BAB I rev1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/94352/potongan/S1-2015... · berhasil mencatatkan...

29
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan. Mengingat perkembangan teknologi yang makin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Menurut Kotler dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produkyang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumenyang selalu berkembang dan berubah-ubah. 1 Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar. 2 Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam menarik minat masyarakat untuk membeli produk perusahaan yaitu melalui iklan. Iklan dapat disebut sebagai bagian ujung tombak pemasaran. Iklan merupakan media yang sangat tepat untuk memasarkan suatu produk, apalagi media untuk beriklan 1 Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium Jilid Pertama. Jakarta: Prenhallindo, hlm. 34. 2 Dewi Urip Wahyuni. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Volume 10. Nomer 1. Maret 2008, hlm. 30.

Transcript of BAB I rev1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/94352/potongan/S1-2015... · berhasil mencatatkan...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam

persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis

semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target

volume penjualan. Mengingat perkembangan teknologi yang makin dinamis,

manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

bersaing. Menurut Kotler dalam meningkatkan persaingan masing-masing

perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan

menampilkan produkyang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumenyang

selalu berkembang dan berubah-ubah.1

Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya

kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif

terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak

orang selain harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Saat ini banyak

sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain,

memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi

perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang

untuk menguasai pangsa pasar.2

Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam menarik minat

masyarakat untuk membeli produk perusahaan yaitu melalui iklan. Iklan dapat

disebut sebagai bagian ujung tombak pemasaran. Iklan merupakan media yang

sangat tepat untuk memasarkan suatu produk, apalagi media untuk beriklan

                                                       1 Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium Jilid Pertama. Jakarta:

Prenhallindo, hlm. 34. 2 Dewi Urip Wahyuni. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Volume 10. Nomer 1. Maret 2008, hlm. 30.

2  

sangat banyak dan dapat dijumpai dimana-mana.3 Setiap perusahaan yang

mengeluarkan biaya untuk memasarkan iklannya tentu menginginkan

keuntungan yang sesuai dengan apa yang mereka keluarkan, dan tujuan dari

setiap perusahaan memasarkan produknya adalah sama, yaitu penjualan

dimasa mendatang. Untuk mencapai tujuannya tersebut maka setiap pengguna

jasa iklan televisi agar tertarik melihat iklan yang ditampilkan, agar pesan

yang ingin di sampaikan produsen dapat diterima dengan baik oleh pemirsa

televisi.Setelah pemirsa televisi merasa tertarik dengan iklannya diharapkan

pemirsa tersebut tertarik dengan produk yang ditawarkan dalam iklan dan

terdorong untuk memiliki produk tersebut yang akhirnya berharap mereka

membuat keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan.4

Beragam kreativitas yang diciptakan oleh sebuah iklan, dapat

mempengaruhi persepsi dan menjadi referensi konsumen dalam berbagai

merek produk yang beredar di pasar, salah satunya produk kendaraan

bermotor roda dua. Pada saat ini kendaraan roda dua banyak jenis dan

macamnya dari berbagai perusahaan, salah satunya adalah sepeda motor jenis

matik. Sepeda motor jenis matik adalah sepeda motor yang tidak perlu

menggunakan perpindahan transmisi gigi mesin, hanya tinggal menarik gas

saja dengan rem ada di bagian stang tangan kanan maupun kiri. Sepeda motor

jenis matik pada saat ini banyak digemari oleh kalangan remaja dan kalangan

dewasa terutama kaum perempuan. Hal tersebut dikarenakan kendaraan motor

matik memiliki kemudahan dalam cara pengendaraannya dan bodi atau

kendaraan motornya yang lebih simpel dibandingkan motor yang masih

menggunakan transmisi manual. Motor matik memang dirancang untuk

digunakan oleh wanita dengan kemudahan tanpa perlu untuk memindah gigi,

tinggal menarik gas motor langsung bisa dijalankan. Untuk saat sekarang ini

                                                       3 Wibowo, Setyo Ferry., dan Maya Puspita Kariman. Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap

Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei pada Pengunjung Mega Bekasi Hypermall). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Volume 2. Nomor 2. Tahun 2012, hlm. 2

4 Ibid., hlm.2.

3  

telah banyak pilihan motor matik yang bisa digunakan oleh wanita, beberapa

produsen sepeda motor telah banyak yang memproduksi motor matik.5

Untuk mengiklankan sebuah produk baru ataupun produk lama tentunya

harus memikirkan strategi yang inovatif dan kreatif, agar bisa dikenal dan

diterima oleh konsumen. Menurut Soemanegara, komunikasi pemasaran

memegang peranan penting dalam proses memasarkan suatu produk, karena di

dalam komunikasi pemasaran terdapat masalah yang berkaitan erat dengan

strategi serta aplikasi yang akan dilakukan oleh biro iklan yang bertanggung

jawab dalam mengkampanyekan suatu produk.6 Salah satu bentuk komunikasi

pemasaran yang biasa digunakan dalam memasarkan produk adalah dengan

menggunakan brand ambassador yang tepat dan sesuai dengan target market

produk yang ingin dituju. Dalam penunjukan brand ambassador itu sendiri

yang nantinya akan berperan dalam memposisikan suatu produk. Brand

ambassador sendiri biasanya diwakili oleh sosok selebriti yang menjadi

panutan dan idola dari masyarakat luas, karena penggunaan selebriti kerap

merepresentasikan produk secara keseluruhan.

