Bab i Fisika Dasar Habza Oil
Transcript of Bab i Fisika Dasar Habza Oil
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
1/21
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit kulit bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki, perempuan, orang
dewasa, kanak-kanak bahkan bayi. Karena anatomi kulit yang sangat berbeda
dengan orang dewasa, bayi merupakan kelompok usia yang sangat rentan
terhadap gangguan kulit. Menurut Bernard Cohen, M.D, direktur ilmu kesehatan
kulit anak dari Johns Hopkins Children's Center, kulit merupakan organ bertindak
sebagai benteng pertahanan terhadap beragam elemen yang mengancam tubuh
mulai dari sinar matahari hinga bakteri. Pada tahun pertama, seorang bayi akansangat rentan terhadap gangguan karena lapisan kulit mereka belum sempurna.
Pasalnya dibutuhkan waktu hingga satu tahun bagi epidermis kulit untuk
berkembang dengan cepat dan berfungsi secara efektif. Pada bayi, struktur
kulitnya lebih tipis, ikatan antar selnya lebih lemah dan lebih halus. Kulit bayi
juga memiliki pigmen yang lebih sedikit, dan tidak mampu mengatur temperatur
seperti halnya anak-anak dengan usia lebih tua atau orang dewasa. Munculnya
kemerahan dan peradangan pada kulit merupakan salah satu gejala dari reaksi
alergi pada tubuh bayi1.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan minyak habza?
2. Bagaimana efektifitas pengguna / uji klinis dari produk minyak habza
pada kulit?
3. Bagaimana Perbandingan antara Minyak Zaitun dan Minyak Kayu
Putih?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika dasar mengenai pembuatan
suatu produk dalam bidang kefarmasian dengan menggunakan bahan
alami.
1
Asep Candra (http://health.kompas.com/read/2011/09/13/12114788/5.Penyakit.Kulit.Ini.Sering.Menyerang.Bayi) diakses pada tanggal 8 Desember 2015, pukul 10.20
http://health.kompas.com/read/2011/09/13/12114788/5.Penyakit.Kulit.Ini.Sering.Menyerang.Bayihttp://health.kompas.com/read/2011/09/13/12114788/5.Penyakit.Kulit.Ini.Sering.Menyerang.Bayi
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
2/21
2
2. Untuk melatih mahasiswa berpikir kreatif dan inovatif dalam
menciptakan atau membuat produk yang ramah lingkungan.
3.
Untuk mendapatkan produk turunan olive oil / olea europae dengan
bahan alami yang berkualitas dan tanpa pengawet.
4. Untuk mengetahui aplikasi fisika dasar farmasi dalam proses
pemanfaatan minyak zaitun dan jintan hitam.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan mampu melatih untuk kreatif
dan berinovasi dalam berpikir membuat suatu sediaan dengan
memanfaatkan bahan alam yang ada disekitar.
2.
Membuka peluang bisnis untuk menciptakan generasi yang kreatif dan
inovatif.
3. Dapat menjadi solusi dalam peringanan dan penyembuhan terkait
penyakit kulit yang ringan.
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
3/21
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tanaman Zaitun
Pohon zaitun memiliki keistimewaan yaitu mempunyai umur yang panjang,
umurnya dapat mencapai 600 tahun. Satu pohon zaitun bisa membuahkan 15-20
kg zaitun per tahun. Spanyol, Italia, Yunani, Turki, Tunisia, Portugis, Maroko,
Suriah, Aljazair, Argentina, dan Prancis adalah negara-negara penghasil minyak
zaitun. Zaitun biasanya berbunga antara bulan Juni hingga Oktober. Minyak
zaitun dapat berkualitas baik setelah 6-8 bulan dari masa berbunga. Saat itu, buah
zaitun berwarna hitam sebagai tanda telah matang sempurna. Untuk masa panen,
biasanya dimulai dari bulan September hingga bulan Maret tahun berikutnya2.
2.1.1 Klasifikasi Olive Oil (Zaitun)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionata
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subklas : Asteridae Gambar 2.1 Tanaman Zaitun
Famili : Oleaceae
Genus : Olea
Spesies : Olea europaea
Olea europaea memiliki pohon dengan tinggi mencapai 3-15 m. Pohon
zaitun merupakan pohon yang berumur panjang untuk masa yang lebih dari
seratus tahun bahkan ribuan tahun. Batang mempunyai jenis kambium dan xylem
dengan trakea atau tanpa trakea. Batang bisa dengan serat maupun tidak. Batang
kayu parenkim kadang-kadang paratrakeal (tipikal) ataupun potrakeal (Johnson,
1957). Daun tunggal, berbentuk elips. Panjang daun 20-90mm x 7-15mm, ujung
2
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdf hal: 01, diakses pada tanggal 11 Desember2015, pukul: 02.10
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdf
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
4/21
4
runcing, tepi rata, permukaan atas licin warna hijau keabu-abuan, permukaan
bawah warna kuning keemasan (Fehri, 1996).
