BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

12
1 Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dan memegang peranan yang amat strategis untuk mengembangkan potensi seseorang. Dengan pendidikan, seseorang akan lebih siap dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya, sehingga seseorang dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pada dasarnya pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar di lingkungan formal yaitu sekolah. Kegiatan belajar mengajar tersebut tidak terlepas dari adanya interaksi antara guru dengan siswa yang outputnya dalam bentuk hasil belajar. Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa merupakan penentu dari baik atau tidaknya kualitas pendidikan yang dilaksanakan oleh suatu negara, serta menunjukkan kualitas siswa itu sendiri dalam upaya mengembangkan potensi dirinya untuk menjadi SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, semakin baik hasil belajar yang diperoleh oleh siswa maka berdampak pada semakin baik pula kualitas pendidikan dan kualitas siswa itu sendiri, sebaliknya semakin rendah hasil belajar yang diperoleh oleh siswa maka berdampak pada semakin rendah pula kualitas pendidikan dan kualitas siswa itu sendiri. Sekolah merupakan salah satu bagian dari sistem pendidikan yang memiliki peran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang pada akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas pendidikan suatu negara. Melalui proses belajar mengajar di sekolah, siswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan- pengetahuan yang baru dan dapat meningkatkan potensi yang dimilikinya, sehingga akan berdampak pada perubahan perilaku siswa tersebut menjadi lebih baik ke arah yang lebih positif, misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti ataupun dari tidak paham menjadi paham. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan suatu negara, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

1 Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, pendidikan merupakan salah satu sektor yang

paling penting dan memegang peranan yang amat strategis untuk mengembangkan

potensi seseorang. Dengan pendidikan, seseorang akan lebih siap dalam

mengembangkan potensi yang dimilikinya, sehingga seseorang dapat menjadi sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pada dasarnya pendidikan dilaksanakan

dalam bentuk kegiatan belajar mengajar di lingkungan formal yaitu sekolah. Kegiatan

belajar mengajar tersebut tidak terlepas dari adanya interaksi antara guru dengan

siswa yang outputnya dalam bentuk hasil belajar. Hasil belajar yang diperoleh oleh

siswa merupakan penentu dari baik atau tidaknya kualitas pendidikan yang

dilaksanakan oleh suatu negara, serta menunjukkan kualitas siswa itu sendiri dalam

upaya mengembangkan potensi dirinya untuk menjadi SDM yang berkualitas. Oleh

karena itu, semakin baik hasil belajar yang diperoleh oleh siswa maka berdampak

pada semakin baik pula kualitas pendidikan dan kualitas siswa itu sendiri, sebaliknya

semakin rendah hasil belajar yang diperoleh oleh siswa maka berdampak pada

semakin rendah pula kualitas pendidikan dan kualitas siswa itu sendiri.

Sekolah merupakan salah satu bagian dari sistem pendidikan yang memiliki

peran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang pada akhirnya akan

berdampak pada meningkatnya kualitas pendidikan suatu negara. Melalui proses

belajar mengajar di sekolah, siswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan-

pengetahuan yang baru dan dapat meningkatkan potensi yang dimilikinya, sehingga

akan berdampak pada perubahan perilaku siswa tersebut menjadi lebih baik ke arah

yang lebih positif, misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu,

dari tidak mengerti menjadi mengerti ataupun dari tidak paham menjadi paham. Oleh

karena itu, pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab untuk bisa meningkatkan

kualitas pendidikan suatu negara, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

2

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kualitas dan mutu pendidikan yang baik merupakan tujuan dan harapan yang

dicita-citakan oleh setiap negara termasuk Indonesia, namun realitasnya kualitas dan

mutu pendidikan tidak selalu baik dan tidak sesuai dengan apa yang didambakan.

Berdasarkan data yang dirilis oleh lembaga survei internasional menunjukkan bahwa

mutu pendidikan Indonesia masih sangat rendah, hal ini sebagaimana yang

diungkapkan oleh mantan Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang menyatakan

bahwa pendidikan Indonesia sedang dalam keadaan gawat darurat, dimana

berdasarkan pada data pemetaaan The Learning Curve dari Pearson, menunjukkan

mutu pendidikan Indonesia menduduki peringkat 40 dari 40 negara yang mengikuti

pemetaan pendidikan tersebut (Hidayat, 2014). Sejalan dengan pernyataan mantan

Menteri Pendidikan Anies Baswedan, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menyatakan

bahwa mutu pendidikan Indonesia masih di bawah negara tetangga seperti Malaysia

dan Singapura (Saputri & Alamsyah, 2015).

