BAB I India Sungai Indus Gangga

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata “India” berasal dari bahasa Yunani, dari akar kata Indoi, yang artinya : bangsa yang mendiami daerah atau lembah aliran Sungai Indus (atau Sindhu). Sementara orang-orang India sendiri menyebut negeri mereka seperti Hindustan yang atinya Sungai Sindhu atau Indus, kemudian Sindh yang maknanya sama dengan Hindustan lalu Bharatawarta, yang artinya tempat tinggal darah atau keturunan Bharata selanjutnya Aryawarta, yang maknanya negeri orang-orang Arya, lalu Jambhudwipa artinya pulau yang bentunya seperti buah jambu yang terakhir Subcontinent, yang maknanya anak Benua Asia. India mempunyai wilayah yang cukup luas, itulah mengapa India disebut Subcontinent. Negara India saat ini luasnya mencapai 3.287,590 km², ditambah dengan Pakistan yang luasnya mencapai 803.940 km² dn Bangladesh yang luasnya 143.998 km², maka luas kawasan Benua India adalah 4.235,520 km³. Secara geografis, wilayah anak Benua India dapat dibagi menjadi empat wilayah, pertama yakni wilayah pegunungan, yang kedua wilayah India sebelah utara meliputi lembah sungai Indus, lembah sungai Gangga, lembah 1

description

Lembah Sungai indus dan sungai gangga

Transcript of BAB I India Sungai Indus Gangga

Page 1: BAB I India Sungai Indus Gangga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata “India” berasal dari bahasa Yunani, dari akar kata Indoi, yang artinya :

bangsa yang mendiami daerah atau lembah aliran Sungai Indus (atau Sindhu).

Sementara orang-orang India sendiri menyebut negeri mereka seperti Hindustan yang

atinya Sungai Sindhu atau Indus, kemudian Sindh yang maknanya sama dengan

Hindustan lalu Bharatawarta, yang artinya tempat tinggal darah atau keturunan

Bharata selanjutnya Aryawarta, yang maknanya negeri orang-orang Arya, lalu

Jambhudwipa artinya pulau yang bentunya seperti buah jambu yang terakhir

Subcontinent, yang maknanya anak Benua Asia. India mempunyai wilayah yang

cukup luas, itulah mengapa India disebut Subcontinent. Negara India saat ini luasnya

mencapai 3.287,590 km², ditambah dengan Pakistan yang luasnya mencapai 803.940

km² dn Bangladesh yang luasnya 143.998 km², maka luas kawasan Benua India adalah

4.235,520 km³.

Secara geografis, wilayah anak Benua India dapat dibagi menjadi empat

wilayah, pertama yakni wilayah pegunungan, yang kedua wilayah India sebelah utara

meliputi lembah sungai Indus, lembah sungai Gangga, lembah sungai Brahmaputra.

Kemudian yang ketiga wilayah dataran tinggi Deccan dan yang keempat wilayah

sempit antara pegunungan Ghat Barat dan Ghat Timur hingga menuju pantai.

Lembah sungai Indus merupakan lembah yang sangat subur, penghasil

gandum, jagung, padi, aneka buah-buahan dan sayur-sayuran. Sungai Indus mengalir

lebih dari 3.000 km. di lembah ini pula didapati dua pusat kebudayaan kuno India,

Mahenjo Daro dan Harappa. Di dekat kota Mithankot, sungai Indus bertemu dengan

lima anak sungainya, yaitu Jhelum, Chenab, Ravi, Beas dan Sutlej. Wilayah lembah

lima anak sungai Indus ini, dalam literature, dikenal sebagai Punjab. Ata Punjab

berasal dri kata Punche=lima dan Ab=sungai. Kemudian Lembah sungai Gangga

sering dijuluki Gangga Mai (Sungai Induk), merupakan sungai suci bagi berjuta-juta

umat Hindu. Airnya diyakini dapat membersihkan jiwa dari segala dosa dan dapat

1

Page 2: BAB I India Sungai Indus Gangga

menyembuhkan badan dari segala penyakit. Lembah sungai Gangga di samping subur,

juga merupakan pusat agama Hindu, Budha dan Jainisme. Kota suci agama Hindu

seperti Banares dan Allahabad, terletak di dekat sungai Gangga. Panjang sungai ini

sekitar 2.575 km. anak-anak sungai Gangga dpat disebutkan antara lain: Jumna, Son,

Ramgangga, Gopra, Gumti dan Kosi.

