BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan...

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang William F. Ogburn dalam Moore (2002), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Definisi lain dari perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya (Soekanto, 1990). Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan. Sorokin (1957), berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan sosial tidak akan berhasil baik. 1

Transcript of BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan...

Page 1: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

William F. Ogburn dalam Moore (2002), berusaha memberikan suatu pengertian

tentang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur

kebudayaan baik yang material maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh

besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan

sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi

masyarakat.

Definisi lain dari perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam

lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem

sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai

himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat

lainnya (Soekanto, 1990). Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam

unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya

perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan. Sorokin (1957),

berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan suatu kecenderungan yang

tertentu dan tetap dalam perubahan sosial tidak akan berhasil baik.

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam

kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan,

teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi

organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas

dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua

jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).

Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat

tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah

sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel.

Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena

interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik

1

Page 2: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960). Apabila diambil definisi

kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto (1990), kebudayaan merupakan kompleks

yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan

setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan

kebudayaan dalah segala perubahan yang mencakup unsur-unsur tersebut. Soemardjan

(1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai

aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-

cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya.

Untuk mempelajari perubahan pada masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang

melatari terjadinya perubahan itu. Apabila diteliti lebih mendalam sebab terjadinya

suatu perubahan masyarakat, mungkin karena adanya sesuatu yang dianggap sudah

tidak lagi memuaskan. Menurut Soekanto (1990), penyebab perubahan sosial dalam

suatu masyarakat dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor dari dalam dan luar.

Faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri antara lain bertambah atau

berkurangnya jumlah penduduk, penemuan baru, pertentangan dalam masyarakat,

terjadinya pemberontakan atau revolusi. Sedangkan faktor penyebab dari luar

masyarakat adalah lingkungan fisik sekitar, peperangan, pengaruh kebudayaan

masyarakat lain.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan yang akan

dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana perubahan sosial terjadi dan dampak apa

yang ditimbulkan dalam dalam masyarakat akibat perubahan social tersebut.

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana perubahan

sosial terjadi dan dampak apa yang ditimbulkan dalam dalam masyarakat akibat

perubahan sosial tersebut.

2

Page 3: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

BAB II

PEMBAHASAN

Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga

sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial itu

selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem sosialnya, termasuk di dalamnya

nilai-nilai, pola-pola perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu yang terdiri dari

kelompok-kelompok sosial.

Masih banyak faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang dapat disebutkan,

ataupun mempengaruhi proses suatu perubahan sosial. Kontak-kontak dengan kebudayaan

lain yang kemudian memberikan pengaruhnya, perubahan pendidikan, ketidakpuasan

masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, penduduk yang heterogen, tolerasi

terhadap perbuatan-perbuatan yang semula dianggap menyimpang dan melanggar tetapi

yang lambat laun menjadi norma-norma, bahkan peraturan-peraturan atau hukum-hukum

yang bersifat formal.

Perubahan itu dapat mengenai lingkungan hidup dalam arti lebih luas lagi, mengenai

nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola keperilakuan, strukturstruktur, organisasi,

lembaga-lembaga, lapisan-lapisan masyarakat, relasi-relasi sosial, sistem-sistem

komunikasi itu sendiri. Juga perihal kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, kemajuan

teknologi dan seterusnya.

Ada pandangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial itu merupakan suatu

respons ataupun jawaban dialami terhadap perubahan-perubahan tiga unsur utama :

1. Faktor alam

2. Faktor teknologi

3. Faktor kebudayaan

Kalau ada perubahan daripada salah satu faktor tadi, ataupun kombinasi dua

diantaranya, atau bersama-sama, maka terjadilah perubahan sosial. Faktor alam apabila

yang dimaksudkan adalah perubahan jasmaniah, kurang sekali menentukan perubahan

sosial. Hubungan korelatif antara perubahan slam dan perubahan sosial atau masyarakat

tidak begitu kelihatan, karena jarang sekali alam mengalami perubahan yang menentukan,

3

Page 4: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

kalaupun ada maka prosesnya itu adalah lambat. Dengan demikian masyarakat jauh lebih

cepat berubahnya daripada perubahan alam. Praktis tak ada hubungan langsung antara

kedua perubahan tersebut. Tetapi kalau faktor alam ini diartikan juga faktor biologis,

hubungan itu bisa di lihat nyata. Misalnya saja pertambahan penduduk yang demikian

pesat, yang mengubah dan memerlukan pola relasi ataupun sistem komunikasi lain yang

baru. Dalam masyarakat modern, faktor teknologi dapat mengubah sistem komunikasi

ataupun relasi sosial. Apalagi teknologi komunikasi yang demikian pesat majunya sudah

pasti sangat menentukan dalam perubahan sosial itu.

