Bab i Bq 3-4 Audit

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus membuat laporan keuangan tiap tahunnya. untuk memenuhi 2 syarat laporan keuangan yaitu relevan dan realitbitas maka laporan keuangan harus diperiksa oleh auditor. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan para pemakai laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan dan membuktikan bahwa laporan keuangan tersebut dapat benar adanya dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam melakukan audit sebuah laporan keuangan perusahaan, seorang auditor harus mempertimbangkan tingkat risiko audit dan materialitas. Dalam PSA no. 25 dijelaskan bahwa risiko audit dan materialitas mempengaruhi penerapan standar auditing, khususnya standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan, serta tercermin dalam laporan auditor bentuk baku. Risiko audit dan materialitas, bersama dengan hal-hal lain, perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit serta dalam mengevaluasi hasil prosedur tersebut. Adanya risiko audit diakui dengan pernyataan dalam penjelasan tentang tanggung jawab dan fungsi auditor independen yang berbunyi sebagai berikut: "Karena sifat bukti audit dan karakteristik 1

description

audit

Transcript of Bab i Bq 3-4 Audit

Page 1: Bab i Bq 3-4 Audit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan harus membuat laporan keuangan tiap tahunnya. untuk

memenuhi 2 syarat laporan keuangan yaitu relevan dan realitbitas maka laporan

keuangan harus diperiksa oleh auditor. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan

kepercayaan para pemakai laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan

dan membuktikan bahwa laporan keuangan tersebut dapat benar adanya dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Dalam melakukan audit sebuah laporan keuangan perusahaan, seorang

auditor harus mempertimbangkan tingkat risiko audit dan materialitas. Dalam

PSA no. 25 dijelaskan bahwa risiko audit dan materialitas mempengaruhi

penerapan standar auditing, khususnya standar pekerjaan lapangan dan standar

pelaporan, serta tercermin dalam laporan auditor bentuk baku. Risiko audit dan

materialitas, bersama dengan hal-hal lain, perlu dipertimbangkan dalam menentukan

sifat, saat, dan lingkup prosedur audit serta dalam mengevaluasi hasil prosedur

tersebut. Adanya risiko audit diakui dengan pernyataan dalam penjelasan tentang

tanggung jawab dan fungsi auditor independen yang berbunyi sebagai berikut:

"Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh

keyakinan memadai, bukan mutlak, bahwa salah saji material terdeteksi”.

Materialitas mendasari penerapan standar auditing, terutama yang

berkaitan dengan penerapan standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan,

serta tercermin dalam laporan auditor bentuk baku. Materialitas dan risiko sangat

fundamental bagi perencanaan audit dan perancangan pendekatan audit. Risiko

audit dan materialitas , bersama dengan hal-hal lain, perlu dipertimbangkan dalam

menentukan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit serta dalam mengevaluasi hasil

prosedur.

1

Page 2: Bab i Bq 3-4 Audit

2

Penerapan materialitas dan risiko audit ini diperlukan auditor untuk (1)

mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material, (2) menentukan sifat,

saat, dan luas prosedur audit selanjutnya dan, (3) mengevaluasi dampak salah saji

yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan dan dalam

merumuskan opini dalam laporan auditor.