BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...Dari permasalahan tersebut, Boutique Koys...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...Dari permasalahan tersebut, Boutique Koys...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan bisnis di Indonesia sangatlah berkembang, salah satunya adalah
bisnis industri pakaian. Industri pakaian di tanah air mulai berkembang sekitar tahun
1970-an dan pertumbuhannya terjadi sesudah sejumlah industri menyediakan bahan
baku pakaian jadi. Berdasarkan data statistik yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) saat ini jumlah perusahaan Industri pakaian jadi Mikro Kecil menurut 2-digit
KBLI tahun 2010-2015, untuk usaha Mikro mencapai 304.418 unit dan usaha Kecil
mencapai 50.165 unit, jumlah tersebut merupakan jumlah yang cukup signifikan
selama 5 tahun terakhir. Dalam pertumbuhannya terdiri dari industri bahan baku
pakaian jadi yang mencapai 1,38 % dan industri pakaian jadi mencapai 6,58 % setiap
tahunnya. Hal tersebut membuat ketertarikan pembisnis Indonesia untuk dapat ikut
bersaing dalam mengembangkan bisnis industri pakaian.
Persaingan di dalam Industri pakaian memiliki kecenderungan menawarkan
produk dengan harga yang bersaing atau murah tetapi kualitas tetap terjamin. Hal ini
kadang menimbulkan kerugian dalam memperoleh keuntungan (profit) perusahaan.
Strategi yang baik sangat diperlukan untuk tetap dapat memperoleh keuntungan.
Memberikan harga yang bersaing, bukan berarti harus menurunkan harga dan
memperbesar kerugian perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan diantaranya,
2
memberikan promo dan bonus untuk setiap pembelian produk tertentu. Misalnya
kompetitor menjual produk dengan harga yang lebih murah atau discount, maka
untuk menghadapinya bisa dengan memberikan promo yang berhadiah produk (Buy 2
Get 1 Free), jadi produk akan tetap terjual dan harga masih tetap dapat bersaing
tanpa harus menurunkan harga.
Pentingnya sebuah pelayanan terhadap pelanggan, merupakan strategi dalam
rangka mendapatkan loyalitas pelanggan. Akan tetapi tidak hanya memberikan rasa
puas dan perhatian terhadap pelanggan saja, melainkan bagaimana cara merespon
keinginan pelanggan untuk berbelanja produk yang dijual. Salah satu cara untuk
menunjang akan petingnya pelayanan personalisasi adalah dengan menggunakan
bisnis penjualan online (e-commerce), penjual akan memberikan kemudahan kepada
pelanggan dalam pengaksesan informasi tentang produk dan memudahkan pelanggan
dalam melakukan transaksi pembelian, sehingga dapat menimbulkan hasil positif
dari pelanggan.
Nilai pasar e-commerce di Indonesia berdasarkan Association E-Commerce
Indonesia (idEA) dan Google Indonesia yang meperlihatkan bahwa tahun 2013
mencapai 8 miliar dolar AS atau setara Rp. 94,5 triliun. E-commerce sendiri
menciptakan kemudahan terhadap pelanggan yang ingin mengetahui produk dari
sebuah perusahaan. Didukung oleh perkembangan teknologi informasi yang
berkembang dengan sangat cepat. Hal ini dapat dilihat dari statistik jumlah pengguna
internet setiap tahunnya. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Asosiasi
Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia, pada tahun 2012 jumlah pengguna internet
3
di Indonesia mencapai 62 juta jiwa dan akan mencapai 139 juta jiwa pada tahun 2015
sesuai dengan proyeksi Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII).
Aplikasi web E-commerce dapat dijadikan sebagai suatu solusi untuk
membantu perusahaan dalam mengembangkan dan menghadapi tekanan bisnis.
Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat persaingan mengharusakan perusahaan
memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan guna mendapatkan loyalitas
pelanggan. Selain itu penggunaan web e-commerce dapat meningkatkan efisiensi
biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan keuntungan (profit)
perusahaan serta meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing di dunia
bisnis penjualan.
Pentingnya sebuah aplikasi web e-commerce untuk industri bisnis sangat
dirasakan oleh Boutique Koys. Hal itu menyebabkan Boutique Koys ingin lebih dapat
meningkatkan pengetahuan pelanggan terhadap produk serta untuk meingkatkan
keuntungan (profit) perusahaan. Belum tersedianya media pemasaran dengan
menggunakan media elektronik online (e-commerce) dan hanya menggunakan media
pemasaran online seperti BlackBerry Messenger (BBM) yang recent update atau
broadcast massage (BC) sering terlewat oleh pelanggan, menyebabkan pelanggan
mengalami kesulitan dalam mencari informasi harga, detail produk dan pakaian
muslim yang up to date. Penggunaan BBM juga sering membuat penjual terlewat
untuk merespon pelanggan yang ingin berbelanja, dikarenakan massage yang
menumpuk sehingga sering terjadi miss (terlewat) antara pelanggan dengan penjual,
tidak hanya itu penjual sering kesusahan untuk menghitung stok barang dan laporan
penjualan yang tidak terkontrol. Oleh karena itu Boutique Koys memerlukan media
4
pemasaran e-commerce yang dapat di akses memalui laptop atau PC dan pelanggan
tidak perlu datang langsung ke toko untuk mencari informasi dalam berbelanja. Dan
memudahkan Boutique Koys dalam pembuatan promo produk, pembuatan laporan,
pendataan pelanggan, serta menghitung stok barang yang tersedia.