Bunga kecil-kecil berwarna putih atau krem, panjang bunga 6-10 mm.
Bunga berkembang pada bulan Oktober sampai Maret. Buahnya ovoid, kecil
berwarna hijau muda dengan bercak putih, berubah warna menjadi ungu gelap
ketika buah matang, dengan diameter 10mm, berbentuk tajam (Fehri, 1996).
Dalam bentuk buah, zaitun muda yang berwarna hijau kekuningan kerap disantap
begitu saja atau sebagai penambah rasa. Zaitun matang berwarna ungu kehitaman
biasanya dibuat acar atau diperas diambil minyaknya. Buah zaitun matang
mengandung 80 persen air, 15 persen minyak, serta 1 persen protein, karbohidrat,
dan serat. Untuk menghasilkan buah dan berproduksi secara penuh, pohon zaitun
harus berumur 15-20 tahun (Rahmawati, 2007)3.
2.1.2 Minyak Zaitun (olea europaea)
Berdasarkan jenisnya, minyak zaitun dibagi menjadi :
a. Extra-Virgin Olive Oil : memiliki tingkat keasaman kurang dari 1 persen.
b. Virgin Olive Oil :hampir menyerupai extra virgin olive oil,Bedanya, virgin
olive oil diambil dari buah yang lebih matang dan punya tingkat keasaman
lebih tinggi.
c. Refined Olive Oil : merupakan minyak zaitun yang berasal dari hasil
penyulingan. Jenis ini tingkat keasamannya lebih dari 3,3 persen.
Aromanya kurang begitu baik dan rasanya kurang menggugah lidah.
d. Pure Olive Oil : merupakan minyak zaitun paling banyak dijual di
pasaran.Warna, aroma, dan rasanya lebih ringan daripada virgin olive oil.
e. Extra Light Olive Oil : jenis ini merupakan campuran minyak zaitun murni
dan hash sulingan, sehingga kualitasnya kurang begitu baik. Namun, jenisini cukup populer karena harganya lebih murah daripada jenis lainnya4.
3 http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5011/Skripsi.pdf?sequence=1 hal: 16, diakses pada tanggal 11
Desember 2015. Pukul: 02.204 http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5011/Skripsi.pdf?sequence=1 hal: 17, diakses pada tanggal 11
Desember 2015. Pukul: 02.45
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5011/Skripsi.pdf?sequence=1http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5011/Skripsi.pdf?sequence=1http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5011/Skripsi.pdf?sequence=1http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5011/Skripsi.pdf?sequence=1http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5011/Skripsi.pdf?sequence=1http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5011/Skripsi.pdf?sequence=1
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
5/21
5
Gambar 2.2 : Minyak Zaitun
2.1.3 Kandungan dan manfaat minyak zaitun (Olea europaea)
Minyak zaitun terdiri dari zat-zat minyak yang dinamakan glesiredat (ester)dengan persentase 97% dan zat-zat minyak lainnya. Minyak zaitun juga
mengandung berbagai vitamin (seperti vitamin A, B, C, D, dan vitamin E), zat-zat
pewarna (seperti klorofil, xanthophyll), serta berbagai zat aromatic yang
menimulkan aroma dan rasa yang khas. Terakhir minyak zaitun mengandung
sejumlah kecil mineral (besi, magnesium, dan kalsium), koloid, resin, dan air.
Secara umum, asam-asam lemak dalam minyak zaitun dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
a.
Asam lemak tak jenuh dengan kadar 70-80%. Asam jenis ini memiliki
keistimewaan yakni menjadi cair pada suhu normal. Asam lemak ini dibagi
menjadi asam oleat dan asam linoleat.
b.
Asam lemak jenuh dengan kadar 8-10%. Asam jenis ini memiliki kelebihan
memadat pada suhu normal. Asam lemak ini dibagi menjadi asam palmitat
dan asam stearat. Setiap 100 gram zaitun mengandung zat-zat sebagai
berikut : 90 gram protein, 61 mg kalsium, 22 mg magnesium, 17 mg fosfor,
1 mg besi, 0,22 mg tembaga, 36 mg klorin, 4,4 gram serat, 180 μg beta
karotin, 3-30 mg vitamin K.
Menurut Surtiningsih (2005) minyak zaitun selain digunakan untuk berbagai
masakan juga berkhasiat untuk perawatan kecantikan. Minyak zaitun kaya vitamin
E yang merupakan anti penuaan dini. Minyak zaitun juga bermanfaat untuk
menghaluskan dan melembabkan permukaan kulit tanpa menyumbat pori. Minyak
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
6/21
6
zaitun merupakan pelembab yang baik untuk melembabkan kulit wajah dan tubuh.
Selain itu, minyak zaitun bermanfaat untuk melepaskan lapisan sel-sel kulit mati5.
2.2. Uraian Tanaman Nigella Sativa
Tanaman jinten hitam termasuk tanaman setahun. Berbatang tegak dan
biasanya berusuk, serta berbulu kasar yang kadang-kadang rapat atau jarang.