Fakta tersebut didukung juga dengan data yang dirilis oleh Human

Development Index (HDI) tahun 2015 yang menunjukan kualitas pendidikan di

Indonesia masih rendah dan masih jauh dari negara lain, dimana posisi Indonesia

berada pada urutan ke 112 dari 175 negara, posisi ini jauh di bawah Singapura yang

berada pada posisi ke 28, Brunei Darusalam yang berada pada posisi ke 31, dan

Malaysia yang berada pada posisi ke 58. Sedangkan, dalam artikel British

Broadcasting Corporation (BBC) Indonesia, menyebutkan bahwa kualitas

pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah ke delapan dari bawah yaitu

peringkat ke 69 dari 76 negara (Coughlan, 2015). Berdasarkan temuan tersebut

menunjukkan bahwa mutu pendidikan negara Indonesia masih rendah dibandingkan

dengan negara-negara lain.

Menyikapi hal tersebut, maka penting bagi pemerintah Indonesia untuk

meningkatkan kualitas pendidikan demi meningkatnya mutu pendidikan negara

Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu

pendidikan negara Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas proses

pembelajaran pada setiap sekolah dengan membiasakan siswa untuk belajar dengan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

3

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sungguh-sungguh dan tentunya diperlukan sistem pendidikan yang baik, agar dapat

menunjang siswa dalam proses pembelajaran yang lebih baik lagi. Secara umum,

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu akibat interaksi dengan

lingkungannya. Perubahan tingkah laku seseorang yang sudah mengalami proses

belajar ini harus mengarah ke arah yang lebih baik dari sebelumnya ketika sebelum

melakukan kegiatan belajar.

Indikator keberhasilan dalam belajar di sekolah, biasanya dapat dilihat dari

hasil belajar yang diperoleh siswa. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010, hlm.

22). Secara lebih luas, hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melakukan proses

pembelajaran mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif menekankan pada

pengetahuan, aspek afektif menekankan pada sikap, dan aspek psikomotor

menekankan pada keterampilan motorik. Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah

yang menunjukkan hasil belajar siswa yang sering di nilai guru di sekolah untuk

melihat penguasaan pengetahuan siswa dalam pengajaran (Tu’u, 2004, hlm. 76).

Dalam proses pembelajaran, hasil belajar yang baik merupakan tujuan dan

harapan dari masing-masing sekolah. Hasil belajar siswa dapat diperoleh ketika

dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS), dan ujian nasional (UN).

Nilai ujian nasional biasanya dijadikan tolak ukur untuk melihat keberhasilan

pendidikan skala nasional, dimana ujian nasional ini dilakukan hanya satu kali dan

dilakukan secara serempak oleh pemerintah pada tiap tahap jenjang pendidikan. Ujian

nasional merupakan salah satu syarat wajib yang harus diikuti oleh siswa untuk

menyelesaikan setiap jenjang pendidikan di sekolah. Hasil ujian nasional ini akan

memberikan gambaran bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan data

yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, dapat diketahui

rata-rata pencapaian hasil ujian nasional mata pelajaran ekonomi pada SMA Negeri

dan Swasta pada tahun 2013 yaitu sebesar 6,86 untuk SMA Negeri dan 6,90 untuk

SMA Swasta. Berdasarkan data tersebut, hasil ujian nasional SMA Negeri lebih kecil

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

4

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

daripada hasil ujian nasional SMA Swasta. Untuk mengetahui lebih lanjut hasil ujian

nasional mata pelajaran ekonomi SMA Negeri dapat dilihat pada sepuluh SMA

Negeri di Kabupaten Bandung Barat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1. 1

Rata-Rata Nilai Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi pada Sepuluh SMA

Negeri di Kabupaten Bandung Barat

No Nama Sekolah Rata-rata Nilai UN Ekonomi

2013 2014 2015

1 SMAN 1 Padalarang 7,05 7,00 6,95

2 SMAN 1 Cisarua (*) 7,17 7,27 7,20

3 SMAN 1 Batujajar 6,76 6,08 6,80

4 SMAN 1 Gununghalu 7,03 7,21 6,00

5 SMAN 1 Lembang (*) 6,68 6,70 6,72

6 SMAN 1 Parongpong (*) 6,75 6,05 6,52

7 SMAN 1 Cililin 6,74 6,33 6,50

8 SMAN 1 Cipeundeuy 6,66 6,82 6,85

9 SMAN 1 Ngamprah 6,93 7,80 7,70

10 SMAN 1 Cipongkor 6,80 6,38 6,24

Rata-Rata 6,86 6,77 6,75

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, 2016 (data diolah)