A. Proses Perubahan Sosial

Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahap barurutan : (1) invensi yaitu proses

di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan, (2) difusi, ialah proses di mans ide-

ide baru itu dikomunikasikan ke dalam Sistem sosial, dan (3) konsekwensi yakni

perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem social sebagai akibat pengadopsian atau

penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu

mempunysi akibat. Karena itu perubahan sosial adalah akibat komunikasi sosial.

Beberapa pengamat terutama ahli anthropologi memerinci dua tahap tambahan

dalam urutan proses di atas. Salah satunya ialah pengembangan inovasi yang terjadi

telah invensi sebelum terjadi difusi. Yang dimaksud ialah proses terbentuknya ide baru

dari suatu bentuk hingga menjadi suatu bentuk yang memenuhi kebutuhan audiens

penerima yang menghendaki. Kami tidak memaaukkan tahap ini karena ia tidak selalu

ada. Misalnya, jika inovasi itu dalam bentuk yang siap pakai. Tahap terakhir yang

terjadi setelah konsekwensi, adalah menyusutnya inovasi, ini menjadi bagian dari

konsekwensi.

Yang memicu terjadinya perubahan dan sebaliknya perubahan sosial dapat juga

terhambat kejadiannya selagi ada faktor yang menghambat perkembangannya. Faktor

pendorong perubahan sosial meliputi kontak dengan kebudayaan lain, sistem

masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen serta masyarakat yang berorientasi

ke masa depan. Faktor penghambat antara lain sistem masyarakat yang tertutup, vested

interest, prasangka terhadap hal yang baru serta adat yang berlaku.

4

Page 5: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

Perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan dalam perubahan cepat dan

lambat, perubahan kecil dan besar serta perubahan direncanakan dan tidak

direncanakan. Tidak ada satu perubahan yang tidak meninggalkan dampak pada

masyarakat yang sedang mengalami perubahan tersebut. Bahkan suatu penemuan

teknologi baru dapat mempengaruhi unsur-unsur budaya lainnya. Dampak dari

perubahan sosial antara lain meliputi disorganisasi dan reorganisasi sosial, teknologi

serta cultural.

B. Penyebab Perubahan Sosial

1. Dari Dalam Masyarakat

Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk ini meliputi bukan hanya perpindahan penduduk dari desa

ke kota atau sebaiiknya, tetapi juga bertambah dan berkurangnya penduduk

Penemuan-penemuan baru (inovasi)

Adanya penemuan teknologi baru, misalnya teknologi plastik. Jika dulu daun

jati, daun pisang dan biting (lidi) dapat diperdagangkan secara besar-besaran

maka sekarang tidak lagi.

Suatu proses sosial perubahan yang terjadi secara besar-besaran dan dalam

jangka waktu yang tidak terlalu lama sering disebut dengan inovasi atau

innovation. Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-

perubahan dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian Discovery dan

Invention

Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat ataupun

gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para

individu.

Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui dan

menerapkan penemuan baru itu.

Pertentangan masyarakat

Pertentangan dapat terjadi antara individu dengan kelompok atau antara

kelompok dengan kelompok.

5

Page 6: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi

Pemberontakan dari para mahasiswa, menurunkan rezim Suharto pada jaman

orde baru. Munculah perubahan yang sangat besar pada Negara dimana sistem

pemerintahan yang militerisme berubah menjadi demokrasi pada jaman

refiormasi. Sistem komunikasi antara birokrat dan rakyat menjadi berubah

(menunggu apa yang dikatakan pemimpin berubah sebagai abdi masyarakat).

2. Dari Luar Masyarakat

Peperangan

Negara yang menang dalam peperangan pasti akan menanamkan nilai-nilai sosial

dan kebudayaannya.

Lingkungan

Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi, dll yang mengakibatkan

penduduk di wilayah tersebut harus pindah ke wilayah lain. Jika wilayah baru

keadaan alamnya tidak sama dengan wilayah asal mereka, maka mereka harus

menyesuaikan diri dengan keadaan di wilayah yang baru guna kelangsungan

kehidupannya.

Kebudayaan Lain

Masuknya kebudayaan Barat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia

menyebabkan terjadinya perubahan.

C. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial

1. Faktor-faktor Pendorong

Intensitas hubungan/kontak dengan kebudayaan lain

Tingkat Pendidikan yang maju

Sikap terbuka dari masyarakat

Sikap ingin berkembang dan maju dari masyarakat

2. Faktor-faktor Penghambat

Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar

Perkembangan pendidikan yang lambat

Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi yang dimiliki

6

Page 7: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

Rasa takut dari masyarakat jika terjadi kegoyahan (pro kemapanan)

Cenderung menolak terhadap hal-hal baru

D. Dampak Akibat Perubahan Sosial

Arah perubahan meliputi beberapa orientasi, antara lain (1) perubahan dengan

orientasi pada upaya meninggalkan faktor-faktor atau unsur-unsur kehidupan sosial

yang mesti ditinggalkan atau diubah, (2) perubahan dengan orientasi pada suatu bentuk

atau unsur yang memang bentuk atau unsur baru, (3) suatu perubahan yang berorientasi

pada bentuk, unsur, atau nilai yang telah eksis atau ada pada masa lampau. Tidaklah

jarang suatu masyarakat atau bangsa yang selain berupaya mengadakan proses

modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah aspek ekonomis, birokrasi,

pertahanan keamanan, dan bidang iptek; namun demikian, tidaklah luput perhatian

masyarakat atau bangsa yang bersangkutan untuk berupaya menyelusuri,

mengeksplorasi, dan menggali serta menemukan unsur-unsur atau nilai-nilai

kepribadian atau jatidiri sebagai bangsa yang bermartabat.

Dalam memantapkan orientasi suatu proses perubahan, ada beberapa faktor yang

memberikan kekuatan pada gerak perubahan tersebut, yang antara lain adalah sebagai

berikut, (1) suatu sikap, baik skala individu maupun skala kelompok, yang mampu

menghargai karya pihak lain, tanpa dilihat dari skala besar atau kecilnya produktivitas

kerja itu sendiri, (2) adanya kemampuan untuk mentolerir adanya sejumlah

penyimpangan dari bentuk-bentuk atau unsur-unsur rutinitas, sebab pada hakekatnya

salah satu pendorong perubahan adanya individu-individu yang menyimpang dari hal-

hal yang rutin. Memang salah satu ciri yang hakiki dari makhluk yang disebut manusia

itu adalah sebagai makhluk yang disebut homo deviant, makhluk yang suka

menyimpang dari unsur-unsur rutinitas, (3) mengokohkan suatu kebiasaan atau sikap

mental yang mampu memberikan penghargaan (reward) kepada pihak lain (individual,

kelompok) yang berprestasi dalam berinovasi, baik dalam bidang sosial, ekonomi, dan

iptek, (4) adanya atau tersedianya fasilitas dan pelayanan pendidikan dan pelatihan yang

memiliki spesifikasi dan kualifikasi progresif, demokratis, dan terbuka bagi semua fihak

yang membutuhkannya.

7

Page 8: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

Modernisasi, menunjukkan suatu proses dari serangkaian upaya untuk menuju

atau menciptakan nilai-nilai (fisik, material dan sosial) yang bersifat atau berkualifikasi

universal, rasional, dan fungsional. Lazimnya suka dipertentangkan dengan nilai-nilai

tradisi. Modernisasi berasal dari kata modern (maju), modernity (modernitas), yang

diartikan sebagai nilai-nilai yang keberlakuan dalam aspek ruang, waktu, dan kelompok

sosialnya lebih luas atau universal, itulah spesifikasi nilai atau values. Sedangkan yang

lazim dipertentangkan dengan konsep modern adalah tradisi, yang berarti barang

sesuatu yang diperoleh seseorang atau kelompok melalui proses pewarisan secara turun

temurun dari generasi ke generasi. Umumnya tradisi meliputi sejumlah norma (norms)

yang keberlakuannya tergantung pada (depend on) ruang (tempat), waktu, dan

kelompok (masyarakat) tertentu. Artinya keberlakuannya terbatas, tidak bersifat

universal seperti yang berlaku bagi nilai-nilai atau values. Sebagai contoh atau kasus,

seyogianya manusia mengenakkan pakaian, ini merupakan atau termasuk kualifikasi

nilai (value). Semua fihak cenderung mengakui dan menganut nilai atau value ini.