Bulu-bulu yang ada di batang ini umumnya berkelenjar. Daun jinten hitam
berbentuk lanset dan bergaris dengan panjang 1,5-2 cm, ujung meruncing, serta
memiliki tiga tulang daun yang berbulu. Daun bagian bawah bertangkai dan 3
bagian atas duduk. Sementara itu, daun pembalut bunga relatif kecil.
Bunga jinten hitam memilki lima kelopak bunga dengan bentuk bulat telur,
ujung agak meruncing sampai agak tumpul, serta pangkal mengecil membentuksudut yang pendek besar. Mahkota bunga umumnya ada delapan dengan bentuk
agak memanjang, lebih kecil daripada kelopak bunga, serta bulu jarang dan
pendek. Bibir bunga ada dua buah. Bibir bunga bagian atas pendek, lanset, dan
ujung memanjang berbentuk benang.
Ujung bibir bunga bagian bawah tumpul. Benang sari banyak dan gundul.
Kepala sari jorong dan sedikit tajam dan berwarna kuning. Bagian tanaman yang
bisa dimanfaatkan orang adalah biji. Biji jinten hitam kecil dan pendek
(panjangnya hanya 1-3 mm), berwarna hitam, berbentuk trigonal (bersudut tiga
tidak beraturan), berkelenjar dan tampak seperti batu api jika diamati dengan
mikroskop. Biji-biji ini berada di dalam buah yang berbentuk bulat telur atau agak
bulat (Depkes, 1979)6.
2.2.1 Klasifikasi Nigella Sativa (Jintan Hitam)
Divisi : Antophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledones
Bangsa : Ranunculales
Suku : Ranunculaceae
Marga : Nigella L. Gambar 2.3 Jintan Hitam
Jenis : Nigella sativa L.
5 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdf hal: 02, diakses pada tanggal 11 Desember
2015, pukul: 03.00 6 http://eprints.ums.ac.id/20207/3/Bab_I.pdf hal: 03, diakses pada tanggal 11 Desember 2015, pukul: 22.30
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdfhttp://eprints.ums.ac.id/20207/3/Bab_I.pdfhttp://eprints.ums.ac.id/20207/3/Bab_I.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdf
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
7/21
7
Jinten hitam ( Nigella sativa L.) merupakan salah satu tanaman obat yang
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Bijinya dapat digunakan sebagai
obat peluruh kentut, abses, rematik, sakit kepala, pencegah muntah, pencahar,
pelancar ASI, infeksi saluran kemih, antibiotik, dan lain-lain (Depkes RI, 1995),
sebagai sitotoksik dan imunostimulan (Swamy dan Tan, 2000).
2.2.2 Kandungan Fitokimia dan Manfaat Pada Nigella Sativa (Jintan Hitam)
Sejak tahun 1959, lebih dari 200 penelitian dihasilkan oleh perguruan tinggi
diberbagai negara dan artikel yang dikeluarkan oleh berbagai jurnal kesehatan
telah menunjukkan penemuan yang membuktikan kebenaran khasiat tradisional
jintan hitam yang telah digunakan sejak 2,000 tahun lalu.
Jintan hitam mengandung lebih dari 100 komponen dan masih banyak yang
sedang dalam proses penemuan. Ini merupakan sumber yang kaya asam lemak tak
jenuh dan mengandung minyak sekitar 35%, 21% protein, dan karbohidrat 38%.
Lebih dari 50% minyak adalah asam lemak asensial. Asam linoleat dan asam
gamma linoleatnya membantu membentuk prostagladin E1, yang membantu
tubuh untuk menghambat infeksi, menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh, dan
mengatur reaksi alergi. Asam linoleat gamma juga membantu menstabilkan
membran sel. Jintan hitam juga mengandung sekitar 0,5-1,5% minyak atsiri
termasuk Nigellone dan thymochinon yang menyebabkan khasiat anti-histamin,
anti oksidan, anti infeksi, (mampu bertindak melawan infeksi) dan efek brocho-
dialating pada jintan hitam.
Bahan-bahan lain yang ditemukan dalam jintan hitam termasuk kalsium,
kalium, besi, seng, magnesium, selenium, vitamin A, vitamin B, vitamin B2,
niasin, dan vitamin C7. Selain itu aktivitas lain dari Nigella sativa yaitu:
1. Aktivitas Anti-histamine ialah bahan yang dikeluarkan oleh sel-sel di dalam
tubuh yang menyebabkan kesan-kesan allergic (alahan). Habbatus Sauda
mengandungi bahan penghalang protein kinase C, sejenis bahan yang
mencetus penghasilan histamine. Oleh kerana pengidap penyakit asma
selalunya mengalami masalah alahan, jintan hitam mungkin baik diambil
secara berterusan oleh pesakit- pesakit ini.
