Lingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler Armstrong
BAB I rev1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/94352/potongan/S1-2015... · berhasil mencatatkan...
Transcript of BAB I rev1etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/94352/potongan/S1-2015... · berhasil mencatatkan...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam
persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis
semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target
volume penjualan. Mengingat perkembangan teknologi yang makin dinamis,
manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah
bersaing. Menurut Kotler dalam meningkatkan persaingan masing-masing
perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan
menampilkan produkyang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumenyang
selalu berkembang dan berubah-ubah.1
Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya
kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif
terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak
orang selain harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Saat ini banyak
sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain,
memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi
perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang
untuk menguasai pangsa pasar.2
Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam menarik minat
masyarakat untuk membeli produk perusahaan yaitu melalui iklan. Iklan dapat
disebut sebagai bagian ujung tombak pemasaran. Iklan merupakan media yang
sangat tepat untuk memasarkan suatu produk, apalagi media untuk beriklan
1 Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium Jilid Pertama. Jakarta:
Prenhallindo, hlm. 34. 2 Dewi Urip Wahyuni. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Volume 10. Nomer 1. Maret 2008, hlm. 30.
2
sangat banyak dan dapat dijumpai dimana-mana.3 Setiap perusahaan yang
mengeluarkan biaya untuk memasarkan iklannya tentu menginginkan
keuntungan yang sesuai dengan apa yang mereka keluarkan, dan tujuan dari
setiap perusahaan memasarkan produknya adalah sama, yaitu penjualan
dimasa mendatang. Untuk mencapai tujuannya tersebut maka setiap pengguna
jasa iklan televisi agar tertarik melihat iklan yang ditampilkan, agar pesan
yang ingin di sampaikan produsen dapat diterima dengan baik oleh pemirsa
televisi.Setelah pemirsa televisi merasa tertarik dengan iklannya diharapkan
pemirsa tersebut tertarik dengan produk yang ditawarkan dalam iklan dan
terdorong untuk memiliki produk tersebut yang akhirnya berharap mereka
membuat keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan.4
Beragam kreativitas yang diciptakan oleh sebuah iklan, dapat
mempengaruhi persepsi dan menjadi referensi konsumen dalam berbagai
merek produk yang beredar di pasar, salah satunya produk kendaraan
bermotor roda dua. Pada saat ini kendaraan roda dua banyak jenis dan
macamnya dari berbagai perusahaan, salah satunya adalah sepeda motor jenis
matik. Sepeda motor jenis matik adalah sepeda motor yang tidak perlu
menggunakan perpindahan transmisi gigi mesin, hanya tinggal menarik gas
saja dengan rem ada di bagian stang tangan kanan maupun kiri. Sepeda motor
jenis matik pada saat ini banyak digemari oleh kalangan remaja dan kalangan
dewasa terutama kaum perempuan. Hal tersebut dikarenakan kendaraan motor
matik memiliki kemudahan dalam cara pengendaraannya dan bodi atau
kendaraan motornya yang lebih simpel dibandingkan motor yang masih
menggunakan transmisi manual. Motor matik memang dirancang untuk
digunakan oleh wanita dengan kemudahan tanpa perlu untuk memindah gigi,
tinggal menarik gas motor langsung bisa dijalankan. Untuk saat sekarang ini
3 Wibowo, Setyo Ferry., dan Maya Puspita Kariman. Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei pada Pengunjung Mega Bekasi Hypermall). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Volume 2. Nomor 2. Tahun 2012, hlm. 2
4 Ibid., hlm.2.
3
telah banyak pilihan motor matik yang bisa digunakan oleh wanita, beberapa
produsen sepeda motor telah banyak yang memproduksi motor matik.5
Untuk mengiklankan sebuah produk baru ataupun produk lama tentunya
harus memikirkan strategi yang inovatif dan kreatif, agar bisa dikenal dan
diterima oleh konsumen. Menurut Soemanegara, komunikasi pemasaran
memegang peranan penting dalam proses memasarkan suatu produk, karena di
dalam komunikasi pemasaran terdapat masalah yang berkaitan erat dengan
strategi serta aplikasi yang akan dilakukan oleh biro iklan yang bertanggung
jawab dalam mengkampanyekan suatu produk.6 Salah satu bentuk komunikasi
pemasaran yang biasa digunakan dalam memasarkan produk adalah dengan
menggunakan brand ambassador yang tepat dan sesuai dengan target market
produk yang ingin dituju. Dalam penunjukan brand ambassador itu sendiri
yang nantinya akan berperan dalam memposisikan suatu produk. Brand
ambassador sendiri biasanya diwakili oleh sosok selebriti yang menjadi
panutan dan idola dari masyarakat luas, karena penggunaan selebriti kerap
merepresentasikan produk secara keseluruhan.
Brand ambassador adalah seseorang yang dipercaya untuk mewakili
produk tertentu. Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan produk,
pemilihan brand ambassador biasanya seorang selebriti yang terkenal.7 Posisi
dari brand ambassador sendiri dari suatu produk tidak hanya sebagai talent
iklan saja, akan tetapi ikut berperan aktif dalam seluruh kegiatan kampanye
produk tersebut. Tujuan utama dari brand ambassador adalah untuk
menginformasikan konsumen tentang produk yang dia bintangi. Oleh karena
itu, biasanya penunjukan brand ambassador melalui tahap pertimbangan baik
dari segi perilaku, ataupun prestasi dan reputasi yang dimiliki.
