BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara...

21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan berkedaulatan rakyat. Negara kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari pada beberapa negara, melainkan negara itu sifatnya tunggal, artinya hanya ada satu negara, dan tidak ada negara dalam negara. Didalam negara kesatuan itu juga hanya ada satu pemerintah, yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam segala lapangan pemerintahan. Pemerintah pusat inilah yang pada tingkat terakhir dan tertinggi dapat memutuskan segala sesuatu didalam negara tersebut. Indonesia adalah negara yang menganut sistem desentralisasi dimana didalam negara kesatuan ini diadakan pembagian daerah, tiap-tiap daerah itu mendapat organisasi kenegaraan yang tegak sendiri. Pembagian daerah tersebut misalnya pembagian dalam daerah-daerah baik itu daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota, yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Tiap-tiap daerah mempunyai pemerintah sendiri, yaitu disebut pemerintah daerah. 1 Menurut Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) menyatakan bahwa Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara 1 Soehino, 1980, Ilmu negara, Liberty, Yogyakarta, h.224.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan berkedaulatan rakyat.

Negara kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari pada beberapa negara,

melainkan negara itu sifatnya tunggal, artinya hanya ada satu negara, dan tidak

ada negara dalam negara. Didalam negara kesatuan itu juga hanya ada satu

pemerintah, yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan atau wewenang

tertinggi dalam segala lapangan pemerintahan. Pemerintah pusat inilah yang pada

tingkat terakhir dan tertinggi dapat memutuskan segala sesuatu didalam negara

tersebut. Indonesia adalah negara yang menganut sistem desentralisasi dimana

didalam negara kesatuan ini diadakan pembagian daerah, tiap-tiap daerah itu

mendapat organisasi kenegaraan yang tegak sendiri. Pembagian daerah tersebut

misalnya pembagian dalam daerah-daerah baik itu daerah provinsi, daerah

kabupaten dan kota, yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri. Tiap-tiap daerah mempunyai pemerintah sendiri, yaitu disebut

pemerintah daerah.1

Menurut Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) menyatakan

bahwa Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara

1Soehino, 1980, Ilmu negara, Liberty, Yogyakarta, h.224.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

2

pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah otonom. Sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia

memberikan keleluasaan kepala daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah,

dalam menyelenggarakan otonomi daerah dipandang perlu untuk menekankan

prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta

memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Dalam menghadapi

perkembangan baik didalam maupun diluar negeri, serta tantangan global,

dipandang menyelenggarakan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan

yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara proposional yang

diwujudkan dengan peraturan pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional,

serta pertimbangan keuangan pusat dan daerah sesuai dengan prinsip-prinsip

demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan keadilan, serta potensi dan

keanekaragaman daerah yang dilaksanakan dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia.2

Daerah otonom mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan

pemerintahan didaerahnya atas inisiatif dan kebijaksanaan sendiri yang tidak

boleh bertentangan dengan pemerintah pusat. Dimana wewenang untuk

menyelenggarakan pemerintahan tersebut dituangkan dan diatur dalam suatu

produk hukum yaitu peraturan daerah. Peraturan daerah adalah peraturan

perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

dengan persetujuan bersama Kepala Daerah. Pada saat ini Peraturan Daerah

mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena diberikan landasan

2 H.A.W. Widjaja, 2005, Penyelenggara otonomi di Indonesia, PT.Raja Grafindo

Persada, Jakarta, h.36.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

3

konstitusional yang jelas sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (6) Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan

“Pemerintahan Daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-

peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan”. Peraturan

Daerah berfungsi sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi

daerah dan tugas pembantuan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang

Dasar Negara dan sebagai alat pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan

daerah. Materi muatan peraturan daerah menyangkut seluruh materi muatan dalam

rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung

kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-

undangan yang lebih tinggi.

