BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari beberapa gugusan pulau mulai dari yang besar hingga pulau yang kecil. Diantara pulau kecil tersebut beberapa diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Maratua merupakan pulau yang jaraknya paling jauh dari Pulau Kalimantan dan berbatasan langsung dengan wilayah perairan Filipina. Kawasan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai modal dasar pelaksanaan pembangunan Indonesia di masa yang akan datang. Kawasan ini menyediakan sumberdaya alam yang produktif seperti terumbu karang, padang lamun (seagrass), hutan mangrove, perikanan dan kawasan konservasi. Pulau-pulau kecil juga memberikan jasa lingkungan yang besar karena keindahan alam yang dimilikinya yang dapat menggerakkan industri pariwisata bahari. Di lain pihak, pemanfaatan potensi pulau-pulau kecil masih belum optimal akibat perhatian dan kebijakan Pemerintah selama ini lebih berorientasi ke darat. Maratua merupakan Pulau Terluar di Berau yang menjadi salah satu objek wisata bahari. Karena keindahan wisata bawah lautnya banyak warga negara asing yang sering berkunjung ke pulau ini untuk menikmati surga bawah laut yang sangat

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari beberapa gugusan pulau

mulai dari yang besar hingga pulau yang kecil. Diantara pulau kecil tersebut beberapa

diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Maratua merupakan pulau yang

jaraknya paling jauh dari Pulau Kalimantan dan berbatasan langsung dengan wilayah

perairan Filipina.

Kawasan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa

lingkungan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai modal dasar pelaksanaan

pembangunan Indonesia di masa yang akan datang. Kawasan ini menyediakan

sumberdaya alam yang produktif seperti terumbu karang, padang lamun (seagrass),

hutan mangrove, perikanan dan kawasan konservasi. Pulau-pulau kecil juga

memberikan jasa lingkungan yang besar karena keindahan alam yang dimilikinya yang

dapat menggerakkan industri pariwisata bahari. Di lain pihak, pemanfaatan potensi

pulau-pulau kecil masih belum optimal akibat perhatian dan kebijakan Pemerintah

selama ini lebih berorientasi ke darat.

Maratua merupakan Pulau Terluar di Berau yang menjadi salah satu objek

wisata bahari. Karena keindahan wisata bawah lautnya banyak warga negara asing

yang sering berkunjung ke pulau ini untuk menikmati surga bawah laut yang sangat

2

indah. Maratua terdiri dari empat kampung, yakni Kampung Teluk Harapan, Teluk

Alulu, Bohesilian dan Payung Payung. Mayoritas suku yang tinggal di Maratua adalah

suku Bajau yang berprofesi sebagai nelayan.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk

Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Maratua yang selama ini lebih dikenal

tergabung dalam gugusan kepulauan Derawan di Kabupaten Berau adalah sebagai

bagian dari Daerah Tujuan Pariwisata atau Destinasi Pariwisata Nasional (DPN)

Derawan - Kayan Mentarang dan sekitarnya. Destinasi Pariwisata Nasional adalah

kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di

dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas,

serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan yang

berskala nasional. Dengan demikian sudah seharusnya Maratua juga mendapat

prioritas untuk dikembangkan sebagai tujuan pariwisata.

Sebagai Destinasi Pariwisata Nasional, Maratua harus mempunyai kriteria

sebagai berikut:

a. Merupakan kawasan geografis dengan cakupan wilayah provinsi dan/atau

lintas provinsi yang didalamnya terdapat kawasan-kawasan pengembangan

pariwisata nasional, yang diantaranya merupakan KSPN;

b. Memiliki daya tarik wisata yang berkualitas dan dikenal secara luas secara

nasional dan internasional, serta membentuk jejaring produk wisata dalam

bentuk pola pemaketan produk dan pola kunjungan wisata;

3

c. Memiliki kesesuaian tema daya tarik wisata yang mendukung penguatan

daya saing;

d. Memiliki dukungan jejaring aksesibilitas dan infrastruktur yang mendukung

pergerakan wisatawan dan kegiatan kepariwisataan; dan

e. Memiliki keterpaduan dengan rencana sektor terkait.