Dari permasalahan tersebut, Boutique Koys membutuhkan adanya website e-
commerce. Maka penulis bertujuan membangun aplikasi penjualan pakaian berbasis
web pada Boutique Koys Jakarta, yang dibuat untuk memberikan pelayanan kepada
pelanggan agar mendapatkan loyalitas yang lebih terhadap Boutique Koys, sehingga
dapat meningkatkan keuntungan (profit) perusahaan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka tujuan penulisan dari tugas akhir
ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi penjualan pakaian berbasis web.
Dengan harapan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang terdapat dalam sistem pemasaran.
Membangun aplikasi web pemasaran yang baik untuk mencapai keuntungan
(profit) perusahaan.
2. Dengan adanya aplikasi web ini memberikan kemudahan bagi penjual dalam
pembuatan promo, pembuatan laporan, pendataan pelanggan dan stok barang
yang tersedia.
3. Dengan adanya aplikasi web ini memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam
memperoleh spesifikasi produk yang ditawarkan, serta memudahkan pelanggan
5
di dalam ataupun di luar kota dalam melakukan transaksi tanpa harus mendatangi
toko.
4. Menyediakan wadah untuk memberikan pelayanan serta mempertahankan
loyalitas dan kepercayaan pelanggan agar meningkatkan kualitas perusahaan.
Sedangkan maksud penulisan tugas akhir adalah sebagai syarat kelulusan
Program Diploma Tiga (D.III) Jurusan Manajemen Informatika di Akademi
Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (BSI).
1.3. Metode Penelitian
Dalam rangka pengumpulan data yang diperlukan penulis untuk bahan
penulisan tugas akhir ini maka penulis menggunakan buku penelitian dan jenis
penelitian pada :
A. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini
menggunakan model waterfall sebagai pola pengembangan sistem. Model SLDC air
terjun (waterfall) sering juga disebut sequential linier atau alur hidup klasik (classic
life circle). Model air terjun ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak
secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean dan pengujian
(Shalahuddin dan Rosa, 2013:28). Berikut adalah gambaran dengan model air terjun :
6
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Pada tahap ini akan dilakukan proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara
intensif untuk menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat di pahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk di dokumentasikan.
2. Desain Sistem (System Design)
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, resperensi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisa kebutuhan ke representasi desain
agar dapat di implementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pengkodean
Desain harus ditranslasikan ke dalam perangkat lunak. Hasil tahapan ini adalah
program komputer sesuai degan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (eror) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika
sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang
7
muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari analisis sfesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
B. Teknik pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan
pengumpulan data untuk pembuatan tugas akhir adalah :
1. Pengamatan ( Observasi)
Dalam metode ini penulis melakukan pengumpulan data dengan observasi
langsung atau dengan pengamatan langsung ke perusahaan. Selain itu penulis juga
menggunakan pengamatan terstruktur artinya penulis mengetahui aspek apa dari
kebutuhan yang diamatinya relevan dengan masalah serta tujuan penelitian.
2. Metode Kepustakaan (Library Research Method)
Dalam metode ini penulis bertugas memperdalam teori-teori yang telah
berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode
serta teknik penelitian, baik dalam pengumpulan data atau menganalisa data yang
pernah digunalan oleh peneliti-peneliti dari buku-buku, literatur yang berhubungan
dengan sistem penjualan pakaian muslimah. Adapun metode kepustakaan yang
penulis lakukan yaitu melalui studi pustaka dari Perpustakaan Bina Sarana
Informatika (BSI) Fatmawati.
8
3. Wawancara
Metode wawancara merupakan metedo pengumpulan data yang dilakukan dengan
wawancara (tanya jawab) dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan
permasalahan yang ditinjau. Metode wawancara yang penulis lakukan yaitu untuk
memperoleh informasi yang tepat dan akurat tentang sistem penjualan pakaian
muslimah. Salah satunya penulis melakukan wawancara dengan owner boutique,
assisten owner boutique, serta sebagian staff pada Boutique Koys.
1.4. Ruang Lingkup
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membuat batasan masalah mengenai
perancangan website e-commerce pada Boutique Koys. Penulis menyajikan beberapa
gambaran umum dalam proses penjualan meliputi pemilihan produk, pemesanan
produk, pendataan pelanggan, pembayaran (transaksi), pengiriman produk,
perhitungan stok produk, dan pembuatan laporan penjualan.
1.5. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum
tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan secara umum mengenai latar
belakang masalah penelitian, maksud dan tujuan, metode penelitian
9
dan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penyusunan
tugas akhir, ruang lingkup dari penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang landasan teori yang
berhubungan dengan judul tugas akhir yang meliputi konsep dasar
web dan teori pendukung.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang tinjauan perusahaan,
sejarah dan profil perusahaan, struktur organisasi perusahaan, analisis
kebutuhan, perancangan perangkat lunak yang terdiri dari (rancangan
antarmuka, rancangan basis data, rancangan struktur navigasi),
implementasi dan pengujian unit.
BAB IV PENUTUP
Bab ini adalah akhir dari penulisan yang mana berisi mengenai
kesimpulan dari bab-bab yang telah dibahas sebelumnya, selain itu
pada bab ini juga berisi saran permasalahan yang berhubungan dengan
penulisan tugas akhir ini. Untuk mencapai hasil akhir yang lebih baik
lagi.