BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah LINDA... · banking memiliki pengaruh positif ......
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah LINDA... · banking memiliki pengaruh positif ......
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang begitu pesat, sangat memberikan
kemudahan bagi segala aktivitas manusia. Salah satunya perkembangan teknologi
saat ini adalah perkembangan internet. Penggunaan internet seakan-akan tidak
bisa dipisahkan dalam menunjang aktivitas dan kegiatan masyarakat sehari-hari.
Banyak aktivitas masyarakat saat ini yang memerlukan koneksi internet sebagai
penunjangnya. Dengan bantuan koneksi internet, pasar global pun terbuka bagi
siapa saja tanpa harus mempermasalahkan jarak dan waktu. hal ini dapat dilihat
dari pengguna internet yang jumlahnya semakin bertambah. Dari data yang
disajikan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), pengguna
internet di Indonesia meningkat pesat dari tahun 1998 – 2012.
Pada Gambar 1.1 ditunjukkan tentang pengguna media atau teknologi
internet di Indonesia dimulai sejak tahun 1998 yang ditaksir sebanyak 0,5 juta
orang yang telah menggunakan internet dan hingga tahun 2012 telah menjadi 63
juta orang yang menggunakan internet baik untuk berkomunikasi maupun untuk
mencari informasi yang dibutuhkan. APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia) telah memproyeksikan / meramalkan pengguna internet pada tahun
2015 akan bertambah menjadi 139 juta orang. Meningkatnya jumlah pengguna
internet di Indonesia diakibatkan oleh semakin mudahnya orang dalam mengakses
internet dengan berbagai media hardware yang ada seperti PC, laptop dan
smartphone.
2
Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia
Sumber:http://apjii.or.id/v2/index.php/read/page/halaman-data/9/statistik.html
Sistem pembayaran barang dan jasa pun semakin mudah dengan adanya
transaksi secara online. Sehubungan dengan hal tersebut maka pengelola bank
baik pemerintah maupun swasta sebagai pengelola dana masyarakat berlomba-
lomba menciptakan sistem transaksi yang memungkinkan seseorang melakukan
transaki perbankan kapan pun dimana pun tanpa harus datang ke bank secara
langsung selama tersambung dengan koneksi internet. Sistem tersebut kini
popular dengan sebutan e-banking atau internet banking.
E-banking atau yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini adalah
melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan
website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan (http://id.wikipedia.org/
wiki/E-banking). Internet banking merupakan salah satu strategi yang digunakan
oleh pihak perbankan dalam bersaing. Peningkatan jumlah nasabah dari tahun ke
3
tahun dan semakin banyaknya penggunaan internet di masyarakat, memungkinkan
pihak perbankan untuk melakukan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk
memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi pembayaran. Berbagai macam
transaksi pun dapat dilakukan secara online.
Manfaat internet banking bagi nasabah sangat banyak, beberapa diantaranya
adalah untuk pengecekan saldo dan mutasi rekening, transfer dana antar rekening
atau antar bank, isi ulang pulsa elektrik, pembayaran e-commerce, hingga
pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan seperti listrik, telepon, kartu kredit dan
lain sebagainya. Hampir semua bank di Indonesia saat ini telah memiliki layanan
internet banking.
Internet banking juga telah memberikan banyak keuntungan bagi pihak
bank, beberapa diantaranya adalah sebuah bank tidak harus memiliki sebuah
kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu, Khususnya nasabah yang
sering bergerak (mobile), mendapatkan loyalitas dari nasabah khususnya nasabah
yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan
aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda
di berbagai tempat, dapat menghemat biaya karena biaya untuk memberikan
layanan perbankan melalui internet banking dapat lebih murah daripada membuka
kantor cabang atau membuat mesin ATM dan lain sebagainya. Beberapa bank
besar baik BUMN atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut
antara lain BCA, Bank Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank dan
sebagainya (http://id.wikipedia.org/wiki/E-banking).
4
Setiap orang selalu memliki persepsi yang berbeda-beda terhadap internet
banking. Ada yang memiliki persepsi bahwa internet banking tersebut berguna,
ada juga yang memiliki persepsi bahwa internet banking tersebut tidak berguna.
Schiffman dan Kanuk (dalam Nitisusastro, 2012: 66), persepsi digambarkan
sebagai proses dimana individu seseorang menyeleksi, mengorganisasi
menterjemahkan stimulasi menjadi sebuah arti yang koheren dengan semua
kejadian dunia. Davis (1986) (dalam Ajili et al. 2012) menyatakan bahwa
perceived usefulness atau persepsi kegunaan adalah sejauh mana seseorang
percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerja.
