BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang -...

54
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini sistem informasi sangatlah berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan pada suatu instansi pemerintah atau perusahaan, hal ini ditujukan untuk memperlancar operasional kerja dalam melaksanakan kegiatan. salah satu turunan dari teknologi adalah dengan semakin berkembangnya teknologi informasi. Teknologi informasi memiliki peranan sangat penting dalam menjadwalkan aktivitas manusia, baik dalam dunia sosial maupun dunia pekerjaan. Sistem penggajian adalah salah satu hal yang berkaitan dengan pengelolaan kesejahteraan pegawai sehingga harus diberi perhatian khusus oleh lembaga dalam rangka mencapai tujuannya. Gaji memiliki arti yang sangat penting bagi karyawan karena gaji merupakan cerminan nilai atas karya, kontribusi, dan kinerja guru (pegawai), baik bagi perusahaan, masyarakat, maupun bagi diri mereka sendiri. Seperti halnya sistem-sistem lain yang terdapat di perusahaan, sistem penggajian rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan (fraud), kesalahan manusia (human error), bahkan ketidakandalan sistem dan ketidaktepatan sistem yang digunakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. (Eva Fidiya, 2010:1) Dengan adanya teknologi dibidang infromasi (Teknologi Informasi) maka setiap pekerajaan manusia yang berhubungan dengan informasi akan mengalami lompatan kualitas baik dilihat dari segi kecepatan pengolahan maupun penyebaraannya. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi atau lembaga khususnya MIN Drien Tujoh yang termasuk salah satu lembaga pendidikan yang setingkat dengan sekolah dasar. Informasi penggajian dianggap sangat penting karena dengan adanya informasi dapat menambah pengetahuan, mengurangi ketidakpastian dan berbagai macam resiko serta dapat 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini sistem informasi sangatlah

berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan pada suatu instansi pemerintah atau

perusahaan, hal ini ditujukan untuk memperlancar operasional kerja dalam

melaksanakan kegiatan. salah satu turunan dari teknologi adalah dengan semakin

berkembangnya teknologi informasi. Teknologi informasi memiliki peranan

sangat penting dalam menjadwalkan aktivitas manusia, baik dalam dunia sosial

maupun dunia pekerjaan.

Sistem penggajian adalah salah satu hal yang berkaitan dengan

pengelolaan kesejahteraan pegawai sehingga harus diberi perhatian khusus oleh

lembaga dalam rangka mencapai tujuannya. Gaji memiliki arti yang sangat

penting bagi karyawan karena gaji merupakan cerminan nilai atas karya,

kontribusi, dan kinerja guru (pegawai), baik bagi perusahaan, masyarakat,

maupun bagi diri mereka sendiri. Seperti halnya sistem-sistem lain yang terdapat

di perusahaan, sistem penggajian rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan

(fraud), kesalahan manusia (human error), bahkan ketidakandalan sistem dan

ketidaktepatan sistem yang digunakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.

(Eva Fidiya, 2010:1)

Dengan adanya teknologi dibidang infromasi (Teknologi Informasi) maka

setiap pekerajaan manusia yang berhubungan dengan informasi akan mengalami

lompatan kualitas baik dilihat dari segi kecepatan pengolahan maupun

penyebaraannya. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu

instansi atau lembaga khususnya MIN Drien Tujoh yang termasuk salah satu

lembaga pendidikan yang setingkat dengan sekolah dasar. Informasi penggajian

dianggap sangat penting karena dengan adanya informasi dapat menambah

pengetahuan, mengurangi ketidakpastian dan berbagai macam resiko serta dapat

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

2

membantu para pemimpin dalam mengambil suatu kesimpulan dan keputusan

yang efektif dan efisien.

Terbukti dengan banyak lembaga atau instansi pemerintah yang

menggunakan sistem komputerisasi sebagai alat bantu untuk meningkatkan

kreativitas dan aktivitas para pegawai sehingga menjadikan lembaga ataupun

instansi pemerintah memiliki kompetensi yang tinggi dan terciptanya akuntabilitas

serta transparansi terhadap informasi keuangan khususnya informasi penggajian.

Demikiaan juga halnya dengan MIN Drien Tujoh Pidie Jaya yang sudah

menggunakan aplikasi sistem informasi Gaji Pegawai Pusat (GPP) untuk

mengelola data gaji dengan sedemikian rupa sehingga aktivitas kerja dapat

berjalan lancar dan semakin baik. Aplikasi GPP menyediakan berbagai fitur yang

mempunyai banyak fungsi proses, diantaranya dapat menghitung berbagai macam

jenis gaji, baik itu Gaji Induk (Bulanan), Gaji Susulan, Persekot Gaji,Gaji

Terusan, dan proses lain. Output yang dihasilkan diantaranya mencetak daftar gaji

juga bisa mencetak kartu pegawai elektronik dan lain-lain. Aplikasi GPP dibuat

user friendly sehingga sangat mudah untuk dioperasikan dan tidak memerlukan

keahlian khusus.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, adapun

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi sistem informasi aplikasi GPP khususnya

dalam mengelola data gaji para pegawai pada MIN Drien Tujoh ?

2. Bagaimanakah karakteristik responden?

3. Apakah terdapat atribut yang mempengaruhi aplikasi GPP?

4. Rekomendasi yang dapat diberikan terhadap aplikasi GPP.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

3

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi aplikasi GPP

khususnya dalam mengelola data gaji para pegawai pada MIN Drien

Tujoh.

2. Untuk mengetahui karakteristik responden.

3. Untuk mengetahui atribut yang mempengaruhi aplikasi GPP.

4. Untuk memberikan rekomendasi pada aplikasi GPP.

1.4 Metodologi Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan penelitian

ini adalah:

1. Metode Pengamatan

Untuk mengetahui masalah apa saja yang dihadapi pegawai dalam

menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode

pengamatan ini adalah mengamati secara langsung aplikasi yang

berjalan dan pegawai dalam menjalankan aplikasi tersebut.

2. Penelitian Pustaka

Dilakukan sebagai upaya untuk melengkapi penulisan yang sudah

diproses dengan masalah yang sedang diteliti yaitu melalui buku-buku

dan internet.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input)

yang kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, hasil

informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya,

sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem

informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi

tersebut.

Bodnar dan Hopwood (1993) menyatakan dalam buku Pengenalan Sistem

Informasi Abdul Kadir (2003:11) “Sistem informasi adalah kumpulan perangkat

keras dan perangkat lunak yang mentransformasikan data ke dalam bentuk

informasi yang berguna”.

Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto (2004:55) dalam buku

yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis

Komputer menjelaskan bahwa: “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub

sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan

bekerjasama secara harmonis untuk satu tujuan yaitu mengolah data menjadi

informasi yang berarti dan berguna”.

Ada beberapa masalah yang dapat diatasi dengan pemakaian sistem

informasi yang baik yaitu:

1. Penyajian informasi yang cermat dan dapat dipercaya tingkat

keandalannya.

2. Pengkomunikasian dan pengolahan data dengan metode dan teknik yang

lebih efisien.

3. Penyajian informasi pada waktu yang telah ditentukan, agar lebih

bermanfaat bagi manajemen.

4

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

5

4. Pengolahan data dan penyajian informasi dengan alokasi data yang lebih

rendah daripada dampak yang ditimbulkannya.

5. Koordinasi antara manusia dengan mesin selama dalam pengolahan data.

Menurut dua definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem

informasi itu adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling

bekerjasama secara harmonis untuk bertujuan menyajikan informasi yang

bermanfaat.

Mengukur kualitas sistem informasi yang disebut “DeLone and McLean IS

Success Model” atau biasa disebut D&M model. Menurut D&M, terdapat 6 poin

yang menentukan kualitas sistem informasi, yaitu:

a. Kualitas sistem (System Quality), yaitu handal, daya tahan, kenyaman

akses, keamanan.

b. Kualitas informasi (Information Quality): adanya hasil informasi yang

relevan, lengkap, akurat, tepat waktu.

c. Pengguna (User): userfriendly, tampilan/design yang menarik, mempunyai

berbagai ciri-ciri keistimewaan tambahan (features).

d. Kepuasan pengguna (User Satisfaction): kemudahan Penggunaan (ease of

use), informasi up to date, efektif dan efesien dalam pengelolaan data gaji

pegawai.

e. Dampak individu (Individual Impact): adanya peningkatan kinerja

individu dari peningkatan produktivitas dan juga kualitas.

f. Dampak organisasi (Organizational Impact): adanya peningkatan kinerja

bagi organisasi dan efektivitas dari segi pengambilan keputusan.

2.1.2 Karakteristik Sistem Informasi

Karakteristik Sistem Informasi menurut Chusing dialihbahasakan oleh

Ruchyat Kosasih (1997:440) bahwa sistem informasi yang baik harus memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Usefullness

2. Economy

3. Reliability

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

6

4. Customer Service

5. Capacity

6. Simplicity

7. Flexibility

Secara singkat kriteria-kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Usefullness

Sistem harus menghasilkan suatu informasi yang berguna, ini berarti

informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan (relevan) dan

tepat waktu, sehingga berguna bagi manajemen sebagai dasar pengambilan

keputusan.

2. Economy

Seluruh komponen dari sistem harus dapat memberikan sumbangan yang

besar dari biaya yang dikeluarkan.

3. Reliability

Produk dari suatu sistem harus dapat dihandalkan, informasi yang

dihasilkan melalui sistem harus mempunyai ketelitian yang tinggi dan

sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif.

4. Customer Service

Sistem harus mampu memberikan layanan yang baik dan efesien kepada

para pelanggan.

5. Capacity

Kapasitas dari suatu sistem harus memadai untuk menghadapi operasi

pada kapitas penuh seperti halnya pada operasi berjalan normal.

6. Simplicity

Sistem harus sederhana, sehingga semua struktur dan operasinya dapat

dimengerti serta prosedurnya dapat diikuti dengan mudah.

7. Flexibility

Sistem harus luwes dalam menampung dan menghadapi semua perubahan

yang terjadi baik dari dalam maupun luar perusahaan.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

7

2.1.3 Pengertian Belanja Pegawai

Belanja pegawai adalah kompensasi baik dalam bentuk uang maupun

barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah, baik yang bertugas di dalam

maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan,

kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

(www.wikiapbn.com).

Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai

sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau

lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya

seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-

lain. (Marihot, 2002:244).

2.1.4 Pengertian Gaji dan Upah

Gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan

motivasi kerja sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan

pegawai. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi harus melakukan

perencanaan gaji yang tepat dalam arti memiliki keadilan internal, yaitu sesuai

dengan tugas, tanggung jawab, dan tingkat usaha yang dilakukan dalam

pekerjaan. Tugas, tanggung jawab, dan tingkat usaha yang sama harus diberi gaji

yang sama. Selain itu juga harus memiliki keadilan eksternal, yaitu gaji yang

diterima sesuai dengan gaji yang ada di perusahaan lain untuk pekerjaan yang

sama.

Gaji pegawai adalah gaji pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji

yang diterima oleh PNS yang telah diangkat oleh pejabat yang berwenang dengan

surat keputusan sesuai ketentuan yang berlaku. (Perdirjen Perbendaharaan No

PER-37/PB/2009).

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 95): “gaji merupakan sejumlah

pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administratif dan manajemen yang

biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang

diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak

mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan

secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

8

Menurut Ahmad dan Ruky (2001 : 8): “gaji merupakan pembayaran atas

penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang

jabatan PNS, anggota TNI dan POLRI dan anggota pemerintah yang dibayarkan

secara bulanan. Sedangkan upah merupakan penerimaan sebagai imbalan dari

pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah

dilakukan dan dinilai dalam bentuk uang sesuai dengan perjanjian kerja antara

pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerjaan sendiri maupun

keluarganya”.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi

karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih

panjang. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang

pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja.

Dalam sistem informasi akuntansi penggajian terdapat prosedur–prosedur

yang saling mendukung satu dengan yang lainnya. Menurut Mulyadi (2001:385)

dalam bukunya Sistem Akuntansi prosedur–prosedur tersebut adalah :

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja

3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji

5. Prosedur Pembayaran Gaji.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu dari prosedur–prosedur

yang membentuk sistem informasi akuntansi penggajian :

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan

waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan

menggunakan daftar hadir dan dapat pula diisi secara otomatis oleh mesin

pencatat waktu (time recorder machine). Disamping itu pencatatan waktu

hadir diselenggarakan pula untuk menentukan gaji dan upah.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

9

2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja

Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan,

pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi

produksi.

3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji dan

upah karyawan. Dimana potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam

daftar gaji dan upah.

4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji

Dalam prosedur biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada

departemen–departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja dimana

distribusi tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan

perhitungan harga pokok pabrik. Pendistribusian biaya gaji ditujukan

untuk menghasilkan laporan biaya tenaga kerja menurut jenisnya, yaitu:

gaji, tunjangan makan, tunjangan lembur serta biaya kesejahteraan

karyawan.

5. Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Fungsi akuntansi

membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis

cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian

menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke dalam

amplop gaji.

2.1.5 Jenis – Jenis Belanja Pegawai

2.1.5.1 Gaji Induk

Gaji induk atau gaji bulanan adalah gaji yang dibayarkan secara rutin

bulanan pada satuan kerja. Dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Gaji induk disusun dalam suatu daftar yang berisi seluruh pegawai yang

ada pada satuan kerja bersangkutan dengan mencantumkan nama, NIP,

pangkat/golongan, status pegawai, tanggal lahir, jumlah tanggungan, serta

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

10

perhitungan penghasilan gaji bulan berkenaan secara lengkap pada lajur-

lajur daftar gaji beserta potongan-potongannya;

b) Gaji pegawai yang dimuat dalam gaji induk adalah gaji pegawai yang

telah masuk daftar gaji induk bulan sebelumnya atau susulan gajinya;

c) Dibayarkan untuk seluruh komponen gaji.

d) Pembayaran gaji induk dibayarkan tanggal 1 atau awal bulan berkenaan.

Pembayaran Belanja Pegawai Gaji dilaksanakan secara langsung (LS)

kepada pegawai melalui rekening masing-masing pegawai secara giral.

e) Pembayaran gaji induk untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), hak

atas gajinya berlaku pada bulan CPNS yang besangkutan secara nyata

melaksanakan tugas, yang dinyatakan dengan surat pernyataan atasan

langsung yang membawahi calon pegawai negeri sipil bersangkutan dalam

bentuk Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT).

f) Pembayaran gaji induk untuk pegawai yang dipekerjakan dibayarkan oleh

satuan kerja asal;

g) Pembayaran gaji induk untuk pegawai yang diperbantukan dibayarkan

oleh satuan kerja yang menerima perbantuan;

h) Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti di luar tanggungan negara tidak

berhak atas pembayaran gaji induk;

i) Pembayaran gaji induk dihentikan pada bulan ketiga bagi Pegawai Negeri

Sipil yang meninggalkan tugas secara tidak sah selama dua bulan berturut-

turut;

j) Pegawai Negeri Sipil yang hilang dianggap telah meninggal dunia pada

akhir bulan kedua belas sejak ia dinyatakan hilang dan diterbitkan SK

Pensiun Janda/Duda bagi istri/suaminya.

k) Pembayaran gaji induk bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan

sementara (Schorsing) karena:

1. Didakwa telah melakukan suatu kejahatan pelanggaran jabatan,

maka mulai bulan berikutnya pegawai tersebut diberhentikan

diberikan bagian gaji sebesar:

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

11

- 50% dari gaji pokok yang diterimanya terakhir, jika

terdapat petunjuk-petunjuk yang meyakinkan bahwa ia

telah melakukan pelanggaran yang didakwakan atas

dirinya.

- 75% dari gaji pokok yang diterimanya terakhir, jika belum

terdapat petunjuk-petunjuk yang meyakinkan bahwa ia

telah melakukan pelanggaran yang didakwakan atas

dirinya.

2. Didakwa karena telah melakukan pelanggaran hukum pidana yang

tidak menyangkut pada jabatannya dalam hal pelanggaran yang

dilakukan berakibat hilangnya penghargaan dan kepercayaan diri

atas pegawai yang bersangkutan atau hilangnya martabat serta

wibawa pegawai tersebut, maka mulai bulan berikutnya pegawai

tersebut diberhentikan diberikan bagian gaji sebesar 75 dari gaji

pokok yang diterimnya terakhir.

2.1.5.2 Gaji Non-Gaji Induk

Yang termasuk Gaji Non-Gaji Induk yaitu:

a) Gaji susulan adalah gaji seseorang pegawai negeri yang belum

dibayarkan untuk satu bulan atau lebih karena pembayaran gajinya tidak

dilakukan tepat pada waktu pegawai yang bersangkutan

melaksanakan tugas pada suatu tempat. Gaji Susulan dapat berupa gaji

pertama bagi calon pegawai negeri sipil atau pegawai negeri sipil dan gaji

pegawai yang dipindahkan karena dinas, atau pegawai yang karena kasus

tertentu dihentikan pembayaran gajinya kemudian harus dibayarkan lagi

gaji yang sempat dihentikan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Disusun dalam suatu daftar tersendiri/terpisah dari gaji induk yang

berisi seluruh pegawai yang ada pada satuan kerja

bersangkutan dengan mencantumkan nama, NIP,

pangkat/golongan, status pegawai, tanggal lahir, jumlah

tanggungan, pegawai bersangkutan serta perhitungan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

12

penghasilan gaji bulan berkenaan secara lengkap pada lajur-lajur

daftar gaji beserta potongan-potongannya.

2. Dibayarkan untuk seluruh komponen belanja pegawai yang

meliputi : gaji pokok, tunjangan isteri, tunjangan anak,

tunjangan struktural, tunjangan fungsional, tunjangan umum,

tunjangan pangan/beras, tunjangan kemahalan, tunjangan

pengabdian wilayah terpencil, tunjangan khusus pajak,

pembulatan sesuai peruntukannya berdasarkan ketentuan;

3. Dalam hal tunjangan pangan diberikan dalam bentuk natura,

maka pada gaji susulan tunjangan pangan diberikan dalam

bentuk uang;

4. Pembayaran gaji susulan dapat dilakukan sebelum dimintakan

gaji bulanannya atau setelah dibayarkan gaji bulanannya.

5. Pembayaran gaji susulan dilaksanakan ke rekening masing-

masing pegawai secara giral.

b) Kekurangan gaji adalah kekurangan pembayaran gaji seorang pegawai

negeri karena adanya kenaikan besaran komponen gaji, sedangkan

pembayaran gajinya atas dasar kenaikan besaran komponen gaji tersebut

tidak dilaksanakan tepat waktunya sesuai dengan berlakunya perubahan

besaran komponen penghasilan tersebut. Kenaikan besaran komponen gaji

ditetapkan dengan surat penetapan/keputusan seperti kenaikan pangkat,

gaji berkala, penyesuaian harga beras dan lain-lain. Ketentuan yang

menyangkut pembayaran kekurangan gaji sebagai berikut :

1. Disusun dalam suatu daftar tersendiri/terpisah dari gaji

induk yang berisi pegawai yang berhak atas pembayaran

kekurangan gaji pada satuan kerja bersangkutan dengan

perhitungan selisih antara penghasilan yang seharusnya diterima

dengan penghasilan yang telah dibayarkan.

2. Komponen daftar kekurangan gaji meliputi nama, NIP,

pangkat/golongan, status pegawai, tanggal lahir, jumlah

tanggungan, pegawai bersangkutan serta perhitungan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

13

penghasilan gaji secara lengkap pada lajur-lajur daftar gaji beserta

potongan-potongannya.

3. Kekurangan gaji dibayarkan paling cepat bersamaan

dengan gaji induk berdasarkan kenaikan besaran komponen gaji

tersebut.

4. Dalam hal tunjangan pangan diberikan dalam bentuk

natura, maka pada kekurangan gaji tunjangan pangannya

diberikan dalam bentuk uang.

5. Pembayaran kekurangan gaji dilaksanakan secara giral yang

ditujukan kepada pegawai yang bersangkutan.