7 Jerry D.Gray, “Rasulullah Is My Doctor” hal: 87 Gema Insani: Depok 2007
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
8/21
8
2. Aktivits Anti-tumor Penelitian in vitro menunjukkan jintan hitam berupaya
menghalangi pembentukan sel-sel tumor. Oleh karena itu ia baik untuk
digunakan untuk membantu menghalang penyakit kanker.
3. Aktivitas Anti-bakteri Penyelidikan atas bahan ini menunjukkan adanya
aktivitas anti-bakteri. Habbatus Sauda berupaya menghambat aktivitas
bakteri seperti E.coli, V.cholera dan spesies Shigella. Ini menunjukkan
jintan hitam baik untuk mereka yang menghidap beberapa jenis penyakit
seperti diare dan masalah-masalah perut yang lain.
4. Anti-radang (anti-inflammation) Jintan hitam mampu mengurangi radang
(bengkak). Oleh itu ia baik untuk penyakit asma (mengurangi radang dalam
paru-paru), eczema , kulit merah dsb) dan arthritis (bengkak sendi)8.
2.3. Pola Penyakit Kulit pada Anak
2.3.1 Definisi
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia, dan merupakan organ yang esensial dan vital serta
cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif,
bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras dan juga bergantung pada lokasi
tubuh (Wasitaatmadja, 2010). Walaupun struktur kulit anak dan dewasa tidak
banyak berbeda, namun kulit anak bukanlah miniatur kulit dewasa. Secara umum
gambaran klinis dan penyebaran penyakit kulit pada anak sedikit berbeda dengan
dewasa. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa keadaan antara lain keadaan kulit anak,
higiene perorangan dan lingkungan, gizi serta aktivitas anak-anak sehari-hari
(Mufida Fauzia, 2012)9.
Berdasarkan CDC102014, kategori pengelompokan umur anak adalah
:Infants (0-1 year of age), Toddlers (1-2 years of age), Toddlers (2-3 years of age),Preschoolers (3-5 years of age), Middle Childhood (6-8 years of age), Middle
Childhood (9-11 years of age), Young Teens (12-14 years of age), Teenagers (15-
17 years of age).
2.3.2 Fungsi kulit
8 http://eprints.ums.ac.id/20207/3/Bab_I.pdf hal: 02, diakses pada tanggal 11 Desember 2015, pukul: 23.00
9 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdf hal: 02, diakses pada tanggal 15 Desember
2015, pukul: 21.0010 Centers for Disease Control and Prevention
http://eprints.ums.ac.id/20207/3/Bab_I.pdfhttp://eprints.ums.ac.id/20207/3/Bab_I.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdfhttp://eprints.ums.ac.id/20207/3/Bab_I.pdf
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
9/21
9
Kulit merupakan lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-
sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan
keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya
ultra violet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap
tekanan dan infeksi dai luar.
Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik
maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti
zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya), gangguan panas
atau dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur,
bakteri atau virus.
Ganguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya bantalan lemak
subkutis, tebalnya lapisan kulit dan serabut penunjang yang berfungsi sebagai
pelindung bagian luar tubuh. Gangguan sinar ultraviolet diatasi oleh sel melanin
yang menyerap sebagian sinar tersebut. Gangguan kimiawi ditanggulangi dengan
adanya lemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar palit kulit yang
mempunyai pH 5,0-6,5. Kulit sebagai organ tubuh yang paling penting
mempunyai fungsi sebagai berikut:
Kulit sebagai filter dan pelindung.
Kulit mempunyai kemampuan untuk memilih bahan-bahan yang penting
bagi tubuh sehingga dapat mencegah bakteri dan zat kimia masuk kedalam
tubuh. Selain itu, kulit dapat melindungi tubuh terhadap benturan fisik,
sinar matahari, panas dan dingin. Kulit menjaga kelembaban dengan mencegah keluarnya cairan dalam
jaringan tubuh. Lapisan kulit bersifat padat dan kencang terutama dari
dalam tubuh. Kulit mempunyai ikatan yang kuat terhadap air. Apabila kulit
mengalami luka atau retak daya ikat terhadap air akan berkurang.
Kulit mengatur suhu tubuh. Kulit membantu dan menjaga suhu tubuh agar
tetap normal dengan cara melepaskan keringat ketika tubuh terasa panas.
Keringat tersebut menguap sehingga tubuh terasa dingin. Demikian pula
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
10/21
10
sebaliknya, bila seseorang merasa kedinginan, pembuluh darah dalam kulit
akan menyempit sehingga tubuh akan tertahan.
Kulit sebagai sistem syaraf yang sensitif kulit terdiri dari sistem syaraf
yang peka terhadap ancaman dari luar, seperti dingin, panas, sentuhan, dan
tekanan. Oleh karena itu, kulit segera memberikan reaksi setelah ada
peringatan awal dari sistem syaraf tersebut (Wirakusumah, 1994).
2.3.3 Struktur Kulit
Kulit terdiri dari tiga lapisan jaringan yang mempunyai fungsi berbeda.
