BAB I Enggorgement Fix

11
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah menyusui yang dapat timbul pada masa pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breast engorgement) atau disebut juga bendungan ASI. 1 Pembengkakan payudara merupakan pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna. 2 payudara akan terasa sakit, panas, nyeri pada perabaan, tegang, bengkak yang terjadi pada hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal dihasilkan. 3, 4 Intervensi untuk meringankan gejala pembengkakan payudara sangat dibutuhkan. Apabila tidak ada intervensi yang baik, maka produksi air susu akan terganggu dan proses reabsorbsi dimulai yang berhubungan dengan penyapihan dini. Pembengkakan payudara tersebut dapat berkembang menjadi mastitis, infeksi akut kelenjar susu, dengan hasil klinis seperti peradangan, demam, menggigil, ibu menjadi tidak nyaman, kelelahan, abses payudara sampai dengan septikemia. 2, 5 Tingkat pembengkakan antara 20% sampai dengan 85% dan biasanya terjadi pada hari-hari pertama pasca persalinan. 6 Sebanyak 10% wanita mengalami nyeri berat hingga 14 hari post partum dan seperempat sampai

description

kebidaanan

Transcript of BAB I Enggorgement Fix

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Masalah menyusui yang dapat timbul pada masa pasca persalinan dini

    (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breast engorgement)