6. Pembayaran kekurangan juga berlaku untuk Uang Duka Wafat,

Gaji Terusan dan Gaji Bulan Ketigabelas.

c) Gaji terusan adalah gaji yang dibayarkan kepada ahli waris dari pegawai

yang meninggal dunia sebesar gaji terakhir selama empat bulan berturut-

turut. Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran gaji terusan

adalah sebagai berikut :

1. Gaji terusan dibayarkan setiap tanggal satu bulan berkenaan

atau tanggal berikutnya apabila tanggal 1 adalah hari libur

dan diajukan bersamaan gaji induk;

2. Gaji terusan dibayarkan pada bulan berikutnya sejak suami/isteri

dari janda/duda tersebut meninggal dunia;

3. Disusun dalam suatu daftar tersendiri/terpisah dari gaji

induk yang berisi pegawai yang berhak atas pembayaran

gaji terusan pada satuan kerja dengan tambahan penjelasan :

- Pada baris nama pegawai yang dimintakan gaji terusan catatan “

Meninggal dunia tanggal.......”;

- dalam lajur tanda tangan supaya dicantumkan nama lengkap ahli

waris yang menerima terusan penghasilan.

4. Gaji terusan tidak dikenakan potongan iuran wajib 10% tetapi

dikenakan iuran wajib asuransi kesehatan sebesar 2%;

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

14

5. Terusan penghasilan belanja pegawai tidak dibayarkan

apabila tidak ada keluarga pegawai yang berhak memperoleh

pensiun janda/duda/ahli waris, kecuali apabila pegawai yang

bersangkutan tewas;

6. Pembayaran gaji terusan harus dihentikan pada bulan

kelima baik surat keputusan pensiunan janda/duda telah atau

belum diterima;

7. Apabila terdapat keterlanjuran pemotongan iuran wajib sebesar

10% maka terhadap kelebihan potongan sebesar 8% harus

dikembalikan kepada janda/duda yang bersangkutan oleh PT.

Taspen (Persero). Kelebihan potongan iuran wajib harus

dicantumkan dalam SKPP Pensiun.

d) Uang tunggu adalah penghasilan yang diberikan kepada pegawai negeri

sipil yang diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri yang

disebabkan antara lain :

1. Sebagai tenaga kelebihan yang diakibatkan oleh

penyederhanaan satuan organisasi dan tidak dapat disalurkan

pada instansi lain serta belum memenuhi syarat-syarat pensiun;

2. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya

sendiri dan atau lingkungan kerjanya serta belum memenuhi

syarat-syarat pensiun;

3. Setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja kembali

dan belum memenuhi syarat-syarat pensiun;

4. Tidak dapat dipekerjakan kembali setelah selesai menjalani

cuti diluar tanggungan negara karena tidak ada lowongan dan

belum memenuhi syarat-syarat pensiun.

Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran uang

tunggu adalah sebagai berikut :

- Uang tunggu dibayarkan sebesar :

a. 80 % (delapan puluh persen) dari gaji pokok untuk tahun

pertama;

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

15

b. 75 % (tujuh puluh lima persen) dari gaji pokok

untuk tahun-tahun selanjutnya.

- Uang tunggu diberikan mulai bulan berikutnya dari bulan

pegawai negeri sipil yang bersangkutan diberhentikan

dengan hormat dari jabatan negeri;

- Penerima uang tunggu masih tetap berstatus sebagai

Pegawai Negeri Sipil, oleh sebab itu kepadanya

diberikan kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, tunjangan

pangan (beras), dan tunjangan lain berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku kecuali tunjangan jabatan;

- Pegawai Negeri Sipil yang menerima uang tunggu dapat

diangkat kembali dalam jabatan negeri apabila masih ada

lowongan;

- Pegawai Negeri Sipil penerima uang tunggu yang menolak

untuk diangkat kembali dalam jabatan negeri, diberhentikan

dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil pada akhir

bulan yang bersangkutan menolak untuk diangkat kembali;

- Pegawai Negeri Sipil penerima uang tunggu yang diangkat

kembali dalam jabatan negeri, dicabut pemberian uang

tunggunya terhitung sejak menerima penghasilan penuh kembali

sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pencabutan pemberian uang

tunggu dicantumkan dalam salah satu diktum surat

keputusan pengangkatan kembali dalam jabatan negeri;

- Uang tunggu yang diberikan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 15 Tahun 1951 terhitung mulai tanggal 1

Oktober 1979 disesuaikan dengan ketentuan pasal 20

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 dengan

keputusan pejabat yang berwenang.

e) Uang duka wafat/tewas adalah uang yang diberikan pemerintah kepada

ahli waris Pegawai Negeri yang meninggal dunia biasa atau bukan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

16

dalam dan karena menjalankan tugas. Ketentuan-ketentuan yang

menyangkut pembayaran uang duka wafat sebagai berikut :

1. Dibayarkan kepada ahli waris sebesar 3 (tiga) kali

penghasilan (seluruh penghasilan kecuali tunjangan pajak) sebulan

tanpa potongan;

2. Pembayaran uang duka wafat didasarkan pada surat

kematian yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

serendah-rendahnya camat atau surat keterangan yang

menyatakan pegawai bersangkutan meninggal dunia/visum

dari Rumah Sakit.

Yang dimaksud dengan Uang Duka Tewas adalah uang yang

diberikan kepada ahli waris dari pegawai negeri yang tewas. Yang

dimaksud dengan tewas adalah :

1. Meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas;

2. Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya

dengan dinas, sehingga kematian itu disamakan dengan

meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas;

3. Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat

rohani/jasmani yang didapat dalam/atau karena menjalankan tugas;

4. Meninggal dunia karena perbuatan anasir tidak bertanggung jawab

atau sebagai akibat tindakan dari anasir itu.

Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran uang duka tewas

sebagai berikut :

1. Uang duka tewas dibayarkan sebesar 6 (enam) kali penghasilan

terakhir (seluruh penghasilan kecuali tunjangan pajak) sebulan

tanpa potongan;

2. Pembayaran uang duka tewas didasarkan pada surat keputusan

pejabat yang berwenang setelah mendapat persetujuan dari

kepala BKN tentang pemberian uang duka tewas.

f) Uang muka/persekot GAJI adalah pinjaman uang tidak berbunga yang

diberikan kepada pegawai negeri yang dipindahkan untuk kepentingan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

17

dinas. Persekot gaji hanya bersifat pinjaman, karena itu tidak mutlak

diberikan kepada setiap pegawai negeri yang pindah karena kepentingan

dinas. Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran persekot

gaji adalah sebagai berikut :

1. Uang muka/persekot gaji didasarkan atas permintaan pegawai

negeri yang pindah;

2. Uang muka/persekot gaji diberikan sebesar satu bulan gaji untuk

pegawai negeri yang tidak kawin atau dua bulan gaji bagi

pegawai negeri yang kawin, tanpa tunjangan beras dan

tunjangan jabatan serta tanpa potongan;

3. Pengembalian uang muka/persekot gaji untuk yang diberikan

sebesar satu bulan gaji diangsur sebesar seperdelapan dari

jumlah persekot gaji terhitung mulai bulan berikutnya,

sedangkan untuk yang diberikan sebesar dua bulan gaji

diangsur sebesar seperduapuluh dari jumlah persekot gaji

terhitung mulai bulan berikutnya;

4. Uang muka/persekot gaji tidak diberikan kepada pegawai

negeri yang pindah atas permintaan sendiri.

g) Gaji/Pensiun/Tunjangan bulan ketiga belas atau Populer dengan

sebutan “Gaji Ketiga Belas” atau “ Gaji Tiga Belas” adalah gaji/pensiun/tu

njangan ekstra yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat Negara,

penerima pension/tunjangan bersamaan dengan pemberian gaji

induk/pensiun/tunjangan bulan juli. Pegawai Negeri dimaksud meliputi:

1. Pegawai Negeri yang ditempatkan atau ditugaskan di luar

negeri;

2. Pegawai Negeri yang dipekerjakan di luar instansi pemerintah

yang gajinya dibayar oleh instansi induknya;

3. Pegawai Negeri yang diberhentikan sementara;

4. Pegawai Negeri penerima uang tunggu, dan

5. Calon Pegawai Negeri.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

18

Besarnya gaji ketiga belas adalah sebesar penghasilan sebulan yang

diterima pada bulan tertentu (biasanya bulan Juni bertepatan dengan

tahun ajaran baru) yang meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga,

tunjangan jabatan/tunjangan umum, tunjangan khusus/tunjangan

khusus kinerja, tanpa potongan. Gaji induk yang dijadikan dasar

pembayaran gaji ketiga belas dan macam tunjangan jabatan yang

termasuk dalam gaji ketiga belas serta tatacara pembayarannya

ditetapkan dengan peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan

(terakhir dengan Perdirjen Perbendaharaan No. Per-25/PB/2009

tanggal 12 Juni 2009).

2.1.5.3 Belanja Pegawai Lainnya

Belanja pegawai Lainnya adalah kompensasi yang harus dibayarkan

kepada pegawai pemerintah berupa honorarium, uang makan, uang

lembur, vakasi, dan berbagai pembiayaan kepegawaian lainnya sesuai dengan

peraturan yang berlaku, termasuk pegawai di lingkungan Kementerian

Negara/Lembaga yang dialihkan ke daerah dan kantor-kantor di lingkungan

Kementerian Negara/Lembaga yang dilikuidasi.

Berbeda dengan pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji,

belanja pegawai lainnya baru dapat dibayarkan paling cepat pada awal bulan

berikutnya setelah pegawai yang bersangkutan selesai melaksanakan

pekerjaannya. Rincian pembayaran dimuat dalam sebuah daftar permintaan

pembayaran. Pembayaran belanja pegawai lainnya hanya dapat dibayarkan

maksimum sebesar pagu yang tercantum dalam DIPA.

Yang termasuk belanja pegawai lainnya adalah:

1) Uang lembur adalah uang yang diberikan kepada Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yang telah melakukan kerja lembur selama paling sedikit satu

jam penuh. Uang lembur diberikan dalam rangka meningkatkan gairah

kerja dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaan di luar jam kerja.

Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran Uang Lembur :

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

19

a. Pegawai Negeri Sipil dapat diperintahkan melakukan Kerja

Lembur jika diperlukan untuk kepentingan Dinas;

b. Perintah melakukan Kerja Lembur dikeluarkan oleh Kepala

Kantor/Satuan Kerja dalam bentuk Surat Perintah Kerja Lembur;

c. Pegawai Negeri Sipil yang melakukan Kerja Lembur tiap-tiap kali

selama paling sedikit 1 (satu) jam penuh dapat diberikan uang

lembur;

d. Besarnya uang lembur untuk tiap-tiap jam penuh Kerja

lembur bagi pegawai ditetapkan dengan Peraturan Menteri

Keuangan tentang Standar Biaya Umum;

e. Pemberian uang lembur pada hari libur kerja sebesar 200% (dua

ratus persen) dari besarnya uang lembur;

f. Uang lembur dibayarkan sebulan sekali pada awal bulan

berikutnya;

g. Khusus untuk uang lembur bulan Desember dapat dibayarkan pada

akhir bulan berkenaan.

h. Permintaan pembayaran uang lembur dapat diajukan untuk

beberapa bulan sekaligus;

i. Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan Kerja Lembur sekurang-

kurangnya 2 (dua) jam berturut-turut diberikan uang makan

lembur yang besarnya ditetapkan dalam Peraturan Menteri

Keuangan tentang Standar Biaya Umum;

j. Dalam hal Kerja Lembur dilakukan selama 8 (delapan) jam

atau lebih, uang makan lembur diberikan maksimal 2 (dua)

kali dari besaran yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri

Keuangan tentang Standar Biaya Umum

Ketentuan terakhir tentang Kerja Lembur dan Uang Lembur

diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.05/2009

tanggal 7 Agustus 2009 tentang Kerja Lembur dan Pemberian Uang

Lembur Bagi Pegawai Negeri Sipil.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

20

2) Uang makan adalah uang yang diberikan kepada Pegawai Negeri

Sipil (PNS) berdasarkan tarif dan dihitung secara harian untuk keperluan

makan PNS. Uang makan diberikan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan PNS selain diberikan gaji dan tunjangan lainnya.

Ketentuan-ketentuan yang menyangkut pembayaran Uang Makan :

a. Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada hari kerja yang

ditetapkan diberikan Uang Makan;

b. Uang Makan diberikan paling banyak 22 (dua puluh dua)

hari kerja dalam satu bulan;

c. Dalam hal hari kerja dalam 1 (satu) bulan melebihi 22 (dua puluh

dua) hari kerja, Uang Makan diberikan sebanyak jumlah hari kerja

pada bulan berkenaan;

d. Permintaan pembayaran uang makan dapat diajukan untuk

beberapa bulan sekaligus;

e. Besaran Uang Makan ditetapkan dengan Peraturan Menteri

Keuangan. (Ketentuan terakhir PMK Nomor 22/PMK.05/2007

tentang Pemberian Uang Makan bagi Pegawai Negeri Sipil );

f. Tata cara pembayaran uang makan ditetapkan dengan

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan. (Perdirjen

Perbendaharaan Nomor PER-12/PB/2007 dan terakhir diubah

dengan Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-05/PB/2008

tentang Prosedur dan Tata Cara Permintaan Serta Pembayaran

Uang Makan Bagi Pegawai Negeri Sipil);

g. Uang Makan tidak diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang

tidak hadir pada hari kerja karena sedang menjalankan perjalanan

dinas, cuti, tugas belajar, dan sebab-sebab lain yang

mengakibatkan PNS tidak hadir kerja;

3) Honorarium (Belanja pegawai) adalah uang yang diberikan

kepada guru/dosen tidak tetap atau pegawai honorer yang akan diangkat

menjadi pegawai negeri. Bagi guru/dosen tidak tetap, adalah honorarium

adalah tunjangan jasa yang diberikan kepada Pengajar/Guru/Dosen yang

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

21

memberikan pelajaran pada suatu Sekolah/Perguruan/Fakultas di

luar tugas pokoknya di mana dalam memberikan pelajaran tersebut

diangkat dan ditunjuk dengan surat keputusan oleh instansi bersangkutan

menurut ketentuan yang berlaku dan dalam waktu tertentu. Honorarium

bagi pegawai honorer yang akan diangkat menjadi pegawai diberikan

dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi organisasi

bersangkutan.

4) Vakasi adalah uang yang diberikan kepada seseorang yang ditunjuk

dengan surat keputusan oleh pejabat yang berwenang, untuk melakukan:

a) Pengujian;

b) Pengawasan ujian;

c) Pemeriksaan ujian;

d) Penyusunan naskah ujian;

e) Koordinasi ujian; dan

f) Persiapan pembuatan ijazah. (www.wikiapbn.com)

2.1.6 Sikap dan Perilaku

2.1.6.1 Pengukuran Sikap Konsumen

Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap

yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman

langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain

atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran

langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan

perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik

konsumen dari perilaku tertentu.

Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro Wijoyo(2005), Sikap

adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik

disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten (www.andiesyaharu.blogspot.

com).

Ada dua faktor yang dipercaya mempengaruhi perilaku seseorang dalam

mengonsumsi barang dan jasa:

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

22

a) Faktor Eksternal

Faktor ini ada di luar diri seseorang, seperti kebudayaan, kelas sosial,

kelompok referensi dan sebagainya.

b) Faktor Internal

Faktor ini ada di dalam diri seseorang, seperti persepsi, pembelajaran,

sikap, motivasi, konsep diri, dan sebagainya. Jika seseorang mempunyai

motivasi kuat untuk menampilkan citra dirinya sebagai seorang yang

sukses dan berhasil dalam hidupnya, maka ia akan cenderung

mengonsumsi barang mahal dan mewah. Jika seseorang mempunyai

persepsi bahwa makanan fast food mengandung banyak kolesterol dan

membahayakan kesehatannya, maka ia akan cenderung bersikap negative

terhadap fast food jenis apapun.

2.1.6.2 Riset Perilaku Konsumen

Dalam kegiatan riset perilaku konsumen, riset tentang sikap (attitude)

konsumen adalah salah satu jenis riset yang paling banyak dilakukan. Hal ini

disebabkan sikap seseorang (yang secara praktis berarti perasaan suka atau tidak

suka terhadap sesuatu) dianggap paling dekat dengan perilaku seseorang. Dengan

kata lain, jika seseorang mempunyai sikap suka terhadap suatu produk, ia akan

cenderung berusaha mengonsumsi produk tersebut, dan sebaliknya bila ia merasa

tidak suka (Singgih Santoso:2005:10).

.

2.1.7 Aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat)

2.1.7.1 Pengertian Aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat)

Aplikasi GPP merupakan aplikasi yang digunakan untuk penyusunan

kelengkapan dokumen perhitungan gaji para PNS yang dibiayai oleh beban

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Aplikasi ini dimulai sejak tahun

2008 dan mengalami proses update berkelanjutan hingga di tahun akhir (TA)

2013 ini dibuat aplikasi baru penyempurna dari aplikasi lama tersebut.

Aplikasi GPP dikembangkan oleh Direktorat Sistem Perbendaharaan

sebagai salah satu Direktorat di bawah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan dengan tujuan memberikan kemudahan dalam mengelola data

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

23

gaji para pegawai di lingkungan satuan kerja bersangkutan, meningkatkan

kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian pembayaran gaji. Dikembangkan

mulai tahun 2006/2007 dipersembahkan bagi Satuan Kerja.

Aplikasi GPP menyediakan 10 menu utama yaitu Setting, Pegawai, Gaji,

Laporan, Tambahan, Monitoring, Referensi, Utilitas, Kirim dan Keluar yang

mempunyai fungsi proses, diantaranya dapat menghitung berbagai macam jenis

gaji, baik itu Gaji Induk (Bulanan), Gaji Susulan, Persekot Gaji,Gaji Terusan, dan

proses lain. Keluaran yang dihasilkan diantaranya mencetak daftar gaji juga bisa

mencetak kartu pegawai elektronik dan lain-lain. (www.kppnbojonegoro.net)

Implementasi proses menjalankan aplikasi sistem penggajian GPP

diawali dengan memasukkan user dan password untuk pengamanan

aplikasi ini. Agar lebih jelas dapat di lihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Proses login

Implementasi Main Menu Aplikasi GPP 2013

Gambar 2.2 Tampilan main menu

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

24

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan.

Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap

pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar atribut

berdasarkan pembahasan teoritis. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dilihat

pada bagan kerangka pemikiran berikut ini:

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Pengelolaan

AdministasiBelanja

Pegawai

Implementasi Aplikasi GPP

di MIN Drien Tujoh

Studi Sikap/Perilaku

pegawai aplikasi GPP

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

implementasi aplikasi

GPP

Karateristik pegawai

dan keputusan

implementasi Aplikasi

GPP

Sikap pegawai pegawai

terhadap atribut

Model multi atribut

fishbean extended Analisis

deskriptif

Analisis perilaku pegawai

dalam proses implementasi

aaplikasi GPP

Rekomendasi bagi

aplikasi GPP

Kinerja atribut

– atribut

aplikasi GPP

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam proses penyusunan tugas akhir ini, objek yang diambil untuk

pembuatan tugas akhir adalah Studi dan Implementasi Sistem Informasi

Penggajian Menggunakan Aplikasi GPP (PNS) pada MIN Drien Tujoh yang

beralamat di Jalan Ulee Gle Barat Desa Alue Sane Kecamatan Bandar Dua Kab.

Pidie Jaya.

3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2013 sampai dengan

bulan Oktober tahun 2013. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan selama

waktu tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Waktu penelitian

NO Nama

Kegiatan

Mei

2013

Juni

2013

Juli

2013

Agustus

2013

September

2013

Oktober

2013

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan

Proposal

2. Observasi

3. Pengumpula

n Data

4. Seminar

5. Pembuatan

KTI

6. Sidang

25

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

26

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ditujukan

untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya (Nana

Syaodih, 2006:18). Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan

utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan

subjek yang diteliti secara tepat. Subjek penelitian ini MIN Drien Tujoh

Kabupaten Pidie Jaya sedangkan objek penelitian adalah sistem informasi

pengggajian Aplikasi Gaji PNS Pusat (GPP) pada MIN Drien Tujoh Kabupaten

Pidie Jaya.

