BAB I n II BIS
-
Upload
wisnurendra -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of BAB I n II BIS
7/23/2019 BAB I n II BIS
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-n-ii-bis 1/7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuberculosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
mycobacterium tuberculosis. Dimana kuman ini telah menginfeksi sepertiga
penduduk dunia. Pada tahun 1993, who mencanangkan kedaruratan global
penyakit Tuberkulosis, karena pada sebagian besar Negara di dunia, penyakit ini
tidak terkendali. ni disebabkan banyaknya penderita yang tidak berhasil
disembuhkan, terutama penderita menular !"T# positif$.
Pada tahun 199%, diperkirakan setiap tahun ter&adi sekitar 9 &uta penderita
tuberculosis baru, dengan kematian 3 &uta orang. Di Negara'negara berkembang
kematian T"( merupakan )%* dari seluruh kematian, yang sebenarnya dapat
dicegah. Diperkirakan 9%* penderita tuberkulosis berada di Negara berkembang,
+%* penderita tuberculosis adalah kelompok usia produktif !1%'% tahun$.
Penyakit tuberculosis masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat
di ndonesia. Tahun 199%, hasil -urei /esehatan 0umah Tangga !-/0T$
menun&ukkan bahwa penyakit tuberculosis merupakan penyebab kematian nomor
tiga setelah penyakit kardioaskular dan penyakit saluran napas pada semua
kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi. Tahun 1999, 2
memperkirakan setiap tahun ter&adi %43. kasus baru tuberculosis dengan
kematian akibat tuberculosis sekitar 15.. -ecara kasar diperkirakan setiap
1. penduduk ndonesia terdapat 13 penderita baru tuberculosis "T# positif.
0isiko penularan penyakit tuberculosis setiap tahun di ndonesia dianggap
cukup tinggi dan berariasi antara 1'3*. Pada daerah dengan #nnual 0isk of
Tuberculosis nfection !#0T$ sebesar 1* berarti setiap tahun diantara 1
penduduk, sepuluh orang akan terinfeksi. -ebagian besar dari orang yang
terinfeksi tidak akan men&adi penderita tuberculosis, hanya sekitar 1* dari yang
terinfeksi yang akan men&adi penderita tuberculosis. -ehingga dapat diperkirakan
1
7/23/2019 BAB I n II BIS
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-n-ii-bis 2/7
bahwa pada daerah dengan #0T 1* maka diantara 1. penduduk rata'rata
ter&adi serratus penderita tuberculosis setiap tahunnya, dimana % penderita adalah
"T# positif.
BAB II
2
7/23/2019 BAB I n II BIS
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-n-ii-bis 3/7
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Tuberculosis !T"$ adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis. -ebagian besar kuman ini menyerang paru,
tetapi dapat &uga mengenai organ tubuh lainnya. /uman Mycobacterium
tuberculosis berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam
pada pewarnaan. leh karena itu disebut pula sebagai "asil Tahan #sam !"T#$.
/uman ini cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup
beberapa &am di tempat gelap dan lembab. Dalam åan tubuh kuman ini dapat
dormant , tertidur lama selama beberapa tahun.
2.2 Cara Penularan
-umber penularan adalah penderita T" "T# positif. Pada waktu batuk atau bersin,
penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet . Droplet yangmengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar dalam beberapa
&am. rang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran
pernapasan. -etelah masuk ke dalam tubuh, kuman dapat menyebar dari paru ke
bagian tubuh yang lainnya, melalui system peredaran darah, system saluran limfe,
saluran napas, atau peyebaran langsung ke bagian'bagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman
yang dikeluarkan dari paruya. 6akin tinggi dera&at positif hasil yang dikeluarkan
dari parunya. 6akin tinggi dera&at positif hasil pemeriksaan dahak, makin
menular penderita tersebut. "ila hasil pemeriksaan dahak negatie, maka
penderita tersebut dianggap tidak menular. /emungkinan seseorang terinfeksi T"
ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara, dan lamanya menghirup udara
tersebut.
3
7/23/2019 BAB I n II BIS
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-n-ii-bis 4/7
7aktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang men&adi penderita T"
adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya karena gi8i buruk atau
2:#DS.
2. !e"ala#!e"ala Tu$erkul%sis
Tuberculosis memiliki ge&ala utama yaitu batuk terus menerus dan berdahak
selama 3 minggu atau lebih. Disertai dengan ge&ala tambahan yang sering
di&umpai seperti dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas dan rasa nyeri
dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak
badan !malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang
lebih dari satu bulan.
2.& Diagn%sis
Diagnosis T" dapat ditegakkan dengan ditemukkannya "T# pada pemeriksaan
dahak secara makroskopis. -emua tersangka penderita harus diperiksa 3 spesimen
dahak dalam waktu ) hari berturut'turut, yaitu sewaktu'pagi'sewaktu !-P-$. 2asil
pemeriksaan dinyakatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga specimen -P-
"T# hasilnya positif. "ila hanya satu specimen yang positif, perlu diadakan
pemeriksaan lebih lan&ut yaitu foto rontgen dada atau pemeriksaan dahak -P-
diulang. "ila hasil rontgen mendukung T", maka penderita didiagnosis sebagai
penderita T" "T# positif. Namun bila hasil rontgen tidak mendukung T", maka
pemeriksaan dahak -P- diulang. #pabila fasilitas memungkinkan, maka dapat
dilakukan pemeriksaan biakan.