Namun, pakaian model apa yang harus dikenakan itu? Perkara model pakaian yang

disukai, yang disenangi, yang biasa dikenakan, itulah yang menjadi urusan norma-

norma yang dari tempat ke tempat, dari waktu ke waktu, dan dari kelompok ke

kelompok akan lebih cenderung beraneka ragam.

Spesifikasi norma-norma dan tradisi bila dilihat atas dasar proses modernisasi

adalah sebagai berikut, (1) ada norma-norma yang bersumber dari tradisi itu, boleh

dikatakan sebagai penghambat kemajuan atau proses modernisasi, (2) ada pula sejumlah

norma atau tradisi yang memiliki potensi untuk dikembangkan, disempurnakan,

dilakukan pencerahan, atau dimodifikasi sehingga kondusif dalam menghadapi proses

modernisasi, (3) ada pula yang betul-betul memiliki konsistensi dan relevansi dengan

nilai-nilai baru. Dalam kaitannya dengan modernisasi masyarakat dengan nilai-nilai

tradisi ini, maka ditampilkan spesifikasi atau kualifikasi masyarakat modern, yaitu

bahwa masyarakat atau orang yang tergolong modern (maju) adalah mereka yang

terbebas dari kepercayaan terhadap tahyul. Konsep modernisasi digunakan untuk

menamakan serangkaian perubahan yang terjadi pada seluruh aspek kehidupan

masyarakat tradisional sebagai suatu upaya mewujudkan masyarakat yang bersangkutan

8

Page 9: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

menjadi suatu masyarakat industrial. Modernisasi menunjukkan suatu perkembangan

dari struktur sistem sosial, suatu bentuk perubahan yang berkelanjutan pada aspek-aspek

kehidupan ekonomi, politik, pendidikan, tradisi dan kepercayaan dari suatu masyarakat,

atau satuan sosial tertentu.

Modernisasi suatu kelompok satuan sosial atau masyarakat, menampilkan suatu

pengertian yang berkenaan dengan bentuk upaya untuk menciptakan kehidupan

masyarakat yang sadar dan kondusif terhadap tuntutan dari tatanan kehidupan yang

semakin meng-global pada saat kini dan mendatang. Diharapkan dari proses

menduniakan seseorang atau masyarakat yang bersangkutan, manakala dihadapkan pada

arus globalisasi tatanan kehidupan manusia, suatu masyarakat tertentu (misalnya

masyarakat Indonesia) tidaklah sekedar memperlihatkan suatu fenomena kebengongan

semata, tetapi diharapkan mampu merespons, melibatkan diri dan memanfaatkannya

secara signifikan bagi eksistensi bagi dirinya, sesamanya, dan lingkungan sekitarnya.

Adapun spesifikasi sikap mental seseorang atau kelompok yang kondusif untuk

mengadopsi dan mengadaptasi proses modernisasi adalah, (1) nilai budaya atau sikap

mental yang senantiasa berorientasi ke masa depan dan dengan cermat mencoba

merencanakan masa depannya, (2) nilai budaya atau sikap mental yang senantiasa

berhasrat mengeksplorasi dan mengeksploitasi potensi-potensi sumber daya alam, dan

terbuka bagi pengembangan inovasi bidang iptek. Dalam hal ini, memang iptek bisa

dibeli, dipinjam dan diambil alih dari iptek produk asing, namun dalam penerapannya

memerlukan proses adaptasi yang sering lebih rumit daripada mengembangkan iptek

baru, (3) nilai budaya atau sikap mental yang siap menilai tinggi suatu prestasi dan

tidak menilai tinggi status sosial, karena status ini seringkali dijadikan suatu predikat

yang bernuansa gengsi pribadi yang sifat normatif, sedangkan penilai obyektif hanya

bisa didasarkan pada konsep seperti apa yang dikemukakan oleh D.C. Mc Clelland

(Koentjaraningrat, 1985), yaitu achievement-oriented, (4) nilai budaya atau sikap

mental yang bersedia menilai tinggi usaha fihak lain yang mampu meraih prestasi atas

kerja kerasnya sendiri.