5 http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2013/02/27/cara-mudah-mengendarai-motor-matik-dengan-benar-537643.html 6 Dermawan Soemanegara. 2006. Marketing Communication: Taktik dan Strategi. Jakarta:
Gramedia, hlm. 5. 7 Frans Royan. 2004. Marketing Selebrities. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, hlm. 7.
4
Dikarenakan motor matik merupakan motor yang diperuntukkan bagi
perempuan maka banyak perusahaan motor yang mengiklankan sepeda motor
tersebut dengan brand ambassador yang juga perempuan. Seperti halnya
Agnes Monica dan Bunga Citra Lestari untuk iklan sepeda motor matik merek
Vario dari Honda, Girl Band Cherrybelle untuk iklan sepeda motor matik
merek Beat dari Honda. Penjualan sepeda motor tersebut meningkat setelah
adanya iklan yang menggunakan brand ambassador tersebut. Honda BeAT
berhasil mencatatkan diri sebagai yang terlaris dengan catatan penjualan
mencapai 1.183.050 unit. Terlaris kedua masih direbut Honda dengan Vario
Techno 125 PGM-FI yang tercatat 681.940 unit. Ketiga, Yamaha Mio J Teen
402.799 unit, dibuntuti SupraX125 322.345 unit, dan V-Ixion dengan 320.444
unit.8
Melalui iklan yang menarik dan adanya persepsi masyarakat yang baik
terhadap brand ambassador maka dapat mempengaruhi minat beli dari
masyarakat yang beriujung pada keputusan pembelian sebuah produk. Pada
dasarnya keputusan pembelian ialah suatu tindakan atau perilaku konsumen
jadi atau tidaknya melakukan suatu pembelian atau transaksi, banyak tidaknya
jumlah konsumen dalam mengambil keputusan menjadi salah satu penentu
tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong
mengemukakan bahwa: “keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan
dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk”.9 Menurut
Kotler dan Armstrong proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari
lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dengan
demikian keputusan pembelian dapat menjadi ukuran tercapai atau tidaknya
tujuan suatu perusahaan.10
Dalam penelitian ini maka penulis melakukan penelitian mengenai
pengaruh penggunaan brand ambassador perempuan dalam iklan terhadap
8 http://autoblogindonesia.wordpress.com/tag/data-aisi-2012/ 9 Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2004. Principles of Marketing. Tenth Edition. New Jersey:
Pearson Prentice Hall, hlm. 227. 10 Ibid., hlm. 224.
5
keputusan pembelian motor matik di kalangan mahasiswa remaja di
Yogyakarta. Banyak faktor ataupun alasan yang akhirnya mahasiswa
memutuskan untuk melakukan keputusan pembelian sepeda motor matik
tersebut salah satunya berupa brand ambassador.
Brand ambassador perempuan yang dipilih pada penelitian ini adalah
Agnes Monica dalam iklan motor matik Honda dengan jenis Vario Techno
125 PGM-FI. Agnes Monica merupakan penyanyi yang sudah merambah ke
panggung international, selain bernyanyi Agnes Monica juga seorang pemain
sinetron, akan tetapi pada saat ini lebih fokus di bidang tarik suara. Agnes
Monica sara dengan talenta muda tetapi sudah sangat profesional di dunianya.
Tidak salah lagi jika Honda pun memilihnya secara konsisten menjadi
model iklan untuk produk sepeda motor injeksi Honda yaitu Honda Vario
Techno 125 PGM-FI yang merupakan produk terbaru Honda dengan sistem
bahan bakar injeksi dan sudah membuktikan ketangguhannya kepada
masyarakat Indonesia melalui turing skutik Jawa - Bali "Ultimate Journey
Jawa - Bali" dengan jarak tempuh sejauh 1.398 km.11 Agnes Monica sudah
membintangi iklan Honda untuk varian skutik Honda Vario. Ketenaran Honda
dan Agnes Monica pun sangat lekat di hati masyarakat Indonesia, terutama
pecinta motor Honda. Pemilihan model iklan untuk produk merupakan strategi
yang utama dalam mempromosikan produknya agar lebih cepat dikenal oleh
masyarakat luas.
Masyarakat pengagum dari sosok Agnes Monica sangat banyak, terutama
di kalangan remaja, kehidupannya yang dinamis dan banyak memperoleh
prestasi tersebut yang pada akhirnya menjadikan Agnes Monica terpilih
menjadi brand ambassador dari Honda untuk jenis Vario matik. Pemilihan
tersebut sesuai dengan kepribadian dari Agnes Monica dimana Vario matik
ditujukan untuk masyarakat yang dinamis dan mempunyai keunggulan
daripada sesama varian motor matik yang sejenis, yaitu diantaranya adalah irit
bahan bakar.