Salah satu manfaat peraturan daerah yaitu sebagai alat pembangunan

dalam meningkatkan kesejahteraan daerah dan kegiatan pembangunan pada

masing-masing daerah. Kegiatan pembangunan yang dimaksud disini pada

hakekatnya adalah kegiatan manusia dalam menggali dan mengolah sumber daya

alam dengan sebaik-baiknya yang meliputi air, udara, tanah dan kekayaan alam

yang terkandung didalamnya. Menurut Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “bumi dan air dan

kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Untuk

tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia maka

diselenggarakan berbagai macam kegiatan usaha dan produksi yang menunjang

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

4

pembangunan. Salah satu kegiatan usaha yang menunjang pembangunan di

Indonesia adalah sektor pertambangan.

Usaha pertambangan merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya alam tambang atau (bahan galian) yang terdapat dalam

bumi Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara Pasal 1 angka 1 disebutkan pertambangan

adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,

pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan

umum, eksplorasi, studi kekayaan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan

pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang.

Berdasarkan pengertiannya usaha pertambangan merupakan salah satu

kegiatan pembangunan yang paling mempengaruhi kesejahteraan suatu daerah

yang mana sumber daya alamnya menghasilkan hasil tambang, contohnya batu

bara, minyak bumi, maupun pertambangan batuan. Kegiatan usaha pertambangan

ini merupakan kegiatan dimana hasilnya sangat berlimpah ruah dan bermanfaat

bagi pembangunan apabila dikelola secara baik dan tepat. Dimana di Indonesia ini

salah satu daerah yang menghasilkan hasil tambang adalah berada di Provinsi Bali

yaitu daerah Kabupaten Gianyar yang kegiatan usaha pertambangannya adalah

usaha pertambangan batuan. Adapun hasilnya yang sangat bermanfaat bagi

kemajuan dan kesejahteraan daerah, diaturlah kegiatan usaha pertambangan

tersebut sebagai kegiatan pembangunan yang berada dibawah peraturan

perundang-undangan yang artinya kegiatan usaha pertambangan tersebut

dilindungi oleh pemerintah.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

5

Setiap daerah yang menghasilkan hasil tambang akan diatur dalam suatu

peraturan daerah, sebagai contoh yaitu daerah Kabupaten Gianyar yang pada

tanggal 18 Juni 2014 mengesahkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan. Pembentukan Peraturan Daerah

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan mengacu

pada peraturan yang dimiliki oleh pemerintah pusat yaitu Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dimana baru-baru ini pada tanggal

30 September 2014 UU Pemerintahan Daerah tersebut direvisi menjadi UU

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam kaitan itu ada

beberapa perubahan kewenangan-kewenangan antara UU yang lama dan yang

baru, seperti Pasal 9 UU Nomor 23 Tahun 2014 membagi klasifikasi urusan

pemerintahan yang menimbulkan beberapa permasalahan berkaitan dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2014 karena adanya konflik

norma terhadap keberadaan produk hukum pelaksanaannya di daerah.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penelitian dengan judul “Implikasi

Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah terhadap Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan

Di Kabupaten Gianyar” menjadi menarik untuk dikaji.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini akan dibahas beberapa permasalahan terkait dengan

pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2014

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

6

tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan. Permasalahan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana keberadaan kewenangan pengelolaan usaha pertambangan batuan

di Kabupaten Gianyar dikaitkan dengan pembagian urusan kewenangan pada

Pasal 9 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah?

2. Bagaimana implikasi yuridis pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 terhadap kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar

dalam Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan yang diatur pada Peraturan

Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2014?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini akan dibatasi hanya

mengenai implikasi yuridis pemberlakuan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah terhadap kewenangan pemerintah Kabupaten Gianyar

dalam Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan. Adapun kaitan yang dibahas

hanya sebatas Implikasi yuridis yang dimaksud berkaitan pula mengenai

keberadaan kewenangan pengelolaan usaha pertambangan batuan di Kabupaten

Gianyar dikaitkan dengan pembagian urusan kewenangan pada Pasal 9 Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014.

