BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di...

22
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan sebagainya atau kepuasan batiniah saja. Seperti pendidikan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat dan sebagainya, melainkan juga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya. Dalam rangka menciptakan manusia seutuhnya maka pembangunan pendidikan merupakan bidang yang penting untuk mendapatkan prioritas.Sehubungan dengan hal tersebut, maka pendidikan memerlukan konsep yang baku sehingga pelaksanaan sistem pendidikan dapat menciptakan manusia yang siap pakai. Tiap manusia tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat, sebab manusia adalah “homo socius”. Manusia sebagai anggota masyarakat saling melakukan interaksi sosial, saling mempengaruhi, dengan demikian interaksi sosial menjadi ciri utama dalam kehidupan masyarakat. Pengertian masyarakat dapat menjadi luas sehingga meliputi seluas umat manusia. Masyarakat terdiri atas berbagai kelompok besar atau kecil tergantung pada jumlah anggotanya. Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Transcript of BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di...

Page 1: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia

seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah

seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan sebagainya atau kepuasan

batiniah saja. Seperti pendidikan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat dan

sebagainya, melainkan juga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara

keduanya. Dalam rangka menciptakan manusia seutuhnya maka pembangunan

pendidikan merupakan bidang yang penting untuk mendapatkan

prioritas.Sehubungan dengan hal tersebut, maka pendidikan memerlukan konsep

yang baku sehingga pelaksanaan sistem pendidikan dapat menciptakan manusia

yang siap pakai.

Tiap manusia tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat, sebab

manusia adalah “homo socius”. Manusia sebagai anggota masyarakat saling

melakukan interaksi sosial, saling mempengaruhi, dengan demikian interaksi

sosial menjadi ciri utama dalam kehidupan masyarakat. Pengertian masyarakat

dapat menjadi luas sehingga meliputi seluas umat manusia. Masyarakat terdiri

atas berbagai kelompok besar atau kecil tergantung pada jumlah anggotanya.

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 2: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

11

Suatu kelompok masyarakat diikat oleh nilai-nilai tertentu yang dijunjung tinggi

eoleh semua anggotanya.

Ada nilai-nilai yang didasarkan atas kebutuhan tertentu sehingga

membentuk kelompok masyarakat profesi, organisasi, agama, kepramukaan, dan

sebagainya. Kelompok masyarakat tersebut lebih bersifat gesellschaft. Selain

kelompok ini, kolompok primer yaitu kelompok pertama dimana anggota

masyarakat mula-mula berinteraksi dengan orang lain, seperti keluarga,

kelompok sepermainan, dan lingkungan tetangga.

Dalam kelompok ini tiap anggota masyarakat mempelajari kebiasaan

yang fundamental seperti bahasa, masalah baik-buruk, kerjasama dan persaingan,

serta disiplin. Dan kelompok ini bersifat Gemeinschaft. Dalam masyarakat atau

kelompok masyarakat baik yang bersifat gemeinschaft maupun gessellschaft

memerlukan pendidikan, yang berfungsi untuk mengembangkan pendidikan

berkenaan dengan mengubah tin gkah laku anak didik. Pendidikan bertalian

dengan transisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek

kelakuan lainnya kepada generasi muda (S.Nasution, 1983 : 11)

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun

2003 sistem pendidikan nasional dinayatakan bahwa: Pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 3: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

12

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab (Sistem Pendidikan Nasional, 2003 : 7).

Dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan diatur mengenai

hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII

Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat

pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 53 Undang-undang Nomor 20 Tahun

2003, peran serta masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan

pendidikan, dalam hal ini pendidikan formal, hanya dapat dilakukan dalam

bentuk badan hukum pendidikan yang berprinsip nirlaba dan dapat mengelola

dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan. Badan hukum

pendidikan antara lain dapat berbentuk Badan Hukum Milik Negara ataupun

Yayasan yang bergerak dalam pendidikan.

