BAB I PENDAHULUANdigilib.iain-jember.ac.id/29/4/BAB I.pdf · 2017. 9. 11. · 1 BAB I PENDAHULUAN...

12
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Manusia dikenal sebagai makhluk yang berfikir atau “homo sapies”, makhluk yang dapat di didik atau “homo educandum”, dan seterusnnya merupakan pandangan-pandangan tentang manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap manusia tersebut. Berbagai pandangan tersebut membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks. Maksudnya adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejewantahan manunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang antar berbagai segi, yakni hubungan antara manusia dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungannya, dan manusia dengan Tuhan. Lingkungan dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Jadi anak dibantu oleh guru, orang tua, orang dewasa lainnya untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk generasi mendatang, dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia berkualitas, beriman dan bertakwa, bertanggung jawab dan mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir, menyertai perubahan-perubahan dan 1

Transcript of BAB I PENDAHULUANdigilib.iain-jember.ac.id/29/4/BAB I.pdf · 2017. 9. 11. · 1 BAB I PENDAHULUAN...

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut

    pandang. Manusia dikenal sebagai makhluk yang berfikir atau “homo sapies”,

    makhluk yang dapat di didik atau “homo educandum”, dan seterusnnya

    merupakan pandangan-pandangan tentang manusia yang dapat digunakan

    untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap manusia

    tersebut. Berbagai pandangan tersebut membuktikan bahwa manusia adalah

    makhluk yang kompleks. Maksudnya adalah manusia sebagai pribadi yang

    merupakan pengejewantahan manunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki

    atau sifat kodrati manusia yang seimbang antar berbagai segi, yakni hubungan

    antara manusia dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia, manusia

    dengan alam sekitar atau lingkungannya, dan manusia dengan Tuhan.

    Lingkungan dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang

    dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang

    diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Jadi anak dibantu oleh guru,

    orang tua, orang dewasa lainnya untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi

    yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang

    diinginkan.

    Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk

    generasi mendatang, dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan

    manusia berkualitas, beriman dan bertakwa, bertanggung jawab dan

    mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang

    luas senantiasa menstimulir, menyertai perubahan-perubahan dan

    1

  • 2

    perkembangan manusia. Selain itu, upaya pendidikan senantiasa

    membimbing, mengantar perubahan dan perkembangan kehidupan

    manusia.2

    Pendidikan dalam sudut pandang totalitas dengan beragam budaya dan

    nilai-nilai yang dimiliki bangsa dan negaranya dan membentuk suatu sistem

    yang akurat. Pendidikan nasional merupakan pendidikan kesatuan terpadu dari

    semua satuan dan kegiatan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya

    untuk mengusahakan tercapainya tujuan nasional.

    Demikian juga pendidikan Islam merupakan sistem nilai-nilai yang

    standartnya telah di tunjuk oleh Allah SWT, sebagaimana Firman-Nya

    ِمْنُكْم َوالَِّذْيَن أُْوتُوْا الِعْلَم ْرَفِع اهلُل الَِّذْيَن أَمنُ وْ ...َوِإَذا ِقْيَل اْنُشُزْو فَأْنُشُزْوا ي َ (11...)اجملادلة : ج ٍت َدَرجَ

    Artinya:“...Dan apabila dikatakan: “berdirilah kamu, maka berdirilah,

    niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

    diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa

    derajat...” (QS, Al-Mujadalah: 11).3

    Seorang anak tidak dilahirkan dengan perlengkapan yang sudah

    sempurna. Dengan sendirinya pola-pola berjalan, berbicara, merasakan,

    berfikir, atau pembentukan pengalaman harus dipelajari. Barangkali tidak ada

    minat yang bersifat alami, tetapi dorongan-dorongan potensi tertentu

    membentuk dasar-dasar dari minat apa saja yang dikembangkan anak di

    lingkungan tempat ia tumbuh dan berkembang.

    2Abd Halim Soebahar, Matrik Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2009), 14. Dan

    lihat pula dalam Abd Halim Soebahar, Pendidikan Islam dan Trend Masa Depan (Jember: Pena

    Salsabila, 2010), Mahfud MD, Islam, Politik dan Kebangsaan (Yogyakarta: LKIS, 2010), 205. 3Depag RI, Al-Quran dan Terjemah (Bandung: CV J-ART, 2005), 543.

  • 3

    Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami perkembangan fisik

    maupun non fisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial,

    bahasa, bakat khusus, nilai dan moral serta sikap. Perkembangan intelek

    ditunjukkan dari perilakunya, yakni memilih dan menolak sesuatu.