1.4 Orisinalitas Penelitian

Dalam tulisan ini, penulis menggunakan 2 (dua) skripsi ilmu hukum

terdahulu melalui penelusuran di Ruang Koleksi Skripsi Fakultas Hukum

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

7

Universitas Udayana dimana hal itu dimaksudkan sebagai referensi penulisan dan

untuk menghindari terjadinya plagiasi serta menyatakan bahwa tulisan ini

memang hasil karya dan pemikiran penulis sendiri, adapun skripsi yang penulis

maksud adalah :

Tabel Orisinalitas :

No Judul Nama

Penulis Rumusan Masalah Perbedaan

1 Konsep Otonomi

Daerah

Berdasarkan

Perkembang

Perundang-

Undangan

Tentang

Pemerintahan

Daerah Di

Indonesia

Ngurah

Agung Rai

Candra

1. Bagaimanakah

kajian teoritis

terhadap prinsip

atau ide konsep

otonomi daerah

yang diterapkan

dalam Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia?

2. Bagaimanakah

prinsip otonomi

daerah

berdasarkan

perkembangan

perundang-

undangan di

Republik

Indonesia

Tentang

Pemerintahan

Daerah?

Dalam skripsi

ini lebih

mengkaji

secara teoritis

terhadap

prinsip konsep

otonomi

daerah apakah

yang

diterapkan di

Indonesia

sedangkan

penelitian ini

mengacu pada

keberadaan

UU maupun

perda secara

yuridis.

2 Problematika

Pasal 150

Peraturan

Daerah Provinsi

Bali No.16 Tahun

2009 Tentang

Rencana Tata

Ruang Wilayah

Provinsi Bali

2009-2029

Terhadap

I Made

Ariwidya

Yowana

1. Bagaimanakah

kekuatan hukum

Peraturan Daerah

Kabupaten

Daerah tingkat II

Badung No.29

Tahun 1995

setelah

ditetapkannya

Peraturan Daerah

Provinsi

Dalam skripsi

ini lebih

mempertajam

pada

problematika

dalam suatu

produk hukum,

sedangkan

penelitian ini

lebih mengacu

pada

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

8

No Judul Nama

Penulis

Rumusan

Masalah Perbedaan

Pembangunan di

Kabupaten

Badung

Bali No.16

Tahun 2009?

2. Bagaimanakah

akibat hukum

ditegakkannya

Pasal 150

Peraturan

Daerah Provinsi

Bali No.16

Tahun 2009

tentang

Rencana Tata

Ruang Wilayah

Provinsi Bali

2009-2029

terhadap

pembangunan

di Kabupaten

Badung?

bagaimana

kewenangan

Pemerintah

Daerah

setelah

berlakunya

Undang-

Undang

No.23 Tahun

2014 tentang

Pemerintahan

Daerah.

1.5 Tujuan Penelitian

Setiap karya tulis ilmiah pada intinya mempunyai suatu tujuan yang ingin

dicapai baik tujuan umum maupun tujuan khusus. Adapun tujuan umum dan

tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang hendak dicapai adalah untuk mengembangkan ilmu

hukum dalam hukum pemerintahan khususnya hukum Pemerintahan Daerah

melalui pemahaman tentang Implikasi Yuridis Pemberlakuan UU Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terhadap Perda Kabupaten Gianyar

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

9

1.5.2 Tujuan Khusus

Adapun dua tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perihal implikasi yuridis pemberlakuan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terhadap Peraturan

Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha

Pertambangan Batuan.

2. Untuk mengetahui keberadaan kewenangan pengelolaan usaha pertambangan

batuan di Kabupaten Gianyar dikaitkan dengan pembagian urusan

kewenangan pada Pasal 9 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah.