Sedangkan di Kabupaten Banjarnegara sendiri terdapat beberapa

yayasan-yayasan yang bergerak dalam lingkup pendidikan. Contohnya seperti

Yayasan Taman Siswa, Yayasan Pancha Bhakti, Yayasan Muhammadiyah,

Yayasan Pikom, dan Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto. Namun yang

paling besar di Kabupaten Banjarnegara adalah Yayasan Pendidikan Islam

Cokroaminoto. Di setiap kecamatan di Banjarnegara terdapat sekolah-sekolah

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 4: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

13

yang bernama Cokroaminoto baik dalam bentuk Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama, atau Sekolah Menengah Atas.

Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto merupakan salah satu yayasan

yang cukup dikenal di Kabupaten Banjarnegara. Yayasan ini merupakan anak

dari organisasi islam yaitu SI yang merupakan kepanjangan dari Syarikat Islam.

Syarikat Islam merupakan organisasi yang berdiri sejak tahun 1912, sebelumnya

Syarikat Islam bernama Syarikat Dagang Islam. Organisasi Sarekat Dagang

Islam (SDI) pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam.

Organisasi ini dirintis oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada tahun

1905, dengan tujuan awal untuk menghimpun para pedagang pribumi Muslim

(khususnya pedagang batik) agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang

besar Tionghoa. Pada saat itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut

telah lebih maju usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi dari

pada penduduk Hindia Belanda lainnya. Kebijakan yang sengaja diciptakan oleh

pemerintah Hindia-Belanda tersebut kemudian menimbulkan perubahan sosial

karena timbulnya kesadaran di antara kaum pribumi yang biasa disebut sebagai

Inlanders.

Oleh pimpinannya yang baru Haji Oemar Said Tjokroaminoto, nama

SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Hal ini dilakukan agar organisasi tidak

hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 5: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

14

politik. Jika ditinjau dari anggaran dasarnya, dapat disimpulkan tujuan SI adalah

sebagai berikut.

1. Mengembangkan jiwa dagang.

2. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam

bidang usaha.

3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat

naiknya derajat rakyat.

4. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama

Islam.

5. Hidup menurut perintah agama.

Di Banjarnegara SI merupakan salah satu organisasi bergenre agama

yang memiliki massa yang banyak, selain Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama.

Hal ini dibuktikan dengan hasil Pemilu, dimana Partai Syarikat Islam Indonesia

hampir selalu meraih suara yang cukup banyak.

Dalam tujuannya untuk menyediakan sarana pendidikan bagi

masyarakat Banjarnegara, Syarikat Islam membangun Yayasan Pendidikan Islam

Cokroaminoto. Sebetulnya yayasan ini merupakan organisasi yang dibawahi oleh

Departemen kebudayaan dan Pendidikan Syarikat Islam.

Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto telah membangun sekolah-

sekolah dari setingkat SD, SMP ,dan SMA. Namun dalam usahanya tersebut

Yayasan Pendidikan islam cokroaminoto sering kali mendapat saingan dari

yayasan lain, semisal Muhammadiyah, Taman siswa, atau Panca Bakthi. Untuk

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 6: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

15

itu penulis ingin meneliti bagaimana perkambangan Yayasan Pendidikan Islam

cokroaminoto Banjarnegara dari tahun 1995-2010.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Sejarah pendirian Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto Banjarnegara.

2. Perkembangan Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto Banjarnegara.

3. Sistem keorganisasian pada Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto

Banjarnegara.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebagai berikut.

1. Mengetahui sejarah pendirian Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto

Banjarnegara.

2. Mengetahui perkembangan Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto

Banjarnegara.

3. Mengetahui Sistem Keorganisasian Yayasan Pendidikan Islam

Cokroaminoto Banjarnegara.

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 7: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

16

D. Tinjauan Pustaka

Dalam bukunya M.A. Gani (1984: 3) menyebutkan Sejak permulaan

Serikat Dagang Islam didirikan oleh H Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905

di Solo dan kemudian ketika Syarikat Islam diresmikan dengan Akte Notaris

pada tanggal 10 September 1912 dengan berkedudukan di kota Solo, Syarikat

Islam telah meletakan dasar perjuangannya atas tiga prinsip dasar, yaitu sebagai

berikut.