Brand ambassador adalah seseorang yang dipercaya untuk mewakili

produk tertentu. Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan

untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan produk,

pemilihan brand ambassador biasanya seorang selebriti yang terkenal.7 Posisi

dari brand ambassador sendiri dari suatu produk tidak hanya sebagai talent

iklan saja, akan tetapi ikut berperan aktif dalam seluruh kegiatan kampanye

produk tersebut. Tujuan utama dari brand ambassador adalah untuk

menginformasikan konsumen tentang produk yang dia bintangi. Oleh karena

itu, biasanya penunjukan brand ambassador melalui tahap pertimbangan baik

dari segi perilaku, ataupun prestasi dan reputasi yang dimiliki.

                                                       5 http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2013/02/27/cara-mudah-mengendarai-motor-matik-dengan-benar-537643.html 6 Dermawan Soemanegara. 2006. Marketing Communication: Taktik dan Strategi. Jakarta:

Gramedia, hlm. 5. 7 Frans Royan. 2004. Marketing Selebrities. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, hlm. 7.  

4  

Dikarenakan motor matik merupakan motor yang diperuntukkan bagi

perempuan maka banyak perusahaan motor yang mengiklankan sepeda motor

tersebut dengan brand ambassador yang juga perempuan. Seperti halnya

Agnes Monica dan Bunga Citra Lestari untuk iklan sepeda motor matik merek

Vario dari Honda, Girl Band Cherrybelle untuk iklan sepeda motor matik

merek Beat dari Honda. Penjualan sepeda motor tersebut meningkat setelah

adanya iklan yang menggunakan brand ambassador tersebut. Honda BeAT

berhasil mencatatkan diri sebagai yang terlaris dengan catatan penjualan

mencapai 1.183.050 unit. Terlaris kedua masih direbut Honda dengan Vario

Techno 125 PGM-FI yang tercatat 681.940 unit. Ketiga, Yamaha Mio J Teen

402.799 unit, dibuntuti SupraX125 322.345 unit, dan V-Ixion dengan 320.444

unit.8

Melalui iklan yang menarik dan adanya persepsi masyarakat yang baik

terhadap brand ambassador maka dapat mempengaruhi minat beli dari

masyarakat yang beriujung pada keputusan pembelian sebuah produk. Pada

dasarnya keputusan pembelian ialah suatu tindakan atau perilaku konsumen

jadi atau tidaknya melakukan suatu pembelian atau transaksi, banyak tidaknya

jumlah konsumen dalam mengambil keputusan menjadi salah satu penentu

tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong

mengemukakan bahwa: “keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan

dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk”.9 Menurut

Kotler dan Armstrong proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari

lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian

alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dengan

demikian keputusan pembelian dapat menjadi ukuran tercapai atau tidaknya

tujuan suatu perusahaan.10

Dalam penelitian ini maka penulis melakukan penelitian mengenai

pengaruh penggunaan brand ambassador perempuan dalam iklan terhadap

                                                       8 http://autoblogindonesia.wordpress.com/tag/data-aisi-2012/ 9 Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2004. Principles of Marketing. Tenth Edition. New Jersey:

Pearson Prentice Hall, hlm. 227. 10 Ibid., hlm. 224.  

5  

keputusan pembelian motor matik di kalangan mahasiswa remaja di

Yogyakarta. Banyak faktor ataupun alasan yang akhirnya mahasiswa

memutuskan untuk melakukan keputusan pembelian sepeda motor matik

tersebut salah satunya berupa brand ambassador.

Brand ambassador perempuan yang dipilih pada penelitian ini adalah

Agnes Monica dalam iklan motor matik Honda dengan jenis Vario Techno

125 PGM-FI. Agnes Monica merupakan penyanyi yang sudah merambah ke

panggung international, selain bernyanyi Agnes Monica juga seorang pemain

sinetron, akan tetapi pada saat ini lebih fokus di bidang tarik suara. Agnes

Monica sara dengan talenta muda tetapi sudah sangat profesional di dunianya.

Tidak salah lagi jika Honda pun memilihnya secara konsisten menjadi

model iklan untuk produk sepeda motor injeksi Honda yaitu Honda Vario

Techno 125 PGM-FI yang merupakan produk terbaru Honda dengan sistem

bahan bakar injeksi dan sudah membuktikan ketangguhannya kepada

masyarakat Indonesia melalui turing skutik Jawa - Bali "Ultimate Journey

Jawa - Bali" dengan jarak tempuh sejauh 1.398 km.11 Agnes Monica sudah

membintangi iklan Honda untuk varian skutik Honda Vario. Ketenaran Honda

dan Agnes Monica pun sangat lekat di hati masyarakat Indonesia, terutama

pecinta motor Honda. Pemilihan model iklan untuk produk merupakan strategi

yang utama dalam mempromosikan produknya agar lebih cepat dikenal oleh

masyarakat luas.

Masyarakat pengagum dari sosok Agnes Monica sangat banyak, terutama

di kalangan remaja, kehidupannya yang dinamis dan banyak memperoleh

prestasi tersebut yang pada akhirnya menjadikan Agnes Monica terpilih

menjadi brand ambassador dari Honda untuk jenis Vario matik. Pemilihan

tersebut sesuai dengan kepribadian dari Agnes Monica dimana Vario matik

ditujukan untuk masyarakat yang dinamis dan mempunyai keunggulan

daripada sesama varian motor matik yang sejenis, yaitu diantaranya adalah irit

bahan bakar.