1.6 Manfaat Penelitian

Dalam setiap penulisan skripsi ada manfaat yang dapat diambil dari

penelitian yang dilakukan. Manfaat dalam penulisan skripsi ini terdiri dari

manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yaitu manfaat karya ilmiah yang terkait dengan

pengembangan wawasan keilmuan peneliti, masukan bagi pengembang ilmu

hukum dan pengembangan bacaan bagi pendidikan hukum sehingga manfaat

toritis dari penelitian ini adalah :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

10

1. Sebagai upaya pengembangan ilmu dalam bidang ilmu hukum pemerintahan,

khususnya pengkajian terhadap Undang-undang yang mengatur pemerintahan

daerah.

2. Sebagai pedoman untuk lebih memahami mengenai implikasi yuridis

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan membawa manfaat. Manfaat

praktis dari penelitian ini adalah untuk kepentingan penyelesaian studi pada

program Studi Ilmu Hukum, dan mendapat pengalaman yang sangat berharga

untuk menambah pengetahuan dan wawasan, guna menunjang pelaksanaan tugas-

tugas di masa yang akan datang. Manfaat bagi pemerintah yaitu dapat digunakan

sebagai pedoman dalam rangka untuk dapat mengetahui bagaimana implikasi

yuridis pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5

Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan.

1.7 Landasan Teoritis

Landasan teori merupakan bagian yang menjadi acuan dalam suatu

penulisan skripsi, dimana akan ada teori-teori atau konsep-konsep yang akan

dibahas. Adapun teori dan konsep yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini

antara lain :

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

11

1.7.1 Konsep Negara Hukum

Negara Indonesia adalah Negara hukum, sebagaimana ditegaskan dalam

Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal

ini berarti Negara Indonesia dalam melaksanakan aktivitas kenegaraannya harus

berlandaskan hukum yang berlaku, atau dengan kata lain bahwa segala tindakan

yang dilakukan oleh penguasa dan masyarakat harus berdasarkan pada hukum

yang berlaku, bukan berdasarkan pada kekuasaan. Didalam suatu Negara hukum

maka setiap peraturan yang dibuat harus mencerminkan rasa keadilan dan

kepastian hukum serta tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan

hukum yang lebih tinggi dan kepentingan umum. Sebagai Negara hukum Negara

Republik Indonesia tidak hanya berperan dan berfungsi sebagai layaknya penjaga

malam atau polisi, melainkan ia juga harus mampu untuk berperan secara aktif

positif dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, yaitu masyarakat adil dan

makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya dengan semakin banyaknya campur

tangan pemerintah atau Negara dalam berbagai kehidupan masyarakat tersebut,

yang bagi Negara hukum modern (Negara kesejahteraan/ welfare state)3, seperti

Indonesia, jelas harus dilandasi dengan aspek-aspek hukum agar segala sesuatu

tindakan atau perbuatan pemerintah/ negara tersebut tidak menimbulkan konflik

dikemudian hari.

Istilah Negara hukum di Indonesia sering diterjemahkan rechstaat atau

rule of law. Paham negara hukum pada dasarnya bertumpu pada sistem hukum

3Muktie Fadjar, 2004, Memahami Keberadaan Mahkamah Konstitusi di Indonesia,

Bandung, Citra Aditya Bakti, h.5-6.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

12

Eropa Kontinental. Prinsip utama yang menjadi dasar sistem hukum eropa

kontinental itu ialah “hukum memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan

dalam peraturan-peraturan yang yang berbentuk undang-undang dan tersusun

secara sistematik didalam kodifikasi atau kompilasi tertentu”.4 Paham-paham

rechstaats dikembangkan oleh ahli-ahli hukum Eropa Barat Kontinental seperti

Immanuel Kant (1724-1804) dan Friedrich Stahl (1802-1861).5 Paham rule of law

bertumpu pada sistem hukum Anglo Saxon atau Common Law sistem ialah

dimana hukum didasarkan atas “putusan-putusan hakim/ pengadilan” sebagai

sumber hukum.6 Konsepsi Negara hukum yang dikemukan oleh Immanuel Kant

ialah mengenai konsep Negara hukum liberal Immanuel Kant mengemukakan

paham Negara hukum dalam arti sempit, yang menempatkan fungsi recht pada

staat, hanya sebagai alat perlindungan hak-hak individual dan kekuasaan Negara

diartikan secara pasif, yang bertugas sebagai pemelihara ketertiban dan keamanan

masyarakat.7

Dalam konsep Negara hukum semua tindakan pemerintah harus menurut

dan didasarkan atas hukum, begitu pula dengan Negara Republik Indonesia yang

menganut konsep Negara hukum bukan berdasarkan atas kekuasaan sehingga

kosekwensi lebih lanjutnya maka dalam setiap tindakan pemerintah haruslah

didasarkan atas hukum begitu juga dalam hal penerbitan atau pembuatan suatu

produk hukum baik yang seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

4R. Abdoel Djamali, 1984, Penghantar Hukum Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada,

Jakarta, h.69. 5Mariam Budihardjo, 1983, Dasar-dasar Ilmu Politik, PT Gramedia, cet. Vii, Jakarta,

h.57. 6R. Abdoel Djamali, op cit, h.71.

7 M Tahir Azhari, 1992, Negara Hukum, Bulan Bintang, Jakarta, h.73-74.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

13

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun

2014 tentang Usaha Pengelolaan Pertambangan Batuan. Selain itu juga harus

didasari dengan asas-asas yang berkaitan dengan asas-asas yang berkaitan dengan

pembuatan produk bahan hukum tersebut.

1.7.2 Hierarki Norma (Stuffenbau Theorie)

Teori hukum yang digunakan dalam menata Peraturan Perundang-

undangan adalah “teori pertanggaan peraturan perundang-undangan” atau

“Theorie Stuffenbau Des Rechts Ordnung”. Ilmu tentang norma-norma hukum

negara sebagaimana dikembangkan oleh Hans Nawiasky, salah seorang murid

Hans Kelsen. Dikemukakan bahwa norma-norma hukum positif negara tersebut

berada dalam tata susunan atau tingkatan dari atas ke bawah sebagai berikut :

a. Norma fundamental negara (staats fundamental norm) yang isinya ialah

norma yang merupakan dasar bagi pembentukan konstitusi atau Undang-

Undang Dasar dari suatu negara.

b. Aturan dasar negara atau aturan pokok negara (staats grund gesetz).

Norma ini biasanya dituangkan dalam batang tubuh suatu undang-undang

atau konstitusi tertulis.

c. Undang-undang formal (formell gesetz), ialah norma hukumdalam

Undang-undang dibentuk oleh lembaga tinggi negara presiden dengan

persetujuan lembaga tinggi negara Dewan Perwakilan Rakyat.

d. Peraturan pelaksanaan serta peraturan otonom (verordnung dan

autonome satzung).8

Asas prefensi yang dapat dijadikan acuan untuk menyelesaikan ketidak

sesuaian / konflik norma menurut Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut :9

8A. Hamid S Attamini, 1990, Peranan Keputusan Republik Indonesia Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara, Disertasi, Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia,

h.287-288. 9 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, h.256.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

14

1. Asas lex superiori derogate legi inferiori; artinya perundang-undangan yang

dibuat aparat pemerintah yang lebih tinggi mempunyai kedudukan yang lebih

tinggi pula.

2. Asas lex posterior derogate legi priori; artinya peraturan perundang-

undangan yang berlaku belakangan mengesampingkan perundang-undangan

yang berlaku lebih dahulu, dalam hal substansi terkait.

3. Asas lex special derogate lex legi generalis; artinya perundang-undangan

yang mengatur hal-hal khusus mengesampingkan perundang-undangan yang

mengatur substansi secara umum.