    Memilih dan menolak melalui proses mempertimbangkan, menganalisis,

    mengevaluasi sampai dengan menarik kesimpulan. Banyak tahap

    pekembangan yang dilalui oleh peserta didik, dari usia dini sampai

    dengan usia sekolah khususnya usia sekolah tingkat atas. Mereka sudah

    bisa memilih jenis kegiatan ekstrakurikuler yang menurut mereka sesuai

    dengan keinginan. Tahap seorang mampu berpikir abstrak dan hipotesis

    ini disebut dengan masa operasional, yakni usia 11 tahun sampai dengan

    dewasa. Sunarto menyatakan bahwa dalam usia remaja dan seterusnya

    seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan hipotesis, pada tahap ini

    seseorang bisa memikirkan apa yang mungkin terjadi.4

    Pada hakikatnya manfaat dari mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini

    agar manusia mengenal kehidupan bersama kemudian bermasyarakat atau

    berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya

    mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan

    diberi.

    Peneliti memilih judul ini yang pertama: karena ekstrakurikuler adalah

    hal yang paling urgen dalam mengembangkan potensi, minat dan bakat peserta

    didik. Melalui kegiatan ini setiap peserta didik diberi kesempatan atau peluang

    untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya, sesuai

    dengan potensi itu tercermin dari prestasi-prestasi yang diraihnya.

    kedua untuk menarik minat siswa tingkat Sekolah Dasar (SD), untuk

    melanjutkan ke jenjang pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama

    (SMP), maka diperlukan strategi dan inovasi manajemen dengan menonjolkan

    kegiatan ekstra sekolah yaitu kegiatan ekstrakurikuler pramuka, kesenian,

    4Hartono Sunarto, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002), 3.

  • 4

    olahraga dan keagamaan dengan tetap mengedepankan mutu kegiatan

    pembelajaran di kelas.

    Berdasarkan observasi awal peneliti di MTs Darul Hikmah Tamansari

    Mumbulsari Jember, kegiatan ekstrakurikuler pramuka, kesenian, olahraga

    dan keagamaan berjalan dengan aktif dan dikelola oleh pembina yang

    profesional di bidangnya, terbukti dengan banyak meraih prestasi di bidang

    non akademik (ekstrakurikuler) beberapa di antaranya adalah pernah meraih

    juara 2 kategori MTQ Putri Porseni Se Kabupaten Jember dan juara umum

    Pekan Madaris (PRAMUKA) PPAI Kecamatan Mumbulsari, dan masih

    banyak prestasi yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan

    ekstrakurikuler merupakan sesuatu yang menonjol yang patut menjadi suatu

    kebanggaan sekolah dengan didukung oleh proses manajemen yang baik,

    karena tanpa manajemen yang baik tidak mungkin kegiatan ekstrakurikuler di

    MTs Darul Hikmah akan berjalan sesuai dengan yang di harapkan.5

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini peneliti

    mengangkat masalah yang berjudul: “Manajemen Kegiatan

    Ekstrakurikuler dalam Meningkatkan Keterampilan Siswa di MTs Darul

    Hikmah Tamansari Mumbulsari Jember”.

    B. FOKUS PENELITIAN

    Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah

    fokus penelitian. Fokus penelitian perlu dilakukan karena bertujuan untuk

    5Peneliti, Observasi, 06 maret 2016.

  • 5

    mencegah kekaburan di dalam menafsirkan apa yang terkandung di dalam

    penelitian sekaligus digunakan sebagai landasan dalam langkah berikutnya.

    Menurut Sugiono yang dikutip oleh Andi Prastowo bahwa yang

    dikatakan “masalah adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan

    apa yang terjadi atau pertimbangan antara teori dan praktik, penyimpangan

    antara aturan dan pelaksanaan, penyimpangan antara rencana dan pelaksanaan,

    penyimpangan antara masa lampau dan yang terjadi sekarang”.6

    Masalah merupakan bagian dari kebutuhan seseorang untuk dipecahkan.

    Orang ingin mengadakan penelitian, karena ia ingin mendapatkan jawaban

    dari masalah yang dihadapi.

    Bagian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang akan dicari

    jawabannya melalui proses penelitian. Fokus penelitian harus disusun secara

    singkat, jelas, tegas, spesifik, dan operasional yang dituangkan dalam bentuk

    kalimat tanya.7

    Fokus masalah dalam penelitian ini adalah:

    a) Bagaimana perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan

    keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari Mumbulsari Jember?

    b) Bagaimana pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler dalam

    meningkatkan keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari

    Mumbulsari Jember?

    c) Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan

    keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari Mumbulsari Jember?