    atau disebut juga bendungan ASI.1

    Pembengkakan payudara merupakan

    pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferus atau oleh

    kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna.2 payudara akan

    terasa sakit, panas, nyeri pada perabaan, tegang, bengkak yang terjadi pada hari

    ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal

    dihasilkan.3, 4

    Intervensi untuk meringankan gejala pembengkakan payudara sangat

    dibutuhkan. Apabila tidak ada intervensi yang baik, maka produksi air susu akan

    terganggu dan proses reabsorbsi dimulai yang berhubungan dengan penyapihan

    dini. Pembengkakan payudara tersebut dapat berkembang menjadi mastitis,

    infeksi akut kelenjar susu, dengan hasil klinis seperti peradangan, demam,

    menggigil, ibu menjadi tidak nyaman, kelelahan, abses payudara sampai dengan

    septikemia. 2, 5

    Tingkat pembengkakan antara 20% sampai dengan 85% dan biasanya

    terjadi pada hari-hari pertama pasca persalinan.6

    Sebanyak 10% wanita

    mengalami nyeri berat hingga 14 hari post partum dan seperempat sampai

  • 2

    setengah dari wanita tersebut mengkonsumsi analgesik untuk meredakan nyeri

    payudara.2 Kejadian Pembengkakan payudara 43,4% dari 145 ibu nifas dan

    pembengkakan terjadi 253 kali (48%) lebih tinggi pada primipara.7

    Sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI

    dihasilkan secara normal, payudara menjadi sangat penuh. Hal ini bersifat

    fisiologis. Namun keadaan ini dapat menjadi bendungan ASI. Pada

    pembengkakan payudara terisi penuh ASI. Aliran vena dan limfotik tersumbat,

    aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran ASI dan alveoli

    meningkat. Puting susu teregang menjadi rata, ASI tidak mengalir, ASI

    terbendung, Payudara membesar, membengkak dan sangat nyeri. Payudara

    terlihat mengkilap dan edema dengan daerah eritema difus, dan bayi sulit untuk

    menghisap ASI.8

    Faktor resiko terjadinya pembengkakan payudara terkait dengan terlambat

    mulai menyusui, menyusui jarang dan pendek, bayi menghisap lemah,

    peningkatan mendadak dalam produksi susu, lesi putting. Faktor penentu

    termasuk kesalahan dalam posisi menyusui, memakai bra yang terlalu ketat dan

    ibu nifas yang tidak menyusui bayinya seperti bayi meninggal, ibu dengan HIV

    positif.9,10

    Penanganan pembengkakan payudara secara farmakologis dapat diberikan

    terapi simtomatis untuk mengurangi rasa sakitnya (analgetik) seperti

    paracetamol, ibuprofen. Dapat juga diberikan lynoral tablet 3 kali sehari selama

    2-3 hari untuk membendung sementara produksi ASI.11

    Obat anti inflamasi

  • 3

    Serrapeptase (danzen), agen enzim anti inflamasi 10 mg tiga kali sehari atau

    Bromelain 2500 unit dan tablet yang mengandung enzim protease 20.000 unit.12

    Strategi untuk mengurangi pembengkakan payudara secara non

    farmakologis dapat dilakukan dengan akupuntur, perawatan payudara tradisional

    (kompres panas dikombinasikan dengan pijatan), daun kubis, kompres panas

    dan dingin secara bergantian, kompres dingin, dan terapi ultrasound.5,13

    Perawatan payudara masa nifas dapat membantu memperlancar

    pengeluaran ASI. Perawatan payudara juga dapat dilakukan untuk mencegah

    dan menangani masalah menyusui seperti pembengkakan payudara. Sebelum

    melakukan perawatan payudara dibutuhkan persiapan dan peralatan serta ibu

    harus membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengompresan dan

    pengurutan atau pemijatan setiap tahapnya.14

    Kubis merupakan sayuran ekonomis dan serbaguna yang mudah

    ditemukan. Kubis memberikan nilai gizi yang sangat besar, dan memberikan

    banyak manfaat kesehatan. Bahkan kubis kaya akan fitonutrien dan berbagai

    vitamin seperti vitamin A, C & K. Ini semua adalah antioksidan alami, yang

    membantu mencegah kanker. Selain itu kubis merupakan sumber yang baik dari

    asam amino glutamine dan diyakini untuk mengobati semua jenis peradangan

    salahsatunya radang payudara. Untuk pemakaian luar, daun kubis dapat

    digunakan untuk mengompres bagian tubuh yang memar, membengkak atau

    nyeri sendi.15,16

    Kubis dapat digunakan untuk terapi pembengkakan. Kubis (Brassica

    Oleracea Var.Capitata) diketahui mengandung asam amino metionin yang

  • 4

    berfungsi sebagai antibiotic 17,18

    dan kandungan lain seperti sinigrin (

    Allylisothiocyanate), minyak mustard, magnesium, Oxylate heterosides

    belerang, hal ini dapat membantu memperlebar pembuluh darah kapiler

    sehingga meningkatkan aliran darah untuk keluar masuk dari daerah tersebut,

    sehingga memungkinkan tubuh untuk menyerap kembali cairan yang

    terbendung dalam payudara tersebut. Selain itu daun kubis juga mengeluarkan

    gel dingin yang dapat menyerap panas yang ditandai dari klien merasa lebih

    nyaman dan daun kubis menjadi layu/matang setelah 30 menit penempelan.

    Didalam banyak kasus, ilmu pengetahuan tentang obat bahwa anti oksidan alami

    yang dimiliki oleh daun kubis tidak dapat digandakan di laboratorium sehingga

    ini yang menjadi alasan bahwa gel yang terbuat dari ekstrak daun kubis kurang

    efektif untuk mengobati pembengkakan. 6,19, 20

    Penggunaan daun kubis sebagai penanganan dan pencegahan

    pembengkakan payudara sangat mudah yaitu daun kubis didinginkan ke dalam

    frezzer sekitar 20-30 menit sebelum prosedur. Daun kubis dingin tersebut

    ditempatkan di dalam bra selama 30 menit. Dilakukan dua kali sehari selama

    tiga hari.9,21,22

    . Berdasarkan bukti ilmiah bahwa daun kubis dapat mengurangi

    pembengkakan payudara tanpa efek samping dan dapat meningkatkan durasi

    pemberian ASI.20,23

    Berdasarkan penelitian Cochrane systematic review, Snowden HM. 2007.