Tanpa harus suatu masyarakat berubah seperti orang Barat, dan tanpa harus

bergaya hidup seperti orang Barat, namun unsur-unsur iptek Barat tidak ada salahnya

9

Page 10: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

untuk ditiru, diambil alih, diadopsi, diadaptasi, dipinjam, bahkan dibeli. Manakala

persyaratan ini telah dipenuhi dan keempat nilai budaya atau sikap mental yang telah

ditampilkan telah dimiliki oleh suatu masyarakat tersebut. Khusus untuk masyarakat di

Indonesia, sejarah masa lampau mengajarkan bahwa sistem ekonomi, politik, dan

kebudayaan dari kerajaan-kerajaan besar di Asia seperti India dan Cina, yang diadopsi

dan diadaptasi oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara ini, seperti Sriwijaya dan Majapahit,

namun fakta sejarah tidak membuktikan bahwa orang-orang Sriwijaya dan Majapahit,

dalam pengadopsian dan pengadaptasian nilai-nilai kebudayaan tadi sekaligus menjadi

orang India atau Cina.

Proses modernisasi sampai saat ini masih tampak dimonopoli oleh masyarakat

perkotaan (urban community), terutama di kota-kota Negara Sedang Berkembang,

seperti halnya di Indonesia. Kota-kota di negara-negara sedang berkembang menjadi

pusat-pusat modernisasi yang diaktualisasikan oleh berbagai bentuk kegiatan

pembangunan, baik aspek fisik-material, sosio-kultural, maupun aspek mental-spiritual.

Kecenderungan-kecenderungan seperti ini, menjadikan daerah perkotaan sebagai daerah

yang banyak menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi penduduk pedesaan, terutama

bagi generasi mudanya. Obsesi semacam ini menjadi pendorong kuat bagi penduduk

pedesaan untuk beramai-ramai membanjiri dan memadati setiap sudut daerah perkotaan,

dalam suatu proses sosial yang disebut urbanisasi. Fenomena demografis seperti ini,

selanjutnya menjadi salah satu sumber permasalahan bagi kebijakan-kebijakan dalam

upaya penataan ruang dan kehidupan masyarakat perkotaan. Sampai dengan saat

sekarang ini masalah perkotaan ini masih menunjukkan gelagat yang semakin ruwet dan

kompleks.

10

Page 11: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan maka kesimpulan yang dapat dipaparkan

dalam makalah ini adalah :

1. Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga

sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial

itu selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem sosialnya, termasuk di

dalamnya nilai-nilai, pola-pola perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu

yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.

2. Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahap barurutan : (1) invensi yaitu proses di

mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan, (2) difusi, ialah proses dimana ide-

ide baru itu dikomunikasikan ke dalam Sistem sosial, dan (3) konsekwensi yakni

perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem social sebagai akibat pengadopsian

atau penolakan inovasi.

3. Perubahan sosial selalu menimbulkan perubahan dalam masyarakat, salah satunya

adalah globalisasi yang menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun

negative dari sisi positif misalnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang dapat dinikmati seluruh kelompok sosial masyarakat.

B. Saran

Perubahan sosial dalam masyarakat tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu,

olehnya itu kita sebagai bagian dari kelompok sosial harus berusaha mengendalikan

perubahan itu ke arah yang positif agar budaya yang terbentuk dari perubahan sosial

dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia yang makmur dan damai.

11

Page 12: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

DAFTAR PUSTAKA

Aris Tanudirjo, Daud. 1993. Sejarah Perkembangan Budaya di Dunia dan di Indonesia. Yogyakarta:Widya Utama

Gumgum Gumilar, 2001. Teori Perubahan Sosial. Unikom. Yogyakarta.

Soekmono, R.tt. 1988. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta:Kanisius

Suyanto, 2002. Merefleksikan Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia. Kompas, 17 Desember 2002, hal. 5.

http://jibis.pnri.go.id/informasi-rujukan/indeks-makalah/thn/2007/bln/03/tgl/29/id/1002

http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya

12

Page 13: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

DAFTAR ISI

Halaman

KAKAT PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 2

C. Tujuan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Proses Perubahan Sosial .............................................................. 4

B. Penyebab Perubahan Sosial ......................................................... 5

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial ................. 6

D. Dampak Perubahan Sosial .......................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 11

B. Saran ............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

13

Page 14: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat

pada waktunya. Makalah ini membahas tentang proses perubahan sosial, penyebab

perubahan sosil dan dampak yang ditimbulkan dari perubahan sosial.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan

akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan

untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Kendari, November 2008

Penulis

14i

Page 15: BAB I - Kumpulan Pikiran – Dengan Berpikir Kita … · Web viewMasyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

TUGAS MAKALAH

PERUBAHAN SOSIAL

OLEH

NAMA : ERNAWATI

STAMBUK : A1A3 05 005

PROG. STUDI : PPKn

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2008

15