Untuk itu kelompok kami akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana

peradaban di Lembah Sungai Indus dan Lembah sungai Gangga.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah peradaban lembah sungai Indus dalam tinjauan geografi

sejarah?

2. Bagaimanakah peradaban lembah sungai Gangga dalam tinjauan geografi

sejarah?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui peradaban lembah sungai Indus dalam tinjauan geografi sejarah.

2. Mengetahui peradaban lembah sungai Gangga dalam tinjauan geografi sejarah.

2

Page 3: BAB I India Sungai Indus Gangga

BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Awal India

Dengan selesainya zaman es karena suhu bumi meningkat maka secara

bertahap jazirah India menampakkan bentuk geomorfologis yang maikin mirip dengan

yang ada sekarang. Sementara itu iklim mengalami goncangan berabad-abad yang

terdiri ats perubahan musim-musim, tingkat kelembaban udara serta kawanan langit.

Kemudian dating zaman pluvial dengan hujan-hujannya yang banyak, disertai dengan

suhu yang hangat sehingga kombinasi dua itu menyiapkan bumi India untuk ditempati

tetumbuhan dan satwa hewan.

Khususnya India Seatan letaknya sudah mendekati Khatulistiwa (ujung paling

Seatan bersama pulau Sailan menempati 8 derajat lintang utara) memilki hawa yang

serba panas, lembab dan pengap. Namun kondisi alam seperti itu justru mendorong

pesatnya tetumbuhan menyerbarlaskan diri dan hewan berkembang biak. Tak

mengherankan pula bahwa manusia berkulit kehitam-hitaman juga sudah hadir banyak

di India Selatan pada zaman prasejarahnya.

Adapun India Utara alamnya bersifat relative cengkar dengan dua sebab.

Pertama, terdapatnya relief yan gtegas, yakni perbedaan relief wilayah yang begitu

menonjol dan keduanya, hutan-hutan di tanah tinggi dan lereng-lerengnya tak begitu

banyak dibandingkan dengan di dataran rendahnya di lembah Indus dan Gangga.

Bagian-bagian dari dataran rendah yang luas itu memberikan fasilitas kepada suku-

suku yang bermatapencaharian mengumpulkan hasil hutan dengan tempat tinggal

berpindah.-pindah terus. Mereka ini akhrnyamampu meningkatkan budayanya menjadi

petani pengolah tanah.

Karena luasnya jazirah India itu maka jenis hewan sesuai dengan variasi

lingkungan vegetasinya amat berbeda-beda pula. Sebelum kedatangan bangsa-bangsa

berkulit putih dari Persia di lebah Indus kuda sudah dipakai tenaganya untuk bertani

dan kegiatan ekonomi penduduk. Lembah gangga memiliki jenis-jenis tetumbuhan

dan hewan yang terdapat juga di Negara-negara Asia Tenggara pada masa itu. Sampai

3

Page 4: BAB I India Sungai Indus Gangga

kini masih dipertanyakan manakah tempat asal tamanan padi, India Belakang atau

india sendiri. Yang jelas ada awal sejarah tanaman padi sudah lama dikenal India

bagian Selatan. Adapun tanaman tebu kemungkinan besar memang berasal dari India.

Peradaban Lembah Sungai Gangga dan Sungai Indus

a. Kebudayaan India Awal

Letak peradaban terbesar bangsa India adalah teletak di Mohenjodaro dan

Harapa. Suku asli India adalah bangsa Dravida yang kemudian eksistensinya sedikit

demi sedikit tergusur oleh kedatangan bangsa Arya dari Asia Barat. Peradaban India

sering disebut dengan peradaban sungai Indus yang dialiri oleh lima anak sungai yaitu;

Yellum, Chenab, Ravi, Beas, Suttly yang kemudian terkenal dengan sebutan Punjab

(Daerah lima Aliran Sungai). Peradaban lembah sungai Indus sebanding dengan

peradaban Mesopotamia, lembah sungai Huangho, dan Mesir,dengan penduduk asli

adalah orang-orang Dravida, mempunyai cirri-ciri berkulit hitam dan pada saat itu

mereka belum mempunyai kepercayaan atau agama yang tetap.

