat mengembangkan segala
kemampuannya untuk menjadi lebih mandiri dan
kompetitif dengan mengoptimalkan potensi sumber
daya yang dimiliki. Secara spesifik, daya saing di
sini mencakup partisipasi dan kontribusi Lumajang
dalam kerangka pembangunan regional, nasional,
global seiring dengan meningkatnya produktivitas
daerah.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 6
Visi Pokok-
Pokok Visi
Penjelasan Visi
Lumajang
yang
makmur
1. Bermakna bahwa Pembangunan di Kabupaten
Lumajang dilaksanakan dalam upaya peningkatan
akses kebutuhan dasar masyarakat. Yaitu 6 layanan
dasar wajib yang meliputi pendidikan, kesehatan,
pekerjaan umum, perumahan dan pemukiman,
ketentraman dan ketertiban dan sosial masyarakat.
2. Bermakna bahwa Pembangunan di Kabupaten
Lumajang dilaksanakan dalam upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
3. Gambaran tentang kondisi Kabupaten Lumajang
yang masyarakatnya memiliki kondisi kehidupan
yang lebih sejahtera secara lahir dan batin. Makmur
disini dicirikan melalui masyarakat dengan peluang
dan kesempatan yang sama untuk meningkatkan
taraf kehidupannya menjadi lebih baik dari
sebelumnya serta mendapatkan pendidikan,
kesehatan, dan pelayanan sosial yang memadai.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 7
Visi Pokok-
Pokok Visi
Penjelasan Visi
Lumajang
yang
bermartabat
1. Bermakna bahwa Pembangunan di Kabupaten
Lumajang dilaksanakan dengan meningkatkan
sumber daya aparatur pemerintah / profesionalisme
ASN.
2. Bermakna bahwa Kabupaten Lumajang
berkomitmen untuk melaksanakan reformasi birok
3. rasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan
pada masyarakat, akuntabilitas dan penataan
regulasi peraturan peundang-undangan.
4. gambaran tentang kondisi Kabupaten Lumajang
yang masyarakatnya telah memiliki kesadaran
untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas dirinya
baik secara lahiriah maupun batiniah. Selain itu,
martabat sendiri merujuk pada konsep moralitas
yang menyatakan tingkat nilai atau bobot seseorang
sebagai pribadi yang tercermin dalam nilai-nilai
agama dan kearifan lokal yang menjiwai setiap
perilaku masyarakat dan pemerintahan. Dengan
bermartabat, Kabupaten Lumajang memiliki
kemampuan mewujudkan kehidupan yang sejajar
dan sederajat dengan daerah lain.
5.3 MISI PEMBANGUNAN DAERAH
Misi dalam RPJMD ini dimaknai sebagai upaya-upaya umum yang hendak
dijalankan demi terwujudnya Visi Kabupaten Lumajang 2018-2023. Upaya umum
ini memiliki keterkaitan dengan pokok visi yang akan dicapai. Penjelasan setiap
misi dibutuhkan agar upaya umum yang dirumuskan dapat lebih menggambarkan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 8
penyelasaian isu-isu strategis Kabupaten Lumajang. Adapun tiga rumusan misi
RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-2023 adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan perekonomian daerah yang berkelanjutan berbasis pada
pertanian, usaha mikro, dan pariwisata
Misi ini mencakup upaya-upaya dalam merumuskan kebijakan strategis bagi
peningkatan pemanfaatan sumber daya ekonomi baik dari sisi permintaan
(demand side) maupun sisi penawaran (supply side); percepatan pemerataan
hasil-hasil pembangunan, termasuk di dalamnya penyediaan lapangan kerja
yang layak (decent job) dan peningkatan taraf hidup masyarakat sehingga
mampu keluar dari kemiskinan; percepatan penguatan peranan sektor pertanian
dan pariwisata yang ditopang oleh sinergitas lintas sektoral, serta penguatan
kebijakan afirmatif pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM) dan usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) dan partisipasi masyarakat. Meningkatkan
perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat yang mandiri dan berdaya
saing melalui pengembangan kawasan berbasis pertanian, pemberdayaan usaha
mikro, jasa pariwisata, serta usaha pendukung secara berkelanjutan.
Selain itu, misi ini juga mencakup upaya-upaya dalam merumuskan kebijakan
strategis bagi peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah. Termasuk di
dalamnya, upaya peningkatan kualitas air, udara, tutupan lahan, agar berada pada
toleransi yang dibutuhkan bagi berlangsungnya kehidupan manusia dan
ekosistem di dalamnya; upaya peningkatan penyelesaian masalah persampahan;
serta upaya peningkatan mitigasi terhadap potensi kerawanan bencana dan
penanganan tanggap darurat termasuk pemulihan pasca bencana .
b. Pemenuhan kebutuhan dasar untuk mewujudkan masyarakat yang lebih
sejahtera dan mandiri
Misi ini mencakup upaya-upaya dalam merumuskan kebijakan strategis bagi
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang lebih sejahtera dan mandiri.
Termasuk di dalamnya, peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan,
kesehatan, pangan, perumahan, dan layananan dasar lainnya yang berkualitas;
upaya peningkatan pemberdayaan dan perlindungan sosial, upaya peningkatan
perlindungan keamanan dan ketertiban umum; serta peningkatan dukungan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 9
terhadap kepemudaan dan pengarusutamaan gender (pemberdayaan perempuan
dan perlidungan anak).
c. Reformasi birokrasi yang efektif, profesional, akuntabel , dan transparan
untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, benar, dan bersih (good and
clean governance) yang berbasis teknologi informasi
Misi ini mencakup upaya-upaya dalam merumuskan kebijakan strategis bagi
peningkatan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik, benar, dan
bersih (good and clean governance) yang didukung dengan teknologi informasi.
Melalui reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang profesional, aspiratif,
partisipatif, dan transparan. Termasuk di dalamnya, upaya perubahan pola pikir
dan budaya kerja yang berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan
masyarakat; pemenuhan dan penempatan SDM aparatur daerah yang profesional
sesuai dengan kompetensinya (the right man on the right place); penguatan
kelembagaan dan tatalaksana pemerintahan yang efektif dan efisien dengan tetap
memperhatikan akuntabilitas dan transparansi; serta penciptaan iklim birokrasi
yang bebas dari KKN.
Teknologi informasi yang mendukung penyelenggaraan good and clean
governance merupakan salah satu bagian dari inisiatif Kabupaten Lumajang
dalam mendukung implementasi Smart City (Kota Cerdas) sampai pada lini
desa. Dengan inisiatif ini, teknologi informasi sebagai bagian dari Smart City,
diharapkan dapat mempercepat proses reformasi birokrasi, ketepatan dan
akuntabilitas pemerintahan, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat
dalam mengakses pelayanan publik
Visi : “Terwujudnya Masyarakat Lumajang yang Berdaya Saing, Makmur dan
Bermartabat”
Tabel 5. 3 Perumusan Penjelasan Misi RPJMD
No. Misi Penjelasan Misi
1. Mewujudkan perekonomian
daerah berkelanjutan yang
Bermakna bahwa Pemerintah dan
masyarakat bersama-sama meningkatkan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 10
No. Misi Penjelasan Misi
berbasis pada pertanian, usaha
mikro, dan pariwisata
perekonomian daerah melalui pengembangan
pertanian, usaha mikro dan pariwisata
2. Pemenuhan kebutuhan dasar untuk
mewujudkan masyarakat yang
lebih sejahtera dan mandiri
Bermakna bahwa Pemerintah dan
Masyarakat berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemandiriannya melalui
pemenuhan enam kebutuhan wajib dasar
(Pendidikan, kesehatan, ketersediaan pangan,
permukiman, perlindungan masyarakat dan
sosial)
3. Reformasi birokrasi yang efektif,
profesional, akuntabel , dan
transparan untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik, benar,
dan bersih (good and clean
governance)
Bermakna bahwa Pemerintah Kabupaten
Lumajang berupaya untuk meningkatkan
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan
yang baik, benar, dan bersih (good and clean
governance) yang didukung dengan
teknologi informasi
5.4. TUJUAN & SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah daerah yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja
pembangunan daerah secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran merupakan dampak
(impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian
berbagai program prioritas terkait.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi, melaksanakan misi, dengan menjawab isu strategis dan
permasalahan pembangunan daerah. Sedangkan, sasaran adalah hasil yang
diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara kualitatif maupun
kuantitatif, spesifik, mudah dicapai, rasional dan dapat dilaksanakan dalam jangka
waktu lima tahun. Sasaran sendiri biasanya direpresentasikan melalui penetapan
indikator kinerja daerah. Penetapan indikator ini bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 11
wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU)
daerah dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan
menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode masa jabatan.
Secara skematik, keterkaitan antara perumusan tujuan dan sasaran dengan
visi dan misi, hingga bentuk penjabarannya ke dalam program dan kegiatan pada
arsitektur kinerja pembangunan daerah, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 5. 1 Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah
Berdasarkan pemahaman di atas, maka tujuan dan sasaran pembangunan
yang merupakan dalam kaitannya dengan misi RPJMD Kabupaten Lumajang 2018-
2023 dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 12
Tabel 5. 4 Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Jangka Menengah Kabupaten Lumajang
Visi : Terwujudnya Masyarakat Lumajang yang Berdaya Saing, Makmur dan Bermartabat
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Mewujudkan
perekonomian
daerah
berkelanjutan yang
berbasis pada
pertanian, usaha
mikro, dan
pariwisata
Meningkatkan
percepatan
pertumbuhan
ekonomi yang
inklusif yang
berkelanjutan
Pertumbuh
an
Ekonomi Meningkatn
ya
Pertumbuha
n Ekonomi
Persentase
Pertumbuh
an
Ekonomi
% 4,86 4,89 5,3 5,6 5,9 6,2 6,5 6,5
Meningkatn
ya aktivitas
ekonomi /
nilai PDRB
Nilai
PDRB Rp
20.5
05,8
7
21.5
34,9
2
22.6
15,6
1
23.7
50,5
3
24.9
42,4
26.1
94,0
9
27.5
08,5
9
27.5
08,5
9
DINAS
PERIK
ANAN,
DINAS
PERTA
NIAN,
DINAS
PERDA
GANG
AN
Meningkatn
ya
kunjungan
wisatawan
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
(ribu jiwa)
jiwa
897.1
958.5
1025.4
1098.9
1179.8
1269.7
1369.7
1369.7
DINAS
PARIWI
SATA
DAN
KEBUD
AYAA
N
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 13
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Meningkatn
ya
kemandirian
fiskal daerah
Rasio
Penerimaan
Pajak dan
Retribusi
Terhadap
PAD
% 35,75 38,75 41,75 44,75 47,75 50,75 53,75 53,75
BPRD
Meningkatn
ya akses
infrastruktur
daerah
Indeks
Layanan
Infrastruktu
r
Indek
s 4.691 5.335 5.5 6 6.25 7.5 7.75 7.75
DINAS
PUTR
Meningkatkan
pelestarian
fungsi
lingkungan
hidup
Indeks
Kualitas
Lingkunga
n Hidup
Daerah
Meningkatn
ya nilai
IKLHD
Nilai
IKLHD
Indek
s 76,64 76,78 78,36 78,74 79,11 79,61 80,11 80,11
DLH
Meningkatn
ya kualitas
air
Indeks
Kualitas
Air
Indek
s 54.69 54.78 55.44 56.38 57.32 58.57 59.82 59.82
DLH
Meningkatn
ya kualitas
udara
Indeks
Kualitas
Udara
Indek
s 91.92 91.93 92.00 92.09 92.18 92.31 92.43 92.43
Meningkatn
ya kualitas
tutupan
lahan
Indeks
Kualitas
Tutupan
Lahan
Indek
s 88.13 88.15 88.28 88.47 88.66 88.91 89.16 89.16
Mewujudka
n
masyarakat
Indeks
risiko
bencana
Indek
s 148 - 147 145 143 141 139 137
BPBD
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 14
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
yang
tangguh
bencana
2 Pemenuhan
kebutuhan dasar
untuk
mewujudkan
masyarakat yang
lebih sejahtera dan
mandiri
Meningkatkan
kualitas SDM
serta
pemerataan dan
perluasan akses
kebutuhan dasar
masyarakat
Indeks
Pembangun
an Manusia
Meningkatn
ya nilai IPM
Nilai IPM indek
s 64,23 64,28 67,22 68,52 69,82 71,12 72,42 72,42
Meningkatn
ya akses dan
kualitas
pendidikan
Indeks
pendidikan
Indek
s 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.6 0.6
DINAS
PENDI
DIKAN
Meningkatn
ya derajat
kesehatan
masyarakat
Indeks
kesehatan
indek
s 0.76 0.76 0.76 0.77 0.78 0.78 0.79 0.79
DINAS
KESEH
ATAN,
RSU Dr.
Haryoto,
RS
Pasirian
Meningkatn
ya
ketersediaan
pangan
Skor pola
pangan
harapan
Skor 90.9 91 93.5 94.56 95,62 96,68 97,74 97,74
DINAS
KETAH
ANAN
PANGA
N
Meningkatn
ya
penanganan
kawasan
kumuh
Persentase
Luas
kawasan
Kumuh
yang
Tertangani
% 2,47 - 2,92 3,25 3,58 3,92 4,25 4,25
DINAS
PERUM
AHAN
DAN
KAWA
SAN
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 15
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
PERMU
KIMAN
Meningkatn
ya
perlindunga
n
masyarakat
Persentase
perlindung
an
masyarakat
% 73 - 75 80 90 95 100 100
SAT
POL PP
Meningkatn
ya
kondusivitas
wilayah
Persentase
masalah
strategis
yang
ditangani
(terkait
ipoleksosb
ud dan
Tibmas)
% - - 100 100 100 100 100 100
BAKES
BANGP
OL
Meningkatn
ya
kelancaran
lalu lintas
Angka
Kecelakaan
Lalu Lintas
nilai 75,11 - 71,8 66,32 62,05 67,32 52,34 52,34
DINAS
PERHU
BUNGA
N
Meningkatn
ya Pemuda
yang
diberdayaka
n
Persentase
Pemuda
yang
diberdayak
an
% 1,6 - 81 85,7 90,5 95,2 100 100
DISPOR
A
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 16
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Meningkatn
ya prestasi
dan budaya
olahraga
Prosentase
cabor yang
berprestasi
% 57,7 58 58,6 62,1 65,5 69 72 72
Meningkatn
ya peran
serta
perempuan
dalam
pembanguna
n
Indeks
Pembangun
an Gender
indeks 88.15 88.19 88.47 88.87 89.27 89.80 90.33 90.33
DISDA
LDUK,
KB
DAN PP
Terkendalin
ya laju
pertumbuha
n penduduk
Total
Fertility
Rate (TFR)
% 0.30 0.29 0.25 0.22 0.21 0.19 0.18 0.18
DISDA
LDUK,
KB
DAN PP
Menurunnya
angka
kemiskinan
melalui
peningkatan
daya saing
tenaga kerja
Angka
Kemiskina
n
% 10,87 - 10 9,5 9 8,5 8 8
Meningkatn
ya
penyerapan
dan
partisipasi
angkatan
kerja
Tingkat
Penganggu
ran
Terbuka
% 2,91 2,22 2,12 2,03 2,01 1,98 1,98 1,98
DISNA
KER
Tingkat
Partisipasi
Angkatan
Kerja
% 63.78 63.82 69,10 69,70 70,3 70,90 71,15 71,15
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 17
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Meningkatn
ya jumlah
koperasi
aktif dan
Usaha
Mikro
Persentase
Koperasi
aktif
% 71.69 75 77.5 80 82.5 84 85.5 85.5
DINAS
KOPER
ASI
DAN
UM Persentase
Pertumbuh
an Usaha
Mikro
% 1.53 2.04 2.54 2.75 3 3.5 4 4
Meningkatn
ya
keberdayaan
masyarakat
perdesaan
Persentase
Desa Cepat
Berkemban
g
% - - 19,8 29,7 39,6 49,5 59,4 59,4
DINAS
PEMBE
RDAYA
AN
MASY
ARAKA
T DAN
DESA
Meningkatn
ya kualitas
dan
jangkauan
pelayanan
sosial
Persentase
PMKS
yang
memperole
h bantuan
sosial
untuk
pemenuhan
kebutuhan
dasar
% 10,90 14,43 15,87 17,46 19,21 21,13 23,24 23,24
DINAS
SOSIAL
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 18
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
3 Reformasi
birokrasi yang
efektif,
profesional,
akuntabel , dan
transparan untuk
mewujudkan
pemerintahan yang
baik, benar, dan
bersih (good and
clean governance)
Meningkatkan
reformasi
birokrasi dalam
penyelenggaraa
n pemerintahan
Indeks
Reformasi
Birokrasi
Meningkatn
ya nilai IRB Nilai IRB
Indek
s - -
B
(65-
67)
B
(37-
69)
BB
(70-
75)
BB
(76-
79)
A
(80-
90)
A
(80-90)
Meningkatn
ya
Profesionalit
as ASN
Indeks
Profesional
itas ASN
Indek
s - - 78,50 82,00 89,00 93,50 98,00 98,00 BKD
Meningkatn
ya kepuasan
masyarakat
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Indek
s 75,15 85,25 86 87 88 89 90 90
DISPEN
DUKCA
PIL
KECA
MATA
N
SEKWA
N
SEKDA
Meningkatn
ya
pengelolaan
arsip daerah
Persentase
Pencipta
Arsip yang
mengelola
arsip secara
baku
% - 46,42 48,80 50,00 52,38 57,14 59,52 59,52
DINAS
PERPU
STAKA
AN
DAN
ARSIP
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 19
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Meningkatn
ya minat
budaya baca
masyarakat
Persentase
Perangkat
Daerah
yang
memiliki
perpustaka
an
% - 19,5 35,60 51,70 67,80 83,90 100,0
0 100,00
Meningkatn
ya
penerapan
sistem
pemerintaha
n berbasis
elektronik
(SPBE)
Persentase
penerapan
SPBE oleh
PD
% - - 70 90 100 100 100 100
DINAS
KOMU
NIKASI
DAN
INFOR
MATIK
A
Meningkatn
ya kualitas
laporan
keuangan
daerah
Opini BPK
terhadap
LKPD
Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
BPKD
Meningkatn
ya
efektifitas
sistem
pengendalia
n internal
Nilai
Maturitas
SPIP
Nilai 2 2 3 3.25 3.25 3.5 3.5 3.5
INSPE
KTOR
AT
Persentase
OPD
dengan
% 3.1 3.1 10 30 50 60 70 70
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 20
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
penyelengga
raan
pemerintaha
n yang
bersih dan
bebas dari
KKN
predikat
bebas dari
Korupsi
(WBK)
Meningkatn
ya kualitas
pelayanan
perijinan
Persentase
percepatan
pelayanan
penerbitan
perijinan
usaha dan
non usaha
% - - 5.00 5.00 5.00 10.00 10.00 10.00
DPMP
TSP
Meningkatn
ya
efektivitas
perencanaan
daerah
Persentase
konsistensi
dokumen
perencanaa
n
% - - 72 74 76 78 80 80
BAPPE
DA
Meningkatn
ya
ketentraman
dan
Ketertiban
umum
Persentase
Penegakan
Perda /
Perkada
% - - 70 80 85 90 95 95
SAT
POL PP
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 21
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Capaian Target Kondisi
Akhir
PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Meningkatn
ya nilai
SAKIP
Nilai
SAKIP Nilai CC B B B BB BB A A
Setda
(Bag.
Organis
asi )
Bappeda
Inspekto
rat
BPKD
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 22
Tabel 5. 5 Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur dan
RPJMN
NO
RPJMD KABUPATEN MAGETAN RPJMD PROV. JATIM RPJMN
VISI MISI TUJUAN SASARAN SASARAN/IMPACT SASARAN/IMPACT
1. Terwujudnya
Masyarakat
Lumajang yang
Berdaya Saing,
Makmur dan
Bermartabat
Mewujudkan
perekonomian
daerah
berkelanjutan
yang berbasis
pada pertanian,
usaha mikro,
dan pariwisata
Meningkatkan
percepatan
pertumbuhan
ekonomi yang
inklusif yang
berkelanjutan
- Meningkatnya
Pertumbuhan Ekonomi
Meningkatnya aktivitas
ekonomi / nilai PDRB
Meningkatnya kunjungan
wisatawan
- Meningkatnya kemandirian
fiskal daerah
- Meningkatnya akses
infrastruktur daerah
Meningkatnya kontribusi
sektor-sektor unggulan
dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi
- Peningkatan nilai
tambah dan daya saing
komoditas
- Meningkatnya
pertumbuhan kontribusi
pariwisata terhadap
PDB Nasional
- Meningkatnya jumlah
wisatawan
(mancanegara dan
nusantara)
- Meningkatnya devisa
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 23
Meningkatkan
pelestarian
fungsi
lingkungan
hidup
- Meningkatnya Indeks
Kualitas Air,
- Indeks Kualitas udara
- Indeks Kualitas tutupan
lahan
- Mewujudkan masyarakat
yang tangguh bencana
Meningkatnya kualitas
lingkungan hidup, serta
melestarikan ketersediaan
sumber daya alam dan
fungsi lingkungan hidup
- meningkatnya role
model sikap dan perilaku
hidup masyarakat yang
peduli terhadap alam dan
lingkungan
- menurunnya indeks
risiko bencana pada
pusat-pusat
pertumbuhan yang
berisiko tinggi
Pemenuhan
kebutuhan
dasar untuk
mewujudkan
masyarakat
yang lebih
sejahtera dan
mandiri
Meningkatkan
kualitas SDM
serta pemerataan
dan perluasan
akses kebutuhan
dasar
masyarakat
- Meningkatnya akses dan
kualitas pendidikan
- Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
- Meningkatnya ketersediaan
pangan Meningkatnya
- penanganan kawasan
kumuh
- Meningkatnya
perlindungan masyarakat
- Meningkatnya akses
pendidikan menengah
yang berkualitas
- Meningkatnya
pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar
pelayanan minimal
- Meningkatnya
ketersediaan dan
- Meningkatnya angka
partisipasi pendidikan
dasar dan menengah
- meningkatnya angka
keberlanjutan
pendidikan
- menurunnya
kesenjangan partisipasi
pendidikan antar
kelompok masyarakat
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 24
- Meningkatnya kondusivitas
wilayah
- Meningkatnya kelancaran
lalu lintas
- Meningkatnya Pemuda
yang diberdayakan
- Meningkatnya prestasi dan
budaya olahraga
- Meningkatnya peran serta
perempuan dalam
pembangunan
- Terkendalinya laju
pertumbuhan penduduk
kualitas layanan
infrastruktur strategis
- Meningkatnya capaian
infrastruktur dasar
perumahan dan
permukiman
- Meningkatnya
kehidupan
bermasyarakat yang taat
hukum
- meningkatnya kualitas
pengelolaan guru
- meningkatnya dan
meratanya ketersediaan
dan kualitas sarana dan
prasarana pendidikan
sesuai dengan standar
pelayanan minimal
- Meningkatnya
kapasitas sarana
dan prasaran
transportasi dan
keterpaduan sistem
transportasi multi
moda dan antar
moda
- terwujudnya
penghormatan,
perlindungan dan
pemenuhan hak
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 25
atas keadilan bagi
warga negara
Menurunnya
angka
kemiskinan
melalui
- Meningkatnya penyerapan
dan partisipasi angkatan
kerja
- Meningkatnya jumlah
koperasi aktif dan Usaha
Mikro
- Meningkatnya keberdayaan
masyarakat perdesaan
- Meningkatnya kualitas dan
jangkauan pelayanan sosial
Menurunnya persentase
penduduk miskin, indeks
kedalaman kemiskinan
dan indeks keparahan
kemiskinan
- meningkatnya budaya
produksi sehingga
lebiuh kuat dari budaya
konsumsi
- meningkatkan daya
saing tenaga kerja
- peningkatan
kesejahteraan
masyarakat dengan
memberikan akses bagi
penduduk
berpenghasilan 40%
terendah ke dalam
kegiatan ekonomi
produktif
Reformasi
birokrasi yang
Meningkatkan
reformasi
- Meningkatnya
Profesionalitas ASN
- Meningkatnya
transparansi
- Meningkatnya
transparansi dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 26
efektif,
profesional,
akuntabel , dan
transparan
untuk
mewujudkan
pemerintahan
yang baik,
benar, dan
bersih (good
and clean
governance)
birokrasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
- Meningkatnya kepuasan
masyarakat
- Meningkatnya pengelolaan
arsip daerah
- Meningkatnya minat budaya
baca masyarakat
- Meningkatnya penerapan
sistem pemerintahan
berbasis elektronik (SPBE)
- Meningkatnya kualitas
laporan keuangan daerah
- Meningkatnya kualitas
penyenggaraan sistem
pengendalian internal
- Meningkatnya
penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih
dari KKN
- Meningkatnya kualitas
pelayanan perijinan
akuntabilitas
penyelenggaraan
pemerintahan daerah,
kualitas pengelolaan
keuangan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur
dan Kabupaten/Kota
di Jawa Timur.