Keindahan Pulau Maratua yaitu berupa hamparan laut lepas, pasir putih, serta

pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pulau Maratua merupakan pulau yang berbatasan

dengan negara Malaysia dan Filipina. Maratua merupakan tujuan wisata bahari andalan

dan surga bagi para penyelam karena memiliki biota laut yang menawan. Namun

disayangkan pembangunan infrastrukturnya masih terbilang ala kadarnya mengingat

Maratua merupakan salah satu kecamatan terjauh di Kabupaten Berau.

Pulau-pulau terluar Indonesia memiliki nilai strategis sebagai Titik Dasar dan

Garis Pangkal dalam penetapan wilayah perairan, zona ekonomi eksklusif dan landas

kontinen. Oleh karena itu, dalam rangka menjaga keutuhan wilayah negara, serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan, maka perlu

pengelolaan dan manajemen pulau-pulau kecil terluar dengan memperhatikan

keterpaduan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, budaya, hukum, sumber daya

manusia, pertahanan, dan keamanan. Pengelolaan itu dimaksudkan agar penduduk di

pulau terluar memiliki kemandirian dalam berbagai aspek, mengingat pulau tersebut

sewaktu-waktu dapat terisolasi dari wilayah lainnya karena kondisi alam.

Pemerintah Berau menempatkan pariwisata sebagai prioritas utama untuk

pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan berwawasan lingkungan sebagai modal

4

pembangunan, karena daerah Berau sendiri mempunyai banyak potensi yang dapat

dijadikan tempat pariwisata. Salah satunya yaitu wisata bahari, kekayaan bawah laut

yang dimilki oleh Berau sangat menjual jika dikelola dengan baik dan memperhatikan

lingkungan. Ini sesuai dengan Visi dan Misi kabupaten Berau sendiri. Dengan adanya

pengelolaan Sumber Daya Alam berbasis lingkungan serta dapat mengajak masyarakat

untuk peran serta dalam pembangunan maka masyarakat akan menjadi mandiri dan

sejahtera.

Secara statistik, menurut sumber dari Dinas Pariwisata Kabupaten Berau,

wisatawan yang masuk ke kabupaten Berau mengalami peningkatan dari tahun

ketahun. Hal ini ditunjukkan pada tabel 1 :

Tabel 1. Peningkatan wisatawan yang masuk di Kabupaten Berau

Hal ini akan terus mengalami peningkatan jika didukung dengan adanya

fasilitas-fasilitas yang memadai serta peran serta masyarakat dalam pengembangan

potensi tersebut. Akan tetapi kendala yang dihadapi adalah wisatawan yang masuk ke

Indonesia hanya terpusat pada daerah tertentu saja, misalnya bali yang memiliki rekor

paling banyak dikunjungi wisatawan asing dengan 30% dari total wisatawan asing yang

masuk ke Indonesia sehingga perlu adanya pengembangan potensi wisata didaerah lain

sebagai alternatif dalam menghadapi naiknya jumlah wisatawan serta pemerataan

pembangunan dan pendapatan pada daerah lain di Indonesia. Pengembangan ekowisata

Tahun Jumlah Wisatawan

2010 15.024

2011 20.953

2012 61.195

5

dapat menjadi salah satu solusi dalam hal tersebut, yaitu dengan mengoptimalkan

potensi alam yang dimiliki tanpa merusaknya karena berprinsip pada kelestarian

lingkungan, kemantapan struktur sosial dan kelestarian ekonomi

Sumber daya alam dan keanekaragaman hayati yang begitu tinggi tersebut

belum banyak membuat pulau terluar Indonesia tersentuh oleh pembangunan.

Masyarakat yang tinggal di pulau terluar Indonesia juga mendambakan fasilitas dan

pelayanan publik yang sama baiknya dengan yang ada di perkotaan. Di pulau tersebut

sudah ada beberpa fasilitas pelayanan publik, seperti kantor kecamatan, puskesmas dan

kantor urusan agama, tetapi yang ada disana hanyalah fasilitas tanpa disertai sumber

daya manusia yang akan menjalankan fungsi pelayanan sehingga fasilitas tersebut

seakan-akan hanya sebuah gedung tanpa bisa bermanfaat untuk masyarakat.