Ketiga lapisan tersebut yaitu: lapisan epidermis, lapisan dermis dan lapisan
hipodermis (subkutan).
a.
Lapisan Epidermis (kutikel)
Lapisan ini terletak paling atas, tahan akan air, tipis dan sebagian besar
terdiri dari sel-sel mati. Lapisan ini terdiri dari lima lapisan sel yaitu:
Lapisan tanduk (stratum korneum) adalah lapisan yang paling luar dan
terdiri dari beberapa sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti dan
protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk).
Lapisan rintangan (stratum lusidum). Terdapat dibawah lapisan tanduk,
merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang
berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak
jelas di telapak tangan dan kaki.
Lapisan butir (stratum granulosum) Merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel
gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya.
Lapisan tajuk (stratum spinosum). Terdiri atas beberapa lapis sel yang
berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses
mitosis.
Lapisan tunas (stratum basale). Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang
tersusun vertikal pada pembatasan demo-epidermal berbasis seperti pagar
(palisade). Lapisan tuna juga termasuk sel-sel yang disebut melanocytes,
yaitu sel-sel yang memproduksi pigmen melanin.
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
11/21
11
b. Lapisan Epidermis
Merupakan lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada
epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastis dan fibrosa dengan elemen-
elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian:
• Pars papilare, yaitu bagian yang menonjol kedalam epidermis, berisi ujung
serabut saraf dan pembuluh darah.
•
Pars retikulare, yaitu bagian bawahnya yang menonjol kearah subkutan,
bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen
elastis dan retikulin.
c. Lapisan Subkutan
Lapisan subkutan adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar,
berisi sel-sel lemak didalamnya. Fungsi dari lapisan hipodermis yaitu membantu
melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik dan mengatur panas tubuh. Jumlah
lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan berlebihan. Jika tubuh
memerlukan energi ekstra maka lapisan ini akan memberikan energi dengan cara
memecah simpanan lemaknya (Wirakusumah, 1994).
2.3.4 Jenis Kulit
Ditinjau dari sudut pandang perawatan, kulit terbagi atas tiga bagian :1. Kulit Normal Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak kusam dan
mengkilat, segar dan elastis dengan minyak dan kelembaban yang cukup.
2. Kulit Berminyak adalah kulit yang mempunyai kadar minyak dipermukaan
kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilap, kotor, kusam, biasanya
pori-pori kulit lebar sehingga kesannya kasar dan lengket.
3. Kulit Kering adalah kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang
kurang ataupun sedikit lepas dan retak, kaku, tidak elastis dan terlihatnya
kerutan (Wasitaatmadja, 1997)11.
2.3.5 Jenis-Jenis Penyakit Kulit
Penyakit Kulit Survei yang dilakukan oleh International Foundation of
Dermatology dirancang untuk memberikan informasi tentang pola masyarakat
dari penyakit kulit di sembilan negara yang berbeda di seluruh dunia - Australia
(Wilayah Northwest, Ethiopia, Indonesia, Mali, Meksiko, Mozambik, Tanzania,
11 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdfhal: 08, diakses pada tanggal 12 Desember2015, pukul: 18.00
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28993/4/Chapter%20II.pdf
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
12/21
12
dan Thailand) dan daerah miskin di lingkungan tropis lainnya dari Meksiko
sampai Madagaskar berikut ini adalah kondisi kulit utama di tingkat masyarakat:
1.
Mikosis Superfisial2. Pioderma
3.
Eksim atau Dermatitis.
4. Penyakit kulit terkait HIV.
5. Penyakit ini dilaporkan terutama di Afrika.
6.
Dermatitis Papular Pruritus AIDS, salah satunya.
7. Anomali Pigmentasi
Tiga masalah yang berbeda yang dikutip : Hipopigmentasi sering
didiagnosis sebagai Ptiriasis alba, bentuk eksim Melasma dan Dermatitis yang
disebabkan oleh zat pemutih kosmetik. (Disease Control Priorities in Developing
Countries, 2006). Dalam studi retrospektif pada penderita anak-anak yang dirawat
di ruangan penyakit kulit RSU Dr. Soetomo Surabaya, periode 2002-2006. Dari
427 penderita anak yang dirawat di IRNA Penyakit Kulit dan Kelamin RSU Dr.
Soetomo Surabaya, terdiri dari 184 penderita perempuan dan 243 penderita laki-
laki. Lima penyakit kulit anak terbanyak adalah: dermatitis, infeksi virus, penyakit
alergi-imunologik, piodermi dan infeksi bakteri. Lama perawatan penderita rawat
inap terbanyak 4-6 hari (Mufida Fauzia, 2012).
2.3.6 Dermatitis
Dermatitis berarti peradangan kulit, tetapi mencakup berbagai penyakit.
Pada kebanyakan orang, tahap awal dermatitis ditandai oleh kulit merah, kering,
dan gatal. Dermatitisyang lebih seriusdapat mengakibatkan sisik berkerak, lecet
maupun dapat berupa vesikel. Klasifikasi Dermatitis :
Dermatitis kontak
biasanya menyebabkan merah atau gatal ruam.