11 http://upakarti.com/blog/agnes-monica-model-sepeda-motor-injeksi-irit-harga-terbaik-cuma-honda/
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah diuraikan diatas,
maka ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh
penggunaan brand ambassador perempuan Agnes Monica dalam iklan Honda
Vario Techno 125 PGM-FI terhadap keputusan pembelian motor matik di
kalangan remaja di Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan
brand ambassador perempuan Agnes Monica dalam iklan Honda Vario
Techno 125 PGM-FI terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan
remaja di Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah
khasanah ilmu pengetahuan khususnya di dalam bidang komunikasi dan
dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya mengenai
tema yang sama.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan
otomotif yang memproduksi motor matik dalam hal pemilihan brand
ambassador dalam memasarkan produknya agar banyak diminati oleh
masyarakat.
E. Kerangka Teori
1. Consumer Behaviour
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa.12
Peter dan Olson menjelaskan bahwa perilaku konsumen sebagai
12 Nugroho Setiadi. 2000. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana, hlm. 21.
7
interaksi dinamis antara pengaruh pikiran, perilaku dan kejadian sekitar
di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.13
Definisi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller adalah studi
bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.14 Berdasarkan
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen akan
berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan yang dipikirkan, dirasakan
dan yang dilakukan oleh konsumen.
Menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W. Miniart
dalam consumer behaviour terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen yaitu :15
a. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan
situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami
pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu
dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup
dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan
mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
b. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan
demografi. Perbedaan individu merupakan faktor internal
(interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku.
Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku
konsumen dalam proses keputusannya.
c. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,
perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah
minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut
13J. Paul Peter dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran Jilid I. Edisi Keemoat. Jakarta: Erlangga, hlm. 23. 14 Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran (Edisi Ketigabelas).
Jakarta: PT. Indeks, hlm. 214. 15 James F Engel, Roger D Blackwell-Paul W. Miniart. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta:
Binarupa, hlm. 27.
8
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian.
2. Brand Ambassador dalam Iklan Otomotif
Brand ambassador adalah seorang pribadi yang dikenal
masyarakat, karena prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam
menyampaikan pesan iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian
sehingga mempengaruhi konsumen sasaran.16 Brand ambassador biasanya
adalah orang-orang yang telah banyak dikenal publik, misalnya penyanyi,
aktris, atlet dan lain sebagainya. Brand ambassador ini kemudian dapat
menjadi semacam penjembatan antara konsumen dan suara perusahaan,
karena konsumen tentunya lebih percaya pada suara konsumen
dibandingkan dengan suara perusahaan.
Selain terkenal, kredibel, dapat dipercaya, dan menarik perhatian,
orang yang dipilih sebagai brand ambassador harus seorang yang
dikagumi dan dihormati, serta cocok dengan target audience.
Agar dapat menjadi brand ambassador yang bermanfaat bagi
produk yang diiklankan, ada beberapa faktor penting yang perlu
diperhatikan. Brand ambassador sebaiknya diseleksi dalam arti
karakteristik pribadi haruslah diluruskan dengan efek komunikasi yang
ingin ditimbulkan atau dimunculkan dalam kampanye. Model yang dapat
dipergunakan untuk meluruskan karakteristik brand ambassador dengan
komunikasi yang objektif adalah VisCAP model. VisCAP model terdiri
atas empat hal utama dari karakteristik brand ambassador yaitu:
a. Visibility (kemungkinan dilihat)
Karakteristik visibility dari seorang brand ambassador mengarah
pada seberapa terkenalnya atau dikenal dari masyarakat umum.
Idealnya adalah perhatian pada brand ambassador terkenal akan lebih
tercurahkan pada merek.
16 Terence Shimp. 2003. Periklanan Promosi, Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jilid I Edisi
Kelima. Jakarta: Erlangga, hlm. 45.
9
b. Credibilty (kredibilitas)
Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-
sifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal: (1)
Kredibilitas adalah persepsi komunikan. Jadi tidak inhern dalam diri
komunikator, (2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator,
yang selanjutnya akan disebutkan sebagai komponen-komponen
kredibilitas.17 Dalam proses persepsi, banyak rangsangan yang sampai
melalui panca indera, namun tidak semua rangsangan tersebut
mempunyai daya tarik yang sama. Masing-masing individu akan
mempersepsikan segala sesuatu dengan cara yang berbeda berdasarkan
latar belakang, pengalaman, budaya dan suasana psikologisnya.18
Konsep kredibilitas dan brand ambassador telah lama dikenal
sebagai elemen penting dalam menentukan efektifitas seorang brand
ambassador. Istilah kredibilitas dari brand ambassador menunjuk pada
luasnya brand ambassador dipandang memiliki keahlian dan
kepercayaan. Dengan demikian semakin besar keahlian dan
kepercayaan yang dimiliki, pengamat akan memandang nara sumber
yang berkredibilitas.
c. Attraction (Daya Tarik)
Daya tarik brand ambassador terdiri dari dua karakteristik yaitu
kepesonaan (likability) dan kesamaan (similiarity).
1) Kepesonaan(likability)
Kepesonaan adalah daya tarik penampilan fisik dan kepribadian.
Kesukaan merupakan yang paling relevan untuk merubah sikap pada
merek.Hak ini karena kesukaan pada brand ambassador membantu
sebagai pemacu positif.
17 Jalaludin Rakhmat. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 257. 18 Dedy Mulyana. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm.
175.