- Meningkatnya
kompetensi dan
kualitas SDM
Aparatur Pemerintah
akuntabilitas dalam
setiap proses
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan
- meningkatnya kualitas
birokrasi dan tata kelola
pemerintahan yang baik
dalam mendukung
peningkatan daya saing
dan kinerja
pembangunan nasional
di berbagai bidang
- meningkatnya
keterbukaan informasi
publik dan komunikasi
publik, meningkatnya
akses masyarakat
terhadap informasi
publik, dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 V - 27
- Meningkatnya efektivitas
perencanaan daerah
- Meningkatnya ketentraman
dan Ketertiban umum
- Meningkatnya nilai SAKIP
meningkatnya
implementasi open
government pada
seluruh instansi
pemerintah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-1
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH KABUPATEN LUMAJANG
6.1 STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan
grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan. Berbagai rumusan strategi
yang disusun menunjukkan kemantapan pemerintah daerah dalam memegang
prinsipnya sebagai pelayan masyarakat. Perencanaan yang dilaksanakan secara efektif
dan efisien sebagai pola strategis pembangunan akan memberikan nilai tambah (value
added) pada pencapaian pembangunan daerah dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Sebagai salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah, rumusan
strategi akan mengimplementasikan bagaimana sasaran pembangunan akan dicapai
dengan serangkaian arah kebijakan dari pemangku kepentingan. Oleh karena itu,
strategi selanjutnya diturunkan dalam sejumlah arah kebijakan dan program
pembangunan operasional dari upaya-upaya nyata dalam mewujudkan visi
pembangunan daerah.
Dalam menentukan strategi pembangunan daerah tidak serta merta disusun tanpa
adanya kajian-kajian, analisis, hingga evaluasi pembangunan periode sebelumnya.
Beberapa langkah yang ditempuh untuk menentukan strategi pembangunan jangka
menengah antara lain:
1. Mengkaji sasaran pembangunan periode sebelumnya maupun periode
pembangunan yang akan datang (periode lima tahunan);
2. Mengkaji gambaran umum kondisi daerah dan capaian pembangunan sampai
dengan periode awal perencanaan serta permasalahan pembangunan terpenting dan
isu-isu strategis pembangunan daerah;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-2
3. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh daerah (khususnya
pemerintahan daerah);
4. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dan
pengembangan berbagai kerangka kebijakan dari strategi-strategi yang dirancang
berdasarkan analisis sebelumnya;
5. Mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi; serta
6. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai sasaran pembangunan jangka
menengah dengan memerhatikan arah kebijakan yang efektif untuk mencapai
sasaran pembangunan.
Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan
pembangunan daerah (strategy focussed-management). Rumusan strategi berupa
pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang
selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Suatu strategi yang baik
harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip:
1. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling bertolak
belakang;
2. Strategi didasarkan pada capaian kinerja pembangunan dan pemenuhan kebutuhan
layanan yang berbeda tiap segment masyarakat pengguna layanan, dan pemangku
kepentingan;
3. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan dalam proses internal
Pemerintah Daerah; dan
4. Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling melengkapi membentuk
cerita atau skenario strategi.
Berdasarkan uraian konsep tersebut di atas, Strategi Pembangunan yang
ditempuh oleh Kabupaten Lumajang diuraikan pada tabel berikut ini:
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-3
Tabel 6. 1 Strategi Pembangunan dalam Kaitannya dengan Misi, Tujuan, dan Sasaran, dan Strategi (TABEL T-C.12)
Tujuan Sasaran Strategi
MISI 1: Mewujudkan perekonomian daerah berkelanjutan yang berbasis pada pertanian, usaha mikro, dan pariwisata
1 Meningkatkan
percepatan
pertumbuhan ekonomi
yang inklusif dan
berkelanjutan
15 Meningkatnya aktivitas ekonomi
pada sektor perikanan dan pertanian 23 Meningkatkan Produksi dan PDRB sektor perikanan
24 Meningkatkan Produksi dan PDRB sektor pertanian
16 Meningkatnya aktivitas ekonomi
pada sektor perdagangan dan
industri
25 Meningkatkan PDRB sektor perdagangan
26 Meningkatkan PDRB sektor industri
17 Meningkatnya kunjungan
wisatawan 27 Meningkan kualitas, layanan dan promosi wisata
28 Meningkatkan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan
18 Meningkatnya penyerapan dan
partisipasi angkatan kerja 29 Peningkatan produktivitas dan perlindungan tenaga kerja
19 Meningkatnya jumlah koperasi dan
Usaha Mikro
30 Meningkatkan kualitas koperasi
31 Meningkatkan dukungan terhadap usaha mikro
20 Meningkatnya keberdayaan
masyarakat perdesaan 32
Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan desa, lembaga ekonomi desa dan
pemerintahan desa
2 Meningkatkan
pelestarian fungsi
lingkungan hidup dan
pengendalian risiko
bencana
21 Meningkatnya kualitas air 33 Meningkatkan kapasitas pengendalian air
22 Meningkatnya kualitas udara 34 Meningkatkan kapasitas pengendalian udara
23 Meningkatnya kualitas tutupan
lahan 35 Meningkatkan upaya pemulihan dan pemeliharaan tutupan lahan
24 Mewujudkan masyarakat yang
tangguh bencana 36
Meningkatkan pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana, serta penanganan
tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana.
MISI 2: Pemenuhan kebutuhan dasar untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri
1 Meningkatkan
pemerataan dan
perluasan akses
kebutuhan dasar
masyarakat dan
kualitas SDM
1 Meningkatnya akses dan kualitas
pendidikan 1 Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pendidikan
2 Meningkatkan Sarana Prasarana Pendidikan
3 Meningkatkan budaya membaca dan fasilitas pendukungnya
2 Meningkatnya tata kelola arsip
daerah 4 Meningkatkan pengeloaan arsip Daerah
3 Meningkatnya minat budaya literasi 5 Meningkatkan pengelolaan perpustakaan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-4
Tujuan Sasaran Strategi
4 Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat 6
Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan dukungan pembiayaan dan jaminan
kesehatan
7 Meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan pendapatan
8 Meningkatkan cakupan pelayanan penyakit menular dan tidak menular
9 Meningkatkan sarana prasarana kesehatan bagi masyarakat
10 Meningkatkan Kesehatan gizi dan pencegahan stunting
11 Meningkatkan sumber daya kesehatan masyarakat
5 Meningkatnya ketersediaan pangan 12 Meningkatkan dan Memantapkan diversifikasi ketahanan pangan
6 Meningkatnya akses infrastruktur
daerah 13 Meningkatkan kualitas infrastruktur daerah
7 Meningkatnya penanganan
kawasan kumuh 14 Meningkatkan luasan penanganan kawasan kumuh
8 Meningkatnya ketentraman dan
Ketertiban umum 15 Meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan serta keselamatan masyarakat
9 Meningkatnya perlindungan
masyarakat 16 Meningkatkan stabilitas keamanan
10 Meningkatnya kondusivitas
wilayah 17 Meningkatkan stabilitas keamanan
11 Meningkatnya keamanan dan
kelancaran lalu lintas 18 Meningkatkan pemliharaan sarpras perhubungan dan pengamanan lalu lintas
11 Meningkatnya kualitas dan
jangkauan pelayanan sosial 18 Meningkatkan pelayanan dan penanganan PMKS
12 Meningkatnya pemuda yang
diberdayakan 19 Meningkatkan dukungan terhadap pembinaan kepemudaan
13 Meningkatnya prestasi dan budaya
olahraga 20 Meningkatkan dukungan terhadap pembinaan keolahragaan
14 Meningkatnya peran serta
perempuan dalam pembangunan 21
Meningkatkan pengarusutamaan gender melalui pemberdayaan perempuan dan perlidungan
anak
22 Meningkatkan peran serta perempuan dalam pembangunan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-5
Tujuan Sasaran Strategi
MISI 3: Reformasi birokrasi yang efektif, profesional, akuntabel , dan transparan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, benar, dan bersih (good and
clean governance)
1 Meningkatkan
reformasi birokrasi
dalam penyelenggaraan
pemerintahan
25 Meningkatnya Profesionalitas ASN 37 Mengembangkan sistem promosi dan mutasi sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja
38 Mengembangakan ASN sesuai dengan kompetensi yang berbasis reward & punishment
26 Meningkatnya kepuasan
penggunaan layanan publik
39 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat kecamatan
40 Meningkatkan dukungan terhadap pelayanan kependudukan yang terintegrasi
41 Meningkatkan dukungan terhadap penyelenggaraan fungsi legislatif dengan penguatan check
and balances
42 Meningkatkan dukungan terhadap penyelenggaraan administrasi guna mendorong perbaikan
kualitas pelayanan publik
43 Peningkatan kesadaran terhadap penyelenggaraan dan penegakan produk hukum
44 Peningkatan kualitas pengadaan barang dan jasa
27 Meningkatnya penerapan sistem
pemerintahan berbasis elektronik
(SPBE)
45 Meningkatkan cakupan dan pengembangan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat
46 Meningkatkan pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan berbasis TIK yang
terpadu
47 Meningkatkan perangkat daerah yang telah menggunakan sandi dalam komunikasi perangkat
daerah
48 Meningkatkan diseminasi informasi publik
49 Meningkatkan ketersediaan data yang mutakhir
28 Meningkatnya kualitas laporan
keuangan daerah
50 Meningkatkan kinerja keuangan dan barang daerah
51 Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan dan pengelolaan barang daerah
29 Meningkatnya kualitas
penyenggaraan sistem pengendalian
internal
52 Meningkatkan pengawasan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
30 Meningkatnya penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dari
KKN
53 Meningkatkan pemberantasan korupsi
31 Meningkatnya kualitas pelayanan
perijinan 54 Meningkatkan pelayanan perijinan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-6
Tujuan Sasaran Strategi
32 Meningkatnya kemandirian fiskal
daerah 55 Peningkatan optimalisasi sumber penerimaan daerah
33 Meningkatnya efektivitas
perencanaan daerah 56 Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-7
6.2 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
Arah kebijakan merupakan suatu bentuk konkret dari usaha pelaksanaan
perencanaan pembangunan yang memberikan arahan dan panduan kepada pemerintah
daerah agar lebih optimal dalam menentukan dan mencapai tujuan. Selain itu, arah
kebijakan pembangunan daerah juga merupakan pedoman untuk menentukan tahapan
pembangunan selama lima tahun periode kepala daerah guna mencapai sasaran
RPJMD secara bertahap untuk penyusunan dokumen RPJMD.
Tahapan dan prioritas yang ditetapkan sebagai jalan untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat mencerminkan urgensi permasalahan dan isu strategis yang
hendak diselesaikan. Meskipun penekanan program prioritas pada setiap tahapan
berbeda, namun memiliki sinkronisasi dan konsistens dari satu periode ke periode
lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan RPJMD secara khusus
dan sasaran perencanaan jangka panjang pada umumnya. Oleh karena itu, dalam
menyusun arah kebijakan perlu adanya pensinergian antara berbagai dokumen
perencanaan guna menyelaraskan berbagai program pembangunan antar periode
maupun antar tingkatan administrasi pemerintahan.
Penyusunan arah kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan
pembangunan harus didasarkan pada visi dan misi kepala daerah terpilih dengan
memperhitungkan semua potensi, peluang, kendala, serta ancaman yang mungkin
timbul selama masa periode pemerintahan. Antisipasi terhadap segala kemungkinan
yang muncul baik positif maupun negatif pada masa periode pemerintahan perlu
dipersiapkan baik terkait permasalahan maupun isu strategis pada pembangunan
kewilayahan. Oleh karena itu, arah kebijakan yang diambil harus melihat berbagai
proyeksi pembangunan maupun analisis dan kajian dari evaluasi hasil pembangunan
periode sebelumnya agar dapat diperoleh gambaran awal tentang profil daerah pada
masa depan.
Arah kebijakan merupakan keputusan dari stakeholder sebagai pedoman untuk
mengarahkan perumusan strategi yang dipilih agar selaras dalam mencapai tujuan dan
sasaran pada setiap tahapan selama kurun waktu lima tahun. Rumusan arah kebijakan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-8
merasionalkan pilihan strategi sehingga memiliki fokus serta sesuai dengan pengaturan
pelaksanaannya. Penekanan fokus atau tema setiap tahun selama periode RPJMD
memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang
telah ditetapkan.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang
dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Penekanan
prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi memiliki kesinambungan dari satu
periode ke periode lainnya atau satu tahun ke tahun berikutnya dalam rangka mencapai
sasaran pembangunan daerah. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi
agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Gambar berikut
ini menguraikan strategi pelaksanaan arah kebijakan dan tema pembangunan
Kabupaten Lumajang disusun berdasarkan time frame yang menunjukkan prioritas
pembangunan pada setiap tahunnya.
Gambar 6. 1 Strategi Pelaksanaan Arah Kebijakan dan Tema Pembangunan (T-C.13)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-9
1. Tahun 2019: Peningkatan Efektivitas Pelayanan Publik
Prioritas pembangunan Kabupaten Lumajang pada tahun 2019 diarahkan
untuk meningkatkan efektivitas pelayanan publik. Aspek ini didahulukan sejak dari
awal karena merupakan fondasi (syarat perlu) bagi berlangsungnya pembangunan
secara keseluruhan, selain karena proses internal dari pemerintahan itu sendiri.
Semakin efektif suatu pelayanan publik, maka pencapaian tujuan pembangunan
dapat lebih mudah dilakukan. Oleh karenanya, arah kebijakan pada tahun ini
mencakup dua hal yaitu: (i) melaksanakan penyelenggaraan good and clean
governance melalui pengembangan e-government; dan (ii) percepatan pelayanan
kebutuhan dasar masyarakat melalui penguatan kapasitas pemerintah.
2. Tahun 2020: Pemenuhan dan Penyediaan Kebutuhan Dasar
Prioritas pembangunan Kabupaten Lumajang pada tahun 2020 diarahkan
untuk pemenuhan dan penyediaan kebutuhan dasar. Aspek ini dilaksanakan
bersamaan dengan semakin mantapnya penyelenggaraan pelayanan publik. Aspek
ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi terciptanya SDM berkualitas yang
mampu berpartisipasi dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dengan demikian, pelaksanaan arah kebijakan pada tahun ini mencakup empat hal
yaitu: (i) melaksanakan penyelenggaraan good and clean governance melalui
pengembangan e-government; dan (ii) melaksanakan percepatan pelayanan
kebutuhan dasar masyarakat melalui penguatan kapasitas pemerintah; (iii)
membangun SDM yang agamis, cerdas, kreatif, inovatif dan bermoral berbasis
penguatan nilai agama dan kearifan lokal; dan (iv) melakukan akselerasi
pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui penguatan sektor usaha prioritas.
3. Tahun 2021: Peningkatan Kreativitas dan Inovasi Masyarakat
Prioritas pembangunan Kabupaten Lumajang pada tahun 2021 diarahkan
untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat. Aspek ini dilaksanakan
bersamaan dengan penyelenggaraan pelayanan publik yang telah mapan (berada
pada tahap akhir) dengan dibarengi pemenuhan dan penyediaan kebutuhan dasar
yang semakin baik. Aspek ini dijadikan dasar bagi terlaksananya pertumbuhan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-10
ekonomi yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan pada tahap selanjutnya.
Dengan demikian, pelaksanaan arah kebijakan pada tahun ini mencakup lima hal
yaitu: (i) melaksanakan penyelenggaraan good and clean governance melalui
pengembangan e-government; dan (ii) melaksanakan percepatan pelayanan
kebutuhan dasar masyarakat melalui penguatan kapasitas pemerintah; (iii)
membangun SDM yang agamis, cerdas, kreatif, inovatif dan bermoral berbasis
penguatan nilai agama dan kearifan lokal; (iv) melakukan akselerasi pertumbuhan
ekonomi yang inklusif melalui penguatan sektor usaha prioritas; dan (v) melakukan
percepatan pembangunan berkelanjutan.
4. Tahun 2022: Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Prioritas pembangunan Kabupaten Lumajang pada tahun 2022 diarahkan
untuk mempercepat terjadinya pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Aspek ini
dilaksanakan bersamaan dengan pemenuhan dan penyediaan kebutuhan dasar serta
peningkatan kualitas SDM yang semakin mantap. Aspek ini dijadikan dasar bagi
penguatan pembangunan berkelanjutan pada tahap akhir. Dengan demikian,
pelaksanaan arah kebijakan pada tahun ini mencakup empat hal yaitu: (i) percepatan
pelayanan kebutuhan dasar masyarakat melalui penguatan kapasitas pemerintah; (ii)
membangun SDM yang agamis, cerdas, kreatif, inovatif dan bermoral berbasis
penguatan nilai agama dan kearifan lokal; (iii) akselerasi pertumbuhan ekonomi
yang inklusif melalui penguatan sektor usaha prioritas; dan (iv) melakukan
percepatan pembangunan berkelanjutan.
5. Tahun 2023: Melakukan Percepatan Pembangunan Berkelanjutan
Prioritas pembangunan Kabupaten Lumajang pada tahun 2023 diarahkan
untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Aspek ini merupakan tahap
akhir pembangunan yang dilaksanakan bersamaan dengan telah terwujudnya
pemenuhan dan penyediaan kebutuhan dasar, terciptanya SDM berkualitas, dan
tercapainya pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan demikian, pelaksanaan arah
kebijakan pada tahun ini mencakup empat hal yaitu: (i) percepatan pelayanan
kebutuhan dasar masyarakat melalui penguatan kapasitas pemerintah; (ii)
membangun SDM yang agamis, cerdas, kreatif, inovatif dan bermoral berbasis
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-11
penguatan nilai agama dan kearifan lokal; (iii) akselerasi pertumbuhan ekonomi
yang inklusif melalui penguatan sektor usaha prioritas; dan (iv) melakukan
percepatan pembangunan berkelanjutan.
6.3 PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perumusan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan
keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator
kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka
menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Seperti
halnya perumusan sebelumnya, dalam tahap perumusan program pembangunan
daerah, proses pendampingan, masukan, kritik dan koreksi dari pusat terhadap
provinsi, dan pendampingan, masukan, kritik dan koreksi oleh pusat dan/atau provinsi
terhadap kabupaten/kota sangat penting untuk dilakukan. Di samping itu, penentuan
besaran pendanaan pada setiap program didasarkan pada urgensitas permasalahan yang
akan diselesaikan setiap tahunnya, tercermin di dalam strategi pelaksanaan arah
kiebijakan dan tema pembangunan. Berdasarkan pemahaman tersebut, rumusan
program pembangunan Kabupaten Lumajang yang disertai pagu indikatif pendanaan
diuraikan pada Tabel 6.2.