    Dari 8 uji coba yang melibatkan 424 wanita dengan tiga studi yang berbeda

    yaitu daun kubis atau ekstrak daun kubis, terapi ultrasound dan penggunaan

    danzen (obat anti inflamasi) diidentifikasi bahwa ketiga studi tersebut secara

  • 5

    efektif dapat memberikan manfaat untuk penanganan pembengkakan

    payudara.22

    Roberts KL dkk membandingkan efektifitas ekstrak daun kubis dengan

    yang dari plasebo dalam pengobatan pembengkakan payudara pada wanita

    menyusui, menyimpulkan bahwa ketidaknyamanan dalam jaringan payudara

    berkurang secara substansial.24

    Penelitian yang dilakukan Arora dkk.2008

    tentang perbadaan daun kubis dengan kompres hangat dan dingin untuk

    pengobatan pembengkakan payudara didapatkan hasil daun kubis dingin serta

    alternatif kompres panas dan dingin keduanya dapat digunakan dalam

    pengobatan pembengkakan payudara.9

    Mangesi L, penelitian Cochrane systematic review. 2010.dari 8 studi yang

    melibatkan 744 wanita. Dengan uji klinis dari perawatan pembengkakan

    payudara yang berbeda yaitu akupunktur (dua studi), daun kubis (dua studi), gel

    packs dingin (satu penelitian), pengobatan farmakologis (dua studi) dan USG

    (satu penelitian). Untuk beberapa intervensi (USG, daun kubis, dan oksitosin)

    tidak ada bukti yang signifikan secara statistik bahwa intervensi dikaitkan

    dengan resolusi lebih cepat dari gejala.25

    Penelitian untuk memantau efek daun kubis pada pembengkakan payudara

    dengan hasil yang meyakinkan dan bertentangan. Sebuah studi tentang khasiat

    daun kubis dapat berkontribusi untuk memberikan bukti dan memperkenalkan

    intervensi ini dalam praktik klinis. Dengan demikian kami melakukan penelitian

    ini.

  • 6

    B. Perumusan Masalah

    Pembengkakan payudara merupakan pembendungan air susu karena

    penyempitan duktus laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak

    dikosongkan dengan sempurna.2 payudara akan terasa sakit, panas, nyeri pada

    perabaan, tegang, bengkak yang terjadi pada hari ketiga sampai hari keenam

    setelah persalinan, ketika ASI secara normal dihasilkan.3, 4

    Apabila tidak ada intervensi yang baik, maka produksi air susu akan

    terganggu dan proses reabsorbsi dimulai yang berhubungan dengan penyapihan

    dini. Pembengkakan payudara tersebut dapat berkembang menjadi mastitis,

    infeksi akut kelenjar susu, dengan hasil klinis seperti peradangan, demam,

    menggigil, ibu menjadi tidak nyaman, kelelahan, abses payudara sampai dengan

    septikemia. 2, 5

    Strategi untuk mengurangi pembengkakan payudara secara non

    farmakologis dapat dilakukan dengan akupuntur, perawatan payudara tradisional

    (kompres panas dikombinasikan dengan pijatan), daun kubis, kompres panas

    dan dingin secara bergantian, kompres dingin, dan terapi ultrasound.5,13

    Kubis dapat digunakan untuk terapi pembengkakan. Kubis (Brassica

    Oleracea Var.Capitata) diketahui mengandung asam amino metionin yang

    berfungsi sebagai antibiotic17,18

    dan kandungan lain seperti sinigrin (

    Allylisothiocyanate), minyak mustard, magnesium, Oxylate heterosides

    belerang, hal ini dapat membantu memperlebar pembuluh darah kapiler

    sehingga meningkatkan aliran darah untuk keluar masuk dari daerah tersebut,

    sehingga memungkinkan tubuh untuk menyerap kembali cairan yang

  • 7

    terbendung dalam payudara tersebut. Selain itu daun kubis juga mengeluarkan

    gel dingin yang dapat menyerap panas yang ditandai dari klien merasa lebih

    nyaman dan daun kubis menjadi layu/matang setelah 30 menit penempelan.