Dermatitis kontak alergi adalah alergi kulit untuk sesuatu yang menyentuh
kulit, bahkan jika hanya sebentar. Penyebab dermatitis kontak alergi meliputi:
parfum, pewarna rambut, logam, karet, formaldehyde (pengawet makanan),
dan produk perawatan kulit.
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
13/21
13
Gambar 2.4 Dermatitis Kontak Alergi12
Dermatitis kontak iritan disebabkan ketika zat keras memperburuk kulit dengan
berulang kali terpapar zat. Misalnya, terlalu sering mencuci dengan detergent
tertentu.
Gambar 2.5 Dermatitis kontak iritasi
Dermatitis numular terdiri dari khas plak merah berbentuk koin yang paling
sering terlihat di kaki, tangan, lengan, dan dada. Hal ini lebih sering terjadi
pada pria dibandingkan pada wanita.
Gambar 2.5 Dermatitis Numularis
Dermatitis atopik atau eksim,menyebabkan kulit gatal, membengkak, dan
kadang-kadang melepuh. Jenis eksim biasanya mengikuti riwayat alergi dalam
keluarga dan sering dikaitkan dengan alergi, asma, dan stres (Stephanie, 2014)
12 Sumber gambar http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdfhal: 04, diakses pada
tanggal: 15 Desember 2015, Pukul 21.30
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdf
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
14/21
14
Gambar 2.6 Dermatitis Atopik
Gejala klinis yaitu kering, kemerahan, kulit gatal menunjukkan beberapa
jenis dermatitis, atau peradangan kulit, yang ada banyak jenis :
• Ruam merah yang terbatas pada daerah kulit yang terkena iritasi
kemungkinan dermatitis kontak.
• Merah, gatal, patch melingkar, bersisik adalah dermatitis nummular,
umum pada orang tua yang memiliki kulit kering atau tingga l di
lingkungan kering.
• Berminyak, sisik kekuningan pada kulit kepala dan alis, belakang telinga,
dan di sekitar hidung menunjukkan dermatitis seboroik; pada bayi itu
disebut cradle cap.
• Gatal yang persisten mungkin menandakan dermatitis atopik (eksim),
(Gardner, 2013)13.
13
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdf hal: 04, diakses pada tanggal: 15 Desember2015, Pukul 21.30
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47673/4/Chapter%20II.pdf
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
15/21
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan waktu penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimia
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung selama 2 hari, dari tanggal 12 Desember-13
Desember 2015
3.2. Bahan
3.2.1 Bahan Uji
Minyak zaitun (Olea europaea) yang di peroleh dari Apotik obat
herbal. Bahan selanjutnya adalah jintan hitam (Nigella Sativa) yang
diperoleh dari halaman rumah dan apotik obat herbal.
3.3. Peralatan
3.3.1 Peralatan Pembuatan Sediaan
Mortir, timbangan, pisau, pipet tetes, gelas ukur, wadah sediaan, dan
sarung tangan.
3.4. Prosedur Kerja
3.4.1 Minyak Habza Murni
Jintan Hitam yang telah dihalus 0,5 gram lalu di campur dengan 1,0
ml minyak zaitun. Masukkan dalam wadah sediaan steril.
3.5. Pembiayaan
3.5.1 Minyak Zaitun dalam botol 60 ml : Rp 40.000
3.5.2 Jintan Hitam (biji kasar) 1 Ons : Rp 5.0003.5.3 Wadah Sediaan 2 Botol 30 ml : Rp 6.000
3.5.4 Print Label Merk Produk : Rp 1.500
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
16/21
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Formula Produk Berbahan Alami
Bahan-bahan yang di pakai dalam pembuatan produk yaitu menggunakan
bahan alami yang sangat mudah di temukan serta sangat mudah di proses secara
manual. Disini kelompok kami lebih mengutamakan pembuatan produk sediaan
berupa campuran minyak zaitun, yang menggunakan bahan dasar utama minyak
zaitun dan jintan hitam. Karena di dalam minyak zaitun dan jinntan hitamm
terdapat kandungan senyawa kimia yang berfungsi sebagai pengobatan kulit.baik
itu alergi, gatal-gatal maupun lainnya. Produk ini tidak memiliki efek samping
apapun, karena semua bahan berasal dari bahan alami, produk ini juga tidak
menggunakan pengawet. Keunggulan produk ini walaupun tanpa bahan pengawet
produk ini tidak akan mengalami perubahan warna dan bau serta produk ini bisa
bertahan dalam jangka selama 1 tahun, jika di simpan di ruang tertutup.