Melalui sektor pariwisata, Maratua dapat berperan penting untuk pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Berau. Posisinya yang sangat strategis sebagai pulau terluar

Indonesia, Maratua juga rawan untuk diambil alih oleh negara lain jika pemanfaatan

serta pengembangan pulau tersebut tidak dimaksimalkan oleh pemerintah. Maka dari

itu, Maratua dapat digolongkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

(KSPN). Menurut PP no. 50 tahun 2011, KSPN adalah kawasan yang memiliki fungsi

utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang

mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan

ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung

lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

6

Letak geografis Pulau Maratua yaitu berada di sebelah timur Pulau Kalimantan

dan berbatasan langsung dengan perairan Filipina. Tidak jarang ketika gelombang

besar banyak nelayan dari Maratua terdampar di Filipina ataupun sebaliknya nelayan

dari Filipina terdampar sampai pulau Maratua. Menurut kepala desa setempat, pernah

juga terjadi perampokan yang dilakukan perompak-perompak yang berasal dari

Filipina pada tahun 1992 yang mengakibatkan satu warga Maratua meninggal terkena

tembakan perompak yang bersenjata api.

Sebagai KSPN, Maratua harus memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Memiliki fungsi utama pariwisata atau potensi pengembangan pariwisata

b. Memiliki sumber daya pariwisata potensial untuk menjadi daya tarik wisata

unggulan dan memiliki citra yang sudah dikenal secara luas;

c. Memiliki potensi pasar, baik skala nasional maupun khususnya

internasional;

d. Memiliki posisi dan peran potensial sebagai penggerak investasi;

e. Memiliki lokasi stategis yang berperan menjaga persatuan dan keutuhan

wilayah;

f. Memiliki fungsi dan peran strategis dalam menjaga fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup;

g. Memiliki fungsi dan peran strategis dalam usaha pelestarian dan

pemanfaatan aset budaya, termasuk di dalamnya aspek sejarah dan

kepurbakalaan;

h. Memiliki kesiapan dan dukungan masyarakat;

7

i. Memiliki kekhususan dari wilayah;

j. Berada di wilayah tujuan kunjungan pasar wisatawan utama dan pasar

wisatawan potensial nasional; dan

k. Memiliki potensi kecenderungan produk wisata masa depan.

Kriteria-kriteria yang disebutkan diatas telah dimiliki Maratua dengan segala

potensi alam yang sangat melimpah serta potensi daya tarik wisata yang sangat

menjanjikan untuk dijadikan sebagai lahan investasi bagi investor yang bergerak di

bidang pariwisata. Posisi Maratua yang berada di pulau terluar Indonesia menjadikan

Maratua mudah diakses oleh wisatawan dari luar negeri dengan menawarkan

pariwisata minat khusus yang semakin diminati oleh wisatawan. Dengan segala potensi

wisata yang melimpah serta didukung kebijakan pengelolaan yang baik Maratua akan

menjadi destinasi pariwisata unggulan di masa yang akan dating.

Keberadaan Maratua sedang menjadi perhatian pemerintah seiring dengan

program pemerintah untuk dapat menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Letak Maratua sebagai wilayah perairan yang strategis karena berbatasan langsung

dengan negara tetangga serta mempunyai banyak potensi bahari yang dapat

dikembangkan untuk kegiatan ekowisata serta pengembangan perikanan menjadikan

Maratua merupakan pulau yang tepat untuk mendukung program pemerintah tersebut.

Maratua merupakan satu pulau yang berbentuk kecamatan dan terdiri dari empat desa

yang lebih dikenal dengan sebutan kampung. Dengan keadaan seperti itu Maratua

cocok didesain menjadi kampung wisata dimana setiap setiap kampungnya

8

terintegerasi satu dengan yang lain dan mempunyai peran yang berbeda menurut

potensinya masing-masing. Infrastruktur yang tersedia di kecamatan tersebut belum

memadai seperti contohnya belum tersedianya listrik dan air bersih di daerah tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari warga banyak yang mengandalkan

tampungan air hujan. Karena struktur tanah yang terbentuk dari batuan karst

menyebabkan sumber air tanah di wilayah tersebut terbatas.