                                                       11 http://upakarti.com/blog/agnes-monica-model-sepeda-motor-injeksi-irit-harga-terbaik-cuma-honda/

6  

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah diuraikan diatas,

maka ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh

penggunaan brand ambassador perempuan Agnes Monica dalam iklan Honda

Vario Techno 125 PGM-FI terhadap keputusan pembelian motor matik di

kalangan remaja di Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan

brand ambassador perempuan Agnes Monica dalam iklan Honda Vario

Techno 125 PGM-FI terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan

remaja di Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah

khasanah ilmu pengetahuan khususnya di dalam bidang komunikasi dan

dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya mengenai

tema yang sama.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan

otomotif yang memproduksi motor matik dalam hal pemilihan brand

ambassador dalam memasarkan produknya agar banyak diminati oleh

masyarakat.

E. Kerangka Teori

1. Consumer Behaviour

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa.12

Peter dan Olson menjelaskan bahwa perilaku konsumen sebagai

                                                       12 Nugroho Setiadi. 2000. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana, hlm. 21.

7  

interaksi dinamis antara pengaruh pikiran, perilaku dan kejadian sekitar

di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.13

Definisi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller adalah studi

bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,

menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman

untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.14 Berdasarkan

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen akan

berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan yang dipikirkan, dirasakan

dan yang dilakukan oleh konsumen.

Menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W. Miniart

dalam consumer behaviour terdapat tiga faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen yaitu :15

a. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan

situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami

pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu

dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup

dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan

mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.

b. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan

keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan

demografi. Perbedaan individu merupakan faktor internal

(interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku.

Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku

konsumen dalam proses keputusannya.

c. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,

perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah

minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut

                                                       13J. Paul Peter dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi

Pemasaran Jilid I. Edisi Keemoat. Jakarta: Erlangga, hlm. 23. 14 Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran (Edisi Ketigabelas).

Jakarta: PT. Indeks, hlm. 214.  15 James F Engel, Roger D Blackwell-Paul W. Miniart. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta:

Binarupa, hlm. 27.

8  

mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan

pembelian.

2. Brand Ambassador dalam Iklan Otomotif

Brand ambassador adalah seorang pribadi yang dikenal

masyarakat, karena prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam

menyampaikan pesan iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian

sehingga mempengaruhi konsumen sasaran.16 Brand ambassador biasanya

adalah orang-orang yang telah banyak dikenal publik, misalnya penyanyi,

aktris, atlet dan lain sebagainya. Brand ambassador ini kemudian dapat

menjadi semacam penjembatan antara konsumen dan suara perusahaan,

karena konsumen tentunya lebih percaya pada suara konsumen

dibandingkan dengan suara perusahaan.

Selain terkenal, kredibel, dapat dipercaya, dan menarik perhatian,

orang yang dipilih sebagai brand ambassador harus seorang yang

dikagumi dan dihormati, serta cocok dengan target audience.

Agar dapat menjadi brand ambassador yang bermanfaat bagi

produk yang diiklankan, ada beberapa faktor penting yang perlu

diperhatikan. Brand ambassador sebaiknya diseleksi dalam arti

karakteristik pribadi haruslah diluruskan dengan efek komunikasi yang

ingin ditimbulkan atau dimunculkan dalam kampanye. Model yang dapat

dipergunakan untuk meluruskan karakteristik brand ambassador dengan

komunikasi yang objektif adalah VisCAP model. VisCAP model terdiri

atas empat hal utama dari karakteristik brand ambassador yaitu:

a. Visibility (kemungkinan dilihat)

Karakteristik visibility dari seorang brand ambassador mengarah

pada seberapa terkenalnya atau dikenal dari masyarakat umum.

Idealnya adalah perhatian pada brand ambassador terkenal akan lebih

tercurahkan pada merek.

                                                       16 Terence Shimp. 2003. Periklanan Promosi, Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jilid I Edisi

Kelima. Jakarta: Erlangga, hlm. 45. 

9  

b. Credibilty (kredibilitas)

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-

sifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal: (1)

Kredibilitas adalah persepsi komunikan. Jadi tidak inhern dalam diri

komunikator, (2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator,

yang selanjutnya akan disebutkan sebagai komponen-komponen

kredibilitas.17 Dalam proses persepsi, banyak rangsangan yang sampai

melalui panca indera, namun tidak semua rangsangan tersebut

mempunyai daya tarik yang sama. Masing-masing individu akan

mempersepsikan segala sesuatu dengan cara yang berbeda berdasarkan

latar belakang, pengalaman, budaya dan suasana psikologisnya.18

Konsep kredibilitas dan brand ambassador telah lama dikenal

sebagai elemen penting dalam menentukan efektifitas seorang brand

ambassador. Istilah kredibilitas dari brand ambassador menunjuk pada

luasnya brand ambassador dipandang memiliki keahlian dan

kepercayaan. Dengan demikian semakin besar keahlian dan

kepercayaan yang dimiliki, pengamat akan memandang nara sumber

yang berkredibilitas.

c. Attraction (Daya Tarik)

Daya tarik brand ambassador terdiri dari dua karakteristik yaitu

kepesonaan (likability) dan kesamaan (similiarity).

1) Kepesonaan(likability)

Kepesonaan adalah daya tarik penampilan fisik dan kepribadian.

Kesukaan merupakan yang paling relevan untuk merubah sikap pada

merek.Hak ini karena kesukaan pada brand ambassador membantu

sebagai pemacu positif.