3.4 Jenis data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini mempergunakan data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa narasi, penjelasan tentang

sesuatu hal dan tidak berupa angka. Sedangkan Data kuantitatif adalah data yang

berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti (Syamsul Hadi, 2006:41).

kuantitatif digunakan untuk memperoleh data yang berupa angka atau data

kualitatif di angkakan/scorring, yang diperoleh melalui kuesioner, sedang

metode kualitatif digunakan untuk memperoleh data dari hasil wawancara

dari responden. Metode kombinasi ini digunakan untuk memperoleh data

yang lebih komprehenshif, valid, reliable, dan objektif.

3.5 Populasi Penelitian

3.5.1 Karakteristik Populasi Penelitian

Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah pegawai dari

bagian bendahara, pegawai yang pernah menjalankan dan mengamati serta yang

berkaitan erat dengan aplikasi GPP. Alasan peneliti untuk menspesifikasikan

responden adalah untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya, dapat di jadikan

acuan dalam penelitian dan ditarik sebagai kesimpulan.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

27

3.5.2 Jumlah populasi Penelitian

Untuk mengetahui jumlah populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.2. Bagian tugas dan jumlah responden penelitian

No Nama Bagian Tugas Jumlah Personal

1 Kepala Madrasah 1

2 Wakil Kepala Madrasah 1

3 Bendahara 1

4 Tata Usaha 1

5 Guru Kelas 8

Total 12 Orang

Sumber: Data Primer (diolah), 2013.

3.6 Pengumpulan Data Penelitian

Tahap berikutnya adalah mengumpulkan data penelitian yang akan

dianalisa, yang bersumber dari:

1. Data Primer, merupakan data yang diperoleh dengan memberikan

angket pertanyaan tertulis (kuesioner) secara langsung kepada

responden yang terkait dengan permasalahan yang diteliti.

2. Data Sekunder, merupakan data yang didapatkan secara tidak langsung

yang sudah diolah dan terdokumentasi. Data ini diperoleh dari studi

kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan melihat beberapa

literatur, antara lain catatan, buku, hubungannya dengan penelitian

tersebut.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

28

3.7 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik angket (kuesioner), wawancara dan observasi. Teknik angket merupakan

metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara

membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut

memberikan jawabannya. Kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner

tertutup. Teknik wawancara dilakukan dengan mewawancarai langsung sebagian

besar pegawai yang mengisi kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berkaitan dengan

karakteristik responden. Bagian kedua berisi pertanyaan-pertanyaan sikap atau

perilaku mengenai keyakinan pegawai terhadap konsekuensi karena implementasi

aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh. Bagian yang terakhir, yaitu bagian ketiga

terdapat pertanyaan sikap atau perilaku mengenai evaluasi pegawai terhadap

konsekuensi dari implementasi aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh. Observasi

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian. Observasi dilakukan

untuk mengamati dan mengetahui pengelolaan data, pembayaran gaji pegawai.

3.8 Teknik pengolahan dan analisis data

Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, digunakan teknik

pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Office Excel. Microsoft Office

Excel adalah salah satu software yang saat ini popular di Indonesia untuk

pengolahan data sikap dan kepuasan konsumen, pengolahan data (angka) yang

bersifat umum, pengolahan data yang sederhana, seperti proses aritmatika (kali,

bagi, tambah, kurang); selain lebih praktis, Excel memiliki fasilitas automatic

recalculation yang memungkinkan hasil akhir langsung berubah jika ada data

input yang diubah nilainya. Dengan menggunakan Ms. Office Excel, tabel-tabel

frekuensi yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul dan menyajikan dalam bentuk angka-

angka tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum, hasilnya

diuraikan secara deskriptif dengan memberikan gambaran mengenai

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

29

implementasi sistem informasi aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat) pada MIN Drien

Tujoh Kab. Pidie Jaya.

Terhadap data yang telah diperoleh melalui kuesioner, selanjutnya

digunakan analisis data dengan menggunakan model sikap fishbein extended,

yaitu pengukuran sikap pegawai terhadap perilaku/attitude toward behavior (𝐴𝑏 )

(Singgih Santoso, 2005:43).

Pengukuran sikap dilakukan dengan mengukur keseluruhan atribut

(multiatribut), dengan rumus:

𝐴𝑏 = ∑𝑏𝑖x𝑒𝑖

Keterangan:

𝐴𝑏 = Sikap terhadap perilaku implementasi aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat) di

MIN Drien Tujoh.

𝑏𝑖 = Keyakinan pegawai terhadap konsekuensi i karena implementasi

aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh.

𝑒𝑖 = Evaluasi pegawai terhadap konsekuensi i dari implementasi aplikasi

GPP di MIN Drien Tujoh.

Tanda ∑ = Penjumlahan dari sejumlah konsekuensi i, yang dalam hal ini ada 6

konsekunsi (kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna, kepuasan

pengguna, dampak individu, dampak organisasi).

3.9 Skala Pengukuran

Untuk kasus ini, sikap atau perilaku akan diukur dengan adanya nilai

positif dan negatif. Skala yang digunakan untuk mengukur keyakinan (belief)

pegawai terhadap konsekuensi karena implementasi sistem informasi aplikasi

GPP (Gaji PNS Pusat) di MIN Drien Tujoh, adalah;

1) Sangat Setuju = +3 5) Sangat Tidak Setuju = -3

2) Setuju = +2 6) Tidak Setuju = -2

3) Sedikit Setuju = +1 7) Kurang Setuju = -1

4) Netral = 0

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

30

Selanjutnya untuk mengetahui evaluasi (evaluation) pegawai terhadap

konsekuensi dari implementasi sistem informasi aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat) di

MIN Drien Tujoh, skala yang digunakan adalah:

1) Sangat Penting = +3 5) Sangat Tidak Penting = -3

2) Penting = +2 6) Tidak Penting = -2

3) Sedikit Penting = +1 7) Kurang Penting = -1

4) Netral = 0

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dalam bab ini penulis akan menerangkan hasil penelitian dan pembahasan

data yang berhubungan dengan masalah yang diperoleh dari penelitian yang telah

dilakukan, yaitu dari data responden dan penelitian mengenai Studi dan

Implementasi Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Aplikasi GPP Pada

MIN Drien Tujoh Kab. Pidie Jaya.

4.1.1 Implementasi Aplikasi GPP Dalam Pengelolaan Data Gaji Pegawai

Pada MIN Drien Tujoh

Sistem informasi penggajian dengan aplikasi GPP dirancang sebagai

sarana penyusunan kelengkapan dokumen perhitungan gaji para PNS di bagian

bendahara pada MIN Drien Tujoh, dengan menggunakan aplikasi GPP

memberikan kemudahan dalam mengelola data gaji para pegawai, meningkatkan

kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian pembayaran gaji. Data-data yang

diproses menghasilkan laporan penggajian, yang sewaktu-waktu dapat digunakan.

Untuk itu dibutuhkan penyusunan suatu sistem sehingga pelaksanaan dan

pengelolaan data gaji dapat dilihat jelas dan transparasi yang tergambar dalam

rangkaian sistem tersebut. Secara umum, aplikasi GPP mempunyai sepuluh menu

utama yaitu:

1. Menu Setting

Menu ini adalah menu yang harus dilakukan pertama kali setelah

menginstal aplikasi ini. Di dalamnya terdapat Konfigurasi, Setting

Referensi Anak Satker, Setting Anak Satker, Setting Penomoran, Setting

Pejabat, dan Setting Password.

2. Menu Pegawai

Pada menu pegawai ini pemakai akan melakukan perekaman data pegawai

dan melakukan administrasi lain yang berkaitan dengan data pegawai. Di

31

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

32

dalamnya terdapat Data Pegawai, No Urut Pegawai, Daftar Pegawai Non

Aktif, Status Kawin Awal Tahun,Terima Data Hasil Rekon dari KPPN,

Kirim Pegawai Pindah, Terima Data Pegawai Pindahan, Eksport Data ke

Aplikasi RKAKL, Pencarian Pegawai.

3. Menu Gaji

Didalamnya terdapat Proses Perhitungan Gaji, R U H Gaji, Gaji Susulan

Manual, R U H Gaji Susulan Manual, Kekurangan Gaji Otomatis, R U H

Kekurangan Gaji Otomatis, Surat Permintaan Persekot Gaji, Kekurangan

Gaji Manual, R U H Kekurangan Manual.

4. Menu Laporan

Dalam menu ini pemakai bisa mencetak berbagai jenis daftar gaji yang

telah dibuat, rekapitulasi, kartu pegawai dll. Menu-menu yang terdapat

didalamnya Cetak Gaji, Kartu Pegawai, Daftar Pengawasan Gaji.

5. Menu Tambahan

Pada Aplikasi Gaji Pegawai Negeri Pusat (GPP) 2013 terdapat menu menu

baru yang dapat memberikan Satuan Kerja kemudahan.

6. Menu Monitoring

Menu pilihan ini pada prakteknya akan dilaksanakan oleh para PPABP.

Fasilitas yang disediakan adalah Monitoring Daftar Gaji Belum Load,

Monitoring Tunggakan, Monitoring Utang Lebih, Monitoring Potongan

Lain, Monitoring Pegawai Pensiun, dan Monitoring Anak Dewasa.

7. Menu Referensi

Menu Referensi berisi tabel referensi yang sifatnya tetap atau tidak banyak

mengalami perubahan. Untuk menjamin kesamaan data referensi di semua

Satuan Kerja pemakai aplikasi ini, maka segala perubahan pada tabel

referensi dilaksanakan secara terpusat oleh Direktorat Jenderal

Perbendaharaan c.q. Direktorat Sistem Perbendaharaan. Dengan demikian

teks pada menu referensi sengaja dimatikan (disable).

8. Menu Utilitas

Menu Utilitas ini digunakan untuk melakukan administrasi terhadap

database.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

33

9. Menu Kirim

Menu ini disediakan untuk memproses pengiriman ke KPPN. Menu ini

terdiri dari Kirim Gaji ke KPPN, Penyamaan Data dan Kirim Pegawai

Pindah/Baru ke KPPN.

10. Menu Keluar

Menu ini terdiri dari Tentang aplikasi dan Keluar dari Aplikasi.