Lebih lanjut, suatu program pembangunan daerah merupakan sekumpulan
program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran
pembangunan daerah. Program prioritas didasarkan pada alasan bahwa program yang
disusun memang ditujukan untuk memecahkan persoalan urgen yang berkembang di
masyarakat. Program prioritas biasanya disarikan dari usulan program kepala daerah
terpilih. Berdasarkan pemahaman tersebut, rumusan program prioritas Kabupaten
Lumajang di tunjukkan pada Tabel 6.3.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-12
Tabel 6. 2 Program Pembangunan Daerah Disertai dengan Pagu Indikatif
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Misi 1 : Mewujudkan perekonomian daerah berkelanjutan yang berbasis pada pertanian, usaha mikro, dan pariwisata
Tujuan 1 : Meningkatkan
percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif yang
berkelanjutan
Pertumbuhan Ekonomi
4,86 5,3 53.333.351.600,00 5,6 68.387.770.269,45 5,9 74.565.766.936,89 6,2 80.466.897.406,90 6,5 88.009.031.102,18
Sasaran 1 : Meningkatnya
aktivitas ekonomi / nilai
PDRB
Nilai PDRB 20.542,9
22.615,
61 28.632.299.300,00 23.750,53 42.103.884.015,25 24.942,4 46.906.758.542,86 26.194,09 50.074.812.467,04 27.508,59 54.887.816.971,17
25
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
Peningkatan
Produksi
Perikanan
Budidaya
(Ton)
3.102 3.227 100.000.000,00 3.292 169.981.724,95 3.374 139.810.765,12 3.459 150.875.380,96 3.562 165.016.876,80
DINAS PERIKANAN
20 Program Pengembangan
Budidaya Perikanan
Peningkatan
produksi
perikanan
budidaya (Ton)
3.102 3.227 1.301.049.000,00 3.292 2.211.545.532,59 3.374 1.819.006.561,51 3.459 1.962.962.635,27 3.562 2.146.950.425,42
23
Program Optimalisasi
Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan
Jumlah
produksi
olahan hasil perikanan
(Ton)
4.178 4.392 369.497.000,00 4.414 628.077.374,22 4.436 516.596.582,80 4.458 557.480.006,40 4.480 609.732.409,26
25
Program Pengembangan
Perikanan Tangkap Dan
Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dan Perairan Umum
Daerah Dalam Pengawasan
Serta Pengendalian
Sumberdaya Periaknan
Peningkatan
produksi
perikanan
tangkap (Ton)
5539 5.763
1.033.691.000,00 5.878 1.757.085.792,41 5.996 1.445.211.296,09 6.116 1.559.585.234,23 6.238 1.705.764.603,95
25
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
Jumlah IB
kambing
Jumlah
kelahiran
ternak
5000
4800 150.000.000,00
5100
4896 239.374.578,79
5.202
4.994
270.188.485,83 5.306
5.094 286.785.409,59
5.412
5.196 314.716.802,03
DINAS
PERTANIAN
27
Program Peningkatan
Produksi Dan Nilai Tambah
Hortikultura
Nilai
produktivitas
sayur dan buah semusim
(Kw/Ha)
Nilai
produktivitas
tanaman
tahunan
(Kw/Ha)
143,02
6,73
143,03
6,73 1.900.645.600,00
143,05
6,73 3.033.108.266,14
143,06
6,74 3.423.550.378,39
143,07
6,74 3.633.849.512,54
143,09
6,74 3.987.767.366,77
28
Program Peningkatan
Prasarana Dan Sarana
Pertanian
Persentase
pemanfaatan
Alsintan
Persentase
peningkatan
irigasi Persentase
kesertaan
5
5
100
7.107.453.500,00
5
5
100
11.342.291.252,01
5
5
100
12.802.347.328,35
5
5
100
13.588.759.754,25
5
5
100
14.912.233.573,76
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-13
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
asuransi
(AUTP,AUTS)
29
Program Peningkatan SDM
Dan Informasi Pertanian
Persentase
kenaikan skor
kelas kelompok
tani
Persentase
peningkatan
kompetensi
penyuluh
pertanian
Persentase
peningkatan
informasi pertanian dan
dipublikasikan
1,5
1
1
986.918.000,00
2
5
2,7
1.574.953.870,31
2,5
10
15
1.777.692.533,70
3
15
20
1.886.891.219,08
3,5
20
25
2.070.664.512,14
30
Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas, Dan
Mutu Hasil Tanaman Pangan
Nilai
produktivitas
tanaman
pangan
60,56 60,56 925.900.800,00 60,56 1.477.580.759,98 60,56 1.667.784.901,19 60,56 1.770.232.267,78 60,57 1.942.643.591,79
31
Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas, Dan
Mutu Hasil Tanaman
Perkebunan
Nilai
produktivitas
tanaman
tahunan
Nilai
produktivitas
tanaman
semusim
6,73
753,16
6,73
753,16 897.053.300,00
6,73
753,31 1.431.545.038,91
6,74
753,39 1.615.823.152,22
6,74
753,46 1.715.078.653,76
6,74
753,54 1.882.118.305,48
32
Program Peningkatan
Produksi Dan Nilai Tambah
Peternakan Dan Kesehatan
Hewan
Jumlah
kelahiran
ternak Jumlah
pengeluran
ternak
Jumlah
pemotongan
ternak
Jumlah
kematian
ternak
11.644.895
13.816.233
7.450.357
2.508.723
11.877.793
14.092.558
7.599.364
2.558.897
3.237.070.900,00
12.115.349
14.374.409
7.751.351
2.610.075
5.165.816.554,58
12.357.656
14.661.897
7.906.378
2.662.277
5.830.795.233,24 12.604.809
14.955.135
8.064.506 6.188.964.692,85
12.856.905
15.254.238
8.225.796
2.769.833
6.791.737.343,85
20
Program Peningkatan
Kualitas Bahan Baku
Nilai
produktivitas
tembakau
7,79 7,79 1.850.000.000,00 7,79 2.952.286.471,69 7,79 3.332.324.658,54 7,79 3.537.020.051,61 7,79 3.881.507.224,98
31
Program Peningkatan Sarana
Dan Prasarana Pelayanan
Umum
Persentase
pemenuhan
sarana
prasarana layanan umum
100 200.000.000,00 100 256.454.050,67 100 279.621.530,24 100 301.750.761,93 100 330.033.753,60
DINAS PERDAGANG
AN
25
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
Pertumbuhan jumlah IKM
formal
46 IKM 632.000.000,00 48 IKM 810.394.800,13 51 IKM 883.604.035,57 53 IKM 953.532.407,69 56 IKM 1.042.906.661,37
17
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Ekspor
Pertumbuhan
nilai ekspor
Rp
60.6
28.1
95.1
12
25.725.000,00 R
p 6
3.6
59.6
04.8
68
32.986.402,27
Rp
66.8
42.5
85.1
11
35.966.319,33
Rp
70.1
84.7
14.3
67
38.812.691,75
Rp
73.6
93.9
50.0
85
42.450.591,56
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-14
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
18
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri
Pertumbuhan
nilai
perdagangan
daerah
Rp
194.7
69.7
29.8
78
301.100.000,00
Rp
204.5
08.2
16.3
72
386.091.573,29
Rp
214.7
33.6
27.1
91
420.970.213,78
Rp
225.4
70.3
08.5
50
454.285.772,08
Rp
236.7
43.8
23.9
78
496.865.816,04
20
Program Peningkatan Sarana
Dan Prasarana Pasar Daerah
Persentase
pasar daerah
yang dibangun
dan dipelihara
15,79 % 9.693.232.200,00 21,05 % 12.429.343.309,11 18,42 % 13.552.182.103,82 13,16 % 14.624.701.009,39 13,16 % 15.995.469.037,25
Program Pengelolaan Pasar
Rakyat
Persentase
Pasar Daerah
yang dibangun
dan dipelihara
15,79 - 21,05 24.296.554.000 18,42 26.726.209.400 13,16 29.398.830.340 13,16 32.338.713.374
22
Program Pengamanan Perdagangan
Persentase
pertumbuhan pasar tertib
ukur
3,33 470.200.000,00 6,67 602.923.473,14 6,67
657.390.217,60 6,67 709.416.041,29 6,67 775.909.354,71
23
Program Pemberantasan
Barang Kena Cukai Ilegal
Persentase
penurunan IHT
yang tidak
dilengkapi pita
cukai dan atau
yang
menggunakan
pita cukai palsu
7,5 55.000.000,00 7,5 70.524.863,94 7,5
76.895.920,82 7,5 82.981.459,53 7,5 90.759.282,24
16
Program Pengembangan
Industri Kecil Dan Menengah
Pertumbuhan
jumlah nilai
produksi IKM
RP
95.4
70.2
90.7
72
100.000.000,00
Rp 1
00.2
43.8
05.3
11
128.227.025,34
Rp 1
05.2
55.9
95.5
76
139.810.765,12
Rp 1
10.5
18.7
95.3
55
150.875.380,96
Rp 1
16.0
44.7
35.1
23
165.016.876,80
Program Pembinaan Industri
Jumlah kerjasama
pengadaan
bahan baku
produk industri
0 - 2 80.000.000 2 88.000.000 2 96.800.000 2 106.480.000
Sasaran 2 : Meningkatnya
kunjungan wisatawan
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
(ribu jiwa)
897,1 1.025,0
4 11.174.739.000,00 1,098,09 23.809.592.664,92 1.179,08 28.264.231.104,22 1.269,07 31.870.812.359,88 1.369,07 39.771.459.114,15
19
Program Perlindungan,
Pengembangan, Pemanfaatan
Dan Pembinaan Kebudayaan
Persentase
Budaya
Bersifat Benda
yang
Dilestarikan
Persentase
Budaya Bersifat Tak
Benda yang
Dilestarikan
46,75
53,57
65,58
78,57 2.187.315.000,00
68,18
82,14 4.660.429.132,16
71,42
89,28 5.532.368.734,31
74,02
92,85 6.238.311.779,54
77,27
100 7.784.764.287,76
DINAS
PARIWISATA DAN
KEBUDAYAA
N
16 Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Jumlah Obyek
Wisata yg
dikunjungi
Jumlah industri
pariwisata yang
berstandar
37
ODTW
0
40
ODTW
2
7.156.832.000,00
41
ODTW
3
15.248.790.570,52
42
ODTW
4
18.101.751.962,36
43
ODTW
5
20.411.577.376,72 44 ODTW
6 25.471.525.668,28
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-15
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
sesuai aturan
perundang-
undangan
18
Program Peningkatan
Pengembangan Ekonomi
Kreatif
Jumlah Sub
Sektor Ekraf
yang
berkembang
5 7 937.438.000,00 8 1.997.363.600,94 9 2.371.058.892,55 10 2.673.611.490,79 11 3.336.389.072,63
19
Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata,
Kebudayaan Dan
Pengembangan Kelembagaan
Kepariwisataan
Jumlah potensi
DPK yang
dipasarkan
0 4 893.154.000,00 5 1.903.009.361,30 6 2.259.051.515,00 7 2.547.311.712,83 8 3.178.780.085,48
Sasaran 3 : Meningkatnya
kemandirian fiskal daerah
Rasio PAD
Terhadap Total
Penerimaan
Pajak
9,41 10,25 9.480.834.000,00 10,42 12.156.991.415,38 10.64 13.255.226.555,30 11.61 14.304.244.415,98 15,43 15.644.976.161,23
29
Program Peningkatan
Fasilitasi Dan Pengelolaan
Pajak Daerah
Persentase
peningkatan
pelayanan pajak daerah
100 100 2.762.674.000,00 100 3.542.494.689,97 100 3.862.515.657,21 100 4.168.194.922,27 100 4.558.878.350,92
BADAN
PAJAK DAN
RETRIBUSI
DAERAH
30
Program Peningkatan
Pengelolaan Data Obyek
Pajak Daerah
Persentase peningkatan
hasil
pemutakhiran
obyek pajak
daerah
5,59 6 865.368.000,00 6 1.109.635.644,62 6 1.209.877.621,92 6 1.305.627.266,73 6 1.428.003.246,41
31 Program Peningkatan
Penerimaan Pajak Daerah
Persentase
peningkatan
penerimaan
pajak daerah
100 100 3.506.712.000,00 100 4.496.552.484,75 100 4.902.760.877,81 100 5.290.765.089,28 100 5.786.666.620,71
32
Program Pengembangan Dan
Fasilitasi Pemungutan Pajak
Daerah Dan Retribusi Daerah
Persentase
peningkatan
pengendalian
dan
pengawasan
pajak dan retribusi daerah
100 100 2.346.080.000,00 100 3.008.308.596,04 100 3.280.072.398,36 100 3.539.657.137,70 100 3.871.427.943,19
Sasaran 4 : Meningkatnya akses infrastruktur daerah
Indeks Layanan
Infrastruktur
4,69 5,50 158.943.725.580,00 6,00 234.485.765.025,24 6,25 269.550.596.065,63
7,50 292.396.015.063,15 7,75 314.873.035.396,34
38
Program Pembinaan Jasa
Konstruksi Dan Pelayanan
Teknis
Persentase
pengguna yang
puas terhadap
layanan teknis
84,47 90,00 6.812.233.400,00 91,00 10.050.120.427,26 92,00 11.553.086.886,62 93,00 12.532.262.259,03 94,00 13.495.613.961,57
DINAS
PEKERJAAN
UMUM DAN
TATA
RUANG
43
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Infrastruktur
Dasar Permukiman
Persentase
penduduk yang
terlayani
Infrastruktur
Air Minum
73,53 75,53
13.077.859.100,00
76,53
19.293.827.907,57
77,53
22.179.164.101,05
78,53
24.058.946.663,20
79,53
25.908.351.563,15 Persentase
penduduk yang
terlayani
Infrastruktur
Sanitasi/Air
Limbah
67,29 69,29 70,29 71,29 72,29 73,29
44 Program Penyelenggaraan
Tata Ruang
Persentase
implementasi pemanfaatan
ruang dan
bangunan yang
sesuai
ketentuan
75,00 77,00 1.013.724.400,00 79,00 1.495.552.442,47 82,00 1.719.207.987,25 85,00 1.864.918.491,96 88,00s 2.008.274.285,76
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-16
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
45 Program Penyelenggaraan
Jalan Dan Jembatan
Persentase
jalan dalam
kondisi baik
71,94 74,94
126.198.257.080,00
76,44
186.180.890.596,74
77,94
214.023.704.617,1
8
79,44
232.163.163.164,53
80,94
250.009.484.433,58 Persentase
jembatan
dalam kondisi
baik
71,76 77,76 80,76 83,76 86,76 89,76
46 Program Pengelolaan
Sumber Daya Air
Persentase
panjang saluran
irigasi dalam
kondisi baik
77,59 82,59 24.895.310.700,00 86,09 36.728.170.618,64 89,59 42.220.762.369,42 93,09 45.799.159.305,44 96,59 49.319.728.631,24
Tujuan 2 : Meningkatkan
pelestarian fungsi lingkungan
hidup
Indeks
Kualitas
Lingkungan
Hidup Daerah
76,64 78,36 18.955.217.350,00 78,74 24.305.711.354,16 79,11 26.501.434.407,47 79,61 28.598.756.389,21 80,11 31.279.307.661,30
Sasaran 1 : Meningkatnya
kualitas air
Indeks
Kualitas Air 54.69 55,44
15.247.907.350,00
56,38
19.551.938.021,12
57,32
21.318.215.931,05
58,57
23.005.338.303,22
59,82
25.161.620.486,07
Sasaran 2 : Meningkatnya
kualitas udara
Indeks
Kualitas Udara 91.92 92,00 92,09 92,18 92,31 92,43
Sasaran 3 : Meningkatnya
kualitas tutupan lahan
Indeks
Kualitas
Tutupan Lahan
88,13 88,28 88,47 88,66 88,91 89,16
25
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
Prosentase
penanganan
sampah
25,16 31,56
300.000.000,00
37,97
384.681.076,01
44,37
419.432.295,36
50,78
452.626.142,89
57,19
495.050.630,39
DINAS
LINGKUNGA
N HIDUP
Prosentase
pengurangan sampah
18,8 20,0 22,5 24,5 26,3 27,2
28
Program Pengelolaan
Persampahan
Prosentase penanganan
sampah
25,16 31,56
5.705.336.050,00
37,97
7.315.782.702,42
44,37
7.976.673.984,26
50,78
8.607.947.500,66
57,19
9.414.767.360,56 Prosentase
pengurangan
sampah
18,8 20,0 22,5 24,5 26,3 27,2
29
Program Pengendalian
Lingkungan Hidup
Prosentase
Penaatan
Pengelolaan
LH
38 1.232.412.000,00 76 1.580.285.247,50 89 1.723.044.646,65 96 1.859.406.300,04 100 2.033.687.791,69
30
Program Pemeliharaan
Lingkungan Hidup
Prosentase
Peningkatan
kelompok
masyarakat di
bidang
pelestarian
fungsi
lingkungan
2,90 3,40
1.979.836.500,00
4,90
2.538.685.450,50
6,60
2.768.024.558,80
7,90
2.987.085.861,82
9,10
3.267.064.358,01 Prosentase
Peningkatan Sumber Daya
Alam Yang
Dipulihkan
1,86 4,96 8,07 11,18 14,28 17,39
Prosentase
peningkatan
Sumber Daya
Yang
Dilestarikan
2,00 4,90 7,80 10,70 13,20 17,10
31
Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Persentase
RTH publik 7,5 7,5 6.030.322.800,00 8 7.732.503.544,69 8,5 8.431.040.445,98 9 9.098.272.497,81 9,5 9.951.050.345,42
Sasaran 4 : Mewujudkan
masyarakat yang tangguh
bencana
Indeks risiko
bencana 148 147 3.707.310.000,00 145 4.753.773.333,04 143 5.183.218.476,42 141 5.593.418.085,99 139 6.117.687.175,23
27
Program Penanganan
Tanggap Darurat Dan
Pemulihan Pasca Bencana
Persentase
capaian
kapasitas
- 100 2.249.290.000,00 100 2.884.197.658,21 100 3.144.749.558,80 100 3.393.624.856,47 100 3.711.708.108,14
BADAN
PENANGGUL
ANGAN
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-17
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
daerah bidang
tanggap darurat
dan pemulihan
pasca bencana
BENCANA
DAERAH
29
Program Pencegahan,
Kesiapsiagaan, Dan Logistik
Penanggulangan Bencana
Persentase
capaian
kapasitas
daerah bidang
pencegahan
dan
kesiapsiagaan
penanggulanga
n bencana
- 80,33 1.458.020.000,00 83,61 1.869.575.674,83 85,25 2.038.468.917,62 86,89 2.199.793.229,52 88,52 2.405.979.067,09
Misi 2 : Pemenuhan kebutuhan dasar untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri
Tujuan 1 : Meningkatkan
kualitas SDM serta
pemerataan dan perluasan akses kebutuhan dasar
masyarakat
Indeks
Pembangunan Manusia
64,23 67,22 574.658.031.168,00 68,52 848.760.780.440,34 69,82 867.968.144.685,4
7 71,12 938.679.774.463,39 72,42 1.027.212.543.253,99
Sasaran 1 : Meningkatnya
akses dan kualitas pendidikan
Indeks
pendidikan 0,05 0,05
164.508.
992.650,00 0,05
266.224.
338.759,82 0,05
233.888.275.798,7
8 0,05 253.062.312.476,47 0,06 277.298.093.413,62
21 Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
Persentase
Peningkatan
kualitas
Pelayanan Tata
Kelola
Pendidikan
90 100 250.951.400,00 100 412.618.578,73 100 356.786.536,46 100 386.035.706,58 100 423.006.327,12
DINAS
PENDIDIKAN
30
Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Masyarakat
Persentase
peningkatan
kualitasPelayaa
n tata kelola
pendidikan
90 100 41.025.000,00 100 67.454.002,54 100 58.326.699,10 100 63.108.290,93 100 69.152.172,77
16
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
Rasio
ketersediaan
sekolah
141 141 105.519.597.650,00 141 173.497.116.573,10 141 150.020.958.475,0
8 141 162.319.597.004,52 141 177.864.946.923,42
15 Program Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan
Masyarakat
Persentase
Angka Partisipasi
PAUD,
pendidikan
Non Formal
77 83 1.648.725.000,00 84 2.710.861.677,76 85 2.344.050.870,84 86 2.536.214.916,77 87 2.779.108.252,37
20
Program Peningkatan Mutu
Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan
Rasio guru
dibanding
siswa
22 26 35.241.797.200,00 28 57.945.162.161,58 30 50.104.514.346,85 32 54.212.055.832,46 34 59.403.945.125,49
17
Program Sarana Dan
Prasarana Paud-Dikmas Dan
Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun
Persentase
Pengembangan
Sarana dan
Prasarana
80 90 21.555.945.000,00 95 31.178.507.207,38 100 30.646.852.354,98 100 33.159.265.040,59 100 36.334.928.285,33
Sasaran 2 : Meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat
Indeks
kesehatan 0,76 0,76 362.127.848.018,00 0,77 516.268.724.334,54 0,78
564.066.050.506,9
0 0,78 610.025.114.303,04 0,79 667.359.467.459,39
16
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Angka
Kematian Ibu
Angka
Kematian Bayi
Prevalensi
balita stunting
Persentase
Desa Siaga
Aktif
Persentase
Akses Sanitasi
137 per
100.000
KH
12,8 per
1.000
KH 28%
100%
100%
39.412.418.422,00
134 per
100.000
KH
12,6per
1.000
KH 28%
100%
100%
56.770.006.338,06
131 per
100.000
KH
12,4 per
1.000
KH
27,8%
100%
100%
62.027.953.284,21
130 per
100.000
KH
12,2 per
1.000
KH
27,5%
100%
100%
67.081.300.930,05
125 per
100.000 KH
12 per 1.000
KH
27,3%
100%
100%
100%
73.347.321.393,30 DINAS KESEHATAN
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-18
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase
puskesmas yg
melaksankan
kesehatan kerja
dasar
Persentase
puskesmas yg
melaksanakan
kesehatan
olahraga
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
24
Program Pelayanan
Kesehatan
Visite Rate
Persentase
Puskesmas dan
Klinik Pratama Terakreditasi
Persentase RS
dan Klinik
Utama
terakreditasi
Persentase
penanganan
kasus gawat
darurat dengan
Sistem
Penanggulangan Gawat
Darurat
Terpadu
(SPGDT)
Persentase
Hatra yang
memiliki STPT
60
55
75
0
4
21.743.551.475,00
60
65
80
35
6
31.319.609.515,23
60
75
85
55
10
34.220.381.522,47
60
85
90
75
15
37.008.277.547,07
60
95
95
90
20
40.465.196.557,40
Program Upaya Kesehatan di
Puskesmas
Cakupan K4
Cakupan
Linakes di
Faskes
Cakupan KN
Lengkap Cakupan
pelayanan
balita sesuai
standart
Cakupan Gizi
Buruk (BB/TB)
Mendapat
Perawatan
Imunisasi
Dasar Lengkap
Cakupan
Pelayanan Kesehatan pada
Usia produktif
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Hipertensi
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Penderita Diabetes
Melitus
Cakupan
Pelayanan
100%
100%
100%
100%
100%
93%
100%
100%
100%
100%
21.743.551.475,00
100%
100%
100%
100%
100%
93,5%
100%
100%
100%
100%
31.319.609.515,23
100%
100%
100%
100%
100%
94%
100%
100%
100%
100%
34.220.381.522,47
100%
100%
100%
100%
100%
94,5%
100%
100%
100%
100%
37.008.277.547,07
100%
100%
100%
100%
100%
95%
100%
100%
100%
100%
40.465.196.557,40
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-19
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Kesehatan
Orang dengan
Gangguan Jiwa
Berat
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Orang dengan
TB sesuai
standar
Cakupan
Pelayanan Kesehatan
Orang dengan
risiko infeksi
HIV
Persentase
Desa Yang
Melaksanakan
STBM
Capaian
Rumah Tangga
Sehat Cakupan
Screening
Anak Usia
Pendidikan
Dasar
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan Usia
Lanjut
Visite Rate
100%
100%
51%
42%
100%
100%
60%
100%
100%
65%
43%
100%
100%
60%
100%
100%
75%
44%
100%
100%
60%
100%
100%
85%
45%
100%
100%
60%
100%
100%
100%
46%
100%
100%
60%
25
Program Pengadaan,
Peningkatan Dan Perbaikan
Sarana Dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas
Pembantu Dan Jaringannya
Persentase
pengadaan,
peningkatan dan perbaikan
sarana
prasarana
85% 15.520.204.600,00 85% 22.355.444.014,52 85% 24.425.969.388,19 85% 26.415.925.663,86 85% 28.883.420.009,83
33
Program Peningkatan
Manajemen Pelayanan
Kesehatan
persentase
manajemen
perencanaan
dan informasi
kesehatan
100% 16.819.485.500,00
100% 24.226.940.052,61
100% 26.470.800.388,03
100% 28.627.346.747,25 100% 31.301.408.490,83
42
Program Peningkatan Sumber
Daya Kesehatan
Persentase
puskesmas
dengan
manajemen
sumbersaya
kesehatan baik
52 % 15.159.398.039,00
60% 21.835.734.958,98 68% 23.858.125.713,37 76% 25.801.820.403,01 80 % 28.211.951.578,05
43
Program Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit
Persentase
pelayanan
kesehatan pada
usia produktif, Persentase
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Hipertensi
Persentase
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Diabetes
Melitus
100%
100%
100%
2.408.629.900,00
100%
100%
100%
3.469.412.438,10
100%
100%
100%
3.790.743.854,30
100%
100%
100%
4.099.571.495,99
100%
100%
100%
4.482.509.789,20
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-20
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase
Pelayanan
Kesehatan
Orang dengan
Gangguan Jiwa
Berat
Persentase
Pelayanan
Kesehatan
Orang dengan
TB
Persentase Pelayanan
Kesehatan
Orang dengan
risiko infeksi
HIV
Persentase desa
atau kelurahan
KLB yang
ditangani
kurang dari 24
jam
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
26
Program Pengadaan,
Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Rumah
Sakit / Rsj / Rs Paru-Paru / Rs
Mata
Nilai NDR Persentase
BOR
100,00 14.217.747.946,00
100,00 20.479.373.591,47
100,00 22.376.140.331,16
100,00 24.199.099.337,20
100,00 26.459.521.385,32
RSUD PASIRIAN,
RSUD dr.