Seperti yang telah disinggung diatas hasil peradaban terbesar lembah sungai

Indus adalah keberadaan kota Mohenjodaro dan Harapa. Kota Mohenjodaro

merupakan gambaran kota pada masa India lama. Disana telah ditemukan bangunan

perumahan, balai besar dan juga pemandian. Bahan pokok dari bangunan-bangunan

tersebut adalah sebuah batu bata merah dengan ukuran kira-kira 25 X 50 X 3,5 inchi.

Rumah-rumah padakota Mohenjodaro mempunyai halaman-halaman yang luas.

Letak kota lembah sungai Indus sendiri tepatnya di daerah perbukitan

Baluchistan yang kemudian menghasilkan kebudayaan Nal. Daerah-daerah yang

terletak di sepanjang sungai  Indus kemudian sering disebut dengan kebudayaan

Harappa dan Mohenjodaro. Letak Mohenjodaro dan Harappa sendiri kurang lebih 800

km. Dalam penggalian terbaru telah banyak ditemukan kota-kota baru di Mohenjodaro

dan Harappa. Pada masa Mohenjodaro dan Harappa telah ditemukan benda-benda

yang pada saat itu sudah merupakan benda yang sangat mengagumkan dengan

keunikan dan keelokan tersendiri.

4

Page 5: BAB I India Sungai Indus Gangga

Dengan sumber-sumber yang telah ada membuktikan bahwa sungai Indus,

tepatnya peradaban lembah sungi Indus telah menjadi salah satu sumber perdaban di

dunia. Padahal pada waktu Indonesia belum berkembang seperti halnya India, ataupun

Mesopotamia, Mesir dan bahkan Eropa.

b. Geografi Sungai Indus dan Sungai Gangga

Indus atau Sindhu merupakan salah satu sungai yang besar di Asia. Mata

airnya ada di lereng-lereng pegunungan tinggi Tibet bagian dari Himalaya dan setelah

mengalir menerobos negeri Kashmir membasahi bumi Pakistan untuk akhirnya

bermuara di Laut Arab.

Bagi penduduk di zaman kuno India, sungai India , sungai Indus dikenal

sebagai raja sungai, adapun sebutan bahasa Sansekertanya adalah Sindhu yang artinya

Samudera atau Perairan besar. Sama halnya dengan lembah Nil, Efrat dan Tigris,

maka lembah Indus menjadi palungan awal di dunia. Antara tahun 2500dan 1500 SM

suatu kebudyaan yang tinggi pernah dicapai di India dengan lokasi di hilir bawah

Indus yaitu di negera-negara Mahenjo Daro dan Harappa.

Juga di lembah-lembah Indus itu buku-buku Weda ditulis sebagai kelanjutan dari

bagian-bagian depan yang ditulis di Persia oleh bangsa Aria sebagai pintu masuk

jazirah India lembah Indus dalam sejarah amat strategis dalam makna militer dan

ekonomi.

Bagian hulu sungai Indus yang mengalir di seberang Himalaya panjangnya

mencapai 3000 km. dari Barat Daya Tibet itu sungai tersebut menerobos pegunungan

yang keras untuk terjun di dataran Punjab yang terletak di jazirah India, tepatnya di

dekat kota Kalabagh. Mulai dari kota Mithankot sungai Indus kemasukan lima anak

sungainya yang namanya adalah Jhelum, Chenab, Ravi, Beas dan Sutlej. Kota-kota

yang kemudian dilewati dalam perjalanannya ke muara adalah antara lain Sukkur dan

Haiderabad.

Pada musim penghujan sungai tersebut banyak mengalami banjir besar.

Kelebihan air ini tak dapat dimanfaatkan untuk pelayaran dalam negeri karena sangkal

saja, tetapi berguna untuk irigasi tanah pertanian,. Berkat banjir dari abad ke abad itu

5

Page 6: BAB I India Sungai Indus Gangga

daerah Punjab yang artinya “lima sungai” tadi bertanah subur dan hasilnya dari dulu

adalah gandum, jagung, padi serta macam-macam buah-buahan. Karena yang

mendapat pengairan juga wilayah Inda maka konflik di perbatasan acapkali timbul.