Berikut adalah peta Pulau Maratua:

Gambar 1. Peta Pulau Maratua

Maratua memiliki potensi sumber daya alam yang berpotensi besar untuk

dikembangkan menjadi destinasi pariwisata alam. Berbagai kebudayaan yang ada di

9

Maratua yang sarat akan tradisi leluhur juga dapat dikembangkan sebagai daya tarik

wisata budaya. Sehingga jika potensi alam dan budaya tersebut dikembangkan dapat

menjadi satu kesatuan paket wisata.

Potensi alam Pulau Maratua yang dapat dikembangkan menjadi destinasi

pariwisata antara lain adalah keindahan bawah lautnya yang masih lestari, banyak

terdapat gugusan terumbu karang serta kawanan ikan yang sangat indah bagi pecinta

olahraga senorkelling dan diving. Di bagian darat ada beberapa goa yang sama sekali

belum tersentuh oleh pemerintah, bahkan goa tersebut memiliki keindahan dari segi

bentuk maupun keanekargaman hayati yang ada di dalam goa tersebut. Keindahan

pantai yang berpasir putih juga dapat menjadi daya tarik wisata. Keramahan

masyarakat dan kebudayaan di Pulau Maratua yang sebagian besar dihuni masyarakat

dari suku Bajau juga dapat menjadi daya tarik wisata budaya di daerah tersebut.

Di Pulau Maratua sudah terdapat satu resort yang cukup terkenal di dunia

Internasional yaitu Maratua Paradise Resort. Resort tersebut menyediakan tempat

menginap sekaligus paket wisata bagi para wisatawan baik lokal maupun asing. Tetapi

resort tersebut bukanlah milik warga Indonesia tetapi dikelola oleh pihak asing yaitu

dari Malaysia, pihak lokal disini hanya sebatas sebagai pegawai dan tour guide.

Masyarakat lokal Pulau Maratua yang telah sadar akan potensi wisata di

daerahnya hanya bisa sebatas mengelola pondok tinggal atau home stay dan menjadi

tour guide bagi resort yang telah ada. Masyarakat belum mampu mengelola potensi

wisata yang ada dan belum bisa menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri.

10

Pulau Maratua mempunyai sumber daya alam serta kebudayaan yang sangat

berpotensi dikembangkan menjadi destinasi pariwisata. Sumber daya alam tersebut

terdiri dari keindahan alam bawah laut dengan segala keanekargaman hayati yang

terkandung didalamnya, goa, danau, dan pantai serta pemandangan alam lain yang

sangat indah. Beberapa potensi wisata menurut hasil observasi yang dilakukan dapat

dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Potensi Daya Tarik Wisata Pulau Maratua

No Daya Tarik Wisata Alam Daya Tarik Wisata Budaya

1 Keindahan bawah laut yang tersebar

di berbagai titik

Tari tarian dari masyarakat Maratua

yang berasal dari suku Bajau

2 Pantai pasir putih yang terbentang

sepanjang pulau

Berbagai ritual masyarakat suku

Bajau

3 Goa yang tersebar di daratan pulau

Maratua dengan segala keindahan

alam yang terkandung di dalamnya

Makanan khas daerah Maratua

4 Danau yang terdapat di beberapa titik

di Pulau Maratua yang mempunyai

ciri khas tertentu dengan segala

keanekaragaman biota yang ada di

dalamnya

Cindera mata khas Pulau Maratua

11

Dengan potensi pariwisata yang ada tersebut, Maratua dapat menjadi salah satu

Destinasi Pariwisata minat khusus. Saat ini pariwisata minat khusus semakin diminati

karena wisatawan dapat memilih destinasi pariwisata tertentu sehingga mereka dapat

mengikuti kegiatan wisata spesifik sesuai dengan apa yang mereka minati. Saat ini

pariwisata minat khusus semakin diminati seiring dengan banyaknya keinginan

wisatawan untuk mendapatkan suasana baru dalam berwisata yang sesuai dengan hoby

maupun minat wisatawan serta ketenangan dan kenyamanan dalam berwisata

mengingat pariwisata masal yang ada di Indonesia semakin banyak dan ramai

dikunjungi orang.