4.2 Efektifitas Pengguna Produk
Berdasarkan uji sampel / uji klinik yang telah di lakukan ke beberapaindividu, produk yang telah kami buat memiliki efek positif yang baik dalam
pengobatan. Produk minyak habza yang kami buat mampu menghilangkan gatal
– gatal, alergi akibat gigitan serangga, bisul serta kulit merah dalam waktu
singkat, produk ini bisa digunakan untuk kalangan anak-anak maupun dewasa,
produk ini juga cocok pada kulit bayi serta mampu mengatasi kulit bayi akibat
iritasi pampers dan menghaluskan kulit bayi.
4.3 Data Hasil Uji Klinis
Sampel penelitian diambil dari data sekunder yang didapatkan dari studi
kasus Penyakit Kulit Santri Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya-Ogan Ilir,
Sumsel. Mengenai pasien binaan klinik unit kesehatan santri tahun 2015-2016.
Jumlah Sampel yang terkumpul adalah 50. Dari 50 sampel tersebut dilakukan
pengolahan data mengenai penyakit pasien.
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
17/21
17
4.3.1 Pola Penyakit Pasien
Hasil Pengolahan data mengenai penyakit pasien binaan klinik unit
kesehatan santri Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya-Ogan Ilir, Sumsel. Ditampilkan
pada tabel 4.3.1
Tabel 4.3.1 Sebaran menurut penyakit pasien
Penyakit Pasien Frekuensi %
Korengan 9 18%
Panu 5 10%
Dematitis Atopik 11 22%
Dematitis Kontak iritasi 7 14%
Bisul 8 16%
Jerawatan 6 12%
Alergi kulit 4 8%
Total 50 100%
Pada Tabel 4.3.1 terlihat bahwa riwayat penyakit terbanyak yang dialami
santri adalah penyakit dematitis atopik sebanyak 22 %.
4.3.2 Hasil Uji Keefektifitas dari Minyak Habza
Hasil pengolahan data mengenai keefektifitas produk Minyak Habza
kepada pasien penderita penyakit kulit di Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya-Ogan Ilir,
Sumsel
Tabel 4.3.2 Data Hasil uji Keefektifitas dari Minyak Habza
Penyakit Pasien Umur pasien Hasil Uji Keefektifitas
Sembuh Belum Sembuh
Korengan 11-17 Thn 15% 3%
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
18/21
18
Panu 15 Thn 7% 3%
Dematitis Atopik 1-17 Thn 21% 1%
Dematitis Kontak Iritasi 11-17 Thn 10% 4%
Bisul 12 Thn 10% 6%
Jerawatan 14-17 Thn 10% 2%
Alergi Kulit 11-17 Thn 8% 0%
Total 81% 19%
Dari hasil uji kefektifitas dari minyak habza, telah diketahui bahwa
minyak habza memiliki kualitas untuk penyembuhkan atau pun meringankan
penyakit kulit yang di derita pasien, khususnya di kalangan santri. Minyak habza
bisa di produksi sebagai media pengobatan herbal.
4.4 Perbandingan dengan Produk Lainnya
Minyak isolasi transformator yang masih umum digunakan di Indonesia
adalah Shell Diala B produksi pertamina yang berasal dari minyak bumi. Pada
penelitian ini digunakan minyak nabati (minyak zaitun, minyak goreng kelapa
sawit, dan percampuran keduanya) untuk diketahui kelayakannya sebagai minyak
untuk transformator. Minyak nabati memiliki kelebihan dibandingkan dengan
minyak bumi yaitu dapat diperbaharui/ terbarukan / renewable, sustainable, tidak
beracun, dapat diurai kembali / biodegradable, dan ramah lingkungan.
Parameter yang diketahui dalam pengujian yaitu besarnya nilai tegangan
tembus (breakdown voltage), pada suhu 28 o C sampai 90 o C dengan kenaikan
setiap 20 o C, titik nyala (flash point), titik tuang (pour point), dan
kekentalan/viskositas (viscosity). Dari hasil pengujian didapat bahwa pada suhu
28 o C minyak zaitun murni merupakan minyak yang paling tinggi tegangan
tembusnya dan layak digunakan sebagai minyak trafo karena memiliki tegangan
tembus sebesar 43 kV, di atas metode uji IEC 156 yaitu ≥ 30 kV/2,5 mm.
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
19/21
19
Pada semua minyak, kenaikan suhu akan menyebabkan kenaikan nilai
tegangan tembus, karena gelembung udara pada minyak akan berkurang. Pada
suhu 90 o C hasil yang paling tinggi tetap dipegang oleh minyak zaitun yaitu
dengan nilai tegangan tembus 52,31 kV. Titik nyala yang paling tinggi pada
minyak goreng kelapa sawit murni sebesar 324 o C, di atas metode uji IEC 296A
(> 140 o C). Titik tuang yang paling rendah pada minyak zaitun murni sebesar -12
o C, di bawah metode uji IEC 296 (≤ -30 o C).