1. Asas Islam sebagai dasar perjuangan organisasi

2. Asas Kerakyatan sebagai dasar himpunan organisasi, dan

3. Asas Sosial Ekonomi sebagai usaha untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat yang umumnya berada dalam taraf

kemiskinan dan kemelaratan

Menurut Amelz (1952: 4) Dengan lahirnya Sarekat Islam pada tahun

1912, mulailah Cokroaminoto berkecimoung dalam sarekat Islam. Ketika ia

sedang berada di Solo ia didatangi oleh delegasi Sarekat Islam Solo untuk

bergabung pada organisasi ini dan Tjokroaminoto menyatakan kesiapannya

untuk bergabung, Tjokroaminoto dikenal sebagai orang yang berkarakter radikal

yang selalu menentang kebiasaan-kebiasaan yang memalukan bagi rakyat

banyak. Pada saat itu Tjokroaminoto telah dikenal sebagai seorang yang sederajat

dengan pihak manapun juga, apakah ia seorang belanda ataupun dengan seorang

pejabat pemerintah. dan Tjokroaminoto berkeinginan sekali untuk melihat sikap

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 8: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

17

ini juga dimiliki oleh kawan sebangsanya terutama di dalam berhubungan dengan

orang-orang asing. Banyak dari sekian banyak orang menyebut dia sebagai

seorang Gatotkoco Sarekat Islam. Rencananya Serikat Dagang Islam H

Samanhudi, didirikan pada tahun 1905 yang berorientasi sosial ekonomi, setelah

dilebur menjadi S.I diperluas dengan politik, ekonomi, Sosila dan Agama. Tjokro

Muda tokoh politik yang berhasil menggabungkan retorika politik melawan

penjajah Belanda dengan ideology Islam, sehingga mengenyahkan penjajah dari

bumi Nusantara.

Dalam bukunya Rudhi Prasetya memberikan beberapa (2012: 13)

esensial yang terkandung dalam yayasan, yaitu sebagai berikut.

1. Adanya suatu harta kekayaan.

2. Harta kekayaan ini merupakan harta kekayaan sendiri tanpa ada yang

memilikinya melainkan dianggap sebagai milik dari yayasan.

3. Atas harta kekayaan tersebut diberi suatu tujuan tertentu.

4. Adanya pengurus yang melaksanakan tujuan dari diadakannya harta

kekayaan itu.

Selain itu Rudhi Prasetya menyebutkan tipe-tipe yayasan. Tipe yang

pertama, kegiatan yayasan hanya semata-mata mengumpulkan dana dari para

dermawan, kemudian dana tersebut disumbangkan kepada badan-badan kegiatan

social, dengan yayasa tidak ikut campur dalam penyelenggaraan social seperti

badan pendidikan, panti, rumah sakit, dan lain-lain. Tipe ini adalah tipe yayasan

klasik kuno. Tipe yang kedua adalah yayasan alngsung menyelenggarakan

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 9: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

18

sendiri lembaga-lembaga social yang bersangkutan, yayasan mendirikan lembaga

pendidikan, universitas, rumah sakit, dengan sekaligus mencari kelebihan hasil

dan kemudian ditanamkan kembali untuk menginfestasikan kegiatan sosialnya.

Tipe yang ketiga yayasan mendirikan perseroan terbatas yang menjalankan bisnis

seperti pabrik, badan usaha pencari laba, untuk dari hasil deviden yang diperoleh

disumbangkan kepada kegiatan social yang diselenggarakan oleh pihak lain atau

diselenggarakan sendiri oleh yayasan. Tipe ini yang diatur lebih lanjut dalam

pasal 7 UU No.6 Tahun 2001 yang didalamnya dijelaskan haruslah kegiatan

badan usaha itu sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan yang mendirikan.