                                                       17 Jalaludin Rakhmat. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 257. 18 Dedy Mulyana. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm.

175.

10  

2) Kesamaan

Komponen lain dari daya tarik adalah kesamaan. Target penonton

haruslah menyamakan dengan gambaran emosional dalam iklan dan

hal ini ditambah dengan memperlihatkan seseorang diiklankan yang

memiliki gaya serupa dengan anggota target penonton. Simond

menerangkan komunikator yang dipersepsikan memiliki kesamaan

dengan komunikasi cenderung berkomunikasi lebih efektif. Hal ini

disebabkan oleh:

a) Kesamaan mempermudah proses penyandian balik (decoding)

yakni proses menerjemahkan lambang-lambang yang diterima

menjadi gagasan-gagasan.

b) Kesamaan membantu membangun premis yang sama.

c) Kesamaan menyebabkan komunikan tertarik pada komunikator.

d) Kesamaan menumbuhkan rasa hormat dan percaya pada

komunikan.

d. Power (Kekuasaan)

Kekuasaan dapat meningkatkan intensitas pembelian barang walau

tidak berubah sikap, dengan muncul untuk memerintahkan target untuk

bertindak. Selebritis yang menjadi brand ambassador harus memiliki

kemampuan dalam menarik konsumen agar menggunakan produk.

Brand ambassador selain harus terkenal dan menarik juga harus berada

di level pemujaan oleh audience. Pada tingkat ini pemujaan yang tinggi

tersebut dengan sendirinya akan menimbulkan dorongan yang kuat

pada target audience untuk membeli.

Pada saat ini fenomena penggunaan brand ambassador perempuan

telah merambah ke dalam dunia otomotif. Baik secara individual

ataupun secara grup, para perempuan tersebut diminta untuk menjadi

bintang iklan dari kendaraan bermotor. Bintang iklan secara individual

ada Daniel Mananta. Bunga Citra Lestari, Agnes Monica, Mulan

Jameela dan secara grup ada Cerrybell, JKT48, Band Noah dan lain

sebagainya. Pemilihan bintang iklan tersebut dianggap mampu untuk

11  

merepresentasikan dari kendaraan bermotor yang ditawarkan. Bahkan

ada yang menggunakan bintang iklan dunia seperti Rossi untuk

mengiklankan produknya.

Bintang iklan perempuan yang cantik dan memilik prestasi yang

baik menjadi daya tarik sendiri bagi perusahaan otomotif untuk

menjadikannya brand ambassador dari produknya. Oleh karena itu

pada saat ini banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menjadikan

bintang iklan perempuan yang banyak disukai masyarakat menjadi

brand ambassador.

3. Keputusan Pembelian

Pada dasarnya keputusan pembelian ialah suatu tindakan atau

perilaku konsumen jadi atau tidaknya melakukan suatu pembelian atau

transaksi, banyak tidaknya jumlah konsumen dalam mengambil keputusan

menjadi salah satu penentu tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan.

Menurut Kotler dan Armstrong mengemukakan bahwa: “keputusan

pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual

melakukan pembelian produk”.19 Menurut Kotler dan Armstrong proses

pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan

kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku setelah pembelian.20 Dengan demikian keputusan

pembelian dapat menjadi ukuran tercapai atau tidaknya tujuan suatu

perusahaan.

Tahap-tahap pengambilan keputusan menurut Kotler dan

Armstrong adalah sebagai berikut:21

1) Pengenalan kebutuhan (need recognition)

Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama proses keputusan

pembelian dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan.

                                                       19 Kotler dan Armstrong, op.cit., hlm. 227. 20 Ibid., hlm. 224. 21 Ibid., hlm. 224.

12  

Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan

sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh

stimulan internal ketika salah satu kebutuhan normal, lapar, haus, naik

ke tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Selain itu

pula kebutuhan juga dipicu oleh rangsangan eksternal.

2) Pencarian informasi

Pencarian informasi merupakan tahap proses pengambilan keputusan

pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan,

konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula

mencari informasi secara aktif. Konsumen dapat memperoleh informasi

dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi:

a) Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja)

b) Sumber komersial (iklan, penjualan, pengecer, bungkus, situs Web,

dll)

c) Sumber publik (media masa, organisasi pemberi peringkat)

d) Sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti,

menggunakan produk)

3) Pengevaluasian alternatif

Pengevaluasian alternatif merupakan tahap proses keputusan

pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk

mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan.

Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian

tergantung pada konsumen individual dan situas pembelian tertentu.

13  

Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat

dan pikiran yang logis. Dalam waktu yang lain, konsumen bersangkutan

mengerjakan sedikit atau tidak mengerjakan evaluasi sama sekali;

melainkan mereka membeli secara impulsif atau bergantung pada

intuisi.

4) Menentukan pembelian

Menentukan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana

konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Secara umum,

keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling

disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan

pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang

lain, karena konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian

berdasar pada pendapat yang diharapkan. Faktor kedua adalah faktor

situasi yang tak terduga, karena keadaan tak terduga dapat mengubah

kecenderungan pembelian.