Adapun sungai besar lainnya di jazirah India adalah sungai Gangga. Bagi

jutaan orang Hindu sungai tersebut tak hanya besar tetapi juga suci. Gangga Mai

(artinya ibu Gangga) airnya dipercaya dapat mencuci jiwa manusia dari segala dosa

dan menyembuhkan raga yang sakit. Setiap tahun puluhan ribu orang Hindu berziarah

ke sungai tersebut untuk ikut upacara mandi di dalamnya.

Di sepanjang sungai Gangga banyak berderetan candi dan kuil agama Hindu

karena air sungainya penting untuk berbagai upacara. Di tepi sungai sengaja dibuatkan

undak-undakan panjang untuk tempat duduk dan bersama di para peziarah. Abu

jenazah pun ditaburkan ke sungai itu. selain agama Hindu dua agama lainnya yakni

Budisme dan Jenisme lahirya di lembah Gangga. Sang Budha mengajar pertama kali

di kota Sernath dekat Benares.

Sungai Gangga bermata air di lereng Himalaya pada ketinggian 3000 m di ats

permukaan laut. Cairan salju selalu menyediakan air yang berlimpahan sungai tersebut

memasuki lembah datar di dekat Hardwar untuk kemudian mengalir ke arah Tenggara

dan bermuara di Teluk Benggala. Selama itu jarak yang ditempuhnya ada 2575 km

melalui kota-kota Allahabad, Benares dan Kanpur. Pertemuannya dengan anak sungai

Brahmaputera bertempat di Bangladesh lalu membentuk delta yang besar. Anak-anak

sungai lainnya bernama Jumna, Son, Ramaganga, Gorgra, Gumti dan Kosi. Nama-

nnama ini penting bagi mereka yang mempelajari sejarah kebudayaan Hindu Kuno.

Bersama dengan semua anak sungainya, Gangga membasahi seperempat

wilayah negeri India dan bagian besar Bangladesh. Jutaan petani memanfaatkan airnya

untuk pengairan sawah, padi dan lading gandum. Selama berabad-abad sungai tersbut

pernah menjadi sarana komunikasi dan transportasi yang penting. Dua wilayah yang

sempurna diairinya adalah kerajaan (kesultanan) Delhi dan kerajaan Mogul di masa

lampau. Karena umunya airnya dangkal hanya perahu-perahu kecil saja dapat berlayar

di sungai Gangga.

6

Page 7: BAB I India Sungai Indus Gangga

A. Peradaban Lembah Sungai Indus

Berdasarkan penggalian arkeologis di Mohenjo Daro (Distrik Larkana, Sind)

dan di Harappa (Distrik Montgomery, Punjab), dapat dibuktikan bahwa ±5000 tahun

lalu muncul komunitas beradab di wilayah ini. Keantikan peradaban Lembah Sungai

Indus karena periodenya yang sejajar dengan peradaban di lembah Sungai Nil di Mesir

dan peradaban lembah Sungai Eufrat-Tigris di Mesopotamia. Sayangnya, belum

ditemukan rekaman tertulis mengenai peradaban lembah Sungai Indus.

Penggalian-penggalian arkeologis berhasil menemukan puing-puing kota besar

(big city) yang diduga dibangun beberapa kali. Dijumpai bangunan atau gedung

tempat tinggal dari ukuran terkecil (berisi dua kamar) hingga gedung mewah di kanan-

kiri jalan yang luas dan lurus. Gedung-gedung tersebut terbuat dari bata. Gedung-

gedung besar mempunyai dua atau lebih loteng, dilengkapi dengan lantai ubin dan

halaman, pintu, jendela, dan tangga-tangga sempit. Hampir setiap gedung itu

mempunyai sumur, pipa saluran, dan kamar mandi. Terdapat bangunan-bangunan

besar yang diduga adalah istana, kuil, dan gedung kota praja.

7

Page 8: BAB I India Sungai Indus Gangga

Ada pula kolam besar (big bath) berupa alun-alun segi empat yang luas dengan

serambi dan ruangan-ruangan di semua sisi. Terdapat kolam besar di tengahnya, yang

sekelilingnya diberi pagar. Air disalurkan melalui pipa-pipa besar. Kolam besar

tersebut mempunyai panjang 180 kaki (55 m), lebarnya 108 kaki (33m), dan dinding

luarnya mempunyai ketebalan 8 kaki (2 m).

Kesan yang didapatkan dari peninggalan arkeologis yang ditemukan,

peradaban Lembah Sungai Indus merupakan kota besar yang padat penduduknya.

Sistem sanitasi dan pembuangan air sudah maju. Penduduknya pun menikmati

kemewahan. Seni bangunan telah mencapai derajat kesempurnaan yang tinggi.

Bangunan yang ada telah mengesankan bahwa telah ada suatu town planning, kota

dirancang dengen tertata dan rapi.

Menurut Tom B.Jones dalam buku From Tigris to the Tiber : An Introduction

o Ancient History, peradaban lembah Sungai Indus memiliki karakteristik sebagai

berikut:

1. Merupakan sebuah negara agama atau teokrasi.

2. Memiliki stratifikasi sosial yang jelas.

3. Terdapat golongan pendeta.

4. Dalam bidang ekonomi, literatur dan lembaga pengetahuan telah ditata dengan

teratur.

Identifikasi peradaban lembah Sungai Indus:

1. Makanan

Makanan utama penduduk ialah gandum, gandum untuk dibuat minuman keras (barley

malt) dan sebangsa kurma. Mereka juga makan daging domba, babi, ikan, dan telur.

2. Baju dan Perhiasan

Kain katun umum digunakan sebagai pakaian. Wool untuk pakaian

penghangat. Perhiasan dipakai baik oleh wanita maupun pria, misalnya, kalung,

gelang tangan, dan cincin. Perhiasan yang khusus dipakai kaum wanita ialah korset,

cincin hidung, anting-anting dan gelang kaki. Perhiasan ini pada umumnya terbuat dari

emas, perak, gading, tembaga dan bat mulia seperti batu giok dan akik.

8

Page 9: BAB I India Sungai Indus Gangga

3. Barang-barang rumah tangga

Kendi yang beraneka ragam telah dibuat dengan roda, ada yang sederhana dan

ada yang dilukis. Kendi biasanya dibuat dari tembaga, perak, dan porselin. Besi belum

dikenal. Jarum dan sisir dibuat dari batu atau gading. Kapak, pahatan, pisau, sabit,

pancing, dan silet dibuat dari tembaga dan perunggu. Ada mainan anak-anak misalnya

kereta dan kursi kecil beroda. Ditemukan pula potongan-potongan dadu.

4. Pemeliharaan Binatang

Sisa-sisa kerangka membuktikan bahwa sapi jantan, kerbau, biri-biri, gajah,

dan unta telah dipelihara. Anjing juga sudah dipelihara sedangkan kuda belum.

5. Senjata-senjata Perang

Meliputi kapak, tombak, pisau belati, tongkat, busur dan anak panah. Pedang

belum ditemukan. Juga tidak dijumpai perisai, topi baja atau baju zirah. Senjata-

senjata tersebut dibuat dari tembaga atau perunggu.

6. Materai

Lebih dari 500 materai telah ditemukan, terbuat dari lepengan tanah liat yang

dibakar dan ukurannya kecil. Beberapa materai berisi gambar binatang atau tulisan

piktorial yang belum dapat diuraikan.

7. Kesenian

Adanya gambar-ambar dalam materai menunjukkan seni yang tinggi. Di

Harappa ditemukan potongan-potongan bat yang dipahat.

8. Perdagangan

Materai-materai yang ditemukan itu berkaitan dengan dunia perdagangan.

Rakyat lembah Indus tidak hanya berdagang dengan bagian lain wilayah India, tetapi

juga dengan negara-negara Asia lain seperti Bangsa Sumeria. Dari perdagangan itu,

didatangkan timah, tembaga, dan batu mulia dari luar India.

9

Page 10: BAB I India Sungai Indus Gangga

9. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk telah dapat diidentifikasi. Pertanian memainkan

peran yang penting. Gandum dan katun ditanam dalam skala besar mata pencaharian

lain dalam masyarakat adalah pembuat barang pecah belah, penenun, tukang pembuat

hiasan dinding, dan pemotong batu. Kemajuan teknik ditunjukkan oleh roda untuk

membuat barang pecah belah, pembakaran batu-batu, pencetakan dan pengolahan

logam.

10. Agama

Barang-barang peninggalan di Mohenjo Daro memperlihatkan kepercayaan

rakyat. Mereka diduga memuja Divine Mother (Dewi Pertiwi), meyakini energi wanita

sebagai sumber seluruh penciptaan. Ada pula dewa pria yang diduga sebagai prototipe

Dewa Siwa. Dalam satu materai, Siwa digambarkan duduk dalam posisi yoga,

dikelilingi binatang-binatang. Dia memiliki tiga wajah. Di sini dapat ditarik

kesimpulan adanya hubungan organik antara peradaban Lembah Sugai Indus dengan

Hinduisme sekarang. Peradaban Sungai Indus merupakan sumber peradaban

berikutnya, memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan dan perkembangan

peradaban India.

11. Kronologi

Periode eksistensi peradaban Sungai Indus diduga berlangsung paling awal ±

2900 SM atau sampai ± 1700 SM. Sementara migrasi bangsa Arya ke India

diperkirakan terjadi ± 2000-1500 SM.

Ada beberapa pendapat mengenai siapa pendukung peradaban sungai Indus,

yaitu:

1. Orang-orang Sumeria

2. Orang-orang Dravida

3. Antara Sumeria dengan Dravida identik. Menurut pendapat ketiga ini, orang-

orang Dravida pada suatu waktu mendiami seluruh India, termasuk wilayah

Punjab, Sind, dan Baluchistan. Secara bertahap mereka beremigrasi ke

Mesopotamia. Fakta bahwa rumpun Bahasa Dravida masih dipakai oleh orang-

10

Page 11: BAB I India Sungai Indus Gangga

orang Brahui yang tinggal di Baluchistan sekarang, dijadikan penguat pendapat

ini.

Ada beberapa faktor yang dapat diajukan mengenai keruntuhan peradaban Sungai

Indus ini, yaitu:

1. Kesulitan untuk mengontrol Sungai Indus bila terjadi banjir. Harappa

barangkali ditinggalkan penduduknya karena bencana banjir.

2. Penggundulan hutan oleh penduduk lembah Sungai Indus untuk diambil

kayunya. Akibat penggundulan hutan ini adalah bahaya banjir dan erosi.

3. Serbuan asing yang diperkirakan dilakukan oleh bangsa Arya. Bukti yang

mendukung hal ini misalnya adalah ditemukannya kumpulan tulang belulang

yang berserakan di suatu ruangan besar di tangga menuju tempat pemandian.

Bentuk dan sikap tulang belulang itu ada yang menggeliat dalam posisi takut

karena timbulnya serangan mendadak.

B. Peradaban Sungai Gangga

a. Pusat Peradaban

Lembah sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan

PegununganWindya-Kedna. Sungai itu bermata air di Pegunungan Himalaya dan

mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares

melalui wilayah Bangladesh dan bermuara di teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu

11

Page 12: BAB I India Sungai Indus Gangga

dengan sungai KwenLun. Dengan keadaan alam seperti itu tidak heran jika lembah

Sungai Gangga ini sangat subur.

Pendukung peradaban lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang

termasuk bangsa Indo Jerman. Bangsa Arya memasuki wilayah India antara tahun

200-1500 SM, melaluiCelah Kaibar di Pegunungan Hirnalaya.

Kebudayaan lembah Sungai Gangga merupakan kebudayaan campuran antara

kebudayaan bangsa Aria dengan bangsa Dravida. Hal ini di sesuaikan dengan nama

daerah tempat bercampurnya kebudayaan,yaitu daerah Shindu atau Hindustan.

Peradaban lembah Sungai Gangga meninggalkan jejak yang sangat penting

dalam sejarah umat manusia hingga kini. Di tempat ini muncul dua agama besar

dunia,yaitu agama Hindu dan Buddha. Agama hindu lahir dari budaya campuran

bangsa Aria dan Dravida itu. Bahkan peradaban dan kehidupan bangsa hindu tesebut

tercantum dalam kitab suci agama hindu, yaitu kitab Weda, Brahmana dan Upanisad.

Agama Hindu merupakan perwujudan dari kepercayaan peradaban bangsa Hindu.

Sungai Gangga di anggap sebagai tempat keramat dan suci bagi penganut Hindu

India.Air Sungai Gangga dianggap dapat menyucikan diri manusia dan penghapus

semua dosanya. Masyarakat Hindu memuja banyak dewa (Politeisme). Dewa-dewa

tersebut, antara lain, Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa

Agni (Dewa Api), dan lain sebagainya.

Sementara itu, agama Buddha lahir sebagai bentuk reaksi beberapa golongan

atas ajaran kaum Brahmana yang dipimpin oleh Siddharta Gautama. Ia adalah seorang

putra mahkota kerajaan Kapilawastu. Siddharta mendapat sinar terang menjadi Sang

Buddha yang berarti "Yang Disinari". Lambat laun agama Budhha dapat diterima

masyarakat India danmenyebar keberbagai belahan dunia.

b. Pemerintahan

Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan

kelanjutan sistem pemerintahan masyarakat di daerah Lembah Sungai Shindus. Sejak

runtuhnya Kerajaan Maurya,keadaan menjadi kacau dikarenakan peperangan antara

kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan ini baru dapat diamankan

12

Page 13: BAB I India Sungai Indus Gangga

kembali setelah munculnya kerajaan-kerajaan baru. Kerajaan-kerajaan tersebut di

antaranya Kerajaan Gupta dan Kerajaan Harsha.

1. Kerajaan Gupta

Kerajaan ini didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya

di lembah Sungai Gangga.Pada masa pemrintahannya agama Hindu dijadikan agama

Negara, namun agama Buddha tetap dapat berkembang.

Kerajaan Gupta ini mencapai masa paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta

berkuasa,ia adalah cucu dari Candragupta I. seluruh lembah Sungai Gangga dan

lembah Sungai Shindu berhasil dikuasainya dan ia menjadikan kota Ayodhia sebagai

ibukota kerajaan.

Kemudian Pengganti Raja Samudragupta adalah Candragupta I(375-415 M),

yang dikenal sebagai Wikramaditiya. Di bawah pemerintahan Candragupta II

kehidupan rakyat semakin makmur dan sejahtera.. Kesusastraan mengalami masa

gemilang. Pujangga yang terkenal pada masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan

karangannya berjudul "Syakuntala". Perkembangan seni patung mencapai kemajuan

yang juga pesat. Hal ini terlihat dari pahatan-pahatan dan patung-patung terkenal

menghiasi kuil-kuil di Syanta.Dalam-perkembangannya Kerajaan Gupta mengalami

kemunduran setelahRaja Candragupta IIwafat. India mengalami masa kegelapan

selama kurang lebih dua abad.

2. Kerajaan Harsha

Pada abad ke-7 M muncul Kerajaan Harsha dengan rajanya Harshawardana.

Ibu kota Kerajaan Harsha adalah Kanay. Harshawardana merupakan seorang pujangga

besar. Pada zamannya kesusastraan dan pendidikan berkembang pesat. Salah satu

pujangga yang terkenal pada masa kekuasaannya adalah pujangga Banadengan

karyanya berjudul "Harshacarita".Raja Harsha pada awalnya memeluk agama Hindu,

tetapi kemudian memeluk agama Buddha. Di tepi Sungai Gangga banyak dibangun

wihara dan stupa, serta dibangun tempat-tempat penginapan dan fasilitas kesehatan.

Candi-candi yang rusak diperbaiki dan membangun candi-candi baru. Setelah masa

pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M tidak pernah diketahui

13

Page 14: BAB I India Sungai Indus Gangga

adanya raja-raja yang pernah berkuasa di Harsha.Sehingga India kembali mengalami

masa kegelapan

c. Kebudayaan Lembah Sungai Gangga

Perkembangan kebudayaan masyarakat Lembah Sungai Gangga mengalami

kemajuan banyak kemajauan dibidang kesenian, seperti kesusastraan, seni pahat, dan

seni patung berkembang dengan pesat. Peradaban dari lembah sungai ini kemudian

menyebar ke daerah-daerah lain di Asia termasuk di Indonesia.

14

Page 15: BAB I India Sungai Indus Gangga

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Peradaban lembah sungai Indus

Berdasarkan penggalian arkeologis di Mohenjo Daro (Distrik Larkana, Sind)

dan di Harappa (Distrik Montgomery, Punjab), dapat dibuktikan bahwa ±5000 tahun

lalu muncul komunitas beradab di wilayah ini. Keantikan peradaban Lembah Sungai

Indus karena periodenya yang sejajar dengan peradaban di lembah Sungai Nil di Mesir

dan peradaban lembah Sungai Eufrat-Tigris di Mesopotamia. Sayangnya, belum

ditemukan rekaman tertulis mengenai peradaban lembah Sungai Indus.

Penggalian-penggalian arkeologis berhasil menemukan puing-puing kota besar

(big city) yang diduga dibangun beberapa kali. Dijumpai bangunan atau gedung

tempat tinggal dari ukuran terkecil (berisi dua kamar) hingga gedung mewah di kanan-

kiri jalan yang luas dan lurus. Gedung-gedung tersebut terbuat dari bata. Gedung-

gedung besar mempunyai dua atau lebih loteng, dilengkapi dengan lantai ubin dan

halaman, pintu, jendela, dan tangga-tangga sempit. Hampir setiap gedung itu

mempunyai sumur, pipa saluran, dan kamar mandi. Terdapat bangunan-bangunan

besar yang diduga adalah istana, kuil, dan gedung kota praja.

Ada beberapa faktor yang dapat diajukan mengenai keruntuhan peradaban

Sungai Indus ini, yaitu:

1. Kesulitan untuk mengontrol Sungai Indus bila terjadi banjir. Harappa

barangkali ditinggalkan penduduknya karena bencana banjir.

2. Penggundulan hutan oleh penduduk lembah Sungai Indus untuk

diambil kayunya. Akibat penggundulan hutan ini adalah bahaya banjir

dan erosi.

3. Serbuan asing yang diperkirakan dilakukan oleh bangsa Arya. Bukti

yang mendukung hal ini misalnya adalah ditemukannya kumpulan

tulang belulang yang berserakan di suatu ruangan besar di tangga

menuju tempat pemandian. Bentuk dan sikap tulang belulang itu ada

15

Page 16: BAB I India Sungai Indus Gangga

yang menggeliat dalam posisi takut karena timbulnya serangan

mendadak.

Peradaban Lembah Sungai Gangga

Lembah sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan

PegununganWindya-Kedna. Sungai itu bermata air di Pegunungan Himalaya dan

mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares

melalui wilayah Bangladesh danbermuara di teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu

dengan sungai KwenLun. Dengan keadaan alam seperti itu tidak heran jika lembah

Sungai Gangga ini sangat subur.

Pendukung peradaban lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang

termasuk bangsaIndo Jerman. Bangsa Arya memasuki wilayah India antara tahun 200-

1500 SM, melaluiCelah Kaibar di Pegunungan Hirnalaya.

Kebudayaan lembah Sungai Gangga merupakan kebudayaan campuran antara

kebudayaan bangsa Aria dengan bangsa Dravida. Hal ini di sesuaikan dengan nama

daerah tempat bercampurnya kebudayaan,yaitu daerah Shindu atau Hindustan.

Peradaban lembah Sungai Gangga meninggalkan jejak yang sangat penting

dalam sejarah umat manusia hingga kini. Di tempat ini muncul dua agama besar

dunia,yaitu agama Hindu dan Buddha. Agama hindu lahir dari budaya campuran

bangsa Aria dan Dravida itu. Bahkan peradaban dan kehidupan bangsa hindu tesebut

tercantum dalam kitab suci agama hindu, yaitu kitab Weda, Brahmana dan Upanisad.

Agama Hindu merupakan perwujudandari kepercayaan peradaban bangsa Hindu.

Sungai Gangga di anggap sebagai tempatkeramat dan suci bagi penganut Hindu

India.Air Sungai Gangga dianggap dapat menyucikan diri manusia dan penghapus

semua dosanya. Masyarakat Hindu memuja banyak dewa (Politeisme). Dewa-dewa

tersebut, antara lain, Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa

Agni (Dewa Api), dan lain sebagainya.

16

Page 17: BAB I India Sungai Indus Gangga

Daftar Pustaka

Suwarno. 2012. Dinamika Sejarah Asia Selatan.Yogyakarta: Ombak

Daldjoeni.1995. Geografi Kesejarahan 1 Peradaban Dunia. Bandung: Alumni.

17