Sementara viskositas dari semua komposisi minyak memiliki nilai yang
hampir sama yaitu sekitar 40 cST, di bawah standar metode uji IEC 296 class 1 (≤
11 cSt)14. Minyak kayu putih merupakan salah satu produk kehutanan yang telah
dikenal luas oleh masyarakat. Minyak atsiri hasil destilasi atau penyulingan daun
kayu putih ( Melaleuca leucadendron Linn.) ini memiliki bau dan khasiat yang
khas, sehingga banyak dipakai sebagai kelengkapan kasih sayang ibu terhadap
anaknya, terutama ketika masih bayi. Minyak kayu putih digosokkan hampir di
seluruh badan untuk memberikan kesegaran dan kehangatan pada si jabang bayi.
Karena penggunaannya yang luas tersebut, mutu minyak kayu putih yang
dijual di pasaran perlu mendapat perhatian. Untuk memenuhi tuntutan mutu
tersebut, lahirlah standar nasional kayu putih yang diusulkan oleh PT. Perhutani
(persero) melalui Pantek 55S Kayu, bukan kayu dan produk kehutanan, yaitu SNI
06-3954-2001. Standar tersebut menetapkan istilah dan definisi, syarat mutu, cara
uji, pengemasan dan penandaan minyak kayu putih yang digunakan sebagai
pedoman pengujian minyak kayu putih yang diproduksi di Indonesia.
Mutu minyak kayu putih diklasifikasikan menjadi dua, yaitu mutu Utama
(U) dan mutu Pertama (P). Keduanya dibedakan oleh kadar cineol, yaitu senyawa
kimia golongan ester turunan terpen alkohol yang terdapat dalam minyak atsiriseperti kayu putih. Minyak kayu putih mutu U mempunyai kadar cineol ≥ 55%,
sedang mutu P kadar cineolnya kurang dari 55%.
Secara umum, kayu putih dikatakan bermutu apabila mempunyai bau khas
minyak kayu putih, memiliki berat jenis yang diukur pada suhu 15 oC sebesar
0,90- 0,93, memiliki indeks bias pada suhu 20oC berkisar antara 1,46 - 1,47 dan
14 Gema Rhomadhona
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=68172 diakses pada tanggal: 20 Desember 2015, pada pukul: 15.16
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=68172http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=68172http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=68172http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=68172
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
20/21
20
putaran optiknya pada suhu 27,5oC sebesar (-4)o - 0o. Indeks bias adalah bilangan
yang menunjukkan perbandingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut
bias cahaya, sedangkan yang dimaksud putaran optik adalah besarnya pemutaran
bidang polarisasi suatu zat.
Disamping itu, minyak kayu putih yang bermutu akan tetap jernih bila
dilakukan uji kelarutan dalam alkohol 80%, yaitu dalam perbandingan 1 : 1, 1 : 2,
dan seterusnya s.d. 1 : 10. Dalam minyak kayu putih tidak diperkenankan adanya
minyak lemak dan minyak pelican. Minyak lemak merupakan minyak yang
berasal dari hewan maupun tumbuhan, seperti lemak sapi dan minyak kelapa,
yang mungkin ditambahkan sebagai bahan pencampur dalam minyak kayu putih.
Demikian juga minyak pelican yang merupakan golongan minyak bumi seperti
minyak tanah (kerosene) dan bensin biasa digunakan sebagai bahan pencampur
minyak kayu putih, sehingga merusak mutu kayu putih tersebut.
Pengujian dilakukan dengan dua cara, yaitu cara uji visual dan cara uji
laboratories. Cara uji visual dilakukan untuk uji bau, sedangkan uji laboratories
dilaksanakan untuk menguji kadar cineol, berat jenis, indeks bias, putaran optik,
uji kelarutan dalam alkohol 80%, kandungan minyak lemak dan kandungan
minyak pelican. Minyak kayu putih merupakan salah satu produk kehutanan
untuk tujuan ekspor yang penerapan standarnya bersifat wajib. Selain minyak
kayu putih, produk kehutanan yang penerapan standarnya diwajibkan oleh
Pemerintah adalah produk kayu lapis dan gambir 15.
15 http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/info_5_1_0604/isi_6.htmdiakses pada tanggal: 22 Desember 2015, pukul: 04.30
http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/info_5_1_0604/isi_6.htmhttp://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/info_5_1_0604/isi_6.htm
-
8/16/2019 Bab i Fisika Dasar Habza Oil
21/21
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan efektifitas pengguna dapat disimpulkan bahwa
produk ini memiliki keunggulan yaitu dalam proses pembuatannya yang sangat
sederhana dan tidak menggunakan bahan yang berbahaya serta aman digunakan
bagi berbagai kalangan dalam jangka waktu tertentu. Produk yang dibuat tidak
mengeluarkan biaya yang banyak dan bahan yang digunakan sangat mudah
ditemukan di lingkungan sekitar. Berdasarkan uji pemakaian / uji klinis produk
yang kami buat dari minyak zaitun dan jintan hitam memiliki keefektifitasan
dalam meringankan peradangan pada kulit, seperti dermatitis atopik pada bayi,
mengecilkan bisul dan jerawat, menghaluskan kulit, serta meringankan bekak
kulit akibat gigitan serangga.