Dalam keputusan membeli konsumen seringkali ada lebih dari dua

pihak yang terlibat dalam proses pembelian. Umumnya ada lima peran

yang dapat dilakukan seorang konsumen. Adakalanya kelima peran ini

dipegang oleh satu orang, namun sering kali pula peranan tersebut

dilakukan oleh beberapa orang. Menurut Kotler kelima peranan tersebut

meliputi :22

                                                       22 Philip Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implikasi dan Kontrol. Jilid

I. Jakarta: PT Prenhallindo, hlm. 159.  

14  

a) Pemrakarsa (Initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari

adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan

mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

b) Pemberi Pengaruh (Influencer), yaitu orang yang pandangan,

nasihat atau pendapatannya mempengaruhi keputusan pembelian.

c) Pengambilan Keputusan ( Decider), yaitu orang yang mengambil

keputusan pembelian.

d) Pembeli (Buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian.

e) Pemakai (User), yaitu orang yang mengkonsumsi atau

menggunakan barang atau jasa yang dibeli.

5) Perilaku setelah pembelian

Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan

pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian

berdasarkan pada kepuasan atau ketidak puasan mereka. Menurut

Kotler dan Armstrong yang menentukan puas tidak puasnya pembelian

terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk

yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka

konsumen kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen

terpuaskan; jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat

senang.23

Tahap-tahap pengambilan keputusan di atas dapat digambarkan

sebagai berikut:

                                                       23 Ibid., hlm. 228.

15  

Gambar 1.1. Proses Keputusan Pembelian

Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan

pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian

berdasarkan pada kepuasan atau ketidak puasan mereka. Menurut Kotler

dan Armstrong yang menentukan puas tidak puasnya pembelian terletak

pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang

dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen

kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan; jika

melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.24

Menurut Wahyuni keputusan pembelian sepeda motor dipengaruhi

oleh faktor-faktor sebagai berikut:25

a. Tidak ada pemilihan merek lain

b. Hampir semua orang membeli motor

c. Informasi tentang kualitas

d. Kemudahan mendapatkan suku cadang

e. Ketertarikan untuk membeli ulang

Keputusan membeli produk adalah suatu keputusan atau tindakan

membeli produk. Dalam penelitian ini indikator keputusan membeli produk

dengan menggunakan indikator dari Kotler26yaitu:

1) Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi

2) Pencarian informasi tentang produk

3) Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk

4) Keputusan membeli produk

                                                       24 Kotler dan Armstrong, op.cit, hlm. 228.  25 Wahyuni, op.cit., hlm. 31. 26 Ibid., hlm. 224. 

Perilaku Pasca Pembelian

Keputusan Pembelian

Evaluasi Alternatif

Pencarian Informasi

Pengenalan Masalah

Sumber : Kotler dan Armstrong (2004:224)

16  

5) Perilaku pasca pembelian produk

4. Iklan

Menurut Philip Kotler, periklanan adalah segala bentuk penyajian

dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor

tertentu yang memerlukan pembayaran.27 Strategi iklan merupakan cara

yang paling populer dan paling banyak dilakukan oleh para pemasar

karena iklan diharapkan dapat meningkatkan awareness terhadap suatu

produk/jasa sampai menggiring konsumen ke arah keputusan untuk

melakukan keputusan pembelian.

Iklan dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui

suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Sebagai konsumen,

kita sering dibanjiri oleh berbagai iklan melalui TV, radio, surat kabar,

majalah sampai poster. Iklan mempunyai kekuatan dan kelemahan.

Kekuatan iklan dan fungsinya yang serbaguna dapat memberikan beragam

kreatifitas yang diimplementasikan melalui penglihatan, suara, atau

bahkan penciuman sedangkan kelemahan. Tidak semua teknik periklanan

memiliki kekuatan. Dalam pemasaran langsung, iklan memang mampu

berperan sebagai tenaga penjual sedangkan dalam lingkup yang lebih luas

iklan hanya bisa membantu mendekatkan pada penjualan.28

Menurut Mahmud Machfoedz ada enam tujuan periklanan, antara

lain:29

a. Mendorong peningkatan permintaan

b. Mengimbangi iklan pesaing

c. Meningkatkan efektifitas waraniaga

d. Meningkatkan penggunaan produk

e. Menguatkan citra produk dalam ingatan konsumen

f. Mengurangi fluktuasi penjualan

                                                       27 Philip Kotler, op.cit, hlm. 658.  28 Ibid. 29 Mahmud Machfoedz. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu, hlm.

152.

17  

Ruang lingkup periklanan terdiri atas televisi, bioskop, radio,

surat kabar, majalah, iklan outdoor, dan pilihan lainnya. Iklan dapat

menjadi metode komunikasi yang sangat efektif karena bisa

menjangkau audiens dalam jumlah besar. Adapun sifat-sifat periklanan

antara lain adalah sebagai berikut:30

1) Persentasi umum: periklanan yang bersifat umum, memberikan

semacam keabsahan pada produk dan menyarankan tawaran yang

terstandarisasi.

2) Tersebar luas: periklanan adalah media yang berdaya sebar luas yang

memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali.

3) Ekspresi yang lebih kuat: periklanan memberikan peluang untuk

mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui cetakan, suara,

dan warna yang penuh seni.

4) Tidak bersifat pribadi: audiens tidak merasa wajib untuk

memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan

monolog, bukan dialog dengan audiens.

Menurut Estaswara ada beberapa alasan periklanan menjadi

bagian yang penting dari banyak bauran promosi yang dilakukan

pemasar. Periklanan bisa menjadi metode yang dapat mengefektifkan

biaya untuk berkomunikasi dengan audience yang besar. Periklanan

dapat digunakan untuk menciptakan image merek dan kemunculan

perusahaan secara simbolik untuk perusahaan atau merek, kemampuan

yang sangat penting bagi penjualan produk dan jasa perusahaan.