Ramdhani (2007) mengemukakan niat untuk melakukan perilaku (intention)
adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan
sesuatu pekerjaan. Niat perilaku konsumen untuk menggunakan suatu produk
merupakan informasi yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam usahanya
untuk memperoleh pasar. TRA (Theory of Reasoned Action) merupakan salah satu
teori yang menjelaskan tentang niat perilaku seseorang. Jika seseorang berniat
untuk melakukan perilaku maka kemungkinan bahwa orang tersebut akan
melakukannya. (http://en.wikipedia.org/wiki /theory_of_reasoned_action). Model
tindakan-beralasan (TRA) merupakan serangkaian komponen sikap yang saling
berhubungan. Keyakinan menyebabkan terjadinya sikap dan keyakinan normatif
menyebabkan norma subyektif; sikap dan norma subyektif menyebabkan niat; dan
niat menyebabkan perilaku aktual (Suprapti, 2010: 148).
Shanmugam et al. (2014) menyatakan bahwa perceived usefulness memiliki
efek positif pada niat perilaku untuk menggunakan mobile banking di Malaysia.
5
Islam et al. (2013) menyatakan bahwa perceived usefulness memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap niat untuk menggunakan layanan telepon selular
canggih. Kaesharwani dan Bisht (2011), Raida dan Neji (2013) dalam temuannya
menunjukkan bahwa niat individu dapat dipengaruhi oleh perceived usefulness.
Mangin et al. (2012) menyatakan bahwa ada hubungan yang positif signifikan
antara perceived usefulness dan niat menggunakan online banking di Amerika
Utara. Sentosa et al. (2012) menyatakan bahwa ada hubungan yang positif
signifikan antara perceived usefulness dan niat menggunakan internet banking di
Malaysia. Selanjutnya Farmani et al. (2012) menyatakan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara perceived usefulness dan niat untuk menggunakan
teknologi. Chau dan Ngai (2010) , Maharsi dan Mulyadi (2007) dan Amini et al.
(2011) menyatakan bahwa perceived usefulness memiliki pengaruh yang positif
terhadap niat untuk menggunakan internet banking. Begitu juga dengan penelitian
yang dilakukan oleh Wahyudi (2011) menyatakan bahwa perceived usefulness
berpengaruh terhadap niat menggunakan mini laptop.
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan Gunawan (2014)
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
persepsi kegunaan terhadap minat untuk menggunakan internet banking. Begitu
juga dengan penelitian Akturan dan Tezcan (2012) menyatakan bahwa perceived
usefulness tidak mempengaruhi niat perilaku untuk menggunakan m-banking.
Persepsi konsumen sangat mempengaruhi bagaimana sikap konsumen
terhadap suatu produk. Shanmugam et al. (2014) dan Abadi et al. (2012)
menyatakan bahwa perceived usefulness memiliki efek positif pada sikap terhadap
6
menggunakan mobile banking. Suki & Ramayah (2010) menyatakan bahwa
sistem e-government akan meningkatkan kinerja dan produktivitas pengguna
didukung oleh pengaruh yang signifikan antara perceived usefulness terhadap
sikap. Marini (2012) menyatakan bahwa perceived usefulness berpengaruh
terhadap sikap dalam menggunakan software AMOS/LISREL. Gunawan (2014)
juga menjelaskan bahwa terdapat pengaruh langsung yang signifikan variabel
persepsi kegunaan terhadap sikap. Selanjutnya Wahyudi (2011) dan Kurniawan,
dkk. (2013) menyatakan bahwa perceived usefulness memiliki pengaruh terhdap
sikap pengguna. Begitu juga dengan Mazhar et al. (2014) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa perceived usefulness berpengaruh positif terhadap sikap
pengguna menggunakan m-banking dan i-banking.
Namun berbeda dengan penelitian tersebut, Mayasari, dkk. (2011)
menyatakan bahwa perceived usefulness tidak berpengaruh signifikan terhadap
sikap dan niat perilaku menggunakan internet banking. Tjini dan Baridwan (2013)
juga menyatakan bahwa persepsi kegunaan (perceived usefulness) tidak
berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking.
Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan
konsumen. Menurut Mangkunegara (2002: 47) sikap dapat didefinisikan sebagai
suatu penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan
emosional yang tindakannya cenderung ke arah berbagai objek atau ide.
Shanmugam et al. (2014) menyatakan bahwa sikap terhadap menggunakan mobile
banking memiliki pengaruh positif terhadap niat perilaku untuk menggunakan
mobile banking di Malaysia. Suki & Suki (2011) menyatakan bahwa sikap
7
memiliki pengaruh langsung yang kuat positif pada niat untuk menggunakan
perangkat mobile / jasa. Marini (2012) menyatakan bahwa sikap berpengaruh
terhadap niat menggunakan software AMOS/LISREL. Mangin et al. (2012)
menyatakan bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara sikap terhadap
menggunakan dan niat menggunakan online banking di Amerika Utara.
Selanjutnya Prasetiani, dkk. (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa sikap
berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan ATM. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2014), Juwaheer dan Ramdin (2012)
menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara sikap
terhadap minat untuk menggunakan internet banking.