10
2) Kesamaan
Komponen lain dari daya tarik adalah kesamaan. Target penonton
haruslah menyamakan dengan gambaran emosional dalam iklan dan
hal ini ditambah dengan memperlihatkan seseorang diiklankan yang
memiliki gaya serupa dengan anggota target penonton. Simond
menerangkan komunikator yang dipersepsikan memiliki kesamaan
dengan komunikasi cenderung berkomunikasi lebih efektif. Hal ini
disebabkan oleh:
a) Kesamaan mempermudah proses penyandian balik (decoding)
yakni proses menerjemahkan lambang-lambang yang diterima
menjadi gagasan-gagasan.
b) Kesamaan membantu membangun premis yang sama.
c) Kesamaan menyebabkan komunikan tertarik pada komunikator.
d) Kesamaan menumbuhkan rasa hormat dan percaya pada
komunikan.
d. Power (Kekuasaan)
Kekuasaan dapat meningkatkan intensitas pembelian barang walau
tidak berubah sikap, dengan muncul untuk memerintahkan target untuk
bertindak. Selebritis yang menjadi brand ambassador harus memiliki
kemampuan dalam menarik konsumen agar menggunakan produk.
Brand ambassador selain harus terkenal dan menarik juga harus berada
di level pemujaan oleh audience. Pada tingkat ini pemujaan yang tinggi
tersebut dengan sendirinya akan menimbulkan dorongan yang kuat
pada target audience untuk membeli.
Pada saat ini fenomena penggunaan brand ambassador perempuan
telah merambah ke dalam dunia otomotif. Baik secara individual
ataupun secara grup, para perempuan tersebut diminta untuk menjadi
bintang iklan dari kendaraan bermotor. Bintang iklan secara individual
ada Daniel Mananta. Bunga Citra Lestari, Agnes Monica, Mulan
Jameela dan secara grup ada Cerrybell, JKT48, Band Noah dan lain
sebagainya. Pemilihan bintang iklan tersebut dianggap mampu untuk
11
merepresentasikan dari kendaraan bermotor yang ditawarkan. Bahkan
ada yang menggunakan bintang iklan dunia seperti Rossi untuk
mengiklankan produknya.
Bintang iklan perempuan yang cantik dan memilik prestasi yang
baik menjadi daya tarik sendiri bagi perusahaan otomotif untuk
menjadikannya brand ambassador dari produknya. Oleh karena itu
pada saat ini banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menjadikan
bintang iklan perempuan yang banyak disukai masyarakat menjadi
brand ambassador.
3. Keputusan Pembelian
Pada dasarnya keputusan pembelian ialah suatu tindakan atau
perilaku konsumen jadi atau tidaknya melakukan suatu pembelian atau
transaksi, banyak tidaknya jumlah konsumen dalam mengambil keputusan
menjadi salah satu penentu tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan.
Menurut Kotler dan Armstrong mengemukakan bahwa: “keputusan
pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual
melakukan pembelian produk”.19 Menurut Kotler dan Armstrong proses
pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku setelah pembelian.20 Dengan demikian keputusan
pembelian dapat menjadi ukuran tercapai atau tidaknya tujuan suatu
perusahaan.
Tahap-tahap pengambilan keputusan menurut Kotler dan
Armstrong adalah sebagai berikut:21
1) Pengenalan kebutuhan (need recognition)
Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama proses keputusan
pembelian dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan.
19 Kotler dan Armstrong, op.cit., hlm. 227. 20 Ibid., hlm. 224. 21 Ibid., hlm. 224.
12
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan
sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh
stimulan internal ketika salah satu kebutuhan normal, lapar, haus, naik
ke tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Selain itu
pula kebutuhan juga dipicu oleh rangsangan eksternal.
2) Pencarian informasi
Pencarian informasi merupakan tahap proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan,
konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula
mencari informasi secara aktif. Konsumen dapat memperoleh informasi
dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi:
a) Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja)
b) Sumber komersial (iklan, penjualan, pengecer, bungkus, situs Web,
dll)
c) Sumber publik (media masa, organisasi pemberi peringkat)
d) Sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti,
menggunakan produk)
3) Pengevaluasian alternatif
Pengevaluasian alternatif merupakan tahap proses keputusan
pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan.
Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian
tergantung pada konsumen individual dan situas pembelian tertentu.
13
Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat
dan pikiran yang logis. Dalam waktu yang lain, konsumen bersangkutan
mengerjakan sedikit atau tidak mengerjakan evaluasi sama sekali;
melainkan mereka membeli secara impulsif atau bergantung pada
intuisi.
4) Menentukan pembelian
Menentukan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana
konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Secara umum,
keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling
disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang
lain, karena konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian
berdasar pada pendapat yang diharapkan. Faktor kedua adalah faktor
situasi yang tak terduga, karena keadaan tak terduga dapat mengubah
kecenderungan pembelian.
