BAB I IAD
-
Upload
devi-pujiawati -
Category
Documents
-
view
484 -
download
3
Transcript of BAB I IAD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu
pengetahuan atau sains dan teknologi, yang digunakan
sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami
lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat
untuk mengeksploitasi, mengolah dan memanfaatkannya
untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains
dan tekhnologi dapat berkembang melalui kreativitas
penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui
berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata
IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral,
norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai
sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencermikan
keterbelakangan.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengaruh iptek pada peradaban manusia?
b. Apa pengaruh iptek pada bidang ekonomi dan social?
c. Apa dampak negatif dari iptek?
C. Tujuan Makalah
1
a. Untuk mengetahui pengaruh iptek terhadap peradaban manusia
b. Untuk mengetahui pengaruh iptek pada bidang ekonomi dan social
c. Untuk mengetahui dampak negatif dari iptek
D. Kegunaan Makalah
Sebagai salah satu referensi untuk menambah pengetahuan para pembaca
mengenai iptek dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teoritis
Di era globalisasi ini iptek tentu sangat berpengaruh dalam kehidupan
sebuah masyarakat baik dalam bidang ekonomi, sosial dan religi.
Namun tidak semua masyarakat paham akan perkembangan iptek, oleh
karena itu sebagai masyarakat yang maju sudah seharusnya kita
mengikuti perkembangan zaman akan tetapi ada batasan-batasan
tertentu dalam penggunaan iptek. Ada banyak penyelewengan dan
penyalahgunaan iptek, sebagai contoh setelah ditemukannya nuklir, di
beberapa negara adidaya digunakan untuk menghancurkan negara lain.
B. Pembahasan
a. Pengaruh iptek terhjadap peradaban manusia
Sains dan Teknologi adalah institusi manusiawi; artinya Sains
dan Teknologi adalah karya yang dilahirkan manusia. Maka tanpa
adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak akan ada. Namun
ada beda fundamental antara kedua institusi tersebut. Perbedaannya
terletak pada sumbernya.
3
Sains sebagai “body of knowledge” yang kita ketahui
saat ini adalah hasil abstraksi manusia dari sumber alami
melalui berbagai fenomena yang diamatinya. Kemudian
fenomena tersebut direpresentasikan kedalam berbagai
model yang membentuk suatu paradigma. Maka kebenaran
sains adalah bila dan hanya bila suatu fenomena alami dapat
cocok (fit) pada model-model dari suatu paradigma yang
berlaku. Bila model dalam suatu paradigma yang dianut tidak
lagi dapat merepresentasikan suatu fenomena alami
tertentu, maka fenomena tersebut merupakan suatu
anomali. Namun anomali tidak dapat terjadi berulang kali.
Bila hal demikian ditemui maka paradigma tersebutpun
mengalami krisis dan gugur sebagai paradigma yang absah
untuk kemudian digantikan oleh model baru yang
membentuk paradigma baru pula (Kuhn, 1996). Fenomena
alami dan kebenaran yang ada dibaliknya sebenarnya telah
beroperasi sejak jauh sebelum manusia ada, misalnya gaya
gravitasi dan elektromagnetik, adanya elektron dan neutron
didalam atom, proses radioactive decay dan lain sebagainya
merupakan kebenaran alami yang telah beroperasi sejak
awal sejarah jagad raya ini, jauh sebelum manusia menghuni
planet Bumi. Oleh karena itu berbagai kebenaran alami yang
terhimpun dalam sains merupakan temuan (discovery)
manusia. Namun tanpa manusiapun kebenaran alami tetap
beroperasi sebagai sumber dari sains.
4
Berbeda dari sains, teknologi sepenuhnya bersumber
pada manusia itu sendiri. Teknologi diciptakan manusia
sebagai instrumen dalam usaha memenuhi kebutuhannya.
Teknologi merupakan suatu fenomena sosial. Oleh karena itu
tanpa manusia, tanpa masyarakat, teknologipun tiada.
Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan
(exercise) budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan
akal pikirannya dalam me-reka teknologi berdasarkan ratio
(nalar) dan kemudian membuatnya, me-yasanya, menjadi
suatu produk yang kongkrit. Jadi perlu penerapan rekayasa
dalam menciptakan teknologi, dan sebaliknya teknologi
kemudian akan membantu manusia dalam merekayasa.
Inter-relasi dan interaksi antara rekayasa dan teknologi
sering sulit dipahami karena seakan terjadi secara obvious
atau terjadi sepenuhnya dilatar belakang sehingga luput dari
pengamatan. Maka untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas dari peran rekayasa dalam penciptaan teknologi dan
sebaliknya, perlu digresi sebentar sampai pada saat asal
mula terbentuknya masyarakat manusia.
Sains itu sendiri secara umum didefinisikan sebagai
pengetahuan (knowledge) yang didapatkan dengan cara
sistematis tentang struktur dan perilaku dari segala
fenomena yang ada di jagad raya dan isinya, baik fenomena
alam maupun sosial. Sementara itu, teknologi merupakan
5
aplikasi dari sains sebagai respons atas tuntutan manusia
akan kehidupan yang lebih baik.
Teknik secara umum diartikan sebagai alat
perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknologi adalah
suatu cara untuk teknik memproduksi atau memproses
membuat sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan
manusia.
Ada beberapa fase proses teknik yang dialami dalam
kehidupan manusia yakni:
a. Fase teknik destruktif. Pada fase ini, untuk
memecahkan segala permasalahan dan
kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari
alam, tidak ada usaha untuk mengembalikannya
ke alam.
b. Fase teknik konstruktif. Masyarakat pada fase ini
telah mampu melakukan penciptaan sehingga
menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya
tidak ada di alam. Dengan penciptaan baru ini,
sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan
lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam
sekitar sehinggamerupakan “ the second nature “
atau alam kedua.
6
c. Fase modern. Fase ini merupakan puncak
perkembangan teknik yang telah dicapai anusia.
Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa
matematis alam, sehingga manusia mampu
membangun suatu peradaban baru yaitu
peradaban mesin. Cirri peradaban mesin
diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional
sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa
symbol yang satu , seragam, dan internasional
yaitu bahasa “ matematika “.
b. Pengaruh iptek terhadap bidang ekonomi dan social
Ekonomi adalah kebutuhan manusia, maka
sipa yang dapat menguasai perekonomian, dialah
yang memegang kekuasaan. Pada saat mata
pencaharian utama manusia masih menyangkut soal
tanah, kaum feodallah yang memegang kekuasaan.
Sedangkan ketika industri memegang peranan penting
dalam ekonomi maka kaum kapitalislah yang
memegang peranan utama dalam penyediaan segala
kebutuhan manusia. Sekarang kaum kapitalis
industrialis telah banyak mengembangkan usahanya
hingga melampaui batas negaranya yang disebut Multi
National Corporation ( MNC ). Kadang – kadang
7
perusahaan perusahaan multinasional ini di negara –
negara berkembang ikut serta menentukan politik
pemerintahan. Perusahaan besar semacam itu tidak
mungkin berkembang tanpa dukungan teknologi
Walaupun sebagian penduduk dunia masih
hidup di bawah garis kemiskinan namun sebagian
besar sudah dapat merasakan manfaat
dipergunakannya teknologi modern, karena kebutuhan
hidupnya dapat dengan mudah diperoleh dengan
harga yang relative lebih murah. Cara pembayarannya
pun dapat dilakukan dengan tunai atau kredit.
Dengan berkembangnya industri dan kegiatan
ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dalam
lapangan pekerjaan tersebut. Hal tersebut dapat
dilihat dari angka – angka yang menunjukan bahwa
pekerja di pabrik atau perusahaan terus meningkat
sedangkan bekerja di sector pertanian makin
menurun.
Nilai social juga berubah. Pada masa lalu orang
merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih
tinggi status sosialnya dibandingkan para pedagang
atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau
8
karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga professional
yang mempunyai nilai status yang tinggi.