Penelitian terdahulu di dunia pendidikan khususnya yang berkaitan

dengan perkembangan pendidikan telah dilakukan oleh banyak peneliti, antara

lain yang dilakukan oleh Mukholil (2009), dalam penelitiannya berbicara tentang

perkembangan pondok pesantren Roudhotul Tholibin di desa sirau, kecamatan

kemranjen, Kabupaten Banyumas tahun 1925-2008 yang didirikan oleh K.H

Muhammad mukti bin H. Muhammad Nur pada tahun 1925. Tahun 1925 hingga

sekarang pondok pesantren Roudhotut sudah mengalami tiga kali mengalami

pergantian kepemimpinan. Santrinya terus bertambah hingga sekarang sudah

mencapai 157 santri. Keberadaan pondok pesantren di desa sirau juga telah

mengalami perubahan sosial, dan religi adalah aspek yang paling terasa

pengaruhnya dengan adannya pondok pesantren di desa tersebut.

Ismawarti (2003) dalam penelitiannya yang berjudul pembinaan

Yayasan Kuncup Mas terhadap anak usia sekolah segabai pemungut uang

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 10: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

19

dipinggir jalan raya perkebunan karet kerumput Kabupaten Banyumas. Yang

hasilnya bahwa pembinaan yang dilakukan yayasan kuncup mas, melalui dua

tahap yaitu identifikasi dan tahap pembinaan. Adapun progamnya meliputi

rehabilitasi, resosialisasi, edukasi, alih profesi dan reunifikasi.

Amin sutrisno dalam penelitiannya yang berjudul perkembangan

Madrasah Ibtidaiyah negeri purbasari kecamatan Karangreja Kabupaten

Purbalingga tahun 1996-2000 memberikan hasil bahwa perkembangan madrasah

dan pendidikan mengalami peningkatan yang baik, serta kondisi sosial

keagamaan masyarakat Desa Purbasari kecamatan karangreja Kabupaten

Purbalingga sangat mendukung madrasah Ibtidaiyah negeri dengan jalan ikut

serta dalam pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh madrasah

serta terjadinnya hubungan yang harmonis antara madrasah dengan masyarakat

desa Purbasari kecamatan Karang reja Kabupaten Purbalingga.

Penelitian di sekolah umum dikemukakan oleh Suwarto (2002) dengan

penelitiannya yang berjudul Profil Sekolah Dasar Negeri Kecil Munggangsari di

Desa Karangsalam kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Di dalam

penelitiannya Suwarto menjelaskan bahwa SD kecil Munggangsari yang berada

di wilayah Desa Karangsalam sejak berdirinya tahun 1985, telah mengalami

perkembangan yang cukup baik karena kondisi lingkungan SD kecil

Munggangsari cukup mendukung untuk berlangsungnya proses belajar mengajar.

Dari beberapa kajian pustaka yang telah dipaparkan tadi, penulis telah

mendapatkan gambaran tentang perkembangan lembaga pendidikan. Melalui

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 11: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

20

gambaran dan panduan kajian pustaka itu akan dapat membantu penulis untuk

mengemukakan penelitianyang benar-benar baru atau belum pernah dilakukan

oleh peneliti yang lain.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara akademik hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi

bagi peniliti yang akan melakukan penelitian khususnya dalam lingkup

pendidikan.

2. Bagi Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto, hasil penelitian diharapkan

dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk menentukan bagi yayasan

Pendidikan Islam Cokroaminoto di dalam penentuan kebijakan serta program-

programnya.

3. Bagi masyarakat, hasil penelitian diharapkan dapat semakin menumbuhkan

kepedulian terhadap pendidikan yang diselenggarakan disekitar wilayahnya.

F. Landasan Teori dan Pendekatan

1. Landasan Teori

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 12: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

21

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya dan masyarakat ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ).

Pendidikan merupakan Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh

orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya.

Dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri

tidak dengan bantuan orang lain (http://wawan-satu.blogspot.Co-

m/2010/11/pengertian- pendidikan.html diakses tanggal 28 Februari 2012)

Pendidikan merupakan system dan cara meningkatkan kualitas hidup

manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia,

hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan

sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Pendidikan juga

merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia yang sekaligus

membedakan manusia dengan hewan (Huzain Sanaky, 2003: 5).

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,

pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuanpendidikan memiliki

du fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan

merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan (Umar

Tirtarahardja, 2008: 37)

Fungsi pendidikan (Tim pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1991:

14) dibagi menjadi dua dalam arti sempit dan arti yang luas. Dalam arti mikro

(sempit) adalah membantu secara sadar perkembangan jasmani dan rokhani

peserta didik. Sedangkan secara makro (luas), ialah sebagai alat:

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 13: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

22

1. Pengembangan pribadi

2. Pengembangan warga Negara

3. Pengembangan kebudayaan

4. Pengembangan bangsa.

Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15.

Dijelaskan tentang Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan,

akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Lebih lanjut tentang

Pendidikan Agama telah diatu dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

No. 55 Tahun 2007. Dialamnya dijelaskan bahwa Pendidikan agama adalah

pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian,

dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang

dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua

jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Sedangkan pendidikan Keagamaan adalah

pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan

yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi

ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya. Untuk jenisnya pendidikan

keagamaan meliputi pendidikan keagamaan Islam, Kristen, Katolik, Hindu,

Buddha, dan Khonghucu.

Pendidikan Islam merupakan proses pewarisan dan pengembangan

budaya manusia yang bersumber dan berpedomankan ajaran islam. Sebagaimana

termaktub dalam Al-Qur’an dan terjabar dalam sunnah Rasul, dan bermula sejak

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 14: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

23

Nabi Muhammad SAW menyampaikan (membudayakan) ajaran tersebut kepada

umatnya (Zuharini,1995: 13).

Pendidikan Islam memiliki kedudukan yang sama yang diatur dalam

Sitem Pendidikan Nasional, yang tertuang dalam Undang-undang No.2 tahun

1989. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam juga tidak

lepas dari kehidupan politik bangsa. Pendidikan Islam akan mengikuti kehidupan

politik bangsa yang sedang mengalami perubahan (Huzain Sanaky, 2003: 3).

Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu: tilawah

(membacakan ayat Allah), tazkiyah (mensucikan jiwa) dan ta’limul kitab wa

sunnah (mengajarkan al kitab dan al hikmah). Pendidikan dapat merubah

masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik disebabkan pendidikan mempunyai

kelebihan. Pendidikan mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang

utuh dan menyeluruh, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya, pengembangan

atas ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada rel syariah. Hasil dari

pendidikan Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik

yang kuat serta banyak beramal. (http://materitarbiyah.wordpress.com. Diakses

tanggal 1 Maret 2012).

Prinsip yang mendasari metode pendidikan islam adalah prinsip

kesesuaian dengan psikologi anak, menjaga tujuan pembelajaran, memelihara

tahap kematangan dan prinsip partisipasi pratikal. Sedangkan prinsip-prinsip

yang mendasari murid dan guru dalam pendidikan Islam adalah humanistic,

prinsip egaliter, dan prinsip demokratis ( Abuddin Nata, 2004: 27)

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 15: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

24

Kondisi pendidikan Islam di Indonesia, sebenarnya menghadapi nasib

yang sama, dan secara khusus pendidikan Islam menghadapi berbagai persoalan

dan kesenjangan dalam berbagai aspek yang lebih kompleks, yaitu: berupa

persoalan dikotomi pendidikan, kurikulum, tujuan, sumber daya, serta

manajemen pendidikan Islam. Upaya perbaikannya belum dilakukan secara

mendasar, sehingga terkesan seadanya saja. Usaha pembaruan dan peningkatan

pendidikan islam sering bersiafat sepotong-sepotong atau tidak kemprehensif

dan menyeluruh serta sebagian besar sistem dan lembaga pendidilan Islam belum

dikelola secara profesional (Huzain Sanaky, 2003: 9) .