HARYOTO
35
Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan BLUD TOI
100,00 115.000.000.000,00
100,00 165.647.047.054,42 - - - - - -
RSUD dr.
HARYOTO
Program Pelayanan
Kesehatan Rujukan di Rumah
Sakit
TOI
Persentase
pencapaian
SPM
- - - -
100,00
100,00
180.989.010.907,8
5
100,00
100,00
195.733.982.227,54
100,00
100,00 214.017.365.539,82
Dinas
Kesehatan
23
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
Persentase
pencapaian
SPM
100,00 636.940.000,00
100,00 917.454.175,22
100,00 1.002.427.309,63
100,00 1.084.093.936,00
100,00 1.185.358.441,80
RSUD
PASIRIAN
27
Program Pemeliharaan
Sarana Dan Prasarana Rumah
Sakit / Rsj / Rs. Paru-Paru /
Rs. Mata
Nilai NDR
100,00 184.038.866,00
100,00 265.091.258,23
100,00 289.643.585,44
100,00 313.240.522,84
100,00 342.500.115,29
Sasaran 3 : Meningkatnya
ketersediaan pangan
Skor pola
pangan harapan 90,9 93,5 755.365.000,00 94,56 968.582.069,95 95,62 1.056.081.585,96 96,68 1.139.659.821,42 97,74 1.246.479.731,43
15
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
Jumlah
ketersediaan
Energi
Angka
(Kkal/Kapita/Th)
Stabilitas
Harga Pangan
≤ 10% (skor)
3.146,75 ≤ 10%
3.294,9
5 ≤ 10%
326.778.400,00 3.343,05 ≤ 10%
419.018.221,77 3.343,95 ≤ 10%
456.871.381,29
3.442,10 ≤ 10%
493.028.155,91 3.491,15 ≤ 10%
539.239.509,73
DINAS
KETAHANAN
PANGAN
16
Program Peningkatan
Diversifikasi Dan Konsumsi
Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
Jumlah
konsumsi
energi
(Kkal/Kapita/T
h)
Persentase
aman pangan
1990,20
100
1996,40
100 428.586.600,00
1997,30
100 549.563.848,18
1998,20
100
599.210.204,67
1999,10
100 646.631.665,51
2000
100 707.240.221,70
Sasaran 4 : Meningkatnya
penanganan kawasan kumuh
Persentase
Luas kawasan
Kumuh yang
Tertangani
2,47 2,92 3.953.009.500,00 3,25 5.831.893.769,98 3,58 6.704.036.625,80 3,92 7.272.233.474,33 4,25 7.831.248.148,14
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-21
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
15
Program Pengembangan
Perumahan Rasio RLH 24,2 2.420.422.000,00 24,40 3.570.860.121,26 24,59 4.104.871.930,59 24,78 4.452.778.039,21 24,97 4.795.061.915,54
DINAS PERUMAHAN
DAN
KAWASAN
PERMUKIMA
N
21
Program Lingkungan Sehat
Permukiman
Persentase
kawasan
kumuh yang
tertanganu
22,95 1.532.587.500,00 42,21 2.261.033.648,72 61,47 2.599.164.695,21 80,74 2.819.455.435,12 100 3.036.186.232,60
Sasaran 5 : Meningkatnya
perlindungan masyarakat
Persentase
perlindungan
masyarakat
73 75 420.105.500,00 80 538.688.785,93 90 587.352.713,87 95 633.835.773,57 100 693.244.975,36
25
Program Peningkatan
Kesiagaan Dan Pencegahan
Bahaya Kebakaran
Persentase
peningkatan
sumberdaya
naggota
pemadam
kebakaran
100,00 420.105.500,00
100,00 538.688.785,93
100,00
587.352.713,87
100,00 633.835.773,57
100,00 693.244.975,36 SATPOL PP
Sasaran 6 : Meningkatnya
kondusivitas wilayah
Persentase
masalah
strategis yang
ditangani (terkait
ipoleksosbud
dan Tibmas)
-
100,00 1.492.701.000,00 100 3.471.105.575,89 100 3.784.677.411,84 100 4.084.196.562,67 100 4.467.006.854,93
31
Program Kajian Masalah
Strategis
Jumlah potensi
masalah
strategis
- 1323 913.660.000,00 1097 1.171.559.039,70 933
1.277.395.036,61 793 1.378.488.005,71 674 1.507.693.196,56
BADAN
KESATUAN
BANGSA
DAN POLITIK
32
Program Pengembangan
Nilai Nilai Kesatuan Bangsa
Persentase
capaian
pengembangan
nila-nilai
kesatuan
bangsa
- 33,33 376.981.000,00 47,62 483.391.522,39 61,90 527.060.020,46 76,19 568.771.519,91 90,48 622.082.272,32
33
Program Hubungan Antar
Lembaga
Persentase
capaian
lembaga-
lembaga daerah
dan lembaga-lembaga
masyarakat
yang dibina
dan difasilitasi
- 8,2 202.060.000,00 8,9 259.095.527,40 9,5 282.501.632,00 10,3 304.858.794,77 10,95 333.433.101,26
Sasaran 7 : Meningkatnya
keamanan dan kelancaran lalu
lintas
Angka
Kecelakaan
Lalu Lintas
75,11 71,8 28.960.299.500,00 66,32 37.134.930.577,67 62,05 40.489.616.312,42 67,32 43.693.962.198,68 52,34 47.789.381.746,34
17 Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan
Persentase
peningkatan
angkutan
umum yang
memadai
20,87 21,73 1.469.252.000,00 22,66 1.883.978.134,31 23,53
2.054.172.462,76 24,45 2.216.739.552,31 25,34 2.424.513.762,70
DINAS
PERHUBUNG
AN
19
Program Pengendalian Dan
Pengamanan Lalu Lintas
Persentase
penurunan
angka
pelanggaran
lalu lintas
94,96 95,24 1.395.467.000,00 95,89 1.789.365.823,67 96,37
1.951.013.089,72 96,92 2.105.416.152,46 97,48 2.302.756.060,15
21
Program Pemeliharaan Dan
Pengembangan Sarana Dan Prasarana Perhubungan
Persemtase
ketersedian prasaran
perhubungan
4,61 26.095.580.500,00 4,19 33.461.586.619,69 3,93 36.484.430.759,94
3,61 39.371.806.493,91 3,33 43.062.111.923,49
Sasaran 8 : Meningkatnya
Pemuda yang diberdayakan
Persentase
Pemuda yang
diberdayakan
1,6 81 1.148.497.500,00 85,7 1.952.235.861,46 90,5 1.605.723.142,15 95,2 1.732.799.978,48 100 1.895.214.704,61
25
Program Pembinaan
Kepemudaan
Persentase
peningkatan
pembinaan
kepemudaan
- 81 1.148.497.500,00 85,7 1.952.235.861,46 90,5 1.605.723.142,15 95,2 1.732.799.978,48 100 1.895.214.704,61
DINAS
PEMUDA
DAN
OLAHRAGA
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-22
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Sasaran 9 : Meningkatnya
prestasi dan budaya olahraga
Prosentase
cabor yang
berprestasi
57,7 58,6 4.530.974.500,00 62,1 7.701.828.611,96 65,5 6.334.790.115,91 69 6.836.125.038,22 72 7.476.872.608,43
26
Program Pembinaan
Keolahragaan
Persentase
peningkatan
pembinaan
keolahragaan
- 55,2 4.530.974.500,00 58,6 7.701.828.611,96 62,1 6.334.790.115,91 65,5 6.836.125.038,22 69 7.476.872.608,43
DINAS
PEMUDA
DAN
OLAHRAGA
Sasaran 10 : Meningkatnya
peran serta perempuan dalam
pembangunan
Indeks
Pembangunan
Gender
88,15 88,47 887.690.000,00 88,87 1.138.258.481,22 89,27 1.241.086.180,91 89,9 1.339.305.669,27 90,33 1.464.838.313,65
20
Program Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan
Anak
IDG
Persentase
kasus
kekerasan
terhadap
Perempuan dan
Anak yang ditangani
-
59,62 334.880.000,00
59,63 429.406.662,45
59,64
468.198.290,24
59,65 505.251.475,77 59,66 552.608.517,02
DINAS
PENGENDALI
AN PENDUDUK,
KELUARGA
BERENCANA
DAN
PEMBERDAY
AAN
PEREMPUAN
32
Program Ketahanan Dan
Kesejahteraan Keluarga
Persentase Bina-Bina dan
UPPKS yang
ikut KB dan
Persentase
Wanita Kawin
Pertama usia
kurang dari 20
tahun terhadap
total
perkawinan
(UKP)
21,75 552.810.000,00 21,50 708.851.818,77 21,25
772.887.890,67 21 834.054.193,50 20,75 912.229.796,63
Sasaran 11 : Terkendalinya
laju pertumbuhan penduduk
Total Fertility
Rate (TFR) 0,3 0,25 5.872.548.000,00 0,22 7.530.193.611,92 0,21 8.210.454.290,93 0,19 8.860.229.167,24 0,18 9.690.695.298,09
33 Program Keluarga Berencana
Persentase
cakupan
akseptor semua metode
75 361.200.000,00 75,25 463.156.015,52 75,50
504.996.483,62 75,75 544.961.876,04 76 596.040.959,00
DINAS PENGENDALI
AN
PENDUDUK,
KELUARGA
BERENCANA
DAN
PEMBERDAY
AAN
PEREMPUAN
34
Program Pengendalian
Penduduk, Penyuluhan Dan
Penggerakan
Persentase
peserta KB thd
jml PUS (CPR)
dan persentase
wanita kawin
pertama usia
kurang dari 20
th thd total
perkawinan
(UKP)
75 5.511.348.000,00 75,25 7.067.037.596,40 75,50
7.705.457.807,31 75,75 8.315.267.291,20 76 9.094.654.339,09
Tujuan 2 : Menurunnya angka
kemiskinan melalui
peningkatan daya saing
tenaga kerja
Angka
Kemiskinan 10,87 10 10.936.337.750,00 9,5 17.184.053.873,27 9 15.024.001.082,26 8,5 24.281.686.221,05 8 28.006.340.446,54
Sasaran 1 : Meningkatnya
penyerapan dan partisipasi angkatan kerja
Tingkat
Pengangguran Terbuka
2,91 2,12 1.385.000.000,00 2,03 1.775.944.300,92 2,01 1.936.379.096,94 1,98 2.089.624.026,34 1,98 2.285.483.743,66
25
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
Jumlah pencari kerja yang
ditempatkan
Jumlah tenaga
kerja terlatih
100,00 1.165.000.000,00
100,00 1.493.844.845,18
100,00
1.628.795.413,67
100,00 1.757.698.188,22
100,00 1.922.446.614,70
DINAS
TENAGA
KERJA
16
Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
Persentase
pencari kerja
yang
difasilitasi
100,00 50.000.000,00
100,00 64.113.512,67
100,00
69.905.382,56
100,00 75.437.690,48
100,00 82.508.438,40
15
Program Pengembangan
Wilayah Transmigrasi
Persentase
pencari kerja
100,00 170.000.000,00
100,00 217.985.943,07
100,00
237.678.300,71
100,00 256.488.147,64
100,00 280.528.690,56
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-23
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
terlatih dan
bersertifikat
Jumlah calon
tranasmigran
dilatih dna
ditempatkan
Tingkat
Partisipasi
Angkatan
Kerja
63.78 69,1 188.273.000,00 69,7 241.416.867,41 70,3
263.225.921,82 70,9 284.057.606,00 71,15 310.682.224,45
15
Program Peningkatan
Kualitas Dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Jumlah
perusahaan
yang
membentuk
ketenagakerjaan
Jumlah pencari
kerja dilatih
25 58.800.000,00 30 75.397.490,90 35
82.208.729,89 40 88.714.724,01 45 97.029.923,56
DINAS
TENAGA
KERJA
17
Program Perlindungan Dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase
perudahaan
yang mematuhi
peraturan
perundang-
undangan
ketenagakerjaa
n
Jumlah kasus
perselisihan
yang diselesaikan
dengan
perjanjian
bersama
Jumlah
perusahaan
yang
menerapkan
sistem
pengupahan
struiktur dna skala upah
Jumlah
perusahaan
yang telah
membentuk
langganan
ketenagakerjaa
n
70 109.198.000,00 75 140.021.347,13 85
152.670.559,30 90 164.752.898,50 95 180.195.129,13
18
Program Pengembangan
Ketenagakerjaan
Jumlah pencari
kerja yang
ditempatkan
80 20.275.000,00 84 25.998.029,39 90
28.346.632,63 93 30.589.983,49 97 33.457.171,77
Sasaran 2 : Meningkatnya
jumlah koperasi aktif dan
Usaha Mikro
Persentase
Koperasi aktif
Persentase
Pertumbuhan Usaha Mikro
72,02
0,79
1.427.953.000,00
432.122.250,00
72,78
0,84
2.781.580.168,23
554.097.507,00
73,55
0,89
3.897.549.041,10
604.153.423,99
74,31
0,95
5.101.160.919,37
651.966.090,91
75,08
1,01
7.964.658.670,11
713.074.640,90
25
Program Pembinaan Lingkungan Sosial
100,00
200.000.000,00 100,00
389.589.877,01 100,00
545.893.182,91 100,00
714.471.823,56 100,00
1.115.535.128,97
DINAS
KOPERASI
DAN USAHA
MIKRO
18
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Persentase koperasi yang
memiliki
tatanan
kelembagaan
baik
73 750.905.000,00 74 1.462.724.932,98 75 2.049.569.602,58 76 2.682.502.323,37 77 4.188.304.530,11
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-24
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
20
Program Pengembangan Dan
Peningkatan Pendukung
Usaha Koperasi
Persentase
Koperasi Sehat
Dan cukup
sehat
- 73 477.048.000,00 74 929.265.358,24 75 1.302.086.255,61 76 1.704.186.772,44 77 2.660.819.011,03
21
Program Penciptaan,
Peningkatan, Pengembangan
Usaha Mikro
Persentase
pertumbuhan
usaha mikro
Persentase
Peningkatan
usaha mikro ke
usaha kecil
- 0.79
9.33 432.122.250,00
0.84
10.98 841.752.271,15
0.89
12.09 1.179.462.952,30
0.95
12.75
1.543.695.859,80 1.0.1
13.04 2.410.237.749,43
DINAS
KOPERASI
DAN USAHA
MIKRO
Sasaran 3 : Meningkatnya
keberdayaan masyarakat
perdesaan
Persentase
Desa Cepat
Berkembang
- 19,8 3.822.589.000,00 29,7 4.901.592.165,57 39,6 49,5 5.767.345.716,40 59,4 6.307.916.980,63
16
Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi Pedesaan
Persentase
Desa yang
memiliki BUMDesa
Persentase
lembaga
ekonomi desa
yang aktif
- 75
58 542.005.000,00
82
60 694.996.888,68
88
62
757.781.337,50
95
64 817.752.108,59
100
66 894.399.723,09
DINAS
PEMBERDAY
AAN
MASYARAKAT DAN
DESA
25
Program Pemberdayaan Dan
Peningkatan Partisipasi
Masayarakat
Persentase
lemabag
kemasyarakata
n desa yang
aktif
Persentase
anggota PKK
yang aktif
- 30
17 1.765.500.000,00
35
19 2.263.848.132,33
40
21
2.468.359.058,22
45
23 2.663.704.850,90
50
25 2.913.372.959,87
26
Program Peningkatan
Kapasitas Pemerintahan Desa
Persentase desa
yang
pengelolaan keuangan desa
sesuai aturan
Persentase desa
yang tertib
laporan
penyelenggaraa
n pemerintahan
desa
Persentase desa
yang tertib
perencanaan pembangunan
desa
-
55
35
35
1.515.084.000,00
60
40
40
1.942.747.144,56
65
45
45
2.118.250.532,63
70
50
50
2.285.888.756,91
75
55
55
2.500.144.297,67
Sasaran 4 : Meningkatnya
kualitas dan jangkauan
pelayanan sosial
Persentase
PMKS yang
memperoleh
bantuan sosial
untuk
pemenuhan
kebutuhan
dasar
10,9 15,87 3.680.400.500,00 17,46 ######## 19,21 ######## 21,13 ######## 23,24 ########
26
Program Penyelenggaraan
Perlindungan Dan Jaminan
Sosial
Persentase
PMKS yang
mendapatkan
perlindungan
dan jaminan sosial
80 1.239.289.000,00 80 2.333.321.477,34 80 2.802.472.890,35 80 3.497.759.000,35 80 3.510.215.302,63
DINAS
SOSIAL
27
Program Penanganan Dan
Pemberdayaan Sosial
Persentase PMKS dan
PSKS yang
mendapatkan
80 1.441.514.000,00 80 2.714.068.773,38 80 3.259.775.489,06 80 4.068.517.163,98 80 4.083.006.063,77
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-25
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
penanganan
dan
pemberdayaan
sosil
28
Program Pelayanan
Rehabilitasi Sosial
Persentase
pelayanan
rehabilitasi
sosial, anak
dan lansia
80 999.597.500,00 80 1.882.032.613,42 80 2.260.445.219,00 80 2.821.255.697,70 80 2.831.302.820,39
Misi 3 : Meningkatkan
reformasi birokrasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
Tujuan 1 : Meningkatkan
kualitas SDM serta
pemerataan dan perluasan
akses kebutuhan dasar masyarakat
Indeks
Reformasi
Birokrasi
- B (65-
67)
151.925.447.009,00 B (37-
69)
194.809.481.430,30 BB (70-
75)
212.408.129.877,5
2
BB (76-
79)
229.218.096.954,75 A (80-90) 250.702.627.716,12
Sasaran 1 : Meningkatnya Profesionalitas ASN
Indeks Profesionalitas
ASN
- 78,5 10.865.215.400,00 82 13.932.142.503,93 89 15.190.740.782,84 93,5 16.392.935.127,21 98 17.929.439.110,49
22
Program Mutasi Dan
Promosi
Persentase
program mutasi
dan promosi
100,00 353.895.000,00
100,00 453.789.031,32
100,00
494.783.307,23
100,00 533.940.429,46
100,00 583.986.476,15
BADAN
KEPEGAWAI
AN DAERAH
24
Program Pengembangan
Kompetensi Aparatur
Persentase
pengembangan
kompetensi
aparatur
100,00 7.962.291.400,00
100,00 10.209.809.410,92
100,00
11.132.140.527,54
100,00 12.013.137.483,14
100,00 13.139.124.589,86
25
Program Pengadaan,
Pemberhentian Dan Informasi
Persentase
pengadaan,
pemberhentian
dan informasi
100,00 2.011.197.000,00
100,00 2.578.898.086,78
100,00
2.811.869.913,80
100,00 3.034.401.135,67
100,00 3.318.814.475,66
26
Program Penilaian Kinerja
Aparatur Dan Penghargaan
Persentase
penilaian
kinerja aparatur
dan
pengahargaan
100,00 537.832.000,00
100,00 689.645.974,91
100,00
751.947.034,27
100,00 811.456.078,94
100,00 887.513.568,82
Sasaran 2 : Meningkatnya
kepuasan penggunaan layanan
publik
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
76,78 82 89.496.963.456,00 85 114.759.294.006,99 86
125.126.389.368,3
3
87 135.028.884.564,66 88 147.685.093.924,41
16 Program Peningkatan Pelayanan Pencatatan Sipil
Persentase
kepemilikan dokumen
pencatatan sipil
89 90 343.895.000,00 95 440.966.328,78 97 480.802.230,71 99 518.852.891,36 100 567.484.788,47
DINAS
KEPENDUDU
KAN DAN
PENCATATA
N SIPIL
17
Program Peningkatan
Pelayanan Pendaftaran
Penduduk
Persentase
penerbitan
dokumen
pendaftaran
penduduk
100 94 941.560.000,00 96 1.207.334.379,77 98 1.316.402.240,08 99 1.420.582.237,00 100 1.553.732.905,18
18
Program Pengelolaan Dan
Pengembangan SIAK
Persentase
pengelolaan
dan
pengembangan
SIAK
- 100 242.400.000,00 100 310.822.309,42 100 338.901.294,65 100 365.721.923,45 100 400.000.909,36
19
Program Peningkatan
Pemanfaatan Data Dan
Inovasi
Persentase
pemanfaatn
data dan
inovasi
- 90 209.500.000,00 95 268.635.618,08 98
292.903.552,93 99 316.083.923,12 100 345.710.356,89
25
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial - 100,00 100.000.000,00 100,00 128.227.025,34 100,00 139.810.765,12 100,00 150.875.380,96 100,00 165.016.876,80
15
Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
Indeks
kepuasan
layanan bagian persidangan
- 86 16.510.165.200,00 87 21.170.493.714,26 88
23.082.988.288,94 89 24.909.774.643,14 90 27.244.558.967,28
SEKRETARIA
T DPRD
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-26
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
38
Program Peningkatan Serap
Aspirasi, Penyebaran
Informasi, Dan Publikasi
DPRD
Indeks
kepuasan
layanan bagian
humas protokol
- 86 3.338.290.000,00 87 4.280.589.964,14 88
4.667.288.790,97 89 5.036.657.755,15 90 5.508.741.896,47
35
Program Fasilitasi Kegiatan
Keagamaan
Persentase
fasilitasi
kegiatan
keagamaan
100,00
14.574.919.600,00
100,00
21.002.208.112,88
100,00
22.932.024.162,52
100,00
24.800.300.180,78
100,00
27.117.028.984,30
SEKRETARIA
T DAERAH -
BAGIAN
ADMINISTRA
SI
KESEJAHTER
AAN
RAKYAT
36
Program Fasilitasi Kegiatan
Kesejahteraan Sosial
Persentase
fasilitasi
kegiatan
kesejahteraan
sosial
100,00
1.782.091.000,00
100,00
2.566.940.102,02
100,00
2.804.685.977,72
100,00
3.033.180.592,36
100,00
3.316.508.008,45
37
Program Fasilitasi Kegiatan
Pendidikan Dan Kebudayaan
Persentase
fasilitasi
kegiatan
pendidikan dan kebudayaan
100,00
125.929.500,00
100,00
181.389.998,37
100,00
198.190.049,12
100,00
214.336.369,69
100,00
234.357.389,86
23
Program Pengembangan Dan Penyempurnaan Produk
Hukum
Persentase produk hukum
yang disahkan
100,00
605.000.000,00 100,00
775.773.503,29 100,00
845.855.128,99
100,00
912.796.054,83 100,00
998.352.104,63
SEKRETARIA
T DAERAH -
BAGIAN
HUKUM
33
Program Peningkatan
Pengetahuan Hukum
Masyarakat
Meningkatnya
pengetahuan
produk hukum
masyarakat
Persentase
peningkatan
pengetahuan
produk hukum
masyarakat
100,00 350.000.000,00
100,00 448.794.588,68
100,00
489.337.677,93
100,00 528.063.833,37
100,00 577.559.068,79
34
Program Pembinaan Dan
Perlindungan Hukum
Meningkatnya
penyelesaian
permsalahan
hukum
100,00 400.000.000,00
100,00 512.908.101,35
100,00
559.243.060,49
100,00 603.501.523,85
100,00 660.067.507,19
21
Program Pendidikan Politik
Masyarakat
Jumlah pemilu
yang
difasilitasi
100,00 83.835.000,00 - - - - - - - -
SEKRETARIAT DAERAH -
BAGIAN
ADMINISTRA
SI
PEMERINTA
HAN
17
Program Pengembangan
Wilayah Perbatasan
Penegasan
batas wilayah
dan rupa bumi
100,00 346.550.000,00 - - - - - - - -
25
Program Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Umum
Jumlah
fasilitasi dan
koordinasi
yang
dilaksanakan
100,00 136.090.000,00
100,00 726.374.041,78
100,00 791.993.031,72
100,00 854.671.314,31
100,00 934.779.352,83
23
Program Peningkatan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Jumlah
fasilitasi dan
evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan
desa yang
dilaksanakan
100,00
69.325.000,00 100,00
88.893.385,32 100,00
96.923.812,92
100,00
104.594.357,85 100,00
114.397.949,84
16
Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan Dan
Pemanfaatan Tanah
Fasilitasi
penggunaan
dan
pemanfaatan
tanah milik
pemerintah
daerah
100,00 20.000.000,00 - - - - - - - -
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-27
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
17
Program Penyelesaian
Konflik-Konflik Pertanahan
Jumlah konflik
pertanahan
yang
difasilitasi
100,00 24.200.000,00 - - - - - - - -
16
Program Kerjasama
Pembangunan
Meningkatnyan
koordinasi dan
fasilitasi
bidang
kerjasama dan
pertanahan
100,00 50.000.000,00 - - - - - - - -
Program Fasilitasi Kerjasama
dan Pertanahan
Jumlah
kerjasama dan
Pertanahan
yang
terfasilitasi
5 - 6 120.789.857,87 7 131.701.740,74 142.124.608,86 155.445.897,95
16
Program Peningkatan Iklim
Investasi Dan Realisasi Investasi
Persentase
kenaikan jumlah realisasi
investasi
100,00
111.250.000,00 - - - - - - - -
SEKRETARIA
T DAERAH - BAGIAN
ADMINISTRA
SI ENERGI
SUMBER
DAYA ALAM
DAN
PEREKONOM
IAN
18
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri
Persentase
peningkatan
efisiensi
perdagangan
dalam negeri
100,00 90.200.000,00 - - - - - - - -
Program Fasilitasi dan
Koordinasi Perekonomian
Daerah
Tingkat inflasi
daerah 4±1 - 4±1 258.313.342,54 4±1 281.648.786,34 4±1 303.938.454,95 4±1 332.426.498,31
22
Program Sosialisasi
Ketentuan Di Bidang Cukai
Persentase
kenaikan
jumlah realisasi
investasi
100,00 185.000.000,00
100,00 237.219.996,87
100,00
258.649.915,47
100,00 279.119.454,78
100,00 305.281.222,08
44
Program Peningkatan
Administrasi Pembangunan
Persentase
peningkatan
administrasi pembangunan
100,00 224.877.500,00
100,00 288.353.728,90
100,00
314.402.953,34
100,00 339.284.784,83
100,00 371.085.827,12
SEKRETARIA
T DAERAH -
BAGIAN
ADMINISTRASI
PEMBANGUN
AN
19
Program Penyebarluasan
Informasi Pembangunan
Daerah
Persentase
penyebarluasan
informasi
pembangunan
daerah
100,00 378.926.000,00
100,00 485.885.538,03
100,00
529.779.339,84
100,00 571.706.046,07
100,00 625.291.850,58
SEKRETARIA
T DAERAH -
BAGIAN
HUBUNGAN
MASYARAK
AT DAN
PROTOKOL
16
Program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
Persentase
peningkatan
pelayanan
kedinasan
kepala
daerah/wakil
kepala daerah
100,00 1.091.475.000,00
100,00 1.399.565.924,80
100,00
1.525.999.548,61
100,00 1.646.767.064,37
100,00 1.801.117.956,03
16
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
Persentase
Pelayanan
Kedinasan Kepala Daerah
/ Wakil Kepala
Daerah
100 100,00
2.801.760.000,00 - - - - - - - -
SEKRETARIAT DAERAH -
BAGIAN
UMUM
31
Program Pelayanan
Kedinasan
Persentase
Pelayanan
Kedinasan
100
100,00 1.602.750.000,00
100,00
5.647.772.153,70
100,00
6.157.979.130,852.