    Didalam banyak kasus, ilmu pengetahuan tentang obat bahwa anti oksidan alami

    yang dimiliki oleh daun kubis tidak dapat digandakan di laboratorium sehingga

    ini yang menjadi alasan bahwa gel yang terbuat dari ekstrak daun kubis kurang

    efektif untuk mengobati pembengkakan. 6,19, 20

    Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya

    keefektifan daun kubis dalam penanganan pembengkakan payudara.

    Berdasarkan hal tersebut maka pertanyaan penelitiannya adalah Apakah ada

    perbedaan efektifitas daun kubis dingin (Brassica Oleracea Var. Capitata)

    dengan perawatan payudara dalam mengurangi pembengkakan payudara (Breast

    Engorgement) di Kabupaten Pekalongan?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Untuk mengetahui Perbedaan Efektifitas Daun Kubis Dingin (Brassica

    Oleracea Var.Capitata) Dengan Perawatan Payudara Dalam Mengurangi

    Pembengkakan Payudara (Breast Engorgement) Di Kabupaten Pekalongan

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk mendeskripsikan skala pembengkakan payudara sebelum

    diberikan daun kubis Dingin (Brassica Oleracea Var. Capitata)

  • 8

    b. Untuk mendeskripsikan skala pembengkakan payudara setelah

    diberikan daun kubis Dingin (Brassica Oleracea Var. Capitata)

    c. Untuk mendeskripsikan skala pembengkakan payudara sebelum

    diberikan perawatan payudara

    d. Untuk mendeskripsikan skala pembengkakan payudara setelah diberikan

    perawatan payudara

    e. Untuk membuktikan perbedaan skala pembengkakan payudara sebelum

    dan sesudah diberikan daun kubis dingin (Brassica Oleracea Var.

    Capitata)

    f. Untuk membuktikan perbedaan skala pembengkakan payudara sebelum

    dan sesudah diberikan perawatan payudara

    g. Untuk menganalisa Perbedaan Efektifitas Daun Kubis Dingin (Brassica

    Oleracea Var.Capitata) Dengan Perawatan Payudara dalam

    Mengurangi Pembengkakan Payudara (Breast Engorgement) Di

    Kabupaten Pekalongan

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat petugas kesehatan khususnya bidan

    Memberikan informasi tentang perbedaan efektifitas daun kubis dingin

    (Brassica Oleracea Var.Capitata) dengan perawatan payudara dalam

    mengurangi pembengkakan payudara sebagai bahan pemikiran untuk

    menentukan penggunaan penanganan non farmakologis pembengkakan

    payudara

  • 9

    2. Manfaat pengembangan ilmu kebidanan

    Hasil penelitian dapat bermanfaat untuk mengembangkan ilmu kebidanan

    khususnya dalam penanganan pembengkakan payudara secara non

    farmakologis yaitu daun kubis dingin (Brassica Oleracea Var. Capitata)

    dengan perawatan payudara. Selain itu dapat menjadi landasan untuk

    mengaplikasikan tugas secara mandiri berdasarkan evidence based terutama

    dalam penatalaksanaan pembengkakan payudara.

    E. Ruang Lingkup

    1. Ruang lingkup waktu

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2014

    2. Ruang lingkup tempat

    Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pekalongan

    3. Ruang lingkup materi

    Penggunaan daun kubis dingin (Brassica Oleracea Var. Capitata) dengan

    perawatan payudara dalam mengurangi pembengkakan payudara (Breast

    Engorgement)

  • 10

    F. Keaslian Penelitian

    Tabel 1.1 keaslian penelitian

    Peneliti

    (lokasi)

    Judul Metode Hasil

    Arora S dkk

    (2008)9

    (new delhi)

    Cabbage leaves

    vs hot and cold

    compresses in

    the treatment

    of breastengorge

    ment.