Menurut Hadikusumo mengatakan bahwa ada empat faktor yang

mempengaruhi perkembangan pendidikan. Keempat faktor itu adalah

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, laju pertumbuhan

penduduk,aspirasi masyarakat akan pendidikan, dan keterbelakangan akan

budaya dan sarana kehidupan (Hadikusumo, 1995: 101)

Secara umum perubahan sosial dalam bidang pendidikan akan menjadi

jelas, apabila kajian materi perubahan sosial disikapi dengan unsur pelengkap

yang dapat menangkap dinamika unsur perubahan secara tepat. Unsur yang dapat

menerangkan proses perubahan sosial di bidang pendidikan meliputi paradigm

dan ideologi pendidikan yang selama ini digunakan untuk membedah dan

menganalisa problematika pendidikan (Agus Salim, 2002: 286)

Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan

dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu. Baik di bidang sosial,

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 16: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

25

keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota (Undang-undang

no.16 tahun 2001).

Berdirinya yayasan sudah dimulai sejak zaman pra kemerdekaan. Ketika

itu tujuan pendiriannya lebih banyak untuk ikut mengatasi masalah-masalah

sosial dalam masyarakat suatu daerah. Sektor ditempat yayasan terlibat

umumnya adalah: pendidikan dan kesehatan. Sektor-sektor lain yang menurut

pengusaha komersial tidak menguntungkan dan bagi pemerintah belum menjadi

lahan garapan bagi banyak yayasan (Nainggolan, 2005: 1).

Yayasan terdiri atas Pembina pengurus dan pengawas. Yayasan didirikan

oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan

pendiriannya sebagai kekayaan awal. Pendirian yayasan dilakukan dengan akta

notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia. Yayasan dapat didirikan berdasarkan

surat wasiat. Yayasan yang didirikan oleh orang asing atau bersama orang asing,

mengenai syarat dan tata cara pendiriannya diatur dengan peraturan pemerintah.

Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian yayasan

memperoleh pengesahan dari mentri. Yayasan tidak boleh memakai nama yang

telah dipakai secara sah oleh yayasan lain, bertentangan dengan ketertiban umum

dan/atau kesusilaan. Nama yayasan harus didahului kata “yayasan” dan yang

terakhir yayasan dapat didirikan untuk jangka waktu tertentu atau tidak tertentu

yang diatur dalam anggaran dasar (http://www.y-cbs.com/111/ diakses tanggal 2

Maret 2012).

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 17: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

26

Pada saat sebelum ada UU tentang Yayasan, hampir seluruh bentuk-

bentuk dan tata cara pendirian Yayasan di Indonesia hanya melandaskan pada

kebiasaan-kebiasaan, praktek-prkatek hukum dalam masyarakat dan lain

sebagainya. Status badan hukum Yayasan sebetulnya hanya berlandaskan

keinginan pendiri dan kesepakatan pendirinya untuk selanjutnya di otentikkan

dalam bentuk Akta Notaris pendirian Yayasan. Hal ini berlaku secara terus

menenus sehingga pada akhirnya status badan hukum Yayasan dalam

kenyataannya suka atau tidak suka mesti diterima sebagai bentuk badan hukum

seperti halnya CV, Firma, dan lain-lain. Dengan bentuk seperti ini, maka

seringkali ada banyak terjadi praktek dalam masyarakat yakni mendirikan

Yayasan dengan tujuan untuk mencari profit sebanyak-banyaknya. Hal ini seperti

dimungkinkan karena belum ada pengaturan atau pembatasan terhadap

pengelolaan Yayasan. Dalam Pasal 365, 899, 1954 KUHP mengatur mengenai

perhimpunan sebagai fungsi sosial atau perwalian yang artinya terdapat fungsi

karikatif dan tiap-tiap anggota dapat menarik manfaat dari perkumpulan-

perkumpulan tersebut. Dari pengaturan ini, dapat kiranya disamakan sebagai

Yayasan sebagai badan hukum yang mempunyai fungsi sosial, keagamaan dan

kemanusiaan.