(*) Sekolah yang diteliti

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata pencapaian hasil

ujian nasional mata pelajaran ekonomi pada sepuluh SMA Negeri di Kabupaten

Bandung Barat selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Pada tahun 2013

nilai rata-rata ujian nasional pada mata pelajaran ekonomi sebesar 6,86, kemudian

pada tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 0,09 sehingga nilai rata-rata ujian nasional

pada mata pelajaran ekonomi sebesar 6,77 dan pada tahun 2015 mengalami

penurunan lagi sebesar 0,02 sehingga nilai rata-rata ujian nasional pada mata

pelajaran ekonomi sebesar 6,75. Dari kesepuluh SMA Negeri di Kabupaten Bandung

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

5

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Barat, hanya dua SMA Negeri yang rata-rata nilai ujian nasionalnya mengalami

kenaikan setiap tahunnya dari tahun 2014-2016 yaitu SMA Negeri 1 Lembang dan

SMA Negeri 1 Cipeundeuy, sedangkan sisanya mengalami fluktuasi.

Dalam penelitian ini, penulis bermaksud melakukan penelitian berfokus pada

sekolah yang berada di wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat yaitu SMA Negeri 1

Lembang, SMA Negeri 1 Parongpong dan SMA Negeri 1 Cisarua. Dari ketiga

sekolah yang berada di wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat, hanya SMA Negeri

1 Cisarua yang memiliki nilai rata-rata ujian nasional tahun 2015 di atas nilai rata-rata

ujian nasional pada SMA Negeri se-Kabupaten Bandung Barat, hal ini dapat dilihat

pada Tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1. 2

Rata-Rata Nilai Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi pada SMA Negeri di

Wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat

No Nama Sekolah

Rata-Rata Nilai UN Ekonomi

Rata-Rata UN Ekonomi se-

Kabupaten Bandung Barat 2015

1 SMAN 1 Cisarua

6,75

7,20

2 SMAN 1 Lembang 6,72

3 SMAN 1 Parongpong 6,52

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, 2016 (data diolah)

Data dan fakta tersebut tampaknya masih cukup relevan untuk menggambarkan

pencapaian hasil belajar siswa pada SMA Negeri di wilayah Utara Kabupaten

Bandung Barat yang masih belum optimal dan masih perlu ditingkatkan lagi. Hasil

belajar siswa yang belum optimal tersebut bisa saja disebabkan oleh faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar siswa baik faktor internal maupun eksternal.

Cakupan yang lebih sempit untuk melihat hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi adalah melalui nilai ulangan harian, UTS, dan UAS. Ulangan

harian, UTS, dan UAS biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa dalam

menguasai materi pengajaran dan biasanya dijadikan syarat bagi siswa agar dapat

naik kelas. Untuk bisa mengukur keberhasilan belajar siswa, maka ditentukanlah nilai

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

6

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebagai acuan atau standar kelulusan hasil

belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari hasil observasi yang

dilakukan pada SMA Negeri di wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat didapat

hasil UAS mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS semester ganjil tahun ajaran

2016/2017 dengan KKM sebesar 75 berikut ini.

Tabel 1. 3

Rata-Rata Nilai UAS Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri

di Wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat

No Nama Sekolah Jumlah

Siswa

Rata-Rata

UAS

KKM

Di Atas Di Bawah

1 SMAN 1 Cisarua 71 70,65 22 49

2 SMAN 1 Lembang 111 69,69 30 81

3 SMAN 1 Parongpong 56 67,68 11 45

Jumlah 63 175

Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi Masing-Masing Sekolah (data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.3 diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa masih

kurang memuaskan, hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai UAS semester ganjil tahun

ajaran 2016/2017 siswa kelas XI IPS SMA Negeri di wilayah Utara Kabupaten

Bandung Barat masih banyak yang belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan oleh

guru mata pelajaran ekonomi masing-masing sekolah. Jumlah siswa kelas XI IPS

SMA Negeri di wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat yang nilainya di atas KKM

adalah 63 siswa atau 26,47%, sedangkan 175 siswa atau 73,53% belum mencapai

KKM yang ditetapkan oleh guru mata pelajaran ekonomi masing-masing sekolah.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mampu mencapai hasil

belajar yang maksimal pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Wilayah Utara

Kabupaten Bandung Barat.

Hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM ini tentunya dipengaruhi oleh

beberapa faktor, berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan beberapa siswa

dan guru pada mata pelajaran ekonomi di masing-masing sekolah, diperoleh

informasi secara umum bahwa masih banyaknya siswa yang mempunyai kebiasaan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

7

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar yang kurang baik, misalnya tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran, masih

ada siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah, belajar pada saat akan

menghadapi ujian saja, belajar tidak teratur, dan lain sebagainya. Namun, hal tersebut

tidak akan terjadi apabila siswa mempunyai keyakinan akan kemampuannya dan

terbiasa menerapkan kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik dalam kesehariannya.

Grand theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognitif sosial

dari Bandura dan teori koneksionisme dari Thorndike. Menurut teori kognitif sosial

proses belajar seseorang tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal yang meliputi

lingkungan, personal, dan perilaku, dimana variabel-variabel tersebut saling

mempengaruhi dan dipengaruhi. Interaksi antara variabel lingkungan, personal, dan

perilaku ini sering disebut sebagai determinisme resiprokal (reciprocal determinism).

Sedangkan, Menurut teori koneksionisme, belajar merupakan hubungan antara

stimulus dan respon, jika sebuah respon menghasilkan efek yang memuaskan maka

hubungan antara stimulus dengan respon akan semakin kuat. Seperti halnya ketika

seseorang belajar, apabila ia mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik maka ia

akan bersemangat dan puas akan hasil yang dicapai. Kemudian, karena rasa puas

tersebut maka seseorang akan melakukannya secara berulang-ulang pada situasi yang

sama dengan harapan hasilnya akan lebih baik.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut

Dimyati & Mudjiono (2009, hlm. 236), terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil

belajar, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor intern, seperti sikap, motivasi, konsentrasi, mengolah bahan ajar,

menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan,

rasa percaya diri siswa, intelegensi, kebiasaan belajar, dan cita-cita siswa.

2. Faktor ekstern, seperti guru sebagai pembina siswa belajar, sarana dan

prasarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di

sekolah, dan kurikulum sekolah.

Berbagai faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain, namun faktor

yang paling mendasar yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah diri siswa itu

sendiri yang biasa disebut faktor internal atau psikologisnya. Hal ini senada dengan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

8

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dikemukakan oleh Suwardi (dalam Rosyida, Utaya, & Budijanto, 2016, hlm. 18)

yang menyatakan bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi hasil belajar adalah

faktor psikologisnya sebesar 27,54%, dimana peran terbesar yang mengendalikan

siswa dalam belajar adalah dirinya sendiri.

Dari sekian banyak faktor psikologi yang mempengaruhi hasil belajar siswa,

pada penelitian ini hanya fokus pada efikasi diri dan kebiasaan belajar. Kedua faktor

ini diduga mempengaruhi siswa dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Efikasi

diri adalah keyakinan seseorang akan kapabilitasnya untuk menggorganisasikan dan

melaksanakan rangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pencapaian

tertentu (Woolfolk, 2009, hlm. 127). Keyakinan tersebut akan memotivasi seseorang

untuk memperoleh keberhasilan yang telah ditentukan. Seseorang yang memiliki

efikasi diri tinggi yakin bahwa untuk mencapai keberberhasilan tertentu, mereka

harus berupaya secara intensif dan pantang menyerah ketika menghadapi kesulitan

(Widyaninggar, 2014, hlm. 98). Siswa yang memiliki tingkat efikasi diri yang rendah

biasanya menghindari banyak tugas belajar, khususnya yang menantang dan sulit,

sedangkan siswa dengan tingkat efikasi diri yang tinggi, biasanya mau mengerjakan

tugas-tugas yang sulit tersebut, karena siswa dengan tingkat efikasi diri yang tinggi

biasanya lebih tekun berusaha menguasai tugas-tugas pembelajaran. Dengan

demikian, tinggi rendahnya tingkat efikasi diri seseorang akan mempengaruhi

perilaku seseorang. Tingkat efikasi diri yang tinggi akan berdampak positif terhadap

hasil belajar siswa, sedangkan tingkat efikasi diri yang rendah akan berdampak

negatif terhadap hasil belajar siswa.