Dalam keputusan membeli konsumen seringkali ada lebih dari dua
pihak yang terlibat dalam proses pembelian. Umumnya ada lima peran
yang dapat dilakukan seorang konsumen. Adakalanya kelima peran ini
dipegang oleh satu orang, namun sering kali pula peranan tersebut
dilakukan oleh beberapa orang. Menurut Kotler kelima peranan tersebut
meliputi :22
22 Philip Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implikasi dan Kontrol. Jilid
I. Jakarta: PT Prenhallindo, hlm. 159.
14
a) Pemrakarsa (Initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari
adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan
mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
b) Pemberi Pengaruh (Influencer), yaitu orang yang pandangan,
nasihat atau pendapatannya mempengaruhi keputusan pembelian.
c) Pengambilan Keputusan ( Decider), yaitu orang yang mengambil
keputusan pembelian.
d) Pembeli (Buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian.
e) Pemakai (User), yaitu orang yang mengkonsumsi atau
menggunakan barang atau jasa yang dibeli.
5) Perilaku setelah pembelian
Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan
pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian
berdasarkan pada kepuasan atau ketidak puasan mereka. Menurut
Kotler dan Armstrong yang menentukan puas tidak puasnya pembelian
terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk
yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka
konsumen kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen
terpuaskan; jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat
senang.23
Tahap-tahap pengambilan keputusan di atas dapat digambarkan
sebagai berikut:
23 Ibid., hlm. 228.
15
Gambar 1.1. Proses Keputusan Pembelian
Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan
pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian
berdasarkan pada kepuasan atau ketidak puasan mereka. Menurut Kotler
dan Armstrong yang menentukan puas tidak puasnya pembelian terletak
pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang
dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen
kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan; jika
melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.24
Menurut Wahyuni keputusan pembelian sepeda motor dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut:25
a. Tidak ada pemilihan merek lain
b. Hampir semua orang membeli motor
c. Informasi tentang kualitas
d. Kemudahan mendapatkan suku cadang
e. Ketertarikan untuk membeli ulang
Keputusan membeli produk adalah suatu keputusan atau tindakan
membeli produk. Dalam penelitian ini indikator keputusan membeli produk
dengan menggunakan indikator dari Kotler26yaitu:
1) Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi
2) Pencarian informasi tentang produk
3) Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk
4) Keputusan membeli produk
24 Kotler dan Armstrong, op.cit, hlm. 228. 25 Wahyuni, op.cit., hlm. 31. 26 Ibid., hlm. 224.
Perilaku Pasca Pembelian
Keputusan Pembelian
Evaluasi Alternatif
Pencarian Informasi
Pengenalan Masalah
Sumber : Kotler dan Armstrong (2004:224)
16
5) Perilaku pasca pembelian produk
4. Iklan
Menurut Philip Kotler, periklanan adalah segala bentuk penyajian
dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor
tertentu yang memerlukan pembayaran.27 Strategi iklan merupakan cara
yang paling populer dan paling banyak dilakukan oleh para pemasar
karena iklan diharapkan dapat meningkatkan awareness terhadap suatu
produk/jasa sampai menggiring konsumen ke arah keputusan untuk
melakukan keputusan pembelian.
Iklan dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui
suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Sebagai konsumen,
kita sering dibanjiri oleh berbagai iklan melalui TV, radio, surat kabar,
majalah sampai poster. Iklan mempunyai kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan iklan dan fungsinya yang serbaguna dapat memberikan beragam
kreatifitas yang diimplementasikan melalui penglihatan, suara, atau
bahkan penciuman sedangkan kelemahan. Tidak semua teknik periklanan
memiliki kekuatan. Dalam pemasaran langsung, iklan memang mampu
berperan sebagai tenaga penjual sedangkan dalam lingkup yang lebih luas
iklan hanya bisa membantu mendekatkan pada penjualan.28
Menurut Mahmud Machfoedz ada enam tujuan periklanan, antara
lain:29
a. Mendorong peningkatan permintaan
b. Mengimbangi iklan pesaing
c. Meningkatkan efektifitas waraniaga
d. Meningkatkan penggunaan produk
e. Menguatkan citra produk dalam ingatan konsumen
f. Mengurangi fluktuasi penjualan
27 Philip Kotler, op.cit, hlm. 658. 28 Ibid. 29 Mahmud Machfoedz. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu, hlm.
152.
17
Ruang lingkup periklanan terdiri atas televisi, bioskop, radio,
surat kabar, majalah, iklan outdoor, dan pilihan lainnya. Iklan dapat
menjadi metode komunikasi yang sangat efektif karena bisa
menjangkau audiens dalam jumlah besar. Adapun sifat-sifat periklanan
antara lain adalah sebagai berikut:30
1) Persentasi umum: periklanan yang bersifat umum, memberikan
semacam keabsahan pada produk dan menyarankan tawaran yang
terstandarisasi.
2) Tersebar luas: periklanan adalah media yang berdaya sebar luas yang
memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali.
3) Ekspresi yang lebih kuat: periklanan memberikan peluang untuk
mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui cetakan, suara,
dan warna yang penuh seni.
4) Tidak bersifat pribadi: audiens tidak merasa wajib untuk
memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan
monolog, bukan dialog dengan audiens.
Menurut Estaswara ada beberapa alasan periklanan menjadi
bagian yang penting dari banyak bauran promosi yang dilakukan
pemasar. Periklanan bisa menjadi metode yang dapat mengefektifkan
biaya untuk berkomunikasi dengan audience yang besar. Periklanan
dapat digunakan untuk menciptakan image merek dan kemunculan
perusahaan secara simbolik untuk perusahaan atau merek, kemampuan
yang sangat penting bagi penjualan produk dan jasa perusahaan.