1.7.3 Teori Kepastian Hukum

Dalam suatu Negara, hukum mempunyai posisi strategis dan dominan

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam upaya

penegakan hukum, para pejabat berwenang maupun aparat penegak hukum

bertitik tolak pada tiga unsur yaitu kepastian hukum, keadilan dan kemanfaatan.

Kepastian hukum oleh semua orang dapat terwujud dengan ditetapkannya hukum

dalam terjadinya peristiwa kongkrit.10

Penekanan pada kepastian hukum dalam

upaya penegakan hukum memperhatikan norma-norma hukum tertulis dari hukum

positif yang ada.

Indonesia dalam menyelenggarakan negara menganut asas kepastian

hukum sebagai mana yang tertuang dalam Pasal 3 angka 1 Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

10

Lili Rasjidi dan Ira Rasjidi, 2001, Dasar-Dasar Filsafat dan Teori Hukum, Citra Aditya

Bakti, Bandung, h.42.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

15

dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme. Dalam penjelasan pasal tersebut, yang dimaksud

dengan “Asas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang

mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, keputusan, dan keadilan

dalam setiap kebijakan penyelenggara negara”. Bagi sistem pemerintahan di

Indonesia, asas kepastian sangat penting peranannya demi menjamin perlindungan

hukum bagi pihak administrabele.11

Terdapat bahwa asas kepastian hukum

mengalami pemerintahan untuk menarik kembali suatu keputusan atau

mengubahnya atas dasar kerugian yang dirasakan oleh pihak-pihak terkait.

Konsekwensi dari adanya asas ini menghendaki dihormatinya hak yang telah

diperoleh berdasarkan suatu keputusan pemerintah, meskipun suatu hari baru

diketahui bahwa keputusan itu ternyata salah.

1.7.4 Konsep Otonomi Daerah

Dalam perkembangan di Indonesia otonomi itu selain mengandung arti

“perundangan” (regelling), juga mengandung arti “pemerintah” (bestuur). Oleh

karena itu, dalam membahas desentralisasi berarti secara tidak langsung

membahas pula mengenai otonomi.12

Hal ini disebabkan kedua hal tersebut

merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan, apalagi dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia dengan wilayahnya yang cukup luas dan

jumlah penduduknya yang banyak serta dengan tingkat heterogenetas yang begitu

kompleks, tentu tidak mungkin pemerintah pusat dapat secara efektif menjalankan

fungsi-fungsi pemerintahan tanpa melibatkan perangkat daerah dan menyerahkan

11

Muchsan, 1982, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Liberty,

Yogyakarta, h.78. 12

Juanda, 2008, Hukum Pemerintahan Daerah, Alumni, Bandung, h.22.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

16

beberapa kewenangannya kepada daerah otonomi untuk melaksanakan fungsi-

fungsi pemerintahan dimaksud, salah satunya diperlukan desentralisasi disamping

dekonsentrasi.13

Amrah Muslimin pun melihat bahwa dalam melakukan pemerintahan

secara luas, pemerintahan (dalam arti luas) berpegang pada dua macam asas, yaitu

asas keaslian dan asas kedaerahan. Asas kedaerahan mengandung dua macam

prinsip pemerintahan, yaitu dekonsentrasi dan desentralisasi.14

Pentingnya

desentralisasi bagi Negara-negara modern merupakan sebagai kebutuhan yang

mutlak dan tidak dapat dihindari dalam rangka efisiensi-efektifitas, pendidikan

politik, stabilitas politik, kesetaraan politik, dan akuntabilitas publik.15

Konsep desentralisasi dikenal bermacam-macam jenis: ada desentralisasi

politik, fungsional, dan kebudayaan.16

Adapun yang membagi desentralisasi

kedalam dekonsentrasi dan desentralisasi ketatanegaraan. Desentralisasi

ketatanegaraan dibagi dua yaitu : desentralisasi teritorial dan desentralisasi

fungsional. Desentralisasi teritorial dikenal dua bentuk, yaitu “otonomi” dan

madebewind atau zelfbestuur”.17

Otonomi mempunyai makna kebebasan atau kemandirian

(zelfstandingheid), tetapi bukan kemerdekaan (onafhankelijkheid). Kebebasan

yang terbatas atau kemandirian itu adalah wujud kemandirian itu adalah wujud

13

Josef Riwu Kaho,1991, Prospek Otonomi Daerah di Negara RI, Rajawali Pers, Jakarta,