"ila ketiga specimen dahak hasilnya negatie, diberikan antibiotic spectrum
luas, misalnya kotrimoksasol atau amoksisilin selama 1') minggu. "ila tidak ada
perubahan, namun ge&ala klinis tetap mencurigakan T", ulangi pemeriksaan dahak
-P-. "ila kemudian hasilnya men&adi positif, didiagnosis sebagai penderita T"
"T# positif. /alau hasil -P- tetap negatie, lakukan pemeriksaan foto rontgen
4
7/23/2019 BAB I n II BIS
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-n-ii-bis 5/7
dada, untuk mendukung diagnosis T". "ila hasil rontgen dada mendukung T",
didiagnosis sebagai penderita T" "T# negatie rontgen positif. Namun bila hasil
rontgen &uga tidak mendukung T", maka penderita tersebut bukan T".
"agan 1. #lur diagnosis tuberkulosis paru pada orang dewasa
-aat ini u&i tuberkulin di ndonesia tidak memiliki arti dalam menentukan
diagnosis T" pada orang dewasa. -ebab sebagian besar masyarakat sudah
terinfeksi dengan Mycobacterium tuberculosis karena tingginya prealensi T".
-uatu u&i tuberkulin positif menun&ukkan bahwa yang bersangkutan pernah
terpapar dengan Mycobacterium tuberculosis. Dilain pihak, hasil u&i tuberkulin
dapat negatif meskipun orang tersebut menderita tuberkulosis, misalnya penderita
2:#D-, malnutrisi berat, T" milier, dan morbili.
5
7/23/2019 BAB I n II BIS
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-n-ii-bis 6/7
-elain paru, kuman tuberkulosis &uga dapat menyerang organ lainnya dan
memberikan ge&ala tuberkulosis ekstra paru tergantung pada organ yang terkena.
6isalnya nyeri dada terdapat pada tuberkulosis pleura !pleuritis$, pembesaran
kelen&ar limfe superfisialis pada limfadenitis T" dan pembengkakkan tulang
belakang pada spondilitis T". -eorang penderita T" ekstra paru kemungkinan
besar &uga menderita Tb paru, oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan dahak
dan foto rontgen dada.
2.' Pe(eriksaan )a*i%l%gik
Pemeriksaan standar ialah foto toraks P# dengan atau tanpa foto lateral.
Pemeriksaan lain atas indikasi seperti foto apiko'lordotik, oblik, (T'-can. Pada
pemeriksaan foto toraks, tuberkulosis dapat memberi gambaran bermacam'macam
bentuk !multiform$. ;ambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi T" aktif,
yaitu adanya bayangan berawan atau nodular di segmen apikal dan posterior
lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah, adanya kaiti, terutama lebih
dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular, terdapat bayangan
bercak milier, adanya efusi pleura unilateral !umumnya$ atau bilateral !&arang$.
;ambaran radiologik yang dicurigai lesi T" inaktif adanya gambaran berupa
fibrotik pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas, kalsifikasi atau fibrotic,
kompleks ranke, fibrotoraks:fibrosis parenkim paru dan atau penebalan pleura.
<uluh paru !destroyed lung $ secara klinis merupakan gambaran radiologik
yang menun&ukkan kerusakan åan paru yang berat. ;ambaran radiologik
luluh paru terdiri dari atelektasis, multikaiti dan fibrosis parenkim paru. -ulit
untuk menilai aktiiti lesi atau penyakit hanya berdasarkan gambaran radiologik
tersebut. Perlu dilakukan pemeriksaan bakteriologik untuk memastikan aktiiti
proses penyakit. <uas lesi yang tampak pada foto toraks untuk kepentingan
pengobatan dapat dinyatakan antara lain dikatakan lesi minimal+ bila proses
mengenai sebagian dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih dari olume
paru yang terletak di atas chondrostemal junction dari iga kedua depan dan
prosesus spinosus dari ertebra torakalis 5 atau korpus ertebra torakalis % !sela
iga )$ dan tidak di&umpai kaiti. Disebut lesi luas bila proses lebih luas dari lesi
minimal.
6
7/23/2019 BAB I n II BIS
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-n-ii-bis 7/7
2., PEN!-BATAN TUBE)KUL-SIS
Pengobatan tuberkulosis terbagi men&adi ) fase yaitu fase intensif !)'3 bulan$ danfase lan&utan 5 atau + bulan. Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat
utama dan tambahan. bat yang dipakai ada ) =enis, yaitu>
1. =enis obat utama !lini 1$ yang digunakan adalah>
• 0ifampisin
• N2
• Pira8inamid
• -treptomisin
• ?tambutol
). /ombinasi dosis tetap !7i@ed dose combination$
/ombinasi dosis tetap ini terdiri dari>
• ?mpat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 1% mg,
isonia8id +% mg, pira8inamid 5 mg dan etambutol )+% mg dan
• Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 1% mg
isonia8id +% mg dan pira8inamid 5 mg
3. =enis obat tambahan lainnya !lini )$
• /anamisin
• /uinolon
• bat lain masih dalam penelitian, seperti makrolid, amoksilin A asam
klaulanat
• Deriat rifampisin dan N2
7