Kegunaan lain dari periklanan adalah kemampuannya untuk
menyamakan suara dengan konsumen ketika perbedaan diantara elemen
dari bauran pemasaran sangat sulit untuk dicapai.31
30 Kotler, 2002, op.cit., hlm. 626. 31 Estaswara. 2001. Think IMC: Efektivitas Komunikasi Untuk Meningkatkan Loyalitas Merek dan
Laba Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 16.
18
5. Penelitian Terdahulu
Penelitian Prawira, dkk., (2012) tentang “Hubungan Karakteristik
Brand Ambassador Honda Spacy Helm-In dengan Tahapan Keputusan
Pembelian Konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada hubungan visibility, credibility, attraction, dan power dengan
tahapan keputusan pembelian. Populasi penelitian ini adalah konsumen
Honda Spacy Helm-In pada Main Dealer Honda AHASS Setia Inti Prima
Bandung yang berjumlah 86 konsumen. Menggunakan rumus Slovin,
maka jumlah sampel adalah sebanyak 47 responden. Teknik penarikan
sampel yang dipakai adalah sampel acak berkelompok satu tahap. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode korelasi dengan teknik korelasi
uji statistik Rank Spearman (rs). Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui penyebaran angket, wawancara, dan studi pustaka sebagai
referensi bagi penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
karakteristik brand ambassador Honda Spacy Helm-In dengan tahapan
keputusan pembelian konsumen. Sedangkan pada subvariabel X yang
terdiri dari visibility, credibility, attraction, dan power semuanya memiliki
hubungan dengan subvariabel Y yaitu tahapan keptusan pembelian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa karakteristik brand
ambassador Honda Spacy Helm-In memiliki hubungan dengan tahapan
keputusan pembelian. Saran yang dapat diberikan peneliti yaitu PT. AHM
Indonesia perlu melakukan evaluasi terhadap pemilihan brand
ambassador yang mewakili produknya, mempertahankan penggunaan
brand ambassador agar tetap mewakili produk, memperhatikan faktor
reputasi dan kredibilitas brand ambassador yang digunakan.
Penelitian Prawira, dkk., (2012) memiliki perbedaan dengan
penelitian sekarang ini yang terletak pada variabel Karakteristik Brand
Ambassador dan objek produk yang berbeda yaitu Honda Spacy Helm-In.
Sedangkan penelitian sekarang ini menggunakan penggunaan brand
ambassador dan objek produk Honda Vario Techno 125 PGM-FI.
19
F. Kerangka Konsep
Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan mengenai pengaruh
penggunaan brand ambassador Agnes Monica dalam iklan Honda Vario
Techno 125 PGM-FI terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan
remaja di Yogyakarta. Seperti diketahui bahwa pada usia muda merupakan
masa di mana emosi masih labil dan segala keputusan yang akan diambil
masih harus mempertimbangkan masukan dari orang lain, seperti orang tua.
Masa remaja merupakan masa di mana remaja banyak mengidolakan tokoh
idolanya, tokoh idolanya tersebut biasanya adalah seorang artis yang
mempunyai kelebihan dalam hal fisik seperti cantik dan mempunyai prestasi
dalam bidang menyanyi, akting. Remaja menginginkan menjadi seprti artis
idolanya, bahkan apa yang dipergunakan oleh idolanya tersebut remaja ingin
menirunya sehingga kerap artis menjadi trendsetter dalam hal busana, cara
berbicara yang akan banyak ditiru oleh idolanya.
Peluang tersebut dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan dengan cara
menunjuk celebrity endorser untuk membintangi iklan perusahaannya, seperti
iklan kosmetik, makanan, kendaraan, handphone dan lain sebagainya.
Diharapkan dengan artis terkenal yang mengiklankan produk perusahaannya
maka produk yang dijual akan semakin laku di pasaran tanpa
mengesampingkan bahwa kualitas produk adalah hal yang utama. Artis yang
membintangi iklan merupakan brand ambassador dari produk tersebut yang
bertugas untuk mengkomunikasikan pesan perusahaan kepada masyarakat
sasaran dari produk yang diiklannya. Biasanya brand ambassador dipilih
yang mempunyai prestasi di bidangnya.32
Fokus penelitian ini adalah pengaruh penggunaan brand ambassador
perempuan terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan remaja di
Yogyakarta. Apakah ada pengaruh penggunaan brand ambassador
perempuan dengan keputusan pembelian. Seperti diketahui bahwa keputusan
pembelian merupakan suatu tindakan atau perilaku konsumen jadi atau
32 Terence Shimp, op.cit., hlm. 45.
20
tidaknya melakukan suatu pembelian.33 Keputusan pembelian konsumen atas
suatu produk banyak faktor yang mempengaruhinya.