Kegunaan lain dari periklanan adalah kemampuannya untuk

menyamakan suara dengan konsumen ketika perbedaan diantara elemen

dari bauran pemasaran sangat sulit untuk dicapai.31

                                                       30 Kotler, 2002, op.cit., hlm. 626. 31 Estaswara. 2001. Think IMC: Efektivitas Komunikasi Untuk Meningkatkan Loyalitas Merek dan

Laba Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 16.

18  

5. Penelitian Terdahulu

Penelitian Prawira, dkk., (2012) tentang “Hubungan Karakteristik

Brand Ambassador Honda Spacy Helm-In dengan Tahapan Keputusan

Pembelian Konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakah ada hubungan visibility, credibility, attraction, dan power dengan

tahapan keputusan pembelian. Populasi penelitian ini adalah konsumen

Honda Spacy Helm-In pada Main Dealer Honda AHASS Setia Inti Prima

Bandung yang berjumlah 86 konsumen. Menggunakan rumus Slovin,

maka jumlah sampel adalah sebanyak 47 responden. Teknik penarikan

sampel yang dipakai adalah sampel acak berkelompok satu tahap. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode korelasi dengan teknik korelasi

uji statistik Rank Spearman (rs). Teknik pengumpulan data dilakukan

melalui penyebaran angket, wawancara, dan studi pustaka sebagai

referensi bagi penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

karakteristik brand ambassador Honda Spacy Helm-In dengan tahapan

keputusan pembelian konsumen. Sedangkan pada subvariabel X yang

terdiri dari visibility, credibility, attraction, dan power semuanya memiliki

hubungan dengan subvariabel Y yaitu tahapan keptusan pembelian.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa karakteristik brand

ambassador Honda Spacy Helm-In memiliki hubungan dengan tahapan

keputusan pembelian. Saran yang dapat diberikan peneliti yaitu PT. AHM

Indonesia perlu melakukan evaluasi terhadap pemilihan brand

ambassador yang mewakili produknya, mempertahankan penggunaan

brand ambassador agar tetap mewakili produk, memperhatikan faktor

reputasi dan kredibilitas brand ambassador yang digunakan.

Penelitian Prawira, dkk., (2012) memiliki perbedaan dengan

penelitian sekarang ini yang terletak pada variabel Karakteristik Brand

Ambassador dan objek produk yang berbeda yaitu Honda Spacy Helm-In.

Sedangkan penelitian sekarang ini menggunakan penggunaan brand

ambassador dan objek produk Honda Vario Techno 125 PGM-FI.

19  

F. Kerangka Konsep

Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan mengenai pengaruh

penggunaan brand ambassador Agnes Monica dalam iklan Honda Vario

Techno 125 PGM-FI terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan

remaja di Yogyakarta. Seperti diketahui bahwa pada usia muda merupakan

masa di mana emosi masih labil dan segala keputusan yang akan diambil

masih harus mempertimbangkan masukan dari orang lain, seperti orang tua.

Masa remaja merupakan masa di mana remaja banyak mengidolakan tokoh

idolanya, tokoh idolanya tersebut biasanya adalah seorang artis yang

mempunyai kelebihan dalam hal fisik seperti cantik dan mempunyai prestasi

dalam bidang menyanyi, akting. Remaja menginginkan menjadi seprti artis

idolanya, bahkan apa yang dipergunakan oleh idolanya tersebut remaja ingin

menirunya sehingga kerap artis menjadi trendsetter dalam hal busana, cara

berbicara yang akan banyak ditiru oleh idolanya.

Peluang tersebut dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan dengan cara

menunjuk celebrity endorser untuk membintangi iklan perusahaannya, seperti

iklan kosmetik, makanan, kendaraan, handphone dan lain sebagainya.

Diharapkan dengan artis terkenal yang mengiklankan produk perusahaannya

maka produk yang dijual akan semakin laku di pasaran tanpa

mengesampingkan bahwa kualitas produk adalah hal yang utama. Artis yang

membintangi iklan merupakan brand ambassador dari produk tersebut yang

bertugas untuk mengkomunikasikan pesan perusahaan kepada masyarakat

sasaran dari produk yang diiklannya. Biasanya brand ambassador dipilih

yang mempunyai prestasi di bidangnya.32

Fokus penelitian ini adalah pengaruh penggunaan brand ambassador

perempuan terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan remaja di

Yogyakarta. Apakah ada pengaruh penggunaan brand ambassador

perempuan dengan keputusan pembelian. Seperti diketahui bahwa keputusan

pembelian merupakan suatu tindakan atau perilaku konsumen jadi atau

                                                       32 Terence Shimp, op.cit., hlm. 45.

20  

tidaknya melakukan suatu pembelian.33 Keputusan pembelian konsumen atas

suatu produk banyak faktor yang mempengaruhinya.