100,00
6.645.321.242,06
100,00
7.268.184.840,26
15
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Persentase
Keuangan
Daerah yang
dikelola
100
100,00 50.320.000,00
100,00 64.523.839,15
100,00
70.352.777,01
100,00 75.920.491,70
100,00 83.036.492,40
SEKRETARIA
T DAERAH -
BAGIAN
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-28
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
16
Program Pembinaan Dan
Pengembangan Aparatur
Persentase
Pembinaan dan
Pengembangan
Aparatur
100,00 104.922.000,00
100,00 134.538.359,52
100,00
146.692.250,98
100,00 158.301.467,21
100,00 173.139.007,47
KEUANGAN
DAN
KEPEGAWAI
AN
47
Program Peningkatan
Pelaksanaan Pengadaan
Barang Dan Jasa
Persentase
pelaksanaan
pengadaan
barang dan jasa
sesuai aturan
100,00 373.857.000,00
100,00 479.385.710,12
100,00
522.692.332,16
100,00 564.058.173,01
100,00 616.927.145,09
SEKRETARIA
T DAERAH -
BAGIAN
LAYANAN
PENGADAAN
BARANG/JAS
A
Sasaran 3 : Meningkatnya pengelolaan arsip daerah
Persentase
Pencipta Arsip
yang mengelola
arsip secara
baku
- 48,80 295.285.000,00 50,00 378.635.171,77 52,38 412.840.217,79
57,14 445.512.368,68 59,52 487.270.084,65
19
Program Pengelolaan
Kearsipan
Persentase
peningkatnya
Pengelolaan
Kearsipan
80 80 295.285.000,00 80 378.635.171,77 80
412.840.217,79 80 445.512.368,68 80 487.270.084,65
DINAS
KEARSIPAN
DAN
PERPUSTAK
AAN
Sasaran 4 : Meningkatnya
minat budaya baca
masyarakat
Persentase
Perangkat
Daerah yang
memiliki
perpustakaan
- 35,60 3.188.715.000,00 51,70 4.088.794.390,99 67,80
4.458.166.839,04 83,90 4.810.985.904,08 100,00 5.261.917.903,00
15
Program Pengembangan
Budaya Baca Dan Pembinaan
Perpustakaan
Persentase
peningkatan
budaya baca
dan pembinaan
perpustakaan
75 75 1.194.002.000,00 75 1.531.033.247,07 75
1.669.343.331,77 75 1.801.455.066,21 75 1.970.304.809,31
DINAS
KEARSIPAN
DAN
PERPUSTAK
AAN
Sasaran 5 : Meningkatnya
penerapan sistem pemerintahan berbasis
elektronik (SPBE)
Persentase penerapan
SPBE oleh PD
70,00
8.576.600.000,00 90,00
10.997.519.055,09 100,00
11.991.010.081,41
100,00
12.939.977.923,68 100,00
14.152.837.455,48
21
Program Pengelolaan
Informasi Dan Media Massa
Persentase
badan publik di
lingkungan
pemerintah
kab. lumajang
yang
menerapkan
standar
pelayana
informasi
publik
65 80 1.620.518.500,00 83 2.077.942.667,59 85
2.265.659.313,79 88 2.444.963.460,45 90 2.674.129.016,64
DINAS
KOMUNIKAS
I DAN INFORMATIK
A
22
Program Optimalisasi
Pengelolaan Komunikasi
Publik
Persentase
penyebarluasan informasi
melalui
pengelolaan
komunikasi
publik
- 40 729.031.000,00 60 934.814.765,09 80
1.019.263.819,07 100 1.099.928.298,59 100 1.203.024.187,09
23
Program Optimalisasi
Pengelolaan Teknologi
Informasi Dan Komunikasi
(TIK)
Persentase
penyebarluasan
informasi
melalui
pengelolaan
TIK
- 70 3.041.153.800,00 80 3.899.581.053,68 90 4.251.860.396,30 100 4.588.352.381,42 100 5.018.417.019,39
15
Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik
Daerah
Persentase
penyebarluasan
informasi
- 1 sistem 184.840.000,00 1 sistem 237.014.833,63 1 sistem 258.426.218,25 1 sistem 278.878.050,17 1 sistem 305,017,195,07
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-29
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
melalui
pengelolaan
data statistik
22
Program Sosialisasi
Ketentuan Di Bidang Cukai
Persentase
penyebarluasan
informasi
ketentuan di
bidang cukai
- 98 860.000.000,00 98 1.102.752.417,90 98
1.202.372.580,04 98 1.297.528.276,28 98 1.419.145.140,47
Sasaran 6 : Meningkatnya
kualitas laporan keuangan
daerah
Opini BPK
terhadap LKPD WTP WTP 12.730.200.000,00 WTP 16.323.556.779,51 WTP
17.798.190.021,50 WTP 19.206.737.747,37 WTP 21.006.978.450,18
24
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Penyusunan
Perencanaan Anggaran
Pemerintah Daerah
Persentase
RKA OPD
yang dianalisa
dan dievaluasi
100,00 2.310.703.000,00
100,00 2.962.945.721,28
100,00
3.230.611.543,99
100,00 3.486.281.954,18
100,00 3.813.049.922,68
BADAN
PENGELOLA
KEUANGAN
DAERAH
25
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Pelaksanaan
Penatausahaan Keuangan
Pemerintah Daerah
Persentase
SPM perangkat
daerah yang
sesuai ketentuan
100,00 803.741.650,00
100,00 1.030.614.009,19
100,00
1.123.717.350,47
100,00 1.212.648.276,40
100,00 1.326.309.368,36
26
Program Peningkatan Dan Pengembangan Pelaksanaan
Sistem Dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Persentase OPD yang
mengikuti
pembinaan
100,00 1.822.151.600,00
100,00 2.336.490.793,82
100,00
2.547.564.093,63
100,00 2.749.178.168,23
100,00 3.006.857.660,85
27
Program Peningkatan Dan
Pengembangan Pelaksanaan
Penatausahaan Barang Milik
Daerah
Persentase
penyajian
laporan BMD
OPD secara
benar
100,00 1.627.389.900,00
100,00 2.086.753.659,41
100,00
2.275.266.270,70
100,00 2.455.330.711,38
100,00 2.685.467.986,31
28
Program Fasilitasi
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Persentase
jumlah
kegiatan
pengelolaan
keuangan yang
terfasilitasi
100,00
830.000.000,00
100,00
1.195.539.557,00
100,00
1.306.268.513,51
100,00
1.412.688.741,29
100,00
1.544.647.073,03
Sasaran 7 : Meningkatnya
efektifitas sistem
pengendalian internal penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan
bebas dari KKN
Nilai Maturitas SPIP
2 3 3.933.485.000,00 3:25 5.043.790.807,60 3:25 5.499.435.474,44
3:05 5.934.660.478,88 3:05 6.490.914.096,33
17
Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Kepala Daerah
Persentase
kasus /
pengaduan
masyarakat
yang
ditindaklanjuti
APIP sesuai
standar
Persentase
perangkat
daerah yang mendapatkan
nilai evaluasi
SAKIP
minimal B
Persentase
rekomendasi
hasil
pengawasan
yang ditindak
lanjuti
100,00
2.245.830.000,00 100,00
2.879.761.003,14 100,00
3.139.912.106,33
100,00
3.388.404.568,28 100,00
3.705.998.524,20
INSPEKTORAT
KABUPATEN
18
Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga
Dungungan
terhadap
100,00 200.000.000,00
100,00 256.454.050,67
100,00
279.621.530,24
100,00 301.750.761,93
100,00 330.033.753,60
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-30
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Pemeriksa Dan Aparatur
Pengawasan
penyelenggaraa
n pengawasan
19
Program Penataan Dan
Penyempurnaan Kebijakan
Sistem Dan Prosedur
Pengawasan
Persentase
OPD yang
melaksanakan
zona integritas
menuju WBK
dengan
dukungan
penguatan
kebijakan
100,00 79.940.000,00
100,00 102.504.684,05
100,00
111.764.725,64
100,00 120.609.779,54
100,00 131.914.491,31
20
Program Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
Persentase
pengendalian
risiko SKPD
berdasarkan RTP level 3
maturitas SPIP
100,00 165.785.000,00
100,00 212.581.173,96
100,00
231.785.276,96
100,00 250.128.750,33
100,00 273.573.229,20
Sasaran 8 : Meningkatnya
penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih
dari KKN
Persentase
OPD dengan
predikat bebas
dari Korupsi
(WBK)
3,01 10 406.515.000,00 30 521.262.092,05 50
568.351.731,83 60 613.331.054,92 70 670.818.356,72
21
Program Peningkatan
Percepatan Pemberantasan
Korupsi
Perningkatan
persentase
perangkat
daerah dan
desa yang
bebas dari
temuan
kerugian
negara oleh BPK RI dna
kasus hukum
oleh APH
dalam rangka
mewujudkan
WBK
100,00 406.515.000,00
100,00 521.262.092,05
100,00
568.351.731,83
100,00 613.331.054,92
100,00 670.818.356,72
INSPEKTORA
T KABUPATEN
Sasaran 9 : Meningkatnya
kualitas pelayanan perijinan
Persentase
percepatan
pelayanan
penerbitan
perijinan usaha
dan non usaha
- 5,00 1.760.307.553,00 5,00 2.257.190.012,00 5,00
2.461.099.458,34 10,00 2.655.870.726,71 10,00 2.904.804.546,01
16
Program Peningkatan Iklim
Investasi Dan Realisasi Investasi
Persentase
kenaikan
investor di kab. lumajang
100,00 389.087.600,00
100,00 498.915.455,44
100,00
543.986.350,55
100,00 587.037.398,78
100,00 642.060.205,53 DINAS
PENANAMAN MODAL
DAN
PELAYANAN
TERPADU
SATU PINTU
18
Program Optimalisasi
Pelayanan Perijinan
Persentase percepatan
pelayanan
penerbitan
perijinan usaha
dan non usaha
100,00 394.390.000,00
100,00 505.714.565,23
100,00
551.399.676,56
100,00 595.037.414,98
100,00 650.810.060,40
Sasaran 10 : Meningkatnya
efektivitas perencanaan
daerah
Konsistensi
dokumen
perencanaan
72 9.226.843.000,00 74 11.831.306.311,46 76
12.900.119.794,86 78 13.921.034.527,12 80 15.225.848.145,68
21
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Persentase
keselarasan
dokumen
perencanaan
OPD
Persentase
kesesuaian dokumen
100,00 1.611.200.000,00
100,00 2.065.993.832,24
100,00
2.252.631.047,64
100,00 2.430.904.138,08
100,00 2.658.751.918,97
BADAN
PERENCANA
AN
PEMBANGUN
AN DAERAH
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-31
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
pernecanaan
pembangunan
daerah
Persentase
pengembangan
data/informasi
yang dpaat
dimanfaatkan
22
Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Persentase
dokumen
perencanaan
pembangunan
ekonomi yang
dimanfaatkan OPD
100,00 863.270.000,00
100,00 1.106.945.441,63
100,00
1.206.944.392,06
100,00 1.302.461.901,24
100,00 1.424.541.192,34
23
Program Perencanaan Sosial
Dan Budaya
Persentase
dokumen
perencanaan
pembangunan
sosial dan
budaya yang
dimanfaatkan
OPD
100,00 902.500.000,00
100,00 1.157.248.903,67
100,00
1.261.792.155,22
100,00 1.361.650.313,19
100,00 1.489.277.313,10
29
Program Perencanaan
Pembangunan Fisik Dan
Prasarana
Persentase
dokumen
perencanaan
pembangunan
fisik dan
prasarana yang dimanfaatkan
OPD
100,00 3.303.488.000,00
100,00 4.235.964.394,78
100,00
4.618.631.848,50
100,00 4.984.150.105,07
100,00 5.451.312.723,01
15
Program Penelitian Dan
Pengembangan Wilayah
Persentase
hasil penelitian
kajian yang
menjadi acuan
kebijakan
100,00 256.500.000,00
100,00 328.902.319,99
100,00
358.614.612,54
100,00 386.995.352,17
100,00 423.268.288,99
Sasaran 11: Meningkatnya
ketentraman dan Ketertiban
umum
Persentase
Penegakan
Perda / Perkada
- 70 10.691.094.500,00 80 13.708.872.453,37 85
14.947.301.020,31 90 16.130.229.556,00 95 17.642.110.239,46
15
Program Peningkatan
Keamanan Dan Kenyamanan
Lingkungan
Persentase
peningkatan
kapasitas
anggota satuan
Linmas
100,00 844.405.000,00
100,00 1.082.755.413,30
100,00
1.180.569.091,22
100,00 1.273.999.260,62
100,00 1.393.410.758,53
SATUAN
POLISI PAMONG
PRAJA
23
Program Peningkatan
Stabilitas Keamanan Dan
Ketertiban Umum
100,00 7.321.045.000,00
100,00 9.387.558.227,12
100,00
10.235.609.029,39
100,00 11.045.654.534,23
100,00 12.080.959.808,00
28
Program Penegakan Produk
Hukum Daerah
Persentase
penanganan
atas pengaduan/
laporan
masyarakat
tentang
pelanggaran
Perda Perkada
100,00 292.074.000,00
100,00 374.517.801,98
100,00
408.350.894,12
100,00 440.667.760,19
100,00 481.971.392,74
Sasaran 12 : Meningkatnya
nilai SAKIP Nilai SAKIP CC B 754.223.100,00 BB 967.117.845,54 BB 1.054.485.086,83 A 1.137.936.975,44 AA 1.244.595.403,71
43 Program Reformasi Birokrasi
100,00 754.223.100,00
SEKRETARIA
T DAERAH -
BAGIAN
ORGANISASI
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-32
Kode
MISI / TUJUAN / SASARAN /
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Indikator Tujuan
/ Sasaran
Kondisi
Kianerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2017)
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 NM SKPD
Target
(%) Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program Fasilitasi,
Koordinasi Penataan
Kelembagaan, Akuntabilitas
Kinerja dan Tata Laksana
Persentase
OPD yg
terfasilitasi
melakukan
perubahan
kelembagaan,
Persentase
OPD yang
terfasilitasi
penerapan
akuntabilitas
kinerja dalam tahun
berkenaan,
Persentase
OPD yang
terfasilitasi
penyusunan
dokumen
ketatalaksanaan
100,00
100,00
100,00
967.117.845,54
100,00
100,00
100,00
1.054.485.086,83
100,00
100,00
100,00
1.137.936.975,44
100,00
100,00
100,00
1.244.595.403,71
SEKRETARIA
T DAERAH -
BAGIAN ORGANISASI
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-33
Tabel 6. 3 Perumusan Program Strategis Kepala Daerah Terpilih
PROGRAM STRATEGIS
KEPALA DAERAH TERPILIH
DEFINISI PROGRAM PRIORITAS
BERDASARKAN PERMENDAGRI N0.13
TAHUN 2006
1
Program semua ibu
melahirkan gratis di semua
puskesmas, rumah sakit di
lumajang dengan standart
kelas 3 dan tanpa ada biaya
tambahan obat
Belanja Tidak Langsung
2
Fasilitasi pemenuhan listrik di
wilayah yang belum
mendapatkan aliran listrik
dan pemenuhan air bersih di
wilayah utara dan daerah
rawan kekuarangan air
lainnya
Program lingkungan sehat pemukiman
Program pengembangan perumahan
Program peningkatan iklim investasi dan realisasi
investasi
3
Memberikan bantuan
seragam gratis bagi siswa
baru SD/MI, SMP/mts,
SMA/SMK/MA serta SPP
gratis untuk SMA/SMK/MA
Belanja Tidak Langsung
4
Memberikan bantuan
beasiswa untuk mahasiswa
baru berprestasi yang tidak
mampu yang diterima di
perguruan tinggi negeri
dengan target 1000 penerima
beasiswa
Belanja Tidak Langsung
5
Memberikan tambahan
tunjangan/honor bagi guru
non NIP, guru madrasah
diniyah, guru TPQ, dan guru
mengaji masjid/langgar
Belanja Tidak Langsung
6
Tunjangan uang duka
kematian sebesar Rp.