    studi kuasi -

    eksperimental , dengan

    menggunakan time series

    , desain kelompok

    kontrol nonequivalent =

    60 subyek

    Daun kubis dingin serta

    alternatif kompres panas

    dan dingin keduanya dapat

    digunakan dalam

    pengobatan pembengkakan

    payudara . Kompres panas

    dan dingin lebih efektif

    daripada daun kubis dingin

    menghilangkan rasa sakit

    akibat pembengkakan

    payudara

    Niccodem

    VC

    dkk(1993)21

    Do cabbage

    leaves

    prevent breast e

    ngorgement? A

    randomized,

    controlled study

    studi kuasi -

    eksperimental A

    randomized, controlled

    study = 120 wanita

    menyusui 72 jam

    postpartum, secara acak

    perempuan yang menerima

    aplikasi daun kubis yang

    lebih mungkin menyusui

    secara eksklusif, 76 dan 58

    persen (35/46 vs 29/50, P =

    0,09) dan durasi rata-rata

    mereka ASI eksklusif lebih

    lama (36 vs 30 hari, P =

    0,04).

    Chiu JY

    dkk (2010)

    (Taiwan)26

    Effects of Gua-

    Sha therapy

    on breast engor

    gement: a

    randomized

    controlled trial.

    uji coba terkontrol secara

    acak dilakukan terhadap

    54 wanita postpartum di

    Tingkat III medis rumah

    sakit pendidikan

    tidak ada perbedaan

    statistik antara kedua

    kelompok pada awal. Suhu

    tubuh, suhu payudara,

    pembengkakan payudara,

    tingkat nyeri, dan tingkat

    tidak menyenangkan secara

    statistik berbeda antara

    kedua kelompok pada 5

    dan 30 menit setelah

    intervensi ( p < .001 )

  • 11

    Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah pada variabel terikatnya

    yaitu penanganan pembengkakan payudara dan populasinya yaitu ibu nifas

    Perbedaan penelitian ini pada variabel bebas : daun kubis dengan kelompok

    kontrol kompres panas dingin (1), tehnik gua sha/akupuntur (3), pada desain

    penelitiannya randomized control trial (1,2,3), systematic review (4&5).

    Peneliti

    (lokasi)

    Judul Metode Hasil

    Mangesi L

    dkk (2010) 25

    (South

    Africa)

    Treatments for

    breast

    engorgement

    during lactation.

    Cochrane database Syst

    Rev delapan studi dengan

    744 perempuan . Ujian

    memeriksa berbagai

    perawatan yang berbeda

    untuk kendurnya

    payudara : akupunktur

    (dua studi), daun kubis

    (dua studi), gel packs

    dingin (satu penelitian),

    pengobatan farmakologis

    (dua studi) dan USG

    (satu penelitian)

    tidak ada bukti yang

    signifikan secara statistik

    bahwa intervensi dikaitkan

    dengan resolusi lebih cepat

    dari gejala , dalam studi ini

    wanita cenderung memiliki

    perbaikan dalam nyeri dan

    gejala lain.

    Snowden

    HM dkk

    (2007)22

    WITHDRAWN:

    Treatments for

    breast

    engorgement

    during lactation

    Cochrane database Syst

    Rev Delapan uji coba ,

    yang melibatkan 424

    wanita , dilibatkan. Tiga

    studi yang berbeda telah

    diidentifikasi yang

    digunakan daun kol atau

    kubis ekstrak daun ;

    Pengobatan USG dan

    plasebo sama-sama efektif.

    Penggunaan Danzen (agen

    anti - inflamasi) secara

    signifikan meningkatkan

    total gejala pembengkakan

    jika dibandingkan dengan

    plasebo (rasio odds (OR)

    3,6, 95 % confidence

    interval (CI) 1,3-10,3 )

    seperti yang dilakukan

    bromelain / tripsin

    kompleks ( OR 8.02 , 95 %

    CI