Mengacu pada kerangka pemikiran dan teori yang dipergunakan

dalam penelitian ini berikut adalah bagan kerangka konsep penelitian ini

untuk menggambarkan alur konseptual penelitian ini:

Bagan 1. Kerangka Konsep

Skema di atas menunjukkan bahwa terdapat 2 variabel dalam penelitian

ini yaitu brand ambassador perempuan dan keputusan pembelian motor

matik. Untuk lebih jelas mengetahui variabel-variabel dari bagan kerangka

konsep di atas akan dijelaskan dalam tabel operasional selanjutnya:

Tabel 1.1. Operasionalisasi Konsep

Variabel Dimensi Item Skala Brand Ambassador

(Variabel Independen)

1. Visibility Terkenal Mudah diingat

Menggunakan sistem likert dan skala ratio

2. Credibilty

Expertise Trustworthiness

Menggunakan sistem likert dan skala ratio

3. Attraction

SimilarityLikeability

Menggunakan sistem likert dan skala ratio

4. Power KarismaBerbeda Eksklusif

Menggunakan sistem likert dan skala ratio

Keputusan Pembelian

Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi  

Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi  

Menggunakan sistem likert dan skala ratio

Pencarian informasi tentang produk  

Pencarian informasi tentang produk  

Menggunakan sistem likert dan skala ratio

Evaluasi terhadap Evaluasi terhadap Menggunakan sistem

                                                       33 Kotler dan Armstrong, op.cit., hlm. 227. 

Brand Ambassador Agnes Monica

1. Visibility (X1.1)

2. Credibilty (X1.2)

3. Attraction (X1.3)

4. Power (X1.4)

Keputusan Pembelian Motor Matik

1. Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi (Y1.1)

2. Pencarian informasi tentang produk motor matik (Y1.2)

3. Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk (Y1.3)

4. Keputusan membeli produk (Y1.4)

5. Perilaku pasca pembelian produk (X1.5)

21  

alternatif berbagai produk  

alternatif berbagai produk  

likert dan skala ratio

Keputusan membeli produk halal 

Keputusan membeli produk halal 

Menggunakan sistem likert dan skala ratio

Perilaku pasca pembelian produk  

Perilaku pasca pembelian produk  

Menggunakan sistem likert dan skala ratio

Adapun definisi operasional variabel untuk masing- masing variabel

dan indikatornya adalah sebagai berikut:

1. Brand Ambassador adalah seorang pribadi yang dikenal masyarakat, karena

prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam menyampaikan pesan iklan

yang dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga mempengaruhi

konsumen sasaran (Shimp, 2003). Adapun variabel ini terdiri dari indikator

sebagai berikut:

a. Visibility (X1.1) adalah seberapa terkenalnya atau dikenal dari masyarakat

umum yang diukur melalui indikator keterkenalan dan mudah diingat oleh

masyarakat.

b. Credibilty (X1.2) yaitu seperangkat persepsi konsumen tentang keahlian,

pengalaman yang dimiliki oleh brand ambassador, yang diukur dengan

indikator expertise dan trustworthiness.

c. Attraction (X1.3) daya tarik brand ambassador terdiri dari dua karakteristik

yaitu kepesonaan (likability) dan kesamaan (similiarity).

d. Power (X1.4) yaitu kemampuan dari brand ambassador dalam menarik

konsumen untuk menggunakan produk yang diukur melalui diukur dengan

karisma, berbeda dan eksklusif.

2. Keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara

aktual melakukan pembelian produk (Kotler, 2002). Dalam penelitian ini

keputusan pembelian kendaraan bermotor dapat diukur melalui indikator

sebagai berikut (Kotler, 2002):

22  

a. Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi (Y1.1)

Suatu keadaan dalam diri konsumen untuk membeli dimulai dari tahap ini

dimana calon pembeli mulai mengenali adanya kebutuhan atau adanya

masalah.

b. Pencarian informasi tentang produk (Y1.2)

Kebanyakan rasa ketertarikan konsumen pada suatu produk membuatnya

untuk berusaha mencari informasi yang labih mengenai suatu produk

tertentu.

c. Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk (Y1.3)

Dalam hal ini konsumen harus mengetahui bagaimana mengolah informasi

sampai pada pemilihan merek. Dalam tahap evaluasi konsumen sudah

mulai melihat dan membuat urutan merek (proses)

d. Keputusan membeli produk halal (Y1.4)

Konsumen sudah terbentuk niat atau rencana serta ketetapan dalam dirinya

untuk membeli dan pada gilirannya konsumen akan membeli produk dari

merek yang paling disukainya

e. Perilaku pasca pembelian produk (Y1.5)

Ketika membeli suatu produk, konsumen mengharapkan dampak tertentu

dari pembelian tersebut.

G. MetodePenelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

survey menggunakan kuesioner.

2. Objek

Objek penelitian ini adalah brand ambassador perempuan Agnes

Monica dan keputusan pembelian motor matik Honda Vario di kalangan

remaja di Yogyakarta.

3. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian adalah data primer.

23  

4. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Yogyakarta.

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling,

yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu.34

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah remaja di Yogyakarta yang

membeli motor jenis matik Honda. Besarnya sampel dapat ditentukan

dengan rumus sebagai berikut:

2

2 )1(.

E

ppzn

Dimana:

N = Jumlah sampel minimal

P = Proporsi populasi

2z = Nilai pada sampel

2E = Eror

Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka harga p

(1-p) maksimal adalah 0,05. Besarnya sampel bila menggunakan

confidence level 95% dengan tingkat kesalahan tidak lebih dari 10%

adalah :

2

2

1.0

)25.0(96.1n

N = 96,04 dan dibulatkan menjadi 100 orang

Sampel minimal dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 orang. Untuk

melengkapi data penelitian ini maka jumlah sampel yang penulis tetapkan

adalah sebanyak 400 responden.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

                                                       34 Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineka

Cipta, hlm. 46.