Mengacu pada kerangka pemikiran dan teori yang dipergunakan
dalam penelitian ini berikut adalah bagan kerangka konsep penelitian ini
untuk menggambarkan alur konseptual penelitian ini:
Bagan 1. Kerangka Konsep
Skema di atas menunjukkan bahwa terdapat 2 variabel dalam penelitian
ini yaitu brand ambassador perempuan dan keputusan pembelian motor
matik. Untuk lebih jelas mengetahui variabel-variabel dari bagan kerangka
konsep di atas akan dijelaskan dalam tabel operasional selanjutnya:
Tabel 1.1. Operasionalisasi Konsep
Variabel Dimensi Item Skala Brand Ambassador
(Variabel Independen)
1. Visibility Terkenal Mudah diingat
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
2. Credibilty
Expertise Trustworthiness
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
3. Attraction
SimilarityLikeability
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
4. Power KarismaBerbeda Eksklusif
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
Keputusan Pembelian
Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi
Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
Pencarian informasi tentang produk
Pencarian informasi tentang produk
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
Evaluasi terhadap Evaluasi terhadap Menggunakan sistem
33 Kotler dan Armstrong, op.cit., hlm. 227.
Brand Ambassador Agnes Monica
1. Visibility (X1.1)
2. Credibilty (X1.2)
3. Attraction (X1.3)
4. Power (X1.4)
Keputusan Pembelian Motor Matik
1. Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi (Y1.1)
2. Pencarian informasi tentang produk motor matik (Y1.2)
3. Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk (Y1.3)
4. Keputusan membeli produk (Y1.4)
5. Perilaku pasca pembelian produk (X1.5)
21
alternatif berbagai produk
alternatif berbagai produk
likert dan skala ratio
Keputusan membeli produk halal
Keputusan membeli produk halal
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
Perilaku pasca pembelian produk
Perilaku pasca pembelian produk
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
Adapun definisi operasional variabel untuk masing- masing variabel
dan indikatornya adalah sebagai berikut:
1. Brand Ambassador adalah seorang pribadi yang dikenal masyarakat, karena
prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam menyampaikan pesan iklan
yang dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga mempengaruhi
konsumen sasaran (Shimp, 2003). Adapun variabel ini terdiri dari indikator
sebagai berikut:
a. Visibility (X1.1) adalah seberapa terkenalnya atau dikenal dari masyarakat
umum yang diukur melalui indikator keterkenalan dan mudah diingat oleh
masyarakat.
b. Credibilty (X1.2) yaitu seperangkat persepsi konsumen tentang keahlian,
pengalaman yang dimiliki oleh brand ambassador, yang diukur dengan
indikator expertise dan trustworthiness.
c. Attraction (X1.3) daya tarik brand ambassador terdiri dari dua karakteristik
yaitu kepesonaan (likability) dan kesamaan (similiarity).
d. Power (X1.4) yaitu kemampuan dari brand ambassador dalam menarik
konsumen untuk menggunakan produk yang diukur melalui diukur dengan
karisma, berbeda dan eksklusif.
2. Keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara
aktual melakukan pembelian produk (Kotler, 2002). Dalam penelitian ini
keputusan pembelian kendaraan bermotor dapat diukur melalui indikator
sebagai berikut (Kotler, 2002):
22
a. Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi (Y1.1)
Suatu keadaan dalam diri konsumen untuk membeli dimulai dari tahap ini
dimana calon pembeli mulai mengenali adanya kebutuhan atau adanya
masalah.
b. Pencarian informasi tentang produk (Y1.2)
Kebanyakan rasa ketertarikan konsumen pada suatu produk membuatnya
untuk berusaha mencari informasi yang labih mengenai suatu produk
tertentu.
c. Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk (Y1.3)
Dalam hal ini konsumen harus mengetahui bagaimana mengolah informasi
sampai pada pemilihan merek. Dalam tahap evaluasi konsumen sudah
mulai melihat dan membuat urutan merek (proses)
d. Keputusan membeli produk halal (Y1.4)
Konsumen sudah terbentuk niat atau rencana serta ketetapan dalam dirinya
untuk membeli dan pada gilirannya konsumen akan membeli produk dari
merek yang paling disukainya
e. Perilaku pasca pembelian produk (Y1.5)
Ketika membeli suatu produk, konsumen mengharapkan dampak tertentu
dari pembelian tersebut.
G. MetodePenelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode
survey menggunakan kuesioner.
2. Objek
Objek penelitian ini adalah brand ambassador perempuan Agnes
Monica dan keputusan pembelian motor matik Honda Vario di kalangan
remaja di Yogyakarta.
3. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian adalah data primer.
23
4. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Yogyakarta.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling,
yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu.34
Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah remaja di Yogyakarta yang
membeli motor jenis matik Honda. Besarnya sampel dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut:
2
2 )1(.
E
ppzn
Dimana:
N = Jumlah sampel minimal
P = Proporsi populasi
2z = Nilai pada sampel
2E = Eror
Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka harga p
(1-p) maksimal adalah 0,05. Besarnya sampel bila menggunakan
confidence level 95% dengan tingkat kesalahan tidak lebih dari 10%
adalah :
2
2
1.0
)25.0(96.1n
N = 96,04 dan dibulatkan menjadi 100 orang
Sampel minimal dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 orang. Untuk
melengkapi data penelitian ini maka jumlah sampel yang penulis tetapkan
adalah sebanyak 400 responden.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
34 Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineka
Cipta, hlm. 46.