1.000.000,- yang dicairkan
tepat waktu dan memberikan
bantuan sarana dan prasarana
rukun kematian
Belanja Tidak Langsung
7 Pengadaan WiFi di seluruh
sarana publik dan di setiap
Program Optimalisasi Pengelolaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-34
PROGRAM STRATEGIS
KEPALA DAERAH TERPILIH
DEFINISI PROGRAM PRIORITAS
BERDASARKAN PERMENDAGRI N0.13
TAHUN 2006
desa/kelurahan dan juga
pemasangan CCTV di tempat
rawan tindakan kriminal dan
sarana publik dengan target
pemasangan 1000 CCTV
8
Pembangunan Stadion
Semeru standart nasional,
serta pembangunan standart
regional di Kecamatan
Klakah, Pasirian, dan
Yosowilangun
Program pembinan kepemudaan
Program pembinaan keolahragaan
9
Pemberdayaan karang taruna,
kelompok organisasi pemuda,
lansia, anak jalanan, dan
kaum disabilitas atau cacat
Program Penanganan dan pemberdayaan sosial
Program Pemberdayaan dan peningkatan partisipasi
masyarakat
Program Pelayanan dan rehabilitasi sosial
Program Fasilitasi kegiatan kesejahteraan sosial
10
Pengalihfungsian gedung
Soejono menjadi gedung
kesenian dan kegiatan
kreatifitas anak muda
Program Fasilitasi Kegiatan Pendidikan dan
Kebudayaan
Program Pembinaan Kepemudaan
11
Melakukan inisiasi dan
koordinasi aktif kepada
pemerintah pusat untuk
pembangunan jalan tol
Probolinggo-Lumajang
sebagai langkah mengatasi
problem kemacetan dan
kemudahan akses ekonomi
Fasilitasi BAPPEDA
12
Pembangunan jalan poros
desa, menyelesaikan
infrastruktur jembatan/jalan
kabupaten dengan standart
hotmix, dan membangun
jalan penghubung Pasirian-
Tempursari
Belanja tidak langsung / BKK
13
Pembangunan ruang terbuka
hijau dan taman yang layak
untuk anak di setiap
kecamatan
Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-35
PROGRAM STRATEGIS
KEPALA DAERAH TERPILIH
DEFINISI PROGRAM PRIORITAS
BERDASARKAN PERMENDAGRI N0.13
TAHUN 2006
14
Fasilitasi pendirian BUM-
Tren (Badan Usaha Milik
Pesantren) sebagai langkah
penguatan ekonomi pesantren
Program Pengembangan dan Peningkatan
Pendukung Usaha Koperasi
15
Rehabilitasi pasar tradisional
yang lebih tertata dan rapi
serta nyaman bagi para
pedagang besar dan pembeli
sekaligus mendirikan
koperasi di setiap pasar
tradisional dengan pinjaman
tanpa bunga
Program Peningkatan Sarpras Pasar Daerah
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Program Pengembangan dan Peningkatan
Pendukung Usaha Koperasi
16
Optimalisasi potensi
pariwisata dan pertanian
dengan memaksimalkan
kerjasama dan keterlibatan
masyarakat dengan jaringan
pelaku investasi yang
memiliki daya tarik
pengembangan usaha
pariwisata dan usaha
pertanian
Program Peningkatan SDM dan Informasi Pertanian
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan
Mutu Hasil Tanaman Pangan
Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah
Holtikultura
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan
Mutu Hasil Tanaman Perkebunan
Program Peningkatan Prasarana dan Sarana
Pertanian
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tangkap dan
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Perairan
Umum Daerah dalam Pengawasan serta
Pengendalian Sumber Daya Perikanan
Program Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah (IKM)
Program Peningkatan Sarpras Pasar Daerah
Program Penciptaan, Peningkatan, Pengembangan
Usaha Mikro
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Program Pengembangan dan Peningkatan
Pendukung Usaha Koperasi
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VI-36
PROGRAM STRATEGIS
KEPALA DAERAH TERPILIH
DEFINISI PROGRAM PRIORITAS
BERDASARKAN PERMENDAGRI N0.13
TAHUN 2006
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri
Program Pengamanan Perdagangan
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata,
Kebudayaan dan Pengembangan Kelembagaan
Kepariwisataan
Program Peningkatan Pengembangan Ekonomi
Kreatif
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi
Program Optimalisasi Pelayanan Perijinan
Program Peningkatan Pengembangan Ekonomi
Kreatif
17
Pelayanan administrasi
kependudukan (KTP, KSK,
Akta Kelahiran, Akta
Kematian) dengan sistem
online, tuntas di kecamatan
Program Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Program Peningkatan Pelayanan Pencatatan Sipil
Program Pengelolaan dan Pengembangan SIAK
18
Pembangunan mall/pusat
pelayanan perizinan satu atap
yang terintegrasi dari seluruh
proses perizinan
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi
Program Optimalisasi Pelayanan Perijinan
19
Tambahan Penghasilan
Pegawai (TPP) bagi Pegawai
Negeri Sipil dan
menstandartkan honor tenaga
kerja kontrak pemerintah
Kabupaten Lumajang sesuai
Upah Minimum Kabupaten
(UMK)
Belanja Tidak Langsung
20
Pemberian tunjangan kepala
desa, perangkat desa di luar
penghasilan tetap, dan
memberikan tunjangan bagi
RT/RW
Belanja Tidak Langsung / BKK
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 1
BAB VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LUMAJANG
Bab ini merupakan bab yang menguraikan program prioritas dalam
pencapaian visi dan misi yang disertai dengan indikasi program dan pagu indikatif
program prioritas. Demi memastikan bahwa program pembangunan daerah dapat
didanai secara efektif dan efisien, perlu kiranya memperhitungkan kapasitas riil
keuangan daerah yang dimiliki Kabupaten Lumajang. Pada kondisi ideal,
kapasitas riil suatu daerah harus mampu memenuhi kebutuhan program
pembangunan (belanja langsung) dalam kerangka pendanaan. Tabel 7.1
merupakan proyeksi Kapasitas Riil beserta proporsi belanja langsung dan tidak
langsung Kabupaten Lumajang.
Setelah mempertimbangkan kapasitas riil keuangan Kabupaten Lumajang,
kemudian disusunlah rencana program prioritas yang disertai dengan pagu
indikatif sebagaimana ditunjukkan pad Tabel 7.2. Pada dasarnya, pagu indikatif
diperlukan untuk memberikan gambaran mengenai kebutuhan pendanaan dalam
rangka penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas
yang telah disertai kebutuhan pendanaan (pagu indikatif) selanjutnya dijadikan
sebagai acuan bagi Perangkat Daerah dalam penyusunan renstra Perangkat
Daerah, termasuk dalam menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta
kebutuhan pendanaannya.
Program prioritas untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan
daerah terbagi kedalam 6 (enam) urusan wajib pelayan dasar, 18 (delapan belas)
urusan wajib bukan pelayanan dasar, 8 (delapan) urusan pilihan dan fungsi
penunjang urusan pemerintahan.
A. Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1. Pendidikan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 2
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
e. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
f. Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Barang Daerah
g. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
h. Program Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat
i. Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
j. Program Sarana Dan Prasarana Paud-Dikmas Dan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
2. Kesehatan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Kesehatan Masyarakat
e. Program Pelayanan Kesehatan
f. Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya
g. Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Kesehatan
h. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
i. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit
j. Program Upaya Kesehatan di Puskesmas
k. Program Upaya Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 3
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Peningkatan Dan Pengembangan Infrastruktur Dasar
Permukiman
e. Program Pembinaan Jasa Konstruksi Dan Pelayanan Teknis
f. Program Penyelenggaraan Tata Ruang
g. Program Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan
h. Program Pengelolaan Sumber Daya Air
i. Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Barang Daerah
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Pengembangan Perumahan
e. Program Lingkungan Sehat Permukiman
5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan
e. Program Peningkatan Stabilitas Keamanan Dan Ketertiban Umum
f. Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
g. Program Penegakan Produk Hukum Daerah
h. Program Kajian Masalah Strategis
i. Program Pengembangan Nilai Nilai Kesatuan Bangsa
j. Program Hubungan Antar Lembaga
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 4
k. Program Penanganan Tanggap Darurat Dan Pemulihan Pasca Bencana
l. Program Pencegahan, Kesiapsiagaan, Dan Logistik Penanggulangan
Bencana
6. Sosial
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Penyelenggaraan Perlindungan Dan Jaminan Sosial
e. Program Penanganan Dan Pemberdayaan Sosial
f. Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial
B. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
1. Tenaga Kerja
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
e. Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
f. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
g. Program Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
h. Program Pengembangan Ketenagakerjaan
i. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
2. Pangan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 5
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
e. Program Peningkatan Diversifikasi Dan Konsumsi Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
3. Lingkungan Hidup
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
e. Program Pengelolaan Persampahan
f. Program Pengendalian Lingkungan Hidup
g. Program Pemeliharaan Lingkungan Hidup
h. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
4. Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Program yang akan dilaksanakan adalah:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Peningkatan Pelayanan Pencatatan Sipil
e. Program Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Penduduk
f. Program Pengelolaan Dan Pengembangan Siak
g. Program Peningkatan Pemanfaatan Data Dan Inovasi
h. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
5. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 6
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
e. Program Pemberdayaan Dan Peningkatan Partisipasi Masayarakat
f. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa
6. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
e. Program Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga
f. Program Keluarga Berencana
g. Program Pengendalian Penduduk, Penyuluhan Dan Penggerakan
7. Perhubungan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
e. Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas
f. Program Pemeliharaan Dan Pengembangan Sarana Dan Prasarana
Perhubungan
g. Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 7
8. Komunikasi dan Informatika
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Pengelolaan Informasi Dan Media Massa
e. Program Optimalisasi Pengelolaan Komunikasi Publik
f. Program Optimalisasi Pengelolaan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi (TIK)
g. Program Pengamanan Informasi Pemerintah Daerah
h. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
i. Program Sosialisasi Ketentuan Di Bidang Cukai
9. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
e. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
f. Program Pengembangan Dan Peningkatan Pendukung Usaha Koperasi
g. Program Penciptaan, Peningkatan, Pengembangan Usaha Mikro
10. Penanaman Modal
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 8
e. Program Optimalisasi Pelayanan Perijinan
11. Kepemudaan dan Olah Raga
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
d. Program Pembinaan Kepemudaan
e. Program Pembinaan Keolahragaan
12. Statistik
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik Daerah
13. Kebudayaan
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Perlindungan,
Pengembangan, Pemanfaatan Dan Pembinaan Kebudayaan
14. Perpustakaan
Program yang akan dilaksanakan adalah
a. Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja
e. Dan Keuangan
f. Program Pengelolaan Kearsipan
15. Kearsipan
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengelolaan Kearsipan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 9
C. Urusan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
e. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
f. Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi
Perikanan
g. Program Pengembangan Perikanan Tangkap Dan Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dan Perairan Umum Daerah Dalam Pengawasan
Serta Pengendalian Sumberdaya Perikanan
2. Pariwisata
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Dan Pembinaan
Kebudayaan
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
e. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
f. Program Peningkatan Pengembangan Ekonomi Kreatif
g. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Kebudayaan Dan
h. Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan
3. Pertanian
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 10
a. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
e. Program Peningkatan Produksi Dan Nilai Tambah Hortikultura
f. Program Peningkatan Prasarana Dan Sarana Pertanian
g. Program Peningkatan Sdm Dan Informasi Pertanian
h. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, Dan Mutu Hasil
Tanaman Pangan
i. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, Dan Mutu Hasil
Tanaman Perkebunan
j. Program Peningkatan Produksi Dan Nilai Tambah Peternakan Dan
Kesehatan Hewan
k. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku
4. Perdagangan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pelayanan Umum
b. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
f. Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor
g. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
h. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pasar Daerah
i. Program Pengamanan Perdagangan
j. Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah
k. Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal
5. Perindustrian
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 11
Program yang akan dilaksanakan adalah:
a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
6. Transmigrasi
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan
Wilayah Transmigrasi
D. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
1. Perencanaan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
d. Kinerja Dan Keuangan
e. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
f. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
g. Program Perencanaan Sosial Dan Budaya
h. Program Perencanaan Pembangunan Fisik Dan Prasarana
i. Program Penelitian Dan Pengembangan Wilayah
2. Otoda, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Penyusunan Perencanaan
Anggaran Pemerintah Daerah
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pelaksanaan
Penatausahaan Keuangan Pemerintah Daerah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 12
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pelaksanaan Sistem dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
7. Program Peningkatan dan Pengembangan Pelaksanaan
Penatausahaan Barang Milik Daerah
8. Program Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Daerah
9. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
10. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
11. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
12. Program Peningkatan Fasilitasi dan Pengelolaan Pajak Daerah
13. Program Peningkatan Pengelolaan Data Obyek Pajak Daerah
14. Program Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah
15. Program Pengembangan dan Fasilitasi Pemungutan Pajak Daerah
dan Retribusi DaerahProgram yang diampu BKD
16. Program Mutasi dan Promosi
17. Program Pengembangan Kompetensi Aparatur
18. Program Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi
19. Program Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan
20. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
21. Program Fasilitasi Kegiatan Keagamaan
22. Program Fasilitasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial
23. Program Fasilitasi Kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan
24. Program Pengembangan dan Penyempurnaan Produk Hukum
25. Program Peningkatan Pengetahuan Hukum Masyarakat
26. Program Pembinaan dan Perlindungan Hukum
27. Program Pendidikan Politik Masyarakat
28. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan
Pemanfaatan Tanah
29. Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan
30. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
31. Program Kerjasama Pembangunan
32. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 13
33. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
34. Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
35. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
36. Program Peningkatan Administrasi Pembangunan
37. Program Reformasi Birokrasi
38. Program Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah
39. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
40. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
41. Program Pelayanan Kedinasan
42. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
43. Program Pembinaan Dan Pengembangan Aparatur
44. Program Peningkatan Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa
45. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah
46. Program Peningkatan Serap Aspirasi, Penyebaran Informasi, Dan
Publikasi DPRD
47. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan
Pengendalian
48. Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
49. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan
Aparatur
50. Pengawasan
51. Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan
Prosedur
52. Pengawasan
53. Program Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
54. Program Peningkatan Percepatan Pemberantasan Korupsi
55. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII- 14
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan perangkat daerah, program
yang bersifat pendukung operasional Perangkat sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indikator yang akan dicapai yaitu tercapainya pelaksanaan surat-menyurat,
sumber daya air dan listrik, ATK, cetak dan penggan-daan, makan dan minum,
rapat koordinasi dan konsultasi.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya pemeliharaan gedung/kantor,
kendaraan dinas operasional, peralatan kantor dan rumah tangga.
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Capaian Kinerja Indikator yang akan dicapai yaitu tersedianya capaian laporan
kinerja Perangkat Daerah
Program – program diluar dana APBD Kabupaten Lumajang, mengikuti aturan /
ketentuan sumber dananya.
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-15
Tabel 7. 1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lumajang
NO URAIAN 2019 2020 2021 2022 2023
0 PENDAPATAN 2.241.125.533.384,0
0
2.465.308.320.024,7
3 2.690.744.220.478,28
2.781.380.120.931,8
3 2.932.316.021.385,37
0 1 PENDAPATAN ASLI
DAERAH 310.870.477.901,00 366.303.759.903,89 454.150.049.644,34 524.150.049.644,34 604.150.049.644,34
1 1 1 Pendapatan Pajak Daerah 100.000.000.000,00 107.039.637.213,00 140.048.228.591,69 161.634.433.435,43 161.634.433.435,43
1 1 2 Pendapatan Retribusi Daerah 50.068.558.902,00 57.004.728.768,02 73.614.407.479,96 84.972.896.438,03 84.972.896.438,03
1 1 3
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
5.210.316.000,00 5.755.381.027,42 7.369.471.814,81 9.505.358.571,71 9.505.358.571,71
1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Yang sah 155.591.602.999,00 196.504.012.895,45 232.240.449.204,54 268.037.361.199,17 268.037.361.199,17
1 2 DANA PERIMBANGAN 1.486.318.353.483,0
0
1.679.063.931.497,4
2 1.803.521.822.450,66
1.811.026.003.144,3
6 1.868.830.183.838,06
1 2 1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi
Hasil Bukan Pajak 130.751.987.483,00 145.049.957.369,43 165.148.671.254,49 172.770.162.448,96 186.060.707.403,35
1 2 2 Dana alokasi Umum 1.003.092.909.000,0
0
1.083.272.573.897,1
8 1.113.887.881.385,44
1.076.469.140.949,4
8 1.072.988.850.923,57
1 2 3 Dana Alokasi Khusus 352.473.457.000,00 450.741.400.230,81 524.485.269.810,73 561.786.699.745,93 609.780.625.511,14
1 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH 443.936.702.000,00 419.940.628.623,43 433.072.348.383,28 446.204.068.143,12 459.335.787.902,97
1 3 1 Pendapatan hibah 134.029.570.000,00 129.393.602.382,81 157.044.134.111,82 184.694.665.840,83 212.345.197.569,83
1 3 2 Dana darurat
1 3 3
Dana Bagi Hasil Pajak Dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya
118.285.600.000,00 138.855.021.422,68 146.736.486.878,94 154.617.952.335,19 162.499.417.791,45
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-16
NO URAIAN 2019 2020 2021 2022 2023
1 3 3 Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus 189.221.532.000,00 141.506.815.968,42 118.555.070.842,10 95.603.325.715,79 72.651.580.589,47
1 3 4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi
Atau Pemerintah Daerah Lainnya 30.000.000,00 8.147.882.194,00 8.213.127.492,80 8.278.372.791,60 8.343.618.090,40
1 3 5 Pendapatan Lainnya 2.370.000.000,00 2.037.306.655,52 2.523.529.057,62 3.009.751.459,72 3.495.973.861,82
2 BELANJA DAERAH 2.367.625.533.384,0
0
2.573.506.764.314,0
9 2.772.367.710.658,16
2.956.428.657.002,2
4 3.140.789.603.346,32
2 1 BELANJA TIDAK
LANGSUNG
1.396.313.196.768,0
0
1.220.821.848.335,4
7 1.272.768.501.115,92
1.329.757.468.791,0
5 1.356.860.321.505,84
2 1 1 Belanja Pegawai 791.004.952.759,00 751.000.656.210,72 755.995.456.558,62 756.990.256.906,52 760.985.057.254,42
2 1 2 Belanja Bunga
2 1 3 Belanja Hibah 155.827.435.000,00 104.266.238.024,20 127.101.012.995,60 140.935.787.967,00 149.770.562.938,40
2 1 4 Belanja Bantuan Sosial 60.213.310.000,00 50.121.480.399,24 50.469.741.104,61 59.146.763.470,00 59.743.173.159,40
2 1 5
Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa
11.028.665.753,00 11.236.687.886,00 13.459.235.812,60 15.681.783.739,20 17.904.331.665,80
2 1 6
Belanja Bantuan Keuangan
Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota/Pemerin
tah Desa dan Partai Politik
375.738.833.256,00 300.627.547.864,31 321.591.271.184,68 352.268.547.739,73 363.518.717.825,43
2 1 7 Belanja Tidak Terduga 2.500.000.000,00 3.569.237.951,00 4.151.783.459,80 4.734.328.968,60 4.938.478.662,39
2 2 BELANJA LANGSUNG 971.312.336.616,00 1.352.684.915.978,6
1 1.499.599.209.542,25
1.626.671.188.211,1
9 1.783.929.281.840,48
2 2 1 Belanja Pegawai 39.001.448.792,00 41.592.593.065,05 48.016.286.592,71 51.845.987.572,59 54.552.857.617,28
2 2 2 Belanja Barang dan Jasa 634.113.054.162,00 761.901.718.051,03 863.334.674.720,21 967.229.851.994,95 1.063.366.012.297,14
2 2 3 Belanja Modal Tanah 176.104.400,00 3.847.581.961,50 4.528.025.849,60 5.185.519.374,17 10.715.937.208,35
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-17
NO URAIAN 2019 2020 2021 2022 2023
2 2 4 Belanja Modal Peralatan dan
Mesin 76.744.509.868,00 81.493.183.467,61 92.605.287.034,23 99.757.055.853,43 104.956.958.426,86
2 2 5 Belanja Modal Gedung dan
Bangunan 71.664.446.878,00 91.166.858.137,41 108.491.109.876,68 104.419.526.788,02 113.333.246.916,95
2 2 6 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan 126.787.294.597,00 341.791.266.705,07 346.500.938.005,56 356.789.226.971,62 373.917.507.410,35
2 2 7 Belaja Modal Aset Tetap Lainnya 15.916.471.319,00 21.958.654.174,22 26.067.423.394,64 30.247.234.681,92 45.290.069.392,89
2 2 8 Belanja Modal Aset Lainnya 6.909.006.600,00 8.933.060.416,73 10.055.464.068,62 11.196.784.974,49 17.796.692.570,66
SURPLUS (DEFISIT) (126.500.000.000,00) (108.198.444.289,35) (81.623.490.179,88) (175.048.536.070,41) (208.473.581.960,94)
3 PEMBIAYAAN NETTO 126.500.000.000,00 108.198.444.289,35 81.623.490.179,88 175.048.536.070,41 208.473.581.960,95
3 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH 138.000.000.000,00 114.198.444.289,35 81.623.490.179,88 175.048.536.070,41 208.473.581.960,95
3 2 PENGELUARAN
PEMBIAYAAN DAERAH (11.500.000.000,00) (6.000.000.000,00) 0,00 0,00 0,00
SILPA 0,00 0,00 0,00 0,00
Sumber : BPKP Lumajang (diolah)
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-18
Tabel 7. 2 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Lumajang (TABEL T-C.16.)