    6Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian (Jogjakarta:

    Ar-Ruzz Media, 2011), 111. 7Tim penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember Press, 2014), 44-45.

  • 6

    d) Bagaimana evaluasi kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan

    keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari Mumbulsari Jember?

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju

    dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu dan konsisten

    dengan masalah-masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah

    sebelumnya.8

    Sedangkan menurut Margono “tujuan penelitian adalah untuk

    meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah pendidikan.

    Kemudian meningkatnya daya nalar untuk mencari jawaban permasalahan itu

    melalui penelitian”.9

    Tujuan dalam penelitian ini adalah:

    a) Mendeskripsikan perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam

    meningkatkan keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari

    Mumbulsari Jember.

    b) Mendeskripsikan pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler dalam

    meningkatkan keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari

    Mumbulsari Jember.

    c) Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam

    meningkatkan keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari

    Mumbulsari Jember.

    8Tim Penyusun, Pedoman, 45.

    9Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 1.

  • 7

    d) Mendeskripsikan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan

    keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari Mumbulsari Jember.

    D. MANFAAT PENELITIAN

    Sebuah penelitian, pada dasarnya mengiginkan hasil penelitian yang

    bermanfaat, manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan

    diberikan setelah melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan

    yang bersifat teoritis dan yang bersifat praktis, seperti kegunaan bagi penulis,

    instansi, dan masyarakat secara keseluruhan.10

    Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Manfaat Teoritis

    a. Penelitian ini merupakan salah satu alat untuk menambah wawasan

    dan pengetahuan keilmuan tentang kegiatan ekstrakurikuler dalam

    meningkatkan keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari

    Mumbulsari Jember.

    b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan

    memberikan sumbangan bagi peneliti yang sejenis, dalam rangka

    meningkatkan keterampilan siswa melalui ekstrakurikuler.

    2. Manfaat Praktis

    a) Bagi Peneliti

    Agar peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta

    dapat mengetahui kegiatan ekstra kurikuler dalam meningkatkan

    10

    Tim Penyusun, Pedoman, 45.

  • 8

    keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari Mumbulsari

    Jember.

    b) Bagi Masyarakat

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi seluruh

    masyarakat (wali murid) untuk mendukung putra-putrinya mengikuti

    kegiatan ekstrakurikuler.

    c) Bagi Lembaga Penelitian (MTs Darul Hikmah Tamansari Mumbulsari

    Jember)

    Hasil penenlitian ini dapat menjadi bahan acuan dalam

    mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler.

    d) Bagi Lembaga IAIN Jember

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur sehingga

    dapat menjadi informasi bagi seluruh civitas akademik untuk ikut serta

    berpartisipasi dalam menyumbangkan ide penelitian.

    E. DEFINISI ISTILAH

    Sangat perlu adanya definisi istilah, sebagai arahan agar tidak terjadi

    kesalahan interpretasi dalam memahami penelitian ini, sehingga penelitian

    dapat konsisten dan koheren.

    Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang

    menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak

    terjadi kesalah pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh

    peneliti.11

    11

    Ibid., 45.

  • 9

    Judul “manajemen kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan

    keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari Mumbulsari Jember”,

    maka hal-hal yang perlu dijelaskan lebih awal adalah sebagai berikut:

    1. Manajemen

    Kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, "Manage" yang

    memiliki arti mengelola/mengurus, mengendalikan, mengusahakan dan

    juga memimpin. Manajemen adalah sebuah proses dalam rangka untuk

    mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara bekerja sama dengan orang-

    orang dan sumber daya yang dimiliki organisasi.

    Menurut George R.Terry manajemen adalah sebuah kegiatan untuk

    mencapai tujuan yang dilakukan oleh individu untuk menyumbangkan

    upaya yang terbaik melalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan

    sebelumnya.12

    Manajemen yang dimaksud peneliti adalah seluruh proses yang

    direncanakan dan di usahakan secara terorganisir mengenai kegiatan yang

    dilakukan secara bersama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

    2. Kegiatan Ekstrakurikuler

    Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata

    pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan

    kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara

    12

    George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, terj. J. Smith (Jakarta” Bumi Aksara, 2009), 9.