Sikap konsumen juga bisa menjadi mediator pada saat konsumen
mengambil keputusan. Mangkunegara (2002: 47) menyatakan sikap dapat
didefinisikan sebagai suatu penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak
suka, perasaan emosional yang tindakannya cenderung ke arah berbagai objek
atau ide. Dilihat dalam Shanmugam et al. (2014) yang menyatakan bahwa sikap
terhadap menggunakan mobile banking, memediasi hubungan antara perceived
usefulness dan niat perilaku untuk menggunakan mobile banking di Malaysia.
Begitu juga dengan penelitian Hosseini et al. (2015) menyatakan bahwa
perceived usefulness memiliki hubungan yang positif dengan niat untuk
menggunakan m-banking dimediasi oleh sikap terhadap m-banking. Taylor dan
Strutton (2010) dalam Kanchanatanee et al. 2014 menyatakan bahwa sikap
memiliki efek langsung dan tidak langsung antara perceived usefulness dan niat
untuk menggunakan e-marketing. Gunawan (2014) juga menyebutkan bahwa
8
persepsi kegunaan berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap minat
melalui sikap.
Kehadiran internet banking yang sangat berguna bagi konsumen ketika
melakukan transaksi membuat konsumen cenderung memilih internet banking
sebagai alat pembayaran. Selain itu, internet banking telah menjadi bagian dari
gaya hidup sebagian besar masyarakat ditengah teknologi yang berkembang
sangat pesat. Setiap konsumen memiliki cara pandang yang berbeda, sehingga
mempengaruhi niat konsumen untuk menggunakan internet banking. Sejak awal
kehadirannya di Bali, internet masih terpusat di daerah perkotaan, yaitu Denpasar
dengan pengguna sebanyak 54,2 persen (http://www.sloka.or.id/2012/07/15/
laporan-survei-perilaku-pengguna-internet-bali/). Selain itu, “kantor perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Bali akan menggencarkan gerakan One Day No Cash
dan mengajak warga Bali agar menggunakan uang elektronik atau e-money dalam
setiap transaksi pembayaran, salah satunya adalah menggunakan internet
banking” (http://beritabali.com/read/2015/03/13/201503110006/BI-Ajak-Warga-
Bali-Transaksi-Pakai-Uang-Elektronik.html). Melihat fenomena tersebut,
penelitian yang akan dilaksanakan mengangkat judul penelitian “Peran Sikap
Dalam Memediasi Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Niat Menggunakan
Internet Banking Di Kota Denpasar”.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan pokok permasalahan
yaitu sebagai berikut :
9
1) Bagaimana pengaruh perceived usefulness terhadap niat menggunakan
internet banking di Kota Denpasar?
2) Bagaimana pengaruh perceived usefulness terhadap sikap nasabah
menggunakan internet banking di Kota Denpasar?
3) Bagaimana pengaruh sikap nasabah terhadap niat menggunakan internet
banking di Kota Denpasar?
4) Bagaimana peran sikap dalam memediasi pengaruh perceived usefulness
terhadap niat menggunakan internet banking di Kota Denpasar?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dalam penelitian ini adalah :
1) Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh perceived usefulness terhadap
niat menggunakan internet banking di Kota Denpasar.
2) Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh perceived usefulness terhadap
sikap nasabah menggunakan internet banking di Kota Denpasar.
3) Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh sikap nasabah terhadap niat
menggunakan internet banking di Kota Denpasar.
4) Untuk menguji dan menjelaskan peran sikap dalam memediasi pengaruh
perceived usefulness terhadap niat menggunakan internet banking di Kota
Denpasar.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik
secara teoritis dan secara praktis bagi pihak-pihak yang mempunyai kaitan
10
dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bukti empiris pada bidang
ilmu Manajemen Pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan sikap,
perceived usefulness dan niat menggunakan konsumen.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan acuan maupun referensi
bagi peneliti-peneliti yang akan melakukan penelitian dengan variabel
serupa, serta dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan khususnya bank-bank yang mengeluarkan produk internet
banking.
1.5 Sistematika Penulisan
Gambaran secara keseluruhan dalam skripsi ini, diuraikan melalui
sistematika penyajian sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis
Bab ini mengkaji teori-teori dan hasil penelitian sebelumnya terkait
Perceived Usefulness, pengertian sikap dan niat perilaku. Bab ini juga
memuat rumusan hipotesis penelitian dan model konseptual.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini memuat tentang design penelitian, lokasi penelitian,
11
obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis
dan sumber data, populasi, sampel, dan metode penentuan sampel,
metode pengumpulan data, teknik pengukuran data, pengujian
instrument dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.
Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menyajikan secara umum pengolahan data dan pembahasan hasil
penelitian yang dilakukan.
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran
yang diberikan sesuai dengan kesimpulan yang diperoleh.