Faktor internal lainnya yang diduga mempengaruhi rendahnya hasil belajar

adalah kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik

yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku,

mengerjakan tugas dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan (Djaali,

2007, hlm. 128). Kebiasaan belajar ini merupakan kegiatan sehari-hari yang

dilakukan oleh siswa secara teratur dan berkelanjutan yang pada akhirnya akan

menetap dan bersifat otomatis. Dalam kegiatan sehari-hari di sekolah sering

ditemukan kebiasaan belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang kurang baik.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

9

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kebiasaan belajar yang baik ini yang akan membantu siswa untuk mencapai hasil

belajar yang memuaskan, sementara kebiasaaan belajar yang kurang baik akan

mempengaruhi aktivitas belajar siswa yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya

hasil belajar yang diperoleh siswa. oleh karena itu, kebiasaan belajar yang baik akan

berdampak positif terhadap hasil belajar siswa, sementara kebiasaan belajar yang

kurang baik akan berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan kajian penulis terhadap berbagai literatur, menunjukkan bahwa

efikasi diri dan kebiasaan belajar telah terbukti memiliki kontribusi positif terhadap

hasil belajar siswa, hasil belajar siswa yang baik diduga dipengaruhi oleh tingkat

efikasi diri yang tinggi dan adanya kebiasaan belajar yang baik. Penulis mengamati

bahwa saat ini masih terdapat siswa yang kurang percaya diri akan kemampuannya

sendiri dalam belajar dan masih adanya kebiasaan belajar yang kurang baik pada

siswa, seperti kurangnya minat baca, mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah, telat

mengumpulkan tugas, belajar pada saat akan menghadapi ujian saja, sering terlambat

masuk kelas, tidak memperhatikan guru, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian diatas, hasil belajar siswa merupakan indikator

keberhasilan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, hasil belajar siswa menjadi hal

yang perlu ditingkatkan, agar mutu pendidikan yang diharapkan semua pihak dapat

tercapai. Untuk itu, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Pengaruh

Efikasi Diri dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Ekonomi” (Survey pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri di Wilayah

Utara Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2016/2017).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran tentang efikasi diri, kebiasaan belajar, dan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di wilayah Utara

Kabupaten Bandung Barat?

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

10

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bagaimana pengaruh efikasi diri dan kebiasaan belajar secara simultan terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di

wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat?

c. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat?

d. Bagaimana pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di wilayah Utara Kabupaten

Bandung Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui gambaran tentang efikasi diri, kebiasaan belajar, dan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di wilayah

Utara Kabupaten Bandung Barat.

b. Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri dan kebiasaan belajar secara simultan

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS SMA

Negeri di wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat.

c. Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di wilayah Utara Kabupaten

Bandung Barat.

d. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di wilayah Utara Kabupaten

Bandung Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Dari segi ilmiah penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan, khususnya pada penelitian ini mengenai pengaruh efikasi diri dan

kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas

XI IPS SMA Negeri di wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

11

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya di bidang Pendidikan Ekonomi.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan peneliti

mengenai pengaruh efikasi diri dan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di wilayah Utara

Kabupaten Bandung Barat.

b. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi untuk sekolah agar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ekonomi

melalui efikasi diri dan kebiasaan belajar siswa.

c. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi

pembaca terkait masalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di

SMA Negeri wilayah Utara Kabupaten Bandung Barat, serta dapat digunakan

pula sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik dan ingin mengkaji lebih dalam

mengenai penelitian ini.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian,

rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi

skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORITIS

Bagian kajian pustaka atau landasan teoritis menjelaskan mengenai teori-teori

yang mendukung penelitian, penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam

penelitian, kerangka pemikiran peneliti, dan hipotesis penelitian.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/32733/4/S_PEK_1203473_Chapter1.pdf · dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan

12

Acep Mulyana, 2017 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

Bagian metode penelitian menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian,

metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, operasional variabel, teknik

pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian, teknik

pengolahan data, dan pengujian hipotesis.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Bagian temuan dan pembahasan menjelaskan mengenai hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis. Data diolah menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2010 dan

SPSS for Window 20.00.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Bagian simpulan, implikasi, dan rekomendasi menjelaskan mengenai

penafsiran dan penarikan kesimpulan peneliti terhadap hasil analisis temuan

penelitian, menjelaskan implikasi dari hasil penelitian, serta memberikan

rekomendasi untuk semua pihak yang berkepentingan dari hasil penelitian.