h.33. 14

Amrah Muslimin, 1982, Aspek-aspek Otonomi Daerah, Alumni, Bandung, h.4. 15

Syaukani, HR et.el.,2002, Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, h.21-31. 16

Juanda, op.cit, h.23. 17

Juanda, loc.cit.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

17

pemberian kesempatan yang harus dipertanggung jawabkan.18

Ditinjau dari

perimbangan pemberian otonomi dan tugas pembantuan kepada kota, desa, atau

daerah yaitu dalam rangka melaksanakan dasar kedaulatan rakyat dan keperluan

setempat yang berlainan. Dasar dari pemberian otonomi bukan sekedar pemecaran

penyelenggaraan pemerintahan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas

pemerintahan. Otonomi adalah penyerahan urusan pemerintah kepada pemerintah

daerah yang bersifat operasional dalam rangka sistem birokrasi pemerintahan.

Tujuan otonomi adalah mencapai efektivitas dan efesiensi dalam pelayanan

kepada masyarakat.19

Tujuan yang hendak dicapai dalam penyerahan tugas ini antara lain

menumbuhkembangkan daerah dalam berbagai bidang, meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat, menumbuhkan kemandirian daerah, dan meningkatkan daya

saing daerah dalam proses pertumbuhan.20

Oleh karena itu, didalam sistem

pemerintahan daerah berdasarkan UUD 1945 berikut peraturan perundang-

undangan yang pernah berlaku, sendi-sendi atau asas desentralisasi dan otonomi

selalu menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, walau dalam

lingkup substansi dan perwujudannya masih terlihat sedang mencari bentuk serta

mengalami berbagai perkembangan.

1.8 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang

menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Untuk dapat

18

Juanda, loc.cit. 19

H.A.W. Widjaja, op.cit, h.17. 20

H.A.W. Widjaja, loc.cit.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

18

memahami objek dari skripsi ini, maka digunakanlah suatu pendekatan dan

metode tertentu sehingga dapat dihasilkan suatu karya ilmiah yang dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya. Adapun metode yang digunakan adalah

sebagai berikut :

1.8.1 Jenis Penelitian

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian secara

hukum normatif. Penelitian secara hukum normatif adalah penelitian terhadap

suatu masalah yang didasarkan pada aspek hukum dari masalah yang

bersangkutan dengan mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang

berkaitan tentang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

daerah.21

1.8.2 Jenis Pendekatan

Jenis pendekatan yang digunakan di dalam penelitian yang dilakukan

secara hukum normatif dalam skripsi ini adalah jenis pendekatan yang lebih

mengacu pada jenis pendekatan perundang-undangan (the statue approach) dan

jenis pendekatan analisis konsep hukum (analitical & conseptual approach). Jenis

pendekatan perundang-undangan adalah pendekatan dengan melakukan penelitian

pada Peraturan Perundang-undangan dan mengkajinya secara sistematika.

Peraturan Perundang-undangan tersebut tidak hanya diteliti secara teknis saja,

melainkan pengertian-pengertian dasar dari sistem hukum yang terdapat didalam

peraturan perundang-undangan tersebut.22

Dalam memahami kewenangan-

21

Amirudin dan H.Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT.

RajaGrafindo Persada, Jakarta, h.163. 22

Ibid, h.127.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

19

kewenangan pemerintah daerah provinsi maupun pemerintah daerah kabupaten,

disini penulis meneliti atau mengkaji sistem Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Usaha Pengelolaan Pertambangan Batuan sebagai

landasan atau dasar hukumnya bagi penulis skripsi ini.

