BAB I Hukum Perlindungan Konsumen

5

Click here to load reader

Transcript of BAB I Hukum Perlindungan Konsumen

Page 1: BAB I Hukum Perlindungan Konsumen

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Pada situasi global ini persaingan di dunia usha semakin tinggi. Persaingan

yang semakin ketat ini tentu berpangaruh buruk terhadap keberadaan konsumen.

Untuk mengurangi dampak negatif akan keadaan ini, maka pemerintah membuat

peraturan untuk guna melindungi hak-hak konsumen. Peraturan tersebut diatur

dalam undang-undang Perlindungan Konsumen. Masalah perlindungan konsumen

yang secara tegas ditangani secara khusus, baru dikenal dan tumbuh di Indonesia

beberapa tahun belakangan ini, sehingga belum mengakar pada segenap lapisan

dan kelompok masyarakat yang ada.

Perlindungan konsumen merupakan masalah kepentingan manusia, oleh

karenanya menjadi harapan bagi semua bangsa di dunia untuk dapat

mewujudkannya. Tanggal 20 April 1999, Indonesia memiliki instrumen hukum

yang integratif dan komprehensif yang mengatur tentang perlindungan konsumen

yaitu dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen.1 Pengaturan perlindungan konsumen tersebut dilakukan

dengan :

a. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur

keterbukaan akses dan informasi, serta menjamin kepastian hukum

b. Melindungi kepentingan konsumen pada khususnya dan kepentingan seluruh

pelaku usaha

c. Meningkatkan kualitas barang dan pelayanan jasa

d. Memberikan perlindungan kepada konsumen dari praktek usaha yang menipu

dan menyesatkan

e. Memadukan penyelenggaraan, pengembangan dan pengaturan perlindungan

konsumen dengan bidang-bidang perlindungan pada bidang-bidang lain.

Perlindungan konsumen yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen adalah adanya kepastian hukum

terhadap segala perolehan kebutuhan konsumen. Kepastian hukum itu meliputi

1

Page 2: BAB I Hukum Perlindungan Konsumen

segala upaya berdasarkan hukum untuk memberdayakan konsumen memperoleh

atau menentukan pilihannya atas barang dan/atau jasa kebutuhan serta

mempertahankan atau membela hak-haknya apabila dirugikan oleh perilaku

pelaku usaha sebagai penyedia kebutuhan konsumen3.

Perlindungan terhadap konsumen dipandang semakin penting, mengingat

makin pesat dan lajunya ilmu pengetahuan serta teknologi yang merupakan motor

penggerak bagi produktivitas dan efisiensi produsen atas barang dan/atau jasa

yang dihasilkannya dalam rangka mencapai sasaran usaha. Dalam rangka

mengejar dan mencapai kedua hal tersebut, akhirnya baik langsung atau tidak

langsung, konsumenlah yang pada umumnya akan merasakan dampaknya.

Dengan demikian, upaya-upaya untuk memberikan perlindungan yang memadai

terhadap kepentingan konsumen merupakan suatu hal yang penting dan mendesak

untuk segera dicari solusinya, terutama di Indonesia mengingat sedemikian

kompleksnya permasalahan yang menyangkut perlindungan konsumen.

Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya untuk menjamin diperolehnya

hak konsumen, dengan dijaminnya hak-hak konsumen tersebut akan menciptakan

iklim usaha yang sehat. Dalam rangka menciptakan iklim dunia usaha yang sehat

perlu dilakukan koordinasi di antara sesama instansi teknis terkait untuk

meluruskan dan mendudukkan suatu permasalahan yang menyangkut

perlindungan konsumen,

1.2 Rumusan Masalah

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, maka pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah definisi dari pelindungan konsumen serta dasar hukum yang

mendasarinya?

2. Mengapa UU Perlindungan Konsumen (UUPK) dibutuhkan?

3. Apa isi UU Perlindungan Konsumen?

4. Apa saja Hak-Hak Konsumen?

5. Apa saja bentuk pelanggaran Hak-hak Konsumen dalam Dunia Usaha

dan penyelesaiannya?

2

Page 3: BAB I Hukum Perlindungan Konsumen

6. Apakah peran Lembaga Perlindungan Konsumen di Indonesia?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan

beberapa tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui definisi dari perlindumgan konsumen serta dasar

hukum yang mendasarinya.

2. Untuk mengetahui manfaat UU Perlindungan Konsumen (UUPK).

3. Untuk mengetahui UU Perlindungan Konsumen.

4. Untuk mengetahui hak-hak konsumen.

5. Untuk mengetahui bentuk pelanggaran Hak-hak Konsumen dalam

Dunia Usaha dan penyelesaiannya.

6. Untuk mengetahui peranan Lembaga perlindungan Konsumen di

Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dibedakan dalam manfaat teoritis dan manfaat

praktis yaitu :

a. Memberikan manfaat dalam bentuk sumbang saran untuk

perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan pada khususnya yang

berhubungan dengan perlindungan konsumen dalam dunia usaha.

Masukan bagi penegak hukum yang ingin memperdalam, mengembangkan

dan menambah pengetahuan tentang pelaksanaan hukum perlindungan

konsumen sesuai undang-undang dan ketentuan yang berlaku.

b. Menambah kasanah perpustakaan.

c. Sebagai masukan bagi pemerintah dan penegak hukum dalam

menangani masalahhukum perlindungan konsumen dalam dunia usaha..

d. Memberikan informasi dan menambah wawasan pemikiran bagi masyarakat

tentang pelaksanaan hukum perlindungan konsumen yang benar sesuai

ketentuan yang berlaku.

3

Page 4: BAB I Hukum Perlindungan Konsumen

e. Sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan perundang-undangan nasional

khususnya yang berhubungan dengan masalah kebijakan perlindungan

konsumen.

4