Baru pada tahun 2001 dibuat Undang-Undang tentang Yayasan

sebagaimana dirubah pada tahun 2004. Dalam Undang-Undang tersebut, dimuat

atau ditegaskan apa maksud dan tujuan pendirian Yayasan. Undang-Undang ini

juga dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 18: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

27

masyarakat mengenai Yayasan, menjamin kepastian dan ketertiban hukum serta

mengembalikan fungsi Yayasan sebagai badan hukum yang didirikan dengan

untuk mencapai tujuan sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Yayasan menurut

Undang-Undang ini adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang

dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,

keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota (Dalinama

Telaumbanua, 2010: 2)

2. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Historis. Pendekatan merupakan suatu disiplin ilmu untuk dijadikan landasan

kajian dalam sebuah studi atau penelitian. Pendekatan historis dipilih karena

dalam penulisannya akan mempelajari peristiwa masa lampau yang dijelaskan

secara kronologis. Melalui konsep historis ini maka akan dijelaskan keadaan

umum Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto dari awal berdiri hingga tahun

2008.

G. Metodologi Penelitian

Dalam sebuah penelitian, pasti akan menggunakan metode tertentu agar

hasil yang akan didapatjan sesuai dengan tujuan awal penelitian. Di dalam

penelitian ini digunakan metode sejarah, karena berkaitan dengan peristiwa masa

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 19: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

28

lalu yang telah terjadi. Pengertian metode sejarah adalah suatu proses menguji,

menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.

Menurut Kuntowijoyo (1995: 88-89) ada lima tahap dalam penelitian

sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik sumber atau verifikasi,

interprestasi, dan historiografi. Adapun penjelasan tahap-tahap tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemilihan topik

Dalam memilih topik penelitian, sebaiknya berdasarkan: (1)

kedekatan emosional dan (2) kedekatan Intelektual. Kedekatan emosional

maksudnya adalah bahwa topik yang kita pilih dalam melakukan penelitian

adalah topik yang kita senangi. Sementara yang dimaksud dengan kedekatan

intelektual adalah kita telah menguasai topik yang kita pilih, kalaupun belum

menguasainya maka kita perlu membaca literatur yang berkaitan dengan topik

pilihan kita (Sugeng priyadi, 2011: 4).

Sehingga dalam hal ini penulis memilih topik tentang perkembangan

Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto Kabupaten Banjarnegara tahun

1995-2008.

2. Heuristik

Sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan jenis sejarah yang

akan tulis. Misalnya, kita sedang melakukan penelitian sejarah sebuah

keluarga maka sumber yang digunakan berupa sumber tertulis, tidak tertulis

dan sumber kuantitatif.

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 20: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

29

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian,

Penulis melakukan observasi. Observasi merupakan teknik yang dilakukan

untuk mengetahui langsung obyek penelitian, mengenai perkembangan fisik

dan sebagainnya. Selain itu penulis juga melakukan wawancara yaitu teknik

yang digunakan untuk mendapatkan data dan fakta mengenai sejarah

bedirinya, bagaimana perkembangannya serta sistem yang digunakan dalam

proses keorganisasian Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto.

Adapun informan yang diwawancarai oleh peneliti adalah kepala

Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto beserta karyawannya, atau orang

yang tahu akan Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto Serta beberapa

Siswa yayasan pendidikan Islam Cokroaminoto. Wawancara yang dilakukan

adalah wawancara secara mendalam. Sehingga kemudian melakukan

wawancara mendalam ini diharapkan penulis akan mendapatkan informasi

seputar Pendirian Yayasan dan bagaimana perkembangan Yayasan

Pendidikan Islam Cokroaminoto. Dan terakhir penulis akan melakukan

dokumentasi yang digunakan untuk mendapatkan dokumen yang dimiliki

lembaga pendidikan tersebut diantaranya tentang akta pendirian, surat-surat,

serta Anggaran Dasar ataupun hal-hal lain yang berhubungan dengan Yayasan

pendidikan Islam Cokroaminoto .