  • 10

    khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang

    berkemampuan dan berkewenangan disekolah atau madrasah.13

    Jadi, kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang dilakukan

    oleh lembaga pendidikan di luar jam pelajaran untuk mengembangkan

    bakat dam minat siswanya.

    3. Keterampilan Siswa

    Kata keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap

    dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Arti secara umum,

    keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan

    otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan

    jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dll.14

    Siswa adalah anggota masyarakat yang belajar di lembaga

    pendidikan tertentu yang menerima bimbingan, pengarahan, nasehat,

    pembelajaran, dan berbagai hal yang berkaitan dengan proses

    kependidikan.15

    Keterampilan siswa adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang

    siswa baik kemampuan otak atau fisik karena bakat atau minat yang

    dimilikinya dan dibimbing secara rutin dengan pembina yang mumpuni.

    Jadi menurut peneliti yang dimaksud manajemen kegiatan

    ekstrakurikuler dalam meningkatkan keterampilan siswa di MTs Darul

    13

    Muhaimin, Sutiah dan Sugeng, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP) Pada Sekolah dan Madrasah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 74.

    14TIM Penyusun, Edisi Ketiga, 775.

    15Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 88.

  • 11

    Hikmah Tamansari Mumbulsari Jember adalah seluruh proses yang

    dilakukan oleh sekolah mengenai kegiatan diluar kelas dan di luar jam

    pelajaran untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa.

    F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

    Sistematika pembahasan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

    memberikan gambaran secara singkat tentang isi dan kerangka penulisan

    skripsi yang nantinya dapat memberikan pemahaman sekilas bagi penulis dan

    pembaca dalam mencermati karya tulis ini.

    Untuk lebih memudahkan dan mencermati dalam memahami skripsi ini,

    maka alangkah baiknya disusun suatu sistematika yang sesuai dengan urutan-

    urutan yang ada dalam skripsi ini.

    Sistematika pembahasan dimaksudkan untuk memberikan gambaran

    secara singkat tentang semua hal yang berkaitan dalam pembahasan skripsi,

    sistematika pembahasan tersebut terisi dari:

    BAB 1, membahas tentang pendahuluan yang terdiri atas sub-sub bab

    yaitu: latar belakang sebagai bahan pertimbangan awal mengetahui dan

    menguji lebih jauh dari permasalahan yang ada, kemudian diteruskan dengan

    alasan pemelihan judul agar pembahasan terhadap suatu persoalan menjadi

    jelas dan terarah, sebagai kelanjutan adalah tujuan penelitian, manfaat

    penelitian, dan definisi istilah, agar tidak terjadi interpretasi yang berbeda atau

    memberikan kesatuan dalam pemahaman dan perumusan masalah yang

    berfungsi sebagai standar atau pijakan dalam melangkah, selanjutnya

  • 12

    gambaran teknis dalam penelitian di klasifikasikan ke dalam sistematika

    pembahasan.

    BAB ll kajian kepustakaan, yang terdiri dari kajian terdahulu dan kajian

    teoritik yang membahas tentang manajemen ekstrakurikuler dalam

    meningkatkan keterampilan siswa .

    BAB lll dikemukakan metode penelitian meliputi: pendekatan dan jenis

    penelitian, lokasi, subyek, tekhnik pengumpulan data, analisis data, keabsahan

    data serta tahap-tahap penelitian.

    BAB IV disebutkan penyajian tentang penyajian data dan analisis yang

    meliputi gambaran objek penelitian madrasah baik struktur organisasi MTs

    Darul Hikmah Tamansari Mumbulsari Jember yang meliputi sejarah singkat

    berdirinya, visi dan misi, profil madrasah, dan data geografis. Untuk penyajian

    data dan analisis data berisi tentang manajemen kegiatan ekstrakurikuler

    dalam meningkatkan keterampilan siswa di MTs Darul Hikmah Tamansari

    Mumbulsari Jember, selanjutnya hasil temuan yang diperoleh dari lokasi

    penelitian akan dibahas pada pembahasan temuan hasil.

    BAB V penutup, kesimpulan dan saran, sebagai sub terkait dari skripsi

    ini berisikan tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah

    dijelaskan. Kemudian saran-saran sekedar sumbangan pemikiran kearah

    perbaikan dan penyempurnaan yang memungkinkan dapat dijadikan bahan

    pertimbangan bagi kepala madrasah, dan lembaga pendidikan khususnya di

    MTs Darul Hikmah Tamansari Mumbulsari Jember yang dijadikan lokasi

    penelitian.