 

24  

responden untuk dijawabnya. Kuesioner digunakan untuk mengetahui

pendapat responden. Dalam hal ini responden hanya menjawab dengan cara

memberi tanda tertentu pada alternatif jawaban yang disediakan.35

Untuk mengukur skala penilaian yang ada di dalam kuesioner

menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Adapun alternatif jawaban dan nilai tanggapan yang digunakan dalam

pengukuran dengan skala Likert sebagai berikut:

Sangat setuju : diberi skor nilai 5

Setuju : diberi skor nilai 4

Netral : diberi skor nilai 3

Tidak setuju : diberi skor nilai 2

Sangat tidak setuju : diberi skor nilai 1

6. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha: Terdapat pengaruh antara penggunaan brand ambassador perempuan

Agnes Monica terhadap keputusan pembelian motor matik Honda Vario

di kalangan remaja di Yogyakarta.

Ho: Tidak ada pengaruh antara penggunaan brand ambassador perempuan

Agnes Monica terhadap keputusan pembelian motor matik Honda Vario

di kalangan remaja di Yogyakarta.

7. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 1.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Nomor Item Pertanyaan

1 Brand Ambassador

Visibility

1,2,3,4

Credibilty 5,6,7,8 Attraction 9,10,11,12 Power 13,14,15,16

2 Keputusan Pembelian Motor

Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi

1,2,3

                                                       35 Ibid., hlm. 47.

25  

Matik Pencarian informasi tentang produk

4,5,6

Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk

7,8

Keputusan membeli produk halal

9

Perilaku pasca pembelian produk

10,11,12

8. Pengujian Instrumen

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis

deskriptif kuantitatif.Analisis diawali dengan uji instrumen yaitu uji validitas

dan reliabilitas.

a. Uji validitas dan reliabilitas

1) Uji validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.Uji

validitas digunakan untuk memberikan keyakinan bahwa alat ukur

tersebut dapat digunakan pada waktu sekarang dengan kecermatan

yang baik.

Pengukuran uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi

product moment.Hasil penghitungan tiap-tiap item dibandingkan

dengan tabel nilai product moment. Apabila hasil uji dari tiap item

pertanyaan ternyata signifikan (p value< 0,05) atau r hitung lebih besar

dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan,

namun apabila tidak signifikan (p value> 0,05) atau r hitung lebih kecil

dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Rumus teknik korelasi product moment :

26  

Keterangan :

r : Koefisien korelasi product moment

X : skor tiap pertanyaan / item

Y : skor total

N : jumlah responden

2) Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat keajegan (konsistensi)

kuesioner.Setelah diketahui bahwa setiap item-item pertanyaan valid,

dilanjutkan dengan analisa reliabilitas untuk mengetahui apakah

instrumen tersebut cukup konsisten untuk mengukur gejala yang sama

pada pengukuran yang berulang. Uji reliabilitas dari masing-masing

faktor dilakukan dengan menggunakan Uji Alpha-Cronbach.Rumus

Uji Alpha-Cronbach:

b. Analisis kuantitatif

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan

statistik. Statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik

inferensial (pengolahan data dibantu dengan Program SPSS for Windows)

sebagai berikut.

1) Deskripsi Data

Deskripsi data yang dianalisis meliputi karakteristik responden

dan deskripsi variabel penelitian, yang bertujuan untuk mengetahui

gambaran karakteristik responden dan variabel penelitian.

27  

2) Analisis Regresi

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi. Model persamaan

regresi yang digunakan adalah:

Y = a + bX+ e

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X = Brand Ambassador Perempuan

e = variabel gangguan

Dalam sebuah analisis regresi, perlu dilakukan pengujian persyaratan

analisis yang berupa uji normalitas dan pengujian hipotesis.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran

data yang akan dianalisis. Bila data berdistribusi normal maka tehnik

statisitik yang digunakan adalah statistik parametris.36 Menurut

Ghozali, salah satu cara untuk melakukan uji normalitas data adalah

analisis Kolmogorov-Smirnov, dengan hipotesis:37

Ho : skor pengukuran berdistribusi normal

Ha : skor pengukuran tidak berdistribusi normal.

Kriteria yang digunakan adalah Ho diterima apabila nilai

signifikansilebih dari 0,05. Perhitungan analisis Kolmogrov Smirnov

menggunakan bantuan program SPSS 13.0 for windows.

b) Pengujian Hipotesis

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda. Dalam

analisis ini terdapat beberapa variabel independen dan satu variabel

                                                       36 Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, hlm. 50. 37 Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

UNDIP, hlm. 18.  

28  

dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier

dengan uji F dan uji t.

(1) Uji F

Uji F merupakan pengujian semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Tujuan dari uji F

adalah untuk membuktikan secara statistik bahwa keseluruhan

koefisien regresi yang digunakan dalam analisis ini signifikan dan

menentukan nilai variabel dependen.

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

Pengambilan keputusan berdasarkan taraf signifikansi 5% adalah

sebagai berikut:

a) Jika nilai P value (Sig.) < 0,05, maka Ha diterima. Artinya

semua variabel independen secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

b) Jika nilai P value (Sig.) > 0,05, maka Ha ditolak. Artinya semua

variabel independen secara simultan tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

(2) Uji t

Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Formulasi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis

alternatif (Ha):

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen

Pengambilan keputusan berdasarkan taraf signifikansi 5% adalah

sebagai berikut:

29  

(a) Jika nilai P value (Sig.) < 0,05, maka Ha diterima. Artinya

secara statistik variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

(b) Jika nilai P value (Sig.) > 0,05, maka Ha ditolak. Artinya

secara statistik variabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.