3. Kritik sumber verifikasi

Setelah kita mengetahui secara persis topik dan sumber sudah

dikumpulkan, maka tahap berikutnya penulis melakukan verifikasi, atau kritik

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 21: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

30

sejarah, atau keabsahan sumber. Verifikasi itu ada dua macam: kritik intern

atau otentisitas, atau keaslian sumber, dan kritik ekstern, atau kredibilitas,

atau dapat dipercayai (Helius Sjamsuddin, 2007: 130). Pada langkah ini

peneliti berusaha menganalisa apakah sumber-sumber yang diperoleh tadi

semisal dokumen ataupun surat-surat benar-benar asli atau bukan. Sedangkan

pada kritik eksternal penulis melakukan pembandingan kesaksian terhadap

sumber-sumber lain yang bertujuan mencari tahu apakah narasumber sudah

memenuhi syarat sehingga informasinya dapat dipercaya atau tidak.

4. Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran sering disebut sebagai biang subyektivitas.

Subyektivitas penulis sejarah diakui keberadaannya. Interpretasi itu ada dua

macam, yaitu analisis dan sintesis. Analisis berarti menguraikan. Kadang-

kadang sebuah sumber mengandung beberapa kemungkinan.Sintesis berarti

menyatukan.

Setelah melalui kritik sumber tadi kemudian peneliti melakukan

interpretasi. Pada langkah interpretasi ini, setiap fakta sejarah ditafsirkan dan

dihubungkan dengan fakta lainnya sehingga dengan mudah dapat dipahami.

5. Historiografi

Pada hakekatnya penyajian historiografi meliputi a. pengantar, b. hasil

penelitian, c. simpulan. Penulisan sejarah sebagai laporan seringkali disebut

karya historiografi yang harus diperhatikan aspek kronologis, periodesasi,

serialisasi, dan kausalitas (Sugeng Priyadi, 2011: 92)

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 22: BAB I PENDAHULUANrepository.ump.ac.id/7302/2/BAB I.pdf · 2018. 1. 24. · hak dan kewajiban di bidang pendidikan. Undang Undang Dasar 1945 Bab XIII ... B. Rumusan Masalah Berdasarkan

31

H. Sistematika Penyajian

Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari 4 bab, sistematika yang di

pakai adalah sebagai berikut.

Bab I dimulai dengan penjelasan latar belakng masalah, perumusan

masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, landasan teori dan pendekatan,

metodologi penelitian, serta sistematika penyajian, yang merupakangambaran

singkat mengenai urutan pembahasan dari penulis skripsi.

Bab II menjelaskan tentang sejarah pendirian yayasan pendidikan Islam

cokroaminoto Kabupaten Banjarnegara. Penulis mencoba memaparkan

bagaimana peristiwa pendirian Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto, dan

hal-hal yang melatar belakanginya.

Bab III berisi sistem keorganisasian Yayasan Pendidikan Islam

Cokroaminoto Kabupaten Banjarnegara. Penulis akan menjelaskan bagaiman

sistem keorganisasian yang diterapkan pada Yayasan Pendidikan Islam

Cokroaminoto Kabupaten Banjarnegara.

Bab IV tentang perkembangan yayasan pendidikan Islam cokroaminoto

Kabupaten Banjarnegara. Pada bab ini penulis akan menjabarkan bagaiman

perkembangan Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto Kabupaten

Banjarnegara dari tahun 1995-2010.

Bab V berisi kesimpulan tentang bagaimana perkembangan Yayasan

Pendidikan Islam Cokroaminoto Banjarnegara, dan berisi saran dari penulis.

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012