Jenis pendekatan analisis konsep hukum adalah mengkaji serta

menganalisis konsep-konsep hukum yang digunakan dalam penulisan skripsi ini.

Konsep-konsep hukum yang digunakan adalah menerapkan asas-asas hukum,

teori-teori hukum, dan doktrin dari para sarjana serta memilih dan menganalisis

pasal-pasal yang berisikan kaedah-kaedah hukum yang berhubunganan dengan

Pemerintahan Daerah.23

1.8.3 Sumber Bahan Hukum

Dalam penelitian ini, karena menggunakan penelitian secara normatif

maka data yang dipergunakan hanyalah sumber bahan hukum sekunder. Sumber

bahan hukum sekunder merupakan sumber bahan hukum yang diperoleh

berdasarkan kajian kepustakaan atau bahan-bahan pustaka.24

Sumber bahan

hukum sekunder ini terdiri dari bahan primer, bahan sekunder, dan bahan tertier.

1. Bahan hukum primer

Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang memiliki kekuatan

mengikat diantaranya Peraturan Perundang-perundangan yang terkait dengan

pemerintahan daerah. Diantaranya adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

23

Ibid, h.123. 24

Soerjono Soekanto dan Sri Madmuji, 2001, Penelitian Hukum Normatif, PT.

RajaGrafindo Persada, Jakarta , h.12.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

20

Tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5

Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan.

2. Bahan hukum sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil

penelitian, atau pendapat pakar hukum yang berkaitan dengan pemerintahan

daerah.

3. Bahan hukum tertier

Bahan hukum tertier yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti

kamus (hukum), ensiklopedia yang membahas mengenai hukum pemerintahan

daerah.25

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Adapun teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu teknik pengumpulan bahan hukum dengan melakukan studi

dokumen atau studi kepustakaan. Studi dokumen atau studi kepustakaan

dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen atau bahan-bahan sekunder

yang ada dan dilaksanakan dengan memilih bahan-bahan hukum yang relevan

dengan objek penelitian yang dilakukan terhadap bahan hukum primer, sekunder,

dan tertier. Prosedur pengumpulannya dilakukan dengan menempatkan

kategorisasi hukum terhadap kualifikasi hukum yang ditentukan dalam usulan

penelitian seperti bahan hukum menyangkut pemerintahan daerah.

25

Amiruddin dan H. Zainal Asikin, op.cit, h.119.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara ... 1.pdf · Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan dan ... yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan ... daerah. Dalam

21

1.8.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Pengolahan dan analisis bahan hukum pada dasarnya tergantung pada jenis

bahan hukumnya. Didalam skripsi ini penulis menggunakan teknik pengolahan

dan analisis bahan hukum dengan teknik interprestasi. Teknik interprestasi yaitu

penggunaan jenis-jenis penafsiran dalam ilmu hukum, dalam mengolah dan

menganalisis bahan hukum tersebut, tidak bisa terlepas dari berbagai penafsiran

yang dikenal dalam ilmu hukum.

Disini penulis menggunakan teknik penafsiran hukum secara sistematis.

Dimana penelitian ini dilakukan pada peraturan perundangan tertentu atau hukum

tertulis yang tujuan pokoknya adalah untuk mengadakan identifikasi terhadap

pengertian-pengertian pokok atau dasar dalam hukum.26

Penulis melakukan

identifikasi terhadap beberapa pasal UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah. Tentu saja pasal yang lebih diidentifikasi adalah pasal-

pasal yang berkaitan dengan implikasi yuridis terhadap Perda Kabupaten Gianyar

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan.

26

Bambang Sunggono, 2003, Metodelogi Penelitian Hukum: Suatu Pengantar, PT.

RajaGrafindo Persada, Jakarta, h.96.