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran PD Penanggung
Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
1 Program Lingkungan Sehat
Permukiman
1.532.587.500,00 2.261.033.648,72 2.599.164.695,21 2.819.455.435,12 3.036.186.232,60 Dinas Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
2 Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
250.951.400,00 412.618.558,73 356.786.515,46 386.035.684,58 423.006.327,12 Dinas Pendidikan
3 Program Optimalisasi
Pengelolaan Dan Pemasaran
Produksi Perikanan
369.497.000,00 628.077.374,22 516.596.582,80 557.480.006,40 609.732.409,26 Dinas Perikanan
4 Program Optimalisasi
Pengelolaan Komunikasi
Publik
729.031.000,00 934.814.765,09 1.019.263.819,07 1.099.928.298,59 1.203.024.187,09 Dinas Komunikasi Dan
Informatika
5 Program Optimalisasi
Pengelolaan Teknologi
Informasi Dan Komunikasi
(Tik)
3.041.153.800,00 3.899.581.053,68 4.251.860.396,30 4.588.352.381,42 5.018.417.019,39 Dinas Komunikasi Dan
Informatika
6 Program Pelayanan
Kesehatan
21.743.551.475,00 31.319.609.515,23 34.220.381.522,47 37.008.277.547,07 40.465.196.557,40 Dinas Kesehatan
7 Program Upaya Kesehatan di
Masyarakat
21.743.551.475,00 31.319.609.515,23 34.220.381.522,47 37.008.277.547,07 40.465.196.557,40 Dinas Kesehatan
8 Program Pelayanan
Rehabilitasi Sosial
999.597.500,00 1.882.032.613,42 2.260.445.219,00 2.821.255.697,70 2.831.302.820,39 Dinas Sosial
9 Program Pemberantasan
Barang Kena Cukai Ilegal
55.000.000,00 70.524.863,94 76.895.920,82 82.981.459,53 90.759.282,24 Dinas Perdagangan
10 Program Pemberdayaan Dan
Peningkatan Partisipasi
Masayarakat
1.765.500.000,00 2.263.848.132,33 2.468.359.058,22 2.663.704.850,90 2.913.372.959,87 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa
11 Program Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan
Anak
334.880.000,00
429.406.662,45
468.198.290,24
505.251.475,77
552.608.517,02
Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga
Berencana Dan
Pemberdayaan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-19
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran PD Penanggung
Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Perempuan
12 Program Pemeliharaan
Lingkungan Hidup
1.979.836.500,00
2.538.685.450,50
2.768.024.558,80
2.987.085.861,82
3.267.064.358,01
Dinas Lingkungan
Hidup
13 Program Penanganan Dan
Pemberdayaan Sosial
1.441.514.000,00
2.714.068.773,38
3.259.775.489,06
4.068.517.163,98
4.083.006.063,77
Dinas Sosial
14 Program Pencegahan Dan
Penanggulangan Penyakit
2.408.629.900,00
3.469.412.438,10
3.790.743.854,30
4.099.571.495,99
4.482.509.789,20
Dinas Kesehatan
15 Program Penciptaan,
Peningkatan, Pengembangan
Usaha Mikro
432.122.250,00
841.752.271,15
1.179.462.952,30
1.543.695.859,80
2.410.237.749,43
Dinas Koperasi Dan
Usaha Mikro
16 Program Pendidikan Anak
Usia Dini Dan Pendidikan
Masyarakat
1.648.725.000,00
2.710.861.677,76
2.344.050.870,84
2.536.214.916,77
2.779.108.252,37
Dinas Pendidikan -
Bidang Pendidikan
Anak Usia Dini Dan
Pendidikan Masyarakat
17 Program Pengamanan
Informasi Pemerintahan
Daerah
84.825.000,00
108.768.574,24
118.594.481,51
127.980.041,90
139.975.565,74
Dinas Komunikasi Dan
Informatika
18 Program Pengelolaan Dan
Pengembangan Siak
242.400.000,00
310.822.309,42
338.901.294,65
365.721.923,45
400.000.909,36
Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil
19 Program Pengelolaan
Informasi Dan Media Massa
1.620.518.500,00
2.077.942.667,59
2.265.659.313,79
2.444.963.460,45
2.674.129.016,64
Dinas Komunikasi Dan
Informatika
20 Program Pengelolaan
Persampahan
5.705.336.050,00
7.315.782.702,42
7.976.673.984,26
8.607.947.500,66
9.414.767.360,56
Dinas Lingkungan
Hidup
21 Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (Rth)
6.030.322.800,00
7.732.503.544,69
8.431.040.445,98
9.098.272.497,81
9.951.050.345,42
Dinas Lingkungan
Hidup
22 Program Pengelolaan Sumber
Daya Air
24.895.310.700,00
36.728.170.618,64
42.220.762.369,42
45.799.159.305,44
49.319.728.631,24
Dinas Pekerjaan Umum
Dan Tata Ruang
23 Program Pengembangan
Budidaya Perikanan
1.301.049.000,00
2.211.545.532,59
1.819.006.561,51
1.962.962.635,27
2.146.950.425,42
Dinas Perikanan
24 Program Pengembangan Dan Badan Pajak Dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-20
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran PD Penanggung
Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Fasilitasi Pemungutan Pajak
Daerah Dan Retribusi Daerah
2.346.080.000,00 3.008.308.596,04 3.280.072.398,36 3.539.657.137,70 3.871.427.943,19 Retribusi Daerah
25 Program Pengembangan Dan
Peningkatan Pendukung
Usaha Koperasi
477.048.000,00
929.265.358,24
1.302.086.255,61
1.704.186.772,44
2.660.819.011,03
Dinas Koperasi Dan
Usaha Mikro
26 Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik
Daerah
184.840.000,00
237.014.833,63
258.426.218,25
278.878.054,17
305.017.195,07
Dinas Komunikasi Dan
Informatika
27 Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
7.156.832.000,00
15.248.790.570,52
18.101.751.962,36
20.411.577.376,72
25.471.525.668,28
Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan
28 Program Pengembangan
Industri Kecil Dan Menengah
100.000.000,00
128.227.025,34
139.810.765,12
150.875.380,96
165.016.876,80
Dinas Perdagangan
29 Program Pembinaan Industri - 80.000.000 88.000.000 96.800.000 106.480.000 Dinas Perdagangan
30 Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi Pedesaan
542.005.000,00
694.996.888,68
757.781.337,50
817.752.108,59
894.399.723,09
Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa
31 Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata,
Kebudayaan Dan
Pengembangan Kelembagaan
Kepariwisataan
893.154.000,00
1.903.009.361,30
2.259.051.515,00
2.547.311.712,83
3.178.780.085,48
Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan
32 Program Pengembangan
Perikanan Tangkap Dan
Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dan Perairan Umum
Daerah Dalam Pengawasan
Serta Pengendalian
Sumberdaya Periaknan
1.033.691.000,00
1.757.085.792,41
1.445.211.296,09
1.559.585.234,23
1.705.764.603,95
Dinas Perikanan
33 Program Pengembangan
Perumahan
2.420.422.000,00
3.570.860.121,26
4.104.871.930,59
4.452.778.039,21
4.795.061.915,54
Dinas Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
34 Program Pengendalian
Lingkungan Hidup
1.232.412.000,00
1.580.285.247,50
1.723.044.646,65
1.859.406.300,04
2.033.687.791,69
Dinas Lingkungan
Hidup
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-21
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran PD Penanggung
Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
35 Program Peningkatan
Diversifikasi Dan Konsumsi
Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
428.586.600,00
549.563.848,18
599.210.204,67
646.631.665,51
707.240.221,70
Dinas Ketahanan
Pangan
36 Program Peningkatan
Fasilitasi Dan Pengelolaan
Pajak Daerah
2.762.674.000,00
3.542.494.689,97
3.862.515.657,21
4.168.194.922,27
4.558.878.350,92
Badan Pajak Dan
Retribusi Daerah
37 Program Peningkatan
Kapasitas Pemerintahan Desa
1.515.084.000,00
1.942.747.144,56
2.118.250.532,63
2.285.888.756,91
2.500.144.297,67
Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa
38 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
326.778.400,00
419.018.221,77
456.871.381,29
493.028.155,91
539.239.509,73
Dinas Ketahanan
Pangan
39 Program Peningkatan Mutu
Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan
35.241.797.200,00
57.945.162.161,58
50.104.514.346,85
54.212.055.832,46
59.403.945.125,49
Dinas Pendidikan
40 Program Peningkatan
Pelayanan Pencatatan Sipil
343.895.000,00
440.966.328,78
480.802.230,71
518.852.891,36
567.484.788,47
Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil
41 Program Peningkatan
Pelayanan Pendaftaran
Penduduk
941.560.000,00
1.207.334.379,77
1.316.402.240,08
1.420.582.237,00
1.553.732.905,18
Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil
42 Program Peningkatan
Pemanfaatan Data Dan
Inovasi
209.500.000,00
268.635.618,08
292.903.552,93
316.083.923,12
345.710.356,89
Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil
43 Program Peningkatan
Penerimaan Pajak Daerah
3.506.712.000,00
4.496.552.484,75
4.902.760.877,81
5.290.765.089,28
5.786.666.620,71
Badan Pajak Dan
Retribusi Daerah
44 Program Peningkatan
Pengelolaan Data Obyek
Pajak Daerah
865.368.000,00
1.109.635.644,62
1.209.877.621,92
1.305.627.266,73
1.428.003.246,41
Badan Pajak Dan
Retribusi Daerah
45 Program Peningkatan
Pengembangan Ekonomi
Kreatif
937.438.000,00
1.997.363.600,94
2.371.058.892,55
2.673.611.490,79
3.336.389.072,63
Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-22
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran PD Penanggung
Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
46 Program Peningkatan
Prasarana Dan Sarana
Pertanian
7.107.453.500,00
11.342.291.252,01
12.802.347.328,35
13.588.759.754,25
14.912.233.573,76
Dinas Pertanian
47 Program Peningkatan
Produksi Dan Nilai Tambah
Hortikultura
1.900.645.600,00
3.033.108.266,14
3.423.550.378,39
3.633.849.512,54
3.987.767.366,77
Dinas Pertanian
48 Program Peningkatan
Produksi Dan Nilai Tambah
Peternakan Dan Kesehatan
Hewan
3.237.070.900,00
5.165.816.554,58
5.830.795.233,24
6.188.964.692,85
6.791.737.343,85
Dinas Pertanian
49 Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas, Dan
Mutu Hasil Tanaman Pangan
925.900.800,00 1.477.580.759,98 1.667.784.901,19 1.770.232.267,78 1.942.643.591,79 Dinas Pertanian
50 Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas, Dan
Mutu Hasil Perkebunan
897.053.300,00 1.431.545.038,91 1.615.823.152,22 1.715.078.653,76 1.882.118.305,48 Dinas Pertanian
51 Program Peningkatan Sarana
Dan Prasarana Pelayanan
Umum
200.000.000,00
256.454.050,67
279.621.530,24
301.750.761,93
330.033.753,60
Dinas Perdagangan
52 Program Penyelenggaraan
Jalan Dan Jembatan
126.198.257.080,0
0
186.180.890.596,7
4
214.023.704.617,1
8
232.163.163.164,5
3
250.009.484.433,5
8
Dinas Pekerjaan Umum
Dan Tata Ruang
53 Program Penyelenggaraan
Perlindungan Dan Jaminan
Sosial
1.239.289.000,00
2.333.321.477,34
2.802.472.890,35
3.497.759.000,35
3.510.215.302,63
Dinas Sosial
54 Program Perlindungan,
Pengembangan, Pemanfaatan
Dan Pembinaan Kebudayaan
2.187.315.000,00
4.660.429.132,16
5.532.368.734,31
6.238.311.779,54
7.784.764.287,76
Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan
55 Program Sarana Dan
Prasarana Paud-Dikmas Dan
Wajib Belajar Pendidikan
21.555.945.000,00
31.178.507.207,38
30.646.852.354,98
33.159.265.040,59
36.334.928.285,33
Dinas Pendidikan -
Bidang Pengembangan
Sarana Dan Prasarana
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-23
Prioritas 1
No Nama Program Anggaran PD Penanggung
Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Dasar Sembilan Tahun Pendidikan
56 Program Sosialisasi
Ketentuan Di Bidang Cukai
860.000.000,00
1.102.752.417,90
1.202.372.580,04
1.297.528.276,28
1.419.145.140,47
Dinas Komunikasi Dan
Informatika
57 Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
39.412.418.422,00
56.770.006.338,06
62.027.953.284,21
67.081.300.930,05
73.347.321.393,30
Dinas Kesehatan, Rsud
58 Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
105.519.597.650,0
0
173.497.116.573,1
0
150.020.958.475,0
8
162.319.597.004,5
6
177.864.946.923,4
2
Dinas Pendidikan
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
1 Program Fasilitasi
Kegiatan Keagamaan
14.574.919.600,00
21.002.208.112,88
22.932.024.162,52
24.800.300.180,78
27.117.028.984,30
Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Kesejahteraan
Rakyat
2 Program Fasilitasi
Kegiatan Kesejahteraan
Sosial
1.782.091.000,00
2.566.940.102,02
2.804.685.977,72
3.033.180.592,36
3.316.508.008,45
Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Kesejahteraan
Rakyat
3 Program Fasilitasi
Kegiatan Pendidikan
Dan Kebudayaan
125.929.500,00
181.389.998,37
198.190.049,12
214.336.369,69
234.357.389,86
Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Kesejahteraan
Rakyat
4 Program Fasilitasi
Pengelolaan Keuangan
Daerah
830.000.000,00
1.195.539.557,00
1.306.268.513,51
1.412.688.741,29
1.544.647.073,03
Badan Pengelola Keuangan
Daerah
5 Program Hubungan
Antar Lembaga
202.060.000,00 259.095.527,40 282.501.632,00 304.858.794,77 333.433.101,26 Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik
6 Program Kajian
Masalah Strategis
913.660.000,00 1.171.559.039,70 1.277.395.036,61 1.378.488.005,71 1.507.693.196,56 Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik
7 Program Keluarga
Berencana
361.2000.000,00 463.159.015,52 504.996.483,62 544.961.876,04 596.040.959,00 Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-24
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Berencana Dan
Pemberdayaan Perempuan
8 Program Kerjasama
Pembangunan
50.000.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
9 Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
20.000.000.,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
10 Program Penyelesaian
Konflik-Konflik
Pertanahan
24.200.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
11 Program Fasilitasi
Kerjasama dan
Pertanahan
- 120.797.857,87 131.701.740,74 142.124.608,84 155.455.897,95 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
12 Program Ketahanan
Dan Kesejahteraan
Keluarga
552.810.000,00 708.851.818,7 772.887890,67 834.054.193,50 912.229.796,63 Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga
Berencana Dan
Pemberdayaan Perempuan
13 Program Mutasi Dan
Promosi
353.895.000,00 453.789.031,32 494.783.307,23 533.940.429,46 583.986.476,15 Badan Kepegawaian Daerah
14 Program Optimalisasi
Pelayanan Perijinan
394.390.000,00 505.714.565,23 551.399.676,56 595.037.414,98 650.810.060,40 Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
15 Program Pelayanan
Kedinasan
1.602.750.000,00 5.647.772.153,70 6.157.979.130,85 6.645.321.242,06 7.268.184.840,26 Sekretariat Daerah - Bagian
Umum
16 Program Pembinaan
Dan Pengembangan
Aparatur
104.922.000,00 134.538.359,52 146.692.250,98 158.301.467,21 173.139.007,47 Sekretariat Daerah - Bagian
Keuangan Dan Kepegawaian
17 Program Pembinaan
Dan Perlindungan
Hukum
400.000.000,00 512.908.101,35 559.243.060,49 603.501.52,85 660.067.507,19 Sekretariat Daerah - Bagian
Hukum
18 Program Pembinaan 6.812.233.400,00 10.050.120.427,26 11.553.086.886,62 12.532.262.259,03 13.495.613.961,57 Dinas Pekerjaan Umum Dan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-25
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Jasa Konstruksi Dan
Pelayanan Teknis
Tata Ruang
19 Program Pembinaan
Keolahragaan
4.530.974.500,00 7.701.828.611,96 6.334.790.115,91 6.836.125.038,22 7.476.872.608,43 Dinas Pemuda Dan Olahraga
20 Program Pembinaan
Kepemudaan
1.148.497.500,00 1.952.235.861,46 1.605.723.142,15 1.732.799.978,48 1.895.214.704,61 Dinas Pemuda Dan Olahraga
21 Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
5.692.085.000,00
7.298.791.275,18
7.958.147.589,87
8.587.954.928,49
9.392.900.891,70
Dinas Kesehatan, Rsud Dr.
Haryoto, Rsud Pasirian, Dinas
Tenaga Kerja, Dinas
Lingkungan Hidup. Dpmd,
Dinkop Um, Dinas Perikanan,
Dinas Pertanian, Dinas
Perdagangan
22 Program Pemeliharaan
Dan Pengembangan
Sarana Dan Prasarana
Perhubungan
26.095.580.500,00 33.461.586.619,69 36.484.430.759,94 39.371.806.493,91 43.062.111.923,49 Dinas Perhubungan
23 Program Pemeliharaan
Sarana Dan Prasarana
Rumah Sakit / Rsj / Rs.
Paru-Paru / Rs. Mata
184.038.866,00 265.091.258,23 289.643.585,44 313.240.522,84 342.500.115,29 RSUD Pasirian
24 Program Penanganan
Tanggap Darurat Dan
Pemulihan Pasca
Bencana
2.249.290.000,00 2.884.197.658,21 3.144.749.558,80 3.393.624.856,47 3.711.708.108,14 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
25 Program Penataan Dan
Penyempurnaan
Kebijakan Sistem Dan
Prosedur Pengawasan
79.940.000,00 102.504.684,05 111.764.725,64 120.609.779,54 131.914.491,31 Inspektorat Kabupaten
24 Program Pencegahan,
Kesiapsiagaan, Dan
1.458.020.000,00 1.869.575.674,83 2.038.468.917,62 2.199.793.229,52 2.405.979.067,09 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-26
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Logistik
Penanggulangan
Bencana
25 Program Pendidikan
Politik Masyarakat
83.835.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
Program Pengembangan
Wilayah Perbatasan
346.550.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
Program Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Umum
136.090.000,00 726.374.041,78 791.993.031,72 854.671.314,31 934.779.352,83 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
26 Program Penegakan
Produk Hukum Daerah
292.074.000,00 374.517.801,98 408.350.894,12 440.667.760,19 481.971.392,74 Satuan Polisi Pamong Praja
27 Program Penelitian Dan
Pengembangan Wilayah
256.500.000,00 328.902.319,99 358.614.612,54 386.995.352,17 423.268.288,99 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
28 Program Pengadaan,
Pemberhentian Dan
Informasi
2.011.197.000,00 2.578.898.086,78 2.811.869.913,80 3.034.401.135,67 3.318.814.475,66 Badan Kepegawaian Daerah
29 Program Pengadaan,
Peningkatan Dan
Perbaikan Sarana Dan
Prasarana
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu Dan
Jaringannya
15.520.204.600,00 22.355.444.014,52 24.425.969.388,19 26.415.925.663,86 28.883.420.009,83 Dinas Kesehatan
30 Program Pengadaan,
Peningkatan Dan
Perbaikan Sarana Dan
Prasarana Rumah Sakit
/ Rsj / Rs Paru-Paru / Rs
Mata
14.217.747.946,00 20.479.373.591,47 22.376.140.331,16 24.199.099.337,20 26.459.521.385,32 Rsud Dr. Haryoto, Rsud
Pasirian
31 Program Pengamanan 470.200.000,00 602.923.473,14 657.390.217,60 709.416.041,29 775.909.354,71 Dinas Perdagangan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-27
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Perdagangan
32 Program Pengelolaan
Kearsipan
295.285.000,00 501.930.536,51 412.840.217,79 445.512.368,68 487.270.084,65 Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan
33 Program Pengembangan
Budaya Baca Dan
Pembinaan
Perpustakaan
1.194.002.000,00 2.029.585.195,49 1.669.343.331,77 1.801.455.066,21 1.970.304.809,31 Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan
34 Program Pengembangan
Dan Penyempurnaan
Produk Hukum
605.000.000,00 775.773.503,29 845.855.128,99 912.796.054,83 998.352.104,63 Sekretariat Daerah - Bagian
Hukum
35 Program Pengembangan
Ketenagakerjaan
20.275.000,00 25.998.029,39 28.346.632,63 30.589.983,49 33.457.171,77 Dinas Tenaga Kerja
36 Program Pengembangan
Kompetensi Aparatur
7.962.291.400,00 10.209.809.410,92 11.132.140.527,54 12.013.137.483,14 13.139.124.589,86 Badan Kepegawaian Daerah
37 Program Pengembangan
Nilai Nilai Kesatuan
Bangsa
376.981.000,00 483.391.522,39 527.060.020,46 568.771.519,91 622.082.272,32 Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik
38 Program Pengembangan
Wilayah Transmigrasi
170.000.000,00 217.985.943,07 237.678.300,71 256.488.147,64 280.528.690,56 Dinas Tenaga Kerja
39 Program Pengendalian
Dan Pengamanan Lalu
Lintas
1.395.467.000,00 1.789.365.823,67 1.951.013.089,72 2.105.416.152,46 2.302.756.060,15 Dinas Perhubungan
40 Program Pengendalian
Penduduk, Penyuluhan
Dan Penggerakan
5.511.348.000,00 7.067.037.596,40 7.705.457.807,31 8.315.267.291,20 9.094.654.339,09 Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga
Berencana Dan
Pemberdayaan Perempuan
41 Program Penilaian
Kinerja Aparatur Dan
Penghargaan
537.832.000,00 689.645.974,91 751.947.034,27 811.456.078,94 887.513.568,82 Badan Kepegawaian Daerah
42 Program Peningkatan
Administrasi
224.877.500,00 288.353.728,90 314.402.953,34 339.284.784,83 371.085.827,12 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pembangunan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-28
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Pembangunan
43 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Ekspor
25.725.000,00 32.986.402,27 35.966.319,33 38.812.691,75 42.450.591,56 Dinas Perdagangan
44 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Pelaksanaan
Penatausahaan Barang
Milik Daerah
1.627.389.900,00 2.086.753.659,41 2.275.266.270,70 2.455.330.711,38 2.685.467.986,31 Badan Pengelola Keuangan
Daerah
45 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Pelaksanaan
Penatausahaan
Keuangan Pemerintah
Daerah
803.741.650,00 1.030.614.009,19 1.123.717.350,47 1.212.648.276,40 1.326.309.368,36 Badan Pengelola Keuangan
Daerah
46 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Pelaksanaan Sistem
Dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah
Daerah
1.822.151.600,00 2.336.490.793,82 2.547.564.093,63 2.749.178.168,23 3.006.857.660,85 Badan Pengelola Keuangan
Daerah
47 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
50.320.000,00 64.523.839,15 70.352.777,01 75.920.491,70 83.036.492,40 Sekretariat Daerah - Bagian
Keuangan Dan Kepegawaian
48 Program Peningkatan
Dan Pengembangan
Penyusunan
Perencanaan Anggaran
Pemerintah Daerah
2.310.703.000,00 2.962.945.721,28 3.230.611.543,99 3.486.281.954,18 3.813.049.922,68 Badan Pengelola Keuangan
Daerah
49 Program Peningkatan 301.100.000,00 386.091.573,29 420.970.213,78 454.285.772,08 496.865.816,04 Dinas Perdagangan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-29
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
50 Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
90.200.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Energi Sumber
Daya Alam Dan
Perekonomian
51 Program Peningkatan
Iklim Investasi Dan
Realisasi Investasi
111.250.000,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Energi Sumber
Daya Alam Dan
Perekonomian
52 Program Fasilitasi dan
Koordinasi
Perekonomian Daerah
- 258.313.342,54 281.648.786,34 303.938.454,95 332.426.498,31 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Energi Sumber
Daya Alam Dan
Perekonomian
53 Program Peningkatan
Iklim Investasi Dan
Realisasi Investasi
389.087.600,00 498.915.455,44 543.986.350,55 587.031.398,78 642.060.205,53 Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
54 Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat
Daerah
16.510.165.200,00 21.170.493.714,26 23.082.988.288,94 24.909.774.643,14 27.244.558.967,28 Sekretariat DPRD
55 Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
50.000.000,00 64.113.512,67 69.905.382,56 75.437.690,48 82.508.438,40 Dinas Tenaga Kerja
56 Program Peningkatan
Kesiagaan Dan
Pencegahan Bahaya
Kebakaran
420.105.500,00 538.688.785,93 587.352.713,87 633.835.773,57 693.244.975,36 Satuan Polisi Pamong Praja
57 Program Peningkatan
Kualitas Bahan Baku
1.850.000.000,00 2.952.286.471,69 3.332.324.658,54 3.537.020.051,61 3.881.507.224,98 Dinas Pertanian
58 Program Peningkatan
Kualitas Dan
58.800.000,00 75.397.490,90 82.208.729,89 88.714.724,01 97.029.923,56 Dinas Tenaga Kerja
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-30
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Produktivitas Tenaga
Kerja
59 Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
750.905.000,00 1,462.724.932,98 2.049.569.602,58 2.682.502.323.37 4.188.304.530,11 Dinas Koperasi Dan Usaha
Mikro
60 Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Masyarakat
41.025.000,00 67.454.002,54 58.326.699,10 63.108.290,93 69.152.172,77 Dinas Pendidikan
61 Program Peningkatan
Manajemen Pelayanan
Kesehatan
16.819.485.500,00 24.226.940.052,61 26.470.800.388,03 28.627.346.747,25 31.301.408.490,83 Dinas Kesehatan
62 Program Peningkatan
Mutu Pelayanan
Kesehatan BLUD
115.000.000.000,00 165.647.047.054,42 - - - RSUD Dr. Haryoto
63 Program Pelayanan
Kesehatan Rujukan di
Rumah Sakit
- - 180.989.010.907,85 195.733.982.227,54 214.017.365.539,82 Dinas Kesehatan
64 Program Peningkatan
Pelaksanaan Pengadaan
Barang Dan Jasa
373.857.000,00 479.385.710,12 522.692.332,16 564.058.173,01 616.927.145,09 Sekretariat Daerah - Bagian
Layanan Pengadaan
Barang/Jasa
65 Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan
1.469.252.000,00 1.883.978.134,31 2.054.172.462,76 2.216.739.552,31 2.424.513.762,70 Dinas Perhubungan
66 Program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan
Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
1.091.475.000,00 1.399.565.924,80 1.525.999.548,61 1.646.767.064.37 1.801.117.956,03 Sekretariat Daerah - Bagian
Hubungan Masyarakat Dan
Protokol
67 Program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan
Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
2.801.760.000,00 - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Umum
68 Program Peningkatan 350.000.000,00 448.794.588,68 489.337.677,93 528.063.833,37 577.559.068,79 Sekretariat Daerah - Bagian
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-31
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Pengetahuan Hukum
Masyarakat
Hukum
69 Program Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
69.325.000,00 88.893.385,32 96.923.812,92 104.594.357,85 114.397.949,84 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Pemerintahan
70 Program Peningkatan
Percepatan
Pemberantasan Korupsi
406.515.000,00
521.262.092,05
568.351.731,83
613.331.054,92
670.818.356,72
Inspektorat Kabupaten
71 Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa Dan
Aparatur Pengawasan
200.000.000,00
256.454.050,67
279.621.530,24
301.750.761,93
330.033.753,60
Inspektorat Kabupaten
72 Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Pasar Daerah
9.693.232.200,00
12.429.343.309,11
13.552.182.103,82
14.624.701.009,39
15.995.469.037,25
Dinas Perdagangan
73 Program Pengelolaan
Pasar Rakyat - 24.296.554.000 26.726.209.400 29.398.830.340 32.338.713.374
Dinas Perdagangan
74 Program Peningkatan
Sdm Dan Informasi
Pertanian
986.918.000,00
1.574.953.870,31
1.777.692.533,70
1.886.891.219,08
2.070.664.512,14
Dinas Pertanian
75 Program Peningkatan
Serap Aspirasi,
Penyebaran Informasi,
Dan Publikasi Dprd
3.338.290.000,00
4.280.589.964,14
4.667.288.790,97
5.036.657.755,15
5.508.741.896,47
Sekretariat DPRD
76 Program Peningkatan
Sistem Pengawasan
Internal Dan
Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan
Kepala Daerah
2.245.830.000,00
2.879.761.003,14
3.139.912.106,33
3.388.404.568,28
3.705.998.524,20
Inspektorat Kabupaten
77 Program Peningkatan Satuan Polisi Pamong Praja
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-32
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Stabilitas Keamanan
Dan Ketertiban Umum
7.321.045.000,00 9.387.558.227,12 10.235.609.029,39 11.045.654.534,23 12.080.959.808,00
78 Program Peningkatan
Sumber Daya
Kesehatan
15.159.398.039,00
21.835.734.958,98
23.858.125.713,37
25.801.820.403,01
28.211.951.578,05
Dinas Kesehatan
79 Program
Penyebarluasan
Informasi Pembangunan
Daerah
378.926.000,00
485.885.538,03
529.779.339,84
571.706.046,07
625.291.850,58
Sekretariat Daerah - Bagian
Hubungan Masyarakat Dan
Protokol
80 Program
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Kecamatan
14.313.328.300,00
18.353.555.105,88
20.011.573.810,58
21.595.288.601,13
23.619.407.326,55
21 Kecamatan
81 Program
Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah
165.785.000,00
212.581.173,96
231.785.276,96
250.128.750,33
273.573.229,20
Inspektorat Kabupaten
82 Program
Penyelenggaraan Tata
Ruang
1.013.724.400,00
1.495.552.442,47
1.719.207.987,25
1.864.918.491,96
2.008.274.285,76
Dinas Pekerjaan Umum Dan
Tata Ruang
83 Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
1.611.200.000,00 2.065.993.832,24 2.252.631.047,64 2.430.904.138,08 2.658.751.918,97 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
84 Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
863.270.000,00 1.106.945.441,63 1.206.944.392,06 1.302.461.901,24 1.424.541.192,34 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
85 Program Perencanaan
Pembangunan Fisik
Dan Prasarana
3.303.488.000,00 4.235.964.394,78 4.618.631.848,50 4.984.150.105,07 5.451.312.723,01 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
86 Program Perencanaan
Sosial Dan Budaya
902.500.000,00 1.157.248.903,67 1.261.792.155,22 1.361.650.313,19 1.489.277.313,10 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
87 Program Perlindungan
Dan Pengembangan
109.198.000,00 140.021.347,13 152.670.559,30 164.752.898,50 180.195.129,13 Dinas Tenaga Kerja
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-33
Prioritas II
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
Lembaga
Ketenagakerjaan
88 Program Reformasi
Birokrasi
754.223.100,00 - - - - Sekretariat Daerah - Bagian
Organisasi
89 Program Fasilitasi,
Koordinasi Penataan
Kelembagaan,
Akuntabilitas Kinerja
dan Tata Laksana
- 967.117.845,54 1.054.485.086,83 1.137.936.975,44 1.244.595.403,71 Sekretariat Daerah - Bagian
Organisasi
90 Program Sosialisasi
Ketentuan Di Bidang
Cukai
185.000.000,00 237.219.996,87 258.649.915,47 279.119.454,78 305.281.222,08 Sekretariat Daerah - Bagian
Administrasi Energi Sumber
Daya Alam Dan
Perekonomian
91 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
636.940.000,00 917.454.175,22 1.002.427.309,63 1.084.093.936,00 1.185.358.441,80 Rsud Pasirian
Prioritas III
No Nama Program Anggaran
PD Penanggung Jawab 2019 2020 2021 2022 2023
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
74.709.247.627,00
103.724.839.644,13
111.095.902.819,62
120.878.928.440,64
133.912.130.420,21
Seluruh OPD
2 Program Peningkatan Dan
Pengembangan
Infrastruktur Dasar
Permukiman
13.077.859.100,00
19.293.827.907,57
22.179.164.101,05
24.058.946.663,20
25.908.351.563,15
Dinas Pekerjaan Umum Dan
Tata Ruang
3 Program Peningkatan Dan
Pengembangan
Pengelolaan Barang
Daerah
210.220.000,00
327.573.689,37
328.216.298,54
355.626.855,29
385.964.824,60
Dinas Pendidikan, Dinas
Pekerjaan Umum Dan Tata
Ruang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VII-34
4 Program Peningkatan Dan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
2.329.200.000,00
2.986.663.874,16
3.256.472.341,21
3.514.189.373,39
3.843.573.094,39
Dinas Perhubungan
5 Program Peningkatan
Keamanan Dan
Kenyamanan Lingkungan
844.405.000,00
1.082.755.413,30
1.180.569.091,22
1.273.999.260,62
1.393.410.758,53
Satuan Polisi Pamong Praja
6 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
Dan Keuangan
1.003.385.700,00
1.396.388.934,85
1.504.220.363,48
1.634.710.414,22
1.814.765.495,46
Seluruh OPD
7 Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Aparatur
54.944.260.403,00
74.922.331.892,84
81.600.933.277,20
88.699.046.993,43
97.965.525.124,99
Seluruh OPD
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VIII-1
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun
sehingga kondisi kinerja yang diharapkan pada akhir periode RPJMD dapat
dicapai. Indikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan
mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan. Suatu indikator
kinerja dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih
indikator capaian kinerja program terhadap tingkat capaian indikator kinerja
daerah berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan
Lebih lanjut, ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kabupaten dan
Wakil Bupati Kabupaten Lumajang ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama
(IKU) diuraikan pada Tabel 8.1. Sementara itu, ukuran keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai pendukung tercapainya IKU
ditetapkan dalam Indikator Kinerja Daerah (IKD) yang dapat dilihat pada Tabel
8.2
Tabel 8. 1 Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Lumajang
No Indikator
Kinerja Utama
Kondisi Awal Target Tahunan
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Pertumbuhan
Ekonomi 4,86 4,89 5,30 5,60 5,90 6,20 6,50
2
Indeks Kualitas
Lingkungan
Hidup Daerah
78,06 78,10 78,36 78,74 79,11 79,61 80,11
3
Indeks
Pembangunan
Manusia
64,23 64,28 67,22 68,52 69,82 71,12 72,42
4 Angka
Kemiskinan 10,87 10,8 10,00 9,50 9,00 8,50 8,00
5
Indeks
Reformasi
Birokrasi
70,00 72,50 75,00 77,50 80,00 82,50 85,00
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VIII-2
Tabel 8. 2 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Lumajang
No
Aspek/Fokus/Bidang
Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
Satuan
Kondisi Kinerja
pada Awal
Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pada
akhir periode
RPJMD
OPD Pengampu
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1 1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1 1 0 1 Pertumbuhan Ekonomi % 4,86 4,89 5,30 5,60 5,90 6,20 6,50 6,50
1 1 0 2 Angka Kemiskinan % 10,87 10,8 10,00 9,50 9,00 8,50 8,00 8,00
1 Kesejahteraan Sosial
1 2 0 1 Indeks Pembangunan Manusia Indeks 64,23 64,28 67,22 68,52 69,82 71,12 72,42 72,42
2 ASPEK PELAYANAN UMUM
2 1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar
2 1 1 Pendidikan
2 1 1 1 Indeks Pendidikan Indeks 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 Dinas Pendidikan
2 1 2 Kesehatan
2 1 2 1 Indeks Kesehatan Indeks 0.76 0.76 0.76 0.77 0.78 0.78 0.79 0.79
Dinas Kesehatan,
RSU Dr.
Haryoto, RS
Pasirian
2 1 3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VIII-3
No
Aspek/Fokus/Bidang
Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
Satuan
Kondisi Kinerja
pada Awal
Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pada
akhir periode
RPJMD
OPD Pengampu
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2 1 3 1 Indeks Layanan Infrastruktur 4,691 5,335 5,5 6 6,25 7,5 7,75 7,75 Dinas PUTR
2 1 4 Perumahan dan Permukiman
2 1 4 1 Persentase Luas kawasan Kumuh
yang Tertangani % 2,47 - 2,92 3,25 3,58 3,92 4,25 4,25
Dinas Perumahan
dan Kws
Permukiman
2 1 5 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
2 1 5 1 Persentase Penegakan Perda /
Perkada % - - 70.00 80.00 85.00 90.00 95.00 95.00 Satpol PP
2 1 5 2 Persentase Perlindungan Masyarakat % 73 - 75 80 90 95 100 100 Satpol PP
2 1 5 3
Persentase Masalah strategis yang
ditangani (terkait ipoleksosbud dan
Tibmas)
% - - 100 100 100 100 100 100 Bakesbangpol
2 1 5 4 Angka Kecelakaan Lalu Lintas 75,11 71,8 66,32 62,25 67,32 52,34 52,34 Dinas
Perhubungan
2 1 5 5 Indeks risiko bencana Indeks 148 147 145 143 141 139 139 BPBD
2 1 6 Sosial
1 1 6 1 Persentase PMKS yang memperoleh
bantuan % 10,90 14,43 15,87 17,46 19,21 21,13 23,24 23,24 Dinas Sosial
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VIII-4
No
Aspek/Fokus/Bidang
Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
Satuan
Kondisi Kinerja
pada Awal
Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pada
akhir periode
RPJMD
OPD Pengampu
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2 2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
2 2 1 Tenaga Kerja
2 2 1 1 Tingkat Pengangguran Terbuka % 2.91 2.22 2.12 2.03 2.01 1,98 1,98 1,98 Dinas Tenaga
Kerja 2 2 1 2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 63.78 63.82 69,10 69,70 70,3 70,90 71,15 71,15
2 2 2 Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak
2 2 2 1 Indeks Pembangunan Gender Indeks 88.15 88.19 88.47 88.87 89.27 89.80 90.33 90.33 Disdalduk, KB
dan PP
2 2 3 Pangan
2 2 3 1 Skor pola pangan harapan Skor 90.9 91.00 93,5 94,56 95,62 96,68 97,74 97,74 Dinas Ketahanan
Pangan
2 2 4 Lingkungan Hidup
2 2 4 1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Daerah Indeks 76,64 78,10 78,36 78,74 79,11 79,61 80,11 80,11
Dinas
Lingkungan
Hidup 2 2 4 2 Indeks Kualitas Air Indeks 54.69 54.78 55.44 56.38 57.32 58.57 59.82 59.82
2 2 4 3 Indeks Kualitas Udara Indeks 91.92 91.93 92.00 92.09 92.18 92.31 92.43 92.43
2 2 4 4 Indeks Kualitas Tutupan Lahan Indeks 88.13 88.15 88.28 88.47 88.66 88.91 89.16 89.16
2 2 5 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
2 2 5 1 Persentase Desa Cepat Berkembang % - - 19,8 29,7 39,6 49,5 59,4 59,4 DPMD
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VIII-5
No
Aspek/Fokus/Bidang
Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
Satuan
Kondisi Kinerja
pada Awal
Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pada
akhir periode
RPJMD
OPD Pengampu
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2 2 6 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
2 2 6 1 Total Fertility Rate (TFR) % 0.30 0.29 0.25 0.22 0.21 0.19 0.18 0.18 Disdalduk, KB
dan PP
2 2 7 Perhubungan
2 2 7 1 Angka Kecelakaan Lalu Lintas 37.13 36.00 35.50 35.00 34.50 34.00 33.50 33.50 Dinas
Perhubungan
2 2 8 Komunikasi dan Informatika
2 2 8 1 Persentase penerapan SPBE oleh PD % - - 70.00 90.00 100.0
0
100.0
0 100.00 100.00
Dinas Kominfo
2 2 9 Koperasi dan UKM
2 2 9 1 Persentase Koperasi aktif % 71.69 75.00 77.50 80.00 82.50 84.00 85.50 85.50 Dinas koperasi
dan UM 2 2 9 2
Persentase Pertumbuhan Usaha
Mikro % 1.53 2.04 2.54 2.75 3.00 3.50 4.00 4.00
2 2 10 Penanaman Modal
2 2 10 1
Persentase percepatan pelayanan
penerbitan perijinan usaha dan non
usaha
% - - 5.00 5.00 5.00 10.00 10.00 10.00
DPMPTSP
2 2 11 Pemuda dan Olahraga
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VIII-6
No
Aspek/Fokus/Bidang
Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
Satuan
Kondisi Kinerja
pada Awal
Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pada
akhir periode
RPJMD
OPD Pengampu
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2 2 11 1 Persentase Pemuda yang
diberdayakan 1,6 81 85,7 90,5 95,2 100 100
Dispora
2 2 11 2 Persentase cabor yang berprestasi % 57,7 58 58,6 62,1 65,5 69 72 72
2 2 12 Perpustakaan
2 2 12 1 Persentase Perangkat Daerah yang
memiliki perpustakaan % - - 35,60 51,70 67,80 83,90 100,00 100,00
Dinas Kearsipan
dan Perpustakaan
2 2 15 Kearsipan
2 2 15 1 Persentase Pencipta Arsip yang
mengelola arsip secara baku % - - 48,80 50,00 52,38 57,14 59,52 59,52
Dinas Kearsipan
dan Perpustakaan
2 3 Pelayanan Urusan Pilihan
2 3 1 Pariwisata
2 3 1 1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ribu
jiwa 897.1 958.5
1025.
4
1098.
9
1179.
8
1269.
7 1369.7 1482.0
Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan
3 ASPEK DAYA SAING DAERAH
3 0 0 1 Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 70,00 72,50 75,00 77,50 80,00 82,50 85,00 85,00
3 0 0 2 Indeks Profesionalitas ASN Indeks - - 78,50 82 89 93,5 98 98 BKD
3 0 0 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 75,15 85,25 85 86 88 89 90 90 Kecamatan,
Disduk Capil,
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 VIII-7
No
Aspek/Fokus/Bidang
Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
Satuan
Kondisi Kinerja
pada Awal
Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pada
akhir periode
RPJMD
OPD Pengampu
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Sekwan, Sekda
3 0 0 4 Opini BPK terhadap LKPD - WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP BPKD
3 0 0 5 Persentase Nilai Naturitas SPIP % 2.00 2.00 3.00 3.25 3.25 3.5 3.5 3.5 Inspektorat
3 0 0 6 Persentase OPD dengan predikat
bebas dari Korupsi (WBK) % 3.10 3.10 10.00 30.00 50.00 60.00 70.00 70.00
3 0 0 7 Rasio PAD Terhadap Total
Penerimaan Pajak Rasio 9,41 9,70 10,25 10,42 10,64 11,61 15,43 15,43 BPRD
3 0 0 8 Konsistensi dokumen perencanaan % - - 72 74 76 78 80 80 BAPPEDA
3 0 0 9 Nilai SAKIP Nilai CC CC B BB BB A AA AA Sekda – Bagian
Organisasi
3 0 1 0 Nilai PDRB Rp
(miliar)
20
.542
,9
20
.542
,9
22
.615
,61
23
.750
,53
24
.942
.4
26
.194
,09
27
.508
,59
27.508,59
Dinas Perikanan,
Dinas Pertanian,
Dinas
Perdagangan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IX-1
BAB IX
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang
Tahun 2018 – 2023 merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah selama
5 tahun ke depan dalam masa pemerintahan bupati dan wakil bupati terpilih H. Thoriqul
Haq dan Hj. Indah Amperawati. Dokumen ini berisi penjabaran Visi, Misi dan Program
Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2018 – 2023, yang penyusunannya berpedoman
pada RPJPD Kabupaten Lumajang Tahun 2005 – 2025 dan RTRW Kabupaten Lumajang
Tahun 2012 – 2032 serta RPJM Nasional.
RPJMD Kabupaten Lumajang tahun 2018 – 2023 juga memuat arah kebijakan
keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Perangkat
Daerah dan pendanaan yang bersifat indikatif sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Dokumen RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 menjadi acuan bagi
seluruh pihak yang terkait dalam perencanaan dan pembangunan. Sehingga keselarasan
dan keterpaduan seluruh pihak terkait dan pemangku kepentingan dalam pembangunan di
Kabupaten Lumajang dalam lima tahun kedepan dapat menerjemahkan cita-cita Kepala
Daerah terpilih yang tertuang dalam visi misi tujuan dan sasaran yang telah dijabarkan
secara terperinci. Selain itu RPJMD juga digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Lumajang, dengan
memperhatikan capaian masing-masing indikator baik indikator sasaran dan indikator
program.
Dalam bab penutup disajikan kaidah transisi dan pelaksanaan yanag akan menjadi
pedoman dalam mengisi kekosongan RKPD saat periode RPJMD berakhir, serta sebagai
acuan dalam pelaksanaan RPJMD setiap tahunnya dalam perencanaan jangka pendek.
9.1 Kaidah Transisi
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 menjadi panduan dalam
merencanakan dan mewujudkan pembangunan yang dijabarkan dalam Rencana Kerja
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IX-2
Pembangunan Daerah (RKPD) untuk tahun 2019 hingga tahun 2023. Setelah berakhirnya
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023, perlu disusun RPJMD Kabupaten
Lumajang Tahun 2024-2029 sebagai acuan bagi penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan lima tahun berikutnya. Dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir maka ditetapkan
pedoman transisi sebagai berikut :
1. RPJMD ini menjadi pedoman penyusunan RKPD dan Kebijakan Umum serta
Prioritas Program APBD masa transisi yaitu tahun pertama di bawah kepemimpinan
Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil pemilihan kepala daerah pada periode
berikutnya;
2. RPJMD pada angka 1 antara lain bertujuan menyelesaikan masalah-masalah
pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode
RPJMD;
3. RKPD masa transisi merupakan tahun pertama RPJMD dan menjadi bagian tidak
terpisahkan dari RPJMD periode berikutnya, yang dapat direvisi sesuai dengan
RPJMD yang baru
9.2 Kaidah Pelaksanaan
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 ini merupakan panduan bagi
Pemerintah Kabupaten Lumajang serta pemangku kepentingan lainnya dalam
melakukan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan. Oleh karena itu konsistensi, kerjasama,
transparansi dan inovasi serta rasa tanggung jawab yang tinggi sangat diperlukan guna
pencapaian target-target yang telah ditetapkan dalam RPJMD sehingga perlu dibuat
kaidah pelaksanaan yang bertujuan terciptanya koordinasi dan keberlanjutan program
sehingga terjadi efisiensi dan efektifitas baik pembiayaan maupun waktu pelaksanaan.
Kaidah pelaksanaan RPJMD kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 sebagai berikut :
1. Bupati Kabupaten Lumajang berkewajiban menyebarluaskan Peraturan Daerah
tentang RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 kepada masyarakat;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IX-3
2. Penyusunan RKPD Kabupaten Lumajang Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2023
berpedoman pada RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 yang merupakan
penjabaran lebih lanjut dari RKPD Tahun 2018-2023 setiap tahunnya;
3. Penyusunan RKPD Kabupaten Lumajang dilakukan melalui proses Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) secara berjenjang yang
penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA)
4. Seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Lumajang dan
seluruh pemangku kepentingan agar mendukung pencapaian target-target
sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun
2018-2023
5. Seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Lumajang dan
seluruh pemangku kepentingan agar melaksanakan program-program yang
tercantum di dalam RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 dengan
sebaik-baiknya;
6. Program dan Kegiatan yang tidak didanai dari APBD kabupaten Lumajang,
ketentuan dan pelaksanaannya mengikuti pedoman / Juklak / juknis dari sumber
dananya.
7. Seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Lumajang
berkewajiban menyusun Rencana Strategis (Renstra) PD yang memuat Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan
sesuai tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah dengan dengan berpedoman
pada RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023;
8. RKPD Kabupaten Lumajang menjadi acuan bagi setiap Perangkat Daerah dalam
menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah (RENJA-PD)
9. Berkaitan dengan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD), RKPD kabupaten Lumajang merupakan dasar dalam penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) ;
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IX-4
10. Rencana Kerja Perangkat Daerah (RENJA-PD) yang disusun menjadi pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah (RKA-PD) dan
menjadi kontrak kinerja Kepala Perangkat Daerah
11. Dalam rangka menjaga konsistensi dan efektifitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten
Lumajang Tahun 2018-2023, Bappeda melaksanakan fasilitasi, monitoring,
pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan jangka
menengah maupun tahunan serta melaporkan kepada Bupati;
12. DPRD Kabupaten Lumajang berkewajiban membahas KUA-PPAS yang
diajukan oleh Bupati Lumajang dalam rangka penyusunan RAPBD dan
pembahasan rancangan Peraturan Daerah tentang RAPBD untuk menjamin agar
sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun
2018-2023. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 3 huruf c Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
yang menyatakan bahwa “DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD”
13. Apabila Dokumen RKPD 2019 tidak sesuai dengan RPJMD, Maka akan dilakukan
perubahan RKPD. Perubahan RKPD pada tahun 2019 dilaksanakan agar terjadi
konsistensi antara dokumen RKPD dan RPJMD 2018 - 2023
14. Masyarakat dapat berperananserta dalam mengawal pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 dengan melaporkan program kegiatan
yang dilaksanakan Perangkat Daerah dianggap tidak sesuai dengaan yang
ditetapkan.
9.3 Pengembangan Pembiayaan
Terhadap program / kegiatan dalam prioritas, namun pemerintah tidak mampu
mendanainya seperti penyediaan fasilitas / infrastruktur strategis yang dapat
meningkatkan daya saing daerah dan penyediaan pelayanan dasar masyarakat, maka
kebijakan pendanaan pembangunan diarahkan dengan melibatkan masyarakat dan dunia
usaha melalui pelaksanaan kerjasama pembiayaan pembangunan dengan skema
RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 IX-5
Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Public Private Partnership) maupun melalui
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) dari pelaku usaha daerah yang tersebar di berbagai daerah di Jawa
Timur, serta kerjasama kemitraan dengan Lembaga Non Pemerintah Lainnya baik
Lembaga Dalam Negeri maupun Lembaga Internasional.
Program-program yang didanai anggaran dari pusat / dana transfer dan lain-lain,
maka ketentuannya mengikuti sebagaimana ketentuan anggaran tersebut. Misalnya :
1. Dana DBHCHT yang mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Keuangan
2. Dana Pajak Rokok yang mengikuti ketentuan Permenkes dan Permenkeu
3. Dana Desa yang mengikuti Ketentuan Permendes
4. Dana Loan / Bantuan Luar Negeri mengikuti ketentuan sebagaimana Juklak dan
Juknis yang mengatur
Dokumen RPJMD ini memerlukan dukungan, kesungguhan dan rasa
tanggungjawab, serta semangat gotong royong seluruh pemangku kepentingan di
Kabupaten Lumajang, sesuai dengan peran masing-masing dan juga pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Perangkat Daerah dalam rangka mewujudkan tercapainya visi
Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Lumajang
Yang Berdaya Saing, Makmur dan Bermartabat”
BUPATI LUMAJANG
H. THORIQUL HAQ, MML.