Aplikasi GPP dapat diimplementasikan dengan baik dan benar apabila

memenuhi beberapa syarat diantaranya :

1) Sumber daya manusia

Sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi GPP

ini harus mengikuti sosialisasi/pelatihan terlebih dahulu. Dengan telah

tersedianya sumber daya manusia yang telah dilatih dan dikelola dalam

menjalankan aktifitas pengelolaan data gaji maka kinerja pegawai akan

menjadi efektif dan efisien. Demikian juga dengan laporan yang

dihasilkan. Adapun tugas atau pegawai pengelola administrasi belanja

pegawai dibagian bendahara adalah :

a. Melakukan pencatatan data kepegawaian secara elektronik

dan/atau manual yang berhubungan dengan belanja pegawai secara

tertib, teratur, dan berkesinambungan;

b. Melakukan penatausahaan semua tembusan surat-surat keputusan

kepegawaian dan semua dokumen pendukung lainnya dalam dosir

setiap pegawai pada Satuan Kerja yang bersangkutan secara tertib

dan teratur;

c. Memproses pembuatan Daftar Gaji, Uang Duka Wafat/Tewas,

Terusan Penghasilan Gaji, Uang Lembur, Uang Makan,

Honorarium, Vakasi dan pembuatan Daftar Permintaan

Pembayaran Belanja Pegawai lainnya;

d. Memproses pembuatan SKPP;

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

34

e. Memproses perubahan data yang tercantum pada Surat Keterangan

Untuk Mendapatkan Tunjangan Keluarga setiap awal tahun

anggaran atau setiap terjadi perubahan susunan keluarga;

f. Menyampaikan Daftar Permintaan Belanja Pegawai beserta ADK

Belanja Pegawai dan dokumen pendukung kepada Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK);

g. Mencetak Kartu Pengawasan Belanja Pegawai Perorangan melalui

Aplikasi GPP Satker setiap awal tahun dan/atau apabila diperlukan

untuk disatukan dengan Kartu Pengawasan Belanja Pegawai

Perorangan yang diterima dari KPPN;Tugas-tugas lain yang

berhubungan dengan penggunaan anggaran belanja pegawai.

2) Data Masukan

Data masukan yang diperlukan dalam Aplikasi Gaji PNS Pusat (GPP

2013) versi 3.0 adalah :

a. Data Pegawai Satuan Kerja.

b. Data Perubahan para pegawai.

c. Data Keluarga para pegawai.

d. Data Nomor Urut

e. Data Status Kawin awal tahun.

3) Alat yang digunakan

Telah tersedianya alat-alat yang dapat membantu lembaga atau organisasi

dalam menjalankan aktivitas pengelolaan data gaji pegawai. Alat-alat

tersebut adalah :

a) Komputer, dalam melaksanakan aktivitas pengelolaan data gaji

pegawai, pegawai dibantu oleh perangkat komputer dan software

sesuai dengan Standar Operasional (SOP) yang telah ditetapkan

oleh pusat. Selain itu setiap komputer yang tersedia diharuskan

mempunyai browser internet. Untuk pengoperasian Aplikasi GPP

diperlukan personal computer (PC) yang dilengkapi media

penyimpanan external (flash disk), memory SDR/DDR/DDR2

minimal 512 Kb, processor minimal Intel Pentium II atau yang

lebih tinggi, kapasitas harddisk yang belum digunakan minimal 4

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

35

GB, XP operating system terinstall atau terbaru dan resolusi

monitor 1024x768 pixsel serta jaringan internet untuk mengirim

laporan yang selanjutnya akan di periksa oleh pihak dari Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat. Software

yang digunakan dalam pengelolaan data gaji adalah aplikasi GPP

2013.

b) Printer yang bisa mencetak kertas ukuran besar (US Strandard

Fanfold) atau Printer biasa yang bisa mencetak kertas ukuran folio.

4.1.2 Alur kerja aplikasi GPP

Dalam melakukan pengelolaan pembayaran belanja pegawai di MIN Drien

Tujoh Kabupaten Pidie Jaya, dimulai dari turunnya SK dari Bagian Kepegawaian,

lalu SK tersebut dari bagian Kepegawaian diberikan kepada bagian Keuangan.

Setelah menerima SK, lalu bagian Keuangan menginput data pegawai untuk

diproses perhitungan gajinya menggunakan Program Aplikasi Penggajian

(Aplikasi GPP), setelah data selesai diproses perhitungannya, kemudian data

tersebut disimpan didalam Program Aplikasi Penggajian (Aplikasi GPP), yang

nantinya proses data gaji pegawai tersebut akan dicetak dalam bentuk laporan atau

slip gaji yang akan diberikan kepada pegawai pada saat penerimaan gaji.

Kemudian bagian Keuangan membuat arsip dokumen komputer (ADK) beserta

Surat Perintah Membayar (SPM) yang akan dikirimkan ke Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN). Setelah Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara (KPPN) menerima SPM, lalu KPPN memeriksa SPM tersebut, bila tidak

ditemukan kesalahan, maka KPPN mengeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D), lalu SP2D tersebut oleh KPPN dikirimkan ke bendahara. Setelah Surat

Perintah Pencairan Dana (SP2D) tersebut diterima oleh bendahara, lalu bendahara

mencairkan dana nya untuk di kirimkan ke nomor rekening masing-masing

pegawainya, dan slip gaji akan diberikan kemudian setelah gaji diterima oleh

pegawai.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

36

Namun sebelum mengoperasikan aplikasi GPP lebih lanjut, perlu di

perhatikan langkah-langkah menjalankan aplikasi GPP secara umum sebagai

berikut:

a) Install Aplikasi 2013

b) Login Dengan User id : super Password : super

c) Lengkapi Tabel Satker (Menu Konfigurasi)

d) Rekam Transaksi Data Gaji

e) Cetak laporan gaji

f) Kirim laporan gaji

4.1.3 Menjalankan Program Aplikasi GPP

Pilih icon seperti gambar 4.1 bawah ini

Gambar 4.1 Icon GPP

Kemudian akan muncul tampilan login aplikasi dengan perintah

masukkan Password dan User ID : ”Super”, seperti pada gambar 4.2 di bawah ini:

Gambar 4.2 Login aplikasi GPP

Selanjutnya akan muncul tampilan awal seperti gambar 4.3 di bawah ini:

Gambar 4.3 Tampilan ruang lingkup aplikasi GPP

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

37

Untuk program pertama instal maka di harus kan melakukan restore data

lama. Menu ini digunakan untuk melakukan restore (memasukkan kembali) data

dari file yang telah dibackup sebelumnya untuk dimasukkan ke dalam database.

Dengan cara pilih menu utilitas lalu restore, seperti pada gambar 4.4 di bawah ini.

Maka akan muncul tampilan seperti disebelahnya. Pilih lokasi restore dan pilih

restore kembali

Gambar 4.4 Proses restore data

Bila data masih sangat baru maka adakan konfigurasi data. Ini bertujuan

untuk mengatur Satuan Kerja Pengguna Aplikasi ini.

Gambar 4.5 Konfigurasi data

Untuk masuk kedalam perhitungan gaji dapat dilakukan dengan cara pilih

menu gaji lalu pilih proses perhitungan gaji.

Gambar 4.6 Tampilan menu gaji

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

38

Setelah masuk kedalam proses perhitungan gaji, maka akan muncul

tampilan program seperti dibawah ini, untuk menampilkan daftar nama pegawai

yang akan menerima gaji, dapat dilakukan dengan cara klick Baru lalu melakukan

pengisian seperti tanggal proses, bulan, keterangan dan jenis gaji lalu pilih proses.

Gambar 4.7 Tampilan pembuatan daftar gaji

Jika terjadi perubahan data, maka program ini minta update data terbaru.

perubahan ini berupa data pegawai yang menjadi tanggungan masih kuliah.

Sehingga di minta surat aktif kuliah. Selanjutnya data harus diubah.

Gambar 4.8 Tampilan update perubahan data

Setelah update data berhasil maka akan muncul tampilan nama pegawai

beserta gaji yang akan di berikan.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

39

Gambar 4.9 Tampilan nama dan gaji pegawai

Setelah semua di pastikan kebenarannya, maka kita pilih simpan. Bila

proses simpan berhasil akan ada No. Perhitungan Gaji yang otomatis di berikan

oleh aplikasi.

Gambar 4.10 Nomor perhitungan gaji otomatis

Untuk mencetak hasil yang telah kita kerjakan tadi, pilih menu laporan dan

pilih cetak gaji. Maka akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.11 Tampilan cetak gaji

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

40

Pencetakan ini di sertakan juga slip gaji yang akan di bayarkan. Seperti

yang terlihat pada gambar 4.12 di bawah ini:

Gambar 4.12 Tampilan slip gaji

4.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan

Pegawai Negeri Sipil yang berada di bawah naungan MIN Drien Tujoh Kab. Pidie

Jaya yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas sebagai

responden dalam penelitian ini. Data responden ini bertujuan untuk mengetahui

latar belakang responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan formal terakhir,

usia dan golongan.

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui kuesioner

yang disebarkan kepada para pegawai negeri sipil di MIN Drien Tujoh Kab. Pidie

Jaya, dengan 12 responden sebagai populasi dari seluruh populasi pegawai negeri

sipil di MIN Drien Tujoh Kab. Pidie Jaya. Sesuai dengan ukuran populasi

minimum dalam tabel-tabel dibawah ini berdasarkan perhitungan dengan

menggunakan Microsoft Excel for windows.

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

41

Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki-Laki 5 42%

2. Perempuan 7 58%

Jumlah 12 100%

Sumber: Data Primer (diolah), 2013.

Dari data pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 12 orang yang

merupakan responden terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan sebesar 7

orang (58%) sedangkan laki-laki sebanyak 5 orang (42%).

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendidikan formal

terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2. Karateristik responden berdasarkan pendidikan formal terakhir

No. Pendidikan Frekuensi Persentase

1. SMU - -

2. Diploma-III (D3) 2 17%

3. Strata I (S1) 10 83%

4. Strata II (S2) - -

5. Strata III (S3) - -

Jumlah 12 100%

Sumber: Data Primer (diolah), 2013.

Tingkat pendidikan responden didapatkan bahwa sebagian besar

responden memiliki latar belakang pendidikan terakhir adalah Sarjana strata I (S1)

sebanyak 10 orang (83%), kemudian diikuti oleh responden yang berpendidikan

Diploma III (D3) dengan jumlah sebanyak 2 orang (17%).

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

42

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Karakteristik responden berdasarkan usia

No. Usia Frekuensi Persentase

1. 20 – 29 tahun 2 17%

2. 30 – 39 tahun 5 41,6 %

3. 40 – 49 tahun 5 41,6%

4. ≥ 50 tahun - -

Jumlah 12 100%

Sumber: Data Primer (diolah), 2013.

Setelah melihat tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa usia antara 40-49

tahun 5 orang (41,6%), untuk usia antara 30-39 tahun sebanyak 5 orang (41,6%),

sedangkan persentase usia yang terkecil dari keseluruhan responden adalah 2

orang (17%) dengan kisaran usia antara 20-29 tahun.

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan golongan dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4. Karakteristik responden berdasarkan golongan

No. Golongan Frekuensi Persentase

1. I - -

2. II 2 18,18%

3. III 9 81,81%

4. IV - -

Jumlah 11 100%

Sumber: Data Primer (diolah), 2013.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa golongan pekerjaan responden

yang terbanyak adalah golongan III yakni sebanyak 9 orang (81,81%). Kemudian

diikuti oleh responden dengan golongan II sebanyak 2 orang (18,18%).

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

43

4.3 Pembahasan Atribut Yang Mempengaruhi Aplikasi GPP (Gaji PNS

Pusat).

Deskripsi analisis atribut (multiatribut) yang mempengaruhi aplikasi GPP

diperoleh melalui perhitungan mengukur keseluruhan sikap para pegawai terhadap

perilaku implementasi aplikasi GPP terhadap skor jawaban responden. Skor

tersebut diperoleh dengan memberikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan

tentang atribut belief dan evaluation dari aplikasi GPP. Penilaian tanggapan

terhadap atribut (multiatribut) aplikasi GPP dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

𝐴𝑏= ∑𝑏𝑖x𝑒𝑖

Keterangan:

𝐴𝑏 = Sikap terhadap perilaku implementasi aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat) di

MIN Drien Tujoh.

𝑏𝑖 = Keyakinan pegawai terhadap konsekuensi i karena implementasi

aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh.

𝑒𝑖 = Evaluasi pegawai terhadap konsekuensi i dari implementasi aplikasi

GPP di MIN Drien Tujoh.

Tanda ∑ = Penjumlahan dari sejumlah konsekuensi i, yang dalam hal ini ada 6

konsekuensi (kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna, kepuasan

pengguna, dampak individu, dampak organisasi).

Untuk mengetahui deskripsi analisis hasil dari pengolahan data atribut

(multiatribut) yang mempengaruhi aplikasi GPP, dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

44

Data Kasus

Sikap Terhadap Perilaku Implementasi Aplikasi GPP Di MIN Drien Tujoh Kab. Pidie Jaya

Tabel 4.5. Hasil pengolahan data sejumlah atribut (multiatribut) aplikasi GPP

Belief Evaluation

Sikap

Responden

Kualitas

Sistem

Kualitas

Informasi

Pengguna

(Use)

Kepuasan

Pengguna

Dampak

Individu

Dampak

Organisasi

Kualitas

Sistem

Kualitas

Informasi

Pengguna

(Use)

Kepuasan

Pengguna

Dampak

Individu

Dampak

Organisasi

Irfan, Spd.i 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

Junaidi 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 51

Asnawi 2 2,5 2 2 3 2 2,3 3 2 3 3 3 37,1

Helmi 2,7 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 50,4

Nurhayati 2,7 3 2,5 3 3 3 3 2,5 2,5 3 3 2 45,85

Radiah 2 3 3 3 3 3 2 2,5 2,5 2 2 3 40

Salbiah 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 33

Rosnaini 2,3 3 2,5 3 3 3 2 2 2 2 2 2 33,6

Asmaul

Husna 2,3 3 2,5 3 3 3 2 2 2 2 2 2 33,6

Marlina 2,7 3 2,5 2 3 3 2,7 3 3 2 3 2 42,79

Faisal 2,3 3 2 3 3 2 2 2,5 2 2 2 2 32,1

Firdausin 2,3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 30,6

Rata-Rata 2,523 2,96 2,67 2,75 2,83 2,67 2,33 2,54 2,42 2,42 2,5 2,42 40,34

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

45

45

Berdasarkan data tersebut diatas responden memberi tanggapan kepada

keseluruhan atribut (Program Aplikasi GPP) yaitu sebesar 40,37. Angka tersebut jika

dilihat pada tabel berada pada nilai positif (dapat dilihat pada tabel 4.5). Pada tabel

4.5 diatas juga dapat dilihat item dengan atribut tertinggi pada kolom belief ada di

kualitas informasi sebesar 2,95 dan atribut terendah (belief) ada di kualitas sistem

sebesar 2,53 sedangkan pada kolom evaluation item dengan atribut tertinggi ada di

kualitas informasi sebesar 2,54 dan atribut terendah ada di kualitas sistem sebesar

2,33.

4.3.1 Analisis peratribut (multiatribut) dari belief terhadap Aplikasi GPP

di MIN Drien Tujoh

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap atribut (multiatribut) dari

belief terhadap aplikasi GPP akan diuraikan sebagai berikut:

1) Kualitas Sistem

Dari data tabel 4.5 responden memberikan tanggapan keyakinan (belief)

mengenai aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh mempunyai kualitas sistem yang

dapat dihandalkan, memiliki umur ekonomis/teknis yang lama dan keamanan

yang baik dalam menyimpan data, yaitu sebesar 2,53 (nilai positif dari angka

belief). Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat setuju. Oleh

karena itu, aplikasi GPP memiliki kualitas sistem yang dapat dihandalkan,

memiliki umur ekonomis/teknis yang lama dan keamanan yang baik dalam

menyimpan data.

2) Kualitas Informasi

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui pandangan responden mengenai

aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh mempunyai kualitas informasi yang akurat,

relevan, lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu, yaitu sebesar 2,96 (nilai

positif dari angka belief). Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori

sangat setuju.Oleh karena itu, aplikasi GPP mempunyai kualitas informasi

yang akurat, relevan, lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

46

46

3) Pengguna (Use)

Dari tabel 4.5 dapat diperoleh tanggapan responden mengenai aplikasi GPP di

MIN Drien Tujoh dari segi pengguna (use) dimana aplikasi GPP userfriendly,

dengan fitur lengkap dan tampilan yang menarik, yaitu tanggapan responden

sebanyak 83,3% dengan nilai positif dari angka (belief) sebesar 2,67. Angka

tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat setuju. Oleh karena itu,

aplikasi GPP sebuah program aplikasi yang mudah dan praktis (userfriendly),

dengan fitur lengkap dan tampilan yang menarik.

4) Kepuasan Pengguna (User satisfaction)

Berdasarkan data tabel 4.5 menunjukkan aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh

memiliki kepusaan pengguna (user satisfaction) dalam pelayanan pengelolaan

data gaji pegawai dengan cepat, akurat, tepat waktu dan selalu up to date,

yaitu tanggapan responden dengan nilai positif dari angka (belief) sebesar

2,67. Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat setuju. Oleh

karena itu, aplikasi GPP memiliki kepusaan pengguna (user satisfaction)

dalam pelayanan pengelolaan data gaji pegawai dengan cepat, akurat, tepat

waktu dan selalu up to date.

5) Dampak Individu (Individual Impact)

Dari tabel 4.5 responden memberi tanggapan keyakinan (belief) mengenai

aplikasi GPP di MIN Drien Tujoh memiliki dampak individu yang dapat

meningkatkan kinerja individu (perhitungan gaji efektif dan efesien, laporan

penggajian akurat, yaitu nilai positif dari angka (belief) sebesar 2,83. Angka

tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat setuju. Oleh karena itu,

aplikasi GPP memiliki dampak individu yang dapat meningkatkan kinerja

individu (perhitungan gaji efektif dan efesien, laporan penggajian akurat).

6) Dampak Organisasi (Organizational Impact)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat terlihat tanggapan responden mengenai aplikasi

GPP di MIN Drien Tujoh memiliki dampak organisasi yang dapat

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

47

47

meningkatkan kinerja madrasah (pembayaran gaji tepat waktu, efektif dalam

pengambilan keputusan dan menghasilkan informasi penggajian up to date,

yaitu sebesar 2,67 (nilai positif dari angka belief). Angka tersebut jika dilihat

berada pada kategori sangat setuju. Oleh karena itu, aplikasi GPP memiliki

dampak organisasi yang dapat meningkatkan kinerja madrasah (pembayaran

gaji tepat waktu, efektif dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan

informasi penggajian up to date).

4.3.2 Analisis Evaluasi (Evaluation) Terhadap Aplikasi GPP Pada MIN

Drien Tujoh

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap dari masing-masing

sejumlah atribut (multiatribut) Evaluation dari aplikasi GPP akan diuraikan sebagai

berikut:

1) Kualitas Sistem (System Quality)

Dari data tabel 4.5 tanggapan evaluation responden mengenai sistem

informasi penggajian mempunyai kualitas sistem yang dapat dihandalkan,

memiliki umur ekonomis/teknis yang lama dan memiliki keamanan data

penggajian yang baik, yaitu sebesar 2,33 (nilai positif dari angka evaluation).

Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori penting. Oleh karena itu,

penting bagi sebuah sistem informasi penggajian mempunyai kualitas sistem

yang dapat dihandalkan, memiliki umur ekonomis/teknis yang lama dan

memiliki keamanan data penggajian yang baik.

2) Kualitas Informasi

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan sistem informasi penggajian mempunyai

kualitas informasi yang akurat, relevan, lengkap, mudah dipahami dan tepat

waktu, yaitu tanggapan responden dengan nilai positif dari angka (evaluation)

sebesar 2,54. Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat penting.

Oleh karena itu, sangat penting bagi sebuah sistem informasi penggajian

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

48

48

mempunyai kualitas informasi yang akurat, relevan, lengkap, mudah dipahami

dan tepat waktu.

3) Pengguna (User)

Dari tabel 4.5 mengenai sistem informasi penggajian dari segi pengguna

(user) dimana sistem informasi penggajian userfriendly, dengan fitur lengkap

dan tampilan yang menarik, yaitu tanggapan responden dengan nilai positif

dari angka (evaluation) sebesar 2,42. Angka tersebut jika dilihat berada pada

kategori penting. Oleh karena itu, penting sebuah sistem informasi penggajian

userfriendly, dengan fitur lengkap dan tampilan yang menarik.

4) Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Berdasarkan data tabel 4.5 tanggapan evaluation responden mengenai sistem

informasi penggajian memiliki kepusaan pengguna (user satisfaction) dalam

pelayanan pengelolaan data gaji pegawai dengan cepat, akurat, tepat waktu

dan selalu up to date, yaitu sebesar 2,42 (nilai positif dari angka evaluation).

Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori penting. Oleh karena itu,

penting bagi sebuah sistem informasi penggajian memiliki kepusaan pengguna

(user satisfaction) dalam pelayanan pengelolaan data gaji pegawai dengan

cepat, akurat, tepat waktu dan selalu up to date.

5) Dampak Individu (Individual Impact)

Dari data tabel 4.5 menunjukkan tanggapan evaluation responden mengenai

sistem informasi penggajian memiliki dampak individu yang dapat

meningkatkan kinerja individu (perhitungan gaji efektif dan efesien, laporan

penggajian akurat), yaitu sebesar 2,5 (nilai positif dari angka evaluation).

Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori sangat penting. Oleh karena

itu, sangat penting bagi sebuah sistem informasi penggajian memiliki dampak

individu yang dapat meningkatkan kinerja individu (perhitungan gaji efektif

dan efesien, laporan penggajian akurat).

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

49

49

6) Dampak Organisasi (Organizational Impact)

Berdasarkan tabel 4.5 mengenai sistem informasi penggajian memiliki

dampak organisasi yang dapat meningkatkan kinerja madrasah (pembayaran

gaji tepat waktu, efektif dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan

informasi penggajian up to date), yaitu tanggapan reponden sebanyak 58,3%

menyatakan penting dengan nilai positif dari angka (evaluation) sebesar 2,42.

Angka tersebut jika dilihat berada pada kategori penting. Oleh karena itu,

penting bagi sebuah sistem informasi penggajian memiliki dampak organisasi

yang dapat meningkatkan kinerja madrasah (pembayaran gaji tepat waktu,

efektif dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan informasi penggajian

up to date).

Tabel 4.6. Rekapitulasi deskripsi hasil pengolahan data peratribut untuk

aplikasi GPP

Atribut Belief Evaluation

Kualitas Sistem 2,53 2,33

Kualitas informasi 2,96 2,54

Pengguna (Use) 2,67 2,42

Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) 2,75 2,42

Dampak Individu (Individual Impact) 2,83 2,5

Dampak Organisasi (Organizational Impact) 2,67 2,42

Sumber: Data Primer (diolah), 2013

Dari data tabel 4.6 diatas, dapat terlihat bahwa para responden memberi

tanggapan kepada sejumlah atribut (multiatribut) yang berpengaruh terhadap aplikasi

GPP. Dari kolom keyakinan (belief) atribut yang berpengaruh terhadap aplikasi GPP,

yaitu atribut kualitas informasi dengan nilai tertinggi sebesar 2,96 dan atribut

kualitas sistem dengan nilai terendah sebesar 2,53. Jika dari kolom evaluasi

(evaluation) atribut yang mempunyai pengaruh terhadap aplikasi GPP, yaitu atribut

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

50

50

kualitas informasi memiliki nilai tertinggi sebesar 2,54 dan atribut kualitas sistem

denga nilai terendah terendah ada sebesar 2,3.

4.3 Analisis Rekomendasi Aplikasi GPP

Secara umum Aplikasi GPP sudah sangat baik karena untuk semua nilai

atribut pada belief dan evaluation sudah positif serta nilai skor 40,34. Bila ditelusuri

lebih lanjut dengan membandingkan nilai belief dan evaluation maka terdapat

interprestasi yaitu aplikasi GPP mempunyai nilai harapan yang baik, akan tetapi nilai

fakta yang dibuktikan oleh evaluation lebih rendah dari nilai harapan yang diberikan

pegawai. Sehingga bisa dikatakan secara umum aplikasi GPP sudah baik, tetapi perlu

usaha peningkatan kualitas untuk semua atribut agar harapan dan evaluation

mempunyai nilai yang sama. Akan sangat baik lagi jika nilai atibut dari evaluation

lebih tinggi dari nilai belief.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

51

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada MIN

Drien Tujoh Kab. Pidie Jaya mengenai Studi dan Implementasi Sistem informasi

Penggajian Menggunakan Aplikasi GPP (Gaji PNS Pusat), maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi aplikasi GPP dalam pengelolaan data gaji pegawai di MIN

Drien Tujoh meningkatkan kemudahan dan kelancaran operasi penggajian,

sehingga proses operasi penggajian di MIN Drien Tujoh semakin cepat dan

tepat dalam penyelesaian pembayaran belanja pegawai khususnya gaji PNS.

Hal ini dilakukan oleh sumber daya manusia yang mampu mendukung

kelancaran komunikasi data dan informasi antar kantor/satker seperti Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) secara cepat, tepat waktu dan

dapat dipertanggungjawabkan, sehingga penyajian data dan informasi

secara khusus yang berkaitan dengan pembayaran belanja pegawai secara

berjenjang dapat disajikan dengan baik.

2. Dari hasil penelitian untuk atribut belief dan evaluation menjelaskan bahwa

semua atribut yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna, kepuasan

pengguna, dampak individu, dampak organisasi mempengaruhi kualitas

aplikasi GPP. Akan tetapi lebih rinci lagi pada atribut belief yang sangat

mempengaruhi harapan dari aplikasi GPP, ini dijelaskan dengan nilai 2,95

yaitu hampir sangat setuju bahwa kualitas informasi sangat dibutuhkan

dalam aplikasi GPP. Selanjutnya pada atribut evaluation yang sangat

mempengaruhi dari sistem informasi, dijelaskan dengan nilai sebesar 2,54

yaitu hampir sangat penting, bahwa kualitas informasi sangat

berpengaruh/sangat penting dalam sebuah sistem informasi.

51

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

52

52

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Studi dan

Implementasi Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Aplikasi GPP, maka

penulis memberikan saran yang diharapkan menjadi masukan, diantaranya:

1. Implementasi aplikasi GPP dalam pengelolaan data gaji pegawai di MIN

Drien Tujoh:

a) Sebaiknya dilakukan pemisahan tugas antara operator aplikasi dengan

fungsional/tugas pengajaran, hal ini bertujuan untuk dapat lebih

meningkatkan kinerja madrasah dan pegawai agar lebih baik lagi.

b) Perlu sosialisasi terus menerus agar berjalan dengan baik tanpa

menyulitkan ataupun merugikan berbagai pihak, khususnya pegawai

sebagai pengguna yang sangat penting, karena alat yang dipersiapkan

untuk mendukung kelancaran operasi kegiatan madrasah.

2. Pada prinsipnya semua atribut sudah sangat baik, akan tetapi atribut

kualitas sistem, kualitas informasi, pengguna, kepuasan pengguna,

dampak individu dan dampak organisasi harus diperbaiki agar nilai

evaluation sama atau lebih lagi dari nilai belief.

3. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis merekomendasikan sistem

informasi aplikasi GPP dapat terus semakin dikembangkan dan

ditingkatkan, terutama dari segi kualitas sistem pada menu kekurangan

gaji agar tidak terdapat kesalahan-kesalahan (error) ketika proses

perhitungan kekurangan gaji pegawai di masa mendatang.

4. Kepada peneliti berikutnya yang berminat meneliti aplikasi GPP, perlu

mencari atribut/indikator lain selain yang dikaji dalam penelitian ini.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

53

53

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad dan Ruky. 2001. Upah dan Gaji. Jakarta: Erlangga.

Andiesyaharu.2012.tugas-perilaku-konsumen-dan-periklanan. [Online] www.

andiesyaharu.blogspot.com. [07 Oktober 2013]

Astutik, Eva Fidiya. 2010. Peranan Sistem penggajian Dalam menunjang efektivitas

Perusahaan Pada PT. Mutual Persada. Universitas Narotama Surabaya:

Tugas Akhir tidak diterbitkan.

Azhar Susanto, MBus, Ak. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan

Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya.

Barry, Cushing E. 1993. Accounting Information system and organization. edisi tiga.

terjemahan Ruchyat Kosasih. Jakarta: Erlangga.

DeLone, W. H., & McLean, E. R. 2003. The DeLone and McLean Model of

Information Systems Success: A Ten-Year Update. Journal of Management

Information Systems , 19 (4), 9-30.

Dirjen Perbendaharaan Negara. (2009). Modul Pengelolaan Administrasi Belanja

Pegawai pada Satuan Kerja. Jakarta: Dirjen Perbendaharaan Departmen

Keuangan RI.

Hadi, Syamsul. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Akuntansi Keuangan.

Yogyakarta: EKONISIA

Hall, James A. 2001. Accounting Information Systems. 3th edition. Cincinnati: Shout-

Western College Publishing.

Hariandja, Marihot Tua E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Grasindo

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI

KPPN Bojonegoro. 2008. Aplikasi GPP.[Online] Tersedia:www.kppnbojonegoro.net/

index.php?option=com_content&view=article&id=65&Itemid=37. [24 Mei

2013]

53

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/YUNI_TATANG_IDATU-bab_i_-_v.pdf · menjalankan aplikasi GPP hal yang dilakukan dalam metode pengamatan

54

54

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Nurullah. 2012. Pembayaran Belanja Pegawai Pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Aceh Dengan Menggunakan Aplikasi GPP. STMIK U’Budiyah

Indonesia Banda Aceh: Laporan Kerja Praktek Tidak diterbitkan.

Santoso, Singgih. 2005. Menggunakan SPSS dan Excel Untuk Mengukur Sikap dan

Kepuasan Konsumen. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sugiyarso dan Winarni. 2005. Upah dan Gaji. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, Prof. Dr. Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA

Wikiapbn. 2011. Belanja Pegawai. [Online] Tersedia: www.wikiapbn.com/artikel/

Belanja_Pegawai. [26 Mei 2013]