BAB I genetika..docx

1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jeruk merupakan komoditas buah-buahan terpenting di indonesia setelah pisang dan mangga. Di indonesia, beberapa jenis jeruk yang umum dibudidayakan dapat digolongan pada beberapa kelompok seperti : Jeruk Keprok, Jeruk Besar, Jeruk Nipis, dan Jeruk Lemon. Jeruk Siam (Citrus nobilis) termasuk salah satu varietas jeruk yang paling banyak diusahakan dan mendominasi 60% pasaran jeruk nasional. Jeruk Siam tumbuh baik di berbagai daerah setra produksi seperti Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Selatan (Banjar), Jawa Barat (Garut), Jawa Timur (Pasuruan), Bali (Bangli) (Anonymous,2000). Komoditas jeruk lokal komersial yang ada di indonesia saat ini (jeruk siam,keprok,dan pamelo) secara produksi dan kualitas belum dapat memenuhi kebutuhan untuk konsumsi domestik, apalagi untuk kapasitas ekspor (Martasari,2009). Kebutuhan untuk konsumsi segar buah jeruk di indonesia adalah 3,26 kg/kapita/tahun (dengan asumsi bahwa konsumsi jeruk adalah 10% dari konsumsi buah,standar FAO). Pada tahun-tahun mendatang diperkirakan konsumsi jeruk di Indonesia mencapai 11,85 juta ton per tahun atau setara dengan 580.000 ha dengan produksi 20 ton/ha/tahun. Dengan demikian sangat jelas bahwa prospek dan potensi pasar jeruk sangat besar, sehingga memerlukan peningkatan baik kuantitas,kualitas maupun kontinuitas pengusahaan jeruk di Indonesia.

Transcript of BAB I genetika..docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Jeruk merupakan komoditas buah-buahan terpenting di indonesia setelah pisang dan mangga. Di indonesia, beberapa jenis jeruk yang umum dibudidayakan dapat digolongan pada beberapa kelompok seperti : Jeruk Keprok, Jeruk Besar, Jeruk Nipis, dan Jeruk Lemon. Jeruk Siam (Citrus nobilis) termasuk salah satu varietas jeruk yang paling banyak diusahakan dan mendominasi 60% pasaran jeruk nasional. Jeruk Siam tumbuh baik di berbagai daerah setra produksi seperti Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Selatan (Banjar), Jawa Barat (Garut), Jawa Timur (Pasuruan), Bali (Bangli) (Anonymous,2000). Komoditas jeruk lokal komersial yang ada di indonesia saat ini (jeruk siam,keprok,dan pamelo) secara produksi dan kualitas belum dapat memenuhi kebutuhan untuk konsumsi domestik, apalagi untuk kapasitas ekspor (Martasari,2009). Kebutuhan untuk konsumsi segar buah jeruk di indonesia adalah 3,26 kg/kapita/tahun (dengan asumsi bahwa konsumsi jeruk adalah 10% dari konsumsi buah,standar FAO). Pada tahun-tahun mendatang diperkirakan konsumsi jeruk di Indonesia mencapai 11,85 juta ton per tahun atau setara dengan 580.000 ha dengan produksi 20 ton/ha/tahun. Dengan demikian sangat jelas bahwa prospek dan potensi pasar jeruk sangat besar, sehingga memerlukan peningkatan baik kuantitas,kualitas maupun kontinuitas pengusahaan jeruk di Indonesia.