24
responden untuk dijawabnya. Kuesioner digunakan untuk mengetahui
pendapat responden. Dalam hal ini responden hanya menjawab dengan cara
memberi tanda tertentu pada alternatif jawaban yang disediakan.35
Untuk mengukur skala penilaian yang ada di dalam kuesioner
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Adapun alternatif jawaban dan nilai tanggapan yang digunakan dalam
pengukuran dengan skala Likert sebagai berikut:
Sangat setuju : diberi skor nilai 5
Setuju : diberi skor nilai 4
Netral : diberi skor nilai 3
Tidak setuju : diberi skor nilai 2
Sangat tidak setuju : diberi skor nilai 1
6. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha: Terdapat pengaruh antara penggunaan brand ambassador perempuan
Agnes Monica terhadap keputusan pembelian motor matik Honda Vario
di kalangan remaja di Yogyakarta.
Ho: Tidak ada pengaruh antara penggunaan brand ambassador perempuan
Agnes Monica terhadap keputusan pembelian motor matik Honda Vario
di kalangan remaja di Yogyakarta.
7. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 1.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Nomor Item Pertanyaan
1 Brand Ambassador
Visibility
1,2,3,4
Credibilty 5,6,7,8 Attraction 9,10,11,12 Power 13,14,15,16
2 Keputusan Pembelian Motor
Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi
1,2,3
35 Ibid., hlm. 47.
25
Matik Pencarian informasi tentang produk
4,5,6
Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk
7,8
Keputusan membeli produk halal
9
Perilaku pasca pembelian produk
10,11,12
8. Pengujian Instrumen
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis
deskriptif kuantitatif.Analisis diawali dengan uji instrumen yaitu uji validitas
dan reliabilitas.
a. Uji validitas dan reliabilitas
1) Uji validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.Uji
validitas digunakan untuk memberikan keyakinan bahwa alat ukur
tersebut dapat digunakan pada waktu sekarang dengan kecermatan
yang baik.
Pengukuran uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi
product moment.Hasil penghitungan tiap-tiap item dibandingkan
dengan tabel nilai product moment. Apabila hasil uji dari tiap item
pertanyaan ternyata signifikan (p value< 0,05) atau r hitung lebih besar
dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan,
namun apabila tidak signifikan (p value> 0,05) atau r hitung lebih kecil
dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Rumus teknik korelasi product moment :
26
Keterangan :
r : Koefisien korelasi product moment
X : skor tiap pertanyaan / item
Y : skor total
N : jumlah responden
2) Uji reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat keajegan (konsistensi)
kuesioner.Setelah diketahui bahwa setiap item-item pertanyaan valid,
dilanjutkan dengan analisa reliabilitas untuk mengetahui apakah
instrumen tersebut cukup konsisten untuk mengukur gejala yang sama
pada pengukuran yang berulang. Uji reliabilitas dari masing-masing
faktor dilakukan dengan menggunakan Uji Alpha-Cronbach.Rumus
Uji Alpha-Cronbach:
b. Analisis kuantitatif
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik
inferensial (pengolahan data dibantu dengan Program SPSS for Windows)
sebagai berikut.
1) Deskripsi Data
Deskripsi data yang dianalisis meliputi karakteristik responden
dan deskripsi variabel penelitian, yang bertujuan untuk mengetahui
gambaran karakteristik responden dan variabel penelitian.
27
2) Analisis Regresi
Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi. Model persamaan
regresi yang digunakan adalah:
Y = a + bX+ e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X = Brand Ambassador Perempuan
e = variabel gangguan
Dalam sebuah analisis regresi, perlu dilakukan pengujian persyaratan
analisis yang berupa uji normalitas dan pengujian hipotesis.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran
data yang akan dianalisis. Bila data berdistribusi normal maka tehnik
statisitik yang digunakan adalah statistik parametris.36 Menurut
Ghozali, salah satu cara untuk melakukan uji normalitas data adalah
analisis Kolmogorov-Smirnov, dengan hipotesis:37
Ho : skor pengukuran berdistribusi normal
Ha : skor pengukuran tidak berdistribusi normal.
Kriteria yang digunakan adalah Ho diterima apabila nilai
signifikansilebih dari 0,05. Perhitungan analisis Kolmogrov Smirnov
menggunakan bantuan program SPSS 13.0 for windows.
b) Pengujian Hipotesis
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda. Dalam
analisis ini terdapat beberapa variabel independen dan satu variabel
36 Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, hlm. 50. 37 Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
UNDIP, hlm. 18.
28
dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier
dengan uji F dan uji t.
(1) Uji F
Uji F merupakan pengujian semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Tujuan dari uji F
adalah untuk membuktikan secara statistik bahwa keseluruhan
koefisien regresi yang digunakan dalam analisis ini signifikan dan
menentukan nilai variabel dependen.
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
Pengambilan keputusan berdasarkan taraf signifikansi 5% adalah
sebagai berikut:
a) Jika nilai P value (Sig.) < 0,05, maka Ha diterima. Artinya
semua variabel independen secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
b) Jika nilai P value (Sig.) > 0,05, maka Ha ditolak. Artinya semua
variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
(2) Uji t
Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Formulasi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha):
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen
Pengambilan keputusan berdasarkan taraf signifikansi 5% adalah
sebagai berikut:
29
(a) Jika nilai P value (Sig.) < 0,05, maka Ha diterima. Artinya
secara statistik variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
(b) Jika nilai P value (Sig.) > 0,05, maka Ha ditolak. Artinya
secara statistik variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.