Selain terkenal dengan surga bawah lautnya, Maratua juga terkenal dengan

keberadaan danau yang sangat unik yang terdapat di pulau yang terletak di barat daya

Pulau Maratua. Danau tersebut bernama danau Kakaban. Dalam danau tersebut

terdapat biota yang berupa ubur-ubur, uniknya, berbeda dengan ubur-ubur laut yang

biasa, ubur-ubur ini tidak menyengat dan sangat jinak untuk didekati para wisatawan

yang berenang disana. Ubur-ubur jenis ini hanya ada di Maratua dan tidak ada di tempat

lain. Selain terdapat di Danau Kakaban, ubur-ubur jenis ini juga terdapat di Danau Haji

Buang yang terletak diantara Kampung Bohe Bukut dan Kampung Payung-Payung.

Menurut peneliti dari Pusat Studi Sumber Daya dan Teknologi Kelautan (Pustek

Kelautan) UGM, fenomena ini terjadi karena danau ini terbentuk jutaan tahun lalu

karena air laut yang terperangkap di tengah pulau dan pulau tersebut mengalami

pengangkatan sehingga air laut yang terjebak tadi tidak dapat keluar dan terpisah

dengan air laut, air tersebut kemudian bercampur dengan air hujan sehingga rasa air

12

yang terdapat di danau tersebut tidak sama asinnya dengan air laut, sementara ubur-

ubur jenis ini dapat berkembang biak dan bertahan dalam kondisi air seperti ini. Ubur-

ubur ini berevolusi dengan tidak dilengkapi senjata penyengat untuk pertahanan diri

karena tidak ada predator yang memangsa atau mengancam kelangsungan hidup

mereka sehingga ubur-ubur tersebut sangatlah jinak bila didekati. Danau Kakaban

dapat menjadi salah satu ikon Pulau Maratua untuk bersaing dengan destinasi

pariwisata lain yang menawarkan keindahan alam bawah laut. Danau tersebut dapat

digunakan sebagai salah satu senjata andalan untuk mempromosikan Maratua di

lingkup lokal maupun Internasional karena keunikannya dan tidak ada lokasi lain yang

memlikinya. Dalam danau tersebut wisatawan dapat merasakan sensasi berenang dan

menyelam bersama ubur-ubur tanpa harus takut tersengat. Tetapi harus ada

pengelolaan khusus agar kelangsungan ekosistem di danau tersebut tidak terganggu.

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan pariwisata

di Pulau Maratua dan untuk membantu pemerintah mengembangkan potensi wisata

yang ada di Pulau Maratua sehingga dapat mempercepat pembangunan di pulau terluar

Indonesia sebagai garis depan Bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, dapat diketahui bahwa

pariwisata merupakan industri yang memiliki peranan penting bagi pemerintah maupun

masyarakat lokal. Untuk mewujudkan adanya pengembangan pariwisata di Pulau

13

Maratua, maka dapat diuraikan rumusan masalah yang bisa membantu mengatasi

permasalahan di Pulau Maratua yaitu:

“Bagaimanakah strategi yang tepat untuk mengembangkan Pulau Maratua

sebagai Destinasi Pariwisata?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasar pada latar belakang serta rumusan masalah diatas, maka tujuan dari

diadakannya penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang terdapat

dalam pengembangan Pulau Maratua

2. Menyusun strategi pengembangan Pulau Maratua sebagai destinasi pariwisata.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Bagi penulis

Untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan di bangku kuliah dalam

penelitian.

2. Bagi pemerintah

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah

Kabupaten Berau sebagai stakeholder dalam merencanakan dan

mengembangkan potensi pariwisata yang ada.

3. Bagi ilmu pengetahuan

14

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ilmiah untuk melakukan

penelitian sejenis yang mendalam tentang pembangunan sektor pariwisata.

4. Bagi Pulau Maratua

Adanya penelitian ini diharapkan Pulau Maratua dapat lebih berkembang dan

dikelola dengan baik dengan segala macam potensi pariwisata yang ada.