Makin berkembangnya teknologi menyebabkan
industri memproduksi barang secara missal juga
meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk
kepentingan yang negatif seperti peniruan atau
pemalsusan merek dagang dan sebagainnya. Kian
majunya masyarakat yang dibarengi dengan
peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia
sering kehilangan nilai etisnya dan mudah melakukan
tindakan yang tercela dan melanggar hukum.
b. Dampak negatif dari iptek
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu
sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja
manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas
dan aktivitas, akan tetapi disisi lain dengan kemajuan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia,
karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat
dari teknologi yang digunakan atau manusia
menyalahgunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
itu untuk kepentingan ”hasrat” sesaat. Hasrat sesaat
yang penulis maksud disini ialah menyalurkan
9
kepentingan-kepentingan yang dapat atau bisa
merusak atau merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini
berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Tidak
terasa jaman telah berganti dan sekarang manusia
berada pada jaman era globalisasi, pusat-pusat
informatika begitu mudah didapat, persaingan begitu
ketat baik dibidang usaha atau pekerjaan maupun
dibidang pendidikan. Proses globalisasi di satu sisi
membuka peluang besar untuk perkembangan
manusia, disisi lain membuka ketakutan-ketakutan
dan ketidaksiapan manusia untuk menunjukkan skill
yang dimiliki, sehingga manusia yang tidak siap
menghadapi datangnya globalisasi menyatakan
bahwa globalisasi sebagai sistem yang tidak
manusiawi.
Sebagai sistem pengetahuan, sains harus
dibedakan dari cara berpikir yang berdasarkan ilmu
pengetahuan yang saya sebut “sainsisme.” Paham ini
mengandaikan bahwa sains merupakan satu-satunya
norma dalam hidup, bahwa tidak ada sumber
pengetahuan lain selain sains. Sainsisme juga
mengandaikan bahwa semua persoalan dalam hidup
10
dapat dipecahkan oleh sains dan teknologi. Sebagai
contoh, ada orang berpendapat bahwa eksploitasi
terhadap orang miskin dibenarkan berdasarkan
pengamatan bahwa pada hakekatnya binatang
berkembang melalui (prinsip) survival of the fittest
(yang kuat yang menang). Ini disebut “teori evolusi
sosial” dan jelas berbeda dengan teori ilmiah evolusi.
Saya ingin menekankan bahwa sainsisme itu bukan
merupakan konsekuensi sains. Seperti sudah saya
jabarkan, para saintis dewasa ini sadar dengan baik
akan keterbatasan sains itu sendiri.
Perkembangan teknologi dan penelitian ilmiah
merupakan kegiatan manusia dan mempunyai dimensi
moral dan etika. Kita harus menghindari sainsisme
yang menjadikan sains sebagai norma absolut
kehidupan dan orang diijinkan untuk melakukan apa
saja yang mungkin dalam sains dan teknologi.
Manusia memiliki dua peranan yang harus dilakoni
dalam kehidupan ini, yaitu manusia sebagai makhluk
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai
seorang individu manusia memiliki sifat egois,
ambisius dan tidak pernah puas. Sedangkan dalam
11
peranannya sebagai makhluk sosial mereka dituntut
untuk bisa berbagi dan saling tolong menolong.
Dari kedua sifat yang saling bertolak belakang
itulah muncul teknologi. Singkat kata teknologi juga
memiliki dua sifat yang berbeda, yaitu positif dan
negatif. Kedua dampak tersebut pasti berjalan
beriringan seiring dengan teknologi yang dihasilkan
manusia. Karena akhir – akhir ini banyak yang lebih
mementingkan individualisme daripada sosial
kemasyarakat, maka teknologi yang dihasilkanpun
cenderung kepada sifat yang negatif. Banyak kerugian
yang ditimbulkan daripada keuntungannya. Sebagai
contoh penerapan teknologi nuklir yang diselewengkan
menjadi senjata pemusnah masal dan pengerukan
sumber daya alam secara berlebihan yang berdampak
pada hilangnya keseimbangan ekosistem di bumi.
Kedua contoh tersebut merupakan dampak negatif
yang muncul akibat sifat egois, ambisius dan tidak
pernah puasnya manusia dalam kehidupannya.
Dari kenyataan yang ada, kecuali dampak positif,
kemajuan sains dan teknologi juga memberikan
dampak negative bagi hidup manusia. Di sini
disebutkan beberapa dampak negatif yang telah
12
muncul antara lain dalam bidang (1) informatika, (2)
persenjataan, (3) biologi, (4) medis, dan (5) lingkungan
hidup.
Informatika. Kemajuan teknologi komputer dan
informasi, faktanya juga membuat dunia kejahatan
makin canggih. Praktek-praktek pencurian melalui
jaringan computer dan internet, seperti pembobolan
bank, penipuan transaksi dagang via internet, bahkan
pembocoran rahasia sebuah institusi atau negara, juga
makin sering terjadi.
Kemajuan teknologi komputer dan informasi ini,
juga memungkinkan seseorang bisa dirusak kehidupan
pribadinya dengan cara penyebarluasan informasi
yang tidak benar dan gambar yang direkayasa
menggunakan computer dan disebarkan melalui
internet. Di beberapa tempat, adanya internet
ternyata juga punya dampak negatif bagi banyak
orang muda yang dengan mudah mengakses situs
pornografi dan informasi yang provokatif dan
menghasut dari kelompok-kelompok tertentu. Dan
yang terburuk, terbukanya keran informasi akibat
majunya teknologi komputer dan informasi ini,
13
membuat mereka yang tak siap menjadi bingung
menyikapinya.
Persenjataan. Persenjataan yang canggih juga
memiliki dampak negatif. Akibat yang ditimbulkan
senjata modern dan canggih, bisa lebih menimbulakn
kerusakan dan kerugian yang lebih besar atau korban
yang jauh lebih banyak jumlahnya ketimbang senjata
konvensional, juga karena dengan itu korban yang
dibunuh dapat lebih banyak daripada perang
tradisional. Senjata modern dan canggih juga bisa
membuat beberapa negara merasa sangat kuat dan
ingin menguasai atau memaksakan kehendak pada
negara lain. Senjata modern dengan efek penghancur
yang dahsyat, seperti senjata dengan uranium dan
nuklir, bisa memicu persaingan dan pada tingkat
tertentu juga bisa menyulut pecahnya perang. Dewasa
ini bahkan banyak riset yang dilakukan untuk
menciptakan senjata modern dan canggih dengan
daya penghancur luar biasa. Para ahli yang melakukan
riset penciptaan senjata itu, tentu juga berpikir untuk
menguji senjata hasil buatan mereka. Ini jelas bisa
menjadi ancaman. Dalam situasi normal dan tenang,
mereka memang akan melakukan pengujian di darah
14
aman dan tanpa penghuni. Tapi siapa yang bisa
menjamin bahwa mereka tak pernah berkeinginan
untuk menguji senjata mereka dalam kondisi
sebenarnya, yakni menjadi mesin perang untuk
menghancurkan suatu Negara yang dihuni jutaan
manusia.
Biologi. Teknologi rekayasa di bidang biologi juga
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan
teknologi ini, kalangan ahli biologi kini mampu
mengembangkan apa yang disebut sebagai cloning
yang bisa diterapkan pada tumbuhan, hewan, dan
sangat mungkin juga pada manusia. Dengan rekayasa
cloning ini, para ahli memang dapat menciptakan
mahluk baru tanpa melalui pembiakan sebagaimana
lazimnya. Termasuk dalam menciptakan organ
manusia yang diperlukan untuk memperbaiki atau
memperbarui organ yang rusak. Namun masalahnya
tentu akan lain, juka praktek cloning itu dilakukan
untuk menciptakan manusia baru. Keinginan untuk
menciptakan manusia tanpa melalui perkawinan
seperti ini, bahkan sudah memicu munculnya pro-
kontra diantara para ahli yang mendukung dan yang
menentangnya. Bila tidak disikapi secara kritis,
15
praktek cloning manusia itu, bisa melahirkan dampak
negatif dalam kehidupan manusia sendiri.
Dampak terburuk yang bisa terjadi bila praktek
cloning manusia itu dibiarkan adalah kemungkinan
hilangnya kesadaran bahwa mereka adalah mahluk
ciptaan Tuhan. Kenyataan bahwa mereka bisa
menciptakan segalanya dengan cloning, bisa jadi
justru akan membuat mereka melupakan Sang
Pencipta sendiri. Dampak lainnya adalah kemungkinan
munculnya sikap superioritas perempuan yang tidak
akan membutuhkan laki-laki, karena dapat mencipta
manusia sendiri dari dirinya. Hal ini akan mengganggu
keseimbangan relasi manusia laki-laki dan perempuan
yang diciptakan Tuhan untuk saling membantu dalam
suatu perkawinan. Maka tata kehidupan baru akan
bergolak.
Lingkungan hidup. Dari banyak pengalaman,
kerusakan lingkungan akibat pembangunan industri
masih terus terjadi. Sistem pengelolaan limbah industri
yang tidak ditata secara tepat dan baik, menyebabkan
lingkungan bukan hanya kotor, tapi juga tercemar. Asap
dari industri dan juga transportasi juga menyebabkan
16
polusi udara yang mengakibatkan terjadinya penipisan
lapisan ozon dan terjadinya pemanasan global.
Pengambilan sumber alam secara besar-besaran
menggunakan perangkat berteknologi canggih,
melahirkan ancaman tidak tersedianya sumber alam
bagi generasi mendatang. Penebangan hutan secara
besar-besaran yang dilakukan tanpa memperhitungkan
akibatnya, menyebabkan terjadinya penggundulan
hutan yang juga mendorong makin meningkatnya suhu
udara di muka bumi ini. Pembangunan reactor nuklir di
tempat yang tidak tepat dan tidak secara teliti
direncanakan telah ikut merusak lingkungan dan
mengancam kelangsungan hidup banyak orang.
Dari sini tampak bahwa perkembangan teknologi
di bidang industri pun perlu memperhatikan pengaturan
terhadap lingkungan hidup manusia. Dalam lingkungan
tertentu penggunaan teknologi canggih oleh kelompok
masyarakat tertentu, juga bisa berakibat kelompok
masyarakat yang lain terkalahkan dalam persaingan.
Lihat bagaimana penggunaan pukat harimau oleh
perusahaan besar telah menyingkirkan dan mematikan
nelayan-nelayan tradisional. Akibatnya penduduk tidak
17
dapat hidup layak lagi. Maka terjadi ketidakadilan yang
berakibat menyengsarakan orang kecil.
Medis. Kemajuan teknologi kedokteran sangat
pesat, banyak peralatan medis yang mutakhir
ditemukan. Kecuali dampak yang positif, sudah tampak
bahwa peralatan yang modern itu juga membawa
dampak negatif. Beberapa rumah sakit yang
mempunyai peralatan itu, sering secara mudah
menganjurkan pasien, termasuk yang secara ekonomi
tak mampu, untuk menjalani diagnosa dengan alat itu
meski sebenarnya tidak perlu. Akibatnya mereka harus
membayar mahal. Bahkan ada beberapa dokter
“memaksakan” tindakan operasi dengan menggunakan
peralatan yang canggih, hanya demi mengembalikan
investasi pembelian peralatan tersebut. Jadi tindakan
yang dilakukan terhadap pasien, tidak lagi didasarkan
pada pertimbangan untuk membantu pasien, tapi justru
pada alatnya.
Dari beberapa contoh di atas menjadi jelas bahwa
kecuali dampak positif dari kemajuan sains dan
teknologi, juga terdapat banyak dampak negatifnya.
Maka kiranya diperlukan suatu aturan main, suatu
18
pembatasan, suatu arah bagi perkembangan teknologi,
terutama dalam penggunaan hasil teknologi.
19