BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian …...brand-brand ternama dunia seperti...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian …...brand-brand ternama dunia seperti...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Unilever
Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
berupa susu, makanan, minuman, pembersih produk rumah tangga, dan produk
kosmetik. Bermarkas di Rotterdam, Belanda perusahaan ini didirikan pada 1930
oleh penggabungan British Soapmaker Lever Brothers dan Belanda Margarin
Unie. Kakak beradik William Herkets dan James Lever merupakan dua
bersaudara yang mulanya terinspirasi membuat sabun. Kemudian dua bersaudara
tersebut menambahkan Gliserin dan minyak tanaman untuk menciptakan produk
baru yang berorientasi membantu kaum wanita penampilannya. Perusahaan
tersebut berkembang menciptakan sabun, usaha produksi mentega serta pada 1922
mengakuisisi Walls sebagai bagian perusahaan Unilever.
Unilever Indonesia, yang berdiri pada 5 Desember 1933, telah tumbuh
hingga kini menjadi salah satu perseroan terdepan untuk kategori Fast Moving
Consumer Goods di Indonesia. Rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup
brand-brand ternama dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk,
Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Blue Band, Royco,
Bango dan lainnya.
Saham Unilever pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun
1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir 2015
saham Perseroan menempati peringkat ke-empat kapitalisasi pasar terbesar di
Bursa Efek Indonesia. Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari
seluruh aktivitas Perseroan. Unilever memiliki prioritas untuk mengembangkan
profesionalisme, keseimbangan hidup dan kemampuan karyawan kami, yang
berjumlah lebih dari 6.000 orang, untuk berkontribusi pada Perseroan. Perseroan
juga mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab
dan berkelanjutan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan dirangkum
2
dalam Prinsip Bisnis (CoBP), yang juga disosialisasikan kepada para mitra usaha
termasuk pemasok dan para distributor.
Sebagai perusahaan yang bertanggungjawab secara sosial, Unilever
Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas
berlandaskan kepada prinsip Unilever Sustainable Living Plan (USLP) yang kami
miliki. Tiga pilar utama USLP adalah meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan,
mengurangi dampak terhadap lingkungan dan meningkatkan penghidupan.
Unilever saat ini memiliki sembilan pabrik di kawasan industri Jababeka,
Cikarang dan Rungkut, Surabaya dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk
Perseroan yang terangkum di dalam 39 brand utama dan mendekati 1.000 stock
keeping unit (SKU), dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan lebih dari 800
distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko di seluruh Indonesia.
(Sumber: www.unilever.co.id ,diakses tanggal 26 Mei 2016).
1.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 1.1
Logo Unilever
(Sumber: www.unilever.co.id , diakses tanggal 26 Mei 2016)
Dalam logo Unilever terdiri dari berbagai unsur diantaranya mangkuk, tetesan
atau air, hati, bibir, matahari, tangan, bunga, tumbuhan, wadah penyimpan,
partikel, es krim, lebah, rambut, saus atau selai, ikan, pakaian, daun teh, kilauan
seperti cahaya, pohon palem, DNA, sendok, ombak, daur ulang, hingga burung.
Unsur-unsur tersebut memeiliki arti :
1. Simbol Mangkuk yang berarti makanan siap saji atau minuman panas.
3
2. Simbol Hati yang merupakan simbol cinta berarti perhatian atau perawatan
kesehatan.
3. Simbol Bibir yang menjadi simbol bagian dari wajah dan terkait dengan
dunia kecantikan, penampilan yang memiliki citarasa.
4. Simbol Tangan yang mempunyai arti kebutuhan atau sentuhan pemeliharaan.
5. Simbol Matahari yang menjadi simbol utama sebagai konsep dasar brand
Unilever.
6. Simbol Bunga yang melambangkan harum atau wewangian, tumbuhan yang
melambangkan sumber alami.
7. Simbol Pakaian melambangkan cucian yang bersih dan penampilan yang
menarik.
8. Simbol Rambut yang berarti kecantikan penampilan.
9. Simbol Bumbu dapur melambangkan rasa penambah rasa.
10. Simbol sendok mengartikan citarasa dalam memasak.
11. Simbol ombak yang berarti kesegaran dan tenaga.
12. Simbol Daur ulang yang merupakan komitmen Unilever dalam menjaga
kelangsungan hidup lingkungan.
13. Simbol burung yang berarti kebebasan.
1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi:
Visi dari PT.Unilever untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia
dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya
b. Misi:
1. Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
2. Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan
orang lain.
3. Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap
harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi
dunia.
4
4. Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang
memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak
terhadap lingkungan.
1.1.4 Produk Sampo Clear
Clear telah diluncurkan di Indonesia sejak tahun 1975. Sejak tahun 1975,
Clear sampo secara konsisten selalu menghadirkan teknologi dan inovasi terdepan
untuk membantu masyarakat Indonesia mengatasi masalah konsmen. Alasan
utamanya adalah memberikan solusi efektif terhadap masalah Ketombe. Clear
adalah merek anti-ketombe terbesar di Indonesia, salah satu kinerja luar biasa
karena iklim tropis Indonesia yang mengakibatkan kelembaban membuat ketombe
menjadi masalah umum masyarakat Indonesia, dan oleh karena itu timbul daya
tarik besar untuk menggunakan sampo anti ketombe di Indonesia. Sampo Clear
mampu bersaing dan tumbuh pesat di Indonesia terutama dengan produk-produk
barunya seperti Clear mean sampoo, Clear men,dan Clear women . Gambar 1.2
adalah beberapa produk sampo Clear:
Gambar 1.2
Produk Sampo Clear
(Sumber: www.clear.co.id , diakses tanggal 26 Mei 2016)
5
1.2 Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, menyebabkan
kebutuhan hidup turut meningkat khususnya pada kebutuhan pokok konsumen.
Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk mampu bersaing mendapatkan
hati konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk dapat mengkonsumsi produk
mereka. Saat ini konsumen semakin selektif dalam pemilihan produk untuk
digunakan atau dikonsumsi. Para produsen pun mencari celah-celah industri apa
yang paling diminati oleh masyarakat, barang yang dimaksudkan disini adalah
barang konsumtif.
Barang –barang konsumtif ini antara lain seperti sampo, sabun mandi,
pasta gigi, dan lain sebagainya. Bagi banyak orang, sampo hanya sekedar
kebutuhan sehari-hari untuk membuat rambut mereka bersih. Namun, bagi wanita
sampo adalah salah satu yang dapat membuat mahkota mereka terlihat indah. Hal
tersebut bagi wanita, rambut adalah mahkota yang dapat meningkatkan
kepercayaan diri mereka. Maka tak heran jika banyak orang, terutama wanita
memiliki lebih dari satu botol sampo dikamar mandi untuk digunakan sesuai
mood dan kebutuhan (Sumber: www.hellosehat.com ,diakses pada tanggal 26Mei
2016).
Bagi wanita, cantik itu suatu hal yang penting dan pasti semua wanita itu
ingin terlihat cantik. Kecantikan itu memang berasal dari dalam diri sendiri pada
umumnya, tetapi sebenarnya wanita cantik itu adalah wanita yang bersih. Wanita
yang bersih itu pasti menjaga kesehatannya dengan rajin merawat diri, salah
satunya merawat rambut. Kebutuhan wanita akan kebersihan diri ini disambut
baik oleh perusahaan penyedia kebutuhan sampo itu sendiri (Sumber:
www.arenawanita.com ,diakses pada tanggal 26 Mei 2016). Kebutuhan tersebut
membuat perusahaan berlomba memposisikan produk mereka ke dalam benak
konsumen. Salah satunya melalui iklan-iklan yang mempromosikan produknya.
Saat ini konsumen telah dibanjiri oleh bermacam-macam iklan produk
yang ada di televisi, radio, maupun media lainnya. Hal ini didukung dengan
pemanfaatan selebriti sebagai endorser menjadi strategi pemasaran dari suatu
6
perusahaan. Saat ini banyak perusahaan menggunakan celebrity endorser dalam
mengiklankan produknya dengan tujuan agar lebih dikenal oleh banyak orang.
Menurut Kertamukti (2015:69) Celebrity Endorser adalah tokoh (aktor,
penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya didalam
bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung. Pemilihan
selebriti berperan dalam membantu kelancaran aktivitas pemasaran. Selebriti akan
membantu membuat hubungan emosional yang lebih kuat dengan konsumen, serta
bisa membangun daya tarik merek dengan target pasar yang dituju. Selebriti
secara tidak langsung dapat membangun proses citra diri pada konsumen.
Seorang selebriti kemungkinan akan sangat berpengaruh apabila memilki
popularitas (visibility), daya tarik (attraction), kekuatan (power), dan kredibilitas
(credibility) yang didukung faktor keahlian, sifat, dipercaya dan adanya kesukaan.
Salah satu pemanfaatan celebrity endorser oleh perusahaan digunakan
untuk meningkatkan brand image. Brand Image adalah persepsi tentang merek
yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen
(Keller,2012:93). Mardiyah dalam penelitiannya (2010) menyatakan bahwa brand
image merupakan aset bagi suatu perusahaan, brand image yang baik dapat
membangun kepercayaan konsumen terhadap suatu merek, oleh karena itu
perusahaan harus memiliki brand image yang positif dimata konsumennya karena
merek sangat berguna untuk memudahkan konsumennya dalam mengambil
keputusan untuk menggunakan produk tersebut. Keller (2012:56) menyatakan
bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan berdasarkan aspek sebuah merek,
yaitu: kekuatan asosiasi merek (strength of brand association), keunggulan
asosiasi merek (favorable of brand association) dan keunikan asosiasi merek
(uniqueness of brand association). Perusahan Unilever menggunakan jasa
endorser pada produk samponya adalah perusahaan Unilever yaitu sampo Clear.
Clear adalah merek anti-ketombe terbesar di Indonesia, salah satu kinerja yang
luar biasa karena iklim tropis Indonesia yang mengakibatkan kelembaban
membuat ketombe menjadi masalah umum masyarakat Indonesia, dan oleh karena
itu timbul daya tarik besar untuk menggunakan sampo anti ketombe di Indonesia.
Clear telah diluncurkan di Indonesia sejak tahun 1975. Alasan utamanya adalah
7
memberikan solusi efektif terhadap masalah Ketombe. Pangsa pasar utama Clear
adalah remaja dan anak muda usia 18- 25 tahun yang umumnya pada rentang usia
tersebut memiliki masalah ketombe. (Sumber: www.clear.co.id ,diakses pada
tanggal 26 Mei 2016).
Clear memanfaatkan jasa endorser Agnes Monica dengan produk sampo
clear women, hal ini mendorong Agnes Monica untuk terus menjaga keindahan
rambut dan kesehatan kulit kepalanya dengan tetap menggunakan sampo clear
women setiap hari. Clear women sampo memilih Agnes Monica karena Agnes
Monica memiliki tingkat popularitas yang tinggi dimata publik.
Agnes Monica mempunyai nilai plus bagi produk sampo clear women
dengan prestasi yang diraihnya sangat positif. Pada tahun 2003 dan 2004 menjadi
tahun penuh kejayaan bagi Agnes, karena hampir semua penghargaan bergengsi
dapat diraihnya. Mulai dari penghargaan Penyanyi Pop Wanita Terbaik (AMI),
Duo Terbaik (bersama Ahmad Dhani), dan lagu Dance Terbaik untuk lagunya
“Bilang Saja”. Selain itu, gadis yang terlahir di Jakarta 1 Juli 1986 silam ini juga
dinobatkan sebagai “Penyanyi Pendatang Baru Terbaik” dalam acara Anugerah
Planet Muzik (APM) di Singapura tahun 2004. Sementara itu, albumnya sendiri
yang bertajuk, "...And The Story Goes..." yang dirilis tahun 2003, mampu meraih
double platinum. Pada penghujung tahun 2005 dipilih Agnes sebagai tahun yang
tepat untuk merilis album barunya. Album ini bertajuk “Whaddup A ?!” dan juga
berhasil meraih double platinum. Selain berprestasi dalam bidang tarik suara,
Agnes juga berprestasi dalam bidang akting. Agnes berhasil meraih penghargaan
“Panasonic Award” kategori Bintang Sinetron Terbaik dan menduduki peringkat
pertama artis paling ngetop tahun 2007. Pada tahun 2008 dan 2009 Agnes Monica
berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang
asia Song Festival di Seoul, Korea Selatan. Pada tahun 2011 Agnes Monica
mendapatkan penghargaan pada acara Internasioanl Music Award dengan
memenangkan 7 kategori. Pada tahun 2013 Agnes Monica diajak untuk terlibat di
album penyanyi legendaris Michael Bolton. Tahun 2015 hingga sekarang lagu
yang berjudul “Coke Bottle” banyak digemari oleh pendengarnya. Puluhan iklan
juga sudah berhasil dibintanginya, mulai dari iklan produk kesehatan, kecantikan,
8
makanan, permen, barang elektronik sampai kendaraan bermotor
(www.kapanlagi.com). Dibawah ini adalah salah satu contoh potongan iklan
sampo Clear di televisi versi Agnes Monica:
Gambar 1.2
Cuplikan Iklan Sampo Clear
Sumber: www.youtube.com ,diakses tanggal 26 Mei 2016)
Gambar 1.2 merupakan cuplikan iklan sampo clear women, cuplikan
tersebut menggambarkan Agnes Monica yang sedang memegang produk sampo
clear women dan memamerkan kulit kepala yang terlihat sehat tanpa ketombe.
Iklan tersebut merupakan salah satu promosi dari sampo Clear, namun promosi
sampo Clear dengan memanfaatkan celebrity endorser ternyata tidak mampu
membuat sampo Clear menjadi produk sampo terbaik di Indonesia. Bahkan posisi
sampo Clear pada tahun 2014 sampai dengan 2016 mengalami penurunan dan
tidak stabil.
Terkait dengan persaingan, salah satu survei merek di Indonesia yang
dijadikan sebagai indikator kinerja sebuah merek adalah Top Brand Award. Top
Brand Award adalah penghargaan yang diberikan kepada merek-merek terbaik
pilihan konsumen. Pemilihan oleh konsumen ini dilakukan melalui survei dari
Frontier Consulting Group di sebelas kota besar di Indonesia yakni Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar, Pekanbaru, Balikpapan,
Denpasar, Palembang dan Samarinda. Merek-merek yang mendapat predikat Top
Brand bersifat independen.Hasilnya pun dipublikasikan secara luas lewat majalah
marketing. Merek tersebut harus dipilih oleh konsumen melalui hasil survei
dengan melihat tiga parameter yakni top of mind share, top of market share dan
9
top of commitment share. Merek yang terpilih adalah merek yang memperoleh
Top Brand Index minimum sebesar 10% dan menurut hasil survei berada dalam
posisi top three. Pemenang Top Brand bisa lebih dari satu namun tidak akan lebih
dari tiga pemenang di setiap kategori (Sumber: www.topbrand-award.com ,
diakses tanggal 26 Mei 2016).
Survei Top Brand juga melakukan survei pada produk sampo clear seperti
tabel 1.1:
Tabel 1.1
Top Brand Index Kategori Sampoo 2012-2016
Merek
Sampo
Top Brand Index (TBI)
2012 2013 2014 2015 2016 (fase
1)
Pantene 29,2% 27,3% 25,1% 21,4% 22%
Sunsilk 20,5% 18,5% 16,5% 18,2% 21,9%
Clear 20,3% 23,1% 22,5% 22,1% 18,2%
Lifebuoy 11,7% - 10,9% 9,7% 13,1%
Sumber: www.topbrand-award.or.id , diakses tanggal 25 Mei 2016
Pada tabel 1.1 mengenai Top Brand kategori Sampo diatas
memperlihatkan bahwa Sampo Clear mengalami naik turun dari tahun 2012
sampai dengan 2016 dengan angka Top Brand Index (TBI): pada tahun 2012
sebesar 20,3%, pada tahun 2013 sebesar 23,1%, pada tahun 2014 sebesar 22,5%,
pada tahun 2015 sebesar 22,1%, dan pada tahun 2016 sebesar 18,2%. Terlihat
juga pada tabel 1.1 bahwa brand sampo Clear masih kalah dengan brand yang
lain dari segi popularitas pada tahun 2016. Hal ini semakin memperkuat argumen
penulis bahwa brand sampo clear belum menjadi top mind dikalangan masyarakat
walaupun sudah menggunakan celebrity endorser sebagai salah satu cara untuk
mempromosikan produknya.
Faradila (2011) menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh
antara endorser terhadap brand image, dimana endorser mampu
mengkomunikasikan pesan iklan dengan penuh percaya diri merupakan indikator
10
yang memiliki pengaruh paling besar. Sedangkan penelitian (Endang dan Dina,
2012:1) berbicara mengenai celebrity endorser dan brand image dengan bidang
otomotif memiliki kesimpulan bahwa secara simultan dan parsial celebrity
endorser berpengaruh signifikan terhadap brand image. Royan (2004:8)
menyatakan bahwa seorang selebriti akan sangat berpengaruh apabila memiliki
kredibilitas yang didukung faktor keahlian, sifat dapat dipercaya dan adanya
kesukaan. Iklan sebenarnya merupakan bentuk penyampaian pesan suatu merek
kepada konsumen. Hanya masalahnya siapakah yang nantinya akan
menyampaikan pesan tersebut, apakah seorang olahragawan, orang awam ataukah
selebriti. Pemilihan selebriti dalam penyampaian pesan tersebut nantinya
diharapkan dapat menimbulkan dampak yang cepat dalam brand awareness dan
brand recognition. Seorang pemasar setidaknya harus jeli dalam memilih seorang
selebriti dan perlu dilakukan evaluasi terhadap selebriti.
Peneliti melakukan pra penelitian terhadap beberapa konsumen sampo
clear women terkait dengan celebrity endorser melalui variabel ketenaran
(visibility), keahlian (credibility), daya tarik (attraction), kekuatan (power) dan
dari segi brand image melalui variabel keunggulan asosiasi merek (favorable of
brand association), keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association),
dan kekuatan asosiasi merek (strength of brand association).
Hasil pra penelitian menunjukan bahwa dilihat dari variabel ketenaran
(visibility), 100% responden setuju bahwa Agnes Monica memiliki penggemar
yang banyak, artinya Agnes Monica memiliki tingkat popularitas yang tinggi.
Dilihat dari variabel keahlian (credibility), 85 % responden setuju bahwa Agnes
Monica memiliki tingkat keahlian (credibility) dalam menyampaikan produk
sampo clear women kepada konsumen. Dilihat dari variabel daya tarik (attraction)
yang dimiliki Agnes Monica, 90% responden setuju bahwa Agnes Monica
memiliki citra yang baik di mata konsumen. Sedangkan dilihat dari variabel
kekuatan (power) yang dimiliki Agnes Monica, 60% responden setuju bahwa
Agnes Monica mampu menyakinkan konsumen untuk menggunakan produk yang
dibintangi oleh Agnes Monica. Sedangkan dengan hasil prapenelitian lanjutan
dengan responden, didapatkan alasan lain seperti, jika dilihat dari segi keahlian
11
(credibility), 15% responden menyatakan bahwa Agnes Monica kurang dalam
pengetahuan tentang produk sampo clear women yang diiklankannya. Jika dilihat
dari segi daya tarik (attraction), 10% responden menyatakan bahwa Agnes
Monica memiliki citrayang kurangbaik.Jika dilihat dari kekuatan (power), 40%
responden menyatakan bahwa Agnes Monica belum mampu untuk menarik
konsumen agar menggunakan produk sampo clear women.
Selanjutnya hasil prapenelitian terkait dengan brand image yang terdiri
dari variabel keunggulan asosiasi merek (favorable of brand association),
keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association), dan kekuatan asosiasi
merek (strength of brand association). Menunjukan bahwa dilihat dari variabel
keunggulan asosiasi merek (favorable of brand association) sampo clear women,
53% responden setuju bahwa clear women unggul dengan alasan produk sampo
anti ketombe pertama untuk wanita. Dilihat dari variabel keunikan asosiasi merek
(uniqueness of brand association), 34% responden setuju dengan alasan mereka
mengenali produk sampo clear women dengan kemasannya yang menarik.
Selanjutnya dilihat dari variabel kekuatan asosiasi merek (strength of brand
association), 50% responden menyatakan produk sampo clear women dapat
meningkatkan citra perusahaan dimata konsumen. Adapun tanggapan lain tentang
brand image, yaitu jika dilihat dari segi keunggulan asosiasi merek (favorable of
brand association ), 55% responden menyatakanbahwa ada produk sampo anti
ketombe untuk wanita yang lebih baik dari sampo clear women. Jika dilihat dari
segi keunikan asosiasi mereknya( uniqueness of brand association ), 66%
responden menyatakan bahwa kemasan produk sampo clear women kurang
menarik dimata konsumen. Jika dilihat dari segi kekuatan asosiasi mereknya (
strength of brand association), 50% responden menyatakan bahwa manfaat
produksampo clearwomen tidak sesuai dengan apa yang diiklankan.
Hasil prapenelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai tanggapan
responden terhadap Agnes Monica sebagai Celebrity Endorser sampo clear
women dan tanggapan brand image dari sampo clear women dimata responden
menyatakan bahwa Agnes Monica memiliki penilaian yang baik dimata
responden, tetapi penilaian tersebut tidak membuat brand image sampo clear
12
women baik dimata responden. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan
penelitian lebih lanjut terhadap pembeli produk sampo clear women di kota
Bandung, sehingga penulis menarik sebuah judul penelitian “Pengaruh Celebrity
Endorser Agnes Monica Terhadap Brand Image Pada Produk Sampo Clear
Women .”
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan urain pada latar belakang penelitian diatas, penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Celebrity Endorser ( visibility, credibility, attraction, power)
pada produk sampo clear women?
2. Bagaimana Brand Image pada produk sampo clear women?
3. Berapa besar pengaruh Celebrity Endorser (visibility, credibility,
attraction, power) terhadap brand image pada produk sampo clear women
secara parsial?
4. Berapa besar pengaruh Celebrity Endorser (visibility, credibility,
attraction, power) terhadap brand image pada produk sampo clear women
secara simultan?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:
1. Untuk mengetahui celebrity endorser ( visibility, credibility, attraction,
power) pada produk sampo clear women.
2. Untuk mengetahui brand image pada produk sampo clear women.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh celebrity endorser ( visibility,
credibility, attraction, power) terhadap brand image produk sampo clear
women secara parsial.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh celebrity endorser ( visibility,
credibility, attraction, power) terhadap brand image perusahaan produk
sampo clear women secara simultan.
13
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pemasaran,
dengan mengkaji pemahaman mengenari celebrity endroser terhadap brand
image produk sampo clear women.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini memiliki implikasi sebagai bahan pertimbangan kebijakan
dalam menghadapi dan memahami selebriti endorser dan sikap terhadap merek
produk yang diiklankan.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, latar
belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Pada bab II berisi mengenai tinjauan pustaka penelitian, penelitian
terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab III berisi mengenai jenis penelitian, variabel operasional, tahapan
penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan
reliabilitas, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan secara sistematis berdasarkan
rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan berdasarkan
teori yang terkait.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini dipaparkan uraian berdasarkan penafsiran dalam bentuk
kesimpulan dari hasil yang telah diperoleh serta memberikan saran-saran
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan rekomendasi untuk
permasalahan yang terjadi.