BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa setiap Satuan Kerja
Perangkat (SKPD ) diwajibkan untuk menyusun Rencana Strategis ( Renstra ) SKPD yang
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 6 Tahun
2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dan
Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 48 Tahun 2016 tentangKedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dibentuk
sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dalam upaya untuk
menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif di daerah melalui pembenahan
dan penataan sistem pelayanan perizinan dan non perizinan, usaha yang efektif dan
efisien sehingga tercipta pelayanan yang cepat, murah, mudah, transparan dan akuntabel
serta ada kepastian hukum.
Pelayanan perizinan dan non perizinan memiliki arti penting dalam kegiatan
perekonomian dan berdampak pada bidang-bidang pelayanan lainnya. Kondisi pelayanan
perizinan dan non perizinan yang kurang baik akan berdampak pada terganggunya iklim
investasi daerah dan aktivitas kegiatan usaha perekonomian masyarakat.
Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perzinan Terpadu Satu Pintu
Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah sebagai pedoman
dalam upaya untuk menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif melalui
pelayanan perizinan dan non perizinan dalam kurun waktu 2016-2021. Renstra ini
menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
prioritas dan realistis dengan memperhatikan sumber daya yang ada serta mengantisipasi
perkembangan masa mendatang sekaligus menjadi dasar pengukuran kinerja atas
pelayanan yang diberikan pada masyarakat di bidang penyelenggaraan penanaman
modal dan pelayananan perizinan terpadu di Kabupaten Humbang Hasundutan. Renstra
akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan yang memuat
secara terinci perencanaan program dan kegiatan tahunan yang kemudian dievaluasi
dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap akhir tahun.
1.2 Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah :
1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias
Selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di
Provinsi Sumatera Utara;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang (LNRI Tahun 2014 Nomor
244, TLNRI Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( LNRI
Tahun 2015 Nomor 58, TLNRI Nomor 5679);
6. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus
2005 perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen Daerah RPJM Daerah ;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan;
8. Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 48 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Humbang Hasundutan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari Penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-
2021, adalah untuk memberikan panduan dan dasar pelaksanaan kegiatan bagi unit-unit
organisasi di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
dalam mencapai keadaan yang diinginkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2021
adalah :
1. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan antara Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Humbang
Hasundutan Tahun 2016-2021 dengan Renstra Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021 untuk menciptakan
visi,misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu.
2. Sebagai dasar penyusunan program dan kegiatan tahunan sesuai dengan Tugas,
Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu.
3. Sebagai pedoman dan alat pengendalian kinerja dalam penilaian kinerja
organisasi.
4. Tersedianya instrument awal untuk pengukuran pencapaian kinerja yang akan
digunakan dalam rangka penilaian kinerja organisasi.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan;
BAB II Gambaran Pelayanan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu;
BAB III Isu-Isu Strategis berdasarkan tugas pokok dan fugsi;
BAB IV Tujuan dan Sasaran, Strategi dan kebijakan;
BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran
dan Pendapatan indikatif;
BAB VI Indikator Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintuyang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
BAB VII Penutup
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dan
Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan. Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu berkedudukan sebagai
unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang penanaman modal, PTSP dan pembinaan
BUMD dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya di bawah koordinasi Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten.
Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, terdiri atas :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, membawahkan:
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian
b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan
3. Bidang Penanaman Modal, membawahkan :
a. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal
b. Seksi Promosi dan Kerjasama
4. Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu, membawahkan :
a. Seksi Administrasi
b. Seksi Teknis
5. Bidang BUMD dan ESDM
a. Seksi BUMD
b. Seksi ESDM
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU
DINAS PMP2TSP
JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAG PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
BIDANG PENANAMAN
MODAL
SEKSI PENGEMBANGAN
IKLIM PENANAMAN
MODAL
SEKSI PROMOSI DAN
KERJASAMA
BIDANG PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU
SEKSI ADMINISTRASI
SEKSI TEKNIS
BIDANG BUMD DAN ESDM
SEKSI BUMD
SEKSI ESDM
Berdasarkan Perda Nomor 48 Tahun 2016, Fungsi dan rincian Tugas Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu , Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang penanaman modal dan Pelayananan perijinan terpadu serta
pembinaan BUMD. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut DPMP2TSP,
mempunyai Fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan Renstra, Renja, RKA dan DPA Dinas DPMP2TSP ;
b. Pelaksanaan DPA Dinas DPMP2TSP;
c. Perumusan kebijakan dibidang penyelengaraan administrasi pelayanan
Penanaman Modal, P2TSP dan pembinaan BUMD;
d. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan
Penanaman Modal, P2TSP dan pembinaan BUMD;
e. Penyelenggaraan pelayanan Penanaman Modal, P2TSP dan pembinaan BUMD;
f. Pembangunan, pembinaan dan pengembangan kemudahan Penanaman Modal di
Daerah;
g. Penyusunan, penyediaan dan penyajian peta potensi investasi Penanaman Modal;
h. Penyelenggaraan promosi Penanaman Modal;
i. Pengkajian kelayakan Penanaman Modal daerah;
j. Perumusan, penyusunan dan pembahasan pembentukan BUMD;
k. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Penanaman Modal;
l. Pengumpulan, pengolahan, penyediaan dan penyajian data dan informasi lengkap
mengenai perizinan dan non perizinan;
m. Pengelolaan data, informasi dan dokumen perizinan dan non perizinan;
n. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan;
o. Pengoordinasian SKPD terkait dalam rangka pelayanan perizinan dan non
perizinan serta Penanaman Modal;
p. Publikasi kemudahan pelayanan perizinan dan non perizinan dan Penanaman
Modal;
q. Pelaksanaan pelayanan di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi
kewenangan Daerah;
r. Pengawasan,pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perizinan dan non perizinan
di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;
s. Pengumpulan, pengelolaan, penyediaan dan penyajian data dan informasi di
bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;
t. Penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dibidang
Penanaman Modal, P2TSP dan pembinaan BUMD;
u. Pengelolaan kepegawaian DPMP2TSP;
v. Pengelolaan keuangan DPMP2TSP;
w. Pengelolaan ketatausahaan DPMP2TSP;
x. Pengelolaan kerumahtanggaan Dinas DPMP2TSP;
y. Pengelolaan perlengkapan Dinas DPMP2TSP;
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
DPMP2TSP;
b. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat, Bidang dan
kelompok jabatan fungsional;
c. Mengembangkan dan melaksanakan koordinasi, kerjasama dan kemitraan dengan
SKPD/UKPD, instansi pemerintah, swasta dan/atau pihak ketiga lainnya dalam
rangka memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas DPMP2TSP;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati; dan
e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
DPMP2TSP;
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi serta
koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas DPMP2TSP. Untuk melaksanakan tugas
dan pokok, Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan Renstra, Renja, RKA dan DPA Dinas DPMP2TSPsesuai
dengan lingkup tugasnya;
b. Pelaksanaan DPA Dinas DPMP2TSPsesuai lingkup tugasnya;
c. Pengoordinasian penyusunan kebijakan, Renstra, program, kegiatan dan
anggaran Dinas DPMP2TSP;
d. Pengoordinasian penyusunan kebijakan, Renstra, program, kegiatan dan
anggaran Dinas DPMP2TSP;
e. Pengoordinasian penyusunan dan penyampaian laporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas DPMP2TSP;
f. Pengelolaan kepegawaian Dinas DPMP2TSP;
g. Pengelolaan keuangan Dinas DPMP2TSP;
h. Pengelolaan ketatausahaan Dinas DPMP2TSP;
i. Pengelolaan kerumahtanggaan Dinas DPMP2TSP;
j. Pengelolaan perlengkapan Dinas DPMP2TSP;
k. Pengelolaan dokumentasi dan arsip Dinas DPMP2TSP; dan
l. Pengoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
n. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.
3. Subbagian Umum dan Kepegawaian
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
ketatausahaan, kerumahtanggaan, perlengkapan dan kepegawaian Dinas
DPMP2TSP.Untuk melaksanakan tugas dan pokok, Subbagian Umum dan Kepegawaian
mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusunbahan Renstra, Renja, RKA, dan DPA DPMP2TSPsesuai lingkup
tugasnya;
b. Melaksanakan DPA DPMP2TSPsesuai lingkup tugasnya;
c. Melaksanakan penerimaan, pencatatan, pembukuan, pendistribusian,
pengendalian dan pengarsipan surat masuk DPMP2TSP;
d. Melaksanakan penerimaan, taklik, proses penandatanganan, penomoran,
pencatatan, pembukuan, distribusi, pengiriman dan pengarsipan surat
keluarDPMP2TSP;
e. Melaksanakan pemeliharaan keindahan, kebersihan, ketertiban, keteraturan,
keamanan dan kenyamanan kantor DPMP2TSP;
f. Melaksanakan tugas kehumasan dan keprotokolan DPMP2TSP;
g. Menghimpun bahan, menyusun dan mengajukan kebutuhan perlengkapan dan
peralatan kantor/kerja DPMP2TSP;
h. Memproses penyediaan perlengkapan dan peralatan kantor/kerja DPMP2TSP;
i. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan,
pembukuan dan pelaporan perlengkapan dan peralatan kantor/kerja
DPMP2TSP;
j. Memproses penghapusan perlengkapan dan peralatan kantor/kerja
DPMP2TSP;
k. Menghimpun bahan, menyusun dan mengajukan kebutuhan ASN dan
DPMP2TSP;
l. Melaksanakan pengelolaan dokumen ASN baru DPMP2TSP;
m. Melaksanakan orientasi ASN baru DPMP2TSP;
n. Memproses pendayagunaan ASN baru DPMP2TSP;
o. Mengurus pengembangan karir ASN DPMP2TSP;
p. Mengurus kesejahteraan ASN DPMP2TSP;
q. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
r. Melaporkan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Subbagian Umum
dan Kepegawaian.
4. Subbagian Perencanaan dan Keuangan
Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan perencanaan dan pelaporan serta pengolahan keuangan Dinas PMP2TSP.
Untuk melaksanakan tugas dan pokok, Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun bahan Renstra, Renja, RKA, dan DPA DPMP2TSP sesuai lingkup
tugasnya;
b. Melaksanakan DPA DPMP2TSP sesuai lingkup tugasnya;
c. Menghimpun bahan dan menyusun Renstra, Renja, RKA dan DPA DPMP2TSP;
d. Mengkoordinasikan penyusunan Renstra, Renja, RKA dan DPA DPMP2TSP;
e. Melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
DPA, tugas dan fungsi DPMP2TSP;
f. Menghimpun bahan dan menyusun LAKIP, LPPD, IPPD, dan bahan LKPJ
DPMP2TSP;
g. Menyusun anggaran kas DPMP2TSP;
h. Memproses pengajuan SPD dan SPM DPMP2TSP;
i. Mempersiapkan pengajuan Surat Permohonan Membayar, Surat Penyediaan
Dana, dan Surat Pencairan Dana DPMP2TSP;
j. Menghimpun bahan penyusunan laporan keuangan DPMP2TSP;
k. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas bendahara DPMP2TSP;
l. Memproses penerbitan SKRD dan STRD dari sektor DPMP2TSP;
m. Melaksanakan pencatatan, pembukuan dan pelaporan PAD dari sektor Dinas
DPMP2TSP;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugasnya;
o. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian
Perencanaan dan Keuangan.
5. Bidang PenanamanModal
Bidang Penanaman Modalmerupakan unit kerja DPMP2TSP sebagai unsur lini
dalam pelaksanaan pengembangan iklim Penanaman Modal, promosi dan kerjasama, yang
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas.Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengawasan kelembagaan, tata kelola, program kerja, pelaksanaan kegiatan, pelaporan
dan pertanggungjawaban penyelenggaraan penanaman modal. Dalam melaksanakan tugas
pokok, Bidang Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan Renstra, RKA, dan DPA DPMP2TSP sesuai
lingkup tugasnya;
b. Pelaksanaan DPA Dinas DPMP2TSPsesuai lingkup tugasnya;
c. Penyusunan kebijakan Penanaman Modal;
d. Pelaksanaan kebijakan Penanaman Modal;
e. Penyelenggaraan pelayanan Penanaman Modal;
f. Pembangunan, pembinaan dan pengembangan kemudahan Penanaman Modal
di Daerah;
g. Penyusunan, penyediaan dan penyajian peta potensi investasi;
h. Penyelenggaraan promosi Penanaman Modal;
i. Pengkajian kelayakan Penanaman Modal Daerah;
j. Pengawasan, pengendalian dan evaluasikegiatanPenanaman Modal;
k. Pengumpulan, pengolahan, penyediaan dan penyajian data dan informasi
lengkap mengenai Penanaman Modal;
l. Penerimaan, pengkajian dan pemberian rekomendasi atas permohonan
pengajuan kegiatan Penanaman Modal luar pemerintah daerah;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya ;
n. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.
6. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal
Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempunyai uraian tugas sebagai
berikut :
a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPADPMP2TSPsesuai dengan lingkup
kerja;
b. Melaksanakan DPADinas PMP2TSPsesuai dengan lingkup kerja;
c. Melaksanakan kegiatan penyusunan bahan kebijakan pengembangan iklim
Penanaman Modal;
d. Melaksanakan kebijakan pengembangan iklim Penanaman Modal;
e. Mengumpulkan, mengolah, menyediakan dan menyajikan data dan informasi
lengkap mengenai Penanaman Modal;
f. Melaksanakan kegiatan pengkajian potensi, hambatan dan solusi kemudahan
Penanaman Modal di Daerah;
g. Melaksanakan penyusunan rencana umum Penanaman Modal Daerah sesuai
dengan program pembangunan Daerah;
h. Melaksanakan penyusunan rencana strategis Penanaman Modal Daerah sesuai
dengan program pembangunan Daerah;
i. Melaksanakan perumusan dan penetapan pedoman pembinaan
penyelenggaraan kebijkan dan perencanaan pengembangan investasi;
j. Melaksanakan ketetapan Perda tentang Penanaman Modal sesuai standar dan
ketentuan yang berlaku;
k. Melaksanakan, menganalisa dan mengembangkan potensi dan peluang
investasi, serta mengkoordinasikannya dengan pihak-pihak terkait;
l. Melaksanakan penyusunan data statistik dan publikasi penanaman modal;
m. Melaksanakan penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu
dipertimbangkan tertutup;
n. Melaksanakan penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu
dipertimbangkan terbuka dengan persyaratan;
o. Melaksanakan penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu
dipertimbangkan mendapat prioritas tinggi;
p. Melaksanakan penyusunan peta investasi Daerah dan identifikasi potensi
sumber daya Daerah terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan dan sumber
daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi, dan besar;
q. Melaksanakan pengkajian tentang usulan dan pemberian insentif Penanaman
Modal di luar fasilitas fiskal dan non fiskal nasional sesuai dengan kewenangan
Daerah;
r. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan mitra kerja terkait dalam rangka
pengembangan Penanaman Modal;
s. Melakukan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kebijakan pengembangan
iklim Penanaman Modal;
t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penanaman Modal,
sesuai dengan tugasnya; dan
u. Melaporkandan mempertanggungjawabkan tugas dan fungsi Seksi
Pengembangan Iklim Penanaman Modal.
7. Seksi Promosi dan Kerjasama
Seksi Promosi dan Kerjasamamerupakan satuan pelaksana bidang
Pembinaan Penanaman Modal dalam pelaksanaan kegiatan promosi dan kerjasama
bidang Penanaman Modal, yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penanaman
Modal.Seksi Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
pemerintahan daerah di bidang promosi dan kerjasama bidang Penanaman
Modal.Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Promosi dan Kerjasamamempunyai
uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPA Dinas PMP2TSPsesuai dengan
lingkup kerja;
b. Melaksanakan DPA Dinas PMP2TSPsesuai dengan lingkup kerja;
c. Menyusun bahan kebijakan promosi dan kerjasama Penanaman Modal;
d. Melaksanakan fasilitasi kerjasama Penanaman Modal;
e. Mempersiapkan bahan promosi Penanaman Modal;
f. Melaksanakan promosi Penanaman Modal secara mandiri atau bekerjasama
dengan instansi pemerintah/swasta/pihak ketiga;
g. Menyusun pedoman dan tata cara pelayanan Penanaman Modal;
h. Memfasilitasi pelaksanaan kerjasama antar dunia usaha di bidang Penanaman
Modal;
i. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perijinan
dan non perizinan Penanaman Modal;
j. Menyajikan informasi mengenai mekanisme, prosedur dan persyaratan
pelayanan Penanaman Modal;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penanaman Modal,
sesuai dengan fungsinya; danmelaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas Seksi Promosi dan Kerjasama.
8. Bidang Pelayanan TerpaduSatu Pintu
Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan pengawasan kelembagaan, tata kelola, program kerja, pelaksanaan
kegiatan, pelaporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan PTSP. Untuk
melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunanRenstra, RKA, dan DPA Dinas PMP2TSP
sesuailingkup tugasnya;
b. Pelaksanaan DPA Dinas PMP2TSP sesuai lingkup tugasnya;
c. Penyusunan kebijakan teknis bidang PTSP;
d. Pelaksanaankebijakan teknis bidang PTSP;
e. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan;
f. Penyelengaraan pelayan teknis perizinan dan non perizinan;
g. Pembinaanterhadap penyelenggaraan perizinan dan non perizinansecara
mandiri dan/atau bekerjasama dengan SKPD terkait;
h. Pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelayananperizinan dannon
perizinan;
i. Pengoordinasian SKPD terkait dalam rangka pelayanan perizinan dan non
perizinan;
j. Pelaksanaantugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugasdan fungsinya;
k. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsiBidangPelayanan Terpadu Satu Pintu.
9. Seksi Administrasi
Seksi Administrasimerupakan satuan pelaksana Bidang Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dalam kegiatan administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan yang
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu.Seksi Administrasi
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pemerintah daerah di bidang administrasi
pelayanan perizinan dan non perizinan.Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi
Administrasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPADinas PMP2TSPsesuai dengan lingkup
kerja;
b. Melaksanakan DPA DinasPMP2TSPsesuai dengan lingkup kerja;
c. Menyusun kebijakan administrasi bidang PTSP;
d. Melaksanakan kebijakan administrasi bidang PTSP;
e. Menyelenggarakan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan;
f. Melaksanakan pembinaan terhadap penyelenggaraan perizinan dan
melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelayanan perizinan dan
non perizinan pada lingkup administrasi;
g. Mengoordinasikan SKPD terkait dalam rangka pelayanan perizinan dan non
perizinan;
h. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Penanaman Modal,
sesuai dengan tugasnya;
j. dan melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi
Administrasi.
10. Seksi Teknis
Seksi Teknis merupakan satuan pelaksana Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dalam hal penilaian teknis penerbitan izin dan non izin yang dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pelayanan Terpadu Satu Pintu.SeksiTeknis mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
pemerintah daerah di bidang penilaian teknis penerbitan izin dan non izin.Untuk
melaksanakan tugas), Seksi Teknis mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPA sesuai dengan lingkup kerja;
b. Melaksanakan DPA sesuai dengan lingkup kerja;
c. Menyusun kebijakan teknis bidang PTSP;
d. Melaksanakan kebijakan teknis bidang PTSP;
e. Menyelenggarakan pelayanan teknis perizinan dan non perizinan;
f. Melaksanakan pembinaan terhadap penyelenggaraan perizinan dan non
perizinan secara mandiri dan/atau bekerjasama dengan SKPD terkait;
g. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelayanan perizinan dan
non perizinan pada lingkup teknis;
h. Mengkoordinasikan SKPD terkait dalam rangka pelayanan perizinan dan non
perizinan;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penanaman Modal,
sesuai dengan tugasnya; dan
j. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Teknis.
11. Bidang BUMD dan ESDM
Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan pengawasan kelembagaan, tata kelola, program kerja, pelaksanaan
kegiatan, pelaporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan BUMD, energi dan
sumber daya mineral yang menjadi kewenangan daerah.Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang BUMD dan ESDM menyelenggarakan
fungsi:
a. Menyusun bahan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PMP2TSP sesuai lingkup
tugasnya;
b. Pelaksanaan DPA Dinas PMP2TSP sesuai lingkup tugasnya;
c. Penyusunan kebijakanpembinaan BUMD dan pelayanan di bidang energi dan
sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;
d. Pelaksanaan kebijakan pembinaan BUMD dan pelayanan di bidang energi dan
sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;
e. Perumusan, penyusunan dan pembahasan pembentukan BUMD;
f. Pelaksanaan pelayanan di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi
kewenangan Daerah;
g. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perizinan dan non perizinan
di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;
h. Pengumpulan, pengelolaan, penyediaan dan penyajian data dan informasi di
bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;
i. Pelaksanaan kajian dan pemberian rekomendasi kelayakan Penanaman Modal
Daerah;
j. Pelaksanaan fasilitasi rapat umum /luar biasa pemegang saham BUMD;
k. Pelaksanaan penilaian kinerja BUMD;
l. Pelaksanaan pembinaan manajemen BUMD;
m. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama BUMD dengan pihak lain yang saling
menguntungkan;
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas PMP2TSP, sesuai
dengan tugas dan fungsinya ;
o. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang BUMD
dan ESDM.
12. Seksi BUMD
Seksi BUMD mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan pemerintah
daerah di bidang pembinaan BUMD dan ESDM.Untuk melaksanakan tugas, Seksi
BUMD mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan bahan penyusunan bahan Renstra, Renja, RKA dan DPADinas
PMP2TSP sesuai dengan lingkup kerja;
b. Melaksanakan DPA Dinas PMP2TSPsesuai dengan lingkup kerja;
c. Menyusun kebijakan penyelenggaraan pembinaan BUMD;
d. Melaksanakan kegiatan kebijakan penyelenggaraan pembinaan BUMD;
e. Melaksanakan kajian pendirian BUMD;
f. Melakanakan perumusan, penyusunan dan pembahasan pembentukan BUMD;
g. Melaksanakan pembinaan manajemen BUMD;
h. Melaksanakan fasilitasi rapat umum/ rapat luara biasa pemegang saham BUMD;
i. Melaksanakan penilaian kinerja BUMD;
j. Melaksanakan pembinaan manajemen BUMD;
k. Melaksanakan fasilitasi kerjasama BUMD dengan pihak lain yang saling
menguntungkan;
l. Melaksanakan kegiatan kajian permodalan BUMD;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BidangBUMD dan ESDM
sesuai dengan tugasnya.
n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi BUMD.
13. Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM)
Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas melaksanakan
perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang penerbitan izin pemanfaatan
langsung panas bumi dalam daerah.Untuk melaksanakan tugas, Seksi Energi dan
Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPA sesuai dengan lingkup kerja;
b. Melaksanakan DPA sesuai dengan lingkup kerja;
c. Merumuskan kebijakan di bidang ESDM yang menjadi kewenangan Daerah;
d. Memberikan pelayanan ESDM sesuai kewenangan Daerah;
e. Melaksanakan koordinasi dengan pemerintah propinsi dan pusat mengenai
ESDM;
f. Mengawasi pelaksanaan pemberian perizinan dan non perizinan ESDM yang
menjadi kewenangan Daerah;
g. Melaksanakan monitoring dan pelaporan perizinan dan non perizinan ESDM yang
bukan kewenangan Daerah ke Pemerintah Propinsi dan Pusat;
h. Melaksanakanperhitungan potensi bagi hasil pajak atas ESDM;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang BUMD dan
ESDM sesuai dengan tugasnya; dan
j. Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Energi dan
Sumber Daya Mineral.
2.2. Sumber Daya SKPD
Jumlah seluruh pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan sampai bulan Pebruari 2017 sebanyak 26 orang. Selanjutnya khusus utnuk keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN ) diuraikan berdasarkan Golongan, Eselon, Tingkat Pendidikan sebagaimana tabel berikut ini :
Tabel II.1 Jumlah Personil DPMP2TSP menurut Golongan pada tahun 2017
No. Golongan Jumlah (Orang) Keterangan
1 IV 2
2 III 14
3 II 10
Tabel II.2 Jumlah Personil DPMP2TSP menurut Eselon pada tahun 2017
‘No. Eselon Jumlah (Orang) Keterangan
1 II 1
2 III 4
3 IV -
4 Staf 21
Tabel II.3 Jumlah Personil DPMP2TSP menurut Tingkat Pendidikan pada tahun 2017
No. Tingkat Pendidikan
Normal Jumlah (Orang) Keterangan
1 S2 3
2 S1 12
3 D3 5
4 SMA 6
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Kondisi kinerja pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu dapat dilihat dari tabel berikut
NO PENERBITAN IZIN
MASA
BERLA
KU IZIN
(THN)
THN
2012
THN
2013
THN
2014
THN
2015
THN
2016
JLH IZIN
YANG
TERBIT
S.D THN
2016
1 Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) 2 371 361 364 559 524 2179
2 Surat izin Tempat Usaha
Perdagangan (SIUP) 5 138 186 181 214 254 973
3 Izin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK) 3 55 86 57 47 77 322
4 Surat izin Toko Obat
(SITOB) 5 5 7 7 5 8 32
5 Izin Usaha Industri (IUI) 5 1 3 2 - 4 10
6
Izin Penyelenggaraan
Pendidikan Sekolah
Swasta (IPPSS)
5 1 2 3 139 27 172
7
Izin Penyelenggaraan
Kegiatan Hiburan dan
Rekreasi (IPHIR)
- 1 0 3 4 5 13
8 Pendidikan Non Formal
dan Informal (PNFI) 5 3 2 3 - 4 12
19 Klinik 1 1
20 Optik 2 2
21 Izin Praktek Perorangan
Dokter Gigi 3 3
22 Izin Praktik Fisioterapis - - - - - - -
23 Izin Praktik Dokter
Spesialis - - - - - - -
24 Balai Pengobatan
Swasta - - - - - - -
25 Pengobatan Tradisional - - - - - - -
26 Praktik Berkelompok
Dokter Umum - - - - - - -
27 Praktik Berkelompok
Dokter Spesialis - - - - - - -
28 Praktik Berkelompok
Dokter Gigi Spesialis - - - - - - -
29 Praktik Perorangan
Dokter Gigi Spesialis - - - - - - -
30
Izin Kursus Keterampilan
Pelatihan Aneka
Kejuruan( Menjahit, tata
rias, elektronik)
- - - - - - -
31
Izin Kursus Keterampilan
Pelatihan Konstruksi (
Furniture/Mobileir)
- - - - - - -
32 Izin Tempat Penjualan
Minuman Beralkohol - - - - - - -
33
Izin Kursus Keterampilan
Pelatihan Konstruksi (
Furniture/Mobileir)
- - - - - - -
Jumlah 875 911 800 1209 1219 5014
9 Izin Usaha Gudang (IUG) 5 2 2 2 5 5 16
10 Izin Pendidikan Mata
Pelajaran (IPMP) 5 2 0 0 - - 2
11 Izin Pemasangan
Reklame (IPR) 1 1 13 7 11 7 39
12 Surat Izin Praktik Bidan
(SPIB) 5 0 0 3 13 4 20
13 Surat Izin Praktek Dokter
(SIPD) 5 0 0 7 1 1 9
14 Surat Izin Apotik (SIA) 5 0 0 1 3 1 5
15 Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) 3 291 245 159 203 290 1188
16 Tanda Daftar Industri
(TDI) 5 4 4 1 - - 9
17 Izin Usaha Toko Modern
(IUTM)
2 - 2
18 Izin Tempat Penjualan
3 2 5
2.3.1 Maklumat Pelayanan
2.3.2 Moto Pelayanan
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu mempunyai moto
pelayanan Mudah, Cepat, Transparan dan Terjangkau.
2.3.3 Capaian Indeks Kepuasaan Masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 tentang pelayanan publik, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Kepada
Masyarakat, Keputusan Menteri Pembangunan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik serta
Keputusan Men.PAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat. IKM merupakan sebuah langkah nyata untuk mewujudkan
good governance dalam mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik. IKM
dilaksanakan melalui evaluasi kinerja pelayanan publik berdasarkan pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan
kebutuhannya.
MAKLUMAT PELAYANAN
DENGAN INI KAMI AKAN MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR
PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SECARA CEPAT, MUDAH DAN
TRANSPARAN SESUAI DENGAN PROSEDUR TETAP YANG TELAH DITETAPKAN
DAN APABILA TIDAK MENEPATI JANJI INI, KAMI SIAP MENERIMA SANKSI
SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU
BAB III
ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Dalam melakukan pelayanan SKPD pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu tak lepas dari berbagai permasalahan pelayanan dimana hal
ini kerap kali menjadi penghambat pencapaian target kinerja SKPD. Adapun permasalahan
yang dialami dalam peyananan SKPD adalah sebagai berikut :
1. Masih rendahnya kesadaran atau tingkat kepatuhan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban menyampaikan menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal
(LKPM);
2. Kepedulian Masyarakat dalam hal administrasi hak dan kewajiban dalam
pengurusan PBB dan NPWP masih rendah
3. Aksebilitas merupakan salah satu kendala untuk masyarakat yang jauh dari Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ;
4. Terbatasnya Sumberdaya Aparatur/tenaga operasional dalam Bidang Penanaman
Modal, Pelayanan Perizinan serta Sistem Informasi dan Pengaduan;
5. Sarana dan prasarana pendukung yang masih perlu dibenahi, terutama sarana
pendukung pelayanan perizinan online;
6. Surat kepemilikan tanah milik masyarakat belum memiliki kekuatan hokum tetap
(sertifikat);
7. Adanya Perubahan Nomenklatur dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu menjadi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu;
8. Bertambah jumlah pelimpahan kewenangan terkait Perizinan dan Non Perizinan dari
33 menjadi 112;
9. Belum optimalnya sarana dan prasarana serta daya dukung dalam
penyelenggaraan pelayanan Perizinan Terpadu;
10. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengurus perizinan yang
diakibatkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang keberadaan PPTSP;
11. Belum adanya pemanfaatan Sistem Informasi dan Perizinan Informasi dan Perizinan
Investasi secara Elektronik (SPIPISE ) dan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu ( SIM-PPTSP);
12. Terbatasnya Sumberdaya Aparatur/tenaga operasional dalam Bidang Penanaman
Modal, Pelayanan Perizinan serta Sistem Informasi dan Pengaduan;
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Humbang
Hasundutan Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati
dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan yang dituangkan dalam strategi pembangunan
jangka menengah daerah berupa kebijakan dan program pembangunan, disertai rencana
kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJM
Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan berpedoman pada RPJP Daerah Kabupaten
Humbang Hasundutan Tahun 2005 – 2025. Kajian arah kebijakan pembangunan jangka
panjang daerah berupa tahapan pembangunan berdasarkan skala prioritas atau proses
pembangunan sebagai acuan dalam penyusunan RPJMD ditujukan untuk mengetahui arah
kebijakan pembangunan jangka panjang daerah dan relevansinya dengan rencana jangka
menengah daerah yang akan disusun.
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan. Keadaan yang diinginkan tersebut akan diwujudkan melalui berbagai usaha
pembangunan daerah yang terencana, terarah dan berkelanjutan selama kurun waktu
tertentu (panjang atau menengah) dengan melibatkan pihak masyarakat, swasta dan
pemerintah. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Humbang
Hasundutan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2021; bahwa Visi Kabupaten
Humbang Hasundutan adalah “MEWUJUDKAN HUMBANG HASUNDUTAN YANG
HEBAT DAN BERMENTALITAS UNGGUL”
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi
diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders)
dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi
pemerintah. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Pernyataan misi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan
Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2021 bahwa Misi Kabupaten Humbang
Hasundutan adalah:
1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baru
4. Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan
5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan pengembangan wilayah
Secara umum tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu terkait dengan pencapaian visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Namun secara khusus, tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu berkontribusi langsung dalam mendukung pencapaian misi ke-4
Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu:
“Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan”
Tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah di sektor penanaman modal
dan pelayanan perizinan yang ingin dicapai oleh Kabupaten Humbang Hasundutan yang
dikaitkan dengan visi dan misi ke-4 pembangunan jangka menengah Kabupaten Humbang
Hasundutan Tahun 2016-2021 tersebut adalah sebagai berikut :
Tujuan 1 : Meningkatkan Iklim Investasi yang Kondusif
Sasaran : Meningkatnya Jumlah Investasi Penanaman Modal di Kabupaten Humbang Hasundutan
Tujuan 2 : Meningkatkan Manfaat Sumber Daya Alam
Sasaran : Meningkatnya manfaat sumber daya alam
Tujuan 3 : Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan yang baik dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
Sasaran : Meningkatnya kwalitas pelayanan perizinan dan non perizinan
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi
Faktor penghambat dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ditinjau dari sassaran jangka menengah
Renstra K/L adalah sebagai berikut:
a. Belum terciptanya dukungan iklim investasi;
b. Belum tersedianya kajian potensi sumber daya yang terkait dengan investasi;
c. Belum tersedianya informasi serta promosi potensi ekonomi dan penanaman
modal yang akurat melalui teknologi IT;
d. Kenyamanan dan kepastian hukum berinvestasi belum optimal;
e. Terbatasnya Sumberdaya Aparatur/tenaga operasional dalam Bidang
Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan serta Sistem Informasi dan Pengaduan;
f. Belum tersedianya data dan informasi mengenai potensi investasi di Kabupaten
Humbang Hasundutan terutama tentang kajian-kajian teknis;
g. Belum optimalnya sarana dan prasarana serta daya dukung dalam
penyelenggaraan pelayanan Perizinan Terpadu;
h. Belum optimalnya dukungan investasi teknis dalam Koordinasi Pengelolaan Izin
Perizinan, dikarenakan Tim Pengelolka Perizinan/Tim Teknis masih lintas
SKPD,sehingga menyulitkan koordinasi dan sinkronisasi dalam pelayanan
administrasi perizinan;
i. Belum adanya pemanfaatan Sistem Informasi dan Perizinan Informasi dan
Perizinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE ) dan Sistem Informasi
Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ( SIM-PPTSP);
j. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Urusan Penanaman Modal
belum terealisasi 100%;
k. Adanya kegiatan Usaha pertambangan yang merusak lingkungan;
l. Kurangnya kualitas dan kuantitas ASN dalam pengawasan pertambangan;
m. Kurangnya Data Faktual tentang potensi bahan tambang di Kabupaten Humbang
Hasundutan, sehingga penzonasian Wilayah Usaha Pertambangan masih
bersifat tentative;
n. Menurunya debit air sungai terutama di musim kemarau untuk keberlanjutan
PLTM/PLTA akibat penebangan hutan (Fluktuasi debit air yang ekstrim pada
akhir-akhir ini, dimana pada saat musim hujan sering terjadi over flood dan pada
saat musim kemarau sumber air/ sungai bisa sangat kondisi kritis ketersediaan
airnya. Hal ini mengindikasikan telah terjadi kerusakan cathment areal);
o. Masih adanya desa yang belum teraliri listrik PLN
p. Meningkatnya kegiatan penambangan di Kawasan Hutan dan di Daerah Airan
Sungai (DAS) yang di klaim masyarakat sebagai lahannya;
q. Masih banyaknya energi listrik , energi baru terbarukan (PLTM/PLTM) yang
belum di kembangkan;
r. Masih adanya desa/dusun kesulitan air bersih;
s. Kurang tertatanya secara terintegrasi pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan (JTR, JTM,JTT).
3.3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Arah kebijakan dan strategi nasional di bidang penanaman modal dituangkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pada agenda
pembangunan nasional nomor 6 (enam), “Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya
Saing di Pasar Internasional”, dengan sub agenda prioritas “Penguatan Investasi”. Sasaran
yang hendak dicapai dalam rangka “Penguatan Investasi” untuk lima tahun ke depan
adalah:
1. Menurunnya waktu pemrosesan perizinan investasi nasional di pusat dan di
daerah menjadi maksimal 15 hari per jenis perizinan pada tahun 2019.
2. Menurunnya waktu dan jumlah prosedur untuk memulai usaha (starting a
business) menjadi 7 hari dan menjadi 5 prosedur pada tahun 2019, sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan peringkat Indonesia pada Ease of Doing
Business (EODB).
3. Meningkatnya pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) menjadi sebesar 12,1% pada tahun 2019.
4. Meningkatnya investasi PMA dan PMDN menjadi Rp 933 triliun pada tahu 3.3.2.
Arah Strategi dan Kebijakan SKPD Provinsi
Penguatan investasi ditempuh melalui dua pilar kebijakan yaitu pertama adalah
peningkatan iklim investasi dan iklim usaha untuk meningkatkan efisiensi proses perizinan
bisnis; dan kedua adalah peningkatan investasi yang inklusif terutama dari investor
domestik. Kedua pilar kebijakan ini akan dilakukan secara terintegrasi baik di tingkat pusat
maupun di daerah.
a. Peningkatan Iklim Investasi Dan Iklim Usaha
Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi proses perizinan,
meningkatkan kepastian berinvestasi dan berusaha di Indonesia, serta
mendorong persaingan usaha yang lebih sehat dan berkeadilan.
b. Peningkatan Investasi Yang Inklusif Terutama Dari Investor Domestik
Kebijakan ini ditujukan untuk mengembangkan dan memperkuat investasi di
sektor riil, terutama PMDN, yang dapat mendorong pengembangan investasi dan
usaha di Indonesia secara inklusif dan berkeadilan terutama pada sektor
produktif yang mengutamakan sumber daya lokal.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis(KLHS)
1. Ketataruangan dan Kawasan
Berdasarkan Rencana Tata ruang wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan,
kondisi eksisting pemaanfaatan lahan di kabupaten Humbang Hasundutan
sebagai berikut :
a) Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah dataran tinggi
yang mempunyai ketinggian bervariasi antara 330-2.075 Meter diatas
permukaan laut, dengan perincian :
Datar = 278,75 Km2 (0 s/d 2 %)
Landai = 491,63 Km2 (2 s/d 15 %)
Miring = 1.066,50 Km2 (15 s/d 40 %)
Terjal = 665,82 Km2 (40 s/d 44 %)
b) Suhu udara berkisar : 170 C - 290 C.
c) Curah hujan rata – rata : 228,76 mm/tahun
Potensi pengembangan wilayah dilihat dari unsur-unsur potensi geografis, penduduk,
ekonomi wilayah, sektor andalan, sektor pendukung, sektor investasi, keuangan dan
pembiayaan serta sektor transportasi didekati dengan kebijakan perwilayahan. Kebijakan
perwilayahan didasarkan atas efektivitas pembangunan di seluruh daerah ini dan untuk
menyelaraskan pembangunan berbagai sektor andalan yang akan dikembangkan di
masing-masing wilayah kecamatan agar pengembangannya tidak tumpang tindih satu
sama lain, sehingga potensi yang dimiliki masing-masing kecamatan dapat dikembangkan
secara optimal dan terintegrasi. Pengembangan potensi secara spasial dilakukan melalui
kebijakan pengembangan kawasan strategis kabupaten yang mengacu pada Rencana Tata
Ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Humbang Hasundutan,
dimana kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan secara
kewilayahan diarahkan menjadi 4 (empat) pusat pelayanan, yaitu:
a. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLP), mencakup kawasan yang berada di
Kecamatan Lintongnihuta;
b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), mencakup perkotaan Doloksanggul;
c. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), mencakup Kecamatan Lintongnihuta,
Pakkat, Parlilitan dan Desa Bakkara;
d. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) mencakup pusat permukiman
Kecamatan Paranginan, Pollung, Onanganjang, Sijampolang dan
Tarabintang;
e. Pusat Kawasan Startegis Nasional (PKSN), meliputi Kawasan Danau Toba
dan sekitarnya.
Rencana Pengembangan Kawasan di Kabupaten Humbang Hasundutan
No.
Rencana
Pengembangan
Kawasan
Uraian
I. KAWASAN LINDUNG:
1. Kawasan Hutan
Lindung
Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur
tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi dan meme-
lihara kesuburan tanah. Kawasan ini mencakup Kawasan
Hutan Lindung Batang Toru.
2. Kawasan Perlindungan
Setempat
Kawasan yang berfungsi untuk menjaga fungsi utama su-
ngai, waduk dan mata air. Kawasan ini mencakup daerah di
pinggiran Danau Toba, Kecamatan Baktiraja dan kawasan
sempadan sungai meliputi sungai Aek Sulpi, sungai Aek
Silang, Sungai Aek Sirahar, dan sungai Aek Situmohap.
3. Kawasan Suaka Alam,
Pelestarian Alam dan
Cagar Budaya
Kawasan yang berfungsi menjaga keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa yang tipe ekosistemnya masih kondisi
alami (belum diganggu manusia). Kawasan ini berada di
Kecamatan Paranginan seluas 85,94 Ha.
4. Kawasan Lindung
Geologi
Kawasan yang memiliki gejala geologi, yang meliputi ka-
wasan rawan bencana alam geologi. Kawasan Lindung
Geologiadalah lahan-lahan terjal sekeliling Danau
Toba(Kecamatan Baktiraja) bukit-bukit terjal di Kecamatan
Onan Ganjang, Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang serta
daerah Doloksanggul yang dilalui jalur patahan Semangko
dan Renun.
II. KAWASAN BUDIDAYA:
1. Kawasan Peruntukan
Hutan Produksi
Kawasan yang berfungsi sebagai hutan yang mempunyai
fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Kawasan ini men-
cakup hutan produksi yang terdapat di Kabupaten Humbang
Hasundutan seluas 48.926,29 Ha yang terdiri dari Hutan
Produksi Tetap (HP) seluas 40.512,24 Ha terdapat di
Kecamatan Pollung, Parlilitan, Lintongnihuta, Doloksanggul
dan Sijamapolang.
2. Kawasan Peruntukan
Pertanian
Kawasan yang berfungsi untuk kegiatan pertanian yang
meliputi kawasan pertanian lahan basah untuk pengem-
bangan tanaman pangan seluas 14.151 Ha; kawasan perta-
nian lahan kering seluas 85.394,84 Ha; kawasan tanaman
tahunan/perkebunan meliputi Kecamatan Paranginan,
Baktiraja, Lintongnihuta, Doloksanggul, Pollung, Onan
Ganjang, Sijamapolang, Pakkat sebagian, Parlilitan
sebagian dan Tarabintang, pada wilayah komoditas
tanaman kopi, kemenyan, cengkeh, kemiri, karet, kakao,
dan sawir merupakan tanaman unggulan; kawasan
pengembangan budidaya perikanan di Kecamatan Pakkat,
Onan Ganjang,Doloksanggul dan Pollung sebagai sentra
perikanan air tawar, Kecamatan Lintongnihuta, Paranginan,
Parlilitan, Tarabintang dan Baktiraja sebagai sentra
No.
Rencana
Pengembangan
Kawasan
Uraian
perikanan mina padi, Kecamatan Baktiraja sebagai sentra
perikanan keramba jaring apung, Kecamatan Parlilitan
khususnya Desa Pusuk I sebagai sentra pembenihan ikan,
seluruh aliran sungai sebagai tempat pengusahaan ikan air
tawar; dan kawasan pengembangan peternakan ternak
kecil di Kecamatan Pakkat, Onan Ganjang, Sijamapolang
dan Baktiraja sebagai sentra peternakan kerbau;
Kecamatan Onan Ganjang, Paranginan, Doloksanggul
sebagai sentra peternakan kuda, Kecamatan Sijamapolang
dan Doloksanggul sebagai sentra peternakan kuda,
Kecamatan Pakkat dan Tarabintang sebagai sentra
peternakan kambing, Kecamatan Sijamapolang,
Paranginan, Doloksanggul, Pollung dan Tarabintang potensi
sebagai sentra peternakan ayam buras, Kecamatan Onan
Ganjang, Sijamapolang, Lintongnihuta, Doloksanggul,
Parlilitan dan Tarabintang sebagai sentra ayam buras,
Kecamatan Pakkat, Pollung, Parlilitan dan Baktiraja sebagai
sentra peternakan itik.
3. Kawasan Peruntukan
Pertambangan
Sebahagian besar potensi bahan tambang di Kabupaten
Humbang Hasundutan merupakan jenis tambang yang
dapat berpotensi untuk pemasok bahan baku industri
pengolahan bahan bangunan (batako, pozolan/semen,
calcium carbonate (cat), kalsit, trass dan sebagainya.
Namun pemanfaatan bahan tambang tersebut masih sangat
terbatas. Disamping itu terdapat juga potensi biji emas yang
berpotensi untuk dikembangkan menjadi industri kerajinan
(logam) walaupun tingkat kuantitas dan kualitas dari biji
emas tersebut belum diketahui secara pasti.
Secara spasial, potensi jenis bahan tambang yang terdapat
di Kabupaten Humbang Hasundutan antara lain : Gambut di
Kecamatan Lintongnihuta, Doloksanggul dan Pollung.
Potensi lahan gambut ini dapat dikembangkan menjadi
pemanfaatan lahan perkebunan dan sebagai bahan
bakar/listrik sebagai alternatif sumber daya energi lokal
masyarakat. Bahan batako, trass, batu gamping, kalsit
berada di Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan
Doloksanggul. Guano berada di Kecamatan Pakkat dan
Parlilitan. Batu kapur di Kecamatan Onan Ganjang dan biji
emas di Kecamatan Pakkat dan Tarabintang.
4. Kawasan Peruntukan
Industri
Potensi dan kondisi industri yang sedang berkembang di
Kabupaten Humbang Hasundutan adalah industri yang
terkait dengan pertanian seperti pengolahan hasil pertanian
dan pembuatan alat-alat pertanian, industri kebutuhan
masyarakat seperti sandang, pangan dan bahan bangunan,
industri yang ada kaitannya dengan bahan tambang seperti
bahan baku emas dan lain-lain serta industri yang
menghasilkan bahan kebutuhan sehari-hari. Dalam tahap
pembangunan awal industri yang dikembangkan adalah
industri kecil, industri kerajinan dan industri rumah tangga.
No.
Rencana
Pengembangan
Kawasan
Uraian
Potensi industri bahan baku makanan dan minuman
(pengolahan kopi bubuk dan pengupasan, pembuatan tahu,
tempe, kerupuk ubi dan pembuatan gula tebu) berada di
Kecamatan Lintongnihuta, Onan Ganjang, Doloksanggul,
Pollung, Parlilitan, dan Baktraja. Industri pengembangan
kain tradisional (kain adat) berada diseluruh kecamatan.
Industri kerajinan perhiasan dan industri kerajinan seperti
anyaman rotan, purun, bambu, ijuk dan sebagainya berada
di seluruh kecamatan.
5. Kawasan Peruntukan
Pariwisata
Potensi kepariwisataan yang dimiliki Kabupaten Humbang
Hasundutan adalah keindahan dan daya tarik panorama
alam seperti kawasan Danau Toba serta budaya dan
sejarah seperti pusat Kerajaan Batak (Istana
Sisingamangaraja). Dalam upaya pengembangan
kepariwisataan maka perlu mengembangkan objek-objek
wisata yang ada seperti wisata alam, wisata budaya dan
wisata sejarah. Kawasan Danau Toba pada Wilayah
Kabupaten Humbang Hasundutan terdapat di Kawasan
Strategis skala Kabupaten yakni zona wisata
Doloksanggul-Lintongnihuta-Bakkara (Doliba) yang
direkomendasikan sebagai zona wisata yang potensial.
Selain itu Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki
keindahan dan daya tarik alam yang cukup bagus di
berbagai lokasi yang potensial sebagai objek wisata, maka
lokasi-lokasi tersebut juga perlu dikembangkan yang
diintegrasikan dengan lokasi-lokasi lain sebagai objek
wisata, baik wisata alam, wisata budaya maupun wisata
sejarah.
6. Kawasan Peruntukan
Permukiman
Kebutuhan pengembangan perumahan didasarkan kepada
backlog kebutuhan rumah,pertumbuhan kebutuhan dari
pertambahan penduduk,peningkatan kualitas permukiman
yang meliputi perbaikan perumahan yang bertempat tinggal
di bantaran sungai dan permukiman kumuh. Rencana
kebutuhan rumah untuk perkotaan maupun perdesaan
antara lain untuk permukiman perkotaan seluas 715 Ha
dan permukiman desa seluas 2.978 Ha berada di seluruh
kecamatan.
III. KAWASAN STRATEGIS:
1. Kawasan Strategis dari
Sudut Kepentingan
Pertumbuhan Ekonomi
Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut ekonomi
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
yang merupakan aglomerasi dari berbagai kegiatan ekono-
mi yang meliputi Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit
Barisan di Kabupaten Humbang Hasundutan.
2. Kawasan Strategis dari
Sudut Kepentingan
Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut ekonomi
yang berpengaruh terhadap fungsi dan daya dukung ling
No.
Rencana
Pengembangan
Kawasan
Uraian
Fungsi dan Daya Du-
kung Lingkungan
kungan yang meliputi Kawasan Suaka Margasatwa Dolok
Saut, Kawasan Alam Sijaba Huta Ginjang dan Kawasan
Hutan Lindung Batang Toru.
3. Kawasan Strategis dari
Sudut Kepentingan
Sosial Budaya.
Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut
kepentingan sosial budaya, yang mencakup Kawasan pusat
kerajaan dan batak dengan penekanan sosial budaya.
4. Kawasan Strategis dari
Sudut Kepentingan
Pendayagunaan
Sumberdaya Alam
dan/atau Teknologi
Tinggi
Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut
pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi
tinggi, yang mencakup Kawasan Sebaran Potensi Bahan
Tambang dengan penekanan sumberdaya alam dan/atau
teknologi tinggi; Kawasan Sebaran Potensi Bahan Tambang
dan Kawasan Sebaran Potensi Tenaga Air dengan
penekanan sumber daya alam.
Sumber : Rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2011-2031
2. Faktor penghambat
a) Belum optimalnya fungsi kawasan dalam rencana tata ruang wilayah
meliputi kawasan strategis, kawasan cepat tumbuh, kawasan tertinggal,
kawasan danau toba, kawasan perbatasan dan sebagai kawasan
pendidikan, parawisata dan budidaya pertanian serta kegiatan
pendukungnya.
b) Rencana Penata ruang kawasan kewilayahan kabupaten Humbang
Hasundutan masih belum optimal, hal ini terkait dengan belum adanya
tata guna lahan yang terintegrasi dan sinergis dengan pembangunan yang
diprioritaskan sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan lingkungan
yang ada dan belum optimalnya fungsi kawasan dan tata ruang wilayah.
c) Masih belum memadainya sarana dan prasarana dasar yang belum
mendukung percepatan pembangunan (jalan, jembatan, terminal, irigasi
3. Faktor Pendorong
a) Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai pusat kegiatan parawisata
dapat diartikan bahwa kedepan kabupaten Humbang Hasundutan akan
menjadikan parawisata sebagai sektor pendukung bagi peningkatan
perekonomian didaerah . Serta Mengoptimalkan sumbedaya alam dan
budaya sebagai destinasi parawisata, melalui pengembangan objek dan
daya tarik wisata, promosi dan pemasaran.
b) Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai kawasan agroindustri dan
fungsi kawasan parawisata serta mempunyai sumberdaya alam yang
berlimpah di harapkan dapat menunjang perekonomian daerah untuk itu
perlu adanya penetapan tata kawasan dan penguatan ruang kawasan
pedesaan.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Isu-isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang
signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak,
berjangka panjang dan menentukan tujuan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dimasa
yang akan datang. Isu-isu strategis Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu diantaranya:
1. Belum terciptanya dukungan iklim investasi;
2. Belum tersedianya kajian potensi sumber daya yang terkait dengan investasi;
3. Perlunya informasi serta promosi potensi ekonomi dan penanaman modal yang
akurat melalui Pameran dan teknologi IT;
4. Kenyamanan dan kepastian hukum berinvestasi belum optimal;
5. Kurang tertatanya secara terintegrasi pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan (JTR, JTM,JTT);
6. Masih banyaknya energi baru (PLTA/PLTM) yang belum dikembangkan;
7. Belum terbentuknya BUMD ( Perumda dan Perseroda) di Kabupaten Humbang
Hasundutan;
8. Masih kurangnya pengawasan penambangan batuan bukan logam sesuai
kewenangan di daerah Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan;
9. Aplikasi E-Perizinan masih dalam Pembangunan dan pengembangan;
10. Kwalitas dan kwantitas aparat pelayanan publik belum optimal;
11. Sosialisasi dan publikasi perizinan dan non perizinan belum optimal.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan
Penetapan tujuan organisasi pada umumnya didasarkan pada faktor – faktor kunci
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan Visi dan Misi, karena dengan mengetahui
faktor – faktor kunci keberhasilan berarti organisasi tersebut telah mengetahui kekuatan
untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.
Merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan merupakan hasil
akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahun serta harus konsisten dengan tugas dan fungsinya secara kolektif untuk
menggambarkan arah strategi organisasi dan perbaikan – perbaikan yang ingin diciptakan.
Dalam rangka pencapaian misi ” Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi
kerakyatan “, maka tujuan pembangunan yang ditetapkan adalah :
1. Meningkatkan Iklin Investasi yang kondusif;
2. Meningkatkan manfaat sumber daya alam;
3. Meningkatkan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang baik dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang. Perumusan sasaran
harus memenuhi kriteria ”SMART”, yaitu Specific (khusus), Measureable (terukur),
attainable (dapat dicapai), Realistic (nyata) dan Time bound (tepat waktu). Dengan
memperhatikan Visi, Misi, dan Strategi Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, serta
memperhatikan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang,
maka berdasarkan tugas pokok dan fungsinya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu, dirumuskan visi sebagai berikut :
Adapun sasaran yang ingin dicapai melalui Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu tahun 2016 – 2021
adalah:
1. Meningkatnya iklim investasi yang kondusif;
2. Meningkatnya manfaat sumber daya alam;
3. Meningkatnya kwalitas pelayanan perizinan dan non perizinan.
Dengan indikator sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu kabupaten Humbang Hasundutan adalah :
1. Jumlah Investasi dari berbagai sektor (sektor pariwisata, pertanian dan industri) ;
2. Jumlah Investasi PLTA/PLTMH yang beroperasi;
3. Jumlah Izin dan Non Perizinan yang diterbitkan;
Kesesuaian Visi, Misi RPJMD dengan Tujuan dan Sasaran Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu menentukan efektivitas pelaksanaan program
dan kegiatan sesuai dengan amanat pembangunan yang tertuang dalam visi misi Bupati
terpilih. Adapun konsistensi tersebut dapat dijabarkan dalam matriks berikut:
Tabel 4 . Konsistensi Visi, Misi RPJMD dengan Tujuan dan Sasaran PD
No
VISI : Mewujudkan Humbang Hasundutan Yang Hebat Dan Bermentalitas Unggul
Misi Tujuan OPD Sasaran
OPD
Indikator
Sasaran
Target Kinerja Tahun-
2017 2018 2019 2020 2021
4 Meningkatkan
kedaulatan pangan
dan ekonomi
kerakyatan
Meningkatkan
Iklim Investasi
yang kondusif
Meningkatnya
Iklin Investasi
yang kondusif
PLTA/PLTMH :
Persentase
Potensi
Sumber Daya
Air yang
dimanfaatkan
untuk sumber
energi 20.60 26.40 39.83 57.08
75.70
4.2. Strategi dan Kebijakan
Strategi merupakan serangkaian upaya yang berisikan gambaran proses
pencapaian sasaran strategis. Penyusunan Strategi dalam upaya mencapai tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai hendaknya didahului dengan identifikasi faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program kegiatan yakni dari lingkungan
internal dan eksternal OPD. Penentuan alternatif strategi pencapaian dari setiap
indikator sasaran adalah dengan terlebih dahulu melakukan analisis SWOT (strength,
weakness, opportunity dan threats).
Analisis SWOT merupakan jenis analisis yang digunakan untuk memaksimalkan
kekuatan dan peluang, namun pada saat bersamaan dapat meminimumkan kelemahan
dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis (strategi dan kebijakan)
dikaitkan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran.
Berdasarkan analisis SWOT dengan faktor internal maupun eksternal yang sudah
diidentifikasi Kekuatan/Strength, kelemahan/Weakness, Kesempatan/ Opportunisties
dan Ancaman/Threats), maka sasaran strategi yang akan dicapai adalah sebagai
berikut :
1. Strategi S – O yaitu strategi yang menggunakan Kekuatan untuk meraih
Peluang
2. Strategi W – O yaitu strategi yang menekan Kelemahan untuk meraih Peluang
3. Strategi S – T yaitu strategi yang menggunakan Kekuatan untuk mengahadapi
Ancaman
4. Strategi W - T, yaitu strategi yang menekan Kelemahan untuk menghadapi
Ancaman
Berdasarkan interaksi pemetaan faktor-faktor internal dan eksternal dengan
mengacu pada kata kunci tersebut, maka dapat dituangkan dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel 5.Hasil Analisis SWOT Lingkungan Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang
Hasundutan
Internal
Eksternal
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)
1. Adanya Organisasi Dinas PMP2TSP
2. Terpenuhinya Kebutuhan dasar
Administrasi Perkantoran
3. Komitmen pimpinan yang tinggi.
4. Adanya dukungan dana.
5. Tersedianya akses informasi ke provinsi
dan pusat
1. Belum terciptanya dukungan iklim
investasi
2. Belum tersedianya kajian potensi
sumber daya yang terkait dengan
investasi;
3. Sarana / prasarana pendukung masih
rendah;
4. Manajemen internal OPD masih lemah.
5. Terbatasnya sumber daya aparatur/
tenaga operasional dalam bidang
penananamn modal, pelayanan
perizinan, sitem informasi dan
pengaduan
Peluang (Opportunity) Strategi –SO Strategi (WO)
1. Potensi SDA yang cukup luas untuk
pengembangan PLTA/PLTMH.
2. Semakin tingginya permintaan akan
energy Listrik.
3. Respon pengusaha dalam pengurusan
izin cukup baik.
1. Mengoptimalkan semua sumber daya
yang ada serta kondisi positif yang
terjalin secara vertikal maupun horizontal
untuk pengembangan Investasi
Penanaman Modal di Kabupaten
Humbang Hasundutan;
1. Mengembangkan program untuk
mendukung iklim investasi yang baik;
2. Menetapkan zona-zona potensi sumber
daya alam yang terkait dengan investasi;
3. Meningkatkan Manajeman Interlan OPD;
4. Meningkatkan kualitas ASN melalui
4. Meningkatnya Peluang Investasi
5. Program Pengurusan Izin melalui sitem
OSS cukup direspon dengan baik.
2. Meningkatkan Proses Pelayanan
Perizinan dan Non Perizinan
pendidikan dan pelatihan.
Ancaman (Threats) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. Kenyamanan dan kepastian hukum
berinvestasi belum optimal;
2. Lemahnya dukungan permodalan bagi
Pengusaha menengah/kecil;
3. Menurunnya debit air pada musim
kemarau sehingga berdampak buruk
bagai PLTA.
1. Mendatangkan Investor;
2. Melakukan promosi investasi dalam
negeri
3. Menetapkan SOP/SP .
1. Meningkatkan daya saing Investasi;
2. Menyelenggarakan temu usaha anatar
pemerintah dan pelaku usasha;
3. Menginventarisasi Kegiatan Penanaman
Modal.
TABEL TC-27. RENCANA PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAANNYA
TAHUN 2016 - 2021
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
SASARAN INDIKATOR SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL TAHUN
2016
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TAHUN 2021 SKPD PENANGGUNG JAWAB
Lokasi
2017 2018 2019 2020 2021
TOLOK UKUR
SATUAN TARGET PAGU
(Rp. 000)
TARGET PAGU
(Rp. 000)
TARGET PAGU
(Rp. 000)
TARGET PAGU
(Rp. 000)
TARGET PAGU
(Rp. 000)
TARGET PAGU
(Rp. 000)
TARGET PAGU
(Rp. 000)
2 3 4 5 6 7 8 9 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu
Persentase Nilai Capaian Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu
Meningkatnya akuntabilitas kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu
Persentase Capaian Pelayanan Internal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Angka Indeks Kepuasan Aparatur Terhadap Pelayanan Administrasi Perkantoran (%)
603,087,316.00
465,099,850.00
597,610,000.00
657,371,000.00
723,108,100.00
795,418,910.00
3,841,695,176.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan Listrik
Jumlah Jenis jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik yang terpenuhi (jasa)
Jasa
2
73,440,000.00
2
60,960,000.00
3
67,056,000.00
3
73,761,600.00
3
81,137,760.00
3
89,251,536.00
14
445,606,896.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyedian Jasa Administrasi Keuangan
Jumlah dokumen pelaporan yang tersusun sesuai SAP (dokumen)
dokumen
-
- 5
15,000,000.0
0 5
16,500,000.0
0 5
18,150,000.0
0 5
19,965,000.0
0 20
69,615,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Jumlah jenis penyediaan jasa kebersihan kantor yang terpenuhi
item 9
9,621,500.00
12
15,000,000.00
14
16,500,000.00
18
18,150,000.00
22
19,965,000.00
24
21,961,500.00
90
101,198,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Jumlah alat tulis kantor yang terpenuhi (item)
item 50
41,219,500.00
55
35,000,000.00
60
93,000,000.00
67
102,300,000.00
75
112,530,000.00
80
123,783,000.00
337
507,832,500.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaaan
Jumlah barang dan cetakan penggandaan yang tersedia sesuai kebutuhan
item 90
61,750,000.00
25
24,999,850.00
70
44,000,000.00
80
48,400,000.00
12
53,240,000.00
12
58,564,000.00
199
290,953,850.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Jumlah komponen isntalasi listrik yang tersedia sesuai kebutuhan
unit 6
3,250,000.0
0 8
4,000,000.00
12
4,400,000.00 15
4,840,000.00
18
5,324,000.00 20
5,856,400.00
73
27,670,400.00 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Penyediaan makan dan minuman
Jumlah makanan dan minuman yang terdistribusi sesuai jumlah peserta rapat
kotak
1,115
27,900,000.
00
1,390
34,998,000.0
0
1,540
38,497,800.0
0
1,690
42,347,580.0
0 1860
46,582,338.0
0
2,050
51,240,572.0
0 8530
241,566,290.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Jumlah rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah yang terpenuhi
kali 25
276,765,200.00
12
200,054,000.00
12
220,059,400.00
12
242,065,340.00
12
266,271,874.00
12
292,899,061.00
60
1,498,114,875.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam Daerah
Jumlah rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah yang terpenuhi
kali 98
109,140,000.00
70
60,088,000.00
76
66,096,800.00
86
72,706,480.00
89
79,977,128.00
95
87,974,841.00
416
475,983,249.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peratura Perundang -undangan
Jumlah Penyediaan bahan bacaan perundang-undangan sesuai kebutuhan (surat kabar/majalah)
Exlpr -
1,116.00
109
30,000,000.0
0 115
33,000,000.0
0 120
36,300,000.0
0 125
39,930,000.0
0 130
43,923,000.0
0 599
183,154,116.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
Persentase Sarana/Prasarana Aparatur dalam kondisi baik
220,777,000
.00
230,354,000.
00
253,389,000.
00
561,658,200.
00
305,304,000.
00
335,834,500.
00
1,907,316,700.
00 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Jumlah perlengkapan gedung kantor yang tersedia (item)
item 8
67,002,000.00
10
73,702,000.00
11
81,072,000.00
12
88,000,000.00
14
96,800,000.00
16
106,480,000.00
63
513,056,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Pengadaan Kenderaan dinas operasional
Jumlah kenderaan dinas yang tersedia (unit)
Unit
-
-
-
-
-
-
1
284,109,200
-
-
-
-
1
284,109,200.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Persentase kondisi fisik gedung kantor dalam keadaan baik
item
8
25,000,000.00
4
15,000,000.00
5
16,500,000.00
6
18,150,000.00
8
19,965,000.00
10
21,961,500.00
33
116,576,500.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional
Persentase Kenderaan dinas/operasional dalam kondisi baik
unit
10
108,775,000.00
10
119,652,000.00
10
131,617,000.00
10
144,779,000.00
10
159,257,000.00
10
175,183,000.00
50
839,263,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Persentase perlengkapan kantor dalam kondisi baik
item
15
20,000,000.00
20
22,000,000.00
22
24,200,000.00
25
26,620,000.00
35
29,282,000.00
40
32,210,000.00
142
154,312,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Persentase ASN yang mengikuti Bimtek, Workshop, Sosialisasi
33,000,000.00
75,000,000.00
82,500,000.00
90,750,000.00
99,825,000.00
109,807,500.00
490,882,500.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Pengiriman ASN untuk Mengikuti Bimtek, Workshop, Sosialisasi
Persentase ASN yang memiliki Potensi di bidangnya (Orang)
Orang
2
33,000,000.00
3
75,000,000.00
4
82,500,000.00
5
90,750,000.00
6
99,825,000.00
7
109,807,500.00
2500%
490,882,500.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Meningkatkan Penanaman Modal di Kabupaten Humbang Hasundutan
Jumlah Nilai Investasi PMDN dan PMA
Meningkatnya Jumlah Investasi di Kabupaten Humbang Hasundutan
Peningkatan Jumlah Investasi dari berbagai sektor
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Persentase Peningkatan Investasi dari Kegiatan promosi dan kerjasama
%
125,256,000.00
462,781,600.00
509,059,760.00
559,965,736.00
615,962,310.00
2,273,025,406.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Koordinasi Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal
Jumlah koordinasi yang dilakukan ke Pemerintah maupun Perusahaan
Lap
15
60,256,000.00
20
66,281,600.00
25
72,909,760.00
30
80,200,736.00
35
88,220,810.00
125
367,868,906.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Inventarisasi Kegiatan Penanaman Modal di Kabupaten Humbang Hasudutan
Jumlah Perusahaan yang di data/di inventarisasi dan nilai investasi
perusahaan
-
30
65,000,000.00
45
71,500,000.00
50
78,650,000.00
55
86,515,000.00
60
95,166,500.00
240
396,831,500.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Penyediaan Bahan-bahan Promosi di Bidang Penanaman Modal
Jumlah bahan-bahan promosi berupa leaflat, booklet, brosur,cd dan banner tentang peluang usaha penanaman modal
item -
-
-
2,530.
00
75,000,000.0
0
2,600.
00
82,500,000.0
0
2,650.
00
90,750,000.0
0
2,700
99,825,000.0
0
10,480.
00
348,075,000.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Mengikuti Promosi Potensi Insvestasi Penanaman Modal di Dalam Negeri
Cakupan event/kegiatan promosi skala nasional yang di ikuti berdasarkan undangan
kali -
-
-
3
250,000,000.00
3
275,000,000.00
3
302,500,000.00
3
332,750,000.00
12
1,160,250,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Persentase Peningkatan Iklim Investasi di Kabupaten Humbang Hasundutan
450,000,000.00
-
-
-
-
-
1 dok 450,000,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyusunan Cetak Biru ( Master Plan ) Pengembangan Penanaman Modal
Jumlah buku master plan, peta , CD Potensi pengembangan Penanaman Modal
dok
1 dok
450,000,000.00
1 dok
450,000,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Program Kepastian dan Kemudahan Berinvestasi
Jumlah Acuan/pedoman untuk kepastian dan kemudahan berinvestasi
300,000,000.00
137,500,000.00
151,250,000.00
166,375,000.00
755,125,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyusunan Produk Hukum Penanaman Modal
Jumlah perbub, Aplikasi GIS tentang Potensi dan Peluang Investasi
Dok
-
1
175,000,000.00
1 dok
175,000,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyelenggaraan Temu Usaha antara Pemerintah dan Pelaku Usaha
Jumlah pertemuan antara pelaku usaha dan pemerintah
kali
-
-
-
4
125,000,000.00
4
137,500,000.00
4
151,250,000.00
4
166,375,000.00
16
580,125,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Terwujudnya Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang baik dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
Rata-rata waktu proses penerbitan izin dan non izin
Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
Jumlah izin dan Non Izin yang diterbitkan
Program Peningkatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Persentase Pelaku usaha yang sudah terlayani
% 191,826,000.00
613,432,000.00
390,000,000.00
382,300,000.00
481,500,000.00
2,059,058,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Cetak dan Pengadaan Blanko Dokumen Perizinan dan Non Perizinan
Jumlah blanko perizinan dan non perizinan yang dicetak
exlpr -
-
2000
25,000,000.0
0
2000
28,670,000.00
2000
36,000,000.00
2000
43,200,000.00
2000
47,500,000.00
10.000lbr
180,370,000.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Operasional Tim Teknis Perizinan
Jumlah permohonan izin yang disurvey
Dok
100
50,576,000.00
100
386,440,000.00
100
96,000,000.00
100
105,600,000.00
100
116,000,000.00
100%
754,616,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Perizinan dan Non Perizinan
Jumlah izin usaha yang di evaluasi
usaha -
200 50,000,000.00 200
78,681,000.0
0 200
85,000,000.0
0 200
93,500,000.0
0 200
103,000,000.
00
1.100 usaha
410,181,000.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Jumlah pengusaha yang memahami/mengetahui proses perizinan dan non perizinan
Usaha -
-
-
100
52,378,000.00
100
58,000,000.00
100
65,000,000.00
100
70,000,000.00
100%
245,378,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyusunan dan Pengadaan Standart Operasional Prosedur (SOP), Standart Pelayanan (SP)
Jumlah izin dan Non perizinan yang memiliki SOP dan SP
Dok -
-
-
28 23,318,000.00
-
20 30,000,000.00
-
48
53,318,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyusunan survey kepuasan masyarakat
Persentase data kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan dan non perizinan
responden
-
-
-
-
250
25,000,000.00
-
250 35,000,000.00
500.00
60,000,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Informasi dan Publikasi Perizinan dan Non Perizinan
Jumlah Bahan informasi perizinan dan Non Perizinan yang tersedia
exlpr -
-
-
2500
43,945,000.00 2500
40,000,000.00 2500
45,000,000.00 2500
50,000,000.00
10,000
178,945,000.00 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Pengadaan Sarana Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan berbasis Aplikasi Komputer
Jumlah Sarana dan Prasarana Perizinan dan Non Perizinan yang tersedia
Unit -
-
10
66,250,000.00
-
6
50,000,000.00
-
7
60,000,000.00
23
176,250,000.00 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Meningkatkan manfaat sumber daya alam
Nilai realisasi investasi dari pemanfaatan sumber daya alam
Meningkatnya manfaat sumber daya alam
Jumlah investasi (PLTA/PLTMH) yang beroperasi
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Persentase usaha bidang ketenagalistrikan yang dikembangkan dan mendapat pembinaan
76,014,500.00
49,500,000.00
54,450,000.00
59,895,000.00
65,884,500.00
305,744,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Pembinaan dan Pengawasan Bidang Ketenagalistrikan
Jumlah usaha bidang ketenagalistrikan yang dibina/di awasi
perusahaan
-
24
45,000,000.0
0
26
49,500,000.00
26
54,450,000.00
27
59,895,000.00
28
65,884,500.00
131
274,729,500.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Pembangunan JTR Listrik Perdesaan
Jumlah JTR listrik perdesaan yang dibangun
unit -
3
31,014,500.0
0 -
-
-
-
3
31,014,500.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi
Persentase kegiatan usaha energi dan sumber daya mineral yang dikembangkan
% -
78,000,000.00
85,800,000.00
94,380,000.00
103,818,000.00
361,998,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Monitoring dan Evaluasi pelayanan perizinan energy baru dan terbarukan sesuai Kewenangan Daerah
Jumlah usaha yang dimonitoring/evaluasi di bidang ESDM sesuai Kewenangan Daerah
perusahaan
-
-
18
78,000,000.0
0
20
85,800,000.00
22
94,380,000.00
24
103,818,000.00
84
361,998,000.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Program Pengembangan Badan Usaha Milik daerah
Jumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang di bentuk dan dikembangkan di Kabupaten Humbang Hasundutan
Unit -
210,000,000.00
431,000,000.00
474,100,000.00
279,510,000.00
1,394,610,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Pembinaan dan pengawasan BUMD atau Perusahaan Umum Daerah (Perumda)
Jumlah BUMD atau Perumda yang Terbina/terawasinya
Usaha -
-
2
35,000,000.0
0
2
38,500,000.00
2
42,350,000.00
2
46,585,000.00
8
162,435,000.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Penyediaan Sarana dan Prasarana pasca pembentukan BUMD atau Perumda
Jumlah sarana dan prasarana pasca pembentukan BUMD atau Perumda yang tersedia
Unit -
-
-
20
150,000,000.00
22
165,000,000.00
25
181,500,000.00
28
199,650,000.
00
95
696,150,000.0
0 DPMP2TSP
DPMP2TSP
Penyusunan dan Pembentukan Kepengurusan BUMD atau Perumda
Jumlah kepengurusan BUMD atau Perumda sesuai dengan Tupoksinya
orang -
-
-
10
25,000,000.00
15
27,500,000.00
18
30,250,000.00
20
33,275,000.00
63
116,025,000.00
DPMP2TSP DPMP2TSP
Penyusunan Produk Hukum di Bidang BUMD
Jumlah produk hukum di bidang BUMD (Perda/perbub)
dok -
-
-
-
1 200,000,000.
00
1 220,000,000.
00
-
-
2
420,000,000.00 DPMP2TSP
DPMP2TSP
JUMLAH DANA YANG DIBUTUHKAN
856,864,316
.00
1,613,550,35
0.00
2,647,212,60
0.00
2,917,588,96
0.00
2,850,127,83
6.00
2,954,110,72
0.00
13,839,454,78
2.00
Doloksanggul, Agustus 2018
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU
Drs.RUDOLF MANALU
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP.19650614 199001 1002
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana program dan kegiatan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
denagn Pengaturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang dilaksanakan sebagai instrumen kebijakan yang berisi
satu atau lebih kegiatan yang dirumuskan untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai tugas
dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dalam
penyelenggaraan urusan wajib Penanaman Modal. Rencana Program tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Sipil Negara;
4. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
6. Program Kepastian dan Kemudahan Berinvestasi
7. Peningkatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
8. Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
9. Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi
10. Program Pengembangan Badan Usaha Milik Daerah
Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya yang baik yang
berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi,
dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut masukan (
input) unbtuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa kebersihan kantor
d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
e. Penyediaan bahan bacaan perundang-undangan
f. Penyediaan alat tulis kantor
g. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
h. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
i. Penyediaan makanan dan minuman
j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
b. Pengadaan kenderaan dinas operasional
c. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional
e. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Sipil Negara
a. Pengiriman ASN untuk mengikuti Bimtek, Worshop, Sosialisasi [
[[[
4. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
a. Koordinasi Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal
b. Inventarisasi Kegiatan Penanaman Modal di Kabupaten Humbang Hasundutan
c. Penyediaan Bahan-bahan Promosi di Bidang Penanaman Modal
d. Mengikuti Promosi Potensi Investasi Penanaman Modal di dalam negeri
5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
a. Penyusunan Cetak Biru ( Master Plan ) Pengembangan Penanaman Modal
6. Program Kepastian dan Kemudahan Berinvestasi
a. Penyusunan Produk Hukum Penanaman Modal
b. Penyelenggaraan Temu Usaha antara Pemerintah dan Pelaku Usaha
7. Peningkatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
a. Cetak dan Penggandaan Blanko Dokumen Perizinan dan Nonperizinan;
b. Operasional Tim Teknis Perizinan
c. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Perizinan dan Non Perizinan;
d. Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;
e. Penyusunan dan Pengadaan Standart Operasional Prosedur (SOP), Standart
Pelayanan (SP);
f. Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat;
g. Informasi dan Publikasi Perizinan dan Non Perizinan;
h. Pengadaan Sarana Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Berbasis Aplikasi
Komputer.
8. Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
a. Pembinaan dan Pengawasan bidang ketenagalistrikan;
b. Pembangunan JTR Listrik Perdesaan.
9. Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi
a. Monitoring dan Evaluasi pelayanan perizinan energy baru dan terbarukan sesuai
Kewenangan Daerah;
10. Program Pengembangan Badan Usaha Milik Daerah
a. Pembinaan dan pengawasan BUMD atau Perusahaan Umum Daerah (Perumda);
b. Penyediaan Sarana dan Prasarana pasca pembentukan BUMD atau Perumda;
c. Penyusunan dan Pembentukan Kepengurusan BUMD atau Perumda;
d. Penyusunan Produk Hukum di Bidang BUMD.
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
PERIZINAN TERPADU SATU PINTU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja Dinas Penananaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan yang secara langsung menunjukkan kinerja yang
akan dicapai selama 5 (lima) tahun mendatang adalah:
1. Jumlah Investasi PLTA/PLTMH investasi (investasi yang realisasi/berpotensii dan
sedang dalam konstruksi) ;
Untuk selengkapnya indikator kinerja Dinas Penananaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan kurun waktu Tahun 2016 –
2021 disajikan pada Tabel berikut.
No. INDIKATOR Kondisi
Kinerja
Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian setiap Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Persentase
potensi
sumber daya
air yang
dimanfaatkan
untuk energi
listrik
20.60 20.60 26.40 39.83 57.08 75.70
BAB VII
PENUTUP
Dokumen Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu ( Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu) Tahun 2016-2021 ini disusun secara sistematis, terarah, terpadu,menyeluruh, dan
tanggap terhadap perubahan dan dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah-kaidah
pelaksanaan sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Tahun 2016-2021 dilaksanakan oleh seluruh unit kerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu sesuai dengan tugas pokok,
fungsi dan rincian tugas masing masing.
2. Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Tahun 2016-2021 merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang selanjutnya dijabarkan
dalam Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) sebagai
dokumen perencanaan program dan anggaran tahunan.
3. Pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
kepemerintahan yang baik, Pengendalian dan Evaluasi di tingkat pelaksanaan
dilakukan secara berjenjang dan melekat pada masing-masing unsur satuan unit
kerja
4. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu 2016-2021 dikoordinasikan oleh Sekretariat, dilakukan dengan
tertib dan obyektif yang terintegrasi dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
5. Pada akhir periode (Tahun 2021) dilaksanakan evaluasi akhir pelaksanaan Renstra,
yang merupakan evaluasi kinerja jangka menengah, sekaligus sebagai
pertimbangan dalam penyiapan Rencana Strategis periode selanjutnya
6. Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
2016-2021 disusun berdasarkan sejumlah asumsi sesuai perkembangan kondisi
terkini serta perspektif dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
7. Untuk mengantisipasi perubahan yang sangat cepat dan membutuhkan penanganan
mendesak, perlu diperhitungkan berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
aspek operasional termasuk hal-hal yang bersifat force majeur.
Rencana Strategis ini agar menjadi pedoman bagi seluruh pejabat struktural dan
pegawai di lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu dan dijalankan secara sungguh-sungguh dalam rangka pencapaian visi dan misi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.
Doloksanggul,
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU
Drs. RUDOLF